Anda di halaman 1dari 145

PERKEMBANGAN BAHASA KEAKSARAAN ANAK DALAM

KELOMPOK B DI TK PEMBINA 2 KOTA JAMBI

SKRIPSI

DEBI HASRIFAH AYU


NIM. A1F118064

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
PERKEMBANGAN BAHASA KEAKSARAAN ANAK DALAM
KELOMPOK B DI TK PEMBINA 2 KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Jambi


Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

DEBI HASRIFAH AYU


NIM. A1F118064

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul “Perkembangan Bahasa Keaksaraan Anak Dalam Kelompok

B di TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi”. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini, yang disusun oleh Debi Hasrifah Ayu, Nomor Induk

Mahasiswa A1F118064 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan dalam sidang

Dewan Penguji.

Jambi, 29 Desember 2022


Pembimbing I

Dr. Dra. Destrinelli, M.Pd


NIP. 196509011997022001

Jambi, 29 Desember 2022

Pembimbing II

Nyimas Muazzomi, S.Ag., M.Pd.I


NIP. 197312082005012001

i
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “Perkembangan Bahasa Keaksaraan Anak Dalam Kelompok

B di TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi”. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini, yang disusun oleh Debi Hasrifah Ayu, Nomor Induk

Mahasiswa A1F118064 telah dipertahankan didepan tim penguji pada Kamis, 29

Desember 2022.

Tim Penguji

1. Dr. Dra. Destrinelli, M.Pd Ketua


NIP. 196509011997022001

2. Nyimas Muazzomi, S.Ag., M.Pd.I Sekretaris


NIP. 197312082005012001

Jambi, 29 Desember 2022


Mengetahui,
Ketua Program Studi

Dr. Drs. H. Hendra Sofyan, M. Si


NIP. 196505051991121001

ii
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Debi Hasrifah Ayu

NIM : A1F118064

Program Studi : PG-PAUD

Jurusan : Pendidikan PAUD dan Dasar

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Perkembangan Bahasa

Keaksaraan Anak Dalam Kelompok B Di TK Pembina 2 Kota Jambi” benar-benar

karya sendiri dan bukan hasil jiplakan dari penelitian yang lain. Apabila

dikemudian hari mengingkari pernyataan diatas, saya bersedia kesarjanaan saya dan

segala kewewenangan yang melekat pada kesarjanaan tersebut dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Jambi, 29 Desember 2022


Yang membuat pernyataan,

Debi Hasrifah Ayu


NIM A1F118064

iii
MOTTO

“Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Hadid: 4)

Alhamdulillah segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan kelancaran dan

kemudahan disetiap proses kehidupanku sehingga bisa mencapai dititik ini dan

insyaallah bisa menggapai mimpiku.

Saya persembahkan karya yang sangat sederhana ini kepada orang-orang yang

selalu mendoakan dan memberi dukungan serta motivasi sehingga terselesainya

skripsi ini. Terutama untuk kedua orang tua saya ayahanda dan ibunda tercinta yang

telah memberikan kasih sayang dan dukungan tiada hentinya sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa terima kasih untuk diriku sendiri sudah mau

bertahan sampai sejauh ini semoga aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi

agar aku bisa membanggakan kedua orangtua dan keluarga.

iv
ABSTRAK

Ayu, Debi Hasrifah (2022). Perkembangan Bahasa Keaksaraan Anak Dalam


Kelompok B Di TK Pembina 2 Kota Jambi: Skripsi, Program Studi Pendidikan
Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini dan
Dasar, FKIP Universitas Jambi. Pembimbing (1) Dr. Dra. Destrinelli, M.Pd.
Pembimbing (2) Nyimas Muazzomi, S.Ag., M.Pd.I.

Kata Kunci : Perkembangan Bahasa, Keaksaraan

Penelitian ini dilatar belakangi dengan perkembangan bahasa dalam keaksaraan


anak. Perkembangan bahasa bagian terpenting bagi anak untuk berkomunikasi serta
mencapai tahapan pertumbuhan serta perkembangan anak itu. Kemampuan
keaksaraan merupakan hal penting yang diciptakan sedini mungkin melalui tahap-
tahap usia anak supaya kemampuan anak dalam berbahasa dapat mengalami
perkembangan yang selanjutnya mempengaruhi kepribadian anak dalam
lingkungan masyarakat.
Permasalahan yang diteliti oleh peneliti ini ialah dimana anak tersebut masih
belum bisa menyebutkan kelompok gambar yang memiliki huruf awal yang sama
dan kesulitan anak dalam memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan bahasa anak dilihat
dari keaksaraannya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi
kasus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini yang
dipilih yaitu guru kelas B3 dan orang tua siswa.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan perkembangan bahasa keaksaraan
anak dalam kelompok B di TK Pembina 2 seperti menyebutkan simbol-simbol
huruf yang dikenal, mengenal suara huruf awal dari benda-benda yang ada
disekitarnya, menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal
yang sama, memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf, membaca nama
sendiri, menulis namanya sendiri, dan memahami arti kata dalam cerita sudah
berjalan dengan baik. Siswa yang mengalami kesulitan menyebutkan kelompok
gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama dan memahami hubungan
antara bunyi dan bentuk huruf ada 2 orang anak. Hal ini disebabkan karna
penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan bersifat menonton sehingga
anak tidak memperhatikan dan tertarik dalam mengikuti proses pembelajaran.

v
KATA PENGANTAR

Selesainya penelitian yang dilakukan sampai terwujud menjadi skripsi ini tidak

akan pernah dapat diraih tanpa rahmat dari Allah SWT. Untuk itu, sudah

sepantasnya puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT. Atas segala rahmat-

Nya. Begitu pula kepada berbagai pihak yang telah ikut serta membantu penulis

ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M. Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Jambi

2. Bapak Prof. Dr. M. Rusdi, S.Pd, M.Sc selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Jambi.

3. Bapak Dr. Yantoro, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan

Anak Usia Dini dan Dasar.

4. Bapak Dr. Drs. H. Hendra Sofyan, M.Si selaku Kaprodi PG-PAUD FKIP

Universitas Jambi.

5. Ibu Nyimas Muazzomi, S.Ag., M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan arahan selama perkuliahan.

6. Ibu Dr. Dra. Hj. Destrinelli, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi I yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

7. Ibu Nyimas Muazzomi, S.Ag., M.Pd.I selaku Pembimbing Skripsi II yang telah

memberikan ilmu dan arahannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh Dosen dan Staf Karyawan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia

Dini Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi yang telah

mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada saya.

vi
9. Kepada kedua orang tua saya tercinta Bapak M. Hasan dan Ibu Ratumas

Meireni beserta kakak saya tercinta Zilfa Hasanita Natalia dan adik saya

tersayang Muhammad Hasanul Akbar yang telah mejadi support system terbaik

sepanjang perjalanan hidup saya.

10. Kepada sahabat perkuliahanku yang selalu memberikan dukungan, semangat

dan motivasi kepada penulis agar tidak putus asa dan menyerah dalam

menyelesaikan skripsi ini.

11. Kepada sahabat SMA ku yang selalu memberikan dukungan, semangat dan

motivasi kepada penulis agar tidak putus asa dan menyerah dalam

menyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada teman-teman seperjuangan PG-PAUD Angkatan 2018, terimakasih

atas dukungan dan semangat serta kebersamaan kita selama 4 tahun ini.

13. Serta kepada Bude Sol yang turut membantu penulis dalam menjalani proses

bimbingan di jurusan.

Jambi, 29 Desember 2022

Debi Hasrifah Ayu


NIM. A1F118064

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

PERNYATAAN .................................................................................................... iii

MOTTO ................................................................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4

BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 6


2.1 Perkembangan Bahasa .................................................................................. 6
2.1.1 Pengertian Perkembangan Bahasa .......................................................... 6
2.1.2 Teori Perkembangan Bahasa .................................................................. 7
2.1.3 Aspek-Aspek Perkembangan Bahasa ................................................... 11
2.1.4 Fungsi Perkembangan Bahasa .............................................................. 12
2.1.5 Indikator Perkembangan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun ....................... 13
2.1.6 Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini ............... 14
2.1.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa ................ 15
2.1.8 Gangguan-Gangguan Dalam Perkembangan Bahasa ........................... 16
2.2 Keaksaraan Anak Usia Dini ........................................................................ 18
2.2.1 Pengertian Keaksaraan .......................................................................... 18
2.2.2 Teori Keaksaraan .................................................................................. 19
2.2.3 Tujuan Keaksaraan ............................................................................... 20
2.2.4 Tahap Perkembangan Keaksaraan ........................................................ 20

viii
2.2.5 Komponen Dasar Kemampuan Keaksaraan ......................................... 22
2.2.6 Strategi Pembelajaran Keaksaraan........................................................ 23
2.2.7 Indikator Perkembangan Keaksaraan ................................................... 24
2.2.8 Upaya Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan ................................... 26
2.3 Penelitian Relevan ....................................................................................... 26
2.4 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 29

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 30


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 30
3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................................. 30
3.3 Data dan Sumber Data ................................................................................. 31
3.4 Informan Penelitian ..................................................................................... 31
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 32
3.6 Instrumen Penelitian .................................................................................... 34
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................... 37
3.8 Uji Keabsahan Data ..................................................................................... 40
3.9 Prosedur Penelitian ...................................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 42


4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................... 42
4.1.1 Profil TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi .............................................. 42
4.1.2 Tenaga Pendidik TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi ............................ 42
4.1.3 Sarana dan Prasarana TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi ..................... 43
4.1.4 Visi Misi Dan Tujuan TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi .................... 43
4.2 Deskripsi Hasil Temuan .............................................................................. 45
4.3 Pembahasan ................................................................................................. 57

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 68


3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 68
3.2 Saran ............................................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 70

LAMPIRAN ......................................................................................................... 73

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 131

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Pedoman Observasi Kemampuan Keaksaraan ..................................... 34

Tabel 3. 2 Pedoman Wawancara Kemampuan Keaksaraan ................................. 36

Tabel 4. 1 Nama Tenaga Pendidik ....................................................................... 43

Tabel 4. 2 Sarana dan Prasarana Di TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi .............. 43

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berfikir ............................................................................. 29

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Identitas Anak .................................................................................... 73

Lampiran 2 Pedoman Observasi Kemampuan Keaksaraan ................................. 75

Lampiran 3 Catatan Lapangan ............................................................................. 77

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Kemampuan Keaksaraan ............................... 97

Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Kelas Kelompok B3 ................................... 99

Lampiran 6 Hasil Wawancara Orang Tua AGF ................................................. 103

Lampiran 7 Hasil Wawancara Orang Tua NPR ................................................. 105

Lampiran 8 RPPM TK Pembina 2 Kota Jambi .................................................. 105

Lampiran 9 RPPH TK Pembina 2 Kota Jambi ................................................... 107

Lampiran 10 Surat Permohonan Izin Observasi Awal ........................................ 113

Lampiran 11 Surat Telah Melaksanakan Penelitian .......................................... 128

Lampiran 12 Dokumentasi ................................................................................. 129

xii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan serangkaian upaya sistematis dan

terprogram dalam melakukan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani

agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi,

2009). Secara garis besar, tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan

berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Bab I Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa PAUD merupakan suatu upaya

pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang

dilakukan melalui rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan belajar dalam

memasuki pendidikan lebih lanjut. Menurut Sujiono, (2011) bahwa kegiatan

pembelajaran pada anak usia dini pada hakikatnya pengembangan kurikulum secara

konkret yang berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar

melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas

perkembangan yang harus dikuasainnya dalam rangka pencapaian kompetensi yang

harus dimiliki anak.


2

Perkembangan pada anak sejak dini, menjadi persiapan bagi anak untuk hidup

serta melakukan penyesuaian dengan lingkungan. Diketahui bahwa, dalam upaya

mewujudkan anak Indonesia yang memiliki kualitas, ialah anak yang pertumbuhan

serta perkembangannya sesuai dengan tingkat perkembangan seharusnya, sehingga

mempunyai kemampuan optimal serta siap untuk kejenjang berikutnya. Salah

satunya yaitu perkembangan bahasa. Perkembangan bahasa bagian terpenting bagi

anak untuk berkomunikasi serta mencapai tahapan pertumbuhan serta

perkembangan anak itu.

Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, bahasa mereka juga

meningkat dalam kuantitas, keluasan, dan kerumitannya. Menurut Mansur dalam

Robingatin dan Zakiyah Ulfah, (2019) indikator pencapaian pada aspek

kemampuan berbahasa adalah kemampuan anak menggunakan bahasa untuk dapat

memahami bahasa pasif dan berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat atau

mengungkapkan pikiran dan belajar. Bahasa diperlukan untuk membaca, menulis

berbicara, dan mendengarkan orang lain.

Menurut Permendikbud Nomor 137 Tahun 2013 dalam bukunya Tentang

Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini perkembangan bahasa pada anak usia

5-6 tahun memiliki beberapa lingkup perkembangan antara lain memahami bahasa,

mengungkapkan bahasa, dan keaksaraan.

Lingkup perkembangan bahasa pada lingkup perkembangan keaksaraan ialah

menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal, mengenal suara huruf awal dari

nama benda-benda yang ada di sekitarnya, menyebutkan kelompok gambar yang

memiliki bunyi / huruf awal yang sama, memahami hubungan antara bunyi dan
3

bentuk huruf, membaca nama sendiri, menuliskan nama sendiri, dan memahami arti

kata dalam cerita.

Keaksaraan awal merupakan kemampuan dasar membaca dan menulis, serta

pengenalan huruf vokal dan konsonan pada anak usia dini. Kemampuan keaksaraan

merupakan hal penting yang diciptakan sedini mungkin melalui tahap-tahap usia

anak supaya kemampuan anak dalam berbahasa dapat mengalami perkembangan

yang selanjutnya mempengaruhi kepribadian anak dalam lingkungan masyarakat

(Matin, Rohaety, & Nuraeni 2019)

Berdasarkan pengamatan observasi awal pada 1 Desember 2021 di TK Negeri

Pembina 2 Kota Jambi peneliti menemukan 2 anak yang kemampuan bahasa dalam

lingkup keaksaraannya belum berkembang secara optimal, yaitu AGF dan NPR.

Hal tersebut ditandai dengan adanya beberapa indikator yang tingkat

pencapaiannya belum berkembang secara optimal. Tingkat pencapaian yang belum

berkembang optimal ditemukannya bahwa anak masih kesulitan dalam

menyebutkan kelompok gambar yang memiliki huruf awalan yang sama, dan anak

masih kesulitan memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf seperti Anak

usia 5-6 tahun semestinya sudah dapat membaca suku kata atau mengeja kata

dengan baik dan benar.

Dari hal tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi kesenjangan pada

perkembangan bahasa dalam keaksaraan anak usia 5-6 tahun di kelompok B.

Kondisi tersebut menyebabkan anak didik menjadi kesulitan dalam

mengungkapkan bahasa. Sehingga menyebabkan proses pembelajaran menjadi

tidak kondusif.
4

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Perkembangan Bahasa Keaksaraan Anak Dalam Kelompok B Di TK

Pembina 2 Kota Jambi”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kemampuan

bahasa anak dilihat dari keaksaraannya dan untuk mengetahui permasalahan apa

yang dihadapi anak dalam keaksaraan. Saya ingin melihat tindak lanjut/strategi apa

yang akan dilakukan guru melihat keterbatasan bahasa anak dalam lingkup

keaksaraan ini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah: Bagaimana kemampuan bahasa anak dilihat dari keaksaraannya pada

Kelompok B TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah:

Mendeskripsikan kemampuan bahasa anak dilihat dari keaksaraannya pada

Kelompok B TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Teoritis

a) Dapat dijadikan suatu pola dan strategi guru TK meningkatkan

perkembangan keaksaraan pada anak.

b) Sebagai informasi pengetahuan permasalahan yang dihadapi dalam

perkembangan bahasa dilihat dari keaksaraan pada anak.


5

b. Manfaat Praktis

a) Bagi pendidik, dengan adaanya penelitian tersebut. Pendidik dapat

mengetahui bagaimana kemampuan bahasa anak dilihat dari

keaksaraannya serta bagaimana menghadapi permasalahan yang

dihadapi untuk anak didiknya.

b) Bagi sekolah, dengan adaanya penelitian ini dapat memberikan informasi

bahwa apa saja tingkat pencapaian keaksaraan pada anak usia 5-6 tahun

yang ada dalam diri anak dan bagaimana cara menghadapi permasalahan

tersebut.

c) Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan

pengetahuan serta dapat menjadi sebagai bahan acuan untuk belajar bagi

para pembaca. Selain itu hasil ini diharapkan dapat menjadi referensi

pada penelitian selanjutnya.


BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Perkembangan Bahasa


2.1.1 Pengertian Perkembangan Bahasa

Bahasa adalah aspek perkembangan yang berperan penting dalam kehidupan

manusia. Komponen berbahasa salah satunya adalah bicara yang memerlukan

proses yang panjang dan rumit (Sofyan, 2018). Ketika seorang anak memakai

bentuk bahasa yang memiliki arti bagi orang yang diajak berkomunikasi serta ketika

anak melakukan komunikasi maka anak harus bisa mengerti bahasa yang dipakai

oleh orang lain.

Bahasa meliputi berbicara, menyimak, menulis dan keterampilan membaca.

Bahasa memungkinkan anak untuk menterjemahkan pengalaman mentah ke dalam

symbol-symbol yang dapat digunakan untuk perkembangan dan berfikir bahasa.

Anak prasekolah biasanya telah mampu mengembangkan keterampilan bicara

melalui percakapan. Mereka dapat menggunakan bahasa dengan berbagai cara

seperti bertanya, berdialog, dan menyanyi (Masitoh dkk, 2011).

Perkembangan bahasa anak juga tidak terlepas dari bagaimana anak-anak

mempelajari bahasa melalui orang-orang di sekitarnya. Dalam hal ini bahasa

dipelajari melalui proses penguatan dan peniruan. Bayi akan belajar

mengasosiasikan bunyi tertentu dengan suatu objek atau orang secara bertahap.

Mereka mulai belajar bagaimana menyebutkan objek dan apa yang awalnya

merupakan ocehan tak bermakna menjadi bahasa yang bermakna. Selain itu, anak

dapat mempelajari sebuah bahasa hanya bila orang-orang di sekelilingnya

6
7

menggunakan bahasa tersebut seara rutin dalam percakapan. Menurut Jeanne dalam

Robingatin, (2019) semakin kaya bahasa yang didengar anak, maka semakin cepat

kosakata anak berkembang.

Melalui pemaparan pendapat para ahli tersebut, kesimpulannya ialah bahwa

perkembangan bahasa memiliki peran penting didalam kebutuhan anak. Pada setiap

interaksi anak selalu menggunakan bahasa yang dimana anak tersebut ingin

menyampaikan sebuah informasi ataupun keinginannya.

2.1.2 Teori Perkembangan Bahasa

1. Teori Nativisme, memiliki pandangan yakni terdapat unsur yang sangat

berkaitan diantara faktor biologis terhadap perkembangan bahasa. Teori

Navitis yakin atas kemampuan bahasa menjadi kemampuan yang dibawa

sejak lahir. Selain itu, intelegensi ataupun pengalaman individu tidak

memengaruhi anak untuk belajar bahasa. Selain itu, ada peran evolusi

biologis untuk pembentukan individu agar menjadi makhluk linguistik.

Searah dengan tumbuh kembang fisik serta mental anak, perkembangan

bahasa akan semakin baik serta mengalami peningkatan. Para ahli Navitis

mengeluarkan pendapat mengenai kemampuan berbahasa yang bersifat

natural, sebagaimana kemampuan berjalan yang menjadi bagian dari

perkembangan manusia dimana kematangan otak memengaruhinya.

Selanjutnya, beberapa bagian neurologi tertentu dari otak manusia

mempunyai keterkaitan dengan perkembangan bahasa yang pada bagian itu

menimbulkan hambatan bahasa menjadi alasan mereka.


8

Para ahli Navitis juga yakin bahwa anak menginternalisasi peraturan tata

bahasa sehingga ia bisa melakukan penyusunan mavam-macam kalimat

tanpa latihan, penguatan, ataupun meniru bahasa orang dewasa. Setelah itu,

teori ini menyatakan bahwa untuk melakukan deteksi kelompok bahasa

tertentu, misalnya fonologi, sintaksis, serta semantik. Teori Navitis yakin

bahwa kemampuan bahasa adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir,

pernyataan ini juga diperkuat oleh Lenneberg, yang berpendapat bahwa

kemampuan bahasa merupakan kemampuan yang dipunya oleh individu

didasarkan atas pengetahuan awal yang didapatkan secara biologis (Yusuf,

2016).

Sejalan dengan pendapat Chomsky, bahwa cuma manusia yang dapat

menguasai bahasa verbal, itu didasarkan dari beberapa pendapat. Pertama,

perilaku berbahasa merupakan sebuah hal yang genetis, yakni mempunyai

pola perkembangan yang universal serta lingkungan mempunyai peranan

kecil untuk pematangan sebuah bahasa. Kedua, orang bisa menguasai

dengan waktu yang relatif singkat. Ketiga, lingkungan bahasa tidak

mempunyai data yang cukup bagi tata bahasa orang dewasa yang rumit.

Chomksy juga berpendapat bahwa tiap anak yang lahir dilengkapi dengan

alat penguasaan bahasa yang disebut LAD (Language Acquisition Device).

Tentang bahasa yang dikuasi anak-anak tergantung kepada lingkungan

tempat tinggalnya. Maka keturunan bangsa manapun dapat menguasai

bahasa apapun sesuai dengan tempat ia dibesarkan, anak yang tinggal di

Amerika dapat diyakini mereka dapat berbahasa inggris, begitu pula yang
9

berada di kawasan Arab, China, Indonesia. Tanpa perangkat LAD seorang

anak tidak mungkin dapat mempunyai memiliki kemampuan berbahasa

dengan waktu yang isngkat (Bawono, 2007).

2. Teori Kognitivisme, menurut teori ini perkembangan bahasa seharusnya

dilandaskan ataupun diturunkan dari perkembangan serta perubahan paling

dasar serta lebih umum pada kognitivisme manusia. Untuk itu maka urutan

perkembangan kognitivisme seorang anak dapat menjadi penentu urutan

perkembangan bahasa.

Aliran ini menyatakan kita belajar dikarenakan dari kemampuan kita dalam

melakukan tafsiran peristiwa maupun peristiwa yang terjadi pada

lingkungannya. Titik awal teori kognitif merupakan anggapan pada

kapasitas kognitif anak untuk mendapatkan struktur dalam bahasa yang

didengarnya dari lingkungan sekitar. Pemahaman, produksi, komprehensi

bahasa dalam diri anak dilihat sebagai hasil dari tahapan kognitif anak

secara berkepanjangan berubah serta berkembang. Jadi rangsangan adalah

masukan bagi anak yang diproses didalam otak. Didalam otak mengalami

mekanisme mental internal yang teratur oleh pengatur kognitif, selanjutnya

dikeluarkan berupa hasil pengolahan kognitif.

Menurut Laughlin dalam Elizabeth (1993) mengemukakan pendapatnya

mengenai belajar bahasa seorang anak dibutuhkan proses mengendalikan

pada interaksinya terhadap lingkungan. Pendekatan kognitif saat belajar

bahasa ditekankan pada pemahaman, proses mental serta aturan pada


10

perolehan, serta melihat anak sebagai sesosok yang memiliki peran aktif

ketika belajar bahasa.

3. Teori Fungsional, melaksanakan revolusi penelitiaan pada pembelajaran

serta pendapatan bahasa, sehingga mereka berpandangan bahwa bahasa

merupakan hasil manifestasi kemampuan kognitif serta afektif yang

memiliki manfaat untuk manusia itu sendiri, manusia serta lingkungan

sekitarnya agar dapat menjalin hubungan bersama sebagai langkah

menjelajar dunia. Teori tersebut menjelaskan teori navitisme yang general,

memiliki sifat abstrak, formal, serta logis. Teori fungsional lebih ditekankan

pada fungsi komunikatif.

Kemampuan bahasa anak tergantung pada faktor kognitif anak, apa yang

mereka ketahui akan menentukan kemampuan bahasa verbal serta

pemahaman sebuah pesan. Oleh karena itu, para ahli bahasa mencari cara

untuk mengatasi struktur kaidah dimana fungsi bahasa serta keterkaitan

wujud bahasa bersama fungsi tersebut. Slobin menyatakan bahwa

penentuan kompleksitas makna didasarkan pada perkembangan kognitif

serta urutan perkembangan daripada kompleksitas bahasa tersebut.

Dapat dilihat kontruktivitas sosial memberikan penekanan pada prespektif

fungsional. Bahasa sebenarnya dipakai dalam berkomunikasi melalui

interaksi yang berfungsi sebagai komunikatif bahasa serta dipergunakan

dalam Analisa bahasa secara baik maka fungsi serta komunikatif harus

dilaksanakan kajian bersama keseluruhan variabel (Susanto, A: 2017).


11

2.1.3 Aspek-Aspek Perkembangan Bahasa

Aspek perkembangan bahasa pada anak terlihat pada usia ke 4 tahun dan

seterusnya. Karena pada usia ini anak telah memiliki kemampuan untuk

menyatakan keiinginan, penolakkan secara langsung. Aspek yang dapat dilakukan

pengamatannya pada perkembangan bahasa anak, antara lain:

a. Kosa kata

Anak memiliki kemampuan menghapal kosa kata baru setelah dipelajari dari

lingkungan sekitarnya dengan cepat. Seiring dengan perkembangan dari hasil

hubungan anak dengan lingkungan akan semakin besar, pesat serta banyak

kosakatanya.

b. Sintaksis

Anak belajar susunan bahasa dengan lingkungannya. Meskipun belum serasi

dengan kalimat yang tepat dalam bahasa, namun dikarenakan sering mendengar

serta mengucapkan maka anak bisa menggunakan tata bahasa dengan baik.

Sintaksis sendiri berupa berbagai kata yang dipadukan sehingga terbentuklah

kalimat yang bisa dimengerti.

c. Semantik

Semantik ialah anak memiliki kemampuan dalam pengungapan tujuan sesuai

keinginan dengan perkataan yang memperlihatkan rasa keberatan karena

mempunyai perkataan yang tepat.

d. Fonem

Fonem adalah kemampuan anak dalam menirukan bunyi huruf vokal bukan

sekedar melakukan ejaan pada abjad namun sudah dapat melakukan pengucapan
12

kata serta paham akan maksud dari yang mereka ucapkan misalnya K.A.K.E.K

menjadi kakek.

e. Fonologi

Fonologi merupakan keahlian dalam menangkap serta membentuk bunyi

percakapan misalnya jika individu mendengarkan bahasa yang tidak berasal dari

daerah mereka maka akan sulit mengerti apa yang dikatakan orang tersebut.

f. Morfologi

Morofologi merupakan tata bahasa yang digunakan berbentuk kalimat, sehingga

sistematis serta mdah dipahami oleh orang ramai, karena identic dengan proses

penggunaannya.

2.1.4 Fungsi Perkembangan Bahasa

Menurut John W Santrock dalam Robingatin, (2019) bahasa diperlukan untuk

menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan orang lain. Bahasa dapat

memampukan seseorang untuk mendeskripsikan kejadian yang terjadi di masa lalu

dan merencanakan masa depan. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan

informasi ke setiap generasi selanjutnya dan dapat menghasilkan warisan budaya

yang kaya. Dalam membahas fungsi bahasa untuk anak, maka Depdiknas

menjabarkannya menjadi 4 fungsi, yaitu sebagai alat untuk:

1. Sebagai alat untuk berkomunikasi dengan lingkungan,

2. Sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan intelektual anak,

3. Sebagai alat untuk mengembangkan ekspresi anak,

4. Sebagai alat untuk menyatakan perasaan dan buah pikiran kepada orang lain.
13

2.1.5 Indikator Perkembangan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 137 Tahun 2013 tentang

Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini tingkat perkembangan bahasa anak

dibagi menjadi:

1) Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks, meliputi:

a. Mengetahui maksud dari pertanyaan yang diberikan.

b. Anak menjawab pertanyaan dengan baik.

c. Anak menjawab sesuai dengan pertanyaan.

2) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama, meliputi:

a. Menyebutkan nama hewan dengan awalan huruf sama.

b. Menyebutkan nama buah yang memiliki awalan yang sama.

c. Mengelompokkan gambar yang memiliki bunyi yang sama.

3) Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal

symbol-symbol untuk persiapan menulis dan berhitung, meliputi:

a. Anak memperhatikan ketika melakukan kegiatan belajar dan menirukan.

b. Menyebutkan nama benda yang ada di sekitar.

c. Menyebutkan huruf konsonan dan vocal.

4) Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat, predikat,

keterangan), meliputi:

a. Anak berkomunikasi dengan kalimat yang berstruktur.

b. Anak membuat pertanyaan dengan baik.

c. Anak menjawab pertanyaan dengan baik.


14

5) Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain,

meliputi :

a. Anak mengungkapkan pendapat.

b. Anak menceritakan kembali kejadian yang ia alami.

6) Melanjutkan sebuah cerita/dongeng yang telah diperdengarkan, meliputi :

a. Anak menyambung cerita yang disampaikan dengan baik.

b. Anak menyampaikan cerita yang telah didengar dengan ringkas.

7) Menunjukkan pemahaman konsep-konsep dalam buku cerita, meliputi:

a. Anak bercerita dengan menggunakan intonasi.

b. Anak bercerita sambil berekspresi.

2.1.6 Tingkat Pencapaian Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

a. Memahami Bahasa

1. Mengerti beberapa perintah secara bersamaan.

2. Mengulang kalimat yang lebih kompleks.

3. Memahami aturan dalam suatu permainan.

4. Senang dan menghargai bacaan.

b. Mengungkapkan Bahasa

1. Menjawab pertanyaan yang lebih kompleks.

2. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi yang sama.

3. Berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal

simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis dan berhitung.

4. Menyusun kalimat sederhana dalam struktur lengkap (pokok kalimat-

predikat-keterangan).
15

5. Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain.

6. Melanjutkan sebagian cerita/ dongeng yang telah diperdengarkan.

7. Menunjukkan pemahaman konsep-konsep dalam buku cerita.

c. Keaksaraan

1. Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal.

2. Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya.

3. Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama.

4. Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf.

5. Membaca nama sendiri.

6. Menuliskan nama sendiri.

7. Memahami arti kata dalam cerita.

2.1.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa

Faktor yang memperngaruhi perkembangan bahasa anak ialah sebagai berikut:

1. Faktor Kesehatan

Kesehatan berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak, terutama diusia

awal kehidupan mereka. Jika saat usia 2 tahun pertama, anak mengalami sakit

berkepanjangan, maka anak akan cenderung mengalami kelambatan ataupun

kesulitan ketika proses perkembangan bahasanya.Oleh sebab itu, dalam rangka

pemeliharaan perkembangan bahasa anak dengan normal, orangtua seharusnya

lebih memerhatikan kesehatan anaknya. Usaha yang bisa dilakukan seperti

memberi ASI, makanan bergizi, memelihara kebersihan tubuh anak, ataupun

melakukan pemeriksaan anak ke dokter ataupun puskesmas.


16

2. Intelegensi

Perkembangan bahasa pada anak bisa diketahui dari tingkatan intelegensi anak

yang meimiiki perkembangan bahasa sangat pesat, dimana secara umum

memiliki intelegensi normal atau diatas normal.

3. Status sosial – ekonomi keluarga

Sejumlah studi mengenai keterkaitan diantara perkembangan bahasa dengan

status sosial-ekonomi, keadaan seperti ini terjadi karena adanya perbedaan

kesempatan untuk belajar (keluarga miskin cenderung kurang dalam

memberikan perhatian untuk perkembangan bahasa anaknya)

4. Jenis kelamin

Ditahun pertama anak, tidak terdapat perbedaan didalam vokalisasi antara pria

dan wanita. Akan tetapi ketika berusia 2 tahun, anak wanita memperlihatkan

yang sangat pesat perkembangannya dibandingkan anak laki-laki.

5. Hubungan keluarga

Hubungan ini diartikan sebagai tahapan pengalaman interaksi serta komunikasi

terhadap lingkungan, terutama keluarga yang mengajarkan, melatih, serta

memberi contoh berbahasa yang baik untuk anak-anak mereka.

2.1.8 Gangguan-Gangguan Dalam Perkembangan Bahasa

Gangguan perkembangan bahasa dapat diartikan sebagai ketidakmampuan

anak untuk memahami atau menggunakan kata dalam konteks tertentu secara verbal

atau nonverbal. Selain itu, anak juga mengalami keterlambatan dalam semantic,

sintaks dan fonologisnya, sehingga anak berkebutuhan khusus mengalami


17

transformasi yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan berinteraksi dan

berkomunikasi (Ferliana dan Agustina, 2015).

Adapun gangguan-gangguan dalam perkembangan bahasa anak usia dini

sebagai berikut (Ferliana dan Agustina, 2015) :

1. Gangguan Fonologi

Anak yang mengalami gangguan fonologi biasanya ditandai dengan anak tidak

mampu menggunakan bunyi secara benar dan mekanisme bunyi/bicara yang

dihasilkan kurang mudah untuk dipahami.

2. Gangguan Morfologi

Anak yang mengalami gangguan morfologi ditandai dengan anak-anak kesulitan

dengan kata jamak, terutama bentuk yang berubah-ubah. Kesulitan ini berkaitan

dengan gangguan persepsi pendengaran dan memori jangka pendek.

3. Gangguan Sintaks

Beberapa anak mengalami kesulitan untuk memahami dan menghasilkan

struktur kalimat yang kompleks.

4. Gangguan Semantik

Gangguan semantik merupakan kesulitan dalm memahami makna, kata, frase

dan hubungan dengan anak kalimat, asbtrak dan bentuk bahasa.

5. Pragmatic

Anak yang mengalami gangguan pragmatic memiliki kesulitan menyesuaikan

dengaan gaya bahasa dan kommunikasi yang sesuai dengan kebutuhan

pendengar atau dalam konteks interpersonal.


18

Pada dasarnya tingkat dan sifat gangguan bahasa pada anak usia dini dapat

diketahui sejak anak masuk sekolah. Anak yang mengalami gangguan bahasa ini

pada umumnya mengalami kendala dalam keterampilan me-recall kembali

informasi, sintaks, semantic dan pragmatic akibat kurang keterampilan sosial.

2.2 Keaksaraan Anak Usia Dini


2.2.1 Pengertian Keaksaraan
Keaksaraan awal atau Pra-keaksaraan adalah istilah yang digunakan untuk

menjelaskan kemampuan anak dalam menggunakan aksara atau membaca dan

menulis yang dikuasai sebelum anak belajar cara membaca dan menulis

(Rachmadaniar, 2017). Keaksaraan awal merupakan tatanan fondasi untuk

mengusai kemampuan membaca dan menulis yang menyenangkan.

Keaksaraan merupakan kemampuan menyebutkan simbol-simbol yang

dikenal, mengenal huruf, huruf awal dari nama benda-benda yang ada di sekitar,

menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi atau huruf dan membaca

nama sendiri. Keadaan keaksaraan awal ini harus dikembangkan dengan baik di

PAUD dan tidak dialihkan dengan penguasaan keaksaraan konvensional yang akan

melelahkan anak dan menimbulkan pengalaman negatif terhadap membaca dan

menulis.

Keaksaraan awal dapat dibangun sejak bayi dan di usia dini melalui peran serta

orang dewasa dalam kegiatan bermakna yang melibatkan berbicara dan aksara.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perkembangan keaksaraan anak usia

dini merupakan bagian dari perkembangan bahasa yang sangat penting untuk

dikembangkan.
19

2.2.2 Teori Keaksaraan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005) Aksara adalah

sistem tanda grafis yang diguanakan manusia untuk berkomunikasi dan sedikit

banyaknya mewakili ujaran; jenis sitem tanda grafis tertentu misalnya aksara

pallawa, aksara inka; huruf. Beraksara memiliki aksara; mampu membaca dan

menulis usaha itu dapat dianggap sebagai langkah awal proses peralihan dari bahsa

ibu sampai bahasa nasional.

Teori mengenal huruf menurut Burnett adalah mengenal huruf penting bagi

anak usia dini didengar dari lingkungannya, baik huruf latin, huruf arab dan lain-

lain. Berbagai huruf dikenal anak menumbuhkan kemampuan memilih dan

mengurutkan berbagai jenis huruf. Melatih anak mengenal huruf dan

melafalkannya harus diulang-ulang. Menurut Carol Seefeldt dan Barbara A Wasik

mengatakan bahwa sangat umum anak-anak mengalami kesulitan membedakan

huruf “F” atau “N” dari huruf “M” dan “B” DAN “D”.

Keaksaraan adalah semua kegiatan melibatkan berbicara, mendengarkan,

membaca, menulis dan memahami bahasa lisan dan tulisan. Mengenal keaksaraan

dini adalah kemampuan mengenal huruf vokal dan konsonan merupakan

kemampuan dasar anak membaca sejak dini dan menulis (Maysaroh, 2018). Anak-

anak harus diperkenalkan dengan huruf sejak usia dini. Kemampuan mengenal

keaksaraan awal adalah kemampuan mengenali vokal dan konsonan tergolong

kemampuan fonologis.
20

2.2.3 Tujuan Keaksaraan

Perkembangan kemampuan awal baca tulis melalui berbagai bentuk permainan

di TK (Depdiknas, 2017) bertujuan untuk:

1. Mendeteksi kemampuan awal membaca dan menulis anak. Perbedaan individual

anak sebagai hasil pengaruh (Intervensi) yang berbeda dalam keluarga akan

terbawa dalam suasana proses belajar mengajar ditaman kanak-kanak. Ada

sebagian anak memiliki keunggulan dalam mengenal bacaan dan tulisan lebih

awal sehingga memiliki kapasitas yang lebih dalam pengalaman membaca dan

menulis.

2. Mengembangkan kemampuan menyimak, menyimpulkan dan

mengkomunikasikan berbagai hal melalui bentuk gambar dan permainan.

3. Melatih kelenturan motorik halus anak melalui berbagai bentuk permainan oleh

tangan dalam rangka mempersiapkan anak mampu membaca dan menulis.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa individu yang cerdas secara keaksaraan

menonjol dalam berkata-kata, baik lisan maupun tertulis.

2.2.4 Tahap Perkembangan Keaksaraan

Adapun tahap-tahap perkembangan yang perlu diperhatikan dalam membaca

dan menulis (Sarahaswati, 2019) meliputi:

a) Tahap Perkembangan Membaca

Membaca merupakan kegiatan yang melibatkan unsur pendengaran dan

pengamatan. Kemampuan membaca dimulai ketika anak senang mengeksplorasi


21

buku dengan cara memegang dan membolak-balik, pada anak perkembangan

membaca ada beberapa tahap:

1. Tahap fantasi

2. Tahap pembentukan konsep diri

3. Tahap membaca gambar

4. Tahap pengenalan bacaan

5. Tahap membaca lancar

b) Tahap Perkembangan Menulis

Menulis merupakan ekspresi ungkapan dari bahasa lisan ke dalam suatu bentuk

goresan/coretan. Kegiatan awal menulis dimulai ketika anak pura-pura menulis

di atas kertas, pasir atau media lainnya dalam bentuk coretan-coretan sampai

anak mampu menirukan bentuk tulisan yang sesungguhnya. Beberapa tahap

perkembangan menulis anak dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Tahap mencoret atau membuat goresan

2. Tahap pengulangan secara linier

3. Tahap menulis secara random/acak

4. Tahap berlatih huruf

5. Tahap menulis tulisan nama

6. Tahap menemukan ejaan

7. Tahap menemukan sesuai ucapan


22

2.2.5 Komponen Dasar Kemampuan Keaksaraan

Ada empat strategi dasar dalam proses pembelajaran:

1) Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan

tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.

2) Memilih sistem pendekatan pembelajaran berdasarkan aspirasi dan pandangan

hidup masyarakat.

3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik pembelajaran yang di

anggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh pengajar

dalam menunaikan tugas mengajarnya.

4) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta

stantar keberhasilan sehingga dapat dijadikan umpan balik untuk

penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.

Mengacu pada pendapat diatas, peneliti memilih strategi melihat gambar

sebagai alat peraga dengan menggunakan media teka-teki bergambar yang akan

mendukung dalam pengoptimalan kemampuan keaksaraan anak. Dalam

pembelajaran guru dapat memfasilitasi anak-anak yang memiliki kemampuan

keaksaraan dengan memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan

kemampuannya melalui berbagai media atau merancang pembelajaran sedemikian

rupa sehingga anak-anak berpeluang untuk mengaktualisasikan dirinya secara

bebas dalam melakukan berbagai kegiatan.


23

Dalam kemampuan keaksaraan terdapat enam komponen keaksaraan yaitu:

1) Motivasi akan hasil cetak (print motivation), menjadi tertarik dalam menikmati

buku.

2) Perbendaharaan kata (vocabulari), mengetahui nama-nama benda.

3) Kesadaran akan hasil (print awarnes), mengenal hasil cetak, mengetahui

bagaimana cara mengikuti kata-kata dalam suatu halaman.

4) Pengetahuan mengenai huruf-huruf (leter kwowledge), mengetahui suatu huruf

berbeda dengan yang lainnya, mengetahui nama bunyinya dan mengenal huruf

dimanapun.

5) Mengenal lafal atau fonem (phonologicall awareness), dapat mendengar dan

menirukan bunyi-bunyi hal lebih kecil dari suatu kata.

2.2.6 Strategi Pembelajaran Keaksaraan

Belajar membaca serta menulis dengan bermain tentu sangat menarik bagi anak

untuk ikut serta dalam pembelajaran serta tidak kenal akan rasa bosan ketika ikut

didalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Pada proses belajar permainan

membaca serta menulis, lingkungan memegang peran terpenting dalam memilih

strategi belajar yang hendak dilaksanakan, diantaranya perlu pertimbangan

berbagai hal ini:

1) Menciptakan suasana kondusif, sesuai dengan dorongan pada minat membaca

dan menulis bagi anak.

2) Melakukan pengembangan pada kemampuan berbahasa serta berkomunikasi

3) Mampu menciptakan kreatifitas didalam maupun diluar ruang kelas, rasa aman,

rasa nyaman, menyenangkan dan kebebasan.


24

4) Memberikan ruang gerak untuk anak.

5) Ruang gerak anak bisa dilaksankan diatas lantai.

6) Seluruh rak bisa dipakai untuk pembatas ruang.

7) Searah dengan pendapat diatas pada pembelajaran membaca awal menurut

Resmini, dkk (2006: 28) anak bisa terlibat ketika kegiatan seperti:

a. Sikap ketika duduk selama membaca.

b. Memberi latihan untuk loncatan arah pandangan serta fokusnya.

c. Memahami apa yang diceritakan guru.

d. Tanya jawab dengan guru.

e. Meperhatikan gambar yang diperlihatkan guru.

f. Melakukan pembicaraan tentang gambar dan sebagainya.

2.2.7 Indikator Perkembangan Keaksaraan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini,

indikator kemampuan keaksaraan pada anak usia 5-6 tahun adalah sebagai berikut:

1) Menyebutkan simbol – simbol huruf yang dikenal

Menurut Cormick (Mislahunnika, 2016) simbol huruf merupakan komponen

penting dalam pengembangan keaksaraan. Anak harus mengetahui atau

mengenal dan memahami huruf-huruf alfabet agar dapat membaca dan menulis.
25

2) Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya

Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat mengenal suara huruf awal dari

nama benda-benda yang ada di sekitarnya, dapat menyebutkan dan melafalkan

huruf awal dari benda-benda yang berada di sekitarnya.

3) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi / huruf awal yang sama

Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat menyebutkan kelompok gambar

yang memiliki bunyi / huruf awal yang sama seperti jika terdapat beberapa kata

seperti buku, pensil, kursi, penghapus ,seharusnya anak sudah bisa menyebutkan

hururf awal dari nama benda-benda tersebut yaitu pensil dan penghapus karena

memiliki hururf awal yang sama yaitu huruf P.

4) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf

Anak usia 5-6 tahun semestinya sudah dapat memahami hubungan antara bunyi

dan bentuk huruf dengan benar. Seperti membaca suku kata atau mengeja kata

dengan baik dengan benar.

5) Membaca nama sendiri

Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat membaca namanya sendiri dan

seharusnya sudah mengerti juga siapa nama ayah dan ibunya.

6) Menuliskan nama sendiri

Anak usia 5-6 tahun seharusnya tidak hanya bisa membaca namanya sendiri

melainkan juga harus sudah bisa menuliskan namanya sendiri untuk mengenal

identitas dirinya.
26

7) Memahami arti kata dalam cerita

Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat memahami arti kata dalam cerita

seperti memahami perintah sederhana yang diberikan guru, menceritakan sedikit

kegiatan anak di rumah.

2.2.8 Upaya Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan

Dalam peningkataan kemampuan keaksaraan akan dilakukan pendekatan-

pendekatan yang berfungsi untuk mempermudah anak dalam mempelajari dan

memahaminya (Seefeldt dan Wasik, 2008), pendekatan tersebut diantaranya:

a) Pendekatan Bahasa Seutuhnya

Tujuan dari pengajaran seluruh bahasa seutuhnya adalah anak-anak banyak

pengalaman dengan membaca dan kata tertulis sehingga mereka akan melalui

pengalaman ini, menarik pengertian yang perlu dari huruf cetak untuk

mengidentifikasi masing-masing kata dan menarik maknanya.

b) Pendekatan Fonik

Dalam sebuah pendekatan fonik untuk membaca, anak-anak secara terang-

terangan diajarkan bagaimana huruf-huruf abjad dan kelompok-kelompok huruf

diterapkan pada bunyi-bunyi dalam kata.

2.3 Penelitian Relevan

Agar menghindari duplikasi, penulis perlu melakukan penelusuran terhadap

penelitian terdahulu. Dari hasil penelusuran tersebut, didapatkan beberapa

informasi penelitian yang relevan. Penelitian relevan yang penulis kaji sesuai

dengan masalah pada penelitian ini ialah sebagai berikut:


27

1. Penelitian yang dilakukan oleh Syisva Nurwita dan Ranny Fitria Imran, 2021

tentang “Perkembangan Sosial Emosional dan Perkembangan Bahasa Anak Usia

Dini Pasca Masa Pandemi” dengan hasil kemampuan sosial-emosional dan

bahasa anak di awal pandemi sangat rendah, hal ini disebabkan beberapa faktor

diantaranya anak yang terlalu lama tidak bertemu teman sehingga dapat

membantu sosial perkembangan emosi dan bahasa anak-anak tidak berfungsi

dengan baik. Persamaan penelitian ini dengan penulis adalah pada salah satu

variabel yang hendak diamati, yaitu perkembangan bahasa anak pasca pandemi.

Perbedaan penelitian ini dengan penulis adalah tempat dan waktu penelitian,

pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK),

sedangkan penulis menggunakan jenis penelitian studi kasus.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Novy Dwi Mandasari, dkk, 2021 tentang

“Mengukur Kemampuan Keaksaraan Anak Usia Dini Melalui Instrumen

Penilaian” dengan hasil instrumen penilaian kemampuan keaksaraan telah

memenuhi kriteria valid, reliabel serta memiliki kualitas yang baik dan layak

digunakan sebagai instrumen penilaian pada anak usia dini. Persamaan

penelitian ini dengan penulis adalah pada teknik pengumpulan data, yaitu

observasi dan wawancara. Perbedaan penelitian ini dengan penulis adalah

tempat dan waktu penelitian, pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian

pengembangan, sedangkan penulis menggunakan jenis penelitian studi kasus.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ai Listriani, dkk, 2021 tentang “Kemampuan

Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun dalam Penerapan Metode Spalding di TK

Quantum Indonesia” dengan hasil kemampuan keaksaraan anak dapat


28

dipengaruhi oleh adanya penerapan metode Spalding, hal tersebut dilihat dari

kemampuan menguasai pengetahuan tentang huruf dan kata, kemampuan dasar

menulis dan membuat coretan bermakna, serta ketertarikan terhadap

tulisan/cetakan. Persamaan penelitian ini dengan penulis adalah menggunakan

metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Perbedaan penelitian ini

dengan penulis adalah tempat dan waktu penelitian.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Zahrotun Nisa, dkk, 2021 tentang

“Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Awal Melalui Kegiatan Bermain

Kartu Huruf Bergambar” dengan hasil penggunaan media yang tepat dan

menarik dalam kegiatan pembelajaran, dapat memberikan motivasi belajar pada

peserta didik. Persamaan penelitian ini dengan penulis adalah pada variabel yang

hendak diamati, yaitu kemampuan keaksaraan awal pada anak. Perbedaan

penelitian ini dengan penulis adalah pada penelitian ini menggunakan jenis

penelitian tindakan kelas (PTK), sedangkan penulis menggunakan jenis

penelitian studi kasus.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Ance Cahyati, 2020 tentang “Pengembangan

Aspek Bahasa Melalui Daring Selama Masa Pandemi Covid 19 Di RA Nurul

Huda” dengan hasil pada kondisi pandemi Covid 19, tidak menjadikan suatu

halangan dalam pembelajaran yang dibatasi dengan aturan PJJ yang ditetapkan

pemerintah kreatifitas guru serta penguasaan kompetensi lainya, menyangkut

penguasaan paedagogik serta wawasan belajar sangat lah berpengaruh terhadap

pembelajaran dimasa pandemi. Persamaan penelitian ini dengan penulis adalah


29

menggunakan metode kualitatif deskriptif. Perbedaan penelitian ini dengan

penulis adalah tempat dan waktu penelitian.

2.4 Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teori tersebut, maka kerangka berfikir dalam penelitian

adalah:
Menyebutkan simbol-simbol
huruf yang dikenal.
Perkembangan Bahasa Keaksaraan
Mengenal suara huruf awal
dari nama benda-benda yang
ada disekitarnya.

Menyebutkan kelompok
gambar yang memiliki
bunyi/hururf awal yang sama.

Memahami hubungan antara


bunyi dan bentuk huruf.

Membaca nama sendiri.

Menuliskan nama sendiri.

Memahami arti kata dalam cerita.

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat untuk mencari dan mengumpulkan data penelitian ini, dilaksanakan di

TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi anak usia kelompok B yang beralamat di Jalan

Pangeran Hidayat Lorong Siswa Kel. Sukakarya Kec. Kotabaru Kota Jambi, Jambi

36127.

Dalam melakukan penelitian ini waktu yang digunakan peneliti pada 01

Desember 2021 sampai dengan selesai.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis

penelitian studi kasus. Sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam

penelitian ini, yaitu dari 2 anak yang kemampuan bahasa dalam lingkup

keaksaraannya belum berkembang secara optimal di Kelompok B TK Negeri

Pembina 2 Kota Jambi, Provinsi Jambi.

Jenis penelitian studi kasus dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu: 1). Studi

Kasus yang bersifat kuratif dan disebut Studi Kasus Retrospektif (Retrospective

Case Study, dan 2). Studi Kasus Prospektif (Prospective Case Study). Studi kasus

yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu Studi Kasus Retrospektif

(Retrospective Case Study). Hal ini dikarenakan peneliti tidak mengambil tindakan

untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi tersebut. Peneliti hanya memberikan

masukan dan saran dari hasil penelitian tersebut.

30
31

3.3 Data dan Sumber Data

Peneliti mengambil informan dari guru, siswa dan orang tua siswa untuk

dijadikan sebagai acuan data penelitian. Dalam hal ini informan peneliti adalah guru

kelas B3 dan siswa kelas B3 serta wali murid siswa kelas B3. Adapun data dalam

penelitian ini dikelompokkan menjadi dua data, yaitu data primer dan data

sekunder.

Data primer adalah data yang di dapatkan secara langsung dari subyek

penelitian. Dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan

menggunakan instrumen-instrumen yang telah ditetapkan. Data primer

dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian. Data

primer dalam penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara. Sedangkan data

sekunder merupakan berbagai informasi yang telah ada sebelumnya dan dengan

sengaja dikumpulkan oleh peneliti untuk melengkapi kebutuhan data penelitian.

Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah

tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan. Data sekunder akan diambil dari hasil observasi, dokumentasi, dan

referensi.

3.4 Informan Penelitian

Dari subjek yang diambil ini tidak digunakan istilah populasi maupun sampel,

karna peneliti ini merupakan penelitian kualitatif. Oleh sebab itu penentuan

informan penelitian bukan pada besarnya jumlah orang yang diperlukan untuk

memberikan informasi (data), melainkan siapa saja diantara mereka yang lebih
32

banyak terlibat dalam peristiwa atau mewakili informasi yang penting yang

diperlukan dalam penelitian kualitatif.

Teknik pengambilan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive

sampling, yakni pengambilan sampel bukan didasarkan atas strata, random, atau

daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Kriteria-kriteria tersebut

diantaranya adalah anak, guru, dan orang tua. Dimana anak dalam penelitian

sebagai informan yang akan di observasi, sedangkan guru dan orang tua sebagai

informan yang akan di wawancarai.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang dilakukan peneliti agar

bisa mendapatkan data selaras dengan yang diinginkan. Adapun teknik

pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri. Setelah

melakukan evaluasi diri, peneliti juga dibantu dengan paduan observasi dan paduan

wawancara.

a. Observasi

Observasi pada anak adalah pengumpulan data untuk mendapatkan informasi

dengan cara pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak, dan

kemampuan yang telah dicapai anak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

jenis observasi sistematis, yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

pedoman sebagai instrumen pengamatan.


33

Tujuan menggunakan teknik pengumpulan data ini untuk mencatat proses, hal-

hal, perilaku, tindakan, perkembangan, dan sebagainya tentang perkembangan

bahasa anak usia 5-6 tahun dilihat dari keaksaraannya.

b. Wawancara

Wawancara ialah salah satu teknik pengumpulan data yang banyak digunakan

oleh penelitian deskriptif kualitatif. Sebelum melaksanakan wawancara peneliti

menyiapkan instrumen wawancara yang disebut pedoman wawancara (interview

guide). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik wawancara semi

terstruktur. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara

teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Dalam hal ini orang-

orang yang akan diwawancarai antara lain:

1. Orang Tua dari anak yang bersekolah di Kelompok B3 TK Negeri Pembina 2

Kota Jambi

2. Guru kelas Kelompok B3 TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pedukung yang dikumpulkan sebagai penunjang

observasi dan wawancara. Dokumentasi sangat penting digunakan dalam

penelitian karena untuk mendapatkan jawaban dari kegiatan dan sebagai bukti

dari suatu penelitian yang berguna sebagai penguat. Metode dokumentasi dalam

penelitian ini berupa portofolio anak, hasil karya anak, foto-foto serta video

dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang menggambarkan mengenai

perkembangan bahasa keaksaraan anak dalam kelompok B TK Pembina 2 Kota

Jambi.
34

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti bertindak sebagai instrument

sekaligus pengumpulan data. Instrumen selain manusia (seperti; angket, pedoman

wawancara, pedoman observasi, dan sebagainya) dapat pula digunakan, tetapi

fungsinya terbatas sebagai pendukung. Tugas peneliti sebagai instrumen kunci.

Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti adalah mutlak Murni

dalam Anufia dan Alhamid (2017).

1. Pedoman Observasi
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Kemampuan Keaksaraan
Variable Sub Indikator Deskriptor Deskripsi
Variabel
Menyebutkan Kemampuan
simbol- menyebutkan
simbol huruf simbol-simbol
yang dikenal huruf vocal atau
konsonan yang
dikenal
dilingkungan
sekitar
Mengenal Kemampuan
suara huruf menyebut nama-
Perkembangan awal dari nama benda yang
bahasa anak Keaksaraan nama benda- suara huruf
usia 5-6 tahun benda yang awalnya sama
ada
disekitarnya
Menyebutkan Kemampuan
kelompok menyebutkan dan
35

gambar yang menunjukkan


(Permendikbud memiliki kelompok
Nomor 137
bunyi/huruf gambar yang
Tahun 2014)
awal yang memiliki huruf
sama awal sama
Memahami Kemampuan
hubungan memahami
antara bunyi hubungan antara
dan bentuk bunyi dan bentuk
huruf huruf
Membaca Kemampuan
nama sendiri membaca nama
sendiri dengan
lengkap
Menuliskan Kemampuan
nama sendiri menuliskan nama
sendiri dengan
lengkap
Memahami Kemampuan
arti kata memahami arti
dalam cerita kata dalam
sebuah cerita
sederhana
walaupun tidak
sama tulisan
dengan yang
diungkapkan
36

2. Pedoman Wawancara
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Kemampuan Keaksaraan
Indikator Deskriptor Panduan Deskripsi
Keaksaraan anak wawancara
usia 5-6 tahun

Menyebutkan Anak mampu Apakah anak sudah


simbol-simbol menyebutkan mampu
huruf yang simbol-simbol menyebutkan
dikenal huruf vocal atau simbol-simbol
konsonan yang huruf vocal atau
dikenal konsonan yang
dilingkungan dikenal
sekitar dilingkungan
sekitarnya?
Mengenal suara Anak mampu Apakah anak sudah
huruf awal dari menyebut nama- mampu
nama benda- nama benda yang menyebutkan
benda yang ada suara huruf nama-nama benda
disekitarnya awalnya sama yang suara huruf
awalnya sama?
Menyebutkan Anak mampu Apakah anak sudah
kelompok gambar menyebutkan mampu
yang memiliki kata-kata yang menyebutkan dan
bunyi/huruf awal mempunyai huruf menunjukkan
yang sama awal sama, misal: kelompok gambar
apel, air, ayam dll. yang memiliki
Menghubungkan huruf awal sama?
gambar atau
benda dengan
kata
37

Memahami Anak mampu Apakah anak sudah


hubungan antara melafalkan mampu memahami
bunyi dan bentuk masing-masing hubungan antara
huruf huruf sesuai bunyi dan bentu
dengan bentuk huruf?
hurufnya
Membaca nama Anak mampu Apakah anak sudah
sendiri membaca nama mampu membaca
sendiri dengan nama sendiri
lengkap dengan lengkap?
Menuliskan nama Anak mampu Apakah anak sudah
sendiri menuliskan nama mampu
sendiri dengan menuliskan nama
lengkap sendiri dengan
lengkap?
Memahami arti Anak mampu Apakah anak sudah
kata dalam cerita memahami arti mampu memahami
kata dalam sebuah arti sebuah cerita
cerita sederhana sederhana?
walaupun tidak
sama tulisan
dengan yang
diungkapkan

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal perumusan

masalah atau sebelum memasuki lapangan selama dilapangan dan setelah selesai

dilapangan. Teknik analisis data diperoleh dari berbagai sumber data dengan

menggunakan teknik analisis data yang bermacam-macam (triangulasi) dan dalam


38

penelitian ini pengumpulan data dilakukan secara terus menerus sampai datanya

jenuh. Menurut Miles dan Hubarman dalam Hamzah (2010:99), teknik analisis data

yang digunakan dalam penelitian kualitatif mencakup proses reduksi data, tampilan

data, dan verifikasi. Teknis analisis data yang digunakan dengan cara

mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan.

Berikut ini adalah teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti :

1. Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data peneliti mengumpulkan informasi berkaitan dengan

kemampuan bahasa anak dilihat dari keaksaraannya pada Kelompok B TK

Negeri Pembina 2 Kota Jambi.

2. Reduksi data

Reduksi data berarti memotong atau menguraikan data yang belum relevan

dengan masalah dan fokus penelitian. Proses ini dilakukan setelah data yang

diperoleh dari sumber data yang dibaca berulang-ulang sampai dapat dipahami

secara keseluruhan. Data yang relevan akan dipertahankan, sedangkan yang

tidak relefan tidak digunakan tetapi tetap ada pada dokumen data. Peneliti

mengumpulkan semua data dilapangan dari hasil observasi dan wawancara yang

terkumpul kemudian dirangkum, membuang yang tidak perlu dan memfokuskan

hal-hal yang berkaitan mengenai kemampuan bahasa anak dilihat dari

keaksaraannya pada Kelompok B TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi, kemudian

peneliti mengelompokkan jenis data sesuai dengan masalah yang telah

dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas.


39

Peneliti melakukan penelitian ini dan memilih beberapa tahapan pada reduksi

data, yaitu :

1) Melakukan kegiatan awal di TK Negeri Pembina 2 Kota jambi. Kegiatan ini

bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan bahasa anak dilihat dari

keaksaraannya pada Kelompok B TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi.

2) Menentukan subjek-subjek penelitian yang akan dijadikan sebagai informan

penelitian.

3) Melakukan observasi mengenai kemampuan bahasa anak dilihat dari

keaksaraannya pada Kelompok B TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi.

4) Mencatat hasil observasi dan wawancara dari guru kelas, orang tua dan siswa

kelompok B TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi.

3. Penyajian data

Langkah selanjutnya setelah reduksi data adalah penyajian data. Dengan

penyajian data maka akan memudahkan peneliti untuk memahami dan

menafsirkan data, merencanakan rencana kerja selanjutnya berdasarkan apa

yang telah dipahami tersebut. Penyajian data merupakan sekumpulan data yang

dipilih sehingga dapat memberikan deskripsi menuju proses penarikan

kesimpulan. Data tersebut perlu disajikan dan direduksi dalam laporan yang

teratur, mudah dibaca dan dipahami secara keseluruhan.

4. Kesimpulan

Langkah terakhir setelah penyajian data adalah penarikan kesimpulan atau

verifikasi. Dalam penelitian ini peneliti menarik kesimpulan pada hasil reduksi

data. Penarikan kesimpulan berdasarkan penyajian data yang telah disusun


40

kemudian ditarik kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian ini nanti akan

didapat setelah peneliti melihat bagaimana kemampuan perkembangan bahasa

anak dilihat dari keaksaraannya pada Kelompok B TK Negeri Pembina 2 Kota

Jambi.

3.8 Uji Keabsahan Data

Dalam penelitian ini uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data.

Teknik triangulasi berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang

berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Dalam hal

triangulasi, Susan Stainback dalam Sugiyono (2016) menyatakan bahwa “the aim

is not to determine the truth about some social phenomeno, rather the purpose of

triangulation is to increase one’s understanding of what ever is being

investigated”. Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang

beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap

apa yang telah ditemukan.

3.9 Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menyusun langkah-langkah dalam melakukan

penelitian, antara lain sebagai berikut:

1. Peneliti melakukan observasi awal di TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi, yaitu

pada kelompok B untuk melihat permasalahan terkait perkembangan bahasa

anak. Pada tahap ini peneliti melihat indikator tingkat pencapaian keaksaraan

pada anak.
41

2. Kemudian peneliti melakukan penelitian pada anak usia 5-6 tahun di Kelompok

B3 TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi sesuai dengan kisi-kisi observasi yang

telah dibuat dan mewawancarai orang tua dan guru.

3. Selanjutnya mengidentifikasi serta mendeskripsikan data penelitian dan

menyusun laporan hasil dari penelitian diakhiri dengan membuat kesimpulan

akhir dari penelitian ini.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian


4.1.1 Profil TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi

Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi. Secara

geografis beralamat di Jl. Pangeran Hidayat Lorong Siswa RT.06 Kel. Sukakarya

Kec. Kotabaru Kota Jambi, Jambi 36127 yang memiliki luas secara keseluruhan

mencapai 702 M². TK ini didirikan pada tahun 1997. Pada tahun 2015 sekolah ini

terakreditasi dengan predikat C dengan pembelajaran menggunakan kurikulum

2013. Seiring dengan berjalannya waktu sekolah ini terus berkembang sehingga

memiliki 64 siswa, untuk kelompok Tk A jumlah anaknya sebanyak 4 orang anak

usia 4-5 tahun, dan untuk anak Tk B sebanyak 60 orang anak. Dengan guru

berjumlah 7 orang, 1 orang TU, dan 1 orang penjaga kebersihan.

4.1.2 Tenaga Pendidik TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi

Berikut adalah daftar nama guru yang mengajar di TK Negeri Pembina 2 Kota

Jambi:

No. Tenaga Pendidik Jabatan

1. Siti Aisyah, S. Pd Kepala Sekolah

2. Ropiah, S. Pd Guru Kelas B1

3. Jamillah Guru Kelas B1

4. Novianti, S. Pd Guru Kelas B2

5. Erna, S. Pd.AUD Guru Kelas B3

42
43

6. Susana, S. Pd.AUD Guru Kelas B4

7. Juliani Sihombing, S. Pd Guru Kelas A

8. Said Zen Guru Iqra’

Sumber : TK Negeri Pembina 2 Kota jambi (2022)


Tabel 4. 1 Nama Tenaga Pendidik

4.1.3 Sarana dan Prasarana TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi

Sarana dan prasarana merupakan suatu hal penting untuk menunjang proses

pembelajaran yang ada di sekolah. Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di

TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No Sarana Dan Prasarana Jumlah

1 Ruang Kepala Sekolah 1

2 Ruang Tata Usaha 1

3 Ruang Guru 1

4 Ruang Kelas 5

5 Gudang 1

6 WC 6

Sumber : TK Negeri Pembina 2 Kota jambi (2022)


Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana di TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi

4.1.4 Visi Misi dan Tujuan TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi

Visi TK Pembina 2 Kota Jambi :

“Menciptakan manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, Kreatif, Mandiri, dan Berilmu”


44

Misi TK Pembina 2 Kota Jambi :

 Membentuk sikap dan perilaku anak melalui pembiasaan

 Membiasakan anak bertutur kata dan bersikap secara baik dan sopan

 Mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak dalam proses

pembelajaran dengan suasana yang menyenangkan dan kondusif

 Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan berprinsip pada PAIKEM

(Pembelajaran Aktif, Inovatif, Efektif, Menyenangkan)

 Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengaktualisasikan diri

mengembangkan kemampuan dan bakatnya.

Tujuan TK Pembina 2 Kota Jambi :

 Tujuan Jangka Panjang

- Menjadi contoh yang baik bagi TK swasta

- Meningkatkan mutu pendidikan di taman kanak-kanak

- Meningkatkan kualitas belajar mengajar

- Meletakkan dasar-dasar perkembangan yang ada kaitannya dengan

perkembangan anak

- Mengembangkan kreativitas anak didik

 Tujuan Jangka Pendek

- Memotivasi anak untuk belajar lebih baik

- Menilai perilaku anak sehari-hari

- Menciptakan sumber daya manusia sedini mungkin

- Meningkatkan kualitas dan kuantitas anak

- Mampu menyelesaikan tugas sehari-hari yang diberikan kepada anak


45

4.2 Deskripsi Hasil Temuan Penelitian

Penelitian ini di lakukan di TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi yang

merupakan salah satu sekolah yang terdapat di kecamatan kota baru, kota

jambi. Data penelitian diperoleh dari observasi langsung di sekolah tersebut.

Peneliti memperoleh data dari hasil observasi awal dan pada saat melakukan

penelitian menggunakan instrument penelitian. Penelitian dilakukan untuk

memfokuskan data yang akan dikumpulkan. Peneliti melakukan observasi

langsung di TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi khususnya di kelompok B3 dan

mengamati tentang bagaimana kemampuan bahasa anak dilihat dari

keaksaraan nya pada kelompok B di TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi.

Berikut ini penjelasan mengenai hasil data yang diperoleh peneliti

dalam penelitian kali ini:

1) Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal

Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal maksudnya anak harus dapat

mengetahui atau mengenal simbol-simbol huruf vokal dan konsonan karna itu

merupakan kemampuan pertama yang penting untuk menuju kemampuan yang

lainnya yaitu kemampuan membaca. Memperkenalkan huruf sekaligus melatih

kemampuan mengingat huruf pada anak usia dini adalah hal yang diperlukan

untuk menstimulus perkembangan bahasa anak terutama kemampuan pra

membaca.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada saat penelitian di TK Negeri

Pembina 2 Kota Jambi pada kelompok B3 peneliti dapat mengetahui bahwa

anak-anak terlihat sudah aktif dalam menyebutkan simbol huruf a-z secara
46

beruntun. Contohnya ketika anak diminta untuk membaca rangkaian huruf-huruf

di papan tulis, anak terlihat menjawab dengan bersemangat dikarenakan anak

sudah bisa menyebutkan huruf yang dikenalnya.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa anak AGF sudah

mampu dalam menyebutkan simbol huruf yang dikenalnya. Hal itu terlihat saat

guru meminta anak secara begantian menyebutkan simbol huruf yang diminta

oleh guru terlihat AGF dan NPR menjawab nya dengan benar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Guru kelompok B3 apabila terdapat

masih ada anak yang belum mampu menyebutkan simbol-simbol huruf ia akan

lebih memperhatikan nya, salah satunya ketika guru mengenalkan abjad a-z

melalui kegiatan bernyanyi bersama dengan anak yaitu menyanyikan lagu abc

dengan bahasa Indonesia sambil bertepuk tangan ketika bernyanyi guru

memperhatikan gerak mulut masing-masing anak untuk mengetahui anak yang

tidak ikut benyanyi. Hal tersebut ia lakukan agar tidak ada lagi anak yang tidak

mengenal simbol-simbol huruf. Sementara itu, orang tua AGF dan NPR

mengungkapkan bahwa saat dirumah mereka mengajarkan kepada anak

mengenalkan huruf dengan cara menempelkan huruf-huruf alphabet di dinding

dan mengikutsertakan anak dalam les privat baca tulis.

Responden 1 : Guru

Hasil wawancara dengan Ibu Guru Kelompok B3, mengatakan bahwa,

“Anak-anak saat proses pembelajaran dikelas, rata-rata sudah bisa


menyebutkan huruf-huruf yang dikenalnya dengan jelas. Karena saat
dikelas saya memulai mengenalkan huruf abjad dari a-z kemudian
dilanjutkan dengan mengenalkan pada anak-anak dari huruf yang ada
pada nama anak tersebut kemudian baru belajar dari buku alphabet dan
cerita menarik yang anak sukai. Ketika mengenalkan abjad a-z melalui
kegiatan bernyanyi bersama dengan anak yaitu menyanyikan lagu abc
47

dengan bahasa Indonesia sambil bertepuk tangan ketika bernyanyi guru


memperhatikan gerak mulut masing-masing anak untuk mengetahui
anak yang tidak ikut benyanyi”.(Wawancara 06 Juni 2022)

Responden 2 : Ayah AGF

Hasil wawancara dengan orang tua dari AGF, menyatakan bahwa,

“Pada saat dirumah AGF saya dan istri saya ajarkan mengenalkan huruf
dengan menempelkan huruf-huruf alphabet di dinding dan dilakukan
secara berulang sampai sudah dengan benar dan jelas dalam
menyebutkan huruf-huruf yang dikenalnya”.(Wawancara 07 Juni 2022)

Responden 3 : Ibu NPR

Hasil wawancara dengan orang tua dari NPR, menyatakan bahwa,

“Saya mengikutsertakan NPR untuk les privat baca tulis didekat rumah
2 kali seminggu dan pada saat malam harinya apabila ada waktu dan
NPR tidak lelah saya melakukan pengulangan pembelajaran dalam
menyebutkan alphabet sampai anak tersebut sudah dapat mengenali
huruf dengan aktif”.
(Wawancara 08 Juni 2022)

2) Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitarnya

Kemampuan mengenal huruf adalah kesanggupan melakukan sesuatu dengan

mengenali tanda-tanda/ciri-ciri dari tanda aksara dalam tata tulis yang

merupakan anggota abjad yang melambangkan bunyi bahasa. Mengenal suara

huruf awal merupakan salah satu indikator penting dalam kemampuan

keaksaraan anak usia dini.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada saat penelitian di TK Negeri

Pembina 2 Kota Jambi pada kelompok B3 peneliti dapat mengetahui bahwa

anak-anak terlihat sudah lumayan aktif dalam mengenal huruf awal dari benda-

benda yang ada disekitarnya. Salah satunya ketika guru bertanya “apa huruf awal

dari gajah anal-anak bunda?” Lalu anak menjawab dengan keras “G bunda”.

Begitu pula ketika peneliti mengajukan pertanyaan serupa, anak terlihat bisa

menjawab pertanyaan dengan benar.


48

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa anak AGF dan NPR

sudah mampu dalam menyebutkan simbol huruf yang dikenalnya. Hal itu terlihat

saat AGF mengajukan pertanyaan berupa “kalo huruf awal ayam apa bu guru?”

dan NPR bersama teman nya menjawab “huruf A”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Guru kelompok B3 rata-rata anak

sudah bisa mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di

sekitarnya dengan jelas. Salah satu metode guru dalam mengajarkan dengan

memperkenalkan huruf disertai dengan gambar. Sementara itu, orang tua AGF

dan NPR mengungkapkan bahwa sama seperti pada saat mengenalkan huruf,

yaitu dengan menunjuk gambar yang ada pada tempelan di dinding lalu

mengenalkan suara dari huruf awal benda tersebut dan dilakukan pengulangan

dalam suara huruf awal agar anak tersebut tidak lupa bagaimana contoh dari

suara huruf awal benda yang ada di sekitarnya.

Responden 1 : Guru

Hasil wawancara dengan Ibu Guru Kelompok B3, mengatakan bahwa,

“Kemampuan anak dalam mengenal suara huruf awal dari nama benda-
benda yang ada disekitarnya sudah cukup maksimal sehingga saat
proses pembelajaran dikelas, rata-rata sudah bisa mengenal suara huruf
awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya dengan jelas. Salah
satu metode saya dalam mengajarkan dengan memperkenalkan huruf
disertai dengan gambar sehingga dapat memotivasi anak untuk dapat
mengingat bentuk dan bunyi dari huruf-huruf alphabet”.(Wawancara 06
Juni 2022)

Responden 2 : Ayah AGF

Hasil wawancara dengan orang tua dari AGF, menyatakan bahwa,

“Sama seperti pada saat saya mengajarkan AGF dalam mengenalkan


huruf, yaitu dengan menunjuk gambar yang ada pada tempelan di
dinding dan mengenalkan suara dari huruf awal benda tersebut
dilakukan secara berulang agar anak tidak lupa. Dengan seringnya saya
atau pun istri saya bertanya seperti itu anak menjadi lebih aktif dan
49

mampu dalam mengenal suara huruf awal dari benda yang ada
disekitarnya”.(Wawancara 07 Juni 2022)

Responden 3 : Ibu NPR

Hasil wawancara dengan orang tua dari NPR, menyatakan bahwa,

“Biasa nya NPR saat pulang dari sekolah selalu bercerita mengenai
pembelajaran nya dan disana lah saya mulai mencoba mengulang
kembali pembelajaran yang diajarkan hari itu seperti berupa
pengulangan dalam suara huruf awal agar anak tersebut tidak lupa
bagaimana contoh dari suara huruf awal benda yang ada di
sekitarnya”.Wawancara 08 Juni 2022)

3) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama

Kemampuan menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf

awal yang sama merupakan salah satu dasar dari kemampuan keaksaraan.

Diharapkan anak bisa melafalkan kelopok gambar sesuai dengan bunyi dan

huruf awal yang sama.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada saat penelitian di TK Negeri

Pembina 2 Kota Jambi pada kelompok B3 peneliti dapat mengetahui bahwa

terdapat dua orang anak yang masih mengalami kesulitan dan memerlukan

bantuan dari guru dalam memahami kelompok gambar yang memiliki

bunyi/huruf awal yang sama.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa anak AGF dan NPR

terlihat kurang memperhatikan saat guru sedang menjelaskan tentang kelompok

gambar yang memiliki bunyi atau huruf awal yang sama sehingga saat diberikan

tugas anak tersebut terlihat kesulitan. Hal tersebut terlihat pada saat ditanya AGF

tidak bisa menjawab nya begitu pula ketika NPR ditanya “terdapat pena, buku,

penghapus, dan kertas, nah huruf awal apa dari keempat kata tersebut yang sama
50

adalah?” dan NPR menjawab nya dengan “pena dan buku” sedangkan jawaban

yang benar adalah “pena dan penghapus”.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Guru kelompok B3 anak tersebut

susah mengerti dan susah memahami apa itu kelompok gambar yang memiliki

huruf awal yang sama sehingga saat guru menjelaskan anak tersebut terlihat

tidak memperhatikan. Sementara itu, orang tua AGF dan NPR mengungkapkan

bahwa saat dirumah ketika mereka bertanya kepada anak barang ataupun gambar

mana yang mempunyai huruf awal yang sama anak terlihat tidak mengetahui

jawaban nya.

Responden 1 : Guru

Hasil wawancara dengan Ibu Guru Kelompok B3, mengatakan bahwa,

“Ya memang masih ada anak yang belum mampu menyebutkan


kelompok gambar yang memiliki huruf awal yang sama, pada
perkembangan keaksaraan nya ada beberapa yang sudah mampu dan
ada yang belum mampu. Seperti saat pembelajaran dikelas anak
tersebut terlihat kurang memperhatikan saat guru sedang menjelaskan
pembelajaran tentang kelompok gambar yang memiliki bunyi atau
huruf awal yang sama dikarenakan anak susah mengerti dan susah
memahami apa itu kelompok gambar yang memiliki huruf awal yang
sama sehingga anak belum bisa menyebutkan kelompok gambar yang
memiliki huruf awal sama dengan benar. Biasanya apabila anak
tersebut belum mampu dalam pembelajaran nya saat pulang guru akan
berbicara kepada orang tua apa saja pembelajaran yang anak belum
mampu ikuti agar ia tidak tertinggal jauh dengan
temannya”.(Wawancara 06 Juni 2022)

Responden 2 : Ayah AGF

Hasil wawancara dengan orang tua dari AGF, menyatakan bahwa,

“Guru nya pernah berkata dengan saya bahwa anak saya belum mampu
menyebutkan kelompok gambar yang memiliki huruf awal yang sama.
Saat dirumah saya dan keluarga mencoba untuk mengajarkan kepada
AGF, salah satunya bagaimana contoh kelompok gambar yang
memiliki huruf awal yang sama, seperti ketika pergi kekebun kami
menjelaskan bahwa burung dan buaya memiliki huruf awalan yang
sama yaitu huruf B”.(Wawancara 07 Juni 2022)
51

Responden 3 : Ibu NPR

Hasil wawancara dengan orang tua dari NPR, menyatakan bahwa,

“Saat dirumah ketika saya bertanya kepada anak saya barang ataupun
gambar mana yang mempunyai huruf awal yang sama, NPR terlihat
belum mampu untuk menjawabnya. Begitu pula ketika saya bertanya
kepada guru kelas dan guru les nya bahwa NPR belum mampu
dikarenakan saat dikelas dia terlihat tidak memperhatikan pembelajaran
tersebut”. (Wawancara 08 Juni 2022)

4) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf

Anak semestinya sudah dapat memahami hubungan antara bunyi dan bentuk

huruf dengan benar, dapat membedakan bentuk dan bunyi huruf, membaca suku

kata dan mengeja kata dengan baik dan benar.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada saat penelitian di TK Negeri

Pembina 2 Kota Jambi pada kelompok B3 peneliti dapat mengetahui bahwa

terdapat dua orang anak yang masih mengalami kesulitan dan memerlukan

bantuan dari guru dalam memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf hal

tersebut terlihat saat anak diminta untuk membaca suku kata yang ada didepan

papan tulis.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa anak AGF dan NPR

ketika diminta membaca rangkaian huruf-huruf atau membaca suku kata anak

terlihat kesulitan dan membaca tidak sesuai dengan yang diminta, begitu pula

saat anak ditunjukkan sebuah kata kemudian disuruh membaca anak masih

kesulitan dan memerlukan bantuan dari guru, anak terlihat belum mampu

memahami bunyi dan rangkaian huruf-huruf yang ditunjukan oleh guru.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Guru kelompok B3 anak tersebut

anak terlihat belum mampu memahami bunyi dan rangkaian huruf-huruf yang
52

ditunjukan. Guru mengatakan pemberian stimulus untuk mengembangkan

kemampuan keaksaraan pada anak tidak hanya dilakukan oleh guru saja, tetapi

harus dilakukan oleh semua pihak termasuk orang tua anak. Orang tua jangan

hanya terpaku dengan memikirkan bahwa anak cukup dengan mengetahui

simbol-simbol huruf tetapi tidak mampu dalam memahami hubungan antara

bunyi dan bentuk huruf. Sementara itu, orang tua AGF dan NPR

mengungkapkan bahwa anak mereka belum bisa mengeja dengan baik dan

benar.

Responden 1 : Guru

Hasil wawancara dengan Ibu Guru Kelompok B3, mengatakan bahwa,

“Karna saat pembelajaran dikelas anak tersebut terlihat tidak


memahami. Saat guru meminta anak untuk membaca suku kata didepan
kelas anak terlihat belum mampu membacanya ataupun ketika guru
meminta anak untuk mengeja kata yang anak di buku baca tulis anak
terlihat masih kesulitan dan membaca tidak sesuai dengan yang
diminta. Sehingga anak terlihat belum mampu memahami bunyi dan
rangkaian huruf-huruf yang ditunjukan”.(Wawancara 06 Juni 2022)

Responden 2 : Ayah AGF

Hasil wawancara dengan orang tua dari AGF, menyatakan bahwa,

“Dari yang saya lihat AGF belum bisa mengeja kata dengan benar.
Tetapi dia sudah bisa membedakan antara bunyi dan bentuk huruf”.
(Wawancara 07 Juni 2022)

Responden 3 : Ibu NPR

Hasil wawancara dengan orang tua dari NPR, menyatakan bahwa,

“Saat saya mengajarkan membaca yang ada di buku baca tulis untuk
anak yang mau belajar membaca NPR terlihat belum bisa dan juga guru
nya berkata kepada saya bahwa anak saya belum bisa mengeja dengan
benar”. (Wawancara 08 Juni 2022)
53

5) Membaca nama sendiri

Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat membaca namanya sendiri,

seperti sudah bisa membaca namanya sendiri untuk anak dapat mengenal

identitas dirinya dan seharusnya anak sudah mengerti juga siapa nama ayah dan

ibunya.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa ketika anak diminta

membaca namanya anak terlihat sudah cukup baik membacanya. Mereka terlihat

cukup baik dalam membacanya walaupun masih dengan tulisan nya sendiri.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Guru kelompok B3 saat diminta

untuk membaca nama nya sendiri anak terlihat sudah bisa. Saat saya bertanya

kepada anak bagaimana mereka bisa membaca nama nya dengan benar

kebanyakan mereka berkata bahwa saat dirumah orang tua nya sering

mengajarkan. Sementara itu, orang tua AGF dan NPR mengungkapkan bahwa

sebelum anak bersekolah harus mengenalkan kepada anak saya terlebih dahulu

siapa nama anak dan siapa nama kedua orang tua baik ayah dan ibu anak,

sehingga saat dia ditanya ataupun saat dalam keadaan yang mengharuskan dia

untuk mengenalkan dirinya dia sudah mampu mengatakan nya.

Responden 1 : Guru

Hasil wawancara dengan Ibu Guru Kelompok B3, mengatakan bahwa,

“Rata-rata anak saat diminta untuk membaca nama nya sendiri anak
tersebut terlihat sudah bisa. Walaupun masih dengan tulisan nya sendiri.
Saat saya bertanya kepada anak bagaimana mereka bisa membaca dan
menulis nama nya dengan benar kebanyakan mereka berkata bahwa
saat dirumah orang tua nya sering mengajarkan kepada mereka
sehingga mereka lancar dalam membaca dan menuliskan nama nya
sendiri”. (Wawancara 06 Juni 2022)
54

Responden 2 : Ayah AGF

Hasil wawancara dengan orang tua dari AGF, menyatakan bahwa,

“Menurut saya sebagai orang tua nya sebelum anak saya bersekolah
saya harus mengenalkan kepada anak saya terlebih dahulu siapa nama
anak dan siapa nama kedua orang tua nya baik ayah ataupun ibu”.
(Wawancara 07 Juni 2022)

Responden 3 : Ibu NPR

Hasil wawancara dengan orang tua dari NPR, menyatakan bahwa,

“Anak mengetahui nama dan bisa menuliskan nama nya sendiri sangat
penting sehingga saat dia ditanya ataupun saat dalam keadaan yang
mengharuskan dia untuk mengenalkan dirinya dia sudah mampu”.
(Wawancara 08 Juni 2022)

6) Menulis nama sendiri

Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat menulis namanya sendiri dan

menuliskan namanya sendiri sebelum mengerjakan tugas di buku tulis masing-

masing.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa ketika anak diberi

tugas menuliskan nama mereka masing-masing di buku tulis anak sudah mampu

menulis namanya sendiri dengan benar walaupun masih terlihat berantakan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Guru kelompok B3 saat diminta

untuk menuliskan nama nya sendiri anak terlihat sudah bisa. Walaupun mungkin

saat menuliskan nya tulisan tersebut masih terlihat berantakan. Saat saya

bertanya kepada anak bagaimana mereka bisa menulis nama nya dengan benar

kebanyakan mereka berkata bahwa saat dirumah orang tua nya sering

mengajarkan. Sementara itu, orang tua AGF dan NPR mengungkapkan bahwa

sebelum anak bersekolah harus mengenalkan kepada anak saya terlebih dahulu
55

bagaimana menuliskan nama nya sendiri dengan benar, sehingga saat anak

diminta untuk menuliskan namanya sendiri anak sudah mampu.

Responden 1 : Guru

Hasil wawancara dengan Ibu Guru Kelompok B3, mengatakan bahwa,

“Rata-rata anak saat diminta untuk menuliskan nama nya sendiri anak
tersebut terlihat sudah bisa. Walaupun mungkin saat menuliskan nya
tulisan tersebut masih terlihat berantakan. Saat saya bertanya kepada
anak bagaimana mereka bisa menulis nama nya sendiri dengan benar
kebanyakan mereka berkata bahwa saat dirumah orang tua nya sering
mengajarkan kepada mereka sehingga mereka bisa menuliskan nama
nya sendiri”. (Wawancara 06 Juni 2022)

Responden 2 : Ayah AGF

Hasil wawancara dengan orang tua dari AGF, menyatakan bahwa,

“Menurut saya sebagai orang tua nya sebelum anak saya bersekolah
saya harus mengenalkan kepada anak saya bagaimana menuliskan
nama nya sendiri. Apalagi saat mau belajar biasanya diberikan kertas
hvs yang mengharuskan anak agar bisa menulis namanya sendiri”.
(Wawancara 07 Juni 2022)

Responden 3 : Ibu NPR

Hasil wawancara dengan orang tua dari NPR, menyatakan bahwa,

“Agar anak saat anak diminta untuk menuliskan namanya sendiri anak
sudah mampu menuliskan nya walaupun mungkin masih terlihat belum
rapi”. (Wawancara 08 Juni 2022)

7) Memahami arti kata dalam cerita

Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat memahami arti kata dalam cerita,

seperti sudah bisa memahami arti kata dalam sebuah cerita, memahami perintah

sederhana yang diberikan oleh guru, menceritakan kegiatan selama dirumah dan

menceritakan kembali sebuah cerita sederhana yang telah anak dengar.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada saat penelitian di TK Negeri

Pembina 2 Kota Jambi pada kelompok B3 peneliti dapat mengetahui bahwa

anak-anak sudah mampu memahami arti kata dalam sebuah cerita sederhana.
56

Ketika guru menceritakan terlebih dahulu cerita kemudian bertanya kepada anak

mengenai bacaan yang telah dibacakan. Contohnya “dari cerita yang bunda

bacakan tadi, ikan tersebut bernafas menggunakan apa?” dan anak menjawab

dengan lantang “dengan insang bunda”.

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada NPR ketika anak

bercerita bahwa ketika dia sedang berlibur ke pantai dia melihat ada bintang laut

yang menepi ke pinggir pantai saat dibawa oleh arus ombak yang sangat deras.

Terlihat bahwa NPR sudah bisa menceritakan kembali keadaan atau pengalaman

yang pernah dialami oleh nya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Guru kelompok B3 bahwa salah

satu pembelajaran yang paling anak sukai adalah mendengarkan cerita. Ketika

meminta anak untuk menceritakan cerita yang ada dibuku bacaan walaupun

tidak sama tulisan dengan yang diungkapkan tapi anak mampu untuk

menceritakannya kembali. Sementara itu, orang tua AGF dan NPR

mengungkapkan bahwa saat pulang sekolah anak sering bercerita tentang

keseharian dia saat di sekolah bersama guru dan teman-teman nya dan ketika

sebelum tidur tidak jarang anak meminta dibacakan sebuah cerita sederhana.

Responden 1 : Guru

Hasil wawancara dengan Ibu Guru Kelompok B3, mengatakan bahwa,

“Salah satu pembelajaran yang anak sukai adalah mendengarkan cerita.


Salah satunya ketika saya sedang menceritakan sebuah cerita didepan
kelas dan meminta anak untuk menceritakan kembali cerita tersebut
anak terlihat mampu untuk menceritakan kembali cerita tersebut secara
singkat dan jelas. Terkadang saya juga meminta kepada anak untuk
menceritakan cerita yang ada dibuku bacaan walaupun tidak sama
tulisan dengan yang diungkapkan tapi anak mampu untuk
menceritakannya kembali dengan melihat gambar yang dilihatnya
dibuku bacaan tersebut”.(Wawancara 06 Juni 2022)
57

Responden 2 : Ayah AGF

Hasil wawancara dengan orang tua dari AGF, menyatakan bahwa,

“Saat pulang sekolah AGF sering bercerita keseharian atau kegiatan


nya selama di sekolah bersama guru dan teman-teman nya”.
(Wawancara 07 Juni 2022)

Responden 3 : Ibu NPR

Hasil wawancara dengan orang tua dari NPR, menyatakan bahwa,

“Saat dirumah sebelum tidur biasanya anak saya meminta saya untuk
membacakan nya sebuah cerita terkadang dia bertanya mengenai cerita
yang saya bacakan dan menceritakan kembali cerita tersebut keesokan
hari nya”. (Wawancara 08 Juni 2022)

4.3 Pembahasan

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar bagi

anak karena perkembangan anak dimasa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh

berbagai stimulasi yang diberikan sejak usia dini. Masa usia dini bagi anak atau

yang dikenal dengan masa keemasan atau “golden age” yang merupakan tahap

perkembangan bagi anak, dimana semua aspek perkembangan dapat dengan mudah

stimulasi.

Keaksaraan awal merupakan kemampuan dasar membaca dan menulis, serta

pengenalan huruf vokal dan konsonan pada anak usia dini. Kemampuan keaksaraan

merupakan hal penting yang diciptakan sedini mungkin melalui tahap-tahap usia

anak supaya kemampuan anak dalam berbahasa dapat mengalami perkembangan

yang selanjutnya mempengaruhi kepribadian anak dalam lingkungan masyarakat

(Matin, Rohaety, & Nuraeni 2019)


58

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti melalui proses

observasi, wawancara, dan dokumentasi tentang kemampuan bahasa anak dilihat

dari keaksaraannya pada kelompok B TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi, maka

pembahasan hasil dari penelitian ini yaitu:

1) Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal

Menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal, seperti sudah bisa

mengetahui atau mengenal simbol-simbol huruf vocal atau konsonan. Vokal

adalah bunyi ujaran karena adanya udara yang keluar dari paru-paru. Jika anak

sudah menunjukkan masa peka dalam kematangan mengenal literasi dini, guru

harus tanggap, segera memberikan pelayanan dan bimbingan dalam hal

pembelajaran persiapan mengenal literasi dini dari kegiatan membaca, agar

kebutuhan anak dapat terpenuhi dan tersalurkan sebagai sebaik-baiknya menuju

pengembangan kemampuan literasi. Huruf abjad yang ada dalam bahasa

Indonesia ada 26 huruf, yaitu mulai dari huruf a sampai huruf z. Huruf vokal

dalam bahasa Indonesia ada enam jenis yaitu a, e, i, o, dan u. huruf konsonan

bahasa Indonesia terdiri atas huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x,

y, dan z.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan diketahui bahwa

anak di Kelompok B ini secara keseluruhan terutama anak yang memiliki

pemahaman keaksaraan yang terbatas sudah mampu dalam menyebutkan

simbol-simbol huruf yang dikenalnya, itu didapatkan bedasarkan hasil observasi

dan wawancara. Anak-anak sudah mampu ketika diminta untuk membaca

rangkaian simbol-simbol huruf di papan tulis ataupun buku dan anak sudah
59

mampu meniru huruf melalui kegiatan menjiplak huruf, menebalkan, dan

membuat huruf. Walaupun masih ada keterbatasan dalam menyebutkan huruf

seperti saat melafalkan huruf R, anak akan mengeluarkan suara “el” tetapi hal

tersebut bukan berarti anak tidak mampu dalam menyebutkan simbol-simbol

huruf yang dikenalnya. Dengan mengenal simbol-simbol huruf ini menjadi hal

yang penting terhadap anak karna merupakan kemampuan pertama yang penting

bagi anak menuju kemampuan yang lainnya yaitu kemampuan membaca dan

menulis. Hal ini sesuai dengan pendapat Cormick dalam Mislahunnika (2016)

yang mengatakan bahwa simbol huruf merupakan komponen penting dalam

pengembangan keaksaraan pada anak. Anak-anak yang bisa mengenal dan

menyebut huruf-huruf pada daftar abjad dalam belajar membaca memiliki

kesulitan lebih sedikit dari anak yang tidak mengenal.

2) Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitarnya

Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitarnya,

seperti sudah bisa mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada

disekitarnya, mengenal suara huruf awal dari nama hewan yang ada disekitarnya,

mengenal suara huruf awal dari nama tanaman yang ada disekitarnya, dapat

menyebutkan dan melafalkan huruf awal dari benda-benda hewan dan tanaman

yang ada disekitarnya. Mengidentifikasi bunyi huruf awal dan mengenal suku

kata awal sama merupakan kemampuan yang harus dicapai oleh anak usia 5-6

tahun.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan diketahui bahwa

anak di Kelompok B ini secara keseluruhan terutama anak yang memiliki


60

pemahaman keaksaraan yang terbatas sudah mampu dalam mengenal suara

huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitarnya, itu didapatkan

bedasarkan hasil observasi dan wawancara. Anak-anak sudah mampu ketika

ditanya oleh guru huruf awalan dari nama-nama binatang ataupun ketika guru

menunjukkan kepada anak sebuah gambar dengan tulisan. Misalnya,

memperkenalkan suara huruf awal a disertai dengan menyebutkan dengan suara

lantang dan jelas A-Y-A-M sehingga anak paham huruf awalan dari kata ayam

adalah huruf a ataupun dengan menunjukkan sebuah gambar gajah yang terdapat

tulisah gajah dibawahnya anak sudah mampu menjawab bahwa huruf awalan

dari gambar tersebut adalah huruf g. Dengan memberikan sebuah kegiatan yang

dapat mengembangkan kemampuan mengidentifikasi kata atau gambar yang

memiliki bunyi atau huruf awal yang sama seperti tanya jawab diharapkan agar

anak mampu mengenal dengan baik suara huruf awal dari nama benda-benda

atau gambar yang ada disekitarnya. Kemampuan tersebut juga merupakan

kemampuan yang perlu dikembangkan untuk anak menuju belajar membaca.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lina Novitasi

(2016) yang menyatakan bahwa dengan memberikan kegiatan pembelajaran

yang bervariasi seperti menjodohkan tulisan yang dibuat sendiri dan mencari

gambar yang suku kata awalnya sama agar lebih mudah dipahami dan menarik

perhatian anak.

3) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama

Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama

merupakan kemampuan anak dalam mengelompokan gambar yang memiliki


61

bunyi dan huruf awal yang sama. Mengidentifikasi kelompok gambar yang

memiliki bunyi/huruf awal sama merupakan salah satu kemampuan membaca

permulaan yang harus dicapai oleh anak.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan di Kelompok B

menunjukkan kemampuan anak dalam menyebutkan kelompok huruf yang

memiliki bunyi/huruf awal yang sama masih terlihat belum mampu. Hal tersebut

didapatkan berdasarkan hasil observasi dan wawancara anak masih mengalami

kesulitan dan memerlukan bantuan dari guru dalam memahami kelompok

gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama. Anak dapat mengenal suara

huruf awal dari benda yang ada disekitarnya, namun ketika diminta untuk

menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama

anak masih terlihat belum mampu menyebutkannya dengan benar. Selain dari

permasalahan tersebut, ditemukan pula media yang digunakan guru dalam

mengenalkan kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama

terlihat kurang menarik bagi anak serta kurang bervariasi. Guru terlihat

menggunakan papan tulis dan gambar namun bukan beberapa gambar yang

harusnya terdapat beberapa gambar yang memiliki bunyi huruf awal yang sama

agar anak lebih memahami dan tertarik. Kegiatan ini membuat aktivitas

pengenalan huruf menjadi kurang menyenangkan dan bersifat menonton. Oleh

sebab itu, penggunaan media pembelajaran kurang bervariasi dan belum

maksimal, belum dapat mempengaruhi ketertarikan anak dalam mengikuti

proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Risnita dan Winda Oktaviana (2019) yang menyatakan bahwa penggunaan


62

media dalam kegiatan pendidikan anak usia dini berfungsi untuk mencapai

tujuan pembelajaran, di mana dengan penggunaan media dapat memperjelas

penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar serta

meningkatkan proses serta hasil belajar. Penggunaan media sangat dianjurkan

untuk mempertinggi kualitas pembelajaran. Tanpa media maka proses

pembelajaran tidak akan efektif. (Cecep Kustandi, 2011)

4) Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf

Memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf merupakan kemampuan

anak dalam memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf dengan benar,

seperti membedakan bentuk dan bunyi huruf, membaca suku kata atau mengeja

kata dengan baik dan benar.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan di Kelompok B

menunjukkan kemampuan anak dalam memahami hubungan antara bunyi dan

bentuk huruf masih terlihat belum mampu. Hal tersebut didapatkan berdasarkan

hasil observasi dan wawancara anak masih mengalami kesulitan dan

memerlukan bantuan dari guru dalam memahami hubungan antara bunyi dan

bentuk huruf. Ketika diminta membaca rangkaian huruf-huruf atau membaca

suku kata anak terlihat kesulitan dan membaca tidak sesuai dengan yang diminta,

begitu pula saat anak ditunjukkan sebuah kata kemudian disuruh membaca anak

masih kesulitan dan memerlukan bantuan dari guru, akan tetapi ketika anak

diminta membaca gambar anak bisa melakukannya. Selain dari permasalahan

tersebut, ditemukan pula guru mengatakan bahwa orang tua hanya terpaku

dengan memikirkan bahwa anak cukup dengan mengetahui simbol-simbol huruf


63

tetapi anak belum mampu dalam memahami hubungan antara bunyi dan bentuk

huruf. Diharapkan orang tua juga turut membantu dalam memberikan stimulus

kepada anak agar kemampuan anak tidak jauh tertinggal dari anak yang lain.

Salah satunya dengan menggunakan media yang ada di youtube atau google

karna di jaman sekarang anak tertarik dengan media didukung dengan

menggunakan warna yang berwarna warni sehingga dapat menarik perhatian

anak terkadang juga terdapat gambar yang menarik perhatian anak sehingga

anak lebih memperhatikan saat sedang menjelaskan atau mengajarkan tentang

mengeja suku kata. Anak yang belum bisa membedakan bentuk dan bunyi huruf

ini nampak terlihat ketika anak belajar mengenal huruf dan membaca kata yang

berada dipapan tulis. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasid dalam

Wahyuningtiyas (2015) yang mengatakan bahwa mengenal merupakan baigan

yang paling penting dalam merekam berbagai jenis bunyi dan bentuk huruf yang

didengar dan dilihat anak dari lingkunganya. Baik itu huruf latin atau arab

maupun huruf lainya berbagai bunyi yang dikenal anak akan menentukan

kemampuan anak dalam memilih dan menilau berbagai jenis huruf yang ada

sejalan dengan pendapat Darjowijoyo dalam Trisniwati (2014) kemampuan

mengenal huruf adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu

tentang keterkaitan bentuk dan bunyi huruf sehingga anak dapat mengenal

bentuk huruf. Belajar mengenal huruf merupakan komponen hakiki dalam

perkembangan baca tulis. Anak perlu mengetahui atau mengenal dalam

memahami huruf untuk akhirnya menjadi pembaca dan penulis yang mandiri dan

lacar.
64

5) Membaca nama sendiri

Membaca nama sendiri, anak sudah bisa membaca namanya sendiri untuk

anak dapat mengenal identitas dirinya dan seharusnya anak sudah mengerti juga

siapa nama ayah dan ibunya. Anak mampu membaca huruf-huruf dari namanya

dan dapat membaca kata dari namanya tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan diketahui bahwa

anak di Kelompok B ini secara keseluruhan terutama anak yang memiliki

pemahaman keaksaraan yang terbatas sudah mampu dalam membaca namanya

sendiri dan mengetahui siapa nama ayah dan ibunya, itu didapatkan bedasarkan

hasil observasi dan wawancara. Anak-anak sudah mampu ketika diminta untuk

membaca namanya sendiri seperti yang sudah anak tulis sendiri dibuku tulisnya.

Walaupun masih ada keterbatasan dalam membaca namanya apabila nama

tersebut dibaca bukan dari tulisannya sendiri tetapi hal tersebut bukan berarti

anak tidak mampu dalam membaca namanya sendiri. Dengan membaca nama

sendiri menjadi hal yang penting terhadap anak karna merupakan salah satu hal

penting dari kemampuan membaca permulaan pada anak usia dini. Hal ini sesuai

dengan pendapat Harun Rasyid dkk (2012) yang menjelaskan bahwa

perkembangan kemampuan bahasa anak usia dini dimulai dengan cara mengenal

nama dirinya sendiri atau nama benda yang ada di sekitarnya yang akan

membantu anak dalam mengenal huruf-huruf, kata-kata, dan suara termasuk

membaca dan menulis.


65

6) Menulis nama sendiri

Menulis nama sendiri, anak sudah bisa menuliskan namanya sendiri untuk

anak dapat mengenal identitas dirinya dan menuliskan namanya sendiri sebelum

mengerjakan tugas di buku tulis masing-masing. Kemampuan menulis anak

muncul sejak mereka mencoret-coret, yang biasanya muncul pada usia dua atau

tiga tahun. Pada masa kanak-kanak awal, keahlian motor anak biasanya sudah

cukup untuk membuat mereka bisa menulis bentuk huruf dan nama mereka

sendiri.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan diketahui bahwa

anak di Kelompok B ini secara keseluruhan terutama anak yang memiliki

pemahaman keaksaraan yang terbatas sudah mampu dalam menuliskan namanya

sendiri, itu didapatkan bedasarkan hasil observasi dan wawancara. Anak-anak

sudah mampu ketika diminta untuk menuliskan namanya sendiri di buku tulis.

Walaupun masih ada keterbatasan ketika anak menuliskan namanya, yaitu

tulisan nya masih terlihat berantakan tetapi hal tersebut bukan berarti anak tidak

mampu dalam menuliskan namanya sendiri. Dengan anak mampu menulis nama

sendiri menjadi hal yang penting karna merupakan awal pengenalan anak saat

berinteraksi dengan individu lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Bloodgood

dalam Nur Sharmimi (2009) yang menyatakan bahwa menulis nama dengan

betul merupakan aspek yang sangat penting dan aspek paling asas dalam

kehidupan harian murid karna nama merupakan satu pengenalan diri individu

murid kepada orang luar karna nama adalah lambang kepada individu tersebut.
66

7) Memahami arti kata dalam cerita

Memahami arti kata dalam cerita, seperti sudah bisa memahami arti kata

dalam sebuah cerita, memahami perintah sederhana yang diberikan oleh guru

dan menceritakan kembali sebuah cerita sederhana yang telah anak dengar.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan diketahui bahwa

anak di Kelompok B ini secara keseluruhan terutama anak yang memiliki

pemahaman keaksaraan yang terbatas sudah mampu dalam memahami arti kata

dalam cerita, itu didapatkan bedasarkan hasil observasi dan wawancara. Anak-

anak sudah mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru terkait

bacaan cerita yang sebelumnya sudah guru bacakan terlebih dahulu. Selanjutnya

anak sudah mampu dalam menceritakan kembali keadaan atau pengalaman yang

pernah dialami oleh anak di depan kelas dan dihadapan guru dan teman-

temannya. Walaupun masih ada keterbatasan ketika anak diminta untuk

menceritakan isi dibuku bacaan tetapi hal tersebut bukan berarti anak tidak

mampu dalam memahami arti kata dalam cerita karna dengan melihat gambar

anak juga mampu menceritakan arti dalam buku cerita yang dibaca anak

tersebut. Kemampuan berbahasa terdiri dari empat komponen yaitu berbicara,

menulis, mendengar dan membaca. Salah satu cara untuk mengembangkan

kemampuan berbahasa adalah melalui cerita bergambar karena dengan media ini

anak-anak akan merasa senang untuk mendengarkan cerita-cerita yang dapat

meningkatkan kosa kata bagi anak-anak. Hal ini sesuai dengan pendapat

Moeslichatoen dalam Richa Oktari dkk (2013) yang mengatakan bahwa metode

bercerita merupakan pemberian pengalaman belajar bagi anak Taman Kanak-


67

kanak dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang

dibawakan haruslah menarik, dan dapat mengundang perhatian anak. Selain itu

dengan bercerita anak akan mengetahui kosakata-kosakata baru yang dapat

menambah kosakata yang dimiliki anak.


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan oleh

peneliti pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan

bahasa dalam keaksaraan di Kelompok B TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi, seperti

menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal, mengenal suara huruf awal dari

nama benda-benda yang ada disekitarnya, membaca nama sendiri, menulis nama

sendiri dan memahami arti kata dalam cerita sudah berjalan dengan baik. Siswa

yang mengalami kesulitan menyebutkan kelompok gambar yang memiliki

bunyi/huruf awal yang sama dan memahami hubungan antara bunyi dan bentuk

huruf ada 2 orang anak. Siswa yang mengalami kesulitan tersebut, yaitu AGF dan

NPR. Adapun kesulitan yang dialami anak yaitu, anak belum mampu menyebutkan

kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama, anak belum mampu

membaca rangkaian huruf-huruf atau membaca suku kata sehingga anak masih

kesulitan membaca sesuai dengan yang diminta.

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan salah satu faktor kesulitan yang

dialami oleh siswa Kelompok B di TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi terjadi karna

penggunaan media pembelajaran baik disekolah dan dirumah kurang bervariasi

yang bersifat menonton sehingga anak kurang memperhatikan dan tertarik dalam

mengikuti proses pembelajaran.

68
69

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, peneliti menyampaikan saran

sebagai berikut.

a. Bagi Orang Tua, diharapkan untuk menjadi alternatif dalam meningkatkan

perkembangan bahasa dalam keaksaraan terhadap anak. Jangan hanya fokus

mengajarkan kepada anak simbol-simbol huruf saja ataupun hanya

mengandalkan guru tetapi diharapkan orang tua juga berperan aktif dalam

memberikan stimulus kepada anak mengajarkan kepada anak bagaimana

mengeja yang benar, bisa mengajarkan dengan buku ataupun video

pembelajaran yang ada di youtube.

b. Bagi Guru, diharapkan harus selalu mengembangkan keterampilannya dalam

melaksanakan pembelajaran dari segi metode dan media pembelajaran yang

tepat, menarik, dan menyenangkan agar membuat anak berminat dan antusias

dalam mengikuti pembelajaran. Dan diharapkan guru juga tidak pernah bosan

dalam mengkomunikasi kan dengan orang tua apabila ada perkembangan anak

yang belum berkembang secara optimal.


70

DAFTAR PUSTAKA

Aljatilah, Rahim.(2015) Meningkatkan Keterampilan Menullis Karangan


Deskriptif Melalui Model Kooperasi Tipe Round Table Pada Siswa Kelas X-
ISMAN 1 Kulisusu Barat. Jurnal humanika. No 15. Vol 3, ISSN:1979-8296
Aisyah, D. S., Riana, N., & Putri, F. E. (2019). Peran Ayah (Fathering) Dalam
Perkembangan Sosial Anak Usia Dini (Studi Kasus pada Anak Usia 5-6 tahun
di RA Nurhalim Tahun Pelajaran 2018). Jurnal Wahana Karay
Ilmiah_Pascasarjana (S2) PAI Unsika, 3(1), 294–304.
Aisyah, Rizka, dkk. Pengembangan Alat Permainan Edukatif Jumofan (Jumanji
Modifikasi Fantasi) Untuk Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Awal
Anak Usia 4-5 Tahun. Jurnal Vol.09. No.01. 2020
Anufia, B., & Alhamid, T. 2019. Instrumen Pengumpulan Data.
Aulina, C. N. (2012). Pengaruh Permainan Dan Penguasaan Kosakata Terhadap
Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun. Pedagogia : Jurnal
Pendidikan, 1(2), 131–144.
Cahyati, A., & Ta’dib, /. (2020). Pengembangan Aspek Bahasa Melalui Daring
Selama Masa Pandemi Covid 19 Di Ra Nurul Huda. Jurnal Pendidikan Islam,
0–000.
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2015)
Fatayati, A. Z., & Karlina Ningsih, A. S. (2020). Analisis Tahap Menulis
Keaksaraan Awal Dan Stimulasi Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Islam Al-
Hilal 1 Kartasura. Tumbuh Kembang: Kajian Teori Dan Pembelajaran
PAUD, 7(1), 71–77.
Ferliana, J.M. dan Agustina. 2015. Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Aktif
Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Luxima Metro Media.
Haryanti, Dwi dan Dhiarti Tejaningrum. 2020. KEAKSARAAN AWAL ANAK USIA
DINI. Jawa Tengah: PT. Nasya Expanding Management
Hasanah, AM, A. U. (2018). Analisis Keterlambatan dalam Perkembangan Bahasa
Anak Usia Dini (Studi Kasus pada Anak kembar). Jurnal Pendidikan Dasar
(JUPENDAS), 5(1), 12–16.
Kemendikbud, Permendikbud Nomor 137 Tahun 2013 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta : Kemendikbud, 2013)
Kemendikbud, Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini, (Jakarta : Kemendikbud, 2014)
Khosyamsiatun, Nurul, dkk. 2020. Upaya Meningkatkan Perkembangan Bahasa
Dengan Menggunakan Media Video Pembelajaran Pada Anak Usia 5 -6
Tahun Di TK Dharma Wanita Karangsari. Jurnal Pendidikan, 16(2).
71

Krobo, A. (2021). KESULITAN BERBICARA DAN MEMBACA PADA ANAK


USIA 5-6 TAHUN (Studi Kasus Pada Kelompok B6 di TK. YPPK
BINTANG KECIL ABEPURA TAHUN AJARAN 2019-2020). Pernik, 4(2).
Kustandi, Cecep. Media Pembelajaran Manual dan Digital. Bogor: Ghalia
Indonesia. 2011.
Lestari, Pudji Yuli., Mas Udah. (2019) Meningkatkan Kemampuan Mengenal Anak
Usia 5-6 Tahun Melalui Media Kartu Huruf Di TK Kusuma Putra Surabaya.
Jurnal PAUD TERATAI, 8(2).
Listriani, A., Hapidin, H., & Sumadi, T. (2020). Kemampuan Keaksaraan Anak
Usia 5-6 Tahun dalam Penerapan Metode Spalding di TK Quantum
Indonesia. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 591.
Mandasari, N. D., Gading, I. K., & Wirabrata, D. G. F. (2021). Mengukur
Kemampuan Keaksaraan Anak Usia Dini Melalui Instrumen Penilaian.
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha, 9(1), 63.
Mardison, S. Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini. Jurnal Vol 4. No. 2. 2016
Masitoh, Heny Djoehaeri dan Ocih Setiasih. 2011. Strategi Pembelajaran TK.
Jakarta: Universitas Terbuka
N. H. (2015). LAYANAN PADA ANAK USIA DINI (Studi Kasus di TPA
Beringharjo Yogyakarta). DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi, 2(1).
Nisa, Z., Amal, A., Nilawati, A., Pgpaud, P. P. G., & Makassar, U. N. (1999).
Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Awal Melalui Kegiatan Bermain
Kartu Huruf Bergambar. 225–234.
Nurwahyuni, E., & Mahyuddin, N. (2021). Penilaian Perkembangan Bahasa Anak
Usia Dini Umur 5-6 Tahun Pada Masa New Normal Di Taman Kanak-Kanak
Ridhotullah Padang. Jurnal Cikal Cendekia, 02(01), 11–23.
Nurwita, S., & Imran, R. F. (2021). Perkembangan Sosial Emosional dan
Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Pasca Masa Pandemi. 7(2), 74–83.
Pemerintah Indonesia. Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. LL Sekretariat Negara. Jakarta.
Putri (2022). Aktivitas Bermain Pohon Huruf Meningkatkan Kemampuan
Mengenal Keaksaraan Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 4(1).
Rachmadaniar, Rizki dan Baiq Vina Handayani. 2017. Pengembangan
Kemampuan Keaksaraan Awal Pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Buku
Cerita Budaya Lokal. NTB: BPPAUD DAN DIKMAS NTB
Robingatin, dan Zakiyah Ulfah. 2019. Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini
(Analisi Kemampuan Bercerita Anak). Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
72

Sarahaswati, Hasti. 2019. Mengenal Keaksaraan di Taman Kanak-Kanak.


Bandung: TIM. DESAIN GRAFIS
Simamora, L. H., Hasibuan, H. B., & Lubis, Z. (2019). Pengaruh Penerapan
Permainan Magic Box (Kotak Misteri) Terhadap Perkembangan Bahasa
Anak Usia 5-6 Tahun Di Ra Al-Fajar Medan Denai. Jurnal Raudhah, 7(2).
Siregar, H., & Nasriah. (2017). Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap
Perkembangan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Santo Antonius 1 Medan
Ta 2016/2017. 3(1), 1–11.
Sofyan, Hendra. 2018. Perkembangan Anak Usia Dini dan Cara Praktis
Peningkatannya. Jakarta: CV. INFOMEDIKA
Sujiono, Yuliani Nurani. 2016. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:
PT. INDEKS
Suryana, Dadan. 2016. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Stimulasi dan Aspek
Perkembangan Anak. Jakarta: KENCANA
Suyadi. 2009. Psikologi Belajar Anak Usia Dini. Yokyakarta: Pedagogia
Syam, A. F., & Damayanti, E. (2020). Capaian Perkembangan Bahasa Dan
Stimulasinya Pada Anak Usia 4 Tahun. PAUDIA : Jurnal Penelitian Dalam
Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, 9(2), 71–88.
Trisniwati. 2014. Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui Metode
Permainan Kartu Huruf Pada Kelompok B1 TK ABA Ketanggungan
Wirobrajan Yogyakarta. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta.
Wahyuningtiyas, P.A. 2015. Peningkatan Kemampuan Mengenal Huruf Melalui
Media Papan Flanel Pada Anak Usia Dini Di Tempat Penitipan Anak
Beringharjo Yogyakarta. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta.
Wicaksono, R. Y., & Utomo, U. (2017). Daya Tarik Lagu Bagi Anak Usia Dini :
Studi Kasus di TK Pertiwi I Singodutan, Wonogiri. Jurnal Seni Musik, 6(2),
91–93.
Zubaidah, & Enny. (2004). Perkembangan Bahasa Anak Usia·Dini Dan Teknik
Pengembangannyadisekolah. Cakrawala Pendidikan, XXII(3), 459–479.
73

LAMPIRAN

Lampiran 1 Identitas Anak

Jenis Tempat
No. Nama Alamat
Kelamin Tanggal Lahir
Jl. Kimaja II Lrg. Kimaja
Padang, 24
1. Aizza Itsna Safara P RT 19, Simp III Sipin Kota
November 2015
Jambi
Aqila Rhisna Jambi, 01 Jl. Sari Bakti RT.10, Bagan
2. P
Athiyah Desember 2015 Pete Kota Baru Jambi
Jambi, 06 April Jl. P. Hidayat RT.01, Paal
3. Cintya risqi Azalia P
2016 Lima Kota Baru Jambi
Jl. Bayangkara RT. 10,
Keisha Aisya Jambi, 05 April
4. P Kenali Asam Bawah, Kota
Azzahra 2016
Jambi
Jl. Kol. Abun Yani RT. 26,
Novriyanti Triyana Jambi, 13
5. P Kel. Slamet Danau Sipin
Putri November 2015
Jambi
Jl. Musi Prum Korem RT.
Alfarizki Arif Bengkulu, 05
6. L 12, Mayang Mangurai Alam
Pembayu April 2016
Barajo Jambi
Jl. Sunan Kalijaga RT. 15,
Jambi, 22
7. Alghazali Fauzan L Simp III Sipin Kota Baru
Desember 2015
Jambi
Jl. Darma Karya II RT. 32,
Achmad Hafiz Jambi, 18 April
8. L Kenali Asam Bawah Kota
Ardiansyah 2016
Baru Jambi
Jl. Hos Cokro Aminoto
Jambi, 26
9. M. Farel Ghazali L RT.10, Slamet Danau Sipin
Desember 2015
Jambi
Jl. Serunai Malam II RT. 01,
Muhammad Rafiq Jambi, 30
10. L Suka Karya Kota Baru
Akbar November 2015
Jambi
Jl. Kelapa Prum Pesona
Naomi Putri Jambi, 13 Juni
11. P Kenali Indah RT. 32, Paal V
Ramadhani 2016
Kota Baru Jambi
Jl. Rd. Sk. Syahbudin No.
Jambi, 29 73 RT. 05, Mayang
12. Richard Alvaro L
Oktober 2015 Mangurai Alam Barajo
Jambi
Jl. P. Hidayat Lrg. Siswa
Jember, 16
13. Rafa Abdul Jabar L RT. 18 Simp III Sipin Kota
Agustus 2015
Baru Jambi
74

14. Azka Yondra Putra Jambi, 15 Jl. Intan Sari Kel. Simp III
L
Kurniawan September 2015 Sipin Kec. Kota Baru Jambi
75

Lampiran 2 Pedoman Observasi Kemampuan Keaksaraan

Variable Sub Indikator Deskriptor Deskripsi


Variabel
Menyebutkan Kemampuan
simbol- menyebutkan
simbol huruf simbol-simbol
yang dikenal huruf vocal atau
konsonan yang
dikenal
dilingkungan
sekitar
Mengenal Kemampuan
suara huruf mengenal suara
awal dari huruf awal dari
nama benda- nama benda-
Perkembangan benda yang benda yang ada
bahasa anak ada disekitarnya
usia 5-6 tahun disekitarnya
Menyebutkan Kemampuan
Keaksaraan kelompok menyebutkan dan
gambar yang menunjukkan
(Permendikbud memiliki kelompok
Nomor 137
bunyi/huruf gambar yang
Tahun 2014)
awal yang memiliki huruf
sama awal sama
Memahami Kemampuan
hubungan memahami
antara bunyi hubungan antara
76

dan bentuk bunyi dan bentuk


huruf huruf
Membaca Kemampuan
nama sendiri membaca nama
sendiri dengan
lengkap
Menuliskan Kemampuan
nama sendiri menuliskan nama
sendiri dengan
lengkap
Memahami Kemampuan
arti kata memahami arti
dalam cerita kata dalam
sebuah cerita
sederhana
walaupun tidak
sama tulisan
dengan yang
diungkapkan
77

Lampiran 3 Catatan Lapangan


CATATAN LAPANGAN 1
Metode Pengumpulan Data: Observasi
Perkembangan Bahasa Dalam Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun
Kelompok B3 di TK Pembina 2 Kota Jambi

Hari/ Tanggal : Selasa, 31 Mei 2022


Jam : 07:00 - 10:00 WIB
Pertemuan : Minggu ke-1

Waktu/Jam Kegiatan
07:00-07:30 Hari ini merupakan hari observasi pertama untuk penelitian di TK
Negeri Permbina 2 Kota Jambi. Di mana seperti biasa yang saya
lihat pada saat observasi awal, kegiatan pada jam 07:00 adalah
penyambutan anak. Dimulai dari menyapa dengan salaman di
depan pagar sekolah, mengecek suhu tubuh, mencuci tangan
menggunakan sabun dengan air yang mengalir. Kemudian anak-
anak meletakkan tasnya sesuai dengan kelas masing-masing.
Setelah itu anak dibolehkan bermain dengan bebas di halaman
sekolah baik bermain sendiri ataupun bersama teman-teman nya
yang lain, seperti bermain ayunan, jungkat-jungkit, mangkok
putar, perosotan, besi panjat, tangga gantung, labirin dan lain
sebagainya.
07:30-08:30 Anak dikumpulkan dilapangan sambil berbaris sesuai dengan
kelasnya. Kegiatan ini merupakan apel rutin setiap pagi. Guru
memberikan arahan tentang tema pelajaran yang sudah sesuai
dengan RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harian). Saat
di lapangan guru hanya mengulas sedikit tentang tema yang akan
dilaksanakan dikelas nanti. Kegiatan di lapangan hanya kegiatan
baris-berbaris untuk bernyanyi bersama, senam pagi, dan berdoa
sebelum masuk ke dalam kelasnya masing-masing.
78

08:30-09:00 Selanjutnya anak- anak memasuki kelasnya masing-masing untuk


melakukan kegiatan belajar. Sebelum memulai pembelajaran guru
mengajak anak bernyanyi dan berdoa sebelum melakukan
pembelajaran. Setelah bernyanyi dan berdoa guru mengabsen
anak satu persatu untuk mengecek kehadiran anak, dan menanyai
bagaimana kabar anak pada hari ini. Sebelum memulai
pembelajaran guru mengulas sedikit tentang pembelajaran
kemarin.
09:00-09.30 Saat anak sudah memulai pembelajaran nya saya menuju ruang
kepala sekolah. Di sini kegiatan yang saya lakukan adalah untuk
bertanya kepada ibu kepala sekolah, pertanyaan yang saya ajukan
meliputi sejarah TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi, letak
geografis, visi, misi dan tujuan, kurikulum yang digunakan,
struktur organisasi, serta sarana dan prasarana di TK Negeri
Pembina 2 Kota Jambi. Setelah data yang saya dapatkan merasa
cukup, kegiatan selanjutnya yaitu mendokumentasikan hal-hal
yang dibutuhkan dalam penelitian ini, seperti visi misi, struktur
organisasi, dan sebagainya.
09.30-10.00 Selanjutnya saat saya kembali ke dalam kelas terlihat guru
bersama anak-anak sedang menyebutkan simbol-simbol huruf a-z
secara beruntun yang ada di papan tulis. Dimulai dengan
menyebutkan simbol-simbol huruf dari huruf besar kemudian
huruf kecil. Terlihat anak menjawab dengan sangat bersemangat
bahkan dengan maju kedepan sambil menunjuk kan ke papan tulis
secara langsung. Ketika anak diminta secara bergantian untuk
menjawab huruf yang ada didepan dengan benar semua,
selanjutnya guru bertanya mengenai huruf awal dari nama-nama
binatang dan benda yang ada dikelas. Salah satu contoh nya
adalah “apa huruf awal dari gajah anal-anak bunda?” dan anak
menjawab dengan keras “G bunda”. Kemudian salah satu anak
79

yang bernama AGF mengajukan pertanyaan berupa “kalo huruf


awal kerang apa bu guru?” lalu guru kembali bertanya ke pada
anak-anak “ayoo huruf awal dari kerang apa anak-anak bunda?”
dan anak-anak kembali menjawab dengan benar, yaitu “huruf K
bunda”. Setelah terlihat anak sudah mampu mengenali huruf awal
dari yang sudah disebutkan dilanjutkan dengan menulis ulang
pola simbol-simbol huruf pada kertas yang telah diberikan oleh
guru. Terlihat bahwa rata-rata anak di kelompok B3 sudah mampu
dalam menuliskan simbol huruf dan mengenali simbol huruf yang
sedang dikerjakan nya. Setelah selesai mengerjakan tugasnya
anak mengumpulkan ke depan kelas, yaitu ke meja guru lalu
dilanjutkan dengan mencuci tangan sebelum makan bersama.
Setelah semua anak sudah selesai mengerjakan tugas dan mencuci
tangan, anak mengambil masing-masing bekal yang ada di dalam
tasnya kemudian duduk kembali ke tempat masing-masing dan
membaca doa sebelum makan. Terlihat beberapa anak saling
bertukar bekal dan memberi kepada guru dengan meletakkan
makanan tersebut ke piring yang ada di meja guru. Setelah selesai
makan anak membersihkan meja nya masing-masing apabila ada
makanan yang terjatuh dan membereskan kembali alat makan nya
kedalam tas masing-masing. Setelah itu anak kembali ke posisi
awal, yaitu duduk di tempatnya masing-masing. Dilanjutkan
dengan guru melakukan tanya jawab kembali terhadap kegiatan
yang anak lakukan hari ini. Tujuan nya adalah untuk
mengevaluasi dan mengulang agar anak memahami pembelajaran
hari ini. Setelah selesai mengulas kembali pembelajaran dan
menanyakan perasaan anak-anak saat belajar hari ini, kegiatan
pembelajaran pun selesai dilaksanakan. Dan dilanjutkan dengan
duduk yang rapi kemudian melaksanakan doa sesudah makan dan
doa pulang sekolah. Dilanjutkan dengan bersalaman dan anak
80

diperbolehkan bermain diluar kelas sambil menunggu di jemput


oleh orang tuanya masing-masing.
81

CATATAN LAPANGAN 2
Metode Pengumpulan Data: Observasi
Perkembangan Bahasa Dalam Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun
Kelompok B3 di TK Pembina 2 Kota Jambi

Hari/ Tanggal : Rabu, 01 Juni 2022


Jam : 07:00 - 10:00 WIB
Pertemuan : Minggu ke-1

Waktu/Jam Kegiatan
07:00-07:30 Hari ini merupakan hari observasi kedua untuk penelitian di TK
Negeri Permbina 2 Kota Jambi. Di mana seperti biasa kegiatan
dimulai pada jam 07:00 adalah penyambutan anak. Dimulai dari
menyapa dengan salaman di depan pagar sekolah, mengecek suhu
tubuh, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang
mengalir. Kemudian anak-anak meletakkan tasnya sesuai dengan
kelas masing-masing. Setelah itu anak dibolehkan bermain
dengan bebas di halaman sekolah baik bermain sendiri ataupun
bersama teman-teman nya yang lain, seperti bermain ayunan,
jungkat-jungkit, mangkok putar, perosotan, besi panjat, tangga
gantung, labirin dan lain sebagainya.
07:30-08:30 Anak dikumpulkan dilapangan sambil berbaris sesuai dengan
kelasnya. Kegiatan dimulai dengan guru memberikan arahan
tentang tema pelajaran yang sudah sesuai dengan RPPH (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran harian). Saat di lapangan guru hanya
mengulas sedikit tentang tema yang akan dilaksanakan dikelas
nanti. Kegiatan di lapangan hari ini adalah bernyanyi bersama dan
berdoa sebelum masuk ke dalam kelasnya masing-masing.
Setelah itu kegiatan selanjutnya adalah kegiatan fisik motorik
yang sudah ada dalam RPPH. Pada hari ini kegiatan fisik
motoriknya adalah guru mengajak anak untuk berbaris kembali di
depan kelas masing-masing kemudian melakukan peregangan
82

bersama dan dilanjutkan dengan menaiki dan bergantung di besi


panjat. Setelah kegiatan fisik motorik selesai anak-anak masuk
kedalam kelasnya.
08:30-09:00 Selanjutnya anak- anak memasuki kelasnya masing-masing untuk
melakukan kegiatan belajar. Sebelum memulai pembelajaran guru
mengajak anak bernyanyi dan berdoa sebelum melakukan
pembelajaran. Setelah bernyanyi dan berdoa guru mengabsen
anak satu persatu untuk mengecek kehadiran anak, dan menanyai
bagaimana kabar anak pada hari ini. Sebelum memulai
pembelajaran guru mengulas sedikit tentang pembelajaran
kemarin.
09:00-10.00 Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru memberikan arahan
tentang tema pembelajaran hari ini dan tema nya tentang binatang
yang hidup di air. Guru menjelaskan tentang binatang apa saja
yang hidup di air seperti ikan, kepiting, gurita, kerang, dan lain
sebagainya. Kemudian menjelaskan bagian-bagian tubuh yang
ada pada binatang seperti insang, ekor, sisik, kaki, dan lain
sebagainya. Dilanjutkan dengan guru bertanya kepada anak
warna-warna binatang yang ada di air. Seperti “anak-anak bunda
coba kira-kira apa ya warna udang?” kemudian anak-anak
menjawab dengan beragam warna ada yang menjawab orange,
kuning, dan hitam.
Kemudian dilanjutkan dengan pembelajaran mengenai
mengelompokan gambar yang memiliki huruf awal yang sama
dapat dilakukan pada anak dengan cara menjelaskan mengenai
unsur huruf dengan unsur huruf lainnya yang bermakna dan
dilanjutkan dengan memahami hubungan antara bunyi dan bentuk
huruf. Guru menjelaskan dengan memperkenalkan huruf K dan
memperlihatkan gambar ayam, kerang, kepiting dan lainnya.
Melalui kegiatan mengelompokkan maupun menghubungkan satu
83

gambar dengan gambar yang lain, anak akan mengenali berbagai


macam benda yang ada disekitarnya yang memiliki huruf awal
yang sama. Ketika guru sedang menjelaskan di depan terlihat ada
dua orang anak, yaitu AGF dan NPR yang terlihat kurang
memperhatikan saat guru sedang menjelaskan tentang kelompok
gambar yang memiliki bunyi atau huruf awal yang sama. Hal
tersebut terlihat pada saat ditanya AGF tidak bisa menjawab nya
begitu pula ketika NPR ditanya “terdapat pena, buku, penghapus,
dan kertas, nah huruf awal apa dari keempat kata tersebut yang
sama adalah?” dan NPR menjawab nya dengan “pena dan buku”
sedangkan jawaban yang benar adalah “pena dan penghapus”.
Begitu pula ketika guru meminta anak untuk membaca suku kata
atau mengeja kata yang ditunjukan oleh guru anak tersebut terlihat
kesulitan dan membaca tidak sesuai dengan yang diminta, anak
terlihat belum mampu memahami bunyi dan rangkaian huruf-
huruf yang ditunjukan oleh guru. Setelah guru menjelaskan anak
kemudian diberikan tugas berupa menghubungkan kata dengan
simbol huruf pada kertas yang telah disediakan. Terlihat beberapa
hasil yang sudah di kumpulkan di meja guru dari yang sudah anak
kerjakan masih ada yang tidak benar. Kemudian dilanjutkan
dengan mencuci tangan sebelum makan bersama. Setelah semua
anak sudah selesai mengerjakan tugas dan mencuci tangan, anak
mengambil masing-masing bekal yang ada di dalam tasnya
kemudian duduk kembali ke tempat masing-masing dan membaca
doa sebelum makan. Terlihat beberapa anak saling bertukar bekal
dan memberi kepada guru dengan meletakkan makanan tersebut
ke piring yang ada di meja guru. Setelah selesai makan anak
membersihkan meja nya masing-masing apabila ada makanan
yang terjatuh dan membereskan kembali alat makan nya kedalam
tas masing-masing. Setelah itu anak kembali ke posisi awal, yaitu
duduk di tempatnya masing-masing. Dilanjutkan dengan guru
84

melakukan tanya jawab kembali terhadap kegiatan yang anak


lakukan hari ini. Tujuan nya adalah untuk mengevaluasi dan
mengulang agar anak memahami pembelajaran hari ini. Setelah
selesai mengulas kembali pembelajaran dan menanyakan
perasaan anak-anak saat belajar hari ini, kegiatan pembelajaran
pun selesai dilaksanakan. Dan dilanjutkan dengan duduk yang
rapi kemudian melaksanakan doa sesudah makan dan doa pulang
sekolah. Dilanjutkan dengan bersalaman dan anak diperbolehkan
bermain diluar kelas sambil menunggu di jemput oleh orang
tuanya masing-masing.
85

CATATAN LAPANGAN 3
Metode Pengumpulan Data: Observasi
Perkembangan Bahasa Dalam Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun
Kelompok B3 di TK Pembina 2 Kota Jambi

Hari/ Tanggal : Jumat, 03 Juni 2022


Jam : 07:00 - 10:00 WIB
Pertemuan : Minggu ke-1

Waktu/Jam Kegiatan
07:00-07:30 Hari ini merupakan hari observasi keempat untuk penelitian di TK
Negeri Permbina 2 Kota Jambi. Di mana seperti biasa kegiatan
dimulai pada jam 07:00 adalah penyambutan anak. Dimulai dari
menyapa dengan salaman di depan pagar sekolah, mengecek suhu
tubuh, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang
mengalir. Kemudian anak-anak meletakkan tasnya sesuai dengan
kelas masing-masing. Setelah itu anak dibolehkan bermain
dengan bebas di halaman sekolah baik bermain sendiri ataupun
bersama teman-teman nya yang lain, seperti bermain ayunan,
jungkat-jungkit, mangkok putar, perosotan, besi panjat, tangga
gantung, labirin dan lain sebagainya
07:30-08:30 Anak dikumpulkan dilapangan sambil berbaris sesuai dengan
kelasnya. Kegiatan dimulai dengan guru memberikan arahan
tentang tema pelajaran yang sudah sesuai dengan RPPH (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran harian). Saat di lapangan guru hanya
mengulas sedikit tentang tema yang akan dilaksanakan dikelas
nanti. Kegiatan di lapangan hari ini adalah senam bersama di
lapangan dengan musik dan dilanjutkan bernyanyi lagu-lagu
kebangsaan, setelah selesai dilanjutkan dengan berdoa sebelum
masuk ke dalam kelasnya masing-masing.
08:30-09:00 Selanjutnya anak- anak memasuki kelasnya masing-masing untuk
melakukan kegiatan belajar. Sebelum memulai pembelajaran guru
86

dan anak-anak berdoa sebelum melakukan pembelajaran di


lanjutkan dengan mengabsen anak satu persatu untuk mengecek
kehadiran anak, dan menanyai bagaimana kabar anak pada hari
ini. Sebelum memulai pembelajaran guru mengulas sedikit
tentang pembelajaran kemarin.
09:00-10.00 Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru membaca buku
bercerita bergambar mengenai binatang yang hidup di air seperti
binatang di air bernafas menggunakan insang, paru-paru, dan
kulit. Lalu bercerita manfaaat mengkonsumsi binatang laut seperti
menjaga kesehatan jantung, mendukung perkembangan otak dan
mata, dan masih banyak lagi. Kemudian guru bertanya kepada
anak mengenai bacaan yang telah dibacakan. Contohnya “dari
cerita yang bunda bacakan tadi, ikan tersebut bernafas
menggunakan apa?” dan anak menjawab dengan lantang “dengan
insang bunda”. Dilanjutkan dengan anak secara bergantian
diminta untuk menceritakan isi buku cerita bacaan walaupun tidak
sama tulisan dengan yang diungkapkan tapi anak mampu untuk
menceritakannya kembali. Dan beberapa anak menceritakan
bahwa mereka pernah liburan ke pantai, seperti NPR bercerita
bahwa ketika dia sedang berlibur ke pantai dia melihat ada bintang
laut yang menepi ke pinggir pantai saat dibawa oleh arus ombak
yang sangat deras. Setelah semua anak sudah bergantian dalam
bercerita, kemudian guru memberi tugas untuk mewarnai gambar-
gambar binatang yang ada dilaut. Setelah selesai mengerjakan
tugasnya anak mengumpulkan ke depan kelas lalu mencuci tangan
sebelum makan bersama. Setelah semua anak sudah selesai
mengerjakan tugas dan mencuci tangan, anak mengambil masing-
masing bekal yang ada di dalam tasnya kemudian duduk kembali
ke tempat masing-masing dan membaca doa sebelum makan.
Terlihat beberapa anak saling bertukar bekal dan memberi kepada
guru dengan meletakkan makanan tersebut ke piring yang ada di
87

meja guru. Setelah selesai makan anak membersihkan meja nya


masing-masing apabila ada makanan yang terjatuh dan
membereskan kembali alat makan nya kedalam tas masing-
masing. Setelah itu anak kembali ke posisi awal, yaitu duduk di
tempatnya masing-masing. Dilanjutkan dengan guru melakukan
tanya jawab kembali terhadap kegiatan yang anak lakukan hari
ini. Tujuan nya adalah untuk mengevaluasi dan mengulang agar
anak memahami pembelajaran hari ini. Setelah selesai mengulas
kembali pembelajaran dan menanyakan perasaan anak-anak saat
belajar hari ini, kegiatan pembelajaran pun selesai dilaksanakan.
Dan dilanjutkan dengan duduk yang rapi kemudian melaksanakan
doa sesudah makan dan doa pulang sekolah. Dilanjutkan dengan
bersalaman dan anak diperbolehkan bermain diluar kelas sambil
menunggu di jemput oleh orang tuanya masing-masing.
88

CATATAN LAPANGAN 4
Metode Pengumpulan Data: Observasi
Perkembangan Bahasa Dalam Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun
Kelompok B3 di TK Pembina 2 Kota Jambi

Hari/ Tanggal : Sabtu, 04 Juni 2022


Jam : 07:00 - 10:00 WIB
Pertemuan : Minggu ke-1

Waktu/Jam Kegiatan
07:00-07:30 Hari ini merupakan hari observasi kelima untuk penelitian di TK
Negeri Permbina 2 Kota Jambi. Di mana seperti biasa kegiatan
dimulai pada jam 07:00 adalah penyambutan anak. Dimulai dari
menyapa dengan salaman di depan pagar sekolah, mengecek suhu
tubuh, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang
mengalir. Kemudian anak-anak meletakkan tasnya sesuai dengan
kelas masing-masing. Setelah itu anak dibolehkan bermain
dengan bebas di halaman sekolah baik bermain sendiri ataupun
bersama teman-teman nya yang lain, seperti bermain ayunan,
jungkat-jungkit, mangkok putar, perosotan, besi panjat, tangga
gantung, labirin dan lain sebagainya
07:30-09.00 Anak dikumpulkan dilapangan sambil berbaris sesuai dengan
kelasnya. Adapun kegiatan di lapangan hari ini adalah jalan pagi
bersama menyusuri daerah lorong siswa. Dimulai dengan
kelompok A kemudian dilanjutkan dengan kelompok B dengan
didampingi oleh guru kelas masing-masing. Karna masih pagi dan
hari sabtu jadi jalanan hari ini tidak terlalu ramai seperti biasanya
sehingga aman untuk mengajak anak jalan pagi bersama. Setelah
sampai kembali ke sekolah anak diminta untuk kembali berbaris
dan dilanjutkan dengan berdoa sebelum masuk ke dalam kelasnya
masing-masing.
89

09:00-09:30 Selanjutnya anak- anak memasuki kelasnya masing-masing untuk


melakukan kegiatan belajar. Sebelum memulai pembelajaran guru
dan anak-anak berdoa sebelum melakukan pembelajaran di
lanjutkan dengan mengabsen anak satu persatu untuk mengecek
kehadiran anak, dan menanyai bagaimana kabar anak pada hari
ini.
09:30-10.00 Kegiatan pembelajaran hari ini hanya mengulang kembali
pembelajaran sebelumnya kemudian dilanjutkan dengan guru
meminta anak untuk menuliskan nama masing-masing mereka di
buku tulis yang sudah disediakan. Setelah selesai anak akan
mengumpukan ke meja depan dan guru akan meminta anak untuk
membaca apa yang anak tulis di buku tersebut. Kemudian ketika
semua anak sudah selesai mengerjakan tugas nya anak kemudian
mencuci tangan sebelum memulai makan bersama. Setelah
mencuci tangan anak mengambil masing-masing bekal yang ada
di dalam tasnya kemudian duduk kembali ke tempat masing-
masing dan membaca doa sebelum makan. Terlihat beberapa anak
saling bertukar bekal dan memberi kepada guru dengan
meletakkan makanan tersebut ke piring yang ada di meja guru.
Setelah selesai makan anak membersihkan meja nya masing-
masing apabila ada makanan yang terjatuh dan membereskan
kembali alat makan nya kedalam tas masing-masing. Setelah itu
anak kembali ke posisi awal, yaitu duduk di tempatnya masing-
masing. Dilanjutkan dengan guru melakukan tanya jawab kembali
terhadap kegiatan yang anak lakukan hari ini. Tujuan nya adalah
untuk mengevaluasi dan mengulang agar anak memahami
pembelajaran hari ini. Setelah selesai mengulas kembali
pembelajaran dan menanyakan perasaan anak-anak saat belajar
hari ini, kegiatan pembelajaran pun selesai dilaksanakan. Dan
dilanjutkan dengan duduk yang rapi kemudian melaksanakan doa
sesudah makan dan doa pulang sekolah. Dilanjutkan dengan
90

bersalaman dan anak diperbolehkan bermain diluar kelas sambil


menunggu di jemput oleh orang tuanya masing-masing.
91

CATATAN LAPANGAN 5
Metode Pengumpulan Data: Observasi
Perkembangan Bahasa Dalam Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun
Kelompok B3 di TK Pembina 2 Kota Jambi

Hari/ Tanggal : Senin, 06 Juni 2022


Jam : 07:00 - 10:00 WIB
Pertemuan : Minggu ke-2

Waktu/Jam Kegiatan
07:00-07:30 Hari ini merupakan hari observasi keenam untuk penelitian di TK
Negeri Permbina 2 Kota Jambi. Di mana seperti biasa kegiatan
dimulai pada jam 07:00 adalah penyambutan anak. Dimulai dari
menyapa dengan salaman di depan pagar sekolah, mengecek suhu
tubuh, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang
mengalir. Kemudian anak-anak meletakkan tasnya sesuai dengan
kelas masing-masing. Setelah itu anak dibolehkan bermain
dengan bebas di halaman sekolah baik bermain sendiri ataupun
bersama teman-teman nya yang lain, seperti bermain ayunan,
jungkat-jungkit, mangkok putar, perosotan, besi panjat, tangga
gantung, labirin dan lain sebagainya
07:30-08:30 Anak dikumpulkan dilapangan sambil berbaris sesuai dengan
kelasnya. Kegiatan dimulai dengan guru memberikan arahan
tentang tema pelajaran yang sudah sesuai dengan RPPH (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran harian). Saat di lapangan guru hanya
mengulas sedikit tentang tema yang akan dilaksanakan dikelas
nanti. Kegiatan di lapangan hari ini adalah upacara bersama di
lapangan dengan anak kelompok B3 yang bertugas sebagai
petugas upacara pada hari ini. Dimulai dengan RA yang bertugas
sebagai pemimpin upacara, ARA yang membacakan pancasila,
dan KA yang memimpin lagu. Kemudian dilanjutkan dengan
berdoa sebelum masuk ke dalam kelasnya masing-masing.
92

08:30-09:00 Selanjutnya anak- anak memasuki kelasnya masing-masing untuk


melakukan kegiatan belajar. Sebelum memulai pembelajaran guru
dan anak-anak berdoa sebelum melakukan pembelajaran di
lanjutkan dengan mengabsen anak satu persatu untuk mengecek
kehadiran anak, dan menanyai bagaimana kabar anak pada hari
ini. Sebelum memulai pembelajaran guru mengulas sedikit
tentang pembelajaran kemarin.
09:00-10.00 Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru memperkenalkan
benda apa saja yang ada di langit, seperti ada matahari, bulan,
planet, dan bintang. Kemudian mengajak anak untuk menghitung
ada berapa jumlah bintang yang ada di kertas yang sudah diwarnai
oleh guru tersebut. Guru meminta secara bergantian kepada anak
untuk dapat mengelompokkan gambar yang memiliki huruf awal
yang sama. Terlihat masih ada anak yang tidak bisa menjawab dan
bertanya kepada teman nya apa jawaban yang benar karna mereka
belum memahami seperti apa kelompok gambar yang memiliki
huruf awal yang sama. Setelah guru menjelaskan kembali contoh
kelompok gambar yang mempunyai huruf awal yang sama, guru
memberi tugas kepada anak, yaitu mencari bayangan benda langit
dan mewarnai gambar matahari, bintang, dan bumi.
Setelah semua anak sudah selesai mengerjakan tugas dan mencuci
tangan, anak mengambil masing-masing bekal yang ada di dalam
tasnya kemudian duduk kembali ke tempat masing-masing dan
membaca doa sebelum makan. Terlihat beberapa anak saling
bertukar bekal dan memberi kepada guru dengan meletakkan
makanan tersebut ke piring yang ada di meja guru. Setelah selesai
makan anak membersihkan meja nya masing-masing apabila ada
makanan yang terjatuh dan membereskan kembali alat makan nya
kedalam tas masing-masing. Setelah itu anak kembali ke posisi
awal, yaitu duduk di tempatnya masing-masing. Dilanjutkan
dengan guru melakukan tanya jawab kembali terhadap kegiatan
93

yang anak lakukan hari ini. Tujuan nya adalah untuk


mengevaluasi dan mengulang agar anak memahami pembelajaran
hari ini. Setelah selesai mengulas kembali pembelajaran dan
menanyakan perasaan anak-anak saat belajar hari ini, kegiatan
pembelajaran pun selesai dilaksanakan. Dan dilanjutkan dengan
duduk yang rapi kemudian melaksanakan doa sesudah makan dan
doa pulang sekolah. Dilanjutkan dengan bersalaman dan anak
diperbolehkan bermain diluar kelas sambil menunggu di jemput
oleh orang tuanya masing-masing.
94

CATATAN LAPANGAN 6
Metode Pengumpulan Data: Observasi
Perkembangan Bahasa Dalam Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun
Kelompok B3 di TK Pembina 2 Kota Jambi

Hari/ Tanggal : Rabu, 08 Juni 2022


Jam : 07:00 - 11:00 WIB
Pertemuan : Minggu ke-2

Waktu/Jam Kegiatan
07:00-07:30 Hari ini merupakan hari observasi ketujuh untuk penelitian di TK
Negeri Permbina 2 Kota Jambi. Di mana seperti biasa kegiatan
dimulai pada jam 07:00 adalah penyambutan anak. Dimulai dari
menyapa dengan salaman di depan pagar sekolah, mengecek suhu
tubuh, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang
mengalir. Kemudian anak-anak meletakkan tasnya sesuai dengan
kelas masing-masing. Setelah itu anak dibolehkan bermain
dengan bebas di halaman sekolah baik bermain sendiri ataupun
bersama teman-teman nya yang lain, seperti bermain ayunan,
jungkat-jungkit, mangkok putar, perosotan, besi panjat, tangga
gantung, labirin dan lain sebagainya
07:30-08:30 Anak dikumpulkan dilapangan sambil berbaris sesuai dengan
kelasnya. Kegiatan dimulai dengan guru memberikan arahan
tentang tema pelajaran yang sudah sesuai dengan RPPH (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran harian). Saat di lapangan guru hanya
mengulas sedikit tentang tema yang akan dilaksanakan dikelas
nanti. Kegiatan di lapangan hari ini adalah bernyanyi bersama
dengan iringan musik dari guru. Kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan fisik motorik guru mengajak anak untuk berbaris
kembali di depan kelas masing-masing kemudian melakukan
peregangan bersama. Setelah kegiatan fisik motorik selesai anak-
anak masuk kedalam kelasnya.
95

08:30-09:00 Sebelum memulai pembelajaran guru dan anak-anak berdoa


sebelum melakukan pembelajaran di lanjutkan dengan mengabsen
anak satu persatu untuk mengecek kehadiran anak, dan menanyai
bagaimana kabar anak pada hari ini. Sebelum memulai
pembelajaran guru mengulas sedikit tentang pembelajaran
kemarin.
09:00-11.00 Kegiatan pembelajaran dimulai dengan guru bertanya dengan
anak apakah anak hari ini membawa peralatan solat untuk
pembelajaran iqra. Kemudian guru memberikan tugas ke anak,
yaitu mewarnai dan bagi anak yang pernah tidak masuk dan belum
mengerjakan tugasnya guru memberikan tugas kembali ke anak
tersebut. Apabila ada anak yang tidak memahami guru akan
langsung membantu nya dengan meminta anak ke meja guru
ataupun guru tersebut yang mendatangi anak secara langsung.
Setelah semua anak selesai mengerjakan tugas dan mencuci
tangan, anak mengambil masing-masing bekal yang ada di dalam
tasnya kemudian duduk kembali ke tempat masing-masing dan
membaca doa sebelum makan. Terlihat beberapa anak saling
bertukar bekal dan memberi kepada guru dengan meletakkan
makanan tersebut ke piring yang ada di meja guru. Setelah selesai
makan anak membersihkan meja nya masing-masing apabila ada
makanan yang terjatuh dan membereskan kembali alat makan nya
kedalam tas masing-masing. Setelah itu anak kembali ke posisi
awal, yaitu duduk di tempatnya masing-masing karna akan
melanjutkan pembelajaran iqra.
Setelah guru iqra datang dimulai dengan membaca doa sebelum
belajar kemudian anak diminta untuk menggunakan perlengkapan
solat yang telah Pembelajaran iqra hari ini adalah mengingat
kembali surah ayat kursi dan terlihat masih ada beberapa anak
yang belum hafal surah tersebut. Setelah diulang dan anak sudah
mengingat dilanjutkan dengan membaca niat solat 5 waktu,
96

dimulai dari solat subuh, solat zuhur, solat ashar, solat maghrib,
dan solat isya. Kemudian guru bertanya secara bergantian kepada
anak niat doa solat yang sudah dipelajari tadi. Apabila ada anak
yang belum mengerti guru akan dengan senang hati mengajarkan
sampai anak tersebut paham karna menuntut ilmu agama dimulai
sejak lahir hingga akhir hayat.
Dilanjutkan dengan guru melakukan tanya jawab kembali
terhadap kegiatan pembelajaran yang anak lakukan hari ini.
Tujuan nya adalah untuk mengevaluasi dan mengulang agar anak
memahami pembelajaran hari ini. Setelah selesai mengulas
kembali pembelajaran dan menanyakan perasaan anak-anak saat
belajar hari ini, kegiatan pembelajaran pun selesai dilaksanakan.
Dan dilanjutkan dengan duduk yang rapi kemudian membaca doa
pulang sekolah dan doa untuk kedua orangtua. Dilanjutkan
dengan bersalaman dan anak diperbolehkan bermain diluar kelas
sambil menunggu di jemput oleh orang tuanya masing-masing.
97

Lampiran 4 Pedoman Wawancara Kemampuan Keaksaraan

Indikator Deskriptor Panduan Deskripsi


Keaksaraan anak Wawancara
usia 5-6 tahun

Menyebutkan Anak mampu Apakah anak sudah


simbol-simbol menyebutkan mampu
huruf yang simbol-simbol menyebutkan
dikenal huruf vocal atau simbol-simbol
konsonan yang huruf vocal atau
dikenal konsonan yang
dilingkungan dikenal
sekitar dilingkungan
sekitarnya?
Mengenal suara Anak mampu Apakah anak sudah
huruf awal dari menyebut nama-
bisa mengenal
nama benda- nama benda yang
benda yang ada suara huruf suara huruf awal
disekitarnya awalnya sama
dari nama benda-
benda yang ada
disekitarnya?

Menyebutkan Anak mampu Apakah anak sudah


kelompok gambar menyebutkan
mampu
yang memiliki kata-kata yang
bunyi/huruf awal mempunyai huruf menyebutkan dan
yang sama awal sama, misal:
menunjukkan
apel, air, ayam dll
kelompok gambar
yang memiliki
huruf awal sama?

Memahami Anak mampu Apakah anak sudah


hubungan antara melafalkan mampu memahami
bunyi dan bentuk masing-masing hubungan antara
huruf huruf sesuai bunyi dan bentuk
dengan bentuk huruf ?
hurufnya
98

Membaca nama Anak mampu Apakah anak sudah


sendiri membaca nama mampu membaca
sendiri dengan nama sendiri
lengkap dengan lengkap?
Menuliskan nama Anak mampu Apakah anak sudah
sendiri menuliskan nama mampu
sendiri dengan menuliskan nama
lengkap sendiri dengan
lengkap?
Memahami arti Anak mampu Apakah anak sudah
kata dalam cerita memahami arti mampu memahami
kata dalam sebuah arti kata sebuah
cerita sederhana cerita sederhana?
walaupun tidak
sama tulisan
dengan yang
diungkapkan
99

Lampiran 5 Hasil Wawancara Guru Kelas Kelompok B3

Transkip Wawancara

Lembar Hasil Wawancara Dengan Guru Kelas Kelompok B3

Nama : Erna S.Pd AUD

Jabatan guru : Guru Kelas B3

Hari/Tanggal : Senin/ 06 Juni 2022

No Panduan Wawancara Deskripsi


1. Apakah anak sudah mampu Sudah. Anak-anak saat proses pembelajaran
menyebutkan simbol- dikelas, rata-rata sudah bisa menyebutkan
simbol huruf vocal atau huruf-huruf yang dikenalnya dengan jelas.
konsonan yang dikenal Karena saat dikelas saya memulai
dilingkungan sekitarnya? mengenalkan huruf abjad dari a-z kemudian
dilanjutkan dengan mengenalkan pada anak-
anak dari huruf yang ada pada nama anak
tersebut kemudian baru belajar dari buku
alphabet dan cerita menarik yang anak sukai.
Apabila ada anak yang belum paham saya
akan lebih memperhatikan nya, salah satunya
ketika mengenalkan abjad a-z melalui
kegiatan bernyanyi bersama dengan anak
yaitu menyanyikan lagu abc dengan bahasa
Indonesia sambil bertepuk tangan ketika
bernyanyi guru memperhatikan gerak mulut
masing-masing anak untuk mengetahui anak
yang tidak ikut benyanyi. Oleh sebab itu
pentingnya kita sebagai guru memperhatikan
apabila masih ada anak yang mengalami
100

kesulitan sehingga tidak ada anak yang tidak


mengenal simbol-simbol huruf.
2. Apakah anak sudah bisa Sudah. Kemampuan anak dalam mengenal
mengenal suara huruf awal suara huruf awal dari nama benda-benda
dari nama benda-benda yang ada disekitarnya sudah cukup maksimal
yang ada disekitarnya? sehingga saat proses pembelajaran dikelas,
rata-rata sudah bisa mengenal suara huruf
awal dari nama benda-benda yang ada di
sekitarnya dengan jelas. Salah satu metode
saya dalam mengajarkan dengan
memperkenalkan huruf disertai dengan
gambar sehingga dapat memotivasi anak
untuk dapat mengingat bentuk dan bunyi dari
huruf-huruf alphabet.
3. Apakah anak sudah mampu Belum. Memang masih ada anak yang belum
menyebutkan dan mampu menyebutkan kelompok gambar
menunjukkan kelompok yang memiliki huruf awal yang sama, pada
gambar yang memiliki perkembangan keaksaraan nya ada beberapa
huruf awal sama? yang sudah mampu dan ada yang belum
mampu. Seperti saat pembelajaran dikelas
anak tersebut terlihat kurang memperhatikan
saat guru sedang menjelaskan pembelajaran
tentang kelompok gambar yang memiliki
bunyi atau huruf awal yang sama
dikarenakan anak susah mengerti dan susah
memahami apa itu kelompok gambar yang
memiliki huruf awal yang sama sehingga
anak belum bisa menyebutkan kelompok
gambar yang memiliki huruf awal sama
dengan benar. Biasanya apabila anak tersebut
101

belum mampu dalam pembelajaran nya saat


pulang guru akan berbicara kepada orang tua
apa saja pembelajaran yang anak belum
mampu ikuti agar ia tidak tertinggal jauh
dengan temannya.
4. Apakah anak sudah mampu Belum. Karna saat pembelajaran dikelas anak
memahami hubungan tersebut terlihat tidak memahami. Saat guru
antara bunyi dan bentuk meminta anak untuk membaca suku kata
huruf ? didepan kelas anak terlihat belum mampu
membacanya ataupun ketika guru meminta
anak untuk mengeja kata yang anak di buku
baca tulis anak terlihat masih kesulitan dan
membaca tidak sesuai dengan yang diminta.
Sehingga anak terlihat belum mampu
memahami bunyi dan rangkaian huruf-huruf
yang ditunjukan.
5. Apakah anak sudah mampu Sudah. Rata-rata anak saat diminta untuk
membaca nama sendiri membaca nama nya sendiri anak tersebut
dengan lengkap? terlihat sudah bisa. Walaupun masih dengan
tulisan nya sendiri. Saat saya bertanya kepada
anak bagaimana mereka bisa membaca dan
menulis nama nya dengan benar kebanyakan
mereka berkata bahwa saat dirumah orang
tua nya sering mengajarkan kepada mereka
sehingga mereka lancar dalam membaca dan
menuliskan nama nya sendiri
6. Apakah anak sudah mampu Sudah. Rata-rata anak saat diminta untuk
menuliskan nama sendiri menuliskan nama nya sendiri anak tersebut
dengan lengkap? terlihat sudah bisa. Walaupun mungkin saat
menuliskan nya tulisan tersebut masih
102

terlihat berantakan. Saat saya bertanya


kepada anak bagaimana mereka bisa menulis
nama nya sendiri dengan benar kebanyakan
mereka berkata bahwa saat dirumah orang
tua nya sering mengajarkan kepada mereka
sehingga mereka bisa menuliskan nama nya
sendiri.
7. Apakah anak sudah mampu Sudah. Salah satu pembelajaran yang anak
memahami arti kata sebuah sukai adalah mendengarkan cerita. Salah
cerita sederhana? satunya ketika saya sedang menceritakan
sebuah cerita didepan kelas dan meminta
anak untuk menceritakan kembali cerita
tersebut anak terlihat mampu untuk
menceritakan kembali cerita tersebut secara
singkat dan jelas. Terkadang saya juga
meminta kepada anak untuk menceritakan
cerita yang ada dibuku bacaan walaupun
tidak sama tulisan dengan yang diungkapkan
tapi anak mampu untuk menceritakannya
kembali dengan melihat gambar yang
dilihatnya dibuku bacaan tersebut.
103

Lampiran 6 Hasil Wawancara Orang Tua AGF

Transkip Wawancara

Lembar Hasil Wawancara Dengan Orang Tua

Nama : Ayah AGF

Hari/Tanggal : Selasa/ 07 Juni 2022

No Panduan Wawancara Deskripsi


1. Apakah anak sudah mampu Sudah. Pada saat dirumah AGF saya dan istri
menyebutkan simbol- saya ajarkan mengenalkan huruf dengan
simbol huruf vocal atau menempelkan huruf-huruf alphabet di
konsonan yang dikenal dinding dan dilakukan secara berulang
dilingkungan sekitarnya? sampai sudah dengan benar dan jelas dalam
menyebutkan huruf-huruf yang dikenalnya.
2. Apakah anak sudah bisa Sudah. Sama seperti pada saat saya
mengenal suara huruf awal mengajarkan AGF dalam mengenalkan
dari nama benda-benda huruf, yaitu dengan menunjuk gambar yang
yang ada disekitarnya? ada pada tempelan di dinding dan
mengenalkan suara dari huruf awal benda
tersebut dilakukan secara berulang agar anak
tidak lupa. Dengan seringnya saya atau pun
istri saya bertanya seperti itu anak menjadi
lebih aktif dan mampu dalam mengenal suara
huruf awal dari benda yang ada disekitarnya.
3. Apakah anak sudah mampu Sepertinya belum. Karna guru nya pernah
menyebutkan dan berkata dengan saya bahwa anak saya belum
menunjukkan kelompok mampu menyebutkan kelompok gambar
gambar yang memiliki yang memiliki huruf awal yang sama. Saat
huruf awal sama? dirumah saya dan keluarga mencoba
104

mengajarkan kepada AGF, salah satunya


bagaimana contoh kelompok gambar yang
memiliki huruf awal sama, seperti ketika
pergi ke kebun binatang kami menjelaskan
bahwa burung dan buaya itu memiliki huruf
awalan yang sama yaitu huruf B.
4. Apakah anak sudah mampu Belum. Dari yang saya lihat AGF belum bisa
memahami hubungan mengeja kata dengan benar. Tetapi dia sudah
antara bunyi dan bentuk bisa membedakan antara bunyi dan bentuk
huruf ? huruf.
5. Apakah anak sudah mampu Sudah. Menurut saya sebagai orang tua nya
membaca nama sendiri sebelum anak saya bersekolah saya harus
dengan lengkap? mengenalkan kepada anak saya terlebih
dahulu siapa nama anak dan siapa nama
kedua orang tua nya baik ayah ataupun ibu.
6. Apakah anak sudah mampu Sudah. Menurut saya sebagai orang tua nya
menuliskan nama sendiri sebelum anak saya bersekolah saya harus
dengan lengkap? mengenalkan kepada anak saya bagaimana
menuliskan nama nya sendiri. Apalagi saat
mau belajar biasanya diberikan kertas hvs
yang mengharuskan anak agar bisa
menuliskan namanya sendiri.
7. Apakah anak sudah mampu Menurut saya sudah. Karna saat pulang
memahami arti kata sebuah sekolah AGF sering bercerita keseharian atau
cerita sederhana? kegiatannya selama di sekolah bersama guru
dan teman-teman nya.
105

Lampiran 7 Hasil Wawancara Orang Tua NPR

Transkip Wawancara

Lembar Hasil Wawancara Dengan Orang Tua

Nama : Ibu NPR

Hari/Tanggal : Rabu/ 08 Juni 2022

No Panduan Wawancara Deskripsi


1. Apakah anak sudah mampu Sudah. Karna saya mengikutsertakan NPR
menyebutkan simbol- untuk les privat baca tulis didekat rumah 2
simbol huruf vocal atau kali seminggu dan pada saat malam harinya
konsonan yang dikenal apabila saya ada waktu dan NPR tidak lelah
dilingkungan sekitarnya? saya melakukan pengulangan pembelajaran
dalam menyebutkan alphabet sampai anak
tersebut sudah dapat mengenali huruf dengan
aktif.
2. Apakah anak sudah bisa Sudah. Biasa nya NPR saat pulang dari
mengenal suara huruf awal sekolah selalu bercerita mengenai
dari nama benda-benda pembelajaran nya dan disana lah saya mulai
yang ada disekitarnya? mencoba mengulang kembali pembelajaran
yang diajarkan hari itu seperti berupa
pengulangan dalam suara huruf awal agar
anak tersebut tidak lupa bagaimana contoh
dari suara huruf awal benda yang ada di
sekitarnya.
3. Apakah anak sudah mampu Belum. Saat dirumah saya sering bertanya
menyebutkan dan kepada anak saya barang ataupun gambar
menunjukkan kelompok mana yang mempunyai huruf awal yang
sama , NPR terlihat belum mampu untuk
106

gambar yang memiliki menjawabnya. Begitu pula ketika saya


huruf awal sama? bertanya kepada guru kelas dan guru les nya
bahwa NPR belum mampu dikarenakan saat
dikelas terlihat tidak memperhatikan
pembelajaran tersebut.
4. Apakah anak sudah mampu Belum. Saat saya mengajarkan membaca
memahami hubungan yang ada di buku baca tulis untuk anak yang
antara bunyi dan bentuk mau belajar membaca NPR terlihat belum
huruf ? bisa dan juga guru nya berkata kepada saya
bahwa anak saya belum bisa mengeja dengan
benar.
5. Apakah anak sudah mampu Sudah. Anak mengetahui nama dan bisa
membaca nama sendiri menuliskan nama nya sendiri sangat penting
dengan lengkap? sehingga saat dia ditanya ataupun saat dalam
keadaan yang mengharuskan dia untuk
mengenalkan dirinya dia sudah mampu.
6. Apakah anak sudah mampu Sudah. Agar anak saat diminta untuk
menuliskan nama sendiri menuliskan nama sendiri anak sudah mampu
dengan lengkap? menuliskan walaupun mungkin masih
terlihat belum rapi.
7. Apakah anak sudah mampu Sudah. Saat dirumah sebelum tidur biasanya
memahami arti kata sebuah anak saya meminta saya untuk membacakan
cerita sederhana? nya sebuah cerita terkadang dia bertanya
mengenai cerita yang saya bacakan dan
menceritakan kembali cerita tersebut
keesokan hari nya.
107

Lampiran 8 RPPM TK Pembina 2 Kota Jambi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)


TAMAN KANAK – KANAK NEGERI PEMBINA 2 KOTA JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023
Semester/Minggu ke : I/1
Kelompok : B/ 5 – 6 Tahun
Kompetensi dasar : 2.5, 3.1, 4.1, 3.3, 3.6, 3.12, 3.15, 4.3, 4.6, 4.12, 4.15
Tema/Sub Tema :Diri Sendiri/Identitas Diri
Sumber/Alat
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Tujuan
Belajar
2.5 memiliki perilaku yang mencerminkan Memperkenalkan Memperkenalkan Anak dapat Papan nama anak
sikap percaya diri diri diri sendiri mengenal identitas
diri
3.3 mengenal anggota tubuh, fungsi, dan Mengembangkan Senam tayo Agar motorik kasar Anak
gerakanya untuk mengembangkan motorik motorik kasar anak berkembang
kasar dan halus dengan baik
4.3 menggunakan anggota tubuh untuk Melatih motorik Menggambar jari Agar motorik halus Buku gambar,
mengembangkan motorik kasar dan halus halus tangan anak berkembang pensil
dengan baik
3.12 mengenal keaksaraan awal melalui Mengenal nama Mengenal nama Agar anak mengenal Anak
bermain sendiri nama sendiri
108

4.12 menunjukan kemampuan keaksaraan


awal dalam berbagai bentuk karya
3.1 mengenal kegiatan beribadah sehari – Mengucap doa Belajar mengucap Agar anak dapat Anak
hari pendek do’a mau belajar mengucap doa
4.1 melakukan kegiatan beribadah sehari –
hari dengan tuntunan orang dewasa
3.6 mengenal benda – benda disekitarnya Mengenal bentuk – Menempel bentuk Anak dapat Potongan kertas
(nama,warna, bentuk, ukuran, pola, sifat bentuk geometri geometri menjadi mengenal bentuk origami bentuk
suara, tekstur, fungsi dan ciri – ciri lainya) bentuk wajah bentuk geometri geometri, lem,buku
4.6 menyampaikan tentang apa dan dengan benar menempel
bagaimana benda – benda sekitar yang
dikenalnya (nama,warna, bentuk, ukuran,
pola, sifat suara, tekstur, fungsi dan ciri – ciri
lainya)
3.12 mengenal keaksaraan awal melalui Mengenal angka Mengurutkan angka Agar anak dapat LK, Pensil
bermain 1–5 mengenal dan dapat
4.12 Menunjukan kemampuan keaksaraan menyebutkan angka
awal
4.15 menunjukan karya aktivitas seni dengan Bernyanyi lagu anak Menyanyikan lagu Agar anak dapat Anak
menggunakan berbagai media – anak “mars TK Pembina” menginggat lirik lagu
6.15 mengenal berbagai karya dan aktivitas
seni
109

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)


TAMAN KANAK – KANAK NEGERI PEMBINA 2 KOTA JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023
Semester/Minggu ke : I/1I
Kelompok : B/ 5 – 6 Tahun
Kompetensi dasar : 2.8, 3.3, 4.3, 3.6, 4.6, 3.14, 3.15, 4.15
Tema/Sub Tema : Diri Sendiri/Hobbi dan Kesukaan
Sumber/Alat
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Tujuan
Belajar
3.14 mengenali kebutuhan, keinginan, dan Mengungkapkan Menyebutkan hobi Anak dapat Anak
minat diri keinginan dan kesukaan mengungkapkan hobi
4.14 mengungkapkan kebutuhan, keinginan, dan kesukaan
dan minat diri dengan cara yang tepat
3.3 mengenal anggota tubuh, fungsi, dan Mengembangkan Melakukan kegiatan Agar motorik kasar Anak
gerakannya untuk pengembangan motorik motorik kasar olah raga yang anak dapat
kasar dan halus disukai. Misalnya berkembang dengan
4.3 menggunakan anggota tubuh untuk bersepeda, bermain baik
mengembangkan motorik kasar dan halus bola, lompat tali, dll.
110

3.6 mengenal benda – benda disekitarnya Mengelompokan Melingkari gambar Anak dapat LKA, Krayon
(nama,warna, bentuk, ukuran, pola, sifat benda kesukaan mengelompokan
suara, tekstur, fungsi dan ciri – ciri lainya) benda

4.6 menyampaikan tentang apa dan Mengurutkan benda Mengurutkan Anak dapat mengenal Kertas origami,
bagaimana benda – benda sekitar yang berdasarkan serasi lingkaran dari kesar lingkaran dan bentuk lingkaran,
dikenalnya (nama,warna, bentuk, ukuran, ke kecil mengenal konsep buku menempel,
pola, sifat suara, tekstur, fungsi dan ciri – besar, sedang dan kecil lem
ciri lainya)
2.8 memiliki perilaku yang mencerminkan Perilaku mandiri
Pl. Merapikan Agar anak memiliki Mainan anak
kemandirian mainan sendiri sikap mandiri
3.3 mengenal anggota tubuh, fungsi, dan Melatih motorik Meniru tulisan : Agar motorik halus LKA, Pensil
gerakanya untuk pengembangan motorik halus bernyanyi, anak terlatih
kasar dan halus menari,berenang
4.3 menggunakan anggota tubuh untuk Melatih motorik Lari zig zag dan Agar motorik kasar Mainan anak
mengembangkan motorik kasar dan halus kasar merangkak anak berkembang
memindahkan dengan baik
mainan kesukaan
3.13 mengenal karya dan berbagai aktivitas Mewarnai gambar Mewarnai gambar Anak dapat LK, Krayon
seni menggambar dengan
4.14 Menunjukan karya aktivitas seni rapi
dengan menggunakan berbagai media
111

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MINGGUAN (RPPM)


TAMAN KANAK – KANAK NEGERI PEMBINA 2 KOTA JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023
Semester/Minggu ke : I/1II
Kelompok : B/ 5 – 6 Tahun
Kompetensi dasar : 3.3, 4.3, 3.6, 4.6, 3.10, 3.11, 4.11, 3.12, 3.15,4.15
Tema/Sub Tema : Diri Sendiri/Panca indra
Sumber/Alat
Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Tujuan
Belajar
3.3 mengenal anggota tubuh, fungsi, dan Gerak dan lagu Gerak lagu “kepala Agar motorik kasar anak
gerakanya untuk pengembangan motorik kasar pundak” anak dapat
dan halus brkembang dengan
baik
4.3 menggunakan anggota tubuh untuk Pengembangan Menggambar panca Motorik halus anak LKA, Pensil,
mengembangkan motorik kasar dan halus motorik halus anak indra berkembang dengan Krayon
baik

3.6 mengenal benda – benda disekitarnya Berhitung Menghitung jumlah Anak dapat berhitung LKA, Pensil
(nama,warna, bentuk, ukuran, pola, sifat suara, anggota tubuh dengan benar
tekstur, fungsi dan ciri – ciri lainya)
4.6 menyampaikan tentang apa dan bagaimana
benda – benda sekitar yang dikenalnya
(nama,warna, bentuk, ukuran, pola, sifat suara,
tekstur, fungsi dan ciri – ciri lainya)
112

3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan Melakukan perintah Melakukan perintah Agar anak dapat Hasil karya anak,
membaca) “warnai gambar memahami perintah krayon
4.10 Menunjukan kemampuan berbahasa ( lingkaran kecil
menyimak dan membaca) dengan warna
merah,sedang
kuning, besar hijau)
3.11 memahami bahasa ekspresif ( Mencicipi berbagai Pl. Mencicipi dan Agar anak dapat Gula, garam, kopi,
mengungkapkan bahasa verbal dan nonverbal) macam rasa menceritakan menceritakan asam, cabe
berbagai macam rasa pengalamanya
4.11 mengungkapkan bahasa ekspresif ( ( gula, garam, kopi,
mengungkapkan bahasa secara verbal dan asam, cabe)
nonverbal)
3.12 mengenal keaksaraan awal melalui Menghubungkan Menghubungkan Agar anak dapat LKA, Pensil
bermain tulisan dengan tulisan dengan mengenal tulisan
simbol gambar
4.12 menunjukan kemampuan keaksaraan awal Meniru tulisan Meniru tulisan mata Anak dapat meniru LKA, Pensil
dalam berbagai bentuk karya tulisan dengan benar
3.15 mengenal berbagai karya dan aktifitas seni Menunjukn karya Tepuk panca indra Anak dapat anak
seni menghasilkan karya
4.15 menunjukan karya aktivitas seni dengan seni
menggunakan berbagai media
113

Lampiran 9 RPPH TK Pembina 2 Kota Jambi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)


TAMAN KANAK – KANAK NEGERI PEMBINA 2 KOTA JAMBI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Kelompok Usia : 5 – 6 tahun Hari/ Tanggal :


Semester/ Minggu : I/III Waktu :
Tema/Sub Tema : Diriku/Identitasku

Materi Kegiatan Sumber/Alat Belajar Alat Penilaian


Kegiatan dipagi hari I. Main Pembukaan ± 15 Menit
 Senam bersama Anak, guru, HP Unjuk kerja
Ii. Pijakan Sebelum Main ± 15 Menit
 Berdoa sebelum belajar/salam
Identitas Diriku  Bercakap – cakap mengenai identitasku Poster Percakapan
III. Pijakan Saat Main ± 60 Menit
Melatih Motorik Halus  Mewarnai gambar diri sendiri LKA, Krayon Hasil karya
Dengan Mewarnai
Gambar
Menyanyi  Menyanyi aku adalah aku Anak Unjuk kerja
Keterampilan  Bercerita menggunakan media pop – up Pop – up book Percakapan
berbahasa book
IV Pijakan Setelah Main ± 15 Menit
 Recalling
114

- diskusi perasaan selama melakukan


kegiatan bermain
- menceritakan dan menunjukan hasil
karya
- penguatan dan kesimpulan
V. Penutup ± 15 Menit
 Berdoa sebelum/ sesudah makan, makan
bersama
 Berdiskusi kegiatan apa yang sudah
dimainkan hari ini
 Berdoa setelah belajar/salam

Jambi,
Mengetahui

Kepala TK Guru Kelas Mahasiswa

Siti Aisyah, S.Pd Erna, S.Pd AUD Debi Hasrifah Ayu


NIP.196211091986902001 NIP. 196912000122002 NIM.A1F118064
115

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)


TAMAN KANAK – KANAK NEGERI PEMBINA 2 KOTA JAMBI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Kelompok Usia : 5 – 6 tahun Hari/ Tanggal :


Semester/ Minggu : I/III Waktu :
Tema/Sub Tema :Diriku/Identitasku

Materi Kegiatan Sumber/Alat Belajar Alat Penilaian


Kegiatan dipagi hari I. Main Pembukaan ± 15 Menit
 Senam bersama Anak, guru, HP Unjuk kerja
II. Pijakan Sebelum Main ± 15 Menit
 Berdoa sebelum belajar/salam
Identitas Diriku  Bercakap – cakap mengenai identitasku Poster Percakapan
III. Pijakan Saat Main ± 60 Menit
Melakukan aktivitas  Menempel gambar rambut dari potongan LKA, Potongan kertas Hasil karya
seni origami origami, Lem
Bertanggung jawab  Menulis huruf Buku kotak – kotak, pensil Penugasan
atas tugas yang
diberikan
Keterampilan  Bercerita menggunakan media pop – up Pop – up book Percakapan
berbahasa book
IV PIJAKAN SETELAH MAIN ± 15 Menit
 Recalling
- diskusi perasaan selama melakukan
kegiatan bermain
116

- menceritakan dan menunjukan hasil


karya
- penguatan dan kesimpulan
V. Penutup ± 15 Menit
 Berdoa sebelum/ sesudah makan, makan
bersama
 Berdiskusi kegiatan apa yang sudah
dimainkan hari ini
 Berdoa setelah belajar/salam

Jambi,
Mengetahui

Kepala TK Guru Kelas Mahasiswa

Siti Aisyah, S.Pd Erna, S.Pd AUD Debi Hasrifah Ayu


NIP.196211091986902001 NIP. 196912000122002 NIM.A1F118064
117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)


TAMAN KANAK – KANAK NEGERI PEMBINA 2 KOTA JAMBI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Kelompok Usia : 5 – 6 tahun Hari/ Tanggal :


Semester/ Minggu : I/IV Waktu :
Tema/Sub Tema : Keluarga/Anggota Keluarga

Materi Kegiatan Sumber/Alat Belajar Alat Penilaian


Kegiatan dipagi hari I. Main Pembukaan ± 15 Menit
 Senam bersama Anak, guru, HP Unjuk kerja
II. Pijakan Sebelum Main ± 15 Menit
 Berdoa sebelum belajar/salam
Tanya jawab kegiatan  Bercakap – cakap mengenai anggota Poster Percakapan
bersama keluarga keluarga
dirumah
Menyanyi  Menyanyi lagu keluarga jari Anak Unjuk kerja
III. Pijakan Saat Main ± 60 Menit
Mengembangkan sikap  Menempel bentuk geometri “ ayah/ibu” HVS, kertas origami, lem Penugasan
kreatif bagi anak
Bertanggung jawab  Menghitung jumlah anggota keluarga LKA, pensil Hasil kerja
atas tugas yang
diberikan
Keterampilan  Bercerita menggunakan media pop – up Pop – up book Percakapan
berbahasa book
IV Pijakan Setelah Main ± 15 Menit
 Recalling
118

- diskusi perasaan selama melakukan


kegiatan bermain
- menceritakan dan menunjukan hasil
karya
- penguatan dan kesimpulan
V. Penutup ± 15 Menit
 Berdoa sebelum/ sesudah makan, makan
bersama
 Berdiskusi kegiatan apa yang sudah
dimainkan hari ini
 Berdoa setelah belajar/salam

Jambi,
Mengetahui

Kepala TK Guru Kelas Mahasiswa

Siti Aisyah, S.Pd Erna, S.Pd AUD Debi Hasrifah Ayu


NIP.196211091986902001 NIP. 196912000122002 NIM.A1F118064
119

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH)


TAMAN KANAK – KANAK NEGERI PEMBINA 2 KOTA JAMBI
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Kelompok Usia : 5 – 6 tahun Hari/ Tanggal :


Semester/ Minggu : I/IV Waktu :
Tema/Sub Tema : Keluarga/Anggota Keluarga

Materi Kegiatan Sumber/Alat Belajar Alat Penilaian


Kegiatan dipagi hari I. Main Pembukaan ± 15 Menit
 Senam bersama Anak, guru, HP Unjuk kerja
II. Pijakan Sebelum Main ± 15 Menit
 Berdoa sebelum belajar/salam
Bercerita kegiatan  Bercakap – cakap mengenai anggota Poster Percakapan
bersama anggota keluarga
keluarga di akhir
pekan
Menyanyi  Menyanyi lagu sayang semuanya Anak Unjuk kerja
III. Pijakan Saat Main ± 60 Menit
Melakukan aktivitas  Kolase rambut nenek dengam media kapas LKA, Kapas, Lem Hasil karya
seni
Bertanggung jawab  Menebalkan huruf LKA, pensil Hasil kerja
atas tugas yang
diberikan
Keterampilan  Bercerita menggunakan media pop – up Pop – up book Percakapan
berbahasa book
IV Pijakan Setelah Main ± 15 Menit
120

 Recalling
- diskusi perasaan selama melakukan
kegiatan bermain
- menceritakan dan menunjukan hasil
karya
- penguatan dan kesimpulan
V. Penutup ± 15 Menit
 Berdoa sebelum/ sesudah makan, makan
bersama
 Berdiskusi kegiatan apa yang sudah
dimainkan hari ini
 Berdoa setelah belajar/salam

Jambi,
Mengetahui

Kepala TK Guru Kelas Mahasiswa

Siti Aisyah, S.Pd Erna, S.Pd AUD Debi Hasrifah Ayu


NIP.196211091986902001 NIP. 196912000122002 NIM.A1F118064
121

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPHH)


TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA 2 KOTA JAMBI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Kelompok Usia : 5 - 6 Tahun Hari/Tanggal :


Semester/ Minggu : II/13 Waktu :
Tema/Sub Tema : Negaraku

SUMBER/ALAT ALAT
MATERI KEGIATAN
BELAJAR PENILAIAN
I. MAIN PEMBUKAAN ± 20 MENIT
Melatih motorik kasar dengan berlari  Lomba memindahkan bendera (3.3. 4.3) Bendera Unjuk kerja
II. PIJAKAN SEBELUM MAIN ±10 MENIT
 Berdoa sebelum belajar/salam
Mengenal tanak airku  Bercakap-cakap tentang sejarah bendera Bendera merah putih Percakapan
Indonesia (1.2)
III. PIJAKAN SAAT MAIN ± 60 MENIT
Menghias kelas  Membuat bendera warna-warni Origami,lem,gunting Observasi
Koordinasi mata dan tangan  Menjahit bendera (3.3, 3.4) Pola, bennag, atau tali Hasil karya
Nyanyi bersama  Menyanyi lagu “Aku punya bendera” (3.15, 4.15) Anak Unjuk kerja
IV. PIJAKAN SETELAH MAIN ± 15 MENIT
 Recalling
- Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan
kegiatan bermain
- Menceritakan dan menunjukkan hasil karya seni
- Penguatan keseimpulan
V. PENUTUP ± 15 MENIT
122

 Berdoa sebelum/sesudah makan, makan bersama


 Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di
maiankan hari ini
 Berdoa setelah belajar/salam

Jambi,
Mengetahui

Kepala TK Guru Kelas Mahasiswa

Siti Aisyah, S.Pd Erna, S.Pd AUD Debi Hasrifah Ayu


NIP.196211091986902001 NIP. 196912000122002 NIM.A1F118064
123

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPHH)


TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA 2 KOTA JAMBI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Kelompok Usia : B/5-6 Tahun Hari/Tanggal :


Semester/ Minggu : II/14 Waktu :
Tema/Sub Tema : Kehidupan di kota

SUMBER/ALAT ALAT
MATERI KEGIATAN
BELAJAR PENILAIAN
I. MAIN PEMBUKAAN ± 20 MENIT
Latihan motorik kasar  Lomba mencari gambar Wali kota Jambi Gambar walikota Unjuk kerja
II. PIJAKAN SEBELUM MAIN ±10 MENIT
 Berdoa sebelum belajar/salam
Mengenal pemimpin Negara  TJ.Tentang walikota Jambi (1.2) Gambar walikota Jambi Percakapan
III. PIJAKAN SAAT MAIN ± 60 MENIT
Menghias gambar kota  Menghias gambar kota dengan korek api (2.3) LKA, korek api, lem Hasil karya
Mengerjakan sesuatu hingga tuntas  Melipat “Rumah Wali Kota” (2.12) HVSorigami, lem Hasil karya
Melatih kreatifitas  Menggambar “Rumah Wali Kota” Buku gambar pensil Hasil karya
IV. PIJAKAN SETELAH MAIN ± 15 MENIT
 Recalling
- Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan
kegiatan bermain
- Menceritakan dan menunjukkan hasil karya seni
- Penguatan keseimpulan
124

V. PENUTUP ± 15 MENIT
 Berdoa sebelum/sesudah makan, makan bersama
 Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di
maiankan hari ini
 Berdoa setelah belajar/salam

Jambi,
Mengetahui

Kepala TK Guru Kelas Mahasiswa

Siti Aisyah, S.Pd Erna, S.Pd AUD Debi Hasrifah Ayu


NIP.196211091986902001 NIP. 196912000122002 NIM.A1F118064
125

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPHH)


TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA 2 KOTA JAMBI
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Kelompok Usia : B/5-6 Tahun Hari/Tanggal :


Semester/ Minggu : II/15 Waktu :
Tema/Sub Tema : Kehidupan di desa dan pegunungan
SUMBER/ALAT ALAT
MATERI KEGIATAN
BELAJAR PENILAIAN
VI. MAIN PEMBUKAAN ± 20 MENIT
Latihan motorik kasar  Bermain bola sedang (3.3, 4.3) Bola Unjuk kerja
VII. PIJAKAN SEBELUM MAIN ±10 MENIT
 Berdoa sebelum belajar/salam
Mengenal pemimpin Negara  TJ.Tentang pemimpin di desa (1.2) Anak dan guru Percakapan
VIII. PIJAKAN SAAT MAIN ± 60 MENIT
Menghias gambar kota  Mencari suku kata awal yang sama (3.12, 4.12) LKA, pensil Penugasan
Mengerjakan sesuatu hingga tuntas  Melakukan perintah dengan benar (2.12) Cangkul, caping, bakul Penugasan
Melatih kreatifitas  Menulis nama-nama benda di desa (3.8, 4.8) Buku tulis, pensil Penugasan
IX. PIJAKAN SETELAH MAIN ± 15 MENIT
 Recalling
- Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan
kegiatan bermain
- Menceritakan dan menunjukkan hasil karya
- Penguatan keseimpulan
126

X. PENUTUP ± 15 MENIT
 Berdoa sebelum/sesudah makan, makan bersama
 Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di
maiankan hari ini
 Berdoa setelah belajar/salam

Jambi,
Mengetahui

Kepala TK Guru Kelas Mahasiswa

Siti Aisyah, S.Pd Erna, S.Pd AUD Debi Hasrifah Ayu


NIP.196211091986902001 NIP. 196912000122002 NIM.A1F118064
127

Lampiran 10 Surat Permohonan Izin Observasi Awal


128

Lampiran 11 Surat Telah Melaksanakan Penelitian


129

Lampiran 12 Dokumentasi

Menyebutkan Simbol Huruf Yang Dikenal

Mengenal Suara Huruf Awal Dari Nama Benda Yang Ada Disekitar

Menyebutkan Kelompok Gambar Yang Memiliki Bunyi/Huruf Awal Yang Sama


130

Memahami Hubungan Antara Bunyi Dan Bentuk Huruf

Membaca & Menulis Nama Sendiri

Memahami Arti Kata Dalam Cerita


131

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Debi Hasrifah Ayu lahir di Jambi, 7 Januari 2001. Penulis


merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan
Bapak M. Hasan dan Ibu yang bernama Ratumas Meireni.
Penulis menempuh pendidikan dimulai PAUD di TK Islam
Diniyyah Al-Azhar Jambi (lulus tahun 2006), melanjutkan
pendidikan Sekolah Dasar pada tahun 2006 di SD Negeri

66 Jambi (lulus tahun 2012). Selanjutnya melanjutkan ke jenjang berikutnya yaitu


Sekolah Menengah Pertama pada tahun 2012 di SMP Negeri 019 Jambi (lulus tahun
2015). Kemudian penulis melanjutkan ke jenjang selanjutnya yaitu di SMA Negeri
5 Jambi (lulus tahun 2018). Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Jambi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini pada tahun 2018 melalui jalur
SMMPTN.

Selama menempuh pendidikan di Universitas Jambi penulis mengikuti pengabdian


yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Indonesia melalui program Kampus Belajar Kampus Merdeka di SD Negeri 096
Kota Jambi.

Dengan ketekunan untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah berhasil
menyelesaikan pekerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan penulisan tugas
akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan.

Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas


terselesaikan skripsi yang berjudul “Perkembangan Bahasa Keaksaraan Anak
Dalam Kelompok B di TK Pembina 2 Kota Jambi”.

Anda mungkin juga menyukai