Anda di halaman 1dari 173

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS

MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA TEMA 7 SUBTEMA 2


INDAHNYA KERAGAMAN BUDAYA NEGERIKU KELAS IV DI SD
NEGERI 0122 HASAHATAN JULU
T.A 2021/2022

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan
Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

OLEH :

HUSNAH HASIBUAN
NIM. 1181111048

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi yang Diajukan Oleh:

HUSNAH HASIBUAN
NIM. 1181111048

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan
Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Medan, Juli 2022

Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Nurmayani, M.Ag


NIP. 19611111 198803 2 001

Diketahui Oleh:
Ketua Jurusan PPSD-FIP

Dr. Irsan, M.Pd, M.Si


NIP. 19610323 198703 1 001

i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Diri
a. Nama : Husnah Hasibuan

b. NIM : 1181111048

c. Tempat/Tanggal Lahir : Hasahatan Julu, 06 April 1999

d. Agama : Islam

e. Status : Belum Menikah

f. No.Hp : 085222938224

g. Anak ke : 6 dari 9 bersaudara

II. Data Orang Tua

a. Nama Ayah : Balyan Nasir Hasibuan

b. Nama Ibu : Almh. Tiamar Rambe

c. Pekerjaan Orang Tua

Ayah : PNS

Ibu : -

d. Alamat : Hasahatan Julu, Kec Barumun, Kab. Padan

g Lawas

III. Riwayat Pendidikan

No. Asal Sekolah Tahun Masuk Tahun Tamat


1. SD Negeri Hasahatan Julu 2006 2012
2. MTS Al-Mukhlishin Sibuhuan 2012 2015
3. MA Al-Mukhlishin Sibuhuan 2015 2018
4. Universitas Negeri Medan 2018 2022

i
ABSTRAK
HUSNAH HASIBUAN, 1181111048. Pengembangan Lembar Kerja Peserta
Didik (LKPD) Bebasis Model Problem Based Learning Pada Tema 7
Subtema 2 Indahnya Keragaman Budaya Negeriku Kelas IV SD Negeri 012
2 Hasahatan Julu T.A 2021/2022. Skripsi. Program Studi PGSD FIP
UNIMED. 2022.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengembangkan Lembar Kerja


Peserta Didik (LKPD) berbasis model Problem Based Learning 2) Untuk
mengembangkan Kelayakan lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis model
problem based learning, dan 3) Untuk mengembangkan Efektifitas (LKPD)
berbasis Model Problem Based Learning . Adapun yang termasuk jenis penelitian
ini ialah penelitian pengembangan atau yang biasa disebut dengan (Research and
development) dengan menggunakan model yang dipakai ialah ADDIE sementara
untuk prosedur yang diikuti sebagai bahan acuan dalam tahapan awal hingga
akhir dimulai dari melakukan Analysis (Analisis), Design (Perancangan),
Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), Evaluation
(Evaluasi). Sementara yang menjadi subjek penentuan dalam proses penelitian ini
ialah beberapa pakar yang dianggap mumpuni dalam bidangnya khususnya
terhadap pakar materi dan LKPD, serta diikuti bantuan dari praktisi pada proses
pembelajaran dan siswa kelas IV SD Negeri 0122 Hasahatan Julu tahun ajaran
2021/2022. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data-data yang
dibutuhkan ialah berupa pengisian terhadap angket, perolehan hasil yang
didapatkan pada proses pemberian tes baik itu sebelum ataupun sesudah beserta
dengan pengamatan pada lapangan.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian ini
menujukkan:
(1) Uji kelayakan LKPD oleh ahli materi mendapat kategori sangat layak
diperoleh skor sebesar 94,11%, serta ahli LKPD (media) mendapat kategori sangat
layak sebesar 93,63%, (2) Uji keefektifan LKPD berbasis Problem Based Learning
mendapat kategori sangat layak menunjukkan terdapat hasil belajar siswa yang
menggunakan LKPD berbasis Problem Based Learning dengan hasil nilai rata-rata
post-test sebesar 90 dan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan LKPD
berbasis PBL dengan hasil nilai rata-rata pre-test sebesar 60, (3) Uji Kepraktisan
LKPD berbasis PBL oleh guru mendapat kategori sangat layak diperoleh skor
sebesar 90,90%.

Kata Kunci: Pengembangan, Lembar Kerja Peserta Didik, bebasis model Probl
em Based Learning, Pada Tema 7 Subtema 2 Pembelajaran 2.

i
KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat serta syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis
Model Problem Based Learning Pada Tema 7 Subtema 2 Indahnya
Keberagaman Budaya Negeriku Kelas IV SD Negeri 0122 Hasahatan Julu
T.A 2021/2022”.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program S-1 pada Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Medan. Selama dalam proses penulisan skripsi ini banyak kendala yang
dihadapi penulis, namun semuanya dapat teratasi berkat bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan kata
terima kasih yang sebesar-besarnya dari hati yang tulus kepada sosok yang sangat
menginspirasi yaitu Ibunda tercinta Almh.Tiamar Rambe dan kepada
Ayahanda Tersayang Balyan Nasir yang telah memberikan dukungan moril dan
materi serta doa yang tak pernah lepas dalam sholatnya demi keberhasilan
anaknya dalam meraih pendidikan untuk menjadi generasi emas bangsa.
Tak lupa juga ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Dr. Nurmayani, M. Ag selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan arahan, bimbingan dan motivasi kepada penulis dari awal pembuatan
proposal hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Dalam penulisan proposal ini tentunya tidak terlepas dari dukungan serta
arahan yang penulis terima, maka pada kesempatan ini dengan segala kerendahan
hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.Syamsul Gultom, M.Kes. selaku Rektor Universitas Negeri Me

dan.

2. Bapak Prof.Dr. Yusnadi, MS. selaku Dekan Bidang Akademik Fakultas Il

mu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

ii
3. Ibu Nani Barorah Nst, S.Psi, M.A, Ph,D. selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dr. Zuraidah Lubis, M.Pd. selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan

Kepegawaian Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Dr. Irsan, M.Pd, M.Si. selaku Ketua Jurusan PPSD Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

7. Ibu Elvi Mailani, S.Si, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan PPSD Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan Program Studi PGSD.

8. Ibu Dr. Nurmayani, M.Ag. sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktu dalam mengarahkan, membimbing, memotivasi serta

memberikan nasehat yang baik kepada peneliti dalam penyelesaian skripsi

ini.

9. Ibu Dra. Risma Sitohang, M.Pd selaku Dosen Penguji I yang telah

meluangkan waktu dan mengarahkan, memberikan saran dan masukan

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Ibu Lala Jelita Ananda, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Penguji II yang telah

meluangkan waktu dan mengarahkan, memberikan saran dan masukan

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Bapak Dody F. Pandimun Abrt, S.Pd, M.Hum, selaku Dosen Penguji III y

ang telah meluangkan waktu dan mengarahkan, memberikan saran dan m

asukan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

iii
12. Bapak Suyit Ratno, S.Pd., M.Pd dan Bapak Dr. Edizal Hatmi, SS., M.Pd

selaku dosen validator ahli LKPD dan materi yang telah memberikan

ilmu dan bantuannya kepada penulis selama penyusunan lampiran skripsi

penulis.

13. Bapak Balyan Nasir S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 0122 Hasahat

an Julu dan Ibu Rahmi Haibuan, S.Pd.I selaku guru kelas serta validator

praktisi pendidikan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk melakukan penelitian dan pengambilan data di sekolah tersebut.

14. Seluruh Bapak/ Ibu dosen serta Staf Jurusan Fakultas Ilmu Pendidikan

yang memberikan ilmu dan bantuannya kepada penulis selama

perkuliahan.

15. Terima kasih untuk teman seperjuanganku Kelas PGSD Reguler B yang

Sudah memberikan motivasi.

16. Terima kasih untuk parumaen Sri Indrayani Hasibuan yang sudah memba

ntu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

17. Terima kasih untuk kakak saya Novita Sari yang sudah memberikan sema

ngat dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

18. Terima kasih untuk Yusril Hamidi, yang sudah memberikan motivasi dan

bantuannya kepada penulis.

19. Terima kasih untuk sahabat saya Aina Ristanti Pane yang sudah membant

u penulis dalam menyelesaikan skripsi.

20. Terima kasih untuk Anisa Hilmi yang sudah memberikan semangat utuk p

enulis skripsi.

iv
21. Terima kasih untuk diri saya sendiri yang berusaha kuat walaupun capek,

lelah, sedih sendiri, melawan ego, selama menjalani perkuliahan 4 tahun

dan menyusun skripsi.

22. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah

memberikan dorongan serta bantuan selama penyusunan skripsi ini.

Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapatkan balasan kebaikan yang
berlipat ganda dari Allah SWT. Semoga proposal ini dapat bermanfaat khususnya
dalam memberikan kontribusi terhadap pengembangan pendidikan siswa di
Sekolah Dasar. Terima Kasih.

Medan, Juli 2022


Penulis

Husnah Hasibuan
NIM. 1181111048

v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP...............................................................................i
ABSTRAK...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL...............................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.....................................................................................3
1.3 Batasan Masalah...........................................................................................4
1.4 Rumusan Masalah........................................................................................4
1.5 Tujuan Penelitian.........................................................................................5
1.6 Manfaat Penelitian.......................................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori................................................................................................7
2.1.1 Pengertian Penelitian Pengembangan ..............................................7
2.2 Pengertian LKPD.................................................................................8
2. 3 Fungsi LKPD......................................................................................9
2. 4 Tujuan LKPD....................................................................................10
2. 5 Langkah-langkah LKPD..................................................................11
2. 6 Pengertian Problem Based Learning...............................................12
2. 7 Karakteristik Pembelajaran Problem Based Learning......................13
2. 8 Langkah-langkah Problem Based Learning.....................................15
2. 9 Keunggulan dan Kelemahan Problem Based Learning..................16
2.10 Sintaks atau Langkah-langkah Problem Based Learning...............17
2.11 Pengertian Pembelajaran Tematik...................................................18
2.12 Karakteristik Pembelajaran Tematik................................................19
2.13 Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema

vi
Indahnya Keberagaman Budaya Negeriku.......................................22
2.14 Pengertian Penelitian Pengembangan..............................................23
2.15 Model Penelitian Pengembangan.....................................................24
2.16 Jenis-jenis Pengembangan...............................................................25
2.17 Kerangka Berfikir............................................................................28
2.18 Penelitian Relevan...........................................................................31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian..........................................................................................33
3.2 Subjek Penelitian.......................................................................................34
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................34
3.4 Defenisi dan Variabel...............................................................................34
3.5 Prosedur Penelitian RnD..........................................................................35
3.6 Langkah-langkah Pengembangan............................................................40
3.6.1 Tahap Analisis (Analysis)...............................................................40
3.6.2 Tahapan Perancangan Produk Awal (Design)................................40
3.6.3 Tahap Pengembangan Produk (Develooment)...............................41
3.6.4 Implementasi Produk (Implementation).........................................42
3.6.5 Revisi dan Evaluasi Produk (Evaluation).......................................43
3.7 Teknik Pengumpulan Data........................................................................43
3.8 Instrumen Penelitian.................................................................................46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan............................................57
a. Pengkajian Materi................................................................................59
b. Perancangan LKPD..............................................................................61
4.2 Pembahasan..............................................................................................83
4.2.1 Pengembangan LKPD Berbasis Problem Based Learning............83
4.2.2 Kelayakan LKPD Bebasis Problem Based Learning.....................85
4.2.3 Praktikalitas Penggunaan LKPD
Berbasis Problem Based Learning...........................................................86
4.2.4 Kefektifitasan Penggunaan LKPD Berbasis
Problem Based Learning.........................................................................87

vii
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................90
5.2 Saran..........................................................................................................90
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN..............................................................................................................

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sintaks Model Problem Based Learning...............................................17


Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Wawancara.............................................................46

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Praktikalitas (Angket Guru)...................................................48

Tabel 3.3 Kisi- Kisi Instrumen Ahli Materi..........................................................49

Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Instrumen Ahli LKPD...........................................................50

Tabel 3.5 Konversi Interval Persentase

Menjadi Kategori (Kelayakan)...............................................................................52


Tabel 3.6 Konversi Interval Persentase
Menjadi Kategori (Kemenarikan)..........................................................................53
Tabel 4.1 Daftar Subjek Penelitian Pengembangan..............................................57
Tabel 4.2 Hasil Wawancara...................................................................................58
Tabel 4.3 Validator Ahli Materi Rubrik Penilaian.................................................66
Tabel 4.4 Validator Ahli LKPD.............................................................................70
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Validas.....................................................................74
Tabel 4.6 Hasil Validitas TES................................................................................80
Tabel 4.7 Kategori Validitas Tes...........................................................................81
Tabel 4.8 Nilai Peserta didik kelas IV SD Negeri
0122 Hasahatan Julu..............................................................................................82

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar Bagan 2.1 Kerangka Berpikir...................................................................30


Gambar Bagan 2.2 Langkah-langkah penelitian dan Pengembangan...................36
Gambar 3.1 Sketsa LKPD Berbasis Problem Based Learning..............................38
Gambar 4.1 Cover depan dan Petunjuk Penggunaan LKPD..................................62
Gambar 4.2 Desain Tujuan Pembelajaran.............................................................63
Gambar 4.3 Desain Penyajian................................................................................64
Grafik 4.4 Grafik Hasil Validasi Mteri,
Vlidasi LKPD dan Validasi Praktisi......................................................................77
Gambar Revisi LKPD Berbasis Problem Based Learning....................................78
Grafik 4.5 Pre-test dan Posts-Test..........................................................................83

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran...................................................92


Lampiran 2 Hasil Wawancara dengan Guru kelas IV..........................................100
Lampiran 3 Tes Hasil Belajar..............................................................................101
Lampiran 4 Lembar Instrumen Validasi Angket Guru........................................116
Lampiran 5 Lembar Validasi Ahli Materi............................................................124
Lampiran 6 Lembar Validasi Ahli LKPD............................................................128
Lampiran 7 Nilai Tes Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri
0122 Hasahatan Julu............................................................................................132
Lampiran 8 Surat Pengantar Validasi..................................................................134
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian....................................................................140
Lampiran 10 Surat Penelitian...............................................................................157
Lampiran 11 Surat Balasan SD 0122 Hasahatan Julu.........................................158

xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Berdasarkan kurikulum 2013, tujuan pembelajaran dapat tercapai jika

peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran. Bentuk keaktifan peserta didik

dalam pembelajaran dilihat dari bagaimana cara ia mengemukaan pendapat,

tanggung jawab, serta keterlibatannya dalam kelompok belajar. Disamping itu,

keaktifan peserta didik merupakan bentuk pembelajaran mandiri. Guru diharapkan

untuk mengembangkan bahan ajar yang dapat membuat peserta didik aktif,

sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran dan dapat digunakan sebagai

sumber belajar.

Pendidikandi dunia, banyak dijumpai proses belajar mengajar dengan hasil

belajar di kelas secara umum dapat disebabkan dari faktor guru karena guru

adalah ujung tombak pembelajaran di dalam kelas. Proses pembelajaran di

sekolah yang saya teliti masih menggunakan metode ceramah yang monoton dan

untuk pengevaluasian peningkatan evaluasi belajar siswa hanya menggunakan

lembar soal dari buku cetak sehinggah perlu adanya Pengembangan LKPD

dengan Design yang menarik dengan berbasis Model Pembelajaran Problen

Based Learning agar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan

meningkatkan pemahaman siswa. Oleh sebab itu guru harus memiliki

keterampilan untuk melaksanakan proses belajar mengajar di dalam kelas untuk

dapat mendukung kegiatan belajar diantaranya menggunakan LKPD yang efektif

dan inovatif.

1
2

Guru seharusnya menggunakan pembelajaran yang lebih menarik agar siswa

tidak bosan dan jenuh saat pembelajaran. Di SDN 0122 Hasahatan Julu masih

menggunakan soal dari buku cetak atau dari pemerintah belum pernah

menggunakan LKPD yang berbentuk design dengan menggunakan desainnya

lebih menarik dan interaktif sehingga membuat siswa lebih aktif dalam

pembelajran, langkah-langkah pembelajaran dilakukan berdasarkan masalah yang

ditemukan pada kehidupan nyata sehari-hari, dan membuat gambar-gambar rumah

adat khususnya di Sumatera Utara dimana memiliki berbagai macam kebudayaan

termasuk salah satunya tari tor-tor Mandailing dan berbagai kebudayaan tersebut

akan dibuat peneliti menjadi design Latar pada LKPD yang akan peneliti

kembangkan untuk Tema 7 pada Pembelajaran 2

Salah Satu LKPD yang berbentuk Problem Based Learning yang peneliti

amati di dalam kelas guru menggunakan LKPD berbentuk soal dari buku cetak

dan guru masih belum mengikuti tekhnologi sedangkan siswa tidak bersemangat

dalam belajar, diawal pembelajaran siswa masih semangat dan akitf saat

mengikuti pembelajaran dan sesudah di pertengahan siswa mulai bosan dan jenuh

di dalam kelas sehingga hasil belajar siswa masih rendah dimana siswa yang

memiliki hasil belajar siswa di bawah KKM sebanyak 55% dilihat dari Hasil

belajar siswa yang dapat diperoleh siswa SDN 0122 Hasahatan Julu meliputi

kesiapan siswa dalam mencapai pembelejaran menunjukan bahwa hasil belajar

siswa berada pada kategori cukup.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti SDN 0122

Hasahatan Julu di ketahui bahwa dalam mengajar khusunya pada Tema 7 Subtema
3

2 Indahnya Keberagaman Budaya Negeri masih menggunakan soal dari buku

paket yang tersedia di sekolah dan belum pernah mengembangkan LKPD

Berbasis Problem Based Learning hal ini menjadi dasar peneliti melakukan

Pengembangan LKPD Problem Based Learning.

Problem Based Learning merupakan suatu model pembelajaran yang

menggunakan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada

siswa yang digunakan sebagai landasan bagi investigasi dan penyelidikan siswa.

Problem Based Learning membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan

untuk belajar secara mandiri, keterampilan penyelidikan dan keterampilan

mengatasi masalah serta perilaku dan keterampilan sosial sesuai peran orang

dewasa dengan menggunakan LKPD Berbasis Model Pembelajaran Problem

Based Learning Untuk dapat mempermudah siswa dalam belajar dan lebih aktif

dalam mengerjakan LKPD. Permasalahan ini adalah permasalahan yang cocok

untuk di selesaikan.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judulm “Pengembangan Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD) Berbasis Model Problem Based Learning Pada Tema 7 Subtema 2

Indahnya Keberagaman Budaya Negeriku Kelas IV SD Negeri 0122 Hasahatan

Julu Tahun Ajaran 2021/2022”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:


4

1. Guru belum mengembangkan LKPD secara kreatif dalam memenuhi

kebutuhan peserta didik.

2. LKPD yang digunakan belum sesuai dengan syarat-syarat pembuatan

LKPD yang digunakan hanya berisi soal dengan sedikit materi

3. Belum digunakan LKPD berbasis Problem Based Learning

4. Kegiatan pembelajaran kurang aktif dan menarik.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah maka pembatasan yang ditetapkan

terhadap rumusan masalah yang telah dipaparkan untuk lebih memberikan fokus

mengatasi masalah yang ada, dengan demikian peneliti melakukan Pengembangan

lembar kerja peserta didik berbasis Model Problem Based Learning pada tema 7

Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema 2 pembelajaran 2 Kelas IV di SD

Negeri 0122 Hasahatan Julu.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Validitas lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis

Modelproblem based learning yang layak pada Tema 7 Subtema 2

Indahnya Keberagaman Budaya Negeriku Kelas IVSD Negeri 0122

Hasahatan Julu T.A 2021/2022 ?

2. Bagaimana Praktikalitas lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis

model problem based learning pada Tema 7 Subtema 2 Indahnya

Keberagaman Budaya Negeriku Kelas IV SD Negeri 0122 Hasahatan Julu


5

T.A 2021/2022 berdasarkan validasi/penilaian ahli materi,

ahlipengembangan dan guru kelas IV SD ?

3. Bagaimana Efektifitas pengembangan lembar kerja peserta didik (LKPD)

berbasis model problem based learning pada Tema 7 Subtema 2 Indahnya

Keberagaman Budaya Negeriku Kelas IV SD Negeri 0122 Hasahatan Julu

T.A 2021/2022 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah:

1. Untuk mengembangkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis m

odel Problem Based Learning yang layakpada tema 7 subtema 2

Indahnya Keberagaman Budaya Negeriku Kelas IV di SD Negeri 0122

Hasahatan Julu.

2. Untuk mengetahui praktikalitas lembar kerja peserta didik (LKPD)

berbasis pendekatan problem based learning pada Tema 7 Subtema 2

Indahnya Keberagaman Budaya Negeriku di Negeriku Kelas IV SD

Negeri 0122 Hasahatan Julu T.A 2021/2022 berdasarkan

validasi/penilaian ahli materi, ahli pengembangan dan guru kelas IV SD.

3. Untuk mengetahui keefektifan (LKPD) berbasis Model Problem Based

Learning pada tema 7 subtema 2 Indahnya Keberagaman Budaya

Negeriku kelas IV di SD Negeri 0122 Hasahatan Julu.


6

1.6 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka peneliti ini

diharapkan mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun

tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan dan referensi ilmiah tentang pembelajaran tematik

berbasis pendekatan Problem Based Learning dalam bentuk LKPD.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peserta didik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan siswa dalam

memahami materi pada Tema 7 Sub tema 2 Indahnya

Keberagaman Budaya Negeriku Kelas IV SD Negeri 0122

Hasahatan Julu.

b. Bagi pendidik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

guru mengenai bahan ajar pendamping berupa LKPD dan dapat

digunakan sebagai bahan refleksi pembelajaran materi pada Tema

7 Sub Tema 2 Indahnya Keberagaman Budaya Negeriku Kelas IV

SD Negeri 0122 Hasahatan Julu.

c. Bagi sekolah
7

Sebagai bahan masukan kepada pihak sekolah agar dapat

meningkatkan hasil belajar siswa melalui pengembangan LKPD

berbasis pendekatan Problem Based Learning.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Penelitian Pengembangan

Pengembangan adalah proses menerjamahkan atau menjabarkan

spesifikasi rancangan kedalam bentuk fisik, pengembangan merupakan suatu

proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada. Menurut Bord and Gall mendefenisikan

dalam buku Sugiyono, (2011, h: 297) penelitian pengembangan sebagai sebagai

berikut: “Penelitian Pendidikan pengembangan proses yang digunakan untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk”. Langkah-langkah dari proses ini

biasanya disebut sebagai siklus (R & D) yang terdiri dari mempelajari temuan

penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan,

mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, bidang pengujian dalam

pengaturan yang akan digunakan, dan merevisinya untuk memperbaiki

kekurangan yang telah ditemukan.

Penelitian pengembangan terdiri dari dua kata yaitu research (penelitian)

dan development (pengembangan). Kegiatan pertama adalah melakukan penelitian

dan studi literatur untuk menghasilkan rancangan produk tertentu, dan kegiatan

kedua adalah pengembangan yaitu menguji efektifitas, validasi rancangan yang

telah dibuat, sehingga menjadi produk yang teruji dan dapat dimanfaatkan

masyarakat luas. Penelitian pengembangan sebagai proses menerjamahkan atau

7
8

menjabarkan spesifikasi rancangan kedalam bentuk fisik atau dengan ungkapan

lain, pengembangan berarti proses menghasilkan bahan-bahan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian

pengembangan atau research and development (R&D) adalah model penelitian

yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang diawali dengan riset

kebutuhan kemudian dilakukan pengembangan untuk menghasilkan sebuah

produk yang telah teruji.

2.2 Pengertian LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu sumber belajar

yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai falidator dalam kegiatan

pembelajaran. Pengertian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) menurut Prastowo

(2015: 204) merupakan “Suatu bahan ajar cetak berupa lembar- lembar kertas

yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas

pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada

kompetensi dasar yang harus dicapai”.

LKPD memuat “Sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh

peserta didik untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan

kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh”

(Trianto, 2012: 222). Struktur LKPD secara umum menurut Widyantini (2013: 3)

terdiri dari “Judul lembar kegiatan peserta didik, mata pelajaran, semester, tempat,

petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, indikator yang akan dicapai oleh

peserta didik, informasi pendukung, tugas-tugas, dan langkah-langkah kerja serta

penilaian”. Prastowo (2014: 273) dalam bukunya mengungkapkan "dilihat dari


9

strukturnya, LKPD memiliki unsur yang lebih sederhana dibandingkan modul,

namun lebih kompleks dibandingkan buku. LKPD terdiri dari enam unsur utama

yang meliputi: judul, petunjuk belajar, kompetensi dasar atau materi pokok,

informasi pendukung, tugas atau langkah kerja, dan penilaian.

Asmaranti (2018 : h, 640) menyampaikan bahwanya “Lembar Kerja Peserta

Didik ialah Bahan ajar cetak yang terdapat ringkasan materi serta petunjuk

pembuatan tugas yang mesti dikerjakan oleh siswa”.

Berdasarkan Pemahaman beberapa pendapat diatas peneliti menyimpulkan

bahwa lembar kerja peserta didik (LKPD) merupakan salah satu sumber belajar

yang dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilidator dalam kegiatan

pembelajaran untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan

kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh

dan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik.

2.3 Fungsi LKPD


Prastowo (2015: h 205-206) menjelaskan bahwa LKPD memiliki setidaknya

empat fungsi sebagai berikut:

(1)Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun


lebih mengaktifkan peserta didik;(2)Sebagai bahan ajar yang
mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan;
(3)Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; serta
memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.

Rosanti, 2013, h. 3 mengatakan bahwa terdapat 4 fungsi LKPD adalah


sebagai berikut:
1) Sebagai bahan pengajaran yang dapat meminimalkan peran pendidik, tetapi
lebih banyak mengaktifkan peserta didik sebagai bahan pengajaran yang
membuat lebih mudah bagi peserta didik 2) Untuk menguasai bahan yang
diberikan 3) Bahan pengajaran yang ringkas dan kaya untuk berlatih 4)
Memfasilitasi penerapan pengajaran kepada peserta didik.
10

Adapun beberapa fungsi LKPD antara lain:

a) Membantu peserta didik untuk menemukan suatu konsep dengan

mengetengahkan terlebih dahulu suatu fenomena yang bersifat konkrit,

sederhana, dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari, memuat apa

yang (harus) dilakukan peserta didik meliputi melakukan, mengamati, dan

menganalisis.

b) Membantu peserta didik menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep

yang telah ditemukan.

c) Sebagai penuntun belajar, penguatan, dan juga berfungsi sebagai petunjuk

praktikum.

Sedangkan menurut Djamarah dan Zain (2010 : h 57) kegunaan lembar

kerja peserta didik ialah :

1) Sebuah alat bantu dalam mewujudkan proses pembelajaran yang efektif. 2)


Sebagai media dalam melengkapi kegiatan belajar mengajar sehinggah lebih
menarik dan tentunya efektif. 3) Guna mempercepat proses pembelajaran serta
membantu peserta didik dalam memahami sebuah konsep yang diberikan oleh
guru. 4) Waktu untuk peserta didik dalam kegiatan belajar lebih banyak
dikarenakan siswa lebih aktif dalam pemecahan masalah. 5) Timbulnya sebuah
pemikiran yang bagus dan kesinambungan pada siswa. 6) Guru meningkatkan
mutu belajar mengajar, dikarenakan hasil belajar siswa dengan LKPD akan
melekat lebih lama materinya sehinggah pembelajaran memiliki nilai tinggi.

Berdasarkan pendapat diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa fungsi

Lembar Kerja Peserta Didik sebagai bahan ajar dapat mempermudah peserta

didik untuk belajar, Sebagai media dalam melengkapi kegiatan belajar mengajar

yang lebih menarik dan efektif, serta memudahkan guru dalam melaksanakan

pembelajaran dan memberikan tugas kepada peserta didik.


11

2.4 Tujuan LKPD


Prastowo (2015: 206) mengatakan bahwa ada empat poin yang menjadi

tujuan penyusunan LKPD,yaitu:

1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi

dengan materi yang diberikan. 2) Menyajikan tugas-tugas yang

meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan.3)

Melatih kemandirian belajar peserta didik;dan 4) Memudahkan pendidik dalam

memberikan tugas.

Rosanti, 2013,h. 3 mengatakan bahwa ada empat poin dalam

persiapan LKPD yaitu: a) Menyajikan materi pendidikan yang memfasilitasi

interaksi peserta didik dengan bahan yang diberikan. b) Menyajikan tugas yang

meningkatkan penguasaan peserta didik yang disediakan. c) Menumbuhkan

inisiatif minat belajar peserta didik. d) Memfasilitasi pendidik untuk memberikan

penugasan pada peserta didik.

Prastowo(2020:194) bahwa ada empat tujuan LKPD yaitu:

(a) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk


berinteraksi degan materiyang diberikan, (b) Menyajikan tugas – tugas
yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap metari yang
diberikan,(c)Melatih kemandiiran belajar peserta didik,(d) Memudahkan
pendidik dalam memberikan tugas kepada pesertadidik.
Berdasarkan pendapat diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan

LKPD adalah untuk memberikan peserta didik pemahaman materi melalui tugas-

tugas yang diberikan dan memfasilitasi guru dan memberikan tugas sebagai cara

untuk melatih kemandirian peserta didik.


12

2.5 Langkah-Langkah LKPD

Terciptanya LKPD yang relevan, haruslah mengikuti acuan atau langkah-

langkah penyusunan LKPD sehingga mampu memenuhi kebutuhan dari siswa.

Menurut Prastowo (2011: h, 211-214) cara membuat Lembar Kerja

Peserta Didik terdapat emapat cara yakni:

1) menyusun analisis kurikulum, materi mana yang digunakan dalam LKPD,


itulah yang dimaksud dalam melakukan penyususnan analisis kurikulum. 2)
Peta kebutuhan LKPD, dalam hal ini perlu diketahui jumlah LKPD yang
akan dibuat serta mengetahui kebutuhan LKPD yang akan digunakan. 3)
tentukan Judul yang akan ditulisakan dalam LKPD, judul dalam LKPD
ditentukan dari kurikulum yang menuat kompetensi dasar, materi pokok,
maupun pengaaman belajar. 4) menyusun atau menulis LKPD, diantaranya
perumusan dalam kompetensi dasar yang musti dikuasai oleh siswa,
menentukan bentuk evaluasi penilaian, serta melakukan penyususnan
struktur LKPD dan materi
(Sari, 2017, h. 67) mengatakan bahwa langkah-langkah untuk membuat LKPD
sebagai berikut:
1. Analisis kurikulum. Pada tahap ini, penentuan bahan telah ditentukan yang
membutuhkan bahan pengajaran LKPD. 2) Mengkompilasi peta persyaratan
LKPD. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui jumlah LKPD yang harus
ditulis maka dapat juga melihat urutan LKPD. 3) Menentukan judul LKPD.
Judul LKPD ditentukan berdasarkan kompetensi dasar, materi pelajaran atau
pengalaman belajar yang terkandung dalam kurikulum. 4) Penulis LKPD.
Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut: pertama,
merumuskan kompetensi dasar, kedua, menentukan alat penilaian, ketiga,
membuat bahan, keempat, memperhatikan struktur LKPD.
Berdasarkan pendapat diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa dalam

penyusunan LKPD terdapat beberapa langkah yang dilakukan yaitu melakukan

analisa kurikulum, menyusun peta kebutuhan LKPD, menentukan judul LKPD,

penilisan LKPD serta memperhatikan struktur LKPD.


13

2.6 Pengertian Problem Based Learning

Pembelajaran Problem Based Learning merupakan sebuah pendekatan

yang memberi pengetahuan baru peserta didik untuk menyelesaikan suatu

masalah, dengan begitu pendekatan ini adalah pendekatan pembelajaran

partisipatif yang bisa membantu guru menciptakan lingkungan pembelajaran yang

menyenangkan karena dimulai dengan masalah yang penting dan relevan

(bersangkut-paut) bagi peserta didik, dan memungkinkan peserta didik

memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistik (nyata).

Menurut Rusman (2014 h, 229) “Problem Based Learnig merupakan

inovasi dalam pembelajaran karena dalam Problem based learning kemampuan

berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau

tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji,

dan mengembangankan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan’’.

Menurut Komala Sari (2014 h, 59) mengemukakan bahwa “Problem based

learning merupakan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa dalam

memecahkan masalah dengan mengintegrasikan berbagai konsep dan

keterampilan dari berbagai disiplin ilmu”.

Menurut pendapat Rusman (2014 h, 230) mengemukakan bahwa:

Kurikulum Problem Based Learning membantu untuk meningkatkan


perkembangan keterampilan belajar sepanjang hayat dalam pola pikir yang
terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif. Kurikulum Pembelajaran Berbasis
Masalah memfasilitasi keberhasilan memcahkan masalah, komunikasi, kerja
kelompok dan keterampilan interpersonal dengan lebih baik dibanding
pendekatan yang lain.

Berdasarkan pendapat diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa Problem

Based Learning adalah pembelajaran yang yang diberikan pada siswa berupa
14

masalah kehidupan sehari-hari yang membuat para siswa dapat berpikir kritis dan

terampil dalam memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan/pengalaman

dari masalah-masalah tersebut.

2.7 Karakteristik Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning

Problem Based Learning merupakan penggunaan berbagai macam

kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan

dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan

kompleksitas yang ada.

Menurut Rusman 2014 h, 232 Karakteristik Problem Based Learning adalah:

a) Permasalahan menjadi starting point dalam belajar b) Permasalahan yang


diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang tidak
tertstruktur c) Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple
perspective) d) Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh
siswa, sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi
kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar e) Belajar pengarahan diri
menjadi hal yang utama f) Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam,
penggunaannya, dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang
esensial dalam Problem Based Learning g) Belajar adalah kolaboratif,
komunikasi, dan kooperatif h) Pengembangan keterampilan inquiry dan
pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan
untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan i) Keterbukaan proses dalam
Problem Based Learning meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses
permasalahan j) Keterbukaan proses dalam Problem Based Learning
meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar; dan k) Problem
Based Learning melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan
proses belajar.

Menurut ( Prastowo: 2019: h, 253 ) Karakteristik model Problem Based

Learning yaitu :

a). Pertama,mengajukan masalah atau pertanyaan. Guru memberikan siswa


pertanyaan atau masalah seputaran lingkungan siswa dan dapat dipecahakan
oleh siswa itu sendiri dan masalah autentik ini bisa dalam bentuk fenomena,
cerita, ataupun demonstrasi sebuah kegiatan yang terdapat permasalahan atau
pertanyaan. b). Kedua, berfokus pada keterkaitan antardisiplin. Walauapun
15

pembelajaran terselenggara dari sebuah masalah, akan tetapi masalah tersebut


dapat dikaitkan dalam mata pelajaran. Permasalahan yang digunakan haruslah
kongkrit supaya dalam pemecahannya siswa mampu memadukannya dalam
matapelajaran mata pelajaran. c). Ketiga, penyelidikan autentik, dari
pembelajaran berbasis masalah, siswa akan melakukan penyelidikan autentik
guna mentyelesaikan masalah-masalah tersebut. d). Keempat, menghasilkan
produk atau karya. Pembelajaran berorientasi pada sebuah maslaah, secara
tidak langsung akan mengarahkan siswa untuk menghasilkan sebuah karya
yang menjelaskan bagaimana mereka menyelesaikan masalah yang diberikan.
e). Kelima, yaitu kolaborasi. Problem based learning mengharuskan siswa
bekerja sama dalam pemecahannya, saling berbagi pendapat antara siswa
dalam sebuah kelompok. Dengan berdiskusi dan bertukar pendapat,
permasalahan yang diberikan akan lebih gampang dalam penyelesaiannya.

Berdasarkan pendapat diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

karakteristik problem based learning adalah suatu kondisi yang sengaja

digunakan oleh guru dengan mengimplementasikan rencana yang telah tersusun

dalam bentuk kegiatan nyata untuk mencapai pembelajaran.

2.8 Langkah-langkah Problem Based Learning

Berikut akan dikemukakan langkah-langkah Model Problem Based

Learning seperti dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2010 h, 217) Beliau

memaparkan enam langkah dalam problem based learning ini sebagai berikut:

1. Merumuskan masalah.Guru membimbing peserta didik untuk menentukan


masalah yang akan dipecahkan dalam proses pembelajaran, walaupun
sebenarnya guru telah menetapkan masalah tersebut 2. Menganalisis
masalah. Langkah peserta didik meninjau masalah secara kritis dari
berbagai sudut pandang 3. Merumuskan hipotesis. Langkah peserta didik
merumuskan berbagai kemungkinan pemecahan sesuai dengan
pengetahuan yang dimiliki 4. Mengumpulkan data. Langkah peserta didik
mencari dan menggambarkan berbagai informasi yang diperlukan untuk
memecahkan masalah 5. Pengujian hipotesis. Langkah peserta didik
dalam merumuskan dan mengambil kesimpulan sesuai dengan
penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan 6. Merumuskan
rekomendasi pemecahan masalah. Langkah peserta didik menggambarkan
rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai rumusan hasil pengujian
hipotesis dan rumusan kesimpulan.
16

Menurut Wina Sanjaya (2014 hal, 217) mengemukakan ada 5 langkah

Problem Based Learningmelalui kegiatan kelompok.

2. Mendefinisikan masalah, yaitu merumuskan masalah dari peristiwa


tertentu yg mengandung isu konflik, hingga siswa menjadi jelas masalah
apa yang akan di kaji 2. Mendiagnosis masalah, yaitu menentukan sebab-
sebab terjadinya masalah, serta menganalisis berbagai faktor baik faktor
yang bisa menghambat maupun faktor yang dapat mendukung dalam
penyelesaian masalah 3. Merumuskan alternatif strategi, yaitu menguji
setiap tindakan yang telah dirumuskan melalui diskusi kelas 4.
Menentukan dan menerapkan strategi pilihan, yaitu pengambilan
keputusan tentang strategi mana yang dapat dilakukan 5. Melakukan
evaluasi, baik evaluasi proses maupun evaluasi hasil.

Dari pendapat ahli diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa langkah-

langkah Problem Based Learning adalah pengalaman atau pengetahuan siswa

dapat menjadi pemecah masalah yang diperoleh saat proses pembelajaran

sehingga memicu peningkatan pengetahuan akan pendidikan yang diberikan

melalui masalah tersebut.

2.9 Keunggulan dan Kelemahan Problem Based Learning

1. Keunggulan

Menurut Amir (Gunantara 2014: h, 5), model pembelajaran (Problem Based

Learning mempunyai kelebihan. Kelebihan dari model Problem Based Learning

yakni:

1) Meningkatknya kemampuan siswa dalam berinisiatif, 2)

Berkembangnya keterampilan dan pengetahuan, 3) Keterampilan

Dinamika kelompok serta individu akan lebih berkembang, 4) Sikap

memotivasi lebih berkembang, 5) Sikap fasilitator akan terus bertumbuh.


17

2. Kelemahan

Di samping keunggulan, menurut Wina Sanjaya (2010 h, 221) Problem

based Learning juga memiliki kelemahan, di antaranya:

a. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai

kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan,

maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba. b) Keberhasilan

strategi pembelajaran melalui Pemecahan masalah membutuhkan

cukup waktu untuk persiapan. c) Tanpa pemahaman mengapa mereka

berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka

mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

2.10 Sintaks atau Langkah-langkah Problem Based Learning

Lembar kerja peserta Didik brbasis Problem Based Learning yakni lembar

kegiatan yang yang digunakan bahan ajar trcakup pada komponen-kompon

en brbasis masalah serta penerapan saat proses kegiatan belajar menggunak

an LKPD.

Ada lima langkah-langkah dalam penerapan model Problem Based Le

arning yang bahkan dalam membuat LKPD bebasis Problem Based Learni

ng. Adapun tahap-tahapannya adalah (Sugiyono, 2010).

Tabel 2.1: Sintaks Model Problem Based Learning

Fase Perilaku Pengajar


Fase Memberikan Orentasi tentang Guru membahas tujuan
1 permasalahannya kepada peserta pembelajaran, mendeskripsikan dan
didik. memotivasi anak didik agar terlibat
dalam kegiatan mengatasi masalah
yang ada.
18

Fase Mengorganisasikan anak didik Guru membantu anak didik untuk


2 untuk meneliti mendefenisikan dan
mengorganisasikan tugas-tugas
belajar yang terkait dengan
permasalahannya.
Fase Membantu menyelidiki secara Guru mendorong anak didik untuk
3 mandiri atau kelompok mendapatkan informasi yang tepat,
melakukan eksperimen dan mencari
penjelasan serta solusi untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Fase Mengembangkan dan Guru membantu anak didik dalam
4 memprentasikan hasil kerja merencanakan dan menyiapkan
hasil-hasil yang tepat seperti
laporan, dan dan model-model yang
membantu mereka untuk
memnyampaikan kepada orang lain
hasil yang mereka dapatkan untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Fase Menganalisis dan mengevaluasi Guru membantu anak didik untuk
5 proses mengatasi masalah melakukan refleksi terhadap
investigasinya dan proses-proses
yang mereka gunakan.
Berdasarkan penjelasan sintak Problem Based Learning yang ada pada tab
el 2.1 bahwa model Problem Based Learning yang dilaksanakan secara sistematis
sesuai dengan tahapan pelaksanaan berpotensi dapat mengembangkan kemampua
n peserta didik dalam menyelesaikan masalah dan sekaligus dapat menguasai pen
getahuan yang sesuai dengan kompetensi dasar tertentu.

2.11 Pengertian Pembelajaran Tematik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi terbaru, “tematik” diartikan

sebagai “berkenaan dengan tema” dan “tema” sendiri berarti pokok pikiran; dasar
19

cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak,

dan sebagainya). Pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema sebagai fokus utama. Pembelajaran tersebut memberikan

pengalaman bermakna kepada siswa secara utuh. Pembelajaran ini cocok dengan

karakteristik peserta didik kelas rendah yang masih dalam tahap operasional

konkrit. Dalam proses belajar peserta didik diarahkan untuk terlibat langsung

dengan lingkungan yang ada disekitarnya, dengan cara melihat, meraba, merasa,

membau, dan mendengar atau pembelajaran yang melibatkan seluruh panca indera

siswa, sehingga pembelajaran lebih bermakna.

Adapun beberapa pendapat para ahli mengenai pembelajaran tematik

yaitu: (Depdiknas, 2006, h.5) Istilah “Pembelajaran tematik pada dasarnya adalah

model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberap

mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa”.

Sedangkan menurut majid (2014, h. 85) juga menjelaskan bahwa “Pembelajaran

tematik merupakan suatu pendekatan yang secara sengaja mengaitkan beberapa

aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar mata pelajaran”.

Faisal (2018 h.23)“Pembelajaran tematik adalah suatu model terapan

pembelajaran terpadu yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran dalam satu

kesatuan yang terikat oleh tema”.

Dari pendapat diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran

tematik adalah pembelajaran yang mencakup beberapa mata pelajaran yang terikat

oleh tema sehingga dapat memberikan pengalaman yang bermakna disesuaikan

dengan perekembangan peserta didik.Pembelajaran bermakna lebih lanjut


20

dijelaskan bahwa pada pembelajaran tematik peserta didik akan dapat memahami

konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata

yang menghubungkan antar konsep dalam intra maupun antar mata pelajaran.

2.12 Karakteristik Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki sejumlah karakteristik. Sukayati

menyatakan, sebagai suatu proses, pemelajaran tematik memiliki sejumlah

karakteristik yaitu: a) Pembelajaran berpusat pada siswa b) Menekankan

pembentukan pemahaman dan kebermaknaan c) Belajar melalui pengalaman d)

Lebih memperhatikan proses daripada hasil semata e) Sarat dengan muatan

keterkaitan.

Penjabaran mengenai karakteristik pembelajaran tematik juga

dikemukakan oleh Mamat dalam Prastowo (2013, h.133) yang menyebutkan

bahwa terdapat sembilan asas pembelajaran tematik, yakni:

(1)Terintegrasi dengan lingkungan, (2) Memiliki tema sebagai alat pemersatu


beberapa mata pelajaran, (3) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan
menyenangkan, (4) Pembelajaran memberikan pengalaman langsung yang
bermakna bagi siswa, (5) Menanamkan konsep dari berbagai mata pelajaran,
(6) Pemisahan antara satu pelajaran dengan pelajaran yang lain sulit dilakukan,
(7) Pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan kemampuan, kebutuhan,
dan minat siswa, (8) Pembelajaran bersifat fleksibel, (9) Penggunaan variasi
metode pembelajaran.

Sebagai satu model pembelajaran di SD, dalam materi sosialisasi

kurikulum 2013 dari kemendikbud, karakteristik pembelajaran tematik adalah

sebagai berikut:

1) Berpusat pada siswa


21

Pada proses pembelajaran ini memerankan siswa sebagai subjek belajar yang

utama. Guru lebih banyak berperan sebagai falidator dan motivator. Guru

sebagai fasilitator, yaitu orang yang memfasilitasi proses pembelajaran

dengan melayani dan menangani kebutuhan dan mengarahkan proses

pembelajaran. Guru sebagai motivator yaitu memberikan motivasi kepada

siswa agar lebih semangat dalam belajar.

2) Memberikan pengalaman langsung (direct experiences)

Pada proses pembelajaran siswa dihadapkan dengan hal dan masalah nyata

(konkret) yang ada dan di sekitar siswa sebagai dasar memahami hal-hal yang

lebih abstrak.

3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas

Pada pembelajaran tematik pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu

jelas. Fokus pembelajaran diarahkan pada pembahasan tema-tema yang

dikaitkan dengan kehidupan siswa dan hal-hal di sekitar siswa.

4) Bersifat fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes, yaitu mengaitkan mata pelajaran yang

satu dengan mata pelajaran yang lain berdasarkan keseuaian isi, serta

menaitkannya dengan kehidupan dan lingkungan tempat tinggal siswa.

5) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan

Pembelajaran tematik hendaknya dilaksanakan dengan metode yang

mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan proses yang

menyenangkan. Permainan juga dapat diintegrasikan sebagai


22

metodepembelajaran karena siswa usia SD masih tergolong usia bermain

sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.

Berdasarkan karakteristik pembelajaran tematik di atas, dapat disimpulkan

bahwa proses pembelajaran hendaknya dilaksanakan secara menyenangkan,

memberikan kesempatan siswa untuk mencari pengetahuannya sendiri sesuai

dengan minat dan kemampuannya.

Pendapat di atas mengenai karakteristik dapat disimpulkan bahwa

karakteristik pembelajaran tematik adalah:

1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik, guru hanya sebagai fasilitator.

2. Terintegrasi pada lingkungan.

3. Belajar melalui pengalaman langsung dari peserta didik.

4. Memiliki tema yang terdiri dari berbagai macam mata pelajaran.

5. Tidak terasa perpindahan mata pelajaran ke mata pelajaran lainnya.

6. Setiap mata pelajaran yang diajarkan sudah memiliki batas waktu yang

ditentukan.

7. Penggunaan variasi metode pembelajaran, sehingga peserta didik tidak

merasa bosan dan menyenangkan.

8. Bersifat fleksibel.

2.13 Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema 2 Indahnya

Keberagaman Budaya Negeriku

Tema 7 Subtema 2 merupakan materi pelajaran yang membahas tentang

Indahnya Keragaman di Negeriku yang umumnya memiliki bermacam-macam

suku budaya dan agama serta menceritakan tentang asal mula terbentuknya suatu
23

tempat. Pada tema 7 subtema 2 ini walaupun disuatu Negara memiliki budaya dan

agama yang berbeda, tetapi tetap satu Bhineka Tunggak Ika. Tema 7 Subtema 2

ini akan membahas tentang Indahnya Keragaman di Negeriku:

Kelas/Semester : 4/2

Tema 7 : Indahnya Keragaman di Negeriku

Subtema 2 : Indahnya Keragaman Budaya Negeriku

Pembelajaran Ke :2

Muatan IPA

NO Kompetensi Dasar

3.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik,

gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

4.3 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya

gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

Muatan: SBdP

NO Kompetensi Dasar

3.3 Mengetahui gerak tari kreasi daerah

4.3 Memperagakan gerak tari kreasi daerah

Muatan: Bahasa Indonesia

NO Kompetensi Dasar

3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks.

4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfiksi ke dalam tulisan

dengan bahasa sendiri.


24

2.14 Pengertian Penelitian Pengembangan

Pengembangan adalah proses menerjamahkan atau menjabarkan

spesifikasi rancangan kedalam bentuk fisik, Pengembangan merupakan suatu

proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada. Menurut Bord and Gall mendefenisikan

dalam buku Sugiyono, (2011,h :297) penelitian pengembangan sebagai sebagai

berikut: Penelitian Pendidikan pengembangan proses yang digunakan untuk

mengembangkan dan memvalidasi produk. Langkah-langkah dari proses ini

biasanya disebut sebagai siklus (R & D) yang terdiri dari mempelajari temuan

penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan,

mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, bidang pengujian dalam

pengaturan yang akan digunakan, dan merevisinya untuk memperbaiki

kekurangan yang telah ditemukan.

Penelitian pengembangan terdiri dari dua kata yaitu research (penelitian)

dan development (pengembangan). Kegiatan pertama adalah melakukan

penelitian dan studi literatur untuk menghasilkan rancangan produk tertentu, dan

kegiatan kedua adalah pengembangan yaitu menguji efektifitas, validasi

rancangan yang telah dibuat, sehingga menjadi produk yang teruji dan dapat

dimanfaatkan masyarakat luas. Penelitian pengembangan sebagai proses

menerjamahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan kedalam bentuk fisik

atau dengan ungkapan lain, pengembangan berarti proses menghasilkan bahan-

bahan pembelajaran.
25

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian

pengembangan atau research and development (R&D) adalah model penelitian

yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang diawali dengan riset

kebutuhan kemudian dilakukan pengembangan untuk menghasilkan sebuah

produk yang telah teruji.

2.15 Model Penelitian Pengembangan

Model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk

yang akan dihasilkan. Model pengembangan dapat berupa model prosedural,

model konseptual dan model teoritik. Model prosedural adalah model yang

bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk

menghasilkan produk. Model konseptual adalah model yang bersifat analitis, yang

menyebutkan komponen-komponen produk, menganalisis komponen secara

terperinci dan menunjukkan hubungan antar komponen yang akan dikembangkan.

Menurut Thiagarajan (1974) dalam Arifin (2011, h :128) ada empat tahap

penelitian dan pengembangan yang disingkat dengan 4-D, yaitu “define, design,

develop, and disseminate. Tahap define, yaitu tahap studi pendahuluan baik secara

teoritik maupun empirik. Tahap design, yaitu merancang model dan prosedural

pengembangan secara konseptual-teoritik”.

Model ini dikembangkan dengan menggunakan metode research &

development (R & D). Model pembelajaran problem solving yang berhasil

dikembangkan dengan fase-fase pembelajaran, yaitu: mengorientasikan

mahasiswa pada masalah, mengorganisasi peserta didik untuk belajar;


26

membimbing penyelidikan individu dan kelompok mengembangkan dan

menyajikan hasil penyelidikan dan penguatan dan refleksi. 

2.16 Jenis-jenis Pengembangan


A. Pengembangan ADDIE

Model pengembangan ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design,

Development , Implementation. Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and

Carry Endang Multyatiningsih (2012, h.200) untuk merancang sistem

pembelajaran. Tahapan-tahapan dalam model ADDIE sebagai berikut:

1.Analysis Pengembangan media pembelajaran dan menganalisis kelayakan


serta syarat-syarat pengembangan media pembelajaran 2. Design Menetapkan
tujuan media pembelajaran, merancang materi atau kegiatan belajar mengajar
dan evaluasi dari pembelajaran 3. Development Kegiatan realisasi rancangan
produk 4. Implementation Evaluasi awal untuk memberi umpan balik pada
penerapan media pembelajaran 5. EvaluationTahap evaluasi dilakukan dalam
dua tahap, yaitu formatif dan sumatif. Evaluation formatif dilaksanakan setelah
tatap muka sedangkan sumatif dilakukan setelah semua kegiatan pembelajaran
berakhir.

B. Pengembangan Borg and Gall

Model pengembangan yang dikemukakan oleh Borg and Gall (Zainal

Arifin, 2012, h.129) terdapat 10 langkah kerja sebagai berikut:

1. Penelitian dan Pengumpulan Data (Research and Information)

Tahap ini merupakan tahap dimana peneliti melakukan studi pendahuluan

untuk mengkaji, menyelidiki, dan mengumpulkan informasi.

2. Perencanaan (Planning)

Perencanaan yang disusun merupakan rencana desain akan pengembangan

produk. Aspek-aspek penting dalam perencanaan tersebut meliputi produk


27

tentang apa, tujuan dari produk, mengapa dikembangkan produk tersebut,

dimana produk tersebut dikembangkan, siapa sasaran dari produk yang

dikembangkan dan bagaimana proses pengembangannya.

3. Pengembangan Draf Produk (Develop Preliminary Form of Product)

Tahap selanjutnya peneliti mulai mengembangkan bentuk produk awal

(draft) yang bersifat sementara (hipotesis). Bersifat sementara bukan berarti

produk gagal tetapi produk yang disusun merupakan bentuk awal dari

pengembangan.

4. Uji Coba Lapangan (Preliminary Filed Testing)

Peneliti melakukan uji coba terbatas mengenai produk awal di lapangan

yang melibatkan 10-15 subyek penelitian.

5. Merevisi Hasil Uji Coba (Main Product Revision)

Peneliti melakukan revisi pertama, yaitu perbaikan dan penyempurnaan

terhadap produk berdasarkan hasil dari uji coba pertama yang dilakukan.

6. Uji Coba Lapangan (Main Field Testing)

Peneliti melakukan uji coba produk dengan skala yang lebih luas. Uji coba

ini melibatkan subjek penelitian antara 30-100 orang.

7. Penyempurnaan Produk Hasil Uji Lapangan (Operational Product Revision)

Setelah dilakukan uji coba lapangan, produk direvisi sesuai dengan hasil uji

coba.
28

8. Uji Pelaksanaan Lapangan (Operational Field Testing)

Peneliti pada tahap ini melakukan uji pelaksanaan, yakni uji dengan skala

yang lebih besar dan luas.

9. Penyempurnaan Produk Akhir (Final Product Revision)

Peneliti melakukan revisi terhadap produk sesuai dengan hasil uji

pelaksanaan lapangan yang telah dilakukan.

10. Diseminasi dan Implementasi (Dissemination and Implementation)

Kegiatan yang dilakukan peneliti adalah menyebarluaskan produk untuk di

sosialisasikan kepada seluruh subjek.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian riset dan Research and

Development merupakan tahapan yang digunakan untuk mengembangkan suatu

produk dengan tahapan kegiatan yang terstruktur dan benar sehinggah

menghasilkan produk yang bagus sesuai dengan kebutuhan pengguna. Model

R&D memiliki tujuan yang sama yaitu menghasilkan sebuah produk yang di teruji

secara empiris, proses pembuatan dan pengembangan produk memerlukan

tahapan kegiatan yang terdokumentasi dan terstruktur pada semua tahapan

pengembangan.

Untuk mencapai tujuan penelitian maka peneliti memilih metode Research

and Development. Sugiyono (2019,h : 297) mengatakan bahwa metode penelitian

dan pengembangan (Research and Development) adalah “Metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

tersebut”. Adapun produk yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu


29

Pengembangan Lembar kerja peserta didik (LKPD) Berbasis Model Problem

Based Learning pada tema 7 Subtema 2 Indahnya keragaman budaya negeriku

Kelas IV di SD Negeri 0122 Hasahatan Julu.

2.17 Kerangka Berfikir

Persoalan yang ada disekolah belum diterapkan nya LKPD, untuk

pengevaluasian peningkatan evaluasi belajar siswa hanya menggunakan lembar

soal dari buku cetak terutama kelas IV SD adalah siswa kesulitan dalam

menghubungkan pengetahuan-pengetahuan akademis yang dipelajari dalam

kehidupan sehari-hari. Materi-materi yang ada dalam kurikulum sebenarnya

sangat dekat dengan kehidupan peserta didik sehari-hari.Salah satu materi yang

dekat dengan kehidupan siswa sehari-hari adalah Indahnya keberagaman

dinegeriku. Contoh mereka dapat mengingat kebersamaan dan saling menghargai

antara satu dengan yang lain dalam belajar.

LKPD kurikulum 2013 yang biasa digunakan masih belum cukup

membantu siswa melakukan aktivitas yang mengarahkan siswa memperoleh

pengalaman belajar yang sesuai dengan materi yang ada.Oleh karena itu peneliti

perlu mengembangkan LKPD yang praktis,menarik dan memenuhi syarat-syarat

diatas. Pada LKPD yang akan dibuat oleh peneliti nanti nya pada isi materi

Tematik akan menggunakan berbasis Problem Bassed Learning untuk

menyampaikan materi Tematik. Dengan tujuan agar siswa lebih tertarik untuk

mempelajari materi Tematik Indahnya keberagaman negeriku lebih efektif lagi

Problem Based Learning merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran


30

yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara

ilmiah. Model ini bercirikan penggunaan masalah kehidupan nyata sebagai suatu

proses dalam memperoleh pengetahuan dan meningkatkan keterampilan dengan

cara berpikir kritis dalam menyelesaikan masalahnya. Peran LKPD sebagai sarana

mempermudah siswa dalam melakukan serangkaian aktivitas yang terstruktur dan

praktis untuk membantu menghubungkan isi materi pelajaran dengan yang

sebenarnya. Harapannya peserta didik tidak sekedar tahu, tetapi juga mampu

memaknai dan mengambil manfaat dari apa yang dipelajarinya selama ini.

Situasi disekolah:
LKPD digunakan sebagai acuan untuk memandu pelaksanaan
kegiatan pembelajaran sehingga membantu dan mempermuda
dalam kegiatan belajara mengajar
Berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV SD menyatakan
bahwa penggunaan LKPD belum di gunakan disekolah tersebut
karena LKPD yang tersedia kurang menarik perhatian siswa
membuat mereka cepat bosan dan tidak efektif dalam proses
pembelajaran berlangsung.
Jika tidak diatasi: 31
Peserta didikkurang antusias terhadap pembelajaran
Peserta didik merasa jenuh dalam proses pembelajaran
Pembelajaran terlihat monoton karena siswa kesulitan memahami
materi pembelajaran

Solusi yang dapat diberikan:


Meningkatkan keterampilan berfkirkritis peserta didik dalam
proses pembelajaran dikelas menggunakan LKPD berbasis
model problem based learning.

Mengembangkan LKPD berbasis model problem based


learning pada tema 7 subtema 2 indahnya keragaman budaya
negeriku kelas IV

Gambar bagan 2.1 Kerangka Berpikir


2.18 Penelitian Relevan

Adapun penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang peneli


ti lakukan terkait Pengembangan LKPD Berbasis Model Problem Based Learning
ialah:
32

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dandi Mifta Abdillah, Dwi Astuti dengan judul

pengembangan Lembar Kegiatan Peserta Didik Berbasis (LKPD) bebasis problem

based learning pada topik sudat. Model pengembangan yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu model pengembngan ADDIE. Berdasarkan hasil penelitian diti

njau dari aspek materi LKPD dinilai baik dengan oleh ahli materi 4,00, ditinjau da

ri media LKPD dinilai baik oleh ahli media dengan skor sebesar 3,6, respon pesert

a didik terhadap penggunaan LKPD termasuk pada kategori baik skor penilaian 4,

05. dapat disimpulkan bahwa LKPD berbasis Problem Based Learning untuk SM

P kelas VII pada topik susut layak digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran ma

tematika.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Effendi,Herpratiwi & Sugeng Sutiarso dengan

judul Pengembangan LKPD Matematika Berbasis Problem Based Learning

diSekolah Dasar. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengemb

angan nateri LKPD bebasis problem based learning di sekolah Dasar sangat laya

k untuk digunakan dalam pembelajaran hal tersebut berdasarkan hasil validasi ahl

i materi sebesar 92,17%, hasil validasi ahli desain sebesar 86,67%, hasil validasi a

jli media sebesar 89, 56% dan hasil tes kepada guru sebesar 92,13%. Model

pengembangan yang digunakan dalam penelitian ADDIE. LKPD Matematika

berbasis Problem Based Learningini dapat menjadi motivasi bagi guru untuk

mempergunakannya dalam proses pembelajaran di kelas.

3. Penelitian yang dilakukan oleh SuryaWidia Lestari, Muhammad Subhan, & De

ded Pratama dengan judul Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IP

A berbasis Model Problem Based Learning di kelas IV Sekolah Dasar jenis peneli
33

tian yang digunakan Research and Development, instrumen penelitian yaitu: lemb

ar validasi, lembar observasi praktikalitas dan tes soal efektivitas, hasil penelitian

LKPD IPA berbasis model Problem Based Learning yang layak dan valid dengan

persentase 82, 06% dengan kategori sangat valid, uji coba produk menunjukkan p

ersentase 96% dikategorikan sangat praktis, hasil tes belajar peserta didik menunj

ukkan persentase 92,85% dengan kategori sangat efektif.

Berdasarkan tiga penelitian diatas, disimpulkan bahwa LKPD Berbasis model

Problem Based Learning memilki pengaruh besar jika diaplikasikan ke dalam proses

pembelajaran. LKPD Problem Based Learning juga sangat cocok digunakan dalam

berbagai jenis mata pelajaran dengan berbagai tingkat pendidikan, khsuusnya

pembelajaran tematik di sekolah dasar. Setiap pelaksanaan penelitian yang dilakukan

terhadap LKPD Problem Based Learning dapat meningkatkan motivasi belajar peserta

didik , dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta didik dalam belajar

sehingga penelitian tersebut layak menjadi referensi penulis dalam melakukan penelitian

berjudul Pengembangan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) berbasis Model

Problem Based Learning Pada Tema 7 Subtema 2 Indahnya Keberagaman

Budaya Negeriku Kelas IV SDN 0122 Hasahatan Julu.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau

Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011) Research and

Development adalah metode penelitianyang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut, untuk dapat

menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis

kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut agar dapat berfungsi

dimasyarakat luas, maka perlu penelitian untuk menguji keefektifan produk

tersebut. Sedangkan NanaSyaodih Sukmadinata (2013:164) menyatakan bahwa

penelitian dan pengembangan adalah “Suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada

yang dapat dipertanggung jawabkan”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian

dan pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang

menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifannya untuk mengembangkan

suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan dapat

dipertanggung jawabkan.

Alasan mengambil penelitian ini karena penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan dua variabel atau lebih, dengan penelitian ini maka akan

dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan,

dan mengontrol suatu gejala. Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang

34
35

akan peneliti lakukan ialah mengembangkan Lembar Kerja PesertaDidik (LKPD)

berbasis Problem Based Learning.Sedangkan perbedaan dari penelitian ini dengan

penelitian yang peneliti lakukan ialah model yang digunakan dalam penelitian,

yang peneliti lakukan menggunakan model dari Sugiyono.Selanjutnya perbedaan

dari penelitian ini dengan yang peneliti lakukan adalah materi, lokasi penelitian.

Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk

bidang administrasi, pendidikan dan sosial lainnya masih rendah. Padahal banyak

produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu dihasilkan melalui

Research and Development.

3.2 Subjek Penelitian


Subjek penelitan dan pengembangan LKPD adalah kelas IV sebanyak 20

siswa. Penulis menentukan kelas IV sebagai subjek penelitian.

3.3 Waktu Dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan pada semester II (Genap) pada bulan April 2022.

Penelitian akan dilakukan di SD Negeri 0122 Hasahatan Julu Jln. Sosopan,

Kecamatan Barumun Baru.

3.4 Defenisi Dan Variabel

Menurut Arikunto(2010)variabel penelitian adalah “Objek penelitian atau

apa yang menjadi perhatian suatu titik perhatian suatu penelitian”.Variable-

variabel yang terlibat dalam penelitian ini dapat dijelaskan definisi sebagai

berikut:

1. Validitas kualitas Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) didasarkan pada

penilaian yang ditunjuk 1orang ahli dan 3 orang guru. Pengambilan data
36

menggunakan metode angket.Angket penilaian berisi indicator kualitas

LKPD.

2. Kemampuan guru mengelola pembelajaran adalah skor yang diperoleh guru

dalam melaksanakan Proses Belajar Mengajar yang meliputi persiapan,

pendahuluan kegiatan inti, penutup, pengelolaan waktu, dan pengelolaan

kelas yang diukur dengan instrument lembar observasi kemampuan guru.

3. Aktivitas siswa dalam pembelajaran tematik dengan menggunakan LKPD

adalah banyaknya aktivitas yang dilakukan siswa selama proses belajar

mengajar dan diamati dengan instrument kisi-kisites. Aktivitas siswa yang

dimaksud meliputi mendengarkan atau memperhatikan penjelasan guru baik

secara langsung maupun melalui pembelajaran membaca dan menulis yang

relevan dan mempersentasekan hasil kerja kelompok.

4. Kesan guru adalah tanggapan atau penilaian guru terhadap penerapan LKPD

yang ada.

5. Hasil belajar siswa skor yang diperoleh siswa dari tes hasil belajar berupa

tes hasil belajar produk dan tes hasil belajar proses yang diukur dengan

instrument soal tes.

3.5 Prosedur Penelitian RnD

Langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono

(Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RnD,Bandung,

Alfabeta, 2016) yaitu sebagai berikut:

1. Potensi dan masalah 6. Uji Coba Produk

2. Pengumpulan data 7. Revisi Produk


37

3. Desain Produk 8. Uji CobaPemakaian

4. Validasi desain 9. Evaluasi Produk

5. Revisi desain

Bagan prosedural pada penelitian dan pengembangan yang

dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

Potensi dan Pengumpulan Desain Validasi


Masalah Informasi Produk Produk
Masalah

Uji Coba Uji Coba Perbaikan


Revisi Produk
Pemakaian Desain
Produk

Evaluasi
Produk

Gambar Bagan 2. 1 Langkah-Langkah Penelitian Dan Pengembangan

Berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan tersebut,maka

tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah:

1. Potensi dan masalah

Penelitian ini berawal dari potensi dan masalah yang terjadi dalam

kehidupan. Potensi adalah segala sesuatu yang pendaya gunaannya dapat

memiliki nilai tambah, sedangkan masalah adalah penyimpangan yang

terjadi antara sesuatu hal yang diharapkan dengan realita atau kenyataan

yang terjadi.Penelitian yang dilakukan berpotensi untuk mendapatkan


38

informasi bahwa diperlukan adanya pengembangan LKPD berbasis problem

based learning pada materi pembelajaran tematik.Cara mengumpulkan

informasi dalam penelitian ini yaitu dengan mengisi instrumen wawancara

untuk pendidik.Kemudian hasil dari instrumen wawancara yang telah

diisi,dianalisis dan dijadikan sebagai landasan dalam penyusunan latar

belakang masalah.

2. Mengumpulkan Informasi

Setelah diketahui adanya masalah atau potensi maka selanjutnya

adalah mengumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai

bahan dasar perencanaan produk yang akan dibuat dan diharapkan mampu

mengatasi masalah yang ditemukan.

3. Desain LKPD dengan menggunakan model Problem Based Learning pada

latar LKPD

Berdasarkan hasil pengumpulan informasi, tahap selanjutnya adalah

membuat desain dariproduk yang akan dikembangkan. Dalam tahap ini

penulis membuat LKPD dengan menggunakan design bebasis Problem Base

d Learning pada latar LKPD. Hasil akhir dari tahap ini adalah berupa

desain produk baru yang lengkap dengan spesifikasinya.


39

Gambar 3. 1 Sketsa LKPD Berbasis Problem Based Learning

2 Tema 7
Indahnya Materi
Nama Siswa
Keragaman
di Negeriku
Subtema 2
Indikator
Indahnya
Kragaman Tujuan Tujuan Pembelajaran
Budaya Pembelajaran

Negeriku
Kelas IV
Pembelajara
n2

4. Validasi Desain LKPD dengan menggunakan Model Problem Based Learni

ng Pada Latar LKPD

Validasi desain merupakan proses penilaian rancangan produk yang

dilakukan dengan memberi penilaian berdasarkan pemikiran rasional, tanpa

ujicoba di lapangan. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara

menghadirkan beberapa ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai

rancangan produk yang telah dibuat.

5. Perbaikan Desain LKPD dengan menggunakan design Kearifan Lokal Pada

Latar LKPD

Setelah desain LKPD divalidasi melalui penilaian para ahli, maka

akan diketahui kekurangan selanjutnya peneliti melakukan perbaikan

terhadap desain LKPD berdasarkan beberapa saran dari para ahli.


40

6. Uji coba terbatas LKPD dengan menggunakan design Kearifan Lokal Pada

Latar LKPD

Tujuan dari ujicoba produk diantaranya untuk menentukan sukses

atau tidaknya produk yangdirancang dan guna menyempurnakan informasi

dari pengguna.Tahap selanjutnya dalam penelitian iniadalah melakukan

ujicoba LKPD dengan menggunakan design Kearifan Lokal Pada Latar

LKPD kepada beberapa siswa dipilihsecaraacak untuk mengetahui

efektivitas LKPDdengan menggunakan design Kearifan Lokal Pada Latar

LKPD.

7. Revisi LKPD dengan menggunakan design Kearifan Lokal Pada Latar

LKPD

Setelah dilakukan ujicoba terbatas terdapat masukan berupa

kelemahan atau kekurangan dari pengguna, maka peneliti harus

memperbaiki LKPD sesuai saran yang diterima agar menjadi lebih baik dari

sebelumnya.

8. Uji coba luas

Uji coba luas dilakukan pada kelas IV untuk mengetahui efektivatas

LKPD yang dikembangkan dan memperoleh masukan untuk melakukan

revisi LKPD tahap akhir.

9. Evaluasi pemakaian

Setelah melakukan uji coba luas dan produk dinyatakan efektif,

maka peneliti melakukan evaluasi dari penggunaan LKPD dengan

menggunakan design. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa


41

terhadap LKPD setelah melakukan coba luas dengan cara pengisian angket

respon.

3.6 Langkah-langkah Pengembangan

3.6.1 Tahap Analisis (Analysis)

Kegiatan awal sebelum melakukan pengembangan terhadap produk LKPD

ini adalah penelitian pendahuluan.Penelitian pendahuluan berupa observasi awal

dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan observasi sekolah sekaligus

pemberian angket kepada peserta didik kelas IV SDN 0122 Hasahatan Julu.

Informasi yang didapat dari sekolah SDN 0122 Hasahatan Julu, sekolah 0122

Hasahatan Julu belum pernah menggunakan LKPD SDN 0122 Hasahatan Julu ini

masih menggunakan metode ceramah yang monoton dan untuk pengevaluasian

peningkatan evaluasi belajar siswa hanya menggunakan lembar soal dari buku

cetak dalam pembelajarannya. Belum bisa memaksimalkan pembelajaran baik

dalam menarik minat peserta didik dan memudahkan peserta didik dalam

memahami konsep yang dipelajari.Peserta didik pun mengatakan masih

membutuhkan bantuan lebih untuk dapat memahami materi tematik. Berdasarkan

pengumpulan informasi tersebut,maka peneliti menganalisis perlunya

pengembangan LKPD berbasis problem based learning pada materi tematik

dengan menggunakan design kearifan lokal pada latar LKPD.

3.6.2 Tahapan Perancangan Produk Awal (Design)


Setelah melakukan tahap analisis dari di temukannya masalah pada tahap

sebelumnya, makakemudian peneliti melakukan pengkajian materi dan pengkajian

konten pada LKPD, lalu hasil dari analisis digunakan sebagai acuan dalam
42

pengembangan LKPD berbasis problem based learning.

a. Pengkajian Materi Pada tahap ini ditentukan materi yang akan disampaikan

pada peserta didik.

Materi yang pilih dalam penlitian ini adalah materi tematik, kemudian

ditentukan indikator darimateriyang pilih sebagai rambu-rambu dalam

pembuatan LKPD yang diinginkan.

b. Perancangan Produk Setelah melakukan penetapan dan pemantapan materi,

kemudian peneliti melakukan perencanaan awal dalam pembuatan produk

berupa Lembar Kerja Peserta Didik.LKPD yang dirancang sesuai dengan

kompetensi dasar, RPP dan berbasis problem based learning pada materi

tematik kelas IV SDN 0122 Hasahatan Julu. Langkah pembuatan produk

melalui beberapa tahapan,diantaranya:

1. Membuat judul

2. Menentukan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang digunakan.

3. Menentukan susunan materi

4. Menentukan ukuran kertas, font, spasi, dan jenis huruf yang akan

digunakan dalam penyusunan LKPD.

5. Menentukan kombinasi warna yang menarik sebagai pendukung

pembelajaran.

6. Menentukan struktur penulisan.

3.6.3 Tahap Pengembangan Produk (Development)


Tujuan tahap pengembangan adalah untuk menghasilkan perangkat

pembelajaran yang berupa LKPD berbasis problem based learning.


43

a. Validasi Desain Setelah dilakukan desain produk, kemudian dilakukan

validasi desain yang terdiridari validasi ahli. Validasi ini merupakan proses

atau kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk LKPD berbasis

problem based learning sudah di katakan efektif dan efesien dalam melatih

pemahaman konsep peserta didik.Validasi ahli ini dilakukan oleh ahli materi

dan ahli media dengan menggunakan instrumen validasi. Pada langkah ini

akan didapatkan masukan dari validator sebagai bahan perbaikanLKPD

kedepannya sebelum diujikan kepada peserta didik. Pada tahapan validasi

desain produk awal dikonsultasikan kepada tim ahli yang terdiri dari ahli

materi, dan ahli media. Ahli materi menganalisis dan melihat materi yang

disusun sesuai dengan kompetensi inti dan tujuan pembelajaran. Sedangkan

ahli madia menganalisis dan mengkaji dari konten pendukung yang

digunakan dan tampilan dari LKPD secara menyeluruh.

3.6.4 Implementasi Produk (Implementation)


a. Uji Coba Produk

Uji coba produk di maksudkan untuk mengumpulkan information yang

dapat digunakan sebagaidasar untuk mengetahui daya tarik, tingkat

kelayakan, dan efektivitas LKPD berbasis problem based learning. Uji

coba produk di lakukan dengan cara uji coba kelompok kecil dan uji

lapangan.

1) Uji Coba Kelompok Kecil (Small GroupTry-Out)

Uji coba kelompok kecil dilakukan kepada peserta didik pada salah

satu kelas dikelas IV SDN 0122 Hasahatan Julu yang dapat mewakili
44

populasi target dari produk yang dibuat. Peserta didik diminta untuk

melihat produk yang dihasilkan, kemudian peserta didik diminta untuk

memberikan penilaian terkait pengembangan LKPD berbasis problem

based leaarning yang telah diperlihatkan sebelumnya.

2) Uji lapangan Setelah LKPD melewati uji coba kelompok kecil,

kemudian LKPD akan diuji lapangan.Uji lapangan akan dilakukan

kepada peserta didik kelas IV SDN 0122 Hasahatan Julu sejumlah 25

orang, yang didapat dari 1 kelas yang dirasa mewakili sampel dengan

kriteria tinggi,sedang,dan menengah (menurut saran pendidik).

3.6.5 Revisi dan Evaluasi Produk (Evaluation)


a. Revisi Setelah desain produk divalidasi oleh ahli materi, ahli media, dan

dilanjutkan dengan uji cobaproduk, maka dapat diketahui kelemahan dari

produk tersebut. Jika memang masih dalam kriteria layak digunakan dan

terdapat saran selama ujicoba, maka produk akan direvisi sesuai saran

untuk menghasilkan produk yang lebih baik lagi.

b. Evaluasi Jika kelayakan menunjukan pada kriteria cukup layak, maka

produkrivisi dan hasil perbaikanakan diuji cobakan kembali. Hasil

ujicoba ini apabila master maupun peserta didik mengatakan bahwa

produk baik dan menarik, maka LKPD ini telah selesai dan menjadi

produk akhir. Jika belum sempurna maka hasil uji coba ini dijadikan

bahan perbaikan dan penyempurnaan LKPD (dilakukan evaluasi) agar

kemudian dapat diperbaiki menjadi LKPD yang siap digunakan

disekolah.
45

3.7 Teknik Pengumpulan Data


3.7.1 Angket

Pada penelitian ini angket digunakan untuk mengumpulkan

information dari ahli materi, media,dan guru. Instrument angket disusun dan

digunakan untuk mengetahui kelayakan dan kualitas media pembelajaran

yang dikembangkan. Menurut Sugiyono (2012:135)“ instrument kelayakan

media pembelajaran pada umumnya menggunakan skala Likert dengan 5

alternatif jawaban, yaitu sangat baik,baik,cukup, kurang baik, dan sangat

buruk”.

3.7.2 Wawancara

Wawancara dilakukan sebagai teknik pengumpulan data ketika seorang

peneliti sedang melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang

diteliti, dan ketika peneliti ingin mengetahui sesuatu yang lebih lengkap dari

responden dan jumlah responden sedikit. Wawancara dilakukan kepada guru

kelas IV yaitu Ibu Rahmi Hasibuan. Dalam wawancara ini dilakukan dengan

pedoman semi terstruktur yang biasanya terdiri dari sekumpulan pertanyaan yang

kemudian digali dengan menggunakan pertanyaan semi terbuka. Kelebihannya

cukup objektif namun tetap memberikan informasi yang mendalam tentang

pendapat dan alasan responden dengan memperhatikan angket untuk

memperoleh data, antara lain kondisi siswa kelas IV dan tanggapan guru terhadap

media yang telah dikembangkan dan diterapkan dalam proses pembelajaran.

3.7.3 Tes

Menurut Sugiyono (2017:208) menyatakan bahwa tes adalah prosedur yang


46

sistematis yang tersusun dari cara serta aturan tertentu, memberi skor yang jelas

dan dilakukan dengan terperinci. Peneliti menggunakan jenis tes pilihan ganda.

Soal Pre-test dan Post-test yang dibuat sama, hanya saja Pre-test diberikan pada

awal pembelajaran dan siswa belum menggunakan media pembelajaran, sedangkan

Post-test diberikan pada akhir pembelajaran setelah siswa menggunakan media

pembelajaran.

3.8 I NSTRUMEN PENELITIAN

Untuk mengukur kevalidan dan keefektifan lembar kerja peserta didik

(LKPD) yang dikembangkan maka disusun intrumen penelitian.Adapun instrument

penelitian dalam uji coba ini yaitu sebagai berikut:

3.8.1 Wawancara

Berdasarkan kegiatan wawancara yang dilakukan pada penelitian

tersebut mengarah terhadap guru kelas pada SD Negeri 0122 Hasahatan Julu

khususnya terhadap kelas IV, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian

ini untuk melihat penerapan yang dilakukan pada sekolah tersebut atas

implementasi dari pembelajaran tematik serta perolehan data yang didapatkan

dimanfaatkan untuk penggunaan data awal dalam melakukan penganalisisan

terhadap produk yang dibutuhkan.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Wawancara


Narasumber Pertanyaan
Guru kela IV Ibu Rahm 1. Karakteristik siswa kelas IV SD.
i Hasibuan, S.Pd.I 2. Penggunaan LKPD dalam pembelajaran tematik.
3. Kesulitan yang dihadapi pada saat pembelajaran
tematik.
4. Kriteria media pembelajaran yang cocok
47

digunakan dalam pembelajaran tematik.


5. Apakah LKPD yang ibu terapkan berbasis model-
model pembelajaran tertentu?
6. Apakah ibu menggunakan LKPD ketika
pembelajaran ?
7. Apakah LKPD yang digunakan dalam
pembelajaran di rancang sendiri ?
8. Apakah ibu selalu menerapkan model-model
pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar ?
9. Apakah dalam proses pembelajaran ibu pernah
menggunakan model Problem Based Learning
(PBL) ?
10. Berapa jumlah siswa kelas IV yang ibu
ajarkan ?

3.8.2 Angket

Angket ialah salah satu dari banyaknya metode yang tersedia untuk

mengambil data yang dibutuhkan dalam proses penelitian dalam

pengimplementasinya menyediakan berbagai pertanyaan untuk dijawab

oleh responden dengan cara mengisi serta mengemukakan tanggapan atas

keinginan yang direalisasikan. Berdasarkan penelitian ini maka angket

yang ditetapkan agar dapat memperoleh data yang dibutuhkan untuk

mengetahui tingkat kesesuaian terhadap penggunaan LKPD pada proses

pembelajaran. yang akan diuji oleh pakarnya, baik itu pakar terhadap LKP

D ataupun pada materi yang berperan menjadi subjek pada proses penguji

coba.
48

Berikut ini merupakan kisi-kisi instrument validasi untuk respon pendidik

(Guru), ahli materi dan ahli media.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Praktikalitas (Angket Guru)


No Aspek Penilaian

1 Materi
1) Materi yang disajikan sesuai KI dan KD
2) Indikator pembelajaran sesuai dengan KD
3) Tujuan pembelajaran sesuai dengan KD
4) Materi yang disajikan sesuai secara sistematis
5) Materi yang disajikan sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir
Siswa
2 Penyajian
6) Petunjuk penggunaan LKPD jelas
7) Kejelasan tulisan dan gambar
8) Penyajian materi LKPD menuntut peserta didik untuk melatih
kecerdasan, pemecahan masalah dan menerapkan konsep yang
berkaitan dengan materi dalam kegiatan belajar
3 Implementasi Pembelajaran

9) LKPD meningkatkan kemandirian peserta didik dalam belajar


10) LKPD digunakan sebagai sumber belajar tambahan bagi guru
dan
peserta didik
11) Materi yang ada pada LKPD sesuai dengan alokasi waktu yang
ada di sekolah

4 Bahasa
12) Penggunaan bahasa yang sesuai dengan peserta didik di Sekolah
Dasar
13) Bahasa yang digunakan mudah di pahami
14) Bahasa yang digunakan dalam LKPD efektif (tidak bermakna
ganda)
49

Tabel 3.3 Kisi- Kisi Instrumen Ahli Materi


Aspek Komponen Indikato
Penilaian r

Isi Kompetensi Kesesuaian dengan kompetensi dan kompetensi dasar


Kejelasan indikator pembelajaran
Kejelasan tujuan pembelajaran
Penyajian Kesesuaian materi dalam LKPD dengan KI/KD
Materi
LKPD menyajikan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
sintaks Problem Based Learning
Materi LKPD sesuai dengan kemampuan berpikir
Siswa
Terdapat petunjuk penggunaan LKPD berbasis
Problem Based Learning
Pustaka Keterbaruan rujukan pada LKPD berbasis Problem
Based Learning
Penyajian Isi Materi Keterlibatan dan peran peserta didik dalam aktivitas
belajar pada LKPD berbasis Problem Based Learning
Ketepatan Urutan materi pembelajaran pada LKPD
berbasis Problem Based Learning
Langkah-langkah pada LKPD mengikuti
sintaks
Problem Based Learning disusun secara sistematis
untuk membantu siswa menemukan konsep
Soal-soal yang disajikan dapat melatih kecerdasan,
pemecahan masalah dan menerapkan konsep yang
berkaitan dengan materi dalam kegiatan belajar.
Kegiatan dalam LKPD mengukur
kemampuan kognitif, afektif dan
psikomotorik peserta didik
Contoh Penyajian contoh konkret pada LKPD berbasis
Problem Based Learning
Rangkuman Penyediaan rangkuman pada LKPD berbasis Problem
Based Learning
Tampilan Visualisasi Ketertarikan cover LKPD berbasis Problem Based
Learning
Tampilan fisik LKPD mampu menarik minat belajar
siswa dalam pembelajaran
Bahasa Kejelasan Penggunaan kalimat mudah dipahami dan tidak
kalimat menimbulkan makna ganda
Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat peserta
didik
Jumlah
Skor
50

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Ahli LKPD


No Aspek Penilaian Indikato
r
1. Kelayakan Isi Kesesuaian materi dalam LKPD dengan KI/KD
LKPD mampu menyajikan kegiatan-kegiatan yang
disesuaikan dengan pendekatan berbasis Problem
Based Learning
Kesesuian materi LKPD terhadap kemampuan siswa
Pertanyaan dalam LKPD sesuai dengan tingkat
kemampuan berpikir siswa kelas IV
Terdapat petunjuk penggunaan LKPD
Kejelasan langkah-langkah pada LKPD
mengikuti
sintaks Problem Based Learning disusun secara
sistematis untuk membantu siswa menemukan
konsep
2 Kelayakan bahasa Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat
peserta
Didik

3 Kelayakan tampilan Kemenarikan tampilan cover LKPD berbasis


Problem Based Learning
Kesesuaian gambar untuk memperjelas isi pada
LKPD berbasis Problem Based Learning
Tampilan fisik LKPD mampu menarik minat dan
keaktifan peserta didik dalam pembelajaran
4 Kelayakan kegiatan Soal-soal dalam LKPD merangsang siswa untuk
/Pengamatan siswa aktif mengajukan pertanyaan

Kegiatan yang diberikan dalam LKPD memberi


pengalaman langsung bagi siswa
Kegiatan dalam LKPD menjadikan berpikir kreatif
memecahkan masalah
5 Kelayakan Kemudahan langkah-langkah kegiatan dalam LKPD
Penyajian
Penyajian materi LKPD yang disertai objek langsung
Keruntutan konsep
Soal-soal yang diberikan dapat melatih kegiatan
belajar kecerdasan, pemecahan masalah, berpikir
logis dan menerapkan konsep yang berkaitan
dengan
materi dalam kegiatan belajar
Pengantar memuat informasi tentang peran LKPD
dalam proses pembelajaran
51

Keterbaharuan Daftar pustaka dengan


perkembangan ilmu pengetahuan pada
LKPD berbasis Problem Based
Learning
6 Kelayakan Kegiatan dalam LKPD menekankan pada model
Pelaksanaan dan pembelajaran Problem Based
Pengukuran Learning
Kegiatan dalam LKPD mengukur
kemampuan
kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik
Kegiatan dalam LKPD mengukur ketercapaian
indikator keberhasilan siswa

3.8.3 Tes
Tes hasil belajar berupa Pre-test dan Post-test yang digunakan untuk
menilai keefektifan LKPD pembelajaran.Pokok bahasan tes hasil belajar yang
digunakan yaitu tema 7 subtema 2 pembelajaran 2 mata pelajaran IPA, SBdP,
Bahasa Indonesia yang berbentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal. Berdasarkan
KD peneliti akan menyusun dan mengembangkan tes Tema 7 Subtema 2
Pembelajaran 2 kelas IV Sekolah Dasar. Selanjutnya peneliti mengembangkan
kompetensi dasar yang dipilih menjadi indikator.

3.9 Teknik Analisis Penelitian

Analisis information instrument non tes pada penelitian ini menggunakan

teknik analisis information deskriptif menggunakan skala likert. Jenis information

yang diperoleh dari hasil penelitian ini ialah information kualitatif di analisis

menggunakan information kuantitatif, yang berupa information angka dan di

interpretasikan dalam bentuk kata-kata. Skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok tentang suatu fenomena

social. Dalam penelitian ini menggunakan skala1 sampai 5 dengan skor1terendah

dan skor tertinggi 5.


52

1. Angket Validasi Ahli

Instrument validasi berisi pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti.

Nilai akhir suatubutir merupakan persentase nilai rata-rata dari perindikator

dari seluruh jawaban validator. Nilai akhir suatu butir merupakan persentase

nilai rata-rata dari perindikator dari seluruh jawaban responden. Rumus

untuk menghitung nilairata-ratadari indikator sebagaiberikut:

∑X
X
N

Keterangan:

X = Skor rata-rata

∑X = jumlah skor

N = jumlah subjek uji coba

Kemudian dicari persentase kriteria validasi. Adapun kriteria validasi yang

digunakan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3. 1 Konversi Interval Persentase Menjadi Kategori (Kelayakan)


Interval Kriteria

80 <X≤100% Sangat Layak

60 <X≤80% Layak

40 <X≤60% Cukup

20 <X≤40% TidakLayak

0<X≤20% San gat Tidak

Layak
53

Dari tabel kriteria interpretasi hasil validasi diatas, maka kriteria

validitas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Semakin tinggi nilai rata-rata interpretasi maka validitas/kelayakan

LKPD berbasis problem based learning juga semakin baik.

b. Kualifikasi kriteria sangat tinggi, maka perlu dilakukan revisi kecil

sesuai dengan saran validator dan tidak perlu dilakukan validasi

kembali.

c. Kualifikasi kriteria sedang, maka perlu dilakukan revisi besar dan

tidak perludilakukan validasi kembali.

d. Kualifikasi kriteria rendah atau sangat rendah, maka perlu

dilakukan revisi besar dan perlu dilakukan validasi kembali.

2. Angket Respon Guru dan Tes peserta didik menggunakan skala likert

dengan penilaian;

a. Jawaban Sangat Layak/Sangat Menarik diberi skor 5

b. Jawaban Layak/Menarik diberi skor 4

c. Jawaban Cukup diberi skor 3

d. JawabanTidak Layak/Tidak Menarik diberi skor 2

e. Jawaban Sangat Tidak Layak/Sangat Tidak Menarik diberi skor1.

Penentuan kriteria interpretasi skor angket dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. 2 Konversi Interval Persentase menjadi Kategori (Kemenarikan)


Interval Kriteria

80 <X≤100% Sangat Menarik

60 <X≤80% Menarik

40 <X≤60% Cukup
54

20 <X≤40% Tidak Menarik

0<X≤20% Sangat Tidak


Menarik

Dari tabel kriteria interpretasi diatas, maka kriteria kemenarikan dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Semakin tinggi nilai interpretasi maka semakin menarik LKPD

berbasis problem based learning.

2. Kualifikasi kriteria sangat menarik, maka perlu dilakukan revisi kecil

dan tidak perlu dilakukan uji coba kembali.

3. Kualifikasi kriteria cukup menarik, maka perlu dilakukan revisi besar

dan tidak perlu dilakukan uji coba kembali.

4. Kualifikasi kriteria tidak menarik atau sangat tidak menarik, maka

perlu dilakukan revisi besar dan perlu dilakukan uji coba kembali.

a) Validitas

Suatu hasil penelitian yang valid ditandai apabila ada kesamaan antara

information yang terkumpul dengan information sesungguhnya terjadi pada objek

yang diteliti. Instrumen yang substantial berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan information itu substantial.Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2015:172-

173). Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu

mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap

skor butir (Sugiyono, 2015:187).Validitas soal ujicoba dilakukan kepada 25 siswa

kelas IV SDN Hasahatan Julu dengan jumlah 20 soal.


55

Untuk mengetahui validitas soal uji coba menggunakan teknik korelasi

item second dengan angka kasar yang rumus lengkapnya sebagai berikut.

Keterangan
rᵪᵧ=koefisienkorelasi
N= Jumlah sebjek
X= skorsoalyangdicarivaliditasn
Y =skor total
Penafsiran validitas dengan menggunakan cara membandingkan Sig (2-

tailed) dengan bantuan program SPSS dengan taraf 5% yaitu 0,05. Jika harga Sig

(2tailed) lebih kecil dari 0,05 maka soal dinyatakan valid dan dapat dipakai untuk

soal evaluasi pretest dan postest.

b) Reliabilitas

Untuk mengetahui reliabilitas tes pilihan berganda menggunakan rumus kuder

dan Richardson(KR-20) dalam Arikunto 2013) sebagai berikut :

2−∑ pq
K S
11 ( )X
K−1 S
2

2 2−¿ ¿
S = N . ∑Y ¿

Keterangan:

R11=Reliabilitas tes

P =Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

Q =Proporsi subjek yang menjawab dengan salah

(q=1-p)
56

∑pq=Jumlah hasil perkalian antara p dan q

K = Jumlah butir soal dalam instrument

N = Jumlah responden

S = Standar deviasidarites

Reliabilitas tes yang diperoleh dengan hasil perhitungan dikonsultasikan

dengan ketentuan indek skor elasi menurut Arikunto (2012) sebagai berikut:

1. Antara 0.800 – 1,000 Tergolong sangat tinggi

2. Antara 0,600 – 0,799 Tergolong tinggi

3. Antara 0,400 – 0,599 Tergolong sedang

4. Anatara 0,200–0,399 Tergolong rendah

5. Anatara 0,000–0,199 Tergolong sangat rendah

c) Analisis Praktikalitas

Untuk dapat menentukan praktis atau tidaknya LKPD berbasis Problem

Based Learning yang dikembangkan yaitu dengan cara kuesioner praktisi

melalui angket pada tahap uji coba.

Penilaian praktikalitas LKPD dengan menggunakan rumus

Arikunto(2014):

Persentase Praktikalitas

jumlah skor yang diperoleh


= x100%
jumlah skor maksimal
57

d)Analisis Efektivitas
Uji efektivitas dilakukan untuk mengetahui sebuah produk yang dapat mem
berikan perubahan bermakna antara sebelum dan setelah perlakuan dan pen
gamatan pasca perlakuan (Saputro) 2017. H. 45). Efektivitas media yang di
gunakan dapat dilihat berdasarkan nilai yang diperoleh siswa dari pretest da
n postest. Apabila nilai belajar siswa mengalami peningkatan dan memenu
hi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), setelah menggunakan media , mak
a media dapat dikatakan efektif.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan

1. Deskripsi Subjek Penelitian


Subjek pada penelitian dan pengembangan ini adalah ahli materi, ahli media,
guru, siswa kelas IV SD Negeri 0122 Hasahatan Julu.
Tabel 4.1 Daftar Subjek Penelitian Pengembangan
No Keterangan Nama
1 Ahli Materi Suyit Ratno S.Pd., M.Pd
2 Ahli Media Dr. Edzal Hatmi, SS., M.Pd
3 Guru Rahmi Hasbuan S.Pd.I
4 Siswa 20 siswa SD Negeri 0122 Hasahatan Julu

2. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini di lakukan di SD Negeri 0122 Hasahatan Julu yang beralamat
di Jln. Sosopan Kec. Barumun Baru, Kabupaten Padang Lawas. Adapun
Penelitian ini dilakukan 24 Mei-24 Juli 2022. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian R & D yang bertujuan untuk menghasilkan media yang sesuai untuk
digunakan dalam pembelajaran Tematik di SD Negeri 0122 Hasahatan Julu,
mengembangkan media belajar berupa LKPD berbasis Model Problem Based
Learning untuk meningkatkan pemahaman peserta didik pada Pembelajaran
Tematik, menguji kelayakan media, serta menguji keefektifan media hasil
pengembangan tersebut. Langkah-langkah pengembangan media dengan
pendekatan R&D menurut Sugiyono yang digunakan dalam penelitian
pengembangan media ini meliputi:
a. Potensi dan Masalah

Potensi dalam penelitian pengembangan ini adalah Pengembangan


Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Problem Based Learning pada

58
59

pembelajaran Tematik Kelas IV SD. Potensi pengembangan produk tersebut


berguna untuk meminimalisir permasalahan dikelas bahwa kurang kreatifnya
guru dalam mengembangkan LKPD, sehingga siswa kurang termotivasi dan
merasa cepat bosan. Pada tahap ini yang terpenting adalah menganalisis
kebutuhan terhadap produk yang akan dikembangkan melalui wawancara
tidak terstruktur terhadap guru SD Negeri 0122 Hasahatan Julu Kec. Barumun
Baru Kab. Padang Lawas yaitu guru ibu R a h m i y a n i H a s i b u a n , S.Pd.I.
Berikut tabel wawancara yaitu :

Tabel 4.2 Hasil Wawancara


Nama Guru Waktu/Tempat Topik Hasil Wawancara
Kegiatan Wawancara
Rahmiyani Selasa, 23-mei- Guru belum Informasi yang
Haibuan 2022 di SD pernah didapat oleh peneliti
Negeri 0122 mengembangka adalah guru dalam
Hasahatan Julu n LKPD hal menyampaikan
Jln. Sosopan Kec. materi masih dengan
Barumun Baru cara konvensional.
Kab. Padang Proses
Lawas. Pembelajaran masih
berpusat pada guru.
Guru memberikan
soal masih
menggunakan kertas
soal biasa, sehingga
siswa kurang
bersemangat dan
merasa cepat bosan.
60

3. Pengumpulan Data

Setelah tahap potensi dan masalah selanjutnya dilakukan pengumpulan dan


mengolah data yang menunjang pengembangan LKPD. Sumber atau referensi
untuk pengembangan LKPD didapat dari sumber yang relevan yaitu kurikulum.
Kurikulum yang terdapat pada SD Negeri 0122 Hasahatan Julu ialah
kurikulum 13. K13 ialah kurikulum yang merangkup beberapa mata pelajaran
menjadi satu tema. Di satu tema terdapat beberapa subtema dan didalam subtema
ada 6 pembelajaran. Adapun pemaparan Kompetensi Inti pada Tema 7 Subtema 2
Pembelajaran 2 Kelas IV SD adalah sebagai berikut :

A. KOMPETENSI INTI (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,


dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru,
dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati


(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,


sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.
61

4. Desain Produk

Setelah dilakukan analisis kebutuhan, langkah selanjutnya adalah desain


produk. Ada beberapa hal yang dilakukan dalam tahap desain produk
pengembangan LKPD berbasis Problem Based Learnng. Langkah-langkah
penyusunan desain produk bahan ajar, diantaranya adalah :

a. Pengkajian Materi
Setelah ditetapkan spesifikasi produk yang akan dikembangkan, kemudian
pada tahap ini ditentukan spesifikasi materi yang akan di sampaikan pada peserta
didik. Materi yang dipilih dalam penlitian ini adalah materi Tematik Tema 7
Subtema 2 Pembelajaran 2, kemudian ditentukan indikator dan tujuan
pembelajaran dari materi yang dipilih sesuai dengan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar, serta menentukan konten- konten yang akan divariasikan ke
dalam LKPD. Terakhir, menyiapkan soal pemahaman konsep sebagai soal
evaluasi akhir dalam LKPD. Soal diambil dari soal-soal yang sudah ada,
kemudian digeneralisasikan sesuai indikator pemahaman konsep dan dipilih.
Adapun pemaparan indikator berdasarkan kompetensi dasar adalah sebagai
berikut:

Kompetensi IPA, Bahasa, SBdP Indikator

3.1 Mengidentifikasi macam-macam Mengenal contoh-contoh


gaya, antara lain: gaya otot, gaya listrik, pemanfaatan gaya listrik.
gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya Mendemonstrasikan manfaat gaya
gesekan. dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Mendemonstrasikan manfaat gaya
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya Memahami pola tari kreasi daerah.
gaya otot, gaya listrik, gaya magnet,
Mampu menarikan tari kreasi
gaya gravitasi, dan gaya gesekan.
daerah.
3.7 Menggali pengetahuan baru yang
terdapat pada teks.
4.7 Menyampaikan pengetahuan baru Menggali pengetahuan baru yang
62

dari teks nonfiksi ke dalam tulisan terdapat pada teks.


dengan bahasa sendiri
Membedakan listrik statis dan listrik
3.3 Mengetahui gerak tari kreasi daerah.
dinamis dengan bahasa sendiri.
4.3 Memperagakan gerak tari kreasi
daerah.

Tujuan Pembelajaran
a. Setelah mengamati gambar alat-alat elektronik, siswa mampu menje
laskan penyebab alat-alat elektronik dapat digunakan sesuai fungsin
ya dengan tepat.
b. Setelah mengamati pertunjukan tarian daerah, siswa mampu menjela
skan pola lantai dengan benar.
c. Setelah pertunjukan tarian daerah, siswa dapat memperagakan pola la
ntai gerakan tarian daerah yang diamatinya dengan percaya diri.

d. Setelah membaca teks, siswa mampu menemukan informasi baru de


ngan benar.
e. Setelah menuliskan, siswa dapat membedakan pengertian listrik stati
s dan listrik dinamis dengan bahasa sendiri secara tepat.

b. Perancangan LKPD
Berikut adalah perencanaan pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) berbasis Problem Based Learning pada materi Tematik kelas IV SD

untuk melatih pemahaman konsep peerta didik yang dikembangkan. LKPD ini

menggunakan ukuran kertas A4; skala space 1,5, font 12 pt, dan jenis huruf Times

New Roman. Judul yaitu Pengembangan LKPD berbasis Problem Based Learning

kompetensi atau kompetensi dasar yang akan dicapai setelah mempelajari LKPD.

Desain yang digunakan dalam LKPD pembelajaran, yaitu desain Gambar dan
63

Warna. LKPD akan lebih menggunakan kreativitas yang tinggi dalam

menggambarkan isi LKPD, selain itu kombinasi warna juga bisa bervariasi

sebagai pelengkap.

Adapun desain penyajian LKPD ini disusun yang terdiri dari caver, Tujuan

Pembelajaran, Kompetensi Dasar, dan Pengalaman Belajar. Adapun desain produ

k pengembangan LKPD sebagai berikut.

Gambar 4.1 Cover depan dan Petunjuk Penggunaan LKPD


64

Gambar 4.2 Desain Tujuan Pembelajaran


65

Gambar 4.3 Desain Penyajian


66

4. Validasi Ahli Materi dan Media

Validasi produk dilakukan untuk menentukan layak atau tidaknya produk

yang dikembangkan untuk digunakan pada pembelajaran. Validasi dilakukan oleh

validator yang merupakan ahli desain dan ahli materi pembelajaran tematik.

Dalam hal ini ahli desain oleh Bapak Dr. Edizal Hatmi,SS.,M.Pd, ahli materi oleh

Bapak Suyit Ratno, S.Pd., M.Pd. Komentar, kritik dan saran yang diberikan oleh

para ahli menjadi dasar dalam melakukan revisi produk agar LKPD berbasis

Scaffolding layak untuk diuji coba dan disebarkan. Berikut deskripsi data hasil

validasi ahli desain dan ahli materi. Validasi ini bertujuan mendapatkan informasi

untuk mengetahui kelayakan dan kualitas LKPD yang peneliti kembangkan. Hasil

validasi rancangan pengembangan LKPD digunakan sebagai acuan apakah LKPD

tersebut sudah layak untuk digunakan atau belum.

a. Validasi Ahli Materi

Tahap validasi materi dilakukan oleh ahli materi yang telah dipilih

peneliti yang sudah memenuhi syarat dan berkompeten dibidang materi, dimana

aspek yang dinilai yaitu aspek materi dalam LKPD mudah dipahami, konsep

materi dalam LKPD dapat digunakan untuk kelompok besar, dan LKPD dapat

digunakan dalam jangka panjang. Pada validasi terdapat revisi dari validator

yakni : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran agar lebih dikembangkan kemudian

sebaiknya gunakan banyak gambar dan warna pada LKPD untuk menambah

kemenarikan pada LKPD. Sehingga validator memberikan beberapa saran

kepada peneliti guna menambah pengayaan ilmu pengetahuan bagi siswa. Ahli

materi yang menjadi validator dalam penelitian ini adalah Bapak Dr. Edizal
67

Hatmi, SS., M.Pd selaku dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed. Hasil validasi

para ahli digunakan sebagai dasar untuk melakukan revisi LKPD ataupun cara

mengembangkan materi dengan benar.

Dari hasil penilaian validator diperoleh koreksi, kritik dan saran yang akan

menjadi acuan dalam merevisi materi yang telah dikembangkan sesuai dengan

materi yang akan diajarkan. Hasil validasi yang berupa saran dari validator

dilanjutkan dan dijadikan acuan dalam revisi LKPD yang telah dikembangkan.

Hasil penilaian validator terhadap LKPD dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini

A. Penilaian

Tabel 4.3 Validator Ahli Materi Rubrik Penilaian

Aspek Komponen Indikator Kriteria


Penilaian
5 4 3 2 1

Isi Kompetensi Kesesuaian dengan √


kompetensi dan
kompetensi dasar

Kejelasan indikator √
pembelajaran

Kejelasan tujuan √
pembelajaran

Penyajian Kesesuaian materi √


Materi dalam LKPD dengan
KI/KD

LKPD menyajikan √
kegiatan-kegiatan
sesuai dengan sintaks
Problem Based
Learning

Materi LKPD sesuai √


dengan kemampuan
68

berpikir siswa

Terdapat petunjuk √
penggunaan LKPD
berbasis Problem
Based Learning

Penyajian Isi Materi Keterlibatan dan peran √


peserta didik dalam
aktivitas belajar pada
LKPD berbasis
Problem Based
Learning

Ketepatan Urutan √
materi pembelajaran
pada LKPD berbasis
Problem Based
Learning

Langkah-langkah pada √
LKPD mengikuti
sintaks Problem Based
Learning disusun
secara sistematis
untuk membantu
siswa menemukan
konsep

Soal-soal yang √
disajikan dapat
melatih kecerdasan,
pemecahan masalah
dan menerapkan
konsep yang berkaitan
dengan materi dalam
kegiatan belajar.

Kegiatan dalam LKPD √


mengukur
kemampuan kognitif,
afektif dan
psikomotorik peserta
didik
69

Contoh Penyajian contoh √


konkret pada LKPD
berbasis Problem
Based Learning

Tampilan Visualisasi Ketertarikan cover √


LKPD berbasis
Problem Based
Learning

Tampilan Visualisasi Ketertarikan cover √


LKPD berbasis
Problem Based
Learning

Tampilan fisik LKPD √


mampu menarik minat
belajar siswa dalam
pembelajaran

Bahasa Kejelasan Penggunaan kalimat √


kalimat mudah dipahami dan
tidak menimbulkan
makna ganda

Bahasa yang √
digunakan sesuai
dengan tingkat peserta
didik

Jumlah Skor
jumlah h skoryangdiperole h
Persentase skor = x 100 80 ×100
juml ah h skorkeseluruh an
85
%
70

= 94%

Grafik 4.1. Hasil Validasi Ahli Materi

Berdasarkan grafik 4.1, Validator ahli materi menilai LKPD berbasis

Problem Based Learning dengan jumlah persentase 93% dengan kriteria Sangat

Layak digunakan. Hasil dari penilaian ahli materi tersebut dapat disimpulkan

bahwa LKPD yang dikembangkan oleh peneliti berada pada kualifikasi yang San

gat Layak.

b. Validasi Ahli Media


Tahap validasi media pembelajaran dilakukan oleh validator yang telah
dipilih peniliti yang sudah memenuhi syarat dan berkompeten dibidangnya,
dimana aspek yang dinilai yaitu aspek bentuk gambar, warna, materi didalam
LKPD mudah dipahami, konsep materi dalam LKPD berbasis P r o b l e m
Based Learning dapat digunakan untuk kelompok besar dan LKPD dapat
digunakan dalam jangka panjang. Pada validasi terdapat revisi dari validator yakni
: pada LKPD yang menjadi acuan, dimana pemilihan warna yang gelap ukuran
tulisan menyebabkan siswa kurang bisa begitu jelas membaca keterangan yang
ada didalam LKPD, sehinggga validator memberikan beberapa saran kepada
peneliti agar pemilihan warna dibuat lebih terang, sehingga siswa lebih mudah
memahaminya. Dari hasil penilaian validator diperoleh koreksi, kritik dan saran
yang akan menjadi acuan dalam merevisi LKPD yang telah dikembangkan. Hasil
penilaian validator ahli media dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :

A. Penilaian

Tabel 4.4 Validator Ahli LKPD

No Aspek Penilaian Indikator Kriteria

5 4 3 2 1
1. Kelayakan Isi Kesesuaian materi dalam √
71

LKPD dengan KI/KD

LKPD mampu menyajikan √


kegiatan-kegiatan yang
disesuaikan dengan
pendekatan berbasis Problem
Based Learning

Kesesuian materi LKPD √


terhadap kemampuan siswa

Pertanyaan dalam LKPD √


sesuai dengan tingkat
kemampuan berpikir siswa
kelas IV

Terdapat petunjuk √
penggunaan LKPD

Kejelasan langkah-langkah √
pada LKPD mengikuti
sintaks Problem Based
Learning disusun secara
sistematis untuk membantu
siswa menemukan konsep

2 Kelayakan Bahasa yang digunakan √


bahasa sesuai dengan tingkat peserta
didik

3 Kelayakan Kemenarikan tampilan cover √


tampilan LKPD berbasis Problem
Based Learning

Kesesuaian gambar untuk √


memperjelas isi pada LKPD
berbasis Problem Based
Learning

Tampilan fisik LKPD √


mampu menarik minat dan
keaktifan peserta didik dalam
pembelajaran

4 Kelayakan Soal-soal dalam LKPD √


kegiatan merangsang siswa untuk aktif
/Pengamatan mengajukan pertanyaan
72

siswa

Kegiatan yang diberikan √


dalam LKPD memberi
pengalaman langsung bagi
siswa

Kegiatan dalam LKPD √


menjadikan berpikir kreatif
memecahkan masalah

5 Kelayakan Kemudahan langkah-langkah √


Penyajian kegiatan dalam LKPD

Penyajian materi LKPD yang √


disertai objek langsung

Keruntutan konsep √

Soal-soal yang diberikan √


dapat melatih kegiatan
belajar kecerdasan,
pemecahan masalah, berpikir
logis dan menerapkan konsep
yang berkaitan dengan materi
dalam kegiatan belajar

Pengantar memuat informasi √


tentang peran LKPD dalam
proses pembelajaran

Keterbaharuan Daftar √
pustaka dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan pada LKPD
berbasis Problem Based
Learning

6 Kelayakan Kegiatan dalam LKPD √


Pelaksanaan menekankan pada model
dan Pengukuran pembelajaran Problem Based
Learning

Kegiatan dalam LKPD √


mengukur kemampuan
kognitif, afektif dan
psikomotorik peserta didik
73

Kegiatan dalam LKPD √


mengukur ketercapaian
indikator keberhasilan siswa

Jumlah skor 103


x100
110
jumlah h skoryangdiperole h
Persentase skor = x 100
jumlah h skorkeseluruh an = 93%
%

c. Validasi Praktisi Pendidikan

Validitas Praktisi Pendidikan dalam hal ini adalah guru kelas IV SD

Negeri 0122 Hasahatan Julu , yaitu Ibu Rahmi Hasibuan, S.Pd.I Validasi

dilakukan praktisi pendidikan terkait dengan aspek dalam menggunakan LKPD

berbasis Problem Based Learning, kesesuaian materi, penyajian, implementasi

pembelajaran dan aspek bahasa dengan syarat pengisian kuesioner berskala 1-5.

Rekapitulasi hasil validasi oleh praktisi pendidikan dapat dilihat pada lampiran

rekapitulasi disajikan secara ringkas pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Validasi


Praktisi Pendidikan (Guru Kelas IV)
No Pertanyaa
n Penilaian Kategori
1 MATERI
1. Materi yang disajikan sesuai KI Sanga
dan KD t
5
Baik
2. Materi yang disajikan sesuai 4 Baik
secara sistematis
3. Indikator sesuai 4 Baik

pembelajaran dengan KI
dan KD
4. Tujuan sesuai 4 Baik
74

pembelajaran dengan
KI danKD
5. Materi yang disajikan sesuai 4 Baik
dengan tingkat
kemampuan berpikir
siswa
2 Penyajian
6. Penyajian LKPD dapat 5 Baik
meningkatkan minat belajar Sekal
siswa dalam mata pelajaran i
matematika, dengan indikator
sebagai berikut :
1) Disertai gambar ilustrasi
2) Mempunyai
petunjuk penggunaan LKPD
3) Materi yang sesuai secara
sistematis
4) Penggunaan bahasa
yang mudah dipahami
5) Soal-soal yang
mudah dimengerti peserta
didik
3 Implementasi Pembelajaran
6. LKPD dapat digunakan sebagai sumber 5 Baik
belajar tambahan bagi guru dan siswa Sekal
serta dapat meningkatkan i
kemandirian belajar peserta
didik, dengan indikator sebagai berikut
:
1) LKPD dapat memotivasi
siswa dalam belajar

2) LKPD dapat menggali


75

potensi siswa dalam belajar


3) LKPD mampu membantu
siswa dalam memecahkan
suatu masalah
4) Mempunyai langkah-
langkah dalam penggunaan
LKPD
5) LKPD dapat
mempermudah siswa dalam
belajar
8. Materi yang ada pada LKPD 5 Baik
sesuai dengan alokasi waktu Sekal
yang ada disekolah i

4 Bahasa
9. Penggunaan bahasa yang sesuai Baik
dengan peserta didik disekolah
Sekali
dasar
5
10. Bahasa yang digunakan mudah 5 Baik
dipahami Sekali

11. Bahasa yang digunakan dalam Baik


LKPD efektif (tidak bermakna 4
ganda)
Jumlah Total skor yang didapat = 50
(50 ×100 )/55
Skor
= 90 % ( Klasifikasi; Sangat
Layak)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diperoleh kesimpulan bahwa hasil validasi


76

praktisi pendidikan yaitu guru kelas IV diperoleh dengan persentase 90% dan

termasuk kategori sangat layak. Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh hasil penilaian

validasi praktisi pendidikan yaitu guru kelas IV pada diagram berikut ini :

4.4 Grafik Hasil Validasi Mteri, Vlidasi LKPD dan Validasi Praktisi

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
Ahli Media Ahli Materi Praktis Pendidikan

4.5 Revisi LKPD Berbasis Problem Based Learning

Sebelum Revisi Sesudah Revisi


77

Setelah direvisi oleh validator tamp


Tampilan caver sebelum divalidas
ilan pada cavernya sudah diganti, d
i oleh validator
itambahkan gambar, nama penulis
dan sesuai materi yang diterapkan d
i LKPD.

Tampilan kata pengantar sebelum Setelah direvisi oleh validator tamp


revisi ilan pada kata pengantar sudah diub
ah tampilannya, dirubah warna tulis
annya jadi hitam, dan dihilangkan g
78

arias-garisnya.
Sebelum divalidasi tampilan sinta
ks belum ada.

Setelah direvisi oleh validator tamp


ilan sintaks sudah dibuat sesuai mat
eri.

A. Tahap uji coba lapangan dan Revisi Produk


Tahap Implementasi merupakan tahapan LKPD. LKPD setelah di revisi
oleh ahli media, ahli materi, Untuk memperoleh validasinya dan setelah
dinyatakan dengan sangat layak untuk digunakan. Tahap implementasi bertujuan
untuk mengetahui praktivitas media pada pembelajaran berdasarkan respon
peserta didik melalui angket dan kuesioner guru untuk mengetahui
keefektivitasan media pembelajaran berdasarkan nilai hasil belajar yang dilihat
dari hasil tes yang dilakukan sesudah tahap implementasi. Sebab itu dibutuhkan
79

alat pengumpulan data berupa test untuk dapat mengetahui peningkatan hasil
belajar yang diperoleh oleh siswa.
B. Kalibrasi Test

Kalibrasi test yang dilakukan dengan menguji validitas, reabilitas, tingkat

soal dan daya tes. Uji validasi dilakukan di SDN 0122 Hasahatan Julu Dengan

jumlah siswa 20 orang, soal yang di validkan sebanyak 15 soal dengan bentuk

pilihan berganda.

1. Validitas Butir Soal

Dalam penghitungan butir soal, skor keseluruhan yang diperoleh oleh

siswa terhadap setiap butir soal yaitu berdasarkan hasil uji kalibrasi tes diawali

dengan menguji validitas tes.

Tabel 4.6 Hasil Validitas TES


80

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui terdapat 20 soal yang valid dan 5 soal

No Soal r-hitung r-tabel Kriteria

1. 0,37 0,44,38 Tidak Valid

2. 0,77 0,44,38 Valid

3. 0,43 0,44,38 Valid

4. 0,15 0,44,38 Tidak Valid

5. 0,49 0,44,38 Valid

6. 0,56 0,44,38 Valid

7. 0,45 0,44,38 Valid

8. 0,56 0,44,38 Valid

9. -0,06 0,44,38 Tidak Valid

10. 0,73 0,44,38 Valid

11. 0,022 0,44,38 Tidak Valid

12. 0,57 0,44,38 Valid

13. 0,48 0,44,38 Valid

14. 0,64 0,44,38 Valid

15. 0,26 0,44,38 Tidak Valid

16. 0,62 0,44,38 Valid

17. 0,59 0,44,38 Valid

18. 0,54 0,44,38 Valid

19. 0,58 0,44,38 Valid

20. 0,63 0,44,38 Valid

yang tidak valid. Peneliti menggunakan 20 soal tersebut untuk diuji reabilitasnya
81

dapat diketahui tingkat konsintensi tes yang sudah diteliti.

Tabel 4.7 Kategori Validitas Tes


N Kategori
o Validitas No Soal

Tes
1 Valid 2,3,5,6,7,8,10,12,13,14,16,17,18,19,2
0
2 Tidak valid 1,4,9,11,15

1. Uji Pre-Test dan Post Test Peserta Didik

Uji coba lapangan bertujuan untuk melihat hasil belajar peserta didik,

peserta didik berjumlah 20 orang peserta didik kelas IV yang mempelajari tema 7

subtema 2 pembelajaran 3. Dari 20 orang siswa yang datang kesekolah dilakukan

pembelajaran menggunakan LKPD.

2. Hasil Pre-Test dan Post Test Peserta Didik

Berdasarkan hasil uji coba lapangan yang dilakukan,maka dapat

disimpulkan bahwa lembar kerja peserta didik yang dikembangkan tidak perlu

mendapat revisi. Namun, saran dan masukan terhadap penilaian dapat

dijadikan pertimbangan untuk perbaikan, guna mendapatkan hasil

pegembangan yang lebih baik. Penilaian ini bukan hanya sampai pada

pengembangan LKPD berbasis Problem Based Learning tetapi juga melihat

efektifitas LKPD yaitu dengan adanya perbedaan dan pemahaman pada peserta

didik melalui penyajian yaitu Pre-Test dan Post-Test. Pre-Test dan Post-Test

dilakukan pada peserta didik kelas IV di SD Negeri 0122 Hasahatan Julu.

Adapun hasil penilaian tes yang diberikan kepada peserta didik kelas IV

sebagai berikut:
82

Tabel 4.8 Nilai Peserta didik kelas IV SD Negeri 0122 Hasahatan Julu

NO NAMA SISWA PRE-TEST POST-TEST

1 R1 30 90

2 R2 30 90

3 R3 60 90

4 R4 60 90

5 R5 70 90

6 R6 60 100

7 R7 60 90

8 R8 50 100

9 R9 50 80

10 R10 50 90

11 R1 40 90

12 R12 40 100

13 R13 50 80

14 R14 60 90

15 R15 60 90

16 R16 50 90

17 R17 60 90

18 R18 60 90

19 R19 70 100
83

20 R20 90 100

JUMLAH SKOR 1100 1830

RATA-RATA 60 90

4.6 Grafik Pre-test dan Post-test

2000

1800

1600

1400

1200

1000

800

600

400

200

0
PRE-TEST POS-TEST

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pengembangan LKPD berbasis Problem Based Learning


84

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa

pengembangan LKPD Berbasis model Problem Based Learning berada pada

kategori sangat layak, praktis dan efektif digunakan dalam proses pembelajaran.

Hasil pengembangan ini sejalan dengan salah satu penelitian terdahulu , di antaranya

adalah hasil penelitian SuryaWidia Lestari, Muhammad Subhan, & Deded Pratama

dengan judul Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) IPA berbasis

Model Problem Based Learning di kelas IV Sekolah Dasar. Menunjukkan kriteria

sangat layak danpraktis.

Pengembangan ini menggunakan jenis peenelitia Research and Development

dengan model pengemabangan ADDIE (Analysis, Design, Development,

Implementation, Evaluation). Tahap pertama adalah analisis dengan peneliti

menganaliss kebutuhan guru, analisis peserta didik, analisis kurikulum dan materi,

analisis tujuan pembelajaran, dan analisis perangkat pembelajaran. Analisis

dilakukan untuk mendapatkan informasi sebagai acuan peneltian pngemabangan

LKPD. LKPD Berbasis Problem Based Learning dikemabngkan untuk menjadi

perangkat pembelajaran pembelajaran tematik terkhusus pada pembelajaran

tematik tema 7 subtema 2 pembelajaran 2 dengan materi IPA, Bahasa Indonesia d

an SBdP.

Berdasarkan hasil analisis peserta didik bahwa peserta didik yang

menjadi subjek penelitian dimana peserta didik mampu berpikir secara logis.

Peserta didik membutuhkan perangkat pembelajaran yang mampu meningkatkan

keterampilan berpikir kritisnya dalam proses pembelajaran sehingga dapat

memberikan respon aktif dikelas. Salah satu perangkat pembelajaran yang dapat
85

meningkatkan keterampilan berpikir kritis peserta diik ialah LKPD Berbasis Probl

em Based Learning yang dikembangkan sebagai perangkat pembelajaran pada

tema 7 subtema 2 pembelajaran 2 sesuai denngan Kompetensi Inti, Kompetensi

Dasar dengan indikator yang telah dirumuskan.

Tahap kedua adalah design (desain). Tahap ini dilakukan dengan

merancang LKPD Berbasis Problem Based Learning yaitu menentukan susunan

materi pembelajaran yang telah dirumuskan pada RPP yang terdapat pada materi

tema 7 subtema 2 pembelajaran 2. Setelah itu peneliti mulai merancang desain

LKPD Berbasis Problem Based Learning menggunakan aplikasi canva, menentuk

an ukuran kertas, font, spasi, dan jenis huruf yang akan digunakan dalam penyusu

nan LKPD dan menentukan kombinasi warna yang menarik sebagai pendukung p

embelajaran.

Tahap ketiga ialah tahap pengembangan. Tahap pengembangan dalam

penelitian ini ialah mengembangkan LKPD dari semua bahan disatukan menjadi

kesatuan utuh untuk dijadikan LKPD Berbasis Problem Based Learning. Setelah

LKPD selesai dirancang akan di validasi oleh ahli desain, ahli materi, dan praktisi

pendidikan untuk mengetahui kekurangan yang ada pada LKPD dan memperoleh

saran perbaikan agar layak untuk digunakan.

Tahap keempat adalah tahap implementasi. Tahap ini LKPD Berbasis Pr

oblem Based Learning telah selesai dikembagkan dan diimplementasikan ke

peserta didik. Melalui implementasi ini dapat diketahui bagaimana respon peserta

didik terhadap LKPD Berbasis Problem Based Learning serta keefektifan LKPD
86

terhadap hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran. Tahap implementasi ini

diawali dengan memberikan pretest sebelum menggunakan LKPD Berbasis Probl

em Based Learning dan melakukan posttest setelah menggunkanan LKPD

berbasis Problem Based Learning.

Tahap kelima ialah tahap evaluasi. Tahap ini bertujuan untuk menilai

kelayakan dari LKPD Berbasis Problem Based Learning oleh dosen ahli desain,

ahli materi, dan praktisi pendidikan ditambah dengan hasil uji coba pada tiap

tahap implementasi. Melalui tahap ini akan diketahui kualitas produk LKPD

Berbasis Problem Based Learning tersebut apaakah Layak atau Tidak layak.

4.3.2 Kelayakan LKPD Berbasis Problem Based Learning

Kelayakan LKPD Berbasis Problem Based Learning dari hasil data valdasi

ahli desain dan ahli materi. Perolehan data kelayakan diuraikan sebagai berikut:

1. Data yang diperoleh dari hasil validasi ahli desain LKPD oleh Bapak Dr. Edi

zal Hatmi, SS., M.Pd. pada tahap pertama tanggal 20 Juni 2022 memperoleh

hasil skor sebanyak 103 dan persentase hasil kelayakan 93% termasuk ke

dalam kategori “Sangat Layak” digunakan tanpa adanya revisi.

2. Data yang diperoleh dari hasil validasi ahli materi oleh Bapak Suyit Ratno,

S.Pd., M.Pd pada tahap pertama yang dilaksanakan tanggal 15 Juni 2022

memperoleh hasil skor sebanyak 80 dan presentase hasil kelayakan 94%

termasuk ke dalam kategori “Sangat Layak”.


87

Berdasarkan hasil penelitian ahli validasi LKPD, maka LKPD Berbasis P

roblem Based Learning pada tema 7 subtema 2 pembelajaran 2 dapat

dikatakan layak untuk digunakan.

4.3.3 Praktikalitas Menggunakan LKPD Berbasis Problem

Based Learning

Praktikalitas LKPD Berbasis Problem Based Learning yang

dikembangkan diketahui dari pelaksanaan uji coba lapangan. Uji

Praktikalitas dilakukan oleh guru kelas IV SD Negeri 0122 Hasahatan Julu

yaitu ibu Rahmi Hasibuan S.Pd,I memperoleh hasil skor sebanyak 50 dan

presentase 90% termasuk ke dalam kategori “Sangat Layak” dan dapat

digunakan tanpa adanya revisi.

Adapun aspek yang dinilai pada LKPD ini ialah aspek muatan materi,

aspek penyajian materi, kelayakan tampilan dan aspek bahasa. Aspek

LKPD secara umum dikategorikan sangat praktis tergambar dari hasil

penilaian praktisi pendidikan terhadap aspek kemudahan dalam

penggunaannya, mudah dipahami ,dan mudah dipakai oleh guru.

Aspek Materi dalam penggunaan secara umum berkategori sangat

praktis. Dari hasil penilaian guru LKPD dapat membantu meningkatkan

keterampilan berpikir kritis melalui materi yang disajikan dilengkapi denga

n desain gambar dalam penugasan serta penyajian pembelajaran lebih

praktis digunakan.

Aspek Penyajian Materi dalam penggunaan secara umum berkategori

sangat praktis. Hasil penilaian guru terhadap aspek penyajian materi dapat
88

disimpilkan LKPD yang dikembangkan memilki keruntutan penyajian

materi, menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik.

Aspek Bahasa dalam penggunaan secara umum berkategori sangat

praktis. Hasil dari penilaian guru terhadap aspek bahasa dapat disimpulkan

bahasa yang ada pada LKPD mudah dimengerti dan bersifat efektif.

4.3.4 Keefektifan Penggunaan LKPD Berbasis Problem Based Lea

rning

Keefektifan LKPD Berbasis Problem Based Learning dapat diketahui

melalui uji coba produk berupa uji coba lapangan. Keefektifan LKPD

Berbasis Problem Based Learning diukur menggunakan hasil tes belajar

siswa. Jika tes masuk ke dalam kategori valid maka akan menghasilkan hasil

belalajar yang positif dan sebaiknya jika tes tidak valid maka akan

menghasilkan efek negatif terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu

dilakukan uji validitas tes terlebih dahulu.

Sebelum pengujian produk, peneliti melakukan pretest kepada

peserta didik untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi

yang akan dibahas. Setelah itu kegiatan pembelajaran dilaksanakan sesuai

RPP yang telah dirancang sebelumnya dan menggunakan LKPD Berbasis

Problem Based Learning. Tahap akhir dalam uji coba lapangan ialah

peserta didik mengerjakan soal posttest untuk melihat hasil belaajr setelah

menggunakan LKPD Berbasis Problem Based Learning.

Tahap uji coba lapangan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 0122

Hasahatan Julu dengan jumlah peserta didik sebanyak 20 orang. Menurut


89

Nurhayati (2016, h.4) Kriteria keefektifian terpenuhi atau dikatakan baik

jika siswa yang mencapai ketuntasan lebih besar atau sama dengaan 85%.

Berdasarkan uji coba lapangan yang telah dilakukan maka kriteria

keefektifan tercapai ketuntasan pada posttest dengan 15 orang peserta

didik mendapat nilai presentase 90%. Sedangkan pada pretest peserta

didik yang mencapai ketuntasan ialah 20 orang peserta didik dengan nilai

presentase 60%. Hal ini menunjukan bahwa ketuntasan 20 orang peserta

didik setelah dilakukan pembelajaran menggunakan LKPD Berbasis Probl

em Based Learning meningkat dari pada saat pretest yaitu ssebesar 30%.

Hasil pelaksanaan posttest diperoleh bahwa rata-rata hasil belaajr

peserta didik berada diatas KKM. Maka dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran menggunakan LKPD Berbasis Problem Based Learning

yang telah dikembangkan sebelumnya dapat meningkat kan keterampilan

berpikir kritis peserta didik dilihat dari peningkatan hasil belajar peserta di

dk.
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan proses dan hasil Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik

(LKPD) berbasis Problem Based Learning pada tema 7 Subtema 2 Indahnya Kera

gaman Budaya Negeriku Kelas IV di SD Negeri 0122 Hasahatan Julu dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. LKPD Berbasis Problem Based Learning Kartun Digital pada pembelajaran

tematik tema 7, subtema 2 pembelajaran 2 dikembangkan dengan desainnya le

bih menarik dan interaktif sehingga membuat siswa lebih aktif dalam pembela

jaran, langkah-langkah pembelajaran dilakukan bedasarkan masalah yang dite

mukan pada kehidupan nyata sehari-hari.

2. Penelitian dan pengembangan ini dilakukan validasi kelayakan LKPD

Berbasis Problem Based Learning yang dilakukan oleh ahli desain LKPD, ahli

materi, dan praktisi pendidikan. Dari hasil penilaian ahli desain LKPD

diperoleh rata-rata sebesar 93% yang termasuk kategori sangat layak, dan

hasil penilaian ahli materi diperoleh rata-rata sebesar 94,% yang termasuk

kategori sangat layak.

3. Kepraktisan hasil penilaian dari praktisi pendidikan diperoleh rata-rata

sebesar 90% yang termasuk kategori sangat praktis. Hal ini dinyatakan LKPD

Berbasis Problem Based Learning yang dikembangkan dapat digunakan guru

pada proses pembelajaran karena LKPD bebasis Problem Based Learning tela

h dinyatakan sangat praktis.

90
91

4. Keefektifan LKPD Berbasis Kartun Digital dikembangkan dan di ukur

menggunakan instrumen instrumen tes hasil belajar. Berdasarkan rata-rata

hasil belajar peserta didik diketahui bahwa penggunaan LKPD Berbasis Probl

em Based Learning dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar peserta didik dibandingkan dengan hasil pretest yaitu meningkat

sebesar 30% pada uji coba lapangan. Oleh karena itu, dilihat dari rata-rata

hasil belajar peserta didik maka tingkat keefektifan LKPD Berbasis Problem

Based Learning masuk dalam kategori efektif digunakan dalam proses

pembelajaran.

5.2 SARAN

Saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Guru

LKPD berbasis Problem Based Learning pada Tema 7 Subtema 2 kelas

IV SD dalam pembelajaran sangat menarik digunakan agar peserta didik telah

semangat melakukan pembelajaran.

2. Bagi Peserta Didik

Pembelajaran dengan menggunakan LKPD berbasis Problem Based Learning

pada pembelajaran tema 7 subtema 2 kelas IV dapat menjadi pengalaman baru.

Melalui hal tersebut, peserta didik disarankan untuk selalu belajar dengan

semangat dan tekun.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bahan

melakukan penelitian yang lebih kreatif dan inovatif untuk perkembangan proses
92

pembelajaran di SD. Dalam pengembangan LKPD berbasis Problem Based Learn

ing ini hanya menghasilkan 1 pembelajaran, oleh karena itu perlu adanya

pengembangan lebih lanjut dengan pembelajaran atau subtema yang lain agar

tetap berhubungan dengan pembelajaran selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Akbar. Sa’adun dkk.(2016). Implementasi Pembelajaran Tematik di


SekolahDasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Andrian, Nurul. 2020. Pengembangan LKPD berbasis saintifik kontekstual Materi


Peristiwa Alam Beserta Migitasi Bencana. Jurnal Ilmu Kependidikan,
10(2).h.164-171.

Aprianto, Chandra. 2019. Pengembangan E-LKPD Saintifik Larutan Elektronit


dan non elektrait. Jurnal of the Indonesia Sociefty Integrated Chemistry,
11 (1) h.38-42.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Praktik. Jakarta: Cipta.

Chmsin, S.W.,& Jasmadi. (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis


KompetensiJakarta: Alexmedia Komputindo.

Daryanto, A. D. (2013). Menyusun Modul (bahan ajar untuk persiapan guru


dalam mengajar). Yogyakarta: Gava Media.

Daryanto, A. D. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Silabus, RPP.


Phb, Bahan Ajar. Yogyakarta: Gava Media.

Faisal dan Martha Lova. (2018) Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar. Medan:
CV Harapan.

Komala Sari. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:


RefikaAditama.

Prastowo, Andi. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar


Inovatif.Yogyakarta: Diva Pres

Prastowo Andi. 2019. Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu.


Yogyakarta: PRENADA MEDIAGROUP

Rosanti, Diana. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Dengan Pendekatan


Saintifik Untuk Memfasilitasi Kemampuan Problem Solving Siswa.

Sanjaya Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorentasi Stadar. Jakarta: Prenada


Media Group.

Sari, R. M. dan dkk. 2017. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis
Pendekatan Realistic Mathematic education (RME) Untuk Memfasilitasi
Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMP. Jurnal Formatif. Vol
No.11, hal. 66-74
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian dan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Susanto, Ahmad. (2016). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media
Group.

Syamsidah dan Hamidah Suryani. (2018) Model Problem Based Learning.


Yogyakarta: Budi Utama.
Trisiana, A, dan Wartoyo. 2016. Desain Pengembangan Model Pembelajaran

PKN melalui ADDIE Model untuk Meningkatkan Karakter Mahasiswa

di Universitas Selamat Riyadi Surakarta. PKn Progresif, 11(1): 312-330.


Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SD NEGERI NO. 101884


Kelas / Semester : IV (Empat) / 2
Tema 7 : Indahnya Keragaman Budaya Negeriku
Sub Tema 2 : Indahnya Keragaman Budaya Negeriku
Pembelajaran : 2
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (2x 35 Menit)

A. KOMPETENSI INTI (KI)

1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang


dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca dan menanya) dan menanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat
bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR (KD)

IPA

3.1 Mengidentifikasi macam-macam gaya antara lain: gaya otot, gaya listrik,
gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

4.1 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalny


a gaya otot, gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, gaya gesekan.

Indikator :

3.3.1 mengenal contoh-contoh pemanfaatan gaya listrik.


4.1.1 Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari.

SBdP

3.3 Mengetahui gerak tari kreasi daerah.

4.3 Memperagakan gerak tari kreasi daerah.

Indikator :

3.3.1 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks.


4.3.1 Membedakan listrik statis dan listrik dinamis dengan bahasa sendiri.

Bahasa Indonesia

3.7 Menggali pengetahuan baru yang terdapat pada teks.

4.7 Menyampaikan pengetahuan baru dari teks nonfiksi ke dalam tulisan den
gan bahasa sendiri.

Indikator :

3.7.1 memahami pola tari kreasi daerah.

4.7.1 Mampu menarikan tari kreasi daerah.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah mengamati gambar alat-alat elektronik, siswa mampu menjelaskan pen


yebab alat-alat elektronik dapat digunakan sesuai fungsinya dengan tepat.
2. Setelah mengamati pertunjukan tarian daerah, siswa mampu menjelaskan pola l
antai dengan benar.

3. Setelah pertunjukan tarian daerah, siswa dapat memperagakan pola lantai gerak
an tarian daerah yang diamatinya dengan percaya diri.

4. Setelah membaca teks, siswa mampu menemukan informasi baru dengan benar.

5. Setelah menuliskan, siswa dapat membedakan pengertian listrik statis dan listri
k dinamis dengan bahasa sendiri secara tepat.

D. MATERI PEMBELAJARAN

 Mengetahui tanda tempo dan tinggi rendah nada dalam lagu “Apuse”.

 Menyayikan lagu “Apuse”.

 Melakukan percobaan yang melibatkan gaya otot.

 Menemukan contoh-contoh pemanfaatan gaya otot dalam kehidupan se


hari-hari.

 Membaca kembali teks “Suku Bangsa di Indonesia”

F. PENDEKATAN & METODE

 Pendekatan : Problem Based Learning

 Metode : Penugasan, Pengamatan, Tanya Jawab dan Diskusi

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Sintaks Problem
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu
Based Learning
Pendahuluan 1. Guru memberikan salam 10 Menit
dan mengajak siswa berdoa
menurut agama dan
kepercayaan dan
keyakinan masing-masing.
2. Dibawah bimbingan guru,
siswa bersama-sama
menyanyikan lagu Garuda
Pancasila
3. Guru mengecek kehadiran
siswa
4. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan
dilaksanakan
5. Apersepsi, Guru memberi
kan sebuah contoh kegiatan
yang dilakukan di
lingkungan sekitar
6. Guru memberikan motivasi
dengan memberikan
permasalahan pada siswa
contoh:guru menyampaikan
kepada siswa bagaimana
cara menyelesaikannya,
kemudian siswa diberi
kesempatan berpikir
sejenak, kemudian guru
menyampaikan kepada
siswa : “ ikutilah
pembelajaran dengan baik
maka kalian akan dapat
menjawab permasalahan
tersebut”.
Orientasi siswa Peserta didik memperhatikan 50 Menit
pada masalah permasalahan yang disajikan
pada LKPD “Perhatikan Gam
bar-gambar” Peserta didik
dengan kritis mendiskusikan d
engan teman-teman sekelomp
oknya kemudian dibacakan has
il diskusinya di depan guru dan
kelompok lain terkait materi
Mengorganisasi yang telah dipaparkan yaitu m
Siswa enuliskan nama alat elketronik
yang ada di sekitar lingkungan
beserta fungsinya, menuliskan
pengertian pola lantai gerak tar
i beserta gambarnya.
1. Guru membagi peserta
didik menjadi 4 kelompok,
untuk mendiskusikan
masalah yang diberikan
Membimbing oleh guru
penyelidikan 2. Siswa diberikan waktu 15
individu atau menit untuk berdiskusi
kelompok dengan dipandu LKPD
1. Melalui diskusi kelompok,
peserta didik menganalisis d
an menuliskan nama alat ele
ktronik yang ada disekitar li
ngkungan beserta fungsiny
a, menuliskan pengertian po
la lantai gerak tari beserta g
ambarnya. .
2. Melalui diskusi kelompok,
peserta didik mengerjakan
Mengembangkan LKPD
dan menyajikan 3. Guru membimbing siswa
hasil karya untuk melakukan diskusi
kelompok

1. Peserta didik menuliskan


hasil diskusi kelompok
2. Peserta didik
mempresentasikan hasil
diskusi
3. Guru memberikan
Menganalisis kesempatan kepada
dan kelompok lain untuk
mengevaluasi bertanya ataupun
proses menanggapi Peserta didik
pemecahan menyimpulkan hasil diskusi
masalah dan guru memberikan
Peserta didik penguatan mengenai hasil
diskusi
Penutup 1. Rangkuman hasil belajar 10 Menit
selama sehari
2. Bertanya jawab tentang
materi yang telah dipelajari
(untuk mengetahui hasil
ketercapaian materi)
3. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk
menyampaikan
pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah
diikuti.
4. Melakukan penilaian hasil
belajar
5. Mengajak semua siswa
berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing
(untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)

G. MEDIA/ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR

Media : LKPD Berbasis Problem Based Learning

Bahan : Kertas

Sumber Belajar : Buku Pedoman Guru Tema : Indahnya Keragaman di N


egeriku Kelas 4 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).

Buku Siswa Tema : Indahnya Keragaman di Negeriku Kelas 4 (Buku Tematik


Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2013).

H. PENILAIAN

1. Penilaian Afektif

Perubahan Tingkah Laku

Tepat
No Nama Siswa Kerapian Bertanggung
mengumpulkan
Penulisan Jawab
tugas
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
Dst
.
Keterangan :
4 = selalu, apabila selalu melakukan pernyataan
3= sering, apabila melakukan pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2= kadang-kadang, apabila melakukan dan sering tidak melakukan
1= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
2. Penilaian Kognitif
a) Latihan Soal pada LKPD

Benar = 1
Salah = 0
JUMLAHSKORYANGDIPEROLEH
Nilai = X 100
JUMLAHSKORMAKSIMAL

Lampiran 2 Hasil Wawancara dengan Guru Kelas IV


Nama Guru Waktu/Tempat Topik Hasil Wawancara
Kegiatan Wawancara
Rahmiyani Selasa, 23-mei- Guru belum Informasi yang
Haibuan 2022 di SD pernah didapat oleh peneliti
Negeri 0122 mengembangka adalah guru dalam
Hasahatan Julu n LKPD hal menyampaikan
Jln. Sosopan Kec. materi masih dengan
Barumun Baru cara konvensional.
Kab. Padang Proses
Lawas. Pembelajaran masih
berpusat pada guru.
Guru memberikan
soal masih
menggunakan kertas
soal biasa, sehingga
siswa kurang
bersemangat dan
merasa cepat bosan.

Lampiran 3
Tes Hasil Belajar

SOAL PILIHAN GANDA


Nama :
Kelas :
Tematik Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku Subtema 2 Pembelajaran 2
Mata Pelajaran : IPA, Bahasa Indonesia, SBdP
Berilah Tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar!
1. Listrik yang tidak mengalir dinamakan…..
a. Listrik Statis
b. Listrik dinamis
c. Listrik Elektron
d. Listrik Proton

2. Kipas angin mengubah energi listrik menjadi energi….


a. Bunyi
b. Listrik
c. Gerak
d. Kimia

3. Bergeraknya baling-baling kipas angin karena dihubungkan dengan sumber energ


i listrik diakibatkan adanya gaya….
a. Gesek
b. Pegas
c. Listrik
d. Magnet

4. Ani menyalakan lampu kamarnya dengan menekan sebuah sakelar ke bawah, ke


mudian ia mematikannya dengan menekannya ke atas. Hal ini adalah contoh kegi
atan yang memanfaatkan….
a. Listrik stabil
b. Listrik dinamis
c. Listrik statis
d. Listrik ekonomis
5. Alat elektronik di bawah ini yang tidak digunakan sebagai alat penerangan adalah
….Lampu
a. Lampu
b. Laser
c. Senter
d. Telepon

6. Klakson pada mobil dan sepeda motor adalah salah satu alat elektronik yang mer
ubah energi listrik menjadi…
a. Energi bunyi
b. Energi mesin
c. Energi gerak
d. Energi cahaya

7. Tari Tor-tor adalah tarian adat dari daerah….


a. Jambi
b. Bali
c. Sumatera utara
d. Jawa barat

8. Berikut tarian yang ditarikan oleh dua orang penari yang umumnya putra dan putr
i disebut tari…
a. Tunggal
b. Berpasangan
c. Kelompok
d. Kreasi

9. Garis yang dilalui penari pada saat melakukan gerak tari disebut…
a. Pola lantai
b. Senam lantai
c. Koreografi
d. Tatanan tari
10. Pola lantai tari yang berjejer lurus ke belakang di sebut pola lantai…
a. Vertikal
b. Horizontal
c. Zigzag
d. Diagonal

11. Pola yang dibuat untuk memandu gerakan penari ke arah yang ditentukan disebut

a. Pola garis
b. Pola lantai
c. Pola penari
d. Formasi penari

12. Salah satu tujuan penciptaan pola lantai tari adalah…


a. Meminimalkan jumlah penari
b. Mengetahui nama penari
c. Memperindah karya tari
d. Memudahkan penghayatan

13. Langkah awal dalam menentukan pokok pikiran suatu paragraf adalah…
a. Membaca judul bacaan
b. Membaca seluruh kalimat pada paragraf
c. Menambah kalimat pada setiap paragraf
d. Mencari makna kata yang sulit pada suatu paragraf

14. Gagasan utama sering disebut…


a. Pikiran penjelas
b. Pikiran pokok
c. Inti teks
d. Kesimpulan

15. Pikiran pokok dalam sebuah paragraf dinyatakan secara jelas dalam kalimat…
a. Dasar
b. Pokok
c. Utama
d. Penjelas

16. Secara umum ada dua macam pola lantai dasar, yaitu…
a. Lurus dan diagonal
b. Lingkung dan horizontal
c. Lurus dan melengkung
d. Lurus dan melingkar

17. Memutar merupakan salah satu gerakan dalam pola lantai tunggal. Pola lantai me
mutar mempunyai…
a. Persegi
b. Zig-zag
c. Segitiga
d. Lingkaran

18. Berikut ini adalah bahaya listrik statis antara lain, kecuali…
a. Bisa menyebabkan kebakaran
b. Pengecetan mobil
c. Kotoran di alat elektronik
d. Baju kusut dan menempel

19.
Besi mudah dibentuk jika….
a. dipanaskan
b. diuapkan
c. dibekukan
d. didinginkan

20.
Gambar disamping apabila diberi gaya bentuknya akan….
a. Tidak berubah
b. Seperti semula
c. Tetap
d. Berubah
Lampiran 4

LEMBAR INSTRUMEN VALIDASI ANGKET GURU

Judul Penelitian : Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)


Berbasis Problem Based Learning Pada Tema 7 Subtema 2
Indahnya Keragaman Budaya Negeriku Kelas IV di SD Ne
geri 0122 Hasahtan Julu T.A 2021/2022”
Peneliti : Husnah Hasibuan
Nama Guru : Rahmi Hasibuan, S.Pd.I
Tanggal Validasi :
Bapak/ Ibu yang terhormat,

Saya memohon bantuan Bapak/Ibu untuk berkenan mengisi angket ini. Angket

ini ditujukan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu tentang : “Pengembangan

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Problem Based Learning Pada Te

ma 7 Subtema 2 Indahnya Keragaman Budaya Negeriku Kelas IV di SD Negeri 0

122 Hasahtan Julu T.A 2021/2022”. Penilaian, saran dan koreksi dari Bapak/Ibu

akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas LKPD ini.

Atas perhatian dan ketersediaan Bapak/Ibu, saya mengucapkan terima kasih.

A. Petunjuk Pengisian

Berikut ini dikemukakan sejumlah pernyataan sehubung dengan tanggapan

guru kelas IV terhadap LKPD berbasis Problem Based Learning materi Tema 7

Subtema 2 Kelas IV SD Negeri 0122 Hasahatan Julu. Untuk itu kepada Bapak/Ibu

sebagai praktisi dapat memberikan tanda ceklis pada kolom yang telah disediakan

dengan beberapa pilihan yaitu :


Nilai Kriteria Persentase
1 Tidak Layak 0%-20%
2 Kurang Layak 21%-40%
3 Cukup Layak 41%-60%
4 Layak 61%- 80%
5 Sangat Layak 81%-100%

B. Rubrik Penilaian

No Pertanyaan Penilaian

1 2 3 4 5

1 Materi
1) Materi yang disajikan sesuai KI dan
KD
2) Materi yang disajikan sesuai secara sis
tematis.
7. LKPD dapat digunakan sebagai sumber b
3) Indikator pembelajaran sesuai dengan
elajabebelajar tambahan bagi guru dan sisw
KI dan KD
a serta dapat meningkatkan kemandirian bel
4) Tujuan
ajar peserta pembelajaran
didik, sesuai dengan KI
dengan indikatoindikator
dan KD
sebagai berikut:
5) Materi
1) LKPD yang disajikan
dapat memotivasi siswasesuai
dalamdengan
bel
ajar tingkat kemampuan berpikir siswa
2 2) LKPDPenyajian
dapat menggali potensi siswa dala
6)
m belajar Penyajian LKPD dapat meningkatkan
minat belajar
3) LKPD mampu membantu siswa dalam mata pelajar
siswa dalam be
lajar an tematik, dengan indikator sebgai be
rikut:
4) Mempunyai langkah-langkah dalam peng
gunaan1)Disertai
LKPD gambar ilustrasi
5) LKPD 2) Mempunyai petunjuk penggunaan
dapat mempermudah siswa dalamLK
belajar PD
3) Materi yang sesuai secara sistematis
4)Penggunaan
8. Materi yang ada padabahasa
LKPDyangsesuai
mudah dipah
deng
ami waktu yang ada disekolah
an alokasi
5)Soal-soal yang mudah dimengerti pese
rta didik
4 Bahasa
3 Implementasi Pembelajaran
9. Penggunaan bahasa yang sesuai dengan p
eserta didik disekolah dasar
10. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
11. Bahasa ysng digunakan dalam LKPD efe
ktif (tidak bermakna ganda)
Jumlah skor
jumlah h skoryangdiperole h
Persentase skor = x 100 %
jumlah h skorkeseluru h an
C. Komentar/Saran

Kesimpulan (mohon lingkari salah satu)


LKPD ini dinyatakan:
1) Layak digunakan tanpa revisi
2) Layak digunakan dengan revisi sesuai komentar/saran
3) Tidak layak digunakan

Hasahatan Julu, 2022

Validator

( Rahmi Hasibuan S.Pd, I)


Lampiran 5
LAMPIRAN 6
Lampiran 7

NILAI TES HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 0122 HASA


HATAN JULU
NO NAMA SISWA PRE-TEST POST-TEST

1 R1 30 90

2 R2 30 90

3 R3 60 90

4 R4 60 90

5 R5 70 90

6 R6 60 100

7 R7 60 90

8 R8 50 100

9 R9 50 80

10 R10 50 90

11 R1 40 90

12 R12 40 100

13 R13 50 80

14 R14 60 90

15 R15 60 90

16 R16 50 90

17 R17 60 90

18 R18 60 90

19 R19 70 100

20 R20 90 100

JUMLAH SKOR 1100 1830

RATA-RATA 60 90
Lampiran 8
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian

Foto besama guru-guru SD Negeri 0122 Hasahatan Julu


Foto bersama wali kelas IV SD Negeri 0122 Hasahatan Julu

Foto sedang memperlihatkan cover LKPD


Foto siswa mengerjakan Pre-test dan Post-Test

Foto sedang menjelaskan isi LKPD


Lampiran 10 Surat Penelitian
Lampiran 11 Surat Balasan SD 0122 Hasahatan Julu

Anda mungkin juga menyukai