Anda di halaman 1dari 105

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN

DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRONUNCIATION


PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS 4 MI
NURUL HUDA MUNJUL
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah Nurul
Huda Munjul)

SKRIPSI

Oleh : ISMAILI ACHSANTI ALYA


NIM 170901015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI SAINS ISLAM
BINA CENDEKIA UTAMA CIREBON
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN


DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRONUNCIATION
PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS 4 MI NURUL
HUDA MUNJUL

Oleh:

ISMAILI ACHSANTI ALYA


NIM: 170901015

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Mohammad Qushoy M.Pd Ardian Maulana M.Pd


NIDN.2127048601 NIDN.2103049304

i
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI

Program studi PGMI Sekolah Tinggi Sains Islam Bina Cendekia Utama Cirebon
telah mengadakan sidang ujian skripsi dan mengesahkan skripsi saudari:

Nama : Ismaili Achsanti Alya

NIM : 170901015

Pada hari & tanggal : Sabtu, 27 Agustus 2022

Judul Skripsi :PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN


DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN
PRONUNCIATION PADA MATA PELAJARAN
BAHASA INGGRIS KELAS 4 MI NURUL HUDA
MUNJUL

Mengesahkan,

Ketua, Kaprodi,

Mohammad Qushoy, M.Pd, Ahmad Syarifuddin M.Pd.I


NIDN. 2127048601 NIDN. 2014107701

Dewan Penguji

Penguji I Penguji II

Safikri Taufiqurrahman, M.Pd Nani Sumami, M.Pd


NIDN.2123029602 NIDN.2103049304

ii
MOTTO

Permasalahan dalam hidup selalu datang silih berganti,


untuk menyelesaikan masalah jangan memulai dari bagaimana
masalah itu datang, tapi mulailah dari bagaimana
masalah itu dapat diselesaikan.

iii
PERSEMBAHAN

(ACKNOWLEDGEMENTS)
Skripsi ini merupakan persembahan kecil saya untuk kedua orang hebat dalam
hidup saya, ayah dan ibu. Mereka yang membuat segalanya menjadi mungkin
sehingga saya bisa sampai pada tahap di mana skripsi ini akhirnya selesai. Terima
kasih atas segala pengorbanan, nasihat dan doa baik yang tidak pernah berhenti
mengalir kepadaku.

Skripsi ini juga saya persembahkan juga untuk teman-temanku, kakak, dan
seluruh pihak yang membantu. Terima kasih telah memberi bantuan saat aku
membutuhkan. Terima kasih sudah menjadi temanku.

iv
NOTA DINAS

Kepada Yth.
Kaprodi PGMI STSI
Bina Cendekia Utama Cirebon
Di
Cirebon

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Setelah melakukan bimbingan, telah, dan koreksi terhadap penulisan skripsi dari
ISMAILI ACHSANTI ALYA dengan Nomor Induk Mahasiswa 170901015
berjudul “Penggunaan Media Boneka Tangan Dalam Meningkatkan Kemampuan
Pronunciation Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di Kelas 4 MI Nurul Huda
Munjul” bahwa skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada ketua Prodi PGMI
untuk di Munaqoshkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pembimbing I Pembimbing II

Mohammad Qushoy M.Pd Ardian Maulana M.Pd


NIDN.2127048601 NIDN.2103049304

v
PERNYATAAN OTENTITAS SKRIPSI

Bismillahirrahmanirrahim.
Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi dengan judul
“PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN DALAM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRONUNCIATION PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI KELAS 4 MI NURUL HUDA
MUNJUL”, ini serta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri, dan penulis
tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai
dengan etika yang berlaku dalam keilmuan.
Atas pernyataan ini, penulis siap menanggung resiko, sanksi atau apapun
yang dijatuhkan kepada penulis sesuai dengan peraturan yang berlaku, apabila di
kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan, atau ada
klaim terhadap keaslian karya penulis ini.

Cirebon, Maret 2022


Yang membuat pernyataan,

Ismaili Achsanti Alya


NIM: 170901015

vi
ABSTRAK

Ismaili Achsanti Alya. NIM. 170901015. Penggunaan Media Boneka


Tangan Dalam Meningkatkan Kemampuan Pronunciation Pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris Kelas 4 MI Nurul Huda Munjul.
Skirpsi ini membahas tentang pembelajaran Bahasa Inggris di tingkat
dasar dengan menggunakan media boneka tangan untuk mengarahkan pada
kegiatan siswa agar aktif berbicara sehingga Bahasa Inggris di tingkat dasar
(SD/MI) tidak lagi dianggap asing. Kajiannya dilatar belakangi dengan
kemampuan dalam melafalkan (Pronuncing) kata memerlukan sebuah perhatian
khusus. Berdasarkan hasil pengamatan kelas 4 MI Nurul Huda Munjul cenderung
melafalkan kata berbahasa Inggris sesuai dengan Pronunciation Bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, kemampuan Pronunciation di tingkat dasar ini perlu diupayakan
agar tidak terjadi kesalahan dalam melafalkan kata.
Penelitian ini menggunakan pendekatan melalui Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang dilakukan berdasarkan temuan melalui 4 kegiatan, yakni pra siklus,
siklus 1, siklus 2, dan siklus 3. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, Tindakan,
observasi dan refleksi. Dalam memperoleh data, penulis melakukan
pengamatan/observasi, wawancara dengan guru Bahasa Inggris dan tes secra lisan
untuk mengukur kemampuan Pronunciation siswa.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa pada tahap prasiklus
nilai rata-rata kemampuan Pronuncuation siswa adalah 1,28 (kategori kurang).
Melalui penerapan dengan menggunakan media boneka tangan, pada siklus 1
kemampuan rata-rata Pronunciation adalah 1,61, telah terjadi peningkatan sebesar
25,78%. Kemampuan rata-rata Pronunciation di siklus 2 adalah 2,41 dengan
kategori cukup, trlah terjadi peningkatan sebesar 49,68%. Di siklus 3 kemampuan
rata-rata menimgkat sebesar 33,19% yakni mencapai 3,21 dengan kategori baik.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media boneka
tangan dapat meningkatkan kemampuan Pronunciation yang dimiliki siswa-siswi
MI Nurul Huda Munjul.
Kata kunci : Penggunaan boneka tangan, kemampuan Pronunciation, keaktifan
siswa.

vii
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Ilahi Rabbi yang telah memberikan
Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya, sehingga penulisan proposal skripsi dengan
judul “Penggunaan Media Boneka Tangan dalam Meningkatkan Kemampuan
Pronunciation pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris (Penulisan Tindakan
Kelas di Kelas 4 MI Nurul Huda Munjul)” dapat penulis selesaikan. Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, Keluarga, para sahabat dan kita selaku umatnya.
Penulis hanyalah manusia biasa yang penuh dengan keterbatasan. Dalam
penyelesaian proposal skripsi ini, penulis telah dibantu banyak pihak, oleh karena
itu penulis menghaaturkan terima kasih kepada orang tua, rekan, bapak dosen
pembimbing dan semua pihak yang telah membantu penulis sehingga proposal
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. H. Moh. Endang Djunaedi, M.M Selaku Ketua Sekolah Tinggi Sains
Islam Bina Cendekia Utama Cirebon.
2. Bapak Ahmad Syarifuddin M.Pd.I sebagai kaprodi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah STSI BCU Cirebon yang telah berkenan memberikan
izin kepada penulis dalam melakukan penulisan
3. Bapak Mohammad Qushoy M.Pd sebagai dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan dan penyusunan
skripsi ini.
4. Bapak Ardian Mulana M.Pd selaku Pembimbing II Terimakasih atas
bimbingan dan arahannya selama ini.
5. Dosen-dosen STSI khususnya dosen PGMI yang telah mendidik dan
memberikan ilmunya selama ini. Semoga dapat menjadi bekal yang
bermanfaat bagi penulis di masa yang akan datang.

viii
6. Ibu Mimin Nazimah S.Pd.I selaku Kepala Sekolah MI Nurul Huda Munjul
yang berkenan memberikan izin untuk mengadakan penulisan.
7. Bapak Muhammad Ghoutsul ‘Adzom S.Pd.I sebagai guru mata pelajaran
Bahasa Inggris MI Nurul Huda Munjul yang telah memberikan
kesempatan, bimbingan dan arahan kepada penulis selama penulisan.
8. Seluruh keluarga besar MI Nurul Huda Munjul yang memberikan bantuan
kepada penulis dalam mengadakan penulisan.
9. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan,
semangat dan pengorbanan.
10. Sahabat-sahabat terhebatku yang selalu menemani hari-hariku, selalu
berbagi suka duka, dan selalu melakukan kegilaan yang tak terduga.
11. Teman-teman PGMI khususnya kelas angkatan 2017 yang telah
memberikan kehangatan, kekompakan, kebersamaan dan kecerian selama
ini.
12. Bersama kalian kutemukan sahabat, pengalaman baru, keluarga dan
semangat meraih mimpi.
13. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga Allah membalas segala amal kebajikan semua pihak dengan
limpahan rahmat tiada henti-hentinya. Aamiin. Penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi
kebaikan. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri maupun bagi pembaca.
Cirebon, Maret 2022
Penulis

Ismaili Achsanti Alya

ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... ii
HALAMAN MOTTO................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................ iv
NOTA DINAS........................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN OTENTIK................................................ vi
ABSTRAK................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR............................................................................... viii
DAFTAR ISI............................................................................................. x
DAFTAR TABEL..................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Identifikasi masalah....................................................................... 4
C. Rumusan Masalah.......................................................................... 5
D. Tujuan penulisan............................................................................ 5
E. Manfaat Penulisan......................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Media........................................................................... 7
B. Pengertian Pronunciation............................................................... 8
C. Pengertian Boneka Tangan............................................................ 11
D. Penelitian yang relevan.................................................................. 12
E. Kerangka Pemikiran...................................................................... 13
F. Hipotesis Tindakan........................................................................ 15
G. Teori Yang Mendukung................................................................. 15
BAB III METODOLOGI PENULISAN
A. Setting Penulisan........................................................................... 16
B. Subyek Penulisan........................................................................... 16

x
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 17
D. Teknik Analisis Data..................................................................... 19
E. Indikator Keberhasilan................................................................... 21
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENULISAN
A. Deskripsi dan Hasil Penulisan Prasiklus........................................ 23
B. Deskripsi dan Hasil Penulisan per siklus....................................... 25
C. Analisa Data................................................................................... 39
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 53
B. Saran.............................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 55
LAMPIRAN............................................................................................. 57

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kriteria Tingkat keberhasilan belajar siswa ............................... 20


Tabel 2. Rambu-rambu Analisis Hasil Analisis ....................................... 21
Tabel 3 Nilai tes lisan dan penguasaan hasil belajar prasiklus.................. 25
Tabel 4 Nilai tes lisan dan penguasaan hasil belajar siklus 1........................... 29
Tabel 5 Nilai tes lisan presentase penguasaan hasil belajar siklus 2......... 34
Table 6 Nilai tes lisan dan penguasaan hasil belajar siklus ...................... 38
Table 7 Hasil tes lisan siswa pada tahap pra sikus.................................... 39
Tabel 8 Hasil tes lisan siswa pada siklus 1................................................ 44
Tabel 9 Hasil tes lisan siswa pada siklus 2 ............................................... 47
Tabel 10 Hasil tes lisan pada siklus 3........................................................ 50

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 .................................................................................................. 14
Gambar 2 .................................................................................................. 24
Gambar 3 .................................................................................................. 28
Gambar 4 .................................................................................................. 28
Gambar 5 .................................................................................................. 32
Gambar 6 .................................................................................................. 33
Gambar 7 .................................................................................................. 37
Gambar 8 .................................................................................................. 38
Gambar 9 .................................................................................................. 43
Gambar 10 ................................................................................................ 43
Gambar 11 ................................................................................................ 43

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Media yang digunakan.......................................................................................... 57


Proses penerapan motede boneka tangan ............................................................. 58
Silabus................................................................................................................... 59
Kisi-kisi dan butir soal tes lisan............................................................................ 60
Lembaran observasi pembelajaran di kelas........................................................... 63
RPP Siklus 1......................................................................................................... 66
RPP Siklus 2......................................................................................................... 70
RPP Siklus 3......................................................................................................... 74
Lampiran Siklus 3................................................................................................. 78
Riwayat Hidup...................................................................................................... 83

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembelajaran mengenai bahasa ada pada setiap pengalaman
individu. Keluarga sebagai tempat awal dalam pendidikan memiliki
pengaruh yang cukup kuat dalam hal komunikasi. Ketika anak-anak
berkembang, pada umumnya keluarga akan mempercayakan anaknya
untuk diberikan pendidikan di sekolah, mereka (orang tua) menyadari
bahwa anak-anak harus ikut andil dalam kehidupan sosial. Bahasa sebagai
salah satu faktor komunikasi dalam kehidupan digunakan pada tingkat
yang berbeda. Selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan
berkomunikasi, bahasa dipelajari berdasarkan kebutuhan dalam kehidupan
sosial.
Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran di tingkat sekolah dasar
pada dasarnya merupakan kebutuhan penting. Penguasaan bahasa Inggris
di tingkat dasar menjadi jalan untuk bisa menguasai pelajaran bahasa
Inggris di tingkat selanjutnya.
Keterampilan berbahasa (bahasa Inggris) terdiri atas listening skill,
reading skill,writing skill, dan speaking skill. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya bahwa keterampilan bahasa Inggris merupakan suatu tuntutan,
keterampilan untuk aktif berkomunikasi secara lisan maupun tulisan.
(Janice 2013:319).
Kegiatan belajar di kelas tidak lepas dari bagaimana cara guru
memberikan arahan atau pengertian dalam setiap aktifitas kelas. Seorang
pengajar dalam memberikan arahan kepada peserta didik akan melibatkan
metode tertentu yang disesuaikan dengan kondisi siswa dan tujuan yang
hendak dicapai. Hasil dari beberapa penulisan tersebut menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada mata pelajaran
bahasa Inggris melalui penggunaan teknik tersebut.

1
2

Kreativitas guru dan peserta didik perlu senantiasa ditingkatkan


untuk membuat dan mengembangkan alat-alat pembelajaran serta alat
peraga lain yang berguna bagi peningkatan kualitas pembelajaran.
Kreativitas itu diperlukan bukan semata-mata karena keterbatasan fasilitas
dan dana tetapi merupakan kewajiban yang harus melekat pada setiap guru
untuk berkreasi, berimprovisasi, berinisiatif dan inovatif. Termasuk dalam
menggunakan media pembelajaran di dalam kelas seperti menggunakan
media boneka tangan (hand puppet) untuk meningkatkan keterampilan
menyimak, karena boneka sebagai media cerita memiliki banyak kelebihan
dan keuntungan.
Bercerita atau mendongeng merupakan warisan budaya yang sudah
lama kita kenal, bahkan dijadikan sebagai kebiasaan atau tradisi bagi para
orangtua untuk menidurkan anak-anaknya. Melalui cerita atau dongeng
banyak hal tentang hidup dan kehidupan yang dapat kita informasikan
kepada anak-anak. Begitu juga pesan-pesan moral dan nilai-nilai agama
dapat kita tanamkan kepada anak-anak melalui tokoh-tokoh yang ada
dalam cerita atau dongeng tersebut.
Media boneka tangan merupakan media dalam pembelajaran
bercerita yang sesuai dengan karakteristik anak-anak yang berada pada
tahap pengenalan. Pembelajaran bercerita kadang kurang menarik
perhatian anak-anak, akibatnya anak-anak yang malu dan tidak mau
bercerita ke depan kelas. Oleh karena itu perlu media boneka sebagai alat
bantu untuk menyampaikan materi pembelajaran. Penggunaan media
boneka tangan, sebaiknya dilaksanakan pada kelas kecil, agar perhatian
guru dapat menyeluruh dan anak-anak mendapat waktu lebih lama untuk
menggunakan boneka tangan, memperhatikan penggunaan panggung
boneka, dan sebaiknya menggunakan cerita yang tidak terlalu panjang dan
jenis ceritanya adalah cerita fabel. (Sumiati dan Asra: 2009: 92)
Dengan bercerita dan dibantu media boneka tangan maka anak-
anak akan lebih tertarik untuk belajar, kerena dengan cerita anak-anak
3

akan bisa menambah kosa kata bahasa dan kecerdasan linguistiknya


terbentuk.
Pembelajaran bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar meliputi
beberapa ketrampilan yaitu menyimak (listening), berbicara (speaking),
membaca (reading), dan menulis (writing). Selain itu unsur-unsur Bahasa
Inggris lainnya juga diajarkan di sekolah dasar, antara lain vocabulary
(kosakata), grammar (tata bahasa) dan pronunciation (pelafalan).
Bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Karena bahasa adalah inti dari sebuah komunikasi manusia, baik
dalam komunikasi secara lisan maupun dalam komunikasi secara tertulis.
Bahasa sendiri adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang
dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,
berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Jika tidak ada bahasa maka
manusia akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan
bersosialisasi. Indonesia memiliki beragam bahasa daerah. Perbedaan
bahasa yang ada di Indonesia menyebabkan berbagai kesulitan saat
masyarakat dari suatu daerah akan berkomunikasi dengan masyarakat dari
daerah lain. Namun hal tersebut dapat diatasi dengan adanya bahasa yang
menjadi bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Sedangkan yang menjadi
solusi dari perbedaan bahasa yang ada di negara-negara di seluruh dunia
adalah bahasa Inggris.
Berdasarkan keempat ketrampilan bahasa tersebut, pembelajaran
ketrampilan berbicara yang berkaitan dengan kemampuan pronunciation
ternyata masih belum berjalan sebagai mana mestinya. Kemampuan
pronunciation merupakan salah satu aspek penting untuk siswa sekolah
dasar dalam belajar bahasa Inggris. Pronunciation yang baik akan menjadi
dasar bagi siswa untuk dapat menguasai bahasa Inggris dengan baik.
Untuk itulah siswa harus dibimbing sejak dini agar mempunyai
kemampuan pronunciation yang sempurna. Jika tidak, siswa akan
melakukan kesalahan yang fatal secara terus menerus. Karena, ketika
siswa telah menerapkan cara pelafalan sebuah kata tertentu, maka mereka
4

akan selalu mengingatnya dan menggunakannya. Yang lebih parahnya lagi


kesalahan dalam hal pronunciation ini akan menyebabkan sebuah
kesalahpahaman ketika siswa berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Strategi pembelajaran merupakan hal penting dalam sebuah
kegiatan pembelajaran. Penggunaan strategi pembelajaran yang menarik
tentu akan membuat siswa menjadi lebih tertarik dan bersemangat untuk
belajar. Namun, selama ini strategi pembelajaran yang digunakan guru
kelas 4 di MI Nurul Huda Munjul dalam kegiatan pembelajaran bahasa
Inggris sangat monoton dan tidak menyenangkan. Pembelajaran hanya
berpusat pada guru sehingga siswa hanya mendengarkan penjelasan dari
guru.
Dalam pembelajaran ini penulis mengajak siswa-siswi untuk
belajar bahasa Inggris dengan menggunakan ‘Hand Puppet’ atau boneka
tangan sebagai media pembelajaran. ”Pembelajaran dengan ‘Hand Puppet’
ini bertujuan untuk melatih kemampuan speaking (berbicara bahasa
Inggris) siswa-siswi agar lebih baik dan tidak kaku. Selain itu untuk
melatih keberanian siswa berbicara di depan umum,” ( Sadiman, 2002:6).
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penulisan Tindakan
kelas dengan judul PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN
DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PRONUNCIATION PADA
MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS.
B. Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka
dapat di identifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Kegiatan belajar mengajar belum berjalan optimal.
2. Kurangnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, guru masih
mendominasi dalam KBM.
3. Diperlukan suatu metode untuk menarik siswa agar terlibat aktif dalam
proses pembelajaran.
4. Guru jarang mengajarkan pronunciation kepada siswa.
5

5. Banyak siswa yang mengangap bahwa pronunciation tidak penting


untuk
dipelajari sehingga siswa malas untuk mempelajarinya.
C. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis susun pertanyaan
penulisan sebagai berikut:
1. Bagaimana kemampuan pronunciation siswa kelas 4 MI Nurul Huda
Munjul sebelum penggunaan media boneka tangan?
2. Bagaimana implementasi media boneka tangan di kelas 4 MI Nurul
Huda Munjul?
3. Bagaimana dampak dari penggunaan media boneka tangan kelas 4 MI
Nurul Huda Munjul?
D. Tujuan penulisan
Secara umum penulisan ini ditunjukan sebagai usaha untuk
meningkatkan peoses pembelajaran. Secara khusus penulisan ini bertujuan
sebgai berikut :
1. Untuk mendeskripsikan kemampuan pronunciation siswa kelas 4 di
MI Nurul Huda Munjul sebelum penggunaan media demontrasi
boneka tangan dilakukan
2. Untuk mendiskripsikan proses penerapan media demontrsi boneka
tangan di kelas 4 MI Nurul Huda Munjul
3. Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan
pronunciation siswa melalui penggunaan media demontrasi boneka
tangan.
E. Manfaat penulisan
Secara alami boneka tangan dapat menarik anak dalam melakukan
proses pembelajaran, mulai dari boneka tangan berbentuk binatang, aneka
tokoh kartun kepenulisngan anak, dan lain-lain.
Bahkan bermain hand puppet dapat mengisi aktivitas anak untuk
bersenang-senang.
6

Memperkenalkan dengan berbagai aspek kehidupan sehari-hari melalui


alat peraga boneka termasuk dalam pembelajaran Bahasa Inggris
mengenai materi pronunciation ini, boneka tangan/hand puppet ini
mampu menstimulasi untuk melatih dan mengembangkan kemampuan
kerja otak anak. Berikut adalah beberapa manfaat dari penulisan ini:
1. Teoritis
Menambah wawasan penulis dan pembaca serta dapat dijadikan
informasi yang menambah ilmu di bidang pendidikan.
2. Praktis
a. Untuk guru
Membantu guru memperoleh cara lain dalam mengajar atau
sebagai tambahan informasi dalam meningkatkan proses
pembelajaran.
b. Untuk sekolah
1) Membantu sekolah memperbaiki proses pembelajaran didalam
kelas yang bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran.
2) Menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan
c. Untuk penulis
Menambah wawasan untuk penulis serta sebagai bahan untuk
penulisan selanjutnya.
8

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Media
Media dalam prespektif pendidikan merupakan instrumen yang
sangat strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar
mengajar. Sebab keberadaannya secara langsung dapat memberikan
dinamika tersendiri terhadap peserta didik.
Kata media pembelajaran berasal dari bahasa latin ”medius” yang
secara harfiah berarti ”tengah”, perantara atau pengantar. Dalam bahasa
Arab, media perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan.
Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara
garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun
kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap.
Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual dan verbal. (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 1997).
Media dalam perspektif pendidikan merupakan instrumen yang
sangat strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses belajar
mengajar. Sebab keberadaannya secara langsung dapat memberikan
dinamika tersendiri terhadap peserta didik.
Berdasarkan beberapa definisi media pembelajaran di atas, dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan faktor yang dapat
memotivasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dan mampu
mendorong siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Media
pembelajaran merupakan alat yang secara fisik digunakan oleh guru
dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga terbentuk
interaksi sosial yang menimbulka keingintahuan siswa untuk semakin
9

meningkatkan prestasi belajar. Selain itu, untuk meningkatkan


efektivitas penggunaan media pembelajaran adalah dengan
meningkatkan keterampilan yang dimiliki oleh guru dalam menguasai
penggunaan media pembelajaran, guru mampu mengembangkan
strategi pembelajaran yang tidak hanya sekedar menyampaikan
informasi, melainkan mendorong para siswa untuk belajar
menggunakan media pembelajaran, sehingga siswa akan merasakan
dampak yang positif dari penggunaan media pembelajaran.
B. Pengertian Pronunciation
Pengucapan mengacu pada cara kita membuat suara dari sebuah
kata. Dengan kata lain, pengucapan merupakan cara suatu kata atau
bahasa itu diucapkan. Selain itu, pengucapan di dalamnya termasuk
artikulasi, penekanan, dan juga intonasi.
Pengucapan mencakup fitur bahasa (kosa katadan tata bahasa) serta
keterampilan (berbicara dan mendengarkan). Ketika kita menemukan kosa
katabaru, akan lebih baik jika kita mengetahui cara pengucapan yang
benar.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penekanan juga
termasuk dalam pengucapan. Misalnya, jika sebuah kata dalam bahasa
Inggris memiliki dua suku kata. Penekanannya biasanya pada suku kata
pertama untuk kata benda dan kata sifat, serta pada suku kata kedua untuk
kata kerja.
Tentu alasan utama pentingnya mempelajari pengucapan adalah
untuk menghindari miskomunikasi atau kesalah pahaman dalam
mengartikan suatu kata. Sebab pengucapan dalam bahasa Inggris akan
dengan mudah disalahpahami jika salah mengucapkan kata-kata.
Ada beberapa unsur dalam pronunciation yang perlu diketahui.
Jika ingin melafalkan suatu kata atau kalimat dengan baik, maka harus
mengetahui cara terbaik untuk melafalkan kata tersebut. Unsur
pronunciation yang perlu diketahui menurut (dalam Sucipto, 2021) yaitu
10

vowel, consonant, popsound, final sound, syllables, dan stresses. Berikut


adalah pengertiannya:
1. Vowels
Vowels merupakan suara vocal yang digunakan untuk mengucapkan
suatu kata. Ada perbedaan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
dalam menggunakan suara vocal. Pada Bahasa Indonesia, suara vocal
hanya mencakup a, i, u, e, o. Sedangkan jumlah suara vocal dari
Bahasa Inggris terdapat 22 yang terbagi menjadi tiga jenis yaitu :
a. Tense
Tense artinya tekan, kuat, dan juga memiliki bunyi yang lantang.
Ketika belajar pronunciation, maka kamu harus memberikan
tekanan yang kuat pada kata yang akan kamu gunakan.
b. Lax
Lax dideskripsikan sebagai suara vocal yang memiliki ciri khas
lemah lembut. Lax tidak diucapkan dengan bersuara secara lantang
serta penuh penekanan. Misalnya adalah kata happy, actual, about,
etc.
c. Diphtong
Diphtong sering kali desebut juga sebagai lengkungan suara. Akan
tetapi, dalam kamus Oxford sendiri, Diphtong lebih kepada
gabungan dua suara vocal. Gabungan suara vocal tersebut yang
mengakibatkan suara melengkung ketika pengucapan. Ketika
menemukan gabungan vocal, maka kamu harus mengucapkannya
secara melengkung. Misalnya adalah kata say, go, my, boy, etc.
2. Consonant
Consonant atau konsonan merupakan huruf selain huruf vocal. Pada
dasarnya, Ketika belajar mengenai pronunciation, maka harus
mengetahui jenis suara konsonan yang dibagi menjadi voice consonant
dan unvoiced consonant.
11

a. Voiced Consonant
Merupakan pelafalan yang Ketika diucapka mempu menimbulkan
getaran suara. Misalnya vision, mob, zoo, gig, jam, then, van. Akan
tetapi, pada dasarnya, ada suara voice consonant yang tidak bisa
dibandingkan dengan unvoiced consonant yaitu like, man, nine,
ring, red, yes, etc.
b. Unvoiced consonant
Untuk unvoiced consonant, yaitu suara konsonan yang mana suara
tersebut tidak menghasilkan getaran pada mulut. Hal ini
membuktikan bahwa ketika mengucapkan salah satu jenis
pronunciation ini, keadaan bibir, lidah, maupun keadaan
tenggorokan kamu tidak mengalami getaran sama sekali. Misalnya
adalah kata mop, kick, two, fan, church, etc.
3. Popsounds
Popsounds disebut juga sebagai letupan suara. Untuk popsounds
sendiri terbagi menjadi beberapa bagian seperti p, k, t, tf, b, g, dan d.
popsounds sendiri juga disebut dengan pantulan dikarenakan, Ketika
membunyikannya, maka akan terjadi pantuan pada kata yang kamu
ucapkan. Misalnya adalah kata leak, catch, watch, wadge, etc.
Pendidikan bahasa Inggris di SD/MI dimaksudkan untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa yang digunakan untuk
menyertai tindakan atau language accompanying action. Bahasa
Inggris digunakan untuk interaksi dan bersifat “here and now”. Topik
pembicaraannya berkisar pada hal-hal yang ada dalam konteks situasi.
Dalam hal ini, adanya pembelajaran bahasa Inggris dengan
menggunakan metode boneka tangan disebabkan karena:
1. Anak menjadi bosan ketika pengajar mengajarkan materi dengan
metode yang biasa saja
2. Lingkungan belajar yang tidak mendukung sehingga siswa tidak
semangat belajar
12

3. Tidak menggunakan tehnik. Bila tidak menggunakan tehnik yang


sesuai tentu hasil belajarnya pun tidak akan maksimal.
4. Hal yang paling sering terjadi dalam dunia pendidikan adalah
siswa yang tidak menyukai pelajarannya, biasanya karena materi
yang diajarkan terlalu susah atau pengajarannya yang
membosankan.
C. Boneka Tangan
Taqiyuddin (2008: 181) mengungkapkan bahwa dunia anak adalah
dunia bermain, itulah gambaran mengenai dunia anak. Pada dasarnya
bermain merupakan kebutuhan dasar manusia, baik anak-anak maupun
dewasa.
Boneka tangan salah satu benda untuk bermain anak-anak terutama
pada kalangan anak perempuan. Anak-anak pada umumnya memiliki
ketertarikan pada sebuah pertunjukan, khususnya pertunjukan yang
memiliki alur cerita. Boneka tangan dipilih oleh penulis sebagai media
karena mudah didapatkan dan digunakan, selain itu juga pemilihan
boneka tangan bertujuan untuk membentuk ketertarikan dalam proses
pembelajaran bagi siswa.
Kreatifitas dilibatkan dan disesuaikan dengan topik pembelajaran,
pertunjukan boneka tangan / demonstrasi boneka tangan dibentuk sebagai
produk kreatifitas yang dapat dinikmati oleh siswa. Selanjutnya, siswa
diharapkan dapat mengingat dan memahami kemudian ikut
mendemonstrasikan sebuah pertunjukan boneka tangan sederhana seperti
yang telah dicontohkan. Hasil belajar sebagai sebuah akhir proses
pembelajaran diharapkan dapat meningkat melalui demonnstrasi boneka
tangan ini.
Menurut Daryanto boneka sebagai benda tiruan dari bentuk
manusia atau binatang. (Daryanto, hal. 33). Nana Sudjana dan Ahmad
Rivai juga menyatakan bahwa boneka tangannya dimasukkan ke bawah
pakaian boneka. (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, hal. 188). Berdasarkan
pengertian diatas bisa disimpulkan, boneka tangan adalah suatu media
13

tiruan binatang atau manusia yang digerakkan dari bawah oleh seseorang
yang tangannya dimasukkannke bawah pakaian boneka tersebut.
Menurut Daryanto boneka dapat diklasifikasikan kedalam lima
jenis yaitu: boneka jari, boneka tangan, boneka tongkat, boneka tali, dan
boneka bayang-bayang.
1. Boneka jari merupakan boneka yang dimainkan dengan menggunakan
jari tangan.
2. Boneka tangan merupakan boneka yang dimainkan dengan
menggunakan tangan.
3. Boneka tongkat seperti wayang-wayangan.
D. Penelitian yang relevan
Beberapa penelitian yang relevan dengan penulisan ini adalah :
1. Penelitian yang dilakukan Widya Aji Bunga Utami yang berjudul
“Penggunaan Demonstrasi Boneka Tangan dalam pelajaran bahasa
Inggris di kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah An-Nur Cirebon 2011/2012”.
Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa menggunakan model
pembelajaran Kooperatif dengan teknik hand pupet dapat
meningkatkan keaktifan dan kerjasama.
Persamaan penulisan terdahulu dengan yang penulis teliti adalah
terletak pada metode yang diterapkan oleh penulis dengan peneliiti
terdahulu mempunyai persama pada metode model pembelajaran yakni
pembelajaran menggunakan hand puppet,model yang diterapkan sama-
sama melibatkan siswa untuk diskusi saat pembelajaran berlangsung.
Perbedaannya yaitu dalam penelitian terdahulu metode yang
digunakan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa sedangkan
metode yang dilakukan penulis untuk meeningkatkan pelafalan siswa.
2. penelitian yang relevan telah dilakukan oleh Resti Lupita Sari yang
berjudul “Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Media boneka
Tangan Pada Anak kelompok B1 di TK Aba Dukuh Yogyakarta
2014/2015”. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa menggunakan
14

model pembelajaran Kooperatif dengan teknik hand pupet dapat


meningkatkan keaktifan dan kerjasama.
Persamaan penulisan terdahulu dengan yang penulis teliti adalah
terletak pada metode yang diterapkan oleh penulis dengan peneliiti
terdahulu mempunyai persama pada metode model pembelajaran yakni
pembelajaran menggunakan hand puppet,model yang diterapkan sama-
sama melibatkan siswa untuk diskusi saat pembelajaran berlangsung.
Perbedaannya yaitu dalam penelitian terdahulu metode yang
digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa sedangkan
metode yang dilakukan penulis untuk meningkatkan pelafalan siswa.
3. Penelitian yang relevan telah dilakukan oleh Rohmaniah yang berjudul
“ Penerapan metode bercerita menggunakan boneka tangan untuk
meningkatkan kemampuan berbicara anak kelompok A di PAUD
Cahaya Hati PAOK DANDAK tahun pelajaran 2016/2017”. Hasil
penulisan ini menunjukkan bahwa menggunakan model pembelajaran
Kooperatif dengan teknik hand pupet dapat meningkatkan keaktifan
dan Kerjasama. Persamaan penulisan terdahulu dengan yang penulis
teliti adalah terletak pada metode yang diterapkan oleh penulis dengan
peneliiti terdahulu mempunyai persama pada metode model
pembelajaran yakni pembelajaran menggunakan hand puppet, model
yang diterapkan sama-sama melibatkan siswa untuk diskusi saat
pembelajaran berlangsung. Perbedaannya yaitu dalam penelitian
terdahulu metode yang digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar
siswa sedangkan metode yang dilakukan penulis untuk meningkatkan
pelafalan siswa.
4. Penelitian yang relevan telah dilakukan oleh Ma’rifatul Firdaus yang
berjudul “ pengaruh metode bercerita dengan boneka tangan terhadap
perkembangan Bahasa anak usia 5-6 tahun di taman kanak-kanak
dharma Wanita persatuan meduran Manyar Gresik”. Hasil penulisan
ini menunjukkan bahwa menggunakan model pembelajaran Kooperatif
dengan teknik hand pupet dapat meningkatkan keaktifan dan
15

kerjasama. Persamaan penulisan terdahulu dengan yang penulis teliti


adalah terletak pada metode yang diterapkan oleh penulis dengan
peneliiti terdahulu mempunyai persama pada metode model
pembelajaran yakni pembelajaran menggunakan hand puppet, model
yang diterapkan sama-sama melibatkan siswa untuk diskusi saat
pembelajaran berlangsung. Perbedaannya yaitu dalam penelitian
terdahulu metode yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan
berbicara pada siswa usia anak-anak sedangkan metode yang
dilakukan penulis untuk meningkatkan pelafalan siswa.
5. Penelitian yang relevan telah dilakukan oleh Ayu Rusalina yang
berjudul “pengaruh media boneka tangan terhadap keterampilan
berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 4 SDN Kaur
tahun pelajaran 2020”. Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa
menggunakan model pembelajaran Kooperatif dengan teknik hand
pupet dapat meningkatkan keaktifan dan kerjasama.
Persamaan penulisan terdahulu dengan yang penulis teliti adalah
terletak pada metode yang diterapkan oleh penulis dengan peneliiti
terdahulu mempunyai persamaan pada metode model pembelajaran
yakni pembelajaran menggunakan hand puppet,model yang diterapkan
sama-sama melibatkan siswa untuk diskusi saat pembelajaran
berlangsung. Perbedaannya yaitu dalam penelitian terdahulu metode
yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia sedangkan metode yang dilakukan penulis
untuk meningkatkan pelafalan siswa pada mata pelajaran Bahassa
Inggris.
E. Kerangka Pemikiran
Belajar merupakan aktifitas yang senantiasa dilakukan oleh siswa
setiap hari, kegiatan belajar selalu dipengaruhi oleh faktor motivasi. Jhon
W. Santrock (2007: 510) mengungkapkan bahwa motivasi adalah proses
memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku.
16

Sebagai seorang guru terdapat suatu kewajiban untuk mengarahkan


siswa agar mendapatkan tujuan yang diinginkan yang sesuai dengan
proses pembelajaran memotivasi siswa dapat dilakukan dengan
meningkatkan perhatian siswa yang diwujudkan dalam aktifitas yang
menyenangkan. John jarolimek dan Clifford D. Foster (1976: 104)
menyebutkan bahwa demonstrasi digunakan untuk meningkatkan
komunikasi. Penulis memilih akan menggunakan demonstrasi boneka
tangan sebagai metode untuk membuat aktifitas yang menyenangkan pada
proses pembelajaran.
Selama ini proses pembelajaran masih konvesional yang bersifat
monoton yang hanya menggunakan metode ceramah sehingga minat dan
ketertarikan siswa untuk belajar materi sejarah menjadi rendah. Oleh
karena itu menimbulkan kencenderungan siswa mengalami kebosanan dan
rasa jenuh. Hal ini menyebabkan tidak adanya aktivitas dalam kegiatan
belajar mengajar secara maksimal. Oleh karena itu, penulis mencoba
menerapkan tindakan berupa penerapan model pembelajaran dengan
menggunakan hand puppet. Melalui model pembelajaran Hand puppet ini
siswa dapat lebih mandiri dan dapat berperan aktif dalam proses
pembelajaran di kelas. Peran guru dalam hal ini membimbing dan
memberikan arahan dalam kegiatan belajar mengajar, menciptakan
suasana kelas yang kondusif dan membantu siswa yang mengalami
kesulitan. Melalui model pembelajaran hand pupet ini dapat meningkatkan
aktivitas siswa pada pembelajaran bahasa Inggris.
17

Gambar 1. Kerangka berfikir ( Sumber: Kemmis dan Taggart dalam Suharsimi


(2006))
18

F. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan penjelasan dalam kerangka pemikiran, hipotesis
Tindakan yang akan dilakukan pada penulis adalah sebagai berikut:
“terdapat peningkatan kemampuan pronunciation siswa kelas 4 MI Nurul
Huda Munjul melalui penerapan demonstrasi boneka tangan”.
G. Teori yang mendukung

Hasil pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor. Menurut ECT


(Association of education communication technology), komponen sistem
pembelajaran meliputi orang-orangnya (guru dan siswa), isi materi (bahan
ajar), metode dan Teknik pengajaran, media dan setting pengajaran (tepat
dan waktu). (Miarso, 1994:9)
Menurut Ur (1996: 52), tujuan pembelajaran pronunciation adalah
agar peserta didik mampu mengucapkan sebuah kata secara sederhana agar
peserta didik mampu mengucapkan kata dengan cukup akurat agar bisa
lebih mudah dipahami oleh lawan bicara.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian Tindakan kelas


(PTK). penelitian tindakan kelas dalam bahasa inggris disebut dengan istilah
classroom action research. Dari nama tersebut terkandung tiga kata yakni :
1. penelitian: menunjukkan pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek
dengan cara menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi penulis.
2. Tindakan : menujukkan pada suatu obyek kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa.
3. Kelas : dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spsifik, yakni sekelompok siswa yang dalam
waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama
pula (Arikunto; 2007).
A. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Nurul Huda Munjul
kecamatan Astanajapura.
2. Waktu penulisan
Waktu penulisan ini dimulai pada bulan Januari sampai Februari 2022
dari tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.
B. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas 4 Madrasah
Ibtidaiyah di MI Nurul Huda Munjul Kecamatan Astanajapura dengan
fokus penulisan pada keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam
pembelajaran bahasa Inggris.

16
17

C. Teknik Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penulisan ini
berupa tes dan non tes. Instrument berupa tes dibuat untuk mengukur
kemampuan atau keterampilan tertentu. Tes ini dapat berupa tes lisan,
ataupun tes tertulis tergantung pada jenis kemampuan atau keterampilan
yang diinginkan. (caturyogam.info/2013)
Untuk memperoleh data yang benar dan akurat dalam penulisan
ini, maka penulis akan menggunakan beberapa metode, antara lain:
1. Metode Observasi
a. Observasi partisipatif
Observasi partisipatif adalah metode dimana penulis terlibat
dalam kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi
partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih tajam, dan
sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang
nampak.
Cara ini digunakan agar data yang diinginkan sesuai dengan
apa yang dimaksud oleh penulis. Dalam observasi ini, penulis
terlibat dengan kehidupan sehari-hari orang yang sedang diamati
atau yang digunakan sebagai sumber data penulisan. Sambil
melakukan pengamatan, penulis ikut melakukan apa yang
dikerjakan oleh sumber data. Dengan observasi partisipan, maka
data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai
mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.
Selain penulis ikut berpartisipasi dalam observasi, penulis juga
berperan sebagai fasilitator. Sehingga penulis juga turut
mengarahkan siswa yang diteliti untuk melaksanakan tindakan
yang mengarah pada data yang diinginkan oleh penulis. Metode
ini, penulis dapat mengamati secara langsung terhadap obyek yang
sedang diselidiki. Pendekatan ini digunakan untuk memperoleh
18

data-data tentang keadaan lokasi penelitian, kegiatan-kegiatan yang


dilakukan siswa-siswi dan lain-lain.
b. Observasi aktivitas kelas
Hal ini merupakan pengamatan langsung terhadap siswa
dengan memperhatikan tingkah laku siswa dalam proses belajar
mengajar. Sehingga penulis mendapat gambaran langsung
bagaimana tingkah laku siswa, kerjasama, serta komunikasi
diantara siswa dalam kelompok dan pembelajaran.
2. Metode Pengukuran Hasil Tes
Tes ialah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada
seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang
dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka (Furchan, 2004).
Pengukuran tes prestasi belajar ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui peningkatan pada prestasi belajar sisiwa. Tes tersebut juga
sebagai salah satu rangkaian yang dilakukan dalam kegiatan penerapan
pembelajaran. Tes yang dilakukan berbentuk tes formatif yang
dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran, hasil tes ini akan
digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa
melalui penerapan pembelajaran ini.
Pengukuran (measurement) adalah suatu proses pengumpulan
data melaui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang
relevan dengan tujuan yang telah ditentukan (Cangelosi, 1995).
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi dalam penelitian ini juga digunakan
sebagai metode penunjang atau pelengkap. Jadi, yang dimaksud
dengan metode dokumentasi adalah cara mengumpulkan data dengan
jalan mencatat data penelitian yang terdapat dalam buku-buku catatan,
arsip dan lain sebagainya.
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,
berupa catatan, gambar, karya-karya dan lain sebagainya (Furchan,
2006). Penulis menggunakan pendekatan ini untuk mengetahui data-
19

data terkait dengan sejarah berdirinya lokasi penelitian, stuktur


organisasi, jumlah guru, absensi kelas, dan pelaksanaan pembelajaran
bahasa Inggris untuk mengetahui data siswa yang mengikuti bidang
studi bahasa Inggris, serta data-data yang terkait lainnya.
D. Teknik analisis data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas
iniadalah :
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan presentasi
ketuntasan belajar dan mean (rata-rata) kelas. Adapun penyajian data
kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentasi dan angka dengan
mengacu pada referensi Aqib (2010) sebagai berikut:
a. Rumus untuk presentase ketuntasan belajar adalah
Sebagai berikut:

b. Rumus utuk menghitung nilai rata-rata adalah sebagai berikut:

Keterangan:
X :Nilai rata-rata
∑X : Jumlah semua nilai siswa
∑N : Jumlah siswa
Penghitungan presentase dengan menggunakan rumus di
atas harus sesuai dan memperhatikan kriteria ketuntasan belajar
siswa Kelas VI di MI Nurul Huda Munjul Kecamatan
Astanajapura yang dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu
tuntas dan tidak tuntas dengan keterangan:
20

1) Jika nilai sama dengan atau lebih dari kriteria ketuntasan atau
65 maka kualfikasinya sudah tuntas
2) Jika nilai kurang dari kriteria ketuntasan atau dibawah 65 maka
kualifikasinya tidak tuntas.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif berupa data hasil belajar, hasil observasi
keterampilan guru serta aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa
Inggris. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisahkan
menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Data hasil belajar
siswa dapat dianalisis secara kualitatif untuk memperoleh kesimpulan
dengan menggunakan tabel berikut :
Tabel 1. kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa

Tingkat keberhasilan % Arti


> 80 % Sangat tinggi
60-79 % Tinggi
1-59 % Sedang
1-39% Rendah
< 20 % Sangat rendah
Sumber: Aqib (2010:41)

Jika data hasil perhitungan aktivitas belajar siswa dan kinerja


guru hasilnya berupa bilangan pecahan, maka harus dibulatkan
menjadi bilangan utuh. Jika hasilnya 0,49 ke bawah maka dibulatkan
ke bawah, sedangkan jika hasilnya 0,5 ke atas maka dibulatkan ke atas.

Adapun data hasil pengamatan pada proses pembelajaran akan


menggunakan lembar observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa
dapat dianalisis secara kualitatif untuk memperoleh kesimpulan
dengan menggunakan tabel berikut:
21

Tabel 2. Rambu-rambu Analisis Hasil Analisis

Pencapaian Tingkatan
Tujuan Kualifikasi Keberhasilan
pembelajaran Pembelajaran
85-100% Sangat baik (SB) Berhasil
65-84% Baik (B) Berhasil
55-64% Cukup (C) Tidak berhasil
0-54% Kurang (K) Tidak berhasil
Sumber: Aqib (2010)

Jika data hasil perhitungan aktivitas belajar siswa dan kinerja


guru hasilnya berupa bilangan pecahan, maka harus dibulatkan
menjadi bilangan utuh. Jika hasilnya 0,49 ke bawah maka dibulatkan
ke bawah, sedangkan jika hasilnya 0,5 ke atas maka dibulatkan ke
atas.

E. Indikator keberhasilan
Keberhasilan kinerja dengan penerapan model pembelajaran
menggunakan media boneka tangan model bimbingan dan berbantuan
media pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris dengan indikator sebagai
berikut:
1. Prestasi belajar bahasa Inggris pada mata pelajaran bahasa Inggris
minimal 65 dengan ketuntasan belajar klasikal 75%
2. Keaktifan siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris menggunakan
model pembelajaran menggunakan boneka tangan Berbasis Bimbingan
dan Berbantuan Media pembelajaran sebesar ≥ 65 dengan kriteria
sekurang-kurangnya baik.
3. Keterampilan guru dalam pembelajaran bahasa Inggris menggunakan
model pembelajaran menggunakan boneka tangan Berbasis Bimbingan
22

dan Berbantuan Media pembelajaran sebesar ≥ 65 dengan kriteria


sekurang-kurangnya baik.
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENULISAN

A. Deskripsi dan Hasil Penulisan Prasiklus


Penulisan prasiklus merupakan penulisan yang dilakukan sebelum
penulisan Tindakan kelas berlangsung. Pada penulisan ini dilakukan
serangkaian kegiatan yang terdiri atas perencanaan, kegiatan pembelajaran
dan evaluasi.
Kegiatan perencanaan merupakan Langkah awal berupa susunan
kegiatan yang aakan dilaksanakan pada tahap penulisan prasiklus. Rencana
pelaksanaan pembelajaran pada tahap ini dapat dilihat di lampiran.
Kegiatan pembelajaran pada tahap penulisan prasiklus
dilaksanakan dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran.
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:
1. Penulis memasuki ruangan, memberikan salam dan memperkenalkan
diri
2. Penulis melakukan presensi
3. Penulis berusaha mengakrabkan diri dengan melakukan tanya jawab
seputar Bahasa Inggris
4. Siswa diberikan penjelasan mengenai nama anggota tubuh dalam
Bahasa Indonesia
5. Penulis memberikan kosa katabertema Human Body dalam Bahasa
Inggris secara lisan
6. Penulis melakukan tanya jawab dengan siswa-siswi MI Nurul Huda
Munjul dan melakukan penguatan materi.
7. Penulis melakukan tes secara lisan.
Setelah kegiatan pembelajaran berlangsung diadakan kegiatan
evaluasi. Adapun hasil evaluasi kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut:

23
24

1. Siswa dan penulis berada pada situasi pembelajaran yang kurang


optimal karena siswa-siswi kelas 4 MI Nurul Huda Munjul belum
memiliki kedekatan secara psikologis dengan penulis. Siswa kurang
aktif dalam memberikan respon dalam kegiatan pembelajaran.
2. Aktifitas belajar yang kurang aktif jelas memberikan pengaruh pada
suasana belajar di kelas dan mempengaruhi siswa dalam mengucapkan
kosa kataBahasa Inggris.
3. Hasil tes lisan tidak menunjukan adanya penguasaan dalam
pronouncing kosa katabertema Human Body.
Adapun hasil penulisan prasiklus dapat dilihat pada gambar sebagai
berikut:

Grafik perbandingan antara kemampuan pronunciation, kecepatan


menjawab dan kejelasan suara prasiklus.
Gambar 2

60
50
40
30
20
10
0
Pelafalan Kecepatan Menjawab Kejelasan Suara

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa terdapat


3 aspek penilaian pada penulisan ini, yakni pengucapan, kecepatan
menjawab dan kejelasan suara. Ketiga aspek tersebut belum dapat
dikatakan memenuhi kriteria ketuntasan mengajar. Dengan hasil
rata-rata tes lisan pada penguasaan aspek pengucapan (31,8%),
penguasaan aspek kecepatan menjawab (49,91%), dan penguasaan
25

aspek kejelasan suara (47,77%), dari ketiga aspek tersebut dapat


disebutkan bahwa hasil rata-rata siswa (tes lisan) tersebut masih
berada dibawah angka 75%.
Tabel 3
Nilai tes lisan dan penguasaan hasil belajar prasiklus
No. Uraian Hasil prasilus
1. Nilai rata-rata tes lisan 43,18%
2. Presentase penguasaan hasil 0%
belajar

Dari ketiga aspek dapat dirata-ratakan bahwa nilai rata-rata


tes lisan mencapai 43,18, sementara itu dari keseluruhan siswa
belum terdapat siswa yang tuntas belajar karena seluruh siswa
berada di bawah nilai KKM (seluruh siswa di bawah 60) .
B. Deskripsi dan Hasil Penulisan per siklus
Adapun deskripsi hasil penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat
diuraikan dalam tahapan siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan.
Dalam pembelajaran ini dilakukan dalam tiga siklus. Hasil penulisan per
siklus dapat diuraikan sebagai berikut,
1. Siklus 1
a. Perencanaan (planning)
Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 berpedoman pada
rencana pelaksanaan pembelajaran siklus 1 yang dapat dilihat pada
lampiran. Tidakan siklus 1 dilaksanakan pada hari Senin 03 Januari
2022. Tes yang dilakukan pada siklus ini terdiri atas pre tes, berupa
tes lisan. Beberapa hal yang dilakukan penulis dalam kegiatan
perencanaan antara lain sebagai berikut:
1) Melakukan diskusi dengan rekan penulis mengenai materi
Penulisan Tindakan Kelas (PTK) dan materi yang telah
diajarkan.
26

2) Mempersiapkan media yang yang diperlukan untuk keperluan


penulisan, yakni boneka tangan (hello kitty dan beruang), alat
tulis dan instrument penilaian lisan.
3) Mengkonsep cerita atau pertunjukan yang akan dimainkan
dalam demonstrasi boneka tangan.
4) Merencanakan kegiatan yang akan dilakukan pada saat
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi), serta kegiatan penutup
5) Merencanakan merubah posisi duduk siswa menjadi berbentuk
lingkaran dengan pertimbangan adanya perubahan tempat
duduk dapat memberikan suasana yang berbeda dalam
kegiatan.
b. Tindakan (action)
Dalam kegiatan pembelajaran, penulis melakukan serangkaian
kegiatan yang pada intinya adalah sebagai berikut:
1) Penulis masuk ke ruangan, memberikan salam dan
memperkenalkan diri.
2) Penulis memberikan pengertian kepada siswa kelas 4, bahwa
untuk sementara pelajaran berbahasa Inggris akan
diberlangsungkan dengan menggunakan media boneka tangan.
3) Penulis melakukan presensi sekaligus mencoba mengenal siswa
dengan menanyakan keadaannya.
4) Siswa diminta untuk menjelaskan mengenai materi yang telah
diajarkan sebelumnya.
5) Siswa diajak untuk mengenal nama anggota tubuh dalam
Bahasa Indonesia.
6) Penulis bertanya apakah ada siswa yang mengetahui kosa
kataBahasa Inggris dari anggota tertentu, diikuti aktifitas
penulis menunjuk anggota tubuh, seperti menunjuk hidung,
mata, dll.
27

7) Penulis memberikan pengertian kepada siswa bahwa pada


kegiatan pembelajaran penulis dan siswa-siswi kelas 4 MI
Nurul Huda Munjul akan belajar Bahasa Inggris mengenai kosa
kata dengan tema Human body.
8) Siswa-siswi kelas 4 MI Nurul Huda Munjul diminta untuk
merubah posisi duduk menjadi berbentuk lingkaran.
9) Penulis mengeluarkan boneka tangan dan mulai memperagakan
demonstrasi boneka tangan
10) Boneka tangan hello kitty diberi nama kity dan boneka beruang
diberi nama bear.
11) Kedua boneka berinteraksi membentuk lakon cerita, lakon
cerita berupa dialog singkat mengenai kosa kataBahasa Inggris.
12) Tanya jawab antara boneka tangan dan siswa dilakukan berupa
tanya jawab kosa kataBahasa Inggris berkaitan dengan tema
Human Body.
13) Siswa diberi kesempatan untuk memperagakan demonstrasi
boneka tangan.
14) Siswa dites secara lisan mengenai kosa kataanggota tubuh yang
berpedoman pada instrument (dapat dilihat di lampiran).
15) Kegiatan penutup berupa penguatan kosa katayang telah
dipelajari.
c. Observasi (observation)

Observasi menekankan pada 3 aspek, yakni perhatian,


keaktifan dan Kerjasama. Adapun hasil observasi siklus 1 adalah
sebagai berikut :
28

Gambar 3
Grafik observasi sikap siklus 1

60

50

40

30

20

10

0
Keaktifan Perhatian Kerjasama

Pada kegiatan pembelajaran terdapat 6 siswa yang aktif atau


terdapat 21,42% siswa aktif dalam proses pembelajaran, 15 siswa atau
53,57& siswa memiliki perhatian yang baik, dan 4 siswa atau 14,28%
memiliki kecakapan untuk bekerjasama dengan baik dalam berdemonstrasi
boneka tangan.
Berdasarkan hasil tes lisan yang telah dilaksanakan rata-rata hasil
tes lisan siswa pada siklus 1 adalah sebagai berikut.
Gambar 4
Grafik perbandingan antara kemampuan pronunciation, kecepatan
Menjawab dan kejelasan suara siklus 1
60

50

40

30

20

10

0
Pelafalan Kecepatan Menjawab Kejelasan Suara
29

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa terdapat


3 aspek penilaian pada penulisan ini, yakni pengucapan, kecepatan
menjawab dan kejelasan suara. Ketiga aspek tersebut belum dapat
dikatakan memenuhi kriteria ketuntasan mengajar. Dengan hasil
rata-rata tes lisan penguasaan pada aspek pengucapan
40,18%,penguasaan aspek kecepatan menjawab 51,61%, dan
penguasaan aspek kejelasan suara 51,43%, dari ketiga aspek
tersebut dapat disebutkan bahwa hasil rata-rata penguasaan siswa-
siswi kelas 4 MI Nurul Huda Munjul tersebut masih berada di
bawah angka 75%, yakni 47,74%.

Tabel 4
Nilai tes lisan dan penguasaan hasil belajar siklus 1
No. Uraian Hasil siklus 1

1 Nilai rata-rata tes lisan 47,74%

2 Presentase penguasaan hasil belajar 0%

Dari ketiga aspek dapat dirata-ratakan bahwa nilai rata-rata


tes lisan mencapai 47,74%, sementara itu dari keseluruhan siswa
belum terdapat siswa yang mencapai nilai KKM.
d. Refleksi (reflection)
Berdasarkan Tindakan yang telah dilakukan pada siklus 1,
ada beberapa hal yang terjadi yang perlu dipertimbangkan untuk
menentukan perencanaan siklus selanjutnya, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1) Penulis mengenalkan media pembelajaran yang pada dasarnya
meraka belum pernah sehingga mereka masih bingung dengan
apa yang penulis jelaskan dan umumnya kelas 4 masih merasa
30

malu ketika ditanya oleh penulis. Siswa-siswi menjawab


dengan suara yang tidak terlalu besar.
2) Kosa kata yang diberikan oleh penulis ada 15 kosa kata, karena
siswa-siswi memiliki keterbatasan dalam mengingat, maka 15
kosa kata dianggap terlalu banyak dalam 1 kali pertemuan.
3) Di dalam kegiatan pembelajaran, siswa diperkenankan untuk
menulis kosa kata, kegiatan menulis membutuhkan waktu yang
lama. Sehingga waktu yang telah direncanakan tidak sesuai.
4) Pada saat tes lisan dilakukan, siswa cenderung mengingat
tulisan dan melafalkan tulisan sama seperti pengucapan Bahasa
Indonesia.
5) Pada tahap pra siklus siswa-siswi kelas 4 MI Nurul Huda
Munjul telah mengetahui, namun belum ada penguasaan pada
tahap tersebut. Siklus 1 merupakan siklus di mana siswa-siswi
kelas 3 MI Nurul Huda Munjul telah mengenal kosa
kataBahasa Inggris mengenai Human Body namun penguasaan
kosa kata tersebut belum menunjukkan hasil yang memuaskan
sehingga diperlukan adanya siklus selanjutnya untuk
meningkatkan kemampuan pengucapan siswa.
2. Siklus 2
a. Perencanaan (planning)
Pada siklus 2 perencanaan dibuat dengan mempertimbangkan hasil
refleksi siklus 1. Ada beberapa langkah dalam perencanaan siklus
2, antara lain sebagai berikut:
1) Penulis membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (dapat
dilihat di lampiran)
2) Penulis mempersiapkan boneka tangan, alat tulis, dan
instrument yang diperlukan
3) Penulis merencanakan mengubah konsep cerita dengan lebih
banyak interaksi antara siswa dengan boneka tangan.
Tujuannya agar siswa tidak lagi merasa canggung.
31

4) Kosa kata semula terdapat 15 kata, penulis berencana


mengurangi jumlah kosa katasehingga berjumlah 10 kosa
katadengan pertimbangan kemampuan siswa yang beragam dan
disesuaikan dengan kosa katayang mewakili tema Human
Body.
5) Pada pertemuan siklus 2 penulis berencana untuk meniadakan
kegiatan tulis menulis karena kegiatan tulis menulis kosa kata
telah dilaksanakan pada siklus 1.
6) Penulis merencanakan kegiatan demonstrasi boneka tangan
dengan alokasi waktu yang lebih lama, dengan kegiatan
pengucapan yang berulang-ulang.
7) Penulis berencana untuk meningkatkan kemampuan siswa
kelas 4 MI Nuru Huda Munjul yang ada pada siklus
sebelumnya berada pada tahap mengenal kosa katamenjadi
pada tahap mengingat.
8) Pada pertemuan sikus 2 penulis untuk tidak mengubah posisi
duduk siswa dengan pertimbangan merubah tempat duduk akan
memakan waktu.
b. Tindakan (action)
Beberapa Tindakan yang penulis lakukan di siklus 2 antara lain
sebagai berikut:
1) Penulis memasuki kelas memberikan salam dan
mempersilahkan siswa-siswi kelas 4 MI Nurul Huda Munjul
untuk menempati tempat duduknya.
2) Penulis menanyakan kabar siswa-siswi kelas 4 MI Nurul Huda
Munjul, melakukan presensi.
3) Siswa-siswi kelas 4 ditanya mengenai pembelajaran
sebelumnya.
4) Penulis melakukan demonstrasi tangan dengan kegiatan tanya
jawab yang berulang-ulang antara boneka tangan yang satu
32

dengan yang lainnya dan antara boneka tangan dengan siswa-


siswi kelas 4 MI Nurul Huda Munjul.
5) Penulis meminta siswa untuk berpasangan dengan teman
sebangkunya untuk memperagakan demonstrasi boneka tangan.
6) Siswa-siswi bergiliran memperagakan demonstrasi boneka
tangan.
7) Siswa-siswi kelas 4 MI Nurul Huda Munjul dites secara lisan
sesuai dengan instrument yang telah disiapkan (dapat dilihat di
lampiran).
8) Kegiatan akhir berupa perbaikan pengucapan yang dilakukan
oleh beberapa siswa dan penguatan.
c. Observasi (observation)
Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus 2 dapat dilihat
sebagai berikut.
Gambar 5
Grafik observasi siap siklus 2

72
70
68
66
64
62
60
58
56
54
Keaktifan Perhatian Kerjasama

Sebanyak 17 siswa aktif dalam bertanya dan memberikan jawaban atau


60,71% siswa telah aktif dalam proses pembelajaran. Pada aspek
perhatian ditemukan 18 siswa dengan perhatian yang baik atau 71,42%
33

siswa memperhatian dengan baik demonstrasi boneka tangan 18 siswa


atau 64,28% siswa di kelas yang memiliki Kerjasama yang baik.
Berdasarkan tindakan yang dilakukan pada siklus 2, penulis telah
mengobservasi kemempuan tes lisan siswa kelas 4 MI Nurul Huda
Munjul sebagai berikut:

Gambar 6
Grafik perbandingan antara kemempuan pronunciation, kecepatan
menjawab dan kejelasan suara siklus 2

72

70

68

66

64

62

60

58

56

54
Keaktifan Perhatian Kerjasama

Pada siklus 2 terdapat kemampuan rata-rata siswa pada penguasaan aspek


keaktifan belajar siswa, yakni 60,18%, penguasaan aspek perhatian siswa
menjawab sebesar 71,79% dan sebesar 70,18% siswa dikelas memiliki
kerjasama yang baik. Nilai rata-rata pada siklus ini mencapai 67,38%.

Tabel 5
Nilai tes lisan presentase penguasaan hasil belajar siklus 2
No Uraian Hasil Siklus
.
1. Nilai rata-rata tes lisan 67,38%
34

2. Presentase penguasaan hasil belajar 89,28%


Nilai rata-rata tes lisan mencapai 67,38% dengan presentase
penguasaan belajar mencapai 89,28% atau 25 siswa yang
memenuhi nilai KKM. Untuk memperoleh nilai yang maksimal
maka diperlukan siklus 3 guna meningkatkan kemampuan
pronunciation siswa dan meningkatkan penguasaan hasil belajar
siswa kelas 3 MI Nurul Huda Munjul.
d. Refleksi (reflection)
Mengacu pada proses pembelajaran siklus 2 terdapat beberapa hal
yang mesti dijadikan pertimabangan antara lain sebagai berikut:
1) Adanya peningkatan pada hasil rata-rata tes lisan merupakan
hal yang baik namun belum menjadi indikator bahwa
pembelajaran dengan demonstrasi boneka tangan telah berjalan
maksimal.
2) Factor psikologis anak perlu diperhatikan dalam proses
pembelajaran karena perkelahian mulut antar siswa hanya
karena kesalahpahaman.
3) Masih ditemui siswa yang melafalkan kosa kataBahasa Inggris
seperti pengucapan dalam Bahasa Indonesia.
4) Pada saat siswa melakukan demonstrasi boneka tangan, masih
terdapat siswa yang tidak memperhatikan. Ketika ditanya
mereka beralasan suara temannya tidak terdengar jelas.
5) Pada saat pembelajaran berlangsung penulis menggunakan
boneka tangan Beruang dan Hello Kitty, pada siklus ini penulis
menekan penggunan boneka tangan beruang, kerena penulis
membentuk karakter beruang yang berbicara dengan cepat.
Adanya interaksi siswa-siswi kelas 4 MI Nurul Huda Munjul
dengan tokoh beruang belum memunculkan hasil yang
maksimal, karena pada saat tes lisan dilakukan, siswa-siswi
kelas 4 memang menjawab dengan kecepatan yang baik namun
35

dari faktor pengucapan belum memunculkan hasil yang


optimal.
3. Siklus 3
a. Perencanaan (planning)
Penulis merumuskan beberapa rencana di siklus 3 sebagai berikut:
1) Penulis menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
2) Penulis mempersiapkan boneka tangan (Beruang dan Hello
Kitty), alat tulis, dan instrumen yang diperlukan.
3) Penulis berencana untuk mengubah konsep pertunjukan
demonstrasi boneka tangan, jika dalam siklus-siklus
sebelumnya penulis memunculkan karakter Kitty dan Bear
dalam lakon cerita berdua, maka di siklus ketiga penulis lebih
menekan tokoh Beruang sebagai tokoh utama dalam
pembelajaran di kelas tanpa membuat siswa kehilangan tokoh
Kitty.
b. Tindakan (action)
Di siklus 3 ini penulis melakukan Tindakan sebagai berikut:
1) Penulis memasuki kelas, memberikan salam dan
mempersilahkan siswa untuk duduk di tempatnya.
2) Penulis melakukan presensi dan menanyakan kabar beberapa
siswa.
3) Penulis bertanya kepada siswa-siswa kelas 4 MI Nurul Huda
Munjul apa yang telah dipelajari di pertemuan sebelumnya.
4) Penulis memberikan pengertian kepada siswa bahwa pada
pertemuan pembelajaran akan membahasa kosa katayang sama
seperti pertemuan sebelumnya.
5) Penulis mengulas kembali kosa kata yang telah dipelajari.
6) Boneka tangan sebagai media pembelajaran, diperlihatkan
pertanyaan seputar sikap yang tokoh kedua boneka pada
pertemuan sebelumnya.
7) Selanjutnya penulis melakukan demonstrasi boneka tangan.
36

8) Pada kegiatan pembelajaran, penulis mengedepankan tokoh


beruang yang memiliki karakter cerewet dan memiliki
kemempuan bicara yang cepat.
9) Terjadi tanya jawab antara tokoh Beruang dan siswa-siswi
kelas 4, penulis melalui tokoh Beruang sengaja memberikan
pertanyaan terhadap siswa dalam tempo yang cepat.
10) Penulis meminta siswa untuk memperagakan demonstrasi
boneka tangan dengan ketentuan setiap siswa memberikan
pertanyaan kepada temannya sebanyak 3 kosa kata Bahasa
Inggris.
11) Penulis memberikan tes lisan kepada siswa yang sesuai dengan
instrumen penelitian (dapat dilihat di lampiran).
c. Observasi (observation)
Pada siklus 3 terdapat hasil pengamatan sebagai berikut:
Gambar 7
Grafik observasi sikap siklus 3

79

78

77

76

75

74

73
Keaktifan Perhatian Kerjasama

Terdapat 22 siswa atau 78,57% siswa aktif dalam kegiatan


pembelajaran di kelas. Sebanyak 21 siswa memiliki tingkat perhatian
37

yang baik atau 75% siswa memperhatikan demonstrasi boneka


tangan. Sebanyak 22 siswa atau 78,57% siswa memiliki tingkat
kerja sama yang baik dalam mendemonstrasikan boneka tangan.
Berdasarkan hasil tes lisan yang telah dilaksanakan rata-
rata hasil tes lisan siswa pada siklus 3 adalah sebagai berikut:
Gambar 8
Grafik perbandingan antara kemampuan pronunciation, kecepatan
menjawab dan kejelasan suara siklus

100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Pengucapan Kecepatan Menjawab Kejelasan Suara

Berdasarkan hasil tes lisan pada sikus 3, diperoleh nilai


rata-rata pada penguasaan aspek pengucapan sebesar 80,36%,
penguasaan aspek kecepatan menjawab sebesar 92,86% dan
penguasaan aspek kejelasan suara sebesar 74,11%.
Adapun nilai rata-rata tes lisan dan presentasi ketuntasan
belajar dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6
Nilai tes lisan dan penguasaan hasil belajar siklus 3
No. Uraian Hasil Siklus
1. Nilai rata-rata post tes 82,44%
2. Presentase penguasaan hasil belajar 96,42%
38

Siklus pada penulisan ini berhenti pada siklus 3 karena


hasil yang memuaskan dalam penggunaan demonstrasi boneka
tangan ditunjukkan melalui nilai rata-rata yang mencapai 80,36 dan
nilai presentase yang mencapai 96,42%.

d. Refleksi (reflection)
Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
dapat direfleksikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Beberapa siswa berkemampuan pronunciation rendah masih
ada, namun sebagian besar telah sesuai dengan apa yang
diharapkan.
2. Kegiatan pembelajaran di kelas selalu ramai dan terasa tidak
kondusif karena setiap beberapa siswa di kelas 4 selalu
berusaha agar bisa berbicara dengan tokoh beruang.
3. Kemampuan yang optimal telah ditunjukkan melalui 96,42%
siswa yang tuntas belajar (nilai berada di atas KKM). Oleh
karena itu siklus pada penulisan ini berhenti di siklus 3 dan
siklus selanjutnya tidak diperlukan.
C. Analisa data
1) Kemampuan pronunciation siswa sebelum demonstrasi boneka
tangan dilakukan

Pada kegiatan pre test siklus 1 dilakukan serangkaian


pertanyaan secara langsung kepada seluruh siswa. Adapun hasil
penulisan adalah sebagai berikut:

Tabel 7
Hasil tes lisan siswa pada tahap pra sikus
N Siswa Pra Siklus Ideal Juml Nil
o scor ah ai
Pronu Kecepata Kejelas
e (%
nciati n an
39

menjawa
on suara
b )

43.
1 S-1 1.2 2.9 2.1 12 5.2
33

50.
2 S-2 2 2 2.1 12 6.1
83

44.
3 S-3 1.3 2 2 12 5.3
17

53.
4 S-4 1.9 2.3 2.2 12 6.4
33

5 S-5 1.3 2.1 2 12 5.4 45

6 S-6 1.2 2.2 2 12 5.4 45

54.
7 S-7 1.8 2.3 2.4 12 6.5
17

48.
8 S-8 1.3 2.2 2.3 12 5.8
33

41.
9 S-9 1 2 2 12 5
67

1 43.
S-10 1.3 1.9 2 12 5.2
0 33

1 40.
S-11 1.2 1.7 2 12 4.9
1 83

1 44.
S-12 1.2 2 2.1 12 5.3
2 17
40

1
S-13 1 1.8 2 12 4.8 40
3

1 43.
S-14 1.2 2 2 12 5.2
4 33

1 41.
S-15 1 2 2 12 5
5 67

1 43.
S-16 1.2 2 2 12 5.2
6 33

1 43.
S-17 1.2 2 2 12 5.2
7 33

1 43.
S-18 1.2 2 2 12 5.2
8 33

1 43.
S-19 1.2 2 2 12 5.2
9 33

2 45.
S-20 1.3 2.2 2 12 5.5
0 83

2 43.
S-21 1.2 2 2 12 5.2
1 33

2
S-22 1.7 2.3 2 12 6 50
2

2 48.
S-23 1.8 2 2 12 5.8
3 33

2 41.
S-24 1 2 2 12 5
4 67

2 S-25 1 2 1.1 12 4.1 34.


41

5 17

2
S-26 1 1 1 12 3 25
6

2
S-27 1 2 1.2 12 4.2 35
7

2 33.
S-28 1 2 1 12 4
8 33

12
Jumlah 35.7 55.9 53.5 336 145
09

43.
Rata-rata 1.28 2.00 1.9 12 5.18
18

Keterangan skor :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = cukup
1 = kurang

Hasil pengamatan yang dilakukan pada tahap pra siklus dapat


dilihat bahwa siswa MI Nurul Huda Munjul belum dapat dikatakan
memenuhi kriteria ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata
dibawah KKM (kriteria ketuntasan belajar).

2) Penerapan Demonstrasi Boneka Tangan

Penerapan demonstrasi boneka tangan dimaksudkan untuk

meningkatkan kemampuan pronunciation siswa, berdasarkan

tes lisan yang telah dilaksanakan penerapan demonstrasi


42

boneka tangan telah menunjukkan adanya peningkatan.

Peningkatan nilai rata-rata ketiga aspek dari siklus 1 sampai

siklus 3 dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 9
Grafik peningkatan kemampuan rata-rata aspek pronunciation /
pengucapan

3.21
3.5
3 2,41
2.5
1.61
2 1.28
1.5
1
0.5
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Series 1

Gambar 10
Grafik peningkatan kemampuan rata-rata aspek kecepatan
menjawab

4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3
43

Gambar 11
Grafik peningkatan kemampuan rata-rata aspek kejelasan suara

3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Keterangan skor:
4= sangat baik
3= baik
2= cukup
1= kurang
a) Siklus 1

Lakon cerita yang diwujudkan melalui demonstrasi


boneka tangan diwujudkan pada tokoh bear dan kitty yang
sebelumnya belum pernah dikenal oleh siswa-siswa kelas 4
MI Nurul Huda Munjul. Berdasarkan hasil tes lisan siklus
pertama dapat diketahui hasil sebagai berikut:
Tabel 8
Hasil tes lisan siswa pada siklus 1
Siklus 1
Ide Nil
N Sisw Kecepa al Juml ai
Kejelas
o a Pronun tan sco ah (%
an
ciation menjaw re )
suara
ab

1 S-1 2 2.2 2 12 6.2 51.


44

67

50.
2 S-2 2.1 2 2 12 6.1
83

48.
3 S-3 1.8 2 2 12 5.8
33

53.
4 S-4 2.2 2.2 2 12 6.4
33

45.
5 S-5 1.4 2.1 2 12 5.5
83

52.
6 S-6 1.9 2 2.4 12 6.3
5

56.
7 S-7 2.2 2.6 2 12 6.8
67

50.
8 S-8 1.6 2.2 2.3 12 6.1
83

42.
9 S-9 1.1 2 2 12 5.1
5

1 48.
S-10 1.8 2 2 12 5.8
0 33

1 47.
S-11 1.7 2 2 12 5.7
1 5

1
S-12 1.6 2 2.4 12 6 50
2
45

1
S-13 1.4 2 2 12 5.4 45
3

1 47.
S-14 1.7 2 2 12 5.7
4 5

1 46.
S-15 1.6 2 2 12 5.6
5 67

1 46.
S-16 1.6 2 2 12 5.6
6 67

1 47.
S-17 1.4 2 2.3 12 5.7
7 5

1 53.
S-18 2 2.2 2.2 12 6.4
8 33

1 47.
S-19 1.5 2.2 2 12 5.7
9 5

2 47.
S-20 1.6 2 2.1 12 5.7
0 5

2 46.
S-21 1.6 2 2 12 5.6
1 67

2 53.
S-22 2 2.2 2.2 12 6.4
2 33

2 55.
S-23 2 2.3 2.4 12 6.7
3 83

2 41.
S-24 1 2 2 12 5
4 67

2 S-25 1 2 2 12 5 41.
46

5 67

2 38.
S-26 1 1.6 2 12 4.6
6 33

2 35.
S-27 1 2 1.3 12 4.3
7 83

2 43.
S-28 1.2 2 2 12 5.2
8 33

33 160. 13
Jumlah 45 57.8 57.6
6 4 37

12. 47.
Rata-rata 1.61 2.06 2.06 5.73
00 74

Keterangan skor :
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = cukup
1 = kurang
Dapat dilihat dengan jelas bahwa berdasarkan tabel nilai rata-rata
tes lisan masih berada pada nilai yang belum sesuai deengan
harapan, yakni belum mencapai 75%.
b) Siklus 2
Penerapan boneka tangan di siklus 2 jauh berbeda dengan
siklus 1, hanya titik utama pada penerapannya adalah adanya
identitas tanya jawab/interaksi yang meningkat jika dibandingkan
dengan siklus 1. Untuk melihat hasil tes lisan siklus 2 dapat dilihat
sebagai berikut:
47

Tabel 9
Hasil tes lisan siswa pada siklus 2
Siklus 2
Nil
Kecep Ju
N Kejelas Ideal ai
Siswa Pronun atan ml
o an score (%
ciation menja ah
suara )
wab

66.
1 S-1 2.5 2.5 3 12 8
67

71.
2 S-2 2.6 3 3 12 8.6
67

67.
3 S-3 2.4 2.7 3 12 8.1
5

4 S-4 3 3 3 12 9 75

5 S-5 1.8 3 3 12 7.8 65

68.
6 S-6 2.2 3 3 12 8.2
33

73.
7 S-7 2.8 3 3 12 8.8
33

8 S-8 3 3 3 12 9 75

66.
9 S-9 2 3 3 12 8
67

1 62.
S-10 2.5 3 3 12 7.5
0 5

1 S-11 2.4 3 3 12 8.4 70


48

1 69.
S-12 2.3 3 3 12 8.3
2 17

1 70.
S-13 2.5 3 3 12 8.5
3 83

1 70.
S-14 2.5 3 3 12 8.5
4 83

1 63.
S-15 2 3 2.6 12 7.6
5 33

1 71.
S-16 2.6 3 3 12 8.6
6 67

1
S-17 2.4 3 3 12 8.4 70
7

1 71.
S-18 2.6 3 3 12 8.6
8 67

1 62.
S-19 2.5 3 2 12 7.5
9 5

2 71.
S-20 2.6 3 33 12 8.6
0 67

2
S-21 2.4 3 3 12 8.4 70
1

2
S-22 3 3 3 12 9 75
2
49

2
S-23 3 3 3 12 9 75
3

2 48.
S-24 1.8 3 2 12 5.8
4 33

2 68.
S-25 2.2 3 3 12 8.2
5 33

2
S-26 2 2 2 12 6 50
6

2
S-27 1.8 2.2 2 12 6 50
7

2 66.
S-28 2 3 3 12 8
8 67

22 18
Jumlah 67.4 80.4 78.6 336
6 87

8.0 67.
Rata-rata 2.41 2.87 2.81 12
9 38

Keterangan skor:
4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = cukup
1 = kurang
Hasil pengamatan yang dilakukan pada tahap siklus 2 dapat dilihat
bahwa siswa MI Nurul Huda Munjul sudah dikatakan sebagian
siswa memenuhi kriteria ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata
diatas KKM (kriteria ketuntasan belajar).

c) Siklus 3
50

Penggunaan demonstrasi boneka tangan yang lebih


ditekankan pada siklus 3 menitikberatkan pada kecepatan dan
kesiapan siswa. Boneka tangan, terutama tokoh bear yang
berkaratkter cepat dalam berbicara digunakan lebih sering dalam
memberikan pertanyaan/berinteraksi dengan siswa-siswi kelas 4
MI Nurul Huda Munjul. Adapun hasil penggunaan tokoh bear
sebagai peran utama dalam lakon demonstrasi boneka tangan dapat
dilihat melalui tes lisan sebagai berikut:
Tabel 10
Hasil tes lisan pada siklus 3
Siklus 3
Nil
Kecepa Ju
Sisw Pronu Kejela Ideal ai
No tan ml
a nciati san score (%
menjaw ah
on suara )
ab

83.
1 S-1 3 4 3 12 10
33

91.
2 S-2 4 4 3 12 11
67

83.
3 S-3 3 4 3 12 10
33

83.
4 S-4 4 4 3 12 11
33

91.
5 S-5 3 4 3 12 10
67

91.
6 S-6 3 4 3 12 10
67
51

75.
7 S-7 4 4 3 12 11
00

83.
8 S-8 4 4 3 12 11
33

83.
9 S-9 3 3 3 12 9
33

83.
10 S-10 3 4 3 12 10
33

83.
11 S-11 3 4 3 12 10
33

83.
12 S-12 4 3 3 12 10
33

83.
13 S-13 3 4 3 12 10
33

83.
14 S-14 4 3 3 12 10
33

83.
15 S-15 3 4 3 12 10
33

75.
16 S-16 3 3 3 12 9
00

83.
17 S-17 3 4 3 12 10
33

91.
18 S-18 4 4 3 12 11
67

19 S-19 4 4 3 12 11 91.
52

67

75.
20 S-20 3 3 3 12 9
00

83.
21 S-21 3 4 3 12 10
33

91.
22 S-22 4 4 3 12 11
67

91.
23 S-23 4 4 3 12 11
67

66.
24 S-24 2 3 3 12 8
67

83.
25 S-25 3 4 3 12 10
33

58.
26 S-26 2 3 3 12 7
33

66.
27 S-27 2 3 3 12 8
67

75.
28 S-28 2 4 3 12 9
00

23
27
Jumlah 90 104 83 336 08.
7
33

9.8 82.
Rata-rata 3.21 3.71 2.96 12
9 44

Keterangan skor:
53

4 = Sangat baik
3 = Baik
2 = cukup
1 = kurang

3). Dampak penggunaan media boneka tangan


Penggunaan media boneka tangan memiliki dampak
yang sangat signifikan dalam peningkatan kemampuan
pronunciation pada kelas 4 MI Nurul Huda Munjul ini,
penggunaan boneka tangan tersebut dapat membantu siswa
untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran
yang lebih komunikatif dan produktif.

Hasil pengamatan yang dilakukan pada tahap siklus 3 dapat


dilihat bahwa siswa MI Nurul Huda Munjul sudah dikatakan
sebagian besar siswa memenuhi kriteria ketuntasan belajar.
Dengan nilai rata-rata diatas KKM (kriteria ketuntasan
belajar).
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penulisan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Kemampuan awal siswa sebelum penerapan demonstrasi boneka
tangan adalah rendah karena berdasarkan hasil tes lisan pada tahap pra
siklus diperoleh nilai rata-rata sebagai berikut: penguasaan aspek
pronunciation/pengucapan sebesar 31,88%, penguasaan aspek
kecepatan menjawab sebesar 49,91% dan penguasaan aspek kejelasan
suara sebesar 47,77%. Dengan nilai rata-rata tes lisan sebesar 43,20%
membuktikan bahwa penguasaan ketiga aspek berada di bawah angka
60, kemampuan rata-rata belum mencapai KKM dan pada tahap ini
tidak ditemukan siswa yang memenuhi nilai KKM.
2. Proses penerapan demonstrasi boneka tangan di kelas 4 MI Nurul
Huda Munjul menggunakan 2 jenis boneka tangan yakni boneka
beruang (bear) dan Hello Kitty (kitty). Pada demonstrasi boneka
tangan digunakan lakon cerita berupa dialog antara kedua tokoh dan
interaksi antara boneka tangan dengan siswa-siswi berupa tanya jawab.
Pada siklus 1 diperoleh nilai rata-rata tes lisan sebesar 47,74, di siklus
2 diperoleh nilai rata-rata tes lisan sebesar 67,38 dan pada siklus 3
diperoleh nilai rata-rata tes lisan sebesar 82,44 . Adapun penguasaan
hasil belajar (memenuhi nilai KKM) pada siklus 1 sebesar 0% (0
siswa), pada siklus 2 sebesar 89,28% (25 siswa) dan pada siklus 3
mencapai 96,42% (27 siswa).
3. Terjadi peningkatan kemampuan pronunciation siswa-siswi kelas 3 MI
Nurul Huda Munjul melalui penguunaan demonstrasi boneka tangan.
Pada tahap pra siklus nilai rata-rata mencapai angka 1,28%
menunjukkan kategori kurang, di siklus 1 mencapai angka 1,61%,
terjadi peningkatan sebesar 0,33 atau sebesar

53
54

25,78%. Pada siklus 2 kekmampuan pronunciation siswa-siswi kelas 4


ini mencapai angka 2,41%, dengan kategori cukup, terjadi peningkatan
sebesar 0,8 atau sebesar 49,68%. Pada siklus 3 kemampuan
pronunciation siswa-siswi kwlas 4 mencapai angka 3,21 dengan
kategori baik, telah terjadi peningkatan dari sklus sebelumnya sebesar
0,8 atau sebesar 33,19%. Di siklus 3 kemampuan pronunciation siswa
berkategori baik dengan penguasaan hasil belajar sebesar 96,42% atau
sebesar 27 siswa memenuhi nilai KKM.
B. Saran
Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. Salah satu cara yang perlu diperhatikan oleh seorang guru di
tingkat dasar adalah hendaknya seorang guru dapat memasuki dunia anak-
anak. Dengan memahami cara berfikir anak-anak akan memudahkan
seorang guru untuk menemukan teknik tertentu yang mudah dipahami oleh
anak-anak.
Penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kenali masalah yang ada di kelas, dalam mata pelajaran apa pun,
kenali apa yang menjadi problem. Temukan apa yang menjadi akar
dari masalah tersebut.
2. Temukan cara pemecahan dari permasalahan tersebut. Gunakan
analisis maupun referensi untuk membantu, pilih metode atau teknik
yang tepat. Pelajari metode atau teknik tersebut dengan baik agar
penggunaannya tepat.
3. Demonstrasi boneka tangan merupakan salah satu metode yang dapat
digunakan, tidak adanya aturan baku dalam memainkan boneka tangan
memudahkan siapa saja termasuk guru untuk menggunakan boneka
tangan. Faktor utama dalam penerapan demonstrasi boneka tangan
adalah keterampilan seorang guru untuk menghidupkan tokoh boneka
tangan dan kecerdasan seorang guru menghubungkan kegiatan
pembelajaran dengan kemampuan memainkan boneka tersebut.
55

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung :
CV. Pustaka Setia.
Sadiman, Arif S dkk. 2003. Media Pendidikan. Cetakan ke-6. Jakarta : PT. Raja
Grafindo
Asnawir dan B. Usman. 2002. Media pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers.
Aqib, Zaenal. 2009. Penulisan Tindakan Kelas. Cetakan ke-6. Jakarta: Bumi
Aksara

Asnawir dan B. Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : ciputat pers.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penulisan Tindakan Kelas. Cetakan ke-6. Jakarta
: Bumi Aksara

nn. 2005. Oxford Leaner’s Dictionary. Oxford : Oxford University Press.

Shaleh, Abdul Rachman. 2005. Panduan evaluasi hasil belajar. Jakarta : Bina
Mitra pemberdayaan Madrasah.

Taqiyuddin. 2008. Pendidikan Untuk Semua Dasar dan Falsafah Pendidikan


Luar Sekolah. Bandung : Mulia press.

Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Micro teaching. Jakarta :
Bina Mitra Pemberdayaan Madrasah.

Wiriaatmaja, Rochiati. 2005. Metode Penulisan Tindakan Kelas. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya

Gillet, Margaret. 1966. A History of Education Thought and Practice. Toronto :


McGraw – Hill Company of Canada Limited

Demista. 2007. Psikologi Perkembangan. Cetakan ke-3. Bandung : Remaja


Rosdakarya

Azhar Arsyad, Media Pengajaran (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 1997),3.


56

N.K, Roesitah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Cetakan ke-6. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

nn. 2006. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI.


Jakarta : BP. Dharma Bakti.

Muslich, Mansur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action


Research) Pedoman Praktis Bagi Guru Profesional. Jakarta : PT Bumi
Aksara

Sutikno, M. Sobry. 2008. Belajar Dan Pembelajaran. Cetakan kedua. Bandung :


Prospect

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Cetakan ke-5. Jakarta : Prenda Media Group

Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung : CV Wacana Prima.

Yamin, Martinis. 2007. Design Pembelajaran Berbasis Satuan Pendidikan.


Jakarta : Gaung Persada Press.

W, John Santrock. 2007. Psikologi Pendidikan (translation Educational


Psychology 2nd edition) : Kencana Prana Media Group.

Wardani, Igak dkk. 2007. Penulisan Tindakan Kelas. Jakarta : Penerbit


Universitas Terbuka

Wiriaatmaja, Rochiati. 2005. Metode Penulisan Tindakan Kelas. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya
57

LAMPIRAN

MEDIA YANG DIGUNAKAN


58

PEOSES PENERAPAN MOTEDE BONEKA TANGAN


58

SILABUS

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris


Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah
Kelas : 4 (empat)
Standar Kompetensi : Berkomunikasi secara lisan dan tertulis dengan menggunakan bahasa yang sederhana dengan lancer dalam
suasana bermain.
Penilaian
Kompetensi Alokasi
No Materi pokok Pengalaman belajar Sumber bahan Jenis
dasar/hasil belajar waktu Bentuk teks
tagihan
1 Mendengarkan Contoh materi - Memahami kata … x 1 jam - Buku bahasa Tes tertulis - Listen and
Kemampuan dan ugkapan dan kalimat pelajaran Inggris Kelas 4 repeat your
memahami wacana ragam bahasa sederhana yang - Kamus teacher
lisan yang berbentuk lisan berhubungan - Referensi yang
dialog atau monolog dengan tema mendukung
pendek dan sederhana
2 Berbicara Dialog - Melakukan … x 1 jam - Buku bahasa Quiz tes - Complete these
Kemampuan percakapan pelajaran Inggris kelas 4 lisan dialogues then
menghafal dialog atau pendek yang - Kamus practice them
59

monolog pendekdan sederhana sesuai - Referensi yang - Practice the


sederhana tema mendukung dialogues
- Menghafalkan below!
dialog atau - Substitution
monolog pendek drill
- Melengkapi dan
mempraktikkan
dialog sederhana
3 Membaca Bacaan - Memahami bacaan … x 1 jam - Buku bahsa Tes tertulis - Read the text
Kemampuan monolog monolog pelajaran inggris kelas 4 carefully!
memahami makna sederhana sederhana - Kamus - Answer these
pada wacana tertulis yang sesuai - Menjawab - Referensi yang questions!
yang berbentuk dialog dengan tingkat pertanyaan sesuai emdnukung
atau monolog pendek linguistic dengan bacaan
dan sederhana siswa
4 Menulis Kosa katayang - Menuliskan … x 1 jam - Buku bhasa Tes tertulis - Name the
kemampuan berhubungan kata/frasa pelajaran inggris kelas 4 picture below!
mengungkapkan dengan tema berdasarkan - Kamus - Arrange these
gagasan secara tertulis yang dimaksud gambar - Referensi yang words into
60

dengan ejaan yang - Menyusun kata mendukung good sentences!


benar pada rtingkat acak - Translate these
kata, frasa dan - Menrjemahkan sentences into
kalimat sederhana kalimat sederhana English
61

KISI-KISI DAN BUTIR SOAL TES LISAN

Mata pelajaran : Bahasa Inggris


Kelas : 4 (empat)
Semester : ganjil
Standar Kompetensi : berkomunikasi secara lisan dan tertulis dengan menggunakan bahasa yang sederhana dengan lancer dalam
suasana bermain
No.
Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok soal Kunci jawaban
soal
Berbicara Kemampuan Anggota tubuh 1 What is this? (menunjuk pada That is eye
menghafal dialog untuk melihat mata)
atau monolog
pendek dan
sederhana
Anggota tubuh 2 What is this? (menunjuk pada That is ear
untuk mendengar telinga)
62

Anggota tubuh 3 What isi these? (menunjuk pada Those are feet
untuk berjalan kaki)

Anggota tubuh 4 What is this? (menunjuk pada That is nose


untuk mencium hidung)

Anggota tubuh 5 What is this? (menunjuk pada That is mouth


untuk berbicara mulut)
63

Anggota tubuh 6 What is this? (menunjuk pada That is tongue


untuk merasakan lidah)
makanan

Anggota tubuh 7 What is this? (menunjuk pada That is hand


untuk memegang tangan)
sesuatu

Anggota tubuh 8 What are these? (menunjuk pada Those are teeth
untuk menggigit/ gigi)
mengunyah
makanan

Anggota tubuh 9 What is this? (mrnunjuk pada That is knee


lutut)
64

Anggota tubuh 10 What is this? (menunjuk pada That is elbow


sikut)

LEMBARAN OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS


65

Aspek yang diamati siklus 1 Aspek yang diamati siklus 2 Aspek yang diamati siklus 3
Keaktifan Kerja Kerja Kerja keterang
No Nama Perhatian Keaktifan Perhatian Keaktifan Perhatian
sama sama sama an
Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T Y T

1 Afif Abdillah

2 Afika Nur Hasanah

3 Ainur Rohmah

4 Aisyah Hanun

5 Akhmad Rafi P

6 Asafah A Marwah

7 Asep Afirda

8 Aulia Mega Ayu

9 Diana Tussalimah
66

10 Efandi
Alwiyansyah
11 Idhofi Mahdi

12 Ilham Maulana

13 Laila Salmah

14 Muhammad Agaz

15 M. Fahmi Ruddin

16 M. Restu Billah

17 M. Fahmi Tobarist

18 Naila Musyarofah

19 Putri Nur Afifah

20 Rachil Amaliyah
67

21 Salfa NurFatimah

22 Syahra Azizah

23 Syaikhoh

24 Syakiela Nur k

25 Vian Hendriansyah

26 Zahrotun Sita

27 Zida Rahmah

28 M. Syahrul Ramadhani

JUMLAH 6 22 15 13 4 24 17 11 20 8 18 10 22 6 21 7 22 7
68

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SIKLUS 1

Nama Madrasah : MI Nurul Huda Munjul

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas / Semester / Tahun : IV / Ganjil / 2021-2022

Materi Pokok / Sub Materi : human body

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

1. TUJUAN
PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi,
memahami, menulis, membuat, menyajikan dan mempraktekkan Human Body bagian kepala.

2. METODE, MEDIA, dan SUMBER BELAJAR

• Metode : Discovery Learning Moda tatap muka

• Media : buku tema

• Sumber Belajar : Buku Bahasa Inggris, Situs internet

• Juklak Umum 1. Tidak mengejar target kurikulum agar siswa tidak terbebani

2. Penyampaian materi/penugasan

3. Membuat kesepakatan terkait kehadiran, pengumpulan tugas

4. Memberi motivasi belajar, mengingatkan protokol kesehatan

3. KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
69

Salam, Mengisi Jurnal, cek kehadiran, berdo'a dan cek kebersihan lanjut Apersepsi dan motivasi,
serta menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran materi Human Body bagian kepala.
Kegiatan Inti (50 Menit)

• Kegiatan Literasi

Melalui media tatap muka, peserta didik dipandu untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskan
kembali terkait materi Human Body bagian kepala.
• Kegiatan Berpikir Kritis

Melalui media tatap muka, guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin hal yang belum dipahami, baik hal faktual maupun hipotetik terkait materi Human
Body bagian kepala.
• Kegiatan Kolaborasi

Melalui media tatap muka, peserta didik dibimbing bekerjasama, berkelompok, bertanya ke
narasumber untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan
saling bertukar informasi mengenai Human Body bagian kepala.
• Kegiatan Komunikasi

Melalui media tatap muka, peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau
individu secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian
ditanggapi kembali.
• Kegiatan Kreatifitas

Melalui media tatap muka, peserta didik membuat kesimpulan/mind map/peta konsep tentang
point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan kemudian
menghubungkannya
dengan pengalaman pribadi.
Kegiatan Penutup (10
Menit)
Melalui media daring, guru dan Peserta didik membuat rangkuman/simpulan kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan dan mempersiapkan materi selanjutnya.

4. ASESMEN
70

1. Penilaian Sikap : Observasi dan jurnal Sikap spiritual - sosial

2. Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis, tes lisan, dan penugasan

3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja, proyek, prodak, dan portopolio

FORMAT KRITERIA PENILAIAN

Performansi

No. Aspek Kriteria Skor


1. Pengucapan kata  Baik sekali 4
 Baik 3

 Cukup 2

 Kurang 1
0
 Gagal

2. Kecepatan dalam
 Baik sekali
menjawab 4
 Baik
3
 Cukup
2
 Kurang
1
 Gagal
0

3. Kejelasan suara  Baik sekali 4


 Baik 3
 Cukup 2
 Kurang 1
 Gagal 0
71

LEMBAR PENILAIAN

No Nama Siswa Pengucapan Kecepatan Kejelasan Jumlah Nilai


Kata dalam Suara Skor
Menjawab
1
2
3
4
5

Guru Mata pelajaran Penulis

Muhammad Ghoutsul ‘adzom, S.Pd.I. Ismaili Achsanti Alya

Mengetahui,

Kepala Madrasah MI Nurul Huda Munjul


72

Minin Nazimah S.Pd.I

Catatan Tambahan:

………………………………………………………………………..

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS 2

Nama Madrasah : MI Nurul Huda Munjul

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas / Semester / Tahun : IV / Ganjil / 2021-2022

Materi Pokok / Sub


: Human body
Materi

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

TUJUAN
1.
PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi,
memahami,
menulis, membuat, menyajikan dan mempraktekkan pelafalan yang benar mengenai anggota
tubuh.

2. METODE, MEDIA, dan SUMBER BELAJAR

• Metode : Discovery Learning Moda tatap muka

• Media : Buku Bahasa Inggris, Situs internet


73

• Sumber Belajar : Buku Bahasa Inggris, Situs internet

• Juklak Umum 1. Tidak mengejar target kurikulum agar siswa tidak terbebani

2. Penyampaian materi/penugasan

3. Membuat kesepakatan terkait kehadiran, pengumpulan tugas

4. Memberi motivasi belajar, mengingatkan protokol kesehatan

KEGIATAN
3.
PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

Salam, Mengisi Jurnal, cek kehadiran, berdo'a dan cek kebersihan lanjut Apersepsi dan motivasi,
serta
menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran materi pelafalan yang benar mengenai anggota
tubuh.

Kegiatan Inti (50 Menit)

• Kegiatan Literasi

Melalui media tatap muka, peserta didik dipandu untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskan
kembali terkait materi pelafalan yang benar mengenai anggota tubuh.
Kegiatan Berpikir

Kritis
Melalui media tatap muka, guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin
hal yang belum dipahami, baik hal faktual maupun hipotetik terkait materi pelafalan yang
benar mengenai
anggota tubuh.

• Kegiatan Kolaborasi

Melalui media tatap muka, peserta didik dibimbing bekerjasama, berkelompok, bertanya ke
narasumber
untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling
bertukar
74

informasi mengenai pelafalan yang benar mengenai anggota tubuh.

• Kegiatan Komunikasi

Melalui media tatap muka, peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau
individu secara
klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi
kembali.

• Kegiatan Kreatifitas

Melalui media tatap muka, peserta didik membuat kesimpulan/mind map/peta konsep tentang
point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan
kemudian menghubungkannya dengan pengalaman pribadi.

Kegiatan Penutup (10


Menit)
Melalui media daring, guru dan Peserta didik membuat rangkuman/simpulan kegiatan
pembelajaran
yang baru dilakukan dan mempersiapkan materi selanjutnya.

4. ASESMEN

1. Penilaian Sikap : Observasi dan jurnal Sikap spiritual – sosial

Tes tertulis, tes lisan, dan


2. Penilaian Pengetahuan :
penugasan

3. Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja, proyek, prodak, dan portopolio

FORMAT KRITERIA PEILAIAN

Performansi

No. Aspek Kriteria Skor


4. Pengucapan kata  Baik sekali 4
 Baik 3
75

 Cukup 2
 Kurang 1

 Gagal 0

5. Kecepatan dalam  Baik sekali


menjawab 4
 Baik
3
 Cukup
2
 Kurang
1
 Gagal
0

 Baik sekali
6. Kejelasan suara 4
 Baik
3
 Cukup 2
 Kurang 1
 Gagal 0

LEMBAR PENILAIAN

No Nama Siswa Pengucapan Kecepatan Kejelasan Jumlah Nilai


Kata dalam Suara Skor
Menjawab

3
76

Guru Mata pelajaran Penulis

Muhammad Ghoutsul ‘adzom, S.Pd.I. Ismaili Achsanti Alya

Mengetahui,

Kepala Madrasah MI Nurul Huda Munjul

Minin Nazimah S.Pd.I

Catatan Tambahan:

………………………………………………………………………..

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SIKLUS 3

1
Nama Madrasah : MI Nurul Huda Munjul

Mata Pelajaran : Bahasa Inggris

Kelas / Semester / Tahun : IV / Ganjil / 2021-2022


77

Materi Pokok / Sub : human body


Materi
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

1. TUJUAN
PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi,
memahami, menulis, membuat, menyajikan dan menguji hafalan Human Body.

2. METODE, MEDIA, dan SUMBER BELAJAR

•Metode : Discovery Learning Moda tatap muka

•Media : buku tema

•Sumber Belajar : Buku Bahasa Inggris, Situs


internet, boneka tangan
•Juklak Umum 1 Tidak mengejar target kurikulum agar siswa tidak terbebani
.
2 Penyampaian materi/penugasan
.
3 Membuat kesepakatan terkait kehadiran, pengumpulan tugas
.
4 Memberi motivasi belajar, mengingatkan protokol kesehatan
.

3. KEGIATAN
PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

Salam, Mengisi Jurnal, cek kehadiran, berdo'a dan cek kebersihan lanjut Apersepsi dan motivasi,
serta menyampaikan tujuan dan manfaat pembelajaran materi menguji hafalan Human Body.
Kegiatan Inti (50 Menit)

•Kegiatan Literasi
78

Melalui media tatap muka, peserta didik dipandu untuk melihat, mengamati, membaca dan
menuliskan
kembali terkait materi menguji hafalan Human Body.
•Kegiatan Berpikir Kritis

Melalui media tatap muka, guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin hal yang belum dipahami, baik hal faktual maupun hipotetik terkait materi menguji
hafalan Human Body.
•Kegiatan Kolaborasi

Melalui media tatap muka, peserta didik dibimbing bekerjasama, berkelompok, bertanya ke
narasumber untuk mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan
saling bertukar informasi mengenai menguji hafalan Human Body.
•Kegiatan Komunikasi

Melalui media tatap muka, peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu
secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi
kembali.
•Kegiatan Kreatifitas

Melalui media tatap muka, peserta didik membuat kesimpulan/mind map/peta konsep tentang
point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan kemudian
menghubungkannya
dengan pengalaman pribadi.

Kegiatan Penutup (10


Menit)
Melalui media daring, guru dan Peserta didik membuat rangkuman/simpulan kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan dan mempersiapkan materi selanjutnya.

4. ASESMEN

1Penilaian Sikap : Observasi dan jurnal Sikap spiritual - sosial


.
79

2Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis, tes lisan, dan penugasan


.
3Penilaian Keterampilan : Unjuk kerja, proyek, prodak, dan portopolio
.

FORMAT KRITERIA PENILAIAN

Performansi

No. Aspek Kriteria Skor


7. Pengucapan kata  Baik sekali 4
 Baik 3

 Cukup 2

 Kurang 1
0
 Gagal

8. Kecepatan dalam
 Baik sekali
menjawab 4
 Baik
3
 Cukup
2
 Kurang
1
 Gagal
0

9. Kejelasan suara  Baik sekali 4


 Baik 3
 Cukup 2
 Kurang 1
 Gagal 0

LEMBAR PENILAIAN
80

No Nama Siswa Pengucapan Kecepatan Kejelasan Jumlah Nilai


Kata dalam Suara Skor
Menjawab

Guru Mata pelajaran Penulis

Muhammad Ghoutsul ‘adzom, S.Pd.I. Ismaili Achsanti Alya

Mengetahui,

Kepala Madrasah MI Nurul Huda Munjul

Minin Nazimah S.Pd.I

Catatan Tambahan:

………………………………………………………………………..

Lampiran Siklus 3
81

Nilai tes lisan

1. Afif Abdillah

Observed Aspects

Speed while Clarity of Ideal su


no questions pronuncing score
answer voice score m

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 eyes 3 4 3 12 10 83.33

2 Ear 3 4 3 12 10 83.33

3 Feet 3 4 3 12 10 83.33

4 Nose 3 4 3 12 10 83.33

5 Mounth 3 4 3 12 10 83.33

6 Tongue 3 4 3 12 10 83.33

7 Hand 3 4 3 12 10 83.33

8 Teeth 3 4 3 12 10 83.33

9 Knee 3 4 3 12 10 83.33

10 elbow 3 4 3 12 10 83.33

Sum 0 30 0 0 40 0 0 0 0 30 0 0 120 100 833.3

Avwrage 3 4 3 12 - 83.33

category 3 (good 4 (very good) 3 (good) - - >KKM

Lampiran Siklus 3
82

Nilai tes lisan

2. Afika Nur Hasanah

Observed Aspects

Speed while Clarity of Ideal su


no questions pronuncing score
answer voice score m

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 eyes 4 4 3 12 11 91.67

2 Ear 4 4 3 12 11 91.67

3 Feet 4 4 3 12 11 91.67

4 Nose 4 4 3 12 11 91.67

5 Mounth 4 4 3 12 11 91.67

6 Tongue 4 4 3 12 11 91.67

7 Hand 4 4 3 12 11 91.67

8 Teeth 4 4 3 12 11 91.67

9 Knee 4 4 3 12 11 91.67

10 elbow 4 4 3 12 11 91.67

Sum 40 0 0 40 0 0 0 0 30 0 0 120 110 916.7

Average 3 4 3 12 - 91.67

category 3 (good 4 (very good) 3 (good) - - >KKM


83

Lampiran Siklus 3

Nilai tes lisan

3. Ainur Rohmah

Observed Aspects

Speed while Clarity of Ideal su


no questions pronuncing score
answer voice score m

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 eyes 3 4 3 12 10 83.33

2 Ear 3 4 3 12 10 83.33

3 Feet 3 4 3 12 10 83.33

4 Nose 3 4 3 12 10 83.33

5 Mounth 3 4 3 12 10 83.33

6 Tongue 3 4 3 12 10 83.33

7 Hand 3 4 3 12 10 83.33

8 Teeth 3 4 3 12 10 83.33

9 Knee 3 4 3 12 10 83.33

10 elbow 3 4 3 12 10 83.33

Sum 0 30 0 0 40 0 0 0 0 30 0 0 120 100 833.3

Avwrage 3 4 3 12 - 83.33

category 3 (good 4 (very good) 3 (good) - - >KKM


84

Lampiran Siklus 3

Nilai tes lisan

4. Aisyah Hanun

Observed Aspects

Speed while Clarity of Ideal su


no questions pronuncing score
answer voice score m

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 eyes 4 4 3 12 11 91.67

2 Ear 4 4 3 12 11 91.67

3 Feet 4 4 3 12 11 91.67

4 Nose 4 4 3 12 11 91.67

5 Mounth 4 4 3 12 11 91.67

6 Tongue 4 4 3 12 11 91.67

7 Hand 4 4 3 12 11 91.67

8 Teeth 4 4 3 12 11 91.67

9 Knee 4 4 3 12 11 91.67

10 elbow 4 4 3 12 11 91.67

Sum 40 0 0 40 0 0 0 0 30 0 0 120 110 916.7

Avwrage 4 4 3 12 - 91.67

category 3 (good 4 (very good) 3 (good) - - >KKM


85

Lampiran Siklus 3

Nilai tes lisan

5. Ahmad Rafi Pratama

Observed Aspects

Speed while Clarity of Ideal su


no questions pronuncing score
answer voice score m

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 eyes 3 4 3 12 10 83.33

2 Ear 3 4 3 12 10 83.33

3 Feet 3 4 3 12 10 83.33

4 Nose 3 4 3 12 10 83.33

5 Mounth 3 4 3 12 10 83.33

6 Tongue 3 4 3 12 10 83.33

7 Hand 3 4 3 12 10 83.33

8 Teeth 3 4 3 12 10 83.33

9 Knee 3 4 3 12 10 83.33

10 elbow 3 4 3 12 10 83.33

Sum 0 30 0 0 40 0 0 0 0 30 0 0 120 100 833.3

Avwrage 3 4 3 12 - 83.33

category 3 (good 4 (very good) 3 (good) - - >KKM


86

RIWAYAT HIDUP

Ismaili Achsanti Alya, Lahir di Cirebon pada tanggal 11


September 1998, anak ke 2 dari 7 saudara, lahir dari
sepasangan bapak “Fuad Helmi” dan ibu kandung
“Munawwaroh” . Penulis pertama kali menempuh
pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul
Huda Munjul dan lulus pada tahun 2010. Kemudian
melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya di
Madrasah Tsanawaiyah (MTs) Nurul Huda Munjul lulus
pada tahun 2013 dan melanjutkan di jenjang pendidikan
menengah atas di MA Nurul Huda Munjul lulus pada tahun 2016. Kemudian pada
tahun 2017 diterima di Sekolah Tinggi Sains Islam Bina Cendekia Utama Cirebon
tepatnya di jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan dianggap
lulus pada tahun 2022.
Berikut petunjuk dan pertolongan dari Allah SWT serta bantuan dan doa dari
kedua orang tua dalam menjalankan aktifitas di Sekolah Tinggi Sains Islam Bina
Cendekia Utama Cirebon. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
dengan skripsi yang berjudul “Penggunaan Media Boneka Tangan Dalam
Meningkatkan Kemampuan Pronunciation Pada Mata Bahasa Inggris Kelas 4 MI
Nurul Huda Munjul”.

Anda mungkin juga menyukai