TIM PENELITI
1. Dewi Puri Astiti, S.Fil, M.Si
2. IGA Putu Wulan Budisetyani, S.Psi, M.Psi
2. Ketua Peneliti
a. Nama lengkap dengan gelar : Dewi Puri Astiti, S.Fil, M.Si
d. Fakultas : Kedokteran
f. E-mail : astiti22@yahoo.com
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mengetahui
B. BIDANG ILMU
Psikologi
C.PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini atau dikenal dengan istilah PAUD, saat ini mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan yang nampak, terlihat dari lembaga
PAUD yang makin menjamur. Seiring dengan kesadaran para orang tua untuk
lembaga PAUD yang berdiri masih sebatas TK usia 5-6 tahun, saat ini sudah berkembang
Penitipan Anak (TPA) bagi usia 0-3 tahun. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa
perkembangan anak menunjukkan bahwa usia 0-8 tahun adalah usia dimana
perkembangan otak mencapai 80% (Santrock, 2002). Dua puluh persen sisa
perkembangan otak terjadi pada usia 8-18 tahun. Oleh karena itu, usia 0 – 8 tahun dikenal
dengan masa keemasan (golden age). Golden age, merupakan masa-masa penting bagi
tumbuh kembang anak. Dimana, masa ini anak membutuhkan stimulasi yang maksimal
agar perkembangan kognitif, emosi, sosial dan motoriknya berkembang dengan pesat.
Sejak rentang tahun 2003 sampai sekarang, perkembangan PAUD tidak bisa lepas dari
peran serta pemerintah dalam memberikan fasilitas dan dukungan pelayanan PAUD di
tingkat daerah dan kota. Fasilitas yang di berikan pemerintah berupa sosialisasi, dana,
pendidik PAUD dan peraturan UU yang di buat untuk mengatur pelayanan pendidikan
untuk masyarakat.
Pendidikan Anak Usia Dini diatur dalam Pasal 28 UU sisdiknas no 20 tahun 2003, bahwa
pendidikan anak usia dini diberikan sejak usia 0 sampai 6 tahun. Pendidikan anak usia
dini adalah salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada
arah pertumbuhan dan perkembangan fisik anak (motorik), kecerdasan, sosio emosi,
bahasa serta komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang di
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini tidak dapat lepas dari peran
pendidik dan juga orang tua dalam mengembangkan kemampuan dan potensi yang
dimiliki anak. Orang tua bertugas memberikan dukungan lewat proses memasukkan anak
pada lembaga PAUD serta memberikan stimulasi di rumah. Sedangkan Guru atau
pendidik PAUD bertugas menjadi fasilitator dalam aktivitas stimulasi di dalam kelas.
Para pendidik bertanggung jawab dalam keberhasilan proses pendidikan anak. Pendidik
Salah satu kompetensi guru PAUD yang penting adalah mengetahui dan paham akan
proses pembelajaran diberikan dengan benar dan tepat bagi anak didik. Pembelajaran
lulusan pendidikan yang lain, belum tentu memiliki pengetahuan tentang tahap-tahap
perkembagan anak. Mengingat, lembaga PAUD yang ada tidak selalu mendapatkan
tenaga pendidik dengan latar belakang pendidikan psikologi atau pendidikan guru.
Umumnya, pendidik berasal dari lulusan dari berbagai ilmu, yang kemudian dilatih untuk
menjadi pendidik PAUD. Masalah yang kerap dihadapi lembaga PAUD adalah minimnya
Kota Denpasar sebagai kota wisata dan industri, sebagian besar penduduk adalah
pembisnis. Menjamurnya lembaga PAUD baik itu TK, Kelompok Bermain ataupun
Tempat Penitipan Anak sebagai lahan bisnis baru yang menjanjikan. Memicu berdirinya
lembaga PAUD dengan fasilitas modern dan lengkap dengan biaya yang mahal. Seiring
dengan tingkat kebutuhan para orang tua memasukan anak pada lembaga PAUD semakin
besar, terutama orang tua yang bekerja. Kurang lebih telah berdiri 57 lembaga PAUD
(TK dan KB) dan 20 lembaga PAUD khusus di denpasar (diknas, 2011). Fenomena ini
menyebabkan tingkat kebutuhan tenaga pendidik PAUD yang banyak dan cepat. Apakah
pendidik PAUD? Apakah para pendidik PAUD memiliki pengetahuan yang cukup terkait
perkembangan anak?
E.TUJUAN
F. TINJAUAN PUSTAKA
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. PAUD
bertujuan mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk
Penelitian dalam bidang ilmu psikologi (Berk, 2005) menunjukkan bahwa tahun-tahun
pertama dalam kehidupan seorang anak merupakan masa yang sangat penting yang akan
mempengaruhi fase perkembangan selanjutnya. Oleh karena itu berbagai upaya harus
Penelitian juga menunjukkan (Woolfolk, 1989) bahwa masa 5 tahun pertama merupakan
masa kristis bagi kehidupan seorang anak yang akan berdampak secara signifikan
kembang anak sangat dipengaruhi oleh faktor perawatan dan pengasuhan anak yang baik.
Perawatan mengacu kepada pemberian nutrisi yang baik, sementara pengasuhan mengacu
kepada tersedianya lingkungan yang kondusif secara psikologis bagi anak. Pola
pengasuhan anak yang baik dapat berfungsi sebagai stimulasi yang akan memacu
Pendidikan anak usia dini menjadi kebutuhan penting bagi anak, mengingat banyak
penelitian menunjukkan bahwa anak yang di beri pendidikan sejak usia dini melalui,
Tempat penitipa anak, kelompok bermain/playgroup, dan TK akan berefek positif bagi
anak untuk jangka panjang. Kemampuan bahasa, social dan emosinya cukup menonjol
ketika anak berada di sekolah lanjutan seperti SD, SMP, SMA dan Perguruan tinggi
Anak usia dini merupakan kelompok yang berada pada proses perkembangan yang unik.
Pengetahuan tentang tahap-tahap perkembangan pada anak adalah salah satu kompetensi
yang harus dimiliki bagi pendidik PAUD. Pegetahuan tersebut masuk dalam kategori
kompetensi pedagogik. Ada empat kompetensi yang harus dimiliki pendidik PAUD
Kompetensi tersebut biasanya telah dimiliki oleh pendidik dengan latar belakang
pendidikan yang berkaitan dengan anak usia dini, psikologi dan keguruan. Namun,
karena kebutuhan akan pendidik PAUD yang cukup banyak. Lembaga PAUD kerap
tidak selalu dapat menemukan pendidik dengan kualifikasi kelulusan yang sesuai dengan
Prinsip-prinsip dalam tahap perkembangan anak yang harus di ketahui para pendidik
1. Aspek perkembangan anak yaitu fisik, sosial, emosi dan kognitif saling berhubungan
2. Perkembangan anak berlangsung dalam sebuah tahapan yang relatif teratur dan
3. Perolehan perkembangan setiap anak bervariasi, antara perkembangan anak yang satu
4. Pengalaman awal memiliki pengaruh pada perkembangan anak selanjutnya. Anak yang
masuk kelompok bermain dengan yang tidak akan memiliki perbedaan perkembangan.
5. Perkembangan berjalan dalam arah yang dapat di prediksi menuju kondisi yang lebih
6. Anak-anak adalah pembelajar aktif dan unik, belajar dan mengalami secara langsung
berbeda-beda.
7. Perkembangan dan belajar terjadi dalam dan dipengaruhi oleh kontek sosial cultural
yang majemuk.
8. Perkembangan dan belajar merupakan hasil interaksi anatara maturasi biologis dan
9. Bermain adalah intrumen penting bagi perkembangan kognitif, sosial, emosi dan fisik
anak.
mempraktekkan kemampuannya.
Ketiga periode perkembangan anak usia dini tersebut (bayi sampai pra sekolah) dapat
diuraikan menjadi:
Pada tahap ini, menurut tahap perkembangan Erikson (Santrock, 2002) disebut tahap
kepercayaan dan ketidakpercayaan. Rasa kepercayaan menuntut rasa nyaman secara fisik
dan psikologis. Tumbuh kembang terbagi menjadi 4 tahap perkembangan, yaitu bayi usia
0-3 bulan, 3-6 bulan, 6-9 bulan, dan 9-12 bulan dapat dilihat pada table 1:
Tabel 1.
Empat Tahap Perkembangan Anak
Usia 0-3 bulan Usia 3-6 bulan Usia 6-9 bulan Usia 9-12 bulan
1) Mengangkat kepala 1) Mengangkat kepala 1) Duduk tanpa dibantu 1) Berdiri sendiri tanpa
2) Mengikuti obyek sampai 90° 2) Tengkurap dan berbalik dibantu
dengan mata 2) Mengangkat dada sendiri 2) Berjalan dengan
3) Melihat dengan dengan bertopang tangan 3) Merangkak meraih dituntun
tersenyum 3) Belajar meraih benda- benda atau mendekati 3) Menirukan suara
4) Bereaksi terhadap suara benda yang ada dalam seseorang 4) Mengulang bunyi yang
atau bunyi jangkauannya atau diluar 4) Memindahkan benda didengarnya
5) Mengenal ibunya jangkauannya dari satu tangan ke tangan 5) Belajar menyatakan
dengan penglihatan, 4) Menaruh benda-benda yang lain satu atau dua kata
penciuman, pendengaran di mulutnya 5) Memegang benda kecil 6) Mengerti perintah
dan 5) Berusaha memperluas dengan ibu jari dan jari sederhana atau larangan
kontak lapang pandang telunjuk 7) Minat yang besar dalam
6) Menahan barang yang 6) Tertawa dan menjerit 6) Bergembira dengan mengeksplorasi sekitarnya
dipegangnya karena gembira bila diajak melempar benda-benda 8) Ingin menyentuh apa
7) Mengoceh spontan atau bermain 7) Mengeluarkan kata-kata saja dan memasukkan
bereaksi dengan mengoceh 7) Mulai berusaha mencari tanpa arti benda-benda ke mulutnya
12 benda-benda yang hilang 8) Mengenal muka 9) Berpartisipasi dalam
anggota keluarga dan takut permainan
pada orang lain
9) Mulai berpartisipasi
dalam permainan tepuk
tangan
`
2. Toddler (1-3 tahun)
Pada usia ini terjadi peningkatan kemampuan psikososial dan perkembangan motorik,
baik motorik halus maupun kasar. Menurut Erikson (Santrock, 2002) pada tahapan ini
merupakan tahapan otonomi dan rasa malu serta ragu-ragu. Anak mulai memiliki
kemauan dan kemandirian yang berasal dari dirinya.Tahap ini terbagi menjadi 3 tahap
Tabel 2.
Tiga Tahap Perkembangan
Pada masa pra sekolah pertumbuhan fisik lebih lambat. Ketika sedang bermain anak
mencoba pengalaman baru dan peran sosial. Tahap ini terbagi menjadi 3 tahapan dapat
perkembangan dari setiap individu baik kognitif, bahasa dan psikomotorik dijelaskan
dalam table 4.
Tabel 3
Tiga Tahap Perkembangan Pra-Sekolah
Tabel 4.
Tabel Perkembangan Kognitif
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini akan menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan menggunakan “open end-ended questioner”, wawancara serta
“focus group discussion” untuk media pengumpulan data dari responden. Responden yang dipilih
adalah pendidik PAUD yang ada di Denpasar mewakili satu lembaga PAUD. Guna membantu
proses analisis data kualitatif, peneliti akan menggunakan software analisis data kualitatif yang
bernama MAXQDA 7 (Creswell; 2010). Data sekunder di peroleh melalui sebar quisioner dengan
menggunakan metode kuantitatif diskriptif untuk melihat tingkat pengetahuan guru terkait dengan
prinsip dan tahap perkembangan anak usia dini terhadap aplikasinya dalam pembelajaran.
Penelitian ini dilakukan selama 12 bulan dan penelitian ini mengambil sampel pada
Lembaga PAUD di Denpasar, baik TK, Kelompok Bermain, Tempat Penitipan Anak.
H. HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dapat beberapa data diskriptif terkait dengan
jenis pendidilan terakhir pendidik PAUD di Denpasar, lama bekerja terkait dengan
pengalaman. Dari tabel 6, dijelaskan bahwa dari 85 subjek penelitian, jenis pendidikan
terakhir yang mereka tempuh adalah sebagai berikut: Magister (S2), Sarjana (S1),
Diploma (D1,D2,D3,D4) dan SMA atau sederajat. Dan dari data yang di sebutkan
diketahui Guru Play Group dan TK di Denpasar memiliki tinggkat pendidikan terakhir
paling banyak ada pada jenjang Sarjana (S1). Dengan menggunakan Recode pada lama
bekerja, sehingga terbentuk tingkatan pada lama bekerja dengan jenjang lima tahun. Dan
dari data yang di sebutkan pada table diketahui Guru Play Group dan TK di Denpasar
dengan lama kerja paling banyak ada pada lama kerja 6-10 tahun sebanyak 30 subjek
Statistics
Pendidikanterakh tingkat
ir lamabekerja pengetahuan
NValid 85 85 85
Missing 0 0 0
Terlihat pada tabel tersebut bahwa data yang missing adalah nol
Tabel 6.
Hasil Analisa Frekuensi pada Pendidikan Terakhir Subjek
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid S2 1 1.2 1.2 1.2
S1 68 80.0 80.0 81.2
D1,D2,D3,D4 3 3.5 3.5 84.7
SMA 13 15.3 15.3 100.0
Total 85 100.0 100.0
Tabel 7.
Hasil Analisa pada Lama Bekerja Subjek di Play Group dan Taman Kanak-kanak
lama bekerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1-5 tahun 16 18.8 18.8 18.8
6-10 tahun 30 35.3 35.3 54.1
11-15 tahun 14 16.5 16.5 70.6
16-20 tahun 10 11.8 11.8 82.4
21-25 tahun 9 10.6 10.6 92.9
26-30 tahun 6 7.1 7.1 100.0
Total 85 100.0 100.0
Tabel 8.
Hasil Analisa Crosstab Lama Bekerja dan Tingkat Pengetahuan Guru Play Group dan
Taman Kanak-kanak di Denpasar
Tabel 9.
Hasil Analisa Crosstab Pendidikan Terakhir dan Tingkat Pengetahuan Guru Play Group
dan Taman Kanak-kanak di Denpasar
Dari tabel 8 diketahui bahwa Guru Play Group dan TK di Denpasar yang memiliki tingkat
pengetahuan terbaik berada pada rentang lama kerja 6-10 tahun. Dari Tabel 9, diketahui
bahwa Guru Play Group dan TK di Denpasar yang memiliki tingkat pengetahuan terbaik
prinsip secara otodidak berdasarkan pengalaman mengajar selama 6-10 tahun di lapangan,
mengingat sebagian besar pendidik bukan berlatar belakang pendidik paud. Pengetahuan terkait
tentang prinsip perkembangan di ketahui dari beberpa pelatihan tentang paud meskipun tidak
secara spesifik. Prinsip-prinsip dalam tahap perkembangan anak yang di ketahui para pendidik
1.Aspek perkembangan anak yaitu fisik, sosial, emosi dan kognitif saling berhubungan satu
2.Perkembangan anak berlangsung dalam sebuah tahapan yang relatif teratur dan berlanjut
dari perkembangan sebelumnya, para pendidik paud mengetahui bahwa anak didik akan
dengan yang lain tidak selalu sama, para pendidik menstimulasi anak secara personal
karena telah memahami bahwa setiap anak berbeda satu dengan yang lain kecepatan
perkembangannya.
4. Pengalaman awal memiliki pengaruh pada perkembangan anak selanjutnya. Anak yang
masuk kelompok bermain dengan yang tidak akan memiliki perbedaan perkembangan,
4.Perkembangan berjalan dalam arah yang dapat di prediksi menuju kondisi yang lebih
5.Anak-anak adalah pembelajar aktif dan unik, belajar dan mengalami secara langsung
menstimulasi kegiatan yang aktif dan kreatif agar dapat memfasilitasi keingintahuan
anak.
6.Perkembangan dan belajar terjadi dalam dan dipengaruhi oleh kontek sosial cultural yang
untuk memfasilitasi anak usia dini missal beberapa kegiatan yang dilakukan kerap
7.Perkembangan dan belajar merupakan hasil interaksi anatara maturasi biologis dan
lingkungan fisik dan sosial dimana anak tinggal di dalamnya, pendidik memahami
anak, para pendidik memahami bahwa kegiatan yang efektif adalah bermain karena anak
sebagian besar kegiatannya bermain, sehingga guru membuat kegiatan bermain lebih
Ary, D., Jacobs, L.C., Razavieh A., & Sorensen, C. (2006). Introduction to Research in
Education. Belmont, CA: Thomson, Wadsworth.
Bayley, N. (1993). Bayley Scales of Infant Development (2nd Edition). New York: Psychological
Coorporation.
Berk, Laura E. (2005). Child Development. United States of America: Pearson Education Inc.
Ginsburg, H.P., & Opper, S. (1988). Piaget’s Theory of Intellectual Development ( 3rd Edition).
Englewood Cliff, NY: Prentice Hall.
Jalal, Fasli. (2002). Pendidikan, Input Tumbuh Kembang Anak. Diakses pada tanggal 13 Agustus
2006 di website:
http://www.pikiranrakyat.com/cetak/0902/09/teropong/lain01.htm
Maslihah, Sri. (2005). Deteksi Dini Perkembangan Kognitif Anak. Makalah dipresentasikan
pada acara Penyuluhan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak dalam Upaya Optimalisasi
Perkembangan Anak Usia Dini di Kecamatan Cisarua tanggal 18 Agustus 2005.
Pusponegoro, Hardiono D. (2006). Stimulasi Penting Untuk Perkembangan Anak. Diakses pada
tanggal 12 Agustus 2006 diwebsite:
http://www.sahabatnestle.co.id/HOMEV2/main/TKSK/TKSK_ndnp.asp?id=955.
Wachs, T.D. (2000). Necessary but not sufficient: The Respective Roles of Single and Multiple
Influences on Individual
Woolfolk, Anita. (1989). Educational Psychology (5th Edition). United States of America: Allyn
& Bacon.
Lampiran-lampiran
A. Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu 12 bulan
No. Keterangan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
1-2 2-3 4-5 6-7 8-12
1. Persiapan dan Membuat
desain penelitian
2. Pengambilan data
3. Analisa data
4. Seminar /konferensi ilmiah
nasional
5. Laporan Penelitian
B.Rincian Biaya
No. Keterangan Item Jumlah Total jumlah
Penggandaan, pengiriman,
foto copy, dll. 2 kegiatan Rp. 200.000,- Rp. 400.000,-
2 Survey lapangan
Penggandaan, pengiriman,
foto copy, dll. 1 kegiatan Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
3 Pengumpulan Data
Penggandaan, pengiriman,
foto copy, dll. 1 kegiatan Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
Penggandaan, pengiriman,
foto copy, dll. 2 kegiatan Rp. 200.000,- Rp. 400.000,-
Total Rp.7.500.000,-
C.PERSONALIA PENELITIAN
1. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dewi Puri Astiti, S.Fil, M.Si
b. Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda TK.I/III/197806282009122003
c. Jabatan Fungsional/Struktural : Asisten Ahli
d. Program Studi/Fakultas : Psikologi/Kedokteran
e. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana
f. Bidang Keahlian : Psikologi
g. Jangka waktu penelitian : 6 (enam) bulan
2. Anggota Peneliti I
a. Nama Lengkap dan Gelar : IGA Putu Wulan Budisetyani, S.Psi, M.Psi
b. Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda TK.I/III/197909252009122003
c. Jabatan Fungsional/Struktural : Asisten Ahli
d. Program Studi/Fakultas : Psikologi/Kedokteran
e. Perguruan Tinggi : Universitas Udayana
f. Bidang Keahlian : Psikologi
ALUR PENELITIAN
1. Persiapan Penelitian
Persiapan awal penelitian dimulai di awal bulan September 2012 dilakukan dengan cara
mengumpulkan literatur yang terkait dengan tema penelitian untuk mendukung
pembuat desain penelitian. Literatur tersebut adalah buku, jurnal dan artikel. Dengan
cara membeli ataupun mengkopy.
1. Desain Penelitian V
2. Pengambilan data V V V
awal
4. Pengambilan data V V
lanjutan
5. Analisis lanjutan V V
6. Laporan V
3. Pengambilan Data
Penyebaran angket telah dilakukan dengan mengambil subjek sebanyak 100 responden
dari guru TK dan Playgroup yang ada di Denpasar.
Dari data yang didapat, telah di buat abstrak yang digunakan untuk syarat mengikuti
konferensi Nasional yang diadakan di Surabaya, 30 tahun lustrum fakultas Psikologi
Universitas Surabaya. Data proceeding terlmpir.
7. Laporan Akhir