Anda di halaman 1dari 32

STRATEGI PEMASARAN SYARIAH BISNIS PRODUK INDUSTRI

KREATIF MELALUI MEDIA SOSISAL DI PERCETAKAN


JAVANESIA BUNTET PESANTREN CIREBON

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Pendidikan Sarjana Ekonomi (S.E)
pada Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh :
SUHAERI
NIM. 2018.2.7.1.01179

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM
IAI BUNGA BANGSA CIREBON
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul “strategi pemasaran syariah bisnis produk industri kreatif melalui
media sosisal di percetakan javanesia buntet pesantren Cirebon “. Dalam rangka
menyelesaikan studi strata satu (S-1) untuk mencapai gelar sarjana ekonomi
(S.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Bunga
Bangsa Cirebon.

Dalam Penyelesaian skripsi ini, Penyusun telah menerima banyak bimbingan,


dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

pada era 4.0 manusia sangat membutuhkan internet, karena semua


aktifitas bisa dikatakan ketergantungan internet dari mulai sekolah, bekerja,
jual beli, transportasi, transaksi, dan masih banyak kebutuhan manusia yang
menggunakan internet.

Menurut Zaenal Abidin (2020) Perputaran roda ekonomi tidak


pernah lepas dari kegiatan marketing (pemasaran). Namun kadang-kadang
proses pemasaran tersebut dilakukan hanya berdasarkan kebiasaan saja,
sering kali terjadi seorang pembisnis kalah bersaing dengan pembisnis lain
yang menjalankan usaha yang sejenis untuk merebut hati konsumen sebagi
pasar sasarannya. Maka sebagai pembisnis harus bisa memiliki perencanaan
dan juga proses pemasaran secara matang dengan menggunakan strategi-
strategi yang tepat.

Lingkaran ekonomi tidak terlepas dari kegiatan pemasaran. Namun


terkadang proses pemasaran itu dilakukan hanya dari kebiasaan. Pengusaha
seringkali tidak bisa bersaing dengan pengusaha lain yang menjalankannya
upaya serupa untuk merebut hati konsumen sebagai target pasar. Oleh karena
itu, sebagai seorang wirausahawan harus membuat rencana pemasaran secara
matang dengan strategi yang tepat untuk meningkatkan minat dan penjualan.

Menurut Susanto (2019) manusia pada hakekatnya adalah makhluk


sosial, yang dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa lepas dari kegiatan
interaksi dan komunikasi. Komunikasi merupakan bagian integral kehidupan
manusia tanpa memandang statusnya di masyarakat. Sebagai makhluk sosial,
kegiatan sehari-hari selalu berhubungan dengan orang lain dalam upaya
pemenuhan kebutuhan hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
turut membantu masyarakat dalam berkomunikasi. Salah satu hasil dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah internet.

Menurut Andi (2019) internet merupakan suatu jaringan komunikasi


tanpa batas yang melibatkan jutaan komputer pribadi yang tersebar di seluruh
dunia. Dengan menggunakan protokol Transmission Control
Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) dan didukung oleh media komunikasi
seperti satelit dan paket radio, maka internet memungkinkan adanya
komunikasi antar komputer dengan jarak yang tidak terbatas. Melalui
internet, maka siapa saja dapat dengan leluasa mengakses berbagai informasi
dari berbagai tempat. Informasi yang dapat diakses pun dapat berupa teks,
grafik, suara, maupun video.

Kemajuan saat ini pengusaha atau perusahaan harus berfikir keras


karena saat ini dunia sudah ditaklukan dengan system digital dimana semua
kegiatan melalui digital termasuk pemasaran produk, demikian dengan
UMKM javanesia percetakan buntet pesantren Cirebon menerapkan
pemasaran bisnisnya melalui digital yakni dengan media sosial, Javanesia
percetakan buntet pesantren Cirebon adalah salah satu percetakan kecil
menengah yang menyediakan jasa pembuatan dokumen
sekolah,universitas,pondok pesantren dan menyediakan pula ATK selain itu
javanesia percetakan buntet pesantren juga menyediakan cetak foto atau
poster.
Javanesia percetakan buntet pesantren Cirebon tepatnya dijalan LPI
buntet pesantren Cirebon desa mertapada kulon kecamatan asranajapura
kabupaten Cirebon, dengan pendiri atau pemiliknya bernama “Mas Wanto”.
Untuk memnuhi kebutuhan perkantoran seperti dokumentasi dan sebagainya
sehingga java percetakan buntet pesantren Cirebon hadir untuk memenuhi
kebutuhan yang dibutuhkan oleh para karyawan atau pekerja yang
membutuhkan jasa pembikinan dokumen.

Fenomena yang menarik bagi peneliti sudah tidak asing lagi karena
jaman sekarang banyak sekali yang membutuhkan percetakan dan semua
kebutuhan kantor,tugas sekolah,kebutuhan kuliah melalui computer dan biasa
yang membutuhkan tersebut mengambil jasa percetakan. Kepuasan yang
diterima oleh konsumen sangatlah terlihat dimana setelah konsumen
mengambil jasa dari javanesia percetakan buntet pesantren dengan
meninggalkan senyuman yang menandakan itu puas dalam pelayanan
maupun produk yang diberikan.
Javanesia percetakan buntet pesantren cirebon selain menyediakan
jasa pembikanan dokumen perkantoran atau tugas sekolah maupun kuliah,
javanesia percetakan buntet pesantren Cirebon juga menerima jasa design
grafis seperti poster atau logo dengan harga berfarian tergantug pemesanan
kerumitan dan jumalah yang dipesan.

Dibuntet pesantren sangat banyak orang yang menjalankan atau


mendrikan percetakan, bukan satu atau dua orang yang mendirikan tetapi
lebih dari lima, dari situ javanesia percetakan melakukan pemasaran yang
modern yaitu dengan cara pemasaran melalui media sosial. Sudah kita
melihat bersama banyak sekali percetakan yang berdiri dicirebon dari mulai
terkecil sampai terbesar khususnya di jl.kanggraksan kota Cirebon. Di
jl.kanggraksan kota Cirebon banyak sekali percetakan besar yang berdiri
dengan memasang harga murah sehingga disitu harus cerdas dalam
meggunakan sistem pemasaran. Sering sekali dengan pesaing-pesaing
melalukan perang harga saling menjatuhkan harga pasar produk yang dijual
tetapi banyak pula yang konsisten membuka harga normal.
Indonesia merupakan salah satu negara yang telah memasuki era
persaingan global tanpa batasan pada setiap individu, dari mulai
mengembangkan bisnis kecil, menengah dan besar. Dengan perkembangan
persaingan global yang tidak terkendali membuat UKM tidak dapat bersaing
dengan strategi yang semakin modern.

Menurut Kotler dan Lane, komunikasi pemasaran (marketing


communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara
langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual.
Intinya, komunikasi pemasaran merepresentasikan “suara” perusahaan dan
mereknya serta merupakan sarana di mana perusahaan dapat membuat dialog
dan membangun hubungan dengan konsumen.

Pengusaha perlu memiliki strategi pemasaran yang baik dalam


menghadapi kondisi pasar yang semakin kompleks. Tidak hanya produk di
pasar yang efektif di pasar, tetapi dapat berpartisipasi dalam persaingan yang
ada. Bisnis prcetakan juga diharapkan saat menggunakan strategi pemasaran
yang benar-benar dapat melihat kekuatan atau kelemahan dari semua jenis
produk di lingkungan internal perusahaan yang didedikasikan untuk
pencetakan.

Kegiatan promosi suatu perusahaan tentunya dirancang dengan


sedemikian rupa, tentu saja sebelum mendirikan perusahaan melakukan
SWOT analisis sehingga apa yang akan mengahambat diketahui. Salah
satunya seperti promosi, karena dibuntet pesantren sangat banyak yang
embuka atau mendirikan perusahaan atau usaha bidang percetakan maka
ddari itu harus melakukan promosi untuk meningkatkan suatu minat dan
penjualan.

Tujuan suatu bisnis atau perusahaan tentunya pencapaian profit


(laba). Suskes atau tidaknya suatu perusahaan dilihat dari profitnya, apabila
perusahaan tersebut berjalan lancer dalam mendapatkan suatu profit maka
perusahaan tersebut akan bisa berjalan lancer dalam bisnisnya. Selain itu
efektifitas dan efisiensi dalam menjalankan operasional perusahaan juga
memegang peranan penting. Efesien ang dimaksud adalah strategi pemasaran
yang digunakan haruslah efesien dalam artian harus menghitungkan
pengeluaran seperti promosi yang memnag tidak membutuhkan biaya besar
bahkan tidak memerlukan biaya seperti promosi dimedia sosial (facebook,
WhatsApp, Instagram dan sebagainya). Efektifitas yang dimaksud ialah
pemilihan strategi pemasaran yang tetpat dan sesuai pasar yng dilayani oelh
perusahaan sehingga sasaran yang dituju tepat tanpa salah tempat.

Industri kreatif salah satu industri yang dimana dialamnya terdapat


produk karya cipta tangan atau pun mesin yang menghasilkan suatu seni
yang bernilai tinggi dan didalamnya juga membutuhkan SDM yang
mempunyai jiwa kreatif, produk industri kreatif bukan hanya bermanfaat
sebagai hiasan mata tetapi bermanfaat juga sebagai kegunaan.

Pada tahun 2012 industri kreatif di Indonesia semakin menunjukkan


perkembangan yang signifikan Bahkan sekarang ini sebagian orang mulai
memprediksikan pertumbuhan industri kreatif bisa melonjak cukup tinggi
yakni hingga mencapai tiga kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kondisi ini dapat kita lihat dari pertumbuhan industri kreatif yang semakin
hari semakin aktif, sehingga penyerapan tenaga kerja serta kapasitas daya
cipta di negara kita mulai merangkak naik dan memberikan dampak yang
cukup positif bagi perkembangan ekonomi di Indonesia (Nurul Fitriana,
2013).
Industri kreatif mempunyai beberapa cabang didalamnya dalam
artian didalamnya sangat banyak dan bermacam macam produk kreatif yang
dijadikan sebagai lading bisnis oleh pelaku bisnis atau pengrajin. Diindonesia
sangat banyak kota-kota yang menggeluti bisnis dibidang industri kreatif
salah satunya di kota Cirebon,banyak wisatawan khususnya dari luar negeri
yang tak pernah ketinggalan disaat berkunjung dicirebon membawa atau
membeli produk industri kreatif yaitu dalah satunya batik atau hiasan dinding
dengan bentuk topeng berkarater.

Peran media sosial yang didalamnya bisa membantu pemasaran atau


promosi produk industri kreatif dari berbagai daerah,kota maupun Negara
hanya saja media sosial digunakan dan berfungsi bagaimana SDM yang
menggunakannya, banyak SDM yang bekerja di suatu perusahaan yang
bergerak dibidak penjualan yang ditugaskan untuk memegang kendali
pemasaran atau marketing produknya melalui media sosial.

Ada beberapa faktor yang menjadi kesulitan seseoraang yang ingin


memulai bisnisnya yang dipasarkan :
1. Gagal teknologi, dimana orang tersebut belum begitu menguasai cara
kerja media sosisal sebagai jalannya promosi
2. Kurang luasnya jaringan atau chanel dimedianya sehingga produk yang
dipasarkan tidak menyebar luas,contohnya seperti di media facebook,
semakin banyak teman semakin luas pula pemasaran yang dilakukannya.

Banyak orang yang berfikir pembelian barang atau kebutuhan


dimudahkan dengan secara online dan banyak pula orang yang berfikir lebih
baik membeli secara online dibandingkan dengan cara online . keunggulan
pembelian secara online bisa dikatakan lebih efesien. Jaman ini peranan
media sangat penting dan sangat berpegaruh untuk kegiatan karena dengan
adanya media semua kegiatan manusia bisa lebih efesien dan mudah
sehingga manusia akan merasa terbantu dengan adanya media sosial.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti


tertarik dan bermaksud untuk melakukan penelitian sebagai tujuan untuk
mengetahui strategi pemasaran syariah yang digunakan untuk memasarkan
produk di Percetakan javanesia dengan judul :
”Strategi Pemasaran Syariah Bisnis Produk Industri Kreatif Melalui
Media Sosisal Di Percetakan Javanesia Buntet Pesantren Cirebon”.

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan penelitian kualitatif, Fokus penelitian menjadi batasan
permasalahan yang akan diteliti. Dikarenakan adanya keterbatasan serta ingin
mendapatkan hasil penelitian yang lebih fokus penulis hanya akan melihat
Strategi pemasaran syariah melalui media sosial dipercetakan javanesia
buntet pesantren cirebon

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka peneliti menetapkan
rumusan maslah yang terkait uraian diatas untuk menjawab segala
permasalahan uang ada adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana strategi pemasaran syariah yang dilakukan oleh percetakan
javanesia buntet pesantren cirebon?
2. Bagaimana media yang digunakan oleh percetakan javanesia buntet
pesantren Cirebon untuk melakukan pemasaran syariah?
3. Sejauh mana strategi pemasaran syariah untuk menarik minat konsumen
melalui media sosial pada percetakan javanesia buntet pesantren
Cirebon?

D. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas maka penulis mempunyai tujuan :
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh percetakan
javanesia buntet pesantren Cirebon
2. Untuk mengetahui media yang digunakan oleh percetakan javanesia
buntet pesantren Cirebon untuk melakukan pemasaran syariah
3. Untuk mengetahui strategi pemasran syariah untuk menarik minat
konsumen melalui media sosial di percetakan javanesia buntet pesantren
Cirebon

E. Kegunaan Penelitian
Manfaat penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritis
Sacara teoritis, hasil penelitian diharapkan mampu memberikan
pengetahuan serta kemampuan dalam strategi pemasaran bisnis industri
kreatif.

2. Manfaat praktis
a. Untuk kampus
Hasil penelitian ini dapat menambah karya tulis ilmiah untuk
mahasiswa kampus institut agama islam bunga bangsa Cirebon.
b. Untuk umum
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan acuan bagi
masyarakat untuk mendalami ilmu pemasaran bisnis.
c. Bagi penulis
Hasil penelitian ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan
sekaligus mengaplikasikan ilmu dalam strategi pemasaran yang telah
didapat selama peneliti mengikuti perkuliahan di institut agama
islam bunga bangsa Cirebon
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Diskripsi teoritik
1. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari kata Yunani, strategi. Sebagai "seni umum" atau
seni komandan biasa digunakan dalam perang. Menurut Karl Von
Clausewiz berpendapat bahwa strategi adalah pengetahuan tentang
penggunaan pertempuran untuk memenangkan pertempuran. Dalam arti
tertentu Secara umum, strategi adalah cara untuk mencapai kemenangan
atau mencapai tujuan. Oleh karena itu, strateginya adalah dasar Seni dan
ilmu penggunaan dan pengembangan kekuatan pertahanan dan
keamanan yang idealis, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Hal ini
bertujuan untuk mencapai yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Zaenal Abidin (2020) Istilah Strategi dalam arti luas adalah
ide, konsep, atau rencana tentang bagaimana cara terbaik mencapai
tujuan. Sedangkan taktik adalah pilihan aktifitas dalam implementasi
untuk melaksanakan strategi, dengan memanfaatkan sumber daya yang
ada ini menurut pengertian dalam ruang lingkup yang sempit atau
terfokus. Dengan demikian, dari segi sumber daya, strategi bersifat
menyebarkan (Deployment), sedangkan taktik bersifat mempekerjakan
atau (Employment)

Mengingat kondisi pasar yang semakin kompleks, pengusaha perlu


memiliki strategi yang diturunkan dari strategi Yunani. Ini diartikan
sebagai "seni umum" atau seni komandan yang biasa digunakan dalam
peperangan. Karl Von Clausewiz berpendapat bahwa strategi adalah
pengetahuan untuk menggunakan pertempuran untuk memenangkan
pertempuran. Secara umum, strategi adalah cara untuk mencapai atau
mencapai suatu tujuan. Oleh karena itu, strategi pada dasarnya adalah
seni dan ilmu pengetahuan yang memanfaatkan dan mengembangkan
kekuatan idealis, politik, ekonomi, sosial dan budaya pertahanan dan
keamanan untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Zaenal Abidin (2020) perlu kita ketahui bahwa setiap
organisasi atau perusahaan mempunyai suatu strategi masing-masing
walaupun tidak harus selalu efektif sekalipun strategi itu tidak pernah
dirumuskan secara eksplisit. Artinya, setiap organisasi mempunyai
hubungan dengan lingkungannya yang dapat diamati dan dijelaskan.
Pandangan seperti ini mencakup organisasi dimana perilaku para
manajernya adalah reaktif, artinya bahwa manajer menanggapi dan
menyesuaikan diri dengan limgkungan hanya jika mereka merasa perlu
untuk melakukanya.

2. Pengertian pemasaran
Para aahli menjelaskan tentang pengertian pemasaran, diantaranya
adalah:
a. John Westwood
Menurut John Westwood, pengertian pemasaran adalah sebuah usaha
terpadu yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan
memberikan keuntungan/ laba kepada perusahaan.

b. Tung Dasem Waringin


Menurut Tung Desem Waringin, pengertian pemasaran adalah media
untuk mengkomunikasikan sebuah nilai tambah yang lebih tinggi.

c. Philip Kotler
Menurut Kotler, pengertian pemasaran adalah aktivitas sosial dan
sebuah pengaturan yang dilakukan oleh perorangan ataupun
sekelompok orang dengan tujuan untuk mendapatkan tujuan mereka
dengan jalan membuat produk dan menukarkannya dengan besaran
nominal tertentu ke pihak lain.

d. Jay Abraham
Menurut Jay Abraham, pengertian pemasaran adalah sebuah media
untuk mencapai kesuksesan dengan cara memberikan pelayanan
peling baik kepada konsumen.

e. William J. Stanton
Menurut William J. Stanton, definisi pemasaran adalah sistem
keseluruhan dari berbagai kegiatan bisnis atau usaha yang ditujukan
untuk merencanakan, menentukan harga barang atau jasa,
mempromosikannya, mendistribusikannya, dan bisa memuaskan
konsumen.

f. Hair dan Mc. Daniel


Menurut Hair dan Mc. Daniel, pengertian pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga promosi
dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan konsumen dan tercapainya tujuan
organisasi.

g. Basu dan Hani


Menurut Basu dan Hani, pengertian pemasaran adalah proses
kegiatan perencanaan dalam pengelolaan barang dan jasa, penetapan
banderol harga barang dan jasa tersebut, hingga proses promosi
maupun pendistribusiannya, dimana keseluruhan proses pemasaran
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan maupun memperoleh laba.

Dalam bisnis, tujuan utama pemasaran adalah memaksimalkan


keuntungan dengan menciptakan strategi penjualan. Dalam sebuah
perusahaan, manajer pemasaran harus dapat melihat banyak aspek
periklanan, seperti memprediksi umur simpan produk.
Berikut ini beberapa jenis strategi pemasaran produk :
a. Direct Selling
Penjualan langsung atau direct selling adalah jenis strategi
pemasaran di mana produsen menjual produk secara langsung
kepada konsumen. Caranya bisa dilakukan dari face too face atau
bertatap muka langsung dengan konsumen. Agen atau distributor
komersial sebagai pemasar dapat mengunjungi rumah konsumen
sesuai yang ditargetkan.

b. Earned media
Strategi pemasaran produk yang kedua adalah media pendapatan.
Tidak seperti penjualan langsung, jenis strategi ini diterapkan secara
tidak langsung. Hal terpenting yang diperlukan untuk menerapkan
strategi ini adalah membangun hubungan dan kepercayaan dengan
masyarakat. Oleh karena itu perlu membangun brand/merek penjual
melalui media sosial dan membangun citra yang baik.

c. Point of Purchase
Menurut Slamet Widodo (2018) Point of Purchase(POP) merupakan
strategi marketing dengan cara menempatkan material marketing
atau iklan di dekat produk yang sedang dipromosikan. Strategi
ini sangat cocok diterapkan pada toko retail yang menjual
berbagai macam produk. Menurut penelitian, sekitar 64% orang
yang datang ke toko retail masih belum menentukan produk yang
akan dibelinya. Kondisi tersebut dapat Anda manfaatkan dengan
mengarahkan mereka untuk membeli produk Anda. kerahkan semua
product knowledgedan kemampuan komunikasi sehingga
konsumen tertarik dan susah untuk menolak. Strategi pemasaran
produk point of purchaseini dapat Anda lakukan dengan cara
membuat displaydengan desain khusus yang menarik dan
menempatkannya pada tempat yang strategis seperti di dekat
pintu masuk dan keluar.

d. Internet marketing
Internet marketing tidak jauh beda seperti Earned media, sama sama
menggunakan media dan dilamanya sama saja harus mempunyai
nama baik agar pemasaran berljalan lancer dan produk terjual dengan
sempurna,apabila tidak mempunyai citra nama baik maka
masyarakat tidak akan percaya dan ragu untuk membeli produk yang
dijual. Selain itu internet marketing sangatlah luas sehingga
pemasran marketing tidak butuh waktu lama untuk memasrkan
produk yang dijual dimedia

3. Pengertian strategi pemasaran


Strategi pemasaran adalah suatu cara yang dituangkan didalam
marketing bisnis yang dilakukan oleh setiap produsen atau pelaku
bisnis,strategi pemasaran sangatlah penting maka dari itu apabila suatu
perusahaan yang bergerak dibidang penjualan apabila tidak
memperhatikan strategi pemasarannya akan berujung kebangkrutan.

Menurut Robert W. Palmatier dan Shrihari Sridhar, strategi


pemasaran adalah sesuatu yang terdiri dari keputusan dan tindakan yang
difokuskan pada membangun keunggulan diferensial yang
berkelanjutan, relatif terhadap pesaing, di benak pelanggan, untuk
menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan.

Pemasaran bisnis salah satu senjata yang harus dimiliki oleh


setiap perusahaan karena pemasaran sebagian dari modal utama setelah
uang yang mencukupi sebagai modal utama bisnis dari perusahaannya.
Menurut statntong dalam tambajong (2013) pemasaran adalah suatu
sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk yang
dapat memuaskan keinginan dalam mencapai tujuan perusahaan.

4. Fungsi startegi pemasaran


a. Menambah Motivasi Guna Mencapai Target Masa Depan
Strategi pemasaran dibuat untuk membuat orang-orang yang duduk
di lingkaran manajemen sebuah perusahaan menjadi lebih
bersemangat dalam mencapai target. Perusahaan yang tidak
memiliki target dalam jangka waktu tertentu dalam menjalankan
usahanya bisa dipastikan cepat atau lambat akan tergilas roda
persaingan. Untuk itulah agar usaha bisa terus bertahan maka orang
yang menjalankan roda perusahaan harus membuat cara yang
berbeda dan semangat dalam memenangkan pasar. Strategi
pemasaran yang dibuat dan ditetapkan akan membuat mereka yang
terlibat didalamnya akan semakin termotivasi untuk mencapai
target.

b. Meningkatkan Efektivitas dalam Koordinasi Pemasaran


Perusahaan yang mapan ditunjang oleh adanya sebuah tim
manajemen yang tangguh dan solid. Agar tim yang solid bisa
dibentuk maka haruslah ada sistem koordinasi dan komunikasi yang
efektif antar personilnya. Dengan adanya strategi pamasaran yang
telah didesain sedemikian rupa maka secara tidak langsung akan
membuat koordinasi dalam tim bisa berjalan dengan lebih baik.

c. Merumuskan dan Membuat Apa Tujuan Perusahaan


Setiap perusahaan yang memasarkan produk baik berupa barang
atau jasa tentunya memiliki tujuan yang akan dicapai. Biasanya
perusahaan akan membuat tujuan secara berjenjang yaitu jangka
pendek, menengah dan jangka panjang. Adanya strategi pemasaran
akan membantu perusahaan untuk merumuskan apa saja yang
menjadi tujuannya. Rumusan tujuan perusahaan untuk jangka
pendek, menengah dan panjang akan lebih jelas dilihat karena
adanya strategi pemasaran.

d. Memberikan Pengawasan Pada Aktivitas Pemasaran


Jalannya aktivitas pemasaran dalam perusahaan merupakan
tanggung jawab dari sebuah divisi. Di dalam divisi tersebut ada
beberapa orang yang bertanggung jawab dalam menjalankan apa
yang sudah ditetapkan dalam strategi pemasaran. Tanpa adanya
strategi pemasaran akan sulit untuk menilai baik tidaknya kinerja
dari orang-orang yang bertanggungjawab untuk menjalankannya.
Efektif tidaknya kegiatan pemasaran yang dilakukan bisa diukur
dengan berpatokan pada strategi pemasaran yang telah ditetapkan.
Selain itu kualitas dan mutu pekerjaan yang dilakukan oleh mereka
yang berada di dalam divisi marketing akan lebih mudah dipantau
dengan adanya strategi pemasaran yang dibuat oleh perusahaan.

5. Tujuan Strategi pemasaran


a. Meningkatkan Koordinasi Antar Personil
Sudah disinggung sebelumnya bahwa adanya strategi
pemasaran akan menggerakan personil yang bertanggung jawab
untuk melaksanakannya. Dengan demikian maka koordinasi akan
terjalin dan terajut dengan baik antar personil dalam divisi
pemasaran di sebuah perusahaan.

b. Sebagai Alat Ukur Kinerja


Tanpa adanya strategi pemasaran yang telah didesain sedemikian
rupa dengan poin yang jelas maka sulit bagi perusahaan untuk bisa
memantau bagaimana kualitas kerja pada personil didalamnya.
Sehingga selain sebagai sistem memasarkan produk baik barang
atau jasa, strategi pemasaran juga berguna sebagai alat ukur bagi
kinerja tim yang ada didalamnya.

c. Meningkatkan Kemampuan Menghadapi Perubahan


Dalam menjalankan sebuah usaha pastilah perusahaan akan
mengalami banyak perubahan kondisi sebagai contoh adalah
perubahan tingkat ekonomi yang akan mempengaruhi daya beli
masyarakat. Perusahaan yang sulit mengikuti dan menyesuaikan diri
dengan iklim perubahan akan sulit juga mempertahankan
eksistensinya. Strategi pemasaran dibuat untuk meningkatkan
kemampuan manajemen dalam menghadapi perubahan kondisi yang
bisa terjadi kapan saja.
Setelah mengetahui banyak hal tentang strategi pemasaran mulai
dari definisi, fungsi serta tujuannya maka sekarang saatnya
mengenal konsep yang ada didalamnya. Berikut ini adalah konsep-
konsep dalam menjalankan strategi pemasaran.

6. pemasaran syariah
Menurut (buchair alma dan donni juni priansa, 2014) Pemasaran
syariah merupakan sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan
proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator
kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai
dengan akad serta prinsip-prinsip syariah dan muamalah dalam Islam.
Selain itu dalam marketing berbasis syariah didalamnya disertai
dengan jiwa keikhlasan semata-mata hanya mengharapkan ridha dari
Allah, dimulai dari itu akan terciptanya bisnis yang besar dan
mempunya top brand tersendiri. Jika didalam bisnis sudah menciptkan
keihklasan, kejujuran, kebhagaiaan dan kepuasan untuk konsumen maka
bisnis yang sedang dijalani akan mudah berkembang pesat.

Stephen R. Covey menyimpulkan bahwa faktor spiritual


merupakan kunci terahir yang harus dimiliki seorang pemimpin dalam
suatu perusahaan. Kita perlukan kepimpinan spiritual dalam mengelola
suatu bisni, terlepas dari mana sumber spiritual tersebut
Pemasaran syariah adalah adalah strategi bisnis yang harus
memayungi segala bentuk proses yang ada didalam bisnisnya seperti
menciptakan, menawarkan pertukaran nilai dari seorang produsen atau
perusahaan. Pemasran syariah disebut dengan pemasaran spiritual
karena pemasaran syariah itu mempunyai “bisikan hati” atau panggilan
hati”, apabali sudah ada bisikan hati maka akan muncul aspek kejujuran,
empati, dan kepedulian terhadapa sesama. Didalam pemasran syariah
pesaing bukan musuh seperti peperangan, namun didalam pemasaran
syariah pesaing dijadikan sebagai mitra atau kerja sama yang mampu
saling membangun bersama bisnis yang sama sehingga tetap bisa saling
membantu.

7. Perbedaan marketing konvensional dengan marketing syariah


Didalam marketing syariah terdapat 2 sistem yang berbeda, yang
pertama sistem marketing syariah adan konvensional. Dari kedua sistem
itu pasti mempunyai suatu perbedaan yang siginifikan didalamnya,
a. Pemasyaran bisnis online konvensional
Pemasaran bisnis online konvensioanl didalamnya tidak bisa
dijanjikan untuk amanah, banyak didalam binsis online yang
menyalah gunakan bisnisnya sebagai ajang penipuan yang
merugikan orang lain atau konsumen.
Dengan maraknya penipuan online melalui media sosial
seperti facebook atau whattsap maka semakin banyak pula orang
lain yang dirugikan, semakin banyak orang lain tau konsumen yang
dirugikan akan berdampak ke pembisnis lain yang akan merasakan
effek dari konsumen yang merasa tidak akan mengulangi berbelanja
online. Pemasyaran bisnis online konvensional bersifat umum yang
tidak menganduk unsur-unsur syariah didalam sistemnya.
b. Pemasyaran bisnis online syariah
Didalam pemasyarah bisnis online syariah tentunya
menggunakan atau meihat dari segi \ syraiah yang digunakan oleh
sistem bisnis yang dikelola oleh penjual, sistem syariah yang
digunakan oleh pembisnis tentunya melihat dari segi agama.
Didalam islam dianjurkan untuk tidak berbohong dan
bersifat amanah dan bertanggung jawab, dialam bisnis online yang
menggunakan system syariah tentunya menggunakan sifat sifat yang
dipraktekan oleh Rasulallah didalam perihal bisnis atau jual
beli,perbedaannya waktu zaman Rasulallah hanya menggunakan
sitem bisnis offline tetapi tanggung jawab yang dilakukan
pedagannya tida ada yang berbeda salah satu contohnya itu amanah
dan tidak mengumbar janji.

8. Bauran pemasaran (marketing Mix)


Philip Kotler mendefenisikan marketing mix atau bauran
pemasaran sebagai serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan
tingkat variabel yang digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi
pasaran yang menjadi sasaran. Terdapat empat unsur yang ada didalam
bauran pemasaran (marketing mix) yaitu strategi produk, strategi harga,
strategi penyaluran / distribusi dan strategi promosi.
Keempat unsur bauran pemasaran saling berkaitan satu sama lain
sehingga apabila ingin efektif dalam pelayanan dan kepuasan konsumen
maka harus dialani empaty unsur tersebut tanpa terkecuali.
Konsep bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2012:25)
terdiri dari 4P, yaitu yaitu:
1. Product (produk), yaitu suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, agar produk yang dijual mau dibeli,
digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan
atau kebutuhan dari konsumen.
2. Harga (Price), yaitu sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen
dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa
yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar
menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama
terhadap semua pembeli.
3. Tempat (Place), yaitu sebuah tempat diasosiasikan sebagai saluran
distribusi yang ditujukan untuk mencapai taget konsumen.Sistem
distribusi ini mencakup lokasi, transportasi, pergudangan, dan
sebagainya.
4. Promosi (Promotion), promosi artinya aktivitas yang menyampaikan
manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya.

9. Konsep pemasaran (marketing consep)


a. Konsep Dalam Strategi Pemasaran
1. Klasifikasi Pasar
Perilaku konsumen tidaklah sama, masing-masing memiliki
selera dan kebiasaan yang berbeda. Untuk itulah perlu adanya
pembuatan klasifikasi atau segmen target pasar yang akan
disasar. Dari target market yang masih heterogen harus
dirumuskan untuk menjadi target yang homogen.

2. Market Positioning
Perusahaan tidak mungkin akan menghasilkan dan menyediakan
produk bagi semua orang di dunia ini. Jadi memang harus
dibuat segmen dari pasar yang disesuaikan dengan produk
barang dan jasa yang akan ditawarkan atau dijual. Dengan
memilih pasar yang tepat maka nilai penjualan akan menjadi
lebih baik.

3. Market Entry Strategy


Konsep ini bisa dilakukan dengan melalui 3 cara yaitu membeli
perusahaan dari orang lain, pengembangan dalam perusahaan
atau dengan menjalin kerjasama produktif dengan perusahaan
lainnya.

10. Karakteristik pemasaran syariah


Pasar syariah adalah pasar emosional, tetapi pasar umu atau
konvensional adalah pasar rasional. Ini berarti bahwa orang-orang
tertarik untuk melakukan bisnis di pasar Islam karena alasan-alasan
keagamaan (Islami) yang lebih emosional, bukan karena mereka
menginginkan peningkatan keuntungan finansial yang wajar. Di sisi
lain, di pasar yang bernotaben umu (non-Islam), masyarakat sangat
tidak menyadari apakah bisnis yang mereka lakukan dan cara mereka
mendapatkan hasil dapat menyimpang atau bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah.
Bukan hanya itu , dalam pemasaran Syariah, jika bisnis dikaitkan
dengan itikad baik hanya untuk mencari keridhaan Allah, maka segala
bentuk transaksi berubah menjadi ibadah di hadapan Allah, jika Allah
menghendaki. Ini akan menjadi benih dan modal dasar baginya untuk
tumbuh dan menjadi bisnis besar dengan nama atau brand spiritual
karisma, keunggulan, dan keunikan yang tak tertandingi. Jika
menjalankan bisnis keagamaan tetapi tidak dapat membawa
kebahagiaan bagi semua orang, berarti tidak melakukan pemasaran
spiritual. Di sisi lain, jika berada dalam bisnis yang dapat membawa
kebahagiaan, kejujuran dan keadilan, sebenarnya kita melakukan
pemasaran spiritual dalam bidang apa pun, selama tidak melanggar
prinsip-prinsip Syariah.
Pemasaran Islami adalah strategi bisnis yang menurut ajaran
Islam harus mencakup semua kegiatan dalam bisnis, termasuk seluruh
proses produsen, perusahaan, atau individu, penciptaan, presentasi, dan
pertukaran nilai. Pemasaran syariah dapat digambarkan sebagai
pemasaran spiritual, yaitu "membisikkan hati nurani" dan menginspirasi.
Berikut adalah aspek kejujuran, empati, cinta dan minat pada orang lain.
Spiritual Marketing percaya bahwa pesaing bukanlah musuh, tetapi
mitra yang perlu memiliki hubungan dan kemitraan yang baik. Pesaing
adalah pemain setara yang dapat menginspirasi kreativitas dan inovasi
perusahaan.

Nilai-nilai inti pemasaran Syariah adalah integritas,


profesionalisme, dan transparansi. Akibatnya, pemasar adalah orang
yang tidak berbohong dan membeli sesuai dengan kebutuhannya, bukan
karena diskon harga, tetapi karena apa yang mereka butuhkan.
Pemasaran Syariah adalah solusi dari kebutuhan pasar yang
memimpikan penerapan bisnis yang berpegang pada nilai dan aturan
agama.
ُ‫ت فَيُد ِْخلُ ُه ْم َربُّ ُه ْم فِي َر ْح َمتِ ِه ۚ ٰ َذلِ َك ُه َو ا ْلفَ ْو ُز ا ْل ُمبِين‬ َّ ‫فََأ َّما الَّ ِذينَ آ َمنُوا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صالِ َحا‬

“Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh maka


Tuhan mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah
keberuntungan yang nyata.” (QS. Al-Jatsiyah : 30)

Dari ayat diatas dapat kita simpulkan bahwa kegiatan pemasaran


tidak hanya mencari keuntungan semata, melainkan mencari keridhoan
dan Rahmat dari Allah SWT dengan melakukan amal shaleh
sebagaimana yang telah dianjurkan oleh Para Nabi.

Pentingnya pasar dalam Islam tidak lepas dari peran pasar


sebagai tempat kegiatan jual beli. Keberadaan yang terbuka memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk ikut serta dalam penetapan harga,
sehingga harga ditentukan oleh kemampuan nyata (real) masyarakat
dalam mengoptimalkan faktor-faktor produksi yang ada di dalamnya.
Konsep Islam memahami bahwa pasar dapat berperan aktif dalam
kehidupan ekonomi jika prinsip persaingan bebas dapat diterapkan secara
efektif.
Pasar syariah merupakan pasar yang emosional (emotional market)
dimana orang tertarik karena alasan keagamaan, bukan karena
keuntungan finasial semat. Tidak bertentangan dengan prinsip muamalah
yang mengandung nilai-nilai ibadah.
Firman Allah menjelaskan dalam surat Al-Bayyinah 7:

ٰۤ
‫ول ِٕى َك ُه ْم َخ ْي ُر ا ْلبَ ِريَّ ۗ ِة‬ ُ‫ت ا‬ ّ ٰ ‫اِنَّ الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا َو َع ِملُوا ال‬
ِ ‫صلِ ٰح‬

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan melakukan


pekerjaan yang baik, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk.” (QS. Al-
Bayyinah :7)

Telah kita ketahuai bahwa kegiatan berdagang merupakan pekerjaan


yang baik tentunya yang sesuai dengan ajaran-ajaran islam dan sunnah
Rasul agar tidak terlepas dari rasa syukur dan sebagai batasan dalam
melakukan pemasaran.

Menurut Zaenal Abidin (2020) Pemasaran syariah (islamic


marketing) merupakan solusi terhadap kebutuhan pasar yang
memimpikan penerapan bisnis yang sesuai dengan nilai dan kaidah
agama. Ada empat hal yang menjafi faktor dalam mengelola suatu bisnis
agar mendapatkan nilai-nilai moral yang tinggi, yaitu:

1) Shiddiq (benar atau jujur) seorang pemimpin senantiasa berperilaku


benar dan jujur dalam melakukan pemasaran, berhubungan dengan
pelanggan, bertransaksi atau membuat perjanjian dengan mitra
bisnisnya.

2) Amanah (dipercaya) artinya bertanggung jawab atas segala sesuatu


sesuai dengan ketentuan sebagaimana Nabi Muhammad yang selalu
mengembalikan hak milik atasnya, baik itu berupa hasil penjualan
maupun titipan atau sisa barang.

3) Fathonah (Cerdas) diartikan sebagai intelektual, kecerdasan atau


kebijaksanaan. Pemimpn yang Fathonah adalah pemimpin yang
memahami, mengerti dan menghayati secara mendalam segala hal yang
menjadi tugas dan kewajibannya.
4) Tabligh (komunikatif) orang yang memiliki sifat ini akan
menyampaikannya dengan benar dan dengan tutur kata yang tepat.
Berbicara dengan orang lain dengan sesuatu yang mudah dipahaminya,
berdiskusi dan melakukan presentasi bisnis dengan bahasa yang mudah
dipahami sehingga orang tersebut mudah memahami pesan bisnis yang
ingin kita sampaikan.

11. Media Sosial


Media sosial adalah sebuah jaringan sosial yang bisa menyatukan atau
menggabungkan seluruh dunia atau internasioanal, didalam media sosial
banyak sekali kegunaan yang positif dan negatif. Media sosial
mempunyai banyak jenis seperti, facebook, whatsApp, instagram, twiter,
youtube, tiktok dan sebagainya, banyak sekali media sosial yang
digunakan warga masyarakat Indonesia akan tetapi dikalangan pembisnis
saat ini banyak pemasaran produk yang menggunakan media sosial
seperti facebook, whatsApp, instagram, twiter, youtube, tiktok.

B. Hasil Penelitian yang relevan


Hasil penelitian yang relevan merupakan informasi dan rujukan
yang penulis gunaakan agar tidak terjadinya plagiat dan pengulangan
penelitian. Berdasarakan survey penulis, ada beberapa penelitianyang
relevansi dengan peneliti lakukan, adapun penelitian-penelitiannya tersebut
yaitu :
1. Riset tahun 2015 yang dilakukan oleh Makmur dan Saprijal dengan
judul Strategi Pemasaran Dalam meningkatkan volume Penjualan (Studi
Pada S-Mart Swalayan Pasir Pengairan). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pemasaran S-Mart Swalayan untuk meningkatkan
penjualan. Jenis survei yang dilakukan menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah data
primer dan data sekunder, namun teknik pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
diperoleh dari analisis internal dan eksternal, serta diagram kartesius
yang dilakukan di supermarket S-mart Makan. Anda dapat melihat
bahwa supermarket S-mart Pasir Pangairan saat ini sedang mengikuti
strategi pertumbuhannya. Keputusan perlu diambil untuk
mengembangkan usaha dengan meningkatkan kualitas dan integritas
produk serta meningkatkan segala bentuk promosi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Zaenal Abidin pada tahun 2021 dengan
judul “Penerapan Strategi Pemasaran Syariah Dalam Meningkatkan
Penjualan Produk Di Im Shop Desa Caracas Kecamatan Cilimus
Kuningan “ penelitian ini dilakukan untuk mengathui strategi pemasaran
syariah yang dilakukan oleh Im Shop Desa Caracas Kecamatan Cilimus
Kuningan. Jenis penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Jenis dan sumber data
yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, sedangkan teknik
pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, observasi dan
dokumentasi.

3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh susanto (2019) mengenai


pemasaran produk melalui media sosial mempunyai kesamaan dengan
penelitian ini dimana kesamaannya terdapat pada proses pemasarannya
melalui media sosial akan tetapi perbedaannya terletak pada fokus
penelitiannya,penelitian yang dilakukan oleh susanto hanya terfokuskan
disatu titik sedangkan penelitian inimeneliti pemsaran industry kreatif
secara luas.

4. Sebuah penelitian tahun 2014 oleh Ni'matil Maula yang berjudul


“bauran pemasaran dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan
volume penjualan sandal bandol pada home industri nanang Collection
didesa kebanaran kecamatan Purwekorto Barat” Pendekatan penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara langsung dan
observasi langsung. Hasil dari penelitian ini adalah strategi bauran
pemasaran yang diterapkan oleh industri lokal. Hal ini mencapuk
produk, harga, saluran distribusi, dan aktivitas promosi yang
memengaruhi volume produk yang terjual. Oleh karena itu, strategi
pemasaran yang diterapkan oleh industri koleksi Nanang lokal
berdampak positif bagi bisnis.

C. kerangka berfikir
Dalam penelitian ini, penulis akan mendiskripkan mengenai
strategi pemasaran syariah bisnis produk industri kreatif melalui media
sosisal di percetakan javanesia buntet pesantren Cirebon. Tentu dalam
hal ini pengusaha mempunyai strategi dalam teknik pemasarannya yakni
melalui media sosial dalam memasarkan produknya
Perlu adanya upaya atau strategi dari sebuah perusahaan untuk
menjalankan bisnis produk industry kreatifnya memlaui media sosia.
Penggunaan strategi yang tepat dan efektif akan membuat segala tujuan
perusahaan bisa tercapai dengan mudah dan menghasilkan hasil yang
diharapkan oleh produsen atau owner javanesia percetakan buntet
pesantren Cirebon.

Strategi pemasran
sayariah

Industri Kreatif

Media sosial

Gambar 2.1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
1. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif
Menurut Maleong, penelitian kualitatif mengedepankan
proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti
dengan apa yang diteliti. Menurut Saryono, penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang tidak dapat dilakukan
menggunakan penelitian kuantitatif.

2. jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian study


kasus
Pollit & Hungler (1990) menjelaskan bahwa fokus studi
kasus terletak pada penentuan dinamika mengenai pertanyaan
lebih lanjut mengapa seseorang berpikir, melakukan sesuatu,
atau bahkan mengembangkan diri. Fokus ini dinilai oleh Pollit &
Hungler penting dalam studi kasus karena dibutuhkan analisis
yang intensif, bukan berfokus pada status, kemajuan, tindakan,
atau pikiran yang dimilikinya

W.S. Winkel dan Sri Hastuti (2006), studi kasus dilihat dari
sisi bimbingan pendidikan dan konseling siswa yang
mempelajari keadaan serta perkembangan siswa secara
mendalam juga lengkap. Studi kasus ini dilakukan oleh guru atau
pendidik yang bersangkutan untuk memahami siswa sebagai
individu dengan lebih mendalam guna membantu perkembangan
siswa tersebut kedepannya.
3. studi kasus dalam penelitian ini mengkaji pemasaran syariah
bisnisindustri kreatif melalui media sosial

B. Tempat Dan Waktu Penelitian


1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di percetakan javanesia buntet pesantren
Cirebon
2. waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan juli 2021 sampai
November 2021
a. Adapun agenda penilitan yang dilakukan sebagai berikut :
bulan
No Jenis kegiatan
Juli Agust Okt Nov Desm

1 pengamatan

2 Observasi

3 Wawncara

4 Pengambilan data akhir

5 sidang

C. Populasi Dan Sample Penelitian


1. populasi penelitian
Menurut Margono (2004), Populasi adalah keseluruhan
data yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang
lingkup dan waktu yang telah ditentukan. Populasi berkaitan
dengan data-data, jika seorang manusia memberikan suatu data,
maka ukuran atau banyaknya populasi akan sama banyaknya
manusia.
Menurut Nazir (2005), Populasi adalah sekumpulan
individu dengan kualitas dan karakter yang sudah ditetapkan oleh
peneliti. Ciri, karakteristik, dan kualitas itu yang dinamakan
sebagai variable. Ia membagi populasi menjadi dua yakni
populasi finit dan infinit.

2. sample penelitian
a. Definsi sample penelitian
Menurut Sugiyono (2008) Sampel merupakan suatu
bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang dimiliki oleh
sebuah Populasi. Apabila Populasi tersebut besar, sehingga
para peneliti tentunya tidak memungkinkan untuk
mempelajari keseluruhan yang ada pada populasi tersebut
beberapa kendala yang akan di hadapi di antaranya seperti
dana yang terbatas, tenaga dan waktu maka dalam hal ini
perlunya menggunakan sampel yang di ambil dari populasi
itu. Selanjutnya, apa yang dipelajari dari sampel tersebut
maka akan mendapatkan kesimpulan yang nantinya di
berlakukan untuk Populasi.
Menurut Riduwan, (2007) Sampel merupakan
bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan.

D. Sumber data media sosial yang digunakan


1. WhatsApp Messenger atau WhatsApp
WhatsApp Messenger atau WhatsApp aplikasi yang
biasanya terdapat disebuah smartphone yang bisa didwonload di
playstote atau appstore, WhatsApp merupakan sebuah aplikasi
perpesanan (messenger) instan dan lintas platform pada
smartphone yang memungkinkan pengguna mengirim dan
menerima pesan seperti SMS tanpa menggunakan pulsa
melainkan koneksi internet.

2. Facebook
Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial berkantor pusat
di Menlo Park, California, Amerika Serikat yang diluncurkan
pada bulan Februari 2004. Per September 2012, Facebook
memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif, lebih dari
separuhnya menggunakan telepon genggam.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang akan digunakan oleh penulis
menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara.
1. Definisi Wawancara
wawancara Menurut Koentjaraningrat, wawancara
merupakan metode yang digunakan untuk tugas tertentu,
mencoba untuk memperoleh informasi dan secara lisan
pembentukan responden, untuk berkomunikasi secara langsung.
Menurut Lexy, Wawancara merupakan percakapan
dengan tujuan tertentu. Yang mana percakapan tersebut
dilakukan oleh dua pihak atau lebih, yaitu pewawancara (yang
mengajukan pertanyaan) dan diwawancarai (yang memberikan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya).
Wawancara ini digunakan sebagai sumber informasi
yang didapat dari produsen toko salma batik trusmi yang
dijadikan sebagai narasumber oleh peneliti.

2. Instrument Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrument
penelitian dengan menggunakan alat berupa panduan wawancara
BAB IV

HASIL DAN PENELITIAN

A. Hasil dan penelitian


1. Sejarah berdirinya percetakan javanesia
2. Visi dan Misi
3. Sasaran took
4. Tujuan usaha
5. Struktur organisasi
6. Produk toko
B. Pembahasan
1. Strtegi pemasaran Percetakan javanesia buntet pesantren Cirebon
2. Strategi pemasaran syariah dalam meningkatkan penjualan
3. Kelebihan dan kekurangan yang dimiliki percetakan javanesia
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Strategi pemasaran pada percetakan
2. Strategi pemasaran syariah dalam meningkatkan penjualan
3. Kelebihan dan kekurangan pada percetakan javanesia Cirebon
B. Saran
DAFTAR PUSTKA
Zaenal Abidin (2020) Analisi strategu pemasran syariah dalam meningkatkan
penjualan produk di Im Shop dea ciracas kecamatancilimus kuningan
Budi Sutedjo Dharma Oetomo, Perspektif e-Business, (Yogyakarta: Andi, 2002),
hlm. 9.
Susanto (2019) Strategi Komunikasi Pemasaran Melalui Media Sosial Dalam
Meningkatkan Penjualan Pada Rmx (Rossy Motocross) Shop
Purwokerto. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri (Iain) Purwokerto.Tidak diterbitkan
Mega Ratna Sari (2015) Strategi Pemasaran Pada Produk Tasaqur Di Kjks
Binama Tlogosari Semarang. Proposal Tugas Akhir Program Studi (D3)
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Uin Walisongo
Semarang. Tidak diterbitkan
Yulianti (2019) Analisis Strategi Promosi Melalui Pemanfaatan Media Sosial
Instagram Dalam Meningkatkan Penjualan Produk Online Shop
Ditinjau Dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Miandsha Shop,
Bandar Lampung. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Buchari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, Alfabeta :
Bandung, 2014, h.341
Nurul huda , k. h. (2017). Pemasaraan depok : kencana

Anda mungkin juga menyukai