Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada tahap awal berdirinya suatu perusahaan, selain dibutuhkan
tersedianya sumber daya atau faktor-faktor produksi juga diperlukan
adanya jiwa kewirausahaan yang tangguh dari pengelolanya.
Kewirausahaan atau dulu juga disebut kewiraswastaan merupakan suatu
profesi yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang
diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh
dari suatu rangkaian kerja yang diberikan dalam praktik. Oleh karena itu,
seorang wirausaha melakukan kegiatan mengorganisasikan berbagai
faktor produksi, sehingga menjadi suatu kegiatan ekonomi yang
menghasilkan profit yang merupakan balas jasa atas kesediaannya
mengambil risiko.
Kewirausahaan merupakan suatu profesi yang timbul karena
interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal
dengan seni yang hanya dapat diperoleh dari suatu rangkaian kerja yang
didapat dalam praktik. Oleh karena itu, seorang wirausaha melakukan
kegiatan mengorganisasikan berbagai faktor produksi sehingga menjadi
suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan keuntungan yang merupakan
balas jasa atas kesediaannya mengambil risiko.

Bisnis merupakan aktivitas yang selalu ada di sekitar kita dan


dikenal oleh kaum muda hingga kaum tua. Pada era globalisasi saat ini,
masyarakat Indonesia khususnya para mahasiswa masih bingung dengan
manfaat dan tujuan dari bisnis tersebut. Bangsa Indonesia, merupakan
bangsa yang memiliki kekayaan alam yang melimpah jika kita tidak
pandai mengatur itu semua, maka bangsa kita akan jatuh ke dalam
keterpurukan dalam hal perekonomian, kemiskinan dan menjadikan
negeri kita gagal atau miskin. Pasti sebagai rakyat Indonesia kita tidak
mau jika hal tersebut terjadi di negara yang kita cintai.
Dilihat dari pertumbuhan ekonomi kita saat ini, jumlah
pengangguran di Indonesia menduduki angka yang sangat fantastis.
Namun, pemerintah belum bisa mengatasi problema tersebut. Jika adanya
pasar kerja yang dibuka, masyarakat berbondong-bondong untuk menjadi
pegawai negeri yang di impikan tetapi pekerjaan kita tidak hanya
pegawai negeri saja. Masih banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan
pewirausaha atau pengusaha.
Maka dari itu, penulis ingin membahas makalah ini yang berjudul
“Bisnis Percetakan” yang menjadi salah satu topik pembahasan penulis.
Penulis berusaha untuk menyusun makalah ini semenarik mungkin agar
para masyarakat khususnya mahasiswa dapat menyukai makalah ini.
Sehingga, mahasiswa dapat mengenal dan mengerti bahkan mampu
memahami serta menambah wawasan dalam dunia bisnis.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah :
1. Bagaimana cara memulai usaha percetakan ?
2. Bagaimana strategy produk percetakan ?
3. Bagaimana strategy pemasaran ?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan dalam penulisan makalah ini adalah :
 Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa dan pihak-pihak lainnya
tentang Trend Bisnis Percetakan
 Untuk memenuhi dan melengkapi tugas Pengantar Bisnis yang bermuatan
softskill.
Adapun tujuan dari didirikannya usaha ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan akan percetakan digital baik sebagai media promosi seperti
pamflet, brosur, kartu nama atau berbagai produk hasil cetakan lainnya.
Selain itu dimaksudkan untuk mengembangkan usaha menjadi lebih
besar sehingga hasil keuntungan yang diperoleh juga akan semakin besar.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dalam penulisan makalah ini adalah :
 Agar mahasiswa dapat mengenal dan memahami tentang dunia bisnis
percetakan
 Agar menambah wawasan dan pengetahuan kepada mahasiswa dan pihak-
pihak lainnya mengenai dunia bisnis percetakan
BAB II
PEMBAHASAN
“ Trend Bisnis Percetakan Digital “

2.1 Cara Memulai Usaha Trend Bisnis Percetakan Digital

Peluang Bisnis Percetakan adalah salah satu peluang usaha yang


paling sering dijumpai, di lingkungan rumah ataupun di kantor. Dari
sekian banyak peluang bisnis yang masih bisa bertahan hingga tahun
2015 ini, bisnis percetakan merupakan salah satu usaha yang tak pernah
ada matinya. Terbukti, meski di tengah ketatnya persaingan pasar, sampai
saat ini bisnis percetakan masih menjamur di berbagai daerah dan
mendatangkan omzet hingga puluhan juta rupiah bagi para pelakunya.
Dengan banyaknya konsumen yang menginginkan hasil cetakan
yang bagus, membuat persaingan terhadap bisnis percetakan ini menjadi
semakin ketat. Semakin banyak para pebisnis menjalankan bisnis
percetakan ini dan mementingkan konsumen langganannya. Bisnis
percetakan ini banyak yang menjalankannya dari yang sudah
berpengalaman, yang tidak berpengalaman sampai yang hanya
mempunyai modal.

Untuk merinitis usaha percetakan pun dibutuhkan modal yang


beragam. Ada yang merintis bisnis percetakan dengan modal hingga
ratusan juta rupiah untuk membeli peralatan cetak serba canggih, namun
ada pula sebagian pelaku usaha yang memulai usaha percetakan di
lingkungan yang sempit dan sepi dengan modal yang sangat terbatas
namun omzet bisnisnya tak kalah besar dengan kompetitor lainnya di
pasaran.
Kita bisa melihat banyak nya pengusaha yang tertarik mencoba
membuka bisnis percetakan. Sebagai contoh kita bisa melihat di sekitar
Universitas atau perguruan tinggi dimana disana sangat banyak sekali
pengusaha membuka usaha percetakan.
Cara Membuka Usaha Bisnis atau Usaha Percetakan :

1. Modal
Sangat erat kaitnya usaha dengan modal, karena jika kita punya keahlian
tanpa modal maka sia-sia dan sebaliknya. Modal disini bukan hanya
berupa uang dan materi, modal bisa berupa keahlian, pengetahuan, relasi,
jaringan, uang dan keberuntungan. Jika anda ingin membuka usaha
percetakan mulailah dengan hal yang kecil dan sederhana baru jika anda
modal yang besar dan pelanggan yang banyak maka anda bisa mencoba
hal yang besar.

Untuk modal percetakan di sini sangat bervariasi mulai dari jutaan,


puluhan juta hingga ratusan juta tergantung dari besar kecilnya pecetakan
yang akan anda buat. Yang membuat mahal di sini adalah harga untuk
membeli mesin cetak atau mesin digital.
2. Keahlian atau Skill
Saran kami jangan coba-coba untuk membuka usaha percetakan jika anda
tidak hoby dan memiliki skill di bidang nya, cari dan gali potensi yang
ada dalam diri anda. Keahlian atau skill sangat penting yaitu meliputi :
Desain, komputer, promosi dll. Anda harus memiliki kemampuan yang
bagus di bidang nya.

3. Tempat atau Lokasi


Ketika kita ingin membuka suatu usaha atau bisnis tentunya kita
membutuhkan tempat, carilah tempat yang strategis dan dekat dengan
keramaian serta tidak jauh dari jalan raya agar kendaraan mudah masuk.
Dan jika pun anda ingin membuka usaha kecil-kecilan anda bisa memulai
dari rumah anda, pasang Banner atau spanduk yang bertuliskan jasa anda
seperti contoh : “Menerima jasa percetakan digital” itu fungsinya agar
orang atau masyarakat sekitar tahu bahwa di rumah anda ada jasa
percetakan dan jangan lupa pula beri nomor kontak anda di Banner atau
panduk tersebut.

4. Cari Mitra atau Teman


Bagi anda yang ingin cepat sukses maka saran kami adalah anda harus
mencari jaringan, relasi atau mitra semua itu bertujuan agar memudahkan
anda mendapatkan ide, inspirasi, dan modal. Cari mitra atau teman yang
baik dan sepemikiran dengan anda.

5. Harga Pasaran
Anda juga harus mengetahui harga pasaran, sesuaikan dengan harga
pasaran, bila perlu anda lebih murah dibandingkan harga pasaran.

6. Promosi
Promosi untuk meningkatkan penjualan. Tingkatkan promosi anda baik
itu melalui online atau pun offline. Promosing yang baik adalah
promosing yang tepat sasaran, oleh sebab itu cari trick tentang promosing
yang efektif seperti promosi melalui ticker, brosur, majalah,
spanduk/banner. Promosi melalui online seperti melalui iklan facebook,
iklan google, twitter, google puls dll.
7. Tahapan Proses Produksi Percetakan
Sebagai langkah awal, kami membuat skema tahapan yang harus
dijalankan mulai dari tahap menerima order, menganalisa order, kalkulasi
harga, komponen produksi yang diperlukan, proses produksi, quality
controlling, packing, delivering, pembayaran, dan after sales service yang
baik. Untuk pengerjaan pada digital printing ini, proses pra-cetaknya
cukup dengan pengerjaan desain/setting dengan komputer.

2.2 Strategy Produk


Produk hasil cetakan digital kami menggunakan beraneka ragam media
sesuai dengan keinginan konsumen. Di antaranya media kertas, kertas
foto, kertas undangan. Produk percetakan digital kami dijamin tahan
lama dan tahan air karena menggunakan tinta warna yang berkualitas
tinggi serta proses pengerjaan yang cermat sehingga warna yang
dihasilkan bisa optimal.

Keunggulan produk :
 Harganya relatif murah
 Terdapat banyak variasi produk
 Kualitas hasil cetakan terjamin
 Proses pengerjaan cepat dan cermat
 Dapat mencetak/menerima order satuan
 Ada layanan antar

2.3 Strategy Pemasaran


Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan
untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya
dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pada umumnya
kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan
bisnis.

Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :


1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan
masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum,
teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran (dari
sudut pandang penjual) : 1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price),
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience),
4. Komunikasi (comunication). Saat ini ada satu strategi pemasaran yang
sedang gencar dilakukan oleh banyak orang, yaitu berpromosi online
melalui website.

Strategi Usaha Percetakan dalam meningkatkan perolehan omzet


penjualan

1. Tingkatkan Kualitas
Agar dapat memenuhi kualitas hasil cetakan yang baik yang diinginkan
konsumen. Saat anda membuka usaha percetakan tersebut maka
tunjukanlah bahwa anda mampu untuk memberikan layanan yang
berkualitas bagi pelanggan anda. Apabila anda memiliki layanan yang
berkualitas maka sudah pasti banyak sekali keuntungan yang akan bisa
anda dapatkan nantinya. Ditambah lagi, melalui usaha percetakan yang
tepat dan berkualitas tersebut sudah pasti para pelanggan akan senang
dengan produk yang anda berikan tersebut.
2. Lokasi usaha percetakan
Untuk lokasi atau tempat usaha juga sangat penting untuk dapat
mendapatkan konsumen, kalau bisa carilah tempat usaha yang berdekatan
dengan sekolah, kantor instansi pemerintahan, atau juga tempat yang
banyak orang berlalu-lalang.

Untuk solusinya adalah kita bisa memanfaatkan jaringan jejaring sosial


internet seperti Facebook, twitter, dan lainnya. Serta dapat menerapkan
strategi berikut yaitu dengan memperbanyak kenalan di kantor-kantor
yang membutuhkan percetakan, misalnya kantor instansi pemerintahan,
pastinya mereka membutuhkan jasa percetakan yang tidak sedikit. Cara
ini lebih efektif dan lebih baik ketimbang mendapatkan tempat yang
strategis tetapi harga sewanya mahal.

3. Mencari Koneksi untuk usaha percetakan


Dengan memperbanyak kenalan di instansi-instansi pemerintahan yang
membutuhkan banyak jasa percetakan. Apabila ada koneksi selanjutnya
kita harus terbiasa membuat proposal untuk mempromosikan usaha
percetakan ke instansi pemerintaahn lainnya.

4. Memberikan potongan harga


Kita juga harus memberikan potongan harga kepada pelanggan. Stategi
ini sangat ampuh membuat mereka senang dengan pelayanan kamu
hingga akhirnya mereka kembali melalukan order pemesan.

BAB III
ANALISIS
3.1 Analisis SWOT Usaha Percetakan
 Strenght/ Kekuatan :
1. Perusahaan menerapkan konsep “tanpa DP dan tidak menagih
sebelum diminta menagih”. Konsep tersebut belum dimiliki oleh
percetakan yang lain. Hal itulah yang membuat pelanggan lama tetap
bertahan dan pelanggan lain yang mengetahuinya menjadi tertarik.
2. Lokasi berada di tempat yang strategis diapit oleh fasilitas umum dan
jalan raya
 Weakness/ Kelemahan :
1. Terkadang harus meminjam uang dari Bank untuk modal. Karena
penerapan konsep tanpa DP dan tidak menagih sebelum diminta
menagih, terkadang uang untuk modal pemesanan lain belum ada
sehingga harus meminjam uang dari Bank terlebih dahulu.
2. Belum ada sistem administrasi yang baik. Sistem administrasi yang
digunakan masih berupa catatan – catatan pemesanan saja itupun juga
tidak semuanya karena yang memegang adalah pemilik. Catatan yang
ada belum tercatat rapi dan runtut.
3. Perputaran keuangan kurang jelas. Hal ini disebabkan karena belum
adanya sistem yang baik. Hal itu menyebabkan perputaran uang kurang
jelas, digunakan untuk apa saja uang tersebut terkadang tidak jelas.
4. Kurangnya alat produksi dan SDM yang memadai dalam produksi
setiap pesanan.
 Oportunity/ Peluang :
1. Sekarang ini banyak kegiatan – kegiatan yang membutuhkan jasa
percetakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut.
2. Banyak Sekolah/Yayasan baru yang didirikan. Sehingga bisa
mendapatkan target pelanggan baru.
 Threath /Ancaman :
1. Banyak pesaing baru tanpa memperhatikan profesionalitas dan harga.
Percetakan baru cenderung membanting harga untuk menarik pelanggan.
2. Persaingan pasar yang terus – menerus mengalami perkembangan,
oleh karena itu usaha ini sangat diperlukan ketekunan dan system yang
berkembang
3. Bahan baku yang harganya bisa naik turun.
4. Pelanggan yang pindah ke percetakan lain.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Pembukaan usaha dalam bidang percetakan sangatlah


menguntungkan dan mempunyai prospek yang cerah kedepannya. Hal ini
berkaitan dengan seiring perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan
penduduk meningkat berarti makin pesat pula pertumbuhan perusahaan/
instansi baru. Oleh karena itu, permintaan akan kebutuhan promosi dan
keperluan penunjang perusahaan yang lain juga akan meningkat. Apalagi
usaha percetakan kami adalah percetakan digital. Dimana di jaman
modern seperti sekarang konsumen lebih menyukai sesuatu yang instant.
Hal ini dikarenakan mereka dituntut untuk bekerja efisien. Usaha
percetakan digital ini merupakan solusi bagi konsumen yang
menginginkan hasil yang cepat dengan kualitas yang terjamin pula.
Kelebihan teknik percetakan digital ini antara lain bisa memesan dalam
jumlah yang tidak dibatasi (secara satuan), produk bisa full color, gambar
kualitas foto, tahan air dan tahan lama. Selain itu dengan variasi produk
yang sangat luas, kami dapat dengan fleksibel menggandeng segmen
market yang lebih luas, serta menentukan produk unggulan apa saja,
kapan saja sesuai dengan trend pada saat itu. Oleh karena itu usaha
percetakan digital ini sangat menarik untuk dikembangkan.

4.2 Saran

 Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan


terlebih dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut dapat
berkembang.
 Lakukan analisa pasar dengan mengadakan / melakukan berbagai survei
untuk mengetahui minat pasar.

REFERENSI

 Pandji Anoraga, S.E., M.M. (2011). Pengantar Bisnis, Jakarta, PT


RINEKA CIPTA.
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PERCETAKAN OFFSET
DI
CV. ANUGRAH OFFSET
Jl. Petemon Timur Gang 4 No. 97, Surabaya

TUGAS AKHIR

Disusun Oleh:
Nama : Abi Dharma
No. Induk : 1086/0699.072

SMK GIKI 1 SURABAYA


“Terakreditasi A”
JL. DUKUH KUPANG UTARA 1/2, TELP/FAX (031) 5660828
TAHUN PELAJARAN 2013-2014

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


PERCETAKAN OFFSET
DI
CV. ANUGRAH OFFSET
Jl. Petemon Timur Gang 4 No 97, Surabaya

TUGAS AKHIR
Disusun Oleh:
Nama : Abi Dharma
No. Induk : 1086/0699.072

SMK GIKI 1 SURABAYA


“Terakreditasi A”
JL. DUKUH KUPANG UTARA 1 / 2 , TELP/FAX(031) 5660828
TAHUN PELAJARAN 2013-2014

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


PERCETAKAN OFFSET
DI
CV. ANUGRAH OFFSET
JL. Petemon Timur Gang 4 No. 97, Surabaya

TUGAS AKHIR

Maksud dibuatnya laporan ini adalah sebagai syarat untuk kenaikan kelas XII di
SMK GIKI 1 SURABAYA

Disusun oleh:
Nama : Abi Dharma
No.Induk : 1086/0699.072

SMK GIKI 1 SURABAYA


“Terakreditasi A”
JL. DUKUH KUPANG UTARA 1/2, TELP/FAX : (031)5660828
TAHUN PELAJARAN 2013-2014

ii

HALAMAN PENGESAHAN DAN MOTTO


Motto:

“APAPUN SAYA BISA, JIKA SAYA MAU”

Hasil karya ini saya persembahkan untuk:


• Tuhan Yang Maha Esa
• Kedua Orang Tua
• Guru
• Kakak
• Teman
• Kekasih

iii 

HALAMAN PENGESAHAN PIMPINAN PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


PERCETAKAN OFFSET
DI
CV. ANUGRAH OFFSET
JL. Petemon Timur Gang 4 No. 97, Surabaya

Yang dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2014 sampai 26 April 2014

MENGESAHKAN:
PIMPINAN PERUSAHAAN

Bpk.Fauzi

iv

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


PERCETAKAN OFFSET
DI
CV. ANUGRAH OFFSET
JL. Petemon Timur Gang 4 No. 97, Surabaya

Laporan Praktek kerja industri ini telah memenuhi persyaratan kenaikan kelas
dan untuk mendapatkan sertifikat dari sekolah
Guru Pembimbing

Erni Kristiawati, S.Pd  

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan praktek kerja industri ini telah di periksa oleh Ketua Jurusan Multimedia
dan Pembimbing

Pada hari :
Tanggal :

Mengetahui:
Kepala SMK GIKI 1 SURABAYA

Dra. Rina Ginarti, M.MPd

Yusatria Lana S,S.Kom Mas


Fendi

vi

Abstrak

Proses cetak pada prinsipnya adalah suatu tahapan pengalihan tinta dari acuan
cetak ke bahan cetak dengan kecepatan dan tekanan cetak tertentu. Secara garis
besar teknologi cetak terbagi atas dua bagian, yaitu teknik cetak dengan acuan
cetak permanen dan tanpa acuan cetak permanen.
Pada mesin cetak offset lembaran, media cetak yang digunakan berupa lembaran
yang dipotong sesuai kebutuhan dan ukuran mesin cetak. Sedangkan cetak
offset gulungan (web offset) adalah proses cetak offset dengan menggunakan
kertas gulungan dengan ukuran lebar yang berbeda-beda dalam kecepatan
tinggi, untuk menghasilkan satu atau dua sisi muka kertas cetakan dalam waktu
bersamaan dengan output dalam bentuk lembaran, lipatan, atau gulungan.
Dalam kegiatan pencetakan dibutuhkan penentuan harga jual sebelum hasil
cetakan tersebut diluncurkan ke pasaran. Kegiatan yang menyangkut penetapan
harga pokok dan harga jualakan memerlukan suatu metoda perhitungan yang
dapat menggambarkan tentang pos-pos keuangan dalam mencetak buku.
Metoda matematis yang dapat memperkirakan kebutuhan biaya untuk
menetapkan harga pokok buku adalah kalkulasi.

Kata Kunci : mesin cetak, web offset, harga jual 

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT atas Rahamat dan Hidayah-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin)
yang dilakukan Di CV. ANUGRAH OFFSET selama kurang lebih tiga bulan sejak
tanggal 27 Januari 2014 sampai 26 April 2014. Kegiatan Prakerin ini dan
penyusunan laporan prakerin ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan
dari pihak-pihak terkait. Untuk itu, pada kesempatan saya mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Ibu Dra. Rina Ginarti, selaku kepala sekolah SMK GIKI 1 SURABAYA
3. Bapak Fauzi , selaku pimpinan cabang perusahaan yang telah mengijinkan
saya untuk melaksanakan Praktek Kerja Industri.
4. Mas Fendi, selaku pembimbing dan penempanan kerja siswa Prakerin.
5. Ibu Erni Kristiawati.S.Pd, selaku pembimbing sekolah, yang telah membimbing
selama Praktek Kerja Industri.
6. Kedua Orang Tua selaku penasihat.
7. Aliya Indriyana Tri Wahyuni selaku penyemangat bekerja.
Saya menyadari, bahwa laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) ini masih jauh
dari sempurna. Untuk itu, saya mengharap adanya saran, masukan, maupun
kritik yang membangun guna melengkapi kekurangan laporan ini. Semoga
laporan yang sederhana ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Surabaya, 28 Mei 2014

Penulis

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………………………………..i
Halaman Penyusun……………………………………………………………………………………ii
Halaman Persembahan dan Motto……………………………………………………………iii
Halaman Pengesahan Pimpinan Perusahaan…………………………………………….iv
Halaman Pengesahan Pembimbing…………………………………………………………….v
Halaman Pengesahan Pembimbing, KBK dan Kepala Sekolah………………….vi
Abstrak……………………………………………………………………………………………………vii
Kata Pengantar………………………………………………………………………………………viii
Daftar Isi………………………………………………………………………………………………….ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Praktek Kerja Industri……………………………………….1
1.2. Tujuan Praktek Kerja Industri………………………………………………….
1.2.1 Tujuan Umun Praktek Kerja Industri…………………….4
1.2.2 Tujuan Khusus Praktek Kerja Industri…………………..4
1.3. Rumusan Masalah………………………………………………….5
1.4. Manfaat Praktek Kerja Industri…………………………………….5
1.5. Fungsi Praktek Kerja Industri…………………………………………6
1.6. Kewajiban Siswa Di Tempat Praktek Kerja Industri…………………6
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Tentang Percetakan………………………………………..7
2.2. Perbedaan Antara Percetakan Digital dan Percetakan Offset………8
2.3. Mengenali Mesin Percetakan Offset………………………………………11
2.4. Proses Percetakan Offset……………………………………………………..16
2.5. Ciri-ciri Mesin Offset………………………………………………………….19
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
3.1. Sejarah Singkat Perusahaan………………………………………………….22
3.2. Struktur Organisasi……………………………………………………………..23
3.3. Kepegawaian……………………………………………………………………….24
3.4. Identitas Perusahaan…………………………………………………………….25
3.5. Keselamatan Kerja……………………………………………………………….25
3.6. Kedisiplinan……………………………………………………………………….26
3.7. Bidang Usaha…………………………………………………………………….26
3.8. Hal-hal Yang Berhubungan Dengan Perusahaan…………………….26
BAB IV PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
4.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek………………………………………30
4.2. Kegiatan Yang Dilaksanakan………………………………………………………31
4.3. Pelaksanaan Prakerin………………………………………………………………..32
4.4. Masalah Yang Dihadapi Prakerin……………………………………………….38
4.5. Penyelesaian Masalah………………………………………………………………..38
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan………………………………………………………………………………39
5.2. Saran-saran……………………………………………………………………………….40
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Industri


PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha Atau Dunia Industri dalam
upaya pendekatan ataupun untuk meningkatkan mutu siswa – siswi Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi (kemampuan) siswa sesuai
bidangnya dan juga menambah bekal untuk masa – masa mendatang guna
memasuki dunia kerja yang semangkin banyak serta ketat dalam persaingannya
seperti di masa sekarang ini.
Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa yang
bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja, baik dunia usaha maupun didunia
industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang
digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing disekolah untuk
memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia
Industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal ilmu
pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja
Industri tidak mengalami kendala dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dasar
yang kemungkinan besar dalam proses praktek kerja industri mendapatkan ilmu-
ilmu baru yang tidak diajarkan di Lembaga Kejuruan terkait.
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini diharapkan setiap siswa – siswi
mampu mengikuti kegiatan kerja serta memahami kegiatan kerja yang dilakukan
di dunia Usaha ataupun di dunia Industri agar siswa – siswi tersebut dapat
mencapai serta mendapatkan sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya serta
agar siswa – siswi tersebut mampu menunjukan kinerjanya secara maksimal apa
yang telah dilakukannya selama berada di dunia Usaha atau dunia Industri
sehingga mampu membuat dirinya diperhitungkan di dunia usaha atau dunia
industri. Prakerin memberikan dan sekaligus mengajarkan kepada anak didik
akan dan bagaimana kehidupan di dunia kerja. disamping ajang uji coba ilmu
yang ia pelajari. melalui
prakerin siswa diharapkan mampu memahami tentang bagaimana tata dan
aturan di dunia industri/usaha, sehingga ketika ia nantinya tamat ia sudah
benar-benar siap bekerja baik secara keilmuan maupun secara kejiwaan dan
mental.

Landasan Hukum Prakerin


1. Undang- undang no 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Kepmen pendidikan dan kebudayaan no 323/u/1997, tentang
penyelenggaraan prakerin SMK
3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang
antara lain :
a) Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerja sama dengan masyarakat
terutama dunia usaha / industri dan para dermawan untuk memperoleh sumber
daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan.
b) Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang
diperlukan dalam rangka pengembangan pendidikan menengah.
4. Kepmendikbud No. 080/V/1993 tentang kurikulum sekolah menengah
kejuruan yangmenyatakan :
a) Menggunakan unit produksi sekolah beroperasi secara professional sebagai
wahana pelatihan kejuruan.
b) Melaksanakan sebagai kelompok mata pelajaran kejuruan di sekolah, dan
sebagailainnya di dunia usaha dan industri.
c) Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya di
masyarakat dunia usaha dan industri.

1.2. Tujuan Praktek Kerja Industri


Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) ditunjukan untuk membentuk supaya
memiliki professional kerja antara lain :
1.2.1 Tujuan Umum
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri merupakan implementasi dari kebijakan
system pendidikan nasional yang menyatakan bahwa pada kelompok mata
pelajaran kejuruan dan keahlian sepenuhnya dilaksanakan di masyarakat dan di
dunia usaha sekaligus pemenuhan dari kurikulum yang diprogramkan di SMK
GIKI 1 SURABAYA.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan bagi siswa
sebagai bekal dalam memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan bidang
keahliannya.
b. Menumbuhkembangkan sikap profesional yang dibutuhkan siswa dala
memasuki lapangan dunia kerja nantinya.
c. Meningkatkan pengetahuan pada aspek-aspek industri yang profesional dalam
lapangan kerja, antara lain: struktur organisasi, asosiasi industri, dan jenjang
manajemen industri.
d. Memperluas pandangan siswa terhadap jenis kerja yang ada di bidang
bersangkutan atau tempat praktek dengan segala persyaratannya.
e. Berusaha keras dengan ketepatan dan kecepatan guna mencapai standar
perusahaan atau industri.
f. Memberi peluang masuk atau penempatan bagi tamatan dan kerjasama
dengan tempat prakerin.
g. Khusus bagi sekolah untuk penempatan lulusan.
1.3. Rumusan Masalah
1. Apakah perbedaan antara percetakan digital dengan percetakan offset ?
2. Apakah kelebihan dan kekurangan percetakan offset ?
3. Bagaimana proses percetakan offset ?

1.4. Manfaat Praktek Kerja Industri


1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan semanagat kerja
yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
2. Memperkokoh hubungan sekolah dengan Dunia Industri dan Dunia Usaha.
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
5. Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan
zaman di era Teknologi Informasi dan Komunikasi.

1.5. Fungsi Praktek Kerja Industri


1. Mengimplementasikan materi yang selama ini dipelajari di sekolah
2. Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa
3. Melatih siswa untuk berkomunikasi/berinteraksi secara profesional di dunia
kerja yang Sebenarnya
4. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa
5. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan Dunia Usaha dan Dunia
Industri (DUDI).

1.6. Kewajiban Siswa di tempat Praktek Kerja Industri


1. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang telah disepakati;
2. Mematuhi setiap Instruksi ditempat kerja;
3. Menjaga nama baik Lembaga Pendidikan (Almamater), Dunia Usaha dan Dunia
Industri;
4. Melakukan Observasi dan Penelitian yang mempunyai tujuan Positif;
5. Bertanya kepada pihak yang berkompten apabila kurang paham/ dimengerti.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Tentang Percetakan


Percetakan mempunyai catatan sejarahnya sendiri. Sejarah menuliskan informasi
tanggal dari gambar dinding gua yang berumur lebih dari 30.000 tahun. Pada
tahun 2500 B.C., orang Mesir mengukir hieroglyphics pada batu. Akan tetapi,
percetakan yang kita ketahui sekarang tidak ditemukan hingga lebih dari sekitar
500 tahun yang lalu. Orang China membuat banyak penemuan. Mereka
menemukan kertas di abad pertama dan moveable type yang terbuat dari tanah
liat sekitar abad ke-11. Orang Korea pertama kali membuat moveable type dari
perunggu pada pertengahan abad ke-13. Akan tetapi, tidak diketahui adanya
hubungan antara penemuan awal orang Asia dan penemuan percetakan di Eropa
pada abad ke-15.
Di Eropa, sebelum percetakan ditemukan, semua informasi yang tercatat ditulis
dengan tangan. Buku-buku dengan hati-hati disalin oleh ahli tulis (scribes) yang
sering menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu jilid buku.
Metode ini begitu lambat dan mahal dan hanya sedikit orang yang memilik
kesempatan atau kemampuan untuk membaca karya yang telah selesai.
Kemungkinan besar percetakan pertama kali ditemukan untuk mempermudah
penduplikasian Injil. Jika sebelumnya ditulis dengan tangan di ruang scriptoria,
maka sejak zaman renaisans manusia mulai berpikir untuk mempercepat proses
ini lewat produksi massal.
Teknik cetak pertama kali yang dikenal dimulai dari Kota Mainz, Jerman pada
tahun 1440 yang merupakan sentra kerajinan uang logam saat itu. Pertama kali
metode cetak diperkenalkan oleh Johannes Gutenberg dengan inspirasi uang
logam yang digesekkan dengan arang ke atas kertas. Relief uang logam
menimbulkan ide untuk membuat permukaan dengan tinggi bervariasi. Hal ini
dikenal dengan nama cetak tinggi.
2.2. Perbedaan antara Percetakan Digital dengan Percetakan Offset
Percetakan offset dan digital, dua jenis percetakan yang umum beroperasi di
Indonesia. Dengan menjamurnya digital printing, tentu banyak pilihan
percetakan bagi konsumen untuk mencetak kebutuhan cetak mereka seperti
kalender, buku pelajaran, buku agenda. Salah satu hal yang memengaruhi
pilihan konsumen adalah harga. Konsumen terutama broker dan home design
cenderung memililh percetakan yang memberikan harga yang lebih murah.
Namun selain harga, benda yang akan dicetak juga memengaruhi teknik cetak
yang digunakan. Tentu mencetak MMT tidak mungkin menggunakan cetak offset
sehingga menggunakan digital printing adalah pilihan yang paling tepat.
Disini kita akan membicarakan tentang produk cetak seperti cetak buku tulis,
cetak buku yasin, agenda, dan produk cetak lain yang menggunakan kertas
sebagai bahan bakunya. Sebelum mencari percetakan ada baiknya Anda
membandingkan harga digital printing dengan cetak offset agar tidak salah pilih.
Lihat dulu kebutuhan Anda, jika kebutuhan Anda sedikit, maka Anda bisa
memilih digital printing, namun jika kebutuhan Anda berjumlah banyak, maka
saran kami adalah Anda memilih cetak offset karena ciri khas cetak offset adalah
harga cetak yang semakin murah jika jumlah cetak semakin banyak. Akan
sangat bagus jika Anda menemukan percetakan tanpa minimal order dan
layanan terintegrasi antara cetak offset dan digital printing.
Banyak orang yang menganggap kata Digital Printing mempunyai arti yang sama
dengan kata Percetakan Offset. Hal ini tidak sepenuhnya salah karena digital
printing dan percetakan offset sebenarnya sama, namun ada beberapa hal yang
membedakan mereka.
Secara umum, digital printing hanya bisa mencetak lembaran dengan ukuran
sedang hingga kecil sedangkan percetakan offset bisa mencetak dengan
lembaran besar. Numun perlu diingat ini hanyalah anggapan masyarakat.
Sekarang banyak usaha digital printing yang menyediakan jasa percetakan
spanduk.
Sebenarnya perbedaan digital printing dan percetakan offset terletak pada harga.
Harga sangat penting karena menentukan modal yang harus dikeluarkan oleh
sebuah badan usaha. Percetakan offset memiliki harga yang cukup tinggi karena
percetakan offset memerlukan pelat. Satu pelat mewakili satu huruf atau angka.
Semakin banyak pelat huruf atau angka yang digunakan, jumlah biaya yang
harus dibayar pun semakin besar. Selain pelat, harga percetakan offset juga
ditentukan oleh jenis kertas, paduan warna, ukuran kertas dan kualitas warna.
Dalam proses percetakan menggunakan digital printing tidak diperlukan pelat
sehingga harganya tidak diukur dari sana. Digital printing terhitung lebih murah
daripada percetakan offset karena harga digital printing hanya terpengaruhi oleh
kualitas kertas, jenis kertas, ukuran kertas dan warna istimewa untuk huruf
seperti emas atau perak.
Untuk penghematan biaya pengeluaran, digital printing merupakan pilihan yang
terbaik terutama bila konsumer hanya mencetak 1000 buah atau kurang.
Memang mencetak secara offset lebih cepat daripada mencetak menggunakan
cara digital printing. Sedangkan untuk hasil, tidak ada perbedaan yang signifikan
untuk hasil percetakan offset dan digital printing.
Kesimpulan :
1. Bila budgetnya kecil, satu – satunya cara adalah digital printing karena
harganya yang lebih murah daripada percetakan offset.
2. Digital printing memang hanya bisa mencetak dengan jumlah kecil bila waktu
yang diberikan sangat singkat sedangkan percetakan offset bisa mencetak
dengan cepat walaupun waktunya terbatas.
Bila jumlah hasil cetakan yang diperlukan sedikit, digital printing menjadi pilihan
yang tepat karena harganya yang murah.

2.3. Mengenali Mesin Percetakan Offset


PENGERTIAN CETAK OFFSET
Cetak offset adalah teknik cetak yang banyak digunakan, di mana citra (image)
bertinta di-transfer (atau di- “offset”) terlebih dahulu dari plat ke lembaran karet,
lalu ke permukaan yang akan dicetak. Ketika dikombinasikan dengan proses
litografi, yang berdasarkan pada sifat air dan minyak yang tidak bercampur,
maka teknik offset menggunakan sebuah pemuat citra yang rata (planographic)
di mana citra yang akan dicetak mengambil tinta dari penggulung tinta (ink
rollers), sementara area yang yang tidak dicetak menarik air, menyebabkan area
yang tak dicetak bebas tinta.
Teknik cetak datar atau biasa disebut offset adalah teknik cetak dimana bagian
yang mencetak kedudukannya sama datar dengan bagian yang tak mencetak.
Cetak offset adalah teknik cetak yang banyak digunakan saat ini. Karena telah
terbukti teknik cetak yang satu ini memang memiliki banyak keunggulan
dibanding teknik-teknik lainnya. Kecepatan, kemampuan, dan kemajuan
teknologinya bisa dibilang sebagai kekuatan utama cetak offset. Bagaimana
tidak, mesin offset tersedia dalam beberapa pilihan. Mulai dari mesin satu warna
seperti Hiedelberg GTO 52, Printmaster, Speed Master, Roland, hingga mesin-
mesin web berukuran besarpun ada. Cetak offset mengadopsi teknik cetak datar,
dimana image area dan non image area sama tingginya. Namun apakah
sebenarnya cetak offset itu.
Offset berasal dari kata set-off (beralih), dimana lapisan tinta yang ada di pelat
cetak tidak langsung dialihkan ke permukaan bahan cetak tetapi diberikan dulu
kepada sebuah blanket sebagai perantaranya. Karena proses peralihan tadi,
maka dalam mesin cetak offset setidaknya terdapat tiga buah silinder utama,
yaitu silinder pelat, silinder blanket, dan silinder impresion. Dan karena dalam
cetak offset tinta harus melalui blanket terlebih dahulu sebelum mencapai
permukaan bahan cetak, maka cetak offset termasuk teknik cetak tidak
langsung.
Sama seperti stempel anda di rumah, pelat cetak offset juga terdiri dari dua
bagian, yaitu image area yang nantinya akan membentuk gambar dan non image
area. Bedanya juga pada stempel acuan cetaknya bergelombang, maka tidak
pada cetak offset, dalam cetak offset pelat cetak yang digunakan itu datar.
Cetak offset disebut juga chemical printing technique atau teknik cetak kimia,
karena dalam prosesnya cetak offset memanfaatkan sifat tolak-menolak antara
air dan minyak. Air yang dimaksud adalah air pembasah yang digunakan dalam
cetak offset, dan minyak dianalogikan sebagai tinta yang digunakan dalam
proses cetak. Bagian image area pada pelat cetak offset terbuat dari lapisan
Oleophylic yang bersifat menolak air dan menerima tinta. Sebaliknya bagian non
image area terbuat dari lapisan hidrophylic yang menerima air dan akan menolak
tinta.
Seperti diketahui bahwa air mustahil melekat pada permukaan yang licin, maka
dari itu permukaan bagian oleophylic dibuat licin, sedangkan hydrophylic kasar.
Dalam proses cetak offset sendiri, pertama-tama pelat akan diberi lapisan air,
dan karena sifat-sifat bagian pelat tadi maka bagian hidrophylic pun akan
terlapisi oleh air, sedangkan bagian oleophylic akan tetap kering. Pada tahap
selanjutnya, pelat cetak akan dilapisi oleh tinta, dan karena bagian hidropylic
telah terlapisi oleh air, maka mustahil tinta akan melekat diatasnya, dan karena
bagian oleophylic mampu menarik tinta, maka bagian itu pun akan terlapisi oleh
tinta, dan gambar-pun akan terbentuk.
Offset Printing
Cetak offset menggunakan film atau plat cetak yang berfungsi sebagai media
tranfer dokumen yang akan dicetak ke permukaan plastik, kertas, dan dokumen
yang akan dicetak diisi tinta dari roll mesin. Jika penggunakan cetak offset untuk
jumlah yang sedikit maka biaya yang harus dibayar akan cukup tinggi karena
percetakan offset membutuhkan film atau pelat. Satu pelat mewakili satu warna,
dokumen, dan jenis. Makin banyak warna dan jenis dokumen yang digunakan
maka biaya yang harus dibayar pun makin besar. Harga cetak offset juga
ditentukan oleh kualitas warna, jenis kertas, ukuran kertas, dan paduan warna.
Keunggulan cetak Offset :
a. Kualitas warna cetak offset lebih bagus dan tahan lama ketimbang
menggunakan cetak digital.
b. Mencetak dalam jumlah banyak harganya lebih murah daripada cetak digital.
c. Bisa mencetak di berbagai media kertas seperti kertas setebal 400gr, kertas
bermotif, kertas daur ulang, kertas yang relatif tipis, dan mencetak di atas kertas
berukuran 100 x 70 cm.
d. Bisa menggunakan tinta berwarna silver, emas. Jika menggunakan gradasi
warna abu-abu atau grayscale, hasilnya akan lebih akurat dari cetak digital.
e. Hasil cetakannya tajam dan merata dengan tinta Full Block. Pencetakan tinta
dengan cara block ini sering dipergunakan untuk pembuatan design type negatif.
Digital Printing
Digital printing merupakan kebalikan dari offset printing. Penggunaan digital
printing tidak membutuhkan pelat dan film sehingga harganya tidak diukur dari
bahan tersebut. Untuk mencetak dalam jumlah yang sedikit digital printing
tergolong lebih murah ketimbang percetakan offset. Waktu yang dibutuhkan pun
lebih cepat daripada cetak offset.
Keunggulan cetak digital:
a. Dengan cetak digital Anda bisa mendesain sendiri sesuai keinginan dan
hasilnya pun bisa Anda cetak langsung. Kualitas gambar dan tulisan sesuai
desain yang dibuat dalam format warna CMYK.
b. Waktu mencetak sangat cepat, tapi tergantung dengan jumlah cetakan.
c. Biaya produksi lebih murah dibandingkan cara cetak lain terutama untuk
jumlah yang sedikit (Tanpa minimum order).
d. Lebih ramah lingkungan karena proses percetakannya hemat kertas, tinta, dan
lainnya.

2.4. PROSES PERCETAKAN OFFSET

Untuk menjadi sebuah produk cetak yang sempurna, maka aneka macam barang
percetakan memerlukan beberapa proses produksi yang harus dilewati. Banyak
atau tidaknya proses tersebut, tentu saja sangat tergantung dari sederhana atau
tidaknya barang-barang cetak yang akan dibuat.
Adapun proses produksi cetak dengan menggunakan mesin percetakan offset
adalah sebagai berikut:

Proses Pra-cetak:
1. Persiapan bahan kertas: seperti kertas HVS, BC, kenstruk, doorslags, matte
paper, NCR, kertas wangi, duplex, ivory, dsb disesuaikan dengan keperluan. Bisa
juga blanko cetak, yaitu bahan cetak yang ukuran dan bentuknya telah jadi dan
tinggal masuk ke proses cetak
2. Setting Komputer: format yang akan dibuat pada barang cetakkan.. ukuran,
naskah, serta desain grafisnya ditentukan di sini, dan biasanya diakhiri dengan
diprint di kertas HVS, kertas kalkir, atau film repro.
3. Rekam Plat: hasil settingan yang telah diprint tadi direkam (semacam dicopy)
ke pelat kertas atau pelat aluminium (paper plate/aluminium plate) sehingga
naskah cetakkan pun terdapat di atasnya, dan plat cetak inilah yang akan
dipasang pada mesin cetak. Bikin matres untuk foil atau emboss (bila
diperlukan).
Proses Cetak:
1. Plat cetak beserta bahan kertas yang telah siap pada proses pracetak tadi lalu
dipasang di mesin cetak, dan ditempatkan di posisinya masing-masing
berdasarkan fungsinya. Plat cetak dipasang di atas roll yang terdapat di atas
mesin, sedangkan bahan kertas dipasang pada tempat mendatar di bawah roll
tersebut. Dan tinta pun dipersiapkan pula pada tempatnya (warna sesuai yang
diinginkan)
2. Setelah plat cetak, bahan kertas, dan tinta siap atau terpasang, maka mesin
pun dijalankan.. dan terjadilah proses cetak. Tinta bersinggungan roll yang telah
terpasang plat cetak, dan tinta bersinggungan pula dengan bahan kertas yang
ada, sehingga terjadilah pemindahan naskah yang ada di plat cetak ke bahan
kertas tersebut melalui tinta, dan kertas pun keluar satu persatu berisi naskah
yang sudah jadi.
Proses Finishing:
1. Proses potong atau serit kertas, dengan tujuan untuk membagi beberapa
kertas hasil cetak tadi menjadi beberapa bagian, atau bisa juga hanya sekedar
untuk merapihkan kertas.
2. Foil, membubuhi kertas dengan tulisan atau gambar “mengkilat” seperti warna
emas, perak, biru, merah, dsb.
3. Embossed, menghiasi kertas cetak dengan tulisan atau gambar, dimana
hiasan tersebut berbentuk kertas yang timbul atau tenggelam akibat matres.
4. Proses laminating gloss/doff, UV gloss/doff, spot UV, dsb. Kertas cetak tadi
dilapisi dengan plastik mengkilat atau plastik buram/dop pada bagian luarnya
sehingga menimbulkan kesan estetis tersendiri.
5. Pon’s, memotong kertas menjadi bentuk-bentuk tertentu akibat potongan
pisau mesin pons. Bentuknya bisa berupa format untuk lipatan amplop, dus, dsb.
6. Lem, untuk menyambungkan atau menyatukan kertas cetakan semisal
amplop.
7. Dan lain-lain semisal menjilid, jahit benang/kawat, nomerator, lipat
susun/sisip, membungkus dengan plastik, dsb. tergantung keperluan.
Salah satu peralatan kantor yang berguna untuk mencetak dalam skala yang
besar adalah Offset. Offset adalah mesin cetak yang menggunakan master yang
disebut Plate dengan proses pemindahan huruf ke Blanket. Namun alat ini lebih
diperuntukan bagi usaha percetakan saja, mengingat harganya yang juga sangat
mahal.
Dilihat dari bentuk dan kemampuannya, mesin offset dapat dibedakan menjadi
tiga macam:
• Offset Kecil. Mesin ini berbentuk kecil dengan kemampuan mencetak maksimal
pada kertas ukruan A3 (297 x 420 mm). Karena bentuknya yang kecil, sedikit
lebih besar dari pada mesin stensil, maka sering disebut juga sebagai mini offset
atau dekstop mini offset.
• Offset Sedang. Mesin ini bentuknya lebih besar dan mampu mencetak pada
ukuran double folio. Karena bentuknya agak besar, mesin ini diletakkan di lantai.
• Offset Besar. Mesin ini dapat mencetak pada kertas ukuran A1 (841 x 594 mm)
dan A0 (1189 x 841 mm). Mesin ini umumnya terdapat diperusahaan percetakan
yang cukup besar atau pada percetakan surat kabar.
2.5. Ciri-ciri Mesin Offset
Terdapat beberapa ciri-ciri mesin offset
• Digerakan menggunakan listrik dengan komponen mekanis
• Mencetak dengan master yang disebut paper plate
• Proses pencetakannya dibantu dengan zat kimia yang disebut fixer serta air
dengan cara pemindahan huruf pada blanket
• Dapat mencetak pada kertas doorslag sampai dengan kertas karon berukuran
A6 (105 x 108 mm) sampai ukuran A0
• Dapat mencetak gambar atau foto dan berwarna

Bagian-Bagian Mesin Offset


1. Power Switch
2. Tuas Start
3. Central control
4. Hand wheel
5. Master Rail
6. Master rail lever
7. Master insertion guide
8. master injection switch
9. feed unit
10. auxiliary feed lever
11. paper tray lowering lever
12. feed tray
13. paper weight
14. Side margin adjuster
15. Height adjuster
Keunggulan dengan pencetakan Offset dibadingkan dengan Printer
• Hasil cetak pada kwalitas warna adalah jauh lebih tahan lama (tidak cepat
pudar) dibandingkan menggunakan print digital.
• Harga Pencetakan dalam kwantitas banyak akan jauh lebih murah
dibandingkan digital print. Dapat melakukan pencetakan di berbagai permukaan
jenis media kertas yang tidak dapat di lakukan oleh mesin digital, seperti dapat
mencetak dalam ketebalan kertas sampai 400gr,
• mampu mencetak pada bidang kertas bermotif seperti Samson, Embossed
/Engrave Paper, kertas recycle, dapat mencetak diatas kertas ukuran sampai 100
x 70 cm. Dapat mencetak pada bidang kertas yang relatif tipis seperti yang
sering digunakan untuk Buku Nota NCR, HVS & Dorslag
• Dapat menggunakan tinta berjenis Emas, Silver dan bilamana mencetak
dengan warna gradiasi Abu-abu (Grayscale) maka hasil akan jauh lebih akurat
dari pencetakan digital.
• Dapat mencetak dengan tinta Full Block dengan hasil yang tajam dan merata.
Pencetakan tinta dengan cara block ini sering dipergunakan untuk pembuatan
design type negatif.

BAB III
PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan


CV. ANUGRAH OFFSET merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang percetakan. CV. ANUGRAH OFFSET merupakan perusahaan yang didirikan
oleh Bapak. Khoirul Anam pada hari Selasa tanggal 24 Maret 2009 di Jalan
Petemon Barat Gang 4 Nomor 97 Kecamatan Sawahan Kelurahan Petemon Rt. 02
Rw. 09 Surabaya Barat. CV. ANUGRAH OFFSET memiliki maksud dan tujuan
dalam proses pembentukannya yaitu :
1. Menjalankan usaha usaha dalam bidang percetakan
2. Menjalankan usaha dalam bidang jasa kecuali dalam bidang jasa hukum
3. Melayani jasa berupa Kartu Nama, Stempel, Brosur, Undangan dan Kalender
Dalam menjalankan bisnisnya CV. ANUGRAH OFFSET mengalami berbagai
pasang surut, namun dengan kegigihan dan semangat yang tinggi dari pimpinan
CV. ANUGRAH OFFSET yaitu Bapak Fauzi semuanya dapat dilewati dengan baik.
Seiring dengan berjalannya waktu
CV. ANUGRAH OFFSET melebarkan sayapnya untuk bekerja sama dengan sebuah
penerbitan milik Bapak Khoirul Anam yang bernama Penerbitan KARYA JAYA.
Namun, perusahaan milik Bapak Fauzi ini belum memiliki cabang, karena beliau
tidak ingin membuka cabang perusahaanya ini, beliau ingin mengembangkannya
menjadi percetakan yang sukses dan dikenal di masyarakat luas.
Visi Misi perusahaan adalah mengembangkan usaha dalam bidang percetakan
menjadi lebih tangguh.
3.2. Struktur Organisasi

3.3. Kepegawaian
Isi dari kepegawaian adalah tugas dan tanggung jawab dari bagian-bagian dari
struktur organisasi yang tertera di nomor 3.2. struktur organisasi diatas (Job
Description dan tanggung jawab masing-masing bagian) :
1. Ketua Perusahaan
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Memberikan arah kebijakan perusahaan, mengawasi dan mengontrol jalannya
perusahaan agar sesuai dengan yang telah digariskan.
2. Desain
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Mendesain cover dan isi buku sesuai yang dipesan pelanggan.
3. Mesin
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Mengoperasikan mesin cetak Hamada dan Oliver
4. Pegawai
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
Membantu kelancaran dalam proses produksi di perusahaan CV. ANUGRAH
OFFFSET sesuai dengan yang ditugaskan oleh pimpinan.

3.4. Identitas Perusahaan


Profil perusahaan merupakan identitas perusahaan dimana terdapat kejelasan
sebagai berikut ini :
Nama Perusahaan : CV. ANUGRAH OFFSET
Alamat : Jalan Petemon Timur Gang 4 Nomor 97
Surabaya
No. Telp/ Fax : 081216877670
Ketua Perusahaan : Bapak Fauzi
3.5. Keselamatan Kerja
Dalam menjaga keselamatan dalam bekerja, siswa parkerin harus mengikuti
pembimbing selama bekerja untuk menghindari semua hal yang mengakibatkan
kecelakaan dalam bekerja.
Siswa prakerin diharapkan bertanya dalam melakukan suatu pekerjaan, dan
siswa diwajibkan untuk bersedia mengikuti intruksi dari pembimbing dalam
melakukan suatu pekerjaan.
Selain itu dalam melakukan suatu pekerjaan membutuhkan kedisiplinan.

3.6. Kedisiplinan
Penggambaran dari kedisiplinan yang terdapat ketika prakerin di CV. ANUGRAH
OFFSET meliputi :
1. Disiplin Waktu, kebersihan, pakaian, kesopanan, tatacara bertatap muka.
2. Disiplin kerja, sholat, makan dst.
3. Disiplin untuk segalanya yang telah di ajarkan.

3.7. Bidang Usaha


CV. ANUGRAH OFFSET merupakan Perusahaan yang bergerak dibidang :
1. Percetakan
2. Design/Setting
3. Dll

3.8. Hal-hal Yang Berhubungan Dengan Perusahaan


a. Peralatan Yang Digunakan
1. Mesin cetak
digunakan untuk membuat banyak salinan halaman yang identik. Kini digunakan
untuk mencetak buku dan surat kabar. Kini segalanya dilakukan secara otomatis.
Saat mesin cetak ditemukan oleh Johannes Gutenberg, ia harus meletakkan
huruf bersama-sama. Tiap huruf ada di balok logam dalam sebuah bingkai. Lalu
ia bisa memindahkan kertas dan tinta di atasnya, mirip seperti perangko. Huruf
itu akan meninggalkan beberapa tinta di kertas itu.
CV. ANUGRAH OFFSET menggunakan mesin cetak besar (Oliver ) dan mesin
cetak kecil (Hamada).
Mesin Cetak besar (Oliver)
Dibuat tahun 1987 di Jepang . Memiliki 4 warna dan format kertas 36 x 52 cm.
Mesin cetak kecil (Hamada)
Dibuat tahun 1993 di Jepang. Ukuran kertas folio double quarto.

2. Mesin pemotong kertas


digunakan untuk memotong kertas menjadi berbagai macam ukuran yang akan
dijilid agar bagian pinggir kertas sama rata. CV. ANUGRAH OFFSET menggunakan
mesin potong DQ 202A.
Alat pemotong Kertas DQ 202A ini adalah seri otomatisasi daripada seri
sebelumnya DQ 201 – Manual. Memakai mesin potong jenis ini sungguh tidak
melelahkan, karena turun-naik press kertasnya sudah otomatis, begitu juga
pisau potongnya (cutter) begitu responsif.
Cocok untuk toko kertas atau percetakan offset dengan volume pemotongan
kertas yang lumayan tinggi. Hasil kerjapun jadi banyak dan proses kerja jadi
lebih cepat.

Spesifikasi:

Model DQ-202A
Max.Cutting width 920mm
Max.cutting length 1000mm
Max.Pile height 120mm
Pile speed 23timen
/min
Worktable high 820mm
Cutting Motor 1.5kw
1420rpm
Feeding Motor 0.37kw
Pressing Motor 0.37kw
Overall dimensions 2200×900
x1750mm
Weight 1700kg


BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

4.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek


Kegiatan prakerin dilaksanakan di CV. ANUGRAH OFFSET dengan alamat Jalan
Petemon Timur Gang 4 nomor 97 selama 3 bulan, yaitu 27 januari 2014 sampai
26 april 2014.
Berikut adalah lampiran jadwal praktek kerja industri:
No Hari Waktu
Masuk Pulang
1 Senin 08.00 WIB 16.30 WIB
2 Selasa 08.00 WIB 16.30 WIB
3 Rabu 08.00 WIB 16.30 WIB
4 Kamis 08.00 WIB 16.30 WIB
5 Jumat 08.00 WIB 16.30 WIB
6 Sabtu 08.00 WIB 16.30 WIB

4.2. Kegiatan Yang Dilaksanakan


1. Mengoperasikan mesin cetak
2. Mengirim buku pesanan
3. Mendesain cover buku
4. Me Ngtrap kertas
5. Mengisi tinta pada mesin cetak
6. Membeli kertas
7. Memperbaiki mesin cetak
8. Mendesain Cover dan isi buku 25 Nabi, Juz Amma, Dongeng
9. Melayani pelanggan

Alat dan bahan yang digunakan


1. Mesin Cetak Hamada dan Oliver,
2. Kertas ukuran folio, kertas ukuran 5,2 36

4.3. Pelaksanaan Prakerin


a. Pembuatan Cover
Membuat desain cover buku sangat mudah ketika kita sudah mempunyai konsep,
ide, judul, gambar, tema, ukuran, dan bahan. Hal-hal tersebut adalah komponen
atau bahan-bahan untuk membuat desain cover.
Cover Buku identik dengan desain yang elegan dan cantik, karena merupakan
sebagai wajah utama buku dan sebagai penarik dari minat sang pembeli yang
mungkin sangat mencari-cari Buku/novel yang dimaksud. Membuat cover buku
bukan pekerjaan yang gampang, karena cover buku merupakan kemasan yang
harus tampil bagus dan menarik, paling tidak kita harus menguasai software
tersebut bisa Corel Draw, Adobe Photoshop , Adobe Illustrator, Freehand dan
lain-lain sesuai kemampuan dan kebutuhan kita
Langkah-langkah membuat cover
1. Buka aplikasi software adobe photoshop cs 5
2. Tentukan cover yang ditentukan oleh pelanggan
3. Atur ukuran halaman sesuai cover yang dipesan pelanggan
4. Masukkan isi data cover yang akan dibuat
5. Bila gambar sudah cukup bagus, warna bisa diganti warna lain sesuai
keinginan
b. Mengoperasikan mesin cetak
Operator atau teknisi yang bertugas mengoperasikan jalannya mesin cetak
(khususnya pada mesin cetak offset), memegang peranan yang amat penting
dalam industri jasa cetak. Operator dalam melaksanakan tugasnya,
bertanggungjawab untuk berkerja dan menghasilkan sesuai standard yang
berlaku atau diberlakukan dalam suatu industri percetakan.
Langkah-langkah mengoperasikan mesin cetak
1. Pasang plat yang akan dicetak
2. Atur plat agar pas pada roll
3. Nyalakan mesin
4. Atur kecepatan Cetak mesin
5. Tunggu hasil cetakan sampai jumlah yang diinginkan

c. Mengisi tinta pada mesin cetak


Tinta offset adalah tinta khusus yang di gunakan dalam produksi grafika /
percetakan dengan teknik cetak offset atau biasa di kenal dengan teknik cetak
datar.Teknik ini di temukan oleh Casper Herman berkebangsaan Jerman yang
berimigrasi ke Amerika pada 1906.
Teknik cetak datar itu sendiri ialah teknik cetak di mana acuan cetaknya antara
Bagian Mencetak ( BM ) dengan Bagian Tidak Mencetak ( BTM )-nya
ketinggiannya hampir sama,di bedakan dengan hanya
ukuran mikron.Acuan cetak dalam teknik ctak datar biasa di sebut dengan
pelat cetak.Di dalam pelat cetak itu lah terdapat image yang akan segera
di cetak.Cetak datar biasa di gunakan dalam produksi cetak dengan oplah atau
pesanan ( order ) dalam jumlah banyak.Contohnya : buku,majalah,brosur.
Dalam cetak offset bagian BM menyerap tinta ( minyak ) ‘oleophilic’ karena di
bentuk dari lapisan peka cahaya.Sedangkan bagian BTM menyerap air
‘hydrophilic’ karena terbentuk dari lapisan oksida logam.
Istilah offset berasal dari kata set – off ( pengalihan ),karena pada saat proses
cetak offset,bahan cetakan tidak bersinggungan secara langsung dengan acuan
( pelat cetak ),melainkan image dari pelat yang sudah menyimpan tinta serta air
akan bertemu dengan yang di sebut dengan silinder blanket
berbahan karet.Dari pertemuan antara pelat dan silinder blanket inilah gambar /
image akan di alihkan kembali oleh silinder blanket ke permukaan bahan cetak
.Tentu saja,proses ini berlangsung dngan bantuan berupa tekanan yang terdapat
di bawah permukaan bahan cetak,yang di sebut dengan silinder tekan
( impression cylinder ).
Guna mendapatkan hasil cetakan yang baik,tinta cetak tidak boleh terlalu encer
dan tidak pula terlalu kental.Ukuran baik itu kekentalan itu yang biasa di sebut
dengan viskositas,tingkat viskositas bisa kita ukur menggunakan alat yang di
namakan Viskometer dengan satuannya yang di sebut Centipoise (Cp).
Selain itu di dalam sebuah tinta cetak di kenal istilah yang di namakan tackness (
kelengketan ),pada tiap pengalihan tinta yang terjadi terdapat pembagian lapisan
– lapisan tinta,ketahanan tesebut yang di jadikan pengukuran dalm sebuah
kelengketan tinta.Kelengketan tinta dapat di ukur dengan suatu alat yang di
sebut tack meter.Tingkat tackness juga di pengaruhi oleh kecepatan mesin
cetak,bahan cetakan,jenis cetakan serta beberapa hal lainnya.
Tinta cetak di sesuaikan dengan teknik cetak yang akan di gunakan,jadi tidak
ada antara teknik cetak yang satu dengan teknik cetak yang lainnya
menggunakan satu jenis tinta cetak.Tinta cetak dalam teknik offset terdiri dari
pigmen,vernis yang terbuat dari resin dan minyak,serta dryer ( bahan
pengering ) yang di gunakan untuk mempercepat proses pengeringan tinta
dalam produksi cetak offset.
Baik tidaknya suatu pengalihan tinta ke permukaan kertas atau bahan cetak
lainnya tergantung pada beberapa faktor, antara lain :
(1) tekanan antar rol-rol tinta,
(2) kekerasan rol-rol tinta (karet),
(3) kelicinan permukaan kertas,
(4) mudah atau tidaknya kertas untuk dibasahi dengan tinta,
(5) ketebalanlapisan tinta
(6) sifat reologi tinta cetak
(7) kecepatan mesin cetak,
(8) tekanan cetak & pelat cetak
Langkah-langkah mengisi tinta pada mesin cetak:
1. Periksa wadah tinta pada mesin cetak
2. Bila sudah dirasa habis kita isi kembali sesuai takaran.
3. Masukkan warna tinta yang sudah habis sesuai dengan warna wadah tinta
yang habis
d. Memperbaiki mesin cetak
Terkadang mesin mengalami macet dan kita harus tau titik titik permasalahan
pada mesin agar kita bisa memperbaikinya sendiri.

e. Mendesain Cover dan isi buku 25 Nabi, Juz Amma, Dongeng


Untuk langkah-langkah pembuatan cover yaitu sebagai berikut :
1. Buka aplikasi corel draw di PC/ laptop anda, kemudian pilih new blank
document. Disini penulis menggunakan corel draw X4. Corel 11, 12, 13 (X3), 14
(X4) atau 15 (X5) sama saja.
2. Atur Ukuran halaman sesuai dengan ukuran sample cover yang di beri
pemesan.
3. Untuk mempermudah pengukuran gunakanlah garis bantu vertikal dan
horizontal .
4. masukkan isi data cover yang akan dibuat.
5. Sisikapkan background bila dibutuhkan. Untuk pembuatan background bisa
melalui Corel draw ataupun dari photoshop (sesuai kreasi anda).
6. Bila gambar sudah cukup bagus, atau bisa diganti dengan warna lain sesuai
keinginan anda.

4.4. Masalah Yang Di Hadapi Prakerin


1. Ketelitian dalam mengatur plat cetak ke dalam mesin cetak
2. Ketelitian dalam menata kertas hasil cetakan
3. Memperbaiki mesin cetak yang sering macet
4. Kesulitan dalam mengoperasikan mesin cetak yang memiliki banyak fungsi
tombol
5. Kesabaran dalam melayani banyak pesanan dari pelanggan
6. Keinginan pelanggan agar pesanan cepat jadi
4.4. Penyelesaian Masalah

Banyak sekali hambatan yang kami temui selama prakerin. Belajar dari
pengalaman yang kami alami sebelumnya, dengan usaha dan kerja keras kami
serta tidak lupa doa kepada Allah SWT. Semua bisa terlewatkan dengan baik.
Kesabaran, disliplin, telaten dan selalu berdoa adalah solusi yang tepat.
menjadikan semua itu sebagai pelajaran dan pengalaman ketika nantinya masuk
ke dunia kerja yang sesungguhnya. Tentunya itu tak luput dari saran dan
pelajaran yang diberikan bapak/ibu guru disekolah, orang tua dirumah, dan juga
karyawan yang ada di Industri. Dengan itu kami mendapatkan solusi dalam
menyelesaikan sebuah masalah dengan penuh pertimbangan.

BAB V
PENUTUP

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT seiring dengan laporan
praktek kerja industri ini, karena dengan rahmat dan hidayahnya penulis dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Laporan ini disusun berdasarkan data-data yang diperoleh selama mengikuti
praktek kerja industri di CV. ANUGRAH OFFSET selama tiga bulan, ketika
menjalani praktek industri, penulis mendapatkan banyak pengalaman ketika
berada di sekolah.
Selama praktek kerja industri penulis juga dapat memberikan kesan dan saranya
selama menjalani praktek kerja industri.

5.1. Kesimpulan
Penulis mengambil beberapa kesimpulan yang diantaranya :
1. Dalam hal ini computer sangatlah penting dikarenakan system compute-risasi
saat ini sangat membantu dalam proses produksi.
2. Disini kami dapat mengetahui macam-macam jenis pekerjaan yang belum
diketahui sebelumnya.
3. Praktek Kerja Industri ini dilaksanakan untuk menambah keterampilan siswa
dalam setiap praktek dan menerapkan teori-teori yang didapat secara langsung.
4. Praktek Kerja Industri ini dilaksanakan untuk menambah suatu gambaran
dalam menjalani dunia kerja.
5. Praktek kerja lapangan ini dapat memperluas dan menambah wawasan bagi
siswa dalam pendidikan di dunia kerja.
6. Mendapatkan pengetahuanlebih luas tentang dunia kerja yang sebelum
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.
7. Mendapatkasn pengalaman baru dalam dunia kerja sehingga penyusun dapat
mengantisipasi kendala yang akan dihadapi dalam dunia kerja yang
sesungguhnya.

5.2. Saran
1. Saran Kepada DU/DI
a. Pada kesempatan kali ini kami ingin memberikan beberapa saran yang
mungkin bermanfaat bagi perusahaan misalkan, seperti hubungan antar crew
yang bertugas untuk lebih di pererat agar hasil produksi yang akan dihasilkan
dapat lebih mempunyai nilai lebih, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
b. Peraturan yang ada lebih di perketat agar siswa-siswi yang praktik di industri
tidak menyepelekan peraturan tersebut.
c. Kepada CV. ANUGRAH OFFSET kami harapkan kesediaannya rekan kami pada
masa yang akan datang khususnya SMK GIKI 1 SURABAYA dan dari sekolah pada
umumnya yang membutuhkan bimbingan praktek.

2. Saran Kepada Sekolah


a. Hendaknya hubungan antara pihak sekolah dengan pihak industri lebih
ditingkatkan secara dibina kearah yang lebih baik.
b. Pihak sekolah agar dapat memantau kegiatan siswa yang sedang
melaksanakan Prakerin secara intensif sehingga segala kesulitan yang timbul
dapat dipecahkan bersama.
c. Mengutamakan pengetahuan dan keterampilan sebelum melaksanakan
prakerin.
d. Untuk para siswa agar lebih giat lagi untuk belajar. Karena persaingan dunia
kerja pada saat ini semakin ketat.
e. Di harapkan agar teman-teman yang melaksanakan Praktek Kerja Industri
supaya membina kerja sama yang baik antara karyawan-karyawati.
Demikian kesimpulan dan saran-saran dari penulis, dengan harapan CV.
ANUGRAH OFFSET dan SMK GIKI I SURABAYA semakin berkembang untuk di
masa yang akan datang. 

LAMPIRAN

Offset kecil
Offset Besar

Koran dalam proses percetakan


Mesin cetak Oliver

Mesin cetak kecil (Hamada)

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Percetakan
http://digitaltransmediajogja.blogspot.com/
http://fatchur-alee.blogspot.com/2013/12/contoh-laporan-prakerin-smk.html
LAPORAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI PERCEKATAN MUSTIKA PRINGSEWU

TENTANG
PEMBUATAN KARTU NAMA, STEMPEL DAN KARTU UNDANGAN

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Untuk


Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Sekolah (US) dan Ujian
Nasional (UN)
Tahun Pelajaran 2015/2016

Disusun Oleh :

Nama : 1. SANTI APRIANI


2. NURVAN BAHTIAR
3. CIPTA NINGSIH
Jurusan : Teknik Komputer & Jaringan (TKJ)
Akuntansi

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


2 MEI 87 PRINGSEWU
2015
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur alhamdulillah pada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan
praktek kerja industri. Dengan selesainya laporan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Hj. Samiyati, SE., selaku kepala SMK 2 Mei 87 Pringsewu
2. Ibu Bingatun, S.Ag., selaku guru pembimbing dari SMK 2 Mei 87 Pringsewu
3. Bapak Winoto selaku pimpinan di percetakan Mustika Mitra Utama
4. Mba Devi Setiana pembimbing instansi di percetakan Mustika Mitra Utama
5. Para karyawan yang ada di lingkungan percetakan Mustika Mitra Utama
6. Segenap dewan guru SMK 2 Mei 87 Pringsewu
7. Orang tua yang selalu memberi doa dan semangat untuk menyelesaikan kegiatan
praktek kerja industri
8. Serta rekan-rekan yang telah membantu dalam penyelesaian laporan praktek kerja
industri.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk

itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai acuan penulis khususunya

dan pembaca pada umumnya.

Pringsewu, 22 Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN OLEH PEMBIMBING INSTANSI ii
HALAMAN PENGESAHAN OLEH PEMBIMBING INDUSTRI iii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR ISI................................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................. 1
1.2 Tujuan Praktek Industri............................................................... 3
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Industri.............................. 4
1.4 Waktu dan Tempat Praktek Industri........................................... 4

BAB II TINJAUAN UMUM


2.1 Sejarah Instansi .................................................................. ........ 5
2.2 Visi dan Misi ............................................................................... 6
2.3 Struktur Organisasi Instansi ........................................................ 7
2.4 Kepegawaian .............................................................................. 8
2.5 Disiplin Kerja .............................................................................. 8
2.6 Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungan Hidup................... 9

BAB III URAIAN KEGIATAN


3.1 Uraian Teori................................................................................. 10
3.2 Uraian Persiapan Kerja................................................................ 24
3.3 Uraian Proses Kerja .................................................................... 24

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................. 26
4.2 Saran ........................................................................................... 26

BAB V. DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sejak tahun pelajaran 1999/2000 di sekolah kejuruan menengah (SMK)

diberlakukan kurikulum baru, yaitu kurikulum edisi 1999. Berdasarkan

kurikulum tersebut, proses pendidikan pada sekolah menengah kejuruan

mengalami perubahan yang cukup mendasar. Salah satu dari perubahan

tersebut adalah diperkenalkannya pola penyelenggaraan pendidikan dengan

menerapakan pola keterikatan dan kesepadanan (LINK dan MATCH) atau

hasil pendidikan di SMK harus sesuai dengan kebutuhan dan tuntunan di

dunia usaha/industri. Wujud dari link and match adalah dilaksanakannya

Praktek Kerja Lapangan (PKL). Praktek Kerja Lapangan merupakan suatu

bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan, yang memadukan

secara sistematis dan terpadu antara program pendidikan di sekolah dengan

program pendidikan melalui kegiatan belajar langsung pada dunia

usaha/industri sehingga tercapai penguasaan kemampuan dan keahlian

dalam suatu bidang tertentu.

Berdasarkan hal di atas, ada dua pihak yang bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan praktek industri, yaitu pihak sekolah dan dunia


usaha/industri, Dengan demikian kedua belah pihak harus terlibat langsung,

mulai dari tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, tahap

penilaian dan penentuan kelulusan agar dapat menyelenggarakan

pendidikan secara bersama antar pihak sekolah dengan dengan dunia

usaha/industri perlu kirannya dijalankan kerjasama dan kesepakatan antara

kedua belah pihak tidak mungkin terlaksana prakek kerja industri.

Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha/industri merupakan hal penting

dalam menghadapi era globalisasi dan liberalisasi perdagangan yang sudah

di ambang pintu. Disamping itu dunia usaha/industri ada kecenderungan

untuk selalu menggunakan teknologi maju, yang mengakibatkan sering

terjadinya pergantian teknologi yang membawa perubahan dan

perkembangan begitu cepat, sehingga SMK sebagai penyedia tenaga kerja

tingkat menngah bagi dunia usaha atau indutri dalam kegiatan belajar

mengajar dan akhirnya pula membawa dampak terhadap kelulusan SMK

yang kurang berkualitas sehingga mereka sering mengalami kesulitan untuk


dapat diterima pada lapangan kerja yang tersedia pada dunia usaha atau

industri karena kemampuan yang dimilki tidak sesuai dengan kebutuhan

didunia atau indutri.

Berdasarkan beberapa hal diatas, maka permasalahan yang akan timbul

adalah :

1. Bagaimana agar SMK dapat menjaring informasi mengenai kebutuhan dan

persyaratan kemamampuan yang di kehendaki oleh dunia usaha atau

industri yang menyediakan lapangan kerja.

2. Bagaiamana agar informasi yang diperoleh sekolah senantiasa dapat seiring

dengan perkembangan yang terjadi di lapangan pekerjaan.

3. Bagaimana agar informasi yang telah diproleh dapat di terjemahkan kedalam

program sekolah atau kurkulum sekolah, sehingga proses belajar dapat

dilaksanakan dengan mengacu pada kebutuhan dan persyaratan yang

diinginkan.

Persyaratan untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah “ harus

adanya kerjasa antara SMK dengan dunia usaha atau industri “, Dengan

adanya kerjasama antara kedua belah pihak, maka secara


komitmen sekolah dapat memperoleh informasi perkembangan teknologi

yang digunakan di dunia usaha atau industri dan mengetahui persyaratan

kemampuan yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan yang dapat di

terapkan / di ajarkan kepada peserta didik.

1.2. Tujuan Praktek Kerja Lapanagn (PKL) adalah :

1. Meghasilkan tenaga kerja yang memiliki keshliuan profesional, yaitu tenaga

kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterapilan dan etos kerja yang

sesuai dengan tuntunan lapangan kerja.

2. Untuk mempraktekan keterampilan sesuai dengan program studi

3. Mempelajari organisasi perusahaan atau instansi tempat praktek yang

mencangkup riwayat perusahaan struktur organisasi, manajemen, jumlah

tenaga kerja, dan lain-lain

4. Mempelajari kerja dan lain-lain yang sesuai

5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memasyaratkan diri pada

suasana lingkungan kerja, sistem pengupahan maupun sebagai pekerja


mandiri terutama yang berkenaan dengan disiplin kerja.

6. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan poroses penyerapan

tekonologi baru dari lapangan kerja ke sekolah.

7. Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan

mengembangkan kesesuain pendidikan kejuruan.

8. Memberikan peluang penetapan kelulusan dan pembuka hubungan kerja

sama dengan dunia usaha

9. Mempelajari masalah umum dan lain-lain yang diperlukan untuk menyusun

laporan
10. Sebagai salah satu syarat mengikuti Evaluasi Belajar tahap Akhir tahun
pelajaran 2015/2016

1.3. Tujuan Pembuatan Laporan Praktek Kerja Lapangan

1. Menambahkan wawasan tentang penulisan karya ilmiah

2. Sebagai laporan belajar praktek kerja industri di dunia usaha/industri

3. Sebagai salah satu tugas yang di syaratkan untuk menempuh Ujian Akhir

Sekolah dan Ujian Akhir Nasional

1.4. Waktu dan Tempat Praktek Kerja Industri


1. Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Industri yaitu di mulai pada tanggal 22

Agustus 2016 dan berakhir pada tanggal 22 Oktober 2016.


2. Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Industri di Percetakan Mustika Mitra
Utama, Pringsewu Barat, Jalan Veteran No 54 (Samping Polsek Pringsewu)

BAB II
URAIAN UMUM

2.1. Sejarah Instansi

Percatakan mustika didirikan pada tanggal 16 April 2015, beralamat di

Pringsewu Barat, Jalan Veteran no 54 (Samping Polsek Pringsewu) dan

Mustika sendiri Mengandung makna yaitu Mutiara atau sesuatu yang

bentuknya kecil namun bernilai indah. Percetakan Mustika Mulai dirintis oleh

sepasang suami-istri yang bernama Winoto dan Nana.

Pada waktu itu, sebelum percetakan Mustika berdiri, Winoto bergabung


dalam kegiatan KP3 (Kegiatan Pemuda Produktif Pedesaan) pada awalnya

hanya ingin menambah pengetahuan dan pengalaman kerja saja, akan tetapi

setelah di jalani kegiatan tesebut dengan bekal yang di dapat dari kegiatan

KP3, Winoto termotivasi untuk mendirikan sebuah percertakan, kemudian

Winoto dan istrinya membuka usaha percatakan dan di beri nama MUSTIKA.

Tahap-tahap awalnya percetakan didirikan keadaanya belum seperti ini,

dahulu keadaanya sangat memprihatinkan dan serba apa adanya,

percetakan Mustika didirikan dari nol, tanpa adanya pihak-pihak lain yang ikut

campur jadi dengan modal mandiri, sabar, ulet, tekun, percaya diri, berfikir

konstruktif, dan yang paling cenderung adalah beriktiar dan berdoa, seluruh

halangan, rintangan, dan hambatan-hambatan yang alhamdulilah dapat

terselesaikan dan hinggga saat ini Percetakan Mustika bisa lebih maju,

bertahan dan menuju kesuksesan sampai saat ini.


2.2. Visi dan Misi

Visi :
Menjadi perusahaan percetakan yang dapat memahami permintaan

pelanggan dengan produk yang berkualitas dan senantisa meningkatkan

produktivitas demi kemajuan perusahaan

Misi :

1. Megutamakan kepuasan pelanggan dengan terus meingkatkan kualitas

produksi serta ketetapan waktu pengiriman dan pelayanan maksimal

2. Menajalin kerja sam dengan erat dengan mitra bisnis yang saling

menguntungkan serta saling berusaha menjaga kepercayaan yang telah

dimiliki

3. Turut serta mendukung dalam inovasi poduk yang tidak mudah untuk

dipalsukan dengan mengembangkan produk cetak sekuriti yang inofative.

4. Meningkatkan rasa kekeluargaan dan kerja sama didalam mewujudkan misi

perusahaan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan

5. Mengelola jalannya perusahaan dengan prinsip pada kejujuran keterbukaan

dan tanggung jawab.

2.3 Struktur Organisasi


Struktur Organisasi CV. Mustika Jaya Pringsewu
2.4 Kepegawaian
N Nama Jabatan
o
1 Winoto Pimpinan Percetakan
2 Nana Bendahara
3 Devi Setiana Operating Setting
4 Ari Operator Mesin Gestener
5 Kurniawan Operator Mesin Cetak Toko
6 Bagus Operator Mesin Potong
7 Neng Finishing
8 Sri Finishing
9 Agus Finishing
1 Ardi Finishing
0
1 Uut Finishing
1
1 Nanda Finishing
2
1 Nandar Ilham Finishing
3

2.5. Disiplin Kerja

Sistem kedisiplinan yang diterapkan oleh percetakan Mustika Mitra Utama

Pringsewu adalah sebagai berikut :

1. Jam Kerja

Hari Senin Sabtu Jam Kerja : 08.00 WIB - 17.00 WIB

Istirahat : 12.00 WIB – 13.00 WIB

Percetakan Mustika Mitra Utama masuk kerja pukul 08.00 WIB seluruh

karyawan absen terlebih dahulu, pada pukul 08.30 WIB seluruh karyawan

mengambil bagian kerjanya masing-masing, pada pukul 12.00 – 13.00 WIB


merupakan waktu istirahat bagi seluruh karyawan percetakan Mustika Mitra

Utama Pringsewu, Pukul 13.00 WIB seluruh karyawan kembali bekerja pada

bagian masing-masing, pukul 17.00 WIB para karyawan bergegas

meninggalkan tempat kerja, setiap karyawan atau karyawati wajib mentaati

peraturan-peraturan yang berlaku di Percetakan Mustika Mitra Utama

Pringsewu.

2. Apabila ingin meninggalkan kantor pada jam kerja harus memiliki izin keluar

dari pimpinan.

3. Apabila ada karyawan yang tidak masuk kerja maka harus menghubungi

atasan secara langsung atau menitipkan surat sakit dari dokter.

2.6. Disiplin Kerja

1. Membersihkan ruangan terlebih dahulu

2. Matikan komputer setelah selesai digunakan

3. Rapikan seperti semula alat ketika sebelum pemakaian komputer

4. Membuang sampah pada tempatnya

Dari dua pendapat ahli di atas penulis dapat disimpulkan bahwa : Nota NCR

tiga rangkap merupakan salah satu jenis nota yang menggunakan jenis

kertas NCR yaitu kertas yang menggunakan beberapa rangkap tanpa adanya

karbon sebagai bahan untuk menembus tulisan pada lapisan berikutnya.

Kertas NCR rangkap tiga menggunakan NCR top, NCR bottom, NCR middle.

Nota NCR rangkap 3 biasanya berfungsi untuk data transaksi konsumen,

perusahaan dan marketing atau pihak ketiga lainnya yang membutuhkan

data transaksi tersebut.

Nota biasa dikatakan penting sebagai arsip pembukuan sebuah jejak bukti

pengeluaran atau pembelian sebuah pelaku usaha. Setiap pengeluaran dan

pemasukan pelaku usaha biasa terkontrol dan terkendali untuk mengetahui

kesehatan sebuah bisnis untuk mengevaluasi keutungan atau kerugian

sehingga bisa menentukan tindakan/kebijakan yang sesuai keberlangsungan

usaha dimasa mendatang. Biasanya pengusaha mencari jasa pembuatan


nota untuk kepentingan usaha mereka, bermacam-macam bentuk ukuran.

Pemilihan kertas, penomoran registrasi, jumlah pemilihan warna cekatan dan

sebagainya harga sebuah nota sangat relative dan tidak bisa disamaratakan.

Harga nota ditentukan oleh :

1. Kertas

Ada bermacam-macam jenis kertas yang dipakai dijual perbungkus biasa

disebut 1 rim atau 500 lembar ukuran A4 (215mm x 297mm) atau F4 (215x

330mm) dengan bermacam merk yang harganya bervariasi.

2. Untuk satu rangkap 1 (ply) bisa memakai :

a. Kertas hvs putih 60 gram atau 70 gram

b. Kertas CD (kertas buram cirinya kuning kecoklatan) 60 gram

3. Untuk tiga rangkap (3 ply) bisa memakai

a. Kertas hvs putih 70 gram dan kertas dorslag berwarna : putih, merah,

kuning, hijau, biru 45 gram (karbon)


b. Kertas NCR atau nota tanpa karbon ada beberapa nama beserta fungsinya

yaitu :

Kertas TOP biasanya berwarna putih diposisikan di atas

Kertas Middle ada beberapa warna kuning, hijau, merah, biru diposisikan di

tengah.

Kertas Bottom ada beberapa warna kuning, hijau, merah, biru diposisikan

diakhir. Jika NCR rangkap dua (2 ply) memakai kertas Top dan bottom. Jika

NCR rangka tiga (3ply) memakai kertas top, kertas middle, kertas bottom.

Jika NCR rangkap empat (4ply) memakai kertas top, kertas middle, kertas

bottom. Jika NCR rangkap 4 ply. 5ply, 6[ly, cukup menggunakan jenis kertas

middle.

Pracetak

Desain sebuah nota pasti harus didesain baik logo dan layout (tata letak)

nota pemrosesan film cetak biasa memakai :


a. Film plat paper adalah film adalah film master yang terbuat dari kertas yang

memiliki harga murah, hasilnya bagus kekurangan film tersebut hannya sekali

pakai dan bisa molor untuk cetakan masukan.

b. Plat logam adalah film master yang terbuat dari lambaran plat logam print

biasa print to plate, Kelebihanya hasil cetak satabil kualitasnya, biasa dipakai

cetakan separasi, biasa digunakan berkali-kali apabila di simpan dengan

benar (cocok dipakai untuk pelanggan tetap selalu mencetak barang yang

samam) kekurangan harganya mahal.

Finishing

a. Penomoran registrasi lembar kertas adalah pemberian identitas dari setiap

lembar kertas sesuai dengan rangkapnya, biasa kombinasi huruf abjad dan

angka digit ada 4 digit, 6 digit, 8 digit. Harga sesuai proses percetakan

penomoran ini dihitung per 1 Rim atau 500 lembar.

b. Penjilidan adalah menyusun lembar sesuai kertas sesuai rangkapnya dan

penomoran rangkapnya, jika tanpa penomoran lebih mudah penyusunannya.


Umumnya masing-masing dihitung sebanyak 50 lembar untuk kertas Top 50

lembar untuk kertas Middlemen 50 lembar untuk kertas Bottom. Harga untuk

proses ini dihitung per 1 rim atau 500 lembar. Untuk proses penjilitan dan

nota sering kali dikerjakan secara manual kecuali untuk penjilid atau buku

memakai mesin jilid khusus.

c. Porporasi adaian proses membuat celah lubang memanjang untuk

mempermudah penyobekan kertas. Untuk proses ini juga di hitung

perpotongan per satu rim atau 500 lembar

d. Pemotongan adalah memotong setiap sisi nota sesuai desain ukurannya

harga yang dipatok dihitung per satu rim set.

Kertas NCR

Jenis kertas ini mengandung karbonis dan umumnya di pakai untuk

pembuatan jenis buku yang memerlukan adanya rangkap/duplikasi minimal

duplikasi : 2 ply (lapisan) cirinya bila anda menulisakan sesuatu pada bagian

kertas yang diwahnya karena semua lembaran kertas NCR ini mengandung

karbon. Contoh penggunaan untuk nota atau faktur penjualan, form surat

jalan, arsipasi perusahaan dll jenis NCR ini biasa disebut NCR
BOTTOM.NCR atau Non Carbon Required paper adalah kertas tembus

warna karbon, paper ini mempunyai dua macam lapisan yang terdiri dari

lapisan Color Transfer dan lapisan Color Receiver. Lapisan pemberi warna ini

mengandung microcaplsulle. Apabila kertas dengan lapisan color transfer

disusun diatas kertas lapisan color reciver. Dimana kedua lapisan tersebut

saling bersentuhan, kemudian kita melakukan tekanan ditasnya, maka akan

pecahlah microcapculle-microcapculle tersebut sehingga color transfer

bereaksi dengan color recaiver sehingga akan terbentuk warna yang kontras

pada sisi lembar Color Receiver.

Jenis dan Ukuran Kertas

Sebetulnya jenis kertas dalam dunia percetakan itu banyak sekali, baik jenis

kertas lokal (buatan dalam negara) maupun kertas impor (dari luar), untuk

menjalankan bisnis ini kita harus tahu semua jenis keras tersebut

Secara umum dan mudahnya jenis kertas yang paling banyak dipakai oleh

konsumen diantaranya.

1. Kertas HVS

untuk jenis kertas ini tentu mudah anda untuk mengenalinya karena sudah

familiar dalam keseharaian kita, namun yang jelas kertas ini ada berbagai

gramatur (ketebalan) mulai 58, 60, 70, 80, 100 gram, arsip, buku dll.

2. Kertas Jenis NCR

Jenis kertas ini mengandung karbonis, dan umumya terdiri dari minimal 2 ply,

cirinya bila anda menuliskan sesuatu pada bagian kertas yang paling atas

maka tulisan tersebut akan tembus ke kertas yang dibawahnya karena

mengandung karbon contoh penggunaan nota atau faktur penjualan form

surat jalan, arsip-arsip perusahaan dll, jenis kertas NCR ini terdiri dari ply

yang atas yang biasa disebut NCR TOP. Ply tengah tesebut disebut NCR

MIDDLE, ply bawah disebut NCR BOTTOM.

3. Kertas BC (Brief Card)


Jenis kertas ini banyak sekali digunakan, namun nama umumnya biasa orang

lebih mengenal dengan kertas manila. Warnanya ada merah, biru, kuning,

hijau, putih. Biasa digunakan untuk undnagan yang harga murah meriah.

Kartu atau stok perusahaan, kartu bayaran sekolah, serta form-form isian

data untuk produksi. Setelah kita mempelajari jenis-jenis kertas ukuran dan

gramatur (ketebalan) kertas, bagi orang awam duni percetakan, ukuran

kertas yang biasa dijumpai biasanya terbatas ukuran A4,F4, Quarto. Namun

bila anda sudah terjun ke dunia percetakan sudah seharusnya anda belajara

mengenal ukuran gramatur kertas. Agar anda bisa lebih mudah menghitung

biaya produksi cetakan juga agar bisa menekan cost produksi.

Plat

Master plat adalah master untuk cetak ofset berbahan dasar lembaran

alumunium, Plat merupakan sarana transfer image dari master film untuk

proses diperbanyak kemesin ofset. Membuat plat menggunakan mesin

ekspose

4. Tekan break table Apart, untuk memecah-mecah table

Gambar 3. Break table apart (ctrl + K)

Setelah itu klik kanan table lalu tekan “ungroup all”, sehingga table tersebut

bisa kita bongkar.

5. apus bagian yang tidak perlu dengan cara klik bagian tersebut lalu tekan

tombol (del), tambahkan juga label nota sehingga hasilnya seperti ini.
Gambar 4. Susunan label Nota

8. Ok sekarang Finisihing Touch, pada bagian bawah, pendekkan 3 garis

baris dan 2 garis kolom. Caranya tinggal di klik garis yang akan

dipendekkan lain geret (geser) titik garis/nodenya.

Gambar 8. Contoh Nota Penjualan Toko Bangunan “Budi Jaya”

Catatan : dari sini perlu diperhatikan antara jarak pinggir garis dengan

seluruh nota harus berjarak tidak kurang dari 0,5 cm, bawah 0,9 cm, atas 1,2

cm. Hal ini dimaksudkan bila dicetak maka waktu dipotong dengan
mesin pemotong

ukuran nota tidak terlalu dekat dengan isi notanya dan masih ada

jaraknya. Jarak atas dengan bawah saya lebihkan selisihnya dikarenakan

atas nota itu akan diberi potongan

lagi yang dimaksudkan lebih mudah dirobek yang

Saya namakan potongan PORPORASI (potongan lurus berupa lubang jarum

yang berderet) lebih jelasnya lihat bawah yang saya tandai dengan kotakan

merah.

3.2 Uraian Pesiapan kerja

a. Membersihkan temapat kerja terlebih dahulu

b. Menghidupkan komputer yang akan dipakai

c. Mengerjakan pekerjaan yang sudah di benarkan dari pembimbing

5.3. Uraian Proses Kerja

1. Pimpinan
1) Bertugas memantau kinerja karyawan di dalam perusahaan maupaun

dilapangan dan berhak menegur bagian-bagian administrasi bila dalam

pembuatan laporanya.

2) Memberi saran dan dapat menyelesaikan masalah administrasi keuangan

2. Bendahara

1) Bertanggung jawab penuh atas pencapaian target selling cabang setiap

bulan

2) Mengoptimalklan kinerja agar dapat mencapai target yang telah ditentukan

oleh manager area

3) Membuat budget bulanan untuk operasional

3. Staff Administrasi

1) Mengatur semua keperluan operasional cabang

2) Membuat expences claim bukti-bukti penggunaan uang baik untuk

operasional staff maupun operasional manager

3) Membuat komisi karyawan dan flash report setiap bulan

4) Membantu branch controller dan branch bussiness manager dalam proses

permintaan dana dan pelaporan penggunaan dana kepada head officer

5) Membantu order processor dalam proses delivery barang

6) Menginput seluruh transaksi yang telah disetorkan baik transaksi collection,

service dan delivery

4. Setting atau Design

Bertugas membuat dasar atau master desain pesanan suatu produk seperti

undangan, banner, kalender, yasin, dll.

5. Operator Cetak

Bertugas mencetak yang telah di desain oleh bagian setting, dan

bertanggung jawab atas semua cetakan yang dikerjakan.

6. Finishing

Bertugas mengerjakan hasil akhir dari pekerjaan awal seperti desain dan

cetak.
Dibagian ini tanggung jawab cukup besar karena pekerjaan ini ialah hasul

akhir dari proses-proses lainnya.


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penulis mendapatkan beberapa kesimpulan diantaranya :

1. Dalam praktek kerja industri ini dapat memperluas dan menambah wawasan

bagi penulis bidang pendidikan di dunia kerja, terutama dalam pembuatan

nota 3 rangkap

2. Penulis dapat mengetahui tentang nota, pengertian nota, pembuatan nota

dan mesin pencetak nota yang belum diketahui sebelumnya

3. Praktek kerja lapangan dapat memperluas dan menambah wawasan bagi

penulis dalam pendidikan di dunia kerja

4. Mendapatkan pengetahuan lebih luas tentang dunia kerja yang sebelum

memasuki dunia kerja yang sesungguhnya

5. Mendapatkan pengalaman baru dalam dunia kerja sehingga penulis dapat

mengantisipasi kendala yang akan dihadapi dalam dunia kerja yang

sesungguhnya

4.2 Saran

1. Saran Kepada Sekolah

a. Pihak sekolah agar dapat memantau kegiatan siswa yang sedang

melaksanakan praktek kerja industri secara intensif sehingga segala

kesulitan yang timbul dapat dipecahkan bersama

b. Hendaknya hubungan antara pihak sekolah dan pihak industri lebih

ditingkatkan secara dibina ke arah yang lebih baik

2. Saran Kepada Perusahaan

a. Peraturan yang ada lebih diperkuat agar siswa-siswi yang praktek di industri

tidak menyepelekan peraturan tersebut.


b. Kepada percetakan Mustika Mitra Utama penulis mengharapkan

kesediannya rekan penulis di masa yang akan datang khususnya SMK 2 Mei

87 Pringsewu dan sekolah lain yang membutuhkan bimbingan praktek.

Kemudian kesimpulan dan saran dari penulis, dengan harapan percetakan

Mustika Mitra Utama dan SMK 2 Mei 87 Pringsewu semakin berkembang

dimasa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai