Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

AKTIVITAS CONTENT WRITER PT. ADCONOMIC PADA KAMPANYE

PENINGKATAN KESADARAN KONSUMEN DALAM MENJAGA

LINGKUNGAN

DI SUSUN OLEH

SHEREN NUR’AINA TRISNADY

1864190215

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I

JAKARTA

2022

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi

karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan

sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat terlihat pada setiap aspek

kehidupan sehari-hari manusia, yaitu sejak dari bangun tidur di pagi hari sampai

dengan manusia beranjak tidur pada malam hari. Kita dapat menghitung dari waktu

ke waktu, selalu terlibat dalam aktivitas komunikasi yang sifatnya rutinitas. Menurut

Hovland komunikasi merupakan proses mengubah perilaku orang lain. Seseorang

akan dapat merubah sikap, pendapat, atau perilaku orang lain apabila komunikasinya

itu memang komunikatif (Effendy, 2011 :10).

Komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam kaitannya dengan

pembentukan masyarakat. Dalam fenomena ini, manusia terlibat dalam kegiatan

komunikasi dalam kehidupan sosial, sehingga manusia dapat saling ‘berdekatan’

dalam suatu komunitas. Konteks komunikasi suatu masyarakat dapat dilihat sebagai

sejumlah hubungan (relationship) di mana masing-masing orang mengambil bagian

(sharing) atas informasi (Ashadi, 1987)

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang menganggap bahwa

komunikasi adalah perkara yang mudah, sebab sejak zaman purba, orang telah

melakukannya untuk berbagai kepentingan. Komunikasi hanya dilihat peristiwa

bagaimana orang mengirimkan pesan kepada orang lain.

Begitu pentingnya komunikasi dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan

interaksi. komunikasi dapat mengumpulkan informasi tentang orang lain maksudnya


kita dapat mengetahui atau belajar dari tentang orang lain. Disini dapat memilih topik

pembicaraan juga dalam memutuskan atau pembicaraan. Informasi dapat diperoleh

secara non verbal maupun verbal adalah penting dalam komunikasi antar banyak

berhubungan  dengan orang lain.

Penyampaian informasi dapat dilakukan melalui proses komunikasi langsung

terjadi pada dua orang atau lebih yang berlangsung secara tatap muka (face to face)

dan menghasilkan timbal balik (feedback) sedangkan komunikasi tidak langsung

dapat dilakukan dengan menggunakan media atau perantara tertentu. Informasi

melalui perantara diperoleh melalui media masa, baik berupa media cetak maupun

media eletronik, seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan sebagainya.

Di era digital ini hampir semua dapat dilakukan. Penyebaran informasi dan

komunikasi pun semakin berkembang dengan berkembangnya internet di masyarakat.

Hal ini terjadi karena internet yang makin banyak diakses dan digandrungi oleh

masyarakat, saat ini menjadi perhatian lebih dari pengembang.

Dampak dari perkembangan teknologi informasi yang terjadi memacu

organisasi-organisasi untuk tetap bertahan serta dapat meningkatkan prestasi yang

dijalankannya. Peran teknologi informasi menitikberatkan pada pengaturan sistem

informasi, selain itu teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan organisasi

dengan sangat cepat, tepat waktu, relevan, dan akurat.

Penyampaian informasi kepada publik juga dilakukan oleh seorang Content

Writer perusahaan yang bertugas untuk melakukan proses komunikasi kepada dua

orang atau lebih melalui media seperti media elektronik dan digital. Content Writer
menunjukan hal baru yang berguna bagi penulis untuk memahami dan mempelajari

bagaimana perusahaan ingin menyampaikan informasi dengan menarik dan mudah di

tangkap oleh masyarakat.

Seperti layaknya konten iklan, promosi perusahaan dan barang yang dijual

oleh perusahaan yang memerlukan visual dan tulisan yang baik. Karena pada

dasarnya iklan harus mampu bercerita dan menggambarkan mengenai pesan yang

ingin disampaikan. Tugas ini diemban oleh departemen kreatif dan inovatif seperti

seorang Content Writer. Menghasilkan konten yang sesuai dengan identitas dan

branding yang diinginkan. Berusaha memenuhi tujuan yang disepakati dari sebuah

konten. Misalnya, tujuan promosi, edukasi, menghibur atau memberi informasi.

Kemudian menyesuaikan konten dengan platform yang dipilih. Dalam hal ini,

seorang content creator bisa menghasilkan karya untuk multi-platform. Dan

mengevaluasi konten yang telah ditayangkan. (Sundawa & Trigartanti, 2018) .

Adapun tugas Content Writer selain menyampaikan pikiran dan keinginan

perusahaan dengan sebuah konten pada masyarakat ialah menulis tulisan bersifat

informatif dan edukatif yang dikemas menjadi artikel menarik. Hal tersebut sangat

penting untuk perusahaan karena akan meningkatkan citra perusahaan menjadi lebih

baik dan dikenal oleh masyarakat.

Penyebaran konten dari berbagai platform memudahkan masyarakat dalam

mendapatkan suatu informasi, baik berupa peningkatan literasi, penyebaran

informasi, kampanye dan kegiatan jual beli. Penyebaran konten melalui penulisan

yang dikemas oleh Content Writer sangat berpengaruh besar terhadap tingkat
penjualan suatu produk, informasi dan sebagainya. Terlebih lagi di era digital yang

mudah digunakan oleh masyarakat.

Ruang lingkup kerja magang penulis, yaitu sebagai Content Writer pada

bidang Creative untuk memberikan informasi produk dan pembuatan artikel yang

dapat dibaca kapan saja dan dimana saja oleh konsumen sehingga dapat

memaksimumkan komunikasi dan pemasaran melalui pembuatan konten yang

dikemas melalui tulisan menarik. Hal ini terjadi karena setiap perusahaan berlomba

untuk menjadi yang terdepan dan peran Content Writer menjadi sangat dibutuhkan

pada setiap perusahaan, terutama start up.

Begitu pula dengan perusahaan berbasis agensi yaitu Adconomic yang

tentunya membutuhkan peran Content Writer. Adconomic adalah Digital Advertising

Agency yang berlokasi di Jakarta Barat, Indonesia. Berfokus untuk membantu

kegiatan marketing bisnis dalam meningkatkan penjualan hingga profitable atau

menciptakan citra baik brand. Adconomic memiliki pola pikir bahwa beriklan itu

tidak mahal dengan catatan jika yang diiklankan terukur dan biayanya tidak terbuang

percuma.

Dengan memiliki pengalaman lebih dari 17 tahun di industri digital

marketing, Adconomic mendapatkan predikat Google Partners, Email Marketing

Specialist, dan Facebook Blueprints yang telah menghantarkan Adconomic menjadi

professional Digital Advertising Agency yang telah melakukan kolaborasi dengan

lebih dari 50 brand di Indonesia. Transparansi adalah salah satu nilai lebih
Adconomic untuk seluruh informasi yang dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan

bisnis client.

Keunggulan yang dimiliki Adconomic adalah Gratis Konsultasi mengenai

Media Partner Advertising Online, sehingga mampu mengkomunikasikan setiap

kebutuhan iklan bisnis dengan cara kreatif dan efisien. Memiliki team digital yang

profesional sehingga membantu para Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam

mengiklankan, membuat dan mempromosikan di media sosial serta di beberapa

platform media lainnya.

Adconomic berfokus membantu kegiatan marketing bisnis dari banyak brand

dan meningkatkan citra baik dari brand tersebut. Adconomic telah melihat kedepan,

seiring berjalannya waktu dunia digital sudah menyebar luas dan berkembang pesat,

bila tidak mengikuti pasar online dari sekarang tentu akan sangat disayangkan, gadget

sudah menjadi keperluan wajib masyarakat, tanpa gadget selain komunikasi, letak

pekerjaan dan kebutuhan lainnya juga berpusat pada elektronik tersebut, sehingga

memiliki peluang yang sangat besar dan akan sangat disayangkan bila tidak

dimanfaatkan sebagai platform promosi atau iklan untuk usaha yang sedang

dijalankan.

Dengan adanya Content Writer di Adconomic, hal tersebut sangat membantu

proses untuk menyampaikan informasi dan komunikasi yang baik melalui Media

Sosial pada konsumen dari klien yang memiliki brand.

Pada setiap kegiatannya, para Content Writer di Adconomic selalu

memberikan konten terbaru yang menarik untuk dibaca seperti mempromosikan


produk dari brand, menulis artikel mengenai informasi dari produk tersebut atau

mengkampanyekan produk brand yang sedang berjalan.

Dalam mengahdapi persaingan bisinis dengan perusahaan yang menjalankan

bisnis yang serupa, Adconomic memiliki kebijakan untuk mencapai dan

mempertahankan citra perusahaan atau bisnis klien-kliennya. Beberapa hal yang

dilakukan Adconomi dalam menghadapi persaingan tersebut adalah meningkatkan

teknologi yang dipakai dalam penulisan konten agar konten menjadi lebih bermutu,

serta menambah informasi yang menarik sehingga konsumen lebih tertarik pada

perusahaan yang Adconomic tangani.

Content Writer Adconomic memiliki cara tersendiri dalam mengerjakan

penulisan konten yang dikemas secara ciamik. Bersama dengan tim Content

Development, Content Writer Adconomic menjalani kegiatan kampanye untuk brand

tas ramah lingkungan yaitu Taska Indonesia untuk mempromosikan tas ramah

lingkungan ala Taska Indonesia sekaligus menyadarkan masyarakat untuk lebih

peduli pada lingkungan sekitar.

Dalam proses membuat ide kreatif khususnya dalam pembuatan brand

guideline, selaku Content Writer di Adconomic memberikan big idea

#GrowWithTaska untuk tagline brand Taska Indonesia yang lebih dari sekedar

partner bisnis UMKM saja, tapi juga menjadi partner dalam memerangi

ketergantungan terhadap kantong plastik sebagai packaging suatu produk.

Kampanye ini diproses oleh Content Writer bersama dengan tim Content

Development. Menulis artikel mengenai kelebihan produk tas ramah lingkungan


hingga bagaimana cara untuk lebih peduli dengan lingkungan dikemas dengan baik

oleh Content Writer dan dibagikan di Media Sosial seperti Instagram dan Website

milik Taska Indonesia. Selain itu Content Writer juga menyusun apa saja konten yang

akan di upload dan ikut berpartisipasi dalam pembuatan foto dan video kampanye

untuk merencanakan penulisan yang akan digunakan saat video tersebut di bagikan di

media sosial milik Taska Indonesia.

Kampanye ini diharapkan bisa mempromosikan produk dan menyadarkan

masyarakat betapa pentingnya menjaga lingkungan dari hal terkecil yaitu mengganti

kantong plastic dengan tas serbaguna dari Taska Indonesia.

Dari uraian yang penulis sudah jelaskan diatas, penulis mengangkat judul

“AKTIVITAS CONTENT WRITER PT. ADCONOMIC PADA KAMPANYE

PENINGKATAN KESADARAN KONSUMEN DALAM MENJAGA

LINGKUNGAN”

B. Tujuan PKL

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

memahami aktivitas Content Writer PT. Adconomic pada Kampanye Peningkatan

Kesadaran Kosumen dalam Menjaga Lingkungan.

C. Manfaat PKL

1. Manfaat Akademis
Laporan ini penulis harapkan dapat bermanfaat dan menambah masukan bagi

kajian dalam bidang Ilmu Komunikasi, khususnya jurusan Public Relation.

2. Manfaat Praktis

Penulis harapkan dengan adanya hasil dari laporan PKL ini dapat menambah

wawasan bagi penulis maupun penulis lainnya akan aktivitas Content Writer

dalam peningkatan kesadaran konsumen pada pentingnya menjaga

lingkungan.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang paling utama karena data hanya bisa

didapatkan langsung di lapangan. Data Primer adalah data yang diperboleh dari

sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan (Kriyantono, 2012 : 41). Data

primer diperoleh melalui :

a. Observasi

Dalam laporan ini peneliti menggunakan metode observasi partisipan. Menurut

Kriyantono (2012 : 110), observasi adalah kegiatan mengamati secara langsung

tanpa mediator, sesuatu objek untuk melihat dengan dekat kegiatan yang

dilakukan objek. Dalam riset dikenal dua jenis metode observasi yaitu observasi

partisipan dan observasi non partisipan. Obeservasi paartisipan adalah metode

obeservasi dimana priset juga berfungsi sebagai partisipan, ikut serta dalam

kegiatan yang dilakukan kelompok yang diriset (Kriyantono, 2012 :112).


Dalam laporan ini penulis mengumpulkan data dengan cara mengamati serta

turun langsung untuk mengetahui peran dari content writer dalam menciptakan

konten dan menulis artikel hingga proses mempublikasikan artikel tersebut di website

Taska Indonesia.

b. Wawancara

Menurut Berger, wawasan adalah percakapan antara periset yang berharap

mendapatkan informasi dari informan yang diasumsikan mempunyai informasi

penting enang suatu objek. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan sejumlah data

dengan berinteraksi langsung dengan staff Adconomic.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data kedua yang didapat oleh peneliti dengan cara

melakukan pengumpulan data yang digunakan sebagai kelengkapan peneliti untuk

memenuhi data-data penelitian. Menurut (siapa ini) Data sekunder ini biasanya

merupakan data atau informasi yang sudah tersedia sehingga peneliti hanya mencari

dan mengumpulkan data sekunder ini, antara lain:

a. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan menggunakan teknik studi Pustaka ini bersumber

dari beberapa buku referensi, jurnal ilmiah, artikel, bahan publikasi yang

tersedia di perpustakaan maupun media internet, untuk digunakan sebagai

kelengkapan dalam menyusun laporan PKL ini.

b. Dokumentasi
Dokumentasi menurut (siapa), Peneliti memperoleh data yang berupa foto-foto

pada saat proses kegiatan dari content writer yang berlangsung selama

pelaksanaan PKL, bertempat di Adconomic Digital Advertising Agency.

E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

1. Waktu

Waktu pelaksaan Praktek Kerja Lapangan berlangsung selama 3 bulan,

terhitung dari mulai tanggal 15 April 2021 sampai dengan 15 Juni 2021, dan

aktivitas kerja yang dilaksanakan pada waktu PKL yaitu Selasa, Rabu dan

Kamis mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.

2. Tempat

Adconomic Digital Advertising Agency beralamat di SOHO Podomoro City

RT.3/RW.5, Tj. Duren Selatan., Kec Grogol Petamburan, Kota Jakarta Barat,

Daerah Khusus Ibukota Jakara 11470, Lantai 29 Nomor 2911


BAB II

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

A. Profil Perusahaan

1. Sejarah Adconomic Marketing Digital Agency

ADCONOMIC adalah Digital Advertising Agency yang berlokasi di Jakarta,

Indonesia. Berfokus untuk membantu kegiatan marketing bisnis dalam meningkatkan

penjualan hingga profitable atau menciptakan citra baik brand. Adconomic memiliki

pola pikir bahwa beriklan itu tidak mahal dengan catatan jika yang diiklankan terukur

dan biayanya tidak terbuang percuma.

Dengan memiliki pengalaman lebih dari 17 tahun di industri digital

marketing, Adconomic mendapatkan predikat Google Partners, Email Marketing

Specialist, dan Facebook Blueprints yang telah menghantarkan Adconomic menjadi

professional Digital Advertising Agency yang telah melakukan kolaborasi dengan

lebih dari 50 brand di Indonesia. Transparansi adalah salah satu nilai lebih

Adconomic untuk seluruh informasi yang dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhan

bisnis client.
Adconomic juga memberikan laporan iklan untuk analisa marketing kepada

client, progress pekerjaan bahkan strategi terbaik. Dengan cara ini kami percaya

transparansi memudahkan kami dalam mengatasi masalah marketing bisnis

client.Selain transparansi dan strategi, kami juga memiliki nilai tambah dalam

mengeksekusi kegiatan marketing bisnis khususnya di digital marketing.

2. Visi Dan Misi Adconomic

a. Visi : Menjadi motor penggerak perekonomian Indonesia khusus di digital

b. Misi :

a) Menyediakan strategi dan solusi teknologi digital yang tepat sasaran

b) Memberikan pelatihan digital yang diajarkan oleh profesional dan

berkualitas

c) Memberikan pelayanan yang profesional dan bersahabat

d) Mengembangkan pengetahuan, pengalaman dan SDM digital yang

berkualitas

3. Logo Adconomic Marketing Digital Agency


Logo Adconomic memiliki makna yang ekspresif dan dinamis. Makna

tersebut direpresentasikan melalui bentuk tulisan Huruf “A” selalu menjadi awalan

dan paling terdepan sebelum abjad lainnya. Menjelaskan sebuah visi dari Adconomic

itu sendiri untuk bisa menjadi yang utama dan terdepan di dunia advertising digital.

Lengkungan huruf ”A” kemiringan pada bentuk logo Adconomic merepresentasikan

kedinamisan dalam menyediakan konten-konten yang berkualitas. Penggunaan huruf

sans serif pada logotype Adconomic memberikan kesan modern dan sederhana.

Warna yang digunakan adalah warna gradasi biru dan hijau yang menjadi ciri

khas Adconomi. Warna biru di atas pada huruf “ A “ merepresentasikan tentang

sebuah loyalitas dan profesionalitas sebuah perusahaan, sedangkan warna hijau

merepresentasikan segala hal tentang pertumbuhan yang baik.

4. Struktur Organisasi Adconomic Marketing Digital Agency


Saat menjalankan praktik kerja industri sebagai Strategic Planner, penulis

berada di dalam departemen sendiri, yaitu Strategic Planning. Dengan adanya struktur

organisasi berikut, tentunya akan memudahkan alur kerja serta tidak adanya tumpang

tindih dalam pekerjaan.

Departemen Strategic Planning di Adconomic berada di bawah naungan dua

orang Business Development dan bekerja bersama divisi lainnya secara linear dengan

divisi yang lain seperti, Account Executive,SEO Specialist,Web Development,Senior

Graphic Designer,Photo & Videographer, Social Media Specialist.

5. Daftar Klien dari Adconomic

Adapun klien yang pernah maupun yang masih ditangani atau bekerja sama

dengan Adconomic Digital Advertising Agency antara lain :


a. Impero Medika

b. Kem Chicks Life Style Market

c. Maritim Nusantara Cargo

d. PT. Tas Ramah Lingkungan

e. Great Performance Consulting

f. Energi Persona

g. KAD Indonesia

h. PT. Adhigana Perkasa Mandiri

i. Taska Indonesia

j. Hagia Cleaners

k. Erenity

B. Relevansi Teori

1. Komunikasi

a. Definisi Komunikasi

Komunikasi digunakan sebagai cara untuk manusia melakukan interaksi dan

saling bertukar informasi satu sama lain, dengan komunikasi manusia berusaha untuk

mendefinisikan sesuatu. Diambil dari bahasa latin Communicatio, dan bersumber dari

kata Communis yang berarti sama, maksud dari sama adalah sama makna.
Komunikasi adalah interaksi antarmanusia yang bertujuan untuk

menumbuhkan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dengan komunikan

(penerima pesan). Komunikasi yang efektif, yaitu bagaimana antara penyebar pesan

dan penerima pesan dapat menimbulkan suatu pengertian yang sama tentang suatu

pesan.

Komunikasi sudah dibutuhkan manusia di dunia ini sejak pertama kali

manusia itu hidup. Untuk mengetahui apa yang tidak ia ketahui, manusia butuh

berkomunikasi untuk bertukar informasi dengan manusia lainnya. Pada teori Laswell

yang dikutip dari Pengantar Ilmu Komunikasi (Wiryanto, 2008:6) menjelaskan.

“Komunikasi merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa,

dengan saluran apa, kepada siapa? Dan dengan akibat atau hasil apa (Who? Says

what? In Which channel? To whom? And With what effect?)”

Maka, dengan komunikasi manusia bisa memperoleh informasi-informasi

baru dan juga dimaksudkan untuk mendapatkan timbal balik. Berdasarkan teori

Lasswell, dalam berkomunikasi membutuhkan media dalam menyampaikan pesan

karena media merupakan penyalur dari komunikastor kepada komunikan, dikutip dari

buku Komunikasi Organisasi (Muhammad, 2009:3) menerangkan komunikasi adalah:

“Suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam

organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan

informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dengan orang lain.”

Komunikasi dari pengertian komunikasi diatar dari berbagai ahli komunikasi,

penulis dapat menjelaskan komunikasi yang dilakukan Digital Advertising Agency


Adconomic sebagai komunikator, sedangkan pesan dan informasi iklan menjelaskan

“mengatakan apa” pada teori Lasswell.

Sedangkan menurut pendapat Bernard Berelson dan Garry A. Stainer dalam

bukunya Human Behavior mendefinisikan komunikasi sebagai berikut. “Komunikasi

adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan

menggunakan lambang-lambang atau kata-kata, gambar, bilangan, grafik, dan lain-

lain. Kegiatan atau proses penyampaiannya biasanya dinamakan komunikasi.”

(Ruslan, 2007.17)

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah

penyampaian informasi, gagasan, suatu proses pertukaran informasi anatara dua

orang atau lebih untuk mendapatkan suatu pengertian sehingga terciptanya tujuan

yaitu kesamaan makna.

b. Fungsi Komunikasi

Komunikasi dilakukan bukan hanya untuk saling bertukar informasi semata,

komunikasi sendiri merupakan kegiatan yang memiliki maksud dan beberapa fungsi.

Adapun beberapa fungsi komunikasi menurut Gorden (dalam Mulyana, 2008:5)

antara lain :

1) Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial merupakan suatu isyarat bahwa

komunikasi merupakan proses penting untuk membangun konsep diri kita,

aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan,

terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat melalui komunikasi

yang menghibur dan juga memupuk hubungan dengan orang lain.

2) Komunikasi Ekspresif

Dalam hal ini yang kaitannya erat dengan komunikasi sosial adalah

komunikasi ekspresif yang dapat dilakukan sendiri maupun kelompok.

Komunikasi ekspresif ini tidak secara otomatis bertujuan mempengaruhi

orang lain, namun hal tersebut dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut

menjadi instrument dalam menyampaikan perasaan atau emosi.

3) Komunikasi Ritual

Kaitan yang berkaitan erat dengan komunikasi ekspresif adalah komunikasi

ritual, biasanya dilakukan secara kolektif. Komunitas sering melakukan

berbagai upacara yang berlainan sepanjang tahun, sepanjang hidup.

4) Komunikasi Instrumental

Komunikasi instrumental memiliki tujuan umum untuk menginformasikan,

mengajar, mendorong, mengubah sikap dan juga keyakinan, dan juga

mengubah perilaku yang dapat menggerakkan tindakan, dan juga dapat

menghibur.

c. Tujuan Komunikasi
Berbicara tentang tujuan komunikasi berarti membicarakan tentang hasil dan

setiap upaya yang dilakukan. Dalam berkomunikasi, komunikator pasti memiliki

suatu tujuan tertentu. Tujuan dari komunikasi dibagi menjadi empat yaitu : (Effendy,

2003:55).

1. Mengubah sikap (to change the attitude)

2. Mengubah opini/pendapat (to change the opinion)

3. Mengubah perilaku (to change the behavior)

4. Mengubah masyarakat (to change the society)

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari komunikasi

adalah untuk memastikan bahwa komunikan mengerti pesan yang disampaikan oleh

komunikator sehingga dapat memberikan umpan balik (feedback) sehingga

membentuk persamaan persepsi yang diharapkan.

2. Public Relations/Hubungan Masyarakat

a. Pengertian Hubungan Masyarakat

Istilah Public Relations atau Hubungan Masyarakat (Humas) merupakan

bidang yang diperlukan keberadaanya oleh setiap organisasi atau perusahaan, baik

yang bersifat profit maupun non profit. Walaupun Humas merupakan bidang baru

terutama di Indonesia namun dengan meningkatkatnya perhatian terhadap Public


Relations, terutama dari perusahaan-perusahaan besar, maka timbul kebutuhan orang-

orang yang memiliki pengetahuan khusus dalam bidang itu. Aktivitas Humas dalam

kehidupan sehari-hari adalah untuk melaksanakan komunikasi timbal balik (two way

communication) antara perusahaan atau lembaga dengan publik yang bertujuan

menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu.

Terdapat berbagai macam pendapat mengenai hubungan masyarakat/public

relation menurut para ahli. Sebagai acuan, salah satu definisi humas yang diambil

dari The British Institute of Public Relation (Ruslan, 2010 : 15-16), berbunyi :

“Public Relation practice is deliberate, planned and sustain effort to establish and

maintain mutual understanding between an organization and its public.” (Praktik

public relation adalah memikirkan, merencanakan, dan mencurahkan daya untuk

membangun dan menjaga saling pengertian antara organisasi dan publiknya).

Berdasarkan definisi humas diatas, dapat disimpulkan bahwa hubungan

masyarakat adalah penghubung antara perusahaan atau organisasi dengan publik

internal maupun eksternalnya yang memberi pengaruh kerah suatu timbal balik atau

feedback dan dapat memberikan suau presepsi yang positif.

3. Media Baru

4. Digital Marketing

a. Definisi Digital Marketing

Digital Marketing merupakan salah satu media yang saat ini sedang banyak

diminati oleh masyarakat serta sebagai pendukung dalam kegiatan sehari-hari. Secara

perlahan, banyak masyarakat yang beralih kepada digital marketing dan


meninggalkan cara marketing yang konvensional. Digital Marketing itu sendiri

mempunyai arti memasarkan atau mempromosikan sebuah brand atau produk melalui

dunia digital atau internet.

Menurut Kotler (2012), Digital marketing memudahkan promosi penjualan,

seperti penggunaan media sosial yang banyak digunakan oleh para pemasar.

Pemasaran melalui digital marketing jangkauannya akan luas dan biaya akan

lebih murah. Keberadaan media sosial menjadi sarana bagi konsumen yang dapat

digunakan untuk menyebarkan informasi baik berupa teks, gambar, audio, dan

video dengan banyak pihak baik antar perusahaan kepada konsumen atau

konsumen pada perusahan

Digital Marketing adalah istilah umum untuk memasarkan barang atau jasa

yang ditargetkan secara terukur dan interaktif dengan menggunakan teknologi digital

untuk mencapai kepuasan pelanggan. Tujuan utamanya adalah untuk

mempromosikan merek, membentuk preferensi dan meningkatkan penjualan melalui

beberapa teknik pemasaran digital. Digital Marketing juga bisa menghubungkan

komunikasi antara perusahaan dengan calon konsumen maupun konsumen lama

seperti yang di katakana oleh Coviello, “Digital marketing merupakan pemanfaatan

Internet sebagai suatu teknologi yang dapat menghubungkan komunikasi dua arah

di antara perusahaan dengan konsumen” (Coviello, 2001).

Kebanyakan masyarakat sekarang lebih memilih Sosial media untuk

digunakan. Melalui sosial media inilah, masyarakat menambah relasi dan menjalin

komunikasi. Sosial media bisa juga dioptimalkan untuk digital marketing. Misalnya,
Instagram, facebook, twitter, youtube dan lain-lain untuk memperkenalkan

produk/jasa. Bahkan kiri promosi ataupun review suatu jasa pun bisa dioptimalkan

melalui berbagai platform sosial media.

Menurut Sanjaya dan Tarigan (2009:47), Digital Marketing adalah kegiatan

marketing termasuk branding yang menggunakan berbagai media berbasis web

seperti blog, website e-mail, adwords, ataupun jejaring sosial.

Marketing ialah aktivitas suatu perusahaan dalam menciptakan,

mengkomunikasikan, menyampaikan dan bertukar penawaran yang memiliki nilai

bagi konsumen atau masyarakat.

Sedangkan Internet merupakan media yang diciptakan secara digital. Dalam

kehidupan, internet sangat mudah dalam mencari informasi yang dibutuhkan,

pembelian barang, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan melalui media

internet.Sehingga kini internet menjadi sebuah media yang penting bagi perusahaan

atau pelaku bisnis dalam bertukar penawaran.

b. Creative

Hal terpenting sebelum merencanakan Digital Marketing, dibutuhkan keahlian

dan ide-ide kreatif. ‘Menurut Michael Shea (dalam Kertamukti, 2015:6), Creative

adalah sesuatu yang tampaknya belum muncul atau ada sebelumnya. Anda harus

menemukan dan menciptakannya menjadi sesuatu yang ada.


c. SEO

SEO merupakan upaya untuk menaikkan website di halaman pertama google

dengan strategi atau peletakan kata kunci di konten atau artikel yang kita tulis. SEO

biasanya memiliki dua jenis yaitu On Page Optimization dan Off Page Optimization.

SEO On Page harus melakukan riset kata kunci yang berhubungan dengan

bisnis terlebih dahulu. Tujuannya adalah supaya dapat mengetahui seberapa besar

trafik yang bisa diperoleh sesuai dengan keyword yang relevan dengan bisnis nanti.

Sedangkan SEO Off Page bisa digunakan jika On Page dalam perkembangannya

optimasi on page dirasa masih belum cukup dan mampu untuk meningkatkan

konversi trafik. Biasanya Off Page menggunakan teknik Backlink yang merupakan

cara untuk dapat meningkatkan authority jika situs link bisnis ditempatkan atau

berada pada pemilik website yang lain. Jadi, situs link yang dimiliki akan berada pada

website lain dan biasanya menjadi bentuk rekomendasi terhadap situs milik kita.

Menurut Rahman (2016:6), SEO merupakan singkatan dari Search Engine

Optimization, yakni serangkaian teknik yang dilakukan agar website dapat dengan

mudah ditemukan oleh pencari informasi melalui search engine, dalam hal ini

Google.

SEO sangat berfokus pada pencarian kata kunci secara organik dan berbeda

dengan SEM yang berfokus pada media iklan yang disediakan oleh Google.

Sehingga, jika anda membuat sebuah website, maka akan lebih baik untuk melakukan

optimasi dengan SEO daripada menggunakan SEM, karena anda harus membutuhkan

dana atau modal untuk melakukan promosi iklan di Google. 


Jadi definisi umum dari SEO adalah cara untuk mengoptimalkan situs web

agar masuk pada peringkat teratas di hasil pencarian, khususnya pada organic

research. Yang mana, pencarian organik tersebut dilakukan oleh user atau saat

memasukkan kata kunci pencarian (keyword) pada browser dan search

engine Google.

d. Konten

Konten adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik.

Bisa dikatakan bahwa konten merupakan elemen penting dalam bisnis karena bisa

menjual produk dengan menarik. Penyampaian konten dapat dilakukan melalui

berbagai medium baik secara langsung maupun tidak langsung seperti internet,

televisi, CD audio.

Menurut Sarwandi (2016:127), content merupakan sebuah artikel atau sesuatu

yang dapat dilihat oleh pengunjung, baik berupa gambar, tulisan animasi, video,

suara, tombol, navigasi, dan sebagainya.

Jadi, Konten sangat penting untuk menarik perhatian calon konsumen atau

penikmatnya. Konten bisa berupa sebuah hiburan seperti video, tulisan animasi,

gambar. Konten juga bisa menjadi sebuah edukasi yang penuh informasi seperti

artikel dan videografis.

5. Definisi dan Aktivitas Content Writer

a. Definisi Content Writer

Seorang Content Writer adalah orang yang menulis konten-konten yang

relevan untuk keperluan ditampilkan di Website – website. Setiap Website


mempunyai target pembaca masing-masing dan memerlukan konten yang sesuai

dengan target pembaca tersebut. Content (konten) merupakan sebuah artikel atau

sesuatu yang dapat dilihat oleh pengunjung, baik berupa gambar, tulisan animasi,

video, suara, tombol, navigasi dan sebagainya. (Sarwandi, 2016:127).

Writer (penulis) adalah melakukan apa yang disebut pemikiran kontrafaktual

sepanjang waktu. Bagi kebanyakan orang, bergpikir kontrafaktual adalah kebiasaan,

tetapi bagi penulis, itu adalah keharusan (Natassa, 2016:42)

Seorang content writer, atau lebih tepatnya, seorang web content writer adalah

orang yang menulis konten-konten yang relevan untuk keperluan ditampilkan di

website-website dan media sosial. Setiap website dan media sosial mempunyai target

pembaca tersebut. Sebuah konten harus berisi hal-hal yang mampu menarik pembaca

untuk mengunjungi website dan media sosial tertentu. Setiap Website atau media

sosial Instagram memiliki target khalayak tertentu yang berbeda-beda dan

membutuhkan berbagai jenis dan juga tingkat konten yang berbeda. Konten akan

ditulis secara khusus untuk website dan harus berkonsentrasi pada suatu topik

tertentu.

b. Aktivitas Content Writer

Istilah content writer juga merujuk pada kegiatan menulis. Dalam

perkembangannya, content writer tidak terpaku pada orang yang menulis konten

secara digital. Content writer bisa pula diartikan sebagai pencetus ide dalam

menghasilkan suatu karya baik tulisan ataupun lisan. Content writer inilah yang

bertugas sebagai pembuat ide awal konten yang dihasilkan.


Setiap website memiliki target khalayak tertentu yang berbeda-beda dan

membutuhkan berbagai jenis dan juga tingkat konten yang berbeda, Konten akan

ditulis secara khusus untuk website dan media sosial tertentu.

Selain itu, Content Writer harus menganalisa atau melakukan riset terlebih

dahulu sebelum membuat tulisan. Data atau informasi yang berada dalam tulisan

harus sesuai dengan fakta, bisa dipercaya dan bisa dipertanggungjawabkan. Informasi

yang sesuai fakta itu bisa dijadikan sarana edukasi untuk pembacanya, dengan

mampu menyajikan informasi yang kompleks tapi gampang dimengerti. Maka dari itu

seorang Content Writer juga harus memahami format penulisan yang baik, termasuk

melakukan self-editing serta memastikan ejaan tanda baca yang baik dan benar pada

calon tulisan yang dibuat.

Tidak lupa, seorang Content Writer juga harus menyelesaikan tulisannya

sesuai deadline yang diberikan. Content Writer yang kredibel dan professional tidak

akan kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan jika dipercaya mampu melaksanakan

sesuai kesepakatan.

Maka dari itu, Aktivitas Content Writer pun tidak kalah penting dari divisi

lain. Sebagai seorang Content Writer, harus bisa menyajikan informasi terbaru yang

sesuai fakta dan yang mudah dimengerti, seorang content writer pun juga harus

menyelasaikan tulisannya sesuai deadline yang diberikan demi para calon pembaca.

c. Peran Content Writer dalam Digital Startup

Perkembangan internet saat ini sungguh membantu perkembangan usaha

tertutama digital startup. Banyak dari kita yang saat ini mengandalkan internet
sebagai salah satu media baru untuk mencari informasi, membagikannya dan

menjadikan alat penyambung hidup.

Saat ini, banyak dari pengguna internet yang menggantungkan kebutuhan

informasinya kepada mesin pencari (search engine) seperti Google, Yahoo, maupun

Bing. Banyak informasi yang bisa didapatkan dari mesin pencari itu salah satunya

adalah artikel menarik atau konten segar dari media sosial yang berisikan infromasi

yang berguna untuk sehari-hari.

Content writer atau penulis konten, tentunya memiliki peran yang cukup

penting dalam menyajikan tulisan-tulisan yang berisikan informasi penting, baik

informasi sehari-hari maupun informasi mengenai perusahaan. Banyak hal yang dapat

diulik oleh seorang content writer sehingga informasi yang dikemas dalam kata demi

kata dapat menjadi sebuah kumpulan informasi menarik menjadi sebuah artikel.

Sebuah daya tarik iklan dapat dipahami sebagai something that moves people,

speaks to their wants or needs, and excites their interest (sesuatu yang dapat

menggerakan orang, berbicara mengenai kebutuhan atau keinginan mereka)

(Morissan, 2021:324)

Pada intinya, seorang content writer sangat dibutuhkan dalam perusahaan start

up digital. Seorang Content Writer harus membuat sebuah konten tulisan atau artikel

produk yang ketika dibaca akan membuat pembaca memiliki hasrat untuk tertarik

membeli produk tersebut. Content Writer harus memahami produk yang ingin di

promosikan, bagaimana konsep tulisan yang cocok untuk sebuah produk tersebut,
karena dengan tulisan Content Writer buat akan di baca langsung oleh calon

konsumen.

6. Kampanye

a. Definisi Kampanye

Kampanye dapat diartikan sebagai proses komunikasi berupa aktivitas

untuk mempengaruhi publik atau sasaran tertentu dengan cara membujuk atau

persuasif dan memotivasi publik untuk berpartisipasi, sehingga menciptakan efek

tertentu seperti yang direncanakan sesuai dengan tema spesifik, dan dilakukan pada

kurun waktu tertentu serta dilaksanakan dengan terorganisasi.

Menurut Rogers dan Storey, bahwa kampanye adalah serangkaian kegiatan

komunikasi yang teroganisasi dengan tujuan untuk menciptakan suatu akibat tertentu

terhadap sasaran secara berkelanjutan dalam periode tertentu.1 International Freedom

of expression Exchange (IFEX), mendefinisikan bahwa kampanye adalah suatu

kegiatan yang memiliki tujuan-tujuan praktis yang mengejar perubahan sosial publik

dan semua aktifitas kampanye memiliki dampak untuk mempengaruhi dengan

mengharapkan komunikasi dua arah.

Menurut Rogers dan Storey kampanye adalah serangkaian tindakan

komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah

besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu

(Mukarom dan Laksana, pada Yusida Lusiana 2017:375). Sedangkan menurut Pfau

dan Parrot (1993) mendefinisikan: “A campaign is conscious, sustained and incremental


process designed to be implemented over a specified periode of time for the purpose of

influencing a specified audience.”

Artinya kampanye adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar, menunjang

dan meningkatkan proses pelaksanaan yang terencana pada periode tertentu untuk

bertujuan mempengaruhi khalayak sasaran tertentu. Dari pemaparan beberapa hal

tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kampanye memiliki aktivitas proses

komunikasi untuk mempengaruhi khalayak tertentu, untuk membujuk dan

memotivasi khalayak untuk berpartisipasi dan ingin menciptakan efek atau dampak

tertentu seperti yang direncanakan.

b. Jenis Kampanye

Charles U. Larson membagi jenis kampanye ke dalam tiga kategori yaitu:

a) Product-oriented campaigns atau kampanye yang mengarah pada produk

dan dasarnya pada bisnis yang komersil bertujuan untuk pemasaran suatu

produk yang baru serta membangun citra postif perusahaan dengan

menyelenggarakan kegiatan sosial dan program kepedulian.

b) Candidate-oriented campaigns atau kampanye yang mengarah pada calon

kandidat politik yang memiliki kampanye politik untuk meraih

pendukung dalam suatu kegiatan politik di pemerintahan. Biasanya

dengan jangka waktu yang relatif pendek yaitu 3-6 bulan dan

membutuhkan dana yang cukup besar.

c) Ideological or cause campaigns adalah jenis kampanye yang berorientasi

pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi


perubahan sosial. Biasanya kampanye ini disebut dengan social change

campaigns dan kegiatan kampanye sosial tersebut bersifat nonkomersial.

Seperti kampanye lingkungan hidup, anti HIV aids, atau kampanye

“langit Biru”

c. Pesan Kampanye

Kampanye pada dasarnya adalah penyampaian pesan-pesan dari pengirim

kepada khalayak. Pesan-pesan tersebut dapat disampaikan dalam berbagai bentuk

mulai dari poster, spanduk, baliho (bilboard), pidato, diskusi, iklan, hingga selebaran.

Adapun bentuknya, pesan-pesan selalu menggunakan simbol, baik verbal maupun

non verbal, yang diharapkan dapat memancing respons khalayak.

Pesan menjadi fokus penting dalam perencanaan kampanye yang

kemudian tertuang dalam turunan perencanaan pesan pada kegiatan kampanye.

Perencanaan pesan memfokuskan pada bagaimana sebuah pesan disusun agar

dapat mudah diterima dan dimengerti oleh khalayak sasaran sedangkan saran

penunjang lainnya adalah media yang berperan sebagai sarana mengoptimalkan

proses penyampaian pesan kepada khalayak sasaran.

Kesimpulannya, Pesan kampanye yang disampaikan harus bersifat persuasif

dengan memberikan pengetahuan tambahan dan menambahkan keyakinan kepada

audiens. Selain itu pesan pada kampanye juga harus sesuai dengan fakta yang ada.

Pesan haruslah disampaikan dengan cara yang baik dan kreatif. Pesan tersebut

dipublikasikan atau dipromosikan untuk diketahui, dipahami, dan dimengerti yang

sekaligus diterima oleh khalayak sasaran.


d. Media Kampanye

Secara umum Schramm (1973) mengartikan saluran kampanye sebagai

perantara atau segala apapun yang dijadikan sebagai penyampai pesan kepada

komunikan. Klingemann dan Rommele (2002) spesifik mengartikan saluran

kampanye adalah segala bentuk media yang dapat digunakan untuk menyampaikan

pesan ke khalayak. Media adalah sarana atau alat untuk menyampaikan pesan juga

bisa disebut mediator antara komunikator dengan komunikannya. Media atau alat

kampanye public relations digolongkan atau dikelompokan sebagai berikut:

a) Media umum: surat menyurat, telephone, facsimile, dan telegraph.

b) Media massa: Media cetak, surat kabar, majalah, tabloid, buletin dan media

elektronik lainnya

c) Media khusus: Iklan (advertising), logo dan nama perusahaan atau produk

yang menjadi sarana untuk tujuan promosi dan komersial yang efektif.

d) Media internal: Media lazim digunakan dalam aktifitas public relations.

Seperti, majalah bulanan, profil perusahaan, laporan tahunan perusahaan,

audio visual, video record, tape record, slide film, broadcasting media dan

acara khusus (special events)

Definisi di atas memberikan kesimpulan bahwa semua alat atau sarana yang

memberikan upaya penyampaian pesan kepada komunikan adalah media atau saluran

kampanye maupun secara verbal atau non verbal juga visual.

Kesadaran Konsumen menjaga lingkungan


C. Penyajian dan Analisis Data

Ketika komunikator menyampaikan pesan kepada khalayak maka komunikasi

yang efektif yang sangat diperlukan agar pesan yang ingin di sampaikan bisa diterima

oleh khalayak dengan benar. Penggunaan media digital dapat menentukan efektivitas

sebuah kampanye sebuah iklan. Dalam kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang telah

dilaksanakan penulis selama 3 bulan, yang dimulai pada tanggal Mei sampai dengan

30 Juni 2021 di Adconomic Marketing Digital Agency , penulis terjun langsung pada

Tim Content Development. Penulis berkesempatan untuk menambah wawasan,

mengolah konten dan menulis langsung artikel dan caption di media sosial Instagram

salah satu UKM berjudul Taska Indonesia yang dibawahi oleh Adconomic.

Adconomic sendiri merupakan salah satu Digital Agency yang memberikan

dan menawarkan jasa untuk membantu perusahaan lain dalam hal periklanan dengan

merencanakan, membuat dan membentuk sebuah konsep iklan produk dari

perusahaan tersebut. Adconomic juga membantu produk untuk berkomunikasi

langsung dengan khalayak melalui kecanggihan sosial media. Perusahaan yang

memfokuskan pekerjaannya melalui internet ini, memiliki beberapa klien dengan

berbagai macam pelayanan dalam dunia Digital.

Selama melakukan kegiatan kerja praktek lapangan (PKL) di Digital Agency

Adconomic, penulis terlibat langsung dalam proses pembuatan tulisan, foto dan video

kampanye untuk mengiklankan produk UMKM dengan judul kampanye

#GrowWithTaska. Penulis sebagai Internship Content Writer dibawah arahan

Content Development yaitu Pak Affan yang bertugas sebagai Strategic Planner yang
mengarahkan penulis untuk membuat kosa kata menjual untuk menarik perhatian

calon konsumen. Dalam penulisan laporan ini, penulis melakukan wawancara dengan

orang yang memiliki kredibilitas dalam memberikan informasi mengenai proses kerja

di Digital Agency.

Salah seorang yang menjadi key-informan dalam penulisan laporan ini adalah

Bapak Affan selaku Koordinator Content Development, ia mengatakan: “Tim

Content Writer merupakan salah satu hal paling penting yang ada di Digital Agency

Adconomic. Karena dengan adanya tim Content Writer, menjadi tolak ukur

keberhasilan kampanye digital sebuah produk di media sosial. Dengan cara mereka

mengemas tulisan untuk menjadikan konten itu menarik perhatian para calon

konsumen yang nantinya target bisa dicapai sesuai yang diinginkan oleh Klien kami.”

Peran Tim Content Development ( Content Writer ) yang ada di sebuah digital

agency cukup penting karena mengingat perkembangan dunia bisnis digital yang

sangat pesat metode promosi yang dilakukan oleh digital agency sangat beragam.

Salah satunya yaitu menggunakan media sosial, mengingat penggunaan media sosial

yang berkembang sangat pesat. Kini hampir setiap brand beralih menggunakan media

sosial dalam melakukan media promosi, media sosial yang biasa digunakan.

Content writer sangat berpengaruh karena konten yang dibuat merupakan

kunci bagaimana proses digital marketing dapat berhasil dalam penyampaian pesan

kepada para calon konsumen. Karena konten-konten yang dibuat harus relevan

dengan strategi-strategi yang telah ditentukan atau disepakati sebelumnya.


1. Aktivitas Content Writer

Ketika Komunikator menyampaikan pesan kepada khalayak maka komunikasi

yang efektif yang sangat diperlukan agar pesan yang ingin di sampaikan bisa diterima

dengan baik oleh khalayak atau audiens. Penggunaan media dapat menentukan

efektivitas sebuah kampanye sebuah iklan.

Dalam kesempatan wawancara dengan Pak Affan selaku Kordinator Content

Development yang bertanggung jawab dengan aktivitas Tim Content Writer, penulis

menanyakan mengenai aktivtas Content Writer di Adconomic, yaitu : “Kegiatan

Content Writer yang dilakukan di Adconomic di bagi menjadi 2, yaitu membuat

caption di Instagram brand yang mereka handle sesuai dengan brief yang telah

diberikan oleh Social Media Officer brand tersebut Kemudian Content Writer juga

melakukan update riset kata kunci di Instagram setiap bulannya yang bertujuan untuk

mencari tahu kata kunci yang relevan dan engaging untuk konten di Instagram.”

Peran Tim Content Writer yang ada di Adconomic harus memikirkan

bagaimana penyampaian pesan produk melalui media internet. Tanggung jawab

Content Writer bisa dilihat secara nyata terhadap hasil kerja Digital Design. Content

Writer yang mengemban tugas sebagai orang yang mengemas sebuah produk untuk

dijadikan sebuah konten berupa tulisan agar bisa dilihat oleh para calon konsumen

melalui media internet juga bekerja sama dengan Digital Design untuk membuatkan

sebuah konten seperti apa yang diinginkan oleh seorang Content Writer.
Penulis diberikan kesempatan untuk terjun langsung dalam proyek Kampanye

dari salah satu klien yang ada di Adconomic, yakni Taska Indonesia. Sebuah

produsen Tas serbaguna berbahan Spundbond yang ingin menyelenggarakan

kampanye peduli lingkungan sekaligus untuk mempromosikan produk Tas serbaguna

mereka.

Penulis juga ikut bertanggung jawab dalam membuat konten tulisan dan

artikel, sekaligus terjung langsung sebagai konten videografi yang akan di upload di

sosial media Instagram dan Youtube. Penulis ditugaskan untuk membuat konten

berbentuk tulisan yang akan di upload di website dan media sosial Instagram Taska

Indonesia setiap hari. Penulis harus membuat minimal 1 konten artikel dan 1 caption

untuk Instagram dalam sehari dan merencanakan untuk jadwal ditayangkannya

konten tersebut.

Aktivitas yang dilakukan penulis di Adconomic selama menjalankan praktik

kerja lapangan (PKL) dalam kegiatan Content Development adalah sebagai berikut:

a. Mengadakan brainstorming sebelum sepakat untuk dijadikan konten tulisan

b. Menentukan Keyword (Kata kunci) dan tema untuk artikel atau konten yang

hendak di tulis.

c. Mencari informasi atau materi yang menarik untuk dijadikan sebagai kontek

d. Mulai menyiapkan judul, inti tulisan dan gambar-gambar yang diperlukan

e. Membuat artikel sebanyak dua hingga tiga karya tulis seperti artikel atau

caption setiap harinya.


f. Memeriksa kembali tulisan dan mengirim artikel atau tulisan pada Strategic

Planner.

g. Artikel dimuat di sosial media.

Dalam membuat karya tulisan ini, Adconomic bagian divisi Content

Development memiliki prosedur dan tata cara sebelum mengemas sebuah produk

untuk dijadikan sebuah konten berupa tulisan, yakni:

a. Menentukan Keyword

b. Mencari referensi dan materi dari artikel, blog dan video

c. Mengemasnya menjadi tulisan sesuai dengan desain konten

Maka dari itu, Content Writer mengemban tugas yang cukup penting sebagai

orang yang mengemas sebuah produk untuk dijadikan sebuah konten berupa tulisan

agar bisa dilihat dan bisa menarik perhatian para calon konsumen melalui media

internet.

2. Kegiatan Kampanye #GrowWithTaska

#GrowWithTaska merupakan sebuah kampanye dari Taska Indonesia yang

memproduksi tas ramah lingkungan. Taska bertujuan untuk mengajak masyarakat

untuk lebih peduli pada lingkungan sekitar khususnya pada penghematan penggunaan

plastik. Lingkungan di Indonesia sudah dipenuhi dengan kantung sampah plastik

setiap hari, minggu dan tahun. Oleh karena itu Taska Indonesia ingin membantu

meringankan beban lingkungan dari tujuan pasarnya yaitu UMKM (Usaha mikro,

kecil dan menengah.)


Bapak Affan sebagai Strategic Planner dari kampanye ini, menjelaskan

maksud dari kampanye ini: “#GrowWithTaska merupakan sebuah kampanye digital

yang bertujuan untuk memicu orang-orang akan lingkungan yang sudah dipenuhi

dengan kantong sampah plastik setiap tahun,minggu, dan harinya. Oleh karena itu

Taska ingin membantu meringankan beban lingkungan dari tujuan pasarnya ya itu

UMKM, yang dimana UMKM ini juga sangat berpengaruh baik dari segi ekonomi

Indonesia maupun sumber sampah plastik juga. Dengan hadirnya Taska, kami ingin

menyampaikan jawaban dari permasalahan lainnya yaitu alternative pengganti plastic

yang tidak terlalu mahal tapi memberikan banyak keuntungan lainnya.”

Dengan hadirnya Taska Indonesia sebagai brand tas spundbond yang bisa

dipakai berkali-kali, kami sebagai Tim Konten yang dibawahi oleh agensi digital

marketing Adconomic, membantu untuk mengatur kampanye ini di media sosial

Instagram. #GrowWithTaska merupakan sebuah kampanye untuk mengajak

masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar. Tagar Grow With Taska di ambil dari

nama produsen tas spundbond terkenal di Indonesia yakni Taska Indonesia. Kata

Grow diambil dari bahasa inggris yang artinya adalah Tumbuh. Maka arti dari Grow

With Taska adalah tumbuh bersama Taska.

Tujuan mengadakan kegiatan Kampanye ini adalah untuk mengingatkan dan

menyadarkan masyarakat Indonesia untuk menjaga lingkungan dari sampah plastik

yang melimpah di lingkungan sekitar. Kampanye Grow With Taska ini juga ingin

mengajak masyarakat untuk beralih dari tas sekali pakai atau kantung plastik ke tas
serbaguna seperti tas spundbond. Kampanye ini diadakan karena kekhawatiran

mengenai sampah plastik yang semakin banyak setiap harinya.

Tujuan diadakannya kampanye digital Grow With Taska ini selain untuk

memasarkan atau mempromosikan produk dari Taska Indonesia sendiri adalah tentu

saja meningkatkan citra baik dari Taska Indonesia yang turut andil untuk merubah

kebiasaan masyarakat Indonesia dan menunjukkan kepedulian pada lingkungan

Indonesia yang mulai memprihatinkan ini. Taska Indonesia bersama dengan kami

memiliki satu tujuan yang sama, yaitu menyebarkan informasi dan edukasi yang

aktual mengenai pencemaran lingkungan dari tumpukan sampah plastik dan

memasarkan produk Tas Spundbond milik Taska sebagai solusi yang tepat untuk

memulai dari hal yang paling sederhana.

Kami mengajak para UMKM dan pembisnis kecil untuk mulai beralih dari

kantung plastik sekali pakai menjadi Tas berbahan dasar kain Spundbond dari Taska

yang memiliki kualitas terbaik untuk dipakai berkali-kali. Tim Content Writer pun

juga memiliki tujuan untuk membuat tulisan-tulisan yang berisi informasi mengenai

Kampanye ini serta edukasi mengenai sampah plastik pada masyarakat melalui sosial

media Instagram.

Seperti yang dibahas oleh Bapak Affan selaku ketua Content Development

pada kampanye ini mengenai tujuan kampanye Grow With Taska: “Tujuannya

diadakan Grow With Taska ini selain untuk sales, yaitu citra yang ingin kami bangun

di mata konsumen bahwa Taska juga bisa turut berperan dalam menjaga lingkungan

dan mengajak masyarakat yang kebanyakan adalah pengusaha retail/UMKM. Cara


pendekatannya adalah kami kemas dengan baik menggunakan tulisan-tulisan yang

didesain sekreatif mungkin melalui sosial media Instagram.”

Taska memang bekerja sama dengan para UMKM yang masih menggunakan

kantung plastik atau tas sekali pakai dan menggantikannya dengan tas Spundbond

yang bisa dipakai berkali-kali oleh Taska Indonesia. Taska ingin meringankan beban

lingkungan dari sampah plastik di mulai dari lingkungan terdekat yaitu pemilik

UMKM yang masih menggunakan kantung plastik untuk produknya.

Taska Indonesia percaya bahwa penggunaan tas ramah lingkungan untuk

media promosi bisa menjadi salah satu pilihan sebagai langkah kecil yang berdampak

besar terhadap lingkungan, maka dari itu kami ingin menjadi bagian dalam hal kecil

itu yang kedepannya akan menjadi fondasi dalam penggunaan tas ramah lingkungan.”

Taska dan kami juga ingin memberikan jawaban untuk alternatif pengalihan

penggunaan kantung plastik pun tidak perlu meraih kantung yang dalam alias mahal,

namun masyarakat bisa mengganti kebiasaan mereka dalam menggunakan kantung

plastic dengan tas serbaguna berbahan Spundbond milik Taska Indonesia yang

harganya relatif murah untuk semua kalangan. Tas berbahan Spundbond ini juga

memiliki kualitas terbaik di bahan dasarnya dan juga bisa didesain sesuai dengan

keinginan para pemilik UMKM dengan logo mereka sebagai medium pemasaran

produk mereka.

Sasaran kami dalam kampanye digital Grow With Taska ini selain pemilik

UMKM adalah masyarakat yang masih perlu diedukasi mengenai kebersihan

lingkungan. Dengan artikel yang di bagikan di website dan sosial media Instagram,
besar harapan Tim Konten dan klien untuk mengedukasi mereka serta memasarkan

produk dari Taska Indonesia itu sendiri. Penulis sebagai Content Writer pun harus

menyuguhkan karya tulis yang menarik dan mudah dimengerti untuk semua

kalangan. Dari remaja hingga orang dewasa dan lanjut usia untuk lebih mengerti jika

lingkungan bisa dilindungi dengan cara paling sederhana dengan mengganti kantung

plastik sekali pakai dengan Tas berbahan kain Spundbond yang bisa digunakan

berkali-kali.

Manfaat yang bisa diambil dari kampanye digital ini adalah membangun citra

brand yang nantinya akan di nilai oleh konsumen serta berperan untuk ikut andil

dalam menyelamatkan lingkungan mulai dari lingkup UMKM. Serta menyadarkan

masyarakat di Indonesia untuk lebih peduli pada lingkungan sekitar dengan cara

paling sederhana yaitu merubah kebiasaan menggunakan kantung plastik.

Pengaruh yang didapatkan dari kampanye digital ini cukup memuaskan.

Peningkatan penjualan produk Tas dari Taska Indonesia dan meningkatnya

permintaan kerja sama para pemilik UMKM untuk mengganti kantung plastik sekali

pakai sebagai wadah produk mereka menjadi Tas berbahan dasar Spundbond dari

Taska Indonesia.

Melalui wawancara bersama Pak Affan sebagai Head of Content Specialist

dalam kampanye Grow With Taska, beliau menjelaskan mengenai pengaruh dari

kampanye ini: “Feedback yang didapatkan sudah cukup sesuai dengan target kami,

yaitu untuk membuat khalayak dan pebisnis muda terpicu tentang pentingnya

memikirkan dampak pada lingkungan ketika ingin memulai suatu usaha.”


Kesimpulannya, Kampanye digital Taska Indonesia sebagai klien dari

Adconomic ini dibantu oleh Tim Content Development dan membutuhkan peran dari

Content Writer untuk menyampaikan maksud dan tujuan dari Taska Indonesia.

Penulis turun langsung untuk memproduksi karya tulis bahkan video untuk

menyampaikan pesan sekaligus memasarkan produk dengan cara soft-selling. Content

Writer menulis artikel sebanyak dua sampai tiga buah untuk di upload di website

milik Taska Indonesia dan sosial media Instagram mereka. Dipilihnya dua sosial

media itu karena bertujuan untuk menggapai calon konsumen dan masyarakat untuk

menyimak kampanye yang sedang berlangsung.

Kampanye lalu ditutup dengan video mengenai penjelasan tentang banyaknya

sampah yang menumpuk di lingkungan Indonesia. Sampah plastik adalah

penyumbang sampah terbanyak di Indonesia. Content Writer bekerja sama dengan

Tim Konten Videografis untuk mengemas video itu dengan menarik dan bisa memicu

para penonton untuk lebih sadar dengan keadaan sekitar.

3. Proses dan Hambatan Content Writer

a. Proses Kegiatan Content Writer

Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan, penulis ditugaskan untuk

membuat konten berbentuk artikel pendek untuk Kampanye Digital Grow With Taska

yang nantinya akan di upload di Sosial Media resmi Taska Indonesia. Penulis

membuat konten sebanyak dua konten setiap harinya dalam seminggu. Berikut
tahapan-tahapan dalam kegiatan Content Writer dalam membuat konten artikel,

diantaranya:

1) Brainstorming

Pertama, penulis harus berdiskusi terlebih dahulu bersama tim Content

Development sebelum memutuskan untuk menulis konten. Di sini penulis

mengikuti arahan yang diberikan oleh Strategic Planner khusus Kampanye

Digital Taska Indonesia sebagai acuan untuk menulis.

Tahap brainstorming merupakan tahap yang menentukan bagaimana tim

membuat strategi penyampaian pesan dengan kata-kata yang dikemas oleh

content writer sesuai dengan client brief yang telat di berikan agar khalayak

terpengaruh dan di sukai klien dengan kata-kata yang seefektif mungkin.

Brainstorming dilakukan dengan di pandu oleh Strategic Planner secara

bersama-sama dengan tim konten yang lain untuk mengemas konten sekreatif

mungkin.

Setelah tahap brainstorming dilakukan, tulisan harus sesai juga dengan tema

Kampanye dan produk yang akan di pasarkan. Informasi dan tema yang

mereka berikan pada penulis akan dikembangkan menjadi sebuah judul dan

inti tulisan. Penulis akan menentukan beberapa judul sesuai dengan tema yang

diberikan oleh Tim Konten hingga diterima oleh Strategic Planner.

2) Pemberian Keyword dan Tagline

Kedua, setelah penulis mendapatkan keyword dari Strategic Planner dan Tim

untuk dijadikan sebuah konten artikel. Keyword sendiri adalah kata atau
kumpulan beberapa kata pilihan yang digunakan pengguna internet untuk

mencari informasi yang diinginkan.

Dalam wawancara penulis dengan Bapak Affan selaku Strategic Planner di

Digital Advertising Adconomic sebagai berikut: “Peran saya di sini sebagai Strategic

Planner khusus kampanye digital #GrowWithTaska. Dengan ini saya akan

membuatkan guideline pada penulis untuk tema dan keyword serta mengawasi agar

target tim sesuai dengan apa yang diinginkan oleh klien kita yaitu Taska Indonesia.”

Tanggung jawab Strategic Planner adalah memberikan guideline seperti

keyword dan mengawasi proses pembuatan konten artikel agar bisa menarik

perhatian calon konsumen yang sesuai dengan target yang ingin dicapai.

3) Mungumpulkan materi

Sebelum Content Writer membuat sebuah artikel pendek, penulis terlebih

dahulu mencari beberapa sumber artikel sebagai bahan referensi dalam

pembuatan artikel baru. Penulis juga mencari materi dari beberapa buku,

video dari Youtube dan beberapa konten yang ada di sosial media lain sebagai

bahan acuan untuk membuat artikel.

Materi yang didapat bisa dari website, blog, video atau blog yang

berhubungan dengan keyword (kata kunci) yang diberikan.

4) Membuat Artikel

Setelah mengumpulkan beberapa referensi artikel dari website, blog atau

video, penulis akan mulai menulis ulang artikel dengan mengadopsi sedikit

kata-kata dari beberapa referensi artikel untuk dijadikan konten artikel pendek
baru yang nantinya akan dimuat di sosial media Instagram Taska.Indonesia

dan taska.co.id

5) Memeriksa kembali Artikel

Setelah artikel selesai dibuat, penulis memeriksa terlebih dahulu sebelum

dikirim ke Head of Development. Penulis harus memeriksa apakah konten

tersebut ditulis dengan kalimat yang cukup baik dan mempunyai daya tarik

untuk calon konsumen. Di sini penulis akan membaca berulang-ulang kali dan

mendiskusikannya bersama Tim Konten yang lain.

6) Mengirim artikel ke Strategic Planner

Setelah artikel sudah benar dalam penulisan dan menarik untuk dibaca,

penulis akan mengirimkan contoh artikel pada Strategic Planner untuk

diperiksa kembali apakah ada kata-kata yang salah dan membingungkan.

Setelah Strategic Planner sudah mentapkan artikel tersebut layak di muat,

barulah Strategic Planner mengirimkan artikel tersebut ke Social Media

Officer untuk di periksa ulang sebelum di muat di Instagram.

7) Artikel dimuat di Sosial Media

Setelah beberapa fase tahap demi tahap proses dalam pembuatan konten

artikel, dari mulai diskusi, pemberian keyword, mencari dan mengumpulkan

materi referensi, membuat artikel hingga akhirnya di muat di Instagram,

artikel pun sudah siap diupload dan dibaca oleh masyarakat umum sosial

media Taska.Indonesia
b. Hambatan dalam Kegiatan Content Writer

Dalam penulisan konten artikel untuk kampanye digital Grow With Taska,

Content Writer mengalami beberapa hambatan dalam kegiatan penulisan artikel,

hambatan-hambatan tersebut diantaranya:

1. Keyword atau kata kunci yang diberikan dalam membuat artikel sedikit sulit.

Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan materi.

2. Banyaknya referensi penulisan yang sudah sering digunakan oleh para penulis

konten lainnya sehingga sedikit sulit untuk mengolah kata-kata baru untuk

menulis informasi yang ingin penulis berikan.

3. Waktu jatuh tempo yang diberikan untuk proses penulisan artikel membuat

penulis sulit membagi waktu antara bekerja, kelas online dan beristirahat,

Karena dalam sehari penulis konten artikel harus membuat dua buah konten

artikel dalam sehari.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari Praktik Kerja Lapangan yang dijalani penulis selama tiga bulan di Digital

Advertising Adconomic, maka penulis menyimpulkan beberapa hal, yaitu:

1. Sebagai Content Writer menulis berdasarkan keyword (kata kunci) yang

diberikan tentunya tidak mudah, harus membuat sebuah artikel yang terus

membicarakan keyword tersebut secara berulang kali agar bisa menarik

perhatian calon konsumen Taska Indonesia.

2. Setelah melalui tahap pemeriksaan artikel oleh Strategic Planner, ada

beberapa penulisan yang tidak lolos editorial checking karena tidak sesuai

dengan keyword yang diberikan atau tidak memiliki daya tarik.

3. Content Writer dalam sebuah Digital Advertising Start up sangatlah vital

karena seorang Content Writer tidak diupah hanya untuk menulis, tapi

tentunya berperan untuk mempresentasikan citra perusahaan dan

mempromosikan klien yang sudah mempercayai Adconomic sebagai Digital

Advertising mereka.
4. Seorang Content Writer juga harus memahami cara membuat sebuah artikel

edukasi dan informatif dengan menggunakan teknik soft-selling maupun hard-

selling dengan penggunaan bahasa yang tentunya diperhatikan agar tidak

terjadi kesalahpahaman.

5. Content Writer memiliki kesulitan dalam mempertahankan daya tarik dalam

kampanye digital Taska Indonesia. Content Writer harus mencari konten-

konten segar yang memiliki daya tarik di masyarakat untuk mengajak

masyarakat membaca tujuan dari kampanye tersebut.

B. Saran

Berikut adalah beberapa saran yang dapat menjadi pertimbangan tersendiri

bagi Adconomic;

1. Tim Content Development harus lebih sering berdiskusi mengenai konten apa

yang harus diprioritaskan agar tidak terbengkalai oleh konten-konten lainnya.

Mengingat tidak hanya mengendalikan satu klien, namun banyak klien.

2. Strategic Planner juga dapat memberikan beberapa contoh keyword yang

sekiranya memiliki banyak referensi sehingga penulis tidak menghabiskan

waktu untuk mencari materi dan referensi yang sekiranya memiliki gaya

penulisan yang sama.

3. Terkait waktu jatuh tempo yang sedikit terburu-buru dan tidak teratur. Penulis

mengharapkan agar lebih baik untuk memiliki content pillar dan jadwal

khusus konten yang harus ditulis dan diupload ke sosial media.


DAFTAR PUSTAKA

Ruslan. (2008) .Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.Jakarta.PT Raja

Grafindo Persada.hal 23

Effendy, Onong Uchjana. 2011. Ilmu Komunikasi : Teori dan Praktek. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Ruslan. (2008). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.Jakarta.PT Raja

Grafindo Persada.hal 25-26

Venus. (2009). Manajemen Kampanye.Bandung.Simbiosa Rekatama Media.hal 70

Venus. (2009) .Manajemen Kampanye.Bandung.Simbiosa Rekatama Media.hal 84-85

Ruslan. (2008). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.Jakarta.PT.Raja

Grafindo Persada.hal 29-31

Wiryanto. (2008), Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi

Muhammad, Arni. (2009), Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara

Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Sanjaya, Ridwan dan Josua Tarigan, 2009. Creative Digital Marketing. Jakarta: PT.

Elex Media Komputindo.


Kertamukti, Rama. 2015. Strategi Kreatif Dalam Periklanan. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Rahman. 2016. Buku Pintar SEO. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo

Sarwandi. 2016. Joomla! 3,5 Untuk Pemula. Bukittinggi: PT. Elex Media

Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai