Anda di halaman 1dari 161

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DAN LINGKUNGAN BELAJAR

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI SE-

KECAMATAN TILAMUTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh:

APRIYANSYAH DWI PUTRA TAHIBU

131418014

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023

i
ii
iii
iv
ABSTRAK

Apriyansyah Dwi Putra Tahibu, 2023. Hubungan Interaksi Sosial Dan


Lingkungan Belajar Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMA Negeri Se-
Kecamatan Tilamuta. Skripsi Program Studi Administrasi Pendidikan, Jurusan
Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo.
Pembimbing (1) Prof. Dr. Novianty Djafri, S.Pd.I., M.Pd.I dan Pembimbing (2)
Sulkifly, S.E, M.Pd.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hubungan antara interaksi sosial
dengan motivasi belajar siswa di SMA N Se-kecamatan Tilamuta, (2) Hubungan
antara lingkungan belajar dengan motivasi belajar siswa di SMA N Se-kecamatan
Tilamuta, : (3) Hubungan antara interaksi sosial dan lingkungan belajar dengan
motivasi belajar siswa di SMA N Se-kecamatan Tilamuta.
Penelitian menggunakan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam pendekatan dengan menggunakan
angket dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji validitas data, uji
reliabilitas data, uji normalitas data, uji linearitas data, uji keberartian data serta
uji hipotesis dengan perhitungan koefisien korelasi. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa : (1) Interaksis sosial memiliki hubungan positif dan
signifikan dengan motivasi belajar siswa yaitu sebesar 58,3%, Dengan kriteria
sedang (2) Lingkungan belajar memiliki hubungan positif dan signifikan dengan
motivasi belajar siswa yaitu sebesar 69,7%, dengan kriteria baik.(3) Interaksis
sosial dan lingkungan belajar memiliki hubungan positif dan signifikan dengan
motivasi belajar siswa yaitu sebesar 70,8%, dengan kriteria baik. Sedangkan
sisanya 29,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam
penelitian ini.
Kata kunci : Interaksi Sosial, Lingkungan Belajar, Motivasi belajar Siswa

v
vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN

”Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri”

(Qur’an Surah Ar-Rad 11)

“Usaha dan doa tergantung pada cita-cita. Manusia tiada memperoleh selain apa
yang telah diusahakannya”

(JalaludinRumi)

“Tidak ada skripsi yang sempurna yang ada adalah skripsi yang selesai,
kerjakanlah”

(Apriyansyah Tahibu)

Skipsi ini saya persembahkan kepada:

Ibuku (Rohana Tahir Kasim) yang telah melahirkan dan membesarkanku


serta selalu memberikan doa dan usaha agar saya dapat menyelesaikan skripsi ini
tak ada kado terindah selain melihat ibu bahagia.

Alm ayah (Winarno Tahibu) yang sangat kubanggakan, yang telah


membesarkanku serta selalu mengajarkan hal baik semenjak saya masih kecil,
semoga ayah mendapat tempat terbaik disisi Allah SWT.

Kakak dan adik yang telah memberikan support agar dapat menyelesaikan
skripsi ini.

ALMAMATER MERAH MARON TERCINTA

TEMPATKU MENIMBA ILMU

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023

vii
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Karunia-Nya

penulis diberikan limpahan kesehatan serta kekuatan menyelesaikan penelitan dan

penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Interaksi Sosial Dan Lingkungan

Belajar Dengan Motivasi Belajar Siswa Di SMA Negeri Se-Kecamatan

Tilamuta”. Tujuan dari penyusunan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat

untuk bisa ujian sarjana Pendidikan pada Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas

Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan

berbagaipihak, baik itu bimbingan/arahan ataupun doa yang telah diberikan

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu dengan kerendahan

hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,

baik itu bimbingan/arahan ataupun doa yang telah diberikan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu dengan kerendahan hati penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Edward Wolok, ST.MT sebagai Rektor Universitas Negeri

Gorontalo

2. Bapak Dr. Harto S.Malik, M.Hum., Ibu Dr. Ir. Yuniarti Kinoyo, MP.,

Bapak Dr. Muhammad Amir Arham, M.E., Ibu Prof. Karmila Machmud,

S.Pd, M.A.,Ph.D, sebagai Wakil Rektor I, II, III dan IV Universitas Negeri

Gorontalo.

viii
3. Bapak Dr. Arwildayanto, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Gorontalo

4. Ibu Pupung Puspa Ardini, M.Pd, Bapak Dr. Muhamad Zubedi, M.Pd dan

Bapak Dr. Rustam I.Husain, S.Ag, M.Pd sebagai Wakil Dekan I, II dan III

Fakultas Ilmu Pendidikan.

5. Bapak Dr. Arifin, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan

6. Ibu Nur Luthfi , M.Pd sebagai Pe Ardhian, M.Pd. nasihat akademik

7. Ibu Prof. Dr. Novianty Djafri, S.Pd.I, M.Pd.Idan Bapak Sulkifly, S.E.,

M.Pd. sebagai pembimbing I dan II dalam penyusunan skripsi.

8. Bapak Prof. Dr. Ansar, S.Pd, M.Si. dan Ibu Intan Abdul Razak,

S.Ag,M.Pd. sebgai dosen penguji I dan II dalam ujian skripsi.

9. Seluruh Dosen dan staf Administrasi di lingkungan Jurusan Manajemen

Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo.

10. Bapak Muhibbun A. Tuiyo. S.Pd, M.Pd. dan Ibu Hadidjah Mahmud,

M.Pd. sebagai kepala sekolah SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2

Tilamuta.

11. Staf Dewan guru SMA Negeri 1 dan 2 Tilamuta atas kesempatan yang

telah diberikan oleh peneliti dalam melakukan penelitian dan memperoleh

informasi yang diperlukan selama penulisan skripsi ini.

12. Kedua orang tua Papa (Alm Winarno Tahibu) dan Mama (Rohana Tahir

Kasim) yang telah merawat, membesarkan dengan penuh kasih sayang dan

perjuangan serta doa yang tak henti-hentinya mengalir untuk penulis

sehingga diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

ix
13. Kakak ( Igrenita Tahibu) yang telah banyak memberikan support dan adik

( Nurainun Tahibu) yang telah banyak mendoakan.

14. Yusni Abas yang telah membersamai penulisan pada hari-hari yang tidak

mudah selama pengerjaan tugas akhir. Terima kasih telah berkontribusi

banyak dalam penulisan skripsi ini yang selalu memberikan dukungan dan

semangat yang mendorong agar skripsi ini terselesaikan.

15. Seluruh teman-teman mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan

Angkatan 2018, khususnya kelas B yang telah menemani penulis dalam

masa perkuliahan selama 4 tahun ini.

16. Teman- Teman Pria Loyal MP 18 Yang saling membantu dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

17. Serta seluruh pihak yang telah membantu dalam penelitian ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu per satu

Gorontalo, 2023

Apriyansyah Dwi Putra Tahibu

x
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ..............................................................................................i
SURAT PERNYATAAN ...................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv
ABSTRAK ..............................................................................................................v
ABSTRACK ......................................................................................................... vi
MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... xiii
A. Latar belakang .....................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................5
C. Rumusan masalah ................................................................................................5
D. Tujuan penelitian .................................................................................................6
E. Manfaat penelitian ...............................................................................................6
BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................... 10
A. Motivasi Belajar Siswa .....................................................................................10
B. Interaksi Sosial ..................................................................................................18
C. Lingkungan Belajar ...........................................................................................28
D. Penelitian Relevan .............................................................................................39
E. Kerangka Berpikir .............................................................................................40
F. Hipotesis Penelitian ...........................................................................................43
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 46
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian............................................................................46
B. Pendekatan dan jenis penelitian ........................................................................46
C. Populasi dan Sampel .........................................................................................45
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................46
E. Pengembangan Kuisioner ..................................................................................47

xi
F. Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian ...................................................51
G. Teknik Analisis Data .........................................................................................55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 60
A. Hasil Penelitian .................................................................................................60
B. Pembahasan .......................................................................................................63
BAB V KESIMPULAN ...................................................................................... 78
A. Kesimpulan .......................................................................................................78
B. Saran ..................................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................77
CURRICULUM VITAE ......................................................................................82

xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Kerangka Berfikir ...................................................................44
Gambar 3.1 Desain Penelitian ................................................................................46
Gambar 4.1 Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Interaksi Sosial .................61
Gambar 4.2 Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Belajar ..........63
Gambar 4.3 Histogram Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar ...............64

xiii
DAFTAR TABEL

3.1 Tabel Populasi Penelitian .................................................................................47


3.2 Tabel Kategori Skla Likert ...............................................................................49
3.3 Kisi-kisi Instrumen Sebelum Uji Validasi variabel Motivasi Belajar..............50
3.4 Kisi-kisi Instrumen Sebelum Uji Validasi variabel Interaksi Sosial................51
3.5 Kisi-kisi Instrumen Sebelum Uji Validasi variabel Lingkungan Belajar ........52
3.6 Tabel Skala Pengukuran...................................................................................57
4.1 Daftar Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar ...................................61
3.2 Daftar Distribusi Frekuensi Variabel Interaksi Sosial ....................................62
4.3Daftar Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Belajar ...............................63
4.4 Tabel Uji Linearitas dan Keberartian Data (X1) Ke (Y) .................................66
4.5 Tabel Uji Linearitas dan Keberartian Data (X2) Ke (Y) .................................67
4.6Tabel Uji Hipotesis Parsial (X1) Ke (Y) ...........................................................68
4.7 Tabel Uji Hipotesis Parsial (X2) Ke (Y) ..........................................................69
4.8Tabel Uji Korelasi Simultan (X1) dan (X2) Ke (Y) .........................................70

xiv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuisioner Setelah Uji Validitas..........................................................................83
2. Dokumentasi ..................................................................................................... 91
3. Uji Kualitas Instrumen Validitas Dan Reliabilitas .............................................92
4. Jawaban Responden .........................................................................................123
5. Pengujian Normalitas .......................................................................................138
6. Uji Linearitas dan Keberartian Data (X1) Ke (Y)............................................145
7. Pengujian Korelasi Parsial ...............................................................................146
8.Tabel Uji Korelasi Simultan .............................................................................147
9.Surat Izin Penelitian ..........................................................................................148

xv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Motivasi belajar ialah segala sesuatu yang ditujukan untuk mendorong

atau memberikan semangat kepada seseorang yang melakukan kegiatan belajar

agar menjadi lebih giat lagi dalam belajar untuk memperoleh prestasi yang lebih

baik lagi. (Purwa, 2013 : 320) Motivasi dalam kegiatan belajar merupakan

kekuatan yang dapat menjadi tenaga pendorong bagi siswa untuk

mendayagunakan potensi-potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh hasil

belajar yang lebih baik.. Siswa yang memiliki motivasi belajar akan nampak

melalui kesungguhannya untuk terlibat didalam kegiatan belajar, seperti

menyimak isi pelajaran, mencatat pelajaran, aktif bertanya, mengemukakan

pendapat, menyimpulkan pelajaran, membuat resume dan tekun dalam

mengerjakan tugas atau soal-soal. Sebaliknya, siswa yang tidak memiliki motivasi

belajar umumnya kurang mampu bertahan untuk belajar dalam waktu yang cukup

lama serta kurang sungguh-sungguh dalam belajar.

Motivasi belajar memiliki peranan yang sangat penting dalam

pembelajaran, baik dalam proses maupun dalam pencapaian hasil belajar.

Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat

dan rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang mempunyai motivasi tinggi

mempunyai energi yang lebih banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar, yang

pada akhirnya akan mampu memperoleh prestasi yang lebih baik(Donni, 2015

1
2

132). Dengan demikian, motivasi yang dimiliki oleh siswa sangat menentukan

tingkat keberhasilan atau gagalnya pembelajaran siswa tersebut. Seorang siswa

yang memiliki motivasi yang tinggi, akan mampu meraih keberhasilan baik dalam

proses maupun output atau hasil belajarnya. Begitupula sebaliknya, seorang siswa

yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan

aktivitas belajar. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar

siswa diantaranya interaksi sosial baik dan lingkungan belajar yang kondusif, hal

ini dapat menjadi faktor pendorong yang dapat memngaruhi motivasi siswa dalam

mencapai keberhasilan pembelajaran

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam

belajar, yaitu faktor internal seperti kondisi fisik, minat dan bakat serta faktor

eksternal yaitu lingkungan dalam bentuk interaksi sosial siswa di sekolah

(Kurniawati, 2010). Pada proses pendidikan, untuk mewujudkan tujuan

pendidikan perlu adanya interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa maupun

siswa dengan siswa lain. Guru yang melaksanakan tugas mengajar dan siswa

yang melaksanakan kegiatan belajar. Tanpa interaksi tersebut, proses belajar

mengajar tidak akan berjalan dengan maksimal.

Interaksi sendiri menurut Setiadi, dkk (2006 ; 92) adalah proses di mana

orang-orang berkomunikasi saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan.

Lain halnya dengan pendapat Walgito ( 2003 ; 65) interaksi sosial merupakan

hubungan antara individu satu dengan individu yang lain yang saling

mempengaruhi dan terdapat hubungan yang saling timbal balik. Terkait dengan

proses pembelajaran, interaksi sosial dalam kelompok teman sebaya akan

mengubah, memperbaiki, atau mempengaruhi perilaku siswa yang memiliki usia


3

yang relatif sama dalam mengikuti proses pembelajaran (Aprihastanto, 2013).

Artinya siswa yang memiliki teman yang pintar dan rajin, maka siswa tersebut

akan termotivasi untuk lebih giat dalam belajar. Begitupula sebaliknya, apabila

siswa tersebut bergaul dengan siswa yang nakal dan malas, maka siswa tersebut

akan terbawa dengan perilaku nakal dan malas juga.

Dengan meningkatkan interaksi sosial, maka siswa akan dapat bersosialisasi

sehingga akan terjalin hubungan yang baik antar siswa, begitupula sebaliknya. Hal

ini dapat dipahami bahwa interaksi sosial yang baik merupakan salah satu peran

penting yang memengaruhi hasil belajar. Menurut Santrock (2004, hlm. 531),

bahwa siswa yang memiliki perilaku yang berkompeten secara sosial akan lebih

unggul secara akademis dibandingkan mereka yang tidak. Apabila guru banyak

menerapkan belajar bersama dengan teman sebayanya, maka akan membuat siswa

mampu mengembangkan rasa ingin tahunya, meningkatkan motivasi belajarnya

sehingga akan memperkaya ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Dengan

meningkatkan interaksi sosial siswa, misalnya kerja kelompok, siswa dapat belajar

lebih banyak ketika mereka berbicara satu sama lainnya, sehingga akan

mendorong siswa berfikir, membaca, menyimpulkan, dan merangkum hasil

diskusi dan membuat siswa terlibat secara aktif di dalamnya (Hurst, Wallace, &

Nixon, 2013).

Interaksi sosial siswa yang tidak baik, ditandai dengan hubunganantar siswa

diliputi rasa kebencian, kurangnyakerjasama antar siswa dan terbentuknya

kelompok teman sebaya yang masing-masing saling menyerang atau saling

menjatuhkan sehingga akan menciptakan hubungan yang kurang harmonis dan

mencipatakan suasana belajar yang tidak kondusif diantara siswa. Pada


4

hakekatnya belajar mengajar disekolah adalah interaksi aktif antar komponen-

komponen yang ada didalamnya. Adapun interaksi yang terjadi adalah interaksi

guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan lingkungan tempat

belajar.

Lingkungan belajar yang baik akan membawa dampak yang baik puka bagi

siswa, sebaliknya jika lingkungan belajar siswa tidak baik maka akan membawa

dampak buruk pula bagi siswa itu sendiri. oleh karena itu lingkungan belajar juga

menjadi salah satu faktor dalam keberhasil siswa dalam pembelajaran.Lingkungan

belajar yang baik adalah lingkungan belajar yang aman secara fisik, psikis, sosial

dan moral. Lingkungan yang demikian adalah yang mampu menjadikan peserta

didik fokus kepada pembelajaran, pembelajaran hidup bersama, terhindar dari hal-

hal negatif seperti merokok, narkoba, dan pergaulan bebas.

Lingkungan belajar dalam hal ini di sekolah mempengaruhi motivasi belajar

siswa sehingga dapat berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam pembelajaran

di sekolah seperti interaksi guru yang baik, cara guru mengajar, penggunaan

media yang tersedia, sikap anak terhadap guru serta interaksinya dengan teman

teman sekolah dan lingkungan belajarnya. Lingkungan belajar termasuk dalam

keterampilan guru dalam menciptakan suasana yang kondusif, dan

mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Lingkungan belajar

kondusif ialah tulang punggung dan faktor pendorong dapat memberikan daya

tarik tersendiri bagi proses pembelajaran, sebaliknya lingkungan belajar yang

kurang menyenangkan akan menimbulkan rasa bosan. jadi, lingkungan belajar

yang baik akan meningkatkan motivasi belajara siswa dan akan mempengaruhi

keberhasilan siswa dalam pembelajaran.


5

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti di SMA se-

kecamatan Tilamuta, peserta didik yang kurang berinteraksi sosial,dan lingkungan

belajar yang tidak kondusif cenderung kurang memiliki motivasi belajar. oleh

karena itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut dalam bentuk skripsi yang

berjudul Hubungan Interaksi Sosial dan Lingkungan Belajar Siswa dengan

Motivasi Belajar Siswa Di SMA Negeri se-kecamatan Tilamuta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disimpulkan identifikasi masalah

adalah sebagai berikut:

1. Sebagian siswa kurang berinteraksi dengan lingkungan sosialnya sehingga

dapat mempengaruhi motivasinya dalam pembelajaran.

2. Masih kurangnya perhatian pihak sekolah terhadap kenyamanan

lingkungan belajar sehingga dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam

belajar.

3. Masih kurangnya motivasi siswa dalam belajar sehingga mempengaruhi

prestasi belajar siswa.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hubungan interaksi sosial dengan motivasi belajar siswa di

SMAN se-Kecamatan tilamuta?

2. Bagaimana hubungan lingkungan belajar dengan motovasi belajar siswa di

SMAN se-Kecamatan tilamuta?


6

3. Bagaimana hubungan interaksi sosial dan lingkungan belajar dengan

motovasi belajar siswa di SMAN se-Kecamatan tilamuta?

D. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini dalah sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui bagaimana hubungan interaksi sosial dengan motivasi

belajar siswa di SMAN se-Kecamatan tilamuta?

2. Untuk Mengetahui bagaimana hubungan lingkungan belajar dengan

motivasi belajar siswa di SMAN se-Kecamatan tilamuta?

3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan interaksi sosial dan lingkungan

belajar dengan motivasi belajar siswa di SMAN se-Kecamatan tilamuta

E. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi kepala sekolah, memberikan informasi kepada pihak sekolah untuk

memperhatikan interaksi sosial dan lingkungan belajar siswa untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi para guru, dapat menjadi masukan yang positif agar lebih

memperhatikan interaksi sosial dan lingkunganbelajar siswa agar dapat

meningkatkan minat belajar siswa.

3. Bagi siswa dan siswi, dapat menjadi bahan pembelajaran untuk lebih

memperhatikan interaksi sosialnya dengan sesama siswa serta lebih

mengenal lingkungannya dalam belajar, agar dapat meningkatkan

motivasinya dalam belajar.


7

4. Bagi peneliti, menjadi bahan pengetahuan lebih lanjut tentang hubungan

interaksi sosial dan lingkungan belajar dengan hasil belajar siswa.


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Motivasi Belajar Siswa

1. Pengertian Motivasi Belajar

Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk

menggerakkan, menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia

terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan

tertentu. Menurut Clayton Alderfer motivasi belajar adalah kecenderungan peserta

didik dalam melakukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk

mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.

Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan

mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi

terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan

dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu belajar.

Motivasi merupakan faktor penggerak maupun dorongan yang dapat

memicu timbulnya rasa semangat dan juga mampu merubah tingkah laku manusia

atau individu untuk menuju pada hal yang lebih baik untuk dirinya sendiri.

(Sardiman, 2008: 75) mendefinisikan motivasi sebagai keseluruhan daya

penggerak di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada

kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat

tercapai.

8
9

Motivasi adalah perubahan dalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai

dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat

ditinjau dari dua sifat, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi

intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan pendorong dari dalam

individu, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang keberadaannya

karena pengaruh dari luar individu. Tingkah laku yang terjadi dipengaruhi oleh

lingkungan.

Motivasi belajar adalah proses yang memberi semangat belajar, arah, dan

kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh

energi, terarah dan bertahan.

Dari berbagai pengertian di atas dapat diambil pengertian bahwa motivasi

belajar adalah suatu dorongan atau daya penggerak dari dalam diri individu yang

memberikan arah dan semangat pada kegiatan belajar, sehingga dapat mencapai

tujuan yang dikehendaki. Jadi peran motivasi bagi peserta didik dalam belajar

sangat penting. Dengan adanya motivasi akan meningkatkan, memperkuat dan

mengarahkan proses belajarnya, sehingga akan diperoleh keefektifan dalam

belajar. Ciri-ciri peserta didik yang bermotivasi antara lain : 1) tekun dalam

menghadapi tugas; 2) ulet dalam menghadapi kesulitan; 3) tidak memerlukan

dorongan dari luar untuk berprestasi; 4) ingin mendalami lebih jauh materi yang

dipelajari; 5) selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin; 6) menunjukkan minat

terhadap bermacam-macam masalah; 7) senang dan rajin belajar, penuh semangat,

dan tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin; 8) dapat


10

pendapat-pendapatnya; 9) mengejar tujuan jangka panjang; 10) senang mencari

soal dan memecahkan soal.

2. Jenis-jenis Motivasi

Sebagai kekuatan mental, motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu

motivasi primer dan motivasi sekunder.

a. Motivasi primer adalah motivasi didasarkan pada motif-motif dasar.

Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis dan

jasmania seseorang. Jenis motivasi ini termasuk memelihara kesehatan,

minum, istirahat, mempertahankan diri, keamanan, membangun dan

kawin.

b. Motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Jenis motivasi ini

dapat berupa: kebutuhan organisme seperti ingin tahu, memperoleh

kecakapan, berprestasi, dan motof-motif sosial seperti kasih sayang,

kekuasaan dan kebebasan.

Motivasi dilihat dari sifatnya, dibedakan menjadi dua, yaitu: motivasi

instrinsik dan motivasi ekstrinsik.

a. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri

seseorang. Motivasi instrinsik merupakan dorongan agar peserta didik

melakukan kegiatan belajar dengan maksud mencapai tujuan yang

terkandung dalam perbuatan itu sendiri. Motivasi ini terjadi pada saat

peserta didik menyadari pentingnya belajar dan ia belajar sungguh-

sungguh tanpa disuruh orang lain, atau dengan kata lain motivasi ini

berkenaan dengan kebutuhan belajar peserta didik sendiri.


11

b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber dari luar diri

seseorang. Motivasi ini adalah dorongan terhadap perilaku seseorang yang

ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Orang berbuat sesuatu karena

dorongan dari luar, misalnya; guru memberikan hadiah, pujian, hukuman,

memberikan angka tinggi terhadap prestasi yang dicapainya, tidak

menyalahkan pekerjaan atau jawaban peserta didik secara terbuka

sekalipun pekerjaan atau jawaban tersebut belum memuaskan,

menciptakan suasana belajar yang memberi kepuasan dan kesenangan

pada peserta didik, dsb.

Biggs dan Telfer (dalam Amri. 2013: 26-27) menyatakan bahwa ada empat

golongan motivasi belajar peserta didik, antara lain:

a. Motivasi instrumental: peserta didik belajar karena didorong oleh

adanya hadiah atau menghindari hukuman.

b. Motivasi sosial: peserta didik belajar untuk penyelenggaraan tugas,

dalam hal ini keterlibatan peserta didik pada tugas menonjol.

c. Motivasi berprestasi: peserta didik belajar untuk meraih prestasi atau

keberhasilan yang telah ditetapkan.

d. Motivasi instrinsik: peserta didik belajar karena keinginanya sendiri.

3. Prinsip Motivasi Belajar

Motivasi memiliki beberapa prinsip dasar dalam kegiatan pembelajaran.

Prinsip-prinsip dasar tersebut yaitu:

a. Pujian lebih efektif dari pada hukuman.

b. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan akan merangsang motivasi.


12

c. Semua peserta didik mempunyai kebutuhan psikologis tertentu yang harus

mendapat kepuasan.

d. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada motivasi

yang dipaksakan dari luar.

e. Motivasi yang besar erat hubungannya dengan kreativitas peserta didik.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut pendapat MalcomBrownlee, faktor-faktor mempengaruhi motivasi

belajar adalah:

a. Faktor Guru

Seseorang dikatakan sebagai guru tidak cukup “tahu” sesuatu materi yang

akan diajarkan, tetapi pertama kali ia harus merupakan seseorang yang memang

memiliki “kepribadian guru” denga segala ciri tingkat kedewasaannya dan

memiliki kepribadian. Untuk itu perlu dikemukakan dalam pembahasan ini

sepuluh kompetensi guru yang berkaitan erat dengan tugasnya membentuk

motivasi belajar siswa di sekolah antara lain : (1) menguasai bahan atau materi

pengajaran, (2) mengelola program belajar mengajar, (3) Pengelolaan kelas (4)

menggunakan Media dan sumber belajar (5) menguasai landasan-landasan

kependidikan (6) mengelola interaksi belajar-mengajar (7) menilai prestasi siswa

untuk kepentingan pengajaran (8) mengenal fungsi dan program bimbingan &

penyuluhan (9) mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah (10)

mengenal prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian pendidikan guna

kepentingan pengajaran

b. Faktor Orangtua
13

Faktor orangtua dalam keluarga sangat menentukan juga karena

merekaadalah mitra para guru dalam bekerja bersama-sama untuk tujuan tersebut.

Orangtua tidak cukup puas hanya menyerahkan urusan dan tanggung jawab ini

pada guru.

c. Faktor Lingkungan Masyarakat

Faktor lingkungan masyarakat tempat berdomisili siswa menajadi unsur

yang turut dipetimbangkan dalam proses pembentukan motivasi siswa, karena

siswa juga adalah bagian ataupun warga dari suatu masyarakat. MalcomBrownlee

mengemukakan konsep yang memperlihatkan ketergantungan ini dengan

mengemukakan “Manusia dalam masyarakat dan masyarakat dalam manusia.”

Lebih lanjut dijelaskan bahwa konsep manusia dalam masyarakat mengisyaratkan

ketergantungan bahwa individu sebagai bagian dalam komunitas yang mmiliki

sistim nilai sosial yang saling mengikat dan mempengaruhi setiap individu yang

hidup bersama dalam sebuah komunitas, baik komunitas masyarakat kota ataupun

masyarakat desa dan atau kelompok belajar seperti siswa pada suatu sekolah

5. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi

dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif

membangkitkan motivasibelajar siswa. Berikut ini dikemukakan beberapa

petunjuk untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.

a. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai


14

Tujuan yang jelas dapat membuat siswa paham kearah mana ia ingin

dibawa. Pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran dapat menumbuhkan

minat siswa untuk belajar yang pada gilirannya dapat meningkatkan motivasi

belajar mereka. Semakin jelas tujuan yang ingin dicapai, maka akan semakin kuat

motivasi belajar. Oleh sebab itu, sebelum proses pembelajaran dimulai hendaknya

guru menjelaskan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai.

b. Membangkitkan minat siswa

Siswa akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk

belajar. Oleh karena itu, mengembangkan minat belajar siswa merupakan salah

satu teknik dalam mengembangkan motivasi belajar. Salah satu cara yang logis

untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman

belajar dengan minat siswa. Pengaitan pembelajaran dengan minat siswa adalah

sangat penting, dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari

itu sangat bermanfaat bagi mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang

penting adalah membangkitkan hasrat ingin tahu siswa mengenai pelajaran yang

akan datang, dan karena itu pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi

instrinsik siswa untuk mempelajari materi pembelajaran yang disajikan oleh guru

(Anni, dkk., 2006:186).

c. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar

Siswa hanya mungkin dapat belajar baik manakala ada dalam suasana yang

menyenangkan, merasa aman, bebas dari takut. Usahakan agar kelas selamanya

dalam suasana hidup dan segar, terbebas dari rasa tegang. Untuk itu guru sekali-

kali dapat melakukan hal-hal yang lucu.


15

d. Menggunakan Variasi Metode Penyajian yang Menarik

Guru harus mampu menyajikan informasi dengan menarik, dan asing bagi

siswa- siswa. Sesuatu informasi yang disampaikan dengan teknik yang baru,

dengan kemasan yang bagus didukung oleh alat-alat berupa sarana atau media

yang belum pernah dikenal oleh siswa sebelumnya sehingga menarik perhatian

bagi mereka untuk belajar. Dengan pembelajaran yang menarik, maka akan

membangitkan rasa ingin tahu siswa di dalam kegiatan pembelajaran yang

selanjutnya siswa akan termotivasi dalam pembelajaran. Motivasi instrinsik untuk

belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalui penggunaan materi pembelajaran yang

menarik, dan juga penggunaan variasi metode pembelajaran. Misalnya, untuk

membangkitkan minat belajar siswa dapat dilakukan dengan cara pemutaran film,

mengundang pembicara tamu, demonstrasi, komputer, simulasi, permaianan

peran, belajar melalui radio, karya wisata, dan lainnya (Anni, dkk., 2006:186-187

: Hamalik, 2009:168).

e. Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa

Motivasi akan tumbuh manakala siswa merasa dihargai. Dalam

pembelajaran, pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat motivasi. Karena anak didik

juga manusia, maka dia juga senang dipuji. Karena pujian menimbulkan rasa puas

dan senang (Hamalik, 2009:167). Namun pujian harus sesuai dengan hasil kerja

siswa. Jangan memuji secara berlebihan karena akan terkesan dibuat-buat. Pujian

yang baik adalah pujian yang keluar dari hati seoarang guru secara wajar dengan

maksud untuk memberikan penghargaan kepada siswa atas jerih payahnya dalam

belajar (Djamarah dan Zain, 2006:152).

f. Berikan penilaian
16

Banyak siswa yang belajar karena ingin memperoleh nilai bagus. Untuk itu

mereka belajar dengan giat. Bagi sebagian siswa nilai dapat menjadi motivasi

yang kuat untuk belajar. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan dengan segera

agar siswa secepat mungkin mengetahui hasil kerjanya. Penilaian harus dilakukan

secara objektif sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Penilaian secara

terus menerus akan mendorong siswa belajar, oleh karena setiap anak memiliki

kecenderungan untuk memmperoleh hasil yang baik. Disamping itu, para siswa

selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan,

sehingga mendorongnya belajar lebih teliti dan seksama (Hamalik, 2009:168).

g. Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa

Siswa butuh penghargaan. Penghargaan bisa dilakukan dengan memberikan

komentar yang positif. Setelah siswa selesai mengerjakan suatu tugas, sebaiknya

berikan komentar secepatnya, misalnya dengan memberikan tulisan “bagus” atau

“teruskan pekerjaanmu” dan lain sebagainya. Komentar yang positif dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa. Penghargaan sangat efektif untuk

memotivasi siswa dalam mengerjakan tugas-tugas, baik tugas-tugas yang harus

dikerjakan segera, maupun tugas-tugas yang berlangsung terus menerus .

Sebaliknya pemberian celaan kurang menumbuhkan motivasi dalam belajar.

Bahkan menimbulkan efek psikologis yang lebih jelek.

h. Ciptakan persaingan dan kerjasama

Persaingan yang sehat dapat menumbuhkan pengaruh yang baik untuk

keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan siswa dimungkinkan

berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik. Oleh


17

sebab itu, guru harus mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk

bersaing baik antar kelompok maupun antar individu. Namun demikian,

persaingan tidak selamanya menguntungkan, terutama untuk siswa yeng memang

dirasakan tidak mampu untuk bersaing, oleh sebab itu pendekatan

cooperativelearning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan antar

kelompok. Selain persaingan antar siswa lebih banyak pengaruh buruknya

daripada baiknya terhadap perkembangan kepribadian siswa. Persaingan antara

diri sendiri dapat dilakukan dengan cara memberi kesempatan kepada siswa untuk

mengenal kemajuan-kemajuan yang telah diucapai sebelumnya dan apa yang

dapat dicapai pada padawaktuberikutnya. Misalnya guru membuat dan memberi

tahu grafik kemajuan belajar siswa. Untuk mengembangkan motivasi belajar, guru

harus berusaha membentuk kebiasaan siswanya agar secara berangsur-angsur

dapat memusatkan perhatian lebih lama dan bekerja keras. Oleh karena itu,usaha

dan perhatian guru yang besar lebih diperlukan untuk membimbing siswa-siswa

yang memiliki pencapaian rendah agar mereka memiliki motivasi belajar yang

baik. Berdasarkan kajian teori di atas mengenai motivasi belajar siswa maka

dapat saya simpulkan bahwa motovasi belajar siswa adalah dimana siswa

memiliki dorongan dalam belajar, yang terdapat dua indikator yaitu ketekunan

dalam belajar dan mandiri dalam belajar yang memiliki subindikator, subindikator

tekun dalam belajar yaitu memiliki keinginan untuk belajar, memiliki tujuan,

tekun belajar, dan ulet dalam belajar, sedangkan subindikator mandiri dalam

belajar yaitu menyelesaikan tugas, menggunakan waktu luang untuk belajar dan

rajin dalam belajar


18

B. Interaksi Sosial

1. Pengertian Interaksi sosial

Pengertian interaksi sosial berdasarkan pendapat (Setiadi, Hakam, &

Effendi, 2006 : 92) interaksi adalah proses di mana orangorang berkomunikasi

saling mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. (Rouchek dan Warren dalam

Abdulsyani 2012: 153) berpendapat bahwa interaksi merupakan proses timbal

balik, dimana tingkah laku reaktif pihak lain mempengaruhi suatu kelompok

sehingga ia mempengaruhi perilaku orang lain dalam kelompok tersebut.

Menurut (Soekanto 2012: 13) istilah sosial pada ilmu sosial menunjuk pada

objeknya, yaitu masyarakat. Interaksi sosial menurut para ahli di antaranya:

interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain,

individu satu dapat mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi

terdapat hubungan yang saling timbal balik (Walgito, 2003: 65).

Interaksi sosial adalah bentuk umum dari proses sosial dapat didefinisikan

sebagai hubungan-hubungan timbal balik antara individu dengan individu,

kelompok dengan kelompok, serta individu dengan kelompok.(Dewi, 2009: 34)

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial

merupakan hubungan timbal balik antara individu dengan individu, kelompok

dengan kelompok, individu dengan kelompok yang dapat mempengaruhi,

mengubah atau memperbaiki perilaku individu atau kelompok maupun

sebaliknya.

Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dan individu,

antara individu dengan kelompok atau antara kelompok dengan kelompok dalam

berbagai bentuk seperti kerjasama, persaingan ataupun pertikaian.


19

a. Interaksi antara individu dengan individu

Adalah individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan/stimulus

kepada individu lainnya dan sebaliknya, individu yang terkena pengaruh itu akan

memberikan reaksi, tanggapan atau respon.

b. Interaksi antara individu dengan kelompok

Secara konkret bentuk interaksi sosial antara individu dengan kelompok bisa

digambarkan seperti seorang guru yang sedang berhadapan dan mengajari siswa-

siswinya didalam kelas/seorang penceramah yang sedang berpidato didepan orang

banyak. Bentuk interaksi semacam ini juga menunjukkan bahwa kepentingan

seseorang individu berhadapan/bisa ada saling keterkaitan dengan kepentingan

kelompok.

c. Interaksi antar kelompok dengan kelompok

Bentuk interaksi antara kelompok dengan kelompok saling berhadapan

dalam kepentingan, namun bisa juga ada kepentingan individu disitu dan

kepentingan dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan

kepentingan individu dalam kelompok lain.

2. Faktor-faktor Pendorong Interaksi Sosial

Menurut Ahmad Susanto dalam (Ahmad, 2013: 5), berlangsungnya interaksi

sosial didasarkan pada beberapa faktor yaitu:

a. Faktor Internal

1) Dorongan untuk meneruskan/mengembangkan keturunan. Secara

naluriah, manusia mempunyai dorongan nafsu birahi untuk saling

tertarik dengan lawan jenis. Dorongan ini bersifat kodrati artinya tidak
20

usah dipelajaripun seseorang akan mengerti sendiri dan secara

sendirinya pula orang akan berpasang-pasangan untuk meneruskan

keturunannya agar tidak mengalami kepunahan.

2) Dorongan untuk memenuhi kebutuhan Dorongan untuk memenuhi

kebutuhan manusia memerlukan keberadaan orang lain yang akan

saling memerlukan, saling tergantung untuk saling melengkapi

kebutuhan hidup.

3) Dorongan untuk mempertahankan hidup Dorongan untuk

mempertahankan hidup ini terutama dalam menghadapi ancaman dari

luar seperti ancaman dari kelompok atau suku bangsa lain, ataupun

dari serangan binatang buas.

4) Dorongan untuk berkomunikasi dengan sesama Secara naluriah,

manusia memerlukan keberadaan orang lain dalam rangka saling

berkomunikasi untuk mengungkapkan keinginan yang ada dalam hati

masing-masing dan secara psikologis manusia akan merasa nyaman

dan tentram bila hidup bersama-sama dan berkomunikasi dengan

orang lain dalam satu lingkungan sosial budaya.

b. Faktor Eksternal

1) Imitasi, dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan seseorang

untuk meniru sesuatu yang ada pada orang lain.

2) Identifikasi, merupakan kecenderungan/keinginan dalam diri seseorang

untuk menjadi sama dengan pihak lain.

3) Sugesti, merupakan cara pemberian suatu pandangan/pengaruh oleh

seseorang kepada orang lain dengan cara tertentu sehingga seseorang


21

tersebut mengikuti pandangan atau pengaruh yang diberikan tanpa

berpikir panjang.

4) Simpati, merupakan sikap keterkaitan terhadap orang lain. Sikap ini

timbul karena adanya kesesuaian antara nilai yang dianut oleh kedua

belah pihak.

5) Empati, merupakan proses sosial yang hampir sama dengan simpati,

hanya perbedaannya adalah bahwa empati lebih melibatkan emosi atau

lebih menjiawai dalam diri seoang yang lebih daripada simpati.

6) Motivasi, Adalah suatu dorongan atau rangsangan yang diberikan

seseorang kepada orang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi

motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan yang dimotivasikan

kepadanya.

3. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Interaksi sosial dapat terjadi bila memenuhi dua syarat yaitu adanya kontak

sosial dan komunikasi (Soekanto, 2012: 62), (Abdulsyani, 2012: 154-155)

(Setiadi, Hakam, dan Effendi, 2008: 95-96) yaitu :

a. Adanya kontak sosial (sosial contact).

Kontak sosial merupakan hubungan antara satu pihak dengan pihak lain

yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing-masing pihak saling

bereaksi antara satu dengan yang lain. Kata kontak sendiri berasal dari bahasa

latin, yaitu con atau cum (bersama-sama) dan tango (menyentuh) jadi artinya

bersamasama menyentuh. Suatu kontak dapat bersifat primeratau sekunder.

Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan

berhadapan muka, sebaliknya kontak sekunder memerlukan suatu perantara,


22

seperti telepon, radio, dan seterusnya. Artinya terjadi suatu hubungan timbal balik

antara satu dengan lainya. Suatu kontak sosial akan berjalan dengan baik apabila

dalam prosesnya terdapat rasa saling menghormati dan kerjasama yang baik.

Kontak sosial ada yang bersifat positif dan ada pula yang bersifat negatif. Kontak

sosial yang bersifat positif dapat mengarahkan pada suatu kerjasama, sedangkan

kontak yang bersifat negatif dapat mengarahkan seseorang pada suatu

pertentangan bahkan dapat menyebabkan tidak terjadinya interaksi sosial.

b. Adanya komunikasi.

Seseorang memberikan tafsiran pada tingkah laku atau perasaan-perasaan

orang lain dalam bentuk pembicaraan, gerakgerik badan, atau sikap tertentu.

Dalam komunikasi menurut (Sardiman, 2014: 7) dikenal unsur komunikan dan

komunikator. Hubungan antara komunikator dengan komunikan biasanya karena

menginteraksikan sesuatu, yang dikenal dengan istilah pesan (massage).

Kemudian untuk menyampaikan atau mengotakkan pesan itu perlu adanya media

atau saluran (chanel). Jadi unsur-unsur yang terlibat dalam komunikasi itu adalah

komunikator, komunikan, pesan, dan media. Bagitu juga hubungan antara

manusia yang satu dengan manusia yang lain, empat unsur untuk terjadinya proses

komunikasi itu selalu ada. Komunikasi sosial menyebutkan bahwa tidak

selamanya kontak sosial akan menghasilkan interaksi sosial yang baik apabila

proses komunikasinya tidak berlangsung secara komunikatif. Komunikasi artinya

berhubungan atau bergaul dengan orang lain.

Devito dalam (Sugiyo 2004: 21-26) mengemukakan 5 ciri-ciri komunikasi,

yaitu:
23

1) Keterbukaan

Komunikasi antar pribadi mempunyai ciri keterbukaan maksudnya adanya

niat dari masing-masing pihak yang ada dalam hal ini antara komunikator dengan

komunikan saling memahami dan membuka pribadi masing-masing. Kualitas

keterbukaan paling sedikit terdiri dari tiga aspek, yaitu: (a) komunikator yang

efektif harus terbuka kepada orang yang diajak berinteraksi. (b) Kemauan dari

komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang. Diam,

tidak mengkritik akan mengarahkan pada percakapan yang membosankan,

menginginkan orang bereaksi secara apa adanya terhadap apa yang dikatakan

lawan bicara. Dengan kata lain keterbukaan disini adalah merespon secara spontan

dan tanpa alasan terhadap komunikasi yang sedang berlangsung. (c) Untuk dapat

terbuka harus mengakui bahwa perasaan dan pikiran yang diekspresikan adalah

milik kita dan kita bertanggung jawab atas itu.

2) Empati

Komunikasi antar pribadi perlu ada empati dari komunikator, hal ini dapat

dinyatakan bahwa komunikasi antar pribadi akan berlangsung secara kondusif

apabila pihak komunikator menunjukkan rasa empati pada komunikan. Empati

dapat diartikan sebagai menghayati perasaan orang lain atau turut merasakan apa

yang dirasakan orang lain. Dengan berempati kita menempatkan diri dalam

suasana perasaan, pikiran, dan keinginan orang lain sedekat mungkin. Secara

psikologis apabila dalam komunikasi komunikator menunjukkan empati pada

komunikan akan menunjang berkembangnya suasana hubungan yang didasariatas

saling pengertian, penerimaan, dipahami dan adanya kesamaan diri. Adapun

cara meningkatkan kemampuan berempati dengan: (a) menghindari untuk


24

melakukan evaluasi terhadap perilaku orang lain; (b) belajar semampu kita

tentang keinginan orang lain, pengalaman,kemampuan, ketakutan. Semakin

banyak yang kita tahu tentang orang lain maka kita akan dapat melihat seperti cara

orang lain melihat, merasakan apa yang orang lain rasakan.

3) Dukungan

Komunikasi antarpribadi perlu dimunculkan sikap memberi dukungan dari

pihak komunikator agar komunikan mau berpartisipasi dalam komunikasi.

(Sugiyo, 2004: 24) menyatakan keterbukaan dan empati tidak akan bertahan lama

apabila tidak didukung suasana yang mendukung. Hal ini berarti bahwa dalam

komunikasi antarpribadi perlu adanya suasana yang mendukung atau memotivasi,

lebih-lebih dari komunikator. Komunikasi yang efektif dapat memotivasi orang

lain dengan menunjukkan sikap tidak mengevaluasi dan untuk mengetahui apakah

ucapan atau perilaku kita bersifat suportif.

4) Rasa positif

Komunikasi antarpribadi ditunjukkan oleh sikap dari komunikator

khususnya sikap positif. Sikap positif dalam hal ini berarti adanya kecenderungan

bertindak pada diri komunikator untuk memberikan penilaian yang positif

terhadap komunikan. Dalam komunikasi antar pribadi sikap positif ini

ditunjukkan oleh sekurang-kurangnya dua aspek atau unsur yaitu sebagai berikut

ini: pertama, komunikasi antar pribadi hendaknya memberikan nilai positif dari

komunikator. Maksud pernyataan ini yaitu apabila dalam komunikasi,

komunikator menunjukkan sikap positif terhadap komunikan maka komunikan

juga akan menunjukkan sikap positif. Sebaliknya apabila komunikator

menunjukkan sikap negatif maka komunikan juga akan bersikap negatif. Hal ini
25

berarti bahwa situasi dalam komunikasi antarpribadi hendaknya menyenangkan.

Apabila kondisi ini tidak muncul maka komunikasi akan terhambat dan bahkan

akan terjadi pemutusan hubungan. Konsep diri dalam komunikasi antarpribadi

dapat bersifat positif dan negatif. Orang mempunyai konsep diri positif segalanya

akan di persepsi secara positif. Misalnya, seseorang tidak mudah marah bila

dikritik, maka akan berdampak pada komunikasi antarpribadi menjadi semakin

baik. Sebaliknya apabila seseorang mempunyai konsep diri negatif akan

cenderung memberikan penilaian negatif pada orang lain dan ini akan berakibat

pada komunikasi antarpribadi menjadi tidak efektif.

5) Kesamaan

Kesamaan menunjukkan kesetaraan antara komunikator dengan komunikan.

Dalam komunikasi antar pribadi kesetaraan ini merupakan ciri yang penting

dalam keberlangsungan komunikasi dan bahkan keberhasilan komunikasi antar

pribadi. Apabila dalam komunikasi antar pribadi komunikator merasa mempunyai

derajat kedudukan yang lebih tinggi dari pada komunikan maka dampaknya akan

ada jarak dan ini berakibat proses komunikasiakan terhambat. Apabila

komunikator memposisikan dirinya sederajat dengan komunikan maka pihak

komunikan akan merasa nyaman sehingga proses komunikasi akan berjalan

dengan baik dan lancar. Menurut (Sugiyo, 2004: 26) persamaan merupakan sikap

seseorang yang menunjukkan derajat yang sama dengan orang lain dan tidak

merasa superior, tidak merasa lebih baik dari yang lain serta demokratis.

Demikian pula dalam berkomunikasi, sikap persamaan ini ditunjukkan dengan

tidak menggurui tetapi berbincang-bincang atau berkomunikasi pada tingkat yang

sama. Apabila dalam komunikasi antarpribadi, komunikator menunjukkan rasa


26

kebersamaan maka komunikan akan merasa dihargai dan pada gilirannya akan

muncul kerjasama yang saling menguntungkan. Aspek yang akan diteliti dalam

penelitian ini diambil dari syarat-syarat terjadinya interaksi sosial.

Adapun syarat terjadinya interaksi sosial yaitu adanya kontak sosial dan

komunikasi sosial. Kontak sosial meliputi: (1) percakapan (deskriptor: berbicara

dengan bahasa yang sopan,memberikan umpan balik yang berupa pengakuan dan

komentar, dan fokus pada pembicaraan temannya); (2) melakukan kontak

mata(deskriptor: menatap lawan bicara, mengalihkan mata dari satu individu ke

individu yang lain, dan tidak menghindar ketika berbicara dengan temannya); (3)

saling pengertian (deskriptor: menghargai teman, memberi kesempatan lawan

bicara, dan saling memahami perasaan satu sama lain);(4) bekerjasama

(deskriptor: aktif dalam dikusi, kesedianaan untuk membantu, dan menerima

pendapat),

Sedangkan komunikasi sosial meliputi: (1) keterbukaan (deskriptor: mudah

akrab,bereaksi secara jujur, dan merespon teman secara spontan); (2) empati

(deskriptor: peka terhadap yang dialami teman, menempatkan diri pada situasi

yang dialami teman, dan ingin mengetahui apa yang dilakukan teman); (3)

memberikan dukungan (deskriptor: saling memberikan dukungan satu sama lain

dan menggunakan kata-kata yang bersifat suportif); (4) rasa positif (deskriptor:

memberikan penilaian yang positif terhadap teman, menciptakan suasana yang

nyamandan menyenangkan, serta tidak mudah marah apabila dikritik oleh

temannya); (5) adanya kesamaan dengan orang lain (deskriptor: menganggap

bahwa semua orang mempunyai kedudukan yang sama, tidak memandang rendah

orang lain, dan tidak merasa lebih baik dari yang lain). Secara global bahwa
27

kontak dan komunikasi sosial mempunyai hubungan yang tidak

terpisahkan.Dengan demikian jika dikaitkan dengan interaksi sosial, kontak tanpa

komunikasi, tidak mungkin menimbulkan hubungan.Jadi, kontak dan komunikasi

merupakan syarat mutlak terbentuknya timbal balik atau interaksi.

4. Bentuk dan Sifat Interaksi Sosial

Menurut (Soekanto. 2012: 65) dan (Setiadi, Hakam, dan Effendi. 2006: 97-

100), bentuk-bentuk interaksi sosial adalah sebagai berikut:

a. Kerja sama, yaitu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok

untuk mencapai tujuan bersama.

b. Persaingan, yaitu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok

sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif,

tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.

c. Akomodasi, yaitu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi

dan kelompok-kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.

d. Konflik, yaitu proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat

tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat

mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap atau jurang pemisah

yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.

Berdasarkan kajian teori diatas tentang interaksi sosial dapat di ambil

kisempulan bahwa interaksi sosial siswa yaitu hubungan antara siswa dengan

sesama siswa, dengan guru dan bagaimana ia dapat bersikap terhadap lingkungan

sekitarnya, dengan 2 indikator yaitu adanya komunikasi dan adanya kontak

sosisal, yang terdiri dari sub indikator adanya komunikasi yaitu menerima

pendapat, empati, saling mendukung bersikap positif dan rasa kesetaraan,


28

sedangkan sub indikator adanya kontak sosial adalah kontak dengan sesama

siswa, dan kontak dengan guru.

C. Lingkungan Belajar

1. Pengertian Lingkungan Belajar

Menurut (Munib. 2011: 76) “lingkungan secara umum diartikan sebagai

kesatuan dengan semua benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup, termasuk

manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan

kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. ”Lingkungan pendidikan pada

hakikatnya merupakan sesuatu yang ada diluar individu maupun didalam individu.

(Siswoyo, dkk. 2008: 139). Lebih lanjut (Siswoyo, dkk.2008: 140) menyatakan

bahwa “perguruan atau sekolah atau balai wiyata adalah lingkungan pendidikan

yang mengembangkan dan meneruskan pendidikan anak menjadi warga negara

yang cerdas, terampil dan bertingkah laku baik.” Dari pengertian diatas dapat

disimpulkan bahwa lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai lingkungan

tempat berlangsungnya proses pendidikan. Salah satu lingkungan tempat

berlangsungnya pendidikan yaitu lingkungan sekolah.

Didalam lingkungan belajar dalam hal ini di sekolah para murid mengenyam

pendidikan agar menjadi warganegara yang cerdas, terampil dan beringkah laku

baik. Selain itu, sekolah juga berperan penting dalam meningkatkan pola pikir

muridnya karena di sekolah para murid diajarkan bermacam-macam ilmu

pengetahuan dan ketrampilan.

Sedangkan Sekolah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan

bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan

memberi pelajaran. Sekolah merupakan suau lembaga yang didirikan untuk proses
29

pembeljaran anak dibawah umur pengawasan guru dengan tujuan untuk

meningkatkan kecerdasan serta pembentukan moral dan karakter anak agar

menjadi individu yang lebih berkualitas.

Berbagai penelitian lingkungan belajar di atas dapat bahwa lingkungan belajar

merupakan situasi buatan yang menyangkut lingkungan fisik maupun yang

menyangkut lingungan sosial. Dengan demikian lingkungan belajar dapat

diciptakan sedemikain rupa, sehingga mampu memfasilitasi peserta didik untuk

melaksanakan kegiatan belajar. Selanjutanya lingkungan belajar dapat dilihat dari

interaksi pembelajaran yang merupakan konteks terjadinya pengalaman belajar,

dan dapat berupa lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Lingkungan tersebut

mengacu pada ruang secara fisik tempat belajar, lingkungan sosial dan psikologi

peserta didik yang mendorong belajar, perlakuan dan etika dalam menggunakan

makhluk hidup, dan keamanan (dalam area belajar yang berhubungan dengan

pembelajaran sains). Lingkungan belajar dalam hal terutama di kelas adalah

sesuatu yang diupayakan atau diciptakan oleh guru agar proses pembelajaran

kondusif dapat mencapai tujuan pembelajaran yang semestinya. Lingkungan

belajar di kelas sebagai situasi buatan yang berhubungan dengan proses

pembelajaran atau konteks terjadinya pengalaman belajar, dapat diklasifikasikan

yang menyangkut :1) lingkungan (keadaan) fisik, dan 2) lingkungan sosial.

Dengan demikian lingkungan belajar merupakan situasi buatan yang menyangkut

lingkungan fisik maupun yang menyangkut lingungan sosial. Lingkungan belajar

dapat diciptakan sedemikain rupa, sehingga mampu memfasilitasi peserta didik

untuk melaksanakan kegiatan belajar. Selanjutanya lingkungan belajar dapat

dilihat dari interaksi dalam proses pembelajaran yang merupakan konteks


30

terjadinya pengalaman belajar, dan dapat berupa lingkungan fisik dan lingkungan

non fisik.

a. Lingkungan fisik.

Menurut Muhammad Saroni (2006:82-83), yang intinya bahwa lingkungan fisik

adalah lingkungan yang memberi peluang gerak dan segala aspek yang

berhubungan dengan upaya penyegaran pikiran bagi peserta didik setelah

mengikuti proses pembelajaran yang sangat membosankan. Lingkungan fisik ini

meliputi saran prasarana pembelajaran yang dimiliki sekolah seperti lampu,

ventilasi, bangku, dan tempat duduk yang sesuai untuk peserta didik, dan lain

sebagainya. Hal yang senada Suprayekti (2003:18), juga menegaskan bahwa

“lingkungan fisik yaitu lingkungan yang ada di sekitar peserta didik baik itu di

kelas, sekolah, atau di luar sekolah yang perlu di optimalkan pegelolaannya agar

interaksi belajar mengajar lebih efektif dan efisien. Artinya lingkungan fisik dapat

difungsikan sebagai sumber atau tempat belajar yang direncanakan atau

dimanfaatkan. Yang termasuk lingkungan fisik tersebut di antanya adalah kelas,

laboratorium, tata ruang, situasi fisik yang ada di sekitar kelas, dan sebagainya.”

b. Lingkungan sosial

Muhammad Saroni (2006:83), menjelaskan bahwa: ”lingkungan sosial

berhubungan dengan pola interaksi antarpersonil yang ada di lingkungan sekolah

secara umum. Lingkungan sosial yang baik memungkinkan para peserta didik

untuk berinteraksi secara baik, peserta didik dengan peserta didik, guru dengan

peserta didik, guru dengan guru, atau guru dengan karyawan, dan peserta didik

dengan karyawan, serta secara umum interaksi antar personil. Dan kondisi
31

pembelajaran yang kondusif hanya dapat dicapai jika interaksi sosial ini

berlangsung secara baik. Lingkungan sosial yang kondusif dalam hal ini, misalnya

adanya keakraban yang proporsional antara guru dan peserta didik dalam proses

pembelajaran.” Oleh karena itu dalam lingkungan sosial kelas hendaknya juga

diciptakan sekondusif mungkin, agar suasana kelas dapat digunakan sebagai ajang

dialog mendalam dan berpikir kritis yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip

manusiawi, empati, dan lain-lain, demokratis serta religius. Selanjutnya

lingkungan non fisik/lingkungan sosial dapat dikembangkan fungsinya yaitu

untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman dan kondusif seperti adanya

musik yang digunakan sebagai latar pada saat interaksi proses pembelajaran

berlangsung. Musik tersebut digunakan menjadikan suasana belajar terasa santai,

peserta didik dapat belajar dan siap terkonsentrasi.

2. Fungsi lingkungan sekolah

(Musaheri.2013: 138) mengemukakan bahwa fungsi dari lingkungansekolah,

yaitu:

a. Meneruskan, mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan suatu

masyarakat melalui kegiatan pembelajaran untuk membentukkepribadian

murid agar menjadi manusia dewasa dan mandiri sesuai dengan kebudayaan

dan masyarakat sekitar.

b. Memberi layanan kepada murid agar mampu memperoleh pengetahuan dan

kemampuan akademik yang dibutuhkan dalam kehidupan, dapat

mengembangkan keterampilan murid dan hidup bersama maupun bekerja

sama dengan orang lain dan dapat mewujudkan cicita dirinya sendiri.
32

Berdasarkan pendapattersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi lingkungan

sekolah adalah membantu murid mengembangkan pola fikir dan sikap atas

pengetahuan dan keterampilan yang diterimanya. Lingkungan sekolah meupakan

jembatan dalam menyampaikan kebudayaan kepada murid. Selain itu dengan

adanya lingkungan sekolah yang kondusif diharapkan murid mampu terjun

dengan baik dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Indikator Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar murid.

Slamet (2013: 64) menerangkan bahwa faktor sekolah yang mempengaruhi belajar

adalah sebagai berikut:

a. Metode mengajar

Metode mengajar merupakan salah satu cara yang harus dilalui dalam

mengajar. Metode guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar murid

yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi

misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan

pelajaran.

b. Kurikulum

Diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada murid.

Kegatanitu sebagian besar dalah menyajikan bahan pelajaran agar murid

menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Kurikulum

yang terlalu padat diatas kemampuan murid, tidak sesuai dengan bakat, minat,

dan perhatian murid merupakan kurikulum yang tidak baik.


33

c. Relasi guru dengan murid

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan murid. Proses tersebut

dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Di dalam relasi guru

dengan murid yang baik, murid yang menyukai gurunya, juga akan menyukai

mata pelajaran yang diberikan sehingga murid berusaha mempelajari sebaik-

baiknya.

d. Relasi murid dengan murid

Murid yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang

menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang

mengalami tekanan batin, akan mengganggu hubungan murid satu dengan

yang lainnya. Hal tersebut dapat berakibat diasingkan murid dari kelompok.

Apabila hal ini semakin parah, akan mengganggu belajar murid dan

membuatnya malas ke sekolah.

e. Disiplin sekolah (pelaksanaan tata tertib)

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan murid dalam

sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah juga mencakup

kedisiplinan guru dan pegawai/kariawan sekolah. Dalam proses belajar

mengajar, kedisiplinan sangat diperlukan demi kemajuan belajar murid.

f. Alat pelajaran

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar murid karena alat

pelajaran tersebut dipakai murid untuk menerima bahan pelajaran dan dipakai

guru waktu mengajar. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan

mempercepat penerimaan bahan pelajaran. Jika murid mudah menerima

pelajaran dan menguasainya, belajar akan lebih giat dan lebih maju.
34

Mengusahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap sangat dibutuhkan guna

memperlancar kegiatan belajar-mengajar.

g. Waktu sekolah

Waktu belajar adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar disekolah.

Waktu sekolah akan mempengaruhi belajar murid. Memilih waktu sekolah

yang tepat akan memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar. Sekolah

dipagi hari adalah waktu yang paling tepat dimana pada saat itu pikiran segar

dan kondisi jasmani masih baik.

h. Standar belajar diatas ukuran

Ada beberapa guru memberi pelajaran diatas ukuran standar, akibatnya

hanya sebagian kecil murid yang dapat berhasil dalam belajarnya. Hal tersebut

bisa terjadi pada guru yang masih muda yang belum berpengalaman sehingga

belum dapat mengukur kemampuan muridnya. Standar pelajaran harus

disesuaikan dengan kemampuan murid agar tujuan-tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

i. Keadaan gedung

Dengan jumlah murid yang banyak variasi karakteristik mereka masing-

masing menuntut keadaan gedung dewaa ini harus memadai dalam setiap

kelas.

j. Metode belajar

Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar murid. Murid

perlu belajar secara teratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan

sekolah bersifat fisik, sosial dan budaya yang semuanya secara langsung
35

maupun tidak langsung dapat mempengaruhi motivasi belajar murid di

sekolah. Seluruh pihak sekolah harus mampu menciptakan lingkungan sekolah

yang baik agar dapat memotivasi murid dalam belajar dan tujuan

pembelajaran akan tercapai secara optimal. Dan ke 10 faktor lingkungan

sekolah tersebut termasuk dalam indikator yang menjadi proses penelitian.

Menurut (Sardiman.2009: 47) “Mengajar merupakan suatu usaha penciptaan

kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk

berlangsungnya proses belajar.” Seorang pendidik harus mampu menyajikan

variasi metode pembelajaran yang mampu membangkitkan hasrat ingin tahu

murid terhadap materi pembelajaran.

Seorang pendidik harus menguasai materi yang akan diajarkan kepada

murid dan mampu menerangkan materi tersebut dengan jelas. Metode

mengajar yang kurang tepat akan mempengaruhi hasil belajar murid. Metode

mengajar yang kurang tepat dapat terjadi karena guru kurang menguasai

metode mengajar dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga berakibat

pada merosotnya proses dan hasil belajar murid. Guru haru menguasai

metode mengajar dan menerapkanya secara variatif sehingga tujuan

pembelajaran efektif dan efisien. Selain menguasai metode guru juga harus

menguasai kurikulum.

Menurut (Slamet.2013: 65) kurikulum dapat diartikan sebagai sejumlah

kegiatan yang diberikan kepada murid. Kegiatan itu sebagian besar adalah

menyajikan bahan pelajaran agar murid menerima, menguasai dan

mengembangkan bahan pelajaran tersebut. Kurikulum yang terlalu padat,

diatas kemampuan murid, tidak sesuai dengan bakat, minat, dan pembagian
36

materinya tidak seimbang akan menyulitkan murid dalam mencapai tujuan

pembelajaran, oleh karena itu materi pelajaran harus diolah secara matang

oleh guru dengan memperhatikan karakter materi, metode dan murid yang

akan dibelajarkan.

Guru harus mampu memahami karakter dan kemampuan para murid agar

guru mampu menetapkan standar pelajaran yang sesuai. Ada beberapa guru

memberi pelajaran di atas ukuran standar, akibatnya hanya sebagian kecil

murid yang dapat berhasil dalam belajarnya. Hal tersebut bisa terjadi pada

guru yang masih muda yang belum berpengalaman sehingga belum dapat

mengukur kemampuan muridnya. Standar pelajaran harus disesuaikan dengan

kemampuan murid agar tujuan-tujuan pembelajaran dapat tercapai. kegiatan

pembelajaran terjadi relasi antara guru dengan murid, murid dengan murid,

dan murid dengan media. Proses balajar mengajar terjadi antara guru dengan

murid. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi murid dengan gurunya.

Guru harus mempu menciptakan relasi tersebut dengan harmonis sehingga

akan memperlancar tercapainya tujuan pembelajaran. Didalam relasi yang

baik, murid yang menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang

diberikan sehingga murid berusaha dengan baik. Murid akan senang

mempelajari mata pelajaran yang diberikan oleh guru apabila guru tersebut

memiliki sifat dan sikap yang baik dan dapat dijadikan contoh oleh para

murid.Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara akrab,

menyebabkan proses belajar mengajar terhambat. Murid akan merasa jauh

dengan guru, sehingga murid enggan berpartisipasi secara aktif dalam proses

pembelajaran di sekolah. Selain itu, sifat dan sikap guru yang kurang
37

disenangi oleh murid seperti, kasar, suka marah, sombong, tidak adil dan

lainya juga akan menghambat perkembangan anak dan mengakibatkan

hubungan guru dengan murid kurang baik. Menciptakan relasi yang baik

antara murid dengan guru, murid dengan murid dan murid dengan media,

sangatlah diperlukan agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap

hasil belajar murid.

Relasi yang baik akan memudahkan guru memotivasi murid untuk disiplin

dan tertib. Kedisiplinan sekolah baik kepala sekolah maupun guru akan

mempengaruhi kedisiplinan murid. Kedisiplinan erat hubungannya dengan

kerajinan murid didalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah

mencakup kedisiplinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib,

kedisiplinan pegawai atau karyawan dalam pekerjaan administrasi dan

kebersihan atau keteraturan kelas, gedung sekolah, halaman dan lain-lain,

kedisiplinan kepala sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta murid

muridnya. Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan

disiplin membuat murid menjadi disiplin pula, hal itu dapat memberi pengaruh

yang positif terhadap belajarnya. Pelaksanaan disiplin yang kurang, dapat

mempengaruhi sikap murid dalam belajar. Kurangnya kedisiplinan murid

seperti murid sering terlamba datang, tugas yang diberi tidak dilaksanakan,

kewajibanya dilalaikan, kegiatan murid disekolah akan berjalan tanpa kendali.

Dalam proses belajar, murid perlu disiplin, untuk mengembangkan motivasi

yang kuat. Agar murid disiplin haruslah guru beserta staf yang lain disiplin

pula. Selain menerapkan disiplin dalam belajar, cara belajar murid juga

mempengaruhi hasil belajar murid. Banyak murid melakukan cara belajar


38

yang kurang tepat. Terkadang murid belajar tidak teratur atau terus-menerus,

karena besok akan tes. Dengan belajar demikian murid akan kurang

beristirahat, bahkan mungkin dapat jatuh sakit. Maka perlu belajar

secarateratur setiap hari, dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara

belajar yang tepat dan cukup beristirahat akan meningkatkan hasil belajar.

Alat pelajaran erat hubunganya dengan cara belajar murid karena alat

pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai oleh murid

untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang tepat dan

lengkap akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan

kepada murid. Jika murid mudah menerima pelajaran dan menguasainya,

maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. Alat pelajaran yang

kurang lengkap akan membuat penyajian materi pelajaran kurang efektif

sehingga akan menimbulkan kesulitan belajar pada murid, terutama pada

pelajaran yang bersifat praktikum. Sekolah hendaknya menyediakan alat

pelajaran yang menunjang pembelajaran murid agar murid tidak mengalami

kesulitan dalam belajarnya.

Selain penyediaan alat-alat pelajaran yang menunjang pelajaran, gedung

sekolah yang kurang memadai juga dapat menjadi penyebab berkuranngnya

motivasi belajar murid disekolah. Terutama ruang kelas atau ruangan tempat

murid belajar disekolah. (Dalyono2012: 244) berpendapat bahwa syarat

ruangan kelas yang sehat seperti, ruangan kelas harus berjendela, ventilasi

cukup, udara segar dapat masuk kedalam ruangan, sinar dapat menerangi

ruangan; dinding harus bersih dan tidak keliatan kotor; lantai tidak becek, licin

atau kotor; gedung sekolah terletak jauh dari keramaian sehingga murid akan
39

mudah berkonsentrasi dalam belajar. Apabila hal-hal tersebut tidak terpenuhi

maka proses belajar mengajar akan terhambat dan materi pelajaran tidak akan

tercapai secara optimal. Keadaan gedung sekolah yang memadai akan

memberikan pengaruh yang positif terhadap murid bila didukung dengan

pemilihan waktu sekolah yang tepat. Waktu sekolah adalah waktu terjadinya

belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore atau malam

hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar murid. Jika terjadi murid

terpaksa masuk sekolah siang, sore, atau malam hari, maka kondisi anak tidak

lagi dalam keadaan optimal untuk menerima pelajaran. Dimana murid harus

beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolahsehingga mereka mendengarkan

pelajaran sambil mengantuk dan sebagainya.

Berdasarkan kajian teori diatas tentang lingkungan belajar dapat

disimpulkan bahawa lingkungan belajar adalah tempat keadaan dan susana

dalam melakukan kegiatan belajar yang terdiri dari indikator lingkungan fisik

dan non fisik dengan subindikator lingkungan fisik yaitu kondisi ruang

belajar, ketersediaan fasilitas belajar dan kelengkapan alat belajar.

sedangkansubindikator lingkungan non fisik yaitu teman sekolah, guru dan

budaya di sekolah.

D. Penelitian Relevan

Ika Rahmawati (2016) dengan judul penelitian Hubungan interaksi

teman sebaya dengan motivasi belajar siswa kelas V SDN dinoyo 01 Malang,

tujuan penelitiannya untuk mengetahui hubungan antra interaksi sosial dengan

motivasi belajar, hasil mempelihatkan bahwa terdapat hubungan antara X

interaksi sosial teman sebaya dengan Y motivasi belajar siswa.


40

Mahdelena(2012) dengan judul penelitian hubungan lingkungan

belajar dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di sekolah

SMA Negeri 1 Batu Bersurat, tujuan dari penelitiannya untuk mengetahui

hubungan lingkungan belajar dengan mtoivasi belajar siswa. Hasilnya

memperlihatkan terdapat hubungan antara X lingkungan belajar dengan Y

motivasi belajar

E. Kerangka Berpikir

1. Hubungan interaksi sosial dengan motivasi belajar siswa

Interaksi sosial dapat memiliki dampak signifikan terhadap motivasi

belajar seseorang. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

motivasi belajar seseorang, di antaranya adalah dukungan sosial, tekanan

sosial, dan persepsi sosial.Dukungan sosial dapat menjadi faktor penting

dalam memotivasi seseorang untuk belajar. Ketika seseorang merasa didukung

dan diberi semangat oleh orang lain, mereka akan merasa lebih termotivasi

untuk belajar. Hal ini dapat datang dari keluarga, teman-teman, guru, atau

bahkan rekan kerja. Misalnya, ketika seorang siswa menerima dukungan dari

orang tua dan guru, mereka cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih

tinggi karena mereka merasa didukung dalam perjuangan mereka untuk

mencapai tujuan akademik.

2. Hubungan lingkungan belajar dengan motivasi belajar siswa

Lingkungan belajar dapat berpengaruh besar terhadap motivasi belajar

siswa. Jika lingkungan belajar nyaman, mendukung, dan memungkinkan

untuk fokus, maka akan memotivasi siswa untuk belajar dengan lebih baik.
41

Sebaliknya, jika lingkungan belajar kurang nyaman atau tidak mendukung,

maka akan mengurangi motivasi untuk belajar. lingkungan belajar yang baik

dapat membantu meningkatkan motivasi belajar seseorang, sedangkan

lingkungan belajar yang buruk dapat menghambat motivasi belajar. Oleh

karena itu, penting bagi guru untuk memperhatikan kondisi lingkungan belajar

agar dapat membantu meningkatkan motivasi belajar siswa.

3. Hubungan interaksi sosial dan lingkungan belajar dengan

motivasi belajar siswa

Interaksi sosial merupakan hubungan antar individu yang satu dengan

indivudu lainnya, yaitu hubungan yang dapat mempengaruhi salah satu

individu itu tersebut, sedangkan lingkungan belaja adalah tempat aataupun

suasan dimana peserta didik dalam mendapatkan pembelajaran dalam hal ini

sekolah. Kedua hal ini dapat mempengaruhi motivasi belajar peserta didik

yang pengertian dari motivasi belajar itu sendiri yaitu dorongan yang terjadi

pada diri seorang peserta didik sehingga dapat mengikuti proses belajar serta

dapat memperoleh tujuan yang diharapkan dalam pendidikan. interaksi sosial

siswa yang buruk, seperti tidak pandai bergaul yang berimbas pada tidak

adanya teman yang menjadi salah satu faktor yang mendukung seorang

peserta didik dalam mengikuti proses belajar, tentunya hal ini

dapatmemengaruhi motivasi siswa dalam belajar dikarenakan tidak adanya

komunikasi yang baik dengan teman sekelas sehingga siswa enggan dan tidak

fokus dalam mengikuti proses belajar, hal ini juga berlaku terhadap

lingkungan belajar yang tidak kondusif, yaitu kondisi sekolah yang kurang

memadai dalam menjalankan proses belajar yang membuat siswa merasa tidak
42

nyama dalam proses belajar sehingga ini dapat mengganggu motivasi belajar

siswa tersebut.

Berikut ini adalah kerangka berfikir dalam penelitian ini:

Variabel X1 interaksi sosial


1. Adanya komunikasi
2. Adanya kontak sosial
Variabel Y Motivasi Belajar
1. Ketekunan dalam
Belajar
Variabel X2 Lingkungan 2. Mandiri dalam
Belajar belajar
1. Lingkungan Sosial
2. Lingkungan fisik

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir


43

F. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah

1. Terdapat hubungan antara interaksi sosial dengan motivasi belajar siswa di

SMAN Se-Kecamatan Tilamuta

2. Terdapat hubungan antara lingkungan belajar dengan motivasi belajar siswa

di SMAN Se-Kecamatan Tilamuta

3. Terdapat hubungan antara interaksi sosial, lingkungan belajar dengan

motivasi belajar siswa di SMAN Se-Kecamatan Tilamuta


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di sekolah menengah atas, SMAse-kecamatan

tilamuta, yaitu SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Tilamuta. Karena peneliti ingin

mengetahui hubungan interaksi sosial dan motivasi belajar dengan hasil belajar

siswa di SMA se-kecamatan Tilamuta dan lokasi penelitiian juga dapat di jangkau

oleh peneliti. Penelitian ini di lakukan pada bulanapril 2022.

B. Pendekatan dan jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan korelasi,

yaitu penelitian yang melihat hubungan dua variabel atau lebih. karena peneliti

ingin mengetahui ada atau tidaknya hubungan tiga variabel yang akan diteliti

yaitu interaksi sosial X1dan lingkungan belajar X2dengan motivasi belajar Y.

Adapun desain penelitian dalam variabel sebagai berikut:

Gambar 3.1: Desain penelitian

Interaksi sosial
X1
Motivasi belajar siswa
Y
Lingkungan belajar
X2

44
45

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. jadi populasi bukan

hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain Sugiono

(2015:117). Populasi dari penelitian ini adalah keseluruhan dari karakteristik

yang berhubungan dengan interaksi sosial dan lingkungan belajar siswa

dengan motivasi belajar siswa di SMA Negeri se-Kecamatan Tilamuta.

subyek dari penelitian ini adalah seluruh guru di SMA Negeri se-

Kecamatan Tilamuta yang berjumlah 76 orang guru. dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 3.1 populasi penelitian

NO Nama Sekolah Jumlah GURU

1 52
SMA Negeri 1 Tilamuta

2 SMA Negeri 2 Tilamuta 24

Jumlah 76
46

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili

populasi dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2017:81) sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dilakukan

karena peneliti memiliki keterbatasan dalam melakukan penelitian baik dari segi

waktu, tenaga, dana dan jumlah populasi yang sangat banyak. Maka peneliti harus

mengambil sampel yang benar-benar representatif (dapat mewakili).

Menurut arikunto (2012: 104) jika jumlah populasinya kurang dari 100

orang, maka jumlah sampelnya di ambil secara keseluruhan, tetapi jika

populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25%

dari jumlah populasinya.

Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih besar dari

100 orang responden, maka penulis mengambil 100% jumlah populasi yang ada

pada SMA Negeri se-Kecamatan Tilamuta yaitu sebanyak 76 orang responden.

Dengan demikian penggunaan seluruh populasi tanpa harus menarik sampel

penelitian sebagai unit observasi disebut sebagai teknik sensus.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang dapat dipakai oleh peneliti

untuk memperoleh data yang akan diteliti. Dalam proses pengumpulan data ini,

peneliti menggunakan teknik kuisioner.

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya (Sugiono, 2016: 142).Teknik angket ini digunakan untuk

mengumpulkan data. Angket disusun sedemikian rupa dengan menggunakan skala


47

Likert. Setiap item pertanyaan atau peryataan memiliki limaalternatif jawaban.

Alternatif jawaban disusun dengan mengikuti skala Likert, yaitu a. selalu b.

sering. c. kadang-kadang d. jarang e. tidak pernah. Untuk kepentingan analisis,

alternatif jawaban tersebut diberi bobot dari skor tertinggi yakni 5 sampai skor

terendah yakni 1, yang terdapat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Ketegori Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor Jawaban

1
1 Tidak Pernah (TP)

2 Jarang (JR) 2

3 Kadang-kadang (KD) 3

4 Sering (SR) 4

5 Selalu (SL) 5

E. Pengembangan Kuisioner

1. Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Belajar Siswa

a. Definisi konseptual
48

Motivasi belajar siswa merupakan dorongan di dalam diri siswa yang dapat

menimbulkan kegiatan belajar atau proses belajar yang menjamin kelangsungan

dan memberikan arah kepada kegiatan belajar sehingga dapat tercapai tujuan

pembelajaran.

b. Definisi operasional

Motivasi belajar siswa merupakan dorongan dari dalam diri siswa dengan

indikator: (1) Ketekunan dalam belajar (2) Mandiri dalam belajar.

Tabel 3.3 Kisi-kisi KuisionerMotivasi Belajar

Variabel Indikator Sub indikator Butir Pernyataan

(Y) 1. Ketekunan 1. memiliki keinginan 1 , 2, 3


dalam belajar untuk belajar
Motivasi 2. memiliki tujuan 4,5
Belajar 3. tekun belajar 6,7,8
4. ulet dalam belajar
Siswa 9 , 10

2. Mandiri 1. penyelesaian tugas 11 , 12


dalam belajar 2. menggunakan waktu
luang untuk belajar 13 , 14
3. rajin dalam belajar 15 , 16

2. Kisi-kisi Instrumen Interaksi Sosial

a. Definisi Konseptual

Interaksi sosial siswa merupakan hubungan timbal balik yang terjadi di

lingkungan belajar siswa dalam berbagai baik yang berdampak buruk maupun

yang baik.
49

b. Definsi operasional

Interaksi sosial siswa merupakan hubungan yang terjadi antar siswa yang

memiliki indicator sebagai berikut: (1) Adanya komunikasi (2) Adanya kontak

sosial

Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuisioner Interaksi Sosial

Indikator Sub indikator Butir Pertanyaan


Variabel
1,2
1. Menerima pendapat
2. Mempunyai rasa 3,4
1.Adanya empati 5,6
komunikasi 3.Saling mendukung
4. Bersikap positif 7,8
5.Rasa kesetaraan 9 , 10

Interaksi
Sosial

1. kontak dengan sesama 11 , 12


2.Adanya Kontak
Sosial siswa
2. kontak dengan guru
13 , 14
50

3. Kisi-kisi Instrumen Lingkungan Belajar

a. Definisi konseptual

Lingkungan belajar siswa merupakan semua yang tampak disekeliling siswa dan

adanya faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan dan tingkahlakunya

dalam menjalankan aktifitas belajar.

b. Definisi operasional

Lingkungan belajar merupakan segala sesuatu yang ada di sekeliling siswa saat

proses pembelajaran baik fisik maupun non fisik dengan indicator sebagai berikut:

(1) Lingkungan sosial (2) Lingkungan fisik.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuisioner Lingkungan Belajar

Butir
Variabel Indikator Sub indikator
Pertanyaan
1. Teman sekolah 1,2
1. Lingkungan
Lingkungan 2. Guru 3,4,5
belajar sosial
3. Budaya di sekolah 6,7
51

1. Kondisi fisik ruang belajar 8,9

2. Ketersediaan 10 , 11
2. Lingkungan
fisik fasilitasbelajar 12 , 13

3. Kelengkapan alat belajar

F. Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian

1. Validitas Penelitian

Validitas adalah suatu derajat ketetapan instrumen (Arifin, 2011: 245).

Dengan kata lain, validitas berarti suatu ukuran yang menunjukan tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid akan

mempunyai validitas yang tinggi begitupula sebaliknya. Uji validitas instrumen

dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu validitas konstruksi, validitas isi, dan

validitas empirik (Sugiono, 2016: 125-129). Untuk menguji validitas konstruksi,

dapat digunakan pendapat para ahli (judgmentexpert). Validitas isi berkenaan

dengan isi dan format instrumen yang digunakan. Pengujian validitas setiap butir

instrumendengan rumus korelasi ProductMoment dengan menggunakan bantuan

aplikasi Exel.

𝑛 ∑ 𝑥𝑦 ___ (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑛. ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 ] [𝑛 ∑ 𝑦 2 (∑ 𝑦)2 ]

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi

n : Jumlah responden
52

∑xy: Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden

∑y : Jumlah skor X

∑x : Jumlah skor Y

c. Instrumen Interaksi Sosial

Uji validitas pada instrument penelitian ini yaitu menggunakan korelasi

product moment, setelah menghitung dari setiap jumlah ∑X, ∑XY, ∑X², ∑Y² dan

∑XY kemudian masukkan masing-masing nilai tersebut dimasukan kedalam

rumus untuk menghitung nilai “rxy” untuk di ketahui validitas masing-masing

setiap pernyataan. Instrument penelitian disebarkan kepada guru dalam bentuk

angket(kueisioner) yaitu sebanyak 14 butir pernyataan yang dimaksudkan untuk

melihat seberapa besar hubungan interaksi sosial dan lingkungan belajar terhadap

motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan pada 76 guru,

semua pernyataan yang di ujicobakan valid karena nilai rhitung > rtabel. Nilai

rtabel didapatkan dari tabel rho pada taraf nyata 5% dengan rumus sederhana

yaitu df = n-2 maka df = 76-2 = 74 dengan nilai rtabel sebesar 0,2257.

d. Instrumen Lingkungan Belajar

Instrument penelitian disebarkan kepada guru dalam bentuk angket

(kueisioner) yaitu sebanyak 13 butir pernyataan yang di uji cobakan. Berdasarkan

hasil uji coba yang dilakukan pada 76 guru, semua pernyataan yang di uji cobakan

valid karena nilai rhitung > rtabel. Nilai rtabel didapatkan dari tabel rho pada taraf

nyata 5%dengan rumus sederhana yaitu df = n-2 maka df = 76-2 = 74 dengan nilai

rtabel sebesar 0,2257.

e. Instrumen Motivasi Belajar


53

Instrument penelitian disebarkan kepada guru dalam bentuk angket

(kueisioner) yaitu sebanyak 16 butir pernyataan yang dimaksudkan untuk melihat

seberapa besar hubungan interaksi sosial dan lingkungan belajar terhadap

motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan pada 76 guru,

semua pernyataan yang di uji cobakan valid karena nilai rhitung > rtabel. Nilai

rtabel didapatkan dari tabel rho pada taraf nyata 5% dengan rumus sederhana

yaitu df = n-2 maka df = 76-2 = 74 dengan nilai rtabel sebesar 0,2257.

2. Reliabilitas Penelitian

Setelah item tersebut diketahui validitasnya, maka kemudian dihitung

reliabilitasnya. Sebuah tes dikatakan reliabel apabila tes tersebut selalu

memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu

atau kesempatan yang berbeda. Teknik uji realibilitas dalam penelitian ini

menggunakan rumus Alpha (Arifin, 2011: 248-249). Peneliti menggunakan

rumus ini karena instrumen yang digunakan berbentuk angket dengan skor skala

bertingkat. Peneliti dalam menguji reliabilitas menggunakan bantuan SPSS 22,0.

Rumus statistik yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah AlphaCronbach:

𝑘 ∑ 𝜎2
r11 = ⌊𝑘−1⌋ ⌊1 − ⌋
𝜎𝑡2

Keterangan:

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan

∑𝜎 2 : jumlah varian butir

∑𝜎𝑡2 : varian total Uji reliabilitas dapat dilihat pada nilai Cronbach’sAlpha.

Berikut ini adalah kategori koefisien reliabilitas (Guilford, 1956 :146).

a. Uji reliabilitas instrument interaksi sosial


54

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukanmenggunakan exel dengan

rincian, jumlah varians butir 10,426 sedangkan jumlah varians total yaitu 36,521.

Dengan melakukan perhitungan berdasarkan rumus AlphaCronbach, maka dapat

di tentukan r11 adalah 0,7695 dengan demikian dapat disimpulkan instumen

interaksi sosial memiliki reliabilitas tinggi dan layak digunakan sebagai

instrument pengumpulan data, instrument dikatakan memiliki tingkat reliabilitas

tinggi karena r11=0,7695 lebih besar dari 0,70

b. Uji reliabilitas lingkungan belajar

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan menggunakan exel dengan

rincian, jumlah varians butir 8,912 sedangkan jumlah varians total yaitu 29,855.

Dengan melakukan perhitungan berdasarkan rumus AlphaCronbach, maka dapat

di tentukan r11 adalah 0,7600 dengan demikian dapat disimpulkan instumen

interaksi sosial memiliki reliabilitas tinggi dan layak digunakan sebagai

instrument pengumpulan data, instrument dikatakan memiliki tingkat reliabilitas

tinggi karena r11=0,7600 lebih besar dari 0,70

c. Uji reliabilitas motivasi belajar

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan menggunakan exel dengan

rincian, jumlah varians butir 13,231 sedangkan jumlah varians total yaitu 62,062.

Dengan melakukan perhitungan berdasarkan rumus AlphaCronbach, maka dapat

di tentukan r11 adalah 0,8393 dengan demikian dapat disimpulkan instumen

interaksi sosial memiliki reliabilitas tinggi dan layak digunakan sebagai

instrument pengumpulan data, instrument dikatakan memiliki tingkat reliabilitas

tinggi karena r11=0,8393 lebih besar dari 0,70


55

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Pernyataan kuesioner pada masing-masing variabel X1, X2 dan Y akan

dikategorikan berdasarkan kriteria rentang klasifikasi. Menurut Sugiyono (2012)

kriteria interpretasi skor berdasarkan reponden dapat ditentukan dengan

mengklasifikasikan skor maksimum setiap kuesioner yaitu 5 dan skor minimum

yaitu 1 kemudian menentukan rentang skala dengan cara mengalikan skor

tertinggi dengan jumlah responden dan mengalikan skor terendah dengan jumlah

responden. Adapun jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 76 orang

dengan nilai skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Berikut rentang skala penilaian

kriteria berdasarkan presentase skor yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.6 skala pengukuran

Interval Koefisien Interpretasi

83 - 100% sangat baik

69 - 83% Baik

53 - 68% Sedang

37 - 52% Rendah

0 - 36% sangat rendah

2. UjiNormalitasData

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data diperoleh dari

sampel penelitian berdistribusi normal atau tidak maka digunakan

a) Menentukan rentang interval


56

R= Data terbesar- data terkecil

b) Menentukan banyak kelas

K= 1+3,3 log n

c) Menentukan panjang kelas

𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 (𝑅) 𝑅
P𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠(𝐾) = 𝐾

d) Membuat distribusi frekuensi

e) Mencari standar deviasi (ծ) dengan rumus:

𝑛.𝛴𝑓𝑥 2 –(𝛴𝑓𝑥)2
ծ2= 𝑛(𝑛−1)

3. Analisis Korelasi Parsial

Dalam pengukuran ini digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara

variabel X dan Y, koefisien korelasi berdasarkan sekumpulan data (xi, yi)

berukuran (n) dapat digunakan dengan rumus:

𝑛(𝛴𝑋𝑌𝑖)−(𝛴𝑋𝐼)(𝛴𝑌)
Rumus: r=
√(𝑛𝛴𝑋𝑖 2 − (𝛴𝑋𝑖)2 (𝑁𝛴𝑌𝑖 2 − (𝛴𝑌𝑖)2

Keterangan:

r = koefisien korelasi

n = besarnya sampel

X = jumlah nilai X

Y = jumlah nilai Y

Y2 = jumlah nilai dari kuadrat Y

ΣXY = jumlah dari hasil kali pasangan skor tiap variable X dan Y

4. Korelasi Simultan

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analasis korelasi pearson

product moment , mempunyai persyaratan yaitu sampel data yang di pilih secara
57

random atau acak. Analisi ini digunakan untuk menguji besarnya hubungan yang

ditunjukan oleh koefisien korelasi dari hubungan kausal antara variabel X1 dan X2

dengan Y.

𝑟 2 𝑥1 𝑦+ 𝑟 2 𝑥2 𝑦−2.𝑟 2 𝑥1 𝑦.𝑟 2 𝑥2 𝑦.𝑟 2 𝑥1 𝑥2


rX1 X2Y= √ 1− 𝑟 2 𝑥1 𝑥2

keterangan:

ryX1X2 =korelasi antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan

variabel Y

ry X1 = korelasi product moment antara X1 dengan Y

ry X2 = korelasi product moment antara X2 dengan Y

rX1 X2 = korelasi product moment antara X1 dengan X2

5. Hipotesis statistik

Sugiyono (2018 : 64) menyatakan bahwa hipotesis statistic itu ada, apabila

penelitian bekerja dengan sampel. Jika penelitian tidak menggunakan sampel,

maka tidakada hipotesis statistik. Berikut hipotesis statistik dalam penelitian:

Ho : ρ = 0

Ha : ρ ≠ 0

Keterangan:

Ho : ρ = 0 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi sosial

dan lingkungan belajar dengan motivasi belajar siswa di SMA Negeri

se-kecamatan Tilamuta.

Ha : ρ ≠ 0 artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi sosial

dan lingkungan belajar dengan motivasi belajar siswa di SMA Negeri

se-kecamatan Tilamuta.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian dengan judul hubungan interaksi sosial dan lingkungan belajar

dengan motivasi belajar siswa di SMA Negeri sekecamatan tilamuta langkah awal

menyebarkan angket penelitian kepada responden yaitu gurudi sekolah sekolah

tersebut. Dari data penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari angket yang

disebarkan secara langsung kepada responden, jumlah responden pada penelitian ini

sebanyak 76 responden. Angket disebarkan dan diambil pada hari berikutnya dengan

jumlah yang sama.Setelah data penelitian berhasil dikumpulkan maka selanjutnya

akan dilakukan proses analisis data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan

pada penelitian ini. Salah satu analisi yang dilakukan adalah analisis deskriptif yang

bertujuan untuk melihat gambaran awal mengenai variabel yang diteliti. Hasil analisi

deskriptif untuk setiap variabel dalam penelitian ini disajikan sebagai berikut:

1. Interaksi sosial siswa

Interaksi sosial merupakan hubungan timbal balik antara siswa baik berupa

komunikasi secara verbal maupun nonverbal yang dapat saling mempengaruhi satu

sama lain. Adapun distribusi frekuensi pada variabel ini disajikan dalam table sebagai

berikut

58
59

Table 4.1 Daftar Distribusi Frekuensi variabel (X1)

No Interval Frekuensi

1 40-44 5

2 45-49 3

3 50-54 15

4 55-59 16

5 60-64 22

6 65-67 10

7 70-74 5

Jumlah 76

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa frekuensi terbesar terletak

pada kelas interval 60-64 dengan jumlah frekuensi 22 guru sedangkan kelas yang

memiliki frekuensi terendah adalah pada kelas interval 45-49 sebanyak 3 guru.

Berikut diagram dari tabel daftar distribusi frekuensi diatas yaitu sebagai berikut:

Histogram Interaksi Sosial X1


25

20
Frekuensi

15

10 frekuensi

0
40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-67 70-74
Kelas interval
60

Gambar 4.1 Histogram Variabel Interaksi Sosial (X1)

Berdasarkan histogram distribusi frekuensi dan grafik diatas maka dapat

dilihat hasil perhitungan skor untuk variabel interaksi sosial sebagai berikut:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
Pr. Skor pertanyaan = x 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙

4447
x 100%
5320

Pr . skor pertanyaan = 83,59%(sangat baik)

Jasi klasifikasi variabel interaksi sosial berada pada tingkat sangat baik.

2. Lingkungan belajar siswa

Lingkungan belajar adalah semua yang tampak disekeliling siswa dan

adanya faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan dan tingkah lakunya

dalam menjalankan aktivitas mereka, yakni usaha untuk memperoleh perubahan

dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Adapun distribusi frekuensi pada

variabel ini disajikan dalam table sebagai berikut:

Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Variabel (X2)

NO INTERVAL FREKUENSI
1 39-42 3
2 43-46 8
3 47-50 5
4 51-54 19
5 55-58 16
6 59-62 16
7 63-66 9
Jumlah 76
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa frekuensi terbesar terletak

pada kelas interval 51-54 dengan jumlah frekuensi 19 guru sedangkan kelas yang

memiliki frekuensi terendah adalah pada kelas interval 39-42 sebanyak 3 guru.
61

Berikut diagram dari tabel daftar distribusi frekuensi diatas yaitu sebagai berikut:

Histogram Lingkungan Belajar


20
18
16
14
12
Frekuensi

10
8
6
4
2
0
39-42 43-46 47-50 51-54 55-58 59-62 63-66
Kelas interval

Gambar 4.2 Histogram Variabel Lingkungan Belajar (X2)

Berdasarkan histogram distribusi frekuensi dan grafik diatas maka dapat

dilihat hasil perhitungan skor untuk variabel lingkungan belajar sebagai berikut:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
Pr. Skor pertanyaan = x 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙

4175
x 100%
4940

Pr . skor pertanyaan = 84,51%(sangat baik)

Jasi klasifikasi variabel interaksi sosial berada pada tingkat sangat baik.

3. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi belajar adalah dorongan atau daya penggerak yang timbul dari

dalam diri peserta didik untuk melakukan suatu keinginan belajar sehingga tujuan

dapat tercapai. Adapun distribusi frekuensi pada variabel ini disajikan dalam table

sebagai berikut:

Tabel 4.3 Daftar Distribusi Frekuensi Variabel (Y)


62

NO INTERVAL FREKUENSI
1 36-42 3
2 43-49 6
3 50-56 13
4 57-63 27
5 64-70 18
6 71-77 6
7 78-84 3
Jumlah 76
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa frekuensi terbesar terletak

pada kelas interval 57- 63 dengan jumlah frekuensi 27 guru sedangkan kelas yang

memiliki frekuensi terendah adalah pada kelas interval 78-84 dan 36- 42 sebanyak

3 guru. Berikut diagram dari tabel daftar distribusi frekuensi diatas yaitu sebagai

berikut:

Histogram Motivasi Belajar


30

25

20
Frekuensi

15

10

0
36-42 43-49 50-56 57-63 64-70 71-77 78-84
kelas interval

Gambar 4.3 Histogram Variabel Motivasi Belajar (Y)

Berdasarkan histogram distribusi frekuensi dan grafik diatas maka dapat

dilihat hasil perhitungan skor untuk variabel motivasi belajar sebagai berikut:
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙
Pr. Skor pertanyaan = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
x 100%
63

4609
x 100%
6080

Pr . skor pertanyaan = 75,80%(baik)

B. Analisis Data

1. Pengujian Normalitas Data

Pengujian normalitas data digunakan uji Chi-Kuadrat pada taraf nyata 𝛼

= 0,05 atau 5%. Dengan hipotesis bahwa skor variabel X1 (Interaksi Sosial), X2

(Lingkungan Belajar) dan Y (Motivasi Belajar Siswa) diuji apakah berdistibusi

normal.

a. Motivasi Belajar Siswa

Hasil pengujian normalitas data untuk variabel Y (Motivasi Belajar

siswa) menunjukkan skor x2 hitung = 3,6575 sedangkan dari daftar distribusi

frekuensi diperoleh data x2 daftar = 9,4877 dengan demikian X2 hitung ≤ X2

daftar yaitu 3,6575 ≤ 9,4877, maka dapat disimpulkan bahwa data hasil

penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Interaksi Sosial

Hasil pengujian normalitas data untuk variabel X1 (Interaksi sosial)

menunjukkan skor X2 hitung = 8,2429 sedangkan dari daftar distribusi

frekuensi diperoleh data X2 daftar = 9,4877 dengan demikian X2 hitung ≤ X2

daftar yaitu 8,2429 ≤ 9,4877, maka dapat disimpulkan bahwa data hasil

penelitian untuk variabel X1 berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

c. Lingkungan Belajar

Hasil pengujian normalitas data untuk variabel X2 (Lingkungan

Belajar) menunjukkan skor X2 hitung = 8,4354 sedangkan dari daftar

distribusi frekuensi diperoleh data X2 daftar = 9,4877 dengan demikian X2


64

hitung ≤ X2daftar yaitu 8,4354 ≤ 9,4877, maka dapat disimpulkan bahwa data

hasil penelitian untuk variabel X2 berasal dari populasi yang berdistribusi

normal.

2. Pengujian Linearitas Data

Hasil pengujian linearitas dan keberartian persamaan regresi yang

menggambarkan hubungan linear dan berarti atau tidak, hasil pengujian pada

spss sebagai berikut:

a. Interaksi Sosial (X1) Terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y)

Tabel 4.4 uji Linearitas dan keberartian data X1 terhadap Y

ANAVA Table

Sum
ofSquare MeanSqu
s Df are F Sig.

MotivasiBelajar * BetweenGr (Combined) 3515.967 24 146.499 2.474 .003


Interaksi Sosial oups Linearity 37.57
2224.456 1 2224.456 .000
2

DeviationfromLi
1291.511 23 56.153 .948 .541
nearity

WithinGroups 3019.440 51 59.205

Total 6535.408 75

Hasil pengujian linearitas X1 ke Y diperoleh yaitu harga Fhitung

sebesar 0,948 dan nilai Ftabel (0,05;23;51) diperoleh nilai sebesar 1,743

karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel yaitu 0,948 < 3,12 dan nilai deviation

from linearity sig.(0,541) > ἀ (0,05) maka dapat disimpulkan terdapat

hubungan linear secar signifikan antara variabel interaksi sosial dengan

motivasi belajar siswa. Sedangkan berdasarkan pengujian keberartian X1 ke Y

diperoleh yaitu harga Fhitung sebesar 37,572 dan nilai Fdaftar(1:70) diperoleh
65

nilai sebesar 3,970karena Fhitung lebih besar dari Fdaftar dan nilai linearity

sig 0,541 > dari ἀ (0,05) maka hubungan variabel interaksi sosial dengan

motivasi belajar siswa adalah berarti.

b. Lingkungan Belajar (X2) Terhadap Motivasi Belajar Siswa (Y)

Tabel 4.5 uji Linearitas dan keberartian data X2 terhadap Y

ANAVA Table

Sum
ofSquare MeanSqu
s Df are F Sig.

MotivasiBelajar * BetweenGr (Combined) 3971.776 23 172.686 3.503 .000


LingkunganBelaja oups Linearity 64.42
3176.038 1 3176.038 .000
r 2

DeviationfromLi
795.738 22 36.170 .734 .784
nearity

WithinGroups 2563.632 52 49.301

Total 6535.408 75

Hasil pengujian linearitas X2 ke Y diperoleh yaitu harga Fhitung

sebesar 0,734 dan nilai Ftabel (0,05;22;52) diperoleh nilai sebesar 1,750

karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel yaitu 0,734 < 3,12 dan nilai deviation

from linearity sig.(0,784) > ἀ (0,05) maka dapat disimpulkan terdapat

hubungan linear secar signifikan antara variabel lingkungan belajar dengan

motivasi belajar siswa. Sedangkan berdasarkan pengujian keberartian X2 ke Y

diperoleh yaitu harga Fhitung sebesar 64,422 dan nilai Fdaftar (1:70)

diperoleh nilai sebesar 3,970 karena Fhitung lebih besar dari Fdaftar dan nilai

linearity sig 0,784 > dari ἀ (0,05) maka hubungan variabel lingkungan belajar

dengan motivasi belajar siswa adalah berarti.

3. Pengujian hipotesis parsial


66

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan korelasi person.

Korelasi person adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (independen), dan variabel

terikat (dependen). Nilai koefisien korelasi merupakan nilai hubungan dari

variabel bebas (interaksi sosial dan lingkungan belajar) dengan variabel

terikat(motivasi belajar).

a. Hubungan interaksi sosial dengan motivasi belajar

Dalam uji parsial ini menggunakan hasil pengujian dari spss, sebagai

berikut:

Tabel 4.6 uji hipotesis parsial X1 terhadap Y

Correlations

Interaksi Sosial MotivasiBelajar

Interaksi Sosial PearsonCorrelation 1 .583**

Sig. (2-tailed) .000

N 76 76
MotivasiBelajar PearsonCorrelation .583** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 76 76

Bedasarkan hasil pengujian X1 dengan Y menggunakan spss di

dapatkan hasil rhitung sebesar 0,583 dan rtabel pata tingkat signifikansi 5%

dan derajat bebas n-2, 76-2=74 diperoleh rtabel sebesar 0,225jika kedua nilai

rho dibandingkan maka dapat diartikan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel

0,584 > 0,225 dan nilai sig, 0,000 lebih kecil dari ἀ 0,05, dengan demikian

hipotesis menyatakan bahwa terdapat hubungan secara parsial antara interaksi

sosial (X1) dengan motivasi belajar siswa (Y). yang berarti bahwa jika

interaksi sosial meningkat maka maka motivasi belajar siswa juga meningkat.
67

Dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat

hubungan yang signifikat dari interaksi sosial dan motivasi belajar siswa di

SMA N Se-kecamatan Tilamuta. Dengan demikian Guru harus dapat

memerhatikan interaksi sosial siswa agar dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa di sekolah.

b. Hubungan llingkungan belajar dengan motivasi belajar

Dalam uji parsial ini menggunakan hasil pengujian dari spss, sebagai

berikut:

Tabel 4.7 uji hipotesis parsial X2 terhadap Y

Correlations

LingkunganBelaj
ar MotivasiBelajar

LingkunganBelajar PearsonCorrelation 1 .697**


Sig. (2-tailed) .000
N 76 76
MotivasiBelajar PearsonCorrelation .697** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 76 76

Bedasarkan hasil pengujian X2 dengan Y menggunakan spss di

dapatkan hasil rhitung sebesar 0,697 dan rtabel pata tingkat signifikansi 5%

dan derajat bebas n-2, 76-2=74 diperoleh rtabel sebesar 0,225 jika kedua nilai

rho dibandingkan maka dapat diartikan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel

0,697> 0,225 dan nilai sig, 0,000 lebih kecil dari ἀ 0,05, dengan demikian

hipotesis menyatakan bahwa terdapat hubungan secara parsial antara

lingkungan belajar (X2) dengan motivasi belajar siswa (Y). yang berarti

bahwa jika lingkungan belajar meningkat maka maka motivasi belajar siswa

juga meningkat.
68

Dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% terdapat

hubungan yang signifikat dari interaksi sosial dan motivasi belajar siswa di

SMA N Se-kecamatan Tilamuta. Dengan demikian Guru harus dapat

memerhatikan lingkungan belajar siswa agar dapat meningkatkan motivasi

belajar siswa di sekolah.

4. Pengujian Hipotesis Simultan

Pengujian hipotesis simultan dilakukan untuk melihat apakah variabel

bebas secara bersama-sama apakah memiliki hubungan atau tidak. Berikut ini

hasil pengujian menggunakan spss.

Tabel 4.8 uji simultan (X1) dan (X2) terhadap(Y)

Model Summary

ChangeStatistics

R Std. R F
Mod Squar Adjusted Errorofthe SquareCh Chang Sig. F
el R e R Square Estimate ange e df1 df2 Change

1 .708a .502 .488 6.67869 .502 36.759 2 73 .000

Berdasarkan hasil pengujian korelasi simultan di atas dengan

menggunakan spss, ditemukan bahwa nilai rhitung sebesar 0,708 atau

hubungan antara variabel bebas (X1, X2) dan variabel terikat (Y) yakni

sebesar 70,8%. Hal ini menunjukan bahwa variabel interaksi sosial dan

lingkungan belajar memiliki hubungan yang kuat dengan variabel motivasi

belajar.

Kemudian pada pengujian korelasi simultan dengan menggunakan spss

diperoleh fhitung sebesar 36,759 sementara ftabel (k;n-k-1 atau 2;76-2-

1=2;73) diperoleh nilai sebesar 3,12 jika kedua nilai rho ini dibandingkan

maka maka dihasilkan nilai fhitung lebih besar dari ftabel 36,759 > 3,12, dan
69

nilai sig.0,000 lebih kecil dari ἀ 0,05. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa

terdapat hubungan antara interaksi sosial dan lingkungan belajar dengan

motivasi belajar siswa, diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaam

95% terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi sosial dan lingkungan

belajar dengan mtivasi belajar siswa di SMA N se kecamatan Tilamuta.

5. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dikemukakakn di atas maka

diuraikan pembahasan tentang: (1) Hubungan interaksi sosial dengan motivasi

belajar siswa; (2) Hubungan lingkungan belajar dengan motivasi belajar

siswa; dan (3) Hubungan secara bersama interaksi sosial dan lingkungan

belajar dengan motivasi belajar siswa.

a. Hubungan Interaksi Sosial Dengan Motivasi Belajar Siswa.

Hasil analisis deskriptif untuk variabel interaksi sosial terletak pada

kriteria sangat baik dengan skor 83,59. Hal ini menunjukan bahwa interaksi

sosial di SMA N Se kecamatan Tilamuta memiliki interaksi sosial yang

sangat baik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Sementara pengujian

secara parsial dari nilai rhitung untuk variabel interaksi sosial diperoleh nilai

sebesar 0,583, sedangkan nilai rtabel sebesar 0,225. Jika kedua nilai rho ini

dibandingkan maka nilai rhitung lebih besar dari nilai ftabel 0,583 > 0,225 dan

nilai sig, lebih kecil dari ἀ 0,05 (0,00<0,05). Artinya terdapat hubungan secara

parsial antar variabel interaksi sosial dengan motivasi belajar siswa.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ika

Rahmawati (2016) dengan judul penelitian Hubungan interaksi teman sebaya


70

dengan motivasi belajar siswa kelas V SDN dinoyo 01 Malang, yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang secara langsung antara interaksi

sosial dengan motivasi belajar siswa. Apabila siswa mampu berinteraksi

dengan baik di sekolah hal ini dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa

disekolah.

Demikian pula pada artikel penelitian yang dilakukan oleh Desinta,

Dkk (2022) dalam artikelnya yang berjudul pengaruh interaksi sosial di

sekolah dterhadap motivasi belajar siswa kelas x SMK Mandiri Pontianak

yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara interaksi

sosial dengan motivasi belajar siswa. Interaksi sosial yang baik akan

memberikan pengaruh yang baik terhadap mentalitas siswa sehingga siswa

akan lebih merasa nyaman di sekolah, hal bersinggungan langsung dengan

motivasi belajar siswa sehingga siswa akan lebih antusias dalam menuntut

ilmu di sekolah.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Anggun Prastika Damayanti

dalam artikelnya yang berjudul interaksi sosial teman sebaya terhadap

motivasi belajar siswa yang menyatakan bahwa berdasarkan hasil penelitian

motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh interaksi social teman sebaya. Jika

teman sebayanya memiliki sikap yang positif yaitu dapat berupa kecerdasan

emosional yang baik ini dapat memicu timbulnya kecerdasan emosionalnya

sehingga mampu memotivasi dirinya dalam belajar, hal ini didukung oleh

pernyataan Ansar, DKK (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa orang

yang cerdas emosinya adalah orang yang mampu membawa kecerdasan

kedalam emosi yang berwujud dalam perilakunya, dibuktikan dengan mampu


71

memotivasi dirinya sendiri (dalam hal ini motivasi dalam belajar). dapat

dikatakan bahwa seorang individu akan cenderung termotivasi dalam

belajarnya apabila terdapat suatu interaksi didalamnya

Dengan demikian berdasarkan data di atas interaksi sosial

merupakan salah satu factor penting dalam meningkatkan motivasi belajar

siswa, yang dalam hal ini motivasi belajar yang tinggi dalam diri siswa akan

berdampak pula pada prestasi belajar siswa

b. . Hubungan Lingkungan Belajar Dengan Motivasi Belajar Siswa.

Hasil analisis deskriptif untuk variabel lingkungan belajar terletak

pada kriteria sangat baik dengan skor 84,51%. Hal ini menunjukan bahwa

lingkungan belajar di SMA N Se kecamatan Tilamuta memiliki lingkungan

belajar yang sangat baik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

Sementara pengujian secara parsial dari nilai rhitung untuk variabel

lingkungan belajar diperoleh nilai sebesar 0,697, sedangkan nilai rtabel

sebesar 0,225. Jika kedua nilai rho ini dibandingkan maka nilai rhitung lebih

besar dari nilai ftabel 0,697> 0,225 dan nilai sig, lebih kecil dari ἀ 0,05

(0,00<0,05). Artinya terdapat hubungan secara parsial antar variabel

lingkungan belajar dengan motivasi belajar siswa.

Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ekaputri

(2019) yaitu menyatakan dalam hasil penelitiannya bahwa lingkungan belajar

berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Lingkungan belajar

yang di maksut bukan hanya tentang lingkungan yang mencakup fasilitas,

akan tetapi juga dengan individu ataupun kelompok yang ada disekolah seperti

guru dan teman sebayanya. Sejalan dengan apa yang di sampaikan secara
72

tersirat oleh Nurkia dan Sulkifly (2020) dalam artikelnya yaitu lingkungan

sosial siswa dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran sehingga dapat berpengaruh terhadap tujuan pembelajaran.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Razak, DKK (2019) dalam artikelnya menyatakan bahwa fasilitas (dalam hal

ini dapat dikatakan lingkungan belajar) salah satu penentu keberhasilan

pendidikan, lanjutnya dalam artikelnya menyatakan bahwa sarana dan

prasaran sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar. Keberhasilan

pendidikan seorang siswa tentunya tidak lepas dari motivasi belajar siswa,oleh

karnanya berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan lingkungan belajar

yang baik sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa.

c. Hubungan Interaksi Sosial Dan Lingkungan Belajar Dengan

Motivasi Belajar siswa

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi simultan diatas ditemukan

bahwa nilai rhitung 0,708 atau hubungan antara variabel bebas (X1, X2) dan

variabel terikat (Y) yakni sebesar 70,8%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

interaksi sosial dan lingkungan belajar memiliki hubungan yang kuat dengan

variabel motivasi belajar siswa. Kemudian pada pengujian signifikan korelasi

simultan menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 36,759 sementara Ftabel (k;n-

k-1 atau 2;76-2-1=2;73) sehingga nilai Ftabel sebesar 3,12. Jika kedua nilai

rho ini dibandingkan maka nilai Fhitung lebih besar dibandingkan nilai Ftabel

(36,759 > 3,12) dan nilai sig (0,000<0,05), Maka hipotesis yang menyatakan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara simultan antara interaksi

sosial dan lingkungan belajar dengan motivasi belajar siswa di SMA N Se-
73

kecamatan Tilamuta.

Dapat disimpulkan Interaksi sosial dan lingkungan belajar yang baik

dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Penelitian telah menunjukkan

bahwa interaksi sosial positif dengan guru dan teman sekelas (lingkungan

sosialnya) serta lingkungan belajar yang menyenangkan dan nyaman dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar siswa.

“Hal tersebut selaras dengan apa yang disampaikan oleh Djafri (2008)

dalam artikelnya menyatakan bahwa motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan

dengan adanya dorongan dari guru serta dengan adanya kegiatan-kegiatan

yang menarik seperti kegiatan extrakulikuler yang dilakukan oleh sekolah

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar siswa”.

Siswa yang merasa terlibat dalam interaksi sosial yang baik dengan

guru dan teman sekelas cenderung memiliki motivasi belajar yang lebih

tinggi, karena mereka merasa didukung dan dihargai oleh lingkungan belajar

mereka. Selain itu, lingkungan belajar yang positif dan menstimulasi dapat

meningkatkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran, serta

memberikan rasa aman dan nyaman yang diperlukan untuk belajar dengan

baik.

Namun, sebaliknya, interaksi sosial yang negatif atau lingkungan

belajar yang tidak mendukung dapat mengurangi motivasi belajar siswa.

Siswa yang mengalami intimidasi atau perlakuan tidak adil dari guru atau

teman sekelas dapat kehilangan minat dan semangat untuk belajar. Sementara
74

itu, lingkungan belajar yang kotor, bising, atau tidak tertata rapi dapat

mengganggu konsentrasi dan mempengaruhi motivasi belajar siswa.

Dalam kesimpulannya, interaksi sosial dan lingkungan belajar yang

baik sangat penting untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Guru dan

pengambil kebijakan pendidikan perlu memastikan bahwa siswa memiliki

akses ke lingkungan belajar yang positif dan merangsang, serta

mempromosikan interaksi sosial yang sehat dan mendukung.


BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasn diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara interaksi sosial dengan

motivasi belajar siswa di SMA N Se-kecamatan Tilamuta. Artinya bahwa

semakin baik nilai interaksi sosial maka hasil motivasi belajar siswa akan

baik.

2. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan

motivasi belajar siswa di SMA N Se-kecamatan Tilamuta. Artinya bahwa

semakin baik nilai lingkungan belajar maka motivasi belajar siswa akan baik.

3. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara interaksi sosial dan

lingkungan belajar dengan motivasi belajar siswa di SMA N Se-kecamatan

Tilamuta

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan maka peneliti dapat memberikan

saran yaitu sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah SMA N Se-kecamatan Tilamuta pada hasil penelitian ini

dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi untuk lebih

memerhatikan interaksi antara siswa dan yang terutama kondisi lingkungan

belajar siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi guru, diharapkan agar dapat menciptakan suasana belajar yang nyama

75
76

dan dapat menciptakan interaksi yang baik dengan siswa agar dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa.


77

DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 2012. Sosiologi: Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta. PT Bumi:

Aksara

Abdurrahman,M. 2012. Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Agustin, E. (2014). Hubungan Interaksi Sosial dengan Hasil Belajar pada Mata
Pelajaran Matematika Siswa Kelas IV B SDN No. 80/I Muara Bulian.
Artikel Ilmiah, 1-7.

Ahmadi,A dan Supriyono,W. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Aprihastanto, A. 2013. Hubungan Antara Interaksi Sosial dalam Kelompok


Teman Sebaya dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar. Jurnal
Pendidikan IPS, Vol 1, No. 1, 1-8.

Aprihastanto, Afandi. 2013. Hubungan Antara Interaksi Sosial dalam Kelompok


Teman Sebaya dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar. Jurnal
Pendidikan Administrasi Perkantoran. Vol 1, No. 2. Pp 1-13.

Aunurrahman. 2012.Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 1/ Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga

Dimyati dan Mudjiono.Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta: Rineka Cipta.

Djumali. 2013. Landasan Pendidikan. UMS Press. Jakarta

Fathurrohman, P. danSutikno,M.S. 2010.Strategi Belajar Mengajar.Bandung: PT


Refika Aditama.

Hamalik,O. 2013.Kurikulum Dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hurst, B., Wallace, R., & Nixon, S.B. 2013. The


ImpactofSocialInteractiononStudentLearning. ReadingHorizons, Vol 52,
Issue 4, 375-398.
78

Kurniawati, R. 2010. Hubungan Interaksi Sosial Antar Siswa dengan Hasil


Belajar IPS (Di SMP Dua Mei Ciputat). Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mulyadi. 2010. Evaluasi Pendidikan.Malang: UIN-Maliki Press.

Prawira, P.A. 2013. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.

Priansa.D.J, 2015. Manajemen Peserta Didik Dan Model Pembelajaran,


Bandung: Alfabeta.

Purwanto, N. 2014.Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Putri, D., Alsa, A., & Widiana, H. 2005. Perbedaan Sosialisasi Antara Siswa
Kelas Akselerasi dan Kelas Reguler dalam Lingkungan Pergaulan di
Sekolah. Indonesian PsycologicalJournal, Vol. 2 No 1, 28-40.\

Rahmawati, Ika. 2016. Hubungan Interaksi Teman Sebaya dengan Motivasi


Belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Dinyo 01 Malang.
http://etheses.uin-Malang.ac.id/3860/1/12140101.Pdfdi akses pada bulan april
2022

Rahmawati, R., Siswandari, & Ivada, E. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi


Prestasi Belajar Siswa BoardingSchool MAN 1 Surakarta. Jurnal
Pendidikan UNS. Vol. 1, No 2, 1-10, hlm 7.

Ridwan, E danMalihah,E. 2007. Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan


Teknologi. Bandung : Yasindo Multi Aspek.

Rizkiani, Anisa. 2012. Pegaruh Sistem BoardingSchool Terhadap Pembentukan


Karakter Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Universitas Garut. Vol. 06, No.
01, 10-18, hlm 11.

Santrock, John. 2004. Psikologi Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kencana

Sardiman A.M. 2014. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
79

Setiadi, E., Hakam, K., & Effendi, R. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Jakarta: Kencana.

Setiadi, E., Hakam, K., & Effendi, R. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (Edisi
Kedua). Jakarta: Kencana

Slameto.2010.Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press

Sudjana,N. 2011.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Sugiono. 2016. Metode Penenlitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi


(MixedMethod). Bandung: Alfabetha

Sugiono. 2016. Perspektif Psikologi Sosial (Kajian Tentang Interaksi Sosial


Santri Lama degan Santri Baru Pondok Pesantren Darussalam
BlokagungTegalsari Banyuwangi). Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan
Pemikiran Hukum Islam, Vol. VII, No 2: 149-176.

Sugiyo. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama

Susanto, E. 2013. Teori Belajar Dan Pembelajaran.Jakarta: Prenadamedia.

Syah,M. 2014.Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Syah,M.2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Tohirin. 2011. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta:


Rajawali Pers.

Tohirin. 2011. Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta:


Rajawali Pers.

Tumanggor, R., Ridho, K., &Nurochim. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya . Jakarta :
Kencana.
80

Siti Nurkia, Sulkifly, 2020, Penerapan Teknik Outbound Untuk Meningkatkan


Komunikasi AntarPribadiSiswaSiswa. Pedagogika,. Vol 11 no 2

Ansar, Kadim Masaong, Asrin. 2014. Sinergitas Kecerdasan Intelektual,


Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Dalam Pengembangan
Kultur Akademik Dan Pengelolaan Konflik Mahasiswa,Artikel Penelitian
Tim Pasca Sarjana.

Nina Lamatenggo, Irun Abubakar, Intan Abdul Razak. 2019. Analisis Pemenugan
Standar Sarana Dan Prasarana Sekolah. Pedagogika. Vol 10 No 2

Novianty Jafri. 2008. Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi


Belajar Siswa Pada Pesantren Al-Khaerat Kota Gorontalo. Jurnal Inovasi.
Vol 5 No 3.

Uno, H.B.2011. Model Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Walgito, B. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: ANDI.

Dwi, siswoyo dkk. 2008. Ilmu. Yogyakarta: UNY press


Dalyono, M. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Munib, Achmad. 2009.Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKU
UNNES.
Sardiman A.M. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers
Slameto. 2013. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Musaheri. 2011. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ircisod
81

Lampiran-Lampiran

Lampiran 1. Kuisioner setelah uji validitas

KUISIONER PENELITIAN

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL DAN LINGKUNGAN BELAJAR

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA N SE-KECAMATAN

TILAMUTA

Kuesioner (angket) ini merupakan instrument yang digunakan untuk

mengumpulkan data yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian dengan judul

Hubungan Interaksi Sosial Dan Lingkungan Belajar Dengan Motivasi Belajar

Siswa Di SMA Negeri Se-Kecamatan Tilamuta. kuesioner ini semata-mata untuk

kepentingan penelitian dan bukan tes psikologi dari manapun serta tidak

berhubungan dengan penilaian atasan terhadap kinerja

Bapak/Ibu, karena itu Bapak/Ibu dimohon keikhlasannya untuk mengisi kuesioner

ini dengan sejujurnya dan apa adanya.

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah terlebih dahulu pernyataan dibawah ini dengan cermat sebelum

memilih.

2. Mohon diisi berdasarkan keadaan dan aktivitas yang sebenar-benarnya

dari Bapak/Ibu amati dalam menjalankan tugas sebagai guru.

3. Berikan jawaban anda dengan menandai salah satu dari kolom pilihan

jawaban anda dengan tanda (√).


82

4. Kategori jawaban menggunakan rentang 1-5 baik untuk pernyataan positif

ataupun negatif.

Keterangan :

5 = Selalu 2 = Jarang

4 = Sering 1 = Tidak Pernah

3 = Kadang-kadang

Kuisioner Variabel Interaksi Sosial

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SL SR KD JR TP

Siswa saling memberikan


1
pendapat saat pelajaran.

Siswa saling mendengarkan


2
pendapat dari teman lainnya.

Siswa berani meminta maaf saat

3 melakukan kesalahan di dalam

kelas

Siswa saling memaafkan jika ada


4
teman yang salah.

Siswa saling membantu jika ada


5
temannya yang mengalami
83

kesulitan dalam belajar

Siswa saling

6 memberikanmotivasi kepada

temannya dalam belajar

Siswa berperilaku baik dengan


7
temannya

Siswa bertutur kata yang sopan di


8
dalam kelas

Siswa tidak membeda-bedakan


9
teman

Siswa menerima siapapun teman

10 yang menjadi teman

kelompoknya

Siswa saling memberikan

11 pendapat kepada teman

sekelasnya

Siswa saling menghormati


12
sesama siswa yang lain.

Siswa berduskusi dengan guru

13 tentang mata pelajaran


84

Siswa mengucapkan salam


14
kepada guru saat masuk kelas.

Kuiaioner Variabel Lingkungan Belajar

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SL SR KD JR TP

Sesama siswa berkomunikasi

dengan baik dalam


1
mendiskusikan materi yang di

pelajari

2 Siswa akur satu sama lain

Siswa biasa berkomunikas


3
dengan guru

Komunikasi antara siswa dan

staf/pegawai baik, dalam


4
meningkatkan kualitas

pembelajaran

5 Bapak/ibu guru ramah kepada


85

siswa saat pelajaran

Siswa saling memberikan


6
pengaruh yang baik saat belajar

Siswa mengikuti hal baik yang

7 dilakukan temannya disekolah

dalam kegiatan belajar

Kondisi kelas nyaman dalam

8 melakukan kegiatan belajar

mengajar

Saat kegiatan belajar mengajar

9 ruang kelas dan sekitarnya

kondusif

Sekolah menyediakan sarana dan

prasaran yang layak dalam


10
mendukung kegiatan belajar

mengajar

Fasilitas belajar cukup untuk


11
memenuhi kegiatan belajar siswa

Tersedianyamedia pembelajaran

12 dalam mendukung kegiatan

pembelajaran siswa
86

Tersedianya sumber

pembelajaran disekolah untuk


13
menunjang kegiatan

pembelajaran

Kuisioner Variabel Motivasi Belajar

Alternatif Jawaban
No Pernyataan
SL SR KD JR TP

Siswa memiliki minat dalam

1 mempelajari lebih jauh materi

yang disampaikan guru

Siswa menghubungi guru mata

2 pelajaran ketika jam pelajaran

akan dimulai

Siswa tertarik dengan

3 materimateri yang

disampaikanguru

Siswa memiliki minat dalam


4
mengejar cita-citanya

Siswa berusaha dalam mencapai


5
prestasi yang sebaik mungkin
87

Siswa belajar dengan sungguh


6
sungguh

Siswa senang dan semangat


7
dalam kegiatan pembelajaran

Siswa tekun dalam mengerjakan


8
tugas yang diberikan guru

Siswa ulet dalam menghadapi


9
kesulitan dalam belajar

Siswa ulet terhadap bermacam

10 macam masalah yang di sajikan

guru

Siswa tepat waktu dalam

11 mengerjakan PR yang di berikan

guru

Siswa tidak cepat bosan dengan

12 tugas-tugas rutin yang guru

berikan

Siswa mencari sumber belajar

13 lain yang berkaitan dengan

materi yang guru sampaikan

14 Siswa senang mencari soal


88

terkait materi yang guru

sampaikanserta memecahkannya

Siswa datang tepat waktu di


15
sekolah

Siswa hadir ketika kegiatan


16
belajar berlangsung
89

Lampiran 2 : Dokumentasi
90

Lampiran 3: Uji Kualitas Instrumen (Validitas & Reliabilitas)


Uji validitas
Pengujian validitas berikut menggunakan Microsoft Exel 2010 dengan tools (=CORREL;Aray1;Aray2) hasil sebagai berikut;
VARIABEL INTERAKSI SOSIAL

Interaksi Sosial
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 ΣY ΣY²
1 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 5 4 3 4 52 2704
2 3 3 3 4 5 5 3 5 4 5 4 5 3 5 57 3249
3 3 4 4 3 4 4 3 5 3 3 5 4 5 3 53 2809
4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 4 3 2 4 4 44 1936
5 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 45 2025
6 3 4 2 3 3 3 4 3 5 3 2 3 3 3 44 1936
7 3 3 2 4 3 1 3 4 5 3 3 3 4 4 45 2025
8 3 5 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 4 3 46 2116
9 3 4 5 5 3 4 5 4 5 3 4 5 4 2 56 3136
10 4 4 5 3 5 3 3 3 3 2 4 3 3 5 50 2500
11 4 5 4 5 4 3 4 3 4 5 5 5 3 5 59 3481
12 4 4 3 3 5 4 3 4 3 2 4 5 5 3 52 2704
13 3 4 5 5 4 2 4 4 3 3 3 5 5 5 55 3025
91

14 4 4 3 2 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 59 3481
15 4 3 3 3 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 60 3600
16 4 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 3 5 64 4096
17 4 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 3 5 63 3969
18 5 4 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 2 5 62 3844
19 4 5 5 3 3 4 5 4 5 5 3 4 4 4 58 3364
20 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 60 3600
21 4 4 3 3 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 61 3721
22 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 3 5 5 63 3969
23 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 65 4225
24 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 5 51 2601
25 4 5 4 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 64 4096
26 4 5 5 4 5 4 2 4 5 5 4 5 4 5 61 3721
27 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 63 3969
28 3 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 5 5 58 3364
29 4 3 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 54 2916
30 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 48 2304
31 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 63 3969
32 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 51 2601
33 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 3 4 5 63 3969
34 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 64 4096
92

35 3 2 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 46 2116
36 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 67 4489
37 4 5 5 5 5 4 5 2 4 5 5 3 3 5 60 3600
38 5 5 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5 3 5 59 3481
39 2 3 5 5 3 5 3 4 5 4 4 3 5 5 56 3136
40 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 67 4489
41 4 5 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 4 5 61 3721
42 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 3 5 3 5 61 3721
43 5 5 5 4 5 4 4 3 5 4 3 4 3 4 58 3364
44 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 65 4225
45 5 5 3 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 64 4096
46 4 5 3 5 5 5 4 3 3 5 4 5 5 5 61 3721
47 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 63 3969
48 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 53 2809
49 3 3 5 4 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 61 3721
50 3 3 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 51 2601
51 4 3 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 52 2704
52 4 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 51 2601
53 3 5 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 53 2809
54 2 3 4 3 4 3 5 5 4 5 3 5 2 5 53 2809
55 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 3 5 4 5 62 3844
93

56 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 5 62 3844
57 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 62 3844
58 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 51 2601
59 3 4 4 5 3 4 5 3 3 4 4 5 3 4 54 2916
60 4 3 5 5 3 5 4 3 3 4 4 5 5 3 56 3136
61 4 4 3 4 5 4 5 3 3 4 4 2 2 2 49 2401
62 3 5 4 5 2 4 5 4 3 3 3 4 4 5 54 2916
63 3 4 5 3 4 3 4 4 4 5 2 5 3 4 53 2809
64 3 4 3 4 5 5 5 5 3 3 2 4 5 4 55 3025
65 5 4 3 3 5 4 4 4 3 3 5 4 3 4 54 2916
66 3 3 4 5 5 5 5 2 4 5 4 4 4 4 57 3249
67 5 4 2 3 4 2 2 3 4 3 3 2 3 4 44 1936
68 4 4 5 5 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 53 2809
69 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 3 5 4 4 58 3364
70 3 4 3 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 58 3364
71 4 3 5 5 4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 60 3600
72 4 4 4 5 5 5 3 4 3 5 3 3 5 5 58 3364
73 4 5 5 3 3 3 4 5 4 2 3 2 4 2 49 2401
74 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 52 2704
75 3 3 3 4 5 5 3 5 4 5 4 4 4 5 57 3249
76 3 4 2 3 5 4 3 2 3 3 4 5 5 3 49 2401
94

ΣX 288 308 296 309 321 303 309 302 300 312 293 320 291 330 4282 18335524
ΣX² 1138 1292 1220 1313 1411 1269 1313 1254 1232 1340 1187 1408 1177 1486
ΣXY 16403 17483 16878 17628 18240 17338 17597 17176 17068 17827 16702 18269 16551 18836
rhitung 0.4938 0.3743 0.4680 0.5540 0.3965 0.6517 0.4754 0.4180 0.4571 0.6167 0.4886 0.5878 0.3749 0.6374
rtabel 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257
status Valid Valid valid Valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid Valid

Pada pengujian validitas variabel diatas dengan menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Exel 2010 dengan tools
(=CORREL;seluruh jawaban tiap no pernyataan;ΣY) dapat diketahui bahwa seluruh pernyataan merupakan butir pernyataan yang
valid.

VARIABEL LINGKUNGAN BELAJAR


95

Lingkungan Belajar
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 ΣY ΣY²
1 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 4 5 60 360
2 5 5 4 5 5 4 5 3 5 4 5 4 5 59 348
3 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 360
4 3 3 4 4 4 3 5 3 3 5 5 5 4 51 260
5 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 39 152
6 4 4 4 4 5 5 3 4 3 3 3 3 3 48 230
7 3 3 2 3 5 3 3 3 3 3 3 3 4 41 168
8 3 3 4 3 4 5 3 5 4 4 4 3 3 48 230
9 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 58 336
10 4 5 5 5 3 4 4 3 4 4 4 5 4 54 291
11 4 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 4 3 56 313
12 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 60 360
13 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 3 5 59 348
14 5 4 5 4 5 5 3 3 3 5 2 5 5 54 291
15 5 5 5 4 3 5 3 5 3 5 4 5 5 57 324
16 5 5 5 5 5 4 3 4 3 3 3 3 5 53 280
17 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 60 360
18 5 5 5 2 5 3 2 4 5 5 5 5 5 56 313
19 3 4 5 5 5 4 4 5 3 4 4 3 4 53 280
96

20 4 5 5 4 5 4 5 3 5 3 5 5 5 58 336
21 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 61 372
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 64 409
23 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 3 4 5 58 336
24 3 5 3 3 3 3 4 3 5 5 4 4 4 49 240
25 4 5 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 60 360
26 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 60 360
27 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 59 348
28 5 5 5 2 3 5 5 4 4 5 5 5 5 58 336
29 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 49 240
30 3 4 4 4 5 3 3 2 2 4 4 4 5 47 220
31 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 5 54 291
32 4 4 5 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 47 220
33 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 64 409
34 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 63 396
35 3 4 3 4 5 2 2 3 5 4 5 5 5 50 250
36 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 54 291
37 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 61 372
38 4 3 4 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 48 230
39 3 4 5 3 4 5 5 4 5 4 4 3 5 54 291
40 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 60 360
97

41 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 57 324
42 3 5 3 4 5 4 3 5 4 4 5 4 5 54 291
43 5 5 3 4 5 5 4 3 4 5 2 5 5 55 302
44 4 5 5 5 5 3 5 5 5 3 4 3 4 56 313
45 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 60 360
46 5 5 3 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4 56 313
47 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 59 348
48 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 56 313
49 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 60 360
50 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 51 260
51 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 50 250
52 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 52 270
53 4 4 5 4 3 5 5 4 4 3 3 3 4 51 260
54 5 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 41 168
55 4 4 4 3 5 5 4 5 4 5 4 3 5 55 302
56 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 61 372
57 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 3 5 5 59 348
58 3 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 3 2 47 220
59 2 3 4 5 3 4 5 3 2 4 5 3 3 46 211
60 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 47 220
61 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 5 4 46 211
98

62 5 5 4 4 3 3 5 4 3 3 5 3 5 52 270
63 4 5 3 4 5 5 4 5 3 4 4 5 3 54 291
64 3 4 5 5 3 5 3 3 3 5 3 5 5 52 270
65 4 3 3 4 5 3 2 4 4 4 4 4 3 47 220
66 5 5 5 4 4 5 2 3 3 4 5 3 4 52 270
67 5 4 4 3 5 3 3 3 5 5 4 3 4 51 260
68 4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 5 3 5 50 250
69 5 5 4 3 3 5 3 4 4 5 4 4 4 53 280
70 3 4 3 4 5 5 3 4 5 3 5 4 4 52 270
71 3 4 4 5 4 5 4 3 5 4 3 5 5 54 291
72 5 5 4 5 5 5 3 3 4 5 3 4 4 55 302
73 3 5 5 2 4 2 2 4 3 5 4 4 5 48 230
74 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 58 336
75 4 4 4 2 4 5 5 5 5 5 3 5 5 56 313
76 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 55 302
ΣX 311 338 318 309 337 318 301 310 299 317 311 309 334 4112 22472
ΣX² 1325 1538 1384 1315 1541 1390 1259 1320 1231 1369 1321 1303 1512
ΣXY 17001 18487 17362 16894 18344 17401 16500 16985 16373 17297 16938 16875 18263
rhitung 0.5090 0.7145 0.4526 0.4841 0.3419 0.5360 0.5538 0.6023 0.5588 0.4500 0.3381 0.4840 0.6101
rtabel 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257
status Valid valid valid valid valid valid valid valid Valid valid valid valid valid
99

Pada pengujian validitas variabel diatas dengan menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Exel 2010 dengan tools
(=CORREL;seluruh jawaban tiap no pernyataan;ΣY) dapat diketahui bahwa seluruh pernyataan merupakan butir pernyataan yang
valid.

VARIABEL MOTIVASI BELAJAR

Motovasi Belajar
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 ΣY ΣY²
1 4 5 4 5 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4 5 2 61 3721
2 5 4 4 5 5 5 4 3 3 3 4 3 4 4 2 5 63 3969
3 4 4 4 5 3 3 5 5 5 3 4 3 3 2 4 5 62 3844
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 47 2209
100

5 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 5 3 2 3 4 4 45 2025
6 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 5 2 3 4 2 4 54 2916
7 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 43 1849
8 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 47 2209
9 4 2 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 2 5 5 67 4489
10 4 2 3 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 5 5 56 3136
11 4 5 5 4 5 5 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 59 3481
12 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 56 3136
13 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 54 2916
14 3 2 3 2 5 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 55 3025
15 3 2 3 2 5 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 55 3025
16 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 2500
17 5 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 62 3844
18 3 3 3 2 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 5 57 3249
19 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 66 4356
20 5 5 5 3 2 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 72 5184
21 4 5 4 3 5 5 5 4 4 3 3 5 5 3 5 5 68 4624
22 4 3 2 5 4 4 4 3 3 4 3 5 4 4 3 5 60 3600
23 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 2 2 2 2 4 46 2116
24 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 57 3249
25 3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 73 5329
101

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 61 3721
27 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 62 3844
28 4 4 4 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 3 68 4624
29 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 59 3481
30 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 54 2916
31 4 3 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 68 4624
32 3 2 4 4 5 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 54 2916
33 5 5 5 5 5 2 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 73 5329
34 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 76 5776
35 2 3 2 4 3 4 2 2 2 2 2 4 3 2 4 4 45 2025
36 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 58 3364
37 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 75 5625
38 3 3 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 5 52 2704
39 5 3 4 5 4 4 5 5 3 3 2 2 2 3 5 4 59 3481
40 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 75 5625
41 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 3 4 5 64 4096
42 3 3 4 3 5 5 3 4 3 3 3 2 5 3 3 4 56 3136
43 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 4 4 3 5 59 3481
44 4 4 5 5 5 4 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 73 5329
45 5 5 3 4 4 4 5 5 2 4 3 4 4 4 3 5 64 4096
46 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 61 3721
102

47 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 5 70 4900
48 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 61 3721
49 3 3 5 5 5 5 5 4 2 3 3 3 4 4 3 3 60 3600
50 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 57 3249
51 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 54 2916
52 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 5 56 3136
53 5 2 3 2 3 2 4 3 3 4 2 2 2 4 2 4 47 2209
54 3 4 2 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 41 1681
55 4 3 3 4 4 5 5 4 4 3 5 4 3 3 2 5 61 3721
56 5 4 3 5 4 5 5 4 3 3 4 4 4 5 4 5 67 4489
57 3 3 1 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 57 3249
58 3 2 3 2 4 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 46 2116
59 2 3 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 57 3249
60 4 4 3 4 3 4 5 3 4 3 4 5 4 5 3 4 62 3844
61 3 2 4 4 2 2 4 5 4 5 3 4 5 4 3 5 59 3481
62 3 4 5 3 3 2 3 4 3 3 4 5 3 4 5 3 57 3249
63 4 3 3 5 5 4 4 3 5 3 4 5 5 4 5 5 67 4489
64 3 4 3 3 4 4 3 5 4 3 2 4 3 4 5 5 59 3481
65 3 3 4 4 3 4 3 3 5 4 3 3 4 3 5 5 59 3481
66 4 5 5 4 3 4 5 5 4 3 4 5 3 5 5 4 68 4624
67 4 4 3 3 5 3 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 64 4096
103

68 4 5 5 4 3 3 3 4 4 3 3 5 5 5 5 3 64 4096
69 3 4 3 3 3 3 1 3 4 4 3 3 5 5 5 4 56 3136
70 4 5 3 3 4 4 3 3 3 5 5 5 3 3 5 5 63 3969
71 4 4 4 5 3 3 1 5 3 3 3 4 4 5 3 3 57 3249
72 4 5 5 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 5 5 60 3600
73 2 3 4 3 2 4 1 3 5 3 4 3 2 4 4 3 50 2500
74 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 61 3721
75 3 3 3 5 5 5 2 3 3 5 3 4 4 4 3 3 58 3364
76 3 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5 3 66 4356
ΣX 281 272 284 281 298 291 289 287 275 266 269 271 278 276 283 314 4515 272887
ΣX² 1087 1050 1128 1113 1234 1165 1177 1133 1047 980 1007 1031 1088 1070 1125 1352
ΣXY 16966 16523 17194 16970 17966 17511 17486 17298 16626 16001 16246 16419 16928 16731 17132 18890
rhitung 0.5757 0.6096 0.5777 0.4705 0.4749 0.4590 0.5258 0.5178 0.5871 0.4154 0.5245 0.5819 0.7168 0.5954 0.5548 0.4673
rtabel 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257 0.2257
status Valid valid Valid valid valid Valid valid valid Valid valid Valid valid valid valid valid valid

Pada pengujian validitas variabel diatas dengan menggunakan bantuan aplikasi Microsoft Exel 2010 dengan tools
(=CORREL;seluruh jawaban tiap no pernyataan;ΣY) dapat diketahui bahwa seluruh pernyataan merupakan butir pernyataan yang
valid.
104

Pengujian Reliabilitas
VARIABEL INTERAKSI SOSIAL

Interaksi Sosial
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
1 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 5 4 3 4 52
2 3 3 3 4 5 5 3 5 4 5 4 5 3 5 57
3 3 4 4 3 4 4 3 5 3 3 5 4 5 3 53
4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 4 3 2 4 4 44
5 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 45
6 3 4 2 3 3 3 4 3 5 3 2 3 3 3 44
105

7 3 3 2 4 3 1 3 4 5 3 3 3 4 4 45
8 3 5 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 4 3 46
9 3 4 5 5 3 4 5 4 5 3 4 5 4 2 56
10 4 4 5 3 5 3 3 3 3 2 4 3 3 5 50
11 4 5 4 5 4 3 4 3 4 5 5 5 3 5 59
12 4 4 3 3 5 4 3 4 3 2 4 5 5 3 52
13 3 4 5 5 4 2 4 4 3 3 3 5 5 5 55
14 4 4 3 2 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 59
15 4 3 3 3 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 60
16 4 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 3 5 64
17 4 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 3 5 63
18 5 4 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 2 5 62
19 4 5 5 3 3 4 5 4 5 5 3 4 4 4 58
20 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 60
21 4 4 3 3 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 61
22 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 3 5 5 63
23 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 65
24 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 5 51
25 4 5 4 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 64
26 4 5 5 4 5 4 2 4 5 5 4 5 4 5 61
27 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 63
106

28 3 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 5 5 58
29 4 3 3 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 54
30 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 48
31 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 5 63
32 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 51
33 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 3 4 5 63
34 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 64
35 3 2 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 46
36 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 67
37 4 5 5 5 5 4 5 2 4 5 5 3 3 5 60
38 5 5 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5 3 5 59
39 2 3 5 5 3 5 3 4 5 4 4 3 5 5 56
40 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 67
41 4 5 4 5 3 4 5 5 5 4 4 4 4 5 61
42 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 3 5 3 5 61
43 5 5 5 4 5 4 4 3 5 4 3 4 3 4 58
44 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 5 5 5 65
45 5 5 3 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 64
46 4 5 3 5 5 5 4 3 3 5 4 5 5 5 61
47 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 63
48 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 53
107

49 3 3 5 4 5 5 5 5 4 5 3 5 4 5 61
50 3 3 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 51
51 4 3 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 3 4 52
52 4 3 3 4 5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 51
53 3 5 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 53
54 2 3 4 3 4 3 5 5 4 5 3 5 2 5 53
55 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 3 5 4 5 62
56 4 5 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 5 62
57 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 62
58 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 51
59 3 4 4 5 3 4 5 3 3 4 4 5 3 4 54
60 4 3 5 5 3 5 4 3 3 4 4 5 5 3 56
61 4 4 3 4 5 4 5 3 3 4 4 2 2 2 49
62 3 5 4 5 2 4 5 4 3 3 3 4 4 5 54
63 3 4 5 3 4 3 4 4 4 5 2 5 3 4 53
64 3 4 3 4 5 5 5 5 3 3 2 4 5 4 55
65 5 4 3 3 5 4 4 4 3 3 5 4 3 4 54
66 3 3 4 5 5 5 5 2 4 5 4 4 4 4 57
67 5 4 2 3 4 2 2 3 4 3 3 2 3 4 44
68 4 4 5 5 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 53
69 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 3 5 4 4 58
108

70 3 4 3 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 58
71 4 3 5 5 4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 60
72 4 4 4 5 5 5 3 4 3 5 3 3 5 5 58
73 4 5 5 3 3 3 4 5 4 2 3 2 4 2 49
74 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 52
75 3 3 3 4 5 5 3 5 4 5 4 4 4 5 57
76 3 4 2 3 5 4 3 2 3 3 4 5 5 3 49
Varians 0.622 0.584 0.895 0.756 0.736 0.813 0.756 0.719 0.637 0.789 0.765 0.808 0.837 0.708 36.521
jumlah varian
butir 10.426
varian total 36.521
r11 0.7695
Status reliabel

Dari tabel perhitungan di atas dengan bantuan aplikasi exel 2010 maka di dapatkan r=0,76 dengan demikian dapat disimpulkan
variabel interaksi sosial memiliki reliabilitas yang tinggi dan layak digubakan sebagai instrument pengumpulan data.
109

VARIABEL LINGKUNGAN BELAJAR

Lingkungan Belajar
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Total
1 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 5 4 5 60
2 5 5 4 5 5 4 5 3 5 4 5 4 5 59
3 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
4 3 3 4 4 4 3 5 3 3 5 5 5 4 51
5 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 39
6 4 4 4 4 5 5 3 4 3 3 3 3 3 48
7 3 3 2 3 5 3 3 3 3 3 3 3 4 41
8 3 3 4 3 4 5 3 5 4 4 4 3 3 48
9 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 58
10 4 5 5 5 3 4 4 3 4 4 4 5 4 54
11 4 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 4 3 56
12 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 60
110

13 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 3 5 59
14 5 4 5 4 5 5 3 3 3 5 2 5 5 54
15 5 5 5 4 3 5 3 5 3 5 4 5 5 57
16 5 5 5 5 5 4 3 4 3 3 3 3 5 53
17 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 60
18 5 5 5 2 5 3 2 4 5 5 5 5 5 56
19 3 4 5 5 5 4 4 5 3 4 4 3 4 53
20 4 5 5 4 5 4 5 3 5 3 5 5 5 58
21 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 61
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 64
23 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 3 4 5 58
24 3 5 3 3 3 3 4 3 5 5 4 4 4 49
25 4 5 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 60
26 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 60
27 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 59
28 5 5 5 2 3 5 5 4 4 5 5 5 5 58
29 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 49
30 3 4 4 4 5 3 3 2 2 4 4 4 5 47
31 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 5 54
32 4 4 5 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 47
33 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 64
111

34 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 63
35 3 4 3 4 5 2 2 3 5 4 5 5 5 50
36 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 54
37 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 61
38 4 3 4 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 48
39 3 4 5 3 4 5 5 4 5 4 4 3 5 54
40 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 60
41 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 57
42 3 5 3 4 5 4 3 5 4 4 5 4 5 54
43 5 5 3 4 5 5 4 3 4 5 2 5 5 55
44 4 5 5 5 5 3 5 5 5 3 4 3 4 56
45 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 60
46 5 5 3 5 5 4 4 5 5 3 4 4 4 56
47 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 59
48 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 56
49 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 60
50 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 51
51 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 50
52 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 52
53 4 4 5 4 3 5 5 4 4 3 3 3 4 51
54 5 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 41
112

55 4 4 4 3 5 5 4 5 4 5 4 3 5 55
56 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 61
57 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 3 5 5 59
58 3 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 3 2 47
59 2 3 4 5 3 4 5 3 2 4 5 3 3 46
60 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 47
61 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 5 4 46
62 5 5 4 4 3 3 5 4 3 3 5 3 5 52
63 4 5 3 4 5 5 4 5 3 4 4 5 3 54
64 3 4 5 5 3 5 3 3 3 5 3 5 5 52
65 4 3 3 4 5 3 2 4 4 4 4 4 3 47
66 5 5 5 4 4 5 2 3 3 4 5 3 4 52
67 5 4 4 3 5 3 3 3 5 5 4 3 4 51
68 4 3 3 4 4 4 4 3 3 5 5 3 5 50
69 5 5 4 3 3 5 3 4 4 5 4 4 4 53
70 3 4 3 4 5 5 3 4 5 3 5 4 4 52
71 3 4 4 5 4 5 4 3 5 4 3 5 5 54
72 5 5 4 5 5 5 3 3 4 5 3 4 4 55
73 3 5 5 2 4 2 2 4 3 5 4 4 5 48
74 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 58
75 4 4 4 2 4 5 5 5 5 5 3 5 5 56
113

76 4 4 5 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 55
varians 0.698 0.464 0.712 0.782 0.622 0.792 0.892 0.740 0.729 0.624 0.645 0.622 0.589 29.855
jumlah varians 8.912
varian total 29.855
r11 0.7600
status Reliable

Dari tabel perhitungan di atas dengan bantuan aplikasi exel 2010 maka di dapatkan r=0,76 dengan demikian dapat disimpulkan
variabel interaksi sosial memiliki reliabilitas yang tinggi dan layak digubakan sebagai instrument pengumpulan data.

VARIABEL MOTIVASI BELAJAR

Motovasi Belajar
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Total
1 4 5 4 5 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4 5 2 61
2 5 4 4 5 5 5 4 3 3 3 4 3 4 4 2 5 63
114

3 4 4 4 5 3 3 5 5 5 3 4 3 3 2 4 5 62
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 2 47
5 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 5 3 2 3 4 4 45
6 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 5 2 3 4 2 4 54
7 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 43
8 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 47
9 4 2 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 2 5 5 67
10 4 2 3 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 5 5 56
11 4 5 5 4 5 5 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 59
12 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 56
13 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 4 54
14 3 2 3 2 5 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 55
15 3 2 3 2 5 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 55
16 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50
17 5 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 62
18 3 3 3 2 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 5 57
19 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 66
20 5 5 5 3 2 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 72
21 4 5 4 3 5 5 5 4 4 3 3 5 5 3 5 5 68
22 4 3 2 5 4 4 4 3 3 4 3 5 4 4 3 5 60
23 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 2 2 2 2 4 46
115

24 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 57
25 3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 5 73
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 61
27 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 62
28 4 4 4 4 3 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 3 68
29 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 59
30 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 55
31 4 3 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 68
32 3 2 4 4 5 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 54
33 5 5 5 5 5 2 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 73
34 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 76
35 2 3 2 4 3 4 2 2 2 2 2 4 3 2 4 4 45
36 4 5 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 58
37 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 75
38 3 3 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 5 52
39 5 3 4 5 4 4 5 5 3 3 2 2 2 3 5 4 59
40 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 75
41 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 3 4 5 64
42 3 3 4 3 5 5 3 4 3 3 3 2 5 3 3 4 56
43 4 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 4 4 3 5 59
44 4 4 5 5 5 4 5 5 4 2 5 5 5 5 5 5 73
116

45 5 5 3 4 4 4 5 5 2 4 3 4 4 4 3 5 64
46 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 61
47 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 5 70
48 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 61
49 3 3 5 5 5 5 5 4 2 3 3 3 4 4 3 3 60
50 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 57
51 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 54
52 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 3 5 56
53 5 2 3 2 3 2 4 3 3 4 2 2 2 4 2 4 47
54 3 4 2 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 41
55 4 3 3 4 4 5 5 4 4 3 5 4 3 3 2 5 61
56 5 4 3 5 4 5 5 4 3 3 4 4 4 5 4 5 67
57 3 3 1 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 5 57
58 3 2 3 2 4 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 46
59 2 3 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 57
60 4 4 3 4 3 4 5 3 4 3 4 5 4 5 3 4 62
61 3 2 4 4 2 2 4 5 4 5 3 4 5 4 3 5 59
62 3 4 5 3 3 2 3 4 3 3 4 5 3 4 5 3 57
63 4 3 3 5 5 4 4 3 5 3 4 5 5 4 5 5 67
64 3 4 3 3 4 4 3 5 4 3 2 4 3 4 5 5 59
65 3 3 4 4 3 4 3 3 5 4 3 3 4 3 5 5 59
117

66 4 5 5 4 3 4 5 5 4 3 4 5 3 5 5 4 68
67 4 4 3 3 5 3 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 64
68 4 5 5 4 3 3 3 4 4 3 3 5 5 5 5 3 64
69 3 4 3 3 3 3 1 3 4 4 3 3 5 5 5 4 56
70 4 5 3 3 4 4 3 3 3 5 5 5 3 3 5 5 63
71 4 4 4 5 3 3 1 5 3 3 3 4 4 5 3 3 57
72 4 5 5 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 5 5 60
73 2 3 4 3 2 4 1 3 5 3 4 3 2 4 4 3 50
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 62
75 3 3 3 5 5 5 2 3 3 5 3 4 4 4 3 3 58
76 3 4 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5 3 66
varians 0.641 1.020 0.890 0.982 0.874 0.677 1.041 0.656 0.692 0.653 0.732 0.862 0.948 0.902 0.949 0.712 62.062
jumlah
varians 13.231
varians
total 62.062
r11 0.8393
status reliabel
118

Dari tabel perhitungan di atas dengan bantuan aplikasi exel 2010 maka di dapatkan r=0,83 dengan demikian dapat disimpulkan
variabel interaksi sosial memiliki reliabilitas yang tinggi dan layak digubakan sebagai instrument pengumpulan data.

Lampiran 4: Jawaban responden


VARIABEL INTERAKSI SOSIAL

Interaksi Sosial
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
1 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 63
2 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 65
3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 64
4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 4 3 2 4 4 44
5 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 40
6 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 42
7 3 3 2 4 2 1 3 5 5 3 3 5 3 3 45
8 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 4 3 42
9 3 4 5 5 4 5 5 4 5 3 4 5 5 2 59
10 4 4 5 3 5 5 5 3 3 2 4 3 5 5 56
11 4 3 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 5 61
119

12 4 5 3 3 4 4 3 4 3 2 4 5 5 5 54
13 3 4 2 4 4 2 4 4 3 3 3 5 5 5 51
14 4 5 3 2 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 61
15 4 4 3 3 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 62
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
18 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 64
19 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 5 61
20 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 61
21 4 5 3 3 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 61
22 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 66
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
24 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 54
25 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 67
26 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 65
27 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 62
28 3 3 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 5 5 59
29 4 3 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 57
30 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 49
31 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 64
32 3 4 4 4 3 4 4 5 3 3 4 4 3 5 53
120

33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
34 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 66
35 3 2 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 47
36 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 67
37 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 67
38 5 5 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 62
39 2 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 60
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
41 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 62
42 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 3 5 63
43 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 3 4 59
44 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 68
45 5 5 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 66
46 4 5 4 5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 5 64
47 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 64
48 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 53
49 3 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 63
50 4 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 53
51 4 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 53
52 4 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 53
53 3 5 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 53
121

54 2 3 4 3 4 3 5 5 4 5 4 5 2 5 54
55 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 65
56 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 64
57 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 4 5 5 5 61
58 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 52
59 3 4 4 5 3 4 5 3 3 4 4 5 3 4 54
60 4 3 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 5 3 60
61 4 4 3 4 5 4 5 3 3 4 4 3 3 5 54
62 3 5 4 5 3 4 5 4 3 3 3 4 4 5 55
63 3 4 5 4 4 3 4 5 4 5 4 5 3 4 57
64 3 4 3 4 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 59
65 5 4 3 3 5 4 5 4 4 3 5 4 3 4 56
66 3 3 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 56
67 5 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 4 44
68 4 4 5 5 4 3 4 5 3 5 4 4 3 3 56
69 5 5 4 4 5 3 4 4 4 4 3 5 4 4 58
70 3 4 3 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 58
71 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 63
72 4 4 4 5 5 5 3 3 4 5 3 3 5 5 58
73 4 5 5 3 3 3 4 5 4 5 3 2 4 2 52
74 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 53
122

75 3 3 3 4 5 5 3 5 4 5 4 5 4 5 58
76 3 4 5 3 4 4 3 5 3 3 5 5 5 3 55

VARIABEL LINGKUNGAN BELAJAR

Lingkungan Belajar
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Total
1 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 61
123

2 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 61
3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 62
4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 5 5 5 4 49
5 3 4 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 39
6 4 4 4 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 46
7 3 3 2 3 5 3 3 3 3 3 3 3 4 41
8 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 43
9 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 60
10 4 5 5 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 53
11 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 4 58
12 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 61
13 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 61
14 5 4 5 4 5 5 3 3 3 5 5 5 5 57
15 5 5 5 4 5 5 3 5 3 5 5 5 5 60
16 5 5 5 5 5 3 3 5 3 3 3 3 5 53
17 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 59
18 5 5 5 2 5 3 2 3 5 5 5 5 5 55
19 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 54
20 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 63
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
124

23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 3 58
24 3 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 48
25 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 62
26 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 60
27 4 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 60
28 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 63
29 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 51
30 3 4 4 3 5 3 3 2 2 4 4 4 5 46
31 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 5 57
32 4 4 5 3 5 5 4 3 3 3 4 4 4 51
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 64
35 3 4 4 4 5 2 2 3 4 5 5 5 5 51
36 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 55
37 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 64
38 4 5 4 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 50
39 3 4 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 56
40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
41 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 58
42 3 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 55
43 5 5 3 4 5 5 3 3 4 5 2 5 5 54
125

44 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 58
45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 62
46 5 5 3 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 57
47 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 61
48 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 57
49 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 61
50 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 51
51 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 50
52 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 51
53 4 4 5 4 3 5 5 4 4 3 3 3 4 51
54 5 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 40
55 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60
56 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 61
57 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 63
58 3 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 2 2 46
59 2 3 4 5 3 4 5 3 2 4 5 3 3 46
60 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 45
61 3 4 3 2 4 3 2 3 4 4 5 5 4 46
62 5 5 4 4 3 3 4 4 3 5 5 3 5 53
63 4 5 3 4 5 5 4 5 4 4 4 5 3 55
64 3 4 5 5 3 5 3 5 3 5 3 5 5 54
126

65 4 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 49
66 5 5 5 4 4 5 3 3 3 4 5 3 4 53
67 5 4 4 3 5 4 3 3 5 5 4 3 4 52
68 4 3 3 4 5 4 4 3 3 5 5 3 5 51
69 5 5 4 4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 54
70 3 4 5 4 5 4 3 4 5 3 5 4 4 53
71 3 4 4 5 4 3 4 3 5 4 3 5 5 52
72 4 3 4 5 5 4 3 3 4 5 3 4 4 51
73 3 4 3 2 4 2 2 4 3 5 4 4 5 45
74 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 57
75 3 5 4 2 5 4 5 5 5 5 3 5 5 56
76 3 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 55
127

VARIABEL MOTIVASI BELAJAR

Motovasi Belajar
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 Total
1 4 5 4 5 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4 5 5 64
2 5 4 4 5 5 5 4 3 3 4 4 3 4 4 4 5 66
3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 68
4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 44
5 2 1 2 2 3 3 3 3 3 2 5 3 4 3 4 4 47
6 3 1 4 3 3 4 4 4 3 3 5 3 3 4 2 4 53
7 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 43
8 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 47
9 4 2 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 68
10 4 2 3 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 5 5 57
128

11 4 5 5 4 5 5 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 61
12 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 54
13 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 54
14 3 2 3 2 5 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 55
15 3 2 3 2 5 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 55
16 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50
17 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 65
18 3 3 3 2 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 3 5 59
19 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 67
20 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 78
21 4 5 4 3 5 5 5 4 4 3 3 5 5 3 5 5 68
22 4 3 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 5 63
23 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2 2 4 43
24 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 3 3 56
25 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 77
26 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 62
27 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 62
28 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 73
29 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 58
30 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 53
31 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 69
129

32 3 2 4 4 5 3 4 3 2 2 3 4 3 4 3 4 53
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 78
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 79
35 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 4 41
36 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 59
37 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 77
38 3 3 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 2 5 5 55
39 5 3 4 5 4 4 5 5 3 3 2 2 2 2 5 4 58
40 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 75
41 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 3 4 5 65
42 3 3 4 3 5 5 3 4 3 3 3 3 5 3 3 4 57
43 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 4 4 3 5 60
44 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 75
45 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 5 68
46 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 63
47 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 73
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 63
49 3 3 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 4 4 3 3 61
50 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 56
51 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 56
52 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 5 57
130

53 5 2 2 2 2 2 4 3 3 4 2 2 2 2 2 4 43
54 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 4 36
55 4 5 5 4 4 5 5 4 4 3 5 4 3 3 5 5 68
56 5 4 5 5 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 68
57 3 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 62
58 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 42
59 2 3 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 57
60 4 4 3 4 3 4 5 3 4 3 4 5 4 5 3 4 62
61 3 3 4 4 2 2 4 5 4 5 3 4 5 4 3 5 60
62 3 4 5 3 3 2 3 4 5 3 4 5 3 4 5 3 59
63 4 3 3 5 5 4 4 3 5 3 4 5 5 4 5 5 67
64 3 4 3 3 4 4 3 5 4 3 4 4 3 4 5 5 61
65 3 3 4 4 3 4 3 3 5 4 3 4 4 3 5 5 60
66 4 5 5 4 3 4 5 5 4 3 4 5 4 5 5 4 69
67 4 4 3 3 5 5 5 4 4 3 4 5 4 3 4 5 65
68 4 5 5 4 3 3 4 4 4 3 3 5 5 5 3 3 63
69 3 4 3 3 3 3 4 5 4 4 3 3 5 5 5 5 62
70 4 5 3 3 4 4 3 3 3 5 5 5 3 3 5 5 63
71 4 4 4 5 3 3 5 5 3 5 3 4 4 5 4 3 64
72 4 5 5 3 4 3 2 3 4 4 5 3 4 5 5 5 64
73 2 3 4 3 2 4 5 3 5 3 4 3 2 4 4 3 54
131

74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 63
75 3 3 3 5 5 5 5 3 3 5 3 4 4 4 3 3 61
76 3 4 5 4 5 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 68
132

Lampiran 5 : Pengujian Normalitas

Disajikan distribusi frekuensi, median, modus, mean, dan simpangan baku untuk
variabel (X1), (X2), dan (Y)

1. Distribusi frekuensi variabel interaksi sosial (X1).

Pada pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah dibawah ini dengan


bantuan aplikasi Microsoft Exel 2010 dengan hasil sebagi berikut:

a) Rentang kelas
R = Data max- data min
= 70-40
= 30
b) Banyak Kelas
K = 1+ 3,3 Log n
= 1+ 3,3 Log 76
= 7,25
= Dibulatkan (7)
c) Menghitung Panjang Kelas
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
P = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

30
= = 4,14 𝐷𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛𝑗𝑎𝑑𝑖 (4)
7

Menghitung nila rata- rata dan standar deviasi

Fi.(Xi-
Interval Fi Xi Fi.Xi Xi-Xbar (Xi-Xbar)^2 Xbar)^2
40 44 5 42 210 -16.3816 268.356129 1341.780644
45 49 3 47 141 -11.3816 129.540339 388.621018
50 54 15 52 780 -6.38158 40.7245499 610.8682479
55 59 16 57 912 -1.38158 1.90876039 30.5401662
60 64 22 62 1364 3.618421 13.0929709 288.0453601
65 69 10 67 670 8.618421 74.2771814 742.7718144
70 74 5 72 360 13.61842 185.461392 927.3069598
76 4437 4329.934211
133

𝛴𝑓𝑥 4447
Χ = = = 58,38
𝑛 76

Mencari standar deviasi dengan rumus dan bantuan Microsoft Exel:

𝑛.𝛴𝑓𝑥 2 − (𝛴𝑓𝑥)2
S =
𝑛(𝑛−1)

= dengan perhitungan Microsof exel di peroleh hasil = 7,54

Maka standar deviasi adalah 7,54

batas kelas Z tabel Z


(0i-
interval Fi/Oi Bawah atas bawah atas bawah atas Pi Ei Ei)^2/Ei
40 44 5 39.5 44.5 -2.502 -1.839 0.006 0.033 0.027 2.034 4.323
45 49 3 44.5 49.5 -1.839 -1.177 0.033 0.120 0.087 6.590 1.956
50 54 15 49.5 54.5 -1.177 -0.514 0.120 0.304 0.184 13.975 0.075
55 59 16 54.5 59.5 -0.514 0.148 0.304 0.559 0.255 19.407 0.598
60 64 22 59.5 64.5 0.148 0.811 0.559 0.791 0.232 17.655 1.069
65 69 10 64.5 69.5 0.811 1.473 0.791 0.930 0.138 10.520 0.026
70 74 5 69.5 74.5 1.473 2.135 0.930 0.984 0.054 4.105 0.195
76 8.243

Menghitung 𝑋 2

Dengan menggunakan bantuan Microsoft exel dengan tools

(= CHIINV;Probabiliti;deg_freedom) = (0,05;4) maka didapatkan hasil 9,48

=𝑋 2 daftar = 9,487

Kaidah keputusan :
134

Jika xhitung lebih besar dari xdaftar maka distribusi tidak normal. Jika xhitung

lebih kecil dari xdaftar maka distribusi data normal, dari hasil perhitungan yang

telah dilakukan yaitu xhitung 8,243 < xdaftar 9,487 maka distribusi data normal.

1. Distribusi frekuensi variabel lingkungan belajar (X2).

Pada pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah dibawah ini dengan


bantuan aplikasi Microsoft Exel 2010 dengan hasil sebagi berikut:

d) Rentang kelas
R = Data max- data min
= 79-36
= 43
e) Banyak Kelas
K = 1+ 3,3 Log n
= 1+ 3,3 Log 76
= 7,25
= Dibulatkan (7)
f) Menghitung Panjang Kelas
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
P = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

26
= = 3,486 di bulatkan menjadi 3
7

Menghitung nila rata- rata dan standar deviasi

Fi.(Xi-
Interval Fi Xi Fi.Xi Xi-Xbar (Xi-Xbar)^2 Xbar)^2
39 42 3 40.5 121.5 -14.3684 206.4515235 619.3545706
43 46 8 44.5 356 -10.3684 107.5041551 860.033241
47 50 5 48.5 242.5 -6.36842 40.5567867 202.7839335
51 54 19 52.5 997.5 -2.36842 5.609418283 106.5789474
55 58 16 56.5 904 1.631579 2.662049861 42.59279778
59 62 16 60.5 968 5.631579 31.71468144 507.434903
63 66 9 64.5 580.5 9.631579 92.76731302 834.9058172
76 4170 3173.684211
135

𝛴𝑓𝑥 4447
Χ = = = 54,86
𝑛 76

Mencari standar deviasi dengan rumus dan bantuan Microsoft Exel:

𝑛.𝛴𝑓𝑥 2 − (𝛴𝑓𝑥)2
S =
𝑛(𝑛−1)

= dengan perhitungan Microsof exel di peroleh hasil = 6,46

Maka standar deviasi adalah 6,46

batas kelas Z tabel Z


(0i-
interval Fi/Oi Bawah atas bawah atas bawah atas Pi Ei Ei)^2/Ei
39 42 3 38.5 42.5 -2.5330 -1.9140 0.0057 0.0278 0.0222 1.6839 1.0287
43 46 8 42.5 46.5 -1.9140 -1.2950 0.0278 0.0977 0.0698 5.3086 1.3645
47 50 5 46.5 50.5 -1.2950 -0.6760 0.0977 0.2495 0.1519 11.5412 3.7074
51 54 19 50.5 54.5 -0.6760 -0.0570 0.2495 0.4773 0.2277 17.3089 0.1652
55 58 16 54.5 58.5 -0.0570 0.5620 0.4773 0.7129 0.2357 17.9107 0.2038
59 62 16 58.5 62.5 0.5620 1.1810 0.7129 0.8812 0.1683 12.7876 0.8070
63 66 9 62.5 66.5 1.1810 1.8000 0.8812 0.9641 0.0829 6.2984 1.1588
76 8.4355

Menghitung 𝑋 2

Dengan menggunakan bantuan Microsoft exel dengan tools

(= CHIINV;Probabiliti;deg_freedom) = (0,05;4) maka didapatkan hasil 9,48

=𝑋 2 daftar = 9,487

Kaidah keputusan :
136

Jika xhitung lebih besar dari xdaftar maka distribusi tidak normal. Jika xhitung

lebih kecil dari xdaftar maka distribusi data normal, dari hasil perhitungan yang

telah dilakukan yaitu xhitung 8,435 < xdaftar 9,487 maka distribusi data normal.

2. Distribusi frekuensi variabel motivasi belajar (Y).

Pada pengujian ini dilakukan dengan langkah-langkah dibawah ini dengan


bantuan aplikasi Microsoft Exel 2010 dengan hasil sebagi berikut:

g) Rentang kelas
R = Data max- data min
= 65-39
= 26
h) Banyak Kelas
K = 1+ 3,3 Log n
= 1+ 3,3 Log 76
= 7,25
= Dibulatkan (7)
i) Menghitung Panjang Kelas
𝑅𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
P = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠

26
= = 5,93 di bulatkan menjadi 6
7

Menghitung nila rata- rata dan standar deviasi

Fi.(Xi-
Interval Fi Xi Fi.Xi Xi-Xbar (Xi-Xbar)^2 Xbar)^2
36 42 3 39 117 -21.4605 460.5541898 1381.662569
43 49 6 46 276 -14.4605 209.1068213 1254.640928
50 56 13 53 689 -7.46053 55.65945291 723.5728878
57 63 27 60 1620 -0.46053 0.212084488 5.726281163
64 70 18 67 1206 6.539474 42.76471607 769.7648892
71 77 6 74 444 13.53947 183.3173476 1099.904086
78 84 3 81 243 20.53947 421.8699792 1265.609938
76 4595 6500.881579
137

𝛴𝑓𝑥 4595
Χ = = = 60,46
𝑛 76

Mencari standar deviasi dengan rumus dan bantuan Microsoft Exel:

𝑛.𝛴𝑓𝑥 2 − (𝛴𝑓𝑥)2
S =
𝑛(𝑛−1)

= dengan perhitungan Microsof exel di peroleh hasil = 9,24

Maka standar deviasi adalah 9,24

batas kelas Z tabel Z


(0i-
Interval Fi/Oi bawah atas bawah atas bawah atas Pi Ei Ei)^2/Ei
36 42 3 35.5 42.5 -2.6988 -1.9420 0.0035 0.0261 0.0226 1.7170 0.9587
43 49 6 42.5 49.5 -1.9420 -1.1851 0.0261 0.1180 0.0919 6.9859 0.1391
50 56 13 49.5 56.5 -1.1851 -0.4282 0.1180 0.3342 0.2163 16.4352 0.7180
57 63 27 56.5 63.5 -0.4282 0.3286 0.3342 0.6288 0.2945 22.3852 0.9513
64 70 18 63.5 70.5 0.3286 1.0855 0.6288 0.8612 0.2324 17.6598 0.0066
71 77 6 70.5 77.5 1.0855 1.8424 0.8612 0.9673 0.1061 8.0665 0.5294
78 84 3 77.5 84.5 1.8424 2.5992 0.9673 0.9953 0.0280 2.1310 0.3544
76 3.6576

Menghitung 𝑋 2

Dengan menggunakan bantuan Microsoft exel dengan tools

(= CHIINV;Probabiliti;deg_freedom) = (0,05;4) maka didapatkan hasil 9,48

=𝑋 2 daftar = 9,487

Kaidah keputusan :
138

Jika xhitung lebih besar dari xdaftar maka distribusi tidak normal. Jika xhitung

lebih kecil dari xdaftar maka distribusi data normal, dari hasil perhitungan yang

telah dilakukan yaitu xhitung 3,657 < xdaftar 9,487 maka distribusi data normal.
139

Lampiran 6 : Pengujian linearitas dan keberartian data

Pada pengujian ini menggunakan bantuan aplikasi pengolah data SPSS 32 bit

a) Variabel interaksi sosial (X1) terhadap motivasi belajar(Y)

ANOVA Table

Sum
ofSquare MeanSqu
s Df are F Sig.

MotivasiBelajar * BetweenGr (Combined) 3515.967 24 146.499 2.474 .003


Interaksi Sosial oups Linearity 37.57
2224.456 1 2224.456 .000
2

DeviationfromLi
1291.511 23 56.153 .948 .541
nearity

WithinGroups 3019.440 51 59.205

Total 6535.408 75

b) Variabel lingkungan belajar (X2) terhadap motivasi belajar (Y)

ANOVA Table

Sum
ofSquare MeanSqu
s Df are F Sig.

MotivasiBelajar * BetweenGr (Combined) 3971.776 23 172.686 3.503 .000


LingkunganBelaja oups Linearity 64.42
3176.038 1 3176.038 .000
r 2

DeviationfromLi
795.738 22 36.170 .734 .784
nearity

WithinGroups 2563.632 52 49.301

Total 6535.408 75
140

Lampiran 7 : Pengujian korelasi parsial

pada pengujian korelasi ini menggunakan bantuan aplikasi bantuan penghitung

data SPSS 32 bit

a) Pengujian korelasi variabel interaksi (X1) dengan motivasi

belajar(Y)

Correlations

Interaksi Sosial MotivasiBelajar

Interaksi Sosial PearsonCorrelation 1 .583**

Sig. (2-tailed) .000

N 76 76
MotivasiBelajar PearsonCorrelation .583** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 76 76

b) Pengujian korelasi variabel lingkungan belajar (X2) dengan

motivasi belajar (Y)

Correlations

LingkunganBelaj
ar MotivasiBelajar

LingkunganBelajar PearsonCorrelation 1 .697**


Sig. (2-tailed) .000
N 76 76
MotivasiBelajar PearsonCorrelation .697** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 76 76
141

Lampiran 8 : Pengujian korelasi simultan

Model Summary

ChangeStatistics

R Std. R F
Mod Squar Adjusted Errorofthe SquareCh Chang Sig. F
el R e R Square Estimate ange e df1 df2 Change

1 .708a .502 .488 6.67869 .502 36.759 2 73 .000


142

Lampiran 9 : Surat Izin Penilitian


143
144

CURRICULUM VITAE

A. IDENTITAS PRIBADI

Apriyansyah Dwi Putra Tahibu Lahir di Tilamuta, pada

tanggal 29 April 2000. Berjenis kelamin laki-laki, Tempat

tinggal di desa limbato, kecamatan Tilamuta, kabupaten

Boalemo, Provinsi Gorontalo. Anak kedua dari tiga

bersaudara, dari pasangan Winarno Tahibu dan Rohana Tahir Kasim tempat

tinggaldesa limbato, kecamatan Tilamuta, kabupaten Boalemo, Provinsi

Gorontalo.

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Pendidikan formal

a) Menyelesaikan Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 05 Tilamuta pada

tahun 2012.

b) Menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di MTs Negeri 1

Tilamuta pada tahun 2015.

c) Menyelesaikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1

Tilamuta pada tahun 2018

d) Melanjutkan ke-perguruan tinggi Universitas Negeri Gorontalo (UNG)

Program Studi Manajemen Pendidikan Tahun Ajaran 2018/2019.

2. Pendidikan Non Formal

a) Peserta kegiatan MOMB di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Gorontalo pada tahun 2018.


145

b) Peserta Training Organisasi di Senat Fakultas Ilmu Pendidikan tahun

2018.

c) Peserta Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Baru di Jurusan

Manajemen Pendidikan tahun 2018.

d) Peserta Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) Fakultas Ilmu

Pendidikan 2019.

e) Peserta Latihan Dasar Kepemimpinan Pengurus (LDKP) di Himpunan

Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan tahun 2019.

f) Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan tahun

2019/2020

g) Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang

Usman Kaharu tahun 2019

h) Ketua Bidang Penalaran Dan Keilmuan di Himpunan Mahasiswa

Jurusan Manajemen Pendidikan tahun 2020/2021.

i) Peserta Magang/KKN Program Kompetisi Kampus Merdeka Belajar

(PPKM) Jurusan Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

di SDN Pulau Eman Kec. Togean, Kab. Tojo Una-una pada tahun

2021.

j) Panitian Webinar Nasional Optimalisasi Potensi Bisnis Lokal Dalam

Menghadapi Permasalahan Ekonomi di Masa Dan Pasca Pandemi

Covid -19 oleh Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

tahun 2020.
146

k) Panitia Webinar Nasional Strategi Sukses Dalam Berinvestasi Saham

di Masa Pandemi Covid-19 Oleh Mahasiswa Manajemen Pendidikan

Universitas Negeri Gorontalo tahun 2021.

Anda mungkin juga menyukai