SKRIPSI
SKRIPSI
Pendidikan Anak Usia Dini, yang disusun oleh Debi Hasrifah Ayu, Nomor Induk
Mahasiswa A1F118064 telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan dalam sidang
Dewan Penguji.
Pembimbing II
i
HALAMAN PENGESAHAN
Pendidikan Anak Usia Dini, yang disusun oleh Debi Hasrifah Ayu, Nomor Induk
Desember 2022.
Tim Penguji
ii
PERNYATAAN
NIM : A1F118064
karya sendiri dan bukan hasil jiplakan dari penelitian yang lain. Apabila
dikemudian hari mengingkari pernyataan diatas, saya bersedia kesarjanaan saya dan
Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
iii
MOTTO
“Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat
apa yang kamu kerjakan.” (Q.S Al-Hadid: 4)
Alhamdulillah segala puji bagi Allah S.W.T yang telah memberikan kelancaran dan
kemudahan disetiap proses kehidupanku sehingga bisa mencapai dititik ini dan
Saya persembahkan karya yang sangat sederhana ini kepada orang-orang yang
skripsi ini. Terutama untuk kedua orang tua saya ayahanda dan ibunda tercinta yang
telah memberikan kasih sayang dan dukungan tiada hentinya sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa terima kasih untuk diriku sendiri sudah mau
bertahan sampai sejauh ini semoga aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Selesainya penelitian yang dilakukan sampai terwujud menjadi skripsi ini tidak
akan pernah dapat diraih tanpa rahmat dari Allah SWT. Untuk itu, sudah
sepantasnya puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT. Atas segala rahmat-
Nya. Begitu pula kepada berbagai pihak yang telah ikut serta membantu penulis
1. Bapak Prof. Drs. H. Sutrisno, M. Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Jambi
2. Bapak Prof. Dr. M. Rusdi, S.Pd, M.Sc selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
3. Bapak Dr. Yantoro, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan
4. Bapak Dr. Drs. H. Hendra Sofyan, M.Si selaku Kaprodi PG-PAUD FKIP
Universitas Jambi.
6. Ibu Dr. Dra. Hj. Destrinelli, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi I yang telah
menyelesaikan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Ibu Nyimas Muazzomi, S.Ag., M.Pd.I selaku Pembimbing Skripsi II yang telah
8. Seluruh Dosen dan Staf Karyawan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi yang telah
vi
9. Kepada kedua orang tua saya tercinta Bapak M. Hasan dan Ibu Ratumas
Meireni beserta kakak saya tercinta Zilfa Hasanita Natalia dan adik saya
tersayang Muhammad Hasanul Akbar yang telah mejadi support system terbaik
dan motivasi kepada penulis agar tidak putus asa dan menyerah dalam
11. Kepada sahabat SMA ku yang selalu memberikan dukungan, semangat dan
motivasi kepada penulis agar tidak putus asa dan menyerah dalam
atas dukungan dan semangat serta kebersamaan kita selama 4 tahun ini.
13. Serta kepada Bude Sol yang turut membantu penulis dalam menjalani proses
bimbingan di jurusan.
vii
DAFTAR ISI
MOTTO ................................................................................................................ iv
ABSTRAK ............................................................................................................. v
viii
2.2.5 Komponen Dasar Kemampuan Keaksaraan ......................................... 22
2.2.6 Strategi Pembelajaran Keaksaraan........................................................ 23
2.2.7 Indikator Perkembangan Keaksaraan ................................................... 24
2.2.8 Upaya Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan ................................... 26
2.3 Penelitian Relevan ....................................................................................... 26
2.4 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 29
LAMPIRAN ......................................................................................................... 73
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
terprogram dalam melakukan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi,
2009). Secara garis besar, tujuan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan
berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat
pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan belajar dalam
pembelajaran pada anak usia dini pada hakikatnya pengembangan kurikulum secara
konkret yang berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar
melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas
Perkembangan pada anak sejak dini, menjadi persiapan bagi anak untuk hidup
mewujudkan anak Indonesia yang memiliki kualitas, ialah anak yang pertumbuhan
memahami bahasa pasif dan berkomunikasi secara efektif yang bermanfaat atau
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini perkembangan bahasa pada anak usia
5-6 tahun memiliki beberapa lingkup perkembangan antara lain memahami bahasa,
menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal, mengenal suara huruf awal dari
memiliki bunyi / huruf awal yang sama, memahami hubungan antara bunyi dan
3
bentuk huruf, membaca nama sendiri, menuliskan nama sendiri, dan memahami arti
pengenalan huruf vokal dan konsonan pada anak usia dini. Kemampuan keaksaraan
merupakan hal penting yang diciptakan sedini mungkin melalui tahap-tahap usia
Pembina 2 Kota Jambi peneliti menemukan 2 anak yang kemampuan bahasa dalam
lingkup keaksaraannya belum berkembang secara optimal, yaitu AGF dan NPR.
menyebutkan kelompok gambar yang memiliki huruf awalan yang sama, dan anak
masih kesulitan memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf seperti Anak
usia 5-6 tahun semestinya sudah dapat membaca suku kata atau mengeja kata
tidak kondusif.
4
Pembina 2 Kota Jambi”. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kemampuan
bahasa anak dilihat dari keaksaraannya dan untuk mengetahui permasalahan apa
yang dihadapi anak dalam keaksaraan. Saya ingin melihat tindak lanjut/strategi apa
yang akan dilakukan guru melihat keterbatasan bahasa anak dalam lingkup
keaksaraan ini.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah:
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
bahwa apa saja tingkat pencapaian keaksaraan pada anak usia 5-6 tahun
yang ada dalam diri anak dan bagaimana cara menghadapi permasalahan
tersebut.
pengetahuan serta dapat menjadi sebagai bahan acuan untuk belajar bagi
para pembaca. Selain itu hasil ini diharapkan dapat menjadi referensi
proses yang panjang dan rumit (Sofyan, 2018). Ketika seorang anak memakai
bentuk bahasa yang memiliki arti bagi orang yang diajak berkomunikasi serta ketika
anak melakukan komunikasi maka anak harus bisa mengerti bahasa yang dipakai
mengasosiasikan bunyi tertentu dengan suatu objek atau orang secara bertahap.
Mereka mulai belajar bagaimana menyebutkan objek dan apa yang awalnya
merupakan ocehan tak bermakna menjadi bahasa yang bermakna. Selain itu, anak
6
7
menggunakan bahasa tersebut seara rutin dalam percakapan. Menurut Jeanne dalam
Robingatin, (2019) semakin kaya bahasa yang didengar anak, maka semakin cepat
perkembangan bahasa memiliki peran penting didalam kebutuhan anak. Pada setiap
interaksi anak selalu menggunakan bahasa yang dimana anak tersebut ingin
memengaruhi anak untuk belajar bahasa. Selain itu, ada peran evolusi
bahasa akan semakin baik serta mengalami peningkatan. Para ahli Navitis
Para ahli Navitis juga yakin bahwa anak menginternalisasi peraturan tata
tanpa latihan, penguatan, ataupun meniru bahasa orang dewasa. Setelah itu,
2016).
mempunyai data yang cukup bagi tata bahasa orang dewasa yang rumit.
Chomksy juga berpendapat bahwa tiap anak yang lahir dilengkapi dengan
Amerika dapat diyakini mereka dapat berbahasa inggris, begitu pula yang
9
dasar serta lebih umum pada kognitivisme manusia. Untuk itu maka urutan
perkembangan bahasa.
Aliran ini menyatakan kita belajar dikarenakan dari kemampuan kita dalam
bahasa dalam diri anak dilihat sebagai hasil dari tahapan kognitif anak
masukan bagi anak yang diproses didalam otak. Didalam otak mengalami
perolehan, serta melihat anak sebagai sesosok yang memiliki peran aktif
memiliki sifat abstrak, formal, serta logis. Teori fungsional lebih ditekankan
Kemampuan bahasa anak tergantung pada faktor kognitif anak, apa yang
pemahaman sebuah pesan. Oleh karena itu, para ahli bahasa mencari cara
dalam Analisa bahasa secara baik maka fungsi serta komunikatif harus
Aspek perkembangan bahasa pada anak terlihat pada usia ke 4 tahun dan
seterusnya. Karena pada usia ini anak telah memiliki kemampuan untuk
a. Kosa kata
Anak memiliki kemampuan menghapal kosa kata baru setelah dipelajari dari
hubungan anak dengan lingkungan akan semakin besar, pesat serta banyak
kosakatanya.
b. Sintaksis
dengan kalimat yang tepat dalam bahasa, namun dikarenakan sering mendengar
serta mengucapkan maka anak bisa menggunakan tata bahasa dengan baik.
c. Semantik
d. Fonem
Fonem adalah kemampuan anak dalam menirukan bunyi huruf vokal bukan
sekedar melakukan ejaan pada abjad namun sudah dapat melakukan pengucapan
12
kata serta paham akan maksud dari yang mereka ucapkan misalnya K.A.K.E.K
menjadi kakek.
e. Fonologi
percakapan misalnya jika individu mendengarkan bahasa yang tidak berasal dari
daerah mereka maka akan sulit mengerti apa yang dikatakan orang tersebut.
f. Morfologi
sistematis serta mdah dipahami oleh orang ramai, karena identic dengan proses
penggunaannya.
yang kaya. Dalam membahas fungsi bahasa untuk anak, maka Depdiknas
4. Sebagai alat untuk menyatakan perasaan dan buah pikiran kepada orang lain.
13
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini tingkat perkembangan bahasa anak
dibagi menjadi:
keterangan), meliputi:
5) Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain,
meliputi :
a. Memahami Bahasa
b. Mengungkapkan Bahasa
predikat-keterangan).
15
5. Memiliki lebih banyak kata-kata untuk mengekspresikan ide pada orang lain.
c. Keaksaraan
2. Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya.
1. Faktor Kesehatan
awal kehidupan mereka. Jika saat usia 2 tahun pertama, anak mengalami sakit
2. Intelegensi
Perkembangan bahasa pada anak bisa diketahui dari tingkatan intelegensi anak
4. Jenis kelamin
Ditahun pertama anak, tidak terdapat perbedaan didalam vokalisasi antara pria
dan wanita. Akan tetapi ketika berusia 2 tahun, anak wanita memperlihatkan
5. Hubungan keluarga
anak untuk memahami atau menggunakan kata dalam konteks tertentu secara verbal
atau nonverbal. Selain itu, anak juga mengalami keterlambatan dalam semantic,
1. Gangguan Fonologi
Anak yang mengalami gangguan fonologi biasanya ditandai dengan anak tidak
2. Gangguan Morfologi
dengan kata jamak, terutama bentuk yang berubah-ubah. Kesulitan ini berkaitan
3. Gangguan Sintaks
4. Gangguan Semantik
5. Pragmatic
Pada dasarnya tingkat dan sifat gangguan bahasa pada anak usia dini dapat
diketahui sejak anak masuk sekolah. Anak yang mengalami gangguan bahasa ini
menulis yang dikuasai sebelum anak belajar cara membaca dan menulis
dikenal, mengenal huruf, huruf awal dari nama benda-benda yang ada di sekitar,
menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi atau huruf dan membaca
nama sendiri. Keadaan keaksaraan awal ini harus dikembangkan dengan baik di
PAUD dan tidak dialihkan dengan penguasaan keaksaraan konvensional yang akan
menulis.
Keaksaraan awal dapat dibangun sejak bayi dan di usia dini melalui peran serta
orang dewasa dalam kegiatan bermakna yang melibatkan berbicara dan aksara.
dini merupakan bagian dari perkembangan bahasa yang sangat penting untuk
dikembangkan.
19
sistem tanda grafis yang diguanakan manusia untuk berkomunikasi dan sedikit
banyaknya mewakili ujaran; jenis sitem tanda grafis tertentu misalnya aksara
pallawa, aksara inka; huruf. Beraksara memiliki aksara; mampu membaca dan
menulis usaha itu dapat dianggap sebagai langkah awal proses peralihan dari bahsa
Teori mengenal huruf menurut Burnett adalah mengenal huruf penting bagi
anak usia dini didengar dari lingkungannya, baik huruf latin, huruf arab dan lain-
huruf “F” atau “N” dari huruf “M” dan “B” DAN “D”.
membaca, menulis dan memahami bahasa lisan dan tulisan. Mengenal keaksaraan
kemampuan dasar anak membaca sejak dini dan menulis (Maysaroh, 2018). Anak-
anak harus diperkenalkan dengan huruf sejak usia dini. Kemampuan mengenal
kemampuan fonologis.
20
anak sebagai hasil pengaruh (Intervensi) yang berbeda dalam keluarga akan
sebagian anak memiliki keunggulan dalam mengenal bacaan dan tulisan lebih
awal sehingga memiliki kapasitas yang lebih dalam pengalaman membaca dan
menulis.
3. Melatih kelenturan motorik halus anak melalui berbagai bentuk permainan oleh
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa individu yang cerdas secara keaksaraan
1. Tahap fantasi
Menulis merupakan ekspresi ungkapan dari bahasa lisan ke dalam suatu bentuk
di atas kertas, pasir atau media lainnya dalam bentuk coretan-coretan sampai
hidup masyarakat.
anggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh pengajar
sebagai alat peraga dengan menggunakan media teka-teki bergambar yang akan
1) Motivasi akan hasil cetak (print motivation), menjadi tertarik dalam menikmati
buku.
berbeda dengan yang lainnya, mengetahui nama bunyinya dan mengenal huruf
dimanapun.
Belajar membaca serta menulis dengan bermain tentu sangat menarik bagi anak
untuk ikut serta dalam pembelajaran serta tidak kenal akan rasa bosan ketika ikut
didalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan. Pada proses belajar permainan
3) Mampu menciptakan kreatifitas didalam maupun diluar ruang kelas, rasa aman,
Resmini, dkk (2006: 28) anak bisa terlibat ketika kegiatan seperti:
Indonesia Nomor 137 Tahun 2013 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini,
indikator kemampuan keaksaraan pada anak usia 5-6 tahun adalah sebagai berikut:
mengenal dan memahami huruf-huruf alfabet agar dapat membaca dan menulis.
25
2) Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya
Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat mengenal suara huruf awal dari
3) Menyebutkan kelompok gambar yang memiliki bunyi / huruf awal yang sama
Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat menyebutkan kelompok gambar
yang memiliki bunyi / huruf awal yang sama seperti jika terdapat beberapa kata
seperti buku, pensil, kursi, penghapus ,seharusnya anak sudah bisa menyebutkan
hururf awal dari nama benda-benda tersebut yaitu pensil dan penghapus karena
Anak usia 5-6 tahun semestinya sudah dapat memahami hubungan antara bunyi
dan bentuk huruf dengan benar. Seperti membaca suku kata atau mengeja kata
Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat membaca namanya sendiri dan
Anak usia 5-6 tahun seharusnya tidak hanya bisa membaca namanya sendiri
melainkan juga harus sudah bisa menuliskan namanya sendiri untuk mengenal
identitas dirinya.
26
Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat memahami arti kata dalam cerita
pengalaman dengan membaca dan kata tertulis sehingga mereka akan melalui
pengalaman ini, menarik pengertian yang perlu dari huruf cetak untuk
b) Pendekatan Fonik
informasi penelitian yang relevan. Penelitian relevan yang penulis kaji sesuai
1. Penelitian yang dilakukan oleh Syisva Nurwita dan Ranny Fitria Imran, 2021
bahasa anak di awal pandemi sangat rendah, hal ini disebabkan beberapa faktor
diantaranya anak yang terlalu lama tidak bertemu teman sehingga dapat
dengan baik. Persamaan penelitian ini dengan penulis adalah pada salah satu
variabel yang hendak diamati, yaitu perkembangan bahasa anak pasca pandemi.
Perbedaan penelitian ini dengan penulis adalah tempat dan waktu penelitian,
2. Penelitian yang dilakukan oleh Novy Dwi Mandasari, dkk, 2021 tentang
memenuhi kriteria valid, reliabel serta memiliki kualitas yang baik dan layak
penelitian ini dengan penulis adalah pada teknik pengumpulan data, yaitu
tempat dan waktu penelitian, pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian
dipengaruhi oleh adanya penerapan metode Spalding, hal tersebut dilihat dari
Kartu Huruf Bergambar” dengan hasil penggunaan media yang tepat dan
peserta didik. Persamaan penelitian ini dengan penulis adalah pada variabel yang
penelitian ini dengan penulis adalah pada penelitian ini menggunakan jenis
Huda” dengan hasil pada kondisi pandemi Covid 19, tidak menjadikan suatu
halangan dalam pembelajaran yang dibatasi dengan aturan PJJ yang ditetapkan
adalah:
Menyebutkan simbol-simbol
huruf yang dikenal.
Perkembangan Bahasa Keaksaraan
Mengenal suara huruf awal
dari nama benda-benda yang
ada disekitarnya.
Menyebutkan kelompok
gambar yang memiliki
bunyi/hururf awal yang sama.
TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi anak usia kelompok B yang beralamat di Jalan
Pangeran Hidayat Lorong Siswa Kel. Sukakarya Kec. Kotabaru Kota Jambi, Jambi
36127.
penelitian studi kasus. Sesuai dengan permasalahan yang menjadi fokus dalam
penelitian ini, yaitu dari 2 anak yang kemampuan bahasa dalam lingkup
Jenis penelitian studi kasus dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu: 1). Studi
Kasus yang bersifat kuratif dan disebut Studi Kasus Retrospektif (Retrospective
Case Study, dan 2). Studi Kasus Prospektif (Prospective Case Study). Studi kasus
yang peneliti gunakan dalam penelitian ini yaitu Studi Kasus Retrospektif
(Retrospective Case Study). Hal ini dikarenakan peneliti tidak mengambil tindakan
untuk mengatasi masalah yang sedang terjadi tersebut. Peneliti hanya memberikan
30
31
Peneliti mengambil informan dari guru, siswa dan orang tua siswa untuk
dijadikan sebagai acuan data penelitian. Dalam hal ini informan peneliti adalah guru
kelas B3 dan siswa kelas B3 serta wali murid siswa kelas B3. Adapun data dalam
penelitian ini dikelompokkan menjadi dua data, yaitu data primer dan data
sekunder.
Data primer adalah data yang di dapatkan secara langsung dari subyek
penelitian. Dalam hal ini peneliti memperoleh data atau informasi langsung dengan
primer dalam penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara. Sedangkan data
sekunder merupakan berbagai informasi yang telah ada sebelumnya dan dengan
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak
dipublikasikan. Data sekunder akan diambil dari hasil observasi, dokumentasi, dan
referensi.
Dari subjek yang diambil ini tidak digunakan istilah populasi maupun sampel,
karna peneliti ini merupakan penelitian kualitatif. Oleh sebab itu penentuan
informan penelitian bukan pada besarnya jumlah orang yang diperlukan untuk
memberikan informasi (data), melainkan siapa saja diantara mereka yang lebih
32
banyak terlibat dalam peristiwa atau mewakili informasi yang penting yang
sampling, yakni pengambilan sampel bukan didasarkan atas strata, random, atau
diantaranya adalah anak, guru, dan orang tua. Dimana anak dalam penelitian
sebagai informan yang akan di observasi, sedangkan guru dan orang tua sebagai
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang dilakukan peneliti agar
melakukan evaluasi diri, peneliti juga dibantu dengan paduan observasi dan paduan
wawancara.
a. Observasi
dengan cara pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak, dan
kemampuan yang telah dicapai anak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
Tujuan menggunakan teknik pengumpulan data ini untuk mencatat proses, hal-
b. Wawancara
Wawancara ialah salah satu teknik pengumpulan data yang banyak digunakan
teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan. Dalam hal ini orang-
Kota Jambi
c. Dokumentasi
penelitian karena untuk mendapatkan jawaban dari kegiatan dan sebagai bukti
dari suatu penelitian yang berguna sebagai penguat. Metode dokumentasi dalam
penelitian ini berupa portofolio anak, hasil karya anak, foto-foto serta video
Jambi.
34
Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti adalah mutlak Murni
1. Pedoman Observasi
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Kemampuan Keaksaraan
Variable Sub Indikator Deskriptor Deskripsi
Variabel
Menyebutkan Kemampuan
simbol- menyebutkan
simbol huruf simbol-simbol
yang dikenal huruf vocal atau
konsonan yang
dikenal
dilingkungan
sekitar
Mengenal Kemampuan
suara huruf menyebut nama-
Perkembangan awal dari nama benda yang
bahasa anak Keaksaraan nama benda- suara huruf
usia 5-6 tahun benda yang awalnya sama
ada
disekitarnya
Menyebutkan Kemampuan
kelompok menyebutkan dan
35
2. Pedoman Wawancara
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Kemampuan Keaksaraan
Indikator Deskriptor Panduan Deskripsi
Keaksaraan anak wawancara
usia 5-6 tahun
masalah atau sebelum memasuki lapangan selama dilapangan dan setelah selesai
dilapangan. Teknik analisis data diperoleh dari berbagai sumber data dengan
penelitian ini pengumpulan data dilakukan secara terus menerus sampai datanya
jenuh. Menurut Miles dan Hubarman dalam Hamzah (2010:99), teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian kualitatif mencakup proses reduksi data, tampilan
data, dan verifikasi. Teknis analisis data yang digunakan dengan cara
Berikut ini adalah teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti :
1. Pengumpulan data
2. Reduksi data
Reduksi data berarti memotong atau menguraikan data yang belum relevan
dengan masalah dan fokus penelitian. Proses ini dilakukan setelah data yang
diperoleh dari sumber data yang dibaca berulang-ulang sampai dapat dipahami
tidak relefan tidak digunakan tetapi tetap ada pada dokumen data. Peneliti
mengumpulkan semua data dilapangan dari hasil observasi dan wawancara yang
Peneliti melakukan penelitian ini dan memilih beberapa tahapan pada reduksi
data, yaitu :
penelitian.
4) Mencatat hasil observasi dan wawancara dari guru kelas, orang tua dan siswa
3. Penyajian data
yang telah dipahami tersebut. Penyajian data merupakan sekumpulan data yang
kesimpulan. Data tersebut perlu disajikan dan direduksi dalam laporan yang
4. Kesimpulan
verifikasi. Dalam penelitian ini peneliti menarik kesimpulan pada hasil reduksi
Jambi.
Dalam penelitian ini uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi data.
berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Dalam hal
triangulasi, Susan Stainback dalam Sugiyono (2016) menyatakan bahwa “the aim
is not to determine the truth about some social phenomeno, rather the purpose of
anak. Pada tahap ini peneliti melihat indikator tingkat pencapaian keaksaraan
pada anak.
41
2. Kemudian peneliti melakukan penelitian pada anak usia 5-6 tahun di Kelompok
geografis beralamat di Jl. Pangeran Hidayat Lorong Siswa RT.06 Kel. Sukakarya
Kec. Kotabaru Kota Jambi, Jambi 36127 yang memiliki luas secara keseluruhan
mencapai 702 M². TK ini didirikan pada tahun 1997. Pada tahun 2015 sekolah ini
2013. Seiring dengan berjalannya waktu sekolah ini terus berkembang sehingga
usia 4-5 tahun, dan untuk anak Tk B sebanyak 60 orang anak. Dengan guru
Berikut adalah daftar nama guru yang mengajar di TK Negeri Pembina 2 Kota
Jambi:
42
43
Sarana dan prasarana merupakan suatu hal penting untuk menunjang proses
pembelajaran yang ada di sekolah. Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di
TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
3 Ruang Guru 1
4 Ruang Kelas 5
5 Gudang 1
6 WC 6
Membiasakan anak bertutur kata dan bersikap secara baik dan sopan
perkembangan anak
merupakan salah satu sekolah yang terdapat di kecamatan kota baru, kota
Peneliti memperoleh data dari hasil observasi awal dan pada saat melakukan
mengetahui atau mengenal simbol-simbol huruf vokal dan konsonan karna itu
kemampuan mengingat huruf pada anak usia dini adalah hal yang diperlukan
membaca.
anak-anak terlihat sudah aktif dalam menyebutkan simbol huruf a-z secara
46
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa anak AGF sudah
mampu dalam menyebutkan simbol huruf yang dikenalnya. Hal itu terlihat saat
guru meminta anak secara begantian menyebutkan simbol huruf yang diminta
oleh guru terlihat AGF dan NPR menjawab nya dengan benar.
masih ada anak yang belum mampu menyebutkan simbol-simbol huruf ia akan
lebih memperhatikan nya, salah satunya ketika guru mengenalkan abjad a-z
melalui kegiatan bernyanyi bersama dengan anak yaitu menyanyikan lagu abc
tidak ikut benyanyi. Hal tersebut ia lakukan agar tidak ada lagi anak yang tidak
mengenal simbol-simbol huruf. Sementara itu, orang tua AGF dan NPR
Responden 1 : Guru
“Pada saat dirumah AGF saya dan istri saya ajarkan mengenalkan huruf
dengan menempelkan huruf-huruf alphabet di dinding dan dilakukan
secara berulang sampai sudah dengan benar dan jelas dalam
menyebutkan huruf-huruf yang dikenalnya”.(Wawancara 07 Juni 2022)
“Saya mengikutsertakan NPR untuk les privat baca tulis didekat rumah
2 kali seminggu dan pada saat malam harinya apabila ada waktu dan
NPR tidak lelah saya melakukan pengulangan pembelajaran dalam
menyebutkan alphabet sampai anak tersebut sudah dapat mengenali
huruf dengan aktif”.
(Wawancara 08 Juni 2022)
2) Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitarnya
anak-anak terlihat sudah lumayan aktif dalam mengenal huruf awal dari benda-
benda yang ada disekitarnya. Salah satunya ketika guru bertanya “apa huruf awal
dari gajah anal-anak bunda?” Lalu anak menjawab dengan keras “G bunda”.
Begitu pula ketika peneliti mengajukan pertanyaan serupa, anak terlihat bisa
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa anak AGF dan NPR
sudah mampu dalam menyebutkan simbol huruf yang dikenalnya. Hal itu terlihat
saat AGF mengajukan pertanyaan berupa “kalo huruf awal ayam apa bu guru?”
sudah bisa mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada di
sekitarnya dengan jelas. Salah satu metode guru dalam mengajarkan dengan
memperkenalkan huruf disertai dengan gambar. Sementara itu, orang tua AGF
dan NPR mengungkapkan bahwa sama seperti pada saat mengenalkan huruf,
yaitu dengan menunjuk gambar yang ada pada tempelan di dinding lalu
mengenalkan suara dari huruf awal benda tersebut dan dilakukan pengulangan
dalam suara huruf awal agar anak tersebut tidak lupa bagaimana contoh dari
Responden 1 : Guru
“Kemampuan anak dalam mengenal suara huruf awal dari nama benda-
benda yang ada disekitarnya sudah cukup maksimal sehingga saat
proses pembelajaran dikelas, rata-rata sudah bisa mengenal suara huruf
awal dari nama benda-benda yang ada di sekitarnya dengan jelas. Salah
satu metode saya dalam mengajarkan dengan memperkenalkan huruf
disertai dengan gambar sehingga dapat memotivasi anak untuk dapat
mengingat bentuk dan bunyi dari huruf-huruf alphabet”.(Wawancara 06
Juni 2022)
mampu dalam mengenal suara huruf awal dari benda yang ada
disekitarnya”.(Wawancara 07 Juni 2022)
“Biasa nya NPR saat pulang dari sekolah selalu bercerita mengenai
pembelajaran nya dan disana lah saya mulai mencoba mengulang
kembali pembelajaran yang diajarkan hari itu seperti berupa
pengulangan dalam suara huruf awal agar anak tersebut tidak lupa
bagaimana contoh dari suara huruf awal benda yang ada di
sekitarnya”.Wawancara 08 Juni 2022)
awal yang sama merupakan salah satu dasar dari kemampuan keaksaraan.
Diharapkan anak bisa melafalkan kelopok gambar sesuai dengan bunyi dan
terdapat dua orang anak yang masih mengalami kesulitan dan memerlukan
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa anak AGF dan NPR
gambar yang memiliki bunyi atau huruf awal yang sama sehingga saat diberikan
tugas anak tersebut terlihat kesulitan. Hal tersebut terlihat pada saat ditanya AGF
tidak bisa menjawab nya begitu pula ketika NPR ditanya “terdapat pena, buku,
penghapus, dan kertas, nah huruf awal apa dari keempat kata tersebut yang sama
50
adalah?” dan NPR menjawab nya dengan “pena dan buku” sedangkan jawaban
susah mengerti dan susah memahami apa itu kelompok gambar yang memiliki
huruf awal yang sama sehingga saat guru menjelaskan anak tersebut terlihat
tidak memperhatikan. Sementara itu, orang tua AGF dan NPR mengungkapkan
bahwa saat dirumah ketika mereka bertanya kepada anak barang ataupun gambar
mana yang mempunyai huruf awal yang sama anak terlihat tidak mengetahui
jawaban nya.
Responden 1 : Guru
“Guru nya pernah berkata dengan saya bahwa anak saya belum mampu
menyebutkan kelompok gambar yang memiliki huruf awal yang sama.
Saat dirumah saya dan keluarga mencoba untuk mengajarkan kepada
AGF, salah satunya bagaimana contoh kelompok gambar yang
memiliki huruf awal yang sama, seperti ketika pergi kekebun kami
menjelaskan bahwa burung dan buaya memiliki huruf awalan yang
sama yaitu huruf B”.(Wawancara 07 Juni 2022)
51
“Saat dirumah ketika saya bertanya kepada anak saya barang ataupun
gambar mana yang mempunyai huruf awal yang sama, NPR terlihat
belum mampu untuk menjawabnya. Begitu pula ketika saya bertanya
kepada guru kelas dan guru les nya bahwa NPR belum mampu
dikarenakan saat dikelas dia terlihat tidak memperhatikan pembelajaran
tersebut”. (Wawancara 08 Juni 2022)
Anak semestinya sudah dapat memahami hubungan antara bunyi dan bentuk
huruf dengan benar, dapat membedakan bentuk dan bunyi huruf, membaca suku
terdapat dua orang anak yang masih mengalami kesulitan dan memerlukan
bantuan dari guru dalam memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf hal
tersebut terlihat saat anak diminta untuk membaca suku kata yang ada didepan
papan tulis.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa anak AGF dan NPR
ketika diminta membaca rangkaian huruf-huruf atau membaca suku kata anak
terlihat kesulitan dan membaca tidak sesuai dengan yang diminta, begitu pula
saat anak ditunjukkan sebuah kata kemudian disuruh membaca anak masih
kesulitan dan memerlukan bantuan dari guru, anak terlihat belum mampu
anak terlihat belum mampu memahami bunyi dan rangkaian huruf-huruf yang
52
kemampuan keaksaraan pada anak tidak hanya dilakukan oleh guru saja, tetapi
harus dilakukan oleh semua pihak termasuk orang tua anak. Orang tua jangan
bunyi dan bentuk huruf. Sementara itu, orang tua AGF dan NPR
mengungkapkan bahwa anak mereka belum bisa mengeja dengan baik dan
benar.
Responden 1 : Guru
“Dari yang saya lihat AGF belum bisa mengeja kata dengan benar.
Tetapi dia sudah bisa membedakan antara bunyi dan bentuk huruf”.
(Wawancara 07 Juni 2022)
“Saat saya mengajarkan membaca yang ada di buku baca tulis untuk
anak yang mau belajar membaca NPR terlihat belum bisa dan juga guru
nya berkata kepada saya bahwa anak saya belum bisa mengeja dengan
benar”. (Wawancara 08 Juni 2022)
53
Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat membaca namanya sendiri,
seperti sudah bisa membaca namanya sendiri untuk anak dapat mengenal
identitas dirinya dan seharusnya anak sudah mengerti juga siapa nama ayah dan
ibunya.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa ketika anak diminta
membaca namanya anak terlihat sudah cukup baik membacanya. Mereka terlihat
cukup baik dalam membacanya walaupun masih dengan tulisan nya sendiri.
untuk membaca nama nya sendiri anak terlihat sudah bisa. Saat saya bertanya
kepada anak bagaimana mereka bisa membaca nama nya dengan benar
kebanyakan mereka berkata bahwa saat dirumah orang tua nya sering
mengajarkan. Sementara itu, orang tua AGF dan NPR mengungkapkan bahwa
sebelum anak bersekolah harus mengenalkan kepada anak saya terlebih dahulu
siapa nama anak dan siapa nama kedua orang tua baik ayah dan ibu anak,
sehingga saat dia ditanya ataupun saat dalam keadaan yang mengharuskan dia
Responden 1 : Guru
“Rata-rata anak saat diminta untuk membaca nama nya sendiri anak
tersebut terlihat sudah bisa. Walaupun masih dengan tulisan nya sendiri.
Saat saya bertanya kepada anak bagaimana mereka bisa membaca dan
menulis nama nya dengan benar kebanyakan mereka berkata bahwa
saat dirumah orang tua nya sering mengajarkan kepada mereka
sehingga mereka lancar dalam membaca dan menuliskan nama nya
sendiri”. (Wawancara 06 Juni 2022)
54
“Menurut saya sebagai orang tua nya sebelum anak saya bersekolah
saya harus mengenalkan kepada anak saya terlebih dahulu siapa nama
anak dan siapa nama kedua orang tua nya baik ayah ataupun ibu”.
(Wawancara 07 Juni 2022)
“Anak mengetahui nama dan bisa menuliskan nama nya sendiri sangat
penting sehingga saat dia ditanya ataupun saat dalam keadaan yang
mengharuskan dia untuk mengenalkan dirinya dia sudah mampu”.
(Wawancara 08 Juni 2022)
Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat menulis namanya sendiri dan
masing.
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa ketika anak diberi
tugas menuliskan nama mereka masing-masing di buku tulis anak sudah mampu
untuk menuliskan nama nya sendiri anak terlihat sudah bisa. Walaupun mungkin
saat menuliskan nya tulisan tersebut masih terlihat berantakan. Saat saya
bertanya kepada anak bagaimana mereka bisa menulis nama nya dengan benar
kebanyakan mereka berkata bahwa saat dirumah orang tua nya sering
mengajarkan. Sementara itu, orang tua AGF dan NPR mengungkapkan bahwa
sebelum anak bersekolah harus mengenalkan kepada anak saya terlebih dahulu
55
bagaimana menuliskan nama nya sendiri dengan benar, sehingga saat anak
Responden 1 : Guru
“Rata-rata anak saat diminta untuk menuliskan nama nya sendiri anak
tersebut terlihat sudah bisa. Walaupun mungkin saat menuliskan nya
tulisan tersebut masih terlihat berantakan. Saat saya bertanya kepada
anak bagaimana mereka bisa menulis nama nya sendiri dengan benar
kebanyakan mereka berkata bahwa saat dirumah orang tua nya sering
mengajarkan kepada mereka sehingga mereka bisa menuliskan nama
nya sendiri”. (Wawancara 06 Juni 2022)
“Menurut saya sebagai orang tua nya sebelum anak saya bersekolah
saya harus mengenalkan kepada anak saya bagaimana menuliskan
nama nya sendiri. Apalagi saat mau belajar biasanya diberikan kertas
hvs yang mengharuskan anak agar bisa menulis namanya sendiri”.
(Wawancara 07 Juni 2022)
“Agar anak saat anak diminta untuk menuliskan namanya sendiri anak
sudah mampu menuliskan nya walaupun mungkin masih terlihat belum
rapi”. (Wawancara 08 Juni 2022)
Anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah dapat memahami arti kata dalam cerita,
seperti sudah bisa memahami arti kata dalam sebuah cerita, memahami perintah
sederhana yang diberikan oleh guru, menceritakan kegiatan selama dirumah dan
anak-anak sudah mampu memahami arti kata dalam sebuah cerita sederhana.
56
Ketika guru menceritakan terlebih dahulu cerita kemudian bertanya kepada anak
mengenai bacaan yang telah dibacakan. Contohnya “dari cerita yang bunda
bacakan tadi, ikan tersebut bernafas menggunakan apa?” dan anak menjawab
Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada NPR ketika anak
bercerita bahwa ketika dia sedang berlibur ke pantai dia melihat ada bintang laut
yang menepi ke pinggir pantai saat dibawa oleh arus ombak yang sangat deras.
Terlihat bahwa NPR sudah bisa menceritakan kembali keadaan atau pengalaman
satu pembelajaran yang paling anak sukai adalah mendengarkan cerita. Ketika
meminta anak untuk menceritakan cerita yang ada dibuku bacaan walaupun
tidak sama tulisan dengan yang diungkapkan tapi anak mampu untuk
keseharian dia saat di sekolah bersama guru dan teman-teman nya dan ketika
sebelum tidur tidak jarang anak meminta dibacakan sebuah cerita sederhana.
Responden 1 : Guru
“Saat dirumah sebelum tidur biasanya anak saya meminta saya untuk
membacakan nya sebuah cerita terkadang dia bertanya mengenai cerita
yang saya bacakan dan menceritakan kembali cerita tersebut keesokan
hari nya”. (Wawancara 08 Juni 2022)
4.3 Pembahasan
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang paling mendasar bagi
anak karena perkembangan anak dimasa selanjutnya akan sangat ditentukan oleh
berbagai stimulasi yang diberikan sejak usia dini. Masa usia dini bagi anak atau
yang dikenal dengan masa keemasan atau “golden age” yang merupakan tahap
perkembangan bagi anak, dimana semua aspek perkembangan dapat dengan mudah
stimulasi.
pengenalan huruf vokal dan konsonan pada anak usia dini. Kemampuan keaksaraan
merupakan hal penting yang diciptakan sedini mungkin melalui tahap-tahap usia
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti melalui proses
adalah bunyi ujaran karena adanya udara yang keluar dari paru-paru. Jika anak
sudah menunjukkan masa peka dalam kematangan mengenal literasi dini, guru
Indonesia ada 26 huruf, yaitu mulai dari huruf a sampai huruf z. Huruf vokal
dalam bahasa Indonesia ada enam jenis yaitu a, e, i, o, dan u. huruf konsonan
y, dan z.
rangkaian simbol-simbol huruf di papan tulis ataupun buku dan anak sudah
59
seperti saat melafalkan huruf R, anak akan mengeluarkan suara “el” tetapi hal
huruf yang dikenalnya. Dengan mengenal simbol-simbol huruf ini menjadi hal
yang penting terhadap anak karna merupakan kemampuan pertama yang penting
bagi anak menuju kemampuan yang lainnya yaitu kemampuan membaca dan
menulis. Hal ini sesuai dengan pendapat Cormick dalam Mislahunnika (2016)
2) Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitarnya
Mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitarnya,
seperti sudah bisa mengenal suara huruf awal dari nama benda-benda yang ada
disekitarnya, mengenal suara huruf awal dari nama hewan yang ada disekitarnya,
mengenal suara huruf awal dari nama tanaman yang ada disekitarnya, dapat
menyebutkan dan melafalkan huruf awal dari benda-benda hewan dan tanaman
yang ada disekitarnya. Mengidentifikasi bunyi huruf awal dan mengenal suku
kata awal sama merupakan kemampuan yang harus dicapai oleh anak usia 5-6
tahun.
huruf awal dari nama benda-benda yang ada disekitarnya, itu didapatkan
ditanya oleh guru huruf awalan dari nama-nama binatang ataupun ketika guru
lantang dan jelas A-Y-A-M sehingga anak paham huruf awalan dari kata ayam
adalah huruf a ataupun dengan menunjukkan sebuah gambar gajah yang terdapat
tulisah gajah dibawahnya anak sudah mampu menjawab bahwa huruf awalan
dari gambar tersebut adalah huruf g. Dengan memberikan sebuah kegiatan yang
memiliki bunyi atau huruf awal yang sama seperti tanya jawab diharapkan agar
anak mampu mengenal dengan baik suara huruf awal dari nama benda-benda
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lina Novitasi
yang bervariasi seperti menjodohkan tulisan yang dibuat sendiri dan mencari
gambar yang suku kata awalnya sama agar lebih mudah dipahami dan menarik
perhatian anak.
bunyi dan huruf awal yang sama. Mengidentifikasi kelompok gambar yang
memiliki bunyi/huruf awal yang sama masih terlihat belum mampu. Hal tersebut
gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama. Anak dapat mengenal suara
huruf awal dari benda yang ada disekitarnya, namun ketika diminta untuk
anak masih terlihat belum mampu menyebutkannya dengan benar. Selain dari
terlihat kurang menarik bagi anak serta kurang bervariasi. Guru terlihat
menggunakan papan tulis dan gambar namun bukan beberapa gambar yang
harusnya terdapat beberapa gambar yang memiliki bunyi huruf awal yang sama
agar anak lebih memahami dan tertarik. Kegiatan ini membuat aktivitas
proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
media dalam kegiatan pendidikan anak usia dini berfungsi untuk mencapai
anak dalam memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf dengan benar,
seperti membedakan bentuk dan bunyi huruf, membaca suku kata atau mengeja
bentuk huruf masih terlihat belum mampu. Hal tersebut didapatkan berdasarkan
memerlukan bantuan dari guru dalam memahami hubungan antara bunyi dan
suku kata anak terlihat kesulitan dan membaca tidak sesuai dengan yang diminta,
begitu pula saat anak ditunjukkan sebuah kata kemudian disuruh membaca anak
masih kesulitan dan memerlukan bantuan dari guru, akan tetapi ketika anak
tersebut, ditemukan pula guru mengatakan bahwa orang tua hanya terpaku
tetapi anak belum mampu dalam memahami hubungan antara bunyi dan bentuk
huruf. Diharapkan orang tua juga turut membantu dalam memberikan stimulus
kepada anak agar kemampuan anak tidak jauh tertinggal dari anak yang lain.
Salah satunya dengan menggunakan media yang ada di youtube atau google
anak terkadang juga terdapat gambar yang menarik perhatian anak sehingga
mengeja suku kata. Anak yang belum bisa membedakan bentuk dan bunyi huruf
ini nampak terlihat ketika anak belajar mengenal huruf dan membaca kata yang
berada dipapan tulis. Hal ini sesuai dengan pendapat Rasid dalam
yang paling penting dalam merekam berbagai jenis bunyi dan bentuk huruf yang
didengar dan dilihat anak dari lingkunganya. Baik itu huruf latin atau arab
maupun huruf lainya berbagai bunyi yang dikenal anak akan menentukan
kemampuan anak dalam memilih dan menilau berbagai jenis huruf yang ada
mengenal huruf adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu
tentang keterkaitan bentuk dan bunyi huruf sehingga anak dapat mengenal
memahami huruf untuk akhirnya menjadi pembaca dan penulis yang mandiri dan
lacar.
64
Membaca nama sendiri, anak sudah bisa membaca namanya sendiri untuk
anak dapat mengenal identitas dirinya dan seharusnya anak sudah mengerti juga
siapa nama ayah dan ibunya. Anak mampu membaca huruf-huruf dari namanya
sendiri dan mengetahui siapa nama ayah dan ibunya, itu didapatkan bedasarkan
hasil observasi dan wawancara. Anak-anak sudah mampu ketika diminta untuk
membaca namanya sendiri seperti yang sudah anak tulis sendiri dibuku tulisnya.
tersebut dibaca bukan dari tulisannya sendiri tetapi hal tersebut bukan berarti
anak tidak mampu dalam membaca namanya sendiri. Dengan membaca nama
sendiri menjadi hal yang penting terhadap anak karna merupakan salah satu hal
penting dari kemampuan membaca permulaan pada anak usia dini. Hal ini sesuai
perkembangan kemampuan bahasa anak usia dini dimulai dengan cara mengenal
nama dirinya sendiri atau nama benda yang ada di sekitarnya yang akan
Menulis nama sendiri, anak sudah bisa menuliskan namanya sendiri untuk
anak dapat mengenal identitas dirinya dan menuliskan namanya sendiri sebelum
muncul sejak mereka mencoret-coret, yang biasanya muncul pada usia dua atau
tiga tahun. Pada masa kanak-kanak awal, keahlian motor anak biasanya sudah
cukup untuk membuat mereka bisa menulis bentuk huruf dan nama mereka
sendiri.
sudah mampu ketika diminta untuk menuliskan namanya sendiri di buku tulis.
tulisan nya masih terlihat berantakan tetapi hal tersebut bukan berarti anak tidak
mampu dalam menuliskan namanya sendiri. Dengan anak mampu menulis nama
sendiri menjadi hal yang penting karna merupakan awal pengenalan anak saat
berinteraksi dengan individu lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Bloodgood
dalam Nur Sharmimi (2009) yang menyatakan bahwa menulis nama dengan
betul merupakan aspek yang sangat penting dan aspek paling asas dalam
kehidupan harian murid karna nama merupakan satu pengenalan diri individu
murid kepada orang luar karna nama adalah lambang kepada individu tersebut.
66
Memahami arti kata dalam cerita, seperti sudah bisa memahami arti kata
dalam sebuah cerita, memahami perintah sederhana yang diberikan oleh guru
dan menceritakan kembali sebuah cerita sederhana yang telah anak dengar.
pemahaman keaksaraan yang terbatas sudah mampu dalam memahami arti kata
dalam cerita, itu didapatkan bedasarkan hasil observasi dan wawancara. Anak-
anak sudah mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru terkait
bacaan cerita yang sebelumnya sudah guru bacakan terlebih dahulu. Selanjutnya
anak sudah mampu dalam menceritakan kembali keadaan atau pengalaman yang
pernah dialami oleh anak di depan kelas dan dihadapan guru dan teman-
menceritakan isi dibuku bacaan tetapi hal tersebut bukan berarti anak tidak
mampu dalam memahami arti kata dalam cerita karna dengan melihat gambar
anak juga mampu menceritakan arti dalam buku cerita yang dibaca anak
kemampuan berbahasa adalah melalui cerita bergambar karena dengan media ini
meningkatkan kosa kata bagi anak-anak. Hal ini sesuai dengan pendapat
Moeslichatoen dalam Richa Oktari dkk (2013) yang mengatakan bahwa metode
kanak dengan membawakan cerita kepada anak secara lisan. Cerita yang
dibawakan haruslah menarik, dan dapat mengundang perhatian anak. Selain itu
5.1 Kesimpulan
menyebutkan simbol-simbol huruf yang dikenal, mengenal suara huruf awal dari
nama benda-benda yang ada disekitarnya, membaca nama sendiri, menulis nama
sendiri dan memahami arti kata dalam cerita sudah berjalan dengan baik. Siswa
bunyi/huruf awal yang sama dan memahami hubungan antara bunyi dan bentuk
huruf ada 2 orang anak. Siswa yang mengalami kesulitan tersebut, yaitu AGF dan
NPR. Adapun kesulitan yang dialami anak yaitu, anak belum mampu menyebutkan
kelompok gambar yang memiliki bunyi/huruf awal yang sama, anak belum mampu
membaca rangkaian huruf-huruf atau membaca suku kata sehingga anak masih
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan salah satu faktor kesulitan yang
dialami oleh siswa Kelompok B di TK Negeri Pembina 2 Kota Jambi terjadi karna
yang bersifat menonton sehingga anak kurang memperhatikan dan tertarik dalam
68
69
5.2 Saran
sebagai berikut.
mengandalkan guru tetapi diharapkan orang tua juga berperan aktif dalam
tepat, menarik, dan menyenangkan agar membuat anak berminat dan antusias
dalam mengikuti pembelajaran. Dan diharapkan guru juga tidak pernah bosan
dalam mengkomunikasi kan dengan orang tua apabila ada perkembangan anak
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Jenis Tempat
No. Nama Alamat
Kelamin Tanggal Lahir
Jl. Kimaja II Lrg. Kimaja
Padang, 24
1. Aizza Itsna Safara P RT 19, Simp III Sipin Kota
November 2015
Jambi
Aqila Rhisna Jambi, 01 Jl. Sari Bakti RT.10, Bagan
2. P
Athiyah Desember 2015 Pete Kota Baru Jambi
Jambi, 06 April Jl. P. Hidayat RT.01, Paal
3. Cintya risqi Azalia P
2016 Lima Kota Baru Jambi
Jl. Bayangkara RT. 10,
Keisha Aisya Jambi, 05 April
4. P Kenali Asam Bawah, Kota
Azzahra 2016
Jambi
Jl. Kol. Abun Yani RT. 26,
Novriyanti Triyana Jambi, 13
5. P Kel. Slamet Danau Sipin
Putri November 2015
Jambi
Jl. Musi Prum Korem RT.
Alfarizki Arif Bengkulu, 05
6. L 12, Mayang Mangurai Alam
Pembayu April 2016
Barajo Jambi
Jl. Sunan Kalijaga RT. 15,
Jambi, 22
7. Alghazali Fauzan L Simp III Sipin Kota Baru
Desember 2015
Jambi
Jl. Darma Karya II RT. 32,
Achmad Hafiz Jambi, 18 April
8. L Kenali Asam Bawah Kota
Ardiansyah 2016
Baru Jambi
Jl. Hos Cokro Aminoto
Jambi, 26
9. M. Farel Ghazali L RT.10, Slamet Danau Sipin
Desember 2015
Jambi
Jl. Serunai Malam II RT. 01,
Muhammad Rafiq Jambi, 30
10. L Suka Karya Kota Baru
Akbar November 2015
Jambi
Jl. Kelapa Prum Pesona
Naomi Putri Jambi, 13 Juni
11. P Kenali Indah RT. 32, Paal V
Ramadhani 2016
Kota Baru Jambi
Jl. Rd. Sk. Syahbudin No.
Jambi, 29 73 RT. 05, Mayang
12. Richard Alvaro L
Oktober 2015 Mangurai Alam Barajo
Jambi
Jl. P. Hidayat Lrg. Siswa
Jember, 16
13. Rafa Abdul Jabar L RT. 18 Simp III Sipin Kota
Agustus 2015
Baru Jambi
74
14. Azka Yondra Putra Jambi, 15 Jl. Intan Sari Kel. Simp III
L
Kurniawan September 2015 Sipin Kec. Kota Baru Jambi
75
Waktu/Jam Kegiatan
07:00-07:30 Hari ini merupakan hari observasi pertama untuk penelitian di TK
Negeri Permbina 2 Kota Jambi. Di mana seperti biasa yang saya
lihat pada saat observasi awal, kegiatan pada jam 07:00 adalah
penyambutan anak. Dimulai dari menyapa dengan salaman di
depan pagar sekolah, mengecek suhu tubuh, mencuci tangan
menggunakan sabun dengan air yang mengalir. Kemudian anak-
anak meletakkan tasnya sesuai dengan kelas masing-masing.
Setelah itu anak dibolehkan bermain dengan bebas di halaman
sekolah baik bermain sendiri ataupun bersama teman-teman nya
yang lain, seperti bermain ayunan, jungkat-jungkit, mangkok
putar, perosotan, besi panjat, tangga gantung, labirin dan lain
sebagainya.
07:30-08:30 Anak dikumpulkan dilapangan sambil berbaris sesuai dengan
kelasnya. Kegiatan ini merupakan apel rutin setiap pagi. Guru
memberikan arahan tentang tema pelajaran yang sudah sesuai
dengan RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harian). Saat
di lapangan guru hanya mengulas sedikit tentang tema yang akan
dilaksanakan dikelas nanti. Kegiatan di lapangan hanya kegiatan
baris-berbaris untuk bernyanyi bersama, senam pagi, dan berdoa
sebelum masuk ke dalam kelasnya masing-masing.
78
CATATAN LAPANGAN 2
Metode Pengumpulan Data: Observasi
Perkembangan Bahasa Dalam Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun
Kelompok B3 di TK Pembina 2 Kota Jambi
Waktu/Jam Kegiatan
07:00-07:30 Hari ini merupakan hari observasi kedua untuk penelitian di TK
Negeri Permbina 2 Kota Jambi. Di mana seperti biasa kegiatan
dimulai pada jam 07:00 adalah penyambutan anak. Dimulai dari
menyapa dengan salaman di depan pagar sekolah, mengecek suhu
tubuh, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang
mengalir. Kemudian anak-anak meletakkan tasnya sesuai dengan
kelas masing-masing. Setelah itu anak dibolehkan bermain
dengan bebas di halaman sekolah baik bermain sendiri ataupun
bersama teman-teman nya yang lain, seperti bermain ayunan,
jungkat-jungkit, mangkok putar, perosotan, besi panjat, tangga
gantung, labirin dan lain sebagainya.
07:30-08:30 Anak dikumpulkan dilapangan sambil berbaris sesuai dengan
kelasnya. Kegiatan dimulai dengan guru memberikan arahan
tentang tema pelajaran yang sudah sesuai dengan RPPH (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran harian). Saat di lapangan guru hanya
mengulas sedikit tentang tema yang akan dilaksanakan dikelas
nanti. Kegiatan di lapangan hari ini adalah bernyanyi bersama dan
berdoa sebelum masuk ke dalam kelasnya masing-masing.
Setelah itu kegiatan selanjutnya adalah kegiatan fisik motorik
yang sudah ada dalam RPPH. Pada hari ini kegiatan fisik
motoriknya adalah guru mengajak anak untuk berbaris kembali di
depan kelas masing-masing kemudian melakukan peregangan
82
CATATAN LAPANGAN 3
Metode Pengumpulan Data: Observasi
Perkembangan Bahasa Dalam Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun
Kelompok B3 di TK Pembina 2 Kota Jambi
Waktu/Jam Kegiatan
07:00-07:30 Hari ini merupakan hari observasi keempat untuk penelitian di TK
Negeri Permbina 2 Kota Jambi. Di mana seperti biasa kegiatan
dimulai pada jam 07:00 adalah penyambutan anak. Dimulai dari
menyapa dengan salaman di depan pagar sekolah, mengecek suhu
tubuh, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang
mengalir. Kemudian anak-anak meletakkan tasnya sesuai dengan
kelas masing-masing. Setelah itu anak dibolehkan bermain
dengan bebas di halaman sekolah baik bermain sendiri ataupun
bersama teman-teman nya yang lain, seperti bermain ayunan,
jungkat-jungkit, mangkok putar, perosotan, besi panjat, tangga
gantung, labirin dan lain sebagainya
07:30-08:30 Anak dikumpulkan dilapangan sambil berbaris sesuai dengan
kelasnya. Kegiatan dimulai dengan guru memberikan arahan
tentang tema pelajaran yang sudah sesuai dengan RPPH (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran harian). Saat di lapangan guru hanya
mengulas sedikit tentang tema yang akan dilaksanakan dikelas
nanti. Kegiatan di lapangan hari ini adalah senam bersama di
lapangan dengan musik dan dilanjutkan bernyanyi lagu-lagu
kebangsaan, setelah selesai dilanjutkan dengan berdoa sebelum
masuk ke dalam kelasnya masing-masing.
08:30-09:00 Selanjutnya anak- anak memasuki kelasnya masing-masing untuk
melakukan kegiatan belajar. Sebelum memulai pembelajaran guru
86
CATATAN LAPANGAN 4
Metode Pengumpulan Data: Observasi
Perkembangan Bahasa Dalam Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun
Kelompok B3 di TK Pembina 2 Kota Jambi
Waktu/Jam Kegiatan
07:00-07:30 Hari ini merupakan hari observasi kelima untuk penelitian di TK
Negeri Permbina 2 Kota Jambi. Di mana seperti biasa kegiatan
dimulai pada jam 07:00 adalah penyambutan anak. Dimulai dari
menyapa dengan salaman di depan pagar sekolah, mengecek suhu
tubuh, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang
mengalir. Kemudian anak-anak meletakkan tasnya sesuai dengan
kelas masing-masing. Setelah itu anak dibolehkan bermain
dengan bebas di halaman sekolah baik bermain sendiri ataupun
bersama teman-teman nya yang lain, seperti bermain ayunan,
jungkat-jungkit, mangkok putar, perosotan, besi panjat, tangga
gantung, labirin dan lain sebagainya
07:30-09.00 Anak dikumpulkan dilapangan sambil berbaris sesuai dengan
kelasnya. Adapun kegiatan di lapangan hari ini adalah jalan pagi
bersama menyusuri daerah lorong siswa. Dimulai dengan
kelompok A kemudian dilanjutkan dengan kelompok B dengan
didampingi oleh guru kelas masing-masing. Karna masih pagi dan
hari sabtu jadi jalanan hari ini tidak terlalu ramai seperti biasanya
sehingga aman untuk mengajak anak jalan pagi bersama. Setelah
sampai kembali ke sekolah anak diminta untuk kembali berbaris
dan dilanjutkan dengan berdoa sebelum masuk ke dalam kelasnya
masing-masing.
89
CATATAN LAPANGAN 5
Metode Pengumpulan Data: Observasi
Perkembangan Bahasa Dalam Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun
Kelompok B3 di TK Pembina 2 Kota Jambi
Waktu/Jam Kegiatan
07:00-07:30 Hari ini merupakan hari observasi keenam untuk penelitian di TK
Negeri Permbina 2 Kota Jambi. Di mana seperti biasa kegiatan
dimulai pada jam 07:00 adalah penyambutan anak. Dimulai dari
menyapa dengan salaman di depan pagar sekolah, mengecek suhu
tubuh, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang
mengalir. Kemudian anak-anak meletakkan tasnya sesuai dengan
kelas masing-masing. Setelah itu anak dibolehkan bermain
dengan bebas di halaman sekolah baik bermain sendiri ataupun
bersama teman-teman nya yang lain, seperti bermain ayunan,
jungkat-jungkit, mangkok putar, perosotan, besi panjat, tangga
gantung, labirin dan lain sebagainya
07:30-08:30 Anak dikumpulkan dilapangan sambil berbaris sesuai dengan
kelasnya. Kegiatan dimulai dengan guru memberikan arahan
tentang tema pelajaran yang sudah sesuai dengan RPPH (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran harian). Saat di lapangan guru hanya
mengulas sedikit tentang tema yang akan dilaksanakan dikelas
nanti. Kegiatan di lapangan hari ini adalah upacara bersama di
lapangan dengan anak kelompok B3 yang bertugas sebagai
petugas upacara pada hari ini. Dimulai dengan RA yang bertugas
sebagai pemimpin upacara, ARA yang membacakan pancasila,
dan KA yang memimpin lagu. Kemudian dilanjutkan dengan
berdoa sebelum masuk ke dalam kelasnya masing-masing.
92
CATATAN LAPANGAN 6
Metode Pengumpulan Data: Observasi
Perkembangan Bahasa Dalam Keaksaraan Anak Usia 5-6 Tahun
Kelompok B3 di TK Pembina 2 Kota Jambi
Waktu/Jam Kegiatan
07:00-07:30 Hari ini merupakan hari observasi ketujuh untuk penelitian di TK
Negeri Permbina 2 Kota Jambi. Di mana seperti biasa kegiatan
dimulai pada jam 07:00 adalah penyambutan anak. Dimulai dari
menyapa dengan salaman di depan pagar sekolah, mengecek suhu
tubuh, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang
mengalir. Kemudian anak-anak meletakkan tasnya sesuai dengan
kelas masing-masing. Setelah itu anak dibolehkan bermain
dengan bebas di halaman sekolah baik bermain sendiri ataupun
bersama teman-teman nya yang lain, seperti bermain ayunan,
jungkat-jungkit, mangkok putar, perosotan, besi panjat, tangga
gantung, labirin dan lain sebagainya
07:30-08:30 Anak dikumpulkan dilapangan sambil berbaris sesuai dengan
kelasnya. Kegiatan dimulai dengan guru memberikan arahan
tentang tema pelajaran yang sudah sesuai dengan RPPH (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran harian). Saat di lapangan guru hanya
mengulas sedikit tentang tema yang akan dilaksanakan dikelas
nanti. Kegiatan di lapangan hari ini adalah bernyanyi bersama
dengan iringan musik dari guru. Kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan fisik motorik guru mengajak anak untuk berbaris
kembali di depan kelas masing-masing kemudian melakukan
peregangan bersama. Setelah kegiatan fisik motorik selesai anak-
anak masuk kedalam kelasnya.
95
dimulai dari solat subuh, solat zuhur, solat ashar, solat maghrib,
dan solat isya. Kemudian guru bertanya secara bergantian kepada
anak niat doa solat yang sudah dipelajari tadi. Apabila ada anak
yang belum mengerti guru akan dengan senang hati mengajarkan
sampai anak tersebut paham karna menuntut ilmu agama dimulai
sejak lahir hingga akhir hayat.
Dilanjutkan dengan guru melakukan tanya jawab kembali
terhadap kegiatan pembelajaran yang anak lakukan hari ini.
Tujuan nya adalah untuk mengevaluasi dan mengulang agar anak
memahami pembelajaran hari ini. Setelah selesai mengulas
kembali pembelajaran dan menanyakan perasaan anak-anak saat
belajar hari ini, kegiatan pembelajaran pun selesai dilaksanakan.
Dan dilanjutkan dengan duduk yang rapi kemudian membaca doa
pulang sekolah dan doa untuk kedua orangtua. Dilanjutkan
dengan bersalaman dan anak diperbolehkan bermain diluar kelas
sambil menunggu di jemput oleh orang tuanya masing-masing.
97
Transkip Wawancara
Transkip Wawancara
Transkip Wawancara
3.6 mengenal benda – benda disekitarnya Mengelompokan Melingkari gambar Anak dapat LKA, Krayon
(nama,warna, bentuk, ukuran, pola, sifat benda kesukaan mengelompokan
suara, tekstur, fungsi dan ciri – ciri lainya) benda
4.6 menyampaikan tentang apa dan Mengurutkan benda Mengurutkan Anak dapat mengenal Kertas origami,
bagaimana benda – benda sekitar yang berdasarkan serasi lingkaran dari kesar lingkaran dan bentuk lingkaran,
dikenalnya (nama,warna, bentuk, ukuran, ke kecil mengenal konsep buku menempel,
pola, sifat suara, tekstur, fungsi dan ciri – besar, sedang dan kecil lem
ciri lainya)
2.8 memiliki perilaku yang mencerminkan Perilaku mandiri
Pl. Merapikan Agar anak memiliki Mainan anak
kemandirian mainan sendiri sikap mandiri
3.3 mengenal anggota tubuh, fungsi, dan Melatih motorik Meniru tulisan : Agar motorik halus LKA, Pensil
gerakanya untuk pengembangan motorik halus bernyanyi, anak terlatih
kasar dan halus menari,berenang
4.3 menggunakan anggota tubuh untuk Melatih motorik Lari zig zag dan Agar motorik kasar Mainan anak
mengembangkan motorik kasar dan halus kasar merangkak anak berkembang
memindahkan dengan baik
mainan kesukaan
3.13 mengenal karya dan berbagai aktivitas Mewarnai gambar Mewarnai gambar Anak dapat LK, Krayon
seni menggambar dengan
4.14 Menunjukan karya aktivitas seni rapi
dengan menggunakan berbagai media
111
3.6 mengenal benda – benda disekitarnya Berhitung Menghitung jumlah Anak dapat berhitung LKA, Pensil
(nama,warna, bentuk, ukuran, pola, sifat suara, anggota tubuh dengan benar
tekstur, fungsi dan ciri – ciri lainya)
4.6 menyampaikan tentang apa dan bagaimana
benda – benda sekitar yang dikenalnya
(nama,warna, bentuk, ukuran, pola, sifat suara,
tekstur, fungsi dan ciri – ciri lainya)
112
3.10 Memahami bahasa reseptif (menyimak dan Melakukan perintah Melakukan perintah Agar anak dapat Hasil karya anak,
membaca) “warnai gambar memahami perintah krayon
4.10 Menunjukan kemampuan berbahasa ( lingkaran kecil
menyimak dan membaca) dengan warna
merah,sedang
kuning, besar hijau)
3.11 memahami bahasa ekspresif ( Mencicipi berbagai Pl. Mencicipi dan Agar anak dapat Gula, garam, kopi,
mengungkapkan bahasa verbal dan nonverbal) macam rasa menceritakan menceritakan asam, cabe
berbagai macam rasa pengalamanya
4.11 mengungkapkan bahasa ekspresif ( ( gula, garam, kopi,
mengungkapkan bahasa secara verbal dan asam, cabe)
nonverbal)
3.12 mengenal keaksaraan awal melalui Menghubungkan Menghubungkan Agar anak dapat LKA, Pensil
bermain tulisan dengan tulisan dengan mengenal tulisan
simbol gambar
4.12 menunjukan kemampuan keaksaraan awal Meniru tulisan Meniru tulisan mata Anak dapat meniru LKA, Pensil
dalam berbagai bentuk karya tulisan dengan benar
3.15 mengenal berbagai karya dan aktifitas seni Menunjukn karya Tepuk panca indra Anak dapat anak
seni menghasilkan karya
4.15 menunjukan karya aktivitas seni dengan seni
menggunakan berbagai media
113
Jambi,
Mengetahui
Jambi,
Mengetahui
Jambi,
Mengetahui
Recalling
- diskusi perasaan selama melakukan
kegiatan bermain
- menceritakan dan menunjukan hasil
karya
- penguatan dan kesimpulan
V. Penutup ± 15 Menit
Berdoa sebelum/ sesudah makan, makan
bersama
Berdiskusi kegiatan apa yang sudah
dimainkan hari ini
Berdoa setelah belajar/salam
Jambi,
Mengetahui
SUMBER/ALAT ALAT
MATERI KEGIATAN
BELAJAR PENILAIAN
I. MAIN PEMBUKAAN ± 20 MENIT
Melatih motorik kasar dengan berlari Lomba memindahkan bendera (3.3. 4.3) Bendera Unjuk kerja
II. PIJAKAN SEBELUM MAIN ±10 MENIT
Berdoa sebelum belajar/salam
Mengenal tanak airku Bercakap-cakap tentang sejarah bendera Bendera merah putih Percakapan
Indonesia (1.2)
III. PIJAKAN SAAT MAIN ± 60 MENIT
Menghias kelas Membuat bendera warna-warni Origami,lem,gunting Observasi
Koordinasi mata dan tangan Menjahit bendera (3.3, 3.4) Pola, bennag, atau tali Hasil karya
Nyanyi bersama Menyanyi lagu “Aku punya bendera” (3.15, 4.15) Anak Unjuk kerja
IV. PIJAKAN SETELAH MAIN ± 15 MENIT
Recalling
- Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan
kegiatan bermain
- Menceritakan dan menunjukkan hasil karya seni
- Penguatan keseimpulan
V. PENUTUP ± 15 MENIT
122
Jambi,
Mengetahui
SUMBER/ALAT ALAT
MATERI KEGIATAN
BELAJAR PENILAIAN
I. MAIN PEMBUKAAN ± 20 MENIT
Latihan motorik kasar Lomba mencari gambar Wali kota Jambi Gambar walikota Unjuk kerja
II. PIJAKAN SEBELUM MAIN ±10 MENIT
Berdoa sebelum belajar/salam
Mengenal pemimpin Negara TJ.Tentang walikota Jambi (1.2) Gambar walikota Jambi Percakapan
III. PIJAKAN SAAT MAIN ± 60 MENIT
Menghias gambar kota Menghias gambar kota dengan korek api (2.3) LKA, korek api, lem Hasil karya
Mengerjakan sesuatu hingga tuntas Melipat “Rumah Wali Kota” (2.12) HVSorigami, lem Hasil karya
Melatih kreatifitas Menggambar “Rumah Wali Kota” Buku gambar pensil Hasil karya
IV. PIJAKAN SETELAH MAIN ± 15 MENIT
Recalling
- Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan
kegiatan bermain
- Menceritakan dan menunjukkan hasil karya seni
- Penguatan keseimpulan
124
V. PENUTUP ± 15 MENIT
Berdoa sebelum/sesudah makan, makan bersama
Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di
maiankan hari ini
Berdoa setelah belajar/salam
Jambi,
Mengetahui
X. PENUTUP ± 15 MENIT
Berdoa sebelum/sesudah makan, makan bersama
Berdiskusi kegiatan apa saja yang sudah di
maiankan hari ini
Berdoa setelah belajar/salam
Jambi,
Mengetahui
Lampiran 12 Dokumentasi
Mengenal Suara Huruf Awal Dari Nama Benda Yang Ada Disekitar
Dengan ketekunan untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah berhasil
menyelesaikan pekerjaan tugas akhir skripsi ini. Semoga dengan penulisan tugas
akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan.