Anda di halaman 1dari 207

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR


SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN
SENTOLO KULON PROGO

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Mustatiroh
NIM 12108241152

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
APRIL 2016
i
ii
iii
iv
MOTTO

Bismillahirrahmanirrahim...
Bacalah dengan nama Tuhan-mu yang menciptakan. Ia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, karena Tuhan-mu lah yang Maha Mulia.
Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.
(Terjemahan QS. Al ‟Alaq 1-5)

v
PERSEMBAHAN

Dengan ridho Allah SWT, sebagai pengabdian dengan penuh kasih, karya
ini penulis persembahkan.
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan dan
doa dalam penyelesaian skripsi ini.
2. Almamater PGSD FIP UNY.
3. Agama, nusa, dan bangsa.

vi
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN
MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR
SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN
SENTOLO KULON PROGO

Oleh
Mustatiroh
NIM 12108241152

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan proses pembelajaran


membaca permulaan dan (2) meningkatkan kemampuan membaca permulaan
siswa kelas I SD Negeri Gembongan Sentolo Kulon Progo menggunakan media
kartu kata bergambar.
Penelitian ini merupakan Tindakan Kelas kolaboratif menggunakan model
penelitian dari Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri
Gembongan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian yakni
siswa kelas I SD Negeri Gembongan yang terdiri dari 29 siswa. Objek penelitian
yakni kemampuan membaca permulaan. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan observasi, catatan lapangan dan dokumentasi. Data kuantitatif dianalisis
menggunakan analisis statistik deskriptif. Data kualitatif dianalisis secara
deskriptif kualitatif.
Proses pembelajaran membaca permulaan menggunakan media kartu kata
bergambar meliputi: (1) siswa mengamati kartu kata bergambar (2) bertanya
jawab (3) membaca kartu kata bergambar (4) bermain estafet kartu kata
bergambar (5) membaca dengan metode SAS (5) diskusi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan media kartu kata bergambar dalam
pembelajaran membaca permulaan dapat meningkatkan proses pembelajaran
membaca permulaan. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya persentase
aktivitas siswa yaitu kondisi awal 41,59%, pada siklus I 52,37% dan pada siklus II
71,23%. Pada siklus I, sebagian besar siswa belum berani menyampaikan
pendapat dan pertanyaan. Pada siklus II, siswa lebih berani menyampaikan
pendapat dan pertanyaan. Di samping itu, penggunaan media kartu kata
bergambar dalam pembelajaran membaca permulaan dapat meningkatkan
kemampuan membaca permulaan. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya
kemampuan membaca permulaan yakni pada kondisi awal, siswa yang tuntas
17,24% atau sejumlah 5 siswa, pada siklus I, siswa yang tuntas 41,38% atau 12
siswa dan pada siklus II, siswa yang tuntas 82,75% atau 24 siswa.

Kata kunci: membaca permulaan, kartu kata bergambar

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Alloh Swt berkat limpahan rahmat dan hidayahNya
penulis dapat menyelesaikan karya ini. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW beserta keluarga
dan sahabatnya, dan semoga kita termasuk umat yang akan bersamanya kelak
bertemu dengan Sang Pencipta. Amin.
Karya ini tersusun atas bimbingan, bantuan dan dukungan dari banyak
pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak
berikut.
1. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang
telah memberikan kesempatan peneliti melakukan penelitian.
2. Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta,
yang telah memberikan kesempatan melakukan penelitian.
3. Ketua Program Studi PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Yogyakarta, yang telah memberikan pengarahan, dorongan dalam
menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi
4. Dosen Pembimbing, Murtiningsih, M. Pd. yang telah dengan sabar
membimbing dan memotivasi sehingga karya ini selesai.
5. Kepala SD Negeri Gembongan Sentolo Kulon Progo yang telah
memberikan izin SD Negeri Gembongan sebagai tempat penelitian.
6. Guru Kelas I SD Negeri Gembongan Sentolo Kulon Progo yang telah
membantu proses penelitian.
7. Teman-teman PGSD 2012 yang telah memberikan dorongan dan
semangat.
8. Semua pihak yang memberikan bantuan, doa dan motivasi.
Penulis berharap semoga keikhlasan dan ketulusan dalam mendukung
penyusunan karya ini mendapat balasan yang baik dari Alloh SWT. Selain itu,
penulis menyadari bahwa karya ini belum sempurna. Saran dan kritik yang
membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan pada penelitian selanjutnya.
viii
Semoga karya ini bermanfaat.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 11 Maret 2016


Penyusun

ix
DAFTAR ISI

hal
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
PERSETUJUAN ..................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN....................................................................................... iii
PENGESAHAN ..................................................................................................... iv
MOTTO ...................................................................................................................v
PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................x
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ..........................................................................................6
C. Pembatasan Masalah .........................................................................................7
D. Rumusan Masalah .............................................................................................7
E. Tujuan Penelitian ..............................................................................................8
F. Manfaat Penelitian ............................................................................................8
G. Definisi Operasional .........................................................................................9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Membaca Permulaan .......................................................................................10
1. Pengertian Membaca Permulaan..............................................................10
2. Hakikat Membaca Permulaan ..................................................................11
3. Tujuan Membaca Permulaan ...................................................................12
4. Manfaat Membaca Permulaan .................................................................13
5. Unsur-unsur Membaca Permulaan ...........................................................14
6. Langkah-langkah Pembelajaran Membaca Permulaan ............................15

x
7. Metode Pembelajaran Membaca Permulaan ............................................17
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Permulaan .........23
C. Media Kartu Kata Bergambar .........................................................................29
1. Pengertian Media Kartu Kata Bergambar ................................................29
2. Karakteristik Kartu Kata Bergambar .......................................................30
3. Kelebihan Media Kartu Kata Bergambar ................................................30
D. Proses Pembelajaran Menggunakan Media Kartu Kata Bergambar ...............31
E. Penelitian yang Relevan ..................................................................................34
F. Kerangka Pikir ................................................................................................34
G. Hipotesis Tindakan .........................................................................................36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................................................37
B. Subjek Penelitian ............................................................................................37
C. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................................37
D. Desain Penelitian ............................................................................................38
E. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................40
F. Instrumen Penelitian .......................................................................................41
G. Teknik Analisis Data .......................................................................................44
H. Kriteria Keberhasilan ......................................................................................46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...............................................................................................48
1. Kondisi Awal ............................................................................................48
2. Deskripsi Laporan Hasil Penelitian Siklus I .............................................50
3. Deskripsi Laporan Hasil Penelitian Siklus II ............................................69
B. Pembahasan .....................................................................................................88
1. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan.......................................88
2. Peningkatan Proses Pembelajaran .............................................................91
3. Keterbatasan Penelitian .............................................................................92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .....................................................................................................93
B. Saran ...............................................................................................................94
xi
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................95
LAMPIRAN ...........................................................................................................97

xii
DAFTAR TABEL

hal
Tabel 1. Kisi-kisi Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan .........................41
Tabel 2. Rubrik Penilaian kemampuan Membaca Permulaan .............................42
Tabel 3. Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses
Pembelajaran Membaca Permulaan ......................................................43
Tabel 4. Rubrik Observasi Aktivitas Siswa .........................................................44
Tabel 5. Konversi Skor Kemampuan Membaca Permulaan ................................46
Tabel 6. Persentase Hasil Observasi Siswa .........................................................46
Tabel 7. Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan
Kondisi Awal Siswa Kelas I ..................................................................48
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Membaca
Permulaan Siswa Kelas I Kondisi Awal ............................................... 49
Tabel 9. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses
Pembelajaran Membaca Permulaan Kondisi Awal .............................. 50
Tabel 10. Data Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan
Siswa Kelas I Siklus I ........................................................................... 63
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Membaca
Permulaan Siswa Kelas I Siklus I ......................................................... 64
Tabel 12. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses
Pembelajaran Membaca Permulaan Siklus I ........................................ 65
Tabel 13. Data Hasi Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan
Siswa Kelas I Siklus II ......................................................................... 83
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Membaca
Permulaan Siswa Kelas I Siklus II ....................................................... 83
Tabel 15. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses
Pembelajaran Membaca Permulaan Siklus II ....................................... 84
Tabel 16. Perbandingan Nilai Kemampuan Membaca Permulaan ....................... 86
Tabel 17. Perbandingan Aktivitas Siswa .............................................................. 87

xiii
DAFTAR GAMBAR

hal
Gambar 1. Anak sedang menyiram tanaman ....................................................... 20
Gambar 2. Anak sedang berenang ....................................................................... 20
Gambar 3. Bagan Kerangka Pikir ....................................................................... 36
Gambar 4. Desain Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan
Mc. Taggart ........................................................................................ 38
Gambar 5. Diagram peningkatan kemampuan membaca permulaan................... 87
Gambar 6. Diagram peningkatan persentase aktivitas siswa dalam
proses pembelajaran membaca permulaan ......................................... 88

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Lembar penilaian kemampuan membaca permulaan .....................98


Lampiran 2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses
Pembelajaran Membaca Permulaan ...............................................99
Lampiran 3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses
Pembelajaran Membaca Permulaan Kondisi Awal ......................100
Lampiran 4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus I.............................101
Lampiran 5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Siklus II ...........................102
Lampiran 6. Perbandingan Skor Hasil Observasi Aktivitas Siswa ...................103
Lampiran 7. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa .............................104
Lampiran 8. Hasil Penilaian Peneliti terhadap Kemampuan Membaca
Permulaan Siswa Kelas I Kondisi Awal .......................................105

Lampiran 9. Hasil Penilaian Guru terhadap Kemampuan Membaca


Permulaan Siswa Kelas I Kondisi Awal Baru ..............................106

Lampiran 10. Hasil Penilaian Peneliti terhadap Kemampuan


Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus I ................................107
Lampiran 11. Hasil Penilaian Guru terhadap Kemampuan
Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus I ................................108
Lampiran 12. Hasil Penilaian Peneliti terhadap Kemampuan
Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus II ...............................109
Lampiran 13. Hasil Penilaian Guru terhadap Kemampuan
Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus II ...............................110
Lampiran 14. Konversi Penilaian Guru dan Peneliti pada
Kondisi Awal ................................................................................111
Lampiran 15. Konversi Penilaian Guru dan Peneliti pada Siklus I .....................112
Lampiran 16. Konversi Penilaian Guru dan Peneliti pada Siklus II ....................113
Lampiran 17. Perubahan Kemampuan Membaca Permulaan
Siswa Kelas I Sebelum dan Sesudah Diberi Tindakan .................114
Lampiran 18. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan
Membaca Permulaan Siswa Kelas I Kondisi Awal .......................115
Lampiran 19. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan
Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus I.................................116

xv
Lampiran 20. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan
Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus II...............................117
Lampiran 21. Catatan Lapangan .........................................................................118
Lampiran 22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................................134
Lampiran 23. Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran...........................................182
Lampiran 24. Perizinan .......................................................................................186

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia. Bahasa memiliki

fungsi utama sebagai alat komunikasi manusia di masyarakat (Muhammad

Rohmadi dan Aninditya Sri Nugraheni, 2011: 33). Manusia saling

berinteraksi dengan manusia lain melalui bahasa. Manusia dapat saling

berhubungan, bertukar pikiran, berbagi pengalaman dan belajar. Tanpa

bahasa, manusia tidak dapat berkomunikasi dengan manusia lainnya. Belajar

bahasa adalah salah satu kegiatan manusia yang tidak dapat dipisahkan dalam

kehidupannya. Belajar bahasa bertujuan untuk mengungkapkan kemampuan

menggunakan bahasa untuk berbagai keperluan. Belajar bahasa dapat

dilakukan melalui berbagai aktivitas. Salah satu aktivitas belajar bahasa

adalah membaca.

Seseorang akan memperoleh pengetahuan dan wawasan yang

bermanfaat bagi kehidupannya melalui membaca. Dalam aktivitas belajar,

siswa membaca untuk mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang disajikan

melalui berbagai sumber belajar tertulis, seperti buku pelajaran, buku bahan

penunjang dan lain-lain. Hal ini didukung oleh pendapat Farida Rahim (2008:

1) bahwa proses belajar yang efektif antara lain dilakukan melalui membaca.

Oleh karena itu, maka kegiatan membaca sangat diperlukan dalam aktivitas

belajar siswa.

1
Berdasarkan hasil observasi, kegiatan membaca permulaan di kelas I

SD Negeri Gembongan masih kurang, karena dalam kegiatan pembelajaran

membaca permulaan siswa kurang aktif. Sebagian besar siswa belum berani

bertanya, menanggapi pertanyaan atau membaca secara individu di depan

teman-temannya atas kemauan sendiri. Ketika kegiatan membaca individu,

guru menunjuk siswa satu per satu untuk maju membaca. Ahmad Susanto

(2014: 17-18) menyatakan bahwa suasana pengajaran yang tenang, terjadinya

dialog yang kritis antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana yang

aktif di antara siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada proses

pengajaran.

Rita Eka Izzaty, dkk. (2008: 108) mengungkapkan bahwa membaca

memiliki peran penting dalam pengembangan bahasa. Berikutnya, Soenjono

Dardjowidjojo (2005: 299) mengungkapkan bahwa dalam masyarakat

moderen membaca (dan menulis) merupakan bagian yang tidak dapat

dikesampingkan karena tanpa kemampuan ini dunia kita akan tertutup dan

terbatas hanya pada apa yang ada di sekitar kita. Berdasarkan pendapat di

atas, maka kemampuan membaca bagi siswa sangat penting. Hal ini karena

dengan membaca, siswa dapat mengembangkan keterampilan berbahasa yang

lain meliputi menyimak, berbicara dan menulis. Selain itu, dengan membaca

siswa juga dapat memperluas wawasan dan pengetahuannya.

Berdasarkan hasil pengamatan, kemampuan membaca permulaan siswa

kelas I SD Negeri Gembongan masih rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan

nilai rata-rata kelas dalam membaca permulaan baru mencapai 54. Nilai rata-

2
rata kemampuan membaca permulaan tersebut merupakan nilai terendah dari

nilai-nilai kemampuan berbahasa yang lain. Nilai rata-rata kelas kemampuan

menyimak siswa sebesar 65. Nilai rata-rata kelas kemampuan menulis

permulaan siswa sebesar 68. Nilai rata-rata kelas kemampuan berbicara siswa

sebesar 60.

Kemampuan membaca harus sudah dikuasai oleh siswa sejak semester

satu kelas I SD untuk kelancaran proses pembelajaran dalam semua bidang

studi (Amitya Kumara, dkk. 2014: 57). Berdasarkan pendapat tersebut, siswa

kelas I seharusnya sudah memiliki kemampuan membaca permulaan yang

baik untuk menunjang aktivitas belajarnya.

Selanjutnya, Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (1996/1997: 50)

mengemukakan bahwa kemampuan membaca yang diperoleh pada membaca

permulaan akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut.

Sehingga dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca permulaan

merupakan dasar bagi kemampuan membaca lanjut. Jika dasar itu tidak kuat,

maka pada tahap membaca berikutnya peserta didik akan mengalami

kesulitan untuk dapat memiliki kemampuan membaca memadai.

Kemampuan membaca dipengaruhi oleh berbagai faktor. Farida Rahim

(2008: 19) mengatakan bahwa motivasi merupakan faktor kunci dalam belajar

membaca. Itu artinya, dari beberapa faktor yang berpengaruh terhadap

kemampuan membaca, motivasi merupakan faktor yang memiliki pengaruh

besar terhadap kemampuan membaca seseorang. Jika motivasi membaca

seseorang baik, maka kemampuan membacanya pun baik.

3
Berdasarkan hasil pengamatan, motivasi membaca siswa kelas I masih

rendah. Rendahnya motivasi siswa tersebut, salah satunya dapat dilihat dari

keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Selama kegiatan pembelajaran

membaca sebagian besar siswa lebih sering sibuk sendiri dengan bermain

atau berbicara dengan temannya dan kurang memperhatikan. Berdasarkan hal

tersebut, maka keterlibatan siswa dalam pembelajaran dapat dikatakan rendah

sehingga motivasi siswa pun rendah. Keterlibatan siswa dalam belajar yang

sangat tinggi menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa juga tinggi

(Sugihartono, dkk. 2012: 78). Dengan demikian, jika keterlibatan siswa

rendah maka motivasi siswa pun rendah.

Motivasi membaca siswa salah satunya dipengaruhi oleh suasana

pembelajaran. Suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan akan

membangkitkan motivasi dan konsentrasi siswa dalam membaca. Farida

Rahim (2008: 23) menyatakan bahwa suasana belajar yang kondusif dan

menyenangkan akan mengoptimalkan kerja otak siswa. Berdasarkan pendapat

tersebut, maka dapat dikatakan bahwa siswa dapat membaca secara optimal

apabila suasana pembelajaran kondusif dan menyenangkan. Dari hasil

pengamatan, suasana pembelajaran membaca di kelas I kurang

menyenangkan dan kurang kondusif. Saat pembelajaran, siswa kurang tertarik

dan lekas bosan dalam membaca sehingga sebagian besar siswa lebih

memilih bermain dan berbicara dengan temannya. Hal tersebut menyebabkan

suasana di kelas menjadi gaduh dan kurang kondusif.

4
Suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan salah satunya

dapat diciptakan dengan bantuan media pembelajaran. Penggunaan media

pembelajaran dapat membantu penyajian materi menjadi lebih menarik dan

mudah dipahami siswa. Dalam pembelajaran membaca, hendaknya media

yang digunakan bervariasi. Artinya, pembelajaran tidak menggunakan media

yang sama secara terus menerus. Dengan demikian siswa tidak akan lekas

bosan dalam membaca.

Berdasarkan hasil pengamatan, pembelajaran membaca permulaan di

kelas I belum memanfaatkan media yang bervariasi. Media yang sering

digunakan adalah buku teks. Menurut Dadan Djuanda (2006: 103) dengan

menggunakan berbagai media, diharapkan siswa dapat dengan mudah

mengamati, dan menirukan langkah-langkah suatu prosedur yang harus

dipelajari dari media tersebut. Berdasarkan pendapat tersebut, maka

penggunaan media yang bervariasi dalam pembelajaran membaca permulaan

sangat penting untuk memudahkan siswa mengamati dan mempelajari materi

yang disajikan melalui media tersebut.

Ada beberapa media yang dapat digunakan dalam pembelajaran

membaca permulaan, diantaranya yaitu papan selip atau papan flanel, kartu

kalimat, kartu kata, kata huruf, dan kartu gambar (Darmiyati Zuchdi dan

Budiasih, 1996/1997: 56). Salah satu media yang dapat digunakan dalam

pembelajaran membaca permulaan di kelas I yaitu kartu kata bergambar. Hal

ini didukung oleh pendapat Azhar Arsyad (2009: 120-121) yang menyatakan

bahwa kartu yang berisi gambar-gambar (benda-benda, binatang, dan

5
sebagainya) dapat digunakan untuk melatih siswa mengeja dan memperkaya

kosa kata. Artinya kartu kata bergambar dapat digunakan untuk menunjang

keberhasilan membaca permulaan siswa kelas I. Dari hasil observasi lebih

lanjut, diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan di

kelas I belum menggunakan media kartu kata bergambar.

Berdasarkan masalah-masalah di atas, diperlukan adanya solusi. Salah

satu solusinya adalah dengan menggunakan media kartu kata bergambar

dalam proses pembelajaran membaca permulaan di kelas I. Kartu kata

bergambar memiliki beberapa keunggulan diantaranya yaitu mudah dibuat

dan digunakan, harganya murah, menarik dan dapat memudahkan siswa

dalam belajar membaca.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, peneliti berminat untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca

Permulaan Menggunakan Media Kartu Kata Bergambar Siswa Kelas I SD

Negeri Gembongan Sentolo Kulon Progo”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini dapat

diidentifikasi sebagai berikut.

1. Kegiatan membaca permulaan di kelas I masih kurang, karena dalam

kegiatan pembelajaran membaca permulaan siswa kurang aktif.

2. Kemampuan membaca permulaan siswa kelas I masih rendah karena nilai

rata-rata kelas baru mencapai 54 pada kondisi pra tindakan.

6
3. Motivasi membaca siswa masih rendah, terlihat ketika pembelajaran

membaca permulaan berlangsung sebagian besar siswa lebih sering

sibuk sendiri dengan bermain atau berbicara dengan temannya dan

kurang memperhatikan.

4. Suasana pembelajaran membaca permulaan di kelas I kurang

menyenangkan serta kurang kondusif karena sebagian besar siswa kurang

tertarik dan lekas bosan dalam membaca serta lebih memilih bermain dan

berbicara dengan temannya sehingga suasana kelas menjadi gaduh.

5. Pembelajaran membaca permulaan kelas I belum memanfaatkan media

yang bervariasi karena media yang sering digunakan hanya buku teks.

6. Pelaksanaan pembelajaran membaca permulaan di kelas I belum

menggunakan media kartu kata bergambar yang dapat menunjang

keberhasilan membaca permulaan siswa kelas I.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada masalah “Meningkatkan proses

pembelajaran membaca permulaan dan meningkatkan kemampuan membaca

permulaan menggunakan media kartu kata bergambar siswa kelas I SD

Negeri Gembongan Sentolo Kulon Progo.”

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Bagaimanakah media kartu kata bergambar dapat meningkatkan proses

7
pembelajaran membaca permulaan kelas I SD Negeri Gembongan Sentolo

Kulon Progo?

2. Bagaimanakah meningkatkan kemampuan membaca permulaan

menggunakan media kartu kata bergambar siswa kelas I SD Negeri

Gembongan Sentolo Kulon Progo?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk meningkatkan proses pembelajaran membaca permulaan

menggunakan media kartu kata bergambar kelas I SD Negeri Gembongan

Sentolo Kulon Progo.

2. Untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan menggunakan

media kartu kata bergambar siswa kelas I SD Negeri Gembongan Sentolo

Kulon Progo.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk mendapatkan pengetahuan tentang

pembelajaran membaca permulaan menggunakan media pembelajaran

yang sederhana akan tetapi menarik.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Penggunaan media kartu kata bergambar akan menjadikan pembelajaran

8
membaca permulaan lebih menarik bagi siswa. Siswa akan lebih

termotivasi dan aktif dalam belajar membaca. Sehingga diharapkan

kemampuan membaca permulaan siswa akan meningkat dan menjadi

lebih baik.

b. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam memperjelas

pembelajaran membaca permulaan.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi warga sekolah bahwa sekolah

perlu mempersiapkan berbagai sarana dan prasarana yang memadai untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih baik.

G. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian antara peneliti dan

pembaca maka perlu dijelaskan definisi operasional variabel pada judul

penelitian.

1. Kemampuan membaca permulaan adalah suatu kemampuan yang

dimiliki siswa yang dinilai dengan teknik observasi mencakupi indikator

kejelasan lafal, ketepatan intonasi, kelancaran, keberanian, dan kewajaran

sikap saat membaca.

2. Media kartu kata bergambar adalah media dua dimensi berupa kertas

tebal berbentuk persegi panjang berisi gambar berwarna disertai kata

yang menerangkan gambar.

9
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Membaca Permulaan

1. Pengertian Membaca Permulaan

Saleh Abbas (2006: 101) mengatakan bahwa membaca merupakan

salah satu jenis kemampuan berbahasa yang bersifat resepstif. Pendapat

tersebut sejalan dengan Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (1996/1997: 49) yang

mengatakan bahwa membaca merupakan salah satu jenis kemampuan

berbahasa tulis, yang bersifat reseptif. Disebut reseptif karena dengan

membaca, seseorang akan dapat memperoleh informasi, memperoleh ilmu

dan pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru. Sementara itu, Dalman

(2014: 5) menjelaskan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan atau proses

kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat

dalam tulisan.

Berikutnya, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia „permulaan‟

berarti awal; yang pertama sekali; yang paling dahulu. Selanjutnya, Dalman

(2014: 85) mendefinisikan membaca permulaan sebagai suatu keterampilan

awal yang harus dipelajari atau dikuasai oleh seorang pembaca.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa membaca

permulaan adalah suatu keterampilan berbahasa tulis awal yang harus

dipelajari atau dikuasai oleh anak agar ia dapat menemukan berbagai

informasi yang terdapat dalam tulisan.

10
2. Hakikat Membaca Permulaan

Brata, 2009; Staovich dan West, 1989 (dalam Amitya Kumara, dkk.

2014: 1) menjelaskan bahwa pembelajaran membaca tingkat permulaan

merupakan tingkatan proses pembelajaran membaca untuk menguasai sistem

tulisan sebagai representasi visual bahasa. Penekanan membaca pada tahap

permulaan ialah proses perseptual, yaitu pengenalan korespondensi rangkaian

huruf dengan bunyi-bunyi bahasa (Farida Rahim, 2008: 2). Di samping itu,

Puji Santosa, dkk. (2007: 3.19) mengutarakan bahwa melalui membaca

permulaan ini, diharapkan siswa mampu mengenali huruf, suku kata, kata,

kalimat, dan mampu membaca dalam berbagai konteks.

Berikutnya, Soenjono Dardjowidjojo (2005: 300) berpendapat bahwa

membaca tahap pemula adalah tahap mengubah manusia dari tidak dapat

membaca menjadi dapat membaca. Pada tahap ini, anak perlu memperhatikan

dua hal, yaitu: (1) keteraturan bentuk dan (2) pola gabungan huruf. Bader,

1988 (dalam Amitya Kumara, 2014: 5) menjelaskan bahwa kemampuan

membaca awal yang dipelajari oleh anak adalah kemampuan decoding. Anak

membutuhkan kemampuan decoding untuk mampu membaca kata dengan

benar.

Menurut Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (1996/1997: 50) pembelajaran

membaca di kelas I dan kelas II itu merupakan pembelajaran membaca tahap

awal. Kemampuan membaca yang diperoleh siswa di kelas I dan kelas II

tersebut akan menjadi dasar pembelajaran membaca di kelas kelas berikutnya.

11
Di kelas I, pembelajaran membaca permulaan ditekankan pada kemampuan

membaca teknik yang masih terbatas pada kewajaran lafal dan intonasi

(Darmiyati Zuchdi dan Budiasih, 1996/1997: 122).

Selanjutnya, Dalman (2014: 73) menyatakan bahwa membaca

permulaan dianggap sebagai membaca tingkat dasar yang mengutamakan

kegiatan jasmani atau fisik. Kegiatan yang dilakukan berupa menyuarakan

lambang-lambang bahasa tulis serta menangkap makna yang berada di balik

lambang-lambang tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa hakikat

membaca permulaan adalah membaca tingkat dasar yang ditekankan pada

kemampuan pengenalan huruf, suku kata, kata dan kalimat serta kemampuan

menyuarakannya dengan lafal dan intonasi yang wajar.

3. Tujuan Membaca Permulaan

Menurut Herusantosa (dalam Saleh Abbas 2006: 103) tujuan

pembelajaran membaca menulis permulaan adalah sebagai berikut.

a. Pembinaan dasar-dasar mekanisme membaca;


b. Mampu memahami dan menyuarakan kalimat sederhana yang
ditulis dengan intonasi yang wajar; dan
c. Anak dapat membaca dan menulis kata-kata dan kalimat sederhana
dengan lancar dan tepat dalam waktu yang relatif singkat.

Selanjutnya, Wardani (1995: 56) menyatakan bahwa tujuan utama dari

membaca menulis permulaan adalah agar anak dapat mengenal tulisan

sebagai lambang atau simbol bahasa sehingga anak-anak dapat menyuarakan

tulisan tersebut.

12
Sejalan dengan pendapat tersebut, Sabarti Akhadiah M. K., dkk.

(1992/1993: 31) mengemukakan bahwa tujuan membaca permulaan adalah

agar siswa memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan

intonasi yang wajar, sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut. Berikutnya,

Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (1996/1997: 122) mengatakan bahwa tujuan

pembelajaran pada tahap membaca permulaan di kelas I ini, terutama

ditekankan pada kemampuan membaca teknik yang masih terbatas pada

kewajaran lafal dan intonasi.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat dinyatakan bahwa

tujuan membaca permulaan adalah agar anak dapat memahami dan

menyuarakan tulisan dengan intonasi dan lafal yang wajar.

4. Manfaat Membaca Permulaan

Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (1996/1997: 50) mengatakan bahwa

kemampuan membaca yang diperoleh pada membaca permulaan akan sangat

berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut. Kemampuan membaca

permulaan harus sudah dikuasai siswa sejak semester satu kelas 1 SD untuk

kelancaran proses pembelajaran dalam semua bidang studi (Amitya Kumara,

dkk. 2014: 57). Kemampuan membaca yang tidak dikuasai lebih dahulu oleh

siswa akan berdampak pada kelambanan penguasaan materi pelajaran

lainnya.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa manfaat

membaca permulaan adalah untuk mempersiapkan kemampuan membaca

13
tingkat lanjut dan untuk membantu kelancaran siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran pada semua bidang studi.

5. Unsur-unsur Membaca Permulaan

Darmiyati Zuchdi dan Budiasih (1996/1997: 123) menyebutkan butir-

butir yang perlu diperhatikan dalam evaluasi pembelajaran membaca di kelas

I SD. Butir-butir tersebut adalah sebagai berikut.

a. Ketepatan menyuarakan tulisan

b. Kewajaran lafal

c. Kewajaran intonasi

d. Kelancaran

e. Kejelasan suara

f. Pemahaman isi/makna bacaan.

Selanjutnya Amitya Kumara, dkk. (2014: 6) memaparkan bahwa pada

tahap membaca awal anak harus mampu atas hal-hal berikut ini.

a. Mengembangkan kemampuan asosiatif yaitu kemampuan


mengaitkan sesuatu dengan sesuatu yang lain, contoh: kaitan apa
yang telah diucapkan anak dengan simbolnya dalam bentuk huruf.
b. Kematangan kemampuan neurobiologi yaitu kemampuan
memanfaatkan memori serial yaitu mengelola berbagai informasi
yang masuk.
c. Menguasai sistem fonologi bahasa tersebut, artinya anak secara
intuitif mampu melakukan kombinasi bunyi, cara menuliskan, dan
mampu membacanya.
d. Menguasai sintaksis, artinya dalam struktur bacaan ada Subjek-
Predikat-Objek.
e. Menguasai semantik, artinya memahami makna kata per kata yang
dibacanya maupun kaitan makna kata yang satu dengan makna kata
lainnya yang disusun menjadi kalimat.

14
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, unsur-unsur membaca

permulaan dapat dimodifikasi menjadi kejelasan lafal, ketepatan intonasi,

kelancaran, keberanian, dan kewajaran sikap saat membaca.

6. Langkah-langkah Pembelajaran Membaca Permulaan

Ada beberapa prosedur/langkah-langkah kegiatan dalam pembelajaran

membaca permulaan. Sabarti Akhadiah M.K., dkk. (1992/1993: 34-38)

menyebutkan langkah-langkah pembelajaran membaca permulaan adalah

sebagai berikut.

a. Langkah I

Pada langkah pertama, yang perlu dilakukan adalah menentukan tujuan

pokok bahasan yang akan diberikan. Tujuan ini dapat diambil dari GBPP.

b. Langkah II

Langkah ini adalah langkah mengembangkan bahan pengajaran. Dalam

mengembangkan bahan pengajaran, perlu diperhatikan huruf apa saja

yang telah diajarkan. Setelah itu, tentukan kata-kata yang akan anda

tuliskan pada kartu kalimat. Selain itu, perlu disediakan juga kartu-kartu

kata dan huruf.

c. Langkah III

Setelah bahan pelajaran dan bahan latihan disusun, perlu dipikirkan

bagaimana cara menyampaikannya, bagaimana urutan pemberian bahan-

bahannya, dan bagaimana cara mengaktifkan siswa. Pada tahap ini, perlu

juga ditentukan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran

membaca permulaan.

15
d. Langkah IV

Selanjutnya adalah tahap latihan. Guru dapat membuat kombinasi baru,

baik dengan kata maupun suku kata dan huruf. Hal ini mudah dilakukan

dengan menggunakan kartu-kartu yang tersedia. Siswa juga dapat diajak

bermain dengan kartu-kartu tersebut misalnya membentuk suku kata,

kata, atau pun kalimat. Kegiatan latihan dengan kartu ini dapat dilakukan

dalam kelompok.

e. Langkah V

Untuk memantau apakah siswa telah mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, guru membuat tes formatif. Dalam hal ini guru dapat

menggunakan berbagai cara, misalnya menyuruh siswa membaca kalimat

baru yang menggunakan huruf-huruf yang sudah diajarkan, memasangkan

kartu kalimat di bawah gambar-gambar, atau memberikan gambar yang

tepat untuk kalimat yang tersedia.

Langkah-langkah pembelajaran membaca permulaan pada penelitian ini

didasarkan pada pendapat Sabarti Akhadiah M. K., dkk. (1992/1993: 34-38)

yaitu meliputi:

a. langkah I: menentukan tujuan;

b. langkah II: mengembangkan bahan pengajaran;

c. langkah III: merencanakan kegiatan pembelajaran;

d. langkah IV: memberikan latihan pada siswa;

e. langkah V: evaluasi.

16
7. Metode Pembelajaran Membaca Permulaan

Ada beberapa metode pembelajaran membaca permulaan, diantaranya

yaitu: (1) metode abjad, (2) metode bunyi, (3) metode kupas rangkai suku

kata, (4) metode kata lembaga, (5) metode global, dan (6) metode struktural

analitik sintetik (SAS) (Akhadiah dalam Darmiyati Zuchdi dan Budiasih,

1996/1997: 53). Penjelasan dan contoh penerapan metode-metode tersebut

adalah sebagai berikut.

a. Metode Abjad dan Metode Bunyi

Pada metode abjad, pelajaran membaca dimulai dengan

pengenalan abjad “a”, “be”, “ce”, “de” dan seterusnya. Pada metode

bunyi, pelaksanaanya hampir sama dengan metode abjad. Akan tetapi,

huruf-huruf tidak disebut dengan nama abjadnya, melainkan dengan

bunyinya.

Menurut Akhadiah (dalam Darmiyati Zuchdi dan Budiasih

1996/1997: 53) metode abjad dan metode bunyi merupakan metode-

metode yang sudah sangat tua. Dalam penerapannya, kedua metode

tersebut sering menggunakan kata-kata lepas. Contoh penerapannya

sebagai berikut.

1) Metode abjad: bo-bo ----- bobo

la-ri ----- lari

2) Metode bunyi: na-na ----- nana

lu-pa -----lupa

17
b. Metode Kupas Rangkai Suku Kata dan Metode Kata Lembaga

Metode kupas rangkai suku kata dan metode kata lembaga, dalam

penerapannya menggunakan cara mengurai dan merangkaikan. Contoh

penerapannya adalah berikut ini.

1) Metode kupas rangkai suku kata

Cara untuk memperkenalkan huruf kepada siswa, suku kata yang sudah

dikenal oleh siswa diuraikan menjadi huruf, kemudian huruf dirangkai

lagi menjadi suku kata. Contoh:

ma  m – a  m – a  ma

2) Metode kata lembaga:

Contoh:

bola – bo-la --- b-o-l-a ---- bo-la --- bola

Guru menyajikan kata-kata: kata-kata yang digunakan adalah kata yang

sudah dikenal oleh siswa. Kata tersebut diuraikan menjadi suku kata,

suku kata diuraikan menjadi huruf. Setelah itu huruf dirangkai lagi

menjadi suku kata, dan suku kata dirangkai menjadi kata.

c. Metode Global

Dalam penerapannya, metode ini memperkenalkan kepada siswa

beberapa kalimat, untuk dibaca. Sesudah siswa dapat membaca kalimat-

kalimat itu, salah satu di antaranya dipisahkan untuk dikaji, dengan cara

menguraikannya atas kata, suku kata, huruf-huruf. Sesudah siswa dapat

membaca huruf-huruf itu, kemudian huruf-huruf dirangkaikan lagi sehingga

18
terbentuk suku kata, suku-suku menjadi kata, dan kata-kata menjadi kalimat

lagi. Contohnya sebagai berikut.

Siswa membaca kalimat berikut ini:

ini nani

ini nina

ini nana

ini nini

Setelah kalimat-kalimat tersebut dibaca oleh siswa, lalu salah satu kalimat

dikaji. Misalnya pada kalimat “ini nani”. Kalimat tersebut diuraikan menjadi

berikut ini.

ini nani

ini nani

i – ni na – ni

i–n–i n–a–n–i

i – ni na – ni

ini nani

ini nani

d. Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS)

Pelaksanaan metode SAS dibagi dalam dua tahap. Dua tahap tersebut

meliputi tahap tanpa buku dan tahap menggunakan buku. Contohnya adalah

sebagai berikut.

Pada tahap tanpa buku, pembelajaran dilaksanakan dengan cara-cara

sebagai berikut.

19
(1) Merekam bahasa siswa

Guru merekam bahasa yang digunakan siswa sehari-hari sebagai bahan

bacaan. Hal ini dimaksudkan agar siswa tidak akan mengalami kesulitan

karena bahasa yang ada dalam bacaan adalah bahasa siswa sendiri.

(2) Menampilkan gambar sambil bercerita

Dalam hal ini, guru memperlihatkan gambar kepada siswa sambil bercerita

sesuai dengan gambar tersebut. Kalimat yang digunakan guru untuk bercerita

digunakan juga sebagai pola dasar bahan membaca. Contoh: guru

memperlihatkan gambar seorang anak sedang menyiram tanaman, sambil

bercerita. Kalimat cerita ditulis di papan tulis dan digunakan sebagai bahan

bacaan.

ini tini.

tini sedang di kebun.

tini menyiram bunga.

Gambar 1. Anak sedang menyiram


tanaman
(3) Membaca gambar

Contoh: guru memperlihatkan gambar seorang

anak sedang berenang, sambil mengucapkan

kalimat, “ini toni”. Siswa melanjutkan membaca

Gambar 2. Anak gambar tersebut dengan bimbingan guru.


sedang berenang
(4) Membaca gambar dengan kartu kalimat

20
Setelah siswa dapat membaca gambar dengan lancar, guru menempatkan

kartu kalimat di bawah gambar. Untuk memudahkan pelaksanaannya dapat

digunakan media berupa papan selip atau papan flanel, kartu kalimat, kartu

kata, kartu huruf, dan kartu gambar. Dengan menggunakan kartu-kartu dan

papan selip atau papan flanel, untuk menguraikan dan menggabungkan

kembali akan lebih mudah.

Contoh:

ini toni ini papa toni

ini tini ini mama tini

(5) Membaca kalimat secara struktural (s)

Setelah siswa mulai dapat membaca tulisan di bawah gambar, sedikit

demi sedikit gambar dikurangi sehingga akhirnya mereka dapat membaca

tanpa dibantu gambar. Dalam kegiatan ini yang digunakan kartu-kartu

kalimat serta papan selip atau papan flanel. Dengan dihilangkannya gambar

maka yang dibaca siswa adalah kalimat:

Contohnya adalah sebagai berikut.

21
ini toni

ini papa toni

ini tini

ini mama tini

(6) Proses analitik (A)

Sesudah siswa dapat membaca kalimat, mulailah menganalisis kalimat

itu menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku kata menjadi huruf. Contohnya

sebagai berikut.

ini toni

ini toni

i - ni to - ni

i - n - i t - o - n - i

(7) Proses sintetik (S)

Setelah siswa mengenal huruf-huruf dalam kalimat yang diuraikan,

huruf-huruf itu dirangkaikan lagi menjadi suku kata, suku menjadi kata, dan

kata menjadi kalimat seperti semula. Contohnya adalah sebagai berikut.

i - n - i t - o - n - i

i - ni to - ni

ini toni

ini toni

Secara utuh, proses SAS dapat dicontohkan sebagai berikut.

22
ini toni

ini toni

i - ni to - ni

i - n - i t - o - n - i

i - ni to - ni

ini toni

ini toni

Dalam penelitian ini, metode pembelajaran membaca permulaan

difokuskan pada metode SAS.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Permulaan

Kemampuan membaca dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut

Soenjono Dardjowidjojo (2005: 300) kemampuan anak untuk memahami

akan adanya keteraturan bentuk huruf mempunyai prasyarat yang sifatnya

psikologis dan neruologis. Prasyarat yang sifatnya psikologis meliputi atensi,

motivasi dan kemampuan asosiatif. Sedangkan dari segi neurologis, anak

tidak akan mungkin dapat mulai membaca sebelum neuro-biologinya

memungkinkannya.

Wulan (dalam Amitya Kumara, dkk. 2014: 54-55) mengatakan bahwa

ada tiga faktor yang memengaruhi kemampuan kelancaran membaca. Faktor-

faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Inteligensi

Agar anak dapat membaca dengan lancar dan memahami isi bacaan, anak

harus berada pada tingkat perkembangan kognitif yang setara dengan

23
usianya. Dengan kata lain, inteligensi seorang anak harus normal agar ia

dapat membaca dan memahami isi bacaan dengan baik. Namun demikian,

inteligensi yang tinggi belum tentu diikuti kemampuan membaca yang lebih

baik..

2. Kondisi Fisiologis

Faktor fisiologis, antara lain, ialah apabila terdapat gangguan pada alat

bicara, alat pendengaran, dan alat penglihatan yang dapat memperlambat

kemajuan belajar membaca anak (Rahim, dalam Amitya Kumara, dkk.

2014: 55).

3. Faktor Eksternal

Bannatyne, Burns, Roe dan Ross dalam Wulan (dalam Amitya Kumara,

dkk. 2014: 55) menyebutkan bahwa faktor eksternal, seperti pengajaran,

fasilitas yang tersedia, dan keterampilan sosial akan memengarui

kemampuan dan kelancaran membaca, termasuk metode atau program yang

diberikan kepada siswa dalam membaca.

Sementara itu, pendapat lain menyatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi membaca meliputi faktor fisiologis, intelektual, lingkungan, dan

psikologis, Lamb dan Arnold (dalam Farida Rahim, 2008: 16). Adapun faktor-

faktor tersebut adalah sebagai berikut.

1. Faktor Fisiologis

Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan

jenis kelamin. Kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak menguntungkan

bagi anak untuk belajar, khususnya belajar membaca.

24
2. Faktor Intelektual

Penelitian Ehansky (1968) dan Muehl dan Forrell (1973) yang dikutip oleh

Harris dan Sipay (1980) (dalam Farida Rahim, 2008: 17) menunjukkan

bahwa secara umum ada hubungan positif (tetapi rendah) antara kecerdasan

yang diindikasikan oleh IQ dengan rata-rata peningkatan remedial membaca.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa keberhasilan anak dalam membaca

permulaan tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh inteligensi anak.

3. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Latar belakang dan pengalaman anak di rumah

Farida Rahim (2008: 18) mengemukakan bahwa lingkungan dapat

membentuk pribadi, sikap, nilai dan kemampuan bahasa anak. Suasana di

rumah mempengaruhi pribadi dan penyesuaian diri anak di masyarakat.

Kondisi tersebut juga berpengaruh terhadap belajar membaca anak, baik

dapat membantu atau justru menghalangi. Anak yang tinggal dalam

keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang tidak akan menemukan

kendala yang berarti dalam membaca.

Rumah juga berpengaruh terhadap sikap anak terhadap buku dan

membaca. Orang tua yang gemar membaca, mengoleksi buku,

menghargai membaca, dan senang membacakan cerita untuk anak-anak

mereka, umumnya menghasilkan anak-anak yang gemar membaca. Minat

orang tua yang tinggi terhadap kegiatan sekolah anaknya, akan memacu

sikap positif anak terhadap belajar, khususnya belajar membaca.

25
b. Faktor sosial ekonomi

Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa status sosioekonomi siswa

mempengaruhi kemampuan verbal siswa. Semakin tinggi status

sosioekonomi siswa semakin tinggi kemampuan verbal siswa. Anak-anak

yang mendapat contoh bahasa yang baik dari orang dewasa serta orang

tua yang berbicara dan mendorong anak-anak mereka berbicara akan

mendukung perkembangan bahasa dan inteligensi anak, Farida Rahim

(2008: 19).

4. Faktor Psikologis

Faktor psikologis dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Motivasi

Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) berpendapat bahwa motivasi

adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.

Selanjutnya, Farida Rahim (2008: 19) mengatakan bahwa motivasi

adalah faktor kunci dalam belajar membaca.

Kunci motivasi adalah guru harus mendemonstrasikan kepada

siswa praktik pengajaran yang relevan dengan minat dan pengalaman

anak sehingga anak memahami belajar itu sebagai suatu kebutuhan.

Berikutnya, Soenjono Dardjowidjojo (2005: 300) mengungkapkan bahwa

atensi dan motivasi merupakan bekal kognitif yang perlu sudah tumbuh

untuk dapat mengembangkan kemampuan membaca. Sementara itu,

Sugihartono, dkk. (2012: 78) mengemukakan beberapa ciri perilaku

26
siswa yang memiliki motivasi tinggi, yaitu

sebagai berikut.

1) Adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat


tinggi;
2) Adanya perasaan dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi
dalam belajar;
3) Adanya upaya siswa untuk senantiasa memelihara atau
menjaga agar senantiasa memiliki motivasi belajar tinggi.

Agar siswa termotivasi dalam belajar, penyampaian materi dalam

pembelajaran hendaknya terstruktur sesuai dengan tingkat perkembangan

kognitif siswa (Farida Rahim, 2008: 22). Eanes dalam Farida Rahim

(2008: 24) menyarankan berbagai kegiatan yang bisa memotivasi siswa

membaca. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.

1) Menekankan kebersamaan dan kebaruan (novelty)


2) Membuat isi pelajaran relevan dan bermakna melalui
kontroversi
3) Mengajar dengan fokus antarmata pelajaran
4) Membantu siswa memprediksi dan melatih mereka membuat
sendiri pertanyaan tentang bahan bacaan yang dibacanya
5) Memberikan wewenang kepada siswa dengan memberikan
pilihan-pilihan
6) Memberikan pengalaman belajar yang sukses dan
menyenangkan
7) Memberikan umpan balik yang positif sesegera mungkin
8) Memberikan kesempatan belajar mandiri
9) Meningkatkan tingkat perhatian
10) Meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar.

b. Minat

Farida Rahim (2008: 28) mendefinisikan minat baca sebagai keinginan

yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Orang yang

mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkan dalam kesediaanya

27
untuk mendapat bahan bacaan, kemudian membacanya atas kesadaran

sendiri.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan minat

anak, yaitu sebagai berikut.

1) Pengalaman sebelumnya
2) Konsepsinya tentang diri
3) Nilai-nilai
4) Mata pelajaran yang bermakna
5) Tingkat keterlibatan tekanan
6) Kekompleksitasan materi pelajaran (Frymeir dalam Crawley dan
Mountain dalam Farida Rahim, 2008: 28).

c. Kematangan sosio dan emosi serta penyesuaian diri

Terdapat tiga aspek kematangan emosi dan sosial, yaitu stabilitas

emosi, kepercayaan diri dan kemampuan berpartisipasi dalam kelompok.

Seorang siswa harus mempunyai pengontrolan emosi pada tingkat tertentu.

Anak-anak yang mudah marah, menangis, atau bereaksi secara berlebihan

ketika mereka tidak mendapatkan sesuatu, atau menarik diri, atau

mendongkol akan mendapat kesulitan dalam pelajaran membaca.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa faktor-

faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca permulaan

diantaranya meliputi faktor fisiologis, intelektual, psikologis dan faktor

eksternal. Penelitian ini lebih memfokuskan faktor psikologis yang

mencakupi motivasi dan minat membaca; dan faktor eksternal meliputi media

dan proses pembelajaran.

28
C. Media Kartu Kata Bergambar

1. Pengertian Media Kartu Kata Bergambar

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia „kartu‟ diartikan sebagai

kertas tebal berbentuk persegi panjang (untuk berbagai keperluan).

Sedangkan gambar adalah wujud tiruan dari segala sesuatu seperti orang,

satwa, tumbuhan, berbagai ide dan solusi yang ada atau tidak ada di alam

nyata yang dapat dibuat dengan menggunakan suatu alat tertentu untuk

membuat coretan (outline) pada media tradisional mau pun media baru (M. S.

Gumelar, 2015: 10). Berikutnya, Hastuti (dalam Dadan Djuanda, 2006: 104)

berpendapat bahwa melalui gambar siswa dapat menerjemahkan ide-ide

abstrak dalam bentuk lebih realistis.

Media kartu kata bergambar merupakan salah satu media yang tepat

diterapkan agar anak lebih mudah memahami materi pembelajaran (Apriana

Dewi, Siti Zulaikha dan Wayan Sujana, 2014: 4). Dalam hal ini, materi

pembelajaran berkaitan dengan aktivitas membaca. Melalui media kartu kata

bergambar anak dapat secara langsung melihat gambar dan memahami kata

yang terdapat pada kartu. Sejalan dengan hal tersebut, Azhar Arsyad (2009:

120-121) mengatakan bahwa kartu yang berisi gambar-gambar (benda-benda,

binatang, dan sebagainya) dapat digunakan untuk melatih siswa mengeja dan

memperkaya kosa kata. Kartu-kartu tersebut menjadi petunjuk dan

rangsangan bagi siswa untuk memberikan respons yang diinginkan.

29
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa media

kartu kata bergambar adalah media dua dimensi berupa kertas tebal berbentuk

persegi panjang berisi gambar disertai kata yang berkaitan dengan gambar.

2. Karakteristik Kartu Kata Bergambar

Ahmad Susanto (2011: 108) menjelaskan bahwa kartu kata bergambar

merupakan salah satu media yang mengembangkan aspek kemampuan

membaca, dengan cara menampilkan gambar disertai kata yang menerangkan

nama gambar untuk membantu anak mengenal susunan huruf dan

meresponnya secara lisan maupun tertulis. Berdasarkan pendapat tersebut,

dapat diketahui bahwa media kartu kata bergambar berisi gambar yang

disertai kata yang menerangkan atau menjelaskan gambar.

Dalam penelitian ini, media kartu kata bergambar digunakan bersama

media lain yang menunjang pembelajaran membaca permulaan, yaitu

meliputi kartu gambar, kartu huruf, kartu suku kata, kartu kata dan kartu

kalimat sederhana. Media ini digunakan dengan menggunakan papan flanel

untuk menempel. Selain itu media ini juga digunakan melalui sebuah

permainan. Seri kartu kata bergambar bermacam-macam sesuai dengan tema

dan subtema yang diajarkan.

3. Kelebihan Media Kartu Kata Bergambar

Media kartu kata bergambar memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan

kartu kata bergambar sebagai media gambar menurut Wina Sanjaya (2011:

214) diantaranya yaitu sifatnya konkret, lebih realistis dibandingkan dengan

media verbal; dapat memperjelas suatu masalah dalam bidang apa saja, baik

30
untuk usia muda maupun tua; murah harganya dan tidak memerlukan

peralatan khusus dalam penyampaiannya.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Arief S. Sadiman, dkk. (2006: 29)

menyebutkan beberapa kelebihan media gambar foto yang lain dijelaskan di

bawah ini.

1. Sifatnya konkret.

2. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.

3. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.

4. Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk

tingkat usia berapa saja.

5. Foto harganya murah dan mudah didapat serta digunakan.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa

kelebihan media kartu kata bergambar sebagai media gambar diantaranya

meliputi: (1) media bersifat konkret, sehingga dapat membangkitkan motivasi

dan minat siswa terhadap materi pembelajaran; (2) dapat mengatasi batasan

ruang dan waktu; (3) dapat mengatasi batasan pengamatan; (4) dapat

memperjelas masalah apa saja dan untuk usia berapa saja; dan (5) harganya

murah dan mudah digunakan, sehingga memudahkan guru dan siswa.

D. Proses Pembelajaran Menggunakan Media Kartu Kata Bergambar

Proses pembelajaran menggunakan media kartu bergambar dalam

penelitian ini diawali dengan penyusunan tujuan pembelajaran. Selanjutnya,

guru mengembangkan bahan pengajaran. Dalam mengembangkan bahan

pengajaran, guru menyiapkan bahan ajar, bahan latihan, bahan evaluasi serta

31
media kartu kata bergambar dan media lain yang menunjang proses

pembelajaran, seperti papan flanel, kartu gambar, kartu huruf, kartu suku

kata, kartu kata dan kartu kalimat sederhana.

Setelah tujuan pembelajaran disusun dan bahan pengajaran disiapkan,

dilanjutkan proses perencanaan kegiatan pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran diawali dengan pengondisian siswa. Pengondisian siswa dapat

dilakukan dengan melakukan apersepsi seperti mengajak siswa bernyanyi,

bercerita, bertanya-jawab dan sebagainya. Setelah pengondisian, guru

menyampaikan pada siswa tentang tema yang akan dipelajari dan tujuan yang

akan dicapai.

Selanjutnya, kegiatan inti. Pada kegiatan inti, hal pertama yang

dilakukan guru adalah menunjukkan sebuah kartu kata bergambar pada siswa.

Siswa dan guru bertanya jawab tentang kartu kata bergambar yang

ditunjukkan guru. Berikutnya, siswa membaca tulisan kata “mata” yang

terdapat pada kartu tersebut secara klasikal dengan bimbingan guru. Proses

membaca diawali dengan membaca huruf per huruf, suku kata per suku kata,

kemudian membaca kata tersebut. Selain itu, guru juga mencontohkan dan

membimbing siswa untuk membaca dengan sikap/posisi tubuh yang benar.

Lalu, guru bertanya pada siswa tentang hal yang berkaitan dengan

benda yang terdapat pada kartu kata bergambar tersebut. Misalnya, guru

bertanya pada siswa tentang bagian tubuh manusia selain mata. Jawaban

siswa akan bermacam-macam. Selanjutnya, siswa diminta menempel kartu

kata bergambar yang telah disiapkan guru pada papan flanel. Siswa diminta

32
membaca kata yang terdapat pada kartu kata bergambar. Setelah itu, kartu

kata bergambar dilepas dan ditumpuk.

Selanjutnya, siswa menyanyikan sebuah lagu untuk mengawali

permainan. Siswa menyanyikan lagu sambil mengestafetkan tumpukan kartu

kata bergambar. Siswa berhenti bernyanyi ketika guru mengatakan “Stop”.

Siswa yang terakhir memegang tumpukan kartu saat guru mengatakan “Stop”

wajib mengocok kartu dan mengambil salah satu kartu. Siswa tersebut juga

wajib membaca kata yang terdapat pada kartu kata bergambar. Begitu

seterusnya hingga tumpukan kartu kata bergambar habis.

Berikutnya, kartu kata bergambar ditempel kembali pada papan flannel.

Siswa menempel kartu kalimat di samping masing-masing kartu kata

bergambar yang sesuai. Guru meminta siswa membaca kalimat-kalimat

tersebut. Berikutnya, guru melepaskan kartu kata bergambar dari papan

flanel, sedangkan kartu kalimat tetap dibiarkan pada tempatnya. Siswa

diminta membaca kalimat-kalimat tersebut. Setelah itu, siswa bersama guru

menguraikan kalimat menjadi kata. Siswa menempel kartu-kartu kata di

papan flanel. Siswa membaca masing-masing kata. Lalu, kata diuraikan

menjadi suku kata, dan suku kata diuraikan menjadi huruf. Setelah siswa

diajarkan membaca kata, suku kata, dan huruf, siswa bersama guru

menggabungkan kembali huruf-huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi

kata, dan kata menjadi kalimat sederhana.

Selanjutnya, siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 6 siswa.

Masing-masing kelompok akan menerima 3 kartu kata dan 3 kartu gambar.

33
Masing-masing kelompok menjodohkan kartu kata dan kartu gambar yang

sesuai, kemudian menempelkannya pada kolom yang telah disediakan.

Setelah selesai, siswa bersama guru mengoreksi bersama.

Kegiatan yang terakhir adalah kegiatan refleksi dan evaluasi. Kegiatan

refleksi dapat dilakukan dengan mengajak siswa untuk membaca kalimat

dengan kata-kata yang sudah dipelajari. Sedangkan pada kegiatan evaluasi,

guru dapat meminta setiap siswa untuk membaca sebuah kalimat sederhana

secara bergiliran. Setelah itu, siswa diminta untuk mengekspresikan

perasaannya setelah mengikuti pembelajaran.

E. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian oleh Ririn Nur Hidayati yang berjudul “Upaya

Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan Menggunakan Media

Kartu Kata Bergambar Siswa Kelas I SD Negeri 2 Kalipetir Pengasih Kulon

Progo DIY Tahun Ajaran 2010/2011” hasilnya bahwa menggunakan media

kartu kata bergambar dapat meningkatkan keterampilan membaca permulaan

siswa.

F. Kerangka Pikir

Kemampuan membaca merupakan kemampuan berbahasa yang harus

dimiliki oleh siswa selain kemampuan menyimak, berbicara dan menulis.

Kemampuan membaca sangat diperlukan siswa untuk mempelajari semua

materi pelajaran. Di kelas I, siswa sudah harus menguasai kemampuan

membaca permulaan.

34
Kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri Gembongan

masih rendah. Nilai rata-rata kelas dalam membaca baru mencapai 54. Dalam

proses pembelajaran siswa kurang aktif, kurang memperhatikan dan lekas

bosan. Siswa lebih sering bermain dan berbicara dengan temannya daripada

memperhatikan dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran.

Melihat hal seperti ini, peneliti mencoba untuk meningkatkan

kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri Gembongan.

Untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan, proses pembelajaran

permulaan di kelas I juga perlu ditingkatkan. Proses pembelajaran membaca

permulaan di kelas I perlu didesain sedemikian rupa dengan memperhatikan

beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca permulaan

siswa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca permulaan

meliputi faktor fisiologis, intelektual, psikologis, dan faktor eksternal.

Penelitian ini lebih memfokuskan pada faktor psikologis dan faktor eksternal.

Faktor psikologis diantaranya mencakupi motivasi dan minat membaca.

Sementara faktor eksternal difokuskan pada media pembelajaran dan proses

pembelajaran.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, guru dapat menggunakan media

pembelajaran yang menarik untuk mendukung proses pembelajaran membaca

permulaan. Media pembelajaran membaca permulaan yang dapat digunakan

salah satunya adalah media kartu kata bergambar. Media ini sangat menarik

dan dapat dibuat sendiri oleh guru. Media ini berisi gambar yang berwarna

35
disertai tulisan yang jelas, sehingga dapat memotivasi siswa dan membantu

pemahaman siswa dalam belajar membaca permulaan.

Penggunaan media kartu kata bergambar dalam proses pembelajaran

membaca permulaan dilakukan melalui permainan dan bimbingan. Dengan

menerapkan permainan dalam pembelajaran, siswa akan lebih terlibat aktif

dalam pembelajaran. Siswa juga akan lebih memperhatikan pembelajaran dan

tidak akan lekas bosan. Melalui bimbingan, siswa akan dilatih dan diarahkan

oleh guru agar dapat membaca dengan benar dan lancar. Dengan menerapkan

proses pembelajaran yang demikian, maka kemampuan membaca siswa kelas

I akan meningkat optimal. Apabila kerangka pikir ini divisualisasikan dalam

sebuah bagan, maka seperti berikut ini.


Melaui proses
Kemampuan membaca Dipengaruhi beberapa
pembelajaran yang
permulaan siswa rendah faktor, yaitu faktor
menyenangkan
fisiologis, intelektual,
lingkungan, dan
psikologis.

Kemampuan membaca Permainan dan Media kartu kata


permulaan siswa meningkat bimbingan bergambar

Gambar 3. Bagan Kerangka Pikir Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan


Menggunakan Media Kartu Kata Bergambar

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan uraian serta permasalahan penelitian yang

dirumuskan dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut. Penggunaan

media kartu kata bergambar dapat meningkatkan proses pembelajaran

membaca permulaan dan meningkatkan kemampuan membaca permulaan

siswa kelas I SD Negeri Gembongan Sentolo Kulon Progo.


36
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas

(classroom action research). Pardjono, dkk. (2007: 12) mengartikan

penelitian tindakan kelas sebagai salah satu jenis penelitian tindakan yang

dilakukan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelasnya.

Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model

kolaboratif. Penelitian tindakan kelas kolaboratif merupakan model penelitian

tindakan kelas dimana di dalam proses penelitian terdapat kolaborasi antara

guru dengan peneliti. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru

kelas I SD Negeri Gembongan. Guru berperan sebagai pihak yang melakukan

tindakan, sedangkan peneliti melakukan pengamatan terhadap

berlangsungnya proses tindakan.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas I SD Negeri

Gembongan yang berjumlah 29, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 12 siswa

perempuan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas I SD Negeri Gembongan,

Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 pada bulan

Januari-Maret 2016.

37
D. Desain Penelitian

Desain penelitian menggunakan model yang dikembangkan oleh

Kemmis dan Mc. Taggart. Adapun alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas

dalam setiap siklus dapat digambarkan sebagai berikut.


Keterangan:
Siklus I
1 = perencanaan I
2 = tindakan dan observasi I
3 = refleksi I
Siklus II
4 = perencanaan II
5 = tindakan dan observasi II
6 = refleksi II

Gambar 4. Desain Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc. Taggart

Empat komponen yang menunjukkan penelitian tindakan kelas yaitu

perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi

(reflecting). Adapun tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan (planning)

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menentukan fokus

penelitian. Selanjutnya guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran yang

telah berlangsung sebelumnya, mendata kelemahan-kelemahannya,

diidentifikasi dan dianalisis kelayakannya untuk diatasi dengan penelitian

tindakan kelas. Setelah itu peneliti merumuskan rencana tindakan yang

akan dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan proses

pembelajaran, perilaku, sikap, dan prestasi belajar siswa. Rencana yang

dibuat harus bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan

dalam pelaksanaannya.

Hal yang dilakukan peneliti dalam tahap ini adalah sebagai berikut.

38
a. Menentukan materi pelajaran Bahasa Indonesia bersama guru.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bersama guru.

c. Menyiapkan media pembelajaran bersama guru.

d. Menyiapkan instrumen pengamatan berupa kisi-kisi penilaian

kemampuan membaca permulaan, dan lembar observasi aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran.

2. Tindakan (acting)

Tahap ini adalah tahap melaksanakan tindakan berdasarkan rencana

tindakan yang telah direncanakan. Pelaksanaan tindakan berdasarkan

rencana yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah

disusun sebelumnya. Dalam hal ini, guru berperan sebagai pelaksana

tindakan, sedangkan peneliti sebagai pengamat proses berlangsungnya

tindakan.

Secara garis besar langkah-langkah tindakan yang akan dilaksanakan

adalah sebagai berikut.

a. Guru memberikan motivasi dan apersepsi pada siswa.

b. Guru menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran.

c. Guru menunjukkan kartu kata bergambar pada siswa.

d. Guru membimbing siswa untuk membaca.

e. Guru mengajak siswa bermain menggunakan kartu kata bergambar.

f. Guru memberikan latihan membaca untuk siswa melalui kegiatan

diskusi.

39
g. Guru memberikan evaluasi mengenai kemampuan membaca

permulaan siswa.

3. Observasi (Observation)

Pada tahap ini, peneliti mengamati dan mencatat dampak atau hasil

dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Apakah

berdasarkan tindakan yang dilaksanakan itu memberikan pengaruh yang

meyakinkan terhadap perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran dan

kemampuan membaca permulaan siswa atau tidak. Pengumpulan data

dilakukan menggunakan format observasi/penilaian yang telah disusun.

4. Refleksi (Reflection)

Tahap refleksi adalah tahap mengkaji dan mempertimbangkan secara

menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang

terkumpul. Setelah itu, dilakukan evaluasi untuk menyempurnakan

tindakan berikutnya. Jika pada siklus pertama hasil penelitian belum

memuaskan maka akan dilakukan penelitian siklus ke dua. Pada siklus II

rencana pembelajaran sudah diperbaiki berdasarkan pertimbangan

kekurangan-kekurangan yang ada dalam siklus pertama.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Observasi

Peneliti menggunakan observasi sistematis dan non sistematis. Observasi

sistematis berupa observasi yang dilakukan dengan menggunakan

40
instrumen pengamatan. Observasi ini digunakan untuk mengamati proses

pembelajaran dan kemampuan membaca permulaan yang sesuai dengan

indikator penilaian. Sedangkan observasi non sistematis dilakukan tanpa

menggunakan instrumen pengamatan.

2. Catatan lapangan

Peneliti mencatat semua peristiwa yang terjadi, yang didengar maupun

yang dilihat selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa data

jumlah siswa kelas I SD Negeri Gembongan, data tentang nilai

kemampuan membaca permulaan siswa dan foto kegiatan siswa saat

proses pembelajaran berlangsung.

F. Instrumen Penelitian

Dalam rangka pengumpulan data, pengukuran dilakukan dengan

menggunakan instrumen penelitian (Purwanto, 2012: 6). Instrumen yang

digunakan berupa kisi-kisi penilaian membaca permulaan siswa dan kisi-kisi

aktivitas siswa selama proses pembelajaran.

Untuk mendapatkan data tentang sejauh mana peningkatan kemampuan

membaca siswa menggunakan media kartu kata bergambar digunakan kisi-

kisi penilaian membaca permulaan siswa sebagai berikut.

Tabel 1. Kisi-kisi Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan


No. Variabel Indikator Skor Maksimal
1 Kemampuan Membaca Kejelasan lafal 25
2 Permulaan Ketepatan intonasi 25
3 Keberanian 20
4 Kelancaran 20
5 Kewajaran sikap 10
Jumlah 100

41
Kisi-kisi penilaian kemampuan membaca permulaan tersebut

berdasarkan modifikasi dari pendapat Darmiyati Zuchdi dan Budiasih dan

Amitya Kumara, dkk. Adapun rubrik penilaian kemampuan membaca

permulaan adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Rubrik Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan


Aspek yang Skor
Deskripsi
Dinilai Maksimal
Mengucapkan lafal dengan sangat jelas. 25
Kejelasan Mengucapkan lafal dengan jelas tetapi terbata-bata. 20
lafal Mengucapkan lafal dengan kurang jelas dan terbata-bata. 10
Mengucapkan lafal dengan tidak jelas. 5
Mengucapkan kata dan kalimat dengan nada, irama dan jeda
25
yang sangat tepat.
Mengucapkan kata dan kalimat dengan nada, irama atau jeda
20
Ketepatan dengan tepat.
intonasi Mengucapkan kata dan kalimat dengan nada, irama dan jeda
10
dengan kurang tepat.
Mengucapkan kata dan kalimat dengan nada, irama atau jeda
5
dengan tidak tepat.
Membaca dengan sangat berani dan atas kemauan sendiri. 20
Membaca atas kemauan sendiri tetapi ragu-ragu. 15
Keberanian
Membaca dengan ragu-ragu dan bukan kemauan sendiri. 10
Tidak berani dan tidak mau membaca. 5
Mengucapkan kata dan kalimat dengan sangat lancar. 20
Mengucapkan kata dan kalimat dengan lancar dan sedikit
15
dibantu oleh guru.
Kelancaran Mengucapkan kata dan kalimat dibantu oleh guru dan kurang
10
lancar.
Mengucapkan kata dan kalimat dengan bantuan guru dan tidak
5
lancar.
Posisi tubuh tegak, jarak wajah dengan bacaan tidak terlalu
10
dekat dan tidak terlalu jauh.
Posisi tubuh tegak, tetapi jarak wajah dengan bacaan terlalu
8
Kewajaran dekat atau terlalu jauh.
sikap Posisi tubuh kurang tegak, dan jarak wajah dengan bacaan
6
terlalu dekat atau terlalu jauh.
Posisi tubuh tidak tegak, dan jarak wajah dengan bacaan terlalu
5
dekat atau terlalu jauh.

Untuk mendapatkan data tentang sejauh mana peningkatan proses

pembelajaran menggunakan media kartu kata bergambar digunakan kisi-kisi

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan

42
menggunakan media kartu kata bergambar. Kisi-kisi aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran membaca permulaan adalah sebagai berikut.

Tabel 3. Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran


Membaca Permulaan
Skor
No. Aspek yang diamati
4 3 2 1
1 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
2 Siswa berminat dalam pembelajaran membaca
permulaan
3 Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
4 Siswa bersemangat dalam melaksanakan tugas
dari guru
5 Siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran
6 Siswa berani mengeluarkan pendapat
7 Siswa berani bertanya tentang hal yang belum
jelas
8 Interaksi positif antara siswa dengan guru

Kisi-kisi observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca

permulaan tersebut disesuaikan dengan teori tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi kemampuan membaca permulaan siswa menurut Wulan dan

Farida Rahim. Faktor yang ditekankan dalam penelitian ini adalah faktor

psikologis dan faktor eksternal. Adapun rubrik observasi aktivitas siswa

dalam proses pembelajaran membaca permulaan adalah sebagai berikut.

43
Tabel 4. Rubrik Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Membaca Permulaan
Aspek yang
Deskripsi Skor
Diamati
Memperhatikan penjelasan guru dengan sikap tubuh yang 4
tenang.
Memperhatikan Memperhatikan penjelasan guru sambil melakukan aktivitas 3
Penjelasan lain.
Guru Terkadang memperhatikan penjelasan guru, terkadang bermain 2
atau mengobrol dengan temannya.
Jarang memperhatikan penjelasan guru. 1
Bersedia membaca tanpa diperintah oleh guru. 4
Berminat dalam Bersedia membaca karena ditawari oleh guru. 3
Pembelajaran Bersedia membaca karena diperintah oleh guru. 2
Perlu dipaksa untuk membaca. 1
Mengikuti pembelajaran dengan sangat antusias. 4
Mengikuti pembelajaran dengan antusias tetapi terkadang 3
melakukan aktivitas lain di luar kegiatan pembelajaran.
Antusias Mengikuti pembelajaran dengan kurang antusias dan lebih 2
memilih melakukan kegiatan yang tidak menyangkut
pembelajaran.
Mengikuti pembelajaran dengan tidak antusias. 1
Menerima tugas dan mengerjakan tugas tanpa mengeluh. 4
Bersemangat Menerima tugas dan mengerjakan tugas namun sedikit 3
Mengerjakan mengeluh.
Tugas Bersedia mengerjakan tugas namun mengeluh. 2
Perlu dibimbing agar mau mengerjakan tugas. 1
Bersedia maju untuk melakukan kegiatan pembelajaran tanpa 4
ditunjuk oleh guru.
Bersedia maju untuk melakukan kegiatan pembelajaran karena 3
ditunjuk oleh guru.
Terlibat Aktif
Maju untuk melakukan kegiatan pembelajaran karena diperintah 2
oleh guru lebih dari 1 kali.
Bersedia maju untuk melakukan kegiatan pembelajaran namun 1
harus dipaksa.
Bersedia menyampaikan pendapatnya dengan sangat berani. 4
Berani Bersedia menyampaikan pendapatnya namun agak ragu-ragu. 3
Berpendapat Bersedia menyampaikan pendapatnya jika diperintah oleh guru. 2
Perlu dipaksa agar mau berpendapat. 1
Menyampaikan pertanyaan dengan sangat berani. 4
Menyampaikan pertanyaan namun agak ragu-ragu. 3
Berani Bertanya
Menyampaikan pertanyaan jika diperintah oleh guru. 2
Perlu dipaksa agar mau bertanya. 1
Selalu menanggapi pertanyaan atau perintah guru. 4
Menanggapi pertanyaan atau perintah guru jika ditawari. 3
Interaksi Positif Menanggapi pertanyaan atau perintah guru jika dipanggil. 2
Menanggapi pertanyaan atau perintah guru setelah disuruh lebih 1
dari 3 kali.

G. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini ada 2 jenis data yang terkumpul, yaitu data

kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dianalisis menggunakan analisis


44
statistik deskriptif. Pardjono, dkk. (2007: 57) berpendapat bahwa analisis data

secara deskriptif bermaksud melukiskan selintas atau merangkum hasil

pengamatan. Sedangkan Sugiyono (2013:208) menyatakan bahwa termasuk

dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel,

grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean

(pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan

penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi,

perhitungan persentase. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan mencari

rerata/mean. Rumus untuk menghitung nilai rata-rata dapat digunakan adalah

sebagai berikut:

X=

dengan:

X = nilai rata-rata

∑X = jumlah semua nilai siswa

∑N = jumlah siswa.

Data kualitatif dianalisis secara deskriptif kualitatif. Aktivitas dalam

analisis data kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan

kesimpulan/verifikasi (Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2013: 337).

Mereduksi data berarti merangkum, milih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak

perlu. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran lebih jelas dan

mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data berikutnya dan

mencarinya bila diperlukan. Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya


45
adalah menyajikan data. Penyajian data akan memudahkan peneliti untuk

memahami apa yang terjadi, dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

apa yang telah dipahami tersebut. Penyajian data biasanya dalam bentuk teks

yang bersifat naratif. Langkah berikutnya adalah penarikan kesimpulan dan

verifikasi. Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap kemudian

diadakan verifikasi untuk memperoleh kesimpulan yang sebenarnya.

Dalam penelitian ini, data yang terkumpul akan disajikan dalam tabel

konversi nilai. Konversi skor kemampuan membaca permulaan didasarkan

pada modifikasi pendapat Didik Komaidi dan Wahyu Wijayati (2011: 90)

sebagai berikut.

Tabel 5. Konversi Skor Kemampuan Membaca Permulaan


Interval Nilai (Angka 100) Kategori
85,0 – 100 Sangat baik
70,0 – 84,5 Baik
55,0 – 69,9 Cukup
40,0 – 54,9 Kurang
0 – 39,9 Sangat kurang

Sedangkan persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

membaca permulaan didasarkan pada modifikasi pendapat Acep Yoni, dkk.

(2010: 175-176) yaitu sebagai berikut.

Tabel 6. Persentase Hasil Observasi Siswa


Persentase (%) Kategori
75 – 100 Sangat tinggi
50 – 74,99 Tinggi
25 – 49,99 Rendah
< 24,99 Sangat rendah

H. Kriteria Keberhasilan

Setiap siklus pada kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan

berhasil jika terjadi perubahan yang ditunjukkan dengan peningkatan

46
kemampuan membaca permulaan serta adanya peningkatan proses

pembelajaran membaca permulaan. Kriteria keberhasilan kemampuan

membaca permulaan didasarkan pada kisi-kisi penilaian membaca permulaan

siswa berdasarkan modifikasi dari pendapat Darmiyati Zuchdi dan Budiasih,

dan Amitya Kumara, dkk. Dalam penelitian ini siswa yang berhasil apabila

memiliki nilai minimal 70. Standar minimal yang ditentukan adalah 75% dari

seluruh jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran telah mencapai

taraf keberhasilan minimal, yaitu telah mencapai 70.

47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. KondisiAwal

Data kondisi awal tentang kemampuan membaca permulaan dan

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan diperoleh

peneliti dengan melakukan pengamatan awal pada hari Rabu tanggal 20

Januari 2016. Data tentang kemampuan membaca permulaan siswa kelas I

kondisi awal dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 7. Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Kondisi Awal Siswa Kelas I
No. Nama Nilai Keterangan
1 Adn 50 Tidak Tuntas
2 Ahm 40 Tidak Tuntas
3 Alf 50 Tidak Tuntas
4 Ans 60 Tidak Tuntas
5 Arb 45 Tidak Tuntas
6 Arf 75 Tuntas
7 Ars 41 Tidak Tuntas
8 Ary 40 Tidak Tuntas
9 Aul 64 Tidak Tuntas
10 Avr 40 Tidak Tuntas
11 Bnt 70 Tuntas
12 Carl 50 Tidak Tuntas
13 Dnn 48 Tidak Tuntas
14 Des 40 Tidak Tuntas
15 Din 77 Tuntas
16 Dzi 45 Tidak Tuntas
17 Fau 45 Tidak Tuntas
18 Fri 65 Tidak Tuntas
19 Irf 48 Tidak Tuntas
20 Izz 40 Tidak Tuntas
21 Kha 60 Tidak Tuntas
22 Khi 58 Tidak Tuntas
23 Luq 78 Tuntas
24 Mud 50 Tidak Tuntas
25 Nim 63 Tidak Tuntas
26 Nin 65 Tidak Tuntas
27 Rad 54 Tidak Tuntas
28 Ferd 40 Tidak Tuntas
29 Tal 78 Tuntas
Jumlah Nilai 1579
Rata-rata Kelas 54,45
48
Untuk lebih jelasnya, kondisi awal kemampuan membaca permulaan siswa

kelas I dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi kemampuan membaca

permulaan kondisi awal berikut ini.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Membaca Permulaan


Siswa Kelas I Kondisi Awal
Persen Nilai Rata- Jumlah Siswa
No Nilai Kategori Frek
% rata Kelas yang Tuntas
1 85,0 – 100 Sangat baik 0 0
2 70,0 – 84,5 Baik 5 17,24
3 55,0 – 69,9 Cukup 7 24,14 54,45
5
4 40,0 – 54,9 Kurang 17 58,62
5 0 – 39,9 Sangat kurang 0 0
Jumlah 29 100 Kurang
Persentase (%) 17,24

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang mencapai nilai

minimal 70 yaitu 17,24% atau sejumlah 5 siswa. Nilai rata-rata kelas kemampuan

membaca permulaan siswa kelas I pada kondisi awal baru mencapai 54,45. Nilai

rata-rata tersebut termasuk kategori kurang. Di samping itu, berdasarkan tabel di

atas, dapat diketahui juga bahwa terdapat 17,24% atau sebanyak 5 siswa masuk

dalam kategori baik, 24,14% atau sebanyak 7 siswa masuk dalam kategori cukup,

dan 58,62% atau 17 siswa masuk dalam kategori kurang.

Selain mengamati data tentang kemampuan membaca permulaan siswa,

peneliti juga mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca

permulaan pada kondisi awal. Adapun data tentang aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran membaca permulaan pada kondisi awal dapat dilihat pada tabel

hasil observasi berikut ini.

49
Tabel 9. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Membaca Permulaan
Kondisi Awal
No. Nama Skor
1 Adn 17
2 Ahm 13
3 Alf 13
4 Ans 15
5 Arb 15
6 Arf 13
7 Ars 10
8 Ary 12
9 Aul 13
10 Avr 12
11 Bnt 16
12 Carl 15
13 Dnn 13
14 Des 13
15 Din 12
16 Dzi 12
17 Fau 14
18 Fri 15
19 Irf 12
20 Izz 14
21 Kha 11
22 Khi 15
23 Luq 14
24 Mud 11
25 Nim 12
26 Nin 17
27 Rad 12
28 Ferd 10
29 Tal 15
Jumlah Skor 386
Persentase (%) 41,59

Berdasarkan data hasil observasi di atas, dapat diketahui bahwa persentase

jumlah skor aktivitas siswa selama proses pembelajaran membaca permulaan

kondisi awal baru mencapai 41,59%. Persentase skor tersebut termasuk dalam

kategori rendah.

2. Deskripsi Laporan Hasil Penelitian Siklus I

a. Perencanaan Tindakan Siklus I

Kegiatan perencanaan merupakan langkah awal sebelum dilaksanakan

tindakan. Perencanaan tindakan ini dilaksanakan oleh guru bersama peneliti.

50
Kegiatan perencanaan ini adalah mempersiapkan berbagai alat kelengkapan

yang diperlukan berkaitan dengan rencana pelaksanaan tindakan. Alat

kelengkapan yang dipersiapkan disesuaikan dengan rencana skenario atau

setting tindakan yang ditetapkan.

Adapun alat kelengkapan tersebut adalah sebagai berikut.

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Peneliti bersama guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran mata

pelajaran Bahasa Indonesia dan 1 mata pelajaran lain secara tematik. Satu

mata pelajaran lain tersebut disesuaikan dengan jadwal pelajaran pada

saat pelaksanaan penelitian.

2) Lembar penilaian kemampuan membaca permulaan

Lembar penilaian kemampuan membaca permulaan digunakan untuk

menilai kemampuan membaca siswa di akhir proses pembelajaran

membaca permulaan menggunakan kartu kata bergambar.

3) Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca

permulaan digunakan sebagai alat untuk mengadministrasikan hasil

pengamatan terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran

membaca permulaan.

4) Media pembelajaran

Media pembelajaran yang dimaksud adalah media pembelajaran yang

akan digunakan dalam proses pembelajaran yaitu media kartu kata

bergambar dan media lain yang menunjang, seperti kartu huruf, kartu

51
suku kata, kartu kata, kartu gambar, kartu kalimat sederhana dan papan

flanel.

5) Nama Identitas Siswa

Peneliti membuat nama identitas siswa dari kertas HVS untuk ditempel

pada baju siswa. Nama identitas siswa ini bertuliskan nama masing-

masing siswa. Penggunaan nama identitas siswa ini bertujuan untuk

memudahkan peneliti dalam mengamati dan mencatat aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung.

Perencanaan materi pembelajaran yang dipakai dalam penelitian ini

didasarkan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tema yang

dipilih pada siklus I ini adalah diri sendiri dengan subtema tubuhku, merawat

tubuh dan kegemaranku.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan 3 kali pertemuan, yaitu hari Rabu

tanggal 27 Januari 2016, hari Sabtu tanggal 30 Januari 2016, dan hari Rabu

tanggal 3 Februari 2016 pukul 09.15 – 11.35 WIB. Tema pembelajaran pada

siklus I adalah diri sendiri. Sub tema pada pertemuan ke-1 yaitu tubuhku. Sub

tema pada pertemuan ke-2 yaitu merawat tubuh. Sub tema pada pertemuan

ke-3 yaitu kegemaranku.

Pada tindakan siklus I, materi pembelajaran Bahasa Indonesia adalah

membaca teks tentang anggota tubuh dan membaca teks tentang

perawatan/pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh. Berikut ini deskripsi

pelaksanaan tindakan siklus I, yang terdiri dari 3 kali pertemuan.

52
1) Pertemuan 1

Pukul 09.15 WIB bel berbunyi sebagai tanda waktu istirahat selesai.

Semua siswa kelas I masuk kelas, kemudian duduk di bangkunya masing-

masing. Satu per satu siswa dipanggil untuk maju dan ditempel nama

identitas oleh peneliti.

Pembelajaran diawali dengan bernyanyi bersama. Siswa menyanyikan

lagu “Dua Mata Saya” sambil memegangi bagian tubuh masing-masing

sesuai lirik lagu yang dinyanyikan. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan

siswa tentang lagu “Dua Mata Saya”. Selanjutnya, guru menyampaikan tema,

subtema dan tujuan pembelajaran pada siswa.

Kegiatan inti diawali dengan penjelasan guru tentang bagian-bagian

tubuh manusia melalui peragaan tubuh secara langsung. Misalnya, guru

menyebutkan “Telinga” sambil memegangi kedua telingannya. Selanjutnya,

siswa bertanya jawab dengan guru tentang bagian-bagian tubuh manusia dan

fungsinya. Kemudian, siswa mengamati salah satu kartu kata bergambar yang

ditunjukkan oleh guru. Guru bertanya pada siswa “Ini gambar apa, anak-

anak?”. Siswa menjawab “Mata”. Siswa membaca kata “mata” pada kartu

kata bergambar tersebut dengan bimbingan guru. Setelah itu, guru

mencontohkan sikap yang benar saat membaca pada siswa. Lalu, siswa

diminta untuk maju membaca kartu kata bergambar dengan sikap yang benar.

Berikutnya, siswa diminta untuk menempel semua kartu kata

bergambar pada papan flanel. Siswa dan guru bertanya jawab tentang

gambar-gambar yang ada pada masing-masing kartu kata bergambar. Setelah

53
itu, siswa membaca kata yang terdapat pada kartu kata bergambar secara

klasikal dengan bimbingan guru. Setelah itu, beberapa siswa diminta maju

satu per satu untuk membaca kata pada kartu kata bergambar yang telah

ditempel.

Kegiatan selanjutnya yaitu permainan estafet kartu kata bergambar.

Kartu kata bergambar dilepaskan dari papan flanel dan ditumpuk. Siswa

menyanyikan lagu “Dua Mata Saya” sambil mengestafetkan tumpukan kartu

kata bergambar ke teman-teman di sampingnya. Ketika guru berkata “Stop”,

siswa berhenti bernyanyi dan berhenti mengestafetkan tumpukan kartu. Siswa

yang terakhir memegang tumpukan kartu mengocok kartu dan mengambil

salah satu kartu. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu kata

bergambar yang diambil. Setelah itu, siswa bernyanyi dan mengestafetkan

tumpukan kartu lagi hingga tumpukan kartu kata bergambar habis.

Setelah bermain estafet kartu kata bergambar, guru menempel gambar

tubuh manusia yang disertai nama masing-masing anggota tubuh. Siswa

diminta maju untuk menunjukkan tulisan nama anggota tubuh yang

disebutkan guru. Kegiatan berikutnya yaitu siswa menempel 4 kartu kata

bergambar secara bersusun ke bawah. Lalu, siswa mencari kartu kalimat

sederhana yang sesuai dengan gambar yang ada pada kartu kata bergambar.

Setelah siswa menemukan kartu kalimat tersebut, siswa menempel kartu

kalimat di samping kartu kata bergambar yang sesuai. Kemudian, siswa

dibimbing untuk membaca kartu kalimat yang ditempel. Setelah itu, beberapa

siswa diminta membaca kartu kalimat secara individu.

54
Setelah siswa membaca kartu kalimat, siswa bersama guru menguraikan

salah satu kalimat menjadi beberapa kata, kata menjadi beberapa suku kata,

dan suku kata menjadi beberapa huruf. Lalu siswa membaca kalimat, kata,

suku kata dan huruf tersebut secara klasikal dengan bimbingan guru.

Selanjutnya, siswa bersama guru merangkai kembali huruf-huruf menjadi

suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Siswa membaca

kalimat yang telah diuraikan dan dirangkai kembali tersebut dengan

bimbingan guru.

Setelah itu, siswa membentuk kelompok dengan masing-masing

anggota kelompok berjumlah 5-6 siswa. Siswa berdiskusi menjodohkan kartu

gambar dan kartu kata. Kartu gambar dan kartu kata ditempelkan pada lembar

yang disediakan oleh guru. Setelah selesai, perwakilan masing-masing

kelompok maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya.

Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bertanya jawab untuk mengingat

kembali materi yang hari itu pelajari. Kegiatan selanjutnya yaitu penilaian

terhadap kemampuan membaca permulaan siswa. Setelah selesai, guru

menutup pembelajaran dengan berdoa bersama, lalu siswa menyanyikan salah

satu lagu nasional.

2) Pertemuan 2

Pukul 09.15 WIB semua siswa kelas I masuk kelas, lalu duduk di

bangkunya masing-masing. Satu per satu siswa dipanggil untuk maju dan

ditempel nama identitas oleh peneliti. Siswa menyanyikan lagu “Bangun

Tidur” sambil bertepuk tangan mengiringi lagu untuk mengawali

55
pembelajaran. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa tentang lagu

“Bangun Tidur”. Selanjutnya, guru menyampaikan tema, subtema dan tujuan

pembelajaran pada siswa.

Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan inti. Siswa mengamati salah satu

kartu kata bergambar yang ditunjukkan oleh guru. Siswa bertanya jawab

dengan siswa tentang gambar yang terdapat pada kartu kata bergambar

tersebut. Selanjutnya, siswa membaca kata “gosok gigi” yang terdapat pada

kartu kata bergambar tersebut dengan bimbingan guru. Siswa juga mengamati

contoh sikap membaca yang benar dari guru. Setelah itu, beberapa siswa

diminta maju satu per satu untuk membaca kartu kata bergambar dengan

sikap yang benar.

Berikutnya, siswa menempel semua kartu kata bergambar pada papan

flanel. Siswa dan guru bertanya jawab tentang gambar-gambar yang ada pada

masing-masing kartu kata bergambar. Setelah itu, siswa membaca kata yang

terdapat pada kartu kata bergambar secara klasikal dengan bimbingan guru.

Lalu, beberapa siswa maju satu per satu untuk membaca kata pada kartu kata

bergambar yang telah ditempel.

Kegiatan selanjutnya yaitu permainan estafet kartu kata bergambar.

Kartu kata bergambar dilepaskan dari papan flanel dan ditumpuk. Siswa

menyanyikan lagu “Bangun Tidur” sambil mengestafetkan tumpukan kartu

kata bergambar ke teman-teman di sampingnya. Ketika guru berkata “Stop”,

siswa berhenti bernyanyi dan berhenti mengestafetkan tumpukan kartu. Siswa

yang terakhir memegang tumpukan kartu mengocok kartu dan mengambil

56
salah satu kartu. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu kata

bergambar yang diambil. Setelah itu, siswa bernyanyi dan mengestafetkan

tumpukan kartu lagi hingga tumpukan kartu kata bergambar habis.

Kegiatan berikutnya yaitu siswa menempel 4 kartu kata bergambar

secara bersusun ke bawah. Lalu, siswa mencari kartu kalimat sederhana yang

sesuai dengan gambar yang ada pada kartu kata bergambar. Setelah siswa

menemukan kartu kalimat tersebut, siswa menempel kartu kalimat di samping

kartu kata bergambar yang sesuai. Kemudian, siswa membaca kartu kalimat

yang ditempel dengan bimbingan guru. Setelah itu, beberapa siswa diminta

membaca kartu kalimat secara individu.

Setelah siswa membaca kartu kalimat, siswa bersama guru menguraikan

salah satu kalimat menjadi beberapa kata, kata menjadi beberapa suku kata,

dan suku kata menjadi beberapa huruf. Lalu siswa membaca kalimat, kata,

suku kata dan huruf tersebut secara klasikal dengan bimbingan guru.

Selanjutnya, siswa bersama guru merangkai kembali huruf-huruf menjadi

suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Siswa membaca

kalimat yang telah diuraikan dan dirangkai kembali tersebut dengan

bimbingan guru.

Setelah itu, siswa membentuk kelompok dengan masing-masing

anggota kelompok berjumlah 5-6 siswa. Siswa berdiskusi menjodohkan kartu

gambar dan kartu kata. Kartu gambar dan kartu kata ditempelkan pada lembar

yang disediakan oleh guru. Kemudian, perwakilan masing-masing kelompok

maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya.

57
Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bertanya jawab untuk mengingat

kembali materi yang hari itu pelajari. Kegiatan selanjutnya yaitu penilaian

terhadap kemampuan membaca permulaan siswa. Setelah selesai, guru

menutup pembelajaran dengan berdoa bersama, lalu siswa menyanyikan salah

satu lagu nasional.

3) Pertemuan 3

Pukul 09.15 WIB semua siswa kelas I masuk kelas, lalu duduk di

bangkunya masing-masing. Satu per satu siswa dipanggil untuk maju dan

ditempel nama identitas oleh peneliti. Siswa menyanyikan lagu “Layang-

layang” sambil bertepuk tangan mengiringi lagu untuk mengawali

pembelajaran. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa tentang lagu

“Layang-layang”. Selanjutnya, guru menyampaikan tema, subtema dan tujuan

pembelajaran pada siswa.

Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan inti. Siswa mengamati salah satu

kartu kata bergambar yang ditunjukkan oleh guru. Siswa bertanya jawab

dnegan siswa tentang gambar yang terdapat pada kartu kata bergambar

tersebut. Selanjutnya, siswa membaca kata “membaca” yang terdapat pada

kartu kata bergambar tersebut dengan bimbingan guru. Siswa juga mengamati

contoh sikap membaca yang benar dari guru. Setelah itu, beberapa siswa

diminta maju satu per satu untuk membaca kartu kata bergambar dengan

sikap yang benar.

Berikutnya, siswa menempel semua kartu kata bergambar pada papan

flanel. Siswa dan guru bertanya jawab tentang gambar-gambar yang ada pada

58
masing-masing kartu kata bergambar. Setelah itu, siswa membaca kata yang

terdapat pada kartu kata bergambar secara klasikal dengan bimbingan guru.

Lalu, beberapa siswa maju satu per satu untuk membaca kata pada kartu kata

bergambar yang telah ditempel.

Kegiatan selanjutnya yaitu permainan estafet kartu kata bergambar.

Kartu kata bergambar dilepaskan dari papan flanel dan ditumpuk. Siswa

menyanyikan lagu “Layang-layang” sambil mengestafetkan tumpukan kartu

kata bergambar ke teman-teman di sampingnya. Ketika guru berkata “Stop”,

siswa berhenti bernyanyi dan berhenti mengestafetkan tumpukan kartu. Siswa

yang terakhir memegang tumpukan kartu mengocok kartu dan mengambil

salah satu kartu. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu kata

bergambar yang diambil. Setelah itu, siswa bernyanyi dan mengestafetkan

tumpukan kartu lagi hingga tumpukan kartu kata bergambar habis.

Kegiatan berikutnya yaitu siswa menempel 4 kartu kata bergambar

secara bersusun ke bawah. Lalu, siswa mencari kartu kalimat sederhana yang

sesuai dengan gambar yang ada pada kartu kata bergambar. Setelah siswa

menemukan kartu kalimat tersebut, siswa menempel kartu kalimat di samping

kartu kata bergambar yang sesuai. Kemudian, siswa membaca kartu kalimat

yang ditempel dengan bimbingan guru. Setelah itu, beberapa siswa diminta

membaca kartu kalimat secara individu.

Setelah siswa membaca kartu kalimat, siswa bersama guru menguraikan

salah satu kalimat menjadi beberapa kata, kata menjadi beberapa suku kata,

dan suku kata menjadi beberapa huruf. Lalu siswa membaca kalimat, kata,

59
suku kata dan huruf tersebut secara klasikal dengan bimbingan guru.

Selanjutnya, siswa bersama guru merangkai kembali huruf-huruf menjadi

suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Siswa membaca

kalimat yang telah diuraikan dan dirangkai kembali tersebut dengan

bimbingan guru.

Setelah itu, siswa membentuk kelompok dengan masing-masing

anggota kelompok berjumlah 5-6 siswa. Siswa berdiskusi menjodohkan kartu

gambar dan kartu kata. Kartu gambar dan kartu kata ditempelkan pada lembar

yang disediakan oleh guru. Kemudian, perwakilan masing-masing kelompok

maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya.

Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bertanya jawab untuk mengingat

kembali materi yang hari itu pelajari. Kegiatan selanjutnya yaitu penilaian

terhadap kemampuan membaca permulaan siswa. Setelah selesai, guru

menutup pembelajaran dengan berdoa bersama, lalu siswa menyanyikan salah

satu lagu nasional.

c. Observasi dan Monitoring

Observasi pada penelitian ini dilakukan tiap pertemuan pada siklus I

yaitu hari Rabu dan Sabtu. Pada kegiatan observasi ini, peneliti menggunakan

lembar observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca

permulaan dan lembar penilaian kemampuan membaca permulaan sebagai

instrumen.

Peneliti melakukan monitoring pelaksanaan pembelajaran membaca

permulaan dengan menggunakan media kartu kata bergambar untuk

60
mengetahui secara langsung tindakan yang dilaksanakan dan mengamati

proses tindakan berlangsung. Monitoring dilakukan oleh peneliti tiap

pertemuan pada siklus I yaitu hari Rabu dan Sabtu. Hasil pengamatan dan

catatan dari peneliti dan guru kelas I dijadikan masukan sebagai bahan

refleksi untuk melakukan evaluasi.

d. Hasil Siklus I

Hasil observasi dan monitoring pada tindakan siklus I dapat dilaporkan

berikut ini.

Pembelajaran membaca permulaan menggunakan media kartu kata

bergambar pada tiap pertemuan di siklus I sudah sesuai dengan rencana

pembelajaran yang disusun. Pada kegiatan awal, siswa dimotivasi dengan

diajak menyanyikan lagu yang berkaitan dengan sub tema. Siswa terlihat

sangat semangat saat bernyanyi. Setelah itu, guru melakukan apersepsi

dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi

yang akan dipelajari untuk memfokuskan perhatian siswa. Kemudian, guru

menyampaikan tema, sub tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

pada siswa.

Pada kegiatan inti, siswa mengamati salah satu kartu kata bergambar

yang ditunjukkan oleh guru. Sebagian besar siswa terlihat antusias

memperhatikan guru dan mengamati kartu kata bergambar yang ditunjukkan

guru. Namun demikian, ada juga siswa yang terkadang tidak memperhatikan.

Setelah itu, siswa bertanya jawab tentang kartu kata bergambar. Saat kegiatan

61
tanya jawab, sebagian besar siswa belum berani berpendapat dan bertanya

pada guru.

Kegiatan selanjutnya yaitu siswa membaca kartu kata bergambar

dengan bimbingan guru. Siswa terlihat antusias dalam membaca, bahkan

siswa berebut maju saat guru meminta siswa membaca kartu kata bergambar

secara individu. Namun demikian, ada juga beberapa siswa yang tidak ingin

maju. Kegiatan berikutnya yaitu siswa diminta menempel semua kartu kata

bergambar di papan flanel. Setelah itu, siswa dan guru bertanya jawab tentang

kartu kata bergambar yang telah ditempel, kemudian membaca kartu kata

bergambar secara klasikal, lalu membaca kartu kata bergambar secara

individu. Setelah itu, siswa bermain estafet kartu kata bergambar. Pada

permainan ini, siswa terlihat antusias dalam bermain dan membaca kartu kata

bergambar.

Kegiatan setelah itu yaitu siswa membaca menggunakan metode SAS

secara klasikal maupun individu dengan bimbingan guru. Media yang

digunakan adalah kartu kata bergambar, kartu kalimat sederhana, kartu kata,

kartu suku kata, dan kartu huruf. Saat proses pembelajaran, siswa dilibatkan

dalam menempel kartu di papan flanel. Para siswa terlihat sangat senang dan

antusias untuk menempel kartu kartu di papan flanel, bahkan sampai berebut.

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan diskusi kelompok sebagai bentuk

latihan membaca untuk siswa. Siswa bekerja secara kelompok untuk

menyelesaikan tugas menjodohkan kartu kata dan kartu gambar yang

disediakan guru. Pada kegiatan ini, siswa terlihat sangat semangat dan senang

62
dalam mengerjakan tugas. Setelah diskusi kelompok, siswa

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas untuk dikoreksi bersama-

sama.

Pada kegiatan akhir, siswa membaca kalimat secara individu untuk

dinilai kemampuan membaca pemulaannya. Berdasarkan hasil penilaian,

dapat diketahui bahwa kemampuan membaca siswa kelas I mengalami

peningkatan dari kondisi awal. Namun demikian, masih ada beberapa siswa

yang masih kesulitan dalam membaca. Pada siklus I ini, sebagian besar siswa

masih membaca dengan intonasi yang kurang tepat. Selain itu, pada siklus I

ada siswa yang masih mengeja huruf per huruf sebelum membaca kata, ada

pula yang masih terbata-bata dalam membaca. Di samping itu, ada juga

beberapa siswa yang masih malu-malu dalam membaca. Berikut ini adalah

data hasil penilaian kemampuan membaca permulaan siswa pada siklus I.


Tabel 10. Data Hasi Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus I
No. Nama Nilai Keterangan
1 Adn 63 Tidak Tuntas
2 Ahm 50 Tidak Tuntas
3 Alf 55 Tidak Tuntas
4 Ans 70 Tuntas
5 Arb 67 Tidak Tuntas
6 Arf 77 Tuntas
7 Ars 50 Tidak Tuntas
8 Ary 50 Tidak Tuntas
9 Aul 76 Tuntas
10 Avr 56 Tidak Tuntas
11 Bnt 85 Tuntas
12 Carl 58 Tidak Tuntas
13 Dnn 53 Tidak Tuntas
14 Des 53 Tidak Tuntas
15 Din 85 Tuntas
16 Dzi 55 Tidak Tuntas
17 Fau 61 Tidak Tuntas
18 Fri 70 Tuntas
19 Irf 58 Tidak Tuntas
20 Izz 48 Tidak Tuntas
21 Kha 70 Tuntas
22 Khi 73 Tuntas
23 Luq 85 Tuntas
24 Mud 65 Tidak Tuntas
25 Nim 74 Tuntas
26 Nin 73 Tuntas
27 Rad 60 Tidak Tuntas
28 Ferd 50 Tidak Tuntas
29 Tal 83 Tuntas
Jumlah 1873
Rata-rata 64,59

63
Untuk lebih jelasnya, data tentang kemampuan membaca permulaan siswa

kelas I pada siklus I dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi kemampuan

membaca permulaan siklus I berikut ini.

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus I
Jumlah
Persen Nilai Rata-
No Nilai Kategori Frek Siswa yang
% rata Kelas
Tuntas
1 85,0 – 100 Sangat baik 4 13,79
2 70,0 – 84,5 Baik 8 27,59
3 55,0 – 69,9 Cukup 10 34,48
64,59
4 40,0 – 54,9 Kurang 7 24,14 12
Sangat
5 0 – 39,9 0 0
kurang
Jumlah 29 100 Cukup
Persentase (%) 41,38

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa kemampuan membaca

permulaan siswa kelas I sudah meningkat. Jumlah siswa yang mencapai nilai

minimal 70 yaitu 41,38% atau sebanyak 12 siswa. Nilai rata-rata kemampuan

membaca permulaan siswa kelas I pada siklus I yaitu 64,59. Nilai rata-rata

tersebut termasuk dalam kategori cukup. Di samping itu, berdasarkan tabel

hasil pengamatan, dapat diketahui juga bahwa terdapat 13,79% atau sebanyak

4 siswa masuk dalam kategori sangat baik, 27,59% atau sebanyak 8 siswa

masuk dalam kategori baik, dan 34,48% atau 10 siswa masuk dalam kategori

cukup dan 24,14% atau 7 siswa masuk dalam kategori kurang. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan membaca

permulaan siswa dengan menggunakan media kartu kata bergambar.

Berdasarkan hasil observasi, aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung dengan baik. Selama proses pembelajaran, siswa

memperhatikan penjelasan guru dengan baik, meskipun ada beberapa siswa

yang terkadang masih sibuk bermain sendiri. Siswa juga terlihat berminat dan
64
antusias dalam mengikuti pembelajaran. Siswa bersemangat dalam

melaksanakan tugas. Dalam proses pembelajaran, beberapa siswa cukup aktif.

Akan tetapi, sebagian besar siswa masih belum berani menyampaikan

pendapat dan bertanya tentang hal yang belum jelas.

Berikut ini hasil observasi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

membaca permulaan pada siklus I.

Tabel 12. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Membaca Permulaan
Siklus I
No. Nama Skor
1 Adn 18
2 Ahm 17
3 Alf 16
4 Ans 18
5 Arb 19
6 Arf 18
7 Ars 14
8 Ary 15
9 Aul 14
10 Avr 13
11 Bnt 21
12 Carl 18
13 Dnn 18
14 Des 20
15 Din 13
16 Dzi 16
17 Fau 16
18 Fri 17
19 Irf 15
20 Izz 17
21 Kha 14
22 Khi 18
23 Luq 21
24 Mud 15
25 Nim 17
26 Nin 20
27 Rad 17
28 Ferd 11
29 Tal 20
Jumlah Skor 486
Persentase (%) 52,37

Berdasarkan tabel observasi di atas, diketahui bahwa penggunaan media

kartu kata bergambar dalam pembelajaran membaca permulaan di kelas I

65
berpengaruh baik terhadap aktivitas siswa. Pada siklus I ini, persentase

aktivitas siswa selama pembelajaran membaca permulaan berlangsung

sebesar 52,37% yaitu masuk kategori tinggi.

e. Refleksi dan Revisi Rancangan Tindakan

1) Refleksi

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa hasil penilaian

kemampuan membaca permulaan siswa, hasil observasi aktivitas siswa

dalam proses pembelajaran membaca permulaan, catatan lapangan tiap

pertemuan dan foto kegiatan pembelajaran. Data-data hasil penelitian

tersebut direfleksi oleh peneliti dan guru kelas I. Tujuan refleksi ini

adalah melakukan evaluasi hasil tindakan penelitian yang telah dilakukan

pada siklus I.

Evaluasi didasarkan pada hasil diskusi peneliti bersama guru

tentang hal-hal yang diperoleh setelah memberikan tindakan pada siklus

I. Hal-hal yang didiskusikan adalah hambatan-hambatan serta masalah

yang muncul setelah pelaksanaan tindakan. Setelah memberikan

penilaian terhadap proses pembelajaran yang dilakukan, lalu mencari

solusi untuk masalah yang berhasil diidentifikasi.

Masalah-masalah yang berhasil diidentifikasi saat pemberian

tindakan pada proses pembelajaran antara lain sebagai berikut.

a) Sebagian besar siswa masih belum berani dalam berpendapat dan

bertanya tentang hal yang belum jelas. Hal ini karena motivasi siswa

untuk menyampaikan pendapat dan pertanyaan masih kurang.

66
b) Beberapa siswa masih ada yang lebih senang bermain sendiri atau

berbicara dengan teman di sampingnya saat proses pembelajaran

membaca permulaan berlangsung. Hal ini karena motivasi siswa

terhadap pembelajaran masih kurang.

Adapun kesimpulan hasil refleksi antara guru dan peneliti yang

berupa temuan tentang kemampuan membaca dengan menggunakan

media kartu kata bergambar yaitu (1) sebagian besar siswa membaca

dengan intonasi yang kurang tepat (2) ada siswa yang masih mengeja

huruf per huruf dalam membaca (3) beberapa siswa masih terbata-bata

dalam membaca (4) beberapa siswa masih malu-malu dalam membaca

(5) beberapa siswa hanya membaca gambar tidak membaca tulisan (6)

ada siswa yang kesulitan dalam membaca suku-suku tertutup, misalnya

untuk kata tembem dibaca tebem; mengecap dibaca mengeca; mencuci

dibaca mecuci; menjaga dibaca mejaga; teratur dibaca teratu; olahraga

dibaca olaraga. Hal tersebut terjadi diantaranya karena penggunaan kartu

kata bergambar yang masih kurang tepat dan bimbingan guru terhadap

siswa masih kurang optimal.

Pada kondisi awal pembelajaran, peneliti mendapatkan data bahwa

aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan sebesar

41,59% atau masuk kategori rendah. Setelah dilaksanakan tindakan

siklus I, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan

mengalami peningkatan yaitu menjadi 52,37% atau masuk kategori

tinggi. Pada kondisi awal pembelajaran, peneliti mendapatkan data

67
tentang rata-rata kemampuan membaca permulaan siswa yaitu 54,45 atau

masuk kategori kurang. Setelah dilaksanakan tindakan siklus I,

kemampuan membaca permulaan siswa meningkat menjadi 64,59 atau

masuk kategori cukup. Persentase siswa yang mencapai nilai minimal 70

yaitu 41,38%.

Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran pada siklus I sudah mengalami peningkatan dari kondisi

awal akan tetapi masih belum mencapai kriteria keberhasilan penelitian.

Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya yaitu siklus II

untuk melakukan perbaikan.

2) Revisi Rancangan Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan guru dan peneliti, dapat

disimpulkan bahwa ada beberapa permasalahan yang muncul pada saat

proses pelaksanaan tindakan siklus I. Mengacu pada hal tersebut, maka

guru dan peneliti sepakat untuk mengadakan beberapa revisi pada

rancangan tindakan. Adapun revisinya adalah sebagai berikut.

a) Guru dan peneliti sepakat untuk memperbaiki cara menggunakan

media kartu kata bergambar dalam pembelajaran yaitu setelah siswa

bermain estafet kartu kata bergambar, siswa diminta membaca kartu

kata bergambar dengan posisi gambar ditutup, sehingga siswa tidak

hanya membaca gambar namun benar-benar membaca tulisan.

b) Guru dan peneliti sepakat untuk lebih membimbing siswa dalam

membaca menggunakan media kartu kata bergambar.

68
c) Guru dan peneliti sepakat untuk lebih memotivasi siswa agar lebih

berani dan aktif dalam proses pembelajaran membaca permulaan

dengan memberi reward pada siswa berupa stiker.

Dengan adanya revisi tindakan ini, peneliti berharap hasil kemampuan

membaca permulaan siswa serta aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

membaca permulaan pada siklus II akan meningkat.

3. Deskripsi Laporan Hasil Penelitian Siklus II

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Perencanaan tindakan siklus II mengacu pada hasil refleksi

tindakan siklus I. Alat kelengkapan yang disiapkan yaitu meliputi RPP,

lembar penilaian kemampuan membaca permulaan, lembar observasi

aktivitas siswa, media pembelajaran, nama identitas siswa dan stiker

sebagai reward.

Pada siklus II ini, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun lebih

matang. Tema yang dipilih pada siklus II yaitu tema “Pekerjaan”. Pada

siklus II, siswa lebih dimotivasi agar aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran dengan diberi reward berupa stiker. Selain itu, siswa akan

lebih dibimbing lagi dalam membaca.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II

Siklus II dilaksanakan 3 kali pertemuan. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 Februari 2016 pukul 09.15 –

11.35 WIB dengan sub tema “Jenis-jenis Pekerjaan”. Pertemuan ke-2

dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 20 Februari 2016 pukul 09.15 –

69
11.35 WIB dengan sub tema “Petani”. Pertemuan ke-3 dilaksanakan pada

hari Rabu tanggal 24 Februari 2016 pukul 09.15 – 11.35 WIB dengan sub

tema “Pelukis”.

1) Pertemuan 1

Pukul 09.15 WIB bel berbunyi sebagai tanda waktu istirahat

selesai. Semua siswa kelas I masuk kelas, lalu duduk di bangkunya

masing-masing. Satu per satu siswa dipanggil untuk maju dan

ditempel nama identitas oleh peneliti.

Pembelajaran diawali dengan bernyanyi bersama. Siswa

menyanyikan lagu “Tukang Pos” sambil bertepuk tangan mengiringi

lagu. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa tentang lagu

“Tukang Pos”. Selanjutnya, guru menyampaikan tema, subtema dan

tujuan pembelajaran pada siswa. Guru juga menyampaikan pada siswa

bahwa pada pembelajaran ini guru menyiapkan hadiah untuk siswa

yang aktif dan memperhatikan pembelajaran. Siswa sangat senang

mendengar penjelasan tersebut.

Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan inti. Siswa mengamati salah

satu kartu kata bergambar. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang

gambar yang terdapat pada kartu kata bergambar tersebut.

Selanjutnya, siswa membaca kata “dokter” yang terdapat pada kartu

kata bergambar tersebut dengan bimbingan guru. Siswa juga

mengamati contoh sikap membaca yang benar dari guru. Setelah itu,

beberapa siswa diminta maju satu per satu untuk membaca kartu kata

70
bergambar dengan sikap yang benar. Siswa yang berani maju diberi

reward oleh guru.

Berikutnya, siswa menempel semua kartu kata bergambar pada

papan flanel. Siswa dan guru bertanya jawab tentang gambar-gambar

yang ada pada masing-masing kartu kata bergambar. Setelah itu,

siswa membaca kata yang terdapat pada kartu kata bergambar secara

klasikal dengan bimbingan guru. Lalu, beberapa siswa diminta maju

satu per satu untuk membaca kata pada kartu kata bergambar yang

telah ditempel. Siswa sangat antusias untuk maju, bahkan sampai

berebut. Siswa yang berani membaca diberi reward.

Kegiatan selanjutnya yaitu permainan estafet kartu kata

bergambar. Kartu kata bergambar dilepaskan dari papan flanel dan

ditumpuk. Siswa menyanyikan lagu “Tukang Pos” sambil

mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar ke teman-teman di

sampingnya. Ketika guru berkata “Stop”, siswa berhenti bernyanyi

dan berhenti mengestafetkan tumpukan kartu. Siswa yang terakhir

memegang tumpukan kartu mengocok kartu dan mengambil salah satu

kartu. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu kata bergambar

yang diambil. Setelah itu, siswa bernyanyi dan mengestafetkan

tumpukan kartu lagi hingga tumpukan kartu kata bergambar habis.

Setelah bermain estafet kartu kata bergambar, guru

menunjukkan satu per satu kartu kata bergambar dengan posisi

gambar yang terdapat pada kartu kata bergambar ditutup dengan

71
tangan. Siswa diminta mengangkat tangan untuk membaca kartu kata

bergambar dengan posisi gambar ditutup tersebut. Siswa sangat

antusias dan berebut untuk membaca. Siswa yang berani membaca

diberi reward oleh guru.

Kegiatan berikutnya yaitu siswa menempel 4 kartu kata

bergambar secara bersusun ke bawah. Lalu, siswa mencari kartu

kalimat sederhana yang sesuai dengan gambar yang ada pada kartu

kata bergambar. Setelah siswa menemukan kartu kalimat tersebut,

siswa menempel kartu kalimat di samping kartu kata bergambar yang

sesuai. Kemudian, siswa membaca kartu kalimat yang ditempel secara

klasikal dengan bimbingan guru. Setelah itu, beberapa siswa diminta

membaca kartu kalimat secara individu dengan bimbingan guru.

Setelah siswa membaca kartu kalimat, siswa bersama guru

menguraikan salah satu kalimat menjadi beberapa kata, kata menjadi

beberapa suku kata, dan suku kata menjadi beberapa huruf. Lalu siswa

membaca kalimat, kata, suku kata dan huruf tersebut secara klasikal

dengan bimbingan guru. Selanjutnya, siswa bersama guru merangkai

kembali huruf-huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan

kata menjadi kalimat. Siswa membaca kalimat yang telah diuraikan

dan dirangkai kembali tersebut dengan bimbingan guru.

Setelah itu, siswa membentuk kelompok dengan masing-masing

anggota kelompok berjumlah 5-6 siswa. Siswa berdiskusi

memasangkan kartu gambar dan kartu kata. Kartu gambar dan kartu

72
kata ditempelkan pada lembar yang disediakan oleh guru. Kemudian,

perwakilan masing-masing kelompok maju untuk mempresentasikan

hasil pekerjaan kelompoknya.

Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bertanya jawab untuk

mengingat kembali materi yang hari itu pelajari. Kegiatan selanjutnya

yaitu penilaian terhadap kemampuan membaca permulaan siswa.

Setelah selesai, guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama,

lalu siswa menyanyikan salah satu lagu nasional.

2) Pertemuan 2

Pukul 09.15 WIB bel tanda berakhirnya waktu istirahat

berbunyi. Semua siswa kelas I masuk kelas, lalu duduk di bangkunya

masing-masing. Satu per satu siswa dipanggil untuk maju dan

ditempel nama identitas oleh peneliti.

Pembelajaran diawali dengan bernyanyi bersama. Siswa

menyanyikan lagu “Tukang Pos” sambil bertepuk tangan mengiringi

lagu. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa tentang lagu

“Tukang Pos”. Selanjutnya, guru menyampaikan tema, subtema dan

tujuan pembelajaran pada siswa. Guru juga menyampaikan pada siswa

bahwa pada pembelajaran ini guru menyiapkan hadiah untuk siswa

yang aktif dan memperhatikan pembelajaran. Siswa sangat senang

mendengar penjelasan tersebut.

Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan inti. Siswa mengamati salah

satu kartu kata bergambar. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang

73
gambar yang terdapat pada kartu kata bergambar tersebut.

Selanjutnya, siswa membaca kata “petani” yang terdapat pada kartu

kata bergambar tersebut dengan bimbingan guru. Siswa juga

mengamati contoh sikap membaca yang benar dari guru. Setelah itu,

beberapa siswa diminta maju satu per satu untuk membaca kartu kata

bergambar dengan sikap yang benar. Siswa yang berani maju diberi

reward oleh guru.

Berikutnya, siswa menempel semua kartu kata bergambar pada

papan flanel. Siswa dan guru bertanya jawab tentang gambar-gambar

yang ada pada masing-masing kartu kata bergambar. Setelah itu,

siswa membaca kata yang terdapat pada kartu kata bergambar secara

klasikal dengan bimbingan guru. Lalu, beberapa siswa diminta maju

satu per satu untuk membaca kata pada kartu kata bergambar yang

telah ditempel. Siswa sangat antusias untuk maju, bahkan sampai

berebut. Siswa yang berani membaca diberi reward.

Kegiatan selanjutnya yaitu permainan estafet kartu kata

bergambar. Kartu kata bergambar dilepaskan dari papan flanel dan

ditumpuk. Siswa menyanyikan lagu “Tukang Pos” sambil

mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar ke teman-teman di

sampingnya. Ketika guru berkata “Stop”, siswa berhenti bernyanyi

dan berhenti mengestafetkan tumpukan kartu. Siswa yang terakhir

memegang tumpukan kartu mengocok kartu dan mengambil salah satu

kartu. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu kata bergambar

74
yang diambil. Setelah itu, siswa bernyanyi dan mengestafetkan

tumpukan kartu lagi hingga tumpukan kartu kata bergambar habis.

Setelah bermain estafet kartu kata bergambar, guru

menunjukkan satu per satu kartu kata bergambar dengan posisi

gambar yang terdapat pada kartu kata bergambar ditutup dengan

tangan. Siswa diminta mengangkat tangan untuk membaca kartu kata

bergambar dengan posisi gambar ditutup tersebut. Siswa sangat

antusias dan berebut untuk membaca. Siswa yang berani membaca

diberi reward oleh guru.

Kegiatan berikutnya yaitu siswa menempel 4 kartu kata

bergambar secara bersusun ke bawah. Lalu, siswa mencari kartu

kalimat sederhana yang sesuai dengan gambar yang ada pada kartu

kata bergambar. Setelah siswa menemukan kartu kalimat tersebut,

siswa menempel kartu kalimat di samping kartu kata bergambar yang

sesuai. Kemudian, siswa membaca kartu kalimat yang ditempel secara

klasikal dengan bimbingan guru. Setelah itu, beberapa siswa diminta

membaca kartu kalimat secara individu dengan bimbingan guru.

Setelah siswa membaca kartu kalimat, siswa bersama guru

menguraikan salah satu kalimat menjadi beberapa kata, kata menjadi

beberapa suku kata, dan suku kata menjadi beberapa huruf. Lalu siswa

membaca kalimat, kata, suku kata dan huruf tersebut secara klasikal

dengan bimbingan guru. Selanjutnya, siswa bersama guru merangkai

kembali huruf-huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan

75
kata menjadi kalimat. Siswa membaca kalimat yang telah diuraikan

dan dirangkai kembali tersebut dengan bimbingan guru.

Setelah itu, siswa membentuk kelompok dengan masing-masing

anggota kelompok berjumlah 5-6 siswa. Siswa berdiskusi

memasangkan kartu gambar dan kartu kata. Kartu gambar dan kartu

kata ditempelkan pada lembar yang disediakan oleh guru. Kemudian,

perwakilan masing-masing kelompok maju untuk mempresentasikan

hasil pekerjaan kelompoknya.

Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bertanya jawab untuk

mengingat kembali materi yang hari itu pelajari. Kegiatan selanjutnya

yaitu penilaian terhadap kemampuan membaca permulaan siswa.

Setelah selesai, guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama,

lalu siswa menyanyikan salah satu lagu nasional.

3) Pertemuan 3

Pukul 09.15 WIB bel tanda berakhirnya waktu istirahat

berbunyi. Semua siswa kelas I masuk kelas, lalu duduk di bangkunya

masing-masing. Satu per satu siswa dipanggil untuk maju dan

ditempel nama identitas oleh peneliti.

Pembelajaran diawali dengan bernyanyi bersama. Siswa

menyanyikan lagu “Tukang Pos” sambil bertepuk tangan mengiringi

lagu. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa tentang lagu

“Tukang Pos”. Selanjutnya, guru menyampaikan tema, subtema dan

tujuan pembelajaran pada siswa. Guru juga menyampaikan pada siswa

76
bahwa pada pembelajaran ini guru menyiapkan hadiah untuk siswa

yang aktif dan memperhatikan pembelajaran. Siswa sangat senang

mendengar penjelasan tersebut.

Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan inti. Siswa mengamati salah

satu kartu kata bergambar. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang

gambar yang terdapat pada kartu kata bergambar tersebut.

Selanjutnya, siswa membaca kata “kuas lukis” yang terdapat pada

kartu kata bergambar tersebut dengan bimbingan guru. Siswa juga

mengamati contoh sikap membaca yang benar dari guru. Setelah itu,

beberapa siswa diminta maju satu per satu untuk membaca kartu kata

bergambar dengan sikap yang benar. Siswa yang berani maju diberi

reward oleh guru.

Berikutnya, siswa menempel semua kartu kata bergambar pada

papan flanel. Siswa dan guru bertanya jawab tentang gambar-gambar

yang ada pada masing-masing kartu kata bergambar. Setelah itu,

siswa membaca kata yang terdapat pada kartu kata bergambar secara

klasikal dengan bimbingan guru. Lalu, beberapa siswa diminta maju

satu per satu untuk membaca kata pada kartu kata bergambar yang

telah ditempel. Siswa sangat antusias untuk maju, bahkan sampai

berebut. Siswa yang berani membaca diberi reward.

Kegiatan selanjutnya yaitu permainan estafet kartu kata

bergambar. Kartu kata bergambar dilepaskan dari papan flanel dan

ditumpuk. Siswa menyanyikan lagu “Tukang Pos” sambil

77
mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar ke teman-teman di

sampingnya. Ketika guru berkata “Stop”, siswa berhenti bernyanyi

dan berhenti mengestafetkan tumpukan kartu. Siswa yang terakhir

memegang tumpukan kartu mengocok kartu dan mengambil salah satu

kartu. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu kata bergambar

yang diambil. Setelah itu, siswa bernyanyi dan mengestafetkan

tumpukan kartu lagi hingga tumpukan kartu kata bergambar habis.

Setelah bermain estafet kartu kata bergambar, guru

menunjukkan satu per satu kartu kata bergambar dengan posisi

gambar yang terdapat pada kartu kata bergambar ditutup dengan

tangan. Siswa diminta mengangkat tangan untuk membaca kartu kata

bergambar dengan posisi gambar ditutup tersebut. Siswa sangat

antusias dan berebut untuk membaca. Siswa yang berani membaca

diberi reward oleh guru.

Kegiatan berikutnya yaitu siswa menempel 4 kartu kata

bergambar secara bersusun ke bawah. Lalu, siswa mencari kartu

kalimat sederhana yang sesuai dengan gambar yang ada pada kartu

kata bergambar. Setelah siswa menemukan kartu kalimat tersebut,

siswa menempel kartu kalimat di samping kartu kata bergambar yang

sesuai. Kemudian, siswa membaca kartu kalimat yang ditempel secara

klasikal dengan bimbingan guru. Setelah itu, beberapa siswa diminta

membaca kartu kalimat secara individu dengan bimbingan guru.

78
Setelah siswa membaca kartu kalimat, siswa bersama guru

menguraikan salah satu kalimat menjadi beberapa kata, kata menjadi

beberapa suku kata, dan suku kata menjadi beberapa huruf. Lalu siswa

membaca kalimat, kata, suku kata dan huruf tersebut secara klasikal

dengan bimbingan guru. Selanjutnya, siswa bersama guru merangkai

kembali huruf-huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan

kata menjadi kalimat. Siswa membaca kalimat yang telah diuraikan

dan dirangkai kembali tersebut dengan bimbingan guru.

Setelah itu, siswa membentuk kelompok dengan masing-masing

anggota kelompok berjumlah 5-6 siswa. Siswa berdiskusi

memasangkan kartu gambar dan kartu kata. Kartu gambar dan kartu

kata ditempelkan pada lembar yang disediakan oleh guru. Kemudian,

perwakilan masing-masing kelompok maju untuk mempresentasikan

hasil pekerjaan kelompoknya.

Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bertanya jawab untuk

mengingat kembali materi yang hari itu pelajari. Kegiatan selanjutnya

yaitu penilaian terhadap kemampuan membaca permulaan siswa.

Setelah selesai, guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama,

lalu siswa menyanyikan salah satu lagu nasional.

c. Observasi dan Monitoring

Observasi pada penelitian ini dilakukan tiap pertemuan pada siklus

II yaitu hari Sabtu dan Rabu. Pada kegiatan observasi ini, peneliti

menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dalam proses

79
pembelajaran membaca permulaan dan lembar penilaian kemampuan

membaca permulaan sebagai instrumen.

Peneliti melakukan monitoring pelaksanaan pembelajaran

membaca permulaan dengan menggunakan media kartu kata bergambar

untuk mengetahui secara langsung tindakan yang dilaksanakan dan

mengamati proses tindakan berlangsung. Monitoring dilakukan oleh

peneliti tiap pertemuan pada siklus I yaitu hari Rabu dan Sabtu. Hasil

pengamatan dan catatan dari peneliti dan guru kelas I dijadikan masukan

sebagai bahan refleksi antara guru kelas I dan peneliti untuk melakukan

evaluasi.

d. Hasil Siklus II

Hasil observasi dan monitoring pada tindakan siklus II dapat

dilaporkan berikut ini.

Pembelajaran membaca permulaan menggunakan media kartu kata

bergambar pada tiap pertemuan di siklus II sudah sesuai dengan rencana

pembelajaran yang disusun. Pada kegiatan awal, siswa dimotivasi dengan

diajak menyanyikan lagu yang berkaitan dengan sub tema. Setelah itu,

guru melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari untuk memfokuskan

perhatian siswa. Kemudian, guru menyampaikan tema, sub tema dan

tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada siswa.

Pada kegiatan inti, siswa mengamati salah satu kartu kata

bergambar yang ditunjukkan oleh guru. Setelah itu, siswa bertanya jawab

80
tentang kartu kata bergambar tersebut. Pada siklus II, sebagian besar

siswa sudah berani menyampaikan pertanyaan maupun pendapatnya. Saat

kegiatan tanya jawab dengan guru, sebagian besar siswa mengangkat

tangan ingin menyampaikan pendapat atau pertanyaan. Kegiatan

selanjutnya yaitu siswa membaca kartu kata bergambar dengan bimbingan

guru. Berikutnya, siswa menempel semua kartu kata bergambar di papan

flanel. Selanjutnya, siswa dan guru bertanya jawab tentang kartu kata

bergambar yang telah ditempel. Setelah itu, siswa bermain estafet kartu

kata bergambar. Pada permainan ini, siswa terlihat antusias dalam

bermain dan membaca kartu kata bergambar.

Selanjutnya, guru menunjukkan satu per satu kartu kata bergambar

pada siswa, akan tetapi gambar yang terdapat pada kartu kata bergambar

ditutup. Siswa diminta mengangkat tangan untuk maju membaca tulisan

ang terdapat pada kartu. Siswa sangat antusias dan berebut untuk maju.

Beberapa siswa dapat membaca dengan lancar dan benar, namun ada juga

siswa yang membaca dengan benar namun terbata-bata. Guru

membimbing siswa dengan sabar.

Kegiatan berikutnya yaitu siswa membaca menggunakan metode

SAS secara klasikal maupun individu dengan bimbingan guru. Media

yang digunakan adalah kartu kalimat sederhana, kartu kata, kartu suku

kata, dan kartu huruf. Saat proses pembelajaran, siswa dilibatkan dalam

menempel kartu di papan flanel. Para siswa terlihat sangat senang dan

antusias untuk menempel kartu kartu di papan flanel.

81
Kegiatan selanjutnya yaitu kegiatan diskusi kelompok sebagai

bentuk latihan membaca untuk siswa. Siswa bekerja secara kelompok

untuk menyelesaikan tugas menjodohkan kartu kata dan kartu gambar

yang disediakan guru. Pada kegiatan ini, siswa terlihat sangat semangat

dan senang dalam mengerjakan tugas. Setelah diskusi kelompok, siswa

mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas untuk dikoreksi

bersama-sama.

Pada siklus II, aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung dengan baik. Sebagian besar siswa memperhatikan

penjelasan guru dengan baik. Meskipun demikian, masih ada beberapa

siswa yang terkadang tidak memperhatikan, akan tetapi paling tidak

jumlahnya sedikit. Sebagian besar siswa berminat dan antusias dalam

mengikuti pembelajaran. Sebagian besar siswa juga bersemangat dalam

melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Dalam proses

pembelajaran, siswa juga jauh lebih aktif. Sebagian besar siswa sudah

berani bertanya dan mengeluarkan pendapat selama proses pembelajaran.

Siswa juga memberikan tanggapan yang positif terhadap kegiatan selama

proses pembelajaran.

Pada akhir pembelajaran, guru melakukan penilaian terhadap

kemampuan membaca permulaan siswa. Pada siklus II, sebagian besar

siswa sudah dapat membaca dengan lafal yang jelas, intonasi yang tepat,

lancar, berani dan dengan sikap yang wajar. Namun demikian, masih ada

82
sebagian kecil siswa yang masih kesulitan dalam membaca. Berikut ini

adalah data hasil penilaian kemampuan membaca permulaan siswa.


Tabel 13. Data Hasil Penilaian Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus II

No. Nama Nilai Keterangan


1 Adn 75 Tuntas
2 Ahm 70 Tuntas
3 Alf 70 Tuntas
4 Ans 85 Tuntas
5 Arb 70 Tuntas
6 Arf 85 Tuntas
7 Ars 60 Tidak Tuntas
8 Ary 60 Tidak Tuntas
9 Aul 81 Tuntas
10 Avr 70 Tuntas
11 Bnt 93 Tuntas
12 Carl 73 Tuntas
13 Dnn 70 Tuntas
14 Des 63 Tidak Tuntas
15 Din 93 Tuntas
16 Dzi 73 Tuntas
17 Fau 72 Tuntas
18 Fri 80 Tuntas
19 Irf 70 Tuntas
20 Izz 53 Tidak Tuntas
21 Kha 75 Tuntas
22 Khi 80 Tuntas
23 Luq 90 Tuntas
24 Mud 75 Tuntas
25 Nim 80 Tuntas
26 Nin 75 Tuntas
27 Rad 75 Tuntas
28 Ferd 63 Tidak Tuntas
29 Tal 90 Tuntas
Jumlah 2169
Rata-rata 74,79

Untuk lebih jelasnya, data tentang kemampuan membaca

permulaan siswa kelas I pada siklus II dapat dilihat pada tabel distribusi

frekuensi kemampuan membaca permulaan siklus II berikut ini.

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Hasil Kemampuan Membaca Permulaan


Siswa Kelas I Siklus II
Persen Nilai Rata- Jumlah Siswa
No Nilai Kategori Frek
% rata Kelas yang Tuntas
1 85,0 – 100 Sangat baik 6 20,69
2 70,0 – 84,5 Baik 18 62,06
3 55,0 – 69,9 Cukup 4 13,79 74,79
24
4 40,0 – 54,9 Kurang 1 3,45
5 0 – 39,9 Sangat kurang 0 0
Jumlah 29 100 Baik
Persentase (%) 82,75

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa siswa yang mencapai

nilai minimal 70 pada siklus II yaitu 82,75% atau sejumlah 24 siswa.

83
Nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan siswa kelas I pada siklus

II yaitu 74,79. Nilai rata-rata tersebut termasuk dalam kategori baik. Di

samping itu, berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui juga bahwa

terdapat 20,69% atau sebanyak 6 siswa masuk kategori sangat baik,

62,06% atau sebanyak 18 siswa masuk kategori baik, 13,79% atau

sebanyak 4 siswa masuk kategori cukup dan 3,45% atau sebanyak 1 siswa

masuk kategori kurang. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan

bahwa ada peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa dengan

menggunakan media kartu kata bergambar.

Berikut ini hasil observasi aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran membaca permulaan pada siklus II.

Tabel 15. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran


Membaca Permulaan Siklus II
No. Nama Skor
1 Adn 26
2 Ahm 23
3 Alf 16
4 Ans 23
5 Arb 21
6 Arf 27
7 Ars 20
8 Ary 20
9 Aul 21
10 Avr 20
11 Bnt 25
12 Carl 23
13 Dnn 24
14 Des 26
15 Din 23
16 Dzi 25
17 Fau 23
18 Fri 22
19 Irf 21
20 Izz 22
21 Kha 20
22 Khi 23
23 Luq 25
24 Mud 23
25 Nim 23
26 Nin 27
27 Rad 21
28 Ferd 21
29 Tal 27
Jumlah Skor 661
Persentase (%) 71,23

84
Berdasarkan tabel observasi tersebut, dapat diketahui bahwa

penggunaan media kartu kata bergambar dalam pembelajaran membaca

permulaan di kelas I berpengaruh baik terhadap proses pembelajaran

membaca permulaan siswa kelas I. Pada siklus II ini, persentase aktivitas

siswa selama pembelajaran membaca permulaan berlangsung mencapai

71,23% yaitu masuk kategori tinggi.

e. Refleksi Tindakan

Peneliti dan guru kelas I melakukan kegiatan refleksi pembelajaran

yang sudah dilaksanakan pada siklus II. Berdasarkan hasil refleksi,

pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini dapat dikatakan lebih baik

daripada siklus I. Proses pembelajaran membaca permulaan berlangsung

lebih baik. Sebagian besar siswa jauh lebih berani dalam berpendapat dan

bertanya selama proses pembelajaran membaca permulaan berlangsung.

Siswa juga jauh lebih memperhatikan, berminat, antusias, dan aktif

selama proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut karena siswa lebih

dimotivasi oleh guru dengan diberi reward.

Pada tindakan siklus II, kemampuan membaca permulaan siswa

meningkat dari siklus I. Sebagian besar siswa sudah dapat membaca

dengan lafal jelas, intonasi tepat, berani, lancar dan dengan sikap tubuh

yang wajar. Hal ini karena pada siklus II guru memperbaiki cara

penggunaan kartu kata bergambar dalam pembelajaran dan lebih

membimbing siswa dalam membaca.

85
Meskipun demikian, pada siklus II ini masih ada kesalahan yang

dilakukan siswa tetapi sudah berkurang banyak. Kesalahan-kesalahan

tersebut meliputi (1) masih ada siswa yang perlu dibimbing ketika

membaca (2) masih ada siswa yang sering tidak memperhatikan ketika

pembelajaran berlangsung. Pada siklus II, terdapat 5 siswa tidak mencapai

nilai minimal 70. Hal ini karena kemampuan membaca permulaan tidak

hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor psikologis, akan tetapi

juga faktor lingkungan. Faktor lingkungan tidak teramati oleh peneliti.

Pada siklus II, persentase siswa yang mencapai nilai minimal 70

sebanyak 82,75% atau sejumlah 24 siswa. Nilai rata-rata kelas dalam

membaca permulaan sudah mencapai 74,79 atau masuk kategori baik. Di

samping itu, persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

membaca permulaan mencapai 71,23% yaitu termasuk kategori tinggi.

Berikut ini data tentang perbandingan kemampuan membaca permulaan

siswa kelas I pada pra tindakan, siklus I dan siklus II.

Tabel 16. Perbandingan Nilai Kemampuan Membaca Permulaan


Siswa pada Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II
Pra
Aspek yang Diamati Siklus I Siklus II
Tindakan
Nilai Rata-rata Kelas 54,45 64,59 74,79
Kategori Kurang Cukup Baik
Jumlah Siswa yang
Mencapai Nilai 5 12 24
Minimal 70
Persentase Siswa
yang Mencapai Nilai 17,24% 41,38% 82,75%
Minimal 70

86
Peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I

dengan menggunakan media kartu kata bergambar dapat dilihat pada

diagram berikut ini.

80
70
60
50
40 Nilai rata-rata
kemampuan membaca
30 permulaan

20
10
0
Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Gambar 5. Diagram peningkatan kemampuan membaca permulaan

Perbandingan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca

permulaan dari pra tindakan, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 17. Perbandingan Skor Aktivitas Siswa pada


Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II.
Aspek yang Pra
Siklus I Siklus II
Diamati Tindakan
Jumlah Skor 386 486 661
Persentase 41,59% 52,37% 71,23%
Kategori Rendah Tinggi Tinggi

Peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca

permulaan menggunakan media kartu kata bergambar dapat dilihat pada

diagram berikut ini.

87
80.00%

70.00%

60.00%

50.00%

40.00% Persentase aktivitas siswa


dalam proses pembelajaran
30.00% membaca permulaan

20.00%

10.00%

0.00%
Kondisi awal Siklus I Siklus II

Gambar 6. Diagram peningkatan persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran


membaca permulaan

B. Pembahasan

1. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan

Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan media kartu kata

bergambar dalam pembelajaran membaca permulaan memberikan

pengaruh positif terhadap peningkatan kemampuan membaca permulaan

dan peningkatan proses pembelajaran membaca permulaan siswa kelas I

SD Negeri Gembongan. Kemampuan siswa dalam membaca permulaan

mengalami peningkatan dengan digunakannya media kartu kata

bergambar.

Pada kondisi awal, nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan

siswa kelas I baru masuk kategori kurang dan siswa yang tuntas atau

mencapai nilai minimal 70 yaitu 17,24% atau sejumlah 5 siswa. Beberapa

penyebabnya adalah rendahnya motivasi dan minat siswa terhadap

pembelajaran membaca permulaan, suasana pembelajaran kurang

menyenangkan dan kurang kondusif, serta belum digunakannya media

88
pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran membaca

permulaan.

Setelah dilakukan tindakan siklus I, kemampuan membaca

permulaan siswa meningkat dari kondisi awal. Pada siklus I, kemampuan

membaca permulaan siswa masuk kategori cukup. Siswa yang tuntas pada

siklus I yaitu 41,38% atau 12 siswa. Beberapa faktor yang menyebabkan

peningkatan kemampuan membaca permulaan tersebut adalah faktor

psikologis siswa (motivasi dan minat) dan faktor eksternal (media

pembelajaran yang bervariasi dan proses pembelajaran yang

menyenangkan). Pada siklus I, siswa lebih termotivasi dalam belajar

membaca karena pembelajaran membaca permulaan menggunakan media

yang menarik. Selain itu, pada siklus I media pembelajaran yang

digunakan juga dapat memudahkan siswa dalam belajar membaca

permulaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Farida Rahim (2008: 19) yang

mengatakan bahwa motivasi merupakan faktor kunci dalam belajar

membaca. Selain itu, Ahmad Susanto (2011: 108) juga menjelaskan

bahwa kartu kata bergambar merupakan salah satu media yang

mengembangkan aspek kemampuan membaca.

Meskipun pada siklus I terdapat peningkatan kemampuan

membaca permulaan pada siswa, namun masih ada beberapa

permasalahan yaitu diantaranya, sebagian besar siswa membaca dengan

intonasi yang kurang tepat, beberapa siswa masih mengeja huruf per

huruf dalam membaca; masih ada siswa yang kesulitan dalam membaca

89
suku-suku tertutup; beberapa siswa masih terbata-bata dalam membaca;

beberapa siswa hanya membaca gambar tidak membaca tulisan dan

beberapa siswa masih malu-malu dalam membaca. Penyebab

permasalahan tersebut diantaranya karena penggunaan kartu kata

bergambar dalam proses pembelajaran membaca permulaan masih kurang

tepat dan bimbingan membaca permulaan terhadap siswa masih kurang.

Pada siklus II, kemampuan membaca permulaan siswa meningkat

dari siklus I. Siswa yang tuntas mencapai 82,75% atau 24 siswa. Pada

siklus II, sebagian besar siswa kelas I sudah dapat membaca dengan

lancar, lafal jelas, intonasi tepat, berani dan sikap yang wajar. Hal ini

karena pada siklus II penggunaan kartu kata bergambar diperbaiki,

bimbingan membaca permulaan terhadap siswa lebih ditingkatkan serta

siswa lebih dimotivasi lagi dengan diberi reward. Setelah dilakukan

tindakan siklus II, kemampuan membaca permulaan siswa kelas I sudah

masuk kategori baik. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan

bahwa kemampuan membaca harus sudah dikuasai oleh siswa sejak

semester satu kelas I SD untuk kelancaran proses pembelajaran dalam

semua bidang studi (Amitya Kumara, dkk. 2014: 57).

Meskipun sebagian besar siswa kelas I sudah dapat membaca

dengan lancar, lafal jelas, intonasi tepat, berani dan sikap yang wajar, ada

5 siswa yang belum mencapai nilai minimal 70. Hal ini karena

kemampuan membaca permulaan dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya fisiologis, intelektual, lingkungan dan psikologis (Lamb dan

90
Arnold, dalam Farida Rahim, 2008: 16). Kelima siswa tersebut dilihat

dari faktor fisiologis dan intelektual masuk kategori normal. Dilihat dari

faktor psikologis, kelima siswa tersebut selama proses pembelajaran

membaca permulaan sering kurang memperhatikan, kurang antusias dan

kurang berminat. Faktor lingkungan siswa tidak teramati oleh peneliti.

2. Peningkatan Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran membaca permulaan di kelas I mengalami

peningkatan dari kondisi awal. Persentase aktivitas siswa pada kondisi

awal sebesar 41,59% yaitu masuk dalam kategori rendah. Salah satu

faktor penyebabnya adalah belum digunakannya media pembelajaran

yang menarik dalam proses pembelajaran membaca permulaan.

Pada siklus I, aktivitas siswa meningkat dari kondisi awal.

Persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 52,37% yaitu masuk

kategori tinggi. Namun demikian, pada siklus I sebagian besar siswa

masih belum berani menyampaikan pendapat maupun pertanyaan. Hal ini

terjadi karena pada siklus I, siswa masih kurang dimotivasi untuk berani

berpendapat. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 42) motivasi adalah

tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Pada

siklus II, siswa lebih dimotivasi dengan diberi reward berupa stiker bagi

siswa yang aktif bertanya maupun berpendapat selama proses

pembelajaran. Pada siklus II, siswa sudah lebih berani berpendapat dan

bertanya. Persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca

permulaan pada siklus II sebesar 71,23%. Hal ini sesuai dengan pendapat

91
Ahmad Susanto (2014: 17-18) yang menyatakan bahwa suasana

pengajaran yang tenang, terjadinya dialog yang kritis antara siswa dengan

guru, dan menumbuhkan suasana yang aktif di antara siswa tentunya akan

memberikan nilai lebih pada proses pengajaran.

3. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu penilaian kemampuan

membaca permulaan hanya dilakukan di pertemuan terakhir (pertemuan

ke-3) pada setiap siklus dan hasil penelitian belum maksimal, karena

siswa yang mencapai nilai minimal 70 belum mencapai 100%.

92
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan terdapat peningkatan

proses pembelajaran membaca permulaan dan peningkatan kemampuan

membaca permulaan menggunakan media kartu kata bergambar sebagai

berikut.

1. Proses pembelajaran membaca permulaan menggunakan media kartu kata

bergambar dilaksanakan dengan langkah-langkah: siswa mengamati kartu

kata bergambar, bertanya jawab tentang kartu kata bergambar, membaca

kartu kata bergambar, bermain estafet kartu kata bergambar, membaca

dengan metode SAS dan diskusi kelompok. Pada siklus I, sebagian besar

siswa belum berani menyampaikan pendapat dan pertanyaan. Pada siklus

II, siswa lebih berani dan aktif menyampaikan pendapat dan pertanyaan

karena lebih dimotivasi oleh guru.

Penggunaan media kartu kata bergambar dapat meningkatkan proses

pembelajaran membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri Gembongan,

terbukti persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca

permulaan meningkat dari kondisi awal sebesar 41,59%, pada siklus I

menjadi 52,37%, dan pada siklus II menjadi 71,23%).

2. Penggunaan media kartu kata bergambar dapat meningkatkan kemampuan

membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri Gembongan, terbukti pada

kondisi awal, siswa yang tuntas 17,24% atau sejumlah 5 siswa, pada

93
siklus I, siswa yang tuntas 41,38% atau 12 siswa dan pada siklus II, siswa

yang tuntas 82,75% atau 24 siswa.

B. Saran

1. Siswa kelas I hendaknya giat belajar membaca permulaan menggunakan

media kartu kata bergambar.

2. Guru kelas I sebaiknya menggunakan media kartu kata bergambar dalam

pembelajaran membaca permulaan agar siswa berminat dan antusias

dalam mengikuti proses pembelajaran serta kemampuan membaca

permulaan siswa meningkat.

3. Pihak sekolah hendaknya menyediakan media kartu kata bergambar

untuk menunjang proses pembelajaran membaca permulaan di kelas I.

94
DAFTAR PUSTAKA

Acep Yonny, dkk. (2012). Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:


Familia.

Ahmad Susanto. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam


Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana Perdana Media Group.

_____. (2014). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:


Kencana Prenadamedia Group.

Amitya Kumara, dkk. (2014). Kesulitan Berbahasa pada Anak. Yogyakarta: PT


Kanisius.

Apriana Dewi, Siti Zulaikha, dan Wayan Sujana. (2014). Penerapan Metode
Tanya Jawab Berbantuan Media Kartu Kata Bergambar untuk
Mengembangkan Kemampuan Berbahasa Lisan Anak. Jurnal
Universitas Pendidikan Ganesha . Hlm. 4.

Arief S. Sadiman, dkk. (2006). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan,


dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Azhar Arsyad. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Dadan Djuanda. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Komunikatif dan


Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas.

Dalman. (2014). Keterampilan Membaca. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Darmiyati Zuchdi dan Budiasih. (1996/1997). Pendidikan Bahasa dan Sastra


Indonesia di Kelas Rendah. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka


Cipta.

Didik Komaidi dan Wahyu Wijayati. (2011). Panduan Lengkap PTK Penelitian
Tindakan Kelas. Yogyakarta: Sabda Media.

Farida Rahim. (2008). Pengajaran Membaca Di Sekolah Dasar . Jakarta: Bumi


Aksara.

Henry Guntur Tarigan. (2008). Membaca sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa. Bandung: Angkasa.

M. S. Gumelar. (2015). Elemen dan Prinsip Menggambar. Jakarta: An1mage.

95
Muhammad Rohmadi dan Aninditya Sri Nugraheni. (2011). Belajar Bahasa
Indonesia: Upaya Terampil Berbicara dan Menulis Karya Ilmiah.
Surakarta: Cakrawala Media.

Pardjono, dkk. (2007). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:


Lembaga Penelitian UNY.

Puji Santosa. (2007). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD . Jakarta:


Universitas Terbuka.

Purwanto. (2012). Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Rita Eka Izzaty. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: Uny Press.

Sabarti Akhadiah M.K., dkk. (1992/1993). Bahasa Indonesia 1. Jakarta:


Depdikbud.

_____. (1992/1993). Bahasa Indonesia 3. Jakarta: Depdikbud.

Saleh Abbas. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah


Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Soenjono Dardjowidjojo. (2005). Psikoloinguistik. Jakarta: Yayasan Obor


Indonesia.

Sugihartono, dkk. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Uny Press.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Wardani. (1995). Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Anak Berkesulitan


Belajar . Jakarta: Depdikbud.

Wina Sanjaya. (2011). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:


Kencana Prenada Media Group.

96
LAMPIRAN

97
Lampiran 1

LEMBAR PENILAIAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN

Hari/tanggal :
Siklus/pertemuan :
Nama :
Tulislah skor hasil perolehan siswa pada kolom hasil sesuai dengan kriteria skor yang sudah ada!
Aspek yang
Deskripsi Skor Hasil
Dinilai
Mengucapkan lafal dengan sangat jelas. 25
Mengucapkan lafal dengan jelas tetapi terbata-bata. 20
Kejelasan lafal Mengucapkan lafal dengan kurang jelas dan terbata-
10
bata.
Mengucapkan lafal dengan tidak jelas. 5
Mengucapkan kata dan kalimat dengan nada, irama
25
dan jeda yang sangat tepat.
Mengucapkan kata dan kalimat dengan nada, irama
20
Ketepatan atau jeda dengan tepat.
intonasi Mengucapkan kata dan kalimat dengan nada, irama
10
dan jeda dengan kurang tepat.
Mengucapkan kata dan kalimat dengan nada, irama
5
atau jeda dengan tidak tepat.
Membaca dengan sangat berani dan atas kemauan
20
sendiri.
Membaca atas kemauan sendiri tetapi ragu-ragu. 15
Keberanian
Membaca dengan ragu-ragu dan bukan kemauan
10
sendiri.
Tidak berani dan perlu dipaksa untuk membaca. 5
Mengucapkan kata dan kalimat dengan sangat lancar. 20
Mengucapkan kata dan kalimat dengan lancar dan
15
sedikit dibantu oleh guru.
Kelancaran Mengucapkan kata dan kalimat dibantu oleh guru dan
10
kurang lancar.
Mengucapkan kata dan kalimat dengan bantuan guru
5
dan tidak lancar.
Posisi tubuh tegak, jarak wajah dengan bacaan tidak
10
terlalu dekat dan tidak terlalu jauh.
Posisi tubuh tegak, tetapi jarak wajah dengan bacaan
8
Kewajaran terlalu dekat atau terlalu jauh.
sikap Posisi tubuh kurang tegak, dan jarak wajah dengan
6
bacaan terlalu dekat atau terlalu jauh.
Posisi tubuh tidak tegak, dan jarak wajah dengan
5
bacaan terlalu dekat atau terlalu jauh.
Jumlah skor

98
Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PROSES


PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN

Hari/tanggal :
Siklus/pertemuan :
Nama :
Berilah tanda cek (√) pada kolom, sesuai dengan kondisi sebenarnya!
Skor
No. Aspek yang diamati
4 3 2 1
1 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru
2 Siswa berminat dalam pembelajaran membaca
permulaan
3 Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
4 Siswa bersemangat dalam melaksanakan tugas dari guru
5 Siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran
6 Siswa berani mengeluarkan pendapat
7 Siswa berani bertanya tentang hal yang belum jelas
8 Interaksi positif antara siswa dengan guru
Jumlah skor

Sentolo, 2016
Pengamat

Mustatiroh
NIM. 12108241152

99
Lampiran 3

Tabel 3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran


Membaca Permulaan Kondisi Awal

No Nama Skor Tiap Butir Skor


B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 Siswa
1 Adn 2 2 3 2 2 2 2 2 17
2 Ahm 1 2 2 2 1 1 2 2 13
3 Alf 2 2 1 2 1 1 2 2 13
4 Ans 2 2 3 2 1 1 2 2 15
5 Arb 2 2 2 2 2 1 2 2 15
6 Arf 1 2 1 1 2 2 3 1 13
7 Ars 1 1 1 1 1 2 2 1 10
8 Ary 1 2 1 2 2 1 1 2 12
9 Aul 2 2 2 2 1 1 1 2 13
10 Avr 1 3 2 1 1 1 1 2 12
11 Bnt 2 2 3 2 1 2 2 2 16
12 Carl 2 2 2 2 2 1 2 2 15
13 Dnn 2 2 2 2 1 1 1 2 13
14 Des 2 2 2 2 1 1 1 2 13
15 Din 3 2 2 1 1 1 1 1 12
16 Dzi 1 2 1 2 2 1 1 2 12
17 Fau 1 2 2 2 1 2 2 2 14
18 Fri 2 2 2 2 2 1 2 2 15
19 Irf 1 1 2 2 2 1 1 2 12
20 Izz 2 2 2 2 2 1 1 2 14
21 Kha 1 2 1 1 1 2 2 1 11
22 Khi 2 2 2 2 2 1 2 2 15
23 Luq 2 1 2 2 2 1 2 2 14
24 Mud 2 1 1 1 2 1 1 2 11
25 Nim 2 2 2 2 1 1 1 1 12
26 Nin 2 1 3 2 3 2 2 2 17
27 Rad 2 2 2 1 1 1 1 2 12
28 Ferd 1 1 1 1 1 1 2 2 10
29 Tal 3 2 2 2 2 1 1 2 15
Jumlah Skor 386
Persentase (%) 41,59

100
Lampiran 4

Tabel 4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran


Membaca Permulaan pada Siklus I

No Nama Skor Tiap Butir Skor


B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 Siswa
1 Adn 2 2 3 2 3 2 2 2 18
2 Ahm 2 3 3 2 2 1 2 2 17
3 Alf 2 3 2 2 2 1 2 2 16
4 Ans 3 3 3 2 2 1 2 2 18
5 Arb 3 2 3 3 3 1 2 2 19
6 Arf 2 3 1 2 2 2 3 3 18
7 Ars 1 2 2 2 2 2 2 1 14
8 Ary 2 3 1 2 2 1 2 2 15
9 Aul 2 2 2 2 1 1 2 2 14
10 Avr 2 2 2 1 1 1 2 2 13
11 Bnt 3 3 2 3 3 2 3 2 21
12 Carl 3 3 2 2 3 1 2 2 18
13 Dnn 2 3 3 3 2 1 2 2 18
14 Des 3 3 3 3 2 2 2 2 20
15 Din 3 2 2 2 1 1 1 1 13
16 Dzi 2 2 2 3 2 1 2 2 16
17 Fau 1 2 2 3 2 2 2 2 16
18 Fri 2 2 2 3 3 1 2 2 17
19 Irf 1 3 2 2 2 1 2 2 15
20 Izz 3 3 2 3 2 1 1 2 17
21 Kha 2 2 1 1 2 2 2 2 14
22 Khi 2 3 3 2 3 1 2 2 18
23 Luq 3 3 2 3 3 2 2 3 21
24 Mud 2 2 2 2 2 1 2 2 15
25 Nim 3 3 2 3 2 1 1 2 17
26 Nin 3 3 3 3 2 2 2 2 20
27 Rad 3 2 3 2 2 1 2 2 17
28 Ferd 1 1 1 2 1 1 2 2 11
29 Tal 3 3 2 3 3 2 2 2 20
Jumlah Skor 486
Persentase (%) 52,37

101
Lampiran 5

Tabel 5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran


Membaca Permulaan pada Siklus II

No Nama Skor Tiap Butir Skor


B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 Siswa
1 Adn 3 4 4 3 3 3 3 3 26
2 Ahm 3 3 4 4 3 2 2 2 23
3 Alf 2 3 2 2 2 1 2 2 16
4 Ans 4 4 3 3 2 2 2 3 23
5 Arb 3 3 3 3 3 2 2 2 21
6 Arf 2 4 3 3 4 4 3 4 27
7 Ars 2 3 3 3 2 3 2 2 20
8 Ary 2 3 3 3 3 2 2 2 20
9 Aul 3 3 3 3 2 2 2 3 21
10 Avr 3 3 3 2 2 1 3 3 20
11 Bnt 3 4 2 3 3 4 3 3 25
12 Carl 3 4 3 3 3 2 2 3 23
13 Dnn 3 4 4 3 4 2 2 2 24
14 Des 4 4 4 3 3 3 2 3 26
15 Din 4 3 3 3 3 3 2 2 23
16 Dzi 2 4 3 3 3 3 4 3 25
17 Fau 2 3 3 3 3 2 4 3 23
18 Fri 3 3 3 3 3 2 2 3 22
19 Irf 2 3 3 3 3 1 3 3 21
20 Izz 3 2 3 3 2 2 4 3 22
21 Kha 3 2 2 2 3 3 3 2 20
22 Khi 3 3 3 3 3 2 3 3 23
23 Luq 3 3 3 3 4 2 3 4 25
24 Mud 3 3 3 3 3 2 3 3 23
25 Nim 4 3 3 3 3 2 2 3 23
26 Nin 4 3 3 4 4 2 4 3 27
27 Rad 3 3 3 2 3 2 3 2 21
28 Ferd 3 2 2 3 3 2 4 2 21
29 Tal 4 3 3 4 4 3 3 3 27
Jumlah Skor 661
Persentase (%) 71,23

102
Lampiran 6

Tabel 6. Perbandingan Skor Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses


Pembelajaran Membaca Permulaan

No. Nama Skor Awal Skor Siklus I Skor Siklus II


1 Adn 17 18 26
2 Ahm 13 17 23
3 Alf 13 16 16
4 Ans 15 18 23
5 Arb 15 19 21
6 Arf 13 18 27
7 Ars 10 14 20
8 Ary 12 15 20
9 Aul 13 14 21
10 Avr 12 13 20
11 Bnt 16 21 25
12 Carl 15 18 23
13 Dnn 13 18 24
14 Des 13 20 26
15 Din 12 13 23
16 Dzi 12 16 25
17 Fau 14 16 23
18 Fri 15 17 22
19 Irf 12 15 21
20 Izz 14 17 22
21 Kha 11 14 20
22 Khi 15 18 23
23 Luq 14 21 25
24 Mud 11 15 23
25 Nim 12 17 23
26 Nin 17 20 27
27 Rad 12 17 21
28 Ferd 10 11 21
29 Tal 15 20 27
Jumlah Skor 386 486 661
Persentase (%) 41,59 52,37 71,23

103
Lampiran 7

Tabel 7. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Proses


Pembelajaran Membaca Permulaan

Jumlah Skor
No. Aspek yang Diamati Siklus Siklus
Awal
I II
1 Siswa memperhatikan penjelasan dari guru 50 66 86
2 Siswa berminat dalam pembelajaran 53 73 92
membaca permulaan
3 Siswa antusias dalam mengikuti 54 63 87
pembelajaran
4 Siswa bersemangat dalam melaksanakan 50 68 86
tugas dari guru
5 Siswa terlibat aktif selama proses 44 62 86
pembelajaran
6 Siswa berani mengeluarkan pendapat 36 39 66
7 Siswa berani bertanya tentang hal yang 46 57 79
belum jelas
8 Interaksi positif antara siswa dengan guru 53 58 79
Jumlah Skor 386 486 661
Persentase (%) 41,59 52,37 71,23

104
Lampiran 8

Tabel 8. Hasil Penilaian Peneliti terhadap Kemampuan Membaca Permulaan


Siswa Kelas I Kondisi Awal

Skor Tiap Butir


No Nama Nilai
B1 B2 B3 B4 B5
1 Adn 10 10 10 10 10 50
2 Ahm 10 5 10 5 10 40
3 Alf 10 10 10 10 10 50
4 Ans 10 10 15 15 10 60
5 Arb 10 5 10 10 10 45
6 Arf 20 20 10 15 10 75
7 Ars 10 5 5 10 10 40
8 Ary 10 5 10 5 10 40
9 Aul 20 10 10 15 10 65
10 Avr 10 10 5 5 10 40
11 Bnt 20 10 10 15 10 65
12 Carl 10 10 10 10 10 50
13 Dnn 10 10 10 10 8 48
14 Des 10 5 10 5 10 40
15 Din 20 20 10 20 6 76
16 Dzi 10 5 10 10 10 45
17 Fau 10 5 10 10 10 45
18 Fri 20 10 10 15 10 65
19 Irf 10 10 10 10 8 48
20 Izz 10 10 5 5 10 40
21 Kha 20 10 10 10 10 60
22 Khi 20 10 10 10 8 58
23 Luq 20 20 15 15 8 78
24 Mud 10 10 10 10 10 50
25 Nim 20 10 10 15 8 63
26 Nin 20 10 10 15 10 65
27 Rad 20 5 10 10 8 53
28 Ferd 10 10 5 5 10 40
29 Tal 20 20 10 20 8 78
Jumlah 410 290 280 320 272 1572
Nilai
Rerata Nilai 54,21

105
Lampiran 9

Tabel 9. Hasil Penilaian Guru terhadap Kemampuan Membaca Permulaan


Siswa Kelas I Kondisi Awal

Skor Tiap Butir


No Nama Nilai
B1 B2 B3 B4 B5
1 Adn 10 10 10 10 10 50
2 Ahm 10 5 10 5 10 40
3 Alf 10 10 10 10 10 50
4 Ans 10 10 15 15 10 60
5 Arb 10 5 10 10 10 45
6 Arf 20 20 10 15 10 75
7 Ars 10 5 10 5 10 40
8 Ary 10 5 10 5 10 40
9 Aul 20 10 10 15 8 63
10 Avr 10 10 5 5 10 40
11 Bnt 20 20 10 15 10 75
12 Carl 10 10 10 10 10 50
13 Dnn 10 10 10 10 8 48
14 Des 10 5 10 5 10 40
15 Din 20 20 10 20 8 78
16 Dzi 10 5 10 10 10 45
17 Fau 10 5 10 10 10 45
18 Fri 20 10 10 15 10 65
19 Irf 10 10 10 10 8 48
20 Izz 10 10 5 5 10 40
21 Kha 20 10 10 10 10 60
22 Khi 20 10 10 10 8 58
23 Luq 20 20 15 15 8 78
24 Mud 10 10 10 10 10 50
25 Nim 20 10 10 15 8 63
26 Nin 20 10 10 15 10 65
27 Rad 20 5 10 10 10 55
28 Ferd 10 10 5 5 10 40
29 Tal 20 20 10 20 8 78
Jumlah 1584
410 300 285 315 274
Nilai
Rerata Nilai 54,62

106
Lampiran 10

Tabel 10. Hasil Penilaian Peneliti terhadap Kemampuan Membaca


Permulaan Siswa Kelas I Siklus I

Skor Tiap Butir


No Nama Nilai
B1 B2 B3 B4 B5
1 Adn 20 10 10 15 10 65
2 Ahm 10 10 10 10 10 50
3 Alf 10 10 15 10 10 55
4 Ans 20 10 15 15 10 70
5 Arb 20 10 15 15 8 68
6 Arf 20 20 15 15 8 78
7 Ars 10 5 15 10 10 50
8 Ary 10 5 15 10 10 50
9 Aul 20 20 15 15 8 78
10 Avr 10 10 15 15 10 60
11 Bnt 20 20 15 20 10 85
12 Carl 10 10 15 15 10 60
13 Dnn 10 10 10 15 8 53
14 Des 10 10 10 10 10 50
15 Din 20 25 10 20 8 83
16 Dzi 10 10 10 15 10 55
17 Fau 20 10 15 10 8 63
18 Fri 20 20 10 10 10 70
19 Irf 10 10 15 15 8 58
20 Izz 10 10 10 10 10 50
21 Kha 20 10 15 15 10 70
22 Khi 20 20 15 10 8 73
23 Luq 20 20 15 20 10 85
24 Mud 20 10 15 10 10 65
25 Nim 20 20 10 15 10 75
26 Nin 20 10 20 15 10 75
27 Rad 20 10 10 10 10 60
28 Ferd 10 10 10 10 10 50
29 Tal 20 15 15 20 10 80
Jumlah
460 370 385 395 274 1884
Nilai
Rerata Nilai 64,97

107
Lampiran 11

Tabel 11. Hasil Penilaian Guru terhadap Kemampuan Membaca Permulaan


Siswa Kelas I Siklus I

Skor Tiap Butir


No Nama Nilai
B1 B2 B3 B4 B5
1 Adn 20 10 10 10 10 60
2 Ahm 10 10 10 10 10 50
3 Alf 10 10 15 10 10 55
4 Ans 20 10 15 15 10 70
5 Arb 20 5 15 15 10 65
6 Arf 20 20 10 15 10 75
7 Ars 10 5 15 10 10 50
8 Ary 10 5 15 10 10 50
9 Aul 20 20 10 15 8 73
10 Avr 10 10 10 10 10 50
11 Bnt 20 20 15 20 10 85
12 Carl 10 10 15 10 10 55
13 Dnn 10 10 10 15 8 53
14 Des 10 10 15 10 10 55
15 Din 25 20 10 20 10 85
16 Dzi 10 10 10 15 10 55
17 Fau 20 10 10 10 8 58
18 Fri 20 20 10 10 10 70
19 Irf 10 10 15 15 8 58
20 Izz 10 10 10 5 10 45
21 Kha 20 10 15 15 10 70
22 Khi 20 20 15 10 8 73
23 Luq 20 20 15 20 10 85
24 Mud 20 10 15 10 10 65
25 Nim 20 20 10 15 8 73
26 Nin 20 10 15 15 10 70
27 Rad 20 10 10 10 10 60
28 Ferd 10 10 10 10 10 50
29 Tal 20 20 15 20 10 85
Jumlah
465 365 365 375 278 1848
Nilai
Rerata Nilai 63,72

108
Lampiran 12

Tabel 12. Hasil Penilaian Peneliti terhadap Kemampuan Membaca


Permulaan Siswa Kelas I Siklus II

Skor Tiap Butir


No Nama Nilai
B1 B2 B3 B4 B5
1 Adn 20 20 15 10 10 75
2 Ahm 20 20 10 10 10 70
3 Alf 10 20 15 15 10 70
4 Ans 20 20 15 20 10 85
5 Arb 20 10 15 15 10 70
6 Arf 25 20 10 20 10 85
7 Ars 10 10 20 10 10 60
8 Ary 10 10 15 10 10 55
9 Aul 25 20 15 15 8 83
10 Avr 20 10 15 15 10 70
11 Bnt 25 20 15 20 10 90
12 Carl 20 10 15 15 10 70
13 Dnn 10 20 15 15 10 70
14 Des 20 10 15 10 10 65
15 Din 25 25 15 20 10 95
16 Dzi 20 10 20 15 10 75
17 Fau 25 10 15 15 8 73
18 Fri 20 20 15 15 10 80
19 Irf 20 10 15 15 10 70
20 Izz 10 10 10 15 10 55
21 Kha 20 10 15 20 10 75
22 Khi 25 20 15 10 10 80
23 Luq 20 20 20 20 10 90
24 Mud 20 10 15 20 10 75
25 Nim 20 20 10 20 10 80
26 Nin 20 10 20 15 10 75
27 Rad 20 20 10 15 10 75
28 Ferd 10 10 15 15 10 60
29 Tal 20 20 20 20 10 90
Jumlah
550 445 435 450 286 2166
Nilai
Rerata Nilai 74,69

109
Lampiran 13

Tabel 13. Hasil Penilaian Guru terhadap Kemampuan Membaca Permulaan


Siswa Kelas I Siklus II

Skor Tiap Butir


No Nama Nilai
B1 B2 B3 B4 B5
1 Adn 20 20 15 10 10 75
2 Ahm 20 20 10 10 10 70
3 Alf 10 20 15 15 10 70
4 Ans 20 20 15 20 10 85
5 Arb 20 10 15 15 10 70
6 Arf 25 20 10 20 10 85
7 Ars 10 10 20 10 10 60
8 Ary 20 10 15 10 10 65
9 Aul 20 20 15 15 8 78
10 Avr 20 10 15 15 10 70
11 Bnt 25 25 15 20 10 95
12 Carl 20 10 20 15 10 75
13 Dnn 10 20 15 15 10 70
14 Des 10 10 15 15 10 60
15 Din 25 20 15 20 10 90
16 Dzi 20 10 15 15 10 70
17 Fau 20 10 15 15 10 70
18 Fri 20 20 15 15 10 80
19 Irf 20 10 15 15 10 70
20 Izz 10 10 10 15 10 55
21 Kha 20 10 15 20 10 75
22 Khi 25 20 15 10 10 80
23 Luq 20 20 20 20 10 90
24 Mud 20 10 15 20 10 75
25 Nim 20 20 10 20 10 80
26 Nin 20 10 20 15 10 75
27 Rad 20 20 10 15 10 75
28 Ferd 10 20 10 15 10 65
29 Tal 20 20 20 20 10 90
Jumlah
540 455 430 455 288 2168
Nilai
Rerata Nilai 74,76

110
Lampiran 14

Tabel 14. Konversi Penilaian Guru dan Peneliti terhadap Kemampuan


Membaca Permulaan Siswa Kelas I Kondisi Awal

Na Skor Tiap Butir


No Nilai Keterangan
ma B1 B2 B3 B4 B5
1 Adn 10 10 10 10 10 50 Kurang
2 Ahm 10 5 10 5 10 40 Kurang
3 Alf 10 10 10 10 10 50 Kurang
4 Ans 10 10 15 15 10 60 Cukup
5 Arb 10 5 10 10 10 45 Kurang
6 Arf 20 20 10 15 10 75 Baik
7 Ars 10 5 8 8 10 41 Kurang
8 Ary 10 5 10 5 10 40 Kurang
9 Aul 20 10 10 15 9 64 Cukup
10 Avr 10 10 5 5 10 40 Kurang
11 Bnt 20 15 10 15 10 70 Baik
12 Carl 10 10 10 10 10 50 Kurang
13 Dnn 10 10 10 10 8 48 Kurang
14 Des 10 5 10 5 10 40 Kurang
15 Din 20 20 10 20 7 77 Baik
16 Dzi 10 5 10 10 10 45 Kurang
17 Fau 10 5 10 10 10 45 Kurang
18 Fri 20 10 10 15 10 65 Cukup
19 Irf 10 10 10 10 8 48 Kurang
20 Izz 10 10 5 5 10 40 Kurang
21 Kha 20 10 10 10 10 60 Cukup
22 Khi 20 10 10 10 8 58 Cukup
23 Luq 20 20 15 15 8 78 Baik
24 Mud 10 10 10 10 10 50 Kurang
25 Nim 20 10 10 15 8 63 Cukup
26 Nin 20 10 10 15 10 65 Cukup
27 Rad 20 5 10 10 9 54 Kurang
28 Ferd 10 10 5 5 10 40 Kurang
29 Tal 20 20 10 20 8 78 Baik
Jumlah
410 295 283 318 273 1579
Nilai
Rerata Nilai 54,45 Kurang

111
Lampiran 15

Tabel 15. Konversi Penilaian Guru dan Peneliti terhadap Kemampuan


Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus I

Skor Tiap Butir


No Nama Nilai Keterangan
B1 B2 B3 B4 B5
1 Adn 20 10 10 13 10 63 Cukup
2 Ahm 10 10 10 10 10 50 Kurang
3 Alf 10 10 15 10 10 55 Cukup
4 Ans 20 10 15 15 10 70 Baik
5 Arb 20 8 15 15 9 67 Cukup
6 Arf 20 20 13 15 9 77 Baik
7 Ars 10 5 15 10 10 50 Kurang
8 Ary 10 5 15 10 10 50 Kurang
9 Aul 20 20 13 15 8 76 Baik
10 Avr 10 10 13 13 10 56 Cukup
11 Bnt 20 20 15 20 10 85 Sangat baik
12 Carl 10 10 15 13 10 58 Cukup
13 Dnn 10 10 10 15 8 53 Kurang
14 Des 10 10 13 10 10 53 Kurang
15 Din 23 23 10 20 9 85 Sangat baik
16 Dzi 10 10 10 15 10 55 Cukup
17 Fau 20 10 13 10 8 61 Cukup
18 Fri 20 20 10 10 10 70 Baik
19 Irf 10 10 15 15 8 58 Cukup
20 Izz 10 10 10 8 10 48 Kurang
21 Kha 20 10 15 15 10 70 Baik
22 Khi 20 20 15 10 8 73 Baik
23 Luq 20 20 15 20 10 85 Sangat baik
24 Mud 20 10 15 10 10 65 Cukup
25 Nim 20 20 10 15 9 74 Baik
26 Nin 20 10 18 15 10 73 Baik
27 Rad 20 10 10 10 10 60 Cukup
28 Ferd 10 10 10 10 10 50 Kurang
29 Tal 20 18 15 20 10 83 Sangat baik
Jumlah Nilai 463 369 378 387 276 1873
Rerata Nilai 64,59 Cukup

112
Lampiran 16

Tabel 16. Konversi Penilaian Guru dan Peneliti terhadap Kemampuan


Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus II

Skor Tiap Butir Keterangan


No Nama Nilai
B1 B2 B3 B4 B5
1 Adn 20 20 15 10 10 75 Baik
2 Ahm 20 20 10 10 10 70 Baik
3 Alf 10 20 15 15 10 70 Baik
4 Ans 20 20 15 20 10 85 Sangat baik
5 Arb 20 10 15 15 10 70 Baik
6 Arf 25 20 10 20 10 85 Sangat baik
7 Ars 10 10 20 10 10 60 cukup
8 Ary 15 10 15 10 10 60 cukup
9 Aul 23 20 15 15 8 81 Baik
10 Avr 20 10 15 15 10 70 Baik
11 Bnt 25 23 15 20 10 93 Sangat baik
12 Carl 20 10 18 15 10 73 Baik
13 Dnn 10 20 15 15 10 70 Baik
14 Des 15 10 15 13 10 63 cukup
15 Din 25 23 15 20 10 93 Sangat baik
16 Dzi 20 10 18 15 10 73 Baik
17 Fau 23 10 15 15 9 72 Baik
18 Fri 20 20 15 15 10 80 Baik
19 Irf 20 10 15 15 10 70 Baik
20 Izz 10 10 10 13 10 53 Kurang
21 Kha 20 10 15 20 10 75 Baik
22 Khi 25 20 15 10 10 80 Baik
23 Luq 20 20 20 20 10 90 Sangat baik
24 Mud 20 10 15 20 10 75 Baik
25 Nim 20 20 10 20 10 80 Baik
26 Nin 20 10 20 15 10 75 Baik
27 Rad 20 20 10 15 10 75 Baik
28 Ferd 10 15 13 15 10 63 cukup
29 Tal 20 20 20 20 10 90 Sangat baik
Jumlah 546 451 434 451 287 2169
Nilai
Rerata Nilai 74,79 Baik

113
Lampiran 17

Tabel 17. Perubahan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I


Sebelum dan Sesudah Diberi Tindakan

Hasil
No. Nama Siswa
Awal Siklus I Siklus II
1 Adn 50 63 75
2 Ahm 40 50 70
3 Alf 50 55 70
4 Ans 60 70 85
5 Arb 45 67 70
6 Arf 75 77 85
7 Ars 41 50 60
8 Ary 40 50 60
9 Aul 64 76 81
10 Avr 40 56 70
11 Bnt 70 85 93
12 Carl 50 58 73
13 Dnn 48 53 70
14 Des 40 53 63
15 Din 77 85 93
16 Dzi 45 55 73
17 Fau 45 61 72
18 Fri 65 70 80
19 Irf 48 58 70
20 Izz 40 48 53
21 Kha 60 70 75
22 Khi 58 73 80
23 Luq 78 85 90
24 Mud 50 65 75
25 Nim 63 74 80
26 Nin 65 73 75
27 Rad 54 60 75
28 Ferd 40 50 63
29 Tal 78 83 90
Jumalah Nilai 1579 1873 2169
Rerata Nilai 54,45 64,59 74,79

114
Lampiran 18

Tabel 18. Rekapitulasi Hasil Penilaian Peneliti dan Guru terhadap


Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Kondisi Awal

Skor Jumlah Persentase


No Aspek yang Dinilai
Maksimal Skor (%)
1 Kejelasan lafal 729 410 56,24
2 Ketepatan intonasi 729 295 40,47
3 Keberanian 580 283 48,79
4 Kelancaran 580 318 54,83
5 Kewajaran sikap 290 273 94,14

115
Lampiran 19

Tabel 19. Rekapitulasi Hasil Penilaian Peneliti dan Guru terhadap


Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus I

Jumlah
Skor Persentase
No Aspek yang Dinilai Skor
Maksimal (%)
Siklus I
1 Kejelasan lafal 729 463 63,51
2 Ketepatan intonasi 729 369 50,61
3 Keberanian 580 378 65,17
4 Kelancaran 580 387 66,72
5 Kewajaran sikap 290 276 95,17

116
Lampiran 20

Tabel 20. Rekapitulasi Hasil Penilaian Peneliti dan Guru terhadap


Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I Siklus II

Jumlah
Skor Persentase
No Aspek yang Dinilai Skor
Maksimal (%)
Siklus II
1 Kejelasan lafal 729 546 74,90
2 Ketepatan intonasi 729 451 61,87
3 Keberanian 580 434 74,83
4 Kelancaran 580 451 77,76
5 Kewajaran sikap 290 287 98,97

117
Lampiran 21. Catatan Lapangan

CATATAN LAPANGAN 1

Hari, tanggal : Rabu, 20 Januari 2016


Tempat : Ruang kelas I
Waktu : 07.15 – 08.25 WIB
Hasil :
Peneliti bersama guru memasuki kelas setelah siswa selesai membaca iqro
selama 15 menit. Sebelum memulai pembelajaran, para siswa ditempel nama
identitas oleh peneliti. Setelah semua siswa ditempel nama identitas, pembelajaran
dimulai. Siswa membuka buku paket Bahasa Indonesia pada halaman tertentu.
Siswa diminta untuk menyimak contoh cara membaca dari guru. Beberapa siswa
memperhatikan dan menyimak yang dibaca guru, namun sebagian besar siswa
kurang memperhatikan. Ada beberapa siswa yang ngobrol dengan teman
sebangkunya. Ada juga yang berjalan-jalan di dalam kelas. Serta ada siswa yang
tiduran di kursi sambil bermain sendiri. Setelah guru selesai mencontohkan, siswa
diminta untuk menirukan guru dalam membaca secara klasikal. Ada beberapa
yang menirukan guru membaca, ada juga yang sibuk bermain atau ngobrol
dengan siswa di sampingnya. Selanjutnya, siswa diminta maju membaca secara
individu. Pada saat siswa maju membaca secara individu, guru melakukan
penilaian terhadap kemampuan membaca permulaan siswa. Setelah semua siswa
maju membaca, dilanjutkan pembelajaran matematika. Peneliti ijin pada guru
kelas I untuk mengakhiri observasi.

Refleksi:
- Pembelajaran hanya menggunakan buku teks
- Siswa kurang berminat dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran
- Siswa mengobrol dengan temannya atau bermain sendiri saat
pembelajaran membaca sedang berlangsung.

118
CATATAN LAPANGAN 2

Hari, tanggal : Rabu, 27 Januari 2016


Tempat : Ruang kelas I
Waktu : 09.15 – 11.35 WIB
Hasil :
Pembelajaran dimulai pukul 09.15 WIB. Sebelum pembelajaran dimulai,
semua siswa kelas I ditempel nama identitas oleh peneliti. Pembelajaran diawali
dengan bernyanyi bersama. Siswa menyanyikan lagu “Dua Mata Saya” sambil
memegangi bagian tubuh masing-masing sesuai lirik lagu yang dinyanyikan.
Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa tentang lagu “Dua Mata Saya”.
Selanjutnya, guru menyampaikan tema, subtema dan tujuan pembelajaran pada
siswa.
Kegiatan inti diawali dengan penjelasan guru tentang bagian-bagian tubuh
manusia melalui peragaan tubuh secara langsung. Misalnya, guru menyebutkan
“Telinga” sambil memegangi kedua telingannya. Selanjutnya, siswa bertanya
jawab dengan guru tentang bagian-bagian tubuh manusia dan fungsinya,
kemudian, siswa mengamati salah satu kartu kata bergambar yang ditunjukkan
oleh guru. Guru bertanya pada siswa “Ini gambar apa, anak-anak?”. Siswa
menjawab “Mata”. Siswa membaca kata “mata” pada kartu kata bergambar
tersebut dengan bimbingan guru. Setelah itu, guru mencontohkan sikap yang
benar saat membaca pada siswa. Lalu, siswa diminta untuk maju membaca kartu
kata bergambar dengan sikap yang benar.
Siswa berebut untuk menempel kartu kata bergambar pada papan flanel.
Kegiatan selanjutnya yaitu tanya jawab tentang gambar-gambar yang ada pada
masing-masing kartu kata bergambar. Pada kegiatan ini, sebagian besar siswa
masih belum berani menyampaikan pendapat maupun pertanyaan. Setelah itu,
siswa membaca kartu kata bergambar secara klasikal dengan bimbingan guru.
Setelah membaca secara klasikal, siswa diminta membaca kartu kata bergambar
yang telah ditempel secara individu.

119
Kegiatan selanjutnya yaitu permainan estafet kartu kata bergambar. Siswa
terlihat masih bingung dalam bermain estafet kartu kata bergambar. Guru
membimbing dengan sabar. Setelah bermain estafet kartu kata bergambar, guru
menempel gambar tubuh manusia yang disertai nama masing-masing anggota
tubuh. Siswa diminta maju untuk menunjukkan tulisan nama anggota tubuh yang
disebutkan guru. Kegiatan berikutnya yaitu siswa menempel 4 kartu kata
bergambar secara bersusun ke bawah. Lalu, siswa mencari kartu kalimat
sederhana yang sesuai dengan gambar yang ada pada kartu kata bergambar.
Setelah siswa menemukan kartu kalimat tersebut, siswa menempel kartu kalimat
di samping kartu kata bergambar yang sesuai. Guru membimbing siswa dalam
membaca kartu kalimat yang ditempel. Setelah itu, beberapa siswa diminta
membaca kartu kalimat secara individu.
Setelah siswa membaca kartu kalimat, siswa bersama guru menguraikan
salah satu kalimat menjadi beberapa kata, kata menjadi beberapa suku kata, dan
suku kata menjadi beberapa huruf. Lalu siswa membaca kalimat, kata, suku kata
dan huruf tersebut secara klasikal dengan bimbingan guru. Selanjutnya, siswa
bersama guru merangkai kembali huruf-huruf menjadi suku kata, suku kata
menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Siswa membaca kalimat yang telah
diuraikan dan dirangkai kembali tersebut dengan bimbingan guru.
Setelah itu, siswa membentuk kelompok dengan masing-masing anggota
kelompok berjumlah 5-6 siswa. Siswa berdiskusi untuk menjodohkan kartu
gambar dengan kartu kata. Kartu gambar dan kartu kata ditempelkan pada lembar
yang disediakan oleh guru. Setelah selesai, perwakilan masing-masing kelompok
maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya.
Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bertanya jawab untuk mengingat
kembali materi yang hari itu pelajari. Kegiatan selanjutnya yaitu penilaian
terhadap kemampuan membaca permulaan siswa. Setelah selesai, guru menutup
pembelajaran dengan berdoa bersama, lalu siswa menyanyikan salah satu lagu
nasional.

120
Refleksi:
- Sebagian besar siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik.
- Siswa bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran dan dalam
mengerjakan tugas.
- Siswa belum berani menyampaikan pendapat dan pertanyaan.

121
CATATAN LAPANGAN 3

Hari, tanggal : Sabtu, 30 Januari 2016


Tempat : Ruang kelas I
Waktu : 09.15 – 11.35 WIB
Hasil :
Pukul 09.15 WIB semua siswa kelas I masuk kelas, lalu duduk di
bangkunya masing-masing. Satu per satu siswa dipanggil untuk maju dan
ditempel nama identitas oleh peneliti. Siswa menyanyikan lagu “Bangun Tidur”
sambil bertepuk tangan mengiringi lagu. Setelah bernyanyi, siswa dan guru
bertanya jawab tentang lagu “Bangun Tidur”. Selanjutnya, guru menyampaikan
tema, subtema dan tujuan pembelajaran pada siswa.
Siswa mengamati salah satu kartu kata bergambar yang ditunjukkan oleh
guru, kemudian siswa bertanya jawab dengan guru tentang gambar yang terdapat
pada kartu kata bergambar. Selanjutnya, siswa membaca kata “gosok gigi” yang
terdapat pada kartu kata bergambar tersebut dengan bimbingan guru. Siswa juga
mengamati contoh sikap membaca yang benar dari guru. Setelah itu, beberapa
siswa diminta maju satu per satu untuk membaca kartu kata bergambar dengan
sikap yang benar. Siswa menempel semua kartu kata bergambar pada papan
flanel, kemudian siswa dan guru bertanya jawab tentang kartu kata bergambar
yang telah ditempel. Setelah itu, siswa membaca kartu kata bergambar secara
klasikal dengan bimbingan guru. Setelah membaca secara klasikal, beberapa
siswa diminta maju satu per satu untuk membaca.
Kegiatan selanjutnya yaitu bermain estafet kartu kata bergambar. Siswa
bermain estafet kartu kata bergambar dengan sangat antusias. Setelah bermain
estafet kartu kata bergambar, siswa menempel 4 kartu kata bergambar secara
bersusun ke bawah. Lalu, siswa mencari kartu kalimat sederhana yang sesuai
dengan gambar yang ada pada kartu kata bergambar. Setelah siswa menemukan
kartu kalimat tersebut, siswa menempel kartu kalimat di samping kartu kata
bergambar yang sesuai. Kemudian, siswa membaca kartu kalimat yang ditempel

122
dengan bimbingan guru. Setelah itu, beberapa siswa diminta membaca kartu
kalimat secara individu.
Setelah siswa membaca kartu kalimat, siswa bersama guru menguraikan
salah satu kalimat menjadi beberapa kata, kata menjadi beberapa suku kata, dan
suku kata menjadi beberapa huruf. Lalu siswa membaca kalimat, kata, suku kata
dan huruf tersebut secara klasikal dengan bimbingan guru. Selanjutnya, siswa
bersama guru merangkai kembali huruf-huruf menjadi suku kata, suku kata
menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Siswa membaca kalimat yang telah
diuraikan dan dirangkai kembali tersebut dengan bimbingan guru. Setelah itu,
siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk menjodohkan kartu gambar dan kartu
kata. Kartu gambar dan kartu kata ditempelkan pada lembar yang disediakan oleh
guru. Kemudian, perwakilan masing-masing kelompok maju untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya.
Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bertanya jawab untuk mengingat
kembali materi yang hari itu pelajari, kemudian dilanjutkan penilaian kemampuan
membaca permulaan siswa. Setelah selesai, guru menutup pembelajaran dengan
berdoa bersama, lalu siswa menyanyikan salah satu lagu nasional.

Refleksi:
- Sebagian besar siswa memperhatikan pembelajaran dengan baik
- Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran.
- Sebagian besar siswa belum berani bertanya dan berpendapat.

123
CATATAN LAPANGAN 4

Hari, tanggal : Rabu, 3 Februari 2016


Tempat : Ruang kelas I
Waktu : 09.15 – 11.35 WIB
Hasil :
Siswa masuk kelas pukul 09.15 WIB. Sebelum pembelajaran dimulai, satu
per satu siswa dipanggil untuk maju dan ditempel nama identitas oleh peneliti.
Siswa menyanyikan lagu “Layang-layang” sambil bertepuk tangan mengiringi
lagu untuk mengawali pembelajaran. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan
siswa tentang lagu “Layang-layang”. Selanjutnya, guru menyampaikan tema,
subtema dan tujuan pembelajaran pada siswa.
Siswa mengamati salah satu kartu kata bergambar yang ditunjukkan oleh
guru, lalu siswa bertanya jawab dengan guru tentang gambar yang terdapat pada
kartu kata bergambar tersebut. Selanjutnya, siswa membaca kata “membaca” yang
terdapat pada kartu kata bergambar tersebut dengan bimbingan guru. Siswa juga
mengamati contoh sikap membaca yang benar dari guru. Setelah itu, beberapa
siswa diminta maju satu per satu untuk membaca kartu kata bergambar dengan
sikap yang benar.
Berikutnya, siswa menempel semua kartu kata bergambar pada papan flanel.
Siswa dan guru bertanya jawab tentang gambar-gambar yang ada pada masing-
masing kartu kata bergambar. Setelah itu, siswa membaca kata yang terdapat pada
kartu kata bergambar secara klasikal dengan bimbingan guru. Lalu, beberapa
siswa maju satu per satu untuk membaca kata pada kartu kata bergambar yang
telah ditempel.Kegiatan selanjutnya yaitu bermain estafet kartu kata bergambar.
Siswa bermain estafet kartu kata bergambar dengan bimbingan guru. Siswa
terlihat sangat senang dan antusias dalam bermain. Setelah bermain estafet kartu
kata bergambar, siswa menempel 4 kartu kata bergambar secara bersusun ke
bawah. Lalu, siswa mencari kartu kalimat sederhana yang sesuai dengan gambar
yang ada pada kartu kata bergambar. Setelah siswa menemukan kartu kalimat
tersebut, siswa menempel kartu kalimat di samping kartu kata bergambar yang
124
sesuai. Siswa membaca kartu kalimat yang ditempel dengan bimbingan guru.
Setelah itu, beberapa siswa diminta membaca kartu kalimat secara individu.
Setelah siswa membaca kartu kalimat, siswa bersama guru menguraikan
salah satu kalimat menjadi beberapa kata, kata menjadi beberapa suku kata, dan
suku kata menjadi beberapa huruf. Lalu siswa membaca kalimat, kata, suku kata
dan huruf tersebut secara klasikal dengan bimbingan guru. Selanjutnya, siswa
bersama guru merangkai kembali huruf-huruf menjadi suku kata, suku kata
menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Siswa membaca kalimat yang telah
diuraikan dan dirangkai kembali tersebut dengan bimbingan guru.
Kegiatan berikutnya yaitu siswa membentuk kelompok dengan masing-
masing anggota kelompok berjumlah 5-6 siswa. Siswa berdiskusi menjodohkan
kartu gambar dan kartu kata. Kartu gambar dan kartu kata ditempelkan pada
lembar yang disediakan oleh guru. Kemudian, perwakilan masing-masing
kelompok maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya.
Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bertanya jawab untuk mengingat
kembali materi yang hari itu pelajari. Kegiatan selanjutnya yaitu penilaian
terhadap kemampuan membaca permulaan siswa. Setelah selesai, guru menutup
pembelajaran dengan berdoa bersama, lalu siswa menyanyikan salah satu lagu
nasional.

Refleksi:
- Sebagian besar siswa belum berani bertanya dan berpendapat.

125
CATATAN LAPANGAN 5

Hari, tanggal : Rabu, 17 Februari 2016


Tempat : Ruang kelas I
Waktu : 09.15 – 11.35 WIB
Hasil :
Pukul 09.15 WIB bel berbunyi sebagai tanda waktu istirahat selesai.
Semua siswa kelas I masuk kelas, lalu duduk di bangkunya masing-masing. Satu
per satu siswa dipanggil untuk maju dan ditempel nama identitas oleh peneliti.
Pembelajaran diawali dengan bernyanyi bersama. Siswa menyanyikan lagu
“Tukang Pos” sambil bertepuk tangan mengiringi lagu. Setelah itu, guru bertanya
jawab dengan siswa tentang lagu “Tukang Pos”. Guru menyampaikan tema,
subtema dan tujuan pembelajaran pada siswa. Guru juga menyampaikan pada
siswa bahwa pada pembelajaran ini guru menyiapkan hadiah untuk siswa yang
aktif dan memperhatikan pembelajaran. Siswa sangat senang mendengar
penjelasan tersebut.
Kegiatan inti diawali dengan siswa mengamati salah satu kartu kata
bergambar. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang kartu kata bergambar.
Selanjutnya, siswa membaca kata “dokter” yang terdapat pada kartu kata
bergambar tersebut dengan bimbingan guru. Siswa juga mengamati contoh sikap
membaca yang benar dari guru. Setelah itu, beberapa siswa diminta maju satu per
satu untuk membaca kartu kata bergambar dengan sikap yang benar. Siswa yang
berani maju diberi reward oleh guru.
Berikutnya, siswa menempel semua kartu kata bergambar pada papan
flanel. Siswa dan guru bertanya jawab tentang gambar-gambar yang ada pada
masing-masing kartu kata bergambar. Beberapa siswa mengangkat tangan untuk
bertanya atau menjawab pertanyaan guru. Setelah itu, siswa membaca kata yang
terdapat pada kartu kata bergambar secara klasikal dengan bimbingan guru. Lalu,
beberapa siswa diminta maju satu per satu untuk membaca kata pada kartu kata
bergambar yang telah ditempel. Siswa sangat antusias untuk maju, bahkan sampai
berebut. Siswa yang berani membaca diberi reward.
126
Kegiatan selanjutnya yaitu permainan estafet kartu kata bergambar.
Setelah bermain estafet kartu kata bergambar, guru menunjukkan satu per satu
kartu kata bergambar dengan posisi gambar yang terdapat pada kartu kata
bergambar ditutup dengan tangan. Siswa diminta mengangkat tangan untuk
membaca kartu kata bergambar dengan posisi gambar ditutup tersebut. Siswa
sangat antusias dan berebut untuk membaca. Siswa yang berani membaca diberi
reward oleh guru.
Siswa menempel 4 kartu kata bergambar secara bersusun ke bawah, lalu
siswa mencari kartu kalimat sederhana yang sesuai dengan gambar yang ada pada
kartu kata bergambar. Setelah siswa menemukan kartu kalimat tersebut, siswa
menempel kartu kalimat di samping kartu kata bergambar yang sesuai. Setelah itu,
siswa membaca kartu kalimat yang ditempel secara klasikal dengan bimbingan
guru, kemudian beberapa siswa diminta membaca kartu kalimat secara individu
dengan bimbingan guru.
Setelah siswa membaca kartu kalimat, siswa bersama guru menguraikan
salah satu kalimat menjadi beberapa kata, kata menjadi beberapa suku kata, dan
suku kata menjadi beberapa huruf. Lalu siswa membaca kalimat, kata, suku kata
dan huruf tersebut secara klasikal dengan bimbingan guru. Selanjutnya, siswa
bersama guru merangkai kembali huruf-huruf menjadi suku kata, suku kata
menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Siswa membaca kalimat yang telah
diuraikan dan dirangkai kembali tersebut dengan bimbingan guru.
Kegiatan berikutnya, siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk
menjodohkankan kartu gambar dan kartu kata. Kartu gambar dan kartu kata
ditempelkan pada lembar yang disediakan oleh guru. Kemudian, perwakilan
masing-masing kelompok maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaan
kelompoknya. Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bertanya jawab untuk
mengingat kembali materi yang hari itu pelajari, kemudian siswa dinilai
kemampuan membaca permulaannya. Setelah selesai, guru menutup pembelajaran
dengan berdoa bersama, lalu siswa menyanyikan salah satu lagu nasional.

127
Refleksi:
- Siswa lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
- Beberapa siswa sudah berani menyampaikan pertanyaan maupun
pendapat.

128
CATATAN LAPANGAN 6

Hari, tanggal : Sabtu, 20 Februari 2016


Tempat : Ruang kelas I
Waktu : 09.15 – 11.35 WIB
Hasil :
Pukul 09.15 WIB siswa masuk kelas. Siswa ditempel nama identitas oleh
peneliti. Pembelajaran diawali dengan bernyanyi bersama. Siswa menyanyikan
lagu “Tukang Pos” sambil bertepuk tangan mengiringi lagu. Setelah itu, guru
bertanya jawab dengan siswa tentang lagu “Tukang Pos”. Guru menyampaikan
tema, subtema dan tujuan pembelajaran pada siswa. Guru juga menyampaikan
pada siswa bahwa pada pembelajaran ini guru menyiapkan hadiah untuk siswa
yang aktif dan memperhatikan pembelajaran. Siswa sangat senang mendengar
penjelasan tersebut.
Kegiatan inti diawali dengan siswa mengamati salah satu kartu kata
bergambar. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang kartu kata bergambar.
Selanjutnya, siswa membaca kata “petani” yang terdapat pada kartu kata
bergambar. Siswa juga mengamati contoh sikap membaca yang benar dari guru.
Setelah itu, beberapa siswa diminta maju satu per satu untuk membaca kartu kata
bergambar dengan sikap yang benar.
Berikutnya, siswa menempel semua kartu kata bergambar pada papan
flanel. Siswa dan guru bertanya jawab tentang gambar-gambar yang ada pada
masing-masing kartu kata bergambar. Sebagian besar siswa mengangkat tangan
untuk menyampaikan pertanyaan atau pendapatnya. Setelah itu, siswa membaca
kata yang terdapat pada kartu kata bergambar secara klasikal dengan bimbingan
guru. Lalu, beberapa siswa diminta maju satu per satu untuk membaca kata pada
kartu kata bergambar yang telah ditempel. Siswa sangat antusias untuk maju,
bahkan sampai berebut. Siswa yang berani membaca diberi reward.
Kegiatan selanjutnya yaitu permainan estafet kartu kata bergambar.
Setelah bermain estafet kartu kata bergambar, guru menunjukkan satu per satu

129
kartu kata bergambar dengan posisi gambar yang terdapat pada kartu kata
bergambar ditutup dengan tangan. Siswa diminta mengangkat tangan untuk
membaca kartu kata bergambar dengan posisi gambar ditutup tersebut. Siswa
sangat antusias dan berebut untuk membaca. Siswa yang berani membaca diberi
reward oleh guru. Terdapat siswa yang masih kesulitan membaca, kemudian
dibimbing oleh guru.
Siswa menempel 4 kartu kata bergambar secara bersusun ke bawah, lalu
siswa mencari kartu kalimat sederhana yang sesuai dengan gambar yang ada pada
kartu kata bergambar. Setelah siswa menemukan kartu kalimat tersebut, siswa
menempel kartu kalimat di samping kartu kata bergambar yang sesuai. Setelah itu,
siswa membaca kartu kalimat yang ditempel secara klasikal dengan bimbingan
guru, kemudian beberapa siswa diminta membaca kartu kalimat secara individu
dengan bimbingan guru.
Setelah siswa membaca kartu kalimat, siswa bersama guru menguraikan
salah satu kalimat menjadi beberapa kata, kata menjadi beberapa suku kata, dan
suku kata menjadi beberapa huruf. Lalu siswa membaca kalimat, kata, suku kata
dan huruf tersebut secara klasikal dengan bimbingan guru. Selanjutnya, siswa
bersama guru merangkai kembali huruf-huruf menjadi suku kata, suku kata
menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Siswa membaca kalimat yang telah
diuraikan dan dirangkai kembali tersebut dengan bimbingan guru.
Kegiatan berikutnya, siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk
menjodohkankan kartu gambar dan kartu kata. Kemudian, perwakilan masing-
masing kelompok maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya.
Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bertanya jawab untuk mengingat kembali
materi yang hari itu pelajari, kemudian siswa dinilai kemampuan membaca
permulaannya. Setelah selesai, guru menutup pembelajaran dengan berdoa
bersama, lalu siswa menyanyikan salah satu lagu nasional.

Refleksi:
- Siswa sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

130
- Sebagian besar siswa sudah berani menyampaikan pertanyaan maupun
pendapat.

131
CATATAN LAPANGAN 7

Hari, tanggal : Rabu, 24 Februari 2016


Tempat : Ruang kelas I
Waktu : 09.15 – 11.35 WIB
Hasil :
Siswa masuk kelas pukul 09.15 WIB. Sebelum pembelajaran dimulai,
siswa ditempel nama identitas oleh peneliti. Pembelajaran diawali dengan
bernyanyi bersama. Siswa menyanyikan lagu “Tukang Pos” sambil bertepuk
tangan mengiringi lagu. Setelah itu, guru bertanya jawab dengan siswa tentang
lagu “Tukang Pos”. Guru menyampaikan tema, subtema dan tujuan pembelajaran
pada siswa. Guru juga menyampaikan pada siswa bahwa pada pembelajaran ini
guru menyiapkan hadiah untuk siswa yang aktif dan memperhatikan
pembelajaran. Siswa sangat senang mendengar penjelasan tersebut.
Pada kegiatan inti, siswa mengamati salah satu kartu kata bergambar,
kemudian bertanya jawab dengan guru tentang kartu kata bergambar. Selanjutnya,
siswa membaca kata “pelukis” yang terdapat pada kartu kata bergambar tersebut.
Siswa juga mengamati contoh sikap membaca yang benar dari guru. Setelah itu,
beberapa siswa diminta maju satu per satu untuk membaca kartu kata bergambar
dengan sikap yang benar. Siswa yang berani maju diberi reward oleh guru. Siswa
sangat antusias untuk maju, bahkan berebut. Guru memilih satu per satu siswa
untuk maju.
Berikutnya, siswa menempel semua kartu kata bergambar pada papan
flanel. Siswa dan guru bertanya jawab tentang gambar-gambar yang ada pada
masing-masing kartu kata bergambar. Setelah itu, siswa membaca kata yang
terdapat pada kartu kata bergambar secara klasikal dengan bimbingan guru. Lalu,
beberapa siswa diminta maju satu per satu untuk membaca kartu kata bergambar
yang telah ditempel. Siswa sangat antusias untuk maju. Siswa yang berani
membaca diberi reward.
Kegiatan selanjutnya yaitu permainan estafet kartu kata bergambar.
Setelah bermain estafet kartu kata bergambar, guru menunjukkan satu per satu
132
kartu kata bergambar dengan posisi gambar yang terdapat pada kartu kata
bergambar ditutup dengan tangan. Siswa diminta mengangkat tangan untuk
membaca kartu kata bergambar dengan posisi gambar ditutup tersebut. Siswa
sangat antusias dan berebut untuk membaca.
Siswa menempel 4 kartu kata bergambar secara bersusun ke bawah, lalu
siswa mencari kartu kalimat sederhana yang sesuai dengan gambar yang ada pada
kartu kata bergambar. Setelah siswa menemukan kartu kalimat tersebut, siswa
menempel kartu kalimat di samping kartu kata bergambar yang sesuai. Setelah itu,
siswa membaca kartu kalimat yang ditempel secara klasikal dengan bimbingan
guru, kemudian beberapa siswa diminta membaca kartu kalimat secara individu
dengan bimbingan guru.
Setelah siswa membaca kartu kalimat, siswa bersama guru menguraikan
salah satu kalimat menjadi beberapa kata, kata menjadi beberapa suku kata, dan
suku kata menjadi beberapa huruf. Lalu siswa membaca kalimat, kata, suku kata
dan huruf tersebut secara klasikal dengan bimbingan guru. Selanjutnya, siswa
bersama guru merangkai kembali huruf-huruf menjadi suku kata, suku kata
menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Siswa membaca kalimat yang telah
diuraikan dan dirangkai kembali tersebut dengan bimbingan guru.
Kegiatan berikutnya, siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk
menjodohkankan kartu gambar dan kartu kata. Setelah selesai, perwakilan
masing-masing kelompok maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaan
kelompoknya. Pada kegiatan akhir, guru dan siswa bertanya jawab untuk
mengingat kembali materi yang hari itu pelajari, kemudian siswa dinilai
kemampuan membaca permulaannya. Setelah selesai, guru menutup pembelajaran
dengan berdoa bersama, lalu siswa menyanyikan salah satu lagu nasional.

Refleksi:
- Siswa sangat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
- Sebagian besar siswa sudah berani menyampaikan pertanyaan maupun
pendapat.

133
Lampiran 22

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SDN Gembongan


Kelas/Semester : I (Satu)/ 2 (Dua)
Tema/Subtema : Diri Sendiri/Tubuhku
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPS
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
3. Memahami teks pendek dengan membaca nyaring.
IPS
2. Mendeskripsikan lingkungan rumah.
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud
dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru
atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi
dengan kosakata Bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
IPS
2.1 Menceritakan kembali peristiwa penting yang dialami sendiri di
lingkungan keluarga.
C. Indikator
Bahasa Indonesia
3.1.1 Membaca teks tentang anggota tubuh dan pancaindra.
3.1.2 Menulis teks tentang anggota tubuh dan pancaindra.
IPS
2.1.1. Menceritakan peristiwa yang pernah dialami melalui bahasa tulis
2.1.2. Menceritakan peristiwa yang pernah dialami melalui bahasa lisan.

134
D. Tujuan
1. Setelah mengamati kartu kata bergambar dan bertanya jawab dengan
guru, siswa dapat membaca teks tentang anggota tubuh dan pancaindra
dengan benar.
2. Setelah membaca teks pada kartu kata bergambar, siswa dapat menulis
teks tentang anggota tubuh dan pancaindra dengan benar.
3. Setelah menyimak cerita tentang peristiwa yang pernah dialami yang
dibacakan oleh guru, siswa dapat menceritakan peristiwa yang pernah
dialami melalui bahasa tulis dengan baik.
4. Setelah menulis peristiwa yang pernah dialami, siswa dapat menceritakan
peristiwa yang pernah dialami melalui bahasa lisan dengan baik.
Karakter siswa yang dikembangkan: Tanggung jawab, disiplin, saling
menghargai.
E. Materi Pembelajaran
- Teks tentang anggota tubuh dan pancaindra.
- Cerita tentang peristiwa yang pernah dialami.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, dan Diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Salah satu siswa memimpin doa untuk 10 menit
mengawali kegiatan pembelajaran.
2. Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
3. Guru memotivasi siswa dengan mengajak siswa
untuk bernyanyi “Dua Mata Saya”.
4. Guru memberikan pertanyaan pada siswa
(Apersepsi):
a. Anak-anak, apa isi lagu yang baru saja kita
nyanyikan?

135
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
b. Coba sebutkan dan tunjukkan bagian-bagian
tubuh yang ada di lagu!
5. Guru menyampaikan tema dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
Inti 1. Siswa mengamati gambar tubuh manusia. 115 menit
2. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang
bagian-bagian tubuh manusia.
3. Siswa mengamati kartu kata bergambar yang
ditunjukkan oleh guru.
4. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang kartu
kata bergambar yang ditunjukkan oleh guru.
5. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu
kata bergambar dengan bimbingan guru.
6. Siswa mengamati contoh sikap membaca yang
benar dari guru.
7. Salah satu siswa membaca kata yang terdapat
pada kartu kata bergambar di depan kelas dengan
sikap yang benar.
8. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang berkaitan dengan benda yang terdapat pada
kartu kata bergambar.
9. Siswa menempel kartu kata bergambar yang
telah disediakan guru pada kolom yang telah
disediakan.
10. Siswa bertanya jawab tentang gambar-gambar
pada kartu kata bergambar yang telah ditempel
siswa.
11. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu

136
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kata bergambar yang telah ditempel dengan
bimbingan guru.
12. Siswa melepas kartu kata bergambar yang telah
ditempel dan ditumpuk.
13. Siswa bernyanyi lagu “Dua Mata Saya” sambil
mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar.
14. Siswa berhenti bernyanyi dan berhenti
mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar
ketika guru berkata “Stop”.
15. Siswa yang terakhir memegang tumpukan kartu
kata bergambar mengocok kartu kata bergambar
dan mengambil salah satu.
16. Siswa membaca kartu kata bergambar yang telah
diambil.
17. Kegiatan no. 13, 14, 15 dan 16 diulang-ulang
sampai kartu kata bergambar habis.
18. Siswa maju menunjukkan tulisan sebuah kata
pada gambar tubuh manusia yang disebutkan
oleh guru.
19. Siswa menempel kembali kartu kata bergambar
pada kolom yang telah di sediakan.
20. Guru menempel kartu kalimat di samping
masing-masing kartu kata bergambar yang
sesuai.
21. Siswa membaca kartu kalimat dengan bimbingan
guru.
22. Siswa membaca kartu kalimat tanpa disertai
kartu kata bergambar dengan bimbingan guru.
23. Siswa bersama guru menguraikan salah satu
137
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kalimat menjadi kata dengan menempel kartu
kata.
24. Siswa membaca kata yang telah ditempel guru.
25. Siswa bersama guru menguraikan kata menjadi
suku kata dengan menempel kartu suku kata.
26. Siswa membaca suku kata.
27. Siswa bersama guru menguraikan suku kata
menjadi huruf-huruf dengan menempel kartu
huruf.
28. Siswa membaca huruf-huruf.
29. Siswa merangkai kembali huruf-huruf
membentuk suku kata dengan menempel kartu
suku kata.
30. Siswa merangkai kembali suku kata menjadi kata
dengan menempel kartu kata.
31. Siswa merangkai kembali kata menjadi kalimat
dengan menempel kartu kalimat.
32. Siswa membaca kartu kalimat, kartu kata, kartu
suku kata dan kartu huruf secara klasikal.
33. Siswa menyalin tulisan kalimat yang ada di
depan.
34. Siswa membentuk kelompok masing-masing
kelompok 6 siswa.
35. Setiap kelompok mendapatkan 3 kartu kata dan 3
kartu gambar.
36. Setiap kelompok menjodohkan kartu kata dan
kartu gambar yang sesuai, kemudian
menempelkannya pada kolom yang disediakan.
37. Siswa dan guru bertanya jawab untuk
138
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
mengoreksi hasil kerja siswa.
38. Siswa menyimak cerita yang dibacakan oleh
guru tentang peristiwa yang pernah dialami.
39. Siswa dan guru bertanya jawab tentang cerita
yang telah dibacakan guru.
40. Siswa menulis cerita sederhana tentang peristiwa
yang pernah dialami.
41. Siswa membaca cerita yang telah ditulis di depan
teman-temannya.
Penutup 1. Siswa bersama guru merefleksi materi yang telah 15 menit
dipelajari.
2. Siswa melakukan evaluasi kemampuan membaca
permulaan dengan membaca 1 kalimat.
3. Guru memberikan tugas lanjutan kepada siswa
berupa persiapan materi untuk pertemuan
selanjutnya.
4. Guru menanyakan bagaimana perasaan siswa
selama pembelajaran berlangsung.
5. Siswa dan guru berdoa untuk menutup pelajaran.

H. Sumber dan Media Pembelajaran


Sumber
- Buku Siswa Kurikulum 2013 Tema Diriku.
- Inoki Wasis Jatmiko dan Mariyono San Dwi. 2008. Ilmu Pengetahuan
Sosial Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
- KTSP
- Silabus Kelas I

139
Media
- Kartu Kata Bergambar
- Kartu kata
- Kartu gambar
- Kartu suku kata
- Kartu huruf
- Kartu kalimat sederhana
- Papan flanel
- Gambar tubuh
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian proses dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan instrumen
penilaian.
2. Instrumen penilaian
a. Rubrik penilaian kinerja ketika diskusi
b. Rubrik penilaian kemampuan membaca permulaan.

Gembongan, 26 Januari 2016


Mengetahui,
Kepala SDN Gembongan Guru Kelas I

Drs. Trisno Wardoyo Lusia Mursidah, A. Ma.Pd


NIP. 19640103 198703 1 005 NIP. 19590503 197803 2 007

140
MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR

mata
pipi kepala

telinga gigi rambut

jari
hidung bahu tangan

lidah tangan kaki


141
MEDIA GAMBAR TUBUH MANUSIA

142
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SDN Gembongan


Kelas/Semester : I (Satu)/ 2 (Dua)
Tema/sub tema : Diri Sendiri/ Merawat tubuh
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan SBK
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
3. Memahami teks pendek dengan membaca nyaring.
SBK
3. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa.
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud
dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru
atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi
dengan kosakata Bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
SBK
3.1 Mengenal cara dan hasil karya seni ekspresi.
C. Indikator
Bahasa Indonesia
3.1.3 Membaca teks tentang perawatan/pemeliharaan kesehatan dan
kebugaran tubuh.
3.1.4 Menulis teks tentang perawatan/pemeliharaan kesehatan dan
kebugaran tubuh.
3.1.5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan isi bacaan tentang
perawatan/pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh.

SBK
3.1.1 Menggambar ekspresi dengan garis dan bentuk.
143
D. Tujuan
1. Setelah mengamati kartu kata bergambar dan bertanya jawab dengan
guru, siswa dapat membaca teks tentang perawatan/pemeliharaan
kesehatan dan kebugaran tubuh dengan benar.
2. Setelah membaca teks pada kartu kata bergambar, siswa dapat menulis
teks tentang perawatan/pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh
dengan benar.
3. Setelah bertanya jawab dengan guru, siswa dapat menjawab pertanyaan
tentang perawatan/pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh dengan
tepat.
4. Setelah mengamati gambar ekspresi yang ditunjukan oleh guru, siswa
dapat menggambar ekspresi dengan benar.

Karakter siswa yang dikembangkan: tanggung jawab, disiplin, saling


menghargai.

E. Materi Pembelajaran
- Teks tentang perawatan/pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh
- Gambar ekspresi.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, dan Diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Salah satu siswa memimpin doa untuk 10 menit
mengawali kegiatan pembelajaran.
2. Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
3. Guru memotivasi siswa dengan mengajak siswa
untuk bernyanyi “Bangun Tidur”.
4. Guru memberikan pertanyaan pada siswa
(Apersepsi):
144
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
a. Anak-anak, apa isi lagu yang baru saja kita
nyanyikan?
b. Siapa yang hari ini belum mandi dan gosok
giri?
5. Guru menyampaikan tema dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.

Inti 1. Siswa mengamati kartu kata bergambar yang 115 menit


ditunjukkan oleh guru.
2. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang kartu
kata bergambar yang ditunjukkan oleh guru.
3. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu
kata bergambar dengan bimbingan guru.
4. Siswa mengamati contoh sikap membaca yang
benar dari guru.
5. Salah satu siswa membaca kata yang terdapat
pada kartu kata bergambar di depan kelas dengan
sikap yang benar.
6. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang berkaitan dengan gambar yang terdapat
pada kartu kata bergambar.
7. Siswa menempel kartu kata bergambar yang
telah disediakan guru pada kolom yang telah
disediakan.
8. Siswa bertanya jawab tentang gambar-gambar
pada kartu kata bergambar yang telah ditempel
siswa.
9. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu
kata bergambar yang telah ditempel dengan

145
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
bimbingan guru.
10. Siswa melepas kartu kata bergambar yang telah
ditempel dan ditumpuk.
11. Siswa bernyanyi lagu “Bangun Tidur” sambil
mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar.
12. Siswa berhenti bernyanyi dan berhenti
mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar
ketika guru berkata “Stop”.
13. Siswa yang terakhir memegang tumpukan kartu
kata bergambar mengocok kartu kata bergambar
dan mengambil salah satu.
14. Siswa membaca kartu kata bergambar yang telah
diambil.
15. Kegiatan no. 11, 12, 13 dan 14 diulang-ulang
sampai kartu kata bergambar habis.
16. Siswa menempel kembali kartu kata bergambar
pada kolom yang telah di sediakan.
17. Guru menempel kartu kalimat di samping
masing-masing kartu kata bergambar yang
sesuai.
18. Siswa membaca kartu kalimat dengan bimbingan
guru.
19. Siswa membaca kartu kalimat tanpa disertai
kartu kata bergambar dengan bimbingan guru.
20. Siswa bersama guru menguraikan salah satu
kalimat menjadi kata dengan menempel kartu
kata.
21. Siswa membaca kata yang telah ditempel guru.
22. Siswa bersama guru menguraikan kata menjadi
146
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
suku kata dengan menempel kartu suku kata.
23. Siswa membaca suku kata.
24. Siswa bersama guru menguraikan suku kata
menjadi huruf-huruf dengan menempel kartu
huruf.
25. Siswa membaca huruf-huruf.
26. Siswa merangkai kembali huruf-huruf
membentuk suku kata dengan menempel kartu
suku kata.
27. Siswa merangkai kembali suku kata menjadi kata
dengan menempel kartu kata.
28. Siswa merangkai kembali kata menjadi kalimat
dengan menempel kartu kalimat.
29. Siswa membaca kartu kalimat, kartu kata, kartu
suku kata dan kartu huruf secara klasikal.
30. Siswa menyalin tulisan kalimat yang ada di
depan.
31. Siswa membentuk kelompok masing-masing
kelompok 6 siswa.
32. Setiap kelompok mendapatkan 3 kartu kata dan 3
kartu gambar.
33. Setiap kelompok menjodohkan kartu kata dan
kartu gambar yang sesuai, kemudian
menempelkannya pada kolom yang disediakan.
34. Siswa dan guru bertanya jawab untuk
mengoreksi hasil kerja siswa.
35. Siswa mengamati gambar ekspresi yang
ditunjukkan oleh guru.
36. Siswa dan guru bertanya jawab tentang gambar
147
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
ekspresi.
37. Siswa menggambar ekspresi wajah sesuai
petunjuk guru.
Penutup 1. Siswa bersama guru merefleksi materi yang 15 menit
telah dipelajari.
2. Siswa melakukan evaluasi kemampuan membaca
permulaan dengan membaca 1 kalimat.
3. Guru memberikan tugas lanjutan kepada siswa
berupa persiapan materi untuk pertemuan
selanjutnya.
4. Guru menanyakan bagaimana perasaan siswa
selama pembelajaran berlangsung.
5. Siswa dan guru berdoa untuk menutup pelajaran.

H. Sumber dan Media Pembelajaran


Sumber
- Buku Siswa Kurikulum 2013 Tema Diriku.
- KTSP
- Silabus Kelas I
Media
- Kartu Kata Bergambar
- Papan flanel
- Kartu kalimat sederhana
- Kartu kata
- Kartu suku kata
- Kartu huruf
- Kartu gambar

148
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian proses dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan instrumen
penilaian.
2. Instrumen penilaian
a. Rubrik penilaian kinerja ketika diskusi
b. Rubrik penilaian kemampuan membaca permulaan.

Gembongan, 29 Januari 2016


Mengetahui,
Kepala SDN Gembongan Guru Kelas I

Drs. Trisno Wardoyo Lusia Mursidah, A. Ma.Pd


NIP. 19640103 198703 1 005 NIP. 19590503 197803 2 007

149
MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR

cuci gosok
cuci kaki
tangan gigi

potong
mandi keramas kuku

makan olahraga tidur

sabun pasta
sampo
gigi
150
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SDN Gembongan
Kelas/Semester : I (Satu)/ 2 (Dua)
Tema/sub tema : Diri Sendiri/ Kegemaranku
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan SBK
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
3. Memahami teks pendek dengan membaca nyaring.
SBK
3. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa.
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra, wujud
dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru
atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi
dengan kosakata Bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
SBK
3.2 Mengenal pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik ritmis.
C. Indikator
Bahasa Indonesia
3.1.6 Membaca teks tentang kegemaranku.
3.1.7 Menulis teks tentang kegemaranku.
3.1.8 Menjawab pertanyaan sesuai dengan isi bacaan kegemaranku.
SBK
3.2.1 Menyanyikan lagu layang-layang.
D. Tujuan
1. Setelah mengamati kartu kata bergambar dan bertanya jawab dengan
guru, siswa dapat membaca teks tentang kegemaranku dengan benar.

151
2. Setelah membaca teks pada kartu kata bergambar, siswa dapat menulis
teks tentang kegemaranku dengan benar.
3. Setelah bertanya jawab dengan guru, siswa dapat menjawab pertanyaan
tentang kegemaranku dengan tepat.
4. Setelah mengamati contoh menyanyi dari guru, siswa dapat menyanyikan
lagu “Layang-layang” dengan baik.
Karakter siswa yang dikembangkan: tanggung jawab, disiplin, saling
menghargai.
E. Materi Pembelajaran
- Teks tentang kegemaranku
- Pola irama lagu.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, dan Diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Salah satu siswa memimpin doa untuk 10 menit
mengawali kegiatan pembelajaran.
2. Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
3. Guru memotivasi siswa dengan mengajak siswa
untuk bernyanyi “Layang-layang”.
4. Guru memberikan pertanyaan pada siswa
(Apersepsi):
a. Anak-anak, apa isi lagu yang baru saja kita
nyanyikan?
5. Guru menyampaikan tema dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.

Inti 1. Siswa mengamati kartu kata bergambar yang 115 menit


ditunjukkan oleh guru.

152
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
2. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang kartu
kata bergambar yang ditunjukkan oleh guru.
3. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu
kata bergambar dengan bimbingan guru.
4. Siswa mengamati contoh sikap membaca yang
benar dari guru.
5. Salah satu siswa membaca kata yang terdapat
pada kartu kata bergambar di depan kelas dengan
sikap yang benar.
6. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang berkaitan dengan gambar yang terdapat
pada kartu kata bergambar.
7. Siswa menempel kartu kata bergambar yang
telah disediakan guru pada kolom yang telah
disediakan.
8. Siswa bertanya jawab tentang gambar-gambar
pada kartu kata bergambar yang telah ditempel
siswa.
9. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu
kata bergambar yang telah ditempel dengan
bimbingan guru.
10. Siswa melepas kartu kata bergambar yang telah
ditempel dan ditumpuk.
11. Siswa bernyanyi lagu “Layang-layang” sambil
mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar.
12. Siswa berhenti bernyanyi dan berhenti
mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar
ketika guru berkata “Stop”.
13. Siswa yang terakhir memegang tumpukan kartu
153
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
kata bergambar mengocok kartu kata bergambar
dan mengambil salah satu.
14. Siswa membaca kartu kata bergambar yang telah
diambil.
15. Kegiatan no. 11, 12, 13 dan 14 diulang-ulang
sampai kartu kata bergambar habis.
16. Siswa menempel kembali kartu kata bergambar
pada kolom yang telah di sediakan.
17. Guru menempel kartu kalimat di samping
masing-masing kartu kata bergambar yang
sesuai.
18. Siswa membaca kartu kalimat dengan bimbingan
guru.
19. Siswa membaca kartu kalimat tanpa disertai
kartu kata bergambar dengan bimbingan guru.
20. Siswa bersama guru menguraikan salah satu
kalimat menjadi kata dengan menempel kartu
kata.
21. Siswa membaca kata yang telah ditempel guru.
22. Siswa bersama guru menguraikan kata menjadi
suku kata dengan menempel kartu suku kata.
23. Siswa membaca suku kata.
24. Siswa bersama guru menguraikan suku kata
menjadi huruf-huruf dengan menempel kartu
huruf.
25. Siswa membaca huruf-huruf.
26. Siswa merangkai kembali huruf-huruf
membentuk suku kata dengan menempel kartu
suku kata.
154
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
27. Siswa merangkai kembali suku kata menjadi kata
dengan menempel kartu kata.
28. Siswa merangkai kembali kata menjadi kalimat
dengan menempel kartu kalimat.
29. Siswa membaca kartu kalimat, kartu kata, kartu
suku kata dan kartu huruf secara klasikal.
30. Siswa menyalin tulisan kalimat yang ada di
depan.
31. Siswa membentuk kelompok masing-masing
kelompok 6 siswa.
32. Setiap kelompok mendapatkan 3 kartu kata dan 3
kartu gambar.
33. Setiap kelompok memasangkan kartu kata dan
kartu gambar yang sesuai, kemudian
menempelkannya pada kolom yang disediakan.
34. Siswa dan guru bertanya jawab untuk
mengoreksi hasil kerja siswa.
35. Siswa mengamati contoh menyanyi dari guru.
36. Siswa menyanyikan lagu “layang-layang” secara
klasikal.
37. Siswa menyanyikan lagu “layang-layang” secara
individu.
Penutup 1. Siswa bersama guru merefleksi materi yang 15 menit
telah dipelajari.
2. Siswa melakukan evaluasi kemampuan membaca
permulaan dengan membaca 1 kalimat.
3. Guru memberikan tugas lanjutan kepada siswa
berupa persiapan materi untuk pertemuan

155
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
selanjutnya.
4. Guru menanyakan bagaimana perasaan siswa
selama pembelajaran berlangsung.
5. Siswa dan guru berdoa untuk menutup pelajaran.

H. Sumber dan Media Pembelajaran


Sumber
- Buku Siswa Kurikulum 2013 Tema Kegemaranku.
- Silabus Kelas I
Media
- Kartu Kata Bergambar - Kartu suku kata
- Kartu kalimat - Kartu huruf
- Kartu kata - Kartu gambar
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian proses dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan instrumen
penilaian.
2. Instrumen penilaian
a. Rubrik penilaian kinerja ketika diskusi
b. Rubrik penilaian kemampuan membaca permulaan.
Gembongan, 2 Februari 2016
Mengetahui,
Kepala SDN Gembongan Guru Kelas I

Drs. Trisno Wardoyo Lusia Mursidah, A. Ma.Pd


NIP. 19640103 198703 1 005 NIP. 19590503 197803 2 007

156
MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR

sepak
bersepeda renang
bola

bulu
menari senam
tangkis

bermain bermain melukis


gitar suling

memasak menjahit membaca


157
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SDN Gembongan


Kelas/Semester : I (Satu)/ 2 (Dua)
Tema/sub tema : Pekerjaan/ Jenis-jenis Pekerjaan
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPS
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
7. Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak.
IPS
2. Mendeskripsikan lingkungan rumah.
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
7.1 Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata
dengan intonasi yang tepat.
IPS
2.5 Mendeskripsikan letak rumah.
C. Indikator
Bahasa Indonesia
7.1.1 Membaca teks tentang jenis-jenis pekerjaan dengan intonasi yang
tepat.
7.1.2 Menulis teks tentang jenis-jenis pekerjaan.
7.1.3 Menjawab pertanyaan sesuai dengan isi bacaan tentang jenis-jenis
pekerjaan.
IPS
i. Menyebutkan tempat-tempat penting di sekitar rumah.

158
D. Tujuan
1. Setelah mengamati kartu kata bergambar dan bertanya jawab dengan
guru, siswa dapat membaca teks tentang jenis-jenis pekerjaan dengan
intonasi yang tepat.
2. Setelah membaca teks pada kartu kata bergambar, siswa dapat menulis
teks tentang jenis-jenis pekerjaan dengan benar.
3. Setelah menyimak penjelasan dari guru, siswa dapat menjawab
pertanyaan tentang jenis-jenis pekerjaan dengan tepat.
4. Setelah bertanya jawab dengan guru, siswa dapat menyebutkan tempat-
tempat penting di sekitar rumah dengan benar.

Karakter siswa yang dikembangkan: tanggung jawab, disiplin, saling


menghargai.
E. Materi Pembelajaran
- Teks tentang jenis-jenis pekerjaan.
- Letak rumah.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, dan Diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Salah satu siswa memimpin doa untuk 10 menit
mengawali kegiatan pembelajaran.
2. Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
3. Guru memotivasi siswa dengan mengajak siswa
untuk bernyanyi “Tukang Pos”.
4. Guru memberikan pertanyaan pada siswa
(Apersepsi):
a. Anak-anak, apa isi lagu yang baru saja kita
nyanyikan?

159
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
5. Guru menyampaikan tema dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.

Inti 1. Siswa mengamati salah kartu kata bergambar 115 menit


yang ditunjukkan oleh guru.
2. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang kartu
kata bergambar yang ditunjukkan oleh guru.
3. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu
kata bergambar dengan bimbingan guru.
4. Siswa mengamati contoh sikap membaca yang
benar dari guru.
5. Salah satu siswa membaca kata yang terdapat
pada kartu kata bergambar di depan kelas dengan
sikap yang benar.
6. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang berkaitan dengan gambar yang terdapat
pada kartu kata bergambar.
7. Siswa menempel kartu kata bergambar yang
telah disediakan guru pada kolom yang telah
disediakan.
8. Siswa bertanya jawab tentang gambar-gambar
pada kartu kata bergambar yang telah ditempel
siswa.
9. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu
kata bergambar yang telah ditempel dengan
bimbingan guru.
10. Siswa melepas kartu kata bergambar yang telah
ditempel dan ditumpuk.
11. Siswa bernyanyi lagu “Tukang Pos” sambil

160
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar.
12. Siswa berhenti bernyanyi dan berhenti
mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar
ketika guru berkata “Stop”.
13. Siswa yang terakhir memegang tumpukan kartu
kata bergambar mengocok kartu kata bergambar
dan mengambil salah satu.
14. Siswa membaca kartu kata bergambar yang telah
diambil.
15. Kegiatan no. 11, 12, 13 dan 14 diulang-ulang
sampai kartu kata bergambar habis.
16. Siswa membaca kartu kata bergambar yang
ditunjukkan oleh guru dengan posisi gambar
ditutup.
17. Siswa menempel kembali kartu kata bergambar
pada kolom yang telah di sediakan.
18. Siswa menempel kartu kalimat di samping
masing-masing kartu kata bergambar yang
sesuai.
19. Siswa membaca kartu kalimat dengan bimbingan
guru.
20. Siswa membaca kartu kalimat tanpa disertai
kartu kata bergambar dengan bimbingan guru.
21. Siswa bersama guru menguraikan salah satu
kalimat menjadi kata dengan menempel kartu
kata.
22. Siswa membaca kata yang telah ditempel guru.
23. Siswa bersama guru menguraikan kata menjadi
suku kata dengan menempel kartu suku kata.
161
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
24. Siswa membaca suku kata.
25. Siswa bersama guru menguraikan suku kata
menjadi huruf-huruf dengan menempel kartu
huruf.
26. Siswa membaca huruf-huruf.
27. Siswa merangkai kembali huruf-huruf
membentuk suku kata dengan menempel kartu
suku kata.
28. Siswa merangkai kembali suku kata menjadi kata
dengan menempel kartu kata.
29. Siswa merangkai kembali kata menjadi kalimat
dengan menempel kartu kalimat.
30. Siswa membaca kartu kalimat, kartu kata, kartu
suku kata dan kartu huruf secara klasikal.
31. Siswa menyalin tulisan kalimat yang ada di
depan.
32. Siswa membentuk kelompok masing-masing
kelompok 6 siswa.
33. Setiap kelompok mendapatkan 3 kartu kata dan 3
kartu gambar.
34. Setiap kelompok memasangkan kartu kata dan
kartu gambar yang sesuai, kemudian
menempelkannya pada kolom yang disediakan.
35. Siswa dan guru bertanya jawab untuk
mengoreksi hasil kerja siswa.
36. Siswa menyimak penjelasan guru tentang letak
rumah
37. Siswa bertanya jawab tentang tempat-tempat

162
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
penting di sekitar rumah.

Penutup 1. Siswa bersama guru merefleksi materi yang 15 menit


telah dipelajari.
2. Siswa melakukan evaluasi kemampuan membaca
permulaan dengan membaca 1 kalimat.
3. Guru memberikan tugas lanjutan kepada siswa
berupa persiapan materi untuk pertemuan
selanjutnya.
4. Guru menanyakan bagaimana perasaan siswa
selama pembelajaran berlangsung.
5. Siswa dan guru berdoa untuk menutup pelajaran.

H. Sumber dan Media Pembelajaran


Sumber
- Buku Siswa Kurikulum 2013 Tema Berbagai Pekerjaan.
- KTSP
- Silabus Kelas I
Media
- Kartu kata bergambar
- Kartu kalimat sederhana
- Kartu kat
- Kartu suku kata
- Kartu huruf
- Kartu gambar

163
- Papan flanel
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian proses dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan instrumen
penilaian.
2. Instrumen penilaian
a. Rubrik penilaian kinerja ketika diskusi
b. Rubrik penilaian kemampuan membaca permulaan.

Gembongan, 16 Februari 2016


Mengetahui,
Kepala SDN Gembongan Guru Kelas I

Drs. Trisno Wardoyo Lusia Mursidah, A. Ma.Pd


NIP. 19640103 198703 1 005 NIP. 19590503 197803 2 007

164
MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR

tukang
polisi dokter
cukur

arsitek nelayan pekebun

penjahit petani guru

tukang
pedagang fotografer
kayu
165
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SDN Gembongan


Kelas/Semester : I (Satu)/ 2 (Dua)
Tema/sub tema : Pekerjaan/ Petani
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPS
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
7. Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak.
Matematika
4. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka
dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
7.1 Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata
dengan intonasi yang tepat.
Matematika
4.6Menyelesaikan masalah yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan
bilangan.
C. Indikator
Bahasa Indonesia
7.1.4 Membaca teks tentang petani dengan intonasi yang tepat.
7.1.5 Menulis teks tentang petani.
7.1.6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan isi bacaan tentang petani.
Matematika
4.6.1 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
penjumlahan.

166
D. Tujuan
1. Setelah mengamati kartu kata bergambar dan bertanya jawab dengan
guru, siswa dapat membaca teks tentang petani dengan intonasi yang
tepat.
2. Setelah membaca teks pada kartu kata bergambar, siswa dapat menulis
teks tentang petani dengan benar.
3. Setelah menyimak penjelasan dari guru, siswa dapat menjawab
pertanyaan tentang petani dengan tepat.
4. Setelah menyimak penjelasan dari guru, siswa dapat menyelesaikan
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan penjumlahan dengan benar.

Karakter siswa yang dikembangkan: tanggung jawab, disiplin, saling


menghargai.

E. Materi Pembelajaran
- Teks tentang petani
- Operasi penjumlahan bilangan.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, dan Diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Salah satu siswa memimpin doa untuk 10 menit
mengawali kegiatan pembelajaran.
2. Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
3. Guru memotivasi siswa dengan mengajak siswa
untuk bernyanyi “Tukang Pos”.
4. Guru memberikan pertanyaan pada siswa
(Apersepsi):
a. Anak-anak, apa isi lagu yang baru saja kita
nyanyikan?
167
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
5. Guru menyampaikan tema dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.

Inti 1. Siswa mengamati salah kartu kata bergambar 115 menit


yang ditunjukkan oleh guru.
2. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang kartu
kata bergambar yang ditunjukkan oleh guru.
3. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu
kata bergambar dengan bimbingan guru.
4. Siswa mengamati contoh sikap membaca yang
benar dari guru.
5. Salah satu siswa membaca kata yang terdapat
pada kartu kata bergambar di depan kelas dengan
sikap yang benar.
6. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang berkaitan dengan gambar yang terdapat
pada kartu kata bergambar.
7. Siswa menempel kartu kata bergambar yang
telah disediakan guru pada kolom yang telah
disediakan.
8. Siswa bertanya jawab tentang gambar-gambar
pada kartu kata bergambar yang telah ditempel
siswa.
9. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu
kata bergambar yang telah ditempel dengan
bimbingan guru.
10. Siswa melepas kartu kata bergambar yang telah
ditempel dan ditumpuk.
11. Siswa bernyanyi lagu “Tukang Pos” sambil

168
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar.
12. Siswa berhenti bernyanyi dan berhenti
mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar
ketika guru berkata “Stop”.
13. Siswa yang terakhir memegang tumpukan kartu
kata bergambar mengocok kartu kata bergambar
dan mengambil salah satu.
14. Siswa membaca kartu kata bergambar yang telah
diambil.
15. Kegiatan no. 11, 12, 13 dan 14 diulang-ulang
sampai kartu kata bergambar habis.
16. Siswa membaca kartu kata bergambar yang
ditunjukkan oleh guru dengan posisi gambar
ditutup.
17. Siswa menempel kembali kartu kata bergambar
pada kolom yang telah di sediakan.
18. Siswa menempel kartu kalimat di samping
masing-masing kartu kata bergambar yang
sesuai.
19. Siswa membaca kartu kalimat dengan bimbingan
guru.
20. Siswa membaca kartu kalimat tanpa disertai
kartu kata bergambar dengan bimbingan guru.
21. Siswa bersama guru menguraikan salah satu
kalimat menjadi kata dengan menempel kartu
kata.
22. Siswa membaca kata yang telah ditempel guru.
23. Siswa bersama guru menguraikan kata menjadi
suku kata dengan menempel kartu suku kata.
169
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
24. Siswa membaca suku kata.
25. Siswa bersama guru menguraikan suku kata
menjadi huruf-huruf dengan menempel kartu
huruf.
26. Siswa membaca huruf-huruf.
27. Siswa merangkai kembali huruf-huruf
membentuk suku kata dengan menempel kartu
suku kata.
28. Siswa merangkai kembali suku kata menjadi kata
dengan menempel kartu kata.
29. Siswa merangkai kembali kata menjadi kalimat
dengan menempel kartu kalimat.
30. Siswa membaca kartu kalimat, kartu kata, kartu
suku kata dan kartu huruf secara klasikal.
31. Siswa menyalin tulisan kalimat yang ada di
depan.
32. Siswa membentuk kelompok masing-masing
kelompok 6 siswa.
33. Setiap kelompok mendapatkan 3 kartu kata dan 3
kartu gambar.
34. Setiap kelompok memasangkan kartu kata dan
kartu gambar yang sesuai, kemudian
menempelkannya pada kolom yang disediakan.
35. Siswa dan guru bertanya jawab untuk
mengoreksi hasil kerja siswa.
36. Siswa menyimak penjelasan guru tentang cara
menyelesaikan masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan operasi penjumlahan.
37. Siswa mengerjakan soal tentang masalah sehari-
170
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
hari yang berkaitan dengan operasi penjumlahan.
Penutup 1. Siswa bersama guru merefleksi materi yang telah 15 menit
dipelajari.
2. Siswa melakukan evaluasi kemampuan membaca
permulaan dengan membaca 1 kalimat.
3. Guru memberikan tugas lanjutan kepada siswa
berupa persiapan materi untuk pertemuan
selanjutnya.
4. Guru menanyakan bagaimana perasaan siswa
selama pembelajaran berlangsung.
5. Siswa dan guru berdoa untuk menutup pelajaran.

H. Sumber dan Media Pembelajaran


Sumber
- Buku Siswa Kurikulum 2013 Tema Berbagai Pekerjaan.
- KTSP
- Silabus Kelas I
Media
- Kartu kata bergambar
- Kartu kalimat sederhana
- Kartu kat
- Kartu suku kata
- Kartu huruf
- Kartu gambar

171
- Papan flanel
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian proses dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan instrumen
penilaian.
2. Instrumen penilaian
a. Rubrik penilaian kinerja ketika diskusi
b. Rubrik penilaian kemampuan membaca permulaan.

Gembongan, 19 Februari 2016


Mengetahui,
Kepala SDN Gembongan Guru Kelas I

Drs. Trisno Wardoyo Lusia Mursidah, A. Ma.Pd


NIP. 19640103 198703 1 005 NIP. 19590503 197803 2 007

172
MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR

petani panen traktor

padi jagung sawah

cangkul sayuran nasi

cabai pupuk sawi


173
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SDN Gembongan


Kelas/Semester : I (Satu)/ 2 (Dua)
Tema/sub tema : Pekerjaan/ Pelukis
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia dan IPS
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit

A. Standar Kompetensi
Bahasa Indonesia
7. Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak.
Matematika
4. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai dua angka
dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar
Bahasa Indonesia
7.1 Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata
dengan intonasi yang tepat.
Matematika
4.6Menyelesaikan masalah yang melibatkan penjumlahan dan pengurangan
bilangan.
C. Indikator
Bahasa Indonesia
7.1.7 Membaca teks tentang pelukis dengan intonasi yang tepat.
7.1.8 Menulis teks tentang pelukis.
7.1.9 Menjawab pertanyaan sesuai dengan isi bacaan tentang pelukis.
Matematika
4.6.1 Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
pengurangan.

174
D. Tujuan
1. Setelah mengamati kartu kata bergambar dan bertanya jawab dengan
guru, siswa dapat membaca teks tentang pelukis dengan intonasi yang
tepat.
2. Setelah membaca teks pada kartu kata bergambar, siswa dapat menulis
teks tentang pelukis dengan benar.
3. Setelah menyimak penjelasan dari guru, siswa dapat menjawab
pertanyaan tentang pelukis dengan tepat.
4. Setelah menyimak penjelasan dari guru, siswa dapat menyelesaikan
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan pengurangan dengan benar.
Karakter siswa yang dikembangkan: tanggung jawab, disiplin, saling
menghargai.
E. Materi Pembelajaran
- Teks tentang pelukis
- Operasi pengurangan bilangan.
F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, dan Diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Salah satu siswa memimpin doa untuk 10 menit
mengawali kegiatan pembelajaran.
2. Guru melakukan presensi kehadiran siswa.
3. Guru memotivasi siswa dengan mengajak siswa
untuk bernyanyi “Tukang Pos”.
4. Guru memberikan pertanyaan pada siswa
(Apersepsi):
a. Anak-anak, apa isi lagu yang baru saja kita
nyanyikan?
5. Guru menyampaikan tema dan tujuan
175
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
pembelajaran yang akan dicapai.
Inti 1. Siswa mengamati salah kartu kata bergambar 115 menit
yang ditunjukkan oleh guru.
2. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang kartu
kata bergambar yang ditunjukkan oleh guru.
3. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu
kata bergambar dengan bimbingan guru.
4. Siswa mengamati contoh sikap membaca yang
benar dari guru.
5. Salah satu siswa membaca kata yang terdapat
pada kartu kata bergambar di depan kelas dengan
sikap yang benar.
6. Siswa dan guru bertanya jawab tentang hal-hal
yang berkaitan dengan gambar yang terdapat
pada kartu kata bergambar.
7. Siswa menempel kartu kata bergambar yang
telah disediakan guru pada kolom yang telah
disediakan.
8. Siswa bertanya jawab tentang gambar-gambar
pada kartu kata bergambar yang telah ditempel
siswa.
9. Siswa membaca kata yang terdapat pada kartu
kata bergambar yang telah ditempel dengan
bimbingan guru.
10. Siswa melepas kartu kata bergambar yang telah
ditempel dan ditumpuk.
11. Siswa bernyanyi lagu “Tukang Pos” sambil
mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar.

176
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
12. Siswa berhenti bernyanyi dan berhenti
mengestafetkan tumpukan kartu kata bergambar
ketika guru berkata “Stop”.
13. Siswa yang terakhir memegang tumpukan kartu
kata bergambar mengocok kartu kata bergambar
dan mengambil salah satu.
14. Siswa membaca kartu kata bergambar yang telah
diambil.
15. Kegiatan no. 11, 12, 13 dan 14 diulang-ulang
sampai kartu kata bergambar habis.
16. Siswa membaca kartu kata bergambar yang
ditunjukkan oleh guru dengan posisi gambar
ditutup.
17. Siswa menempel kembali kartu kata bergambar
pada kolom yang telah di sediakan.
18. Siswa menempel kartu kalimat di samping
masing-masing kartu kata bergambar yang
sesuai.
19. Siswa membaca kartu kalimat dengan bimbingan
guru.
20. Siswa membaca kartu kalimat tanpa disertai
kartu kata bergambar dengan bimbingan guru.
21. Siswa bersama guru menguraikan salah satu
kalimat menjadi kata dengan menempel kartu
kata.
22. Siswa membaca kata yang telah ditempel guru.
23. Siswa bersama guru menguraikan kata menjadi
suku kata dengan menempel kartu suku kata.
24. Siswa membaca suku kata.
177
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
25. Siswa bersama guru menguraikan suku kata
menjadi huruf-huruf dengan menempel kartu
huruf.
26. Siswa membaca huruf-huruf.
27. Siswa merangkai kembali huruf-huruf
membentuk suku kata dengan menempel kartu
suku kata.
28. Siswa merangkai kembali suku kata menjadi kata
dengan menempel kartu kata.
29. Siswa merangkai kembali kata menjadi kalimat
dengan menempel kartu kalimat.
30. Siswa membaca kartu kalimat, kartu kata, kartu
suku kata dan kartu huruf secara klasikal.
31. Siswa menyalin tulisan kalimat yang ada di
depan.
32. Siswa membentuk kelompok masing-masing
kelompok 6 siswa.
33. Setiap kelompok mendapatkan 3 kartu kata dan 3
kartu gambar.
34. Setiap kelompok memasangkan kartu kata dan
kartu gambar yang sesuai, kemudian
menempelkannya pada kolom yang disediakan.
35. Siswa dan guru bertanya jawab untuk
mengoreksi hasil kerja siswa.
36. Siswa menyimak penjelasan guru tentang cara
menyelesaikan masalah sehari-hari yang
berkaitan dengan operasi penjumlahan.
37. Siswa mengerjakan soal tentang masalah sehari-
hari yang berkaitan dengan operasi penjumlahan.
178
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Penutup 1. Siswa bersama guru merefleksi materi yang 15 menit
telah dipelajari.
2. Siswa melakukan evaluasi kemampuan membaca
permulaan dengan membaca 1 kalimat.
3. Guru memberikan tugas lanjutan kepada siswa
berupa persiapan materi untuk pertemuan
selanjutnya.
4. Guru menanyakan bagaimana perasaan siswa
selama pembelajaran berlangsung.
5. Siswa dan guru berdoa untuk menutup pelajaran.

H. Sumber dan Media Pembelajaran


Sumber
- Buku Siswa Kurikulum 2013 Tema Berbagai Pekerjaan dan Tema
Kegemaranku.
- KTSP
- Silabus Kelas I
Media
- Kartu kata bergambar
- Kartu kalimat sederhana
- Kartu kat
- Kartu suku kata
- Kartu huruf
- Kartu gambar
- Papan flanel
I. Penilaian
1. Prosedur Penilaian
a. Penilaian proses dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung.

179
b. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan menggunakan instrumen
penilaian.
2. Instrumen penilaian
a. Rubrik penilaian kinerja ketika diskusi
b. Rubrik penilaian kemampuan membaca permulaan.

Gembongan, 23 Februari 2016


Mengetahui,
Kepala SDN Gembongan Guru Kelas I

Drs. Trisno Wardoyo Lusia Mursidah, A. Ma.Pd


NIP. 19640103 198703 1 005 NIP. 19590503 197803 2 007

180
MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR

kuas
lukis krayon kanvas

pensil
cat air pameran
warna

pensil buku
melukis gambar

palet pelukis lukisan

181
Lampiran 23
DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBELAJARAN

Gambar 1. Pembelajaran menggunakan buku Gambar 2. Suasana pembelajaran membaca


teks pada pra tindakan berlangsung pada pra tindakan

Gambar 3. Siswa bersama guru menyanyikan Gambar 4. Siswa bersama guru menyanyikan
lagu “Dua Mata Saya” pada siklus I pertemuan 1 lagu “Tukang Pos” pada siklus II pertemuan 1

Gambar 5. Siswa mengamati kartu kata Gambar 6. Siswa mengamati kartu kata
bergambar yang ditunjukkan oleh guru pada bergambar yang ditunjukkan oleh guru pada
siklus I pertemuan 2 siklus II pertemuan 1

Gambar 7. Siswa membaca kartu kata Gambar 8. Siswa membaca kartu kata
bergambar dengan bimbingan guru pada siklus bergambar dengan bimbingan guru pada siklus
I pertemuan 2 II pertemuan 3

182
Gambar 9. Siswa menempel kartu kata Gambar 10. Siswa menempel kartu kata
bergambar pada Siklus I pertemuan 2 bergambar pada Siklus II pertemuan 2

Gambar 11. Salah satu siswa mengangkat tangan Gambar 12. Siswa mengangkat tangan untuk
untuk menyampaikan pendapat pada siklus I menyampaikan pertanyaan atau pendapat
pertemuan 3 pada siklus II pertemuan 2

Gambar 13. Siswa bermain estafet kartu kata Gambar 14. Siswa bermain estafet kartu kata
bergambar pada siklus I pertemuan 2 bergambar pada siklus II pertemuan 1

Gambar 15. Siswa membaca kartu kata Gambar 16. Siswa membaca kartu kata
bergambar dengan posisi gambar ditutup pada bergambar dengan posisi gambar ditutup pada
siklus II pertemuan 1 siklus II pertemuan 3

183
Gambar 17. Siswa menempel kartu kalimat di Gambar 18. Siswa menempel kartu kalimat di
samping kartu kata bergambar yang sesuai samping kartu kata bergambar yang sesuai
Siklus I pertemuan 2 Siklus II pertemuan 1

Gambar 19. Siswa membaca kalimat Gambar 20. Siswa membaca kalimat dengan
pada siklus I pertemuan 3 bimbingan guru pada siklus II pertemuan 3

Gambar 21. Siswa menempel kartu kata untuk Gambar 22. Siswa menempel kartu kata untuk
menguraikan kalimat pada siklus I pertemuan 1 menguraikan kalimat pada siklus II pertemuan
2

Gambar 23. siswa berdiskusi untuk menjodohkan Gambar 24. siswa berdiskusi untuk
kartu kata dan kartu gambar pada siklus I menjodohkan kartu kata dan kartu gambar
pertemuan 2 pada siklus II pertemuan 1

184
Gambar 25. perwakilan kelompok siswa Gambar 26. perwakilan kelompok siswa
mempresentasikan hasil diskusi pada siklus I mempresentasikan hasil diskusi pada siklus II
pertemuan 3 pertemuan 3

Gambar 27. Evaluasi membaca pada akhir Gambar 28. Evaluasi membaca pada akhir
pembelajaran pada siklus I pertemuan 3 pembelajaran pada siklus II pertemuan 2

185
Lampiran 24. Perizinan

186
187
188
189
190

Anda mungkin juga menyukai