Anda di halaman 1dari 163

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

MELALUI MEDIA BIG BOOK PADA SISWA KELAS I SDN 3


BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO

SKRIPSI
Diajukan Untuk Mengikuti Ujian Skripsi

Oleh
HAZRIN H. RAHIM
NIM. 151 415 214

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021

i
ii
iii
iv
ABSTRAK

Hazrin H.Rahim.2021. Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Big


Book Pada Siswa Kelas 1 SDN 3 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo.
Pembimbing I Dr. Wiwy Triyanty Pulukadang, S.Pd, M.Pd Dan Pembimbing II Dra. Dajani
Suleman, M.Hum

Rumusan Masalah Apakah Melalui Media Big Book Kemampuan Membaca Permulaan Pada
Siswa Kelas 1 SDN 3 Batudaa Pantai Dapat Ditingkatkan? Tujuan Penelitian Ini Adalah
Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Big Book Pada Siswa
Kelas 1 SDN 3 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Metode Yang Digunakan Adalah
Metode Penelitian Tindakan Kelas.

Berdasarkan Hasil Penelitian Dan Pembahasan Menunjakan Bahwa Pada Observasi Awal,
Pada Aspek Kemampuan Membaca Siswa Yang Mampu Membaca Sebanyak 3 Siswa Atau
20% Dari 15 Siswa. Pada Siklus I Pertemuan I Mengalami Peningkatan Menjadi 5 Siswa
Atau 33% Dari 15 Siswa. Pada Siklus I Pertemuan II Mengalami Peningkatan Menjadi 9
Siswa Atau 60% Dari 15 Siswa. Dan Pada Siklus II Mengalami Peningkatan Menjadi 13
Siswa Atau 87% Dari 15 Siswa Yang Ada Dikelas 1 SDN 3 Batudaa Pantai Kabupaten
Gorontalo. Dari Hasil Yang Didapatkan Peneliti Dapat Disimpulkan Kemampuan Membaca
Permulaan Dapat Ditingkatkan Melalui Media Big Book.

Kata Kunci : Membaca Permulaan, Media Big Book

v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

”Sesungguhnya Allah Tidak Merubah Keadaan Suatu Kaum Sehingga Mereka


Merubah Keadaan Yang Ada Pada diri Mereka Sendiri”

(QS. Ar Ra’d : 11)

“Dan Bahwasanya Seorang Manusia Tiada Memperoleh Selain Apa Yang Telah
Diusahakannya”

(An Najm : 39)

“Pergunakanlah Waktu Dan Kesempatan Yang Datang Semaksimal Mungkin, Dan


Janganlah Menjadi Orang Yang Senang Menunda-Nunda Sesuatu”

(Hazrin H.Rahim)

Skripsi Kupersembahn Untuk Kedua Orang Tuaku Tercinta, Ayah (Husin Rahim) Dan
Ibu (Aisa Katili) Yang Telah Mengasuh, Mendidik Dan Membesarkanku Serta
Memberikan Do’a Untuk Keberhasilan Dan Kesuksesan Studiku.

Dan Terimakasih Untuk Sahabat (Alpian K.Latif) Dan (Indriyani Y. Abdika) Yang
Setia Menemani Dikala Suka Maupun Duka. Dan Spesial Untuk Kakak-Kakak
Tersayang (Hardi Rahim, Sowan Rahim Dan Isni Rahim) Yang Selalu Memberikan
Motivasi Dalam Penyelesaian Studiku.

ALMAMATERKU TERCINTA

TEMPAT AKU MENIMBA ILMU

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah
dilimpahkan kepada peneliti, sehingga dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul
“Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Big Book Pada Siswa
Kelas I SDN 3 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo”.
Tujuan peneliti menyusun skripsi ini adalah salah satu syarat mengikuti ujian akhir
untuk jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Gorontalo. Dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti banyak memperoleh bantuan, bimbingan
dan pengaruh dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan
rasa syukur kepada Tuhan YME dan ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada yang
terhormat:
1. Dr. Ir. Eduart Wolok, S.T, M.T selaku Rektor Universitas Negeri Gorontalo,
Dr. Harto Malik, M. Hum., selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Ir.
Yuniarti Koniyo, MP, selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan
Keuangan, Prof. Karmila Machmud, S.Pd,M.A., Ph.D, selaku Wakil Rektor III
Bidang Kemahasiswaan dan Prof. Dr. Phil. Ikhfan Haris, M.Sc, Wakil Rektor
IV Bidang IT dan Kerja sama di Universitas Negeri Gorontalo.
2. Dr. Arwildayanto, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Gorontalo, Dr. Pupung Puspa Ardini M.Pd, Dr. Muhamad Zubaidi,
M.Pd, Dr. Rustam I. Husain, S.Ag, M.Pd selaku Wakil Dekan I, II, III Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo.
3. Dr. Candra Cuga, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan dan Muhammad Sarlin, S.Pd, M.Pd., selaku
Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Gorontalso.
4. Dr. Wiwy Triyanty Pulukadang, S.Pd, M.Pd., selaku Pembimbing I dan Dra.
Dajani Suleman, M.Hum., selaku Pembimbing II pada penyusunan skripsi.
5. Dr. Rustam I. Husain, S.Ag, M.Pd., selaku penguji I dan Dr. Yusuf Djafar,
M.Pd Selaku Penguji II pada penyusunan skripsi.

viii
6. Seluruh staf dosen dan staf tenaga kepegawaian di lingkungan Jurusan
Pendidikan GuruSekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri
Gorontalo yang telah membantu dalam penyelesaian studi.
7. Zulkarnain I. Zain, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 3 Batudaa Pantai
Kabupaten Gorontalo
8. Yanti H. Ibrahim, S.Pd selaku guru kelas I dan seluruh staf dewan guru dan tata
usaha yang telah banyak memberikan waktu dan kesempatan kepada peneliti
untuk kelancaran skripsi ini.
9. Seluruh siswa SDN 3 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo khususnya kelas I
yang menjadi objek penelitian dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
10. Teman-teman mahasiswa PGSD angkatan 2015. Khususnya kelas A yang tidak
dapat disebutkan satu persatu namanya.
11. Teman-teman Palihe yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam
penyelesaian studi.
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian studi
penulis.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua dan
semoga bantuan dan petunjuk yang telah diberikan oleh semua pihak kepada peneliti
mendapat balasan dari Allah SWT. Aamiin.

Gorontalo, Juni 2021

Peneliti

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
SURAT PERNYATAAN................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................iv
ABSTRAK.......................................................................................................v
ABSTACT.......................................................................................................vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................vii
KATA PENGANTAR....................................................................................viii
DAFTAR ISI...................................................................................................x
DAFTAR TABEL...........................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2. Identifikasi masalah...................................................................................4
1.3. Rumusan Masalah......................................................................................4
1.4. Cara Pemecahan Masalah..........................................................................4
1.5. Tujuan Penelitian.......................................................................................5
1.6. Manfaat Penelitian.....................................................................................6
1.6.1. Manfaat Teoritis.............................................................................6
1.6.2. Manfaat Praktis..............................................................................7
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Kajian Teoritis............................................................................................8
2.1.1 Hakikat Kemampuan Membaca Permulaan............................................8
1. Pengertian Membaca.............................................................................8
2. Tujuan Membaca..................................................................................10

x
3. Manfaat Membaca................................................................................12
4. Jenis Jenis Membaca.............................................................................13
2.1.2 Pengertian Kemampuan Membaca Permulaan.......................................16
1. Pengertian Kemampuan....................................................................16
2. Pengertian Membaca Permulaan.......................................................17
3. Tujuan Membaca Permulaan.............................................................19
4. Manfaat Membaca Permulaan...........................................................21
5. Jenis-Jenis Membaca Permulaan.......................................................22
6. Metode Membaca Permulaan............................................................23
7. Aspek-Aspek Membaca Permulaan..................................................24
8. Aspek-Aspek Penilaian Dalam Membaca Permulaan.......................26
9. Faktor-Faktor Keberhasilan Membaca Permulaaan..........................30
10. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Membaca Permulaan...............32
11. Indikator Yang Diukur Dalam Variable Membaca Permulaan.........33
2.1.3 Hakikat Media Big Book.........................................................................33
1. Pengertian Media..................................................................................33
2. Ciri Ciri Media Pembelajaran...............................................................34
3. Jenis Dan Karakteristik Media.............................................................35
4. Kriteria Dan Pemilihan Media Pembelajaran......................................38
5. Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran............................................40
6. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran.............................................41
7. Pengertian Media Big Book (Buku Besar)............................................42
8. Ciri Ciri Media Big Book .....................................................................43
9. Manfaat Media Big Book .....................................................................43
10. Tujuan Penggunaan Media Big Book....................................................44
11. Kelebihan Dan Kelemahan Menggunakan Media Big Book................44
12. Langkah Langkah Pembelajaran Menggunakan Big Book...................46
13. Kemampuan Membaca Buku Besar......................................................49
14. Pengguna Media Big Book Dalam Membaca Permulaan.....................49

xi
15. Indikator Yang Diukur Dalam Variable Media Big Book....................51
2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan.................................................................51
2.3 Hipotesis Tindakan.....................................................................................51
2.4 Indikator Kinerja.........................................................................................52
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.....................................................................................................................Latar
Dan Karakteristik Penelitian.......................................................................53
3.1.1. Latar Penelitian..............................................................................53
3.1.2. Karakteristik Penelitian..................................................................53
3.2.....................................................................................................................Variable
Penelitian....................................................................................................53
3.2.1. Variable Input................................................................................53
3.2.2. Variable Proses..............................................................................54
3.2.3. Variable Output..............................................................................55
3.3.....................................................................................................................Prosedur
Penelitian....................................................................................................55
3.3.1. Perencanaan...................................................................................55
3.3.2. Pelaksanaan Tindakan....................................................................56
3.3.3. Tahap Pemantauan Dan Evaluasi..................................................56
3.3.4. Refeleksi........................................................................................56
3.4.....................................................................................................................Prosedur
Pengumpulan Data......................................................................................56
3.4.1. Observasi.......................................................................................56
3.4.2. Tes..................................................................................................57
3.4.3. Dokumentasi..................................................................................58
3.5.....................................................................................................................Teknik
Analisis Data...............................................................................................58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian........................................................................60

xii
4.1.1. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran........................................60
4.1.2. Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Awal..................................61
4.1.3. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan I..................61
4.1.4. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan II.................71
4.1.5. Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus II Pertemuan I.................80
4.2 Pembahasan...............................................................................................87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan...............................................................................................93
5.2. Saran..........................................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................94
LAMPIRAN...................................................................................................97
CURRICULUM VITAE...............................................................................148

xiii
DAFTAR TABEL

TABEL 1 Penilaian Kemampuan Mmebaca Permulaan........................................57

TABEL 2 Kisi Kisi Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan........................57

TABEL 3 Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa

Pada Siklus I Pertemuan I......................................................................66

TABEL 4 Rekapitulasi Kemampuan Membaca Siswa Pada

Siklus I Pertemuan I...............................................................................69

TABEL 5 Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa

Pada Siklus I Pertemuan II.....................................................................76

TABEL 6 Rekapitulasi Kemampuan Membaca Siswa Pada

Siklus 1 Pertemuan II.............................................................................79

TABEL 7 Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Siswa

Pada Siklus II Pertemuan I.....................................................................84

TABEL 8 Hasil Rekapitulasi Kemampuan Membaca Siswa Pada

Siklus II Pertemuan I.............................................................................86

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Kemampuan Membaca Siswa

Siklus I Pertemuan I..........................................................................69

Gambar 1.2 Grafik Kemampuan Membaca Siswa

Siklus I Pertemuan II........................................................................78

Gambar 1.3 Grafik Kemampuan Membaca Permulaan Siswa

Siklus II Pertemuan I........................................................................85

Gambar 1.4 Grafik Perbandingan Kemampuan Membaca Siswa

Pada Observasi Awal, Siklus I Dan Siklus II........................................................89

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Jadwal Pelaksanaan Penelitian..............................................................................98

Rubrik Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Melalui

Media Big Book.....................................................................................................99

Skenario Pembelajaran..........................................................................................101

RPP Siklus I Pertemuan I......................................................................................103

Media Big Book Yang Digunakan Pada Siklus I Pertemuan I...............................111

Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran

Siklus I Pertemuan I..............................................................................................112

Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran

Siklus I Pertemuan I..............................................................................................114

Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Pada

Siklus I Pertemuan I..............................................................................................116

RPP Siklus I Pertemuan II.....................................................................................117

Media Big Book Yang Digunakan Pada Siklus I Pertemuan II..............................124

Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran

Siklus I Pertemuan II.............................................................................................125

Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran

Siklus I Pertemuan II.............................................................................................127

xvi
Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Pada Siklus I

Pertemuan II..........................................................................................................129

RPP Siklus II.........................................................................................................130

Media Big Book Yang Digunakan Pada Siklus II..................................................137

Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Siklus II.........................138

Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II........................ 140

Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan

Siklus II.................................................................................................................142

Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran Siklus I Dan Siklus II.................................143

xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan
berbahasa yakni menyimak, membaca, menulis dan berbicara. Diantara
keterampilan berbahasa tersebut pembelajaran membaca mempunyai kedudukan
yang sangat strategis dalam pendidikan dan pengajaran. Salah satu kegiatan
utama dalam proses belajar dan mengajar di sekolah tentunya adalah membaca.
Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat
reseptif karena dengan membaca, seseorang dapat memperoleh informasi,
memperoleh ilmu, dan pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru.
Menurut Farr dalam Dalman, (2013 : 5) mengemukakan, “reading is the
heart of education” yang artinya membaca merupakan jantung pendidikan.
Dalam hal ini, orang yang sering membaca pendidikannya akan maju dan ia akan
memiliki wawasan yang luas. Dengan demikian maka kegiatan membaca
merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapapun, yang ingin maju dan
meningkatkan diri. Oleh sebab itu, pembelajaran membaca di sekolah
mempunyai peranan penting.
Pada siswa sekolah dasar kemampuan membaca merupakan kunci
pengetahuan mendasar yang perlu dimiliki, untuk mendalami maupun
mempelajari pengetahuan lainnya. Kemampuan membaca biasanya identik
dengan kemampuan individu dalam melakukan suatu aktivitas yang
menitiberatkan pada latihan. Kemampuan membaca ini tidak dapat diperoleh
secara alamiaah tetapi melalui proses pembelajaran. Membaca merupakan salah
satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Disebut reseptif
karena dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi, ilmu
pengetahuan, dan pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui
bacaan itu akan memungkinkan orang tersebut mampu mempertinggi daya
pikirannya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya. Oleh
karena itu, pembelajaran membaca di sekolah mempunyai peranan yang penting
dalam pembelajaran membaca, guru dapat memilih wacana-wacana yang

1
2

berkaitan dengan tokoh nasional, kepahlawanan, kenusantaraan, dan


kepariwisataan. Selain itu melalui contoh pembelajaran membaca, guru dapat
mengembangkan nilai-nilai moral, kemampuan bernalar, dan kreativitas anak
didik.
Dari keadaan kelas tersebut timbul berbagai masalah-masalah yang dihadapi
oleh guru diantaranya:
1) kurangnnya minat membaca siswa,
2) siswa kurang perhatian terhadap pembelajaran,
3) siswa yang ribut saat proses pembelajaranberlangsung,
4) siswa tidak dapat menjawab latihan dengan maksimal.
Dari berbagai masalah yang ada, masalah kurangnya minat membaca perlu
di angkat karena bila siswa berminat untuk membaca maka masalah-masalah yang
ada lainnya akan berkurang. Membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa
yang memungkinkan mampu menghasilkan siswa memiliki:
1 Pengetahuan dasar yang dapat digunakan sebagai dasar mendengarkan
bahasa Indonesia;
2 Pengetahuan dasar untuk bercakap-cakap dalam bahasa Indonesia;
3 Pengetahuan dasar untuk membaca bahasa Indonesia;
4 Pengetahuan dasar untuk menulis bahasa Indonesia.
Hal ini membuktikan bahwa membaca permulaan adalah hal yang sangat
penting. Jelas bahwa membaca permulaan itu sangat penting dan mutlak ada
dalam kurikulum sekolah dasar.
Untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas I
SDN 3 Batudaa Pantai, guru diharapkan mempunyai kemampuan dan
keterampilan dalam memilih serta menggunakan pendekatan pembelajaran secara
tepat. Pendekatan pembelajaran bahasa lebih ditekankan pada pendekatan
komunikatif, yaitu keterampilan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar untuk berkomunikasi. Pendekatan komunikatif sepenuhnya dapat diterapkan
dalam proses belajar mengajar di kelas apabila siswa terlibat aktif. Siswa tidak
saja dilibatkan sejak awal dalam tahap memilih tema dan menentukan topik sajian
bahan pengajaran. Dengan demikian siswa dapat merasakan bahwa kegiatan
3

belajar yang dilakukan menjadi milik dan tanggung jawabnya. Tingkat keaktifan
siswa yang paling tinggi adalah kemandirian siswa dalam belajar, keingintahuan
yang tinggi, kehausan mencari informasi baru, dan kelincahan dalam mencari
pemecahan masalah.
Pengajaran materi membaca ditekankan pada kemampuan membaca.
Kondisi SDN 3 Batudaa Pantai memperlihatkan bahwa dalam pembelajaran
membaca belum maksimal, kenyataanya selama proses belajar mengajar, sebagian
besar siswa belum mampu menujukkan kemampuan membaca sebagaimana yang
diharapkan. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang dapat
dijumpai adalah penggunaan media dan metode pembelajaran. Jika guru
menggunakan media dan metode yang tepat maka akan membantu siswa dalam
proses pembelajaran, khusunya dalam hal membaca. Sehingga kemampuan siswa
dalam membaca dapat ditingkatkan.
Berdasarkan kenyataan yang peneliti peroleh dari hasil observasi awal
yang dilakukan di SDN 3 Batudaa Pantai khususnya di kelas I bahwa belum
semua siswa memiliki kemampuan membaca. Dari 15 siswa terdapat hanya 12
siswa atau 20% yang belum mampu membaca. Hal tersebut disebabkan perhatian
siswa saat mengikuti pembelajaran hanya pada 15 menit saja, pada kegiatan inti
siswa mulai bosan dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga itu materi
yang diajarkan oleh guru tidak dapat terserap sepenuhnya dan dimengerti oleh
siswa. Siswa kelas 1 sudah pada tahap pengenalan korespondensi rangkaian
huruf namun 12 siswa diantaranya masih sulit untuk membaca dengan lafal dan
intonasi yang tepat serta memahami maksud dari kata dan kalimat yang
dibacanya. Penggunaan media dalam pembelajaran juga belum optimal.
Masalah tentang rendahnya kemampuan membaca pada siswa kelas I di SDN
3 Batudaa Pantai harus segera diatasi agar kedepan siswa tidak mengalami
kesulitan dalam hal membaca. Peneliti perlu melakukan tindakan yang dapat
dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang ada. Solusi peneliti adalah
memilih media pembelajaran yang menarik bagi siswa, untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam membaca, media pembelajaran tersebut adalah Big
Book (Buku Besar) yang merupakan buku yang berukuran besar yang memiliki
4

teks yang ditulis besar dan jelas serta ilustrasi yang besar dan menarik serta
mendukung pemahaman atas isi teks.
Melalu media Big Book (buku besar) ini diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan membaca permulaan pada siswa, memberikan motivasi, melatih siswa
membaca kata dan kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi serta ucapan yang tepat
pada setiap bacaan. Berdasarkan paparan di atas maka peneliti akan menggunakan media
Big Book (Buku Besar) dalam pembelajaran membaca. Oleh karena itu peneliti
mengangkat judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media
Big Book (Buku Besar) Pada Siswa Kelas I SDN 3 Pantai Kabupaten Gorontalo”
agar peneliti dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca.
Media big book (buku besar) sangat cocok untuk diterapkan pada siswa
kelas I sekolah dasar dalam upaya meningkatkan kempuan membaca permulaan,
menurut teori Piaget (dalam syamsudin, 2001:102) anak usia sekolah dasar ada
pada tahap operasional konkret.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian
dapat didentifikasi yaitu sebagai berikut :
1 Kemampuan membaca permulaan rendah.
2 Siswa belum memahami indikator yang diukur.
3 Pelaksanaan pembelajaran melalui media big book belum memadai atau
belum optimal.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan idetifikasi masalah yang telah dikemukakan, yaitu sebagian
siswa kurang tertarik dan kurang paham dalam membaca, sehingga proses
pembelajaran bahasa indonesia dalam hal membaca terlihat kurang variatif dan
membosankan. Selain itu media yang digunakan kurang menarik perhatian siswa
untuk membaca maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah
melalui media big book kemampuan membaca permulaan siswa di kelas I SDN 3
Batudaa Pantai dapat meningkat?
1.4 Cara Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan permasalahan di atas, peneliti akan menggunakan media
5

big book (buku besar) untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan


siswa, perlu dilakukan cara atau tindakan sebagai berikut : Mengubah
pembelajaran dengan menggunakan strategi dan media pembelajaran yang tepat
agar dapat memberikan peluang kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam
proses belajar mengajar agar mampu membaca. Khususnya pada siswa kelas I
SDN 3 Batudaa Pantai masalah tentang rendahnya kemampuan siswa membaca
akan dipecahkan dengan menggunakan media big book (buku besar). Menurut
Barbara dalam Susan (2006:494-497) langkah-langkah pembelajaran media Big
Book sebagai berikut :
a. Guru yang membuat buku besar sendiri dapat membuat cerita yang akan
ditulis ke dalam buku besar.
b. Setelah membuat cerita, guru dapat menggunakan kertas poster, manila,
karton dan kardus untuk bagaian depan bukunya.
c. Guru menggambarkan rangkaian cerita di kertas.
d. Saat buku besar digunakan untuk mengajar, pertama-tama guru
menunjukkan sampul bagian depan dan membuat siswa memilki rasa
ingin tahu yang tinggi.
e. Selanjutnya guru mulai membaca judul.
f. Guru mulailah membacakan isi cerita dengan keras dan ekspresif
supaya siswa dapat fokus terhadap cerita.
g. Kemudian guru bertanya kepada siswa bagaimana isi cerita yang telah
dibacanya apakah menarik atau tidak.
h. Selanjutnya guru mengajak siswa membaca bersama teks bacaan
dengan suara yang keras.
i. Kemudian guru menunjuk siswa satu persatu untuk membaca.
j. Guru mengembangkan keterampilan membaca siswa untuk melihat
apakah siswa mengetahui isi yang dibaca atau belum.
k. Guru menjelaskan indikator yang diukur
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini
bertujuan untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Melalui Media Big Book
6

Pada Siswa Kelas I SDN 3 Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten


Gorontalo.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan pengetahuan dalam
pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan media big book (buku
besar) pada siswa Sekolah Dasar.
1. Bagi siswa dapat membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan
membaca permulaan, dan meningkatkan motivasi siswa dalam membaca
permulaan melalui penggunaan media big book (buku besar).
2. Bagi guru dapat memberikan masukan penggunaan media big book (buku
besar) dalam pembelajaran membaca permulaan siswa, dan dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran membaca permulaan.
3. Bagi Sekolah dapat menambah bahan bacaan penelitian yang dapat
dijadikan sebagai inspirasi dalam mengajarkan mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan media big book (buku besar)
4. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti tentang
media big book (buku besar) yang digunakan pada setiap mata pelajaran
dengan menggunakan media cerita bergambarbig book (buku besar).
1.6.1 Manfaat Teoritis
a) Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberi dampak
positif, sehingga melalui media buku besar dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam membaca.
b) Bagi guru, melalui penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
kreatifitas dalam mengembangkan dan mendesain media dalam
pembelajaran dapat dicerna dengan baik oleh siswa, serta dapat
meningkatkan kreatifitas guru dalam membina peserta didik secara
profesional.
c) Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan
untuk menjawab setiap kelemahan/kekurangan dari media
pembelajaran yang selama ini diterapkan.
d) Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi bahan informasi dan
7

dapat menambah pengetahuan baru yang bertujuan meningkatkan


kualitas pembelajaran bahasa indonesia bahwa media buku besar
dapat dijadikan acuan untuk penelitian berikutnya.
1.6.2 Manfaat Praktis
a) Bagi siswa, sebagai cara untuk mengoptimalkan kemampuan
membaca siswa melalui media big book pada siswa kelas I SDN 3
Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.
b) Bagi guru, sebagai bahan acuan atau masukan yang objektif bagi
guru khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
c) Bagi sekolah, merupakan sumbangan pikiran kepada sekolah dan
para guru khususnya kepada guru Bahasa Indonesia untuk
lebihmengoptimalkan kemampuan siswa membaca melalui media
big book.
d) Bagi Peniliti, dapat memberikan manfaat dalam rangka menambah
wawasan dan pengetahuan tentang membaca menggunakan media
pembelajaran buku besar pemecahan masalah dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia.
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Hakikat Kemampuan Membaca Permulaan
1. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta
memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis.
Disamping itu, membaca juga merupakan suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata atau bahan tulis.
Sumarni Mohammad (2011 : 116) Membaca adalah suatu perbuatan
yang menghendaki penyatuan beberapa keterampilan yang secara reflektif
bekerja sama dengan serentak. Keterampilan itu yakni mengamati,
memahami, dan memikirkan. Membaca bukan hanya melafalkan bahasa
tertulis atau mengamati dengan teliti dan cepat baris-baris bahan bacaan
tetapi lebih dari pada itu. Kegiatan membaca memerlukan serangkaian
keterampilan berupa pengetahuan, teknik membaca, kemampuan
berbahasa serta penentuan tujuan yang tepat. Tanpa keterampilan tersebut
akan sukar seseorang mengatur kecepatan membaca, sehingga perbuatan
membaca sebenarnya tak terlaksana.
Menurut Farr dalam Dalman, (2013 : 5) mengemukakan, “reading
is the heart of education” yang artinya membaca merupakan jantung
pendidikan. Dalam hal ini, orang yang sering membaca pendidikannya
akan maju dan ia akan memiliki wawasan yang luas. Menurut Lufiana
dalam Handayani (2010) membaca merupakan salah satu komponen
keterampilan berbahasa. Membaca merupakan suatu proses aktif yang
bertujuan dan memerlukan strategi. Membaca ialah suatu proses yang
dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang
disampaikan penulis melalui media bahasa tulis. Pendapat lain
dikemukakan oleh Ika Lufiana dalam Nanang (2009 : 9) membaca pada
hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak

8
9

hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,


berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa membaca
adalah proses pengucapan tulisan untuk mendapatkan isi bacaan yang telah
dibaca. Pengucapan saat membaca tidak selalu dapat didengar, misalnya
membaca dalam hati. Selanjutnya, membaca merupakan aktivitas yang
tidak bisa dilepaskan dari menyimak, berbicara, dan menulis. Sewaktu
membaca, pembaca yang baik akan memahami bahan bacaan yang
dibacanya. Selain itu, pembaca juga bisa mengkomunikasikan hasil
membacanya secara lisan atau tertulis.
Hakikat membaca menurut Ika Lufiana dalam Handayani (2010 : 9)
adalah kegiatan mengamati dan memahami kata-kata yang tertulis dan
memberikan makna terhadap kata-kata tersebut berdasarkan pengetahuan
dan pengalaman yang telah dipunyai. Hakikat membaca dapat berupa
proses mengolah informasi oleh pembaca dengan menggunakan informasi
dalam bacaan dan pengetahuan serta pengalaman yang telah dipunyai
sebelumnya yang relevan dengan informasi tersebut. Menurut Tarigan,
(2008 : 7) membaca adalah suatu proses yang di lakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang tidak
disampaikan oleh penulis melalui media kata kata atau bahasa tulis. Suatu
proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan
akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata kata secara
individual akan dapat diketahui. (Farida,2007: 2) Membaca adalah sesuatu
yang melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan tetapi juga
melibatkan aktifitas visual, berfikir. Sebagai prosesvisual membaca
merupakan proses menterjemahkan simbol (tulis) ke dalam kata-kata lisan.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan
bahwa membaca adalah salah satu dari kemampuan berbahasa yang
memiliki banyak manfaat yang bersifat kompleks dan rumit dengan tujuan
memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh.Pembelajaran
membaca harus memperhatikan kebiasaan cara berfikirteratur dan baik.
10

Hal ini dikarenakan membaca sebagai proses yang sangat kompleksdengan


melibatkan semua proses mental yang lebih tinggi, seperti ingatan,
pemikiran,daya khayal,penerapan, dan pemecahan masalah.
Menurut Mulyono Abdurahman (2003:200) membaca merupakan
aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik yang
terkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan.
Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman. Orang dapat
membaca dengan baik jika mampu melihat huruf-huruf dengan jelas,
mampu menggerakkan mata secara lincah, mengingat simbol-simbol
bahasa dengan tepat dan memiliki penalaran yang cukup untuk memahami
bacaan.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan
membaca adalah seseorang yang mampu mengenal simbol-simbol bahasa
tulis yang merupakan stimulus dalam membantu mengingat dan
memahami pesan apa yang dibaca atau yang tertulis serta memahami arti
atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis.
2. Tujuan Membaca
Segala sesuatu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tentu, setiap
tujuan yang diinginkan adalah tujuan yang membawa perubahan ke arah
yang lebih baik begitupun dengan membaca.
Menurut Tarigan (2008: 9) tujuan membaca adalah unuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Tidak
hanya itu, pendapat terkait tujuan memb aca juga dikemukakan oleh
Anderson dalam Dalman (2014: 11) tujuan membaca antara lain :
1. Reading for details or fact (membaca untuk memperoleh fakta dan
perincian)
2. Reading for main ideas (membaca untuk memperoleh ide-ide utama)
3. Reading for sequence or organization (membaca untuk mengetahui
urutan/susuanan struktur karangan)
4. Reading for inference (membaca untuk menyimpulkan)
5. Reading to classify (membaca untuk mengelompokkan/
11

mengklasifikasikan)
6. Reading to evaluate (membaca untuk menilai, mengevaluasi)
7. Reading to compare or contrast (membaca untuk memperbandingkan
atau mempertentangkan).
Selain itu, menurut Dalman (2014: 11) membaca bertujuan untuk
memperoleh pesan atau memahami makna melalui bacaan. Berkaitan tujuan
membaca banyak sekali pendapat, diantaranya menurut Rahim (2011)
tujuan membaca mencakup kebahagiaan, menyempurnakan membaca
nyaring, menggunakan strategi tertentu, memperbaharui pengetauhannya
tentang suatu topik, mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah
diketahuinya, memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis,
mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, menampilkan suatu eksperimen
atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam
beberapa cara lain dan mempelajari struktur secara teks, menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.
Selain itu, yang dikemukakan oleh Nafi’ah (2018: 510) tujuan
membaca di sekolah dasar dibedakan menjadi 2 yakni, tujuan membaca di
kelas rendah meliputi, mekanisme membaca, membina gerak mata dari kiri
ke kanan, membaca kata-kata dan kalimat-kalimat pendek. Disamping itu,
tujuan membaca di kelas tinggi meliputi, membiasakan sikap membaca
yang benar, membaca nyaring, membaca bersuara, dan membaca penggalan
cerita. Jadi, dari beberapa pendapat terkait tujuan membaca dapat
disimpulkan tujuan membaca adalah untuk mendapat atau memperoleh
informasi, serta tentang mekanisme membaca mulai dari gerakan mata,
membaca kata-kata, dan kalimat-kalimat pendek.
Membaca mempunyai tujuan yang utama, yaitu untuk mencari serta
memperoleh informasi baik bentuk maupun isi bacaan. Untuk itu, beberapa
tujuan membaca sebagai berikut.
1) Memperoleh kesenangan,
2) Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahui,
3) Memperoleh informasi untuk laporan tertulis atau lisan,
12

4) Mempelajari struktur teks bacaan,


5) Menjawab pertanyaan,
6) Menyempurnakan membaca nyaring, dan
7) Mengonfirmasikan atau menolak prediksi.
Tarigan mengemukakan bahwa, “Tujuan utama dalam membaca
adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi,
memahami makna bacaan”. (Dalman, 2013:11-12). Pada dasarnya kegiatan
membaca bertujuan untuk mencari dan memperoleh pesan atau memahami
makna melalui bacaan. Tujuan membaca tersebut akan berpengaruh kepada
jenis bacaan yang dipilih, misalnya, fisik atau notifikasi.
Tujuan membaca yang ingin peneliti capai pada penelitian ini adalah
untuk memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna bacaan.
3. Manfaat Membaca
Banyak manfaat yang diperoleh dari membaca. Melalui membaca
peserta didik dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, menambah
informasi bagi diri sendiri, meningkatkan pengetahuan serta menambah ide.
Sehingga pengaruh bacaan sangat besar terhadap peningkatan cara berfikir
peserta didik. Menurut (Zaif, 2011) menyebutkan beberapa manfaat
membaca, antara lain:
(1) Meningkatkan pengembangan diri peserta didik
(2) Memenuhi tuntutan intelektual
(3) Memenuhi kepentingan hidup
(4) Meningkatkan minat peserta didik terhadap suatu bidang.
Membaca merupakan kegiatan yang memberikan banyak manfaat
bagi pembacanya. Namun, tidak semua orang memiliki kesadaran akan
manfaat membaca. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Melalui
membaca peserta didik dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga
daya nalarnya berkembang dan berpandangan luas yang akan bermanfaat
bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Melalui membaca buku maupun
sumber-sumber bacaan lain seperti surat kabar maupun berita dan artikel-
13

artikel, pengetahuan bertambah dan jumlah kosa kata meningkat, melatih


imajinasi dan daya pikir.
Hal ini sejalan dengan pendapat Farida (2011:2) yakni dengan
membaca dapat menemukan serta mengetahui sesuatu yang tidak biasa
maupun tidak wajar. Mengetahui hal-hal yang aktual, dengan membaca
peserta didik dapat mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di
lingkungan sekitar maupun di seluruh dunia yang mungkin berhubungan
materi pelajaran, sehingga peserta didik dapat menerapkan di kehidupan
nyata.
4. Jenis Jenis Membaca
Menurut Tarigan (dalam Afebri 1985:11 ) jenis-jenis membaca
terdiri atas:
a. Membaca nyaring sering kali disebut membaca bersuara atau membaca
teknik. Disebut demikian karena pembaca mengeluarkan suara secara
nyaring pada saat membaca.
b. Membaca dalam hati. Membaca dalam hati terdiri atas : 1). membaca
ekstensif dan 2). membaca intensif. Membaca ekstensif, terdiri atas :
membaca survey, membaca sekilas dan membaca dangkal. Membaca
intensif : membaca teliti, membaca pemahaman, membaca kritis,
membaca inde-inde. Membaca Telaah Bahasa : mebaca bahasa,
membaca sastra.
c. Membaca Ekstensif Membaca ekstensif merupakan proses membaca
yang dilakuakn secara luas. Luas berarti (1) bahasa bacaan beraneka
dan banyak ragamnya; (2) waktu yang digunakan cepat dan
singkat.tujuan membaca ekstensif adalah sekedar memahami isi yang
penting dari bahasa dengan waktu yang cepat dan singkat. Membaca
intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara saksama dan
merupakan secara kritis. Membaca intensif merupakan studi saksama,
telaah teliti, serta pemahaman terinci terhadap suatu bacaan sehingga
timbul pemahaman yang tinggi.
14

d. Membaca intensif adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara


saksama dan merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan dan
mengasah kemampuan membaca secara pemahaman terinci terhadap
suatu bacaan sehingga timbul pemahaman yang tinggi.
Menurut Soedarso (dalam Afebri 1989:84) Membaca sebagai suatu
aktivitas yang kompleks, mempunyai tujuan yang kompleks dan masalh
yang bermacam-macam. Tujuan yang kompleks merupakan tujuan umum
dari membaca. Di samping tujuan umum itu tentu terdapat pula bermacam
ragam tujuan khusu yang menyebabkan timbulnya jeni-jenis membaca,
dintinjau dari segi bersuara atau tidaknya orang waktu membac itu terbagi
atas:
1) Membaca yang bersuara, yaitu suatu aktivitas atau kegiatan yang
merupakan alat bagi guru, murid, ataupun pembaca bersama-sama
orang lain. Jenis membaca itu mencangkup:
a) Membaca nyaring dan keras
Yakni suatu kegiatan membaca nyaring dilakukan dengan
keras, dalam petunjuk guru bahas Indonesia untuk SMA
disebut membacakan. Membacakan berarti untuk membaca
untuk orang lain atau pendengar, guna menangkap serta
memahami informasi pikiran dan perasaan penulis atas
pengarangnya. Membaca nyaring ini bisa dilakukan oleh guru,
penyiar TV, penyiar radio, dan lai-lain.
b) Membaca Teknik
Membaca teknik biasa disebut membaca lancer. Dalam
membaca teknik harus memperhatikan ccara atau teknik
membaca yang meliputi:
 Cara mengucapkan bunyi bahasa meliputi kedudukan
mulut, lidah, dan gigi.
 Cara menempatkan tekanan kata, tekanan kalimat dan
fungsi tanda-tanda baca sehingga menimbulkan intonasi
yang benar.
15

 Kecepatan mata yang tinggidan pandangan mata yang


jauh.
c) Membaca indah Membaca indah hamper sama dengam
membaca teknik yaitu membaca deangan memperlihatkan
teknik membaca terutama lagu, ucapan, dan mimik membaca
sajak dalam apresiasi sastra.
2) Membaca yang tidak bersuara (dalam hati) yaitu aktivitas
membaca dengan mengandalakan ingatan visual yang melibatkan
pengaktifan mata dan ingatan. Jenis membaca ini biasa disebut
membaca dalam hati, yang mencangkupi:
a) Membaca teliti. Membaca teliti yaitu membaca yang menuntut
suatau pemutaran atau pembalikan pendidikan yang
menyeluruh.
b) Membaca pemahaman. Membaca pemahaman yaitu membaca
yang penekanannya diarahakan pada keterampilan memahami
dan menguasi isi bacaan. Jenis membaca inilaha yang akan
penulis kaji lebih dalam.
c) Membaca ide. Membaca ide yaitu membaca dengan maksud
mencari, memperoleh serta memanfaatkan ide-ide yang
terdapat pada bacaan.
d) Membaca kritis. Membaca kritis yaitu membaca yang
dilakukan secara bijaksana, penuh teggang hati, mendalam,
evaluasi, serta analistik, dan bukan hanya mencari kesalahan.
e) Membaca telaah bahasa. Membaca telaah bahasa mencangkup
dua hal, yaitu; membaca bahasa asing yaitu kegiatan membca
yang tujuan utamanya adalah memperbesar daya kata dan
memgembangkan kosa kata. Dan membaca sastra yaitu
membaca yang bercermin pada karya sastra dari keserasian
keharmonisan anatar bentuk dan kaindahan isi.
f) Membaca skimming. Membaca skimming (sekilas) adalah cara
membaca yang hanya untuk mendapatkan ide pokok.
16

g) Membaca cepat. Membaca cepat adalah keterampilan memilih


isi bahasa yang harus dibaca sesuai dengan tujuan kita, yang
ada relevansinya dengan kata, tanpa membuang-buang waktu
menekuni bagian-bagian yang tidak kita perlukan.
2.1. 2 Pengertian Kemampuan Membaca Permulaan
1. Kemampuan
Kemampuan adalah potensi yang dimiliki seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan. Kemampuan sangatlah penting ditumbuhkan
pada siswa agar mereka merasa terdorong untuk mempelajari materi
khusunya di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. namun dalam hal ini
masih banyak terjadi hambatan. Dengan demikian, siswa perlu dibimbing
dalam mengembangkan kemampuan membacanya. Pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis Depdiknas
(dalam Naswiani, 2003:5). Membaca merupakan salah satu kemampuan
dasar yang hedaknya ditindak lanjuti, karena membaca adalah salah satu
kemampuan berbahasa. Membaca menduduki posisi serta peran yang
sangat dalam konteks kehidupan umat manusia terlebih pada era
informasi dan komunikasi sekarang ini. Baik di lingkungan sekolah
maupun dunia pekerjaan. Mengingat pentingnya membaca dalam
kehidupan, maka membaca wajar diajarkan di sekolah-sekolah dengan
berpijak pada tujuan pembelajaran membaca.
Menurut Darmiyati Zuhdi dan Budiasih (2001: 57), kemampuan
membaca yang diperoleh pada saat memulai belajar membaca akan
sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut. (Syamsudin
dan Kusniyatun, 2006:219-220). Ia juga menyimpulkan bahwa
berdasarkan temuan lapangan ternyata ada beberapa faktor yang
mempengaruhi yang menyebabkan rendahnya kemampuan membaca.
Faktor penyebab tersebut dapat digolongkan dalam faktor interenal dan
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dari dalam diri siswa.
17

Sedangkan faktor eksternal dapat berupa guru, model belajar,


pendekatan, teknik belajar, media, saran dan sebagainya.
2. Pengertian Membaca Permulaan
Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang
berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam
tulisan (Dalman 2013:5). Sejalan dengan Henry Guntur Tarigan (2008),
membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Dalam hal ini, membaca
adalah suatu usaha untuk menelusuri makna yang ada dalam tulisan.
Anderson (Dalman, 2013:6) berpendapat bahwa membaca adalah suatu
proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and
decoding process). Istilah penyandian kembali (recording) digunakan
untuk menggantikan istilah membaca (reading) karena mula-mula
lambang tertulis diubah menjadi bunyi, baru kemudian sandi itu dibaca,
sedangkan pembacaan sandi (decoding process) merupakan suatu
penafsiran atau interpretasi terhadap ujaran dalam bentuk tulisan. Syafi’ie
(Farida Rahim, 2005:2) mengatakan bahwa tiga kompenen dalam proses
membaca yaitu recording, decoding, dan meaning. Recording merujuk
pada kata-kata dan kalimat, kemudian mengasosiasikannya dengan
bunyi-bunyinya sesuai dengan sistem tulisan yang digunakan, sedangkan
process decoding (penyandian) merujuk pada proses penerjemahan
rangkaian grafis kedalam kata-kata. Proses recording dan decoding
biasanya berlangsung pada kelas-kelas awal, yaitu SD kelas (I dan II)
yang dikenal dengan istilah membaca permulaan.
Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar
membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk
memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan
menangkap isi bacaan dengan baik. Kemampuan membaca permulaan
lebih diorientasikan pada kemampuan membaca tingkat dasar, yakni
kemampuan melek huruf. Maksudnya, anak-anak dapat mengubah dan
18

melafalkan lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna.


Pada tahap ini sangatdimungkinkan anak-anak dapat melafalkan
lambang-lambang huruf yang dibacanya tanpadiikuti oleh pemahaman
terhadap lambang bunyibunyi lambang tersebut. Kemampuan melek
huruf ini selanjutnya dibina dan ditingkatkan menuju kemampuan
membaca tingkat lanjut, yakni melek wacana. Yang dimaksud dengan
melekwacana adalah kemampuan membaca yang sesungguhnya, yakni
kemampuan mengubah lambang-lambang tulis menjadi bunyi-bunyi
bermakna disertai pemahaman akan lambang-lambangtersebut. Dengan
bekal kemampuan melek wacana inilah kemudian anak dikenalkan
dengan berbagai informasi dan pengetahuan dari berbagai media cetak
yang dapat diakses sendiri (Yeti Mulyati, hlm 5-6).
Menurut Dalman (2013:85) membaca permulaan merupakan
suatu keterampilan awal yang harus dipelajari atau dikuasai oleh
pembaca. Membaca permulaan terdiri dari beberapa aspek antara lain:
a. Pengenalan bentuk huruf,
b. Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola
klause, kalimat, dan lain-lain),
c. Pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi
(kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”), dan
d. Kecepatan membaca bertaraf lambat
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca pada
siswa kelas awal untuk mengenal rangkaian huruf dengan bunyi-bunyian
yang bermakna, dengan tujuan agar siswa memiliki kemampuan
memahami dan menyuarakan dengan intonasi dan lafal yang tepat.
Penelitian ini sesuai dengan pengertian tentang membaca permulaan
yaitu membaca permulaan merupakan keterampilan membaca awal agar
siswa dapat melafalkan lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi
bermakna untuk selanjutnya siswa dapat membaca lanjut.
19

3. Tujuan Membaca Permulaan


Segala sesuatu memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tentu, setiap
tujuan yang diinginkan adalah tujuan yang membawa perubahan ke arah
yang lebih baik begitupun dengan membaca.
Menurut Tarigan (2008: 9) tujuan membaca adalah unuk mencari serta
memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Tidak
hanya itu, pendapat terkait tujuan memb aca juga dikemukakan oleh
Anderson dalam Dalman (2014: 11) tujuan membaca antara lain :
1 Reading for details or fact (membaca untuk memperoleh fakta dan
perincian)
2 Reading for main ideas (membaca untuk memperoleh ide-ide utama)
3 Reading for sequence or organization (membaca untuk mengetahui
urutan/susuanan struktur karangan)
4 Reading for inference (membaca untuk menyimpulkan)
5 Reading to classify (membaca untuk mengelompokkan/
mengklasifikasikan)
6 Reading to evaluate (membaca untuk menilai, mengevaluasi)
7 Reading to compare or contrast (membaca untuk memperbandingkan
atau mempertentangkan).
Selain itu, menurut Dalman (2014: 11) membaca bertujuan untuk
memperoleh pesan atau memahami makna melalui bacaan. Berkaitan
tujuan membaca banyak sekali pendapat, diantaranya menurut Rahim
(2011) tujuan membaca mencakup kebahagiaan, menyempurnakan
membaca nyaring, menggunakan strategi tertentu, memperbaharui
pengetauhannya tentang suatu topik, mengaitkan informasi baru dengan
informasi yang telah diketahuinya, memperoleh informasi untuk laporan
lisan atau tertulis, mengkonfirmasikan atau menolak prediksi,
menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang
diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari
struktur secara teks, menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.
20

Selain itu, yang dikemukakan oleh Nafi’ah (2018: 510) tujuan


membaca di sekolah dasar dibedakan menjadi 2 yakni, tujuan membaca di
kelas rendah meliputi, mekanisme membaca, membina gerak mata dari kiri
ke kanan, membaca kata-kata dan kalimat-kalimat pendek. Disamping itu,
tujuan membaca di kelas tinggi meliputi, membiasakan sikap membaca
yang benar, membaca nyaring, membaca bersuara, dan membaca
penggalan cerita. Jadi, dari beberapa pendapat terkait tujuan membaca
dapat disimpulkan tujuan membaca adalah untuk mendapat atau
memperoleh informasi, serta tentang mekanisme membaca mulai dari
gerakan mata, membaca kata-kata, dan kalimat-kalimat pendek.
Membaca mempunyai tujuan yang utama, yaitu untuk mencari serta
memperoleh informasi baik bentuk maupun isi bacaan. Untuk itu,
beberapa tujuan membaca sebagai berikut.
1) Memperoleh kesenangan,
2) Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahui,
3) Memperoleh informasi untuk laporan tertulis atau lisan,
4) Mempelajari struktur teks bacaan,
5) Menjawab pertanyaan,
6) Menyempurnakan membaca nyaring, dan
7) Mengonfirmasikan atau menolak prediksi.
Tarigan mengemukakan bahwa, “Tujuan utama dalam membaca
adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi,
memahami makna bacaan”. Hal tersebut sesuai dengan simpulan Anderson
sebagaimana dikutip oleh Alex dan Achmad bahwa tujuan membaca,
antara lain:
(1) untuk mengetahui dan menemukan sesuatu yang telah dilakukan oleh
sang tokoh. Ini disebut membaca untuk memperoleh
perincianperincian/ fakta-fakta.
(2) untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan
menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa yang dialami oleh
sang tokoh. Ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama’.
21

(3) untuk menemukan apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, mula-
mula pertama, kedua, dan ketiga/seterusnya. Ini disebut membaca untuk
memperoleh urutan atau susunan, organisasi cerita.
(4) untuk mengetahui apa yang akan diperlihatkan pengarang kepada
pembaca. Ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca
inferensi.
(5) untuk mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai
seorang tokoh, apakah cerita itu benar atau tidak. Ini disebut membaca
untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan.
(6) untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-
ukuran tertentu. Ini disebut membaca menilai/mengevaluasi.
(7) untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah, bagaimana tokoh
menyerupai pembaca. Ini disebut membaca untuk membandingkan atau
mempertentangkan.
(Dalman, 2013:11-12). Pada dasarnya kegiatan membaca bertujuan
untuk mencari dan memperoleh pesan atau memahami makna melalui
bacaan. Tujuan membaca tersebut akan berpengaruh kepada jenis bacaan
yang dipilih, misalnya, fisik atau notifikasi.
Tujuan membaca yang ingin peneliti capai pada penelitian ini adalah
untuk memperoleh informasi, mencakup isi, dan memahami makna
bacaan.
4. Manfaat Membaca Permulaan
Banyak manfaat yang diperoleh dari membaca. Melalui membaca
peserta didik dapat memperluas cakrawala ilmu pengetahuan, menambah
informasi bagi diri sendiri, meningkatkan pengetahuan serta menambah ide.
Sehingga pengaruh bacaan sangat besar terhadap peningkatan cara berfikir
peserta didik. Menurut (Zaif, 2011) menyebutkan beberapa manfaat
membaca permulaan, antara lain:
(1) Meningkatkan pengembangan diri peserta didik
(2) Memenuhi tuntutan intelektual
(3) Memenuhi kepentingan hidup
22

(4) Meningkatkan minat peserta didik terhadap suatu bidang.


Membaca merupakan kegiatan yang memberikan banyak manfaat bagi
pembacanya. Namun, tidak semua orang memiliki kesadaran akan manfaat
membaca. Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Melalui
membaca peserta didik dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga
daya nalarnya berkembang dan berpandangan luas yang akan bermanfaat
bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Melalui membaca buku maupun
sumber-sumber bacaan lain seperti surat kabar maupun berita dan artikel-
artikel, pengetahuan bertambah dan jumlah kosa kata meningkat, melatih
imajinasi dan daya pikir. Hal ini sejalan dengan pendapat Farida (2011:2)
yakni dengan membaca dapat menemukan serta mengetahui sesuatu yang
tidak biasa maupun tidak wajar.
Mengetahui hal-hal yang aktual, dengan membaca peserta didik dapat
mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar maupun
di seluruh dunia yang mungkin berhubungan materi pelajaran, sehingga
peserta didik dapat menerapkan di kehidupan nyata.
5. Jenis-Jenis Membaca Permulaan
Pada umumnya siswa yang duduk di kelas I, II, III dan IV proses
membaca yang dilakukan adalah:
1. Membaca bersuara (membaca nyaring)
Membaca bersuara (membaca nyaring) yaitu membaca yang dilakukan
dengan bersuara, biasanya dilakukan oleh kelas tinggi / besar.
Pelaksanaan membaca keras bagi siswa Sekolah Dasar dilakukan
seperti berikut:
a. Membaca klasikal yaitu membaca yang dilakukan secara bersama-
sama dalam satu kelas.
b. Membaca berkelompok yaitu membaca yang dilakukan oleh
sekelompok siswa dalam satu kelas.
c. Membaca perorangan yaitu membaca yang dilakukan secara individu.
d. Membaca perorangan diperlukan keberanian siswa dan mudah
dikontrol oleh guru, biasa dilaksanakan untuk mengadakan penilaian.
23

2. Membaca dalam hati


Membaca dalam hati yaitu membaca dengan tidak mengeluarkan kata-
kata atau suara.
3. Membaca teknik
Membaca teknik hampir sama dengan membaca keras. Membaca
teknik ialah cara membaca yang mencakup sikap, dan intonasi bahasa.
Latihan-latihan yang diperlukan diantaranya :
a. Latihan membaca di tempat duduk.
b. Latihan membaca di depan kelas.
c. Latihan membaca di mimbar.
d. Latihan membacakan. (Depdiknas;2002:44)
6. Metode Membaca Permulaan
a. Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)
Metode SAS merupakan singkatan dari “ Struktural Analitik Sintetik”.
Metode SAS merupakan salah satu jenis metode yang biasa di gunakan
untuk proses pembelajaran menulis membaca permulaan bagi siswa
pemula.
b. Metode Eja ( Spelling Method)
Metode Eja adalah belajar membaca yang di mulai dari mengeja huruf
demi huruf.
c. Metode Bunyi
Metode ini sebenarnya merupakan bagian dari metode eja. Prinsip dasar
dan proses pembelajarannya tidak jauh berbeda dengan metode
Eja/Abjad di atas. demikan juga dengan kelemahan-kelemahannya.
Perbedaannya terletak hanya pada cara atau sistem pembacaan atau
perlafalan abjad (huruf-hurufnya).
d. Metode Suku Kata
Metode ini diawali dengan pengenalan suku kata seperti ba,bi,bu,be,bo,
ca,ci,cu,ce,co, da,di,du,de,do dan seterusnya.
e. Metode Kata
24

Metode ini di awali dengan pengenalan kata yang bermakna, fungsional,


dan kontekstual. Sebaiknya di kenalkan dengan kata yang terdiri dari dua
suku kata terlebih dahulu.
f. Metode Global / Kalimat
Depdiknas (2000:6) mendefinisikan bahwa “metode global adalah cara
belajar membaca kalimat secara utuh. Metode global ini di dasarkan pada
pendekatan kalimat. Caranya ialah guru mengajarkan membaca dan
menulis dengan menampilkan kalimat di bawah gambar.
7. Aspek Aspek Membaca Permulaan
Pada hakikatnya, bacaan terdiri dari isi dan bahasa. Isi dianggap
sebagai yang bersifat rohaniah dan bahasa dianggap sebagai yang bersifat
jasmaniah, keduanya merupakan dwitunggal yang utuh. Keserasian
keduanya dapat mencerminkan keindahan bahan bacaan. Mengenai aspek
kemampuan pemahaman bacaan, ada beberapa cara untuk membaca suatu
bahan bacaan berdasarkan tujuannya, antara lain:
(1) membaca teknis bertujuan agar si pembaca memiliki kemampuan yang
diucapkan dan dilagukan secara tepat sesuai dengan isi dan makna
bacaan;
(2) membaca tanpa bersuara bertujuan agar sipembaca mampu memahami
isi bacaan;
(3) membaca indah yang tujuannya agar si pembaca mampu membaca
dengan penghayatan keindahan bacaan;
(4) membaca bahasa tujuannya agar pembaca dapat meningkatkan
kemampuannya di bidang berbahasa;
(5) pemahaman bacaan bertujuan agar si pembaca mampu memahami isi
bacaan sehingga menjadi tambahan pengetahuan bagi dirinya.
Pakar pendidikan yang lain mengutip simpulan Broughton, et al.
sebagaimana dikutip oleh (Henry Guntur Tarigan, 2008) secara garis besar
ada dua aspek penting dalam membaca, yaitu:
1) keterampilan yang bersifat mekanis, dapat dianggap berada pada urutan
yang lebih rendah. Aspek ini mencakup: pengenalan bentuk huruf,
25

pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem, kata, frasa, klausa, dan


kalimat), pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi,
dan kecepatan membaca ke taraf lambat;
2) keterampilan yang bersifat pemahaman, dapat dianggap pada urutan
yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup: memahami pengertian
sederhana, memahami signifikansi atau makna, evaluasi atau penilaian,
dan kecepatan membaca fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan
keadaan.
Menurut Broughton dalam (Tarigan, 2008: 13) terdapat dua aspek
penting dalam membaca, yaitu:
1) Keterampilan yang bersifat mekanis, dapat dianggap berada pada urutan
yang lebih rendah. Aspek ini mencakup:
(a) pengenalan bentuk huruf;
(b) pengenalan unsur-unsur linguistik;
(c) pengenalan hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi.
2) Keterampilan yang bersifat pemahaman, dapat dianggap pada urutan
yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup:
a) memahami pengertian sederhana
b) memahami signifikansi atau makna
c) evaluasi atau penilaian dan
d) kecepatan membaca fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan
keadaan.
Turner sebagaimana dikutip oleh (Samsu Somadoyo, 2011)
mengungkapkan bahwa pembaca dikatakan memahami bahan bacaan secara
baik apabila pembaca dapat:
1. Mengenal kata-kata atau kalimat dan mengetahui makna dari suatu
bacaan,
2. Menghubungkan makna dari pengalaman yang dimiliki dengan makna
dari suatu bacaan.
3. Memahami seluruh makna secara kontekstual, dan
26

4. Membuat pertimbangan nilai isi bacaan berdasarkan pengalaman


membaca.
8. Aspek Aspek Penilaian Dalam Membaca Permulaan
Mulyati 2015:44 menjelaskan evaluasi atau penilaian merupakan
proses pengumpulan, pengolahan, dan pemaknaan data yang bertujuan
untuk menentukan kualitas yang erkanddung dalam data tersebut. Terkait
dengan pembelajaran membaca,penillaian dalam membaca harus
bersesuaian dengan tujuan hakikat pembelajaran bahasa indonesia pada
umumnya. Penilaian membaca terdiri dari penilaian proses dan penilaian
hasil. Penilaian proses dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung,
penilaianproses meliputi 3 ranah yaitu : kognitif, afektif dan psikomotor.
Dalam penilaian ranah kognitif menggunakan alat penilaian berupa tes.
Berdasarkan cara pelaksanaannya, Mulyati (2015:46), alat penilaian teknik
tes antara lain :
1. Tes tertulis, merupakan alat penilaian dalam bentuk tertulis.
Pengerjaannya oleh siswa dapat berupa jawaban atas pertanyaan
atau tanggapan.
2. Tes lisan, merupakan penilaian yang dilakukan dalam bentuk lisan.
Pengerjaannya oleh siswa dapat berupa jawaban atas pertanyaan
atau tanggapan atas pertanyaan secara lisan.
3. Tes perbuatan, merupakan penilaian yang penugasannya dapat
berupa lisan maupun tertulis dan pengerjaannya oleh siswa
dilakukan dalam bentuk penampilan.
Sedangkan penilaian hasil merupakan penilaian untuk menentukan
pencapaian hasil belajar siswa. Bentuk penilaian hasil ini dapat berupa tes
membaca permulaan, bentuk bentuk tes seperti berikut :
1) Membaca nyaring
Dalam tes membaca nyaring siswa diminta untuk melafalkan
lambang tertulis baik berupa lambang yang berupa, huruf , suku
kata, kata atau kalimat sederhana. Tes ini dapat menilai
27

keterampilan siswa dalam mengidentifikasi lambang-lambang,


bunyi, melafalkan dan memaknainya.
2) Membaca wacana rumpang
Tes ini bertujuan untuk mengecek pemahaman siswa terhadap teks
atau wacana rumpang. Pembaca harus mampu berpikir secara
analitis dan kritis guna menyelami jalan pikiran penulis
wacananya. Pembaca dengan pemahaman sempurna, dituntut
mampu memahami wacana yang tidak lengkap itu sebelum
mengisi bagian kata yang dilesapkan dengan satu kata yang paling
tepat.
3) Menjawab dan mengajukan pertanyaan dari teks tertulis (teks
sederhana). Tes ini bertujuan untuk mengecek pemahaman siswa
terhadap teks-teks sederhana. Guru dapat mengajukan beberapa
pertanyaan sederhana untuk menilai keterampilan siswa dalam
memahami lambang-lambang tertulis.
Berdasarkan teori di atas, penilaian membaca yang digunakan yaitu
tes membaca nyaring kalimat sederhana yang disesuaikan dengan aspek
penilaian membaca menurut Akhadiah sebagai pedoman penilaian
keterampilan membaca yaitu lafal, intonasi, kejelasan suara, dan kelancaran.
Pedoman penilaian keterampilan membaca tersebut dijelaskan sebagai
berikut:
a. Lafal
Menurut Kristanto (2013) lafal adalah cara seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu masyarakat bahasa mengucapkan bunyi bahasa. Bunyi
bahasa yang dikenal dalam bahasa Indonesia meliputi Vokal, Konsonan,
Diftong, dan Gabungan Konsonan. Penjelasan diatas dapat dilihat sebagai
berikut:
1) Vokal dilambangkan dengan huruf a, i, u, e, o.
2) Konsonan dilambangkan dengan huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q,
r, s, t, v, w, x, y, z.
3) Diftong dilambangkan dengan huruf oi, ai, au.
28

4) Gabungan konsonan dilambangkan dengan kh, ng, ny, sy.


Pelafalan sebuah bunyi bahasa akan menentukan makna, melafalkan
kata yang tidak tepat dapat menyebabkan salah pengertian.
b. Intonasi
Zainuddin (1991:23) mengatakan bahwa intonasi merupakan
kerjasama antara tekanan (nada, dinamik dan tempo) dan perhentian yang
menyertai suatu tutur. Kemudian Kristanto (2013) menjelaskan tentang
pengertian intonasi yaitu tinggi rendahnya nada pada kalimat yang
memberikan penekanan didalam kalimat.
Intonasi yang kurang pas bisa menyebabkan kesalahan dalam sebuah
komunikasi. Untuk itu perlu memahami intonasi pada saat berkomunikasi,
bercakap dengan orang lain. Pola intonasi setiap kalimat tergantung pada
tujuan yang dimaksudkan oleh penutur, artinya apabila penutur bermaksud
memberitahukan sebuah intonasi, sedangkan untuk menanyakan sesuatu
maka pola intonasinya menurun, demikian pula ketika penutur bermaksud
mengajak atau menyuruh pendengar maka pola intonasinya cenderung
meninggi.
c. Kejelasan Suara
Kejelasan Suara (Darmata:102) merupakan kejelasan suara yang
diucapkan siswa saat membaca teks bacaan yang dibacanya, huruf yang
dibaca jelas dan suara keras terdengar oleh pendengarnya.
d. Kelancaran
Kelancaran saat membaca (Nurdiana:2011) merupakan kesanggupan
siswa untuk membaca tanpa mengeja, tidak terbata-bata dan tidak ragu-ragu
saat membaca.
e. Kalimat Sederhana
Berdasarkan tujuan membaca permulaan yang akan disampaikan,
fokus materi yang akan diajarkan adalah mengenai kalimat sederhana
dengan memupuk dan mengembangkan keterampilan siswa untuk
memahami dan mengenalkan cara membaca kalimat sederhana dengan
29

benar. Berdasarkan hal tersebut, pengertian kalimat sederhana dijelaskan


oleh beberapa ahli, diantaranya:
Rahardi (2009:76) mengemukakan kalimat dapat dipahami sebagai
satuan bahasa terkecil yang dapat digunakan untuk menyampaikan ide atau
gagasan. Kalimat juga dapat diartikan sebagai satuan bahasa yang secara
relatif berdiri sendiri, mempunyai intonasi akhir, dan secara aktual dan
potensial terdiri atas klausa. Selanjutnya Aarts (Mardhatillah, 2016:5)
menyatakan bahwa sebuah kalimat adalah rentetan kata yang dimulai
dengan sebuah huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
Malik (2014:4) menjelaskan bahwa: kalimat dasar atau kalimat
sederhana ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti dan
hanya mengandung satu pola kalimat, sedangkan perluasannya tidak
membentuk kalimat baru. Dengan perkataan lain, kalimat dasar atau kalimat
tunggal terdiri atas dua unsur inti (subjek dan predikat) dan boleh diperluas
dengan unsur tambahan (subyek, predikat ataupun objek) bila unsur tersebut
tidak membentuk pola baru.
Rahardi (2009:87) menyatakan bahwa kalimat tunggal atau kalimat
sederhana adalah kalimat yang hanya memiliki satu subjek dan satu
predikat. Fakta kebahasaan demikian itulah yang menyebabkan kalimat
tersebut disebut sebagai kalimat tunggal. Dalam bahasa Indonesia dikenal 6
struktur atau pola kalimat tunggal, yakni:
1) Subjek (KB) + Predikat (KK)
2) Subjek (KB) + Predikat (KK) + Objek (KB)
3) Subjek (KB) + Predikat (KK) + Objek (KB)
4) Subjek (KB) + Predikat (KS)
5) Subjek (KB) + Predikat (K.Bil)
6) Subjek (KB) + Predikat (KB)
Pola-pola kalimat tunggal yang berjumlah enam di atas itu dapat
diperluas untuk mendapatkan struktur yang bermacam-macam dan lebih
panjang. Demikian pula struktur yang disebutkan di depan itu dapat juga
dimodifikasi susunannya, sehingga dapat ditemukan struktur kalimat dengan
30

pola yang baru. Dari uraian di atas dapat disimpulkan, kalimat sederhana
adalah kalimat yang berisi informasi inti yang memiliki satu pola kalimat
dengan dua unsur yaitu subjek (S) dan predikat (P). Selain kedua unsur ini,
dapat pula diperluas unsur lainnya seperti objek (O) dan keterangan.
9. Faktor Faktor Keberhasilan Membaca Permulaan
Menurut Mulyono Abdul Rahman kemampuan belajar membaca
Bahasa Indonesia secara umum dipengaruhi oleh adanya faktor internal
maupun faktor eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor Internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu
sendiri. faktor ini sangat besar sekali pengaruhnya terhadap kemajuan
belajar siswa khususnya pula penguasaan membaca Bahasa Indonesia
siswa.
Adapun yang termasuk faktor internal adalah sebagai berikut :
a) Bakat
Bakat adalah kemampuan manusia untuk melakukan sesuatu
kegiatan yang sudah ada sejak manusia itu ada. Atau secara sederhana
bakat merupakan kemampuan/ potensi yang dimiliki oleh setiap orang
sejak dia lahir. Walaupun demikian bakat setiap orang tidaklah sama.
Setiap orang mempunyai bakat sendiri-sendiri yang berbeda dan ini
merupakan anugerah dari Tuhan.
Dalam hal belajar bakat mempunyai pengaruh yang besar sekali
terhadap proses pencapaian prestasi seseorang. Dan karena perbedaan
bakat yang dimiliki setiap orang maka ada kalanya seorang itu belajar
dapat dengan cepat/ lambat.
b) Minat
Minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap kejurusan sesuatu
hal yang berharga bagi orang. Sesuatu yang berharga bagi seseorang
adalah sesuatu kebutuhan.
c) Inteligensi
31

Intelegensi adalah kemampuan untuk memudahkan penyesuaian


secara tepat terhadap berbagai segi dari keseluruhan lingkungan
seseorang. kemampuan / inteligensi seseorang ini dapat terlihat
adanya beberapa hal, yaitu :
(1) Cepat menangkap isi pelajaran
(2) Tahan lama memusatkan perhatian pada pelajaran dan kegiatan
(3) Dorongan ingin tahu kuat, banyak inisiatif
(4) Cepat memahami prinsip dan pengertian
(5) Sanggup bekerja dengan pengertian abstrak
(6) Memiliki minat yang luas.
Inteligensi ini sangat dibutuhkan sekali dalam belajar, karena
dengan tingginya inteligensi seseorang maka akan lebih cepat
menerima pelajaran yang diberikan.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang timbul dari luar diri siswa.
Adapun faktor eksternal yang mempengaruhi kemampuan belajar
membaca Bahasa indonesia adalah sebagai berikut :
a) Guru
Guru adalah seorang tenaga professional yang dapat menjadikan
murid-muridnya mampu merencanakan, menganalisa dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi. Dengan demikian, seorang
guru hendaklah mempunyai cita-cita yang tinggi, berpendidikan luas,
berkepribadian kuat dan tegar serta berkeprikemanusiaan yang
mendalam. Dengan kepribadian seorang guru maka diharapkan
siswa akan mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi
dengan bimbingan belajar terutama masalah belajar.
b) Kurikulum Sekolah.
Kurikulum adalah merupakan landasan yang digunakan
pendidik untuk membimbing peserta didiknya ke arah tujuan
pendidikan yang diinginkan melalui akumulasi sejumlah
pengetahuan, ketrampilan dan sikap mental. Dalam proses
32

belajarnya, siswa akan dengan santai dan gembira melakukan


aktivitas belajar. Apalagi proses pembelajaran membaca Bahasa
Indonesia yang merupakan kesulitan bagi siswa apabila penetapan
kurikulum yang tidak sesuai maka akan malah menjadi aktor
penghambat kemajuan prestasi belajar siswa.
c) Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat yang dimaksud di sini adalah
lingkungan di luar sekolah, lingkungan masyarakat dapat berarti
lingkungan keluarga dan lingkungan sekelilingnya. Lingkungan
masyarakat ini sangat besar sekali pengaruhnya dalam ikut serta
menentukan keberhasilan proses pendidikan, karena lingkungan
masyarakat adalah lingkungan yang secara langsung bersinggungan
dengan aktivitas sehari-hari siswa setelah pulang dari sekolah.
Sehingga peran serta lingkungan masyarakat dalam ikut
meningkatkan prestasi di bidang pendidikan sangat diperlukan
sekali.
10. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Membaca Permulaan
Banyak faktor yang mempengaruhi terhadap kemampuan membaca.
umumnya, kemampuan membaca yang dimaksud ditujukan oleh
pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya dan tingkat kecepatan
yang dimiliki.
Faktor-faktor itu antara lain :
a) Tingkat Intelejensia
b) Kemampuan Berbahasa
c) Sikap dan Minat
d) Keadaan Bacaan
e) Kebiasaan Membaca
f) Pengetahuan Tentang Cara Membaca
g) Latar Belakang Sosial, Ekonomi Dan Budaya
h) Emosi
33

11. Indikator Yang Diukur Dalam Variable Membaca Permulaan


1 Kemampuan membaca kata dan kallimat yang tepat
2 Kemampuan lafal dan intonasi yang tepat
3 Kemampuan kejelasan ucapan yang tepat
4 Kemampuan memahami isi bacaan
2.1.3 Hakikat Media Big Book
1. Pengerian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’. Setiap pembelajaran
memerlukan media untuk memperjelas setiap materi yang akan
disampaikan serta untuk mendukung pembelajaran agar lebih jelas.
Menurut Arsyad (2013: 3), media adalah alat yang menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Selain itu, menurut Cecep
(2016: 8), pengertian media adalah sebuah alat yang digunakan untuk
membantu proses pembelajaran dan memiliki kegunaan untuk
memperjelas pesan yang disampaikan sehingga, tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Jadi, dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media
adalah sebuah alat yang digunakan untuk menunjang pembelajaran agar
tujuan pembelajaran dapat tercapai, tersampaikan dengan jelas, serta
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
(Sadiman, 2003:6) Media merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Hal tersebut
sependapat dengan Heinich (Sutirman, 2013:15) yang mengartikan media
sebagai apa saja yang dapat menyalurkan informasi dari sumber ke
penerima informasi. Pendapat Wang Qiyun & Cheung Wing Sum
(Sutirman, 2013:15) menyatakan bahwa dalam konteks pendidikan, media
biasa disebut sebagai fasilitas pembelajaran yang membawa pesan kepada
34

pembelajar. Selain itu Wang Qiyun juga mengatakan media dapat


dikatakan sebagai bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual
dan peralatannya, sehingga media dapat dimanipulasi, dilihat, dibaca, dan
didengar.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media
merupakan fasilitas pembelajaran yang digunakan untuk menunjang
proses pembelajaran guna untuk menyampaikan pesan/ informasi dalam
proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan media untuk
mengajarkan keterampilan membaca permulaan, media sebagai alat
penunjang untuk menyampaikan pesan/informasi sehingga dapat
tersampaikan dengan baik kepada siswa.
Gagne dalam Nurbiana Dhieni, 2008: 10.3) menyatakan bahwa
media merupakan jenis komponen dalam lingkungan anak didik yang
dapat memotivasi anak untuk belajar. Media untuk anak berbeda dengan
media untuk orang dewasa. Media untuk anak akan bermakna jika media
tersebut dapat di sentuh dan digunakan langsung oleh anak. Anak
berinteraksi dengan media yang di gunakan agar media dapat bermakna
daam pembelajaran.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan baik dalam bentuk cetak maupun audio
visual untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat penerima pesan
(siswa) sehingga proses belajar terjadi.
2. Ciri Ciri Media Pembelajaran
Menurut Arsyad (2013), ada 3 macam ciri media antara lain, ciri
fiksatif, ciri manipulatif, dan ciri distributif. Berkaitan dengan
penjelasannya sebagai berikut,
(1) Ciri fiksatif
Ciri fiksatif ini menggambarkan kemampuan media untuk
merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekosntruksi suatu
peristiwa atau objek. Jadi, ciri ini menggambarkan bahwa media
35

harus memiliki kemampuan menyimpan, merekam, merekonstruksi


contohnya, kamera.
(2) Ciri manipulatif
Media harus mampu mentransformasi suatu kejadian atau objek.
Artinya media harus mampu membuat sebuah kejadian yang
memakan waktu lama dapat disajikan secara singkat sebagai cointoh
proses perkembang biakkan kupu-kupu yang dimulai dari telur
hingga kupu-kupu.
(3) Ciri distributif
Media memungkinkan sebuah objek atau kejadian
ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian
tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus
pengaman yang relative sama mengenai kejadian tersebut. Jadi.
Media tersebut dapat digunakan dimana saja dan kapan saja.
Jadi, berkaitan dengan ciri media secara umum media harus
dapat merekam segala sesuatu yang ada, membuat hal terlihat nyata,
serta dapat digunakan kapan dan dimana saja.
3. Jenis Dan Karakteristik Media Pembelajaran
Karakteristik media sebagaimana dikemukakan oleh Kemp merupakan
dasar pemilihan media yang sesuai dengan situasi belajar tertentu. Beliau
mengatakan “The question of what media attributes are necessary for a
given learning situation become the basis for media selection.”Jadi
klasifikasi media, karakteristik media, dan pemilihan media merupakan
kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi pembelajaran.
Menurut Arsyad (2013), berdasarkan perkembangan teknologi
mengelompokkan ke dalam 4 kelompok, yaitu :
(1) media hasil teknologi cetak,
(2) media hasil teknologi audio visual,
(3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer,
(4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
Berikut penjelasan terkait macam media antara lain;
36

(1) Teknologi hasil media cetak


Teknologi hasil media cetak sering dijumpai misal, buku, koran,
teks, dan sebagainya. Teknologi media cetak memiliki komponen
utama yakni, adanya materi teks dan juga materi visual/gambar yang
dikembangkan didasarkan pada pada teori yang berkaitan dengan
persepsi visual membaca, memproses informasi, dan teori belajar.
Adapun ciri-ciri teknologi media cetak antara lain :
a) teks dibaca linear, sedangkan visual diamati berdasarkan ruang,
b) baik teks maupun visual menampilakn komunikasi satu arah dan
reseptif,
c) teks dan visual ditampilkan statis (diam),
d) pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip kebahasaan dan
persepsi visual,
e) baik teks maupun orientasi (berpusat) pada siswa,
f) informasi dapat diatur kembali atau ditata ulang pemakai.
(2) Teknologi audio visual.
Sebuah media yang cara penyampaiannya menggunakan mesin-mesin
mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan
visual. Contohnya, mesin proyektor film, tape recorder, dan lain-lain.
Adapun ciri-cirinya sebagai berikut :
b) mereka biasanya bersifat linear
c) biasanya meyajikan visual yang dinamis
d) digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh
perancang/pembuatnya
e) representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak
f) dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme, dan kognitif
g) umumnya berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif
murid yang rendah.
(3) Teknologi Berbasis Komputer.
Teknologi Berbasis Komputer adalah cara menghasilkan atau
menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber berbasis
37

mikrosepsor. Adapun ciri-ciri media berbasis komputer sebagai


berikut:
a) dapat digunakan secara acak, non-sekuensial,atau secara linear
b) dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan
keinginan perancang/pengembang sebagaimana direncanakannya,
c) biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata,
simbol, dan grafik,
d) Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini,
e) pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan interaktifitas
siswa tinggi.
(4) Teknologi Gabungan.
Teknologi Gabungan adalah cara untuk menghasilkan dan
menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian beberapa
bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Adapun beberapa ciri
utama teknologi berbasis komputer sebagai berikut:
a) dapat digunakan secara acak, sekuensial,secara linear;
b) dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa, bukan saja dengan
cara yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya;
c) Gagasan sering disajikan secara nyata dalam konteks pengalaman
siswa, menurut apa yang relevan dengan siswa, dan di bawah
pengendalian siswa;
d) prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam
pengembangan dan penggunaan pelajaran;
e) pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup pengetahuan sehingga,
pengetahuan dikuasai jika pelajaran itu digunakan;
f) bahan-bahan pelajaran melibatkan banyak interaktivitas siswa;
g) bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai
sumber.
Berdasarkan jenis media, maka media yang digunakan oleh
peneliti dalam penelitian ini yakni big book termasuk jenis media
teknologi media cetak.
38

4. Kriteria Dan Pemilihan Media Pembelajaran


Dalam memilih media ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
adapun menurut Arsyad (2013: 71), kriteria pemilihan media antara lain :
1) Motivasi
Media tersebut harus mampu melahirkan minat dari siswa untuk
mau belajar atau meningkatkan semangat siswa untuk mau belajar.
2) Perbedaan individual.
Hal yang harus dipahami bahwa siswa belajar dengan cara dan
tingkat yang berbeda-beda. Adapun, faktor yang mempengaruhi antara
lain, kemampuan kecerdasan, tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya
belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar.
3) Tujuan pembelajaran
Dengan diberitahukan terkait tujuan pembelajaran pada siswa
melalui media pembelajaran kesempatan berhasil dalam pembelajaran
semakin besar. Karena, hal tersebut membuat siswa semakin paham
terkait dengan hal yang akan dipelajari.
4) Organisasi Isi.
Hal ini diperlukan agar siswa dapat memahami dan mengingat
materi yang daiajarkan lebih lama. Disamping itu, hal yang harus
diperhatikan tingkatan materi yang disajikan berdasarkan kompleksitas
dan tingkat kesulitan materi.
5) Persiapan sebelum belajar.
Siswa harus memiliki kemampuan dasar atau pengetauhan dasar
sebagai prasyarat untuk menggunakan media tersebut. Hal yang harus
diperhatikan yakni sifat dan tingkat persiapan siswa.
6) Emosi.
Dalam pembelajaran yang menggunakan emosi dan perasaan serta
kecakapan sangat berpengaruh. Penggunaan media pembelajaran
merupakan cara yang baik untuk menghasilkan respon emosional
seperti takut, cemas, dan empati.
39

7) Partisipasi.
Partispasi siswa perlu diperhatikan karena, partisipasi siswa yang
aktif lebih baik daripada siswa hanya menonton dan mendengarkan.
8) Umpan balik.
Hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa
diberitahukan tentang kemajuan belajarnya karena, dengan cara seperti
siswa dapat termotivasi untuk meningkatkan hasil belajaranya.
9) Penguatan (reinforcement).
Apabila siswa didorong terus untuk terus belajar maka, dapat
berdampak positif terhadap anak tersebut seperti kepercayaan diri dari
siswa tersebut meningkat.
10) Latihan dan pengulangan.
Suatu pengetahuan dan keterampilan dapat terus diingat oleh siswa
maka, diperlukan pengulangan dan latihan terus menerus.
11) Penerapan.
Siswa diberi kesempatan tidak hanya mengenali atau menemukan
tetapi, juga berfikir kritis,menalar serta menerapkan hal tersebut. Jadi,
media tersebut tidak hanya sebagai pajangan dimana hanya guru yang
menggunakan tetapi, harus dapat diterapkan kepada siswa atau
digunakan oleh siswa.
Selain itu, pendapat lain terkait dengan kriteria pemilihan media dari
Cecep (2016: 80) antara lain :
a. sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
b. tepat untk mendukung isi pelajaran yang isinya berupa fakta,
konsep, prinsip, atau generalisasi,
c. praktis, luwes, dan bertahan,
d. guru terampil dalam menggunakannya,
e. pengelompokan sasaran,
f. mutu teknis.
Jadi, dari dua pendapat tersebut terkait dengan kriteria pemilihan
media dapat disimpulkan bahwa (1) media harus disesuaikan dengan
40

tujuan pembelajaran, (2) media harus praktis dan luwes, (3) media harus
mampu membangkitkan motivasi siswa, (4) media dapat digunakan terus
menerus, (5) memiliki mutu teknis.
5. Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran
A. Fungsi Media
Kemp dan Dayton (1985:28) mengemukakan bahwa media
pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu
digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar dalam
jumlah besar, yaitu :
(1) memotivasi minat atau tindakan,
(2) menyampaikan informasi, dan
(3) memberi instruksi.
B. Manfaat Media
Media memiliki manfaat baik untuk guru maupun untuk siswa.
Menurut Sudjana dan Rivai dalam (Nunuk Suryani dkk,2018: 14), manfaat
media adalah untuk membuat pengajaran lebih menarik sehingga, dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa, memperjelas makna bahan
pengajaran agar lebih mudah dipahami sehingga, guru menguasai tujuan
pengajaran dengan baik, menjadikan metode pembelajaran lebih bervariasi
dengan mengombinasikan komunikasi verbal dari guru dengan media lain
sehingga, siswa tidak bosan serta membuat siswa lebih banyak terlibat
dalam kegiatan pembelajaran.
Penjelasan diatas Nunuk Suryani dkk (2018: 14-15), manfaat media
bagi guru antara lain :
a) membantu menarik perhatian dan memotivasi siswa untuk belajar.
b) memiliki pedoman, arah, dan urutan pengajaran yang sistematis
c) membantu kecermatan dan ketelitian dalam penyajian materi
pelajaran
d) membantu menyajikan materi lebih konkret
e) memiliki variasi metode dan media yang digunakan agar
pembelajaran tidak membosankan
41

f) menciptakan suasanan belajar yang menyenangkan dan tanpa


tekanan
g) membantu efisiensi waktu dengan menyajikan informasi secara
sistematik dan mudah disampaikan
h) membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar.
Selain, manfaat bagi guru juga terdapat manfaat bagi siswa Nunuk
Suryani (2018: 15), menyatakan :
a) merangsang rasa ingin tahu untuk belajar
b) memotivasi siswa untuk belajar baik di kelas maupun mandiri
c) memudahkan siswa memahami materi pelajaran yang disajikan secara
sistematis melalui media
d) memberikan suasana yang menyenangkan dan tanpa tekanan
e) memberikan siswa kesadaran memilih media pembelajaran terbaik untuk
belajar melalui variasi media yang disajikan.
Adapun pendapat lain terkait dengan manfaat media adalah menurut
Cecep (2016: 23), meliputi :
(1) media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga, dapat memperlancar dan meningkatkan proses belajar
(2) media pembelajaran dapat menarik perhatian siswa sehingga, dapat
meningkatkan motivasi
(3) media pembelajaran dapat mengatasi masalah keterbatasan indera, ruang,
dan waktu
(4) media pembelajaran dapat memberikan pengalaman langsung pada siswa
sehingga, menimbulkan adanya interaksi antara siswa, guru, dan
lingkungannya.
Dari beberapa pernyataan terkait manfaat media pembelajaran dapat
disimpulkan bahwa manfaat dari media pembelajaran adalah untuk
membantu pembelajaran baik dari sisi guru maupun dari sisi siswa.
6. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan dalam kaitannya
dengan peningkatan mutu pendidikan. Menurut Sudrajat dalam Wirausaha,
42

(2013 : 20) menyatakan bahwa tujuan penggunaan media pembelajaran


adalah:
1. Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat
berjalantepat guna dan berdaya guna.
2. Untuk mempermudah bagi guru atau penduduk dalam menyampaikan
informasi materi kepada anak didik.
3. Untuk mempermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima
yang telah disampaikan oleh guru atau pendidik.
4. Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih
banyak dan mendalam tentang materi atau pesan yang disampaikan
oleh guru atau pendidik.
5. Untuk menghindarkan salah satu pengertian atau salah paham antara
anak didik yang satu dengan yang lain terhadap materi atau pesan yang
disampaikan oleh guru atau pendidik.
7. Pengertian Media Big Book (Buku Besar)
Big book (Buku Besar) merupakan buku cerita yang berkarakteristik
khusus yang dibesarkan, baik teks maupun gambarnya, sehingga
memungkinkan terjadinya kegiatan membaca bersama antara guru dan
murid. Buku ini mempunyai karakteristik khusus seperti penuh warna-
warni, memiliki kata yang dapat diulang-ulang, mempunyai alur cerita yang
mudah ditebak, dan memiliki pola teks yang sederhana (Karges dan
Solehuddin, dkk. 2008:7). Big Book (Buku Besar) adalah buku bacaan yang
memiliki ukuran, tulisan, dan gambar yang besar. Ukuran Big Book (Buku
Besar) harus mempertimbangkan segi keterbacaan seluruh siswa di kelas.
Menurut Kasihani dalam Yuniati, (2014 : 33). Big Book merupakan
salah satu media yang disenangi oleh anak anak dan dapat dibuat sendiri
oleh guru. Buku berukuran besar ini biasanya digunakan untuk anak kelas
rendah. Di dalamnya berisi cerita singkat dengan tulisan besar diberi gambar
warna warni. Anakbisa membaca sendiri atau mendengarkan ceritanya dari
guru.
43

Menurut Vacca dalam Abidin, (2015 : 269) menyatakan bahwa Big


Book merupakan buku anak dalam versi besar dengan huruf dan ilustrasi
yang juga besar yang didesain secara khusus agar anak dapat melakukan
eksplorasi terhadap teks dan mengembangkan konsep yang berhubungan
dengan tulisan sebagai salah satu strategi membangun makna. Big Book
memungkinkan siswa melihat teks dan terlibat secara aktif dalam kegiatan
membaca bersama guru ataupun siswa lainnya.
Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa Big Book atau
buku besar adalah buku bacaan yang memiliki ukuran tulisan dan gambar
yang besar. Big Book dapat digunakan dikelas awal karena Big Book
memiliki karakteristik yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru dapat
memilih Big Book dengan isi cerita atau topik yang disesuaikan dengan
minat siswa atau sesuai dengan tema pembelajaran.
8. Ciri Ciri Media Big Book
Karges (dalam Harimurti,2010: 4) mengatakan bahwa big book adalah
buku bergambar yang dipilih untuk dibesarkan karena memiliki kualitas
khusus. Lalu, Penulis Pembelajaran Literasi di Kelas Awal (2015),
menyatakan bahwa buku besar (big book) adalah buku bacaan yang
memiliki ukuran, tulisan, dan gambar yang besar. Selain itu, media big book
memiliki teks dan gambar yang ukurannya lebih besar dan penuh warna
warni (Madyawati, 2016: 177). Big book memiliki ciri-ciri seperti yang
dinyatakan (USAID, 2014) sebagai berikut :
a. Cerita singkat (10-15 halaman)
b. Pola kalimat jelas
c. Gambar memiliki makna
d. Jenis dan ukuran huruf jelas terbaca
e. Jalan cerita mudah dipahami
9. Manfaat Media Big Book
Madyawati (2016 : 176), menerangkan bahwa manfaat media Big Book
antara lain :
1. Siswa akan termotivasi untuk belajar membaca lebih cepat.
44

2. Menumbuhkan rasa percaya dirinya karena telah sukses sebagai


pembaca awal.
3. Siswa bisa belajar dalam suasana yang menyenangkan.
4. Siswa akan menggemari cerita, baik tema cerita yang berbeda
maupun cerita yang sama.
5. Perlahan lahan akan mendorong anak untuk segera melakukan
membaca sendiri.
10. Tujuan Penggunaan Media Big Book
United States Agent International Development (2014: 54)
menyatakan penggunaan big book (Buku Besar) dalam pembelajaran
membaca memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah berikut ini.
a. Memberi pengalaman membaca
b. Membantu siswa untuk memahami buku
c. Mengenalkan berbagai jenis bahan membaca kepada siswa
d. Memberi peluang kepada guru memberi contoh bacaan yang baik
e. Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran
f. Menyediakan contoh teks yang baik untuk digunakan oleh siswa
g. Menggali informasi
11. Kelebihan Dan Kelemahan Menggunakan Media Big Book
Kelebihan Menggunakan Big Book :
1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam kegiatan
membaca yang menyenangkan.
2. Memungkinkan semua siswa melihat tulisan yang sama ketika guru
membaca tulisan tersebut.
3. Memungkinkan siswa secara bersama-sama dan memberi makna pada
setiap tulisan yang ada dalam Big Book.
4. Memberikan kesempatan pada siswa yang lambat dalam membaca
untuk mengenali tulisan dengan bantuan guru dan teman-temannya.
5. Dengan membaca Big Book bersama-sama akan timbul keberanian dan
kenyakinan dalam diri siswa bahwa mereka mampu untuk membaca.
Terutama bagi siswa yang lambat membaca.
45

6. Mengembangkan kemampuan dasar siswa dalam semua aspek bahasa.


7. Dapat diselingi dengan percakapan yang relevan mengenai isi cerita
dalam Big Book bersama siswa sehingga terjadi proses proses belajar
yang interaktif.
Menurut Vacca dalam Abidin, (2015 : 270) mengemukakan
beberapa kelebihan menggunakan media Big Book khususnya bagi anak
yang barubelajar membaaca atau bagi siswa kelas rendah. Kelebihan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Siswa bersama guru memahami struktur buku, membedakan
gambar dan teks dan memberikan peluang bagi guru dan siswa
mendiskusikan isi Big Book.
2. Big Book dapat digunakan secara kolaboratif oleh siswa sehingga
mereka dapat saling membantu dan berbagi pemahaman tentang
isi BigBook.
3. Media Big Book siswa dapat menghubungkan teks dengan cara
pengucapannya.
4. Big Book dapat mendorong perkembangan kosa kata siswa dan
sekaligus mengembangkan pemahaman atau pengetahuan siswa
tentang makna kata.
Kelemahan Jika Kita Menggunakan Media Big Book :
1. Guru harus menggunakan motivasi potensialdari Big Book atau
buku ceritabergambar apabila minat baca telah dibangkitkan.
2. Biaya pencetakan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, atau
foto yang berwarna warni.
3. Pembagian unit-unit pelajaran dalam media Big Book harus
dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang dan
membosankan bagi siswa.
4. Sulit menampilkan gerak dalam media Big Book.
5. Jika tidak dirawat dengan baik media Big Book akan cepat rusak
atau hilang.
6. Diperlukan kreatifitas guru dalam merancang sebuah Big Book.
46

12. Langkah Langkah Pembelajaran Membaca Permulaan Menggunakan


Media Big Book
Kasihani K.E Suryanto (Yuniati,2014:38) menjelaskan bahwa guru
dapat menggunakan Big Book dengan cara dipegang atau diletakan di atas
meja, kursi, atau sebuah alat peraga khusus. Saat mengajarkan membaca,
guru dapat menggunakan tongkat penunjuk atau alat untuk menunjuk kata
atau kalimat yang sedang dibacanya. Adapun tahapan-tahapan dalam
menggunakan Big Book yang dikemukakan Lynch (2008:4-5) sebagai
berikut.
Sesi 1
1. Guru mengatur siswa duduk mengelilinginya, supaya nyaman santai
dalam mendengarkan cerita dari Big Book.
2. Guru memperlihatkan sampul Big Book, judulnya dan nama
pengarangnya,
3. Guru bertanya tentang apa yang dilihat, bagaimana ceritanya, apa
yang akan terjadi di akhir cerita. Guru menulis jawaban siswa di
papan tulis,
4. Guru harus memperlihatkan sikap antusias terhadap cerita yang akan
dibacakan,
5. Guru mulai membaca cerita dengan penuh ekspresif dan suara keras.
Guru harus menjadi model membaca yang baik,
6. Guru mencocokan prediksi siswa dengan cerita,
7. Guru menanyakan apakah siswa suka dengan cerita yang ada i dalam
Big Book,
8. Guru bertanya tentang alur cerita yang telah dibaca.
Sesi 2
1. Guru membaca cerita untuk kedua kalinya. Sekarang dengan
menunjuk kata per kata. Sesekali guru dapat menghentikan membaca
supaya siswa dapat bertanya atau berkomentar,
47

2. Dengarkan baik-baik apa yang siswa ucapkan dan perbuat selama


guru membaca. Apakah mereka tertarikdan ingin berdiskusi bersama,
apakah mereka paham isi cerita dan berapa kata yang mereka ingat.
3. Siswa mungkin akan membuat tanggapan sendiri tentang cerita. Bisa
diekspresikan dengan gambar atau tulisan.
Sesi 3
1. Guru membacakan cerita kembali diikuti oleh siswa supaya mereka
dapat mengingat setiap kata yang diucapkannya, dan
2. Siswa saling berbagi informasi terkait petunjuk yang diperoleh setelah
membaca.
Sesi 4
1. Guru dan siswa membaca cerita secara bersama lagi supaya siswa
dapat mengingat setiap kalimat yang dibacanya,
2. Guru menguji seberapa banyak kata-kata yang diingat oleh siswa.
Guru dapat menuliskan dipapan tulis, dan
3. Guru menyuruh siswa untuk membuat cerita sesuai dengan katakata
sendiri.
Sesi 5
1. Guru bersama siswa membaca cerita lagi. Kali ini bisa setiap kalimat
supaya siswa benar-benar paham akan isi bacaan dan lancar membaca,
dan
2. Guru membuat tes tertutup tentang bacaan tersebut. Guru dapat
menggunakan sedikit kalimat yang terdapat dalam Big Book.
Harimurti (2014:5-6) menjelaskan langkah-langkah dalam pembacaan
a) Kegiatan sebelum membaca
Guru memperlihatkan bagian depan buku, mengomentari
ilustrasi/gambar dan kata yang terdapat pada halaman depan. Guru
membacakan dengan nyaring judul buku dan pengarangnya.
b) Kegiatan membaca cerita dengan utuh
Guru membacakan cerita dari halaman pertama sampai terakhir
dengan diikuti oleh anak-anak.
48

c) Kegiatan pengulangan membaca


Saat membaca ulang halaman demi halaman buku, guru menunjuk
kata-kata, guru meminta komentar murid, memberi kesempatan
kepada murid menebak kata dan sebagainya.
d) Kegiatan setelah pengulangan membaca
Mendiskusikan kata-kata pada tiap halaman. Guru menanyakan
kepada murid bagian-bagian cerita yang mereka senangi. Guru
memberi penekanan cara membaca pada bagian tertentu dan memberi
penekanan cara membaca.
e) Kegiatan tindak lanjut
Guru memberi kegiatan pendukung sehubungan dengan apa yang
telah dibaca anak. Misalnya menebalkan huruf, mewarnai gambar
benda- benda yang ada di dalam cerita.
Berdasarkan pemaparan tentang media Big book di atas maka
dalam penelitian ini menggunakan Big Book sebagai media dalam
pembelajaran membaca permulaan. Karena media Big Book memiliki
beberapa kelebihan dibandingkan dengan media pembelajaran
membaca, diantaranya media big book merupakan media yang dapat
digunakan dalam satu kelas sehingga memungkinkan siswa membaca
secara bersama sama serta media big book dapat disesuaikan dengsn
tema pada setiap pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum berlaku.
Dalam penelitian ini langkah-langkah pembelajaran
menggunakan Big Book adalah sebagai berikut:
1. Guru mengatur tempat duduk siswa supaya lebih nyaman,
2. Guru memperlihatan sampul Big Book dan membacakan judulnya,
3. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang yang mereka pikirkan
terkait judul Big Book,
4. Guru menulis jawaban-jawaban siswa di papan tulis,
5. Guru membacakan Big Book dengan lafal dan intonasi yang jelas,
6. Guru mencocokan prediksi siswa dengan cerita yang telah dibaca,
7. Guru bertanya apakah siswa suka dengan cerita yang telah dibaca,
49

8. Guru membacakan Big Book lagi dengan menujuk kata per kata,
9. Guru memberikan kesempatan siswa untuk berkomentar atau
bertanya terkait cerita dalam Big Book,
10. Guru membacakan cerita dalam Big Book dan diikuti oleh seluruh
siswa,
11. Guru menyuruh siswa secara berkelompok membaca cerita dalam
Big Book,
12. Guru meminta siswa membaca satu per satu
13. Guru melakukan kegiatan tindak lanjut yaitu dapat berupa
permainan menyusun kata, cerita berpasangan, menceritakan
kembali cerita,dan menggambar.
13. Kemampuan Membaca Buku Besar (Big Book)
Kemampuan membaca buku besar harus dikuasai oleh siswa
Sekolah Dasar karena kemampuan ini secara langsung berkaitan dengan
proses belajar siswa di Sekolah Dasar khususnya dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia. Kemampuan membaca buku besar ini merupakan
kemampuan dasar untuk menuju pada kemampuan yang lebih kompleks.
Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar-
mengajar di Sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan
membaca mereka. siswa yang tidak mampu membaca dengan baik dan
benar akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
untuk semua mata pelajaran.
14. Penggunaan Media Big Book (Buku Besar) Dalam Membaca
Permulaan
Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam, menayakan
kabar, dan mengajak berdoa. Selamat pagi adik-adik apa kabar kalian hari
ini, oke sebelum kita memulai pelajaran pada pagi hari ini alangkah
baiknya kita berdoa dulu. Jadi yang memimpin doa pagi ini yang datang ke
sekolah lebih awal. Siapa yang tidak hadir hari ini, jadi adik-adik harus
mempertahankan kehadiran kalian, karena kehadiran adalah salah satu
aspek penilaian di dalam kelas dan nantinya kalian juga akan ketingalan
50

mata pelajaran. Sebelum kita mulai belajar tolong tempat duduk di rapikan
dan kerapian pakain adik-adik, kalau masi ada kemejanya yang masih
diluar harus dimasukan kedalam celana/rok agar adik-adik kelihatan rapih
kalau sudah rapih kita mulai belajar, Adik adik sebelum kita masuk
kedalam pelajaran hari ini, mari sama sama kita menyanyikan lagu bangun
pagi. Dari lagu yang kalian nyanyikan tadi, bapak akan bertanya setelah
bangun pagi itu adik adik biasanya melakukan kegiatan apa? Merapikan
tempat tidur pak. Kalau yang lain apa kegiatan yang dilakukan setelah
bangun pagi, selain merapikan tempat tidur? Membantu ibu membersihkan
rumah pak. Ya bagus sekali sesuai dengantema kita hari ini yaitu
lingkungan dengan subtema bekerja sama membersihkan rumah.
Berdasarkan tanya jawab tadi guru mulai membacakan yang ada pada big
book (buku besar) dengan intonasi, lafal, ucapan yang tepat. Setelah
mendengarkan penjelasan dari guru dan menyimak bacaan yang ada pada
big book (buku besar), siswa dapat membaca dengan lafal yang wajar,
setelah mendengarkan penejelasan dari guru dan menyimak bacaan dari
guru, siswa dapat membaca dengan intonasi yang tepat, setelah membaca
dan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjawab pertanyaan
sesuai isi bacaaan dengan tepat.
Selanjutnya kegiatan siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai
bacaan yang ada pada big book (buku besar) dan siswa menyimak guru saat
membaca bacaan yang ada pada big book (buku besar), siswa
memperhatikan guru saat menunjukkan gambar-gambar dan kejadian-
kejadian dalam big book (buku besar), siswa membaca dengan lafal dan
intonasi yang tepat, siswa membaca secara bergilir di depan kelas dan siswa
lainya menyimak temannya yang sedang mendapatkan giliran membaca di
depan kelas, siswa menjawab pertanyaan sesuai isi bacaan yang ada pada
big book (buku besar). itulah pelajaran hari in, baiklah siapa disini yang
berani maju kedepan meyimpulkan isi bacaan yang dibaca tadi dan siapa
yang mau bertanya dipersilakan. Baiklah pelajaran hari ini kita tutup.
51

15. Indikator Yang Diukur Dalam Variable Media Big Book


1 Memotivasi anak untuk belajar
2 Berinteraksi dengan media yang digunakan
3 Disenangi oleh anak-anak dan aktif dalam pembelajaran
4 Mendorong perkembangan kosa kata anak
5 Membedakan gambar dan teks
2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan
Untuk mendukung penelitian ini, berikut dikemukakan hasil penelitian
yang terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Roni A.G Datumbauna (2011) program
studi S1 PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri Gorontalo
dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui
Teknik Bermain Pias Kata Pada Siswa Kelas II SD Inpres Maleo” hasil
penelitian menunjukan bahwa pada sikuls I mencapai rata-rata 58%. Pada
siklus II mencapai 87,33%. Dengan demikian bahwa hipotesis tindakan
“jika digunakan teknik bermain bahasa (pias-pias kata), maka kemampuan
membaca permulaan pada siswa kelas II SD Inpres Maleo dapat
ditingkatkan”.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Roni A.G Datumbauna
yang berjudul Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui
Teknik Bermain Pias Kata Pada Siswa Kelas II SD Inpres Maleo.
Perbedaan antara penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti meliputi : segi tempat penelitian, media yang digunakan, serta
dari segi kelas yang digunakan.
2.3 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan teori di atas maka dapat dirumuskan hipotesis
tindakan/dugaan sementara sebagai berikut : Jika guru menggunakan media
big book (buku besar) maka kemampuan membaca permulaan pada siswa
kelas 1 SDN 3 Batudaa Pantai Kab.Gorontalo dapat meningkat.
52

2.4 Indikator Kinerja


Indikator capaian dalam penelitian tindakan ini yaitu apabila hasil
belajar siswa mengalami peningkatan mencapai minimal 80% dari jumlah
siswa dan nilai setiap siswa memperoleh 65 keatas maka tindakan itu adalah
berhasil. Namun, apabila dalam pelaksanaan tindakan tersebut belum
mengalami peningkatan mencapai 80% dari jumlah siswa dan setiap siswa
hanya memperoleh 65 ke bawah maka perlu diadakan tindakan ulang dan
lanjutan.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Latar dan Karakteristik Penelitian
3.1.1 Latar Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut
Jasa Unggul Muliawan (2018:1) Penelitian yang dilakukan di kelas (PTK).
PTK umumnya dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti atau ia sendiri
sebagai guru berperan ganda melakukan penelitian individu di kelas, di sekolah
dan atau di tempat ia mengajar untuk tujuan ‘penyempurnaan’ atau
‘peningkatan’ proses pembelajaran.
Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan pada siswa kelas I SDN 3 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.
Staf pengajaran SDN 3 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, jumlah guru
semuanya 15 orang yang terdiri dari kepala sekolah, guru kelas, guru agama,
guru penjaskes, serta staf tata usaha.
3.1.2. Karateristik Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK), penelitian dilakukan pada siswa kelas I yang berjumlah
15 orang, terdiri dari 10 siswa laki laki dan 5 siswa perempuan. Setiap anak
memiliki kemampuan bervariasi dan karateristik yang berbeda. Setiap anak
juga berasal dari latar belakang ekonomi yang berbeda beda, dimana orang tua
siswa ada yang berprofesi sebagai nelayan, buruh, pedagang dan PNS.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang menjadi titik sasaran untuk menjawab permasalahan
dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :
3.2.1 Variabel Input
Variable ini menyangkut kehadiran, pengamatan kegiatan siswa,
pengamatan keaktifan siswa, pengamatan kegiatan membaca siwa, prosedur
evaluasi, dan penggunaan materi membaca menggunakan media Big Book
(Buku Besar) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

53
54

3.2.2 Variabel Proses


Variable proses penelitian ini adalah segala suatu yang menyangkut proses
tindakan kelas yang telah direncanakan dengan memanfaatkan media Big Book
(Buku Besar) sebagai materi pembelajaran membaca siswa yang menarik.
Yang menjadi variabel proses dalam penelitian ini yakni pembelajaran,
yang meliputi :
Langkah 1 Saat Big Book (buku besar) digunakan mengajar, pertama-tama guru
menunjukan sampul bagian depan dan membuat siswa memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi. Guru dapat bertanya tentang apa saja yang
siswa amati pada sampul Big Book (buku besar). Siswa kemudian
memunculkan pendapat pendapat mereka dengan kata kata
sederhana. Guru terus memancing siswa agar rasa ingin tahu
bertambah dan dapat fokus terhadap pelajaran. Guru dapat
menuliskan dipapan tulis prediksi prediksi dari siswa tentang isi
cerita di dalam Big Book (buku besar).
Langkah 2 Guru memulai membaca judul dan nama pengarang untuk
menambah prediksi-prediksi dari siswa. Hal ini bertujuan supaya
keadaan kelas terlihat akrab dengan tanggapan terbuka. Guru juga
mengaitkan pengetahuan yang dimiliki siswa dengan judul Big Book
(buku besar).
Langkah 3 Guru mulai membacakan cerita dengan keras dan ekspresif supaya
siswa menjadi fokus terhadap cerita. Guru juga menunjukan gambar
ilustrasi cerita supaya siswa mengetahui secara pasti bagaimana
gambar cerita. Siswa mendengarkan cerita tanpa menyela sampai
akhir cerita.
Langkah 4 Guru bertanya bagaimana isi cerita yang telah dibacanya apakah
menarik atau tidak. Siswa mulai mengekspresikan reaksi mereka.
Langkah 5 Guru mengajak siswa untuk membaca bersamadengan suara yang
keras secara klasikal. Guru menunjuk setiap kata yang dibaca.
Langkah 6 Guru menyuruh siswa membaca secara kelompok supaya siswa
benar-benar memahami isi cerita.
55

Langkah 7 Guru menunjuk siswa satu persatu untuk membaca. Membaca


beulang ulang dapat meningkatkan kenmampuan siswa selanjutnya.
Susan dan Barbara, dalam Yuniati, (2014 : 40).
3.2.3 Variabel Output
Variable output merupakan variabel setelah dilaksanakannya variabel
input dan proses. Variabel ini berupa peningkatan kemampuan membaca yang
di ukur melalui indikator sebagai berikut :
a. Kemampuan siswa membaca kata dan kalimat dengan tepat menggunakan
media big book (buku besar).
b. Kemampuan siswa membaca dengan lafal yang tepat dengan menggunakan
media big book (buku besar).
c. Kemampuan siswa membaca dengan intonasi yang tepat dengan
menggunakan media big book (buku besar).
d. Kemampuan siswa membaca dengan ucapan yang jelas dengan
menggunakan media big book (buku besar).
3.3 Prosedur Penelitian
3.3.1 Perencanaan
Adapun hal-hal yang dilakukan pada langkah ini adalah:

a. Meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN 3 Batudaa Pantai untuk

melakukan penelitian di SD tersebut.

b. Pada tahan ini dilakukan melalui diskusi dengan guru kelas. Maupun

melalui observasi didalam kelas.

c. Mempersiapkan pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan

media big book (buku besar).

d. Menyiapkan media pembelajaran big book (buku besar) yang akan

digunakan.

e. Menyusun jadwal.
56

3.3.2 Pelaksanaan Tindakan


Pada pelaksanaan tindakan ini guru bertindak sebagai pengajar dan peneliti
sebagai pengamat. Tahap pelaksanaan ini merupakan implementasi atau
penerapan isi perencanaan, yaitu menggunakan tindakan di kelas. Guru
melaksanakan langkah-langkah dalam pembelajaran. Pada akhir siklus diakhiri
dengan evaluasi untuk mengetahui kemampuan membaca permulaan siswa
sehingga bisa dilihat pengaruh dari penggunaan media big book (buku besar)
terhadap kemampuan membaca sisiwa.
3.3.3 Tahap Pemantauan Dan Evaluasi
Pada tahap ini peneliti dibantu oleh guru kelas, pada tahap ini dilakukan
penilaian pada pembelajaran : apakah siswa sudah memiliki kemampuan
membaca yang meliputi ketepatan membaca kata dan kalimat, lafal , intonasi,
dan pengucapan. Adapun format penilaian disesuaikan dengan indikator yang
telah dirumuskan.
3.3.4 Tahap Analisis Dan Refleksi
Setelah penelitian dan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran maka
penelitian dan guru melakukan refleksi secara bersama-sama. Dalam proses
refleksi diadakan diskusi bersama dengan acuan hasil pengamatan dan hasil tes
unjuk kerja membaca siswa. Hal ini ditunjukan agar peneliti dan guru
menemukan masalah yang timbul untuk kemudian diadakan perbaikan-
perbaikan. Jika ditemukan ketidakmampuan siswa membaca dan belum
mencapai indikator yang ditemukan, maka peneliti melakukan perencanaan
indikator selanjutnya. Penelitian dihentikan ketika kemampuan membaca siswa
sudah meningkat atau lebih baik dari sebelumnya.
3.4 Prosedur Pengumpulan Data
3.4.1 Observasi
Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas
siswa dan guru dalam menggunakan media big book (buku besar) selama
pembelajaran membaca. Observasi dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan
dan selama proses pelaksanaan tindakan.
57

3.4.2 Tes
Tes dalam penelitian ini berupa tes unjuk kerja dimana siswa satu per satu
maju ke depan kelas secara bergilir membaca dengan media big book (buku
besar). Tes dilakukan sebelum dilaksanakan tindakan maupun sesudah
tindakan. Adapun jenis tes yang digunakan untuk menilai kemampuan
membaca melalui media big book yaitu :
Tabel 1. Penilaiain Kemampuan Membaca Permulaan

NO. ASPEK INDIKATOR


1. Membaca 1. Kemampuan membaca kata dan kalimat yang
Permulaan tepat.
2. Kemampuan lafal dan intonasi yang tepat dalam
membaca.
3. Kemampuan kejelasan ucapan yang tepat dalam
membaca.
4. Kemampuan memahami isi bacaan yang tepat
dalam membaca.
2. Media Big Book 1. Persiapan sebelum menggunakan media Big Book
(Buku Besar) (buku besar)
2. Pelaksanaan penggunaan media Big Book (buku
besar)
3. Evaluasi
4. Tindak lanjut

Tabel 2. Kisi-kisi Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan

No Unsur Yang Dinilai Indikator


Kemampuan membaca kata dan
kalimat siswa sangat tepat
Kemampuan membaca kata dan
1 Kemampuan membaca kata dan
kalimat siswa cukup tepat
kalimat yang tepat
Kemampuan membaca kata dan
kalimat siswa kurang tepat
2 Kemampuan lafal dan intonasi yang Kemampuan lafal dan intonasi
tepat dalam membaca siswa dalam membaca sangat
tepat
Kemampuan lafal dan intonasi
siswa dalam membaca cukup
tepat
Kemampuan lafal dan intonasi
58

No Unsur Yang Dinilai Indikator


siswa dalam membaca kurang
tepat
Kemampuan kejelasan ucapan
siswa dalam membaca sangat
tepat
Kemampuan kejelasan ucapan
3 Kemampuan kejelasan ucapan yang siswa dalam membaca cukup
tepat dalam membaca tepat
Kemampuan kejelasan ucapan
siswa dalam membaca kurang
tepat
Kemampuan memahami isi
bacaan siswa dalam membaca
sangat tepat
Kemampuan memahami isi
4 Kemampuan memahami isi bacaan bacaan siswa dalam membaca
yang tepat dalam membaca cukup tepat
Kemampuan memahami isi
bacaan siswa dalam membaca
kurang tepat

3.4.3 Dokumentasi
Dokumentasi meliputi catatan hasil observasi selama proses pembelajaran.
Hasil tes pada siswa kelas I SDN 3 Bongo, yaitu berupa data nilai kemampuan
siswa membaca, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), serta foto-foto
yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran membaca.
3.5 Tehnik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan secara bertahap dan
berkesinambungan pada setiap siklus pembelajaran. Data yang diperoleh
dalam penelitian ini ialah pada permasalahan siswa yaitu Meningkatkan
Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Melalui Media Big Book (Buku
Besar) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas I di SDN 3
Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
jumlah skor perolehan (setiap siswa)
NA =NKi= × 100 %
Skor tertinggi dalam kolom
59

Jumlah rata−rata keseluruhan tertinggi/terendah


NKk =
Jumlah siswa

Jumlah yang mampu


Atau= ×100 %
Jumlah siswa

Keterangan :

NA = Nilai Akhir

Nki = Nilai Individu

Nkk = Nilai Kelompok


BAB IV
HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka untuk
meningkatkan kemampuan membaca siswa melalui media big book di kelas I
SDN 3 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Pelaksanaan penelitian dilakukan
dengan kegiatan observasi awal untuk mengamati kemampuan siswa dalam
membaca. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam
membaca kurang optimal yang ditandai dengan kurangnya siswa membaca
didalam kelas. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan
sasaran 15 siswa kelas I SDN 3 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, yang
terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Pada setiap siklus
diadakan tindakan terhadap kemampuan membaca permulaan siswa terkait
dengan pelaksaan tindakan disetiap siklus dilaksanaakan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Dengan demikian keseluruhan aktivitas dalam pembelajaran
dipandu melalui lembar pengamatan kemampuan membaca serta rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya.
4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Pra Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan dalam dua siklus pembelajaran
oleh peneliti. Masing masing siklus menggunakan media Big Book (buku besar)
yang dapat membantu peneliti dalam meneliti agar mendapat hasil yang
maksimal. Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media Big
Book tentang membaca peneliti melakukan pengamatan terhadap pembelajaran
tanpa menggunakan media Big Book. Hasil pengamatan ini disebut sebagai
observasi awal. Setelah observasi awal peneliti melaksanakan proses
pembelajaran siklus I dengan menggunakan media Big Book dengan 2 kali
pertemuan, kemudian melanjutkan ke pembelajaran siklus II dilakukan dengan 1
kali pertemuan. Dan pada siklus II ini, peneliti bersama dengan guru melakukan
diskusi merancang pembelajaran yang terkait dengan upaya meningkatkan
kemampuan membaca melalui media big book pada siswa kelas 1 SDN 3 Batudaa
61

Pantai Kabupaten Gorontalo. Pada tahap pelakasanaan pembelajaran di kelas 1


SDN 3 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo dilaksanakan dalam 3 tahap
penelitian yakni observasi awal, siklus I, siklus II.
4.1.2 Hasil Observasi Awal
Langkah awal yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan tindakan di
kelas yaitu melakukan pengamatan awal berupa kegiatan sebelum tindakan
dilakukan untuk mengetahui keadaan awal/kondisi awal pembelajaran membaca
dengan guru kelas. Peneliti melakukan observasi awal terhadap kegiatan siswa
selama pembelajaran dilakukan secara individu selama proses pembelajaran
berlangsung. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan, ditemukan
permasalahan dalam pembelajaran yaitu kemampuan membaca siswa masih
sangat rendah, dan masih banyak ditemui siswa yang belum dapat menyuarakan
tulisan dengan benar dan tepat. Serta guru belum memanfaatkan secara maksimal
penggunaan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengajarkan siswa
membaca, sehingga motivasi siswa dalam membaca masih kurang dan saat proses
pembelajaran berlangsung keterlibatan siswa masih kurang, hal tersebut terlihat
masih banyak siswa yang tidak memperhatiakan guru saat pelaksaan
pembelajaran, beberapa siswa asik bermain sendiri dan bermain dengan temannya.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi, diperoleh data pada aspek
kemampuan membaca yaitu yang mampu 20% atau sebanyak 3 orang siswa dari
jumlah 15 siswa dan yang tidak mampu 80% atau sebanyak 12 orang siswa dari
jumlah 15 siswa jadi dapat disimpulkan bahwa temuan pada observasi awal ini
menunjukan bahwa kemampuan membaca siswa masih sangat rendah.
4.1.3 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan I
a. Tahap Persiapan Tindakan
Pada tahap persiapan merupakan tahap awal berupa kegiatan untuk
menentukkan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi. Pada tahap ini, perlunya suatu koordinasi dengan
guru kelas I mengenai waktu dan materi yang akan dilakasaan dalam proses
penelitian dan bagaimana rencanana pelaksanaan pembelajaran penelitiannya.
62

Berdasarakan hasil observasi awal yang telah dilaksanakan sebelumnya,


hal ini menandakan bahwa kemampuan siswa dalam membaca masih rendah.
Hal yang akan dilakukan pada tahap persiapan ini yaitu :
1. Mempersiapakan RPP yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah yang
akan dilakukan penelitian, yaitu kurikulum 2013
2. Mempersiapkan media yang diperlukan untuk pembelajaran.
3. Mempersiapkan instrumen berupa lembar observasi dan lembar penilaian.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan siklus I pertemuan I pada
hari selasa tanggal 19 Januari 2021, pembelajaran dilakukan pada jam pertama
yaitu pukul 07:00-10:00 WIB dengan skenario pembelajaran yang telah
ditetapkan pada tahap perencanaan. Peneliti disini bertugas sebagai
pelaksanaan pembelajaran yang dibantu oleh guru untuk melakukan
pengamatan pada saat proses pembelajaran tersebut berlangsung.
Sebelum pembelajaran dimulai siswa berdoa bersama-sama dilanjutkan
dengan presensi. Guru mengawali pembelajaran dengan melakukan apersepsi.
Guru mengajak siswa menyanyikan lagu Dua Mata Saya, selanjutnya siswa
diminta menyebutkan bagian tubuh apa saja yang disebutkan dalam lagu.
Siswa kembali menyanyikan lagu sambil menunjuk bagian tubuh. Guru
menunjukkan media pembelajaran gambar bagian tubuh manusia. Guru
menunjuk gambar bagian tubuh tertentu dan siswa menyebutkan nama bagian
tubuh tersebut. Siswa juga diminta maju untuk menunjukkan bagian tubuh
yang disebutkan guru. Kemudian Guru menunjukkan media Big Book (buku
besar) siswa dipandu guru untuk belajar membaca dengan metode kata
lembaga. Pertama, siswa diperlihatkan kata yang disertai dengan gambar.
Kedua, siswa mengamati dan membaca kata tersebut. Siswa bersama guru
membaca kata berulang-ulang sampai siswa bisa melafalkan dengan baik.
Ketiga, siswa dengan bimbingan guru belajar membaca dengan mengurai kata
tersebut menjadi suku kata (siswa belajar membaca suku kata). Guru
membimbing siswa membaca suku kata contohnya da-gu, pi-pi, ma-ta, gi-gi.
Siswa belajar membaca suku kata secara berulang-ulang supaya lebih paham.
63

Keempat, suku kata diurai lagi menjadi huruf-huruf (siswa belajar mengenal
huruf). Siswa belajar mengidentifikasi huruf-huruf pada sebuah kata dan
melafalkannya dengan tepat. Kelima, huruf dirangkai kembali menjadi suku
kata, dan yang terakhir suku kata dirangkai menjadi kata. Apabila siswa masih
kesulitan, maka guru mengulang kembali sampai bisa. Apabila siswa sudah
bisa, dilanjutkan ke halaman berikutnya untuk mempelajari kata yang lain.
Siswa diminta maju membaca kata dengan metode kata lembaga dengan
media Big Book. Selanjutnya, siswa diminta menulis contoh kata pada buku
masing-masing. Supaya lebih paham, guru menuliskan kata di papa tulis
kemudian siswa berlatih membaca dengan metode kata lembaga. Siswa berlatih
menghitung banyaknya anggota tubuh dengan bimbingan guru. Siswa
memegang bagian tubuh masing-masing dan menghitung jumlahnya, misalnya
tangan ada dua, mulut ada satu, jari tangan ada sepuluh. Siswa melakukan
permainan dengan berdiri kemudian guru memberi aba-aba kepada siswa untuk
memegang anggota tubuh yang dimaksud. Siswa secara cepat memegang
anggota tubuh yang disebutkan guru. Kemudian guru bertanya berapa jumlah
dari anggota tubuh yang dipegang dan siswa menjawab jumlahnya. Untuk
melatih konsentrasi siswa, guru memegang bagian tubuh yang tidak sama
dengan yang disebutkan guru. Misalnya guru meminta siswa memegang
telinga, tapi guru memegang kepala. Selama perminan siswa diminta bersikap
tertib. Setelah permainan selesai, guru kembali menunjukkan media Big Book.
Siswa bersama-sama mencoba membaca kata melalui metode kata lembaga.
Guru juga menunjuk beberapa siswa untuk maju membaca.
Guru bersama siswa meluruskan kesalahpahaman dan menyimpulkan
pembelajaran yang telah dilakukan. Guru dan siswa melakukan refleksi
terhadap pembelajaran yang dilakukan.
c. Tahap Pemantauan Dan Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan pemantauan terhadap kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan oleh guru (Peneliti) yang diamati langsung oleh guru pengamat
dengan menggunakan instrument pemantauan yang telah disediakan oleh guru
(peneliti). Dari hasil observasi kegiatan guru saat mengajar, observasi kegiatan
64

siswa saat mengikuti pelaksanaan pembelajaran, serta kemampuan siswa yang


diperoleh siswa pada tes akhir siklus I diperoleh sebagai berikut:
1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
Pengamatan dilakukan oleh guru kelas terhadap pelaksanaan pembelajaran
yang peneliti lakukan dalam meningkatkan kemampuan membaca melalui
media big book di kelas I SDN 3 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.
Adapun format kegiatan belajar mengajar mencakup 24 aspek, baik dari
pembukaan sampai dengan penutup. Lembar pengamatan tersebut berhubungan
langsung dengan kemampuan atau kompetensi guru dalam pengelolaan proses
pembelajaran.
Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh guru kelas
dengan memperhatikan kegiatan mengajar pada siklus I tampaklah pengelolaan
pembelajaran yang dilaksanakan peneliti belum memenuhi target yang
diharapkan. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa dari 24 aspek yang
diamati 4 memperoleh kriteria baik (B) atau 17%, 15 aspek memperoleh
kriteria cukup (C) atau 62%, dan 5 atau 21% memperoleh kriteria kurang (K).
Sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih perlu dilanjutkan pada
siklus II.
2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa
Pengamatan dilakukan terhadap pelaksanaan penerapan dalam
meningkatkan kemampuan siswa membaca melalui media big book di kelas I
SDN 3 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Format pengamatan mencakup
21 aspek, mulai dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.
Pengamatan tersebut berhubungan dengan kemampuan atau kompetensi siswa
dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh peneliti
dengan memperhatikan kegiatan belajar siswa pada siklus I tampaklah
kegiatan belajar yang dilaksanakan siswa belum memenuhi target yang
diharapkan. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa dari 21 aspek yang
diamati 2 memperoleh kriteria baik (B) atau 10%, 15 aspek memperoleh
kriteria cukup (C) atau 71%%, dan 4 atau 19% memperoleh kriteria kurang
65

(K). Sehingga pelaksanaan kegiatan belajar siswa masih perlu dilanjutkan pada
siklus II.
3. Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Melalui Media
Big Book
Peneliti melakukan penelitian dengan proses pembelajaran dan hasil
belajar yang terjadi pada siklus I Pertemuan I dilakukan pada hari selasa
tanggal 1 Desember 2020. Pada pertemuan pertama suasana kelas gaduh, hal
ini terjadi karena guru kurang mengontrol siswa, dan terbukti bahwa beberapa
siswa yang tidak duduk pada tempatnya dan berjalan-jalan mengitari ruangan
dalam kelas, terjadi juga beberapa siswa yang hiperaktif sehingga mengganggu
siswa yang lain. Materi yang dibahas adalah membaca dengan menggunakan
media big book tentang “Anggota Tubuh”

Dengan menggunakan media big book yang berjudul “Anggota Tubuh”


dapat dilihat bahwa nilai rerata kemampuan membaca siswa kelas I SDN 3
Bongo pada tingkat siklus I mengalami peningkatan apabila dibandingkan
dengan nilai rerata pada kondisi awal. Peningkatan kemampuan membaca
siswa pada siklus I dengan kondisi awal 3 orang yang mampu (20%)
meningkat menjadi 5 orang yang mampu (33% ) Untuk lebih jelasnya lihat
tabel berikut.
66

Tabel 3. Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Pada Siklus I


Pertemuan I
Aspek Yang di Nilai
Ketepata
n Memaham
N Lafal dan Kejelasan KE
Nama Siswa membaca i isi S N
O intonasi ucapan T
kata dan bacaan
kalimat
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 9
1 Ibrahim ü ü ü ü ü M
1 1
5
2 Ismail ü ü ü ü 7 TM
8
5
3 Moh. Aslan ü ü ü ü 6 TM
0
5
4 Moh. Hairul ü ü ü ü 6 TM
0
Moh. 1 9
5 ü ü ü ü M
Syahrul 1 1
5
6 Otan R ü ü ü ü 6 TM
0
5
7 Syahlan ü ü ü ü 6 TM
0
5
8 Yansar ü ü ü ü 7 TM
8
6
9 Andika ü ü ü ü 8 TM
7
Moh. 5
10 ü ü ü ü 6 TM
Chaidar 0
Febriyanings 1 9
11 ü ü ü ü M
i 1 1
5
12 Nur’ain ü ü ü ü 6 TM
0
5
13 Umi salam ü ü ü ü 6 TM
0
1 8
14 Adelia ü ü ü ü M
0 3
1 8
15 Fitri ü ü ü ü M
0 3
Jumlah 5 7 3 4 9 2 2 4 9 2 11 2
Rerata 65%
Keterangan :
M : 5 siswa (33%)
TM : 10 siswa (67%)
67

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulakan bahwa kemampuan


membaca melalui media big book di kelas I SDN 3 Bongo Kecamatan Batudaa
Pantai Kabupaten Gorontalo. Pada siklus 1 belum meningkat karena belum
mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan, dimana dari 15 siswa yang hadir
yang mendapatkan nilai tuntas atau sudah mampu berjumlah 5 siswa atau 33%
dan masih 10 orang siswa atau 67% yang memiliki nilai kurang atau tidak
mampu. Dari 10 orang siswa yang tidak mampu tersebut dikarenakan memiliki
kendala sebagai berikut:
1. Ismail, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya mendapatkan
skor 2 (Cukup), pada aspek lafal dan intonasi hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya mendapatkan skor 1 (Kurang),
pada aspek memahami isi bacaan hanya mendapatkan skor 2 (Cukup),
sehingga hanya mendapkan skor 7 dengan nilai 58%, maka dikategorikan
pada siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan atau tidak mampu.
2. Moh.Aslan, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya
mendapatkan skor 1 (Kurang), pada aspek lafal dan intonasi hanya
mendapatkan skor 2 (Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya
mendapatkan skor 1 (Kurang), pada aspek memahami isi bacaan hanya
mendapatkan skor 2 (Cukup), sehingga hanya mendapkan skor 6 dengan
nilai 50%, maka dikategorikan pada siswa yang tidak memenuhi standar
ketuntasan atau tidak mampu.
3. Moh.Hairul, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya
mendapatkan skor 1 (Kurang), pada aspek lafal dan intonasi hanya
mendapatkan skor 2 (Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya
mendapatkan skor 1 (Kurang), pada aspek memahami isi bacaan hanya
mendapatkan skor 2 (Cukup), sehingga hanya mendapkan skor 6 dengan
nilai 50%, maka dikategorikan pada siswa yang tidak memenuhi standar
ketuntasan atau tidak mampu.
4. Otan.R, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya mendapat skor
2 (Cukup), pada aspek lafal dan intonasi hanya mendapatkan skor 1
(Kurang), Pada aspek kejelasan ucapan hanya mendapatkan skor 1
68

(Kurang), pada aspek memahami isi bacaan hanya mendapatkan skor 2


(Cukup), sehingga hanya mendapkan skor 6 dengan nilai 50%, maka
dikategorikan pada siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan atau
tidak mampu.
5. Syahlan, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya mendapat
skor 2 (Cukup), pada aspek lafal dan intonasi hanya mendapatkan skor 1
(Kurang), pada aspek kejelasan ucapan hanya mendapatkan skor 1
(Kurang), pada aspek memaahami isi bacaan hanya mendapatkan skor 2
(Kurang), sehingga hanya mendapkan skor 6 dengan nilai 50%, maka
dikategorikan pada siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan atau
tidak mampu.
6. Yansar, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya mendapat skor
2 (Cukup), pada aspek lafal dan intonasi hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya mendapatkan skor 1 (Kurang),
pada aspek memahami isi bacaan hanya mendapatkan skor 2 (Cukup),
sehingga hanya mendapkan skor 7 dengan nilai 58%, maka dikategorikan
pada siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan atau tidak mampu.
7. Andika, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya mendapat
skor 2 (Cukup), pada aspek lafal dan intonasi hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya mendapatkan skor 2 (Cukup),
pada aspek memahami isi bacaan hanya mendapatkan skor 2 (Cukup),
sehingga hanya mendapkan skor 8 dengan nilai 66%, maka dikategorikan
pada siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan atau tidak mampu.
8. Moh.Chaidar, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya
mendapat skor 1 (Kurang), pada aspek lafal dan intonasi hanya
mendapatkan skor 2 (Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya
mendapatkan skor 1 (Kurang), pada aspek memahami isi bacaan hanya
mendapatkan skor 2 (Kurang), sehingga hanya mendapkan skor 6 dengan
nilai 50%, maka dikategorikan pada siswa yang tidak memenuhi standar
ketuntasan atau tidak mampu.
69

9. Nurain, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya mendapatkan
skor 2 (Cukup), pada aspek lafal dan intonasi hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya mendapatkan skor 1 (Kurang),
pada aspek memahami isi bacaan hanya mendapatkan skor 1 (Kurang),
sehingga hanya mendapkan skor 6 dengan nilai 50%, maka dikategorikan
pada siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan atau tidak mampu.
10. Umi, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya mendapatkan
skor 2 (Cukup), pada aspek lafal dan intonasi hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya mendapatkan skor 1 (Kurang),
pada aspek memahami isi bacaan hanya mendapatkan skor 1 (Kurang),
sehingga hanya mendapkan skor 6 dengan nilai 50%, maka dikategorikan
pada siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan atau tidak mampu.

Siklus I Pertemuan I
33%
Mampu
Tidak Mampu
67%

Gambar 1.1 Grafik Kemampuan Membaca Siswa Siklus I Pertemuan I


Gambar 1. Grafik Kemampuan Membaca Siswa Siklus I Pertemuan I
Adapun hasil rekapitulasi data berdasarkan 4 aspek kemampuan siswa
membaca melalui media big book berdasarkan pada tindakan kelas siklus I
pertemuan 1 dilihat dari tabel sebagai berikut.
Tabel 4. Rekapitulasi Kemampuan Membaca Siswa Pada Tingkat Siklus I
Pertemuan 1.
No Aspek yang dinilai Kriteria Jumlah siswa Presentase
-      Baik 5 33%
Ketepatan membaca
1 -      Cukup 7 47%
kata dan kalimat
-      Tidak mampu 3 20%
-      Baik 4 27%
Ketapatan lafal dan
2 -      Cukup 9 60%
intonasi
-      Tidak mampu 2 13%
70

No Aspek yang dinilai Kriteria Jumlah siswa Presentase


-      Baik 2 13%
3 Kejelasan ucapan -      Cukup 4 27%
-      Tidak mampu 9 60%
-      Baik 2 13%
4 Memahami isi bacaan -      Cukup 11 74%
-      Tidak mampu 2 13%
Berikut ini uraian data dari hasil analisis tentang kemampuan membaca
siswa melalui media big book pada tindakan siklus 1 berdasarkan 4 aspek yang
dinilai, yaitu :
1. Aspek ketepatan membaca kata dan kalimat, pada aspek ini jumlah
siswa yang memperoleh kriteria baik 5 siswa atau (33%), jumlah siswa
yang memperoleh kriteria cukup 7 siswa atau (47%), dan siswa yang
memperoleh kriteria tidak mampu 3 siswa atau (20%) maka
dikategorikan pada siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan atau
tidak mampu.
2. Aspek lafal dan intonasi, pada aspek ini jumlah siswa yang memperoleh
kriteria baik 4 siswa atau (27%), jumlah siswa yang memperoleh kriteria
cukup 9 siswa atau (60%), dan siswa yang memperoleh kriteria tidak
mampu 2 siswa atau (13%) maka dikategorikan pada siswa yang tidak
memenuhi standar ketuntasan atau tidak mampu.
3. Aspek kejelasan ucapan, pada aspek ini jumlah siswa yang memperoleh
kriteria baik 2 siswa atau (13%), jumlah siswa yang memperoleh kriteria
cukup 4 siswa atau (27%), dan siswa yang memperoleh kriteria tidak
mampu 9 siswa atau (60%) maka dikategorikan pada siswa yang tidak
memenuhi standar ketuntasan atau tidak mampu.
4. Aspek memahami isi bacaan, pada aspek ini jumlah siswa yang
memperoleh kriteria baik 2 siswa atau (17%), jumlah siswa
yangmemperoleh kriteria cukup 11 siswa atau (47%), dan jumlah siswa
yang memperoleh kriteria tidak mampu 2 siswa atau (13%) maka
dikategorikan pada siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan atau
tidak mampu.
71

d. Tahap Analisis Dan Refleksi Siklus I Pertemuan I


Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus I pertemuan I peneliti
melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dengan pihak yang terkait.
Kegiatan refleksi dilakukan untuk meninjau kembali target yang hendak
dicapai dari tindakan kelas yang dilakukan pada siklus 1 pertemuan I, baik
berasal dari siswa maupun dari guru (peneliti). Refleksi ini juga dilakukan
untuk memperoleh kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan pada siklus I
pertemuan I apakah telah sesuai dengan rencana pembelajaran dan apakah
kegiatan tindakan kelas ini dapat memberikan peningkatan terhadap
kemampuan membaca siswa melalui big book di kelas I SDN 3 Bongo
Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.
Berdasarkan data dari hasil analisis pada siklus I pertemuan I dapat
disimpulkan bahwa tindakan kelas pada siklus I pertemuan I belum meningkat
karena belum mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumya,
dimana indikator kinerja yang telah ditetapkan pada penelitian yaitu 80%,
tetapi pada siklus 1 peretemuan I indikator kinerja baru mencapai 65%.
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi tersebut maka peneliti akan
memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus berikutnya yaitu siklus I
pertemuaan II dalam meningkatkan kemampuan membaca melalui media big
book.
4.1.4 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I Pertemuan II
a. Tahap Persiapan Tindakan
Pada tahap persiapan merupakan tahap awal berupa kegiatan untuk
menentukkan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi. Pada tahap ini, perlunya suatu koordinasi dengan
guru kelas I mengenai waktu dan materi yang akan dilakasaan dalam proses
penelitian dan bagaimana rencanana pelaksanaan pembelajaran penelitiannya.
Berdasarakan hasil observasi awal yang telah dilaksanakan sebelumnya, hal
ini menandakan bahwa kemampuan siswa dalam membaca masih rendah. Hal
yang akan dilakukan pada tahap persiapan ini yaitu :
72

1. Mempersiapakan RPP yang disesuaikan dengan kurikulum sekolah


yang akan dilakukan penelitian, yaitu kurikulum 2013
2. Mempersiapkan media yang diperlukan untuk pembelajaran.
3. Mempersiapkan instrumen berupa lembar observasi dan lembar
penilaian.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan siklus I pertemuan II pada
hari Selasa tanggal 20 Januari 2021, pembelajaran dilakukan pada jam
pertama yaitu pukul 07:00-10:00 WIB dengan skenario pembelajaran yang
telah ditetapkan pada tahap perencanaan. Peneliti disini bertugas sebagai
pelaksanaan pembelajaran yang dibantu oleh guru untuk melakukan
pengamatan pada saat proses pembelajaran tersebut berlangsung.
Dalam kegiatan ini, yang dilakukan peneliti adalah mengawali
pembelajaran dengan mengucapkan salam, mengatur tempat duduk siswa,
berdoa, mengecek kehadiran siswa. Setelah mengabsen dan berdoa peneliti
mengadakan apersepsi untuk menggali pengetahuan siswa masuk pada
kompetensi yang akan diajarkan dengan menunjukkan sampul atau judul Big
Book. Dari mengamati sampul tersebut guru bertanya pada siswa.
Guru : dari mengamati sampul Big Book tadi, siapa yang tau apa isi bacaan
di dalamnya
Siswa : tentang sampah pak
Guru : kalau kalian jajan nasi kuning di kantin sekolah daunnya itu
termasuk sampah organik atau nonorganik?
Siswa : diam dan berfikir
Guru : maka dari itu kalian harus perhatikan bapak membacakan bacaan
pada Big Book ini agar sebentar adik-adik bisa tau apa itu sampah
organik dan nonorganik.
Berdasarkan tanya jawab tersebut guru mulai membacakan bacaan
yang ada pada Big Book dengan suara keras dan intonasi yang tepat. Guru
mulai menjelaskan maksud dari sampah organik dan sampah nonorganik
beserta contohnya. Kemudian guru mulai membacakan pada Big Book sekali
73

lagi namun diikuti oleh siswa. Siswa mengikuti apa yang dibacakan oleh guru
dengan suara yang keras. Setelah selesai membaca secara klasikal, guru mulai
membimbing siswa.
Kemudian siswa mulai berlatih untuk membaca. Siswa dipanggil
sesuai dengan urutan nama dalam absen siswa untuk maju ke depan kelas
membacakan bacaan pada Big Book. Siswa yang lain diminta untuk
mendengarkan temannya yang sedang membaca di depan kelas. Satu per satu
siswa maju ke depan untuk membaca. Ada siswa yang sudah lancar
membaca, ada juga yang belum bisa membaca. Guru menilai siswa satu
persatu. Setelah semuanya mendapat giliran untuk membaca. Guru mulai
mengumumkan siapa saja yang sudah bisa membaca dengan baik dan benar
dan siswa yang masih harus berlatih untuk membaca. Setelah itu peneliti
memberikan lembar evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan. Guru mitra dan
peneliti melakukan pengamatan terhadap hasil kerja siswa dan memberikan
pujian kepada siswa yang mampu mengerjakan tugas yang diberikan. Pada
kegiatan akhir, peneliti bersama siswa menyampaikan kesimpulan dari materi
yang diajarkan dan memberikan motivasi kepada siswa untuk rajin membaca
di rumah. Dan kegiatan pelaksanaan pembelajaran ditutup.
c. Tahap Pemantauan Dan Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan pemantauan terhadap kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan oleh guru (Peneliti) yang diamati langsung oleh guru
pengamat dengan menggunakan instrument pemantauan yang telah disediakan
oleh guru (peneliti). Dari hasil observasi kegiatan guru saat mengajar,
observasi kegiatan siswa saat mengikuti pelaksanaan pembelajaran, serta
kemampuan siswa yang diperoleh siswa pada tes akhir siklus I diperoleh
sebagai berikut:
1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
Pengamatan dilakukan oleh guru kelas terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang peneliti lakukan dalam meningkatkan kemampuan
membaca melalui media big book di kelas I SDN 3 Batudaa Pantai
Kabupaten Gorontalo. Adapun format kegiatan belajar mengajar mencakup
74

24 aspek, baik dari pembukaan sampai dengan penutup. Lembar pengamatan


tersebut berhubungan langsung dengan kemampuan atau kompetensi guru
dalam pengelolaan proses pembelajaran.
Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh guru kelas
dengan memperhatikan kegiatan mengajar pada siklus I tampaklah
pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti belum memenuhi target
yang diharapkan. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa dari 24 aspek
yang diamati 10 memperoleh kriteria baik (B) atau 42%, 10 aspek
memperoleh kriteria cukup (C) atau 42%, dan 4 atau 12% memperoleh
kriteria kurang (K) Sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih
perlu dilanjutkan pada siklus II.
2. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa
Pengamatan dilakukan terhadap pelaksanaan penerapan dalam
meningkatkan kemampuan siswa membaca melalui media big book di kelas I
SDN 3 Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Format
pengamatan mencakup 21 aspek, mulai dari awal pembelajaran sampai akhir
pembelajaran. Pengamatan tersebut berhubungan dengan kemampuan atau
kompetensi siswa dalam proses pembelajaran. Hasil observasi kegiatan siswa
dapat dilihat sebagai berikut ini. Berdasarkan data hasil pengamatan yang
dilaksanakan oleh peneliti dengan memperhatikan kegiatan belajar siswa pada
siklus I tampaklah kegiatan belajar yang dilaksanakan siswa belum memenuhi
target yang diharapkan. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa dari 21
aspek yang diamati 8 memperoleh kriteria baik (B) atau 33%, 10 aspek
memperoleh kriteria cukup (C) atau 47%, dan 3 atau 14% memperoleh kriteria
kurang (K). Sehingga pelaksanaan kegiatan belajar siswa masih perlu
dilanjutkan pada siklus II.
3. Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Melalui Media
Big Book (Buku Besar) Di SD
Peneliti melakukan penelitian dengan proses pembelajaran dan hasil
belajar yang terjadi pada siklus I Pertemuan I dilakukan pada hari selasa
tanggal 1 Desember 2020. Pada pertemuan pertama suasana kelas gaduh, hal
75

ini terjadi karena guru kurang mengontrol siswa, dan terbukti bahwa beberapa
siswa yang tidak duduk pada tempatnya dan berjalan-jalan mengitari ruangan
dalam kelas, terjadi juga beberapa siswa yang hiperaktif sehingga
mengganggu siswa yang lain. Materi yang dibahas adalah membaca dengan
menggunakan media big book tentang “Anggota Tubuh”.
Pada siklus I Pertemuan II ini dilakukan pada hari Jum’at tanggal 4
Desember 2020. Pada pertemuan kedua ini suasana kelas seperti biasa dan
terbukti bahwa beberapa siswa yang tidak duduk pada tempatnya dan
berjalan-jalan mengitari ruangan dalam kelas, terjadi juga beberapa siswa
yang hiperaktif sehingga mengganggu siswa yang lain. Materi yang dibahas
masih sama seperti pertemuan pertama dengan membahas materi membaca
dengan menggunakan media big book namun dengan teks bacaan yang
berbeda tentang “Lomba Memilah Sampah” Sampah Basah dan Sampah
Kering.
“Lomba Memilah Sampah”
Lani dan Udin sedang memilah sampah
Sampah dipisahkan antara sampah organik dan non organik
Sampah organik dapat diubah menjadi kompos
Sampah non organik dapat didaur ulang
Ayo kita biaskan memilah sampah
Ayo kita berlomba memilah sampah
Dengan menggunakan media big book yang berjudul Bekerja Sama
Membersihkan Rumah dapat dilihat bahwa nilai rerata kemampuan membaca
siswa kelas I SDN 3 Bongo pada tingkat siklus I pertemuan II mengalami
peningkatan apabila dibandingkan dengan nilai rerata pada siklus pertemuan
I.
Penigkatan kemampuan membaca siswa pada siklus I pertemuan II
dengan melihat pertemuan I dengan kondisi awal 5 orang yang mampu (33%)
meningkat menjadi 9 orang yang mampu (60% ) Untuk lebih jelasnya lihat
tabel berikut :
76

Tabel 5. Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Siswa Pada Siklus I


Pertemuan II
Aspek Yang di Nilai
Ketepata
n Memaham
N Lafal dan Kejelasan KE
Nama Siswa membaca i isi S N
O intonasi ucapan T
kata dan bacaan
kalimat
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 9
1 Ibrahim ü ü ü ü M
1 1
6
2 Ismail ü ü ü ü 8 TM
7
5
3 Moh. Aslan ü ü ü ü 7 TM
8
5
4 Moh. Hairul ü ü ü ü 6 TM
0
Moh. 1 9
5 ü ü ü ü M
Syahrul 1 1
5
6 Otan R ü ü ü ü 7 TM
8
6
7 Syahlan ü ü ü ü 8 TM
7
1 8
8 Yansar ü ü ü ü M
0 3
1 8
9 Andika ü ü ü ü M
0 3
Moh. 1 8
10 ü ü ü ü M
Chaidar 0 3
Febriyanings 1 9
11 ü ü ü ü M
i 1 1
1 8
12 Nur’ain ü ü ü ü M
0 3
6
13 Umi salam ü ü ü ü 8 TM
7
1 9
14 Adelia ü ü ü ü M
1 1
1 8
15 Fitri ü ü ü ü M
0 3
1 1
Jumlah 9 5 1 4 - 2 3 7 8 -
1 0

Rerata 76%
Keterangan
M : 9 siswa (60%)
TM : 6 siswa (40%)
77

Berdasarkan tabel 8 pada siklus I pertemuan II diketahui bahwa


dari 4 aspek kemampuan siswa membaca yang meliputi kemampuan
ketepatan membaca kata dan kalimat, pelafalan dan intonasi, kejelasan
ucapan, memahami isi bacaan. Dari 15 siswa yang memperoleh nilai diatas
80 berjumlah 9 siswa (60%) dan memperoleh nilai dibawah 80 berjumlah
6 siswa (40%).
Dari 6 orang siswa yang tidak mampu tersebut dikarenakan
memiliki kendala sebagai berikut:
1. Ismail, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya mendapat
skor 2 (Cukup), pada aspek lafal dan intonasi hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), pada aspek memahami isi bacaan hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), sehingga hanya mendapkan skor 8 dengan nilai 67%, maka
dikategorikan pada siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan atau
tidak mampu.
2. Moh.Aslan, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya
mendapat skor 2 (Cukup), pada aspek lafal dan intoansi hanya
mendapatkan skor 2 (Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya
mendapatkan skor 1 (Kurang), pada aspek memahami isi bacaan hanya
mendapatkan skor 2 (Cukup), sehingga hanya mendapkan skor 7 dengan
nilai 58%, maka dikategorikan pada siswa yang tidak memenuhi standar
ketuntasan atau tidak mampu.
3. Moh.Hairul, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya
mendapat skor 1 (Kurang), pada aspek lafal dan intonasi hanya
mendapatkan skor 2 (Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya
mendapatkan skor 1 (Kurang), pada aspek memahami isi bacaan hanya
mendapatkan skor 2 (Cukup), sehingga hanya mendapkan skor 6 dengan
nilai 50%, maka dikategorikan pada siswa yang tidak memenuhi standar
ketuntasan atau tidak mampu.
4. Otan.R, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya mendapat
skor 2 (Cukup), pada aspek lafal dan intonasi hanya mendapatkan skor 2
78

(Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya mendapatkan skor 1


(Kurang), pada aspek memahami isi bacaan hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), sehingga hanya mendapkan skor 7 dengan nilai 58%, maka
dikategorikan pada siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan atau
tidak mampu.
5. Syahlan, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya mendapat
skor 2 (Cukup), pada aspek lafal dan intonasi hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), pada aspek memahami isi bacaan hanya mendapatkan skor 2
(Kurang), sehingga hanya mendapkan skor 8 dengan nilai 67%, maka
dikategorikan pada siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan atau
tidak mampu.
6. Umi, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya mendapat skor
2 (Cukup), pada aspek lafal dan intonasi hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), pada aspek memahami isi bacaan hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), sehingga hanya mendapkan skor 8 dengan nilai 67%, maka
dikategorikan pada siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan atau
tidak mampu.

Siklus I Pertemuan II
40%
Mampu
Tidak Mampu

60%

Gambar 1.2. Grafik Kemampuan Membaca Siswa Siklus Pada I Pertemuan II


Adapun hasil rekapitulasi data berdasarkan 4 aspek kemampuan membaca siswa
melalui media big book berdasarkan pada tindakan kelas siklus I pertemuan II dilihat dari
tabel sebagai berikut :
79

Tabel 6. Hasil rekapitulasi Kemampuan Membaca Siswa Pada Tingkat Siklus


Pertemuan II
No Aspek yang dinilai Kriteria Jumlah siswa Presentase
-      Baik 9 60%
Ketepatan membaca kata
1 -      Cukup 5 33%
dan kalimat
-      Tidak mampu 1 7%
-      Baik 4 27%
Ketepatan lafal dan
2 -      Cukup 11 73%
intonasi
-      Tidak mampu - 0%
-      Baik 2 13%
3 Kejelasan ucapan -      Cukup 10 67%
-      Tidak mampu 3 20%
-      Baik 7 47%
4 Memahami isi bacaan -      Cukup 8 53%
-      Tidak mampu 0 0%
Berikut ini uraian data dari hasil analisis tentang kemampuan membaca siswa
melalui big book pada tindakan siklus 1 berdasarkan 4 aspek yang dinilai, yaitu :
1. Aspek ketepatan membaca kata dan kalimat, pada aspek ini jumlah siswa
yang memperoleh kriteria baik 9 siswa atau (60%), jumlah siswa yang
memperoleh kriteria cukup 5 siswa atau (33%), dan siswa yang memperoleh
kriteria tidak mampu 1 siswa atau (7%).
2. Aspek lafal dan intonasi, pada aspek ini jumlah siswa yang memperoleh
kriteria baik 4 siswa atau (27%), jumlah siswa yang memperoleh kriteria
cukup 11 siswa atau (73%), dan pada aspek ini siswa yang memperoleh
kriteria tidak mampu (0%)
3. Aspek kejelasan ucapan, pada aspek ini jumlah siswa yang memperoleh
kriteria baik 2 siswa atau (13%), jumlah siswa yang memperoleh kriteria
cukup 10 siswa atau (67%), dan siswa yang memperoleh kriteria tidak
mampu 3 siswa atau (20%)
4. Aspek memahami isi bacaan, pada aspek ini jumlah siswa yang memperoleh
kriteria baik 7 siswa atau (47%), jumlah siswa yangmemperoleh kriteria
cukup 8 siswa atau (53%), dan pada aspek ini jumlah siswa yang
memperoleh kriteria tidak mampu (0%).
80

d. Tahap Analisis Dan Refleksi Siklus I Pertemuan II


Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus I pertemua II peneliti
melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dengan pihak yang terkait.
Kegiatan refleksi dilakukan untuk meninjau kembali target yang hendak
dicapai dari tindakan kelas yang dilakukan pada siklus I pertemuan II, baik
berasal dari siswa maupun dari guru (peneliti). Refleksi ini juga dilakukan
untuk memperoleh kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan pada siklus I
pertemuan II apakah telah sesuai dengan rencana pembelajaran dan apakah
kegiatan tindakan kelas ini dapat memberikan peningkatan terhadap
kemampuan membaca siswa melalui big book di kelas I SDN 3 Bongo
Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan data dari hasil
analisis pada siklus I pertemuan II dapat disimpulkan bahwa tindakan kelas
pada siklus I pertemuan II belum meningkat karena belum mencapai indikator
kinerja yang telah ditetapkan sebelumya, dimana indikator kinerja yang telah
ditetapkan pada penelitian yaitu 80%, tetapi pada siklus I peretemuan II
indikator kinerja baru mencapai 75%. Selain itu juga dalam proses
pembelajaran dari beberapa aspek yang belum dilaksanakan dengan baik dan
perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Diantaranya sebagai berikut :
1. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai.
2. Belum mampu menumbuhkan partisipasi aktif dalam pembelajaran.
3. Belum mampu menggunakan bahasa lisan secara jelas dan benar.
4. Siswa tidak memperhatikan dengan serius ketika dibacakan cerita.
Berdasarkan hasil analisi dan refleksi tersebut maka peneliti akan
memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus berikutnya yaitu siklus II
pertemuan I dalam meningkatkan kemampuan membaca melalui media big
book.
4.1.5 Pelakasanakan Tindakan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini peneliti bersama guru kelas menyusun rancangan kegiatan
perbaikan yang ditemui baik kekurangan pada diri peneliti melakukan kegiatan
81

belajar mengajar serta kemampuan siswa dalam membaca yang cenderung


belum mencapai indikator yang diharapkan.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 22
Januari 2021. Pelaksanaan siklus II ini sama seperti pada siklus 1, namun lebih
menitik beratkan pada asapek-aspek yang mengalami kendala pada siklus 1,
terutama dari segi kemampuan membaca. Dalam kegiatan ini, yang dilakukan
peneliti adalah mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,
mengatur tempat duduk siswa, berdoa, mengecek kehadiran siswa. Setelah
mengabsen dan berdoa peneliti mengadakan apersepsi untuk menggali
pengetahuan siswa masuk pada kompetensi yang akan diajarkan dengan
menyajikan lagu bangun pagi, setelah menyanyikan lagu tersebut guru
melakukan tanya jawab seperti dibawah ini
Guru : dari lagu yang kalian nyanyikan tadi, bapak akan bertanya setelah
bangun pagi itu adik-adik biasanya melakukan kegiatan apa?
Siswa : merapikan tempat tidur pak.
Guru : kalau yang lain apa kegiatan yang dilakukan setelah bangun pagi,
selain merapikan tempat tidur?
Siswa : membantu ibu membersihkan rumah pak.
Guru : ya bagus sesuai dengan tema kita hari ini yaitu lingkungan dengan
sub tema bekerja sama membersihkan rumah.
Berdasarkan tanya jawab tersebut guru mulai membacakan bacaan yang
ada pada Big Book dengan intonasi, lafal, ucapan, yang tepat. Kemudian guru
mulai menjelaskan maksud dari bekerja sama membersihkan rumah beserta
contohnya. Kemudian guru mulai membacakan bacaan pada Big Book sekali
lagi namun diikuti oleh siswa. Siswa mengikuti apa yang dibacakan oleh guru.
Kemudian siswa dipanggil sesuai dengan urutan nama dalam absen siswa
untuk maju kedepan kelas membacakan bacaan pada Big Book. Siswa yang lain
diminta untuk mendengarkan temannya yang sedang membaca didepan kelas.
Satu per satu siswa antusias ingin maju kedepan untuk membaca. Guru menilai
siswa satu persatu. Setelah itu peneliti memberikan lembar evaluasi kepada
82

siswa untuk dikerjakan. Guru mitra dan peneliti melakukan pengamatan


terhadap hasil kerja siswa dan memberikan pujian kepada siswa yang mampu
mengerjakan tugas yang diberikan. Pada kegiatan akhir, peneliti
menyampaikan kesimpulan dari materi yang diajarkan dan memberikan
motivasi kepada siswa untuk rajin membaca di rumah. Dan kegiatan
pelaksanaan pembelajaran ditutup.
c. Tahap Pemantauan Dan Evaluasi
Pada tahap ini dilakukan pemantauan terhadap kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan oleh guru (Peneliti) yang diamati langsung oleh guru
pengamat dengan menggunakan instrument pemantauan yang telah disediakan
oleh guru (peneliti). Dari hasil observasi kegiatan guru saat mengajar,
observasi kegiatan siswa saat mengikuti pelaksanaan pembelajaran, serta
kemampuan siswa yang diperoleh siswa pada tes akhir diperoleh sebagai
berikut:
1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru
Pengamatan dilakukan oleh guru kelas terhadap pelaksanaan pembelajaran
yang peneliti lakukan dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa di
kelas I SDN 3 Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.
Adapun format kegiatan belajar mengajar mencakup 24 aspek, baik dari
pembukaan sampai dengan penutup. Lembar pengamatan tersebut berhubungan
langsung dengan kemampuan atau kompetensi guru dalam pengelolaan proses
pembelajaran. Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh guru
kelas dengan memperhatikan kegiatan mengajar pada siklus II tampaklah
pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti telah memenuhi target
yang telah diharapkan. Dari hasil tersebut dapat dijelaskna bahwa dari 24 aspek
yang diamati 22 memperoleh kriteria baik atau (92%), dan 2 aspek
memperoleh kriteria cukup atau (8%).
2. Hasil Penilaian Kegiatan Siswa.
Dalam proses pembelajaran siswa diamati oleh guru (peneliti) dengan
menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa yang didalamnya terdapat 21
aspek. Berdasarkan data hasil pengamatan yang dilaksanakan oleh peneliti
83

dengan memperhatikan kegiatan belajar siswa pada siklus II tampaklah


kegiatan belajar yang dilaksanakan siswa telah memenuhi target yang
diharapkan. Dari hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa dari 21 aspek yang
diamati 19 memperoleh kriteria baik (B) atau (90%) dan 2 aspek memperoleh
criteria cukup (C) atau 10%.
3. Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Melalui
Media Big Book Di SD
Peneliti melanjutkan pnelitian dengan proses pembelajaran dan hasil
belajar yang terjadi pada siklus II dilakukan pada hari selasa 8 Desember
2020. Pada pertemuan pertama suasana kelas seperti biasa, hal ini terjadi
karena guru kurang kontrol siswa, dan terbukti bahwa beberapa siswa yang
tidak duduk pada tempatnya dan berjalan-jalan mengitari ruangan dalam
kelas,. Materi yang dibahas adalah membaca dengan menggunakan media
big book tentang “Bekerja Sama Membersihkan Rumah”
Bekerja Sama Membersihkan Rumah
Edo, Ayah dan Ibu membersihkan rumah
Edo membersihkan jendela dan perabotan
Ibu menyapu dan mengepel lantai
Ayah memotong tanaman dan menyapu halaman
Mereka gembira bekerja sama
Kebersihan pangkal kesehatan
Dengan menggunakan media big book yang berjudul Bekerja sama
membersihkan rumah dapat dilihat bahwa nilai rerata kemampuan membaca
siswa kelas I SDN 3 Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.
Pada tingkat siklus II mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan
nilai rerata pada siklus I pertemuan I dan II. Peningkatan kemampuan
membaca pada siklus II dengan melihat siklus I pertemuan II 9 orang yang
mampu (60%) meningkat menjadi 13 orang yang mampu (87% ) Untuk
lebih jelasnya lihat tabel berikut.
84

Tabel 7. Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Siswa Melalui media Big


Book Pada Siklus II Pertemuan I
Aspek Yang di Nilai
Ketepata
n Lafal
No Kejelasa Memahami KE
Nama Siswa membaca dan S N
. n ucapan isi bacaan T
kata dan intonasi
kalimat
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 10
1 Ibrahim ü ü ü ü  M
2 0
1
2 Ismail ü ü ü ü 83 M
0
1
3 Moh. Aslan ü ü ü ü 83 M
0

4 Moh. Hairul ü ü ü ü 8 67 TM

Moh. 1 10
5 ü ü ü ü M
Syahrul 2 0

6 Otan R ü ü ü ü 8 67 TM

1
7 Syahlan ü ü ü ü 83 M
0
1
8 Yansar ü ü ü ü 91 M
1
1
9 Andika ü ü ü ü 83 M
0
Moh. 1
10 ü ü ü ü 83 M
Chaidar 0
Febriyanings 1 10
11 ü ü ü ü M
i 2 0
1
12 Nur’ain ü ü ü ü 83 M
0
1
13 Umi salam ü ü ü ü 83 M
0
1
14 Adelia ü ü ü ü 91 M
2
1
15 Fitri ü ü ü ü 91 M
1
1 1 1
Jumlah 2 - 6 9 - 4 - 2 -
3 1 3

Rerata 85%
Keterangan
M : 13 siswa (87%)
TM : 2 siswa (13%)
85

Berdasarkan tabel 11 pada siklus II diketahui bahwa dari 4 aspek


kemampuan siswa membaca yang meliputi kemampuan ketepatan tanda
baca,pelafalan,intonasi,kejelasan ucapan, dan memahami isi bacaan. Dari 15 siswa
yang memperoleh nilai diatas 80 berjumlah 13 siswa (87%) dan memperoleh nilai
dibawah 80 berjumlah 2 siswa (13%).
Dari 2 orang siswa yang tidak mampu tersebut dikarenakan memiliki
kendala sebagai berikut:
1. Moh.Hairul, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya
mendapatkan skor 2 (Cukup), pada aspek lafal dan intonasi hanya
mendapatkan skor 2 (Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya
mendapatkan skor 2 (Cukup), pada aspek memahami isi bacaan hanya
mendapatkan skor 2 (Cukup), sehingga hanya mendapkan skor 8 dengan
nilai 67%, maka dikategorikan pada siswa yang tidak memenuhi standar
ketuntasan atau tidak mampu.
2. Otan.R, dari 4 aspek yang dinilai pada aspek ketepatan hanya mendapatkan
skor 2 (Cukup), pada aspek lafal dan intonasi hanya mendapatkan skor 2
(Cukup), Pada aspek kejelasan ucapan hanya mendapatkan skor 2 (Cukup),
pada aspek memahami isi bacaan hanya mendapatkan skor 2 (Cukup),
sehingga hanya mendapkan skor 8 dengan nilai 67%, maka dikategorikan
pada siswa yang tidak memenuhi standar ketuntasan atau tidak mampu.

Siklus II Pertemuan I
13%

Mampu
Tidak Mampu

87%

Gambar 1.3. Grafik Kemampuan Membaca Siswa Siklus II


86

Adapun hasil rekapitulasi data berdasarkan 4 aspek kemampuan membaca


siswa melalui media big book berdasarkan pada tindakan kelas siklus II dapat
dilihat dari tabel sebagai berikut :
Tabel 8. Hasil Rekapitulasi Kemampuan Membaca Permulaan Siswa
Pada Tingkat Siklus II Pertemuan I
No. Aspek yang dinilai Kriteria Jumlah siswa Presentase
-      Baik 13 87%
Ketepatan membaca kata
1 -      Cukup 2 13%
dan kalimat
-      Tidak mampu - 0%
-      Baik 6 40%
Ketepatan lafal dan
2 -      Cukup 9 60%
intonasi
-      Tidak mampu - 0%
-      Baik 4 27%
3 Kejelasan ucapan -      Cukup 11 73%
-      Tidak mampu - 0%
-      Baik 13 87%
4 Memahami isi bacaan -      Cukup 2 13%
-      Tidak mampu 0 0%
Berikut ini uraian data dari hasil analisis tentang kemampuan membaca
siswa melalui big book pada tindakan siklus 1 berdasarkan 4 aspek yang
dinilai, yaitu :
1. Aspek ketepatan membaca kata dan kalimat, pada aspek ini jumlah
siswa yang memperoleh kriteria baik 13 siswa atau (87%), jumlah siswa
yang memperoleh kriteria cukup 2 siswa atau (13%), dan siswa yang
memperoleh kriteria tidak mampu (0%).
2. Aspek lafal dan intonasi, pada aspek ini jumlah siswa yang memperoleh
kriteria baik 6 siswa atau (40%), jumlah siswa yang memperoleh
kriteria cukup 9 siswa atau (60%), dan pada aspek ini siswa yang
memperoleh kriteria tidak mampu (0%)
3. Aspek kejelasan ucapan, pada aspek ini jumlah siswa yang memperoleh
kriteria baik 4 siswa atau (27%), jumlah siswa yang memperoleh
87

kriteria cukup 11 siswa atau (73%), dan pada aspek ini siswa yang
memperoleh kriteria tidak mampu (0%)
4. Aspek memahami isi bacaan, pada aspek ini jumlah siswa yang
memperoleh kriteria baik 13 siswa atau (87%), jumlah siswa yang
memperoleh kriteria cukup 2 siswa atau (13%), dan pada aspek ini
jumlah siswa yang memperoleh kriteria tidak mampu (0%).
d. Tahap Analisis Dan Refleksi Siklus II Pertemuan I
Memperhatikan data hasil observasi dalam penilaian kemampuan
membaca siswa melalui media big book sekilas siswa pada siklus II pertemuan
I diperoleh gambaran bahwa hasil yang telah dicapai pada siklus II pertemuan I
telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian pada siklus
sebelumnya. Hasil analisis menunjukan bahwa jumlah siswa yang termasuk
pada kategori mampu membaca melalui Media Big Book berjumlah 13 siswa
(87%). Hasil ini telah melampaui indikator keberhasilan pada penilaian ini
yang menetapkan 80% siswa kelas I SDN 3 Bongo Kecamatan Batudaa Pantai
Kabupaten Gorontalo mencapai kriteria mampu.
Bertolak dari hasil capaian pada siklus II tersebut mengharuskan
peneliti melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran siklus II yang telah
berlangsung. Berdasarkan refleksi melalui diskusi dengan guru yang bertindak
selaku guru pengajar menyepakati bahwa tidak diperlakukan lagi siklus
berikutnya.
4.2 Pembahasan
Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan
observasi awal sebagai landasan untuk melakukan tindakan kelas siklus I dan
siklus II. Disetiap tindakan yang dilakukan selalu terjadi perubahan kemampuan
membaca siswa. Adapun hasil evaluasi kemampuan membaca siswa melalui
media big book pada siklus I pertemuan 1 yaitu :
1. Pada aspek ketepatan membaca kata dan kalimat siswa dalam membaca,
yang mampu terdapat 5 siswa dengan presentasi 33%, yang kurang mampu
terdapat 7 siswa dengan presentasi 47% dan yang tidak mampu terdapat 3
siswa dengan presentasi 20%.
88

2. Aspek ketepatan lafal dan intonasi siswa dalam membaca, yang mampu
terdapat 4 siswa dengan persentasi 27%, yang kurang mampu terdapat 9
siswa dengan persentasi 60% dan yang tidak mampu terdapat 2 siswa
dengan persentasi 13%.
3. Aspek ketepatan kejelasan ucapan siswa dalam membaca, yang mampu
terdapat 2 siswa dengan persentasi 13%, yang kurang mampu terdapat 4
siswa dengan persentasi 27% dan yang tidak mampu terdapat 9 siswa
dengan persentasi 60%.
4. Aspek memahami isi bacaan siswa dalam membaca, yang mampu terdapat 2
siswa dengan persentasi 13%, yang kurang mampu terdapat 11 siswa
dengan persentasi 74% dan tidak mampu 2 siswa dengan persentasi 13%.
Lanjut pada pertemuan 2. Adapun hasil evaluasi kemampuan membaca
siswa melalui media big book pada siklus I pertemuan 2 yaitu :
1. Pada aspek ketepatan membaca kata dan kalimat siswa dalam membaca,
yang mampu terdapat 9 siswa dengan presentasi 60%, yang kurang mampu
terdapat 5 siswa dengan presentasi 33%, dan yang tidak mampu terdapat 1
siswa dengan presentasi 7%.
2. Aspek ketepatan lafal dan intonasi siswa dalam membaca, yang mampu
terdapat 4 siswa dengan persentasi 27%, yang kurang mampu terdapat 11
siswa dengan persentasi 73% dan pada aspek ini tidak ada siswa yang
memperoleh kriteria tidak mampu.
3. Aspek ketepatan kejelasan ucapan siswa dalam membaca, yang mampu
terdapat 2 siswa dengan persentasi 13%, yang kurang mampu terdapat 10
siswa dengan persentasi 67% dan yang tidak mampu terdapat 3 siswa
dengan persentasi 20%.
4. Aspek memahami isi bacaan siswa dalam membaca, yang mampu terdapat 7
siswa dengan persentasi 47%, yang kurang mampu terdapat 8 siswa dengan
persentasi 53% dan pada aspek ini tidak ada siswa yang memperoleh kriteria
tidak mampu.
Dan hasil evaluasi kemampuan membaca siswa melalui media big book
pada siklus II yaitu :
89

1. Pada aspek ketepatan membaca kata dan kalimat siswa dalam membaca,
yang mampu terdapat 13 siswa dengan presentasi 87%, yang kurang mampu
terdapat 2 siswa dengan presentasi 13%, dan pada aspek ini tidak ada siswa
yang memperoleh kriteria tidak mampu.
2. Aspek ketepatan lafal dan intonasi siswa dalam membaca, yang mampu
terdapat 6 siswa dengan persentasi 60%, yang kurang mampu terdapat 9
siswa dengan persentasi 40% dan pada aspek ini tidak ada siswa yang
memperoleh kriteria tidak mampu.
3. Aspek kejelasan ucapan siswa dalam membaca, yang mampu terdapat 4
siswa dengan persentasi 27%, yang kurang mampu terdapat 11 siswa
dengan persentasi 73% dan pada aspek ini tidak ada siswa yang memperoleh
kriteria tidak mampu.
4. Aspek memahami isi bacaan siswa dalam membaca, yang mampu terdapat
13 siswa dengan persentasi 87%, yang kurang mampu terdapat 2 siswa
dengan persentasi 13% dan pada aspek ini tidak ada siswa yang memperoleh
kriteria tidak mampu.
Untuk lebih jelasnya, kemampuan membaca siswa melalui media big book
dapat dilihat melalui grafik berikut :
GRAFIK PERBANDINGAN
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40% MAMPU
30% TIDAK MAMPU
20%
10%
0%
Obseravasi Siklus I Siklus I Siklus II
Awal Pertemuan I Pertemuan Pertemuan I
II

Gambar 1.4. Grafik Perbandingan Kemampuan Membaca Siswa Pada


Observasi Awal, Siklus I, Dan Siklus II
90

Dalam penelitian meningkatkan kemampuan membaca siswa melalui big


book pada siswa kelas I SDN 3 Bongo Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten
Gorontalo setiap siklusnya terjadi peningkatan. Hasil penelitian dengan jumlah 15
siswa pada observasi awal siswa yang dapat dikategorikan mampu ada sebanyak 3
siswa dengan presentasi 20%, tidak mampu sebanyak 12 orang siswa dengan
presentasi 80%, masuk pada siklus 1 pertemuan I Secara rinci kemampuan
membaca siswa melalui media big book pada siklus I dan siklus II dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Ibrahim. pada siklus I pertemuan 1 mendapatkan nilai 91 kemudian
pertemuan 2 meningkat menjadi 91, kemudian pada siklus II pertemuan 1
meningkat 100, Siswa dapat dikategorikan mampu.
2. Ismail. pada siklus I pertemuan 1 mendapatkan nilai 58 kemudian
petemuan 2 meningkat menjadi 67, kemudian pada siklus II pertemuan 1
meningkat menjadi 83, Siswa dapat dikategorikan mampu.
3. Moh. Aslan pada siklus I pertemuan 1 mendapatkan nilai 50, kemudian
pertemuan 2 meningkat menjadi 58, kemudian pada siklus II pertemuan 1
meningkat 83, Siswa dapat dikategorikan kurang mampu.
4. Moh. Hairul pada siklus I pertemuan 1 mendapatkan nilai 50, kemudian
pertemuan 2 meningkat 50, kemudian pada siklus II pertemuan 1
meningkat 67. Siswa dapat dikategorikan mampu.
5. Moh.Syahrul pada siklus I pertemuan 1 mendapatkan nilai 91, kemudian
pertemuan 2 meningkat 91, kemudian pada siklus II pertemuan 1
meningkat 100. Siswa dikategorikan mampu.
6. Otan.R pada siklus I pertemuan 1 mendapatkan nilai 50, kemudian
pertemuan 2 meningkat 58, kemudian pada siklus II pertemuan 1
meningkat 67. Siswa dikategorikan tidak mampu.
7. Syahlan. pada siklus I pertemuan 1 mendapatkan nilai 50, kemudian
pertemuan 2 meningkat 67, kemudian pada siklus II pertemuan 1
meningkat 83. Siswa dikategorikan mampu.
91

8. Yansar. pada siklus I pertemuan 1 mendapatkan nilai 58, kemudian


pertemuan 2 meningkat 83, kemudian pada siklus II meningkat 91. Siswa
dikategorikan mampu.
9. Andika. pada siklus I pertemuan 1 mendapatkan nilai 67, kemudian pada
pertemuan 2 meningkat 83, kemudian pada siklus II pertemuan 2
meningkat 83. Siswa dapat dikategorikan mampu.
10. Moh.Chaidar. pada siklus I pertemuan 1 mendapatkan nilai 50, kemudian
pada pertemuan 2 meningkat menjadi 83, kemudian pada siklus II
pertemuan 1 meningkat 83. Siswa dikategorikan mampu.
11. Febriyaningsih pada siklus I pertemuan 1 mendapatkan nilai 91, kemudian
pada pertemuan 2 meningkat 91, kemudian pada siklus II pertemuan 1
meningkat 100. Siswa dikategorikan mampu.
12. Nur Ain pada siklus I pertemuan 1 mendapatkan nilai 50, kemudian pada
pertemuan 2 meningkat 83, kemudian pada siklus II pertemuan 1
meningkat 83. Siswa dikategorikan mampu.
13. Umi Salam. pada siklus I pertemuan 1 mendapat nilai 50, pada pertemuan
2 meningkat 67, kemudian pada siklus II pertemuan 1 meningkat 83.
Siswa dikategorikan mampu.
14. Adelia pada siklus I pertemuan 1 mendapatkan nilai 83, kemudian pada
pertemuan 2 meningkat 91, kemudian pada siklus II pertemuan 1
meningkat 91. Siswa dikategorikan mampu.
15. Adelia pada siklus I pertemuan I mendapatkan nilai 83, kemudian pada
pertemuan 2 mendapatkan nilai 83, kemudian pada siklus II pertemuan 1
meningkat 91. Siswa dikategorikan mampu.
Dari hasil analisis tersebut menunjukan bahwa hipotesis penelitian tindakan
kelas yang menyatakan bahwa “jika guru menggunakan media big book pada
kemampuan membaca, maka kemampuan membaca siswa kelas SDN 3 Bongo
Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo dapat ditingkatkan”.
Terkait hasil penelitian tersebut maka media big book dapat dijadikan
sebagai salah satu media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan
membaca pada mata pelajaran bahasa indonesia. Melalui penggunaan media
92

pembelajaran big book diharapkan mampu memotivasi siswa untuk lebih giat
belajar membaca sehingga dapat meningkatkan kemampuan belajarnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
dengan melalui media Big Book kemampuan membaca siswa kelas I SDN 3
Bongo Kecamatan Batudaa Pantai meningkat. Dengan demikian indikator
kinerja yang telah ditetapkan, yakni minimal 80% siswa yang dikenai tindakan
memperoleh nilai 80.
Dilaksanakannya penelitian tindakan kelas sampai pada dua siklus, dengan
menyempurnakan hal-hal yang terdapat pada siklus I, maka hasil belajar siswa
pada pelajaran Bahasa Indonesia tentang kemampuan membaca mengalami
peningkatan yang bermakna dan dinyatakan berhasil.
Berdasarkan ini pula hipotesis yang menyatakan “jika guru menggunakan
media Big Book pada kemampuan membaca siswa, maka kemampuan
membaca siswa kelas I SDN 3 Bongo Kecamatan Batudaa Pantai dapat
ditingkatkan.
5.2. Saran
Dari hasil penelitian diatas dapat disarankan:
1. Setiap guru hendaklah melaksanakan penelitian tindakan kelas ini sebagai
koreksi terhadap pelaksanaan pembelajaran, sehingga pencapaian mutu
pendidikan dan pengajaran serta kualitas mengajar guru dapat terwujud.
2. Dalam pelaksanaan tindakan kelas guru hendaklah mempersiapkan diri
secara fisik dan mental, merencanakan kegiatan dengan baik, agar
pelaksanannya benar-benar terarah serta mencapai hasil yang diharapkan.
3. Dalam pembelajaran diperlukan profesionalisme guru dalam mendidik
siswa, maka penggunaan media Big Book dalam membaca pada kelas I
sangatlah tepat dimanfaatkan karena ini bisa melatih siswa lebih mampu
membaca, sehingga kemampuan belajar siswa menyangkut aspek kognitif,
afektif dan psikomotor memenuhi harapan.

93
DAFTAR PUSTAKA

Alex & Achmad, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2010).

Arief S. Sadiman. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

AzharArsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, 2011).

Depdiknas. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 Tentang


Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2003) kemampuan memahami isi bacaan siswa kelas VII MTs Swasta
Labibia. Naswiani Samniiah, 5.

Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (2001: 57) Pendidikan Bahasa Dan Sastra Di Kelas
Rendah

Dalman. 2013. Keterampilan membaca.:PT RajaGrafindo Persada. Jakarta

Dalman. 2014. Keterampilan Membaca. Jakarta : Rajawali Press

Handayani. (2010). Kolaborasi permainan ular tangga edukasi (UTE) dengan


menggunakan Media Kartu Baca Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
Peserta Didik Kelas 1 SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik. Ika Lufiana, 9.

Harimurti. 2010. Upaya meningkatkan kemampuan pra-membaca anak usia 4-5 tahun
melalui metode pendekatan big book ditaman kanak-kanak

Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa,


(Bandung :Angkasa, 1995).

Hadiana Latifah Hilda. 2018. Penggunaan Media Big Book Untuk Meningkatkan
Keterampilan Membaca Kalimat Sederhana. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Volume IV Nomor 2, Desember 2018

Intan Aini. 2017. Belajar Membaca Tanpa Beban Dengan Alat Peraga Big Book.

Kristanto (2013:221). Penggunaan Media Big Book Untuk Meningkatkan Keterampilan


Membaca Kalimat Sederhana

Kusnandar. 2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarata: PT Rajawali


Pers.

94
Kustandi, Cecep Dan Bambang Sujipto (2016: 8) Media Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia.

Karges-Bone dalam United States Agent International Development (2014: 53),

Madyawati. 2016. Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak. Jakarta Prenada Group.

M.Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Implementasi kurikulum, (Jakarta :Ciputat


Press, 2002 ).

Mohammad Sumarni. (2011 : 116) Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman


Melalui Metode Scanning Pada Siswa Kelas IV SD Laboratorium Universitas
Negri Gorontalo. Jurnal Inovasi Vol 8 no 1 maret 2011

Mulyono Abdurrahman. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.


Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyono Abdur Rahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta :Rineka
Cipta, 2006 ).

Nafi’ah, Siti Anisatun. 2018. Model-Model Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD/MI.


Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Nanang (2009). Kolaborasi permainan ular tangga edukasi (UTE) dengan menggunakan
Media Kartu Baca Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Peserta Didik
Kelas 1 SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik. Ika Lufiana, 9.

Nunuk Suryani Dkk, (2012) Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta

Omar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar ( Bandung, Sinar Baru Al


Gensindo,2002 ).

Rahim F. 2005. Pengajaran Membaca Disekolah Dasar. :Bumi Aksara.

Rahim F. 2007. Pengajaran Membaca Disekolah Dasar. :Bumi Aksara.

Rahim F. 2011. Pengajaran Membaca Disekolah Dasar. :Bumi Aksara.

Samsu Somadayo, Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca, (Yogyakarta:


GrahaIlmu, 2011).

Soedarso. (1989). Membaca cepat dan efektif. Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama

Solehudin, Dkk 2008. Pembaharuan Pendidikan Tk. Jakarta Universitas Terbuka.

95
Sukirno, Sistem Membaca Pemahaman yang Efektif, (Purworejo: UMP Press, 2009)

Sutirman. 2013. Media & Model Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta Graha Ilmu.

Tampubolon, 1987, Kemampuan Membaca, Teknik Membaca Efektif Dan Efisien,


Bandung; Angkasa.

Tarigan, H.G, Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:


Angkasa,2008).

Tarigan. (1985). Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa

Vacca (2015) Urgensi Penggunaan Media Big book Dalam Mengembangkan


Kemampuan Menulis Eksposisi. Abidin, 269

Yuniati. 2014. Peningkatan Keterampilan Membaca Permulaan Melalui Media Big Book
Siswa Kelas 1B Sdn Mangiram Kecamatan Srandakan. PGSD.UNY

Zaif. 2011. Minat baca siswa.

Zainudin (1991:23) Peningkatan kemampuan membaca teks berita pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 2 Srono Banyuwangi Melalui Penerapan Teknik Penggalangan
Frase.

96
Lampiran 1
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

Jeni Waktu Pelaksanaan


s
N
Keg Februari September November Desember Januari Februari Juli
o
iata
n 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Kons
1 ultasi
Judul
Peny
usuna
2 n
Prop
osal
Bimb
ingan
3
propo
sal
Ujian
4 Prop
osal
Revis
i
5
Prop
osal
Meng
urus
6
Surat
Izin
Turu
n
7
Penel
itian
Peng
olaha
8
n
Data
Peny
usuna
n
9 Hasil
Dan
Bimb
ingan
Ujian
1 Hasil
0 Penel
itian
Revis
1 i
1 Ujian
Hasil
Ujian
1
Skrip
2
si

: Telah Dilaksanakan
: Sementara Berjalan
: Belum Dilaksanakan

97
98

Lampiran 2

Rubrik Penilaian Kemampuan Membaca Melalui Media Big Book

Variable Indikator Skor Deskriptor

Mampu membaca kata dan


1. Ketepatan kalimat yang tepat, lafal dan
membaca kata 3 intonasi yang tepat, kejelasan
dan kalimat ucapan yang tepat, dan memahami
isi bacaan yang tepat

Kurang mampu membaca kata


Membaca 2. Ketepatan lafal dan kalimat yang tepat, lafal dan
2
Permulaan dan intonasi intonasi yang tepat, kejelasan
ucapan yang tepat, dan memahami
isi bacaan yang tepat.

3. Kejelasan Tidak mampu membaca kata dan


ucapan kalimat yang tepat, lafal dan
1 intonasi yang tepat, kejelasan
4. Memahami isi ucapan yang tepat, dan memahami
bacaan isi bacaan yang tepat.

Mampu memotivasi anak dalam


belajar, berinteraksi dengan media
1. Memotivasi yang digunakan, disenangi oleh
anak dalam 3 anak-anak dan aktif dalam
belajar pembelajaran, mendorong
perkembangan kosa kata anak dan
membedakan gambar dan teks.
2. Berinteraksi Kurang mampu memotivasi anak
dengan media dalam belajar, berinteraksi dengan
Media Big Book yang digunakan media yang digunakan, disenangi
3. Disenangi oleh 2 oleh anak-anak dan aktif dalam
anak-anak dan pembelajaran, mendorong
aktif dalam perkembangan kosa kata anak dan
pembelajaran membedakan gambar dan teks.
4. Mendorong Tidak mampu memotivasi anak
perkembangan dalam belajar, berinteraksi dengan
kosa kata anak 1 media yang digunakan, disenangi
5. Membedakan oleh anak-anak dan aktif dalam
gambar dan pembelajaran, mendorong
99

Variable Indikator Skor Deskriptor

teks
perkembangan kosa kata anak dan
membedakan gambar dan teks.

Lampiran 3
100

SKENARIO PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal :
1. Guru membuka pembelajaran dengan memberi salam, menanyakan kabar, dan
mengajak berdoa.
a. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi adik-adik?
Bagaimana kabar kalian hari ini?
b. Sebelum memulai pembelajaran alangkah baiknya kita berdoa terlebih
dahulu, agar pembelajaran hari ini berjalan dengan baik. Yang memimpin
doa yang datang ke sekolah lebih awal
2. Guru mengecek kehadiran siswa
a. Hari ini siapa yang tidak hadir?
b. Kalian harus mempertahankan kehadiran kalian, karena kehadiran adalah
salah satu aspek penilaian di dalam kelas dan nantinya kalian juga akan
ketinggalan mata pelajaran
3. Guru mengkondisikan siswa untuk belajar
a. Tolong dirapikan tempat duduk dan kerapian pakaian adik-adik, jika ada
kemejanyan yang diluar harus dimasukan kedalam celana/rok agar kelihatan
rapih.
4. Guru melakukan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari pada hari ini
a. Tanya jawab tentang materi pelajaran yang akan dipelajari.
b. Guru menunjukkan media big book kepada siswa.
5. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran
a. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru dan
menyimak teks bacaan, siswa dapat membaca dengan
lafal yang wajar.
b. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru dan
menyimak teks bacaan, siswa dapat membaca dengan
intonasi yang tepat.
c. Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan dari
guru, siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai isi teks
bacaan yang ada pada media big book dengan tepat.
Kegiatan Inti :
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai teks bacaan.
101

2. Siswa menyimak guru saat membacakan teks pada media big book.
3. Siswa memperhatikan guru saat menunjukkan gambar-gambar yang ada
pada media big book.
4. Siswa membaca teks bacaan pada media big book dengan lafal dan
intonasi yang tepat.
5. Siswa memberikan tanggapan atau komentar terhadap gambar, atau yang
lainnya.
6. Siswa membaca teks bacaan dengan menggunakan media big book secara
bergiliran di depan kelas.
7. Siswa lain menyimak temannya yang sedang mendapat giliran membaca.
8. Siswa menjawab pertanyaan sesuai isi teks bacaan.
Kegiatan Penutup
1. Siswa dibimbing guru menyimpulkan isi teks bacaan yang dibacanya.
2. Siswa diberi kesempatan bertanya.
3. Guru menutup pelajaran.

Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
102

(RPP)
Siklus I Pertemuan 1

Nama Sekolah : SDN 3 Bongo


Kelas / Semester : I / I (Ganjil)
Tema : Diriku
Sub Tema : Tubuhku
Alokasi Waktu : 2x35 Menit

A. Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan


percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangganya

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya


berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain

4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas,


sistematis, logis dan kritis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar

1. PPKn
Melaksanakan tata tertib di rumah dan sekolah

2. Bahasa Indonesia
103

Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan panca indra, wujud
dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau
teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi denga
kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
C. Indikator
1. PPKn

a. Menunjukkan sikap tertib selama Pelajaran Bahasa Indonesia.

b. Membaca nama-nama anggota tubuh yang dipelajari.

2. Bahasa Indonesia
Membaca nama-nama anggota tubuh yang dipelajari.
D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendengarkan contoh dari guru, siswa dapat menyanyikan lagu


―Dua Mata Saya‖ dengan syair dan irama lagu yang tepat.

2. Setelah bertanya jawab, siswa dapat menyebutkan nama-nama anggota


tubuh dengan tepat.

3. Setelah mengamati gambar dan membaca huruf, siswa dapat melafalkan


bunyi vokal dan konsonan dengan tepat.

4. Dengan memperhatikan contoh bacaan guru, siswa dapat membaca nama-


nama anggota tubuh dengan tepat.

E. Materi
Bagian-bagian anggota tubuh (terlampir)
F. Metode Pembelajaran

1. Model pembelajaran : PAKEM (Pembelajaran Aktif Kreatif dan


Menyenagkan)

2. Pendekatan : Student Center

3. Metode pembelajaran : Pembelajaran Berbasis Lingkungan (PBL),


demonstrasi, metode kata lambaga, permainan, dan penugasan.
104

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

a. Mengajak semua siswa berdo‘a menurut agama dan keyakinan masing-


masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

b. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa

c. Berkomunikasi dengan siswa tentang kegiatan yang sering dilakukan anak


di rumah.

d. Apersepsi

e. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu ―Dua Mata Saya‖. Guru
bertanya kepada siswa bagian tubuh apa saja yang disebutkan dalam lagu.

f. Menyampaikan tujuan dan manfaat materi pelajaran untuk diri sendiri,


orang lain dan lingkungan.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa menyanyikan lagu bersama-sama disertai tepukan sesuai irama.


b. Setelah semua siswa bisa menyanyikan lagu tersebut, guru meminta siswa
secara individu/ berkelompok untuk menyanyikan lagu tersebut.

c. Siswa mengungkapkan perasaannya setelah bernyanyi di bawah bimbingan


guru.

d. Guru menunjukkan gambar (bagan) anggota tubuh dan meminta siswa


mengamati gambar tersebut.

e. Siswa dan guru melakukan tanya jawab berkaitan dengan nama-nama


anggota tubuh sambil menunjuk bagian-bagian tubuh pada gambar.

f. Guru menampilkan media berupa big book.

g. Siswa dengan bimbingan guru berlatih membaca kata melalui metode kata
lembaga (terlampir).
105

h. Siswa menulis contoh di bukunya masing-masing.

i. Guru akan mengucapkan kata ―Ibu/Bapak berkata...pegang hidung! (maka


siswa diminta memegang hidungnya).

j. Untuk melatih konsentrasi siswa, guru memegang bagian tubuh yang tidak
sama dengan yang disebutkan guru. Misalnya guru meminta siswa
memegang telinga, tapi guru memegang kepala.

k. Seterusnya, siswa diminta memegang anggota tubuh secara bergantian


sesuai aba-aba guru.

l. Siswa diminta untuk bersikap tertib dalam permainan.

m. Selesai kegiatan siswa diminta maju ke depan dan menyebutkan nama-nama


anggota tubuh sesuai dengan permainan.

3. Kegiatan Penutup

a. Siswa dan guru meluruskan kesalah pahaman dan menarik kesimpulan


tentang pembelajaran.

b. Refleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

c. Evaluasi dilakukan dengan mengerjakan soal untuk mata pelajaran Bahasa


Indonesia “tes membaca”

d. Refleksi tentang proses pembelajaran.

e. Tindak lanjut berupa pemberian pekerjaan rumah (PR).

H. Alat dan Sumber Belajar

1. Teks lagu "Dua Mata Saya" dan "Kepala Pundak"

2. Media big book

3. Buku tematik kelas I SD kurikulum 2013

I. Penilaian
106

- Menggunakan Rubrik Penilaian

Variable Indikator Skor Deskriptor

Mampu membaca kata dan


1 Ketepatan kalimat yang tepat, lafal dan
membaca kata 3 intonasi yang tepat, kejelasan
dan kalimat ucapan yang tepat, dan memahami
isi bacaan yang tepat

Kurang mampu membaca kata


Membaca 2 Ketepatan lafal dan kalimat yang tepat, lafal dan
2
Permulaan dan intonasi intonasi yang tepat, kejelasan
ucapan yang tepat, dan memahami
isi bacaan yang tepat.

3 Kejelasan Tidak mampu membaca kata dan


ucapan kalimat yang tepat, lafal dan
1 intonasi yang tepat, kejelasan
4 Memahami isi ucapan yang tepat, dan memahami
bacaan isi bacaan yang tepat.

Mampu memotivasi anak dalam


belajar, berinteraksi dengan media
1 Memotivasi yang digunakan, disenangi oleh
anak dalam 3 anak-anak dan aktif dalam
belajar pembelajaran, mendorong
perkembangan kosa kata anak dan
membedakan gambar dan teks.
2 Berinteraksi Kurang mampu memotivasi anak
dengan media dalam belajar, berinteraksi dengan
yang digunakan media yang digunakan, disenangi
Media Big Book 3 Disenangi oleh 2 oleh anak-anak dan aktif dalam
anak-anak dan pembelajaran, mendorong
aktif dalam perkembangan kosa kata anak dan
pembelajaran membedakan gambar dan teks.
4 Mendorong Tidak mampu memotivasi anak
perkembangan dalam belajar, berinteraksi dengan
kosa kata anak media yang digunakan, disenangi
1 oleh anak-anak dan aktif dalam
5 Membedakan pembelajaran, mendorong
gambar dan perkembangan kosa kata anak dan
teks membedakan gambar dan teks.
107

Variable Indikator Skor Deskriptor

 Format Penilaian Kemampuan Belajar Siswa

Aspek Yang di Nilai


N Nama
Ketepata Lafal Kejelasa Memaham
o Siswa
108

n dan n ucapan i isi S N


membaca intonas bacaan
kata dan i
kalimat
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1
2

3
4
5
Jumlah
Presentase

Gorontalo, Januari 2021

Mengetahui, Peneliti,
Guru Kelas 1

Yanti H. Ibrahim, S.Pd Hazrin H.Rahim


NIP. 19721003 202121 2 002 NIM : 151415214

Mengetahui

Kepala Sekolah

Zulkarnain I. Zain, S.Pd


Nip. 19810427 200604 1 007

 Format Penilaian Kemampuan Belajar Siswa


109

Aspek Yang di Nilai


N Nama
Ketepata Lafal Kejelasa Memaham
o Siswa
n dan n ucapan i isi S N
membaca Intonas bacaan
kata dan i
kalimat
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1
2

3
4
5
Jumlah
Presentase

Gorontalo, Januari 2021

Mengetahui, Peneliti,
Guru Kelas 1

Yanti H. Ibrahim, S.Pd Hazrin H.Rahim


NIP. 19721003 202121 2 002 NIM : 151415214

Mengetahui

Kepala Sekolah

Zulkarnain I. Zain, S.Pd


Nip. 19810427 200604 1 007

Lampiran 5
110

Media Big Book Pada Siklus I Pertemuan 1

Lampiran 6
111

Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran


Pada Siklus I Pertemuan I
Kategori Penilaian
No Indikator/Aspek yang dinilai
B C K
I Pra Pembelajaran 3 2 1
1. Kesiapan ruang kelas 
2. Memeriksa kesiapan siswa menerima 
pelajaran
II Kegiatan Membuka Pelajaran
3. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi 
ajar
4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang 
akan dicapai
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penguasaan isi cerita
5. Menunjukkan penguasaan isi cerita 
6. Menyampaikan isi cerita sesuai bahan ajar
B. Pendekatan/ Strategi Pembelajuaran
7. Guru membacakan teks dalam Big Book 
dengan lafal dan intonasi yang tepat serta
menunjuk setiap kata
8. Guru membimbing siswa untuk 
mengidentifikasi isi cerita sesuai dengan
gambar ilustrasi yang dilihatnya
9. Guru membimbing siswa untuk membaca 
berdasarkan yang ada pada Big Book
10. Guru membimbing siswa untuk membaca 
secara kelompok
11. Guru mengajak siswa untuk membaca pada 
Big Book satu persatu (individual)
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran /
Sumber Belajar
12. Menunjukkan kemampuan dalam 
penggunaan media Big Book
13. Menghasilkan pesan yang menarik 
14. Menciptakan media secara efektif dan 
efisien
D. Pemanfaatan yang Menantang dan
Memacu Keterlibatan Siswa
15. Menumbuhkan partisipasi aktif dalam 
pembelajaran
16. Merespon positif partisipasi siswa 
112

Kategori Penilaian
No Indikator/Aspek yang dinilai
B C K
17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap 
respon siswa
18. Menguasai kelas 
E. Penilaian Proses
19. Memantau kemajuan belajar siswa 
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan 
kompetensi
F. Penggunaan Bahasa
21. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan 
benar
22. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan 
benar
IV Penutup
23. Melakukan refleksi pembelajaran dengan 
melibatkan siswa
24. Melaksanakan tindak lanjut 
Jumlah 4 15 5
Persentase 17% 62% 21%

Keterangan :
B : Baik, C : Cukup, K : Kurang
113

Lampiran 7

Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran


Siklus I Pertemuan I
Kategori Penilaian
No Indikator/Aspek yang dinilai
B C K
I Pra Pembelajaran 3 2 1
1. Siswa menempati tempat duduknya 
masing masing
2. Kesiapan menerima pelajaran 
II Kegiatan Membuka Pelajaran
3. Siswa mampu menjawab apersepsi 
4. Mendengarkan kompetensi (tujuan) 
yang akan dicapai
III Kegiatan Inti Pembelajaran
A. Penjelasan isi cerita
5. Memperhatikan dengan serius ketika 
dibacakan teks bacaan
6. Aktif bertanya saat proses pembelajaran 
berlangsung
7. Adanya interaksi positif antara siswa 
B. Pendekatan/ Strategi Pembelajuaran
8. Siswa mendengarkan guru 
membacakan teks pada big book
dengan lafal dan intonasi yang tepat
serta menunjuk setiap kata
9. Siswa bertanya atau memberikan 
tanggapan terkait gambar ilustrasi
didalam big book
10. Siswa siswa membaca cerita pada big 
book dengan mengikuti guru
11. Siswa secara kelompok membaca teks 
pada big book
12. Siswa membaca teks pada big book satu 
per satu (individual)
C. Pemanfaatan Media Pembelajaran /
Sumber Belajar
13. Adanya interaksi positif antar siswa- 
guru, siswa-cerita dalam big book
14. Siswa tertarik dengan teks yang 
disajikan menggunakan big book
15. Siswa tampak tekun mempelajari 
114

Kategori Penilaian
No Indikator/Aspek yang dinilai
B C K
sumber belajar yang ditentukan guru
Penilaian Proses dan hasil belajar
16. Siswa terasa bimbang 
17. Siswa mampu menjawab dengan benar 
pertanyaan pertanyaan dengan lancar
Penggunaan Bahasa
18. Siswa mampu mengungkapkan 
pendapatnya dengan lancar
19. Siswa mampu mengajukan pertanyaan 
dengan jelas
IV Penutup
20. Siswa secara aktif membuat rangkuman 
21. Siswa menerima tugas lanjut dengan 
senang
Jumlah 2 15 4
Persentase 10% 71% 19%

Keterangan:
B: Baik, C: Cukup, K: Kurang
115

Lampiran 8

Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Pada Siklus I Pertemuan I


Aspek Yang di Nilai
Ketepata
n Memaham
N Lafal dan Kejelasan KE
Nama Siswa membaca i isi S N
O intonasi ucapan T
kata dan bacaan
kalimat
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 9
1 Ibrahim ü ü ü ü ü M
1 1
5
2 Ismail ü ü ü ü 7 TM
8
5
3 Moh. Aslan ü ü ü ü 6 TM
0
5
4 Moh. Hairul ü ü ü ü 6 TM
0
Moh. 1 9
5 ü ü ü ü M
Syahrul 1 1
5
6 Otan R ü ü ü ü 6 TM
0
5
7 Syahlan ü ü ü ü 6 TM
0
5
8 Yansar ü ü ü ü 7 TM
8
6
9 Andika ü ü ü ü 8 TM
7
Moh. 5
10 ü ü ü ü 6 TM
Chaidar 0
Febriyanings 1 9
11 ü ü ü ü M
i 1 1
5
12 Nur’ain ü ü ü ü 6 TM
0
5
13 Umi salam ü ü ü ü 6 TM
0
1 8
14 Adelia ü ü ü ü M
0 3
1 8
15 Fitri ü ü ü ü M
0 3
Jumlah 5 7 3 4 9 2 2 4 9 2 11 2
Rerata 65%
Keterangan :
M : 5 siswa (33%) TM : 10 siswa (67%)
116

Lampiran 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Siklus I Pertemuan II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : I/II

Semester : Genap

Alokasi Waktu : 2x35 Menit

A. STANDAR KOMPETENSI
BAHASA INDONESIA
7. Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak
IPA
2. Mengenal cara memelihara lingkungan agar tetap sehat
B. KOMPETENSI DASAR
BAHASA INDONESIA
7.1 Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata
dengan intonasi yang tepat
IPA
2.1 Mengenal cara menjaga lingkungan agar tetap sehat
C. INDIKATOR
BAHASA INDONESIA
7.1.1. Siswa Mampu Membaca kata dan kalimat dengan tepat
7.1.2 Siswa Mampu Membaca dengan lafal yang tepat
7.1.3 Siswa Mampu Membaca dengan intonasi yang tepat
7.1.4 Siswa Mampu Membaca dengan ucapan yang jelas
117

IPA
2.1.1 Mengelompokkan sampah sampah basah dan sampah kering
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
1. Melalui media Big Books, siswa dapat membaca kata dan kalimat dengan
tepat.
2. Melalui media Big Book, siswa dapat membaca dengan lafal yang tepat.
3. Melalui media Big Book, siswa dapat membaca dengan intonasi yang
tepat.
4. Melalui media Big Book, siswa dapat membaca dengan ucapan yang jelas.

IPA

1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat mengelompokkan


sampah basah dan sampah kering dengan tepat.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Bahasa Indonesia : Lomba memilah sampah
2. IPA : Sampah Basah dan Sampah Kering
Teks Bacaan

Lomba Menilah Sampah

Lani dan Udin sedang Memilah sampah

Sampah dipisahkan antara sampah organik dan nonorganic

Sampah organik dapat diubah menjadi kompos

Sampah nonorganik dapat didaur ulang

Ayo, kita biasakan memilah sampah

Ayo, kita berlombah memilah sampah


F. PENDEKATAN DAN METODE
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Metode : Ceramah, tanya jawab, penugasan.
118

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


Pendahuluan 1. Mengucapkan salam. 10 Menit
2. Mengecek kehadiran siswa.
3. Mengajak semua siswa berdoa.
4. Menyampaikan apresepsi: siswa
diperlihatkan sampul Big Book dan
judul cerita Big Book mengungkapkan
pendapatnya tentang apa yang
dipikirkan terkait judul tersebut dan
bagaimana prediksi-prediksi mereka
tentang cerita yang ada di dalam Big
Book.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti 1. Guru membacakan Big Book dengan 50 menit
lafal dan intonasi yang tepat
2. Siswa menyimak guru membacakan
Big Book.
3. Siswa bertanya atau memberikan
tanggapan terkait cerita di dalam Big
Book.
4. Siswa membaca cerita pada Big Book
dengan mengikuti guru.
5. Setelah membaca cerita guru membagi
siswa menjadi tiga kelompok dan
setiap kelompok membacakan cerita
pada Big Book.
6. Guru menyuruh siswa membaca cerita
pada Big Book secara individual. Dan
untuk siswa yang lainnya guru
memerintahkan untuk memperhatikan
temannya yang sedang membaca.
7. Guru memberikan evaluasi pada siswa.
Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru 10 menit
menyimpulkan cerita yang telah
dibaca.
2. Guru memberikan penguatan dan
motivasi supaya rajin untuk membaca
di rumah.
3. Guru menutup pembelajaran

H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN


- Sumber belajar
119

Buku bahasa indonesia kelas I


- Buku IPA untuk Kelas I oleh Sholehudin, S.Pd, M.m dan Ir. Evi Susanti
- Media pembelajaran
Big Book
I. PENILAIAN
- Tes : Menggunakan Rubrik Penilaian

Variable Indikator Skor Deskriptor

Mampu membaca kata dan


1 Ketepatan kalimat yang tepat, lafal dan
membaca kata 3 intonasi yang tepat, kejelasan
dan kalimat ucapan yang tepat, dan memahami
isi bacaan yang tepat

Kurang mampu membaca kata


Membaca 2 Ketepatan lafal dan kalimat yang tepat, lafal dan
2
Permulaan dan intonasi intonasi yang tepat, kejelasan
ucapan yang tepat, dan memahami
isi bacaan yang tepat.

3 Kejelasan Tidak mampu membaca kata dan


ucapan kalimat yang tepat, lafal dan
1 intonasi yang tepat, kejelasan
4 Memahami isi ucapan yang tepat, dan memahami
bacaan isi bacaan yang tepat.

Media Big Book Mampu memotivasi anak dalam


belajar, berinteraksi dengan media
1 Memotivasi yang digunakan, disenangi oleh
anak dalam 3 anak-anak dan aktif dalam
belajar pembelajaran, mendorong
perkembangan kosa kata anak dan
membedakan gambar dan teks.
2 Berinteraksi 2 Kurang mampu memotivasi anak
dengan media dalam belajar, berinteraksi dengan
yang digunakan media yang digunakan, disenangi
oleh anak-anak dan aktif dalam
3 Disenangi oleh
pembelajaran, mendorong
anak-anak dan
aktif dalam perkembangan kosa kata anak dan
pembelajaran membedakan gambar dan teks.
120

Variable Indikator Skor Deskriptor

4 Mendorong Tidak mampu memotivasi anak


perkembangan dalam belajar, berinteraksi dengan
kosa kata anak media yang digunakan, disenangi
1 oleh anak-anak dan aktif dalam
5 Membedakan pembelajaran, mendorong
gambar dan perkembangan kosa kata anak dan
teks membedakan gambar dan teks.
121

 Format Penilaian Kemampuan Belajar Siswa

Aspek Yang di Nilai


N Nama
Ketepata Lafal Kejelasa Memaham
o Siswa
n dan n ucapan i isi S N
membaca Intonasi bacaan
kata dan
kalimat
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1
2

3
4
5
Jumlah
Presentase

Gorontalo, Januari 2021

Mengetahui, Peneliti,
Guru Kelas 1

Yanti H. Ibrahim, S.Pd Hazrin H.Rahim


NIP. 19721003 202121 2 002 NIM : 151415214

Mengetahui

Kepala Sekolah

Zulkarnain I. Zain, S.Pd


Nip. 19810427 200604 1 007
122

 Format Penilaian Kemampuan Belajar Siswa

Aspek Yang di Nilai


N Nama
Ketepata Lafal Kejelasa Memaham
o Siswa
n dan n ucapan i isi S N
membaca Intonasi bacaan
kata dan
kalimat
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1
2

3
4
5
Jumlah
Presentase

Gorontalo, Januari 2021

Mengetahui, Peneliti,
Guru Kelas 1

Yanti H. Ibrahim, S.Pd Hazrin H.Rahim


NIP. 19721003 202121 2 002 NIM : 151415214

Mengetahui

Kepala Sekolah

Zulkarnain I. Zain, S.Pd


Nip. 19810427 200604 1 007
123

Lampiran 10

Media Big Book Pada Siklus I Pertemuan II


124

Lampiran 11

Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran


Pada Siklus I Pertemuan II
Kategori Penilaian
No Indikator/Aspek yang dinilai
B C K
I Pra Pembelajaran 3 2 1
1. Kesiapan ruang kelas 
2. Memeriksa kesiapan siswa menerima 
pelajaran
II Kegiatan Membuka Pelajaran
3. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi 
ajar
4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang 
akan dicapai
III Kegiatan Inti Pembelajaran
Penguasaan isi cerita
5. Menunjukkan penguasaan isi cerita 
6. Menyampaikan isi cerita sesuai bahan ajar 
Pendekatan/ Strategi Pembelajuaran
7. Guru membacakan cerita dalam Big Book 
dengan lafal dan intonasi yang tepat serta
menunjuk setiap kata
8. Guru membimbing siswa untuk 
mengidentifikasi isi cerita sesuai dengan
gambar ilustrasi yang dilihatnya
9. Guru membimbing siswa untuk membaca 
berdasarkan cerita yang ada pada Big Book
10. Guru membimbing siswa untuk membaca 
cerita secara kelompok
11. Guru mengajak siswa untuk membaca cerita 
pada Big Book satu persatu (individual)
Pemanfaatan Media Pembelajaran / Sumber
Belajar
12. Menunjukkan kemampuan dalam 
penggunaan media Big Book
13. Menghasilkan pesan yang menarik 
14. Menciptakan media secara efektif dan 
125

Kategori Penilaian
No Indikator/Aspek yang dinilai
B C K
efisien
Pemanfaatan yang Menantang dan Memacu
Keterlibatan Siswa
15. Menumbuhkan partisipasi aktif dalam 
pembelajaran
16. Merespon positif partisipasi siswa 
17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap 
respon siswa
18. Menguasai kelas 
Penilaian Proses
19. Memantau kemajuan belajar siswa 
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan 
kompetensi
Penggunaan Bahasa
21. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan 
benar
22. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan 
benar
IV Penutup
23. Melakukan refleksi pembelajaran dengan 
melibatkan siswa
24. Melaksanakan tindak lanjut 
Jumlah 10 10 4
Persentase 42% 42% 12%

Keterangan :
B : Baik, C : Cukup, K : Kurang
126

Lampiran 12

Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran


Siklus I Pertemuan II
Kategori Penilaian
No Indikator/Aspek yang dinilai
B C K
I Pra Pembelajaran 3 2 1
1 Siswa menempati tempat duduknya 
masing masing
2 Kesiapan menerima pelajaran 
II Kegiatan Membuka Pelajaran
3 Siswa mampu menjawab apersepsi 
4 Mendengarkan kompetensi (tujuan) 
yang akan dicapai
III Kegiatan Inti Pembelajaran
D. Penjelasan isi cerita
5 Memperhatikan dengan serius ketika 
dibacakan cerita
6 Aktif bertanya saat proses 
pembelajaran berlangsung
7 Adanya interaksi positif antara siswa 
E. Pendekatan/ Strategi Pembelajuaran
8 Siswa mendengarkan guru 
membacakan cerita pada big book
dengan lafal dan intonasi yang tepat
serta menunjuk setiap kata
9 Siswa bertanya atau memberikan 
tanggapan terkait isi cerita
berdasarkan gambar ilustrasi didalam
big book
10 Siswa siswa membaca cerita pada big 
book dengan mengikuti guru
11 Siswa secara kelompok membaca 
cerita pada big book
12 Siswa membaca cerita pada big book 
satu per satu (individual)
127

Kategori Penilaian
No Indikator/Aspek yang dinilai
B C K
F. Pemanfaatan Media Pembelajaran /
Sumber Belajar
13 Adanya interaksi positif antar siswa- 
guru, siswa-cerita dalam big book
14 Siswa tertarik dengan cerita yang 
disajikan menggunakan big book
15 Siswa tampak tekun mempelajari 
sumber belajar yang ditentukan guru
Penilaian Proses dan hassil belajar
16 Siswa terasa bimbang 
17 Siswa mampu menjawab dengan benar 
pertanyaan pertanyaan dengan lancar
Penggunaan Bahasa
18 Siswa mampu mengungkapkan 
pendapatnya dengan lancar
19 Siswa mampu mengajukan pertanyaan 
dengan jelas
IV Penutup
20 Siswa secara aktif membuat 
rangkuman
21 Siswa menerima tugas lanjut dengan 
senang
Jumlah 8 10 3
Persentase 33% 47% 14%

Keterangan:
B: Baik, C: Cukup, K: Kurang
128

Lampiran 13
Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa
Pada Siklus I Pertemuan II
Aspek Yang di Nilai
Ketepata
n Memaham
N Lafal dan Kejelasan KE
Nama Siswa membaca i isi S N
O intonasi ucapan T
kata dan bacaan
kalimat
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 9
1 Ibrahim ü ü ü ü M
1 1
6
2 Ismail ü ü ü ü 8 TM
7
5
3 Moh. Aslan ü ü ü ü 7 TM
8
5
4 Moh. Hairul ü ü ü ü 6 TM
0
Moh. 1 9
5 ü ü ü ü M
Syahrul 1 1
5
6 Otan R ü ü ü ü 7 TM
8
6
7 Syahlan ü ü ü ü 8 TM
7
1 8
8 Yansar ü ü ü ü M
0 3
1 8
9 Andika ü ü ü ü M
0 3
Moh. 1 8
10 ü ü ü ü M
Chaidar 0 3
Febriyanings 1 9
11 ü ü ü ü M
i 1 1
1 8
12 Nur’ain ü ü ü ü M
0 3
6
13 Umi salam ü ü ü ü 8 TM
7
1 9
14 Adelia ü ü ü ü M
1 1
1 8
15 Fitri ü ü ü ü M
0 3
129

1 1
Jumlah 9 5 1 4 - 2 3 7 8 -
1 0
Rerata 76%

Keterangan
M : 9 siswa (60%) TM : 6 siswa (40%)
Lampiran 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SIKLUS II

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : I/II

Semester : Genap

Alokasi Waktu : 2x35 Menit

A. STANDAR KOMPETENSI
BAHASA INDONESIA
7.1 Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak
IPS
2.2 Mendeskripsikan lingkungan rumah
B. KOMPETENSI DASAR
BAHASA INDONESIA
7.1 Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata
dengan intonasi yang tepat
IPS
2.2 Menjelaskan lingkungan rumah sehat dan perilaku dalam menjaga
kebersihan rumah
C. INDIKATOR
BAHASA INDONESIA
7.1.1 Siswa Mampu Membaca kata dan kalimat dengan tepat.
7.1.2 Siswa Mampu Membaca dengan lafal yang tepat.
130

7.1.3 Siswa mampu membaca dengan intonasi yang tepat.


7.1.4 Siswa mampu membaca dengan ucapan yang jelas.
IPS
2.2.1 Menjelaskan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
1. Melalui media Big Books, siswa dapat membaca kata dan kalimat dengan
tepat.
2. Melalui media Big Book, siswa dapat membaca dengan lafal yang tepat.
3. Melalui media Big Book, siswa dapat membaca dengan intonasi yang
tepat.
4. Melalui media Big Book, siswa dapat membaca dengan ucapan yang jelas.

IPS

1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat menjelaskan perilaku


dalam menjagakebersihan rumah
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Bahasa Indonesia : bekerja sama membersihkan rumah
2. IPS : perilaku dalam menjaga kebersihan rumah
Teks Bacaan

Bekerja sama membersihkan rumah

Edo, Ayah dan Ibu membersihkan rumah

Edo membersihkan jendela dan perabotan

Ibu menyapu dan mengepel lantai

Ayah memotong tanaman dan menyapu halaman

Mereka gembira bekerja sama

Kebersihan pangkal kesehatan

F. PENDEKATAN DAN METODE


Pendekatan : Scientific
131

Strategi : Cooperative Learning


Metode : Ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu


Pendahuluan 1. Mengucapkan salam 10 menit
2. Mengecek kehadiran siswa.
3. Mengajak semua siswa berdoa.
4. Menyampaikan apresepsi:
Menyanyikan lagu bangun pagi.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti 1. Guru membacakan Big Book dengan 50 menit
lafal dan intonasi yang tepat
2. Siswa menyimak guru membacakan
Big Book.
3. Siswa bertanya atau memberikan
tanggapan terkait cerita di dalam Big
Book.
4. Siswa membaca cerita pada Big Book
dengan mengikuti guru
5. Setelah membaca cerita guru
membagi siswa menjadi tiga
kelompok dan setiap kelompok
membacakan cerita pada Big Book
6. Guru menyuruh siswa membaca
cerita pada Big Book secara
individual. Dan untuk siswa yang
lainnya guru memerintahkan untuk
memperhatikan temannya yang
sedang membaca.
Penutup 1. Siswa dengan bimbingan guru 10 menit
menyimpulkan cerita yang telah
dibaca.
2. Guru memberikan penguatan dan
motivasi supaya rajin untuk membaca
di rumah.
3. Guru menutup pembelajaran

H. SUMBER MEDIA
 Sumber
132

- Buku Bahasa Indonesia kelas I SD oleh Muhamad Jaruki


Hal: 165-167
- Buku IPS untuk Kelas I oleh Sholehudin, S.Pd. M.m dan Ir. Evi Susanti
 Media
- Big Book
I. PENILAIAN
- Tes : Menggunakan Rubrik Penilaian

Variable Indikator Skor Deskriptor

Mampu membaca kata dan


1 Ketepatan kalimat yang tepat, lafal dan
membaca kata 3 intonasi yang tepat, kejelasan
dan kalimat ucapan yang tepat, dan memahami
isi bacaan yang tepat

Kurang mampu membaca kata


Membaca 2 Ketepatan lafal dan kalimat yang tepat, lafal dan
2
Permulaan dan intonasi intonasi yang tepat, kejelasan
ucapan yang tepat, dan memahami
isi bacaan yang tepat.

3 Kejelasan Tidak mampu membaca kata dan


ucapan kalimat yang tepat, lafal dan
1 intonasi yang tepat, kejelasan
4 Memahami isi ucapan yang tepat, dan memahami
bacaan isi bacaan yang tepat.

Mampu memotivasi anak dalam


belajar, berinteraksi dengan media
1 Memotivasi yang digunakan, disenangi oleh
anak dalam 3 anak-anak dan aktif dalam
belajar pembelajaran, mendorong
perkembangan kosa kata anak dan
Media Big Book membedakan gambar dan teks.
2 Berinteraksi Kurang mampu memotivasi anak
dengan media dalam belajar, berinteraksi dengan
yang digunakan media yang digunakan, disenangi
2
oleh anak-anak dan aktif dalam
3 Disenangi oleh pembelajaran, mendorong
anak-anak dan perkembangan kosa kata anak dan
133

Variable Indikator Skor Deskriptor

aktif dalam
pembelajaran membedakan gambar dan teks.
4 Mendorong Tidak mampu memotivasi anak
perkembangan dalam belajar, berinteraksi dengan
kosa kata anak media yang digunakan, disenangi
1 oleh anak-anak dan aktif dalam
5 Membedakan pembelajaran, mendorong
gambar dan perkembangan kosa kata anak dan
teks membedakan gambar dan teks.
134

 Format Penilaian Kemampuan Belajar Siswa

Aspek Yang di Nilai


N Nama
Ketepata Lafal Kejelasa Memaham
o Siswa
n dan n ucapan i isi S N
membaca Intonas bacaan
kata dan i
kalimat
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1
2

3
4
5
Jumlah
Presentase

Gorontalo, Januari 2021

Mengetahui, Peneliti,
Guru Kelas 1

Yanti H. Ibrahim, S.Pd Hazrin H.Rahim


NIP. 19721003 202121 2 002 NIM : 151415214
Mengetahui

Kepala Sekolah 135

Zulkarnain I. Zain, S.Pd


Nip. 19810427 200604 1 007

 Format Penilaian Kemampuan Belajar Siswa

Aspek Yang di Nilai


N Nama
Ketepata Lafal Kejelasa Memaham
o Siswa
n dan n ucapan i isi S N
membaca Intonasi bacaan
kata dan
kalimat
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1
2

3
4
5
Jumlah
Presentase

Gorontalo, Januari 2021

Mengetahui, Peneliti,
Guru Kelas 1

Yanti H. Ibrahim, S.Pd Hazrin H.Rahim


NIP. 19721003 202121 2 002 NIM : 151415214

Mengetahui

Kepala Sekolah

Zulkarnain I. Zain, S.Pd


Nip. 19810427 200604 1 007
136

Lampiran 15
Media Big Book Pada Siklus II
137

Lampiran 16
Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran
Siklus II
138

Kategori Penilaian
No Indikator/Aspek yang dinilai
B C K
I Pra Pembelajaran 3 2 1
1. Kesiapan ruang kelas 
2. Memeriksa kesiapan siswa menerima 
pelajaran
II Kegiatan Membuka Pelajaran
3. Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi 
ajar
4. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang 
akan dicapai
III Kegiatan Inti Pembelajaran
Penguasaan isi cerita
5. Menunjukkan penguasaan isi cerita 
6. Menyampaikan isi cerita sesuai bahan ajar 
Pendekatan/ Strategi Pembelajuaran
7. Guru membacakan cerita dalam Big Book 
dengan lafal dan intonasi yang tepat serta
menunjuk setiap kata
8. Guru membimbing siswa untuk 
mengidentifikasi isi cerita sesuai dengan
gambar ilustrasi yang dilihatnya
9. Guru membimbing siswa untuk membaca 
berdasarkan cerita yang ada pada Big Book
10. Guru membimbing siswa untuk membaca 
cerita secara kelompok
11. Guru mengajak siswa untuk membaca cerita 
pada Big Book satu persatu (individual)
Pemanfaatan Media Pembelajaran / Sumber
Belajar
12. Menunjukkan kemampuan dalam 
penggunaan media Big Book
13. Menghasilkan pesan yang menarik 
14. Menciptakan media secara efektif dan 
efisien
Pemanfaatan yang Menantang dan Memacu
Keterlibatan Siswa
15. Menumbuhkan partisipasi aktif dalam 
pembelajaran
16. Merespon positif partisipasi siswa 
17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap 
respon siswa
18. Menguasai kelas 
139

Kategori Penilaian
No Indikator/Aspek yang dinilai
B C K
Penilaian Proses
19. Memantau kemajuan belajar siswa 
20. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan 
kompetensi
Penggunaan Bahasa
21. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan 
benar
22. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan 
benar
IV Penutup
23. Melakukan refleksi pembelajaran dengan 
melibatkan siswa
24. Melaksanakan tindak lanjut 
Jumlah 22 2
Persentase 92% 8%

Keterangan:
B: Baik, C: Cukup, K: Kurang

Lampiran 17
Hasil pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II
140

Kategori Penilaian
No Indikator/Aspek yang dinilai
B C K
I Pra Pembelajaran 3 2 1
1. Siswa menempati tempat duduknya 
masing masing
2. Kesiapan menerima pelajaran 
II Kegiatan Membuka Pelajaran
3. Siswa mampu menjawab apersepsi 
4. Mendengarkan kompetensi (tujuan) yang 
akan dicapai
III Kegiatan Inti Pembelajaran
Penjelasan isi cerita
5. Memperhatikan dengan serius ketika 
dibacakan cerita
6. Aktif bertanya saat proses pembelajaran 
berlangsung
7. Adanya interaksi positif antara siswa 

Pendekatan/ Strategi Pembelajuaran


8. Siswa mendengarkan guru membacakan 
cerita pada big book dengan lafal dan
intonasi yang tepat serta menunjuk setiap
kata
9. Siswa bertanya atau memberikan 
tanggapan terkait isi cerita berdasarkan
gambar ilustrasi didalam big book
10. Siswa siswa membaca cerita pada big 
book dengan mengikuti guru
11. Siswa secara kelompok membaca cerita 
pada big book
12. Siswa membaca cerita pada big book satu 
per satu (individual)
Pemanfaatan Media Pembelajaran /
Sumber Belajar
13. Adanya interaksi positif antar siswa-guru, 
siswa-cerita dalam big book
14. Siswa tertarik dengan cerita yang 
disajikan menggunakan big book
15. Siswa tampak tekun mempelajari sumber 
belajar yang ditentukan guru
Penilaian Proses dan hassil belajar
16. Siswa terasa bimbang 
17. Siswa mampu menjawab dengan benar 
141

Kategori Penilaian
No Indikator/Aspek yang dinilai
B C K
pertanyaan pertanyaan dengan lancar
Penggunaan Bahasa
18. Siswa mampu mengungkapkan 
pendapatnya dengan lancar
19. Siswa mampu mengajukan pertanyaan 
dengan jelas
IV Penutup
20. Siswa secara aktif membuat rangkuman 
21. Siswa menerima tugas lanjut dengan 
senang
Jumlah 19 2
Persentase 90% 10%

Keterangan:
B: Baik, C: Cukup, K: Kurang

Lampiran 18
142

Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Melalui media Big


Book Pada Siklus II Pertemuan I
Aspek Yang di Nilai
Ketepata
n Lafal
No Kejelasa Memahami KE
Nama Siswa membaca dan S N
. n ucapan isi bacaan T
kata dan intonasi
kalimat
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 10
1 Ibrahim ü ü ü ü  M
2 0
1
2 Ismail ü ü ü ü 83 M
0
1
3 Moh. Aslan ü ü ü ü 83 M
0

4 Moh. Hairul ü ü ü ü 8 67 TM

Moh. 1 10
5 ü ü ü ü M
Syahrul 2 0

6 Otan R ü ü ü ü 8 67 TM

1
7 Syahlan ü ü ü ü 83 M
0
1
8 Yansar ü ü ü ü 91 M
1
1
9 Andika ü ü ü ü 83 M
0
Moh. 1
10 ü ü ü ü 83 M
Chaidar 0
Febriyanings 1 10
11 ü ü ü ü M
i 2 0
1
12 Nur’ain ü ü ü ü 83 M
0
1
13 Umi salam ü ü ü ü 83 M
0
1
14 Adelia ü ü ü ü 91 M
2
1
15 Fitri ü ü ü ü 91 M
1
1 1 1
Jumlah 2 - 6 9 - 4 - 2 -
3 1 3
Rerata 85%
Keterangan
M : 13 siswa (87%) TM : 2 siswa (13%)
Lampiran 19
143

Dokumentasi Kegiatan Siklus I Pertemuan I

Guru menjelaskan materi

Guru menunjukkan media Big Book


144

Siswa membaca secara individual melalui Big Book

Siswa membaca secara individual melalui Big Book


145

Siswa membaca secara individual melalui Big Book

Guru menunjukkan media Big Book


146

Siswa membaca secara individual melalui Big Book

Berdiskusi dengan guru kelas tentang materi yang diajarkan

Anda mungkin juga menyukai