SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh :
ANITA ROSMAWATI
11150184000001
Yang Mengesahkan,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Adapun dari hasil uji korelasi menghasilkan nilai 0,789, dimana 0,789 >
0,05. dilihat dari nilai signifikansi diartikan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara kedua varibel tersebut. nilai koefisien determinasi sebesar
13,69%, dan nilai korelasi sebesar –0,037 berada pada tingkatan rendah. hal ini
dapat diartikan bahwa kelekatan aman tidak berpengaruh terhadap kemandirian
anak, karena kemandirian dapat terbentuk dari faktor lain-lainnya yang perlu
diperhatikan oleh orangtua.
i
ABSTRACT
The result of the correlation test results in a value of 0.789, where 0.789>
0.05. seen from the significance value, it means that there is no significant
relationship between the two variables. The coefficient of determination is
13.69%, and the correlation value is -0.037 at a low level. This can mean that
secure attachment does not affect children's independence, because independence
can be formed from other factors that need to be considered by parents.
ii
KATA PENGANTAR
iii
iv
sebagai seorang dospem sekaligus sebagai panutan bagi penulis, yang selalu
sabar membimbing penulis, untuk semua ilmu dan pembelajaran yang telah
diberikan terimakasih banyak telah menjadi dosen pembimbing skripsi terbaik
bagi penulis.
6. Bapak/Ibu Dosen dan Staff di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatllah Jakarta, khususnya jurusan Pendidikan Islam
Anak Usia Dini yang banyak membantu saya untuk dapat melaksanakan
penulisan dalam tugas ini
7. Yang paling utama, selalu memberikan tenaga, moril, materil tanpa pamrih,
dan do’a yang tanpa henti tentunya selama belajar di UIN Jakarta yaitu kedua
orangtua penulis Bapak Anton Rasman dan Ibu Tuti Rofati serta adik
kesayangan satu-satunya yaitu Aan Budiman.
8. Terima kasih sebesar-besarnya kepada Kepala Sekolah TK Ketilang UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Ibu Munyati S.Pd.AUD beserta jajarannya, yang
telah mengizinkan penulis meneliti disini.
9. Terimakasih kepada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Himpunan Mahasiswa Banten (HMB) Jakarta, HMI
Komisariat Tarbiyah Cabang Ciputat, Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (DEMA FITK) Priode 2017/2018, Himpunan
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini (HMJ PIAUD) Periode
2016/2017, semua organisasi ini telah memberikan banyak pembelajaran dan
pengalaman yang sangat berharga bagi saya.
10. Teruntuk teman-teman ASEM FAMILY, teman-teman angkatan yang selama
masa perkuliahan dilalui kita melewati banyak waktu bersama di sebuah
organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) terimakasih atas segala suka dan
duka nya berkat kalian Ciputat terasa sangat berwarna.
11. Teruntuk teman-teman saya selama perkuliahan di Jurusan Pendikan Anak
Usia Dini Tahun Angkatan 2015, terutama kelas A.
12. Serta*seluruh*pihak*yang*membantu*penulisan*skripsi*ini yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, tanpa mengurangi rasa hormat dan rasa sayang saya
v
kepada semua orang-orang baik. Terimakasih banyak saya ucapkan sekali lagi
semoga Allah SWT membalaskan segala kebaikan tulusnya.
Akhir kata penulis*mengucapkan*terimakasih*kepada*semua*pihak yang
telah membantu baik yang terlibat langsung maupun tidak dan penulis berharap
semoga skripsi yang telah dibuat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin
aamiin aamiin yarobbal ‘alamin.
Anita Rosmawati
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ........................................................................................................................ i
A. Kelekatan ........................................................................................................... 9
B. Kemandirian .................................................................................................... 12
vi
vii
1. Populasi ........................................................................................................... 21
2. Sampel ............................................................................................................. 21
A. Deskripsi Data.................................................................................................. 36
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 45
B. Implikasi ........................................................................................................... 45
C. Saran ................................................................................................................. 46
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan anak merupakan pendidikan yang paling mendasar,”
menempati posisi yang sangat strategis dalam pengembangan sumber daya
manusia. Anak usia 0-8 tahun merupakan usia strategis dalam proses pendidikan
yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada tahap
selanjutnya.’Montessori dalam Hainstock ‘mengatakan bahwa masa ini
merupakan priode sensitif (sensitive periods), selama masa inilah anak secara
khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari lingkungannya, pada masa ini
anak siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka memahami dan mengusai
lingkungannya. Selanjutnya Montessori menyatakan bahwa usia keemasan
merupakan masa di mana anak mulai peka untuk menerima berbagai stimulasi dan
berbagai upaya pendidikan dari lingkungannya baik disengaja maupun tidak
disengaja. Pada masa peka inilah terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis
sehingga anak siap merespons dan mewujudkan semua tugas-tugas perkembangan
yang di harapkan muncul pada pola prilakunya sehari-hari.1 Periode’ ini
merupakan periode ‘kondusif untuk melatih dan mengajarkan berbagai potensi
kemampuan dasar pada anak, termasuk didalamnya orangtua harus melatih anak
bagaimana cara nya untuk mandiri agar hubungan anak dengan orangtua tidak
terlalu lekat sehingga menyebabkan anak sulit untuk berperilaku mandiri. Hal ini
tentunya akan berdampak baik untuk anak di masa depannya nanti. Dalam hal ini
hubungan anak yang terlalu lekat dengan orangtua dapat menimbulkan berbagai
macam perilaku tertentu. Anak akan merasa tidak nyaman atau takut ketika di
tinggal oleh orangtuanya, ia membutuhkan seseorang yang mampu melindungi
dan membuatnya aman. Misalnya anak akan merasa aman apabila mendengar
suara, rabaan serta keberadaan figure lekatnya orangtua, salah satu tujuan yang
ingin dicapai orangtua dalam mendidik anak-anaknya adalah tumbuh menjadi
1
Yuliani ‘Nuraini & Sujiono, ‘Konsep Dasar Pendidikan’ Anak Usia Dini, ‘(Jakarta: PT
Macanan Jaya Cemerlang,’ Tahun, 2009), hlm. 54
1
anak yang mandiri. Namun, dalam kenyataannya pembiasaan ini banyak
mengalami hambatan, termasuk campur tangan dari orangtua, karena hal ini tidak
akan membantu anak untuk mandiri dan justru anak akan selalu lekat dengan
orangtuanya.
Kelekatan adalah suatu bentuk keterikatan emosi antara satu individu
dengan individu lain. Ketika seseorang telah lekat dengan orang lain, ia akan
merasa aman, terlindungi, dan terpenuhi kebutuhan afeksinya. Kelekatan ini
bersifat menetap, intens dan terus menerus. Perilaku kelekatan merupakan bentuk
pencarian kedekatan seseorang dengan orang lain. Kelekatan ada agar seseorang
mampu bertahan hidup, karena dalam kelekatan ada rasa aman dan terpenuhi
kebutuhan dari figur yang dilekatkan. Menurut Bowlby dalam Upton, kelekatan
memiliki nilai keberlangsungan hidup yang bukan hanya fisik.2 Proses
pembentukan kelekatan harus didasarkan pada keyakinan anak terhadap
penerimaan lingkungan akan mengembangkan kelekatan yang aman dengan
figure lekatnya dan mengembangkan rasa percaya pada orangtua dan lingkungan.
Hal ini akan membawa pengaruh positif dalam proses perkembangannya, anak
yang memiliki kelekatan aman akan menunjukan kompetensi social yang baik
pada masa kanak-kanak serta lebih populer di kalangan teman sebayanya pada
jenjang prasekolah.
Kelekatan Attachment Bowlby dan Ainsworth dalam Santrock,
menyebutkan attachment style terbagi ke dalam dua kelompok besar yaitu secure
attachment dan insecure attachment adalah percaya diri, optimis, serta mampu
membina hubungan dekat dengan orang lain, sedangkan individu yang
mendapatkan insecure attachment adalah menarik diri, tidak nyaman dalam
sebuah kedekatan, memiliki emosi yang berlebihan. Dan sebisa mungkin
mengurangi ketergantungan terhadap orang lain. Apabila figure attachment seperti
orangtua pun pelatih mampu memberikan secure attachment kepada individu
maka untuk seterusnya individu tersebut cenderung akan mencari mereka setiap
kali dirinya mendapatkan masalah atau berada dalam situasi tertekan Aisworth,
2
Upton, P, Psikologi Perkembangan. Alih Bahasa: Noermalasari Fajar Widuri, (Jakarta: Erlangga,
Tahun, 2012), hlm. 82
dalam Santrock, hal itu terjadi karena figure attachment-nya tersebut telah
menjadi secure base bagi dirinya.3 Selanjutnya Bowbly dalam Santrock,
mengemukakan kelekatan adalah suatu relasi antar figure sosial tertentu dengan
suatu fenomena tertentu yang dianggap mencerminkan karakteristik relasi yang
unik, kelekatan yang terbentuk selama bayi memiliki pengaruh yang penting pada
tahap perkembangan.4 Kelekatan antara seorang anak dengan orangtua yang
terlalu berlebihan akan berdampak kurang baik untuk anak, karena si anak sudah
terbiasa dengan orangtuanya akan menyebabkan anak kurang percaya diri atau
tidak berani jika tidak ada orangtua di sampingnya, hal ini yang akan
menyebabkan kurangnya kemandirian dalam diri anak nanti nya.
Kemandirian perlu diajarkan dan dilatih sedini mungkin, yaitu semenjak
anak batita bayi tiga tahun, dimana anak sudah mulai banyak berinteraksi dengan
orang lain, tidak hanya dengan orang terdekatnya atau dengan ibu dan ayahnya
tapi anak juga sudah mulai berinteraksi dengan orang-orang yang baru dikenalnya,
disinilah waktu yang tepat untuk bersosialisasi sekaligus melatih dan mengajarkan
kemandirian.5 Kemandirian sendiri adalah hal yang sangat penting yang perlu
diterapkan oleh orangtua sejak dari dini, anak dapat diajarkan untuk mengerjakan
segala sesuatu yang sederhana sebagai bentuk pembiasaan dari proses untuk
belajar mandiri misalnya dapat di mulai dengan mengerjakan hal-hal sehari-hari
secara sendiri dengan memakai baju sendiri, makan sendiri, menyimpan piring
setelah makan sendiri, membereskan mainan setelah selesai bermain. Dengan
berbagai pembelajaran pembiasaan kepada anak maka akan melatih anak untuk
belajar mandiri sedari dini. Kemandirian merupakan suatu sikap yang diperoleh
secara kumulatif melalui proses yang dialami seseorang dalam
perkembangannya,dimana dalam proses menuju kemandirian, individu belajar
untuk menghadapi berbagai situasi dalam lingkungan sosialnya sampai ia mampu
3
Pranoto Aji & Zahrotul Uyun, Kelekatan (Attachment) pada remaja kembar,(Jurnal, Volume.12.
No 1. Tahun 2010), hlm. 38
4
Suci Lia Sari,Rika Deviantari, Nuraini Safitri, Kelekatan Orangtua Untuk Pembentukan Karakter
Anak,
(Jurnal,Volume.1. No.1 Tahun 2018), hlm. 2
5
Rika Sa’adiyah, Pentingnya Melatih Kemandirian Anak, (Jurnal,Volume. XVI. No.1 Tahun
2017), hlm. 32
berpikir dan mengambil tindakan yang tepat dalam mengatasi setiap situasi.
Aktivitas bersama membantu anak untuk menanamkan cara berfikir dan bersikap
dimasyarakat dan menjadikannya sebagai caranya sendiri.Orang dewasa (teman
sebaya yang lebih tua) seharusnya membantu mengarahkan dan mengorganisasi
proses pembelajaran anak sehingga anak mampu menguasai dan
menginternalisasikan secara mandiri.6 Mustari berpendapat kemandirian adalah
sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.7 Begitupun Wiyani berpendapat kemandirian
merupakan hal atau keadaan dapat berdiri sendiri dan merupakan karakter yang
memungkinkan anak untuk tidak bergantung pada orang lain. Kemandirian adalah
sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung dengan orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya. Kemandirian juga merupakan sikap yang harus di
bentuk oleh orangtua untuk membangun kepribadian anak-anak mereka.8
6
Ibid.
7
Anggun K S, Nina K Anni S,“Upaya Guru Untuk Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini
Di Gugus Hiporbia, (Jurnal,Volume. 1”Tahun, 2016), hlm.3
8
Anggun Kumayang Sari, Nina Kurniah, Anni Suprapti, Op. Cit, hlm 1
9
“Kusuma Dwi Putra, Miftakhul Janah, Perkembangan Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 4-6
Tahun) Di Taman Kanak-kanak Assalam Surabaya, (Jurnal,”Volume.1. Tahun, 2013). hlm, 2.
anakmendapat kesulitan barulah anak akan bertanya atau mendiskusikan untuk
mencari solusi atas kesulitan tersebut.
10
HJ.”Komala, Mengenal dan Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini Melalui Pola Asuh”
Orangtua”dan Guru, (Jurnal,Vol. 1, Tahun, 2015), hlm”33
membereskan mainannya setelah bermain, makan dan minum yang masih
memanggil-manggil ibu atau orang lain untuk mengambilkannya. Kendati
orangtua mengeluh, mereka mengaku tidak memaksakan anak mereka untuk
menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Orangtua hanya berusaha menasehati anak
dan berusaha mengajarkan anak dengan penuh ketelatenan. Permasalahan dalam
ketidakmandirian anak ini masih sering terjadi di sekolah masih ada anak yang
sering berkelahi dengan teman saat berebut mainan, hal ini di sebabkan karena
beberapa anak mempunyai kelekatan besar kepada orangtuanya sehingga
menjadikan anak kurang mandiri. Padahal seharusnya anak dapat dioptimalkan
kemampuannya untuk dapat berlatih mengembangkan dirinya agar tugas-tugas
perkembangan yang dapat dilatih untuk anak di lingkungan selain keluarga dapat
optimal. Beberapa hal yang di temukan pada anak menunjukan ketergantungan
yang besar kepada orangtua dan orangtua yang terlalu besar kasih sayangnya
terkadang malah membuat anak tidak mandiri. Disini peran orangtua khususnya
seorang ibu sangat besar perannya dalam proses pembentukan kemandirian
seorang anak.
D. Perumusan Masalah
“Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,“maka
dapat di rumuskan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat hubungan”kelekatan
aman dengan kemandirian anak di kelompok A TK Ketilang UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
E. Tujuan Penelitian
Melihat“pada pokok permasalahan diatas maka tujuan yang ingin di
peroleh”dari penelitian“ini adalah untuk mengetahui hubungan”kelekatan aman
dengan kemandirian anak di kelompok A TK Ketilang UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
F. Kegunaan Penelitian
Adapun dari“hasil penelitian ini nantinya”di harapkan“memiliki beberapa
manfaat, yaitu di antaranya:”
G. Manfaat Teoritis
1. Dapat digunakan“sebagai salah satu bahan rujukan penelitian selanjutnya,
“untuk menambah referensi khususnya dalam kajian terkait kelekatan aman
dan kemandirian anak usia dini.
H. Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat di jadikan tambahan wawasan baik dalam ilmu
pengetahuan maupun penulisan mengenai hubungan kelekatan aman dengan
kemandirian anak.
2. Bagi Jurusan
Menambah informasi serta wawasan bagi jurusan mengenai hubungan
kelekatan aman“dengan kemandirian anak.”
3. Bagi Orangtua
Dapat“dijadikan acuan”pola asuh bagi orangtua“untuk memberikan
pengetahuan dan latihan tentang kemandirian anak.”
4. Bagi Guru
Dapat dijadikan sebagai tambahan ilmu pengetahuan tentang hubungan
kelekatan aman dan kemandirian anak serta dapat dijadikan pengalaman bagi
guru untuk meningkatkan kemampuan professional sebagai pendidik.
5. Bagi Sekolah
Sebagai masukan bagi sekolah dalam usahanya untuk meningkatkan mutu
pendidikan tentang kemandirian anak kelompok A di TK Ketilang UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kelekatan
1. Pengertian Kelekatan
“Edward John Mostyn Bowlby yang lebih dikenal dengan nama John
Bowlby lahir di London 26” Februari “1907 - 2 September 1990, Bowlby
seorang ahli psikologis, psikiatri, dan psikoanalis, dia dikenal sebagai
tokoh”psikilogi yang menggagas attachment theory.11 Menjelaskan bahwa
“maternal deprivation”“atau kekurangan kasih sayang ibu sering
menyebabkan kecemasan (anxiety), kemarahan (anger), penyimpangan”prilaku
(delinquency), dan”depresi.12 Bowlby menjelaskan”kelekatan memiliki nilai
keberlangsungan hidup yang bukan hanya fisik.”Bowlby meyakini bahwa
kelekatan memberikan keterhubungan psikologis yang yang abadi diantara
sesama”manusia.13”Ainsworth dalam Eka Ervika”“mengatakan bahwa,
Kelekatan“merupakan”tingkah”laku”yang”khusus”pada”manusia,”yaitu”kecen
drungan dan”keinginan seseorang untuk mencari kedekatan dengan orang lain
dan mencari kepuasan dalam hubungan orang”tersebut.14
Bowlby”dan Ainsworthdalam Santrock, juga menyebutkan Kelekatan
(Attachment). Yaitu”attachment style terbagi ke dalam dua kelompok besar
yaitu secure attachment dan insecure attachment adalah percaya diri, optimis,
serta mampu membina hubungan dekat dengan orang lain, sedangkan individu
yang mendapatkan insecure attachment”adalah menarik”diri, tidak nyaman
dalam sebuah kedekatan, memiliki emosi yang berlebihan. Dan sebisa mungkin
mengurangi ketergantungan terhadap orang lain. Apabila”figure attachment
seperti orangtua“pun pelatih mampu memberikan secure attachment
kepada”individu maka untuk seterusnya individu tersebut cenderung akan
11
Cenceng,”Perilaku Kelekatan pada Anak Usia Dini (Perspektif John Bowlby),” (Jurnal, Volume.
IXX Tahun:2015), hlm, 142.
12
Suci Lia Sari,Rika Deviantari, Nuraini Safitri, Op.Cit. hlm 3
13
Upton, Op.Cit hlm.82
14
Ibid, hlm, 143.
9
mencari mereka setiap kali dirinya”mendapatkan“masalah atau berada dalam
situasi“tertekan. Hal itu terjadi karena figure attachment-nya tersebut telah
menjadi secure base bagi”dirinya.15
15
Pranoto Aji & Zahrotul Uyun, Op.Cit.hlm. 38
16
Eka Ervika, Kelekatan (Attachment) Pada Anak, (e-USU Repositor, Tahun, 2005), hlm.4
17
Ibid, hlm.148
b) Resistant”attachment”(pola melawan/ambivalen). Pola ini terbentuk dari
interaksi”antara orangtua dan anak,”anak merasa tidak pasti bahwa ibunya
selalu ada dan responsive atau cepat membantu”serta datang
kepadanya”pada saat membutuhkan mereka. Akibatnya, anak mudah
mengalami kecemasan untuk berpisah, cenderung bergantung, menuntut
perhatian dan cemas dalam”bereksplorasi”dalam lingkungan. Dalam diri
anak muncul ketidakpastian akibat”orangtua”yang terkadang tidak selalu
membantu dalam setiap kesempatan dan juga adanya keterpisahan. Bayi
yang ambivalen bisa merepresentasikan seorang individu yang kesulitan
dalam berhubungan dengan”orang lain”sebagai akibat dari respon atau
ketersediaan yang tidak konsisten pada bagian pengasuhnya.”
c) Avoidant”attachment (pola menghindar). Pola kelekatan terjadi”dimana
orangtua”selalu menghindar dari anak mengakibatkan anak melakukan
penolakan juga terhadap orang tuanya. Anak tidak memiliki kepercayaan
diri karena ketika mencari kasih sayang tidak”di respon atau bahkan di
tolak.”Anak cenderung memenuhi kebutuhan akan afeksi sendiri tanpa
bantuan orang tua. Anak yang memiliki pola kelekatan cemas menghindar
memperlihatkan ketidakamanan dengan menghindari ibu.”
18
Eka Ervika, Op.Cit hlm,4
Menururt”Maccoby dalam Ervika, seorang anak dpat dikatakan lekat pada
orang lain jika memiliki ciri-ciri antara”lain:19
a) Mempunyai”kelekatan fisik dengan seseorang”
b) Menjadi”cemas ketika berpisah dengan”figure lekat
c) Menjadi”gembira dan lega ketika”figure”lekatnya kembali”
d) Oreintasinya”tetap pada”figure”lekat walaupun tidak melakukan interaksi.
Anak memperhatikan gerakan, mendengarkan suara dan sebisa mungkin
berusaha mencari perhatian”figure”lekatnya”
B. Kemandirian
1. Pengertian Kemandirian
Kemandirian”dalam arti psikologis dan mentalis mengandung
pengertian keadaan seseorang dalam”kehidupannnya”yang mampu
memutuskan atau mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Kemampuan
demikian hanya mungkin dimiliki jika seseorang berkemampuan memikirkan
dengan seksama tentang sesuatu yang dikerjakannya atau diputuskannya, baik
dalam segi-segi”manfaat atau keuntungannya maupun segi-segi negative dan
kerugian yang akan dialaminya.20“Parker mengatakan bahwa kemandirian
adalah kemampuan untuk mengelola semua milik kita, tahu bagaimana
mengelola waktu, berjalan”dan berfikir secara mandiri, disertai kemampuan
untuk mengambil resiko dan memecahkan masalah.21
Yuyun Nurfalah berpendapat ada beberapa bentuk kemandirian anak,”yaitu:22
19
Ibid.
20
Rika Sa’diyah, Op.Cit, hlm.33
21
Hj. Komala Op.Cit. Hlm. 33
22
Atik Yuliani, Achmad Hufad, Sardin, Penanaman Nilai Kemandirian Pada Anak Usia Dini”
(Pengelola Program Pemberdayaan Mayarakat di Kabupaten Cirebon, Departemen Pendidikan
Luar Sekolah FIP UPI)”
a. Kemandirian”fisik, yaitu kemandirian secara fisik adalah kemampuan untuk
mengurus dirinya sendiri. Contoh”sederhana,”anak usia 3-4 tahun sudah
bisa menggunakan alat makan, sudah bisa makan sendiri, mandi,
berpakaian, buang air kecil dan buang air besar sendiri.”
b. Kemandirian”psikologis, yaitu kemampuan untuk membuat keputusan dan
memecahkan masalah yang dihadapi. Contohnya, anak yang bisa masuk ke
kelas dengan nyaman karena mampu mengontrol dirinya, anak mampu
berhubungan dengan”oranglain”secara independen sebagai individu dan
tidak selalu hanya berinteraksi dengan”orangtua atau pengasuhnya.”
2. Aspek-aspek Kemandirian
Havighurst berpendapat bahwa kemandirian terdiri dari beberapa
aspek,”yaitu:23
a. Emosi,”aspek ini”ditunjukkan”dengan kemampuan mengontrol emosi dan
tidak tergantungnya kebutuhan emosi dari orangtua.”
b. Ekonomi,”aspek ini”ditunjukan”dengan kemampuan mengatur ekonomi dan
tidak tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orangtua.”
c. Intelektual,”aspek ini”ditunjukan”dengan kemampuan untuk mengatasi
berbagai masalah yang dihadapi.”
d. Sosial,“aspek ini”ditunjukan”dengan kemampuan untuk mengadakan
interaksi dengan orang lain dan tidak tergantung atau menunggu aksi dari
orang lain.”
Sementara “itu, Kantor Kependudukan dan Lingkungan Hidup
mengeluarkan rumusan mengenai komponen utama kemandirian, antara”lain:24
23
Hj. Komala Op.Cit. Hlm.37
24
Novan”Ardy Wiyani, Bina Karakter Anak Usia Dini, ( Jogjakarta, Ar-ruzz Media,”Tahun:2013),
hlm.32
a. Bebas”artinya bertindak atas kehendaknya sendiri dan tidak bergantung
pada”oranglain.
b. Berinisiatif”artinya mampu berfikir dan bertindak secara rasional”
c. Progresif”dan ulet”
d. Mampu”mengendalikan diri sendiri dari dalam“(internal locus of control)”
e. Memiliki”kemantapan diri (self esteem,self confidence)”
25
Hj. Komala, Op.Cit.hlm.32
26
Hj. Komala, Op.Cit.hlm. 39
“Berikut”adalah deskripsi dari faktor-faktor yang mendorong timbulnya
kemandirian”anak:27
a. Faktor Internal
Faktor internal ini terdapat dari dua kondisi, yaitu kondisi fisiologis dan
kondisi psikologis, berikut adalah penjelasan dari dua kondisi tersebut.”
1) Kondisi Fisiologis
“Kondisi fisiologis yang berpengaruh antara lain keadaan tubuh,
kesehatan jasmani, dan jenis kelamin. Pada umumnya anak yang sakit
lebih bersikap tergantung dari pada orang yang tidak sakit.”
2) Kondisi psikologis
“Meskipun kecerdasan atau kemampuan berfikir seorang anak
dapat diubah atau dikembangkan melalui lingkungan,sebagian ahli
berpendapat bahwa faktor bawaan juga berpengaruh terhadap
keberhasilan lingkungan dalam mengembangkan kecerdasan seorang
anak.”
b. Faktor Eksternal
“Faktor eksternal ini meliputi lingkungan, rasa cinta, dan kasih ayang
orangtua kepada anaknya, pola asuh orangtua dalam keluarga, dan faktor
pengalaman dalam kehidupan.”
1) Lingkungan
“Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam
pembentukan kemandirian anak usia dini. Lingkunan yang baik dapat
menjadikan cepat tercapainya kemandirian anak.”
2) Rasa“Cinta dan Kasih Sayang”
“Rasa cinta dan kasih sayang orangtua kepada anak hendaknya
diberikan sewajarnya karena hal itu dapat mempengaruhi mutu
kemandirian anak. Bila rasa cinta dan kasih sayang di berikan berlebihan
anak akan menjadi kurang mandiri.”
27
Novan Ardy Wiyani, Op.Cit. hlm 37-40
3) Pola”Asuh Orangtua dalam Keluarga”
“Seperti telah di ungkapkan sebelumnya, lingkungan keluarga
berperan penting dalam pembentukan karakter kemandirian.
Pembentukan karakter kemandirian tersebut tidak terlepas dari peran
orangtua dan pengasuhan yang di berikan orangtua terhadap anaknya.”
4) Pengalaman“dalam Kehidupan”
“Pengalaman dalam kehidupan anak meliputi pengalaman di
lingkungan sekolah dan masyarakat. Lingkungan sekolah berpengaruh
terhadap pembentukan kemandirian anak, baik melalui hubungan dengan
teman maupun dengan guru.”
“Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pola pengasuhan
orangtua terhadap anak sangat mempengaruhi perkembangan anak termasuk
tingkat kemandiriannya.”
Hani Nurhayati, “Hubungan Kelekatan Aman (Secure Attachment) Anak Pada Orangtua
28
Dengan Kemandirian Anak Kelompok B TK PKK Dodogan Jatimulyo Dlingo Bantul” (Skripsi PG
PAUD UNY, Tahun:2015), hlm.65
signifikan terhadap kemandirian anak usia dini. Jadi semakin tinggi Secure
Attachment maka akan semakin tinggi kemandirian”anak.29
Persamaan penelitian yang di lakukan oleh Fauzul Mutmainah “dengan
penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama”meneliti secure
attachmentdan kemandirian. Perbedaannya penelitian yang akan di lakukan
adalah menggunakan sample Kelompok A, sedangkan penelitian Fauzul
Mutmainah menggunakan sample kelompok B.
29 Fauzul Mutmainah, “Pengaruh Secure Attachment Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini di
RA Muslimat NU 1 Belung Poncosukumo Malang. “ , skripsi”fakultas Psikologi UIN Maulana
Malik Ibrahim Malang, Tahun: 2016),”hlm.144-145.
30
Imul”Puryanti “Hubungan Kelekatan Anak Pada Ibu Dengan Kemandirian Di Sekolah”
(Skripsi PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negri Semarang,”Tahun:2013), hlm 84-
85
D. Kerangka Berpikir
Kelekatan“mengacu pada suatu relasi antara dua orang yang memiliki
perasaan yang kuat satu sama lain dan melakukan banyak hal bersama untuk
melanjutkan relasi itu. Kelekatan tidak muncul secara tiba-tiba, akan tetapi ada
faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya kelekatan”yaitu
kepuasan“anak terhadap objek lekat, respon yang menunjukan perhatian,”dan
seringnya bertemu”dengan anak. Pola kelekatan aman ditunjukan dengan
hubungan yang baik dan menyenangkan antara anak dan orangtua. Anak yakin
pada orangtua karena orangtua sensitif dan responsif sehingga anak merasa
nyaman. Anak yang mendapatkan pola kelekatan aman akan memiliki tingkat
kemandirian yang baik.”
Kelekatan Kemandirian
Aman
E. Hipotesis Penelitian
Dari kerangka berfikir diatas, maka diajukan hipotesis penelitian berikut:”
1. Ha:”Terdapat hubungan antara kelekatan aman dengan kemandirian”anak
2. Ho: Tidak terdapat hubungan antara kelekatan aman dengan kemandirian anak
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bulan/Minggu
No Jadwal Kegiatan Jan Feb Mart Apr Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi
2 Penyusunan Proposal
Semprop &
3
Perbaikan
4 Validasi Instrument
5 Penyebaran Angket
6 Pengumpulan Data
20
variable atau lebih.31 Dalam penelitian ini peneliti ingin
melihat”hubungan”kelekatan aman dengan kemandirian anak.
2. Sampel
Sampel”adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil
dengan menggunakan cara-cara”tertentu.33 Adapun teknik sampling yang di
gunakan dalam”penelitian”ini”adalah”teknik simpel”random”sampling. Sugiyono
mendefinisikan”bahwa”sampel“(sederhana)”karena pengambilan”anggota”sampel
dari”populasi”dilakukan secara”acak tanpa”memperhatikan”strata yang”ada
dalam populasi”itu.34 Jadi”sampel”dalam penelitian”ini”adalah”siswa-
siswi”kelompok A TK Ketilang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah
50 orang siswa dan siswi, dengan 26 anak perempuan dan 24 anak laki-laki.
1. A1 9 8 17
2. A2 8 9 17
3. A3 7 9 16
Total 50
31
Sukardi, “Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya”,”(Jakarta: PT Bumi
Aksara, Tahun: 2017), hlm. 166”
32
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
Tahun, 2002) hlm.108
33
Margono, S, “Metodologi Penelitian Pendidikan”,”(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), hlm.”121
34
Sugiyono,”Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R & D, {Bandung: Alfabeta,”2011),
hlm.82
D. Variabel Penelitian
Menurut Hatchh dan Farthday,”variabel”penelitian”adalah segala”sesuatu
yang berbentuk”apa saja”yang”ditetapkan oleh”peneliti untuk”dipelajari”sehingga
diperoleh”informasi tentang”hal tersebut,”kemudian”ditarik”kesimpulannya.35
Berdasarkan”landasan”teori”yang ada”serta”rumusan”hipotesis”penelitian
maka”yang”menjadi variable”dalam”penelitian ini adalah:”
1. Variabel”terikat (Y) : Yaitu”variabel”yang dipengaruhi”oleh variabel”bebas,
Pada”penelitian ini”variabel terikat”yaitu”kemandirian”anak usia”dini.”
2. Variabel”bebas (X) : Yaitu”variabel”yang”menjadi”penyebab”terjadinya
perubahan”pada”variabel”terikat.”Pada”penelitian”ini”variabel”bebas”yaitu
secure”attachment””
E. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional
1. Definisi Konseptual Kelekatan Aman
Secure”Attachment adalah ikatan”emosional”antara individu”atau”anak
dengan”figure”lekat”yang langgeng,“figure”lekat”dalam hal”ini adalah”ibu,
ibu memenuhi”kebutuhan”anak,”komunikasi”ibu dan”anak baik, serta ibu
tidak melakukan penolakan terhadap anak sehingga menimbulkan rasa aman
pada anak. Berikut adalah indikatornya: 1) memiliki ikatan yang
kuat”dan”positif dengan ibu, 2)”menghargai ibu, 3) mendapatkan”perhatian
dan”kasih”sayang dari ibu, 4) selalu”ditolong”oleh ibu ketika anak
membutuhkan, 5) mendapatkan dorongan”dari”ibu.”
2. Definisi Operasional Kelekatan Aman
Kelekatan aman adalah skor total yang menunjukan adanya”ikatan
emosional”antara”individu”atau anak dengan figure”lekat”yang”langgeng,
figure”lekat”dalam”hal ini adalah”ibu,”ibu memenuhi”kebutuhan”anak,
komunikasi”ibu”dan”anak”baik, serta ibu tidak”melakukan”penolakan
terhadap
anak”"sehingga””menimbulkan””rasa””aman””pada””anak.”Berikut””adalah
indikatornya:
35
Sulistyaningsih, “Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif”, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011), h.552””
1) memiliki”ikatan”yang kuatan”positif”dengan”ibu,”2)”menghargai”ibu,
3)”mendapatkan”perhatian”dan kasih”sayang dari”ibu, 4) selalu di tolong”oleh
ibu”ketika”anak membutuhkan, 5) mendapatkan”dorongan”dari”ibu.”
36
Suwartono, “Dasar-Dasar Metodologi Penelitian”, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2014), h.41
37
Riduwan, “Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula”,
(Bandung:Alfabeta, 2012), h.71
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Instrument Kelekatan
“”Item””
Variable “”Indikator”
(+) (-)
1. Anak”memiliki ikatan yang kuat dan 1,2,3 4,5
positif dengan ibu”
2. Anak menghargai ibu 6,7,8 9,10,11
Secure
Attachment 3. Anak”mendapatkan perhatian dan 12,13,14 15,16,17
(Kelekatan kasih sayang dari ibu”
Aman) 4. Anak”akan selalu di tolong oleh ibu 18,19 20,21
ketika anak membutuhkan”
5. Anak mendapatkan dorongan dari 22,23 24,25
ibu
1. Uji Instrument
a. Uji Validitas
38
Pedoman”Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2013), h.69”
39
“Noor Juliansyah, “Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah”, (Jakarta:
Kencana,”2012), h.132
validitasnya berdasarkan formula tertentu.”Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan rumus korelasi pearson product”moment:40
𝑁∑𝑥𝑦 − (∑𝑋)(∑𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛∑𝑥² − (∑𝑥)²} { (𝑛∑𝑦² − (∑𝑦)²}
“Keterangan:”
rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment
∑X = Jumlah”skor”dalam”sebaran”X”
∑Y = Jumlah skor”dalam”sebaran”Y”
∑XY = Jumlah”hasil”skor”X dan”skor”Y
∑X² = Jumlah skor”yang”dikuadratkan dalam sebaran X
∑Y² = Jumlah”skor”yang”dikuadratkan”dalam”sebaran Y
N = Banyaknya subjek
Rumus derajat bebas (db):
Db = N – nr
Keterangan:
Db = Derajat Bebas
N = Jumlah Subjek Penelitian
Nr = Jumlah Variabel
Untuk mengetahui validitas pada instrumen, bandingkan nilai hitung
r dan”nilai tabel r. Jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r, maka
item instrumen dinyatakan valid. Angka tersebut merupakan hasil dari N -
nr, yaitu 40 – 2 = 38. Jika dilihat pada 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 db 38 dengan signifikan 5%
adalah 0,312. Berikut adalah hasil”hitung uji validitas instrument dengan
menggunakan SPSS Versi 22:
Ali Sambas Muhidin, Maman Abdurrahman, “Analisis Korelasi, Regresi, Dan Jalur Dalam
40
Nomor Butir
No Aspek Indikator Instrument
V TV
1. Anak mampu mengenali 1,2,3,4 -
emosi diri
2. Anak mampu 6,7,8 5
1 Emosi mengendalikan emosi
3. Anak dapat memotivasi 9,11,12 10
dirinya
4. Anak memiliki empati 14,15,16 13
1. Anak mampu berpikir 18,20 17,19
dalam mengatasi masalah
2. Anak memahami 23,24 21,22
beragam kondisi
2 Intelektual 3. 25,27,28 26
Anak”mempertimbang
kan masukan dari orang
lain dalam mengambil
keputusan
1. Anak mampu 30,31,32 29
berhubungan dengan
3 Sosial orang lain
2. Anak tidak bergantung 33,34,36 35
pada oranglain
Jumlah Total 26 10
Dari tabel hasil uji validitas diatas dapat dilihat terdapat 26 butir pertanyaan
yang valid dan 10 butir pertanyaan yang tidak valid. Butir pertanyaan yang
valid“terdapat”di”butir”pertanyaan”nomor”1,2,3,4,6,7,8,9,11,12,14,15,16,18,2
0,23,24,25,27,28,30,31,32,34,36 dan untuk butir pertanyaan yang tidak valid
terdapat di butir pertanyaan 5,10,13,17,19,21,22,26,29,30.
Tabel 3. 7 Hasil Hitung Uji Validitas Butir Instrumen Kelekatan Aman
No
r hitung r table Keterangan
Item
1. 0.832 0. 312 Valid
2. 0.341 0. 312 Valid
3. 0.811 0. 312 Valid
4. 0.593 0. 312 Valid
5. 0.367 0. 312 Valid
6. 0.473 0. 312 Valid
7. 0.811 0. 312 Valid
8. 0.080 0. 312 Tidak Valid
9. 0.378 0. 312 Valid
10. 0.811 0. 312 Valid
11. 0.341 0. 312 Valid
12. 0.811 0. 312 Valid
13. 0.593 0. 312 Valid
14. 0.367 0. 312 Valid
15. 0.473 0. 312 Valid
16. 0.241 0. 312 Tidak Valid
17. 0.080 0. 312 Tidak Valid
18. 0.378 0. 312 Valid
19. 0.055 0. 312 Tidak Valid
20. 0.358 0. 312 Valid
21. 0.342 0. 312 Valid
22. 0.811 0. 312 Valid
23. 0.586 0. 312 Valid
24. 0.514 0. 312 Valid
25. 0.121 0. 312 Tidak Valid
Tabel 3. 8 Hasil Uji Validitas Butir Instrumen Kelekatan Aman
Nomor Butir
No Variable Indikator Instrument
V TV
1.”Anak memiliki ikatan yang 1,2,3 -
kuat dan positif dengan ibu” 4,5
2. Anak menghargai ibu 6,7,9 8
Secure
10,11
Attachment
1. 3.“Anak mendapatkan perhatian 12,13
(Kelekatan
dan kasih sayang dari ibu” 14,15 16,17
Aman)
4.”Anak akan selalu di tolong 18,20,21 19
oleh ibu ketika anak
membutuhkan”
5. Anak mendapatkan dorongan 22,23,24 25
dari ibu
Jumlah Total 20 5
Dari tabel hasil uji validitas diatas dapat dilihat terdapat 20 butir pertanyaan
yang valid dan 5 butir pertanyaan yang tidak valid. Butir pertanyaan yang valid
terdapat”di”butir”pertanyaan”nomor”1,2,3,4,5,6,7,9,10,11,12,13,14,15,20,21,2
2,23,24 dan untuk butir pertanyaan yang tidak valid terdapat di butir
pertanyaan 8,16,17,19,25.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas atau keterandalan ialah”indeks yang menunjukkan sejauh
mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan.41 Hasil pengukuran
dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran
terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif
sama, selama aspek yang yang diukur dalam diri subjek memang belum”
berubah.42 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus uji reliabilitas
dengan teknik Alpha, yaitu:43
41
“Noor Juliansyah, ”Metodologi Ppenelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah”,
(Jakarta: Kencana,”2012), h.130
42
Ali Sambas Muhidin, Maman Abdurrahman, “Analisis Korelasi, Regresi, Dan Jalur Dalam
Penelitian”, (Bandung: Pustaka Seta, 2007), h.37
43
Ghony Djuanidi dan Fauzan Almanshur, “Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif”, (Malang: UIN Malang Press, 2016), h.146
𝑘 ∑ 𝑠 𝑖2
𝑟11 = (1 − )
𝑘−𝑞 𝑠 𝑗2
Keterangan
𝜅 = Jumlah Item
3. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Pengujian”Normalitas”dilakukan untuk mengetahui”normal tidaknya
suatu”distribusi”data. Hal”ini penting”diketahui”berkaitan dengan ketetapan
pemilihan uji”statistik yang”akan”dipergunakan. Pengujian”normalitas”ini
harus”dilakukan”apabila”belum”ada”teori yang menyatakan bahwa variabel
yang diteliti adalah normal.44 Uji normalitas pada penelitian ini
44
Ali Sambas Muhidin, Maman Abdurrahman, Op.Cit, h.73
menggunakan pengujian Kolmogorov-Smirnov, cara pengambilan
keputusannya yaitu:
H0 : Distribusi data normal, jika Asymp. Sig. (2-tailed) atau nilai
probabilitas (p-value) > 0,05, H0 diterima.
H1 : Distribusi data tidak normal, jika Asymp. Sig. (2-tailed) atau nilai
probabilitas (p-value) ≤ 0,05, H0 ditolak.45
4. Uji Linieritas
Uji”linieritas”adalah”uji”yang digunakan”untuk”menyatakan apakah
persamaan linear”cocok”digunakan”pada data”yang”ada. Jika”cocok,”maka
data”yang”ada dapat”diwakili”oleh persamaan”linier”atau suatu persamaan
yang berbetuk garis”lurus.46”Langkah-langkah”yang”dapat”dilakukan”pada uji
linieritas”adalah:”
a. Jika signifikansi (linearity) < 0,05”= linear
Jika signifikansi (linearity) > 0,05”= tidak linear
b. Jika signifikansi (deviation from linearity) > 0,05”= linear
Jika signifikansi (deviation from linearity) < 0,05”= tidak linear47
5. Uji Hipotesis
Uji”hipotesis”dalam”penelitian”ini sesuai”dengan”hipotetis statistik
yang sudah disusun peneliti. Untuk mengetahui korelasi dalam penelitian ini,
peneliti”menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment. Adapun
rumus nya sebagai berikut:”
𝑁∑𝑥𝑦 − (∑𝑋)(∑𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛∑𝑥² − (∑𝑥)²} { (𝑛∑𝑦² − (∑𝑦)²}
45
Kadir, Statistik“Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program SPSS/Lisreal
dalam Penelitian, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015),”Cet. 2, h. 156.
46
Yudiaatmaja Fidrayana, “Analisis Regresi Dengan Menggunakan Aplikasi Komputer Statistik
SPSS”, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.79
47
“Duwi Priyatno, SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi Yogyakarta,
2014),”h. 79
Keterangan:”
rxy =”Koefisien”korelasi”suatu”butir/item
∑X =”Jumlah”skor”dalam”sebaran”X
∑Y =”Jumlah”skor dalam sebaran Y
∑XY =”Jumlah”hasil”skor”X dan skor”Y”
∑X² =”Jumlah”skor”yang”dikuadratkan”dalam”sebaran X
∑Y² =”Jumlah”skor”yang”dikuadratkan”dalam”sebaran”Y
N = Banyaknya subjek
Korelasi”pearson”product”moment”dilambangkan r”dengan”ketentuan
nilai”r”tidak”lebih”dari”(-1 ≤ r ≤ + 1).”Jika”r”=”-1 artinya korelasinya”negatif
sempurna,”r”=”0”artinya”tidak”ada”korelasi”dan jika r = 1 artinya berkorelasi
sangat”kuat.48
Adapun ketentuan dalam uji korelasi pearson product moment yaitu
apabila”r”hitung”<”r”tabel”maka Ha ditolak dan Ho diterima, sebaliknya jika r
hitung > r”tabel”maka”Ha”diterima”dan”Ho”ditolak49
Tabel 3. 11 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r50
“”Interval”Koefisien”
“Tingkat”Hubungan”
48
Riduwan, BelajarMudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:
Alfabeta, 2013), Cet. 9, h. 222.
49 “
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012), Cet
17, h.”185
50
Riduwan, “Dasar-Dasar Statistika”, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.228
H. Hipotesis Statistik
Rumusan “hipotesis yang akan diuji oleh peneliti
dalam”penelitian”ini”adalah:”
Ho =”Tidak”ada”hubungan”yang kuat antara kelekatan aman dengan
kemandirian anak”
Ha =”Ada”hubungan”yang kuat”antara”kelekatan aman dengan kemandirian
anak
Ho : r = 0
Ha : r ≠ 0
“(=”simbol”yang”menunjukkan”kuatnya”hubungan)””
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Data”yang”dideskripsikan”pada”penelitian ini adalah”meliputi”data”skor
kelekatan aman”(X)”dan”kemandirian”(Y)”yang”dilakukan di TK Ketilang UIN
Jakarta kepada 50 anak kelompok A. Dalam penelitian ini pada instrument
kemandirian peneliti meminta guru masing-masing kelas untuk mengisi kuosioner
yang telah di berikan. Sedangkan pada instrument kelekatan aman peneliti
menggunakan google form untuk menyebar kuosioner kepada para ibu dari siswa
kelompok A.
Selanjutnya adalah”analisis”statistik”deskriptif”merupakan”gambaran atau
suatu””data””yang”dilihat””dari””nilai”mean,””deviasi”standar,”“maksimum”dan
minimum. Data”yang”digunakan”dalam”analisis”berjumlah 50.”Hasil uji statistik
deskriptif disajikan pada table berikut:”
36
rata pada seluruh data variable kemandirian mampu menggambarkan seluruh
variable dengan baik.
B. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
“Uji”normalitas”dilakukan”untuk mengetahui”apakah”data”dari”sampel
berdistribusi”normal”atau”tidak. Tabel berikut menunjukkan hasil uji”
normalitas yang dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22 dengan Teknik
One Sample Kolmogrov Smirnov Test:
Dengan cara pengambilan keputusannya yaitu:
H0 :”Distribusi”data”normal,”jika”Asymp.”Sig. (2-tailed) atau nilai
probabilitas (p-value)”>”0,05, H0”diterima.””
H1 :”Distribusi”data”tidak”normal,”jika”Asymp.”Sig.”(2-tailed)”atau”nilai
probabilitas”(p-value)”≤”0,05, H0”ditolak””
Tabel 4. 2 Hasil Uji Normalitas
2. Uji Linearitas
Uji Linieritas adalah uji yang digunakan untuk menyatakan apakah
persamaan linear cocok digunakan pada data yang ada. Jika cocok, maka data
yang ada dapat diwakili oleh persamaan linier atau suatu persamaan yang
berbetuk garis lurus.51 Langkah-langkah yang dapat dilakukan pada uji
linieritas adalah:
a. Jika signifikansi“(linearity) < 0,05=”linear
Jika”signifikansi (linearity) > 0,05= tidak linear”
b. Jika”signifikansi (deviation from linearity) > 0,05”= linear”
Jika”signifikansi (deviation from linearity) < 0,05”= tidak linear52
Adapun hasil pengujian linearitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 3 Hasil Uji Linearitas
Dari hasil uji linearitas antara kelekatan (X) terhadap kemandirian (Y)
diketahui bahwa nilai signifikansi (linearity) sebesar 0,811 < 0,05, serta
diketahui juga nilai signifikansi (deviation”from linearity) sebesar 0,879 <
0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang linear antara
variabel”kelekatan aman (X) terhadap Kemandirian anak (Y).
3. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji normalitas dan linearitas, tahap selanjutnya
adalah melakukan uji hipotesis. Adapun untuk uji hipotesis dalam penelitian ini
sesuai dengan hipotesis statistik yang sudah disusun peneliti. Untuk megetahui
korelasi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus korelasi Person
Product Moment. Guna analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara
51
Yudiaatmaja Fidrayana, “Analisis Regresi Dengan Menggunakan Aplikasi Komputer
Statistik SPSS”, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.79
52
Duwi Priyatno, SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi Yogyakarta,
2014), h.79
variable yang akan diteliti. Adapun rumus yang digunakannya adalah sebagai
berikut:
𝑁∑𝑥𝑦 − (∑𝑋)(∑𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛∑𝑥² − (∑𝑥)²} { (𝑛∑𝑦² − (∑𝑦)²}
“Keterangan:”
rxy = Koefisien korelasi suatu butir/item
∑X = Jumlah skor dalam sebaran X
∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y
∑XY = Jumlah hasil skor X dan skor Y
∑X² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X
∑Y² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y
N = Banyaknya subjek
“Korelasi pearson product moment dilambangkan r dengan
ketentuan nilai r tidak lebih dari (-1 ≤ r ≤ + 1). Jika r = -1 artinya
korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi dan jika r =
1 artinya berkorelasi sangat kuat,”dapat dikatakan negatif dan positif
dilihat dari hasil yang didapat pada perhitungan yang dilakukan peneliti.
Adapun ketentuan dalam uji korelasi pearson product moment yaitu
apabila”r hitung < r tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima, sebaliknya
jika r hitung > r tabel maka Ha diterima dan Ho”ditolak53
Tabel 4. 4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r54
“Interval Koefisien”
“Tingkat Hubungan”
“Sangat Rendah”
“0,00 – 199”
“Rendah”
“0,20 – 0,399”
“Cukup”
“0,40 – 0,599”
“Kuat”
“0,60 – 0,799”
Sangat Kuat
0,80 – 1,000
53
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2012), Cet 17, h. 185
54
Riduwan, “Dasar-Dasar Statistika”, (Bandung: Alfabeta, 2010), h.228
Uji”hipotesis digunakan untuk mengetahui tingkat signifikan hubungan”
yang ada pada variable kelekatan aman (X) terhadap variable Kemandiran (Y),
berikut ini adalah rumusan Ho dan Ha.
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara kelekatan aman terhadap
kemandirian anak di kelompok A TK Ketilang
Ha =”Ada hubungan yang signifikan antara Kelekatan Aman dengan
Kemandirian anak”di kelompok A TK Ketilang
Langkah selanjutnya peneliti mencari korelasi variable”kelekatan aman
terhadap kemandirian anak menggunakan rumus korelasi person prduct
moment.”Perhitungan pada”penelitian ini menggunakan teknik analisis SPSS
versi 22.”Berikut adalah tabel hasil uji korelasi:
Tabel 4. 5 Hasil Korelasi
D. Keterbatasan Penelitian
“Peneliti menyadari”bahwa”pada pelaksanaan penelelitian”ini masih
terdapat””banyak””keterbatasan””maupun””kekurangan”yang”dilakukan”oleh
peneliti,”Adapun”keterbatasan”dan”kekurangan”pada”penelitian”ini”adalah:”
1. Jumlah”responden”pada”penelitian”ini”sedikit”hanya 50 anak, karena
penelitian hanya dilakukan di satu sekolah saja, alangkah lebih baiknya jika
penelitian di lakukan lebih meluas di beberapa sekolah misal nya sekolah yang
berada di satu kelurahan atau satu kecamatan sekitarnya.”
2. Angket yang sudah siap di sebarkan namun terkendala karena adanya pandemi
covid-19, jadi harus menyebarkan angket via google form.
3. Penelitian”ini”hanya memperhitungkan”aspek-aspek”kelekatan aman anak
kepada ibu dan aspek kemandirian anak di sekolah tanpa meneliti dan
melibatkan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi terhadap sebuah
kemandirian anak.”
4. Keterbatasan peneliti”dalam”menganalisa data dan masih kurang dalam
mengambil sumber referensi.”
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan kelekatan aman terhadap kemandirian anak kelompok A di TK
Ketilang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan hasil uji korelasi
kelekatan aman dengan kemandirian anak diperoleh nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 -,037 dan
nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,279 yang berarti 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,789 yang artinya signifikansi tersebut > 0,05, maka keputusan
dalam penelitian ini adalah Ha ditolak dan Ho diterima yang berarti tidak ada
hubungan yang signifikan antara kelekatan aman terhadap kemandirian anak
di kelompok A TK Ketilang UIN Jakarta. Hubungan kelekatan aman dengan
kemandirian anak dengan nilai koefisien determinasi sebesar 13,69%, Di lihat
dari hasil koefisien korelasi yang menghasilkan nilai korelasi sebesar –0,037
berada pada tingkatan rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
tidak terdapat hubungan yang signifikan dari kedua variabel tersebut.
B. Implikasi
Berdasarkan pada hasil penelitian dan kesimpulan pada”penelitian
ini, terdapat implikasi yang dapat dikemukakan bahwa tidak terdapat
hubungan yang”signifikan antara“kelekatan aman dengan kemandirian anak.
Dimana dalam hal ini kelekatan aman tidak berpengaruh terhadap
kemandirian anak, karena kemandirian dapat terbentuk dari faktor lain-
lainnya yang perlu diperhatikan oleh orangtua.
45
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan tentang hubungan
kelekatan aman dengan kemandirian anak di kelompok A di atas, peneliti
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Pihak”sekolah diharapkan untuk mengembangkan kurikulum dan sistem
belajar yang dapat menumbuhkan dan mengembangkan kemandirian pada diri
anak yang sesuai dengan karakteristik anak.”
2. Guru-guru mampu mempertahankan dan lebih meningkatkan kualitas kinerja
mengajar, serta mampu”menciptakan suasana kelas yang dapat melatih dan
mengembangkan kemandirian”terhadap anak.
3. Orangtua yang dalam hal ini Ibu diharapkan menjalin hubungan yang membuat
anak nyaman dan aman, serta diharapkan memberikan kesempatan terhadap
anak dalam melakukan sesuatu agar anak tersebut belajar untuk mandiri.
4. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih mendalam meneliti sebuah
variabelnya dan lebih sempurna dan memperluas tingkatan umur penelitian dan
penelitian ini menjadi sumber yang dapat dikembangkan lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Sambas Muhidin, Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi, Regresi, Dan
Jalur Dalam Penelitian, Bandung: Pustaka Seta, 2007
Anggun Kumayang Sari, Nina Kurniah Anni Suprapti, Upaya Guru Untuk
Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini Di Gugus Hiporbia, Jurnal
Ilmiah Potensia Volume.1, 2016.
Cenceng, Perilaku Kelekatan pada Anak Usia Dini (Perspektif John Bowlby),
Jurnal Volume. IXX, No.2, 2015
Drs, Ahmad Susanto, M.Pd. Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2011
Eka Ervika, Kelekatan (Attachment) Pada Anak, e-USU Repositor, Tahun, 2005
Fauzul Mutmainah, Pengaruh Secure Attachment Terhadap Kemandirian Anak
Usia Dini di RA Muslimat NU 1 Belung Poncosukumo Malang. Skripsi
fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016
Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik Edsi 2,
Jakarta: Bumi Aksara, 2013
47
Noor Juliansyah, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah, Jakarta: Kencana, 2012
Novan Ardy Wiyani, Bina Karakter Anak Usia Dini, Jogjakarta, Ar-ruzz Media,
2013
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013
Pranoto Aji & Zahrotul Uyun, Kelekatan (Attachment) pada remaja kembar,
Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi, Volume.12. No 1. Tahun 2010
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula, Bandung:Alfabeta, 2012
Yuliani Nuraini & Sujiono, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta:
PT Macanan Jaya Cemerlang, 2009
LAMPIRAN-LAMPIRAN
49
Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 Surat Keterangan Validasi Instrument
Lampiran 5 Instrumen Skala Kelekatan
PETUNJUK PENGISIAN
1. Tulis*identitas*anak,*pada**kolom*yang**telah
disediakan.*Jawaban*Ibu*terjamin kerahasiaannya.
2. Jawablah*semua*pertanyaan*yang*ada.*
3. Pada*setiap pertanyaan tersedia empat pilihan
jawaban dan Anda harus
memilih*salah*satu*jawaban*dengan memberi tanda
( )*pada*kolom*jawaban*yang*telah disediakan.*
Pilihan-pilihan*jawaban*tersebut*adalah:
SL : Bila*tingkah*laku “selalu” muncul pada diri anak.
SR : Bila tingkah laku “sering” muncul pada diri anak.
KK : Bila“tingkah“laku “kadang-kadang”
pada diri anak.
PETUNJUKPENGISIAN
1. Tulis*identitas*anak,*pada**kolom*yang**telah
disediakan.*Jawaban*Ibu*terjamin kerahasiaannya.
2. Jawablah semua pertanyaan yangada.
3. Pada setiap pertanyaan tersedia empat pilihan
jawaban dan Anda harus memilih salah satu jawaban
dengan memberi tanda silang ( ) pada kolom
jawaban yang telah disediakan. Pilihan-pilihan
jawaban tersebut adalah:
SL :Bila tingkah laku “selalu” muncul pada saat
observasi berlangsung.
SR :Bila tingkah laku “sering” muncul pada saat observasi
berlangsung.
KD :Bila tingkah laku “kadang-kadang” muncul pada saat
observasi berlangsung.
TP : Bila tingkah laku “tidak pernah”
muncul pada saat observasi berlangsung.
Berikan tanda ( ) pada jawaban yang paling tepat.
Contoh:
Pilihan Jawaban
Pernyataan S
SR KD TP
L
(TP)
No Pernyataan (SL) (SR) (KK)
1. Anak mampu mengutarakan
Pendapatnya
2. Anak berani mengungkapkan
perasaannya
3. Anak mudah sedih saat ada masalah
dengan temannya
4. Anak berlari ketika mendengar suara
gaduh
5. Anak tidak menangis saat ditinggal
orangtua
6. Anak takut didalam ruangan sendirian
7. Anak melawan saat ada teman yang
berlaku kasar terhadap dirinya
8. Anak dapat menyelesaikan tugasnya
9. Anak tidak dapat menyelesaikan
tugasnya sendiri
10. Anak bersedih ketika belum
menyelesaikan tugasnya
11. Anak berbagi dengan teman yang tidak
membawa bekal
12. Anak tidak mau bergantian mainan
dengan temannya yang lain
13. Anak menertawakan teman saat
Terjatuh
14. Anak mampu mengatasi permasalahan
sederhana secara sendiri
15. Anak tidak mampu menyelesaikan
tugas tanpa bantuan ibuguru
16. Anak menganggu teman yang sedang
sakit
17. Anak mengadu jika tidak ditemani oleh
temannya
18. Anak mendengarkan nasihat guru
19. Anak tidak mau mendengarkan
pendapat guru
20. Anak tidak mau mendengarkan
masukan dari temannya
21. Anak mudah akrab dengan orang yang
baru dikenal
22. Anak bersikap dominan saat bermain
kelompok
23. Anak memilih-milih dalam berteman
1. Kemandarian
A. Emosi
1) Indikator: Anak mampu mengenali emosi diri
Penjelasan:
Penilaian indikator yang akan dilakukan pada peserta didik di
kelompok A dilihat dari perkembangannya kurang lebih selama 3
bulan dan indikator ini dinilai berdasarkan deskriptor dibawah ini:
a. Anak mampu mengungkapkan ketika sedang Sedih
b. Anak mampu mengukapkan ketika sedang Bahagia
c. Anak mengukapkan ketika merasa kecewa
Skala Penilaian Penjelasan
1 Dalam kegiatan :
Tidak satu deskriptor yang tampak
2 Satu deskriptor yang tampak
3 Dua deskriptor yang tampak
4 Semua deskriptor yang tampak
B. Intelektual
6) Indikator: Anak mampu berpikir dalam mengatasi masalah
Penjelasan:
Penilaian indikator yang akan dilakukan pada peserta didik di
kelompok Adilihat dari perkembangannya kurang lebih selama 3
bulan dan indikator ini dinilai berdasarkan deskriptor dibawah ini:
a. Anak melerai ketika sedang ada temannya yang berkelahi
b. Anak melaporkan pada ibu guru ketika teman berkelahi
c. Anak menjadi penengah ketika temannya berkelahi
Skala Penilaian Penjelasan
1 Dalam kegiatan :
Tidak satu deskriptor yang tampak
2 Satu deskriptor yang tampak
3 Dua deskriptor yang tampak
4 Semua deskriptor yang tampak
C. Sosial
9) Indikator: Anak berhubungan dengan oranglain
Penjelasan:
Penilaian indikator yang akan dilakukan pada peserta didik di
kelompok A dilihat dari perkembangannya kurang lebih selama 3
bulan dan indikator ini dinilai berdasarkan deskriptor dibawah ini:
a. Anak dapat berkenalan dengan temannya yang berbeda kelas
dengan dirinya
b. Anak dapat bermain bersama dengan temannya yang berbeda
kelas dengan dirinya
c. Anak dapat mengajak teman yang lain untuk bermain bersama
dengan temannya yang kelas nya berbeda.
Skala Penilaian Penjelasan
1 Dalam kegiatan :
Tidak satu deskriptor yang tampak
2 Satu deskriptor yang tampak
3 Dua deskriptor yang tampak
4 Semua deskriptor yang tampak
Butir Instrument
No Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. 4 1 3 3 4 4 3 4 4 3 1 2 4 3 2 4 4
2 4 2 61
2. 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 1 3 4 3 2 3 4 60
3. 4 2 4 1 2 2 3 4 4 2 4 3 4 1 2 1 2 1 4 4 54
4. 4 3 4 1 2 2 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 1 4 4 59
5. 4 2 4 1 3 3 3 4 4 2 4 4 4 1 3 4 3 1 4 4 62
6. 4 2 4 2 4 2 4 4 2 2 4 4 4 1 2 4 2 1 3 3 58
7. 4 2 4 2 2 2 3 3 4 2 3 4 4 1 3 3 3 1 4 4 58
8. 4 4 4 1 2 2 3 3 2 1 4 4 4 1 3 3 2 2 4 4 57
9. 4 1 4 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 2 1 3 1 4 4 56
10. 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 4 4 2 2 2 4 1 4 2 54
11. 4 4 4 2 4 2 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 2 1 4 4 66
12. 4 3 4 2 3 3 4 4 2 2 4 4 4 1 2 4 3 1 4 4 62
13. 4 2 4 1 2 2 2 4 4 2 2 4 4 3 3 4 2 1 3 4 57
14. 4 2 4 1 4 2 4 4 3 3 4 4 4 1 2 4 3 1 4 4 62
15. 4 4 4 2 4 2 4 4 3 2 4 4 4 1 2 4 4 2 4 3 65
16. 4 2 3 1 2 2 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 1 4 4 60
17. 4 3 4 2 3 2 4 4 2 3 3 4 4 2 3 3 4 2 3 4 63
18. 4 2 4 2 3 2 4 4 4 3 2 4 4 2 2 4 3 1 4 3 61
19. 4 1 3 1 2 2 2 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 58
20. 1 4 1 2 2 4 3 4 2 4 4 3 2 2 4 3 2 4 3 58
4
21. 4 2 3 1 2 3 4 3 4 2 4 4 4 2 3 4 3 1 4 3 60
22. 3 3 4 1 2 3 4 3 1 2 4 3 4 2 3 4 3 1 3 3 56
23. 4 2 4 3 3 3 2 3 4 2 4 4 4 1 1 4 4 2 3 2 59
65
24. 4 3 3 1 2 2 4 4 2 2 4 3 4 2 2 4 3 2 4 4 59
25. 4 3 4 1 3 2 2 4 4 2 4 4 4 1 3 4 3 2 4 4 62
26. 3 2 4 1 1 2 4 4 2 2 3 4 4 1 3 3 3 2 4 4 56
27. 4 1 4 1 1 2 4 4 4 2 3 4 4 1 3 3 3 1 4 4 57
28. 3 2 4 3 3 2 4 4 2 3 4 4 4 1 3 3 3 2 4 4 62
29. 4 2 4 2 4 2 3 4 1 2 4 4 4 2 3 1 3 1 4 4 58
30. 4 1 4 1 3 2 4 4 4 2 4 4 3 1 2 3 3 2 4 4 59
31. 4 1 4 1 3 2 4 4 4 3 3 4 4 1 2 3 3 1 4 3 58
32. 4 2 4 1 1 2 4 4 1 3 4 3 3 1 3 3 3 2 4 3 55
33. 4 2 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 1 4 2 4 1 4 2 63
34. 4 1 4 3 2 1 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 2 4 4 64
35. 4 2 4 1 2 2 4 3 2 4 2 4 3 1 4 4 4 2 4 3 59
36. 3 2 3 1 4 2 3 3 4 3 4 3 4 1 3 4 3 1 3 4 58
37. 4 2 4 2 3 2 3 3 4 2 4 4 4 1 3 4 3 1 3 4 60
38. 4 3 4 2 3 3 3 4 2 3 2 4 3 2 4 4 4 2 4 3 63
39. 4 3 4 1 3 2 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 2 4 3 64
40. 4 3 3 2 3 2 3 3 4 2 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 63
41. 4 3 4 1 3 2 3 4 4 3 2 4 3 2 3 4 4 2 4 4 63
42. 4 2 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 1 4 4 3 1 4 4 58
43. 4 3 4 2 3 2 4 4 3 3 3 4 3 2 2 2 4 1 3 3 59
44. 4 2 4 2 2 3 3 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 2 4 3 64
45. 4 2 4 2 3 2 3 3 2 3 4 4 3 1 3 4 3 1 4 4 59
46. 4 3 4 2 3 1 4 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 1 4 3 60
47. 4 2 4 3 2 3 2 4 4 4 3 3 3 1 3 4 3 1 4 4 61
48. 4 2 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 1 4 4 67
49. 4 2 4 2 3 2 4 4 3 3 3 4 4 1 3 2 3 2 4 3 60
50. 4 2 3 1 2 1 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 1 4 3 57
66
No Butir Instrument
Total
1. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
2. 3 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 2 2 4 2 4 4 3 1 4 2 2 4
79
2 2 4
3. 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 83
4. 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 84
5. 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 89
6. 2 2 3 3 4 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 72
7. 2 2 2 4 4 3 3 2 2 2 1 3 4 2 3 4 4 3 4 2 4 4 3 2 1 3 73
8. 2 3 3 3 4 4 1 4 4 4 2 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 84
9. 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 77
10. 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 2 3 89
11. 1 2 4 1 4 1 4 1 1 4 1 4 3 2 1 4 3 1 4 4 1 4 4 1 1 4 65
12. 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 75
13. 2 2 2 4 4 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3 3 3 76
14. 2 3 2 4 4 4 1 1 1 4 1 3 3 1 1 3 4 2 2 1 4 1 4 3 1 3 63
15. 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 1 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 82
16. 4 4 2 2 4 3 2 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 83
17. 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 87
18. 3 1 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 85
19. 2 2 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 1 4 3 3 1 2 74
20. 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 87
21. 2 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 83
22. 3 3 3 2 4 4 1 3 3 4 2 3 3 2 3 4 2 3 4 3 2 4 3 3 2 3 76
23. 4 3 1 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 4 1 4 85
24. 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 87
67
25. 2 2 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 75
26. 2 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 4 3 2 3 4 2 4 4 3 2 1 4 2 2 4 79
27. 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 1 4 3 2 3 4 3 4 4 3 2 3 4 2 3 3 80
28. 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 4 93
29. 1 2 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 90
30. 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 81
31. 2 2 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 2 1 2 80
32. 2 3 2 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 90
33. 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 83
34. 1 1 4 4 4 1 1 1 1 4 3 2 4 1 4 3 4 2 3 4 2 4 4 2 1 2 67
35. 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 2 1 4 2 2 4 85
36. 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 84
37. 1 1 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 1 4 4 2 1 2 79
38. 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 90
39. 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 81
40. 2 2 3 4 4 3 4 2 2 2 2 4 4 2 2 4 4 3 4 4 1 4 4 2 1 3 76
41. 2 3 2 2 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 89
42. 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 81
43. 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 1 4 86
44. 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 74
45. 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 88
46. 3 3 3 2 4 4 1 3 3 3 4 2 2 3 3 4 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 73
47. 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 2 3 4 2 2 4 86
48. 2 3 3 3 4 4 4 2 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 1 3 3 79
49. 4 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 75
50. 4 3 2 1 4 4 3 3 4 4 1 3 2 3 4 4 1 2 3 3 2 2 2 2 2 4 72
68