Anda di halaman 1dari 120

RIWAYAT HIDUP

I. BIODATA PRIBADI

Nama : Sonia Sagita br Lubis

NIM : 1173111093

Tempat/Tanggal Lahir : Pekanbaru, 29 September 2000

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jalan Pelita II No.137, Kel. Sidorame Barat II,

Kec. Medan Perjuangan, Kota Medan.

Anak : Ke-2 dari 4 bersaudara

II. DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Ir. Robert Hudson Lubis

Nama Ibu : Natalia br Marbun

Pekerjaan Orang Tua

Ayah : Karyawan Swasta

Ibu : Ibu Rumah Tangga

III. RIWAYAT PENDIDIKAN

No Jenjang Pendidikan Tahun Tempat

1 SD Negeri 018 Pekanbaru 2005-2011 Pekanbaru

2 SMP Negeri 4 Pekanbaru 2011-2014 Pekanbaru

3 SMA Swasta Kalam Kudus Medan 2014-2017 Medan


ABSTRAK

Sonia Sagita br Lubis, NIM 1173111093. “Hubungan Persepsi Siswa


Terhadap Keterampilan Guru Menggunakan Variasi Mengajar
Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V Di SD Negeri 060855 Medan”.
Skripsi.Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa terhadap
keterampilan guru menggunakan variasi mengajar, untuk mengetahui motivasi
belajar siswa SD, dan untuk mengetahui hubungan persepsi siswa terhadap
keterampilan guru menggunakan variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa
kelas V di SD Negeri 060855 Medan. Penelitian ini menggunakan metode ex post
facto. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD di SD Negeri 060855
Medan yang berjumlah 24 orang. Sampel dari penelitian ini 100% dari 24 adalah
berjumlah 24 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan
sampel total sampling. Instrumen yang digunakan untuk variabel persepsi siswa
terhadap keterampilan guru menggunakan variasi mengajar (X) adalah angket
tertutup dengan skala Guttman dan instrumen yang digunakan untuk variabel
motivasi belajar (Y) adalah angket tertutup dengan skala Likert. Teknik analisis
data dilakukan dengan menggunakan bantuan Excel, yakni menggunakan tabel
distribusi frekuensi untuk memperoleh nilai rata-rata dan analisis statistik
menggunakan rumus koefisien korelasi Product Moment dan uji-t.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data dapat diketahui bahwa
persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan variasi mengajar di SD
Negeri 060855 Medan termasuk dalam kategori sedang dengan nilai rata-rata
sebesar 12.Motivasi belajar siswa kelas V di SD Negeri 060855 Medan termasuk
dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata sebesar 60,8. Hasil perhitungan
korelasi diperoleh nilai > atau 0,981128 > 0,404 dengan (α = 0,05) maka
terdapat korelasi ke arah yang positif.
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh
sebesar 23,7997 sedangkan yang diperoleh dari daftar kritis pada
tabel terhadap (α = 0,05) sebesar 1,7109 artinya > (23,7997>1,7109)
sehingga diterima dan ditolak. Dengan demikian didapatkan hipotesis yang
berbunyi “Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap
keterampilan guru menggunakan variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa
kelas V di SD Negeri 060855 Medan”.

Kata Kunci : Persepsi, Keterampilan Menggunakan Variasi Mengajar,


Motivasi Belajar

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Guru Menggunakan

Variasi Mengajar Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V Di SD Negeri 060855

Medan” akhirnya dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini disusun

dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan S1 dan

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Suatu kebahagiaan dan kebanggaan yang luar biasa bagi penulis karena

telah menyelesaikan skripsi ini. Namun, penulis juga menyadari bahwa

penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, arahan, dan dukungan moril

yang baik dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Syamsul Gultom, S.KM., M.Kes. selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Yusnadi, MS. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Nani Barorah Nasution, S.Psi, M.A., Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik, Ibu Dr. Zuraidah Lubis, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang

Keuangan dan Kepegawaian, dan Ibu Kamtin, S.Pd., M.Pd selaku Wakil

Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

ii
4. Bapak Dr. Irsan, M.Pd, M.Si, selaku Ketua Jurusan PPSD dan Ibu Elvi

Mailani, S.Si , M.Pd selaku Sekretaris Jurusan, serta Ibu Dra. Eva Betty

Simantunjak , M.Pd selaku Bendahara Jurusan.

5. Bapak Drs. Robenhart Tamba , M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah banyak memberikan arahan, masukan, dan dukungan selama

penelitian dan dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Wildansyah Lubis, M.Pd, Ibu Prof. Dr. Naeklan Simbolon,

M.Pd, dan Bapak Septian Prawijaya, S.Pd, M.Pd sebagai Dosen Penguji

yang telah banyak memberikan masukan dalam penyempuranaan skripsi

ini.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah banyak memberikan

pengajaran dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan di Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

8. Ibu kepala sekolah, seluruh guru dan siswa, terkhusus siswa kelas V di SD

Negeri 060855 Medan, yang telah memberikan izin, waktu serta kerjasama

yang baik dalam mendukung penelitian yang peneliti lakukan.

9. Teristimewa ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Orang

Tua penulis Bapak Ir. Robert Hudson Lubis dan Ibu Natalia br Marbun

yang telah memberikan dukungan, doa, serta arahan kepada penulis dalam

segala hal

10. Teristimewa kepada keluarga besar U. Lubis yang telah memberikan

semangat, motivasi, serta arahan yang membangun kepada peulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

iii
11. Teristimewa ucapan terima kasih kepada sahabat penulis Tri Putri

Anggraini, S.Pd yang telah memberikan semangat, motivasi, dan

masukannya dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

12. Teman-teman seperjuangan penulis kelas F-Reguler PGSD 2017 yang

telah bersama-sama menyemangati dan bekerjasama selama proses

perkuliahan berlangsung.

13. Teman-teman penulis lainnya yang telah memberikan dukungan dan

bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan wawasan yang lebih luas

serta menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih.

Medan, November 2021

Sonia Sagita br Lubis

NIM. 1173111093

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 4

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 5

1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

1.5 Tujuan Penelitian........................................................................................... 5

1.6 Manfaat Penelitian......................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 8

2.1 Kajian Teoretis .............................................................................................. 8

2.1.1 Persepsi................................................................................................... 8

2.1.2 Belajar .................................................................................................... 9

2.1.3 Keterampilan Mengadakan Variasi ...................................................... 13

2.1.4 Motivasi ................................................................................................ 22

2.2 Penelitian yang Relevan .............................................................................. 35

2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 37

2.4 Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 40

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 41

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 41

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 42

v
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................. 42

3.4 Prosedur dan Rancangan Penelitian ............................................................ 43

3.4.1 Persiapan ............................................................................................. 43

3.4.2 Pelaksanaan .......................................................................................... 43

3.4.3 Penyelesaian ......................................................................................... 44

3.5 Variabel Penelitian ...................................................................................... 44

3.6 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data .................................................. 45

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 45

3.6.2 Pengembangan Instrumen .................................................................... 47

3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................... 53

3.7.1 Deskripsi Data ...................................................................................... 53

3.7.2 Uji Persyaratan Analisis ....................................................................... 54

3.7.3 Uji Hipotesis ......................................................................................... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 58

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................... 58

4.1.1 Deskripsi Lokasi SD Negeri 060855 Medan........................................ 58

4.1.2 Persiapan Penelitian ............................................................................. 58

4.1.3 Uji Instrumen Penelitian....................................................................... 61

4.1.4 Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 67

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian................................................................... 67

4.2.1 Distribusi Frekuensi Variabel X ........................................................... 68

4.2.2 Kategori Variabel X ............................................................................. 69

4.2.3 Distribusi Frekuensi Variabel Y ........................................................... 71

4.2.4 Kategori Variabel Y ............................................................................. 73

4.3 Uji Normalitas ............................................................................................. 74

vi
4.4 Uji Homogenitas ......................................................................................... 75

4.5 Perhitungan Koefisien Korelasi .................................................................. 76

4.6 Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 78

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 82

5.1 Kesimpulan.................................................................................................. 82

5.2 Saran ............................................................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 84

LAMPIRAN ........................................................................................................... 1

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor Skala Guttman (Angket Persepsi Siswa Terhadap

Keterampilan Guru Menggunakan Variasi Mengajar) ............................... 46

Tabel 3.2 Skor Skala Likert (Angket Motivasi Belajar) ............................... 47

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Guru

Menggunakan Variasi Mengajar ................................................................. 48

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar .......................................... 49

Tabel 4.1 Daftar Nama Siswa KelasV SD Negeri 060855 Medan.............60

Tabel 4.2 Uji Validitas Angket Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Guru

Menggunakan Variasi Mengajar ................................................................. 63

Tabel 4.3 Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Siswa ............................... 65

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Siswa Terhadap

Keterampilan Guru Menggunakan Variasi Mengajar ................................. 68

Tabel 4.5 Kategori Variabel Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Guru

Menggunakan Variasi Mengajar ................................................................. 70

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Siswa ............... 72

Tabel 4.7 Kategori Variabel Motivasi Belajar Siswa .................................. 73

Tabel 4.8 Uji Normalitas.............................................................................. 75

Tabel 4.9 Uji Homogenitas .......................................................................... 76

viii
Tabel 4.10 Perhitungan Koefisien Korelasi Variabel X Dengan Variabel Y

...................................................................................................................... 77

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Hipotesis ...................................................... 79

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ................................................................... 39

Gambar 3.1 Skema Hubungan Variabel...................................................44

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Siswa

Terhadap Keterampilan Guru Menggunakan Variasi Mengajar................69

Gambar 4.2 Diagram Kategori Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan

Guru Menggunakan Variasi Mengajar ........................................................ 71

Gambar 4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Siswa

...................................................................................................................... 72

Gambar 4.4 Diagram Kategori Variabel Motivasi Belajar Siswa............... 74

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Guru disebut sebagai salah satu faktor yang memiliki peran dalam

penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Guru sebagai tenaga profesional harus

memiliki kompetensi keguruan. Kompetensi keguruan itu tampak pada bagaimana

cara guru memberikan keterampilan mengajar pada saat proses pembelajaran

sehingga pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima dan dimengerti

dengan baik oleh siswa. Keterampilan guru menggunakan variasi mengajar

merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran karena

merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan

gairan belajar siswa. Keterampilan guru menggunakan variasi mengajar

merupakan kemampuan yang dimiliki seorang guru dalam melakukan pengajaran

kepada siswanya sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran yang

diajarkan.

Interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran sangat

diperlukan guna untuk menimbulkan kemauan peserta didik dalam melakukan

kegiatan belajar. Belajar adalah suatu kegiatan pokok dalam proses pendidikan

anak di sekolah. Tindakan belajar merupakan suatu kesadaran yang harus dimiliki

oleh masing-masing anak sebagai usaha untuk mengubah sikap dan tingkah

lakunya serta menambah atau memperdalam ilmu pengetahuannya. Belajar

dikatakan berhasil apabila prestasi belajar siswa lebih tinggi atau dapat

1
meningkat, namun tingkat prestasi belajar antara siswa satu dengan siswa yang

lain berbeda. Perbedaan prestasi siswa ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

berasal dari diri siswa maupun faktor yang berasal dari luar, misalnya faktor

lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi bagaimana siswa akan belajar.

Faktor lainnya datang dari keinginan siswa itu sendiri, yaitu motivasi.

Motivasi pada dasarnya diartikan sebagai dorongan dimana mampu

membuat seorang unuk berbuat sesuatu hal yang berguna untuk mencapai

tujuannya. Dalam hal ini motivasi yang dimaksud adalah motivasi belajar yang

memiliki pengertian suatu dorongan yang dapat menimbulkan kemauan dalam diri

siswa untuk melakukan kegiatan belajar guna untuk mencapai hasil belajar yang

baik. Motivasi belajar dapat dikelompokkan manjadi 2 kategori, yaitu motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah suatu keadaan yang

berasal dari dalam diri siswa itu sendiri yang mampu mendorongnya untuk

melakukan suatu tindakan belajar, sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan suatu

keadaan yang datang dari luar atau lingkungan belajar siswa yang mampu

mendorongnya untuk melakukan suatu kegiatan belajar.

Melalui hasil pengamatan yang peneliti lakukan di SD Negeri 060855

Medan, pembelajaran yang dilakukan merupakan pembelajaran daring (dalam

jaringan), terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian peneliti mengenai

kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa kelas 4 dan 5, yaitu

pembelajaran dilakukan dengan guru memberikan pengajaran atau penjelasan

materi dan berbagai tugas melalui media sosial WhatsApp, kemudian setiap siswa

mengumpulkan tugasnya seminggu sekali sesuai dengan waktu yang ditentukan

2
oleh gurunya. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru kelas

terkait pembelajaran daring di masa pandemi covid-19, guru mengatakan bahwa

pembelajaran daring memiliki kesulitan untuk dilaksanakan, guru harus cermat

dalam mengemas materi pembelajaran untuk diberikan kepada siswa melalui

media sosial dan hal tersebut menjadi kesulitan tersendiri bagi guru untuk

menyampaikan pembelajaran kepada siswa. Pembelajaran secara daring tentu

tidak seefektif pembelajaran yang dilakukan secara luring. Guru juga

mengkhawatirkan pemahaman siswa mengenai materi pelajaran yang telah

disampaikan selama pembelajaran daring berlangsung, dikarenakan guru tidak

dapat memantau secara langsung bagaimana perkembangan siswa dalam belajar,

guru hanya bisa menilai siswa dari tugas-tugas rutin yang diberikan, guru tidak

dapat memastikan apakah tugas yang dikerjakan itu berasal dari pemahaman

siswa sendiri mengenai materi pelajaran atau berasal dari pihak lain yang

membantu siswa saat belajar di rumah. Guru juga mengatakan terkait kondisi

belajar siswa selama pembelajaran daring, ada siswa yang menjadi tidak disiplin

dalam belajar, yaitu tidak mengumpulkan tugas tepat waktu bahkan ada yang

tidak mengerjakan tugas yang telah diberikan, ketika ditanyakan oleh guru alasan

mengapa siswa tidak disiplin dalam mengerjakan tugas, beberapa siswa menjawab

bahwa mereka tidak mengerti dengan materi pelajaran yang telah diberikan oleh

guru dikarenakan penjelasan materi pelajaran yang tidak secara langsung dengan

tatap muka sulit untuk dipahami.

Dari berbagai hal tersebut, dapat dikatakan bahwa siswa memiliki

motivasi atau dorongan untuk belajar yang cenderung rendah. Hal ini dapat dilihat

3
dari beberapa sikap yang ditunjukkan oleh siswa adanya indikator bermotivasi

belajar rendah. Rendahnya motivasi belajar siswa dapat disebabkan oleh berbagai

faktor, yang diduga salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya keterampilan

guru dalam menggunakan variasi mengajar. Berdasarkan uraian yang telah

dikemukakan diatas peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui

hubungan antara keterampilan menggunakan variasi mengajar terhadap motivasi

belajar siswa sehingga dari permasalahan tersebut peneliti menetapkan judul

sebagai berikut: “Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Guru

Menggunakan Variasi Mengajar Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V Di SD

Negeri 060855 Medan”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan dari

penelitian ini dapat di identifikasikan sebagai berikut:

1. Siswa kurang memaksimalkan kegiatan belajarnya selama masa

pembembelajaran daring.

2. Kurangnya kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang telah

diberikan oleh guru.

3. Siswa tidak memahami keseluruhan materi pelajaran yang diberikan oleh guru

selama pembelajaran daring berlangsung.

4. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara daring tidak efektif.

5. Guru kurang menguasai keterampilan menggunakan variasi mengajar pada

kegiatan pembelajaran daring.

4
1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan menjadi lebih terarah dan terfokus, maka

perlu adanya pembatasan masalah. Berdasarkan latar belakang masalah dan

identifikasi masalah yang ada, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada

masalah “Persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan variasi

mengajar serta hubungannya dengan motivasi belajar siswa kelas V di SD Negeri

060855 Medan tahun ajaran 2020/2021”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumusakan beberapa

masalah yang akan diteliti pada penelitian ini, yaitu:

1. Apakah persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan variasi

mengajar memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi belajar

siswa kelas V di SD negeri 060855 Medan tahun ajaran 2020/2021?

2. Seberapa tinggi hubungan persepsi siswa terhadap keterampilan guru

menggunakan variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas V di

SD negeri 060855 Medan tahun ajaran 2020/2021?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini pada

dasarnya adalah untuk menemukan jawaban atas masalah penelitian yang ingin

dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah persepsi siswa terhadap keterampilan guru

menggunakan variasi mengajar memiliki hubungan yang signifikan

5
dengan motivasi belajar siswa kelas V di SD Negeri 060855 Medan T.A

2020/2021.

2. Untuk mengetahui seberapa tinggi hubungan persepsi siswa terhadap

keterampilan guru menggunakan variasi mengajar dengan motivasi belajar

siswa kelas V di SD Negeri 060855 Medan T.A 2020/2021.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat bagi

dunia pendidikan, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Menambah dan mengembangkan wawasan ilmu pengetahuan serta

lebih mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan motivasi

belajar siswa dan keterampilan menggunakan variasi mengajar oleh guru.

2. Manfaat Praktis

a. Guru

1) Dapat membantu guru dalam mengembangkan keterampilan

menggunakan variasi mengajar.

2) Dapat digunakan oleh guru sebagai acuan atau dasar untuk

meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran.

b. Siswa

1) Dapat belajar melalui pengalaman belajar yang bervariasi sehingga

siswa dapat belajar sesuai dengan kebutuhan dan minatnya.

2) Dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam proses

pembelajaran.

6
c. Sekolah

1) Memberikan informasi kepada pihak sekolah dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan tentang pentingnya keterampilan

menggunakan variasi mengajar oleh guru.

2) Memberikan masukan yang positif bagi sekolah, sehingga dapat

memperbaiki sistem pembelajaran di kelas serta mampu

membekali siswa untuk menerapkan ilmu yang dimilikinya, baik

untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang.

d. Peneliti Lain

Sebagai bahan referensi bagi peneliti apabila mengadakan

penelitian lanjutan yang berkaitan atau sejenis dengan penelitian ini

dan dapat dijadikan sebagai modal peneliti dalam mempersiapkan diri

untuk menghadapi tantangan nyata pada saat terjun dalam dunia

pendidikan.

7
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teoretis

2.1.1 Persepsi

Persepsi merupakan proses perolehan, penafsiran, pemilihan, dan

pengaturan informasi indrawi. Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya

pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia teru-

menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Persepsi adalah

pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh

dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

Terdapat beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu:

1. Perhatian, biasanya tidak menangkap seluruh rangsangan yang ada

disekitar kita sekaligus, tetapi memfokus perhatian pada satu atau dua

objek saja. Perbedaan fokus perhatian antara satu dengan orang lain akan

menyebabkan perbedaan persepsi.

2. Kesiapan mental seseorang terhadap ransangan yang akan timbul.

3. Kebutuhan merupakan kebutuhan sesaat maupun menetap pada diri

individu akan mempengaruhi persepsi orang tersebut. Kebutuhan yang

berbeda akan menyebabkan persepsi bagi tiap individu.

4. Sistem nilai, yaitu sistem nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat juga

berpengaruh pulah terhadap persepsi.

5. Tipe kepribadian, yaitu dimana pola kepribadian yang dimiliki oleh

individu akan menghasilkan persepsi yang berbeda. Sehubungan dengan

8
itu maka proses terbentuknya persepsi antara satu kelompok dengan

kelompok lain.

Faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi siswa bervariasi. Bisa mencakup

cara mengajar guru, model pembelajaran, materi pembelajaran, media

pembelajaran, kepribadian guru, kedekatan guru dengan siswa, komunikasi antara

guru dengan siswa, penguasan materi, maupun fasilitas belajar disekolah dan lain

sebagainya

2.1.2 Belajar

2.1.2.1 Pengertian Belajar

Belajar merupakan hal yang sangat penting dalam pendidikan. Belajar

merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencapai berbagai perubahan yang

ada di dalam diiri seseorang kearah yang lebh baik. Belajar tidak hanya

didapatkan dari pendidikan formal saja, tetapi juga bisa didapatkan dari

pendidikan informal. Setiap kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu

pengetahuan merupakan suatu proses belajar. Belajar dapat terlihat dari adanya

bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku, seperti peningkatan

kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, dan daya

pikir.

Sudjana (2011, h. 28) Belajar adalah proses yang dapat ditandai dengan

terjadinya suatu perubahan dan perkembangan dalam diri seseorang. Perubahan

yang terjadi merupakan suatu hasil dari proses belajar yang dilakukan dimana

dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan yang

semakin luas, pemahaman, sikap, perilaku, keterampilan, kemampuan, daya

9
reaksi, daya terima, dan berbagai aspek lainnya yang ada pada seseorang yang

mengalami proses belajar.

Hamalik (2008, h. 27) Belajar adalah suatu proses dan aktivitas yang

dilakukan. Belajar bukan merupakan suatu hasil atau tujuan. Dalam kegiatan

belajar bukan hanya berbicara tentang mengingat, tetapi memiliki arti yang lebih

luas, yaitu seseorang dapat mengalami peristiwa yang sedang dipelajari.

Sardiman (2011, h. 20) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah

laku atau penampilan yang didapatkan dengan adanya serangkaian kegiatan,

seperti membaca, mengamati, mendengarkan, dan meniru. Proses belajar akan

lebih baik jika subjek pembelajarannya memiliki pengalaman akan belajar itu

sendiri dan tidak bersifat verbal.

Menurut beberapa pendapat para ahli yang dirincikan di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses penyesuaian diri seseorang

terhadap lingkungan sekitarnya, dimana dengan adanya kegiatan belajar ini

mampu membawa perubahan pada diri seseorang tersebut kearah yang lebih baik,

baik itu dari segi perubahan tingkah laku, keterampilan, pemahaman, kecakapan,

serta kemampuan. Seseorang tidak hanya melakukan kegiatan belajar dengan cara

mengingat tetapi juga dapat belajar dari pengalaman langsung yang ditemuinya

dalam kehidupannya.

2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Belajar

Dikarenakan proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja,

karena itu berbagai faktor dapat memberikan pengaruh dalam proses belajar

seseorang. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar seseorang dapat

10
berasal dari diri sendiri maupun lingkungan yang berhubungan dengan proses

belajar seseorang tersebut.

Slameto (2010, h. 54) Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

hasil belajar seseorang, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat

mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar, yang terdiri atas faktor

jasmaniah, psikologis, dan kelelahan. Sedangkan faktor eksternal merupakan

faktor yang berasal dari luar atau lingkungan seseorang yang dapat mendorongnya

untuk melakukan kegiatan belajar, yang terdiri atas faktor keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

Menurut pendapat ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang

melakukan kegiatan belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai macam hal. Hal

tersebut dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dimana

seseorang memiliki kemauan untuk melakukan kegiatan belajar karena

dipengaruhi oleh dirinya sendiri dan faktor eksternal dimana seseorang melakukan

kegiatan belajar karena dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya yang

mendukungnya untuk melakukan kegiatan belajar tersebut.

2.1.2.3 Prinsip Belajar

Prinsip merupakan suatu pernyataan yang dapat dijadikan sebagai

pedoman untuk berpikir dan bertindak. Prinsip belajar dapat dijadikan sebagai

pedoman berfikir, pedoman berpegang, dan menjadi sumber semangat agar

prosedur dan prosesbelajar seseorang dapat berjalan dengan baik yang bertujuan

agar seseorang memperoleh semangat belajar untuk dirinya sendiri dalam

11
mencapai target belajar. Dengan memahami prinsip-prinsip belajar kita akan

relative lebih mudah dan berhasil dalam belajar.

Hamdani (2011, h. 22) Terdapat beberapa prinsip yang harus dimiliki

seseorang dalam melakuan suatu kegiatan belajar, diantaranya perlu adanya

kesiapan belajar, perhatian, motivasi, keaktifan siswa, mengalami sendiri secara

langsung kegiatan belajar tersebut, melakukan pengulangan,mencoba materi

pelajaran yang menantang, adanya balikan dan penguatan, serta adanya perbedaan

individual.

Suprijono (2012, h. 4) Terdapat tiga prinsip yang harus dimiliki seseorang

dalam melakukan kegiatan belajar, yaitu pertama, adanya perubahan perilaku

dimana seseorang yang melakukan kegiatan belajar harus diiringi dengan adanya

perubahan perilaku yang terjadi secara bertahap ke arah yang positif yang

mencakup pada keseluruhan potensi kemanusiaan. Kedua, belajar merupakan

suatu proses yang berjalan secara sistematis dan konstruktif yang dilakukan

karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar tersebut.

Ketiga, belajar merupakan suatu bentuk pengalaman yang didapatkan dari hasil

interaksi antara individu dengan lingkungannya.

Menurut beberapa pendapat ahli yang telah dirincikan di atas, dapat dibuat

suatu kesimpulan bahwa sebelum seseorang melakukan kegiatan belajar,

seseorang tersebut harus memiliki beberapa prinsip yang harus ditanamkan dan

dilaksanakan agar kegiatan belajar yang dilakukan menjadi efektif dan ilmu yang

didapatkan dapat berguna bagi kehidupan individu tersebut.

12
2.1.3 Keterampilan Mengadakan Variasi

2.1.3.1 Pengertian Keterampilan Mengadakan Variasi

Guru memiliki peranan yang penting dalam proses pembelajaran siswa di

sekolah. Kemampuan guru dalam menyajikan pembelajaran mempengaruhi

bagaimana siswa akan mendapatkan pemahaman dalam proses belajar. Untuk itu

seorang guru harus melakukan berbagai cara dalam penyampaian materi pelajaran

sesuai dengan kebutuhan siswa. Kemampuan guru dalam menyampaikan

pembelajaran dengan berbagai metode dan cara tersebut dinyatakan sebagai

kemampuan atau keterampilan guru dalam mengadalkan variasi mengajar.

Mulyasa (2016, h. 78) menyatakan bahwa keterampilan dalam

menggunakan variasi adalah suatu hal yang terampil yang sebaiknya ada pada

setiap pendidik saat melakukan kegiatan belajar mengajar. Variasi yang ada dalam

kegiatan belajar mengajar adalah pergantian atau pembaharuan yang dilakukan

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan tujuan agar memberikan

dorongan dan semangat belajar terhadap peserta didik agar peserta didik selalu

antusias, tekun, dan penuh partisipasi didalam kegiatan pembelajaran, serta

mengurangi kejenuhan dan kebosanan.

Sanjaya (2011, h. 38) menyebutkan bahwa dengan adanya keterampilan

mengadakan variasi yang dimiliki oleh guru, maka kegiatan belajar akan lebih

menarik perhatian siswa serta dapat membangkitkan semangat, antusias, dan

partisipasi aktif siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

(Rusman (2014, h. 85) Dengan adanya berbagai perubahan dan

pembaharuan dalam cara mengajar oleh guru akan mampu mengatasi masalah

13
belajar yang dihadapi oleh siswa dalam proses belajar. Hal ini dapat membuat

siswa lebih antusias dan penuh partisipasi dalam belajar sehingga proses belajar

menjadi lebih efektif , bermakna, dan optimal.

Menurut beberapa pendapat para ahli yang telah dirincikan di atas, dapat

diambil kesimpulan bahwa keterampilan mengadakan variasi sangat perlu untuk

dikuasai oleh guru, karena jika terdapat berbagai variasi yang dilakukan dalam

kegiatan belajar, maka akan mampu menarik perhatian siswa serta mampu

memunculkan motivasi dan partisipasi aktif dari siswa selama proses belajar

berlangsung. Dengan adanya variasi mengajar juga mampu mengatasi masalah

belajar yang sering dialami yaitu kebosanan dalam belajar karena kegiatan belajar

yang dilakukan terlalu monoton.

2.1.3.2 Tujuan Mengadakan Variasi

Berbagai macam variasi untuk menciptakan pembaharuan dalam kegiatan

belajar mengajar yang digunakan guru dalam menyajikan pemelajaran berguna

untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam belajar dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk belajar sesuai dengan kebutuhannya melalui pengalaman

belajar yang berbeda agar dapat memicu keaktifan dan semngat siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran.

Djamarah (2010, h. 161) Tujuan utama yang hendak dicapai dengan

adanya variasi belajar adalah untuk menarik perhatian serta motivasi siswa dalam

belajar. Hal ini dikarenakan seluruh serangkaian kegiatan belajar yang dilakukan

bertujuan untuk melihat adanya perubahan karakter siswa menuju ke arah yang

positif.

14
Mulyasa (2016, h. 78-79) Tujuan diladakannya variasi dalam kegiatan

belajar adalah untuk menarik perhatian dan fokus siswa terhadap materi pelajaran

yang ada serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan

minat dan bakatnya terhadap berbagai hal baru dalam pembelajaran dan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat berkembang sesuai dengan

kemampuannya.

Dengan adanya beberapa pendapat para ahli di atas yang telah dirincikan,

dapat diambil kesimpulan bahwa maksud yang ditujukan dengan adanya berbagai

perubahan dan pembaharuan yang dilakukan adalah untuk mendukung

perkembangan siswa dimana siswa mendapatkan pengalaman belajar sesuai minat

dan bakatnya masing-masing yang dapat membawa perubahan perilaku yang

positif di dalam diri siswa tersebut.

2.1.3.3 Prinsip Mengadakan Variasi

Prinsip mengadakan variasi dapat dijadikan sebagai pedoman dan acuan

bagi guru dalam melakukan berbagai variasi belajar.prinsip ini digunakan agar

kegiatan pembelajaran lebih terarah sehingga mampu mencapai tujuan

pembelajaran yang diinginkan.

Menurut Rusman (2014, h. 86) Prinsip yang perlu diperhatikan dalam

mengadakan variasi terbagi atas 3 prinsip, yaitu pengadaan variasi mengajar

dimaksudkan untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan yang

diharapkan, pengadaan variasi dalam pembelajaran harus dilakukan secara

berkesinambungan dan bertahap sehingga tidak mengganggu kegiatan

pembelajaran serta tidak mengganggu fokus belajar siswa, pengadaaan variasi

15
mengajar harus dilakukan dengan persiapan yang matang dan direncanakan

dengan sangat baik serta dicantumkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Beberapa prinsip yang harus dilakukan dalam mengadakan variasi

mengajar sebagai berikut.

1. Variasi hendaknya digunakan dengan suatu maksud tertentu yang relevan

dengan tujuan yang hendak dicapai. Penggunaan variasi yang wajar dan

beragam sangat dianjurkan. Sedangkan pemakaian yang berlebihan akan

menimbulkan kebingungan dan dapat mengganggu proses belajar

mengajar.

2. Variasi harus digunakan dengan lancer dan berkesinambungan sehingga

tidak akan merusak perhatian siswa dan tidak mengganggu pelajaran.

3. Variasi harus direncanakan secara baik dan secara eksplisit dicantumkan

dalam rencana pelajaran atau satuan pelajaran.

Agar variasi dapat berfungsi secara efektif, terdapat beberapa hal yang

harus diperhatikan oleh guru dalam penggunaannya, dirincikan sebagai berikut: a)

variasi yang diadakan dalam kegiatan pembelajaran harus bertujuan untuk

mencapai suatu tujuan pembelajaran yang bermakna, dalam memilih variasi

mengajaryang dilakukan harus memperhatikan kebutuhan sertakarakteristik siswa

dan latar belakang budaya sosial siswa, variasi yang dipilih harus sesuai dan

mampu mendukung materi pelajaran yang ada; dalam mengadakan variasi

gurujuga harus mampu dan paham dalam melakukan variasi tersebut; b) Variasi

yang dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara wajar dan

digunakan sebaik-baiknya agar tidak mengganggu proses pembelajaran yang

16
sedang berlangsung; c) Variasi yang dilakukan harus bersifat berkesinambungan

dan dilakukan secara bertahap serta berkelanjutan agar tidak mengganggu proses

pembelajaran yang diterima oleh siswa; d) Pengadaan variasi dalam kegiatan

belajar harus dirancang dan direncanakan secara cemat serta dicantumkan dalam

rencana pembelajaran secara rinci dan tersusun.

Djamarah (2010, h. 125) Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan

dalam pengadaan variasi dalam kegiatan belaja, yaitu sebaiknya semua jenis

variasi dipergunakan mengingat kebutuhan siswa dalam belajar berbeda-beda agar

setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang berbeda sesuai dengan

kemampuannya, pastikan variasi yang digunakan dikuasai oleh guru agar dapat

digunakan secara lancar dan berkesinambungan, pengadaan variasi dalam

pembelajaran harus direncanakan dengan sebaik mungkin dan terstruktur.

Melihat dari beberapa pendapat ahli yang ada dapat disimpulkan bahwa

untuk mengadakan variasi dalam kegiatan belajar perlu membperhatikan beberapa

hal, yaitu dalam memilih variasi pastikan guru paham dan menguasai variasi

tersebut agar direncanakan secara cermat dan dilakukan secara berkesinambungan

atau terstruktur, variasi dilakukan dengan maksud tertentu dalam mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan, pastikan bahwa ariasi yang digunakan sesuai

dengan materi yang diajarkan agar tidak mengganggu proses pembelajaran yang

dilakukan oleh siswa.

2.1.3.4 Komponen-Komponen Keterampilan Mengadakan Variasi

Komponen merupakan bagian dari keseluruhan atau unsur-unsur yang

membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen keterampilan mengadakan

17
variasi merupakan unsur-unsur pembentuk keterampilan mengadakan variasi,

unsur apa saja yang menjadi variasi guru dalam mengaja atau variasi dalam hal

apa yang dilakukan guru dalam menyajikan pembelajaran.

Mulyasa (2016, h. 79) menyebutkan beberapa komponen dalam

keterampilan mengadakan variasi mengajar, dipaparkan sebagai berikut.

1. Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga

bagian, yakni variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam penggunaan media

dan sumber belajar, dan variasi dalam pola interaksi.

2. Variasi dalam gaya mengajar dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai

berikut.

 Variasi suara : rendah, tinggi, besar, kecil.

 Memusatkan perhatian.

 Membuat kesenyapan sejenak (diam sejenak).

 Mengadakan kontak pandang dengan peserta didik.

 Variasi gerakan badan dan mimik.

 Mengubah posisi, misalnya dari depan kelas, berkeliling di tengah

kelas, dan ke belakang kelas, tetapi jangan mengganggu suasana

pembelajaran. Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar

dapat dilakukan sebagai berikut.

Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar dapat dilakukan

sebagai berikut.

 Variasi alat dan bahan yang dapat dilihat.

 Variasi alat dan bahan yang dapat didengar.

18
 Variasi alat dan bahan yang dapat diraba dan dimanipulasi.

 Variasi penggunaan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar.

Variasi dalam pola interaksi dapat dilakukan sebagai berikut.

 Variasi dalam pengelompokkan peserta didik : klasikal, kelompok

besar, kelompok kecil, dan perorangan.

 Variasi tempat kegiatan pembelajaran : di kelas dan diluar kelas.

 Variasi dalam pola pengaturan guru : seorang guru dan tim.

 Variasi dalam pengaturan hubungan guru dengan peserta didik :

langsung (tatap muka), dan melalui media.

 Variasi dalam struktur peristiwa pembelajaran : terbuka dan tertutup.

 Variasi dalam pengoorganisasian pesan : dedukatif dan induktif.

 Variasi dalam pengelolaan pesan : expositorik dan heuristik atau

hipotetik.

Sanjaya (2011, h. 39) ada tiga jenis variasi yang dilakukan oleh guru,

antara lain sebagai berikut:

a. Variasi pada waktu melaksanakan proses pembelajaran

Untuk menjaga agar proses pembelajaran tetap kondusif, ada beberapa

teknik yang dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Penggunaan variasi suara (teacher voice)

Dalam suatu proses pembelajaran terkadang terjadi kurangnya

perhatian siswa, dan hal ini disebabkan oleh suara guru. Terkadang

suara guru terlalu lemah, sehingga sulit ditangkap oleh siswa. Atau

pengucapan kalimat yang kurang jelas. Guru yang baik akan terampil

19
mengatur volume suaranya, sehingga pesan akan mudah ditangkap dan

dipahami oleh seluruh siswa. Guru harus mempu mengatur suara,

kapan ia harus mengeraskan atau melemahkan suaranya. Melalui

intonasi dan pengaturan suara yang baik dapat membuat siswa

bergairah dalam belajar, sehingga proses pembelajaran menjadi tidak

membosankan.

2. Pemusatan perhatian (focusing)

Memusatkan perahatian siswa pada hal-hal yang dianggap penting

dapat dilakukan oleh guru untuk memfokuskan perahtian siswa.

Pemusatan perahatian diperlukan untuk meminta perhatian khusus dari

siswa terhadap hal-hal yang spesifik;

3. Kebisuan guru (teacher silence)

Ada kalanya guru dituntut untuk tidak berkata apa-apa. Teknik ini

bisa digunakan untuk menarik perhatian siswa. Dengan kebisuan guru

dapat menarik perahatian siswa. Oleh sebab itu, teknik “diam” dapat

digunakan sebagai alat untuk menstimulasi ketenangan dalam belajar.

4. Mengadakan kontak pandang (eye contact)

Setiap siswa membutuhkan perhatian dan penghargaan. Guru yang

baik akan memberikan perhatian kepada siswa melalui kontak mata.

Kontak mata yang terjaga terus dapat menumbuhkan kepercayaan diri

siswa.

20
5. Gerakan guru (teacher movement)

Gerakan guru di dalam kelas dapat menjadi daya tarik tersendiri

untuk merebut perhatian siswa. Guru yang baik akan terampil

mengekspresikan wajah sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan.

Gerakan-gerakan guru dapat membantu untuk kelancaran

berkomunikasi, sehingga pesan yang disampaikan mudah dipahami

dan diterima oleh siswa.

b. Variasi dalam penggunaan media dan alat pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Namun yang menjadi

permasalahan adalah bagaimana agar proses komunikasi itu berjalan dengan

efektif, dan pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan utuh. Untuk

kepentingan tersebut, guru perlu menggunakan variasi dalam penggunaan

media dan alat pembelajaran. Secara umum ada tiga bentuk media, yaitu

media yang dapat didengar, dilihat, dan dapat diraba. Untuk bisa

mempertinggi perhatian siswa, guru perlu menggunakan setiap media sesuai

dengan kebutuhan.Variasi penggunaan media dan alat pembelajaran dapat

dilakukan sebagai berikut:

1. Variasi media dapat dilihat (visual) seperti menggunakan gambar.

Slide, foto, bagan, dan lain-lain;

2. Variasi alat atau media yang bisa didengar (audio) seperti

menggunakan radio, musik, deklamasi, pusisi, dan lain sebagainya;

3. Variasi alat atau bahan yang dapat diraba, dimanipulasi, dan

digerakkan (motorik). Pemanfaatan media semacam ini dapat menarik

21
perhatian siswa, sebab siswa dapat secara langsung membentuk dan

memperagakan kagiatannya, baik secara perorangan ataupun

kelompok. Termasuk dalam alat dan media ini adalah berbagai macam

peragaan, model, dan lain sebagainya.

c. Variasi dalam berinetraksi

Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara siswa

denganlingkungan sekitarnya yang dapat menjadi sumber belajar bagi siswa.

Karena itu guru harus cermat dalam menggunakan lingkungan siswa sebagai

sumber belajar agar mampu memberikan ilmu yang bermanfaat kepada siswa

dan memberikan pengalaman belajar yang optimal selama proses belajar

berlangsung. Hal ini harus diupayakan oleh seorang guru karena guru yang

mengarahkan dan membimbing siswa di sekolah, sehingga guru harus

mendekatkan diri kepada siswa dan menciptakan pola interaksi dua arah agar

kegiatan belajar menjadi lebih efektif.

2.1.4 Motivasi

2.1.4.1 Pengertian Motivasi

Motivasi memiliki suatu kaitan dengan arah perilaku, perilaku yang

ditunjukkan siswa tentang bagaimana responnya terhadap sesuatu setelah

mengikuti perlakuan tertentu. Dalam hal ini bagaimana dan seberapa lama siswa

mampu menunjukkan perilaku yang baik dalam kegiatan belajar dengan cara

tertentu. Motivasi dapat ditunjukkan juga dengan adanya perubahan perilaku serta

energi positif yang ada dalam diri seseorang guna untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Dalam hal ini motivasi juga berperan sebagai penggerak psikis dalam diri

22
individu yang membuatnya melakukan kegiatan belajar untuk menambah

keterampilan dan pengalaman.

Motivasi pada awalnya ditimbulkan karena adanya kebutuhan oleh suatu

individu yang kemudian berkembang dengan mengikuti aktivitas. Seseorang dapat

termotivasi apabila ia mempercayai bahwa: (1) perrilaku tertentu yang dilakukan

juga akan menghasilkan suatu hasil tertentu; (2) hasil yang didapatkan akan

membawa dampak positif bagi dirinya; (3) hasil yang maksimal dapat dicapai

dengan usaha yang dilakukan oleh seseorang.

Hamalik (2008) terdapat beberapa macam motivasi belajar yang dibedakan

menjadi 2 macam yaitu:

a. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ini merupakan alasan kegiatan belajar yang tumbuh karena

adanya kebutuhan dari individu yang tidak secara langsung berhubungan

dengan kegiatan belajarnya. Beberapa bentuk motivasi belajar ekstrinsik

menurut Winkel antara lain: 1) belajar untuk memenuhi kewajiban; 2)

belajar untuk menghindari hukuman; 3) belajar untuk memperoleh hadiah

material; 4) belajar untuk meningkatkan gengsi; 5) belajar untuk

memperoleh pujian dari orang lain; 6) belajar sebagai tuntutan jabatan

yang ingin dipegang.

b. Motivasi Intrinsik

Motivasi ini terjadi saat kegiatan belajar dimulai dan diteruskan

berdasarkan adanya suatu kebutuhan dan dorongan yang secara langsung

berkaitan dengan aktivitas belajar. Dalam hal ini seseorang memiliki

23
keyakinan bahwa jika ia belajar dengan tekun maka hasil yang didapatkan

juga akan maksimal. Dengan kata lain motivasi intrinsik adalah dorongan

yang muncul di dalam diri seseorang untuk erus belajar dengan baik yang

berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan untuk pemenuhan akan

kebutuhannya

2.1.4.2 Macam-macam Motivasi Belajar

Jika dilihat dari berbagai sudut pandang, motivasi belajar dapat dibedakan

menjadi beberapa jenis yang dapat dirincikan sebagai berikut.

a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya.

Dilihat dari dasar pembentukannya, motivasi dibedakan menjadi motif-

motif bawaan dan motif-motif yang dipelajari.

b. Pembagian motivasi.

Motivasi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu (1) motif atau kebutuhan

organis yang meliputi kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, dan

beristirahat; (2) motif-motif darurat yang meliputi dorongan untuk

menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan untuk memburu;

(3) motif-motif objektif, yang meliputi kebutuhan untuk melakukan

eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat.

c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah.

Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi menjadi dua

jenis, yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Motivasi

jasmaniah yang dimaksudkan seperti misalnya: refleks, insting

24
otomatis, dan nafsu. Sedangkan ynag termasuk motivasi rohaniah

adalah kemauan.

d. Motivasi instrinsik dan ekstrinsik.

Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Sedangkan motivasi

ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena

adanya perangsang dari luar.

Pada akhirnya dinyatakan bahwa motivasi pada suatu individu dapat

muncul dari dalam diri individu tersebut sejak ia berada di dunia yang juga

merupakan hasil dari interaksi dengan lingkungan sekitarnya yang juga

memberikan dorongan kepada individu tersebut untuk melakukan suatu hal. Di

dalam penelitian yang peneliti lakukan saat ini, motivasi yang dilihat adalah

motivasi belajar siswa, seorang siswa dapat dikatakan memiliki motivasi yang

kuat apabila siswa itu tekun dalam mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan

berbagai masalah, menunjukkan minatnya dalam belajar, serta mampu bekerja

secara mandiri maupun kelompok. Berbagai ciri motivasi yang ditunjukkan

seperti yang telah disebutkan di atas memiliki peranan yang penting dalam

kegiatan pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan efektif

dan tujuan pembelajaran akan dapat tercapai.

2.1.4.3 Pentingnya Motivasi Belajar Siswa

Motivasi dianggap penting dalam upaya belajar dan pembelajaran. Tanpa

adanya motivasi maka siswa akan mengalami kesulitan dalam meningkatkan

prestasi belajar. Pentingnya motivasi bagi siswa adalah sebagai berikut:

25
a. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar. Proses, dan hasil akhir.

b. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan

dengan teman sebaya, jika terbukti usaha belajar siswa belum

memadai, maka ia akan berusaha setekun temannya yang belajar dan

berhasil.

c. Mengarahkan kegiatan belajar dimana seseorang yang menyadari

bahwa dirinya belum belajar serius, maka ia akan mengubah

perilakunya dalam belajar.

d. Membesarkan semangat dalam belajar.

e. Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja

yang berkesinambungan. Individu dilatih untuk menggunakan

kekuatan sededmikian rupa sehingga dapat berhasil.

Guru memiliki tanggung jawab dalam melaksanakan system pembelajaran

agar berjalan dengan baik. Keberhasilan ini juga dihubungani oleh upaya guru

dalam membangkitkan motivasi belajar siswanya. Motivasi dianggap sebagai

pondasi seseorang untuk meraih keberhasilan dalam belajar. Motivasi juga dapat

mengarahkan kegiatan belajar kearah yang lebih baik.

2.1.4.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar

peserta didik. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri peserta didik itu

sendiri dan dapat pula berasal dari lingkungan peserta didik. Faktor yang

mempengaruhi motivasi belajar peserta didik yang berasal dari dirinya sendiri

disebut faktor internal, sedangkan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

26
peserta didik yang berasal dari lingkungannya disebut faktor eksternal. Kedua

faktor tersebut memiliki peranan yang penting dalam membangun motivasi

belajar peserta didik.

A. Faktor Internal

Faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik sendiri memiliki

peranan yang sangat besar dalam membangun motivasi serta minat peserta

didik tersebut untuk belajar. Ada beberapa siswa yang sangat berminat

dalam pembelajaran dan ada juga siswa yang tidak memiliki minat untuk

mengikuti pembelajaran. Beberapa hal yang menjadi indikator motivasi

dalam diri peserta didik adalah sebagai berikut.

1. Sifat, kebiasaan, dan kecerdasan

Sifat atau perilaku siswa biasanya dihubungkan dengan suatu

kebiasaan. Jika peserta didik terbiasa untuk melakukan kegiatan

belajar baik di rumah maupun di sekolah, maka pada akhirnya akan

menjadi suatu karakter yang baik di dalam diri peserta didik tersebut.

Ia akan menjadi orang yang rajin dan bersemangat dalam belajar, hal

ini tentu akan mempengaruhi motivasi belajarnya kea rah yang lebih

baik.

Kecerdasan dapat mempengaruhi motivasi belajar seseorang.

Dalam hal ini terdapat beberapa kecerdasan, yaitu kecerdasan

intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual

(SQ). biasanya peserta didik yang memiliki kecerdasan rata-rata atau

tinggi akan memiliki motivasi belajar yang tinggi pula, sebaliknya jika

27
peserta didik memiliki kecerdasan yang di bawah rata-rata atau bahkan

rendah akan memiliki motivasi belajar yang rendah pula.

2. Kondisi fisik dan psikologis

Kondisi fisik dan psikologis tentu akan berhubungan terhadap

motivasi belajar peserta didik. Jika kondisi fisik atau kesehatan peserta

didik sedang tidak baik, maka biasanya akan berhubungan pada

tingkah lakunya dalam belajar, peserta didik akan memiliki konsentrasi

yang rendah dan kurang termotivasi untuk belajar dikarenakan kondisi

tubuh yang kurang fit.

Kondisi psikologia peserta didik dapat mempengaruhi motivasi

belajarnya, seperti rasa percaya diri, perasaan gembira atau bahkan

takut dan merasa tertekan. Peserta didik yang memiliki kepercayaan

diri yang besar biasanya akan sangat antusias dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran, sebaliknya jika peserta didik memiliki rasa

percaya diri yang rendah maka akan kurang berpartisipasi aktif dalam

mengikuti kegiatan. Peserta didik bahkan merasa malu untuk bertanya

serta melakukan sesuatu dan takut melakukan kesalahan di hadapan

guru dan teman-temannya.

B. Faktor Eksternal

Lingkungan peserta didik juga memiliki andil dalam memotivasi

peserta didik untuk belajar.beberapa indicator yang dapat

mempengaruhinya antara lain sebagai berikut.

28
1. Guru

Guru merupakan sosok yang memiliki peranan penting dalam

membangun motivasi belajar peserta sisik. Hal ini dikarenakan

interaksi antara guru dan peserta didik merupakan hal yang sudah

seharusnya terjadi di dalam proses pembelajaran. Seorang guru yang

profesional seharusnya mampu menuntun peserta didik untuk

mengikuti kegiatan pembelajarn dengan baik serta mampu

memberikan pengalaman belajar yang terbaik kepada peserta didik

dengan berbagai cara. Penggunaan variasi atau cara mengajar yang

berbeda tentu akan menimbulkan pengalaman belajar yang berbeda

pula pada peserta didik sehingga tidak menyebabkan kebosanan bagi

peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Setiap guru

menginginkan peserta didik memiliki motivasi yang kuat dalam hal

belajar dikarenakan hal ini akan berhubungan pada prestasi belajar

peserta didik. Oleh karena itu, guru harus memberikan motivasi yang

kuat kepada peserta didik untuk belajar dengan baik.

Tidak hanya berbicara dalam hal memberikan pelajaran, sikap

seorang guru yang hangat, perhatian, dan kasih sayang yang diberikan

kepada peserta didik juga berhubungan pada motivasi belajar peserta

didik. Jika seorang guru mampu bersahabat dan memberikan

kenyamanan kepada peserta didik, maka peserta didik akan

bersemangat pula untuk belajar, sebaliknya jika guru bersikap terlalu

keras dan tegas kepada peserta didik sehingga tidak menimbulkan

29
kenyamanan dalam belajar maka peserta didik akan merasa tacit dan

tertekan dalam belajar sehingga motivasi belajar yang sesungguhnya

tidak aka nada di dalam dirinya.

2. Lingkungan belajar

Lingkungan siswa melakukan kegiatan belajar memiliki hubungan

yang tinggi terhadap dorongan siswa untuk melakukan kegiatan

belajar. Hal yang mempengaruhinya adalah kekondusifan kegiatan

pembelajaran. Jika lingkungan belajar yang kondusif akan mampu

mendorong peserta didik untuk termotivasi dalam belajar, sebaliknya

jika lingkungan belajar tidak kondusif maka akan menimbulkan rasa

malas bagi peserta didik untuk belajar. Lingkungan belajar dalam hal

ini tidak hanya jika peserta didik berada di kelas maupun sekolah,

tetapi juga lingkungan belajar di rumah.

3. Sarana dan prasarana

Bukan merupakan hal yang baru bahwa ketersediaan sarana dan

prasarana belajar di sekolah dapat memberikan pengaruh terhadap

proses pembelajaran yang ada. Sekolah yang memiliki sarana dan

prasarana yang memadai akan mendukung dan mendorong peserta

didik untuk mendapatkan pengalaman belajar yang lebih baik sehingga

dapat termotivasi untuk belajar. Hal ini dikarenakan peserta didik akan

lebih terbantu untuk mempelajari materi pelajaran dengan adanya

bantuan sarana dan prasarana yang tersedia. Namun tidak semua

sekolah memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Inilah mengapa

30
sarana dan prasarana memiliki hubungan dalam memotivasi peserta

didik untuk belajar.

4. Orangtua

Dalam hal ini diperlukan adanya perhatian dari orangtua terhadap

anaknya. Sikap orangtua yang selalu memperhatikan perkembangan

belajar anaknya akan mendorong anak tersebut untuk lebih termotivasi

dalam belajar agar menghasilkan prestasi belajar yang baik. Dalam hal

ini dinyatakan bahwa perhatian orangtua dan keluarga dalam situasi

belajar anak sangat diperlukan untuk menuntun anak menjadi lebih

baik lagi.

2.1.4.5 Memotivasi Siswa dalam Belajar

Motivasi tentu sangat berpengaruh dalam proses siswa dalam belajar, jika

siswa diberikan motivasi yang kuat untuk belajar maka siswa akan bersemangat

dalam belajar. Memotivasi siswa juga dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik

itu dengan memberikan reward atau memberikan pemahaman pada siswa bahwa

belajar akan sangat berguna dalam kehidupannya.

(Hamalik, 2008) Dikatakan bahwa suatu individu dapat dikatakan belajar

karena adanya interaksi timbal balin dari determinan individu dengan lingkungan

sekitarnya. Kegiatan belajar bertujuan agar mendapatkan perubahan perilaku

menjadi lebih baik yang didapatkan dengan adanya suatu pelatihan serta

pengalaman yang didapatkan, motivasi dapat memberikan hasil yang baik

terhadap suatu perbuatan dan tingkah laku yang ditunjukkan oleh suatu individu.

31
a. Belajar dengan model

Belajar dengan cara ini adalah dorongan untuk belajar karena adanya

kegagalan pada diri sendiri serta keberhasilan pada diri orang lain yang

nantinya seseorang akan mengikuti cara belajar orang yang berhasil sehingga

akhirnya akan menjadi berpengalaman karena telah melihat banyak

pengalaman yang dilakukan oleh orang lain. Dalam hal ini seseorang

mengalami proses belajar yang menghasilkan suatu respon yang tepat.

b. Belajar dalam kebermaknaan

Materi pembelajaran yang diberikan kepada siswa hendaknya memiliki

suatu makna tertentuyang dapat berguna bagis siwa. Dalam hal ini dapat

dilakukan dengan cara menyampaikan materi dengan mengaitkan pada

pengalaman yang didapatkan siswa pada masa lampau dan bagaimana

mengantisipasinya di kehidupan mendatang siswa.

c. Adanya suatu interaksi

Interaksi yang dilakukan antara siswa dan guru sangatlah penting,

dikarenakan dalam proses pembelajaran harus ada interaksi timbal balin

diantara keduanya agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

Interaksi dalam hal ini berarti dalam penyampaian pesan, pengetahuan, dan

pikiran-pikiran yang ada harus dibahas secara bersama agar suatu

permasalahan dapat menjadi tanggungjawab bersama.

d. Disajikan secara menarik

Peran guru sangat diperlukan dalam hal ini dimana guru dapat menyajikan

topik pembelajaran secara menarik. Informasi yang ada disajikan kepada

32
siswa dengan cara yang baru serta dapat didukung dengan adanya penggunaan

alat-alat berupa sarana atau media pembelajaran yang dapat menarik perhatian

siswa sehingga dapat terus mendorong siswa untuk belajar.

e. Temu tokoh

Temu tokoh dalam hal ini adalah dengan mendatangkan seseorang yang

terkenal untuk memotivasi siswa dengan menunjukkan beberapa pencapaian

tokoh tersebut dan menceritakan bagaimana cara serta kiat mereka dalam

mencapai kesuksesan. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu

menimbulkan rasa ingin menjadi seperti tokoh lain yang telah mencapai

kesuksesan dengan belajar.

f. Mengulangi kesimpulan materi

Apabila guru telah menyampaikan keseluruhan materi pembelajaran,

hendaknya guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Setelah itu, guru memintasiswa secara bergantian di depan kelas untuk

menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah didapatkannya.hal

inibertujuan untuk melihat bagaimana pertanggungjawaban siswa terhadap

kegiatan belajar yang mereka dapatkan dan juga dapat memperkuat

pemahaman mereka terkait materi pembelajaran yang ada.

g. Melakukan wisata alam

Belajar tidak hanya harus dilakukan di dalam ruang kelas, tetapi belajar

juga dapat dilakukan di mana saja yang merupakan lingkungan siswa,

kegiatan belajar yang hanya dilakukan di dalam kelas tentu akan menciptakan

suasana bosan, karena itu guru boleh saja membawa siswa untuk berwisata ke

33
alam terbuka yang berguna untuk memberikan pengalaman baru kepada siswa

dalam belajar serta mampu menumbuhkan semangat dan keinginan yang baru

bagi siswa dalam kegiatan belajar. Pelajaran yang di dapat mealalui wisata

alam akan membuat siswa mengembangkan pemikiran-pemikirannya menjadi

lebih luas lagi (learning to think), siswa mendapatkan pengalaman belajar

yang baru (learning by experience), menimbulkan rasa kepedulian, rasa kasih

sayang (learning to compassion and to love), dan adanya rasa tanggung jawab

terhadap masyarakat sekitarnya (learning to live together).

2.1.4.6 Indikator Motivasi Belajar

Seseorang memiliki motivasi belajar akan memiiki indikator-indikator

atau ciri-ciri yang menunjukkan atau tampak seperti yang diungkapkan oleh

Sugihartono, dkk (2010:23), bahwa indikator seseorang yang memiliki motivasi

belajar, diantaranya yaitu:

a. Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi.

b. Adaya perasaan dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam

belajar.

c. Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau menjaga agar

senantiasa memiliki motivasi belajar tinggi.

Sedangkan menurut Sardiman (2011:83), seseorang yang memiliki

motivasi dalam belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Mempunyai minat

b. Tekun untuk belajar dan menghadapi tugas

34
c. Dapat bekerja dalam waktu yang lama, dan tidak pernah berhenti

sebelum selesai

d. Ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak lekas putus asa

Dari beberapa pendapat ahli di atas, peneliti mengambil pendapat dari

Sardiman untuk dijadikan sebagai bagian yang penting dalam pembuatan kisi-kisi

instrument motivasi belajar yang disusun dalam bentuk angket motivasi belajar

siswa.

2.2 Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian tentang keterampilan guru mengadakan variasi

pembelajaran dan motivasi belajar siswa yang telah dilakukan peneliti

sebelumnya, antara lain:

1. Megawati Falentina Pasaribu, dkk (2020) dengan judul penelitian

“Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar

Siswa Di Kelas V SDN 04 Pangkatan”. Hasil dari penelitian tersebut

menunjukkan bahwa keterampilan mengajar guru memiliki pengaruh

terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini dijadikan sebagai salah satu

penelitian yang dinyatakan relevan karena penelitian ini meneliti pada

variabel-variabel yang serupa dengan penelitian yang saat ini peneliti

lakukan, yaitu keterampilan mengajar guru dan motivasi belajar siswa.

Perbedannya terletak pada penelitian yang peneliti lakukan mengarah pada

persepsi siswa dalam keterampilan guru menggunakan variasi mengajar

serta hubungannya dengan motivasi belajar.

35
2. Rinta Artikawati (2016) yang berjudul “Hubungan Keterampilan

Mengadakan Variasi terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD”. Dari

penelitian ini didapatkan hasil yang signifikan dan positif dimana

keterampilan seorang guru dalam menggunakan variasi mengajar memiliki

hubungan terhadap prestasi belajar yang ditunjukkan oleh siswa kelas IV

di Sekolah Dasar. Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti

dikarenakan meneliti pada variabel penelitian yang serupa, yaitu pada

variabel keterampilan mengadakan variasi. Perbedaan yang ditemukan dari

penelitian oleh Rinta Artikawati dengan yang penulis lakukan berada pada

variabel terikatnya, dimana peneliti menggunakan variabel motivasi

belajar pada penelitian yang akan dilakukan.

3. Cyntia Nida Nitamy dengan judul penelitian “Hubungan Keterampilan

Komunikasi Guru Mengajar dan Reward System dengan Motivasi Belajar

Siswa Di Sekolah Dasar”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

keterampilan komunikasi guru dalam mengajar dan reward system

mempengaruhi motivasi belajar siswa. Penelitian ini dijadikan sebagai

penelitian yang relevan karena penelitian ini meneliti pada variabel yang

sama, yaitu motivasi belajar siswa. Variabel keterampilan komunikasi

guru mengajar juga termasuk ke dalam keterampilan menggunakan variasi

mengajar, hanya saja penelitian yang peneliti lakukan tidak hanya

berfokus pada komunikasi guru mengajar tetapi juga mencakup beberapa

aspek lainnya yang terdapat dalam keterampilan guru menggunakan

variasi mengajar.

36
Dari beberapa hasil penelitian di atas seluruhnya memiliki focus yang

berbeda dengan penelitian yang akan dilaksanakan pada penelitian ini.

Meskipun memiliki beberapa kesamaan dalam hal variabel atau hal tertentu

lainnya, namun tetap memiliki fokus yang berbeda. Pada penelitian yang

dilaksanakan akan berfokus pada hubungan persepsi siswa dalam

keterampilan guru menggunakan variasi mengajar terhadap motivasi belajar

siswa kelas tinggi di SD Negeri 060855 Medan. Namun beberapa penelitian di

atas juga dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian yang akan

dilaksanakan dan sebagai perbandingan pada hasil penelitian yang akan

didapatkan pada penelitian.

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dinyatakan sebagai sintesa mengenai hubungan diantara

berbagai variabel yang dirincikan berdasarkan beberapa teori yang telah

dideskripsikan. Variabel bebas dalam penelitian yang dilakukan berupa

keterampilan menggunakan variasi mengajar dengan variabel terikatnya berupa

motivasi belajar siswa.

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, interaksi antar guru dan siswa

adalah hal yang sudah seharusnya terjadi. Guru sangat berperan dalam

mengoptimalkan kegiatan pembelajaran dengan menciptakan kegiatan

pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna agar siswa mampu mengikuti

proses pembelajaran dengan baik sehingga mampu membantu mengoptimalkan

hasil belajar siswanya. Untuk itu guru diharuskan untuk menguasai berbagai

keterampilan dasar, salah satu keterampilan dasar yang harus dimilki guru adalah

37
keterampilan menggunakan variasi mengajar. Menggunakan berbagai variasi

dalam mengajar perlu dilakukan karena berguna dalam mengatasi masalah belajar

yang sering dialami siswa, yaitu kebosanan dalam belajar. Sikap jenuh dan bosan

yang timbul didalam diri siswa disebabkan karena penyajian pembelajaran yang

terlalu monoton sehingga mengakibatkan perhatian siswa dan motivasi siswa di

sekolah menjadi menurun. Oleh karena itu penting bagi guru untuk mengadakan

berbagai macam variasi dalam mengajar selamakegiatan pembelajaran

berlangsung agar memberikan pengalaman belajar yang baru bagi siswa serta

mampu memotivasinya dalam belajar sehingga mampu meningkatkan

kemampuan dan perkembangan siswa kearah yang lebih baik.

Dorongan untuk belajar yang ada di dalam diri setiap siswa akan dapat

menentukan keberhasilan siswa dalam kegiatan belajarnya.jika siswa memiliki

motivasi yang tinggi untuk belajar, maka ia akan semakin rajin dan tekun di

dalam kegiatan belajar yang dilakukannya.

Dengan diterapkannya proses pembelajaran yang baru dan menarik bagi

siswa akan menjadi suatu cara agar membangkitkan keinginan siswa untuk

belajar. Dengan adanya dorongan yang besar untuk melakukan kegiatan belajar,

ma siswa akan bersemangat serta aktif berpartisipasi untuk mengikuti proses

pembelajaran yang ada. Namun sebaliknya apabilatidak adanya dorongan untuk

melakukan kegiatan belajar, maka siswa akan merasa bosan di dalam proses

pembelajaran yang dilakukannya sehingga akan menghambar perkembangan

siswa dalam belajar. Oleh karena itu dengan menggunakan berbagai variasi

mengajar akan memberikan solusi dalam mengatasi masalah yang ada serta

38
mampu memberikan dorongan untuk belajar kepada siswa melalui pengalaman

dan kegiatan belajar yang berbeda dan menyenangkan.

Dalam hal ini kerangka konseptual yang didapatkan dalam penelitian ini

adalah apabila menurut persepsi siswa menyatakan bahwa keterampilan guru

menggunakan variasi mengajar sikatakan baik maka motivasi belajar siswa akan

menjadi baik. Sebaliknya, apabila persepsi siswa mengenai keterampilan guru

menggunakan variasi mengajar dikatakan kurang maka motivasi belajar siswa

juga akan menjadi kurang. Dengan adanya penjelasan tersebut, hubungan

keterampilan menggunakan variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa dapat

digambarkan melalui bagan berikut ini.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Motivasi belajar siswa (Y)


Keterampilan
menggunakan variasi Indikator:
mengajar (X)
1. Mempunyai minat
Indikator: Berhubungan
2. Tekun untuk belajar dan

1. Variasi Gaya menghadapi tugas


Mengajar
3. Dapat bekerja dalam waktu
2. Variasi Penggunaan
Media Dan Sumber yang lama, dan tidak pernah

Belajar berhenti sebelum selesai


3. Variasi Pola Interaksi
4. Ulet dalam menghadapi

kesulitan dan tidak lekas

putus asa

39
2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam bhal ini berarti dugaan sementara terhadap berbagai rumusan

masalah yang ada yang dimana dalam hal ini rumusan masalah disajikan dalam

berntuk pertanyaan, maka dari itu hipotesis diadakan sebagai jawaban sementara

atas pertanyaan tersebut. Dikatakan sementara karena hipotesis ini hanya

didasarkan pada teori yang relevan dan belum didasarkan pada fakta-fakta empiris

yang diperoleh melalui pengumpulan data. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap

keterampilan guru menggunakan variasi mengajar dengan motivasi belajar

siswa kelas V di SD Negeri 060855 Medan.

Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap

keterampilan guru menggunakan variasi mengajar dengan motivasi belajar

siswa kelas V di SD Negeri 060855 Medan.

40
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian ex-post fakto bersifat

korelasional yang melihat hubungan antara variable X dengan variable Y.

Menurut arikunto (2014, h. 17) istilah” ex post facto terdiri dari 3 kata ex

diartikan sebagai observasi, atau pengamatan, post yang artinya sesudah, dan

facto yang artinya fakta”. Jadi penelitian ex-post fakto merupakan penelitian yang

keseluruhan pengamatan dilakukan setelah kejadian lewat. Penelitian ex post facto

digunakan kerena dalam penelitian ini tidak dilakukan pengontrolan terhadap

variable melainkan pengungkapan fakta berdasarkan data yang diperoleh dari

sekolah. penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan

pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan atau hubungan dan

tingkat hubungan karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti

akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Pada penelitian

korelasional ini, peneliti tidak perlu menentukan mana yang berperan sebagai

variabel bebas dan variabel terikat. Tetapi jika peneliti ingin mengetahui

bagaimana hubungan suatu variabel terhadap variabel yang terkait, maka peneliti

perlu mengidentifikasi variabel sebab maupun variabel akibatnya.

41
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di SD Negeri 060855 Medan

yang beralamat di Jalan Rakyat, Lorong Gereja. Penelitian ini dilaksanakan pada

T.A 2020/2021.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi tidak hanya sebatas

orang, tetapi juga dapat berupa objek atau benda-benda lainnya. Populasi juga

tidak hanya sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang diteliti, tetapi

juga mencakup keseluruhan karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek atau

subjek tersebut. Berdasarkan penelitian tersebut, maka yang menjadi populasi

dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di SD Negeri 060855 Medan. Dengan

demikian jumlah populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas V yang

berjumlah 24 orang.

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang ada pada

populasi. Jika jumlah populasi yang ada memiliki cakupan yang sangat besar,

maka dapat dipilih beberapa untuk dijadikan sebagai sampel, tetapi dalam hal ini

sampel yang diambil harus benar-benar dapat mewakili seluruh populasi yang ada

(representatif). Dalam menentukan suatu sampel perlu adanya teknik sampling.

Teknik sampling merupakan teknik dalam menentukan atau pengambilan sampel.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling jenuh. Menurut

sugiono (2015, h. 68) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

42
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik sampling jenuh ini dilakukan

apabila jumlah populasi yang ada relative kecil. Maka dalam penelitian ini,

sampel yang diambil adalah semua populasi dari siswa kelas V yang berjumlah 24

orang di SD Negeri 060855 Medan.

3.4 Prosedur dan Rancangan Penelitian

3.4.1 Persiapan

Beberapa persiapan yang dilakukan untuk memulai penelitian ini diantaranya,

mencari data awal yang menjadi sumber masalah dalam penelitian yang akan

dilakukan, meminta izin pada pihak sekolah untuk melakukan wawancara tidak

terstruktur dengan guru, dan selanjutnya menyusun intrumen penelitian yang

berupa angket persepsi siswa mengenai keterampilan menggunakan variasi

mengajar oleh guru dan angket motivasi belajar siswa serta menetapkan skor.

Selanjutnya instrumen yang berupa angket telah di buat, dilanjutkan dengan

menguji cobakan angket pada sekolah lain yang sama jumlahnya dengan sampel

yang akan diteliti. Butir instrumen yang valid setelah di uji cobakan dapat

diguanakn untuk mengambil data penelitian.

3.4.2 Pelaksanaan

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan selama penelitian berlangsung,

digunakan angket atau kuesioner mengenai persepsi siswa terhadap keterampilan

guru menggunakan variasi mengajar dan motivasi belajar siswa, selain itu juga

menggunakan beberapa dokumentasi yang berguna sebagai data pendukung

dalam penelitian.

43
3.4.3 Penyelesaian

Memvallidkan angket yang telah disusun, kemudian melakukan uji coba

angket peserpsi siswa dalam keterampilan guru menggunakan variasi mengajar

dan angket motivasi belajar siswa.. Kemudian dilakukan analisis data

menggunakan teknik analisis.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang telah ditentukan dan

diteliti yang berguna untuk memperoleh informasi dalam suatu penelitian.

Variabel dalam penelitian ini meliputi satu variabel bebas dan satu variabel

terikat. Variabel bebas adalah variabel yang dapat berdiri sendiri dan memiliki

sifat yang dapat mempengaruhi variabel lainnya, sedangkan variabel terikat

merupakan variabel yang tidak dapat berdiri sendiri dan sifatnya dipengaruhi oleh

variabel lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi siswa

terhadap keterampilan guru menggunakan variasi mengajar (X) dan variabel

terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar (Y). berikut ini adalah skema

hubungan antara variabel X dan variabel Y.

Gambar 3.1 Skema Hubungan Variabel

X Y

Keterangan:

X : Persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan variasi


mengajar
Y : Motivasi belajar siswa
: Hubungan antara variabel X dengan variabel Y

44
3.6 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara-cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Mengumpulkan

data penelitian adalah hal yang terutama dilakukan dalam suatu penelitian.

Dengan adanya data yang didapatkan dalam penelitian akan mampu memberikan

hasil mengenai penelitian tersebut. Beberapa teknik yang digunakan untuk

mengumpulkan data, yaitu angket. Teknik pengumpulan data angket mengenai

persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan variasi mengajar dan

motivasi belajar siswa kelas V di SD Negeri 060855 Medan diberikan kepada

siswa.

3.6.1.1 Angket/ Kuesioner

Teknik mengumpulkan data dengan angket dilakukan dengan cara

memberikan selebaran daftar pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden

untuk diisi sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya. Teknik

pengumpulan data ini dapat dikatakan efisien untuk digunakan dalam suatu

penelitian. (Sugiono, 2015, h. 199). Angket dalam penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data mengenai persepsi siswa terhadap keterampilan guru

menggunakan variasi mengajar dan motivasi belajar siswa. Jenis angket yang

digunakan pada penelitian ini adalah angket tertutup. Dimana pernyataannya

sudah disediakan oleh peneliti.

Menurut Sugiono (2015, h. 201) pertanyaan tertutup akan membantu

responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam

45
melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang terkumpul. Instrumen

angket penelitian ini menggunakan skala sikap likert dengan 4 alternatif jawaban

yang digunakan pada angket motivasi belajar, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),

tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Skala pengukuran yang akan

digunakan ini untuk menentukan skor jawaban dari responden adalah

menggunakan Skala Guttman pada angket persepsi siswa terhadap keterampilan

guru menggunakan variasi mengajar. Menurut Sugiyono (2015:139) “Skala

Guttman adalah skala yang digunakan untuk mendapatkan jawaban tegas dari

responden, yaitu hanya terdapat dua interval seperti “setuju - tidak setuju”; “ya-

tidak”; “benar-salah”; “positif-negatif”; “pernah - tidak pernah” dan lain-lain”.

Skala pengukuran ini dapat menghasilkan pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda

meupun check list, dengan jawaban yang dibuat skor tertinggi (setuju) satu dan

terendah (tidak setuju) nol. Instrumen angket dalam penelitian ini disusun dalam

bentuk checklist. Jadi responden diminta memberi tanda centang (√) pada kolom

alternatif jawaban yang disediakan.

Tabel 3.1 Skor Skala Guttman (Angket Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan
Guru Menggunakan Variasi Mengajar)

Alternatif Jawaban Skor Jawaban

Ya 1

Tidak 0

46
Tabel 3.2 Skor Skala Likert (Angket Motivasi Belajar)

Alternatif Jawaban Skor Jawaban

Sangat Sesuai (SS) 4

Sesuai (S) 3

Tidak Sesuai (TS) 2

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1

3.6.2 Pengembangan Instrumen

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa angket yang

bertujuan untuk mengungkap persepsi siswa terhadap keterampilan guru

menggunakan variasi mengajar dan motivasi belajar siswa. Berikut merupakan

langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian, yaitu:

3.6.2.1Perencanaan dan Penulisan Butir Soal

Langkah yang dilaksanakan pada tahap ini adalah mendefinisikan konsep

variabel yang hendak diukur dan menentukan indikator-indikator yang ada

untuk dijabarkan menjadi butir item.

a. Variabel Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Guru Menggunakan

Variasi Mengajar.

47
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Guru
Menggunakan Variasi Mengajar

Variabel Indikator Sub Indikator No. Item Jumlah


Persepsi siswaa. Variasi gaya 1. Penggunaan 1, 2, 4, 6, 8
dalam mengajar variasi suara 13, 14, 15,
keterampilan 2. Pemusatan 17
guru perhatian
menggunakan 3. Pemberian jeda
variasi waktu
mengajar 4. Kontak pandang
5. Mimik dan gerak
6. Pergantian posisi
b. Variasi 1. Variasi alat/bahan 3, 5, 9, 11, 7
penggunaan yang dapat dilihat 12, 16, 18
media dan 2. Variasi alat/bahan
sumber belajar yang dapat
didengar
3. Variasi alat/bahan
yang dapat
diraba/dimanipula
si
c. Variasi pola 1. Pola interaksi guru 7, 8, 10, 5
interaksi dengan siswa 19, 20
2. Pola interaksi
siswa dengan guru
3. Pola interaksi
siswa dengan
siswa
4. Pola individu
Jumlah 20 20

48
b. Variabel Motivasi Belajar
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Belajar

Variabel Indikator Sub Indikator No. Jumlah


Item
Motivasi a. Mempunyai 1. Memiliki ketertarikan 1, 3, 5, 8
Belajar minat dalam pelajaran 12, 15,
Siswa 2. Selalu memperhatikan 16, 18,
pelajaran dengan 21
antusias yang tinggi
b. Tekun untuk 1. Adanya keinginan 2, 4, 6, 8
belajar dan untuk berhasil 7, 8,
menghadapi 2. Tekun mengerjakan 10, 17,
tugas tugas-tugas 22
3. Senang belajar
mandiri
c. Dapat bekerja 1. Mengingat pelajaran 11, 14, 3
dalam waktu dan melakukan 20
yang lama, pengulangan pelajaran
dan tidak secara pribadi
pernah 2. Mampu belajar dalam
berhenti waktu yang lama
sebelum
selesai

d. Ulet dalam 1. Tidak cepat puas 9, 13, 3


menghadapi dengan apa yang telah 19
kesulitan dan dicapainya
tidak lekas 2. Tidak mudah putus asa
putus asa bila menemukan
kesulitan dalam
mengerjakan soal
Jumlah 20 20

49
3.6.2.2 Uji Validitas

Validitas isi instrumen dapat menunjukkan sejauh mana pertanyaan,

pernyataan, tugas, atau butir dalam suatu instrumen mampu mewakili secara

keseluruhan atau proposional perilaku sampel yang dikenai tes tersebut. Dalam

artian bahwa suatu instrumen dikatakan valid apabila pertanyaan, pernyataan,

tugas, atau butir di dalam instrumen tersebut dapat mencerminkan keseluruhan

konten atau materi.. Suatu instrumen yang digunakan dapat dikatakan valid

apabila instrumen tersebut mampu digunakan sebagai alat ukur yang mampu

mengukur apa yang hendak diukur sesuai dengan kondisi responden yang

sesungguhnya.

Pengujian validitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan rumus

Product Moment. Berikut ini adalah rumus yang digunakan:

Keterangan:

r = Nilai korelasi product moment

r = Koefisien korelasi antara skor butir ( ) dan skor total ( )

n = Banyaknya responden

= Skor butir ke-i

= Skor total

² = Kuadrat dari

² = Kuadrat dari

∑ = Jumlah perkalian dan

50
Penetapan valid atau tidaknya suatu pernyataan adalah dengan cara

membandingkan “r”, yang dilakukan dengan cara hitung “r” tabel dengan

ketentuan:

1) Jika > maka butir pernyataan tersebut dinyatakan valid.

2) Jika < maka butir pernyataan tersebut dinyatakan tidak

valid.

Suatu instrumen dinyatakan valid bila terdapat kesamaan data yang

terkumpul dan data yang sesungguhnya terjadi. Apabila instrumen tersebut valid

berarti instrume tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur dalam suatu penelitian. Sedangkan apabila instrumen tersebut

dinyatakan tidak valid maka instrumen tersebut harus diganti atau dihilangkan.

3.6.2.3 Uji Reliabilitas

Reliabilitas dapat menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya. Reliabilitas mengacu pada keadaan yang tetap (konsistensi) suatu

pengukuran sehingga hasilnya akan sama apabila dilakukan pada bentuk yang

berbeda dari instrumen yang sama atau waktu pada saat pengumpulan data. Jika

suatu instrumen memiliki kesalahan yang kecil maka instrumen tersebut dapat

dikatakan reliabel, sebaliknya jika suatu instrumen memiliki kesalahan yang besar

maka instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel.

Reliabilitas dapat juga diukur dengan cara mengulang pertanyaan yang mirip

pada nomor-nomor berikutnya atau dapat juga dilakukan dengan cara melihat

konsistensinya (diukur dengan korelasi) dengan pertanyaan lainnya. Uji

reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Rumus Alpha Cronbach dengan

51
kriteria Uji Jika Alpha Cronbach > 0.7 maka instrumen tersebut dinyatakan

reliabilitas. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

( )( )

Keterangan:

= Reliabilitas instrumen

k = Butir soal yang valid

∑ ² = Jumlah varians butir

² = Varians total

1) Menghitung varians butir ke-i:

2) Menjumlahkan varians tiap butir (∑ ²)

3) Menghitung varians total:

4) Rumus reliabilitas adalah:

(Hamdi, 2014, h. 84)

Untuk menentukan apakah suatu instrumen dinyatakan reliabel atau tidak,

maka dapat digunakan batasan tertentu yaitu 0.5, jika reliabilitas suatu instrumen

kurang dari 0.5 maka instrumen tersebut dikatakan kurang baik, sedangkan jika

52
reliabilitas suatu instrumen di atas 0.6 maka instrumen tersebut dapat diterima,

dan jika reliabilitas suatu instrumen di atas 0.7 maka instrumen tersebut dapat

dikatakan baik.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Deskripsi Data

Setelah memperoleh data dari lapangan kemudian data disajikan dalam bentuk

analisis yang disajikan meliputi penyajian skor tertinggi (max), skor terendah

(min), mean (M), dan standar deviasi (SD). Langkah- langkah yang digunakan

dalam table distribusi frekuensi adalah sebagai berikut :

a. Tabel kecenderungan variabel

Setelah melakukan hitungan skor tertinggi (maks), skor terendah (min),

dan rata-rata (mean) dan standar devisi (SD), kemudian mengkategorikan skor

pada masing-masing variabel. Pengkategorian dilakukan berdasarkan

simpangan baku ideal (SBI) yang diperoleh dengan rumus beriku :

Mean ideal (M) = ⁄ (skor tertinggi- skor terendah)

Simpangan baku ideal(SBi) = ⁄ ( skor tertinggi – skor terendah)

b. Tabel distribusi frekuensi

1. Menghitung kelas interval

Dalam menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus sturgess

yaitu:

K = 1 + 3,3 log n

Keterangan :

K = jumlah kelas interval

53
N = jumlah data responden

Log n = logaritma

2. Menghitung rentang data

Untuk menghitung rentang data menggunakan rumus :

Rentang = skor tertinggi – skor terendah

3. Menentukan Panjang kelas

Untuk menentukan Panjang kelas dengan cara membagi rentang kelas

dengan jumlah kelas.

3.7.2 Uji Persyaratan Analisis

3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk

menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variable apakah sebaran

data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data

yang diperoleh baik variabel bebas maupun terikat digunakan rumus :

Keterangan :

= chi kuadrat

Fo = frekuensi yang diperoleh dari sampel

Fh = frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai permintaan dari

frekuensi yang diharapkan dari populasi

(Sugiono, 2015, h. 172)

Apabila dari perhitungan ternyata bahwa harga ( ) sama atau lebih besar

dari harga kritik ( ) maka kesimpulan adalah bahwa adanya perbedaan yang

54
menyakinkan antara dengan . akan tetapi apabila adanya dari perhitungan

ternyata bahwa nilai ( ) lebih kecil dari harga kritik dalam table menurut taraf

signifikasi yang telah ditetapkan, maka kesimpulannya tidak ada perbedaan

yang menyakinkan antara dengan .

3.7.2.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk memebrikan keyakinan terhadap

seluruh data yang dianalisis berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda

keragamannya. Dalam hal ini dilakukan uji homogenitas dengan uji F

menggunakan rumus:

Dalam pengujian homogenitas apabila lebih kecil dari untuk

kesalahan 5% dan 1% maka data yang akan dianalisis dinyatakan homogen.

Sebaliknya apabila lebih besar dari untuk kesalahan 5% dan 1%

maka data yang akan dianalisis dinyatakan tidak homogen.

3.7.3 Uji Hipotesis

3.7.3.1 Analisis Korelasi Product Moment

Perhitungan analisis korelasi product moment digunakan untuk menguji

hipotesis yaitu hubungan persepsi siswa dalam keterampilan guru menggunakan

variasi mengajar terhadap motivasi belajar siswa. Adapun rumusnya

menggunakan rumus korelasi product moment yaitu :

55
Keterangan :

= koefisien korelasi product moment

= jumlah skor variable Y

= jumlah skor variable X

N = jumlah sampel

= jumlah skor kuadrat variable Y

= jumlah skor kuadrat variable X

= jumlah perkalian antara skor variable x dengan variable Y

(Sugiono, 2015, h. 255)

Untuk menyimpulkan hipotesis pada penelitian ini menggunakan

perbandingan antara dan apabila dan lebih kecil dari

), maka koefisien korelasi yang di uji tidak signifikan. Sebaliknya

bila sama atau lebih dari ), maka koefisien korelasinya

signifikan.

3.7.3.2 Uji Signifikansi

Untuk pengujian keberartian atau signifikansi korelasi atau hubungan

keterampilan menggunakan variasi mengajar terhadap motivasi belajar siswa

dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


T= √

Keterangan :

t = koefisien signifikasi

r = koefisien korelasi

n = jumlah koefisien uji coba

56
(Sugiono, 2015, h. 184)

Apabila dengan taraf signifikasi 5% maka hipotesis nol

(H0) ditolak dan menerima hipotesis alternatif (Ha), sebaliknya apabila

dengan taraf signifikasi 5% maka Ho diterima dan Ha ditolak.

57
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi Lokasi SD Negeri 060855 Medan

SD Negeri 060855 Medan terletak di Jalan Rakyat Lorong Gereja,

Kelurahan Sidorame Timur, Kecamatan Medan Perjuangan, Medan. SD Negeri

060855 Medan berada di Jalan Rakyat dengan posisi yang cukup strategis karena

dekat dengan pemukiman warga dan dekat dengan jalan lintas transportasi umum

sehingga mudah untuk mendatangi sekolah tersebut. Di depan sekolah ini terdapat

sekolah lainnya yang juga merupakan sekolah pada jenjang pendidikan SD, yaitu

SD Negeri 060856 Medan. SD Negeri 060855 Medan memiliki 4 ruang kelas, 1

ruangan besar yang dibagi-bagi menjadi ruang guru, perpustakaan, UKS, kamar

mandi dan di dalam ruangan ini terdapat ruangan kecil yang merupakan ruang

kepala sekolah, 3 kamar mandi untuk siswa dan penjaga sekolah, di dalam

lingkungan sekolah ini juga terdapat rumah penjaga sekolah beserta kantin.

Populasi pada penelitian ini yaitu kelas V SD Negeri 060855 Medan, sedangkan

sampel pada penelitian ini adalah total populasi yang berjumlah 24 orang.

4.1.2 Persiapan Penelitian

Sebelum dilaksanakan penelitian ini, penelitii terlebih dahulu mengadakan

beberapa persiapan yang diperlukan dan berkaitan langsung dengan administrasi

penellitian, yaitu:

58
a. Memperoleh izin dari Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed yang disetujui

oleh Dekan Bidang Akademik FIP UNIMED.

b. Memvalidasikan angket yang telah disusun kepada ahli validasi yang

merupakan dosen Prodi Bimbingan Konseling FIP Unimed, yaitu Bapak

Ishaq Matondang, S.Psi., M.Psi

c. Merevisi angket sesuai dengan anjuran dari ahli validasi angket

d. Selanjutnya peneliti melakukan uji cobainstrumen penelitian kepada

sampel penelitian, yaitu kelas V SD Negeri 060856 yang berjumlah 26

orang.

e. Setelah keseluruhan angket diisi dan terkumpul, dilakukan penskoran

terhadap butir pernyataan angket dan dilakukan uji validitas dan uji

reabilitas pada instrumen penelitian tersebut.

f. Setelah angket dinyatakan valid, selanjutnya peneliti mengadakan

penelitian di SD Negeri 060855 Medan guna untuk mengumpulkan data

dalam penyusunan skripsi

g. Melakukan penelitian di SD Negerii 060855 Medan dengan tahapan-

tahapan kegiatan sebagai berikut:

1. Memperoleh izin dari kepala sekolah dengan dibekali surat izin

penelitian yang telah dikeluarkan oleh pikah Unimed.

2. Mengumpulkan data siswa kelas V yang diperoleh dari guru wali kelas

V yaitu Ibu Masdina Tambunan, S.Pd mengenai jumlah siswa, nama-

nama siswa, alamat, serta nama dan pekerjaan orang tua siswa.

59
3. Melakukan penelitian dengan cara menyebarkan angket kepada siswa

secara bergantian dengan hari yang berbeda di sekolah dengan tetap

menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.

h. Peneliti menganalisis data sesuai dengan data yang telah dikumpulkan dari

masing-masing angket yang telah disebarkan dan diisi oleh responden.

Tabel 4.1 Daftar Nama Siswa KelasV SD Negeri 060855 Medan

No. Nama Siswa Jenis Kelamin

1 Alvino Mikhael Laki-laki

2 Angga Usman Siregar Laki-laki

3 Ardiansyah Laki-laki

4 Fadli Ahmad Danan Laki-laki

5 Muhammad Rendi Alburkoh Nst Laki-laki

6 Dika Pratama Laki-laki

7 Luthvia Shiffa Perempuan

8 Dina Ayu Perempuan

9 Bambang Hermanto Laki-laki

10 Rizky Ardiansyah Ritonga Laki-laki

11 Farel Laki-laki

12 Gabriel Rafael Jastin Hutauruk Laki-laki

13 Raja Mangatas Lubis Laki-laki

14 Claresia Zivanya Maritho Perempuan

15 Amelia Wati Lubis Perempuan

16 Weldy Satriya Laki-laki

17 Wahyu Budi Utomo Laki-laki

60
18 Nazla Zivia Fahrani Perempuan

19 Bella Angelita Lubis Perempuan

20 Muhammad Syahwal Laki-laki

21 Nur Hafizah Perempuan

22 Alwi Laki-laki

23 Artha Uli Kristiwarejeki Perempuan

24 Vhatir Aldeka Laki-laki

4.1.3 Uji Instrumen Penelitian

Uji instrument penelitian yang digunakan oleh penelliti adalah validasi

konstruk. Uji validasi konstruk ini bertujuan untuk menguji suatu instrument

penelitian sehingga instrument tersebut dapat dikatakan valid menurut

konstruksinya. Konstruksi dalam hal ini memiliki arti kaidah-kaidah penulisan

instrument penelitian yang benar sehingga instrument tidak ambigu atau

multitafsir ketika disebarkan kepada responden. Untuk menguji validitas konstruk

ini, dapat menggunakan pendapat dari para ahli (judgement expert) mengenai

butir-butir instrumen yang telah disusun, yang bertujuan untuk mendapatkan

penilaian apakah kaliat yang dituliskan di dalam instrumen dapat dipahami oleh

responden serta butir-butir instrument tersebut dapat menggambarkan indikator-

indikator variabel yang diteliti. Angket tentang variabel (X) yaitu persepsi siswa

terhadap keterampilan guru menggunakan variasi mengajar dan angket tentang

variabel (Y) yaitu motivasi belajar siswa divallidkan oleh dosen validator Bapak

Ishaq Matondang, S.Psi., M.Si pada bulan April 2021 sebanyak 27 butir

61
pernyataan pada angket persepsi siswa dalam keterampilan guru menggunakan

variasi mengajar dan 25 butir pernyataan pada angket motivasi belajar siswa.

Setelah instrumen penelitian dinyatakan layak oleh validator, selanjutnya

peneliti melakukan uji coba instrumen kepada siswa kelas V SD Negeri 060856

Medan yang digunakan sebagai sampel penelitian yang berjumlah 26 orang.

Pelaksanaan uji coba angket dilakukan di rumah siswa , hal tersebut dilakukan

karena seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring sesuai dengan

peraturan pemerintah yang melarang adanya kegiatan yang dilakukan sekolah.

Dalam kegiatan penyebaran angket kepada sampel penelitian, terlebih dahulu

peneliti memberikan penjelasan mengenai maksud serta tujuan dari angket dari

angket tersebut dan kemudian siswa mengisi tabel pernyataan yang sesuai dengan

dirinya.

Setelah keseluruhan angket diisi dan terkumpul dari sampel penelitian,

selanjutnya dilakukan penilaian terhadap angket yang sesuai dengan skor nilai

yang telah ditentukan, kemudian dilakukan uji validitas dan uji reabilitas terhadap

tiap butir pernyataan yang ada pada angket tersebut.

4.1.3.1 Uji Validitas

Berdasarkan hasil perhitungan validitas dari 27 butir pernyataan pada

angket persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan variasi

mengajar terdapat 20 butir pernyataan tersebut adalah valid dan 7 butir

pernyataan tersebut adalah tidak valid. Pada perhitungan koefisien korelasi

validitas butir diketahui > dengan N=26 pada taraf signifikan

62
5%. Secara rinci hasil validitas angket persepsi siswa dalam keterampilan guru

menggunakan variasi mengajar dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2 Uji Validitas Angket Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Guru
Menggunakan Variasi Mengajar

No. Butir Angket r-hitung r-tabel Keterangan

1 0,557 0,404 VALID

2 0,445 0,404 VALID

3 0,524 0,404 VALID

4 0,205 0,404 TIDAK VALID

5 0.428 0,404 VALID

6 0,454 0,404 VALID

7 0,480 0,404 VALID

8 0,451 0,404 VALID

9 0,465 0,404 VALID

10 0,154 0,404 TIDAK VALID

11 0,460 0,404 VALID

12 0,258 0,404 TIDAK VALID

13 0,498 0,404 VALID

14 0,510 0,404 VALID

63
15 0,481 0,404 VALID

16 0,436 0,404 VALID

17 0,419 0,404 VALID

18 0,543 0,404 VALID

19 0,419 0,404 VALID

20 0,160 0,404 TIDAK VALID

21 0,465 0,404 VALID

22 0,033 0,404 TIDAK VALID

23 0,445 0,404 VALID

24 0,543 0,404 VALID

25 0,484 0,404 VALID

26 0,220 0,404 TIDAK VALID

27 0,101 0,404 TIDAK VALID

Berdasarkan hasil perhitungan validitas dari 25 butir pernyataan pada

angket motivasi belajar siswa terdapat 22 butir pernyataan tersebut adalah

valid dan 3 butir pernyataan tersebut adalah tidak valid. Pada perhitungan

koefisien korelasi validitas butir diketahui > dengan N=26 pada

taraf signifikan 5%. Secara rinci hasil validitas angket motivasi belajar siswa

dapat dilihat pada tabel berikut ini.

64
Tabel 4.3 Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Siswa

No. Butir Angket r-hitung r-tabel Keterangan

1 0,438 0,404 VALID

2 0,448 0,404 VALID

3 0,529 0,404 VALID

4 0,477 0,404 VALID

5 0.457 0,404 VALID

6 0,445 0,404 VALID

7 0,418 0,404 VALID

8 0,428 0,404 VALID

9 0,470 0,404 VALID

10 0,520 0,404 VALID

11 0,460 0,404 VALID

12 -0,200 0,404 TIDAK VALID

13 0,472 0,404 VALID

14 0,108 0,404 TIDAK VALID

15 0,438 0,404 VALID

16 0,541 0,404 VALID

17 0,066 0,404 TIDAK VALID

65
18 0,472 0,404 VALID

19 0,452 0,404 VALID

20 0,427 0,404 VALID

21 0,549 0,404 VALID

22 0,465 0,404 VALID

23 0,441 0,404 VALID

24 0,467 0,404 VALID

25 0,501 0,404 VALID

Setelah instrumen dinyatakan valid, maka dilanjutkan dengan menguji

reabilitas instrumen penelitian.

4.1.3.2 Uji Reliabilitas

Hasil analisis menggunakan teknik koefisien alpha diperoleh koefisien

reliabilitas pada angket persepsi siswa terhadap keterampilan guru

menggunakan variasi mengajar r = 0,791. Setelah dikonsultasikan dalam

indeks koefisien korelasi diperoleh r = 0,791 berada pada interval 0,600-0,799

dalam kategori tingkat reliabilitas sehingga dapat disimpulkan bahwa angket

persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan variasi mengajar

termasuk dalam kategori tinggi dan dinyatakan reliabel.

Hasil analisis menggunakan teknik koefisien alpha diperoleh koefisien

reliabilitas pada angket persepsi siswa terhadap keterampilan guru

66
menggunakan variasi mengajar r = 0,733. Setelah dikonsultasikan dalam

indeks koefisien korelasi diperoleh r = 0,733 berada pada interval 0,600-0,799

dalam kategori tingkat reliabilitas sehingga dapat disimpulkan bahwa angket

persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan variasi mengajar

termasuk dalam kategori tinggi dan dinyatakan reliabel.

Setelah instrumen penelitian telah dinyatakan valid dan reliabel maka

selanjutnya dapat dilakukan penelitan menggunakan instrumen tersebut

sebagai alat ukur dalam melaksanakan penelitian.

4.1.4 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 060855 Medan, kelurahan

Sidorame Timur, kecamatan Medan Perjuangan, kota Medan. Pelaksanaan

pengambilan dan pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan di rumah

masing-masing siswa. Peneliti mendatangi langsung rumah masing-masing siswa,

kemudian menyebarkan angket kepada siswa, sebelum angket diisi oleh siswa,

peneliti terlebih dahulu menjelaskan tujuan serta petunjuk pengerjaan angket

penelitian, setelah itu peneliti mempersolahkan siswa untuk mengisi angket sesuai

dengan keadaan siswa yang sebenarnya.

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan suatu penelitian untuk menemukan hubungan antara

kedua variabel, yaitu persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan

variasi mengajar (X) dan motivasi belajar siswa (Y) yang akan dideskripsikan

dengan menyajikan data penelitian dengan mencari nilai rata-rata, standard

67
deviasi, skor maksimal dan skor minimal serta kategori dari masing-masing

variabel yang terdiri atas 4 kategori, yaitu tinggi, sedang, cukup, dan rendah, yang

dalam pengolahan datanya menggunakan bantuan Microsoft Excel.

4.2.1 Distribusi Frekuensi Variabel X

Hasil yang didapatkan dari penyebaran angket persepsi siswa dalam

keterampilan guru menggunakan variasi mengajar kepada 24 siswa sebagai

responden, diperoleh skor tertinggi adalah 16 dan skor terendah adalah 6,

perhitungan terdapat pada (lampiran 8). Setelah dilakukan analisis data, maka

diperoleh rata-rata angket adalah 12 dan standard deviasi adalah 2,6. Selanjutnya

data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi sebagai berikut.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Siswa Dalam Keterampilan


Guru Menggunakan Variasi Mengajar

No. Kelas Interval Frekuensi Persentase

1 6-7 1 4,20%

2 8-9 3 12,50%

3 10-11 5 20,80%

4 12-13 8 33,40%

5 14-15 5 20,80%

6 16-17 2 8,30%

Jumlah 24 100%

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebanyak 8 siswa berada pada skor rata-

rata (33,4%), sebanyak 9 siswa mendapat skor di bawah rata-rata (37,5%), dan

sebanyak 7 siswa berada pada skor diatas rata-rata (29,1%). Untuk lebih jelas

dapat dilihat melalui gambar diagram berikut ini.

68
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Siswa Dalam
Keterampilan Guru Menggunakan Variasi Mengajar

Frekuensi Data Variabel (X)


10

0
6-7. 8-9. 10-11. 12-13. 14-15 16-17
Frekuensi 1 3 5 8 5 2
Persentase 4,20% 12,50% 20,80% 33,40% 20,80% 8,30%

4.2.2 Kategori Variabel X

Hasil perhitungan angket persepsi siswa dalam keterampilan guru

menggunakan variasi mengajar dapat dikategorikan dengan menghitung nilai rata-

rata dan standard deviasi. Perhitungan rata-rata yang diperoleh adalah 12 dan

standard deviasi yang diperoleh adalah 2,6. Perhitungannya terdapat pada

(lampiran 10). Dapat dilihat kategori variabel persepsi siswa dalam keterampilan

guru menggunakan variasi mengajar sebagai berikut.

69
Tabel 4.5 Kategori Variabel Persepsi Siswa TerhadapKeterampilan Guru
Menggunakan Variasi Mengajar

Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori

15 5 21% Tinggi

12 - 15 10 41% Sedang

9 - 12 5 21% Cukup

9 4 17% Rendah

Jumlah 24 100%

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa variabel persepsi siswa terhadap

keterampilan guru menggunakan variasi mengajar skor yang berada pada kategori

tinggi mencapai 15 bejumlah sebanyak 5 siswa dengan persentase 21%. Pada

kategori sedang dengan skor 12 - 15 bejumlah sebanyak 10 siswa dengan

persentase 41%. Pada kategori cukup dengan skor 9- 12 bejumlah sebanyak 5

siswa dengan persentase 21%. Pada kategori rendah dengan skor 9 bejumlah

sebanyak 4 siswa dengan persentase 17%. Gambaran hasil data persepsi siswa

terhadap keterampilan guru menggunakan variasi mengajar (X) dapat dilihat

melalui diagram batang berikut ini.

70
Gambar 4.2 Diagram Kategori Persepsi Siswa Terhadap Keterampilan Guru
Menggunakan Variasi Mengajar

Kategori Data Variabel X


12

10

0
Tinggi Sedang Cukup Rendah
Frekuensi 5 10 5 4
Persentase 21% 41% 21% 17%

4.2.3 Distribusi Frekuensi Variabel Y

Hasil yang didapatkan dari penyebaran angket motivasi belajar siswa

kepada 24 siswa sebagai responden, diperoleh skor tertiinggi adalah 68 dan skor

terendah adalah 52, perhitungan terdapat pada (lampiran 9). Setelah dilakukan

analisis data, maka diperoleh rata-rata angket adalah 60,8 dan standard deviasi

adalah 3,9. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi sebagai

berikut.

71
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Siswa

No. Kelas Interval Frekuensi Persentase

1 52-54 2 8,30%

2 55-57 2 8,30%

3 58-60 6 25%

4 61-63 9 37,50%

5 64-66 3 12,60%

6 67-69 2 8,30%

Jumlah 24 100%

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa sebanyak 9 siswa berada pada skor rata-

rata (37,5%), sebanyak 10 siswa mendapat skor di bawah rata-rata (41,6%), dan

sebanyak 5 siswa berada pada skor diatas rata-rata (20,9%). Untuk lebih jelas

dapat dilihat melalui gambar diagram berikut ini.

Gambar 4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar Siswa

Frekuensi Data Variabel (Y)


10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
52-54 55-57 58-60 61-63 64-66 67-69
Frekuensi 2 2 6 9 3 2
Persentase 8,30% 8,30% 25% 37,50% 12,60% 8,30%

72
4.2.4 Kategori Variabel Y

Hasil perhitungan angket motivasi belajar siswa dapat dikategorikan

dengan menghitung nilai rata-rata dan standard deviasi. Perhitungan rata-rata

yang diperoleh adalah 60,8 dan standard deviasi yang diperoleh adalah 3,9.

Perhitungannya terdapat pada (lampiran 11). Dapat dilihat kategori variabel

persepsi siswa dalam keterampilan guru menggunakan variasi mengajar sebagai

berikut.

Tabel 4.7 Kategori Variabel Motinasi Belajar Siswa

Interval Skor Frekuensi Persentase Kategori

65 4 17% Tinggi

61 - 65 10 41% Sedang

57 - 61 6 25% Cukup

57 4 17% Rendah

Jumlah 24 100%

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa variabel motivasi belajar siswa skor

yang berada pada kategori tinggi mencapai 65 bejumlah sebanyak 4 siswa

dengan persentase 17%. Pada kategori sedang dengan skor 61- 65 bejumlah

sebanyak 10 siswa dengan persentase 41%. Pada kategori cukup dengan skor 57

- 61 bejumlah sebanyak 6 siswa dengan persentase 25%. Pada kategori rendah

dengan skor 57 bejumlah sebanyak 4 siswa dengan persentase 17%. Gambaran

73
hasil data motivasi belajar siswa (Y) dapat dilihat melalui diagram batang berikut

ini.

Gambar 4.4 Diagram Kategori Variabel Motivasi Belajar Siswa

Kategori Data Variabel Y


12

10

0
Tinggi Sedang Cukup Rendah
Frekuensi 4 10 6 4
Persentase 17% 41% 25% 17%

4.3 Uji Normalitas

Sebelum dilakukannya uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji

persyaratan data yaitu uji normalitas yang menggunakan rumus chi kuadrat,

perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 12 yang disusun dengan

menggunakan bantuan Microsoft Excel. Hasil uji normalitas yang diperoleh dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

74
Tabel 4.8 Uji Normalitas

Variabel Chi Hitung Chi Tabel Kesimpulan

Persepsi Siswa Dalam Keterampilan Guru 5,798


Menggunakan Variaai Mengajar (X)
11,070 Normal

Motivasi Belajar Siswa (Y) 2,657

Melalui tabel di atas dapat ditemukan harga chi kuadrat 5,798 dan 2,657

dengan derajat kebebasan 6-1=5, apabila derajat kebebasan (dk) 5 dan taraf

signifikan kesalahan 5%, maka harga chi tabel = 11,070. Karena harga chi hitung

< chi tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data dari kedua variabel yang ada

berdistribusi normal.

4.4 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk memberikan keyakinan terhadap

sekumpulan data yang dianalisis berasal dari populasi yang homogen atau tidak,

dalam artian apakah sampel yang dipakai dalam penelitian ini dapat mewakili

seluruh populasi yang ada. Perhitungan uji homogenitas dapat dilihat pada

lampiran 12 yang dibuat dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel. Hasil

perhitungan uji homogenitas data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut

ini.

75
Tabel 4.9 Uji Homogenitas

Variabel Varian F. Hitung F. Tabel Kesimpulan

Persepsi Siswa Terhadap 15,650

Keterampilan Guru Menggunakan 0,427 0,496 Homogen


Variasi Mengajar (X)

Motivasi Belajar Siswa (Y) 6,695

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai < yang berarti bahwa

sampel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan homogen atau dapat

mewakili seluruh populasi yang ada.

4.5 Perhitungan Koefisien Korelasi

Dalam penelitian yang ada, dilakukan analisis data dengan koefisien

korelasi Product Moment. Nilai hasil analisis statistik data adalah nilai

koefisien korelasi antara persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan

variasi mengajar (variabel X) dengan motivasi belajar siswa (variabel Y).

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa nilai

= 0,981128 dan nilai tersebut bernilai positif (tanda positif dalam

penulisan angka matematika tidak dituliskan. Secara ringkas hasil perhitungan

koefisien korelasi Product Moment dapat dilihat pada tabel berikut ini.

76
Tabel 4.10 Perhitungan Koefisien Korelasi Variabel X Dengan Variabel Y

NO X Y XY X^2 Y^2
1 6 52 312 36 2704
2 8 54 432 64 2916
3 9 55 495 81 3025 ∑X^2 = 3610 ∑X∑Y = 420192
4 9 56 504 81 3136 (∑X)^2 = 82944 ∑XY = 17739
5 10 58 580 100 3364 ∑Y^2 = 89055
6 10 59 590 100 3481 (∑Y)^2 = 2128681
7 10 59 590 100 3481
8 11 59 649 121 3481 = 0,404
9 11 60 660 121 3600 = 0,981128
10 12 60 720 144 3600
11 12 61 732 144 3721
12 12 61 732 144 3721
13 12 61 732 144 3721
14 12 62 744 144 3844
15 13 62 806 169 3844
16 13 62 806 169 3844
17 13 62 806 169 3844
18 14 63 882 196 3969
19 14 63 882 196 3969
20 15 64 960 225 4096
21 15 65 975 225 4225
22 15 66 990 225 4356
23 16 67 1072 256 4489
24 16 68 1088 256 4624
∑ 288 1459 17739 3610 89055

77
Dari tabel di atas diketahui bahwa hubungan persepsi siswa terhadap

keterampilan guru menggunakan variasi mengajar (variabel X) dengan motivasi

belajar siswa (variabel Y) bagi siswa SD Negeri 060855 Medan adalah positif,

langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengetahui apakah hubungan

antara kedua variabel tersebut signifikan (meyakinkan) atau tidak.

Nilai hasil perhitungan (0,981128) adalah lebih besar dari nilai

Product Moment pada distribusi frekuensi 24 dengan taraf signifikan 5% adalah

0,404, makahal ini menunjukkan nilai hubungan yang signifikan (meyakinkan.

Dalam artian bahwa hubungan antara persepsi siswa terhadap keterampilan guru

menggunakan variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri

060855 Medan berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan adalah benar-

benar signifikan.

Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diterima dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut “Terdapat hubungan yang signifikan antara

persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan variasi mengajar dengan

motivasi belajar siswa kelas V di SD Negeri 060855 Medan” ternyata telah

terbukti kebenarannya dengan hipotesis statistik H0 ditolak dan Ha diterima.

4.6 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini akan dilakukan perhitungan pengujian hipotesis

dengan menggunakan uji-t. Secara ringkas hasil pengujian hipotesis dapat dilihat

melalui tabel berikut ini.

78
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Hipotesis

PENGUJIAN HIPOTESIS

r 0,981128
n 24
23,7997
1,7109
Maka dapat disimpulkan bahwa
23,7997 > 1,7109
>

Berdasarkan tabel di atas diperoleh > sehingga hipotesis

penelitian tolak dan hipotesis penelitian diterima, yang berarti bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap keterampilan

guru menggunakan variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas V di SD

Negeri 060855 Medan.

79
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian

1. Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh untuk mengetahui hubungan

persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan variasi mengajar

dengan motivasi belajar siswa kelas V di SD Negeri 060855 Medan terhadap

24 sampel penelitian yang dilakukan pengambilan sampel secara teknik

sampel total. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu berupa

angket (kuesioner) kepada siswa kelas V. Sebelum angket disebarkan kepada

siswa kelas V SD Negeri 060855 Medan, dilakukan validasi angket kepada

validator dan dilakukan uji coba instrumen di SD Negeri 060856 Medan.

Berdasarkan hasil pengkategorian variabel persepsi siswa terhadap

keterampilan guru menggunakan variasi mengajar di SD Negeri 060855

Medan diperoleh skor kategori tinggi sebesar 21%, berkategori sedang sebesar

41%, berkategori cukup sebesar 21%., dan berkategori rendah sebesar 17%.

Berdasarkan hasil pengkategorian variabel motivasi belajar siswa kelas V

di SD Negeri 060855 Medan diperoleh skor kategori tinggi sebesar 17%,

berkategori sedang sebesar 41%, berkategori cukup sebesar 25%., dan

berkategori rendah sebesar 17%.

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi terhadap hubungan

antara persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan variasi

mengajar (variabel X) dengan motivasi belajar siswa (variabel Y) dengan

koefisien korelasi sebesar 0,981128 dengan tingkat hubungan yang tinggi,

80
sedangkan dari daftar r diperoleh nilai sebesar 0,404 pada taraf

signifikansi 5% maka > (0,981128 > 0,404). Dilihat dari analisis

data dapat disimpulkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang positif.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

siswa akan berdampak positif apabila persepsi siswa dalam keterampilan guru

menggunakan variasi mengajar adalah baik. Hal ini disebabkan karena

semakin baiknya persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan

variasi mengajar dimana siswa memahami pelajaran dengan cara guru

menyampaikan pembelajaran, kenyamanan dalam pembelajaran serta

menyukai pelajaran yang disampaikan akan berdampak positif terhadap

motivasi belajar siswa itu sendiri yang dapat membuat perkembangan dalam

proses belajar anak.

2. Pembahasan Penelitian

Memberikan pendidikan kepada siswa, menyampaikan pelajaran serta

menciptakan proses pembelajaran yang nyaman dan dapat dimengerti oleh

siswa merupakan suatu tugas yang wajib dilaksanakan oleh seorang guru.

Kemampuan guru dalam menyajikan pembelajaran sangat berpengaruh

terhadap pemahaman siswa mengenai arti pembelajaran tersebut. Keterlibatan

dan kemampuan guru dalam mengajar mampu memberikan dorongan kepada

siswa untuk memiliki motivasi yang tinggi dalam proses pembelajaran.

Hubungan yang baik antara guru dan siswa sangat penting dalam proses

pembelajaran, penggunaan berbagai alat dan media pembelajaran juga dapat

mendukung keberhasilan proses pembelajaran.

81
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh, dianalisa, dan dilakukan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Persepsi siswa kelas V terhadap keterampilan guru menggunakan variasi

mengajar di SD Negeri 060855 Medan termasuk dalam kategori tinggi

dengan nilai rata-rata sebesar 12.

2. Motivasi belajar siswa kelas V di SD Negeri 060855 Medan termasuk

berkategori sedang dengan nilai rata-rata sebsar 60,8.

3. Bedasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh nilai

sebesar 0,981128 dan sebesar 0,404 pada taraf signifikansi 5% maka

> (0,981128 > 0,404) sehingga hipotesis penelitian

ditolak dan diterima, yang berarti terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara persepsi siswa terhadap keterampilan guru menggunakan

variasi mengajar dengan motivasi belajar siswa kelas V di SD Negeri

060855 Medan 2020/2021.

82
5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran yaitu :

1. Bagi Siswa

Siswa hendaknya berusaha untuk memiliki motivasi yang tinggi

dalam hal belajar dengan memiliki jadwal serta cara belajar yang baik

agar pengetahuan yang didapatkan semakin maksimal dalam

pembelajaran.

2. Bagi Guru

Guru diharapkan memiliki keterampilan mengajar yang baik serta

memiliki berbagai cara yang aktif dan kreatif dalam hal mengajarkan

materi kepada siswa agar siswa memahami materi yang diajarkan oleh

guru dan ilmu yang ada dapat tersampaikan kepada siswa dengan baik.

3. Bagi Sekolah

Kepala sekolah hendaknya memberikan arahan kepada seluruh guru di

SD Negeri 060855 Medan untuk meningkatkan keterampilan

mengajarnya agar ilmu yang diberikan dapat diterima oleh siswa

dengan baik.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sejenis,

diharapkan melakukan penelitian lanjutan terkait cara apa saja yang

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

83
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Artikawati, R. (2016). Hubungan Keterampilan Mengadakan Variasi terhadap

Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, 11, hlm 10-11.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. (2008). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamdani. (2011). Strategi Belajar mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Yogyakarta: Deepublish. E-book.

Hamdi, Asep Saepul. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam

Pendidikan.

Mulyasa, E. (2016). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran

Kreatif Dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nitamy, C. N. (2014). Hubungan Keterampilan Komunikasi Guru Mengajar dan

Reward System dengan Motivasi Belajar Siswa Di Sekolah Dasar. Jurnal

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, 1(1).

Pasaribu, M. F., dkk. (2020). Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap

Motivasi Belajar Siswa Di Kelas V SDN 04 Pangkatan. Jurnal Educatio

FKIP UNMA, 6(2), 375-380.

84
Rukajat, Ajat. (2018). Pendekatan Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta:

Deepublish. E-Book.

Rusman. (2014). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, Wina. (2011). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group

Sardiman. (2011). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Slameto. (2010). Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sudjana, Nana. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

Sugiono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

ALFABETA.

Sugiono. 2018. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Widiasworo, Erwin. 2016. 19 Kiat Sukses Membangkitkan Motivasi

Belajar Peserta Didik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

85
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
Nomor Butir Uji Coba Angket Persepsi Siswa Dalam Keterampilan Guru Menggunakan Variasi Mengajar
No. Resp. Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 10
2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 20
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3
4 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 8
5 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 9
6 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 17
7 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 10
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 25
9 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4
10 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 17
11 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 18
12 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 16
13 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 7
14 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 16
15 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 16
16 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 6
17 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 11
18 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 19
19 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 13
20 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 12
21 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 9
22 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 9
23 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 13
24 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 8
25 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10
26 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 9
r-hitung 0,557 0,4446 0,5244 0,2053 0,4275 0,4537 0,4802 0,4507 0,4654 0,1536 0,46 0,2576 0,4982 0,51 0,481 0,436 0,419 0,543 0,419 0,1605 0,4651 0,0327 0,4446 0,5429 0,4836 0,2197 0,1007
r-tabel 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404
Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Varians 0,258 0,2538 0,2585 0,2538 0,2462 0,2585 0,26 0,26 0,26 0,2538 0,254 0,2585 0,2585 0,26 0,235 0,205 0,235 0,258 0,235 0,2538 0,2585 0,2462 0,2538 0,2354 0,2462 0,2046 0,2538 6,715385 Jumlah Varian
28,18615 Varian Total

86
LAMPIRAN 2

Nomor Butir Uji Coba Angket Motivasi Belajar Siswa


No. Resp. Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 1 2 2 3 2 1 1 4 3 3 1 2 1 3 2 3 2 1 2 4 2 1 2 2 1 51
2 4 4 3 2 3 4 4 2 3 4 4 2 4 3 3 4 2 4 2 4 1 3 2 3 4 78
3 2 3 2 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 1 4 2 4 4 3 3 4 2 78
4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 1 2 3 4 4 3 3 2 2 3 2 4 2 4 78
5 1 1 2 2 3 2 2 1 3 3 1 4 3 4 4 2 2 2 3 4 2 1 2 1 4 59
6 2 3 2 2 3 1 2 1 2 1 2 2 4 2 3 2 2 4 3 1 3 3 4 2 2 58
7 1 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 2 4 2 1 3 3 74
8 3 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 4 2 1 3 1 2 1 2 2 1 4 3 3 1 56
9 2 3 4 3 4 2 2 3 3 4 2 3 4 1 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 79
10 3 4 2 3 2 1 3 4 1 3 4 1 3 4 1 2 3 1 2 1 4 1 1 4 2 60
11 1 4 1 2 2 1 3 2 1 1 1 2 1 2 3 2 3 1 2 1 1 2 2 1 1 43
12 3 2 2 3 1 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3 2 2 3 4 2 4 71
13 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 1 3 3 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 83
14 4 2 1 2 1 4 3 3 2 2 2 2 3 4 4 3 1 2 1 2 2 1 3 2 2 58
15 3 2 2 4 1 2 1 1 1 2 3 3 4 2 2 2 3 4 1 2 1 1 1 2 2 52
16 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 1 2 3 4 4 2 4 3 1 78
17 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4 3 4 2 1 3 3 71
18 3 4 1 3 3 4 3 3 3 4 2 1 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 2 2 4 72
19 2 2 3 1 3 4 4 1 3 3 2 4 1 3 1 3 2 1 2 3 1 1 1 1 1 53
20 4 4 2 3 3 2 1 2 4 3 2 3 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 3 2 2 72
21 2 2 3 2 2 2 1 2 4 4 3 3 3 4 2 2 2 3 4 4 3 3 1 1 2 64
22 4 3 3 2 1 3 3 2 1 2 3 1 4 4 4 4 2 3 1 3 3 4 4 4 2 70
23 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3 4 2 4 3 2 2 4 1 3 4 1 4 4 2 3 68
24 3 1 2 1 1 3 2 4 2 3 1 4 1 3 2 2 4 2 1 3 3 3 1 3 3 58
25 3 4 3 1 3 2 3 2 1 1 3 4 2 2 3 4 2 2 1 4 3 1 1 2 4 61
26 2 3 3 2 2 4 3 2 2 4 1 2 3 3 1 1 3 4 1 2 3 1 2 4 3 61
r-hitung 0,4383 0,448 0,5286 0,477 0,457 0,4455 0,4175 0,4281 0,4702 0,5204 0,46 -0,2 0,4718 0,1084 0,4379 0,5411 0,0661 0,4722 0,4523 0,4273 0,5487 0,4646 0,4407 0,467 0,5013
r-tabel 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404 0,404
Tidak Tidak Tidak
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid
Varians 1,0215 1,0338 0,74 0,82 0,942 1,3246 0,9415 1,1954 0,8985 0,8262 1,06 1,1338 1,0415 0,8554 1,0154 0,9246 0,9662 1,2938 1,0354 1,1938 1,2754 1,2754 1,4538 0,98 1,2138 26,46154 Jumlah Varian
111,4462 Varian Total

87
LAMPIRAN 3

UJI RELIABILITAS ANGKET

VARIABEL X
KRITERIA PENGUJIAN

Nilai Nilai
Kesimpulan
Acuan Cronbach`s
0,7 0,791046844 Reliabel

Dasar Pengambilan Kesimpulan

Jika Nilai Cronbach`s Alpha > 0,70 maka berkesimpulan Reliabel

Jika Nilai Cronbach`s Alpha < 0,70 maka berkesimpulan Tidak Reliabel

VARIABEL Y
KRITERIA PENGUJIAN

Nilai Nilai
Kesimpulan
Acuan Cronbach`s
0,7 0,733232808 Reliabel

Dasar Pengambilan Kesimpulan

Jika Nilai Cronbach`s Alpha > 0,70 maka berkesimpulan Reliabel

Jika Nilai Cronbach`s Alpha < 0,70 maka berkesimpulan Tidak Reliabel

88
LAMPIRAN 4

ANGKET PERSEPSI SISWA DALAM KETERAMPILAN GURU MENGGUNAKAN


VARIASI MENGAJAR

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian Angket:

1. Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang dapat menunjukkan gambaran


mengenai keterampilan guru menggunakan variasi mengajar
2. Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan teliti.
3. Berilah tanda centang (√) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan situasi
belajar yang sebenarnya.

Terdapat 2 pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan, yang memiliki
pengertian sebagai berikut:

Ya : Apabila butir pernyataan sesuai dengan yang siswa alami.

Tidak : Apabila butir pernyataan tidak sesuai dengan yang siswa alami.

89
No. Pernyataan Pilihan Jawaban

Ya Tidak

1 Saya dapat mendengar penjelasan guru dengan baik


karena guru menjelaskan dengan volume suara yang
jelas dan keras.

2 Saya lebih mudah memahami materi pelajaran karena


guru melakukan gerakan anggota badan saat
menjelaskan materi.

3 Saya lebih mudah memahami materi pelajaran ketika


guru mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari.

4 Saya dapat memahami penjelasan guru dengan baik


karena guru menyampaikan materi dengan ritme suara
yang tepat dan tidak terlalu cepat.

5 Saya mampu mamahami materi pelajaran saat guru


menjelaskan dengan menggunakan media pembelajaran
karena mampu memberikan gambaran suatu objek
dengan lebih jelas.

6 Saya akan lebih fokus untuk memahami penjelasan guru


apabila guru memberikan waktu senyap beberapa saat
setelah menjelaskan materi.

7 Saya mampu memahami pertanyaan yang diberikan


oleh guru karena guru bertanya dengan mengggunakan
bahasa yang tepat.

8 Saya lebih memahami materi pelajaran ketika saya


melakukan percobaan langsung yang dibimbing oleh
guru

9 Saya lebih mudah memahami materi pelajaran karena


guru menggunakan media gambar yang sesuai dalam
menyampaikan materi pelajaran.

10 Saya lebih senang melakukan kegiatan belajar dengan

90
cara berkelompok

11 Saya termotivasi untuk mendengarkan penjelasan guru


karena guru menggunakan media gambar yang menarik
pada saat menjelaskan materi.

12 Saya lebih mudah memahami materi pelajaran melalui


video pembelajaran yang disiapkan oleh guru.

13 Saya akan lebih fokus untuk mendengarkan penjelasan


guru ketika guru melihat kearah saya saat menjelaskan
materi

14 Saya mampu menandai hal-hal penting terkait materi


pelajaran karena guru memberikan penekanan suara
pada hal-hal yang penting saat menjelaskan.

15 Guru memberikan perhatian yang lebih kepada siswa


yang kurang mampu dalam memahami materi pelajaran.

16 Saya lebih mudah memahami materi pelajaran saat guru


menggunakan benda yang sebenarnya untuk
menjelaskan materi pelajaran.

17 Saya tidak merasa bosan saat guru menjelaskan karena


guru melakukan perpindahan posisi dalam mengajar.

18 Saya lebih mudah memahami materi pelajaran karena


guru menggunakan alat peraga dalam menjelaskan
materi.

19 Guru memberikan perhatiannya kepada siswa selama


proses pembelajaran berlangsung.

20 Saya tidak merasa bingung apabila ada yang tidak saya


mengerti terkait materi pelajaran karena guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

91
LAMPIRAN 5

ANGKET MOTIVASI BELAJAR

Nama :

Kelas :

Petunjuk Pengisian Angket:

1. Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang dapat menunjukkan gambaran


mengenai motivasi belajar Anda.
2. Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan teliti.
3. Berilah tanda centang (√) pada salah satu pilihan jawaban yang sesuai dengan
perilaku Anda.

Terdapat 4 pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan, yang memiliki
pengertian sebagai berikut:

SS : Menunjukkan bahwa pernyataan tersebut SANGAT SESUAI dengan


perilaku Anda

S : Menunjukkan bahwa pernyataan tersebut SESUAI dengan perilaku Anda

TS : Menunjukkan bahwa pernyataan tersebut TIDAK SESUAI dengan perilaku


Anda

STS : Menunjukkan bahwa pernyataan tersebut SANGAT TIDAK SESUAI


dengan perilaku Anda

92
No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya akan bertanya kepada guru apabila


ada materi pelajaran yang tidak saya
pahami.

2 Saya yakin bisa memahami materi


pelajaran yang dijelaskan oleh guru.

3 Saya selalu mendengarkan penjelasan


materi pelajaran oleh guru dengan baik.

4 Saya menulis rangkuman atau membuat


ringkasan yang penting pada saat belajar.

5 Saya membuat kesimpulan mengenai


pembelajaran yang telah dijelaskan.

6 Saya mengerjakan semua tugas yang


diberikan oleh guru sampai selesai.

7 Saya mengumpulkan tugas yang diberikan


oleh guru dengan tepat waktu.

8 Saya tidak akan menunda untuk


mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru.

9 Bila saya tidak mampu mengerjakan suatu


tugas dalam sekali pengerjaan, saya akan
terus berusaha mengerjakan tugas itu
sampai berhasil.

10 Saya mempelajari kembali materi


pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru
ketika ada waktu luang.

11 Saya suka membaca buku pelajaran dalam


waktu yang lama.

12 Saya menandai bagian penting dalam buku


pelajaran mengenai materi.

13 Jika mengalami kesulitan dalam


mempelajari materi, saya akan berusaha
untuk mencari solusinya.

14 Saya lebih senang dengan hasil pekerjaan


saya sendiri dibandingkan dengan

93
pekerjaan yang dibantu oleh orang lain.

15 Saya senang mencari informasi yang


berhubungan dengan materi pelajaran
karena dapat menambah pengetahuan saya

16 Saya telah membuat jadwal belajar saat di


rumah, sehingga saya mengetahui kapan
saya harus belajar.

17 Saya suka mengerjakan soal-soal yang ada


di buku tanpa harus menunggu arahan dari
guru.

18 Saya suka menyampaikan pendapat saya


mengenai materi pelajaran dengan baik.

19 Saya suka mencari dan mengerjakan soal-


soal yang sulit untuk mengasah
kemampuan saya.

20 Saya akan berusaha untuk mengerjakan


soal-soal yang sulit hingga menemukan
penyelesaiannya.

21 Saya suka membaca ulang materi


pelajaran yang telah diberikan dalam
waktu yang lama.

22 Saya selalu mencatat bagian penting dari


materi pelajaran yang diberikan

94
LAMPIRAN 6

DATA PENELITIAN ANGKET PERSEPSI SISWA DALAM KETERAMPILAN GURU MENGGUNAKAN VARIASI MENGAJAR
Nomor Butir Angket Persepsi Siswa Dalam Keterampilan Guru Menggunakan Variasi Mengajar Jumlah
No. Resp. Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Kuadrat
1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 10 100
2 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 15 225
3 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 12 144
4 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 169
5 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 12 144
6 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 16 256
7 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 16 256
8 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 14 196
9 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 15 225
10 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 11 121
11 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 12 144
12 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 13 169
13 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 15 225
14 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 14 196
15 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 8 64
16 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 13 169
17 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 9 81
18 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 10 100
19 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 11 121
20 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 10 100
21 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 6 36
22 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 9 81
23 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 12 144
24 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 12 144
∑x 13 9 16 13 15 14 14 16 11 18 15 17 13 14 13 15 14 14 18 16 288 3610
(x)^2 169 81 256 169 225 196 196 256 121 324 225 289 169 196 169 225 196 196 324 256

95
LAMPIRAN 7
DATA PENELITIAN ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA
No. Nomor Butir Angket Motivasi Belajar Siswa Jumlah
Total
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Kuadrat
1 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 1 3 2 4 3 3 2 2 2 3 2 3 62 3844
2 2 3 4 2 3 4 3 2 3 4 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 63 3969
3 4 4 3 4 4 4 2 4 1 3 4 4 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 59 3481
4 4 2 3 2 2 3 4 4 2 3 4 2 1 4 4 3 4 2 3 4 4 4 68 4624
5 4 3 1 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 1 4 2 2 2 4 4 4 3 62 3844
6 1 4 3 4 3 4 2 1 3 4 1 3 4 1 3 2 2 4 3 3 2 4 61 3721
7 4 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 4 2 4 1 3 2 3 2 64 4096
8 3 2 3 4 3 4 2 4 1 3 4 3 2 1 3 2 2 3 2 4 2 4 61 3721
9 4 4 4 3 2 3 1 2 1 4 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 63 3969
10 2 2 4 4 1 4 2 4 4 2 3 2 4 1 4 2 2 3 2 1 4 2 59 3481
11 3 4 1 4 3 1 4 4 1 4 1 1 1 4 3 2 2 2 3 4 3 3 58 3364
12 3 3 1 3 4 4 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 65 4225
13 4 4 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 67 4489
14 4 1 3 1 3 4 1 2 3 4 2 2 3 4 4 3 4 3 2 2 4 2 61 3721
15 3 2 3 4 2 1 1 3 1 1 2 2 4 3 3 3 3 4 2 1 2 2 52 2704
16 3 2 4 2 2 2 3 4 2 4 3 4 3 1 2 4 1 2 2 3 3 3 59 3481
17 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 3 1 3 2 3 2 4 4 2 3 4 2 60 3600
18 3 2 1 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 4 2 2 2 4 3 2 2 2 60 3600
19 2 2 1 2 3 4 3 4 3 4 2 3 4 2 4 3 2 3 3 3 2 3 62 3844
20 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 2 4 2 2 2 4 4 3 3 2 3 1 66 4356
21 2 1 3 3 2 2 1 3 4 4 3 2 3 1 2 2 3 3 4 4 1 3 56 3136
22 4 4 1 2 1 3 2 2 1 2 3 3 4 4 4 3 1 2 1 3 2 2 54 2916
23 3 3 2 3 2 1 3 2 3 3 4 3 4 4 2 1 2 4 2 4 4 3 62 3844
24 3 3 2 1 1 3 2 4 2 3 1 4 1 4 2 1 3 3 3 2 3 4 55 3025
∑x 76 69 65 69 60 73 60 73 58 75 60 67 71 64 71 59 61 67 63 66 66 66 1459 89055
(x)^2 5776 4761 4225 4761 3600 5329 3600 5329 3364 5625 3600 4489 5041 4096 5041 3481 3721 4489 3969 4356 4356 4356

96
LAMPIRAN 8

PERHITUNGAN STATISTIK DASAR VARIABEL

Persepsi Siswa Dalam Keterampilan Guru Menggunakan Variasi Mengajar (X)

Perhitungan statistik dasar meliputi: Tabel distribusi frekuensi, rata-rata/mean ( ̅ ),


varians ( ), standar deviasi (SD), median, dan modus. Perhitungan statistik dasar persepsi
siswa dalam keterampilan guru menggunakan variasi mengajar adalah sebagai berikut:

a. Menyusun data untuk tabel distribusi

Menyusun data dari yang terkecil ke terbesar

6 8 9 9 10 10 10 11 11 12

12 12 12 12 13 13 13 14 14 15

15 15 16 16

b. Menentukan rentang nilai

Berdasarkan data di atas, maka diperoleh nilai terbesar = 16 dan nilai terkecil = 6.
Maka rentang nilai dari data tersebut, yaitu:

Rentang nilai = nilai terbesar – nilai terkecil

= 16 – 6

= 10

c. Menentukan banyak kelas

Rumus untuk menentukan banyak kelas dari suatu data adalah sebagai berikut:

Banyak kelas = 1 + 3,3 (log n)


= 1 + 3,3 (log 24)
= 1 + 3,3 (1,38)
= 5,554 dibulatkan menjadi 6
d. Menentukan panjang kelas interval

Rumus menentukan panjang kelas interval adalah sebagai berikut:

Panjang Kelas =

97
=

= 1,67 dibulatkan menjadi 2


e. Tabel Frekuensi

Berikut ini adalah tabel frekuensi dari data yang telah didapat.

No. Kelas Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase


Interval kumulatif
1 6-7 1 4,20% 1 4,20%
2 8-9 3 12,50% 4 16,70%
3 10-11 5 20,80% 9 37,50%
4 12-13 8 33,40% 17 70,90%
5 14-15 5 20,80% 22 91,70%
6 16-17 2 8,30% 24 100%
Jumlah 24 100% 24 100%
f. Nilai angket siswa
∑x = 288
∑ = 3610
N = 24
 Rata-rata
̅=

̅ = 12

 Menentukan varians

= (√ )

= (√ )

= 6,7 dibulatkan menjadi 7


 Simpangan baku

S=√

S=√

S = 2,6

98
LAMPIRAN 9

PERHITUNGAN STATISTIKA DASAR VARIABEL

Motivasi Belajar (Y)

a. Menyusun data untuk tabel distribusi

Menyusun dari yang terkecil ke terbesar

52 54 55 56 58 59 59 59 60 60

61 61 61 62 62 62 62 63 63 64

65 66 67 68

b. Menentukan rentang nilai

Berdasarkan data di atas diperoleh data terbesar adalah 50 dan data terkecil
adalah 61.

Rentang nilai = data terbesar – data terkecil

= 68 - 52

= 16

c. Menentukan banyak kelas

Rumus untuk menentukan banyak kelas dari suatu data adalah sebagai berikut:

Banyak kelas = 1 + 3,3 (log n)

= 1 + 3,3 (log 24)

= 1 + 3,3 (1,38)

= 5,554 dibulatkan menjadi 6

d. Menentukan panjang kelas interval

Rumus menentukan panjang kelas interval adalah sebagai berikut:

Panjang Kelas =

99
= 2,67 dibulatkan menjadi 3

e. Tabel Frekuensi

Berikut ini adalah tabel frekuensi dari data yang telah didapat.

No Kelas Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase


Interval Kumulatif
1 52-54 2 8,30% 2 8,30%
2 55-57 2 8,30% 4 16,60%
3 58-60 6 25% 10 41,60%
4 61-63 9 37,50% 19 79,10%
5 64-66 3 12,60% 22 91,70%
6 67-69 2 8,30% 24 100%
Jumlah 24 100%

f. Nilai angket siswa


= 1459
= 89.055
N = 24
 Rata- rata
̅ =

̅= = 60,8

 Mencari varians

= (√ )

= (√ )

= 15,6 dibulatkan menjadi 16


 Simpangan baku

S=√

S=√

S = 3,9

100
LAMPIRAN 10
KATEGORI VARIABEL
Persepsi Siswa Dalam Keterampilan Guru Menggunakan Variasi Mengajar (X)

Pengetahuan variabel persepsi siswa dalam keterampilan guru menggunakan variasi


mengajar (X) sebagai berikut :

 M + 1 SD = tinggi
 M sampai M + 1 SD = sedang
 M- 1 SD sampai M = cukup
 M – 1 SD = rendah
Dimana :
= 288

= 3.610

= 82.944

N = 24
Maka pertama mencari M dengan menggunakan rumus ;

M=

M=

M = 12
Kemudian mencari rumus SD dengan rumus :

SD = (√ )

SD = (√ )

SD =√

SD = 2,6
Berdasarkan hasil hitungan di atas, selanjutnya dapat di tentukan hasil masing-masing skor
kategori :
1. Kategori tinggi = M + 1 SD

101
= 12 + 1 (2,6)

= 14,6 dibulatkan menjadi 15

Untuk itu, terdapat 5 dengan kategori tinggi.


2. Kategori sedang = M sampai M + 1 SD

= 12 12 + 1 (2,6)

= 12 14,6 dibulatkan menjadi 12 sampai 15

Untuk itu, terdapat 10 dengan kategori sedang


3. Kategori cukup = M- 1 SD sampai M

= 12 – 1 (2,6) 12

= 9,4 sampai kurang 12 dibulatkan menjadi 9 sampai 12

Untuk itu, terdapat 5 dengan kategori cukup


4. Kategori rendah = M – 1 SD

= 12 – 1(2,6)

= 9,4 dibulatkan 9

Untuk itu, terdapat 4 dengan kategori rendah

102
LAMPIRAN 11
KATEGORI VARIABEL
Motivasi Belajar Siswa (Y)

Pengetahuan variabel persepsi siswa dalam keterampilan guru menggunakan variasi


mengajar (X) sebagai berikut :

 M + 1 SD = tinggi
 M sampai M + 1 SD = sedang
 M- 1 SD sampai M = cukup
 M – 1 SD = rendah
Dimana :
= 1459

= 89.055

= 2.128.681

N = 24
Maka pertama mencari M dengan menggunakan rumus ;

M=

M=

M = 60,8
Kemudian mencari rumus SD dengan rumus :

SD = (√ )

SD = (√ )

SD =√

SD = 3,9
Berdasarkan hasil hitungan di atas, selanjutnya dapat di tentukan hasil masing-masing skor
kategori :
1. Kategori tinggi = M + 1 SD

103
= 60,8 + 1 (3,9)

= 64,7 dibulatkan menjadi 65

Untuk itu, terdapat 4 dengan kategori tinggi.


2. Kategori sedang = M sampai M + 1 SD

= 60,8 60,8 + 1 (3,9)

= 60,8 64,7 dibulatkan menjadi 61 sampai 65

Untuk itu, terdapat 10 dengan kategori sedang


3. Kategori cukup = M- 1 SD sampai M

= 60,8 – 1 (3,9) 60,8

= 56,9 sampai kurang 60,8 dibulatkan menjadi 57 sampai 61

Untuk itu, terdapat 6 dengan kategori cukup


4. Kategori rendah = M – 1 SD

= 60,8 – 1 (3,9)

= 56,9 dibulatkan 57

Untuk itu, terdapat 4 dengan kategori rendah

104
LAMPIRAN 12

UJI NORMALITAS VARIABEL PERSEPSI SISWA DALAM KETERAMPILAN GURU MENGGUNAKAN VARIASI MENGAJAR
- )²
Interval . - )² . - )² S Tepi Kelas F )

6 - 7 1 6,5 6,5 31,1736 31,1736111 1 5,5 -2,56228 0,005199 0,032023 0,768563 0,06969252
8 - 9 3 8,5 25,5 12,8403 38,5208333 3 7,5 -1,78386 0,037223 0,120117 2,882809 0,00476397
10 - 11 5 10,5 52,5 2,50694 12,5347222 5 9,5 -1,00545 0,15734 0,252857 6,068579 0,18815953
12,0833333 2,56932857
12 - 13 8 12,5 100 0,17361 1,38888889 8 11,5 -0,22704 0,410197 0,299115 7,178753 0,09395033
14 - 15 5 14,5 72,5 5,84028 29,2013889 5 13,5 0,551376 0,709312 0,198894 4,773459 0,01075131
16 - 17 2 16,5 33 19,5069 39,0138889 2 15,5 1,32979 0,908206 1,319272 8,985617 5,43077285
17,5 -3,69746 2,227478
24 69 290 151,833333 24 5,79809051

hitung 5,79809051
tabel 11,0704977

UJI NORMALITAS VARIABEL MOTIVASI BELAJAR


- )²
Interval . - )² . - )² S Tepi Kelas F )

52 - 54 2 53 106 62,0156 124,03125 2 51,5 -2,38084 0,008637 0,04409 1,058169 0,83828375


55 - 57 2 56 112 23,7656 47,53125 2 54,5 -1,61897 0,052727 0,142968 3,431221 0,59698688
58 - 60 6 59 354 3,51563 21,09375 6 57,5 -0,8571 0,195695 0,26637 6,392882 0,024145
60,875 3,93769409
61 - 63 9 62 558 1,26563 11,390625 9 60,5 -0,09523 0,462065 0,285432 6,850374 0,67454603
64 - 66 3 65 195 17,0156 51,046875 3 63,5 0,666634 0,747497 0,175929 4,2223 0,35383988
67 - 69 2 68 136 50,7656 101,53125 2 66,5 1,428501 0,923426 0,062325 1,495802 0,16995278
69,5 2,190368 0,985751
24 363 1461 356,625 24 2,65775433

hitung 2,65775433
tabel 11,0704977

105
LAMPIRAN 13

Persepsi Siswa Dalam


Motivasi
No. Keterampilan Guru
Belajar
Menggunakan Variasi Mengajar
1 6 52 F-Test Two-Sample for Variances
2 8 54 Persepsi Siswa dalam keterampilan Motivasi
3 9 55 Guru Menggunakan Variasi Mengajar Belajar
4 9 56 Mean 12 60,79166667
5 10 58 Variance 6,695652174 15,65036232
6 10 59 Observations 24 24
7 10 59 df 23 23
8 11 59 F 0,427827295
9 11 60 P(F<=f) one-tail 0,023563451
10 12 60 F Critical one-tail 0,496419613
11 12 61
12 12 61 F = 0,427 F < F Critical
13 12 61 F Critical = 0,496 0,427 < 0,496 = Homogen
14 12 62
15 13 62
16 13 62
17 13 62
18 14 63
19 14 63
20 15 64
21 15 65
22 15 66
23 16 67
24 16 68

106
LAMPIRAN FOTO

Foto Bersama Kepala Sekolah dan Guru Kelas V SD Negeri 060855

107

Anda mungkin juga menyukai