Anda di halaman 1dari 74

UPAYA MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK

MENGENAL HURUF BESAR DAN KECIL USIA 5-6 TAHUN


DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B Paud Dinul Hasanah)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Menempuh Ujian Skripsi

Oleh :

DEASY OCTAVIA

Disusun Oleh :

DEASY OCTAVIA

NPM : 1526202013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) SITUS BANTEN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayah – nya kepada kita semua. Shalawat serta

salam marilah kita curahkan kepada nabi muhamad SAW. Pada keluarganya,

sahabatnya serta kita sebagai ummatnya.

Dengan rahmat Allah SWT. Dan usaha yang sugguh - sungguh dari penulis

sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi skripsi ini yang berjudul

“UPAYA MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK

MENGENAL HURUF BESAR DAN KECIL USIA 5-6 TAHUN DENGAN

MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL (Penelitian Tindakan Kelas Pada

Anak Kelompok B Paud Dinul Hasanah)” dan menyusun skripsi ini penulis

banyak menemukan kesulitan sehingga menghambat terselesaikannya penulisan

skripsi tersebut, namun atas bantuan dan dukungan dari keluarga, teman dan

berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan penysunan skripsi ini.

Sehubugan dengan hal tersebut, dalam kesempatan ini penyusun

menyampaikan terimakasih kepada :

1. H.Herli Salim,Ph.D selaku ketua yayasan (STKIP) Situs Banten sekaligus

sebagai pembimbing I dalam penyusunan skripsi.

2. Drs. Ahmad Sugeng, M.Pd, selaku Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Situs Banten.

3. Nuryati, MP.d, selaku kepala Prodi PG PAUD memberikan arahan pada

penulis dalam mendukung penyusunan skripsi ini.

4. Para Dosen Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Situs Banten

i
5. Astuti,S.Pd.I sebagai Kepala Sekolah PAUD Dinul Hasanah & Dewan

Guru yang yang telah memberikan kesempatan dan kerja samanya kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

6. Kedua orangtua yang sangat ku cintai, yang telah memotivasi dan mendo`a

kan dalam setiap langkahku.

7. Teman-teman seperjuangan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Situs Banten. Khususnya Program Studi Pendidikan Anak Usia

dini yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil dalam

penulisan Skripsi ini.

Dengan segala kesungguhan dan kerendahan hati penulis menyadari

masih banyak kekurangan dalam penulisan Skripsi ini yang jauh dengan kata

sempurna, oleh sebab itu kami terbuka dengan kritik dan saran yang bersifat

membangun dengan harapan dapat diperbaiki dimasa yang akan datang. Skripsi

ini adalah karya kecil yang harapannya semoga dapat menyumbangkan ilmu

pengetahuan baru pada dunia pendidikan. Semoga dengan hadirnya karya kecil

ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, bagi pembaca, dan bagi penulis

khususnya. Atas segala kekeliruan dan kesalahan yang kami lakukan baik dalam

penulisan maupun dalam penyajiannya.

Serang, 08 Januari 2020

Deasy Octavia
NPM. 1526202013

ii
LEMBAR PENGESAHAN
UPAYA MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK
MENGENAL HURUF BESAR DAN KECIL USIA 5-6 TAHUN
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok B Paud Dinul Hasanah)

Oleh :

Nama Mahasiswa : Deasy Octavia

NPM : 1526202013

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

H. Heri Salim,Ph.D
NIDN.0022105902

Pembimbing II

Nuryati, M.Pd
NIDN.04055117704

Mengetahui

Ketua STKIP SITUS Banten Kepala Program Studi

Drs. H.Ahmad Sugeng,M.Pd Nuryati,MP.d


NIDN. 9904202239 NIDN.0405117704

iii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Motto :

“Jawaban Dari Sebuah Keberhasilan Adalah Terus Belajar Dan Tak Kenal

Putus Asa”

" Jangan Kamu Berputus Asa Dari Rahmat Allah. Sesungguhnya Tiada

Berputus Asa Dari Rahmat Allah, Melainkan Kaum Yang Kafir." (Q.S.

Yusuf:87)

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

1. Kedua orang tua ku, ibu dan bapak yang selalu merawat, mendidik,

membimbing serta selalu mendoakan ku agar kehidupan ku selalu dalam

lindungan dan mendapatkan ridho allah SWT.

2. Kakek dan nenek ku yang semoga sehat, panjang umur sampai melihat

diriku sukses dan semoga selalu dalam lindungan Allah SWT.

iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Deasy Octavia

NPM : 1526202013

Program studi : pendidikan anak usia dini (PAUD)

Institusi : Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP )

Situs Banten

Dengan ini menyatakan, bahwa skripsi yang berjudul : “Upaya

Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak Mengenal Huruf Besar Dan Kecil Usia

5-6 Tahun Dengan Menggunakan Media Audio Visual”. Adalah benar merupakan

hasil karya saya dan bukan merupakan plagiat dari karya orang lain. Jika

kemudian hari terbukti meruapakan tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain

secara keseluruhan atau sebagian besar, maka skripsi ini dan gelar yang diperoleh

karenanya batal demi hukum.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan rasa

tanggung jawab sebagai anggota masyarakat ilmiah.

Serang, 08 januari 2021


Yang menyatakan

Deasy Octavia
NPM. 1526202013

v
Judul : Upaya Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak Mengenal Huruf Besar
Dan Kecil Usia 5-6 Tahun Dengan Menggunakan Media Audio Visual
Nama : Deasy Octavia
Prodi : Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD)
Email : deasyoctavia.smf@gmail.com

ABSTRAK
Skripsi a.n Deasy Octavia, NPM : 1526202013, dengan judul : “Upaya
Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak Mengenal Huruf Besar Dan Kecil Usia
5-6 Tahun Dengan Menggunakan Media Audio Visual”.
Penelitian ini dilatar belakangi dengan tingkat konsentrai anak yang lemah
dalam memperhatikan pelajaran sehingga mempengaruhi pembelajaran di kelas
dengan permasalah tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan fokus
untuk meningkatkan konsentrasi anak menggunakan media audio visual,
konsentrasi belajar merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan dan
menjaga pikiran terhadap suatu hal. Sedangkan media audio visual adalah suatu
perantara pembelajaran yang dapat menunggapkan objek dan peristiwa seperti
keadaan yang sesungguhnya melalui gambar, video dan suara yang terpadu secara
harmoni. berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan upaya meningkatkan
Konsentrasi Belajar Anak Mengenal Huruf Besar dan Kecil Usia 5-6 Tahun
Dengan Menggunakan Media Audio Visual di PAUD Dinul Hasanah sudah
telaksana dengan efektif sehingga terdapat peningkatan konsentrasi pada anak
kelompok B dengan tingkat presentase pada setiap siklusnya. Pada awal penelitian
prasiklus tingkat konsentrasi anak rata-rata berkisar 38%, pada siklus I rata-rata
konsentasi anak pada 70,8% , sedangkan pada siklus II tercapai rata-rata tingkat
konsetrasi anak yaitu 95,8%. Tidak hanya itu hasil hasil tes anak dalam mengenal
dan membedakan huruf besar dan kecil dapa dilihat di setiap siklusnya, siklus I
mencapai rata-rata sebesar 62,5% sedangkan pada siklus II mencapai rata-rata
100%. Artinya terdapat peningkatan yang signifikan konsentrasi anak pada
kelompok B dengan menggunakan media audio visual.

Kata kunci : Konsentrasi belajar, media audio visual

vi
Title : Efforts to Improve the Concentration of Learning for Children in
Recognizing Upper and Lowercase letters aged 5-6 years using
audio visual media
Name : Deasy Octavia
Study : Early Childhood Education (PG PAUD)
Email : deasyoctavia.smf@gmail.com

ABSTRACT
Thesis a.n Deasy Octavia, NPM: 1526202013, with the title: "Efforts to
Increase the Concentration of Learning for Children to Know Big and Small
Letters Ages 5-6 Years Using Audio Visual Media".
This research is motivated by the level of concentration of children who
are weak in paying attention to lessons so that it affects learning in the classroom
with these problems, the researchers conducted research with a focus on
increasing children's concentration using audio-visual media, learning
concentration is an ability to focus and keep the mind on something. Meanwhile,
audio-visual media is an intermediary for learning that can display objects and
events such as the real situation through images, videos and sounds that are
integrated in harmony. based on the results of research implementation efforts to
increase Children's Learning Concentration in Recognizing Upper and Small
Letters. Age 5-6 Years Using Audio Visual Media in Dinul Hasanah PAUD has
been implemented effectively so that there is an increase in concentration in group
B children with a percentage level in each cycle. At the beginning of the pre-cycle
research, the average concentration level of children was around 38%, in the first
cycle the average concentration of children was 70.8%, while in the second cycle
the average concentration level of children was achieved, namely 95.8%. Not only
that, the results of children's tests in recognizing and differentiating uppercase and
lowercase letters can be seen in each cycle, cycle I reached an average of 62.5%
while in cycle II it reached an average of 100%. This means that there is a
significant increase in the concentration of children in group B using audio visual
media.

Keywords: Learning concentration, audio visual media

vii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................iii

LEMBAR PERSEMBAHAN / MOTTO........................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN.............................................................................v

ABSTRAK......................................................................................................vi

DAFTAR ISI..................................................................................................viii

DAFTAR TABEL...........................................................................................x

DAFTAR GAMBAR......................................................................................xi

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah..................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................2

C. Tujuan Penelitian............................................................................3

D. Kegunaan Penelitian........................................................................3

E. Pembatasan Masalah.......................................................................4

F. Penjelasan Istilah.............................................................................4

BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................6

A. Kerangka Teoritis............................................................................6

B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan...............................................21

C. Anggapan Dasar Dan Hipotesis.....................................................23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................24

A. Lokasi Dan Subjek Penelitian........................................................24

B. Desain Penelitian ...........................................................................25

viii
C. Alur Penelitian...............................................................................26

D. Kisi-Kisi Dan Instrumen Penelitian...............................................29

E. Pengembangan Instrumen..............................................................32

F. Teknik pengumpulan data..............................................................33

G. Pendekatan Penelitian....................................................................34

H. Jadwal Penelitian............................................................................36

BAB IV PENGOLAHAN DAN TEMUAN PENELITIAN..........................37

A. Gambaran Umum Objek Penelitian...............................................37

B. Pengolahan Hasil Penelitian...........................................................43

C. Analisis Temuan Hasil Penelitian..................................................52

Bab V KESIMPULAN REKOEMDASI DAN IMPLIKASI........................56

A. Kesimpulan.........................................................................................56

B. Rekomendasi.......................................................................................57

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................58

LAMPIRAN – LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen........................................................................29

Tabel 3.2 Persentase Kesesuaian....................................................................30

Tabel 3.3 Instrumen Penilaian Konsentarsi Anak..........................................31

Tabel 3.4 Jadwal Penyusunan Tugas Akhir....................................................36

Tabel 4.1 Profil Sekolah……….....................................................................37

Tabel 4.2 Data Fisik PAUD Dinul Hasanah...................................................39

Tabel 4.3 Sarana dan Prasarana Sekolah........................................................40

Tabel 4.4 Stuktur Kepengurusan Paud Dinul Hasanah..................................41

Tabel 4.5Daftar Tenaga Kependidikan PAUD Dinul Hasanah .....................43

Tabel 4.1Observasi Presentase Konsentrasi Anak Pada Pra Siklus ...............45

Tabel 4.7Hasil Observasi Konsentrasi Anak Pada Siklus I............................47

Tabel 4.8 Hasil Tes Belajar Anak pada Siklus I.............................................48

Tabel 4.9 Hasil Observasi Konsentrasi Anak Pada Siklus II..........................51

Tabel 4.10 Hasil Tes Belajar Anak pada Siklus II..........................................51

Tabel 4.11i Data Hasil Belajar Menggunakan Media Audio Visual..............54

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Desain (PTK) Model Kemmis dan Taggart..................................25

Gambar 3.2 Alur Penelitian Tindakan Kelas....................................................26

Gambar 4.1 Rekapitulasi Hasil Observasi siklus I dan siklus II.......................53

Gambar 4.2 Hasil Observasi Anak Mengenal Huruf .......................................55

xi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan

martabat manusia, melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang

hayat. Pendidikan mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua

untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya, serta

keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan

fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama dengan sebaik-baiknya (Husien,

2017:53).

Manusia harus bisa menjaga kelestarian lingkungan hidupnya,

sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ar-Rum ayat 41-42 yang

artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan

sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang

benar). Katakanlah (Muhammad), “bepergianlah di bumi, lalu lihatlah

bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah

orang-orang yang menyekutukan (Allah)”.

Kandungan ayat tersebut adalah penegasan Allah bahwa berbagai

kerusakan yang terjadi di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan

manusia sendiri. Oleh karena itu, hendaklah manusia menghentikannya dan

mau kembali ke jalan yang benar, yaitu menggantinya dengan perbuatan-

1
2

perbuatan baik. Allah SWT menyeru manusia supaya mengambil pelajaran.

Hal tersebut lebih berfokus kembali setelah diamanatkan bahwa tujuan

pendidikan nasional adalah meningkatkan mutu pendidikan nasional pada

setiap jenjang pendidikan (Husien, 2017:62).

Dengan demikian, perlu adanya proses pembelajaran yang baik

sehingga dapat mengantarkan manusia menuju taraf nilai yang diharapkan.

Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, dalam

konsep ini, pengetahuan dilaksanakan dengan cara mentransfer pengetahuan

kepada anak. Analisa yang penulis lakukan pada hari Senin, 2 Maret 2020 di

PAUD Dinul Hasanah, bahwa anak kelompok B susah berkonstrasi ketika

belajar. Penulis memilih menerapkan media audio visual dengan tujuan agar

anak dapat berkonsetrasi dalam memahami pembelajaran yang di ajarkan oleh

guru.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pembatas masalah diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini diantara lain sebagai berikut :

1. Bagaimana upaya meningkatkan konsentrasi belajar anak mengenal huruf

besar dan kecil usia 5 - 6 Tahun dengan menggunakan media audio

visual pada kelompok B PAUD Dinul Hasanah Tahun Ajaran

2019/2020?

2. Apakah penggunaan audio visual dapat meningkatkan konsentrasi anak

usia 5-6 tahun pada kelompok B PAUD Dinul Hasanah Tahun Ajaran

2019/2020 ?
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini

adalah sebagai berikut untuk mengetahui konsentrasi belajar anak mengenal

huruf besar dan kecil usia 5-6 Tahun pada kelompok B dengan menggunakan

media audio visual PAUD Dinul Hasanah Tahun Ajaran 2019/2020.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Mampu menjadi salah satu sumbangan pemikiran dalam

mengoptimalkan proses belajar mengajar khususnya dikelas B anak usia

5-6 Tahun di PAUD Dinul Hasanah.

2. Manfaat Praktis

Bagi Anak Anak akan lebih aktif, kreatif, dan kemampuannya

dalam pembelajaran kurikulum 2013 akan meningkat. Memotivasi

belajar anak supaya prestasinya dapat lebih meningkat. Bagi guru

sebagai bahan pertimbangan tentang pentingnya mengupayakan metode

mengajar yang baik agar tercapai ketuntasan belajar pada peserta didik

secara optimal. Dapat memberikan pengalaman langsung untuk

memecahkan masalah secara terencana dan sistematis.


4

E. Pembatasan Masalah

Dalam pembatasan masalah pada penelitian ini antara lain jenis

penelitian yang penulis gunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

kemudian Anak usia 5-6 Tahun sebagai objek penelitian dalam penelitian ini,

jumlah sample penelitian berjumlah 6 anak, materi yang penulis sampaikan

pada penelitian ini adalah mengenal huruf besar dan kecil dan media audio

visual yaitu sejenis video animasi dengan durasi maksimal 3 menit 26 detik

merupakan alat yang digunakan untuk mengingatkan kemampuan otak anak

khususnya ketajaman otak dan daya ingat melalui media yang dapat didengar

dan dilihat.

F. Penjelasan Istilah

Media adalah suatu alat perantara atau pengantar yang berfungsi untuk

menyalurkan pesan atau informasi dari suatu sumber kepada penerima pesan.

Pendapat lain mengatakan arti media adalah segala bentuk saluran yang dapat

digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Dengan kata lain, media

dapat didefinisikan sebagai sarana untuk menyampaikan suatu pesan.

(Nurhasanah, 2013 : 16 )

Secara etimologi kata “media” berasal dari bahasa Latin, yaitu “medius”

yang artinya “tengah, perantara atau pengantar”. Istilah “media” pada

umumnya merujuk pada sesuatu yang dijadikan sebagai wadah, alat, atau

sarana untuk melakukan komunikasi. (Khoirul Anam, 2016 : 22)

Audio adalah suara atau bunyi yang dihasilkan oleh getaran pada suatu

benda, agar dapat ditangkap oleh telinga manusia yang bergetar harus minimal
20 kali/detik. Suara adalah suatu getaran yang dihasilkan oleh gesekan,

pantulan dan lain-lain, di antara benda-banda. Sedangkan gelombang adalah

gelombang yang terdiri dari Amplitudo dan juga waktu. Suara dibangun oleh

periode, Jika tidak berarti itu dikeluarkan suara. (Hernawan, 2007: 39).

Visual (komunikasi melalui penglihatan) adalah sebuah rangkaian proses

penyampaian informasi atau pesan kepada pihak lain dengan penggunaan

media penggambaran yang hanya terbaca oleh indra penglihatan. Komunikasi

visualmenkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desaingrafis,

ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya. (Ashar, 2011: 44).

Media audio visual adalah jenis media yang melibatkan indera

pendengaran dan indera penghlihatan secara bersamaan dalam satu proses.

Pesan yang disalurkan pada jenis media ini bersifat verbal dan non-verbal.

Misalnya film drama, film dokumenter, dan lain-lain.(Agus N Cahyo,2011:26)


6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kerangka Teoritis

1. Pengertian Konsentrasi Belajar

Konsentrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998: 78)

adalah “Pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal.” Dalam hal ini,

konsentrasi yang akan dibahas yakni terkait dengan konsentrasi belajar.

Selain itu Supriyo (2008: 103) berpendapat bahwa konsentrasi adalah

pemusatan perhatian, pikiran terhadap suatu hal dengan mengesampingkan

semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Anak yang tidak dapat

konsentrasi dalam belajar berarti tidak dapat memusatkan pikirannya

terhadap bahan pelajaran yang dipelajarinya. Konsentrasi dalam belajar

akan menentukan keberhasilan belajar oleh sebab itu maka setiap pelajar

perlu melatih konsentrasi dalam kegiatan sehari-hari. Saifaturrahmi

Hidayat dan Anggia Kargenti (2010 : 167) berpendapat konsentrasi

adalah pemusatan kesadaran jiwa terhadap suatu objek yang memang

disengaja. Konsentrasi juga disebut sebagai perhatian yang memusat atau

perhatian konsentratif (perhatian yang hanya ditujukan kepada satu objek

tertentu). Selain itu Sadirman (2010 : 40) menyatakan bahwa

”Konsentrasi dimaksudkan memusatkan segenap kekuatan perhatian pada

situasi belajar”. Sejalan dengan itu, Sumartno (Rachman,2010:7)

mengatakan ”Konsentrasi belajar merupakan suatu perilaku dan fokus

perhatian anak untuk dapat memperhatikan dalam setiap pelaksanaan

6
7

pembelajaran, serta dapat memahami setiap materi pelajaran yang telah

diberikan”. Konsentrasi belajar adalah pemusatan daya pikiran dan

perbuatan pada suatu objek yang dipelajari dengan menghalau atau

menyisihkan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang

dipelajari Hal tersebut senada dengan pengertian konsentrasi yang

dikemukakan oleh Slameto (2003: 86) bahwa dalam belajar,

berkonsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran

dengan mengesampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan

dengan pelajaran. Dari beberapa definisi tentang konsentrasi yang telah

disebutkan di atas, dapat disimpulkan bahwa konsentrasi belajar

merupakan suatu kemampuan untuk memfokuskan dan menjaga pikiran

terhadap suatu hal. Ketika seseorang sedang berkonsentrasi, objek yang

difokuskan hanya objek yang menjadi target utama konsentrasi, sehingga

informasi yang diperoleh hanyalah informasi yang telah dipilih. Fokus

yang ditajamkan meningkatkan kemungkinan seseorang dapat menyerap

dan memahami informasi yang didapat. Konsentrasi belajar dalam

penelitian ini adalah kemampuan anak untuk memperhatikan atau

memfokuskan diri pada guru dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga

dalam pelaksanaannya anak mampu memperoleh informasi, serta mampu

melakukan kegiatan sesuai dengan instruksi guru.

a. Ciri-ciri Anak yang Dapat Berkonsentrasi Belajar

Ciri-ciri anak yang dapat berkonsentrasi belajar berkaitan

dengan perilaku belajar yang meliputi perilaku kognitif, perilaku


8

afektif, dan perilaku psikomotor. (Tabrani Rusyan 1998: 10)

menjelaskan klasifikasi perilaku belajar yang dapat digunakan untuk

mengetahui ciri-ciri anak yang dapat berkonsentrasi belajar sebagai

berikut :

1) Perilaku kognitif, yaitu perilaku yang menyangkut masalah

pengetahuan, informasi, dan masalah kecakapan intelektual. Pada

perilaku kognitif ini, anak yang memiliki konsentrasi belajar dapat

ditengarai dengan: kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul

bila diperlukan;

a) Kesiapan pengetahuan yang dapat segera muncul bila diperlukan

b) Komprehensif dalam penafsiran informasi;

c) Mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh;

d) Mampu mengadakan analisis dan sintesis pengetahuan yang

diperoleh.

2) Perilaku afektif, yaitu perilaku yang berupa sikap dan apersepsi.

Pada perilaku ini, anak yang memiliki konsentrasi belajar dapat

ditengarai dengan:

a) Adanya penerimaan, yaitu tingkat perhatian tertentu;

b) Respon, yaitu keinginan untuk mereaksi bahan yang diajarkan;

c) Mengemukakan suatu pandangan atau keputusan sebagai

integrasi dari suatu keyakinan, ide, dan sikap seseorang.


9

b. Ciri-ciri Anak yang Tidak Dapat Berkonsentrasi Belajar

Gejala-gejala yang nampak pada anak yang mengalami kesulitan

dalam berkonsentrasi belajar dikemukakan oleh Supriyo (2008: 104),

yaitu sebagai berikut :

1) Pada umumnya anak merasa betah berjam-jam untuk duduk-duduk

untuk nonton TV dan sebagainya. (di luar kegiatan belajar) tetapi

kalau belajar sebentar sudah merasa tidak tahan.

2) Mudah kena rangsangan lingkungannya (seperti: suara radio, TV,

gangguan adik atau kakak). Kadangkala selalu mondar-mandir

kesana kemari untuk mencari perlengkapan belajar.

3) Selesai belajar tidak tahu apa yang baru saja dipelajari.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar

Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi konsentrasi belajar

anak menurut Hasbullah Tabrani (1995: 32-34) yaitu:

1) Faktor Internal. Faktor yang berasal dari individu, seperti tekad

kurang kuat dalam belajar, sifat emosi, dan reaksi terhadap

lingkungan.

2) Faktor Eksternal. Faktor yang berasal dari luar individu, seperti suara

gaduh, orang sekitar yang mengajak bicara, tempat belajar yang

bising dan ramai, tidak tersedianya alat-alat yang diperlukan, suhu

ruangan, dan cara menyusun jadwal dan urutan belajar. Kelelahan

juga menjadi bagian dari faktor eksternal, seperti kelelahan aktivitas

fisik dan mental.


10

Femi Ollivia (2010: 107) juga menyebutkan mengenai faktor

yang mempengaruhi konsentrasi belajar anak, antara lain:

1) Faktor Internal

Dari dalam diri, misalnya minat belajar yang rendah (mata pelajaran

dianggap tidak tidak menarik), perencanaan jadwal belajar yang

buruk dan kesehatan yang sedang menurun.

2) Faktor Eksternal

Berupa suasana, perlengkapan, penerangan ruangan suara dan adanya

gambar-gambar yang mengganggu perhatian.

Hendra Surya (2009: 22-24) menyebutkan penyebab timbulnya

kesulitan konsentrasi belajar antara lain:

1) Lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran.

2) Timbulnya perasaan gelisah, tertekan, marah, kuatir, takut, benci,

dan dendam.

3) Suasana lingkungan belajar yang berisik dan berantakan.

4) Kondisi kesehatan jasmani.

5) Bersifat pasif dalam belajar.

6) Tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar yang baik.

Beberapa penyebab timbulnya kesulitan berkonsentrasi belajar

menurut The Liang Gie (1997: 129) antara lain :

1) Kurangnya minat terhadap mata pelajaran yang dipelajari.

2) Gangguan keadaan sekeliling.

3) Masalah-masalah kecil yang mengganggu pikiran.


11

4) Kesenadaan suatu bahan pelajaran sehingga menimbulkan

kejenuhan.

5) Gangguan kesehatan dan keletihan badan.

Supriyo (2008: 104) menyebutkan bahwa penyebab anak tidak

dapat konsentrasi dalam belajar antara lain yaitu sebagai berikut :

1) Anak tidak mempunyai tempat tersendiri.

2) Anak mudah terpengaruh oleh situasi sekitar.

3) Dalam meja banyak gambar atau foto kekasihnya, kaca dan

sebagainya. Anak tidak merasa senang atau tidak berminat terhadap

pelajaran yang dihadapi.

4) Kemungkinan lain badan dalam keadaan lelah atau sakit.

5) Baru mengalami stress atau tekanan jiwa karena pacarnya yang

paling disayang meninggalkan dia, atau kehilangan salah satu

anggota keluarganya. Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi

konsentrasi belajar yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi anak berkonsentrasi belajar yaitu

faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor

yang berasal dari individu, seperti minat belajar yang rendah, tekad

yang kurang kuat dalam belajar maupun kesehatan yang sedang

menurun. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar

individu seperti tempat belajar yang gaduh, penerangan ataupun

gambar-gambar yang mengganggu perhatian anak.


12

d. Daya Konsentrasi Anak

Linschoten & Mansyur (1983: 28) menyatakan bahwa daya

tahan konsentrasi adalah sejauh mana individu sanggup

mempertahankan suatu derajat konsentrasi tertentu. Individu

berkonsentrasi menurut kebutuhannya, mempergunakan alat pembantu

untuk bertahan dari gangguan-gangguan, dan mengarahkan

perhatiannya pada tugas. Adi D. Adinugroho (dalam Agnes Tri

Harjaningrum 2007: 73) yang menyebutkan anak usia 4-5 tahun hanya

dapat memfokuskan diri atau belajar terstruktur dalam rata-rata rentang

waktu selama 20 menit, hal tersebut juga hanya terbatas pada hal yang

menarik minat anak.

Menurut Permendikbud137 tahun 2014 Standar Nasional PAUD

menyatakan bahwa konsentrasi belajar anak di pengaruhi oleh kognitif

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. belajar dan

pemecahan masalah, mencakup kemampuan memecahkan masalah

sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dan

diterima sosial serta menerapkan pengetahuan atau pengalaman dalam

konteks yang baru; b. berfikir logis, mencakup berbagai perbedaan,

klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab-akibat;

dan c. berfikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal,

menyebutkan, dan menggunakan konsep bilangan, mengenal huruf,

serta mampu merepresentasikan berbagai benda dan imajinasinya dalam

bentuk gambar.
13

Lingkup perkembangan sesuai tingkat usia anak meliputi aspek nilai

agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan

seni.

Pendapat lain dari Berg (dalam Sofia Hartati 2005: 11)

menyebutkan bahwa 10 menit merupakan waktu yang wajar bagi anak

usia 5 tahun atau lebih untuk dapat duduk dan memperhatikan sesuatu

secara nyaman. Dari berbagai pendapat di atas, maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa anak usia 4-6 tahun memiliki daya konsentrasi

sekitar 10-20 menit.

2. Pengertian Media Audio Visual

Menurut Ega Risma Wati (2016 : 2) mengatakan bahwa media

erat kaiannya dengan proses pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa

latin, yaitu medius. Arti kata medius adalah tengah, perantara, atau

pengantar. Dalam proses pembelajaran, media seringkali diartikan sebagai

alat-alat grafis, photografis, atau alat elektronik yang berfungsi untuk

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau

verbal. Media merupakan segala entuk alat yang dipergunakan dalam

proses penyaluran atau penyampaian informasi.

Menurut Marshall Mcluhan (2001:220) pengertian media adalah

suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain

yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. Media Audio Visual

berasal dari kata media yang berarti bentuk perantara yang digunakan oleh

manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat


14

sehingga ide, pendapat atau gagasan yang dikemukakan itu sampai kepada

penerima yang dituju.

Sementara itu Gerlach dan Ely dalam Aryad (2011 : 3)

mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah

manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat

siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam

pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media.

Sedangkan Musfiqon (2012: 28) mengungkapkan bahwa secara lebih utuh

media pembelajaran dapat digunakan sebagai perantara antara guru dan

siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien.

Asra (2007: 5.5) mengemukakan bahwa kata media dalam “media

pembelajaran” secara harfiah berarti perantara atau pengantar, sedangkan

kata pembelajaran diartikan sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk

membuat seseorang melakukan sesuatu kegiatan belajar. Media

pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media sebagai wahana

penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengondisikan seseorang

belajar.

Menurut Fleming (1987:234) media adalah penyebab atau alat

yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan

istilah mediator media menunjukan hubungan yang efektif antara dua

pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Disamping itu,

mediator dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem

pembelajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai


15

kepada peralatan paling canggih, dapat disebut media. (Azhar Arsyad,

2013:3).

Berdasarkan penjelasan di atas dapat artikan bahwa media adalah

segala bentuk saluran sebagai perantara atau pengantar pesan dari

pengirim ke penerima pesan. Media pembelajaran dapat merangsang minat

siswa untuk belajar serta membantu guru dan siswa dalam proses

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Ega Rima Wati (2016 : 44) Media audio visual merupakan media

yang dapat menampilkan unsur gambar dan suara secara bersamaan pada

saat mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media audio visual dapat

mengungkapkan objek dan peristiwa seperti keadaan yang

sesungguhnya.Perangkat yang digunakan dalam audio visual ini adalah

mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar.

Audio visual merupakan salah satu media yang menampilkan

unsur suara dan unsur gambar.Penggabungan kedua unsur inilah yang

membuat media audio visual memiliki kemampuan yang lebih baik. Audio

visual merupakan sebuah alat bantu yang dipergunakan dalam

pembelajaran untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam

penyampaian pengetahuan, sikap, dan ide dalam materi pembelajaran.

(Ega Rima, 2016 : 42). Teknologi audio visual merupakan cara

menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-

mesin mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan-pesan audio dan

visual. (Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, 2011:30).


16

Ega Rima Wati (2016 : 47) menyatakan bahwa audio visual

merupakan media yang dapat menampilkan unsur gambar dan suara secara

terpadu pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi.

Dale mengatakan media Audio Visual adalah media pengajaran

dan media pendidikan yang mengaktifkan mata dan telinga peserta didik

dalam waktu proses belajar mengajar berlangsung. Media Audio Visual

yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung

unsur gambar yang dapat dilihat, seperti rekaman video, berbagai ukuran

film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap

lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media

yang pertama dan kedua (Azhar Arsyad, 2014: 27).

Jadi dapat diartikan bahwa media audio visual adalah suatu

perantara pembelajaran yang dapat menunggapkan objek dan peristiwa

seperti keadaan yang sesungguhnya melalui gambar, video dan suara yang

terpadu secara harmoni.

a. Macam-macam media Audio Visual

Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai

arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidak

jelasan bahan yang akan disampaikan dapat dibantu dengan

menghadirkan media sebagai perantara. Salah satu teknologi dalam

proses pengajaran itu adalah memilih media pembelajaran. Media

pembelajaran menurut Rossi dan Breidle (dalam Sanjaya, 2006: 163)

adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan
17

pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan

sebagainya. Media pembelajaran inilah yang akan membantu

memudahkan siswa dalam mencerna informasi pengetahuan yang

disampaikan. Media pembelajaran menurut karakteristik

pembangkit rangsangan indera dapat berbentuk Audio (suara), Visual

(gambar), maupun Audio Visual. Menurut Rudi Bertz (dalam azhar

arsyad, 2005: 30) mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga

unsur pokok yaitu suara, visual, dan gerak. Bentuk visual itu sendiri

dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis (linier

graphic) dan symbol. Seperti umumnya media sejenis media audio

visual mempunyai tingkat efektifitas yang cukup tinggi, menurut

riset, rata-rata diatas 60% sampai 80%. Pengajaran melalui audio

visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses

belajar, seperti film, televisi, tape recorder dan proyektor visual yang

lebar.

Film merupakan media yang memiliki kemampuan besar

dalam membantu proses belajar-mengajar, film yang baik adalah film

yang dapat memenuhi kebutuhan siswa yang berhubungan dengan apa

yang dipelajari, sedangkan televisi merupakan salah satu media yag

menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio visual. Tape

recorder merupakan radio yang digunakan untuk merekam suara

dengan memakai suatu kaset di dalamnya. Dan proyektor visual

adalah salah satu jenis proyektor ayng digunakan untuk menampilkan


18

gambar pada sebuah layaratau sesuatu dengan permukaan datar (Ega

Rima,2016:47)

Jadi pengajaran melalui audio visual adalah penggunaan

materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran

serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata simbol-

simbol yang serupa. Jenis audio visual media ini mempunyai

kemampuan yang lebih baik karena meliputi kedua jenis media yang

pertama dan kedua. Media ini dibagi menjadi dua :

1. Audio visual diam : yaitu media yang menampilkan suara dan

gambar diam seperti film bingkai suara sound slides), film

rangkai suara, cetak suara.

2. Audio visual gerak : yaitu media yang dapat menampilkan

unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-

cassette.

Menurut (Sharon E. Smaldino, dkk. 2011 : 7) Media bentuk

jamak dari perantara (medium), merupakan sarana komunikasi.

Berasal dari bahasa Latin medium (“antara”), istilah ini merujuk pada

apasaja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah

penerima. Enam kategori dasar media adalah teks, audio,visual,

video, perekayasa (manipulative) (benda-benda), dan orang-orang.

Tujuan dari media adalah untuk memudahkan komunikasi dan

belajar. Enam kategori dasar media yang digunakan dalam belajar


19

media yang paling umum yang diguanakan adalah teks. Teks

merupakan anfanumerik yang mungkin ditampilkan dalam format

apapun – buku, poster, papan tulis, layar computer, dan sebagainya.

Media lainnya yang umum digunakan dalam bekajar adalah audio.

Audio mencakup apasaja yang anda bisa dengar-suara orang, musik,

suara mekanis. Suara – suara tersebut bisa langsung terdengar atau

direkam visual rutin diguanakan untuk memicu belajar. Visual

meliputi diagram pada sebuah poster,gambar pada sebuah papan tulis

putih,poto,gambar pada sebuah buku, kartun dan sebagainya. Jenis-

jenis media lainnya adalah video ini merupakan media yang

menampilkan gerakan, termasuk DVD, rekaman video, animasi

komputer, dan sebagainya.

Sejauh ini kita telah membahas teknologi dan media dari

sebuah perpekstif media merupakan kategori yang sangat luas : teks,

audio, visual, video, perekayasa. Sebauh format media meruapakan

bentuk fisik yang didalamnya pesan yang disertakan dan tampilkan.

Format media mencakup sebagai misal papan tulis penanda (visual

dan teks), slide powerpoint (teks dan visual), CD (suara dan musik),

DVD (video) dan multimedia komputer (audio, teks dan video).

Masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan yang berbeda-

beda dalam hal jenis pesan yang dapat direkam dan ditampilkan.

Ketika memilih format media, situasi atau keadaan pengajaram

(mislanya, kelompok besar, kelompok kecil atau pengajaran sendiri)


20

variable pemelajar (misalnya pembaca, bukan pembaca atau suka

mendengar), dan sifat tujuan (misalnya, kognitif, afektif, kemampuan

motoric, atau antarpersonal) harus diperhatikan kemampuan

menyajikan dari tiap-tiap format media (misalnya, visual diam, visual

bergerak, kata-kata bercetak, atau kata-kata yang disuarakan).

b. Kelebihan dan kekurangan penggunaan media audio visual

Menurut sakinah dalam artikel yang bersumber dari

(http://sakinahunpak.blogspot.com/2013/07/a_9.html.Tanggal akses

Minggu, 20 September 2020) bahwa kelebihan dan kekurangan media

audio visual sebagai berikut.

1) Kelebihan audio visual

a) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga

dapat lebih dipahami oleh para siswa, dan

memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih

baik.

b) Mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata- kata oleh guru.

Sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan

tenaga apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam

pelajaran.

c) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab

tidak hanya mendengarkan uraian guru, tapi juga aktifitas

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-


21

lain.

d) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga

dapat menumbuhkan motivasi belajar.

2) Kelemahan audio visual

a) Media audio yang lebih banyak menggunakan suara dan bahasa

verbal, hanya mungkin dapat dipahami oleh pendengar yang

mempunyai tingkat penguasaan kata dan bahasa yang baik.

b) Penyajian materi melalui media audio dapat menimbulkan

verbalisme bagi pendengar.

c) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan

secara sempurna.

B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Dalam penelitian ini ada beberapa hasil penelitian yang relevan untuk

mendukung penelitian yang dilakukan. Adapun penelitian yang relevan yang

dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ulfah Nabilla Maghfi,(2019) Dengan Judul

Penerapan Media Audio-Visual Untuk Meningkatkan Kemampun

Mengenal Huruf Anak Usia Dini Di PAUD Tsabita Kalianda Lampung

Selatan. Berdasarkan hasil Observasi, Interview dan Dokumentasi tersebut

Bahwa Penerapan media Audio-Visual (vidio) untuk meningkatkan

kemampuan mengenal huruf di PAUD Tsabita Kalianda Lampung Selatan

dapat Meningkatkan mengenal huruf Anak. perbedaan pada penelitian

yang kami lakukan adalah terletak pada variabel penelitian yakni kami
22

menggunakan variabel konsetrasi dalam penelitan dan sample penelitian

kami hanya menggunakan 6 orang anak kelompok B serta kami

menggunakan lembar observasi untuk mengukur konsetrasi anak dalam

memperhatikan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Mira Anggra Ningrum, (2018) dengan

judul Mengembangkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media

Pembelajaran Audio Visual Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 16

Ngringo, Jaten, Karanganyar Tahun Ajaran 2017/2018. Hasil dari analisis

dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai kemampuan membaca

permulaan setelah diadakannya tindakan.pratondakan menunjukkan hasil

35%, siklus I meningkat menjadi 59%, dan mencapai hasil optimal pada

siklus II sebesar 82%. Simpulan dari penelitian ini adalah penggunaan

media pembelajaran audio visual mampu mengembangkan kemampuan

membaca permulaan anak kelompok B TK Aisyiyah 16 Ngringo, Jaten,

Karanganyar tahun ajaran 2017/2018.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Salma Aulia Khosibah, (2019) dengan

judul Peningkatan kemampuan mengenal huruf melalui Film Animasi

Nadasi 1 pada anak kelompok A di TK Aba Dadapan Kecamatan Godean

Kabupaten Sleman. Hasil analisis dari penelitian hasil penelitian ini

menunjukan bahwa film animasi nadasi 1 dapat meningkatkan

kemampuan mengenal huruf anak pada siklus I pesentase meningkat

menjadi 44%, dan perentase pada Siklus II ammpu meningkat 83%,

sehingga melapaui kriteria keberhasilan yang di inginkan.


23

Berdasarkan beberapa hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa

menggunakan media audio visual lebih baik dari pada pembelajaran tanpa

menggunakan media audio visual untuk meningkatkan konsetrasi anak.

Penelitian yang relevan ini dijadikan bahan acuan sebagai penelitian yang

dilakukan, sehingga penelitian ini dapat dihasilkan dengan baik. Adapun

hubungan hasil penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan

adalah sebagai pendukung dan penguat bahwa media audio visual dapat

digunakan untuk mengatasi kesulitan anak dalam berkonstrasi dalam belajar,

yang membedakan dengan penelitian ini adalah terletak pada tingkat subjek

penelitian, indikator yang diukur dan materi penelitian sehingga anak dapat

memahami pelajaran melalui hal yang menyenangkan degan hal yang sering

mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.

C. Anggapan Dasar Dan Hipotesis

Berdasarkan kerangka masalah diatas, maka dirumuskan hipotesis

penelitian bahwa penerapan audio visual dapat dimungkinkan mampu atau

bias meningkatkan konsentrasi belajar anak usia 5-6 Tahun di Kelompok B

PAUD Dinul Hasanah Tahun Ajaran 2019/2020.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian di Jalan banjar asri Kelurahan banjarsari

Kecamatan Cipocok Kota Serang Provinsi Banten. Lokasi ini dipilih oleh

peneliti karena PAUD ini terbuka dan mendorong sepenuhnya terhadap

penelitian yang akan dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas

pembelajaran, anak kelompok B PAUD Dinul Hasanah ini juga bersikap

antusias dan terbuka dengan inovasi yang akan dilakukan peneliti. Dan

Jalan menuju lingkungan PAUD Dinul Hasanah berada di sekitar Banjar

Asri Kelurahan Banjarsari Kecamatan Cipocok Kota Serang Banten.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini yaitu anak usia 5-6 tahun kegiatan

pembelajaran menggunakan media audio visual. Penelitian ini adalah

penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas PAUD Dinul Hasanah.

Dengan jumlah 6 anak yang terdiri dari anak laki-laki 4 dan 2 anak

perempuan. Tahun Pelajaran 2019/2020. Ketika meneliti keberadaan

anak di PAUD Dinul Hasanah. Setelah peneliti menelusuri di daerah

sekitar kelurahan banjarsari, dilingkungan tersebut merupakan

lingkungan komplek perumahan.

24
25

Keberadaan lingkungan PAUD Dinul Hasanah begitu sederhana,

begitu banyak pemandangan di sekitar PAUD, Banyak Perumahan

dilingkungan Kelurahan Banjarsari.

B. Desain Penelitian

Perncanaan

Refleksi SIKLUS 1 Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Dan seterusnya

Gambar 3.1

Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart

Sumber : Arikunto (2008:16)

25
26

C. Alur Penelitian

Adapun alur penelitian yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

PRA SIKLUS

OBSERVASI REFLEKSI

Mengamati kegiatan Peniliti menganalisis kelemahan-


pembelajaran yang kelemahan yang terjadi dalam
dilakukan oleh guru pembelajaran dan membuat tindakan
sesuai situasi asli. menggunakan media audio visual

SIKLUS I

TINDAKAN

peneliti menggunakan pembelajaran


PERENCANAAN dengan bantuan media audio visual
dengan tujuan anak dapat
Membuat Rencana berkontrasi dalam belajar
pembelajaran dengan tujuan
agar pembelajaran terarahkan
dengan baik

OBSERVASI
REFLEKSI
Peneliti aktivitas siswa ketika proses
peneliti menganalisis hasil penelitian,
pembelajaran menggunakan media
Apakah ada kemajuan/perbaikan, jika
audio visual dalam peningkatan
hasil tindakan belum mencapai
konsentrasi belajar anak.
maksimal maka dilanjutkan ke siklus
berikutnya.

Dilanjutkan ke siklus
selanjutnya

Gambar 3.2
Alur Penelitian Tindakan Kelas
Sumber : Arikunto (2008:16)
27

Pra Siklus

Pengamatan/Observasi

Dalam hal ini, observasi yang dilakukan peneliti adalah

mengamati proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru

kelas, suasana kelas, interaksi guru dan siswa, mengamati interaksi

anak ketika proses pembelajaran berlangsung. Hasil observasi yang

dilakukan peneliti digunakan sebagai patokan untuk menentukan

langkah pada tahapan tindakan berikutnya.

Refleksi

Pada tahap ini peneliti melakukan evaluasi dan diskusi

mengenai hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa yang sudah

diperoleh pada kegiatan observasi sebelumnya, dan merencanakan

tindakan yang akan dilakukan untuk perbaikan tindakan dengan

menerapkan strategi pembelajaran dengan menggunakan media audio

visual untuk siklus I.

Siklus I

Perencanaan

Perencanaan tindakan pada siklus 1 sesuai dengan hasil

refleksi pada tahap pra siklus, yaitu sebagai berikut :

a. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran media audio visual.

b. Menyusun lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa

dalam pembelajaran dengan menggunakan media audio visual


28

c. Menyiapkan soal-soal evaluasi.

Tindakan

Pada pelaksanaan tindakan di siklus 1 ini, yang dilakukan

oleh peneliti adalah melakukan proses pembelajaran dengan

menggunakan media audio visual sebagai upaya untuk

meningkatankan konsentrasi anak, dan perubahan keadaan proses

belajar mengajar yang diharapkan. Peneliti melakasanakan kegiatan

pembelajaran berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

yang telah dibuat pada tahap perencanaan.

Observasi

Pada tahap ini peneliti mengamati aktivitas siswa selama

proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui kesulitan siswa

dan kekurangan apa saja yang terjadi dalam proses belajar mengajar

dengan menggunakan format observasi yang telah dibuat sebelumnya.

Refleksi

Pada tahap ini, peneliti mengevaluasi hasil pembelajran pada

dengan menggunakan media audio visual dengan tujuan dapat

meningkatkan konsentasi anak dalam belajar. Apabila keberhasilan

tindakan pada siklus 1 belum mencapai tujuan yang diharapkan, maka

dilanjutkan pada siklus berikutnya, sampai memperoleh hasil yang

optimal.
29

D. Kisi – Kisi Dan Intrumen Penelitian

Adapun instrumennya sebagai berikut : Instrumen Penelitian Suharsimi

Arikunto (2010: 101), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang

dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Intrumen

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

Point –point berupa lembar observasi yang berisikan pengamatan dalam

mengamati konsentasi anak ketika dalam pembelajaran berlangung.

Pedoman observasi merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan

data tentang pengembangan kemampuan pembelajaran aktif pada anak

Kelompok B PAUD Dinul Hasanah. Pedoman observasi digunakan sebagai

panduan yang dapat membantu peneliti untuk melakukan pengamatan secara

terarah dan sistematis. Adapun pedoman observasi yang digunakan pada

penelitian ini berupa kisi-kisi instrumen yang dapat di lihat pada Lampiran A

Tabel 3.1
Kisi-Kisi Instrumen

Aspek Yang
Sub Aspek Indikator Item
Diamati

Perilaku kognitif Kesiapan Mencakup 1,2

Komprehensif
kemampuan
Mengaplikasikan
memecahkan
Analisis Dan
masalah
Sintesis
30

sederhana

dalam

kehidupan

sehari-hari

dengan cara

fleksibel
Adanya Mencakuup
penerimaan
berbagai
Respon
perbedaan

klasifikasi,

Perilaku afektif pola, 3,4

Mengemukakan
berinisiatif,
suatu pandangan
berencana, dan

mengenal sebab

akibat
31

Indikator keberhasilan dinyatakan berhasil apabila terjadi perubahan

yaitu, berupa peningkatan konsentrasi terhadap anak dalam memperhatikan

pembelajaran. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah adanya

peningkatan konsentrasi anak dalam Untuk menghitung persentase

kesesuaian dapat menggunakan rumus yang dijelaskan oleh Ngalim

Purwanto (102: 1997) sebagai berikut :

Skor Yang Diperoleh


Nilai = x 100 %
Skor Maximum

Disajikan persentase kesesuaian yang akan digunakan dalam penelitian.

Kriteria beruapa persentase kesesuian (Suharsimi Arikunto, 2002 : 18).

Tabel 3.2
Persentase Kesesuaian

Pencapaian Kriteria
81 – 100% Sangat baik
61 – 80% Baik
41 – 60% Cukup
21 – 40% Kurang
˂ 20% Kurang sekali

Adapun tabel instrumen penilain konsentrasi anak dapat diliah dalam

tabel 3.4 digunakannya adalah sebagai berikut :


32

Tabel 3.3
Instrumen Penilaian Konsentarsi Anak
Aspek kognitif Aspek afektif
No Nama
BB MB BSB BSH BB MB BSB BSH

Total
33

E. Pengembangan Intrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen, sebuah instrumen dikatakan

valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat,

tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang

dimaksud. Untuk menguji validitas instrumen setiap butir soal dalam

penelitian ini menggunakan validitas konstruk (construct validity)

Dalam menguji tingkat keabsahan instrumen observasi. Validitas

konstruk adalah pengujian validitas yang dilakukan dengan melihat

kesesuaian konstruksi butir yang ditulis dengan kisi-kisinya. Dalam hal ini

peneliti melakukan uji validitas konstruk melalui dua cara :

Pertama, dengan menelaah kesesuaian butir soal dengan kisi-kisi

dalam hal konstruksiny dengan mencermati kesesuaian penempatan butir-

butir dalam faktornya.

Kedua, untuk memperkuat hasil validitas konstruk tersebut, kami

mengkonsultasikan pertimbangan kepada ahli (Expert Judgement) yang

berkompeten atau profesional dalam hal ini kami meminta pertimbangan pada

dosen pembimbing dan guru (pamong) selama penelitian. Instrumen

dinyatakan valid apabila penilaian menunjukan kesepakatan dalam menilai

konstruksi butir instumen.


34

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah cara yang

digunakan untuk memperoleh data-data empiris untuk mencapai tujuan

penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian berupa :

a. Observasi Kegiatan Pembelajaran

Observasi merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari proses biologis dan psikologis, yakni proses pengamatan

dan ingatan. Menurut (Anas Sudijono, 2011 : 76) mengatakan bahwa

observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang

dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencataan secara

sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan secara

pengamatan.”

Observasi digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau

proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi

yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Teknik observasi

dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi yang berisi

aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Peneliti melakukan

pengamatan dengan melihat konsetrasi anak dalam memperhatikan

gurunya ketika pembelajaran.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

memperoleh data langsung dari tempat penelitian yang meliputi buku,

laporan,foto,video maupun data yang relevan.


35

G. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk

pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan menerapkan

pembelajaran matematika berbasis multimedia interaktif pada materi bangun

ruang sisi datar, maka dengan demikian data yang akan dikumpulkan dalam

penelitian bersifat deskriptif yaitu mengenai uraian-uraian kegiatan

pembelajaran siswa dan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

dengan jenis penelitian tindak kelas.

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas

(Classroom Action Research) karena peneliti bertindak secar langsung dalam

penelitian, mulai dari awal sampai akhir tindakan. Menurut Suharsimi (dalam

Dila Canrawati, 2013:32) bahwa PTK merupakan paparan gabungan definisi

dari tiga kata “penelitian, tindakan dan kelas”. Penelitian adalah kegiatan

mencermati suatu obyek, mengguanakan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat bagi peneliti atau orang-

orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas di berbagai

bidang.

Menurut Ebbutt (dalam Wiriatmadja, 2015:11) mengemukakan bahwa

PTK adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi

praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.

Penelitian tindakan kelas merupakan sutu upaya untuk mencermati kegiatan

belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan

(treatment) yang sengaja dimunculkan.Dengan demikian tindakan tersebut


36

dilakukan oleh guru, oleh guru bersama peserta didik, atau oleh peserta didik

diba5wah bimbingan dan arahan guru, dengan maksut untuk memperbaiki

dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

Proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini didesain model dari

Kemmis & Mc. Taggart (dalam Zeichner, 2001:279) yang perangkatnya

terdiri atas empat komponen, yaitu planning (perencanaan), acting (tindakan),

observing (pengamatan), dan reflecting (refleksi). Penelitian tindakan kelas

mempunyai beberapa karakteristik. Aqib mengungkapkan ada lima

karakteristik PTK, antara lain:

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional.

2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya.

3. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.

4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas produk

instruksional.

5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

Baerdasarkan paparan diatas, dengan demikian dapat ditarik suatu

Kesimpulan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru

di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk

memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas.


37

H. Jadwal Penelitian

Tabel 3.4
Jadwal Penyusunan Tugas Akhir

Bulan
No Kegiatan Tahun 2019/2020

Sept
Mar

Apr

Mei
Feb

Jun

Agt
Jul
1 Pengajuan judul

2 Penyusunan proposal

3 Bimbingan proposal

4 Pendaftaran seminar proposal

5 Sidang proposal
38
BAB IV

PENGOLAHAN DAN ANALISIS PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di PAUD Dinul

Hasanah pada tahun 2020 dan sesuai dengan kondisi saat ini yang begitu terbatas

untuk melakukan penelitian terkait dengan wabah virus corona (Covid-19) maka

hasil penelitian mengenai “Upaya Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak

Mengenal Huruf Besar Dan Kecil Usia 5-6 Tahun Dengan Menggunakan

Media Audio Visual” adalah sebagai berikut :

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Profil PAUD Dinul Hassanah

Tabel 4.1
Profil Sekolah

Nama Sekolah Kober Dinul Hasanah

NPSN 69961676

Bentuk Pendidikan KB

Status Sekolah Swasta

Status Kepemilikan Yayasan

SK Izin Operasional 421.10/1096.1.45/Dispendikbudkot/2016

Tanggal SK 2016-06-27

Komp. Permata Banjar Asri Blok B5 No.2-4 Cipocok


Alamat
Jaya Serang

Desa/Kelurahan Banjarsari

Kecamatan Cipocok jaya

37
38

Kabupaten/kota Serang

Propinsi Banten

RT 01

RW 09

Nama dusun -

Kode pos 42123

Lintang 0.00000000000

Bujur 0.00000000000

Layanan keb.khusus Tidak ada

SK Pendirian sekolah 421.10/1096.1.45/Dispendbudkot/2016

Tanggal SK 2016-06-27

Rekening BOS 0077477918100

Nama Bank BANK BJB

Nama KCP/Unit Cipocok jaya

Atas nama PAUD Dinul Hasanah

MBS Tidak

Nomor Telpon 087771920314

Nomor Fax -

Email Dinulhasanah2016@gmail.com

Website http://
39

Tujuan didirikannya lembaga PAUD Dinul Hasanah di Komp. Permata

Banjar Asri Blok B5 No.2-4 Cipocok Jaya Serang adalah untuk membantu

masyarakat sekitar khususnya anak-anak usial 3 – 6 tahun agar dapat melakukan

kegiatan bermain yang terprogram di bawah bimbingan para guru/tutor dengan

ransangan belajar ynag menyenangkan.

Pada bulan Juni 2016 lembaga PAUD Dinul Hasanah juga sudah memilki

akte notaris dengan nomor : 421.10/1096.1.45/Dispendikbudkot/2016

Tabel 4.2
Data Fisik PAUD Dinul Hasanah

No Jenis Nama Nama Ruangan Lantai Panjang Lebar


Prasarana Bangunan
Bangunan
Ruang KOBER
1 Kelompok A 1 3 3
Teori/kelas Dinul
Hasanah
Bangunan
Ruang KOBER
2 Kelompok B 1 3 3
Teori/Kelas Dinul
Hasanah

2. Sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana menjadi materi penting bagi sekolah untuk

menunjang proses belajar mengajar tidak hanya itu sarana dan prasarana

di gunakan untuk menarik perhatian anak dalam belajar dan bermain.

Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan

perabotan yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan

disekolah. Prasarana pendidikan adalah semua perlengkapan

perlengkapan untuk menunjang sarana ynag secara tidak langsung

menunjang pelaksanaan proses pendidikan dalam sekolah.


40

Sarana dan prasarana di PAUD Dinul Hasanah 90%dalam kondisi

baik, karena selalu dilkukan pemeliharaan untuk mengurus dan

mengatur kondisi dan tata letak sarana dan prasarana secara teratur agar

sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan terawat. Sarana dan

prasarana yang ada di PAUD Dinul Hasanah dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 4.3
Sarana dan Prasarana Sekolah

No Nama fasilitas Jumlah Kondisi

1 Laptop 1 Baik

2 Printer 1 Baik

3 Kursi guru 2 Baik

4 Meja siswa 10 Baik

5 Kursi siswa 10 Baik

6 Lemari 1 Baik

7 Meja guru 2 Baik

8 Tempat sampah 4 Baik

9 Papan tulis 2 Baik

10 Infokus 1 Baik

11 Sound Sistem 1 Baik


41

3. Stuktur Organisasi PAUD Dinul Hasanah

Tabel 4.4
Stuktur Kepengurusan Paud Dinul Hasanah

Kepala Sekolah

Astuti,S.Pd

Sekertaris Bendahara

Arlalita Netty Sulastri

Pendidik

Kelompok B Kelompok A
Deasy Octavia Dewi Setyarini

4. Visi Dan Misi Sekolah

a. Visi PAUD Dinul Hasanah

“Menjadikan Anak Didik Yang Bertakwa Kepada Allah Swt,

Membentuk Anak Yang Cerdas, Baik Dan Terampil Berakhlak

Mulia, Sholeh/Sholihah Sehingga Terwujud Anak Yang Kreatif,


42

Mandiri, Dan Berkepribadian Menuju Generasi Unggul Di Masa

Yang Akan Datang”.

b. Misi PAUD Dinul Hasanah

Adapun misi dari PAUD Dinul Hasanah adalah sebagai berikut :

1. Membina dan mendidik anak sesuai ajaran agama islam

2. Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak

3. Mengembangkan kurikulum dan perangkat pembelajaran yang

inovatif.

4. Mendidik anak agara menjadi generasi yang berkualitas berguna

bagi agama, nusa dan bangsa.

5. Menyiapkan anak didik memasuki jenjang pendidikan dasar

dengan ketercapaian kompetensi dasar sesuai tahapan

perkembangan anak.

6. Meningkatnya profesionalisme tenaga pendidik dalam mengelola

pendidikan yang menyenangkan dan berpotensi serta berkualitas.

7. Mengembangkan kreatifitas keterampilan anak didik untuk

mengekspresikan diri dalam berkarya seni.

8. Menciptakan suasanan sekolah yang bernuansa agamis dan

disiplin.
43

Tabel 4.5
Daftar Tenaga Kependidikan dan dewan guru
PAUD Dinul Hasanah

No Nama Guru Jabatan


1 Astuti,S.Pd Kepala sekolah
2 Deasy Octavia Guru
3 Dewi setyarini Guru

B. Pengolahan Hasil Penelitian

Langkah awal yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan

penelitian tindakan kelas yaitu melakukan pengamatan awal berupa kegiatan

pra siklus tanpa menggangu pembelajaran untuk mengetahui tingkat

konsentrasi anak menggunakan lembar observasi. Selain melakukan

pengamatan peneliti juga melakukan penilaian terhadap aktivitas anak yang

dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.

Sebelum melakukan penelitian tidakan kelas, dilakukan pra siklus

untuk menilai tingkat konsentasi anak. Peneliti akan meningkatkan

konsentrasi anak menggunkan media audio visual dalam pembelajaran agar

keberhasilan peneliti dapat terlihat dengan jelas maka dilakukan pra

tindakan sebagai perbandingan sebelum dilakukan tindakan kelas dan

sesudah tindakan kelas.

1. Pra Siklus

Tahap pra siklus merupakan tahap pengumpulan data sebelum

dilakukan penelitian. Data yang diperoleh dalam tahap ini akan

digunakan sebagai acuan dalam menentukan tindakan yang akan

dilakukan pada tahap siklus I. Dalam tahap ini, peneliti juga melakukan
44

wawancara kepada kepala sekolah dan guru yang telah mengajar di

kelas target penelitian dengan tujuan mengetahui keadaan anak yang

akan diteliti dan mendapat kan informasi dari keduanya meneganai

keadan sekolah, fasilitas sekolah, serta kondisi sekolah dalam

menyediakan pendidikan untuk anak usia dini tidak hanya itu peneliti

mendapatkan informasi langsung mengenai anak dari guru dalam

mengenal cara belajar anak, cara mengkondidikan anak agar mudah

dalam belajar dan sebagainya, observasi untuk mengetahui tingkat

konsentrasi anak dalam belajar sebelum menerapkan menggunakan

media audio visual ketika belajar.

Observasi dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2020 kondisi

awal (pra siklus) dilaksanakan pada hari Jumat Berdasarkan hasil

observasi yang telah dilakukan peneliti mengumpulkan dokumen- pada

pra siklus anak sudah termotivasi ketika guru membuka pelajaran, ketika

guru sudah masuk dalam materi pembelajaran anak antusias dalam

mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat dari sikap anak ketika

mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru. Saat pembelajaran

berlangsung.
45

Tabel 4.6
Observasi Presentase Konsentrasi Anak
Pada Pra Siklus

Nama Jumlah Total Nilai


No Keterangan
Anak Skor (%)

1 Ad 3 38 BB
2 Al 4 50 BB
3 Da 2 25 BB
4 Fa 4 50 BB
5 Ha 3 38 BB
6 Qi 2 25 BB
Jumlah Skor 18

Rata-Rata 3 37

Berdasarkan hasil observasi pada pra-siklus penelii mengambil

keputusan bahwa tingkat konsentrasi anak ketika belajar rendah ini

menyebabkan kesulitan bagi guru dalam menyampaikan pelajaran dan ini

pula akan mempengaruhi anak dalam menyerap pelajaran anak oleh

anak. Oleh sebab itu untuk menyelesaikan permasalah ini peneliti

menggunakan media audio visual dalam menyampaikan materi

pembelajaran dengan harapan dapat meningkatkan konsentrasi anak

dalam belajar dan menciptakan suasana yang menyenangkan dalam kelas

sehingga pembelajaran dapat dilakukan dengan maksimal dan tujuan dari

pembelajaran dapat tersampaikan.


46

2. Siklus I

Berdasarkan hasil observasi pada kegiatan pra silklus, ditemukan

adanya masalah yang diberikan oleh guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung. Untuk itu, peneliti merencanakan kegiatan pelaksanaan

tindakan kelas yang akan dilaksanakan pada siklus I yaitu sebagai

berikut:

a. Perencanaan

Rencana tindakan yang akan dilaksanakan adalah perbaikan

dalam penyampaian materi kepada anak dan pengkondisian anak saat

proses pembelajaran. Kegiatan ini diawali dengan merumuskan dan

membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar

observasi anak serta mempersiapkan alat atau media pembelajaran

yang akan digunakan pada saat proses pembelajaran.

b. Tindakan

Kegiatan tindakan pada siklus I dilaksanakan di PAUD Dinul

Hasanah Kelompok B pada usia 5-6 tahun pada tanggal 2 November

2020, pada tahap ini peneliti melaksanakan proses pembelajaran

mengenal huruf besar dan kecil dengan menggunakan media audio

visual berupa video yang sudah diracang pada sebelumnya. Proses

pembelajaran diawali dengan mengondisikan kelas, berdoa,

mengabsen dan melakukan apersepsi dengan menghubungkan

pembelajaran yang akan diberikan dengan pelajaran sebelumnya.


47

Kegiatan selanjutnya, guru melakukan mengarahkan anak

untuk duduk menyimak video pelajaran mengenal huruf besar dan

kecil kemudian guru memberikan waktu untuk anak dalam

memperhatikan video pembelajaran dengan seksama setelah itu guru

mempertanyakan ke anak mengenai jenis huruf apa saja yang telah di

ketahui dan bentuknya yang kecil dan yang besar kemudian guru

menutup pembelajaran.

c. Observasi

Pada tahap siklus I, observasi dilakukan terhadap pengamatan

aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) anak selama proses

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media audio visual

berupa video dengan tujuan anak dapat mengenal huruf besar dan

kecil adapun penelitian hasil observasi pada siklus I diperoleh data

sebagai berikut.

Tabel 4.7
Hasil Observasi Konsentrasi Anak Pada Siklus I

Aspek kognitif Aspek afektif Prosentase


No Nama Total (%)
BB MB BSB BSH BB MB BSB BSH

1 Ad √ √ 5 62,5

2 Al √ √ 6 75
3 Da √ √ 6 75
Fa 50
4 √ √ 4

5 Ha √ √ 7 87,5

6 Qi √ √ 6 75
48

Rata-rata 2,8 2,8 70,8

Dari data diatas, pada siklus I nilai rata–rata konsentrasi pada aspek

kognitif adalah 2,8 sedangkan nilai rata-rata pada aspek afektif adalah 2,8

dengan presentase konsentrasi individual tertinggi adalah 87,5%

Tabel 4.8
Data Hasil Tes Belajar Anak Mengenal Huruf Besar Dan Kecil pada Siklus I

SKOR Prosentase
No NAMA
BB MB BSB BSH (%)

1 Ad √ 75%

2 Al √ 75%

3 Da √ 50%

4 Fa √ 75%

5 Ha √ 50%

6 Qi √ 50%

Berdasarkan perolehan data siklus I yang diperoleh dari nilai

anak sudah mencapai target Dari data di atas, dapat terlihat jumlah

skor rata – rata tes belajar anak mengenal huruf besar dan kecil

adalah 2,5 dengan prosentase tertinggi adalah 75%.

d. Refleksi

Menganalisis, mengevaluasi dan mendiskusikan hasil

pembelajaran pada mengenal huruf besar dan kecil usia 5-6 tahun

dengan menggunakan media audio visual berkaitan dengan hasil


49

observasi tentang kegiatan dan hasil belajar anak diatas, menetapkan

bahwa perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran mengenai

kesalahan-kesalahan dalam membuat rancangan pembelajaran.

Menentukan rencana berikutnya, yaitu menyusun RPP, menentukan

materi yang diberikan, menentukan media yang digunakan.

Memperbaiki cara mengajar guru yang belum maksimal agar

kegiatan belajar mengajar lebih bersemangat dan membuat anak

lebih aktif lagi.

pada siklus I anak sudah diterapkan pembelajaran pada

mengenal huruf besar dan kecil dengan menggunakan media audio

visual, hanya beberapa anak yang memang kurang bisa memahami

maksud guru yang masih terlihat bingung dengan apa yang harus

dilakukan. Pada kegiatan ini diharapkan anak dapat saling mengenal

perbedaan huruf besar dan huruf kecil.

3. Siklus II

Berdasarkan hasil siklus I yang dimana hasil tes masih belum

semua anak dapat membedakan dan menuliskan huruf besar dan huruf

kecil maka peneliti ingin melajutkan penelitian ini ke siklus ke-II. Dengan

membuat rencana kegiatan pelaksanaan tindakan kelas kembali yang akan

dilaksanakan pada siklus II yaitu sebagai berikut:


50

a. Perencanaan

Rencana tindakan yang akan dilaksanakan adalah perbaikan

dalam penyampaian materi kepada anak dan pengkondisian anak saat

proses pembelajaran.

b. Tindakan

Pada tahap ini tidak jauh berbeda dengan siklus I, peneliti

melaksanakan proses pembelajaran mengenal huruf besar dan kecil

dengan menggunakan media audio visual berupa video yang sudah

diracang pada sebelumnya. Kegiatan selanjutnya, guru melakukan

berdoa, mengabsen anak dan mengarahkan anak untuk duduk

menyimak video pelajaran mengenal huruf besar dan kecil setelah itu

guru memberikan waktu untuk anak dalam memperhatikan video

pembelajaran dengan seksama kemudian guru mempertanyakan ke

anak mengenai jenis huruf apa saja yang telah di ketahui dan

bentuknya yang kecil dan yang besar kemudian guru menutup

pembelajaran.

c. Observasi

Pada tahap siklus II, observasi dilakukan terhadap

pengamatan aktivitas (KBM) anak selama proses pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan media audio visual berupa video

dengan tujuan anak dapat mengenal huruf besar dan kecil adapun

penelitian hasil observasi pada siklus II diperoleh data sebagai

berikut.
51

Tabel 4.9
Hasil Observasi Konsentrasi Anak Pada Siklus II
Aspek kognitif Aspek afektif Prosentase
No Nama Total
(%)
BB MB BSB BSH BB MB BSB BSH

1 Ad √ √ 7 87,5
2 Al √ √ 8 100
3 Da √ √ 8 100
Fa 100
4 √ √ 8

5 Ha √ √ 7 87,5
6 Qi √ √ 8 100

Rata-rata 3,8 3,8 95,8

Dari data diatas, pada siklus II nilai rata–rata konsentrasi pada

aspek kognitif adalah 3,8 sedangkan nilai rata-rata pada aspek afektif

adalah 3,8 dengan presentase konsentrasi individual tertinggi adalah 100%

sebanyak 4 anak.

Tabel 4.10
Hasil Tes Belajar Anak Mengenal Huruf Besar dan Kecil pada Siklus II

SKOR Prosentase
No NAMA
BB MB BSB BSH (%)

1 Ad √
100
2 Al √
100
3 Da √
100
4 Fa √
100
52

5 Ha √
100
6 Qi √
100

Berdasarkan perolehan data siklus II yang diperoleh dari

nilai anak sudah mencapai target dari data di atas, dapat terlihat

jumlah skor rata – rata tes belajar anak mengenal huruf besar dan

kecil adalah 4 dengan prosentase tertinggi adalah 100%.

e. Refleksi

Pada siklus II anak sudah bisa dapat memahami perbedaan

huruf besar dan huruf yang kecil dan dapat menunjukan perbedaan

bentuk nya. Pada kegiatan ini diharapkan anak dapat

mempertahankan perbedaan huruf besar dan huruf kecil.

C. Analisis Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil kegiatan yang dilaksanakan mulai dari siklus I dan

siklus II terlihat dari rata-rata setiap aspek yang di observasi selalu

mengalami peningkatan. Peningkatan ini berarti kemampuan guru dalam

usaha meningkatkan konsentrasi belajar anak mengenal huruf besar dan

kecil usia 5-6 tahun dengan menggunakan media audio visual dapat

dikatakan berhasil.
53

Hasil Tes Belajar Anak Mengenal Huruf Besar & Kecil


4.5
4
3.5
3
2.5
MEAN
2
PROSENTASE
1.5
1
0.5
0
SIKLUS I SIKLUS II

Gambar 4.1
Rekapitulasi Hasil Observasi siklus I dan siklus II

Dari hasil Gambar 4.1 rekapitulasi hasil observasi tes belajar anak dapat

dilihat pembelajaran menggunakan audio visual mengalami peningkatan,

berdasarkan nilai yang di dapat dari analisis data tes hasil belajar anak

siklus I pembelajaran menggunakan media audio visual didapat 75% sampai

siklus II mencapai 100%. Berdasarkan analisis tes hasil belajar mengenal

huruf besar dan kecil dengan menggunakan media audio visual mengalami

peningkatan hasil belajar anak pada setiap siklusnya dan tercapainya

harapan guru. Peningkatan hasil belajar ini dapat dilihat pada tabel 4.6

berikut :
54

Tabel 4.11
Rekapitulasi Data Hasil Belajar Mengenal Huruf Besar Dan Kecil Menggunakan
Media Audio Visual

Siklus I Siklus II
NO NAMA ANAK L/P
Nilai Ket. Nilai Ket.
1 Ad P 75 Cukup 100 Sangat Baik
2 Al L 75 Baik 100 Sangat Baik
3 Da L 50 Cukup 100 Sangat Baik
4 Fa L 75 Baik 100 Sangat Baik
5 Ha L 50 Cukup 100 Sangat Baik
6 Qi P 50 Cukup 100 Sangat Baik

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dari siklus I dan siklus II

tentang implementasi pembelajaran mengenal huruf besar dan kecil melalui

media audio visual, dapat dikatakan anak mengalami peningkatan,

dikarenakan hasil tes belajar anak pada siklus II sudah berhasil mengalami

peningkatan yang signifikan.

D. Pembahasan Hasil Penelititan

Penerapan Pembelajaran mengenal huruf besar dan kecil

menggunakan media audio visual pada anak usia 5-6 tahun di PAUD Dinul

Hasanah. Hasil peneliti menunjukan terdapat peningkatan belajar yang

signifikan yang ditemukan dilapangan selama penelitian berlangsung.

Penelitian ini berawal dari observasi pra siklus yang dimana anak

usia 5-6 tahun pada kemompok B di PAUD Dinul Hasanah belum mengenal

perbedaan huruf besar dan huruf kecil setelah mempertimbangkan berbagai


55

factor yang ada di sekolah baik faktor tenaga pengajar, metode yag

digunakan, media yang digunakan untuk menyampaikan pembelajaran pada

anak maka peneliti tertarik untuk membuat penelitian yang melibatkan

media audio visual untuk mengajarkan pada anak mengenal perbedaan huruf

besar dan huruf kecil denga bantuan media tersebut dengan harapan dapat

menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan serta

menghasilkan output yang diharapkan dengan terdapat yah peningkatan

anak yang tadinya belum mengenal huruf besar dan kecil maka dengan

bantuan pembelajaran menggunakan media audio visual anak dapat

mengenal dengan baik perbedaan huruf besar dan kecil dengan di tunjukan

pada gambar 4.2 sebagai berikut :

Hasil Observasi Anak


120
100 Pra Siklus
80 Siklus I
60 Siklus II
40
20
0
Ad Al Da Fa Ha Qi

Gambar 4.2

Hasil Observasi Anak Dalam Mengenal Huruf Besar Dan Kecil


BAB V

KESIMPULAN REKOMENDASI DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan,

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran mengenal huruf besar dan huruf kecil

menggunakan media audio visual pada anak usia 5-6 tahun kelompok B di

PUAD Dinul Hasanah tahun pelajaran 2019/2020 dapat disimpulkan diantara

lain sebagai berikut :

1. Terdapat peningkatkan konsentrasi belajar pada anak dalam mengenal

huruf besar dan kecil usia 5 - 6 Tahun dengan menggunakan media audio

visual pada kelompok B PAUD Dinul Hasanah Tahun Ajaran 2019/2020

ini dibuktikan dengan skor yang diperoleh rata-rata dan prosentase setiap

siklus yah meningkat. Skor yang di peroleh pada siklus I 2,5 atau apabila

kita konversi ke nilai yaitu 62,5 dengan prosentase 75 % penguasaan anak

dalam mengenal huruf besar dan kecil sedangkan skor rata-rata pada siklus

II adalah 4 atau apabila kita konversi ke nilai yaitu 100 dengan presentase

100% penguasaan dalam mengenal huruf besar dan kecil.

2. Penggunaan audio visual dapat memberikan susasana pembelajaran

kondusif dan menyenangkan sehingga anak dapat memperhatikan dengan

baik pelajaran dari guru ketika pembelajaran sehingga harapan dalam

meningkatkan konsentrasi anak usia 5-6 tahun pada kelompok B PAUD

Dinul Hasanah Tahun Ajaran 2019/2020 dapat tercapai dengan dibuktikan

56
57

dari hasil observasi pra siklus , siklus I sampai siklus II terdapat

peningkatan yang signifikan.

B. Rekomendasi

Bagi Guru. Guru seharusnya dapat menemukan inovasi baru dalam

mengajar supaya anak tidak cepat bosan. Guru seharusnya dapat menguasai

strategi pembelajaran yang dipilih dan dapat menerapkannya dengan baik dan

menggunakan media pembelajaran. Guru seharusnya dapat memotivasi anak-

anaknya dalam belajar. Guru seharusnya memberi kesempatan kepada anak

untuk mengajak pada konsep belajar sambil bermain sehingga mereka tidak

sadar bahwa mereka sedang belajar walapun dikemas dalam permainan yang

menyenangkan.

Bagi Sekolah. Pihak sekolah hendaknya menyediakan sarana, fasilitas,

dan memberikan pelatihan terhadap guru guna meningkatkan mutu sekolah.


58

DAFTAR PUSTAKA

Agnes Tri Harjaningrum.(2007). Belajar Yang Menyenangkan Untuk Anak Didik.

Jakarta : Pustaka Ilmu.

Anam, Khoirul.(2016). Jenis – Jenis Media Pendidikan Untuk Anak Usia Dini.

Bandung : Pustaka Pena.

Arikunto,Suharsimi .(2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka Cipta.

Aryad. (2011). Kegunaan Media Untuk Dunia Pendidikan Anak Usia

Dini.Surabaya : Mutiara Ilmu.

Ashar. (2011). Media Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.

Asra. (2007). Media-Media Pendidikan.Jakarta : Pustaka Ilmu.

Cahyo,Agus.(2011). Media-Media Yang Digunakan Dalam Pendidikan.Bandung :

Cipta Pena.

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto.(2011).Visulaisasi Media Dalam

Pembelajaran. Bandung : Pustaka Ilmu.

Djamarah. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djedjen. (2016). Landasan Pendidikan. Serang: Universitas Pendidikan Indonesia

Kampus Serang.

Femi,Ollivia. (2010). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Konsentrasi Dalam

Belajar. Yogyakarta : Mutiara Ilmu.

Fleming. (1987). Teori Media Dalam Pembelajaran.Surabaya : Mutiara Ilmu.

Hartanti, Deasy. (2013). Media Pembelajaran.Bandung. Tugas Akhir Kuliah.


59

Hasanah, Nur. (2014). Skripsi : Konsentrasi belajar pada kegiatan origami

dengan menggunakan metode demonstrasi pada anak kelompok B

di TK Aba Gedongkiwo Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta.

Hendra,Surya.(2009). Hal Yang Dapat Mempengaruhi Faktor Belajar. Jakarta :

Rineka Cipta.

Hernawan. (2007). Fisika Kuantum Untuk SMA/Sederajat Kelas IX. Yogyakarta :

Global.

Hidayat,Saifaturrahmi Dan Anggia Kargenti (2010). Penting Nya Konsentrasi

Dalam Belajar. Bandung : Putra Anggara.

Husien.(2017). Mutu Pendidikan Nasional.Jakarta : Rineka Cipta.

Linschoten & Mansyur .(1983).Daya Konsentasi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Marshall, Mcluhan. (2001). Media – Media Pemebelajaran Dalam Dunia

Pendidikan. Surabaya : Cipta Karya.

Mukhan,Suhadi.(2009). Langkah-langkah PTK menurut Kemmis dan mctaggart.

[Tersedia online] https://suhadinet.wordpress.com/2009/06/08/

langkah-langkah-ptk-menurut-kemmis-dan-mctaggart/Kemmis

penelitian.

Musfiqon. (2012). Media Pendidikan.Yogyakarta : Cahaya Ilmu.

Permata, Annisa Yuniastuti. (2014). Skripsi : Upaya meningkatkan konsentrasi

anak melalui media audio visual pada anak kelompok a di tk

nahdlotul muslimat (ndm) sondakan tahun ajaran 2013/2014

Rachman. (2010). Teori Konsentrasi Dan Perhatian Dalam Pembelajaran Anak

Usia Dini. Bandung : Pena Emas.


60

Rochiati Wiratmaja.(2010). Metode Penelitian Tindakan Kelas.Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sadirman. (2010). Pendekatan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Sanjaya. (2006). Media Audio Visual Untuk Pembelajaran Anak. Jakarta : Rineka

Cipta.

Sharon E. Smaldino, dkk. (2011). Media Pendiidkan. Yogyakarta : Pustaka Ilmu.

Slameto.(2003). Konsentrasi, Perhatian, Dan Konsep Pembelajaran Anak.

Yogyakarta : Mutiara Ilmu.

Sofia Hartati. (2005). Motivasi Dalam Belajar Anak.Jakarta : Rineka Cipta.

Sudijono,Anas.( 2011). Metodologi Penelitian. Jakarta : Mutiara Pena.

Supriyo.(2008). Konsep Perhatian Dalam Pembeajaran.Yogyakarta : Cipta

Karya.

Tabrani Rusyan. (1998). Ciri Konsentrasiyang Baik Dlaam Belajar. Surabaya :

Mentari Ilmu.

The Liang Gie.(1997).Teori Belajar. Yogyakarta : Pena Emas.

Wati, Ega Risma.(2016). Ragam Media Pembelajaran. Jakarta : Kata Pena.

Widardo.(2009). Metode penelitian.[Tersedia online] di link : Direktorat UPI

http://repository.upi.edu/10144/4/t_pips_0909587_chapter3.pdf

Anda mungkin juga menyukai