Anda di halaman 1dari 83

HUBUNGAN KELEKATAN AMAN DENGAN

KEMANDIRIAN ANAK DI KELOMPOK A TK KETILANG


UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :
ANITA ROSMAWATI
11150184000001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
Lembar Pengesahan Sidang Skripsi

Skripsi yang berjudul “Hubungan Kelekatan Aman Dengan Kemandirian Anak


Di Kelompok A TK Ketilang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” yang disusun
oleh Anita Rosmawati dengan NIM 11150184000001 Program Studi Pendidikan
Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan
sebagai karya ilmiah yang berhak untuk dijadikan pada sidang munaqosah sesuai
ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 5 Agustus 2020

Yang Mengesahkan,
Dosen Pembimbing

Dr. Fidrayani, M. Pd..

NIP. 19760207 201503 2001

Mengetahui,

Kepala Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD)

Dr. Siti Khadijah, MA


NIP. 197007271997023004
ABSTRAK
HUBUNGAN KELEKATAN AMAN DENGAN KEMANDIRIAN ANAK
DI KELOMPOK A TK KETILANG UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

Kemandirian merupakan suatu sikap yang diperoleh seseorang


berdasarkan pengalaman dan pembelajaran untuk tidak bergantung terhadap
individu lain. Banyak faktor yang mempengaruhi kemandirian diantaranya adalah
kelekatan aman. Adapun tujuan dari penelitian“ini adalah untuk mengetahui
apakah terdapat hubungan”kelekatan aman dengan kemandirian anak di kelompok
A TK Ketilang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif, dan desain menggunakan korelasi. populasi
dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelompok A di TK Ketilang.

Adapun dari hasil uji korelasi menghasilkan nilai 0,789, dimana 0,789 >
0,05. dilihat dari nilai signifikansi diartikan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara kedua varibel tersebut. nilai koefisien determinasi sebesar
13,69%, dan nilai korelasi sebesar –0,037 berada pada tingkatan rendah. hal ini
dapat diartikan bahwa kelekatan aman tidak berpengaruh terhadap kemandirian
anak, karena kemandirian dapat terbentuk dari faktor lain-lainnya yang perlu
diperhatikan oleh orangtua.

Kata kunci : Kelekatan Aman, Kemandirian Anak

i
ABSTRACT

RELATIONSHIP OF SECURE ATTACHMENT WITH CHILDREN'S


INDEPENDENCE

IN GROUP A TK KETILANG UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Independence is an attitude obtained by a person based on experience and


learning not to depend on other individuals. Many factors affect independence
including secure attachment. The purpose of the research"this is to find out
whether there is a relationship"secure attachment with the independence of
children in group A TK Ketilang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. In this study
using a quantitative approach, and the design using correlation. The population in
this study were students of group A at TK Ketilang.

The result of the correlation test results in a value of 0.789, where 0.789>
0.05. seen from the significance value, it means that there is no significant
relationship between the two variables. The coefficient of determination is
13.69%, and the correlation value is -0.037 at a low level. This can mean that
secure attachment does not affect children's independence, because independence
can be formed from other factors that need to be considered by parents.

Keywords: Secure Attachment, Child Independence

ii
KATA PENGANTAR

Assamaualaikum Wr. Wb.


Alhamdullilah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi, yang berjudul “Hubungan
Kelekatan Aman Dengan Kemandirian Anak di Kelompok A TK Ketilang UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta”. Penulisan tugas ini untuk memenuhi Skripsi, Jurusan
Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan tugas ini.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak,
sehingga pada kesempatan ini, terhadap segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat penulis menyampaikan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya bagi
semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil baik langsung
maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, terutama
kepada yang saya hormati:
1. Prof.*Dr.*Amany*Burhanuddin*Lubis, MA*selaku*Rektor*Universitas*Islam
Negeri*Syarif*Hidayatullah*Jakarta
2. Dr.*Sururin,*M.Ag*selaku*Dekan*Fakultas*Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif*Hidayatullah*Jakarta*
3. Dr.*Siti*Khodijah,*MA selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia
Dini UIN*Syarif*Hidayatullah*Jakarta
4. Miratul*Hayati,*M.Pd*selaku*Sekretaris*Jurusan Pendidikan Islam Anak
Usia Dini*UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus juga selaku dosen
Pembimbing Akademik selama belajar di Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia
Dini UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
5. Dr.*Fidrayani,*M.Pd,*M.Psi*selaku Dosen Pembimbing Skripsi*yang*telah
banyak membantu dan membimbing selama pembuatan skripsi ini. Selain

iii
iv

sebagai seorang dospem sekaligus sebagai panutan bagi penulis, yang selalu
sabar membimbing penulis, untuk semua ilmu dan pembelajaran yang telah
diberikan terimakasih banyak telah menjadi dosen pembimbing skripsi terbaik
bagi penulis.
6. Bapak/Ibu Dosen dan Staff di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatllah Jakarta, khususnya jurusan Pendidikan Islam
Anak Usia Dini yang banyak membantu saya untuk dapat melaksanakan
penulisan dalam tugas ini
7. Yang paling utama, selalu memberikan tenaga, moril, materil tanpa pamrih,
dan do’a yang tanpa henti tentunya selama belajar di UIN Jakarta yaitu kedua
orangtua penulis Bapak Anton Rasman dan Ibu Tuti Rofati serta adik
kesayangan satu-satunya yaitu Aan Budiman.
8. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Kepala Sekolah TK Ketilang UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Ibu Munyati S.Pd.AUD beserta jajarannya, yang
telah mengizinkan penulis meneliti disini.
9. Terimakasih kepada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta, HMI
Komisariat Tarbiyah Cabang Ciputat, Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (DEMA FITK) Priode 2017/2018, Himpunan
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini (HMJ PIAUD) Periode
2016/2017, semua organisasi ini telah memberikan banyak pembelajaran dan
pengalaman yang sangat berharga bagi saya.
10. Teruntuk teman-teman ASEM FAMILY, teman-teman angkatan yang selama
masa perkuliahan dilalui kita melewati banyak waktu bersama di sebuah
organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terimakasih atas segala suka dan
duka nya berkat kalian Ciputat terasa sangat berwarna.
11. Teruntuk teman-teman saya selama perkuliahan di Jurusan Pendikan Anak
Usia Dini Tahun Angkatan 2015, terutama kelas A.
12. Serta*seluruh*pihak*yang*membantu*penulisan*skripsi*ini yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa hormat dan rasa sayang saya
v

kepada semua orang-orang baik. Terimakasih banyak saya ucapkan sekali lagi
semoga Allah SWT membalaskan segala kebaikan tulusnya.
Akhir kata penulis*mengucapkan*terimakasih*kepada*semua*pihak yang
telah membantu baik yang terlibat langsung maupun tidak dan penulis berharap
semoga skripsi yang telah dibuat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin
aamiin aamiin yarobbal ‘alamin.

Ciputat, 20 Desember 2020

Anita Rosmawati
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK ........................................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .................................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ........................................................................................ 7

D. Perumusan Masalah .......................................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 7

F. Kegunaan Penelitian ......................................................................................... 8

G. Manfaat Teoritis ................................................................................................ 8

H. Manfaat Praktis ................................................................................................. 8

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................................ 9

A. Kelekatan ........................................................................................................... 9

1. Pengertian Kelekatan ....................................................................................... 9

2. Aspek Kelekatan Aman (Secure Attachment) .............................................. 10

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelekatan Aman ................................ 11

B. Kemandirian .................................................................................................... 12

1. Pengertian Kemandirian ............................................................................... 12

vi
vii

2. Aspek-aspek Kemandirian ............................................................................ 13

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian ...................................... 14

C. Penelitian yang Relevan .................................................................................. 16

D. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 19

E. Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................... 20

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 20

B. Metode dan Desain Penelitian ........................................................................ 20

C. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................................... 21

1. Populasi ........................................................................................................... 21

2. Sampel ............................................................................................................. 21

D. Variabel Penelitian .......................................................................................... 22

E. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional .............................................. 22

1. Definisi Konseptual Kelekatan Aman .......................................................... 22

2. Definisi Operasional Kelekatan Aman ......................................................... 22

3. Definisi Konseptual Kemandirian ................................................................ 23

4. Definisi Operasional Kemandirian ............................................................... 23

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 24

G. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 25

1. Uji Instrument ................................................................................................ 25

2. Uji Reliabilitas ................................................................................................ 30

3. Uji Prasyarat ................................................................................................... 32

4. Uji Linieritas ................................................................................................... 33

5. Uji Hipotesis .................................................................................................... 33

H. Hipotesis Statistik ............................................................................................ 35


viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................................. 36

A. Deskripsi Data.................................................................................................. 36

B. Uji Prasyarat .................................................................................................... 37

1. Uji Normalitas ................................................................................................. 37

2. Uji Linearitas .................................................................................................. 37

3. Uji Hipotesis .................................................................................................... 38

C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................... 42

D. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 45

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 45

B. Implikasi ........................................................................................................... 45

C. Saran ................................................................................................................. 46

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 47


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Gambaran Kerangka Berpikir .....................................................19

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Pelaksanaan Penelitian ......................................................................20


Tabel 3. 2 Jumlah siswa .......................................................................................21
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instrument Kemandirian ...................................................24
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Instrument Kelekatan ........................................................25
Tabel 3. 5 Hasil Hitung Uji Validitas Butir Instrumen Kemandirian ............26
Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Butir Instrumen Kemandirian .........................28
Tabel 3. 7 Hasil Hitung Uji Validitas Butir Instrumen Kelekatan Aman ......29
Tabel 3. 8 Hasil Uji Validitas Butir Instrumen Kelekatan Aman ...................30
Tabel 3. 9 Hasil Uji Reliabilitas Butir Instrument Kemandirian ....................31
Tabel 3. 10 Hasil Uji Reliabilitas Butir Instrumen Kelekatan Aman .............31
Tabel 3. 11 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ...........................................34
Tabel 4. 1 Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif……………………………………………….36
Tabel 4. 2 Hasil Uji Normalitas ...........................................................................37
Tabel 4. 3 Hasil Uji Linearitas ............................................................................38
Tabel 4. 4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r .............................................39
Tabel 4. 5 Hasil Korelasi......................................................................................40

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi ................................................................49


Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................50
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian .......................................................................51
Lampiran 4 Surat Keterangan Validasi Instrument ........................................52
Lampiran 5 Instrumen Skala Kelekatan ...........................................................53
Lampiran 6 Instrumen Skala Kemandirian ......................................................56
Lampiran 7 Rubrik Lembar Observasi Kemandirian Anak ...........................59
Lampiran 8 Data Kelekatan Aman ....................................................................64
Lampiran 9 Data Kemandirian Anak ................................................................66
Lampiran 10 Tabel Nilai-nilai r Product Moment ...........................................68

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan anak merupakan pendidikan yang paling mendasar,”
menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya
manusia. Anak usia 0-8 tahun merupakan usia strategis dalam proses pendidikan
yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada tahap
selanjutnya.’Montessori dalam Hainstock ‘mengatakan bahwa masa ini
merupakan priode sensitif (sensitive periods), selama masa inilah anak secara
khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya, pada masa ini
anak siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memahami dan mengusai
lingkungannya. Selanjutnya Montessori menyatakan bahwa usia keemasan
merupakan masa di mana anak mulai peka untuk menerima berbagai stimulasi dan
berbagai upaya pendidikan dari lingkungannya baik disengaja maupun tidak
disengaja. Pada masa peka inilah terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis
sehingga anak siap merespons dan mewujudkan semua tugas-tugas perkembangan
yang di harapkan muncul pada pola prilakunya sehari-hari.1 Periode’ ini
merupakan periode ‘kondusif untuk melatih dan mengajarkan berbagai potensi
kemampuan dasar pada anak, termasuk didalamnya orangtua harus melatih anak
bagaimana cara nya untuk mandiri agar hubungan anak dengan orangtua tidak
terlalu lekat sehingga menyebabkan anak sulit untuk berperilaku mandiri. Hal ini
tentunya akan berdampak baik untuk anak di masa depannya nanti. Dalam hal ini
hubungan anak yang terlalu lekat dengan orangtua dapat menimbulkan berbagai
macam perilaku tertentu. Anak akan merasa tidak nyaman atau takut ketika di
tinggal oleh orangtuanya, ia membutuhkan seseorang yang mampu melindungi
dan membuatnya aman. Misalnya anak akan merasa aman apabila mendengar
suara, rabaan serta keberadaan figure lekatnya orangtua, salah satu tujuan yang
ingin dicapai orangtua dalam mendidik anak-anaknya adalah tumbuh menjadi

1
Yuliani ‘Nuraini & Sujiono, ‘Konsep Dasar Pendidikan’ Anak Usia Dini, ‘(Jakarta: PT
Macanan Jaya Cemerlang,’ Tahun, 2009), hlm. 54

1
anak yang mandiri. Namun, dalam kenyataannya pembiasaan ini banyak
mengalami hambatan, termasuk campur tangan dari orangtua, karena hal ini tidak
akan membantu anak untuk mandiri dan justru anak akan selalu lekat dengan
orangtuanya.
Kelekatan adalah suatu bentuk keterikatan emosi antara satu individu
dengan individu lain. Ketika seseorang telah lekat dengan orang lain, ia akan
merasa aman, terlindungi, dan terpenuhi kebutuhan afeksinya. Kelekatan ini
bersifat menetap, intens dan terus menerus. Perilaku kelekatan merupakan bentuk
pencarian kedekatan seseorang dengan orang lain. Kelekatan ada agar seseorang
mampu bertahan hidup, karena dalam kelekatan ada rasa aman dan terpenuhi
kebutuhan dari figur yang dilekatkan. Menurut Bowlby dalam Upton, kelekatan
memiliki nilai keberlangsungan hidup yang bukan hanya fisik.2 Proses
pembentukan kelekatan harus didasarkan pada keyakinan anak terhadap
penerimaan lingkungan akan mengembangkan kelekatan yang aman dengan
figure lekatnya dan mengembangkan rasa percaya pada orangtua dan lingkungan.
Hal ini akan membawa pengaruh positif dalam proses perkembangannya, anak
yang memiliki kelekatan aman akan menunjukan kompetensi social yang baik
pada masa kanak-kanak serta lebih populer di kalangan teman sebayanya pada
jenjang prasekolah.
Kelekatan Attachment Bowlby dan Ainsworth dalam Santrock,
menyebutkan attachment style terbagi ke dalam dua kelompok besar yaitu secure
attachment dan insecure attachment adalah percaya diri, optimis, serta mampu
membina hubungan dekat dengan orang lain, sedangkan individu yang
mendapatkan insecure attachment adalah menarik diri, tidak nyaman dalam
sebuah kedekatan, memiliki emosi yang berlebihan. Dan sebisa mungkin
mengurangi ketergantungan terhadap orang lain. Apabila figure attachment seperti
orangtua pun pelatih mampu memberikan secure attachment kepada individu
maka untuk seterusnya individu tersebut cenderung akan mencari mereka setiap
kali dirinya mendapatkan masalah atau berada dalam situasi tertekan Aisworth,

2
Upton, P, Psikologi Perkembangan. Alih Bahasa: Noermalasari Fajar Widuri, (Jakarta: Erlangga,
Tahun, 2012), hlm. 82
dalam Santrock, hal itu terjadi karena figure attachment-nya tersebut telah
menjadi secure base bagi dirinya.3 Selanjutnya Bowbly dalam Santrock,
mengemukakan kelekatan adalah suatu relasi antar figure sosial tertentu dengan
suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang
unik, kelekatan yang terbentuk selama bayi memiliki pengaruh yang penting pada
tahap perkembangan.4 Kelekatan antara seorang anak dengan orangtua yang
terlalu berlebihan akan berdampak kurang baik untuk anak, karena si anak sudah
terbiasa dengan orangtuanya akan menyebabkan anak kurang percaya diri atau
tidak berani jika tidak ada orangtua di sampingnya, hal ini yang akan
menyebabkan kurangnya kemandirian dalam diri anak nanti nya.
Kemandirian perlu diajarkan dan dilatih sedini mungkin, yaitu semenjak
anak batita bayi tiga tahun, dimana anak sudah mulai banyak berinteraksi dengan
orang lain, tidak hanya dengan orang terdekatnya atau dengan ibu dan ayahnya
tapi anak juga sudah mulai berinteraksi dengan orang-orang yang baru dikenalnya,
disinilah waktu yang tepat untuk bersosialisasi sekaligus melatih dan mengajarkan
kemandirian.5 Kemandirian sendiri adalah hal yang sangat penting yang perlu
diterapkan oleh orangtua sejak dari dini, anak dapat diajarkan untuk mengerjakan
segala sesuatu yang sederhana sebagai bentuk pembiasaan dari proses untuk
belajar mandiri misalnya dapat di mulai dengan mengerjakan hal-hal sehari-hari
secara sendiri dengan memakai baju sendiri, makan sendiri, menyimpan piring
setelah makan sendiri, membereskan mainan setelah selesai bermain. Dengan
berbagai pembelajaran pembiasaan kepada anak maka akan melatih anak untuk
belajar mandiri sedari dini. Kemandirian merupakan suatu sikap yang diperoleh
secara kumulatif melalui proses yang dialami seseorang dalam
perkembangannya,dimana dalam proses menuju kemandirian, individu belajar
untuk menghadapi berbagai situasi dalam lingkungan sosialnya sampai ia mampu

3
Pranoto Aji & Zahrotul Uyun, Kelekatan (Attachment) pada remaja kembar,(Jurnal, Volume.12.
No 1. Tahun 2010), hlm. 38
4
Suci Lia Sari,Rika Deviantari, Nuraini Safitri, Kelekatan Orangtua Untuk Pembentukan Karakter
Anak,
(Jurnal,Volume.1. No.1 Tahun 2018), hlm. 2
5
Rika Sa’adiyah, Pentingnya Melatih Kemandirian Anak, (Jurnal,Volume. XVI. No.1 Tahun
2017), hlm. 32
berpikir dan mengambil tindakan yang tepat dalam mengatasi setiap situasi.
Aktivitas bersama membantu anak untuk menanamkan cara berfikir dan bersikap
dimasyarakat dan menjadikannya sebagai caranya sendiri.Orang dewasa (teman
sebaya yang lebih tua) seharusnya membantu mengarahkan dan mengorganisasi
proses pembelajaran anak sehingga anak mampu menguasai dan
menginternalisasikan secara mandiri.6 Mustari berpendapat kemandirian adalah
sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.7 Begitupun Wiyani berpendapat kemandirian
merupakan hal atau keadaan dapat berdiri sendiri dan merupakan karakter yang
memungkinkan anak untuk tidak bergantung pada orang lain. Kemandirian adalah
sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung dengan orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya. Kemandirian juga merupakan sikap yang harus di
bentuk oleh orangtua untuk membangun kepribadian anak-anak mereka.8

Erikson dalam Desmita berpendapat, menyatakan kemandirian adalah


usaha untuk melepaskan diri dari orangtua dengan maksud untuk menemukan
dirinya melalui proses mencari identitas ego, yaitu merupakan perkembangan
kearah individualitas yang mantap dan berdiri sendiri. Kemandirian biasanya di
tandai dengan menentukan nasib sendiri, kreatif dan inisiatif, mengatur tingkah
laku, bertanggung jawab, mampu menahan diri, membuat keputusan sendiri, serta
mampu mengatasi masalah tanpa ada pengaruh dari orang lain.9 Pelatihan
pembiasaan kemandirian pada anak untuk membuat anak dapat mengerjakan
segala sesuatu sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya secara optimal dan
tidak menggantungkan diri kepada orang lain. Seorang Anak yang memiliki
kemandirian yang tinggi akan berusaha menyelesaikan segala latihan atau tugas
yang diberikan oleh guru dengan kemampuan yang dimilikinya sendiri. Jika

6
Ibid.
7
Anggun K S, Nina K Anni S,“Upaya Guru Untuk Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini
Di Gugus Hiporbia, (Jurnal,Volume. 1”Tahun, 2016), hlm.3
8
Anggun Kumayang Sari, Nina Kurniah, Anni Suprapti, Op. Cit, hlm 1
9
“Kusuma Dwi Putra, Miftakhul Janah, Perkembangan Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 4-6
Tahun) Di Taman Kanak-kanak Assalam Surabaya, (Jurnal,”Volume.1. Tahun, 2013). hlm, 2.
anakmendapat kesulitan barulah anak akan bertanya atau mendiskusikan untuk
mencari solusi atas kesulitan tersebut.

Koentjaraningrat berpendapat kemandirian adalah bagian dari kepribadian


yang merupakan susunan unsur akal yang menentukan perbedaan tingkah laku
atau tindakan dari setiap individu.10 Dari beberapa penjelasan tentang kemandirian
yang disampaikan diatas bahwasannya penting sekali menanamkan sebuah sikap
kemandirian kepada anak sejak dari dini. Karena apa yang di terapkan sejak dari
dini dapat mempengaruhi seorang anak tersebut hingga masa dewasa nya nanti.
Dalam hal ini juga nilai-nilai kemandirian mulai di tanamkan di sekolah oleh ibu
guru. Karena pendidikan di sekolah juga berperan penting tentunya dalam
menumbuhkan perkembangan kemandirian terhadap anak. Berdasarkan observasi
peneliti di TK Ketilang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada kelompok A yang
berjumlah 50 orang anak, 25 anak perempuan dan 25 anak laki-laki, terdapat
anak-anak yang masih belum bisa mandiri ketika di sekolah, hal ini juga terjadi di
sekolah lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak Ketilang UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Terdapat beberapa fenomena bahwa masih ada anak yang
masih ditemani ibunya ketika di sekolah dan bahkan ada ibu yang masih
menunggui di sekolah sampai anak pulang, anak menangis ketika diganggu teman
atau saat anak tidak dapat menyelesaikan tugasnya. Ada beberapa anak juga yang
masih belum bisa mengerjakan pekerjaan ringannya sendirian seperti memakai
kaos kaki dan sepatu.

Padahal seharusnya hal tersebut merupakan program pembiasaan yang


dapat melatih kemampuan serta kemandirian anak. Dan bentuk-bentuk
ketidakmandirian yang lain juga dijumpai setiap hari di rumah, salah seorang wali
murid juga mengeluhkan anaknya yang kurang mandiri dalam melakukan
kegiatan sehari-hari, anak sangat manja ketika berada di rumah, anak malas-
malasan tidak mau ketika dibangunkan pagi ke sekolah, anak tidak mau

10
HJ.”Komala, Mengenal dan Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini Melalui Pola Asuh”
Orangtua”dan Guru, (Jurnal,Vol. 1, Tahun, 2015), hlm”33
membereskan mainannya setelah bermain, makan dan minum yang masih
memanggil-manggil ibu atau orang lain untuk mengambilkannya. Kendati
orangtua mengeluh, mereka mengaku tidak memaksakan anak mereka untuk
menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Orangtua hanya berusaha menasehati anak
dan berusaha mengajarkan anak dengan penuh ketelatenan. Permasalahan dalam
ketidakmandirian anak ini masih sering terjadi di sekolah masih ada anak yang
sering berkelahi dengan teman saat berebut mainan, hal ini di sebabkan karena
beberapa anak mempunyai kelekatan besar kepada orangtuanya sehingga
menjadikan anak kurang mandiri. Padahal seharusnya anak dapat dioptimalkan
kemampuannya untuk dapat berlatih mengembangkan dirinya agar tugas-tugas
perkembangan yang dapat dilatih untuk anak di lingkungan selain keluarga dapat
optimal. Beberapa hal yang di temukan pada anak menunjukan ketergantungan
yang besar kepada orangtua dan orangtua yang terlalu besar kasih sayangnya
terkadang malah membuat anak tidak mandiri. Disini peran orangtua khususnya
seorang ibu sangat besar perannya dalam proses pembentukan kemandirian
seorang anak.

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik ingin mengetahui


hubungan anatara kelekatan aman anak dan orangtua dengan kemandirian anak,
pengaruh kelekatan aman terhadap kemandirian anak usia dini ini perlu adanya
kajian agar masalah-masalah yang mengakibatkan seorang anak tidak mandiri
dapat dijadikan pembelajaran bagi guru dan orangtua supaya dapat membentuk
strategi tertentu untuk kelangsungan pendidikan anak usia dini. Maka dengan ini
peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Kelekatan Aman
Dengan Kemandirian Anak di Kelompok A TK Ketilang UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta”. Lokasi yang dijadikan untuk penelitian ini adalah di TK Ketilang UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
B. Identifikasi Masalah
“Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan
masalah nya adalah sebagai berikut:”
1. Masih banyak nya anak yang mempunyai kelekatan aman dengan orangtua
sehingga membuat anak tidak bisa lepas dari orangtua.
2. Banyaknya anak yang masih belum bisa mandiri dalam melakukan kegiatan di
sekolah ataupun aktivitas sehari-hari di rumah
3. Kurangnya pembiasaan kemandirian sejak usia dini yang di tanamkan oleh
guru dan orangtua terhadap anak.
4. Minimnya program pembiasaan yang di terapkan di sekolah dan guru dalam
mengembangkan kemandirian kepada anak.
C. Pembatasan Masalah
“Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka perlu
adanya pembatasan masalah.”“Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini
adalah hubungan kelekatan aman”dengan kemandirian anak di kelompok A TK
Ketilang UIN Jakarta.”Dan yang akan menjadi objek pada penelitian ini adalah
siswa-siswi kelompok A berjumlah 50 orang 25 orang laki-laki dan 25 orang
perempuan, yang berusia 4-5 tahun.

D. Perumusan Masalah
“Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,“maka
dapat di rumuskan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan”kelekatan
aman dengan kemandirian anak di kelompok A TK Ketilang UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.

E. Tujuan Penelitian
Melihat“pada pokok permasalahan diatas maka tujuan yang ingin di
peroleh”dari penelitian“ini adalah untuk mengetahui hubungan”kelekatan aman
dengan kemandirian anak di kelompok A TK Ketilang UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
F. Kegunaan Penelitian
Adapun dari“hasil penelitian ini nantinya”di harapkan“memiliki beberapa
manfaat, yaitu di antaranya:”

G. Manfaat Teoritis
1. Dapat digunakan“sebagai salah satu bahan rujukan penelitian selanjutnya,
“untuk menambah referensi khususnya dalam kajian terkait kelekatan aman
dan kemandirian anak usia dini.

2. Hasil“penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam


pengembangan”ilmu“pengetahuan penelitian ini diharapkan mampu
memberikan kontribusi berkaitan dengan pendidikan anak usia dini.

H. Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat di jadikan tambahan wawasan baik dalam ilmu
pengetahuan maupun penulisan mengenai hubungan kelekatan aman dengan
kemandirian anak.
2. Bagi Jurusan
Menambah informasi serta wawasan bagi jurusan mengenai hubungan
kelekatan aman“dengan kemandirian anak.”
3. Bagi Orangtua
Dapat“dijadikan acuan”pola asuh bagi orangtua“untuk memberikan
pengetahuan dan latihan tentang kemandirian anak.”
4. Bagi Guru
Dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu pengetahuan tentang hubungan
kelekatan aman dan kemandirian anak serta dapat dijadikan pengalaman bagi
guru untuk meningkatkan kemampuan professional sebagai pendidik.
5. Bagi Sekolah
Sebagai masukan bagi sekolah dalam usahanya untuk meningkatkan mutu
pendidikan tentang kemandirian anak kelompok A di TK Ketilang UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kelekatan
1. Pengertian Kelekatan
“Edward John Mostyn Bowlby yang lebih dikenal dengan nama John
Bowlby lahir di London 26” Februari “1907 - 2 September 1990, Bowlby
seorang ahli psikologis, psikiatri, dan psikoanalis, dia dikenal sebagai
tokoh”psikilogi yang menggagas attachment theory.11 Menjelaskan bahwa
“maternal deprivation”“atau kekurangan kasih sayang ibu sering
menyebabkan kecemasan (anxiety), kemarahan (anger), penyimpangan”prilaku
(delinquency), dan”depresi.12 Bowlby menjelaskan”kelekatan memiliki nilai
keberlangsungan hidup yang bukan hanya fisik.”Bowlby meyakini bahwa
kelekatan memberikan keterhubungan psikologis yang yang abadi diantara
sesama”manusia.13”Ainsworth dalam Eka Ervika”“mengatakan bahwa,
Kelekatan“merupakan”tingkah”laku”yang”khusus”pada”manusia,”yaitu”kecen
drungan dan”keinginan seseorang untuk mencari kedekatan dengan orang lain
dan mencari kepuasan dalam hubungan orang”tersebut.14
Bowlby”dan Ainsworthdalam Santrock, juga menyebutkan Kelekatan
(Attachment). Yaitu”attachment style terbagi ke dalam dua kelompok besar
yaitu secure attachment dan insecure attachment adalah percaya diri, optimis,
serta mampu membina hubungan dekat dengan orang lain, sedangkan individu
yang mendapatkan insecure attachment”adalah menarik”diri, tidak nyaman
dalam sebuah kedekatan, memiliki emosi yang berlebihan. Dan sebisa mungkin
mengurangi ketergantungan terhadap orang lain. Apabila”figure attachment
seperti orangtua“pun pelatih mampu memberikan secure attachment
kepada”individu maka untuk seterusnya individu tersebut cenderung akan

11
Cenceng,”Perilaku Kelekatan pada Anak Usia Dini (Perspektif John Bowlby),” (Jurnal, Volume.
IXX Tahun:2015), hlm, 142.
12
Suci Lia Sari,Rika Deviantari, Nuraini Safitri, Op.Cit. hlm 3
13
Upton, Op.Cit hlm.82
14
Ibid, hlm, 143.

9
mencari mereka setiap kali dirinya”mendapatkan“masalah atau berada dalam
situasi“tertekan. Hal itu terjadi karena figure attachment-nya tersebut telah
menjadi secure base bagi”dirinya.15

Mc”Cartney dan Dearing”berpendapat bahwa”kelekatan merupakan


suatu ikatan emosional yang kuat yang”di kembangkan”anak melalui
interaksinya dengan orang yang mempunyai arti khusus dalam kehidupannya,
biasanya orangtua.16

Dari”beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa secure”


attachment adalah keterikatan ikatan”emosional antara”individu”dengan”figure
lekat yang aman secara emosional, figure”lekat dalam hal”ini adalah ibu, ibu
memenuhi kebutuhan anak, komunikasi ibu dan anak baik, serta ibu tidak
melakukan penolakan terhadap anak.”Sehingga menimbulkan”rasa aman pada
anak dan menjadi dasar perkembangan yang secara konsisten peranannya bagi
perkembangan anak.”

2. Aspek Kelekatan Aman (Secure Attachment)


Bowbly”menjelaskan tiga pola/gaya attachment (kelekatan),”yaitu:17

a) Secure”attachment (pola aman). Pola yang terbentuk dari interaksi


antara”orangtua”dan anak, anak merasa percaya terhadap ibu sebagai figur
yang selalu siap mendampingi,”sensitive”dan”responsive,”penuh cinta dan
kasih saying ketika anak mencari perlindungan dan”atau kenyamanan, dan
selalu menolong”atau membantunya dalam menghadapi situasi yang
mengancam dan menakutkan. Anak yang mempunyai pola ini percaya
adanya responsifitas dan”kesediaan orangtua”bagi mereka. Ibu yang sensitif
dan responsive terhadap kebutuhan bayinya akan menciptakan anak yang
memiliki kelekatan aman.”

15
Pranoto Aji & Zahrotul Uyun, Op.Cit.hlm. 38
16
Eka Ervika, Kelekatan (Attachment) Pada Anak, (e-USU Repositor, Tahun, 2005), hlm.4
17
Ibid, hlm.148
b) Resistant”attachment”(pola melawan/ambivalen). Pola ini terbentuk dari
interaksi”antara orangtua dan anak,”anak merasa tidak pasti bahwa ibunya
selalu ada dan responsive atau cepat membantu”serta datang
kepadanya”pada saat membutuhkan mereka. Akibatnya, anak mudah
mengalami kecemasan untuk berpisah, cenderung bergantung, menuntut
perhatian dan cemas dalam”bereksplorasi”dalam lingkungan. Dalam diri
anak muncul ketidakpastian akibat”orangtua”yang terkadang tidak selalu
membantu dalam setiap kesempatan dan juga adanya keterpisahan. Bayi
yang ambivalen bisa merepresentasikan seorang individu yang kesulitan
dalam berhubungan dengan”orang lain”sebagai akibat dari respon atau
ketersediaan yang tidak konsisten pada bagian pengasuhnya.”
c) Avoidant”attachment (pola menghindar). Pola kelekatan terjadi”dimana
orangtua”selalu menghindar dari anak mengakibatkan anak melakukan
penolakan juga terhadap orang tuanya. Anak tidak memiliki kepercayaan
diri karena ketika mencari kasih sayang tidak”di respon atau bahkan di
tolak.”Anak cenderung memenuhi kebutuhan akan afeksi sendiri tanpa
bantuan orang tua. Anak yang memiliki pola kelekatan cemas menghindar
memperlihatkan ketidakamanan dengan menghindari ibu.”

Dari pendapat diatas bisa di simpulkan”bahwa kelekatan aman,


kelekatan melawan, dan kelekatan menghindar”bisa”mempunyai pengaruh
terhadap kemandirian anak.”

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelekatan Aman


Ainsworth dalam Adityanti menyatakan bahwa,”Tidak semua hubungan
yang bersifat emosional atau afektif dapat disebut kelekatan. Adapun ciri
afektif yang”menunjukan”kelekatan adalah: hubungan bertahan cukup lama,
ikatan tetap ada walaupun”figure”lekat tidak tampak dalam jangkauan mata
anak,”bahkan jika”figure”digantikan oleh”oranglain dan”kelekatan dengan
figure lekat akan menimbulkan rasa”aman.18

18
Eka Ervika, Op.Cit hlm,4
Menururt”Maccoby dalam Ervika, seorang anak dpat dikatakan lekat pada
orang lain jika memiliki ciri-ciri antara”lain:19
a) Mempunyai”kelekatan fisik dengan seseorang”
b) Menjadi”cemas ketika berpisah dengan”figure lekat
c) Menjadi”gembira dan lega ketika”figure”lekatnya kembali”
d) Oreintasinya”tetap pada”figure”lekat walaupun tidak melakukan interaksi.
Anak memperhatikan gerakan, mendengarkan suara dan sebisa mungkin
berusaha mencari perhatian”figure”lekatnya”

Dari penjelasan”diatas dapat disimpulkan bahwa”ada faktor-faktor yang


menyebabkan munculnya”kelekatan”anak pada orangtua yaitu adanya
kepuasan”batin bagi”anak, adanya respon”yang baik dari orangtua dan
intensitas pertemuan anak dengan orangtua.

B. Kemandirian
1. Pengertian Kemandirian
Kemandirian”dalam arti psikologis dan mentalis mengandung
pengertian keadaan seseorang dalam”kehidupannnya”yang mampu
memutuskan atau mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Kemampuan
demikian hanya mungkin dimiliki jika seseorang berkemampuan memikirkan
dengan seksama tentang sesuatu yang dikerjakannya atau diputuskannya, baik
dalam segi-segi”manfaat atau keuntungannya maupun segi-segi negative dan
kerugian yang akan dialaminya.20“Parker mengatakan bahwa kemandirian
adalah kemampuan untuk mengelola semua milik kita, tahu bagaimana
mengelola waktu, berjalan”dan berfikir secara mandiri, disertai kemampuan
untuk mengambil resiko dan memecahkan masalah.21
Yuyun Nurfalah berpendapat ada beberapa bentuk kemandirian anak,”yaitu:22

19
Ibid.
20
Rika Sa’diyah, Op.Cit, hlm.33
21
Hj. Komala Op.Cit. Hlm. 33
22
Atik Yuliani, Achmad Hufad, Sardin, Penanaman Nilai Kemandirian Pada Anak Usia Dini”
(Pengelola Program Pemberdayaan Mayarakat di Kabupaten Cirebon, Departemen Pendidikan
Luar Sekolah FIP UPI)”
a. Kemandirian”fisik, yaitu kemandirian secara fisik adalah kemampuan untuk
mengurus dirinya sendiri. Contoh”sederhana,”anak usia 3-4 tahun sudah
bisa menggunakan alat makan, sudah bisa makan sendiri, mandi,
berpakaian, buang air kecil dan buang air besar sendiri.”
b. Kemandirian”psikologis, yaitu kemampuan untuk membuat keputusan dan
memecahkan masalah yang dihadapi. Contohnya, anak yang bisa masuk ke
kelas dengan nyaman karena mampu mengontrol dirinya, anak mampu
berhubungan dengan”oranglain”secara independen sebagai individu dan
tidak selalu hanya berinteraksi dengan”orangtua atau pengasuhnya.”

Dari penjelasan diatas tentang kemandirian adalah suatu kemampuan anak


dalam”berfikir dan bertindak sendiri tanpa pengaruh dari luar, individu mampu
mengambil keputusan”sendiri,”mengarahkan diri sendiri serta mengatur”diri
dengan lingkungannya.”

2. Aspek-aspek Kemandirian
Havighurst berpendapat bahwa kemandirian terdiri dari beberapa
aspek,”yaitu:23
a. Emosi,”aspek ini”ditunjukkan”dengan kemampuan mengontrol emosi dan
tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orangtua.”
b. Ekonomi,”aspek ini”ditunjukan”dengan kemampuan mengatur ekonomi dan
tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orangtua.”
c. Intelektual,”aspek ini”ditunjukan”dengan kemampuan untuk mengatasi
berbagai masalah yang dihadapi.”
d. Sosial,“aspek ini”ditunjukan”dengan kemampuan untuk mengadakan
interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi dari
orang lain.”
Sementara “itu, Kantor Kependudukan dan Lingkungan Hidup
mengeluarkan rumusan mengenai komponen utama kemandirian, antara”lain:24

23
Hj. Komala Op.Cit. Hlm.37
24
Novan”Ardy Wiyani, Bina Karakter Anak Usia Dini, ( Jogjakarta, Ar-ruzz Media,”Tahun:2013),
hlm.32
a. Bebas”artinya bertindak atas kehendaknya sendiri dan tidak bergantung
pada”oranglain.
b. Berinisiatif”artinya mampu berfikir dan bertindak secara rasional”
c. Progresif”dan ulet”
d. Mampu”mengendalikan diri sendiri dari dalam“(internal locus of control)”
e. Memiliki”kemantapan diri (self esteem,self confidence)”

Dari penjelasan diatas”dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek


kemandirian pada anak usia dini adalah anak”bertanggungjawab“dengan
beragam aktivitas yang dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek emosi,
aspek ekonomi, aspek intelektual dan aspek sosial.”

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian


Asrori berpendapat ada beberapa”faktor yang mempengaruhi
kemandirian, Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian
adalah:”keturunan orangtua,”pola asuh orangtuanya, system pendidikan di
sekolah,”system pendidikan“di masyarakat.25
Menurut”Santrock faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian adalah:”
a. Lingkungan,”Lingkungan keluarga (internal) dan masyarakat (eksternal)
akan membentuk kepribadian seseorang termasuk kemandirian”
b. Pola”Asuh, Peran dan pola asuh orangtua sangat berpengaruh dalam
penanaman nilai-nilai kemandirian seorang anak.”
c. Pendidikan,”Pendidikan memiliki sumbangan yang berarti dalam
perkembangan terbentuknya kemandirian pada diri seseorang yakni:”
1) Interaksi”sosial, Interaksi sosial melatih anak menyesuaikan diri dan
bertanggungjawab atas apa yang dilakukan sehingga diharapkan anak
mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi.”
2) Intelegensi,”Intelegensi merupakan faktor penting yang berpengaruh
terhadap proses penentuan sikap. Pengambilan keputusan, penyelesaian
masalah serta penyesuaian”diri.26

25
Hj. Komala, Op.Cit.hlm.32
26
Hj. Komala, Op.Cit.hlm. 39
“Berikut”adalah deskripsi dari faktor-faktor yang mendorong timbulnya
kemandirian”anak:27
a. Faktor Internal
Faktor internal ini terdapat dari dua kondisi, yaitu kondisi fisiologis dan
kondisi psikologis, berikut adalah penjelasan dari dua kondisi tersebut.”
1) Kondisi Fisiologis
“Kondisi fisiologis yang berpengaruh antara lain keadaan tubuh,
kesehatan jasmani, dan jenis kelamin. Pada umumnya anak yang sakit
lebih bersikap tergantung dari pada orang yang tidak sakit.”
2) Kondisi psikologis
“Meskipun kecerdasan atau kemampuan berfikir seorang anak
dapat diubah atau dikembangkan melalui lingkungan,sebagian ahli
berpendapat bahwa faktor bawaan juga berpengaruh terhadap
keberhasilan lingkungan dalam mengembangkan kecerdasan seorang
anak.”
b. Faktor Eksternal
“Faktor eksternal ini meliputi lingkungan, rasa cinta, dan kasih ayang
orangtua kepada anaknya, pola asuh orangtua dalam keluarga, dan faktor
pengalaman dalam kehidupan.”
1) Lingkungan
“Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam
pembentukan kemandirian anak usia dini. Lingkunan yang baik dapat
menjadikan cepat tercapainya kemandirian anak.”
2) Rasa“Cinta dan Kasih Sayang”
“Rasa cinta dan kasih sayang orangtua kepada anak hendaknya
diberikan sewajarnya karena hal itu dapat mempengaruhi mutu
kemandirian anak. Bila rasa cinta dan kasih sayang di berikan berlebihan
anak akan menjadi kurang mandiri.”

27
Novan Ardy Wiyani, Op.Cit. hlm 37-40
3) Pola”Asuh Orangtua dalam Keluarga”
“Seperti telah di ungkapkan sebelumnya, lingkungan keluarga
berperan penting dalam pembentukan karakter kemandirian.
Pembentukan karakter kemandirian tersebut tidak terlepas dari peran
orangtua dan pengasuhan yang di berikan orangtua terhadap anaknya.”
4) Pengalaman“dalam Kehidupan”
“Pengalaman dalam kehidupan anak meliputi pengalaman di
lingkungan sekolah dan masyarakat. Lingkungan sekolah berpengaruh
terhadap pembentukan kemandirian anak, baik melalui hubungan dengan
teman maupun dengan guru.”
“Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pola pengasuhan
orangtua terhadap anak sangat mempengaruhi perkembangan anak termasuk
tingkat kemandiriannya.”

C. Penelitian yang Relevan


Ada beberapa penelitian yang relevan telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya tentang hubungan kelekatan aman dengan kemandirian anak,
diantaranya:
1. Hani Nurhayati dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Kelekatan
Aman (Secure Attachment) Anak Pada Orangtua Dengan Kemandirian Anak
Kelompok B TK PKK 37 Dodogab Jatimulyo Dlingo Bantul”. Hasil
penelitiannya menyimpulkan”bahwa dari 32 orangtua yang diminta untuk
mengisi skala kelekatan aman terdapat 14 orang tua yang termasuk dalam
kategori sangat tinggi dan 18 orangtua masuk dalam kategori tinggi. Hasil ini
menunjukan bahwa rata-rata kelekatan aman dari orangtua anak Kelompok B
TK PKK 37 Dodogan termasuk dalam kategori tinggi. Selanjutnya untuk
kemandirian anak, dari 32 anak terdapat 19 anak yang memiliki kemandirian
yang sangat tinggi dan 12 anak memiliki kemandirian tinggi. Rata-rata
kemandirian anak Kelompok B TK PKK 37 Dodogan termasuk dalam kategori
sangat”tinggi.28
Persamaan”penelitian yang dilakukan oleh Hani Nurhayati dengan
penelitian yang akan di lakukan adalah sama-sama”meneliti kelekatan aman
dan kemandirian dan menggunakan metode kuantitatif. Sedangkan
perbedaannya adalah penelitian ini menggunakan sample anak Kelompok B,
sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan sample di Kelompok
A TK Ketilang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Fauzul Mutmainah dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Secure
Attachment Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini di RA Muslimat NU 1
Belung Poncosukumo Malang” Menyimpulkan”bahwa anak usia dini di RA
Muslimat Nu 1 Belung Poncosukumo Malang tahun ajaran 2015-2016
sebagian besar memiliki skor sedang”pada secure attachmentyaitu 43 anak
86%. Artinya rata-rata anak memiliki rasa aman berbeda didekat ibu”dan anak,
anak menceritakan yang ia alami serta ibu tidak melakukan”penolakan
atau”mengacuhkan anak. Sedangkan sebagian besar memiliki skor sedang pada
kemandirian yaitu 52%, namun hasilnya beda tipis dengan siswa yang
memiliki tingkat kemandirian tinggi yaitu 48%. Artinya sebagian besar anak
tidak tergantung pada orang lain dalam mengurus dirinya, mampu
menyelesaikan tugas sendiri sampai selesai meskipun terkadang masih di
bantu, serta mampu bersosialisasi dan berkomunikasi dengan baik. Selain itu
anak bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di lingkungan,
sehingga individu mampu berfikir dan bertindak sendiri. Hasil penelitian ini
juga menunjukan bahwa Secure Attachment mempunyai pengaruh terhadap
kemandirian anak usia dini. Secure Attachment berpengaruh positif dan

Hani Nurhayati, “Hubungan Kelekatan Aman (Secure Attachment) Anak Pada Orangtua
28

Dengan Kemandirian Anak Kelompok B TK PKK Dodogan Jatimulyo Dlingo Bantul” (Skripsi PG
PAUD UNY, Tahun:2015), hlm.65
signifikan terhadap kemandirian anak usia dini. Jadi semakin tinggi Secure
Attachment maka akan semakin tinggi kemandirian”anak.29
Persamaan penelitian yang di lakukan oleh Fauzul Mutmainah “dengan
penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama”meneliti secure
attachmentdan kemandirian. Perbedaannya penelitian yang akan di lakukan
adalah menggunakan sample Kelompok A, sedangkan penelitian Fauzul
Mutmainah menggunakan sample kelompok B.

3. Imul Puryanti dalam penelitiannya“yang berjudul “Hubungan Kelekatan Anak


Pada Ibu Dengan Kemandirian Di Sekolah” dari hasil penelitian ini sebagian
besar subjek penelitian memiliki kelekatan aman yaitu sebesar 24 siswa 60%
dari 40 siswa. Kelekatan aman anak pada ibu”ditunjukan”dengan adanya cinta
dan kasih sayang yang penuh dari ibu, anak merasa percaya karena ibu selalu
siap mendampingi dan menolong saat menghadapi situasi yang
menakutkan.”Pada kemandirian sendiri yaitu memiliki hasil sebanyak 22
siswa 55% dari 40 siswa,”maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam
penelitian ini dapat diterima, yaitu ada hubungan positif”signifikan antara
kelekatan anak pada ibu dan”kemandirian anak di sekolah pada siswa-siswi TK
Hj Isriati Baiturrahman 1”Semarang.30
Persamaan”penelitian yang dilakukan oleh Imul Puryanti dengan
penelitian yang akan di lakukan adalah sama-sama”meneliti kelekatan aman
dan kemandirian dan menggunakan metode kuantitatif. Adapun perbedaannya
adalah penelitian ini menggunakan sample anak Kelompok B dengan kelekatan
aman terhadap ibu, sedangkan penelitian yang akan dilakukan menggunakan
sample di Kelompok A TK Ketilang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

29 Fauzul Mutmainah, “Pengaruh Secure Attachment Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini di
RA Muslimat NU 1 Belung Poncosukumo Malang. “ , skripsi”fakultas Psikologi UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang, Tahun: 2016),”hlm.144-145.
30
Imul”Puryanti “Hubungan Kelekatan Anak Pada Ibu Dengan Kemandirian Di Sekolah”
(Skripsi PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri Semarang,”Tahun:2013), hlm 84-
85
D. Kerangka Berpikir
Kelekatan“mengacu pada suatu relasi antara dua orang yang memiliki
perasaan yang kuat satu sama lain dan melakukan banyak hal bersama untuk
melanjutkan relasi itu. Kelekatan tidak muncul secara tiba-tiba, akan tetapi ada
faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya kelekatan”yaitu
kepuasan“anak terhadap objek lekat, respon yang menunjukan perhatian,”dan
seringnya bertemu”dengan anak. Pola kelekatan aman ditunjukan dengan
hubungan yang baik dan menyenangkan antara anak dan orangtua. Anak yakin
pada orangtua karena orangtua sensitif dan responsif sehingga anak merasa
nyaman. Anak yang mendapatkan pola kelekatan aman akan memiliki tingkat
kemandirian yang baik.”

Kemandirian”dapat diartikan sebagai kemampuan berdiri sendiri di atas


kaki sendiri dengan kebenaran dan tanggungjawab sendiri, kemampuan anak
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya diperoleh melalui proses
belajar untuk tidak bergantung pada orang lain sehingga mempunyai rasa
percaya diri dan akhirnya mampu mengambil keputusan dan bertanggungjawab
sendiri atas semua perbuatannya. Untuk dapat mandiri seorang anak
membutuhkan kesempatan, dukungan, dan dorongan”dari keluarga”dan
lingkungan sekitarnya. Kemandirian juga dapat”berkembang dengan”baik jika
diberikan melalui latihan-latihan yang dilakukan secara intensif sejak dini
seperti makan dan minum sendiri, memakai sepatu sendiri, menyisir rambut
sendiri, dan lain-lain.”

Gambar 2. 1 Gambaran Kerangka Berpikir

Kelekatan Kemandirian
Aman

E. Hipotesis Penelitian
Dari kerangka berfikir diatas, maka diajukan hipotesis penelitian berikut:”
1. Ha:”Terdapat hubungan antara kelekatan aman dengan kemandirian”anak
2. Ho: Tidak terdapat hubungan antara kelekatan aman dengan kemandirian anak
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat”penelitian ini”adalah di TK Ketilang UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Waktu penelitian dilaksanakan selama semester genap
tahun ajaran 2019/2020. Yaitu dari bulan Januari s.d
Mei.”Adapun”jadwal”penelitian penelitian”dapat dilihat”pada tabel”berikut:”
Tabel 3. 1 Pelaksanaan Penelitian

Bulan/Minggu
No Jadwal Kegiatan Jan Feb Mart Apr Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi

2 Penyusunan Proposal

Semprop &
3
Perbaikan
4 Validasi Instrument

5 Penyebaran Angket

6 Pengumpulan Data

7 Analisis uji hasil

B. Metode dan Desain Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Dan desain dalam penelitian ini menggunakan korelasi. Penelitian
korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data
guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua

20
variable atau lebih.31 Dalam penelitian ini peneliti ingin
melihat”hubungan”kelekatan aman dengan kemandirian anak.

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Populasi”adalah keseluruhan objek penelitian.32 Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah”siswa-siswi kelompok A di TK Ketilang UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 50 orang siswa.

2. Sampel
Sampel”adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil
dengan menggunakan cara-cara”tertentu.33 Adapun teknik sampling yang di
gunakan dalam”penelitian”ini”adalah”teknik simpel”random”sampling. Sugiyono
mendefinisikan”bahwa”sampel“(sederhana)”karena pengambilan”anggota”sampel
dari”populasi”dilakukan secara”acak tanpa”memperhatikan”strata yang”ada
dalam populasi”itu.34 Jadi”sampel”dalam penelitian”ini”adalah”siswa-
siswi”kelompok A TK Ketilang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah
50 orang siswa dan siswi, dengan 26 anak perempuan dan 24 anak laki-laki.

Tabel 3. 2 Jumlah siswa

No Siswa Kelompok Putra Putri Jumlah Siswa

1. A1 9 8 17

2. A2 8 9 17

3. A3 7 9 16

Total 50

31
Sukardi, “Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya”,”(Jakarta: PT Bumi
Aksara, Tahun: 2017), hlm. 166”
32
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
Tahun, 2002) hlm.108
33
Margono, S, “Metodologi Penelitian Pendidikan”,”(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hlm.”121
34
Sugiyono,”Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R & D, {Bandung: Alfabeta,”2011),
hlm.82
D. Variabel Penelitian
Menurut Hatchh dan Farthday,”variabel”penelitian”adalah segala”sesuatu
yang berbentuk”apa saja”yang”ditetapkan oleh”peneliti untuk”dipelajari”sehingga
diperoleh”informasi tentang”hal tersebut,”kemudian”ditarik”kesimpulannya.35
Berdasarkan”landasan”teori”yang ada”serta”rumusan”hipotesis”penelitian
maka”yang”menjadi variable”dalam”penelitian ini adalah:”
1. Variabel”terikat (Y) : Yaitu”variabel”yang dipengaruhi”oleh variabel”bebas,
Pada”penelitian ini”variabel terikat”yaitu”kemandirian”anak usia”dini.”
2. Variabel”bebas (X) : Yaitu”variabel”yang”menjadi”penyebab”terjadinya
perubahan”pada”variabel”terikat.”Pada”penelitian”ini”variabel”bebas”yaitu
secure”attachment””
E. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
1. Definisi Konseptual Kelekatan Aman
Secure”Attachment adalah ikatan”emosional”antara individu”atau”anak
dengan”figure”lekat”yang langgeng,“figure”lekat”dalam hal”ini adalah”ibu,
ibu memenuhi”kebutuhan”anak,”komunikasi”ibu dan”anak baik, serta ibu
tidak melakukan penolakan terhadap anak sehingga menimbulkan rasa aman
pada anak. Berikut adalah indikatornya: 1) memiliki ikatan yang
kuat”dan”positif dengan ibu, 2)”menghargai ibu, 3) mendapatkan”perhatian
dan”kasih”sayang dari ibu, 4) selalu”ditolong”oleh ibu ketika anak
membutuhkan, 5) mendapatkan dorongan”dari”ibu.”
2. Definisi Operasional Kelekatan Aman
Kelekatan aman adalah skor total yang menunjukan adanya”ikatan
emosional”antara”individu”atau anak dengan figure”lekat”yang”langgeng,
figure”lekat”dalam”hal ini adalah”ibu,”ibu memenuhi”kebutuhan”anak,
komunikasi”ibu”dan”anak”baik, serta ibu tidak”melakukan”penolakan
terhadap
anak”"sehingga””menimbulkan””rasa””aman””pada””anak.”Berikut””adalah
indikatornya:

35
Sulistyaningsih, “Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif”, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011), h.552””
1) memiliki”ikatan”yang kuatan”positif”dengan”ibu,”2)”menghargai”ibu,
3)”mendapatkan”perhatian”dan kasih”sayang dari”ibu, 4) selalu di tolong”oleh
ibu”ketika”anak membutuhkan, 5) mendapatkan”dorongan”dari”ibu.”

3. Definisi Konseptual Kemandirian


Kemandirian merupakan kemampuan untuk melakukan segala sesuatu
dengan”sendiri”atau dengan”sedikit bimbingan”serta“sikap”individu yang
diperoleh secara kumulatif selama perkembangan,”dimana individu”akan”terus
belajark untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi
dilingkungan, sehingga individu tersebut pada akhirnya akan mampu berfikir
dan bertindak sendiri.”Semua itu terdiri dari indikator:”1) mengenali emosi
diri, 2) mengendalikan emosi, 3) memotivasi dirinya, 4) memiliki empati, 5)
berpikir dalam mengatasi masalah, 6) memahami beragam kondisi, 7)
mempertimbangkan”masukan”dari 2 orang lain”dalam”mengambil keputusan,
8) mampu”berhubungan”dengan“orang lain, 9) tidak bergantung pada”orang
lain.”
4. Definisi Operasional Kemandirian
Kemandirian adalah skor total yang menunjukkan kemampuan untuk
melakukan segala dengan”sendiri atau dengan sedikit bimbingan serta sikap
individu yang diperoleh secara kumulatif selama perkembangan, dimana
individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam meng,hadapi
berbagai situasi dilingkungan, sehingga individu tersebut pada akhirnya akan
mampu berfikir dan bertindak sendiri.”Semua itu terdiri dari indikator:”1)
mengenali emosi diri, 2) mengendalikan emosi, 3) memotivasi dirinya, 4)
memiliki empati, 5) berpikir dalam mengatasi masalah, 6) memahami beragam
kondisi, 7) mempertimbangkan masukan dari orang lain dalam mengambil
keputusan, 8) mampu berhubungan dengan orang lain 9) tidak bergantung pada
oranglain.”
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan”data adalah berbagai cara yang digunakan untuk
mengumpulkan”data,”menghimpun, mengambil, atau menjaring”data”penelitian.36
Teknik pengumpulan”data adalah cara-cara yang”dapat digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data.Peneliti mengumpulkan data dengan menyebarkan
angket”atau”kuesioner. Angket (Kuesioner).”Angket”adalah”daftar”pertanyaan
yang diberikan kepada orang lain bersedia memberkan respons (responden) sesuai
dengan permintaan penggguna.37 dalam hal ini peneliti menggunakan teknik
metode ini untuk memperoleh data tentang kelekatan aman dengan kemandirian
anak.”Teknik”pengumpulan”data”ini sangat diperlukan dalam sebuah penelitian
karena dalam sebuah penelitian tentunya sangat di perlukan”data”yang”akurat dan
tepat.”Cara-cara”tersebut”dapat didapatkan”melalui”metode angket dengan
seperangkat instrumentnya dan observasi.”

Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Instrument Kemandirian


“”Item”
“Variabel” “”Aspek”” “Indikator”
“(+)” “(-)”

1. Anak mampu mengenali 1,2 3,4


emosi diri
2. Anak mampu mengendalikan 5,6 7,8
“Emosi” emosi
3. Anak dapat memotivasi dirinya 9,10 11,12
4. Anak memiliki empati 13,14 15,16

1. Anak mampu berpikir dalam 17,18 19,20


Kemandirian mengatasi masalah
2. Anak memahami beragam 21,22 23,24
Intelektual kondisi
3. Anak“mempertimbangkan
masukan dari orang lain dalam 25,26 27,28
mengambil keputusan”
1. Anak mampu berhubungan 29,30 31,32
Sosial dengan orang lain
2. Anak tidak bergantung pada 33,34 35,36
oranglain

36
Suwartono, “Dasar-Dasar Metodologi Penelitian”, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2014), h.41
37
Riduwan, “Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula”,
(Bandung:Alfabeta, 2012), h.71
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Instrument Kelekatan
“”Item””
Variable “”Indikator”
(+) (-)
1. Anak”memiliki ikatan yang kuat dan 1,2,3 4,5
positif dengan ibu”
2. Anak menghargai ibu 6,7,8 9,10,11
Secure
Attachment 3. Anak”mendapatkan perhatian dan 12,13,14 15,16,17
(Kelekatan kasih sayang dari ibu”
Aman) 4. Anak”akan selalu di tolong oleh ibu 18,19 20,21
ketika anak membutuhkan”
5. Anak mendapatkan dorongan dari 22,23 24,25
ibu

G. Teknik Analisis Data


Penelitian”ini”menggunakan“metode”analisis kuantitatif.”Metode ini yaitu
mengolah”data”pemberian”skor,”pengelompokkan,”perhitungan,”dan”sebagainya
mengenai”data”yang”kita miliki,”yang kita”peroleh”melalui tahap”pengumpulan
data.”Jawaban”dari”responden”di beri skor”yang”diperoleh nilai-nilai”dan”nilai-
nilai”tersebut”bisa”dikelompokan”menjadi”beberapa”kategori.38

1. Uji Instrument
a. Uji Validitas

Validitas”adalah”suatu”indeks yang”menunjukkan”alat ukur tersebut


benar-benar”mengukur”apa yang”diukur.”Biasanya menyangkut”akurasi
kuoesioner.”Untuk”mengetahui apakah”kuesioner”yang disusun”tersebut itu
valid”atau”sahih, maka”perlu diuji”dengan uji”korelasi”antara skor”(nilai)
tiap-tiap”butir”pertanyaan dengan”skor”total”kuesioner”tersebut.39
Untuk”mengetahui”validitasnya,”peneliti”kemudian”menyebarkan
instrumen”tersebut kepada responden”yang bukan responden sesungguhnya.
Setelah”diisi”dan”dikumpulkan“”kembali,”selanjutnya”peneliti menentukan

38
Pedoman”Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2013), h.69”
39
“Noor Juliansyah, “Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah”, (Jakarta:
Kencana,”2012), h.132
validitasnya berdasarkan formula tertentu.”Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan rumus korelasi pearson product”moment:40
𝑁∑𝑥𝑦 − (∑𝑋)(∑𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛∑𝑥² − (∑𝑥)²} { (𝑛∑𝑦² − (∑𝑦)²}
“Keterangan:”
rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment
∑X = Jumlah”skor”dalam”sebaran”X”
∑Y = Jumlah skor”dalam”sebaran”Y”
∑XY = Jumlah”hasil”skor”X dan”skor”Y
∑X² = Jumlah skor”yang”dikuadratkan dalam sebaran X
∑Y² = Jumlah”skor”yang”dikuadratkan”dalam”sebaran Y
N = Banyaknya subjek
Rumus derajat bebas (db):
Db = N – nr
Keterangan:
Db = Derajat Bebas
N = Jumlah Subjek Penelitian
Nr = Jumlah Variabel
Untuk mengetahui validitas pada instrumen, bandingkan nilai hitung
r dan”nilai tabel r. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka
item instrumen dinyatakan valid. Angka tersebut merupakan hasil dari N -
nr, yaitu 40 – 2 = 38. Jika dilihat pada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 db 38 dengan signifikan 5%
adalah 0,312. Berikut adalah hasil”hitung uji validitas instrument dengan
menggunakan SPSS Versi 22:

Tabel 3. 5 Hasil Hitung Uji Validitas Butir Instrumen Kemandirian


“No
“r hitung”” “r”table” “Keterangan””
Item”
1. “0.503” “0. 312” “Valid”
2. “0.393” “0. 312” “Valid”

Ali Sambas Muhidin, Maman Abdurrahman, “Analisis Korelasi, Regresi, Dan Jalur Dalam
40

Penelitian”, (Bandung: Pustaka Seta, 2007), h.31


3. “0.338” “0. 312” “Valid”
4. “0.651” “0. 312” “Valid”
5. “0.099” “0. 312” “Tidak Valid”
“6.” “0.629” “0. 312” “Valid”
“7.” “0.342” “0. 312” “Valid”
“8.” “0.546” “0. 312” “Valid”
“9.” “0.722” “0. 312” “Valid”
“10.” “0.222” “0. 312” “Tidak Valid”
“11.” “0.434” “0. 312” “Valid”
“12.” “0.533” “0. 312” “Valid”
“13.” “0.192” “0. 312” “Tidak Valid”
“14.” “0.358” “0. 312” “Valid”
15. 0.445 0. 312 Valid
16. 0.388 0. 312 Valid
17. 0.206 0. 312 Tidak Valid
18. 0.421 0. 312 Valid
19. 0.155 0. 312 Tidak Valid
20. 0.404 0. 312 Valid
“21.” 0.276” 0. 312 Tidak Valid”
“22.” 0.183” 0. 312” Tidak Valid”
23. 0.428” 0. 312” Valid”
24. 0.394” 0. 312” Valid”
25. 0.484” 0. 312” Valid”
26. 0.130” 0. 312” Tidak Valid”
27. 0.347” 0. 312” Valid”
28. 0.333” 0. 312” Valid”
29. 0.040” 0. 312” Tidak Valid”
30. 0.568” 0. 312” Valid”
31. 0.443” 0. 312” Valid”
32. 0.595” 0. 312” Valid”
33. 0.445” 0. 312” Valid”
34. 0.625” 0. 312” Valid”
35. 0.041” 0. 312” Tidak Valid”
36. 0.784” 0.312” Valid”
Tabel 3. 6 Hasil Uji Validitas Butir Instrumen Kemandirian

Nomor Butir
No Aspek Indikator Instrument
V TV
1. Anak mampu mengenali 1,2,3,4 -
emosi diri
2. Anak mampu 6,7,8 5
1 Emosi mengendalikan emosi
3. Anak dapat memotivasi 9,11,12 10
dirinya
4. Anak memiliki empati 14,15,16 13
1. Anak mampu berpikir 18,20 17,19
dalam mengatasi masalah
2. Anak memahami 23,24 21,22
beragam kondisi
2 Intelektual 3. 25,27,28 26
Anak”mempertimbang
kan masukan dari orang
lain dalam mengambil
keputusan
1. Anak mampu 30,31,32 29
berhubungan dengan
3 Sosial orang lain
2. Anak tidak bergantung 33,34,36 35
pada oranglain
Jumlah Total 26 10

Dari tabel hasil uji validitas diatas dapat dilihat terdapat 26 butir pertanyaan
yang valid dan 10 butir pertanyaan yang tidak valid. Butir pertanyaan yang
valid“terdapat”di”butir”pertanyaan”nomor”1,2,3,4,6,7,8,9,11,12,14,15,16,18,2
0,23,24,25,27,28,30,31,32,34,36 dan untuk butir pertanyaan yang tidak valid
terdapat di butir pertanyaan 5,10,13,17,19,21,22,26,29,30.
Tabel 3. 7 Hasil Hitung Uji Validitas Butir Instrumen Kelekatan Aman

No
r hitung r table Keterangan
Item
1. 0.832 0. 312 Valid
2. 0.341 0. 312 Valid
3. 0.811 0. 312 Valid
4. 0.593 0. 312 Valid
5. 0.367 0. 312 Valid
6. 0.473 0. 312 Valid
7. 0.811 0. 312 Valid
8. 0.080 0. 312 Tidak Valid
9. 0.378 0. 312 Valid
10. 0.811 0. 312 Valid
11. 0.341 0. 312 Valid
12. 0.811 0. 312 Valid
13. 0.593 0. 312 Valid
14. 0.367 0. 312 Valid
15. 0.473 0. 312 Valid
16. 0.241 0. 312 Tidak Valid
17. 0.080 0. 312 Tidak Valid
18. 0.378 0. 312 Valid
19. 0.055 0. 312 Tidak Valid
20. 0.358 0. 312 Valid
21. 0.342 0. 312 Valid
22. 0.811 0. 312 Valid
23. 0.586 0. 312 Valid
24. 0.514 0. 312 Valid
25. 0.121 0. 312 Tidak Valid
Tabel 3. 8 Hasil Uji Validitas Butir Instrumen Kelekatan Aman

Nomor Butir
No Variable Indikator Instrument
V TV
1.”Anak memiliki ikatan yang 1,2,3 -
kuat dan positif dengan ibu” 4,5
2. Anak menghargai ibu 6,7,9 8
Secure
10,11
Attachment
1. 3.“Anak mendapatkan perhatian 12,13
(Kelekatan
dan kasih sayang dari ibu” 14,15 16,17
Aman)
4.”Anak akan selalu di tolong 18,20,21 19
oleh ibu ketika anak
membutuhkan”
5. Anak mendapatkan dorongan 22,23,24 25
dari ibu
Jumlah Total 20 5

Dari tabel hasil uji validitas diatas dapat dilihat terdapat 20 butir pertanyaan
yang valid dan 5 butir pertanyaan yang tidak valid. Butir pertanyaan yang valid
terdapat”di”butir”pertanyaan”nomor”1,2,3,4,5,6,7,9,10,11,12,13,14,15,20,21,2
2,23,24 dan untuk butir pertanyaan yang tidak valid terdapat di butir
pertanyaan 8,16,17,19,25.

2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas atau keterandalan ialah”indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan.41 Hasil pengukuran
dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran
terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif
sama, selama aspek yang yang diukur dalam diri subjek memang belum”
berubah.42 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus uji reliabilitas
dengan teknik Alpha, yaitu:43

41
“Noor Juliansyah, ”Metodologi Ppenelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah”,
(Jakarta: Kencana,”2012), h.130
42
Ali Sambas Muhidin, Maman Abdurrahman, “Analisis Korelasi, Regresi, Dan Jalur Dalam
Penelitian”, (Bandung: Pustaka Seta, 2007), h.37
43
Ghony Djuanidi dan Fauzan Almanshur, “Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif”, (Malang: UIN Malang Press, 2016), h.146
𝑘 ∑ 𝑠 𝑖2
𝑟11 = (1 − )
𝑘−𝑞 𝑠 𝑗2

Keterangan

𝑟11 = Nilai Reliabilitas


∑ 𝑠 𝑖 2 = Jumlah varians skor tiap-tiap item

𝑠 𝑗2 = Varian Skor Total

𝜅 = Jumlah Item

Reliabilitas dalam penelitian ini dihitung menggunakan SPSS


versi 22 dengan rumus Cronbach Alpha. Berikut hasil hitungan
reliabilitas butir instrumen kedua variabel:

Tabel 3. 9 Hasil Uji Reliabilitas Butir Instrument Kemandirian

Tabel 3. 10 Hasil Uji Reliabilitas Butir Instrumen Kelekatan Aman


Data table uji reliabilitas diatas”menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha >
0,60. Pada variabel kemandirian nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,825 >
0,60. Lalu nilai Cronbach’s Alpha pada variabel kelekatan aman 0,855 >
0,60.”Jadi dapat di katakan bahwa hal ini berarti”instrumen yang dipakai
dalam penelitian ini adalah reliabel dan dapat digunakan untuk mengukur
kedua variabel yang bersangkutan, dengan instrumen yang telah dinyatakan
valid dan reliabel inilah peneliti mengukur masing-masing variabel”yang
akan di teliti.

3. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Pengujian”Normalitas”dilakukan untuk mengetahui”normal tidaknya
suatu”distribusi”data. Hal”ini penting”diketahui”berkaitan dengan ketetapan
pemilihan uji”statistik yang”akan”dipergunakan. Pengujian”normalitas”ini
harus”dilakukan”apabila”belum”ada”teori yang menyatakan bahwa variabel
yang diteliti adalah normal.44 Uji normalitas pada penelitian ini

44
Ali Sambas Muhidin, Maman Abdurrahman, Op.Cit, h.73
menggunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov, cara pengambilan
keputusannya yaitu:
H0 : Distribusi data normal, jika Asymp. Sig. (2-tailed) atau nilai
probabilitas (p-value) > 0,05, H0 diterima.
H1 : Distribusi data tidak normal, jika Asymp. Sig. (2-tailed) atau nilai
probabilitas (p-value) ≤ 0,05, H0 ditolak.45

4. Uji Linieritas
Uji”linieritas”adalah”uji”yang digunakan”untuk”menyatakan apakah
persamaan linear”cocok”digunakan”pada data”yang”ada. Jika”cocok,”maka
data”yang”ada dapat”diwakili”oleh persamaan”linier”atau suatu persamaan
yang berbetuk garis”lurus.46”Langkah-langkah”yang”dapat”dilakukan”pada uji
linieritas”adalah:”
a. Jika signifikansi (linearity) < 0,05”= linear
Jika signifikansi (linearity) > 0,05”= tidak linear
b. Jika signifikansi (deviation from linearity) > 0,05”= linear
Jika signifikansi (deviation from linearity) < 0,05”= tidak linear47

5. Uji Hipotesis
Uji”hipotesis”dalam”penelitian”ini sesuai”dengan”hipotetis statistik
yang sudah disusun peneliti. Untuk mengetahui korelasi dalam penelitian ini,
peneliti”menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment. Adapun
rumus nya sebagai berikut:”

𝑁∑𝑥𝑦 − (∑𝑋)(∑𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛∑𝑥² − (∑𝑥)²} { (𝑛∑𝑦² − (∑𝑦)²}

45
Kadir, Statistik“Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisreal
dalam Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015),”Cet. 2, h. 156.
46
Yudiaatmaja Fidrayana, “Analisis Regresi Dengan Menggunakan Aplikasi Komputer Statistik
SPSS”, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.79
47
“Duwi Priyatno, SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi Yogyakarta,
2014),”h. 79
Keterangan:”

rxy =”Koefisien”korelasi”suatu”butir/item
∑X =”Jumlah”skor”dalam”sebaran”X
∑Y =”Jumlah”skor dalam sebaran Y
∑XY =”Jumlah”hasil”skor”X dan skor”Y”
∑X² =”Jumlah”skor”yang”dikuadratkan”dalam”sebaran X
∑Y² =”Jumlah”skor”yang”dikuadratkan”dalam”sebaran”Y
N = Banyaknya subjek
Korelasi”pearson”product”moment”dilambangkan r”dengan”ketentuan
nilai”r”tidak”lebih”dari”(-1 ≤ r ≤ + 1).”Jika”r”=”-1 artinya korelasinya”negatif
sempurna,”r”=”0”artinya”tidak”ada”korelasi”dan jika r = 1 artinya berkorelasi
sangat”kuat.48
Adapun ketentuan dalam uji korelasi pearson product moment yaitu
apabila”r”hitung”<”r”tabel”maka Ha ditolak dan Ho diterima, sebaliknya jika r
hitung > r”tabel”maka”Ha”diterima”dan”Ho”ditolak49
Tabel 3. 11 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r50

“”Interval”Koefisien”
“Tingkat”Hubungan”

“”0,00 – 199”” “Sangat”Rendah”

“ ”0,20 – 0,399” “Rendah”

“ 0,40 – 0,599” “Cukup”

“ 0,60 – 0,799” “Kuat”

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

48
Riduwan, BelajarMudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:
Alfabeta, 2013), Cet. 9, h. 222.
49 “
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet
17, h.”185
50
Riduwan, “Dasar-Dasar Statistika”, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.228
H. Hipotesis Statistik
Rumusan “hipotesis yang akan diuji oleh peneliti
dalam”penelitian”ini”adalah:”
Ho =”Tidak”ada”hubungan”yang kuat antara kelekatan aman dengan
kemandirian anak”
Ha =”Ada”hubungan”yang kuat”antara”kelekatan aman dengan kemandirian
anak
Ho : r = 0
Ha : r ≠ 0
“(=”simbol”yang”menunjukkan”kuatnya”hubungan)””
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data”yang”dideskripsikan”pada”penelitian ini adalah”meliputi”data”skor
kelekatan aman”(X)”dan”kemandirian”(Y)”yang”dilakukan di TK Ketilang UIN
Jakarta kepada 50 anak kelompok A. Dalam penelitian ini pada instrument
kemandirian peneliti meminta guru masing-masing kelas untuk mengisi kuosioner
yang telah di berikan. Sedangkan pada instrument kelekatan aman peneliti
menggunakan google form untuk menyebar kuosioner kepada para ibu dari siswa
kelompok A.
Selanjutnya adalah”analisis”statistik”deskriptif”merupakan”gambaran atau
suatu””data””yang”dilihat””dari””nilai”mean,””deviasi”standar,”“maksimum”dan
minimum. Data”yang”digunakan”dalam”analisis”berjumlah 50.”Hasil uji statistik
deskriptif disajikan pada table berikut:”

Tabel 4. 1 Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif

Dari data”tabel di atas menunjukkan bahwa setiap tabel mempunyai nilai


yang berbeda. Pada variabel”Kelekatan aman memiliki 20 pertanyaan nilai
minimumnya 54, nilai maksimum 67, dan nilai rata-ratanya adalah 59,88 dari 50
sampel dengan standar deviasi 3.015.”Nilai rata-rata yang diperoleh lebih besar
dari standar deviation, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pada seluruh
data”variable kelekatan aman mampu menggambarkan seluruh variabel dengan
baik.
Sedangkan pada variabel kemandirian anak memiliki 26 pertanyaan yang
memiliki nilai minimum 63, nilai maksimum 93, nilai rata-rata”sebesar 80,64
dengan standar deviasi 6,794. Berdasarkan hasil diatas bahwa”nilai rata-rata di
peroleh lebih besar dari standar deviation, maka dapat disimpulkan”bahwa rata-

36
rata pada seluruh data variable kemandirian mampu menggambarkan seluruh
variable dengan baik.
B. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
“Uji”normalitas”dilakukan”untuk mengetahui”apakah”data”dari”sampel
berdistribusi”normal”atau”tidak. Tabel berikut menunjukkan hasil uji”
normalitas yang dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22 dengan Teknik
One Sample Kolmogrov Smirnov Test:
Dengan cara pengambilan keputusannya yaitu:
H0 :”Distribusi”data”normal,”jika”Asymp.”Sig. (2-tailed) atau nilai
probabilitas (p-value)”>”0,05, H0”diterima.””
H1 :”Distribusi”data”tidak”normal,”jika”Asymp.”Sig.”(2-tailed)”atau”nilai
probabilitas”(p-value)”≤”0,05, H0”ditolak””
Tabel 4. 2 Hasil Uji Normalitas

Berdasarkan hasil data uji normalitas diatas dapat dilihat bahwa


signifikansi (Asymp. Sig) adalah 0,200. Semua”data dapat dikatakan distribusi
normal apabila tingkat signifikan > 0,05,”jika dilihat dari tabel diatas bahwa
nilai signifikan yang di dapat sebesar 0,200 > 0,05 yang berarti data tersebut
berdistribusi normal.

2. Uji Linearitas
Uji Linieritas adalah uji yang digunakan untuk menyatakan apakah
persamaan linear cocok digunakan pada data yang ada. Jika cocok, maka data
yang ada dapat diwakili oleh persamaan linier atau suatu persamaan yang
berbetuk garis lurus.51 Langkah-langkah yang dapat dilakukan pada uji
linieritas adalah:
a. Jika signifikansi“(linearity) < 0,05=”linear
Jika”signifikansi (linearity) > 0,05= tidak linear”
b. Jika”signifikansi (deviation from linearity) > 0,05”= linear”
Jika”signifikansi (deviation from linearity) < 0,05”= tidak linear52
Adapun hasil pengujian linearitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 3 Hasil Uji Linearitas

Dari hasil uji linearitas antara kelekatan (X) terhadap kemandirian (Y)
diketahui bahwa nilai signifikansi (linearity) sebesar 0,811 < 0,05, serta
diketahui juga nilai signifikansi (deviation”from linearity) sebesar 0,879 <
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara
variabel”kelekatan aman (X) terhadap Kemandirian anak (Y).

3. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji normalitas dan linearitas, tahap selanjutnya
adalah melakukan uji hipotesis. Adapun untuk uji hipotesis dalam penelitian ini
sesuai dengan hipotesis statistik yang sudah disusun peneliti. Untuk megetahui
korelasi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus korelasi Person
Product Moment. Guna analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara

51
Yudiaatmaja Fidrayana, “Analisis Regresi Dengan Menggunakan Aplikasi Komputer
Statistik SPSS”, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.79
52
Duwi Priyatno, SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi Yogyakarta,
2014), h.79
variable yang akan diteliti. Adapun rumus yang digunakannya adalah sebagai
berikut:
𝑁∑𝑥𝑦 − (∑𝑋)(∑𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛∑𝑥² − (∑𝑥)²} { (𝑛∑𝑦² − (∑𝑦)²}

“Keterangan:”
rxy = Koefisien korelasi suatu butir/item
∑X = Jumlah skor dalam sebaran X
∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y
∑XY = Jumlah hasil skor X dan skor Y
∑X² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X
∑Y² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
N = Banyaknya subjek
“Korelasi pearson product moment dilambangkan r dengan
ketentuan nilai r tidak lebih dari (-1 ≤ r ≤ + 1). Jika r = -1 artinya
korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi dan jika r =
1 artinya berkorelasi sangat kuat,”dapat dikatakan negatif dan positif
dilihat dari hasil yang didapat pada perhitungan yang dilakukan peneliti.
Adapun ketentuan dalam uji korelasi pearson product moment yaitu
apabila”r hitung < r tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima, sebaliknya
jika r hitung > r tabel maka Ha diterima dan Ho”ditolak53
Tabel 4. 4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r54
“Interval Koefisien”
“Tingkat Hubungan”
“Sangat Rendah”
“0,00 – 199”
“Rendah”
“0,20 – 0,399”
“Cukup”
“0,40 – 0,599”
“Kuat”
“0,60 – 0,799”
Sangat Kuat
0,80 – 1,000

53
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2012), Cet 17, h. 185
54
Riduwan, “Dasar-Dasar Statistika”, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.228
Uji”hipotesis digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan hubungan”
yang ada pada variable kelekatan aman (X) terhadap variable Kemandiran (Y),
berikut ini adalah rumusan Ho dan Ha.
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara kelekatan aman terhadap
kemandirian anak di kelompok A TK Ketilang
Ha =”Ada hubungan yang signifikan antara Kelekatan Aman dengan
Kemandirian anak”di kelompok A TK Ketilang
Langkah selanjutnya peneliti mencari korelasi variable”kelekatan aman
terhadap kemandirian anak menggunakan rumus korelasi person prduct
moment.”Perhitungan pada”penelitian ini menggunakan teknik analisis SPSS
versi 22.”Berikut adalah tabel hasil uji korelasi:
Tabel 4. 5 Hasil Korelasi

Hasil outout SPSS korelasi person product moment diatas


menunjukan nilai koefisien korelasi -,037 disebutkan di dalam data di atas
nilai korelasi tersebut menunjukan negatif yakni menunjukan tidak ada
hubungan dari kedua varibel tersebut, dan dengan nilai signifikansi 0,798.
Selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh diatas akan
diuji”dengan membandingkan taraf signifikansi dengan rumus sebagai
berikut:”
Jika”nilai signifikansi > 0,05 maka Ho diterima”
Jika”nilai signifikansi < 0,05 maka“Ha ditolak
Adapun signifikansi yang diperoleh dari hasil uji korelasi diatas
adalah dengan nilai 0,789, dimana 0,789 > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho
diterima. Jadi jika dilihat dari nilai signifikansi dalam hal ini dapat
diartikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara kelekatan
aman terhadap kemandirian anak di kelompok A TK Ketilang UIN
Jakarta. Selain membandingkan signifikansi penelitian ini juga akan
menguji antara 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 adapun rumusannya adalah sebagai
berikut:
Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ha ditolak dan Ho diterima
Jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka Ha diterima dan Ho ditolak
Pada”penelitian ini perhitungan korelasi dengan taraf kepercayaan
5% (0,05)”di peroleh nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0,279 dan hasil 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar
-,037 yang artinya nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,037 < 0,279), sehingga Ha
ditolak dan Ho diterima. Artinya tidak ada hubungan yang signifikan
antara kelekatan aman terhadap kemandirian anak di kelompok A TK
Ketilang UIN Jakarta.
Selanjutnya seberapa besar hubungan antara kelekatan aman dengan
kemandirian anak dapat dilakukan koefsien determinasi sebagai berikut:
KD = 𝑟 2 × 100%
= (0,037)2 x 100%
= 0,1369%
=13,69%
Hasil koefisien determinasi tersebut adalah 0,037 dapat diartikan
bahwa pengaruh variabel (X) kelekatan aman terhadap variable (Y)
kemandirian anak di kelompok A TK Ketilang sebesar 13,69%, yang
artinya terdapat faktor lain yang dapat mempengaruhi terhadap
kemandirian anak.
Berdasarkan hasil koefisien korelasi tersebut menghasilkan nilai
korelasi sebesar –0,037 nilai korelasi tersebut menunjukan negatif yakni
menunjukan tidak ada hubungan dari kedua varibel tersebut. Dari nilai
koefisien korelasi tersebut dapat dilihat bahwa yang mana hubungan dari
kedua variabel berada pada tingkatan yang rendah.
Jika dilihat dari signifikansi yang lebih besar dari 0,05. Yaitu 0,789
> 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara kelekatan aman terhadap kemandirian anak di kelompok
A di TK Ketilang UIN Jakarta.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah””melakukan”serangkaian””perhitungan”dan””analisis”data”yang
dilakukan oleh peneliti dengan teknik pengujian”product moment di peroleh
nilai korelasi sebesar -0,037 dengan nilai”signifikan yaitu 0,789 (nilai
signifikan > 0,05). ini menunjukan”bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara kelekatan aman dengan kemandirian anak di”Kelompok A”TK Ketilang
UIN Jakarta. Berdasarkan hasil uji korelasi kelekatan aman dengan
kemandirian anak diperoleh nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 -0,037 dan nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,279 yang
berarti 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan nilai signifikansi sebesar 0,789 yang artinya
signifikansi tersebut > 0,05, maka keputusan dalam penelitian ini adalah Ha
ditolak dan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara
kelekatan aman terhadap kemandirian anak di kelompok A TK Ketilang UIN
Jakarta. Hasil koefisien determinasi dari variabel (X) kelekatan aman terhadap
variable (Y) kemandirian adalah sebesar 13,69%, dalam hal ini menjelaskan
bahwa selain hubungan kelekatan aman ada faktor lain pula yang dapat
mempengaruhi terhadap kemandirian anak. Hal ini di karenakan tingkat
hubungan”antara”kelekatan”aman dengan”kemandirian”anak pada tingkatan
rendah. Adapun faktor lain yang mempengaruhi terhadap kemandirian
misalnya, faktor lingkungan dan pola asuh keluarga yang dapat mempengaruhi
terhadap kemandirian anak.
Di lihat dari hasil koefisien korelasi yang menghasilkan nilai korelasi
sebesar –0,037 berada pada tingkatan rendah, maka dari itu karena tingkatan
kelekatan aman dan kemandirian berada pada tingkatan yang rendah maka
tidak ada hubungan yang signifikan antara kelekatan aman dengan kemandirian
anak, Berdasarkan hasil koefisien korelasi tersebut juga yang menghasilkan
nilai korelasi menunjukan negatif yakni dari kedua variabel tersebut tidak ada
hubungan diantara kedua nya. Hasil dari data diatas yang tidak signifikan dapat
terjadi di sebabkan oleh beberapa hal diantara, karena ukuran sampel yang
kurang banyak, jika ukuran sampel yang digunakan kecil maka hasil uji
statistik akan sulit menemukan hubungan yang signifikan. Hal yang membuat
tidak signifikan juga terjadi di karenakan oleh pengaruh variabel lain,
hubungan antara kelekatan aman dan kemandirian anak memiliki dasar teori
yang sangat kuat, namun setelah keduanya di korelasikan hasil nya adalah tidak
signifikan, mengapa begitu? Hal ini bisa terjadi karena beberapa faktor lain
yang dapat mempengaruhi terhadap kemandirian anak seperti faktor
lingkungan, pola asuh. Atau hasil dari tidak signifikan tersebut dapat terjadi
karena alat ukur yang digunakan dalam hal ini instrument sebagai alat ukurnya
kurang valid dan reliabel dapat sangat mempengaruhi hasil uji statistik
tersebut. Yang mana seharusnya terdapat hubungan yang signifikan antara
kelekatan aman dengan kemandirian anak akan tetapi menjadi tidak terbukti
dalam analisa statistik ini. Selain pengaruh dari variabel lain, kurang tepatnya
penggunaan uji statistik masalah data dan sample yang diambil kurang banyak,
tidak hanya dari faktor alat ukur instrument yang kurang valid dan reliabel
tentunya ada banyak faktor yang menyebabkan hasil dari uji statistik ini tidak
signifikan. yang mana dari hasil penelitian menunjukan hasil yang tidak
signifikan tersebut.
Namun hasil penelitian di atas dalam hal ini berbeda dengan yang di
lakukan oleh peneliti sebelumnya bahwasannya penelitian yang dilakukan oleh
peneliti sebelumnya yakni menghasilkan hasil positif signifikan, adapun dari
hasil penelitian sebelumnya seperti di bawah ini. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh penelitian sebelumnya bernama Imul Puryanti dalam
penelitiannya yang berjudul “Hubungan Kelekatan Anak Pada Ibu dengan
Kemandirian Di Sekolah” dari hasil penelitian ini“sebagian”besar
subjek”penelitian”memiliki”kelekatan aman”yaitu”sebesar 24 siswa”60%”dari
40 siswa. Pada kemandirian sendiri yaitu memiliki hasil sebanyak 22 siswa
55% dari 40 siswa, maka”dapat disimpulkan”bahwa”hipotesis
dalam”penelitian”ini dapat”diterima, yaitu”ada hubungan”positif
signifikan”antara kelekatan”anak pada ibu dan kemandirian anak di sekolah
pada siswa-siswi TK Hj Isriati Baiturrahman 1 Semarang. Seperti hal nya
penelitian Imul Puryanti diatas Fauzul Mutmainah dalam penelitiannya yang
berjudul “Pengaruh Secure Attachment Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini
di RA Muslimat NU 1 Belung Poncosukumo Malang” Menyimpulkan”bahwa
anak usia dini di RA Muslimat Nu 1 Belung Poncosukumo Malang tahun
ajaran 2015-2016 sebagian besar memiliki skor sedang”pada secure
attachmentyaitu 43 anak 86%. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa
Secure Attachment mempunyai pengaruh terhadap kemandirian anak usia dini.
Secure Attachment berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemandirian
anak usia dini. Jadi semakin tinggi Secure Attachment maka akan semakin
tinggi kemandirian”anak.

D. Keterbatasan Penelitian
“Peneliti menyadari”bahwa”pada pelaksanaan penelelitian”ini masih
terdapat””banyak””keterbatasan””maupun””kekurangan”yang”dilakukan”oleh
peneliti,”Adapun”keterbatasan”dan”kekurangan”pada”penelitian”ini”adalah:”
1. Jumlah”responden”pada”penelitian”ini”sedikit”hanya 50 anak, karena
penelitian hanya dilakukan di satu sekolah saja, alangkah lebih baiknya jika
penelitian di lakukan lebih meluas di beberapa sekolah misal nya sekolah yang
berada di satu kelurahan atau satu kecamatan sekitarnya.”
2. Angket yang sudah siap di sebarkan namun terkendala karena adanya pandemi
covid-19, jadi harus menyebarkan angket via google form.
3. Penelitian”ini”hanya memperhitungkan”aspek-aspek”kelekatan aman anak
kepada ibu dan aspek kemandirian anak di sekolah tanpa meneliti dan
melibatkan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi terhadap sebuah
kemandirian anak.”
4. Keterbatasan peneliti”dalam”menganalisa data dan masih kurang dalam
mengambil sumber referensi.”
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan kelekatan aman terhadap kemandirian anak kelompok A di TK
Ketilang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan hasil uji korelasi
kelekatan aman dengan kemandirian anak diperoleh nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 -,037 dan
nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,279 yang berarti 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,789 yang artinya signifikansi tersebut > 0,05, maka keputusan
dalam penelitian ini adalah Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti tidak ada
hubungan yang signifikan antara kelekatan aman terhadap kemandirian anak
di kelompok A TK Ketilang UIN Jakarta. Hubungan kelekatan aman dengan
kemandirian anak dengan nilai koefisien determinasi sebesar 13,69%, Di lihat
dari hasil koefisien korelasi yang menghasilkan nilai korelasi sebesar –0,037
berada pada tingkatan rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat hubungan yang signifikan dari kedua variabel tersebut.

B. Implikasi
Berdasarkan pada hasil penelitian dan kesimpulan pada”penelitian
ini, terdapat implikasi yang dapat dikemukakan bahwa tidak terdapat
hubungan yang”signifikan antara“kelekatan aman dengan kemandirian anak.
Dimana dalam hal ini kelekatan aman tidak berpengaruh terhadap
kemandirian anak, karena kemandirian dapat terbentuk dari faktor lain-
lainnya yang perlu diperhatikan oleh orangtua.

45
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tentang hubungan
kelekatan aman dengan kemandirian anak di kelompok A di atas, peneliti
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Pihak”sekolah diharapkan untuk mengembangkan kurikulum dan sistem
belajar yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan kemandirian pada diri
anak yang sesuai dengan karakteristik anak.”
2. Guru-guru mampu mempertahankan dan lebih meningkatkan kualitas kinerja
mengajar, serta mampu”menciptakan suasana kelas yang dapat melatih dan
mengembangkan kemandirian”terhadap anak.
3. Orangtua yang dalam hal ini Ibu diharapkan menjalin hubungan yang membuat
anak nyaman dan aman, serta diharapkan memberikan kesempatan terhadap
anak dalam melakukan sesuatu agar anak tersebut belajar untuk mandiri.
4. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih mendalam meneliti sebuah
variabelnya dan lebih sempurna dan memperluas tingkatan umur penelitian dan
penelitian ini menjadi sumber yang dapat dikembangkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Sambas Muhidin, Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi, Dan
Jalur Dalam Penelitian, Bandung: Pustaka Seta, 2007
Anggun Kumayang Sari, Nina Kurniah Anni Suprapti, Upaya Guru Untuk
Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini Di Gugus Hiporbia, Jurnal
Ilmiah Potensia Volume.1, 2016.
Cenceng, Perilaku Kelekatan pada Anak Usia Dini (Perspektif John Bowlby),
Jurnal Volume. IXX, No.2, 2015
Drs, Ahmad Susanto, M.Pd. Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2011
Eka Ervika, Kelekatan (Attachment) Pada Anak, e-USU Repositor, Tahun, 2005
Fauzul Mutmainah, Pengaruh Secure Attachment Terhadap Kemandirian Anak
Usia Dini di RA Muslimat NU 1 Belung Poncosukumo Malang. Skripsi
fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016

Ghony Djuanidi dan Fauzan Almanshur, Metodologi Penelitian Pendidikan


Pendekatan Kuantitatif, Malang: UIN Malang Press, 2016

Hani Nurhayati, Hubungan Kelekatan Aman (Secure Attachment) Anak Pada


Orangtua Dengan Kemandirian Anak Kelompok B TK PKK Dodogan
Jatimulyo Dlingo Bantul Skripsi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia
Dini Universitas Negri Yogyakarta, Tahun:2015

HJ. Komala, Mengenal dan Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini


Melalui Pola Asuh Orangtua dan Guru, Jurnal, Vol. 1, No 1, 2015
Imul Puryanti, Hubungan Kelekatan Anak Pada Ibu Dengan Kemandirian Di
Sekolah, Skripsi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negri Semarang, 2013
Kadir, Statistik Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program
SPSS/Lisreal dalam Penelitian, Cet.2, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2015
Kusuma Dwi Putra, Miftakhul Janah, Perkembangan Kemandirian Anak Usia
Dini (Usia 4-6 Tahun) Di Taman Kanak-kanak Assalam Surabaya, Jurnal
Perkembangan Kemandirian, Volume.1. No 3,2013
Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010

Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik Edsi 2,
Jakarta: Bumi Aksara, 2013

47
Noor Juliansyah, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah, Jakarta: Kencana, 2012

Novan Ardy Wiyani, Bina Karakter Anak Usia Dini, Jogjakarta, Ar-ruzz Media,
2013

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013

Pranoto Aji & Zahrotul Uyun, Kelekatan (Attachment) pada remaja kembar,
Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi, Volume.12. No 1. Tahun 2010
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula, Bandung:Alfabeta, 2012

Riduwan, “Dasar-Dasar Statistika”, Bandung: Alfabeta, 2010

Rika Sa’adiyah, Pentingnya Melatih Kemandirian Anak,Jurnal, Volume. XVI.


No.1, 2017

Suci Lia Sari,Rika Deviantari, Nuraini Safitri, Kelekatan Orangtua Untuk


Pembentukan Karakter Anak, Jurnal, Volume.1. No.1 Tahun 2018
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R & D, Bandung:
Alfabeta, 2011
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT
Rineka Cipta, Tahun, 2002

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta:


PT Bumi Aksara, 2017

Sulistyaningsih, Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif,


Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011

Suwartono, “Dasar-Dasar Metodologi Penelitian”, (Yogyakarta: CV Andi


Offset, 2014
Yudiaatmaja Fidrayana, Analisis Regresi Dengan Menggunakan Aplikasi
Komputer Statistik SPSS, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013

Yuliani Nuraini & Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta:
PT Macanan Jaya Cemerlang, 2009
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi

49
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan Validasi Instrument
Lampiran 5 Instrumen Skala Kelekatan

PETUNJUK PENGISIAN
1. Tulis*identitas*anak,*pada**kolom*yang**telah
disediakan.*Jawaban*Ibu*terjamin kerahasiaannya.
2. Jawablah*semua*pertanyaan*yang*ada.*
3. Pada*setiap pertanyaan tersedia empat pilihan
jawaban dan Anda harus
memilih*salah*satu*jawaban*dengan memberi tanda
( )*pada*kolom*jawaban*yang*telah disediakan.*
Pilihan-pilihan*jawaban*tersebut*adalah:
SL : Bila*tingkah*laku “selalu” muncul pada diri anak.
SR : Bila tingkah laku “sering” muncul pada diri anak.

KK : Bila“tingkah“laku “kadang-kadang”
pada diri anak.

TP : Bila tingkah laku “tidak pernah”


muncul“pada“diri anak.

Berikan“tanda silang ( )“pada“jawaban“yang“Anda


anggap“sesuai. Contoh:
4. Semua“jawaban“yang“Anda“berikan“adalah“BAIK
dan“BENAR, “tidak“ada“yang“salah karena jawaban
t
e Pilihan Jawaban
Pernyataan
r
s “SL“ “SR“ “KK“ “TP“
e
“Anak“menunjukan
b
“ekspresi“senang
u
“ketika“bertemu
t
“dengan“ibu“

adalah“jawaban“Anda“sendiri sesuai fakta.
5. Teliti kembali apakah ada pernyataan yang belum diberi
jawaban.

Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya


Selamat Mengisi

Nama Anak dan Kelas :


Nama Orang :
Alamat :

Selalu Sering Kadang- Tidak


No Pernyataan (SL) (SR) Kadang Pernah
(KK) (TP)
1. Anak menunjukan ekspresi
senang ketika bertemu
dengan ibu
2. Anak tidak menangis ketika
berpisah dengan ibu dalam
waktu cukup lama
3. Anak merespon pelukan ibu
dengan lebih erat
4. Anak khawatir dan cemas
ketika tidak di tunggui oleh
ibu di sekolah
5. Anak tidak bisa jauh dengan
ibu
6. Anak tidak merengek saat ibu
sibuk beraktifitas
7. Anak mendengarkan nasehat
ibu
8. Anak tidak mendengarkan
nasihat ibu
9. Anak tidak jujur ketika diajak
berbicara oleh ibu
10. Anak bertindak sesuai
keinginan ibu
11. Anak senang jika yang
mengambil baju adalah ibu
12. Anak menunjukan ekspresi
senang ketika diajak
bercanda oleh ibu
13. Anak akan tidur nyenyak jika
ditemani ibu
14. Ketika bangun tidur anak
langsung mencari ibu
Anak mengerjakan segala
15.
sesuatunya sendiri
16. Ibu menenangkan anak ketika
sedang merasa ketakutan
17. Anak mengoceh atau
berteriak jika ibu tidak
meresponnya
18. Anak tidak di dampingi saat
belajar
19. Anak mendapatkan dukungan
motivasi dari ibu dalam
belajar
20. Anak diberikan kesempatan
untuk mandiri
Lampiran 6 Instrumen Skala Kemandirian

PETUNJUKPENGISIAN
1. Tulis*identitas*anak,*pada**kolom*yang**telah
disediakan.*Jawaban*Ibu*terjamin kerahasiaannya.
2. Jawablah semua pertanyaan yangada.
3. Pada setiap pertanyaan tersedia empat pilihan
jawaban dan Anda harus memilih salah satu jawaban
dengan memberi tanda silang ( ) pada kolom
jawaban yang telah disediakan. Pilihan-pilihan
jawaban tersebut adalah:
SL :Bila tingkah laku “selalu” muncul pada saat
observasi berlangsung.
SR :Bila tingkah laku “sering” muncul pada saat observasi
berlangsung.
KD :Bila tingkah laku “kadang-kadang” muncul pada saat
observasi berlangsung.
TP : Bila tingkah laku “tidak pernah”
muncul pada saat observasi berlangsung.
Berikan tanda ( ) pada jawaban yang paling tepat.
Contoh:
Pilihan Jawaban
Pernyataan S
SR KD TP
L

Anak mau berbagi bekal


dengan teman

4. Semua jawaban yang Anda berikan adalah BAIK dan


BENAR, tidak ada yang salah karena jawaban
tersebut adalah jawaban Anda sendiri dalam proses
pembelajaran disekolah.
5. Teliti kembali apakah ada pernyataan yang belum diberijawaban.
Selamat Mengisi
Nama Anak dan Kelas :

(TP)
No Pernyataan (SL) (SR) (KK)
1. Anak mampu mengutarakan
Pendapatnya
2. Anak berani mengungkapkan
perasaannya
3. Anak mudah sedih saat ada masalah
dengan temannya
4. Anak berlari ketika mendengar suara
gaduh
5. Anak tidak menangis saat ditinggal
orangtua
6. Anak takut didalam ruangan sendirian
7. Anak melawan saat ada teman yang
berlaku kasar terhadap dirinya
8. Anak dapat menyelesaikan tugasnya
9. Anak tidak dapat menyelesaikan
tugasnya sendiri
10. Anak bersedih ketika belum
menyelesaikan tugasnya
11. Anak berbagi dengan teman yang tidak
membawa bekal
12. Anak tidak mau bergantian mainan
dengan temannya yang lain
13. Anak menertawakan teman saat
Terjatuh
14. Anak mampu mengatasi permasalahan
sederhana secara sendiri
15. Anak tidak mampu menyelesaikan
tugas tanpa bantuan ibuguru
16. Anak menganggu teman yang sedang
sakit
17. Anak mengadu jika tidak ditemani oleh
temannya
18. Anak mendengarkan nasihat guru
19. Anak tidak mau mendengarkan
pendapat guru
20. Anak tidak mau mendengarkan
masukan dari temannya
21. Anak mudah akrab dengan orang yang
baru dikenal
22. Anak bersikap dominan saat bermain
kelompok
23. Anak memilih-milih dalam berteman

24. Anak mengerti akibat dari


perbuatannya yang dilakukan
25. Anak dapat ke kamar mandi sendiri
tanpa diantar guru
26. Anak mengambil kepereluan dengan
bantuan guru
Lampiran 7 Rubrik Lembar Observasi Kemandirian Anak

1. Kemandarian
A. Emosi
1) Indikator: Anak mampu mengenali emosi diri
Penjelasan:
Penilaian indikator yang akan dilakukan pada peserta didik di
kelompok A dilihat dari perkembangannya kurang lebih selama 3
bulan dan indikator ini dinilai berdasarkan deskriptor dibawah ini:
a. Anak mampu mengungkapkan ketika sedang Sedih
b. Anak mampu mengukapkan ketika sedang Bahagia
c. Anak mengukapkan ketika merasa kecewa
Skala Penilaian Penjelasan
1 Dalam kegiatan :
Tidak satu deskriptor yang tampak
2 Satu deskriptor yang tampak
3 Dua deskriptor yang tampak
4 Semua deskriptor yang tampak

2) Indikator: Anak mampu mengendalikan emosi


Penjelasan:
Penilaian indikator yang akan dilakukan pada peserta didik di
kelompok A dilihat dari perkembangannya kurang lebih selama 3
bulan dan indikator ini dinilai berdasarkan deskriptor dibawah ini:
a. Anak dapat memaafkan temannya
b. Anak tidak mudah menangis ketika bersedih
c. Anak tidak mudah marah ketika sedang kesal
Skala Penilaian Penjelasan
1 Dalam kegiatan :
Tidak satu deskriptor yang tampak
2 Satu deskriptor yang tampak
3 Dua deskriptor yang tampak
4 Semua deskriptor yang tampak

3) Indikator: Anak dapat memotivasi dirinya


Penjelasan:
Penilaian indikator yang akan dilakukan pada peserta didik di
kelompok A dilihat dari perkembangannya kurang lebih selama 3
bulan dan indikator ini dinilai berdasarkan deskriptor dibawah ini:
a. Anak mampu belajar dengan giat
b. Anak mampu menyelesaikan tugasnya sendiri
c. Anak mampu melakukan segala sesuatu yang berhubungan
dengan diri nya secara sendiri tanpa bantuan orang lain
Skala Penilaian Penjelasan
1 Dalam kegiatan :
Tidak satu deskriptor yang tampak
2 Satu deskriptor yang tampak
3 Dua deskriptor yang tampak
4 Semua deskriptor yang tampak

4) Indikator: Anak memiliki empati


Penjelasan:
Penilaian indikator yang akan dilakukan pada peserta didik di
kelompok A dilihat dari perkembangannya kurang lebih selama 3
bulan dan indikator ini dinilai berdasarkan deskriptor dibawah ini:
a. Anak ikut bersedih ketika melihat temannya sedang menangis
b. Anak bertanya kenapa temannya menangis
c. Anak berusaha menghibur temannya yang sedang bersedih
Skala Penilaian Penjelasan
1 Dalam kegiatan :
Tidak satu deskriptor yang tampak
2 Satu deskriptor yang tampak
3 Dua deskriptor yang tampak
4 Semua deskriptor yang tampak

B. Intelektual
6) Indikator: Anak mampu berpikir dalam mengatasi masalah
Penjelasan:
Penilaian indikator yang akan dilakukan pada peserta didik di
kelompok Adilihat dari perkembangannya kurang lebih selama 3
bulan dan indikator ini dinilai berdasarkan deskriptor dibawah ini:
a. Anak melerai ketika sedang ada temannya yang berkelahi
b. Anak melaporkan pada ibu guru ketika teman berkelahi
c. Anak menjadi penengah ketika temannya berkelahi
Skala Penilaian Penjelasan
1 Dalam kegiatan :
Tidak satu deskriptor yang tampak
2 Satu deskriptor yang tampak
3 Dua deskriptor yang tampak
4 Semua deskriptor yang tampak

7) Indikator: Anak memahami beragam kondisi


Penjelasan:
Penilaian indikator yang akan dilakukan pada peserta didik di
kelompok A dilihat dari perkembangannya kurang lebih selama 3
bulan dan indikator ini dinilai berdasarkan deskriptor dibawah ini:
a. Anak dapat meminta maaf ketika melakukan kesalahan
b. Anak dapat dapat memahami kesalahan dirinya sendiri
c. Anak mau di jemput kerabat atau oranglain ketika ibu/ayah
tidak bisa menjemput
Skala Penilaian Penjelasan
1 Dalam kegiatan :
Tidak satu deskriptor yang tampak
2 Satu deskriptor yang tampak
3 Dua deskriptor yang tampak
4 Semua deskriptor yang tampak

8) Indikator: Anak mempertimbangkan masukan dari orang lain


dalam mengambil keputusan
Penjelasan:
Penilaian indikator yang akan dilakukan pada peserta didik di
kelompok A dilihat dari perkembangannya kurang lebih selama 3
bulan dan indikator ini dinilai berdasarkan deskriptor dibawah ini:
a. Anak mampu mendengarkan masukan dari teman
b. Anak mampu mendengarkan masukan dari ibu guru
c. Anak mampu mendengarkan dan menerima masukan tersebut

Skala Penilaian Penjelasan


1 Dalam kegiatan :
Tidak satu deskriptor yang tampak
2 Satu deskriptor yang tampak
3 Dua deskriptor yang tampak
4 Semua deskriptor yang tampak

C. Sosial
9) Indikator: Anak berhubungan dengan oranglain
Penjelasan:
Penilaian indikator yang akan dilakukan pada peserta didik di
kelompok A dilihat dari perkembangannya kurang lebih selama 3
bulan dan indikator ini dinilai berdasarkan deskriptor dibawah ini:
a. Anak dapat berkenalan dengan temannya yang berbeda kelas
dengan dirinya
b. Anak dapat bermain bersama dengan temannya yang berbeda
kelas dengan dirinya
c. Anak dapat mengajak teman yang lain untuk bermain bersama
dengan temannya yang kelas nya berbeda.
Skala Penilaian Penjelasan
1 Dalam kegiatan :
Tidak satu deskriptor yang tampak
2 Satu deskriptor yang tampak
3 Dua deskriptor yang tampak
4 Semua deskriptor yang tampak

10) Indikator: Anak tidak bergantung pada oranglain


Penjelasan:
Penilaian indikator yang akan dilakukan pada peserta didik di
kelompok A dilihat dari perkembangannya kurang lebih selama 3
bulan dan indikator ini dinilai berdasarkan deskriptor dibawah ini:
a. Anak dapat ke kamar mandi sendiri
b. Anak dapat memakai sepatu tanpa bantuan
c. Anak membuang sampahnya sendiri.
Skala Penilaian Penjelasan
1 Dalam kegiatan :
Tidak satu deskriptor yang tampak
2 Satu deskriptor yang tampak
3 Dua deskriptor yang tampak
4 Semua deskriptor yang tampak
64

Lampiran 8 Data Kelekatan Aman

Butir Instrument
No Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. 4 1 3 3 4 4 3 4 4 3 1 2 4 3 2 4 4
2 4 2 61
2. 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 1 3 4 3 2 3 4 60

3. 4 2 4 1 2 2 3 4 4 2 4 3 4 1 2 1 2 1 4 4 54

4. 4 3 4 1 2 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 1 4 4 59

5. 4 2 4 1 3 3 3 4 4 2 4 4 4 1 3 4 3 1 4 4 62

6. 4 2 4 2 4 2 4 4 2 2 4 4 4 1 2 4 2 1 3 3 58

7. 4 2 4 2 2 2 3 3 4 2 3 4 4 1 3 3 3 1 4 4 58

8. 4 4 4 1 2 2 3 3 2 1 4 4 4 1 3 3 2 2 4 4 57

9. 4 1 4 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 2 1 3 1 4 4 56

10. 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 4 4 2 2 2 4 1 4 2 54

11. 4 4 4 2 4 2 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 2 1 4 4 66

12. 4 3 4 2 3 3 4 4 2 2 4 4 4 1 2 4 3 1 4 4 62

13. 4 2 4 1 2 2 2 4 4 2 2 4 4 3 3 4 2 1 3 4 57

14. 4 2 4 1 4 2 4 4 3 3 4 4 4 1 2 4 3 1 4 4 62

15. 4 4 4 2 4 2 4 4 3 2 4 4 4 1 2 4 4 2 4 3 65

16. 4 2 3 1 2 2 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 1 4 4 60

17. 4 3 4 2 3 2 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 4 2 3 4 63

18. 4 2 4 2 3 2 4 4 4 3 2 4 4 2 2 4 3 1 4 3 61

19. 4 1 3 1 2 2 2 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 58

20. 1 4 1 2 2 4 3 4 2 4 4 3 2 2 4 3 2 4 3 58
4
21. 4 2 3 1 2 3 4 3 4 2 4 4 4 2 3 4 3 1 4 3 60

22. 3 3 4 1 2 3 4 3 1 2 4 3 4 2 3 4 3 1 3 3 56

23. 4 2 4 3 3 3 2 3 4 2 4 4 4 1 1 4 4 2 3 2 59
65

24. 4 3 3 1 2 2 4 4 2 2 4 3 4 2 2 4 3 2 4 4 59

25. 4 3 4 1 3 2 2 4 4 2 4 4 4 1 3 4 3 2 4 4 62

26. 3 2 4 1 1 2 4 4 2 2 3 4 4 1 3 3 3 2 4 4 56

27. 4 1 4 1 1 2 4 4 4 2 3 4 4 1 3 3 3 1 4 4 57

28. 3 2 4 3 3 2 4 4 2 3 4 4 4 1 3 3 3 2 4 4 62

29. 4 2 4 2 4 2 3 4 1 2 4 4 4 2 3 1 3 1 4 4 58

30. 4 1 4 1 3 2 4 4 4 2 4 4 3 1 2 3 3 2 4 4 59

31. 4 1 4 1 3 2 4 4 4 3 3 4 4 1 2 3 3 1 4 3 58

32. 4 2 4 1 1 2 4 4 1 3 4 3 3 1 3 3 3 2 4 3 55

33. 4 2 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 1 4 2 4 1 4 2 63

34. 4 1 4 3 2 1 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 2 4 4 64

35. 4 2 4 1 2 2 4 3 2 4 2 4 3 1 4 4 4 2 4 3 59

36. 3 2 3 1 4 2 3 3 4 3 4 3 4 1 3 4 3 1 3 4 58

37. 4 2 4 2 3 2 3 3 4 2 4 4 4 1 3 4 3 1 3 4 60

38. 4 3 4 2 3 3 3 4 2 3 2 4 3 2 4 4 4 2 4 3 63

39. 4 3 4 1 3 2 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 2 4 3 64

40. 4 3 3 2 3 2 3 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 63

41. 4 3 4 1 3 2 3 4 4 3 2 4 3 2 3 4 4 2 4 4 63

42. 4 2 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 4 4 3 1 4 4 58

43. 4 3 4 2 3 2 4 4 3 3 3 4 3 2 2 2 4 1 3 3 59

44. 4 2 4 2 2 3 3 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 3 64

45. 4 2 4 2 3 2 3 3 2 3 4 4 3 1 3 4 3 1 4 4 59

46. 4 3 4 2 3 1 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 1 4 3 60

47. 4 2 4 3 2 3 2 4 4 4 3 3 3 1 3 4 3 1 4 4 61

48. 4 2 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 1 4 4 67

49. 4 2 4 2 3 2 4 4 3 3 3 4 4 1 3 2 3 2 4 3 60

50. 4 2 3 1 2 1 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 1 4 3 57
66

Lampiran 9 Data Kemandirian Anak

No Butir Instrument
Total
1. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

2. 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 2 2 4 2 4 4 3 1 4 2 2 4
79
2 2 4
3. 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 83

4. 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 84

5. 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 89

6. 2 2 3 3 4 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 72

7. 2 2 2 4 4 3 3 2 2 2 1 3 4 2 3 4 4 3 4 2 4 4 3 2 1 3 73

8. 2 3 3 3 4 4 1 4 4 4 2 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 84

9. 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 77

10. 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 3 89

11. 1 2 4 1 4 1 4 1 1 4 1 4 3 2 1 4 3 1 4 4 1 4 4 1 1 4 65

12. 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 75

13. 2 2 2 4 4 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 76

14. 2 3 2 4 4 4 1 1 1 4 1 3 3 1 1 3 4 2 2 1 4 1 4 3 1 3 63

15. 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 1 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 82

16. 4 4 2 2 4 3 2 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 83

17. 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 87

18. 3 1 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 85

19. 2 2 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 1 4 3 3 1 2 74

20. 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 87

21. 2 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 83

22. 3 3 3 2 4 4 1 3 3 4 2 3 3 2 3 4 2 3 4 3 2 4 3 3 2 3 76

23. 4 3 1 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 1 4 85

24. 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 87
67

25. 2 2 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 75

26. 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 2 3 4 2 4 4 3 2 1 4 2 2 4 79

27. 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 1 4 3 2 3 4 3 4 4 3 2 3 4 2 3 3 80

28. 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 93

29. 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 90

30. 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 81

31. 2 2 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 1 2 80

32. 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 90

33. 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 83

34. 1 1 4 4 4 1 1 1 1 4 3 2 4 1 4 3 4 2 3 4 2 4 4 2 1 2 67

35. 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 2 1 4 2 2 4 85

36. 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 84

37. 1 1 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 1 4 4 2 1 2 79

38. 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 90

39. 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 81

40. 2 2 3 4 4 3 4 2 2 2 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 1 4 4 2 1 3 76

41. 2 3 2 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 89

42. 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 81

43. 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 1 4 86

44. 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 74

45. 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 88

46. 3 3 3 2 4 4 1 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 73

47. 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 2 3 4 2 2 4 86

48. 2 3 3 3 4 4 4 2 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 1 3 3 79

49. 4 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 75

50. 4 3 2 1 4 4 3 3 4 4 1 3 2 3 4 4 1 2 3 3 2 2 2 2 2 4 72
68

Lampiran 10 Tabel Nilai-nilai r Product Moment

Anda mungkin juga menyukai