Anda di halaman 1dari 86

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BABAS PADA SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

Skripsi

Oleh
YULIA KENSI
18040044

PEROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
2022
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BABAS PADA SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

Oleh :
Yulia Kensi

(Skripsi)

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar


Sarjana Pendidikan
Pada
Jurusan Bahasa dan Seni
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PEROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
LAMPUNG
2022

ii
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BABAS PADA SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

Oleh
Yulia kensi

Dari hasil pra-penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 8 VI SMP


Muhammadiyah 1 Gadingrejo, diketahui bahwa para siswa masih mengalami
kesulitan dalam menulis/membuat sebuah puisi. Salah satu upaya yang peneliti
lakukan untuk meningkatkan kemampuan mnenulis puisi siswa dengan melalui
media gambar foto idola siswa. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu:
“apakah media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis
puisi?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan
menulis puisi pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo tahun
pelajaran 2021/2022. Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 8 VI SMP Muhammadiyah 1
Gadingrejo yang berjumlah 24 siswa, penelitian ini terdiri atas dua siklus, pada
setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu, tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan
non tes, teknik tes berupa tes menulis puisi, sedangkan teknik non tes berupa tes
wawancara. Hal itu dapat dilihat dari nilai rata-rata pra-siklus, siklus I dan
siklus II. Hasil rata-rata pra-siklus sebesar 66,15 sebanyak 10 siswa (41,7%)
tuntas dan 14 siswa (58,3%) tidak tuntas dari 24 siswa. Selanjutnya pada siklus
I meningkat dengan nilai rata-rata 72,14 sebanyak 15 siswa (62,5%) tuntas dan
9 siswa (37,5%) tidak tuntas. Pada siklus II nilai rata-rata 76 dengan jumlah
siswa dengan rata-rata 76 sebanyak 19 siswa (79,2%) tuntas, yang tidak tuntas
5 siswa (20,8%) dari 24 siswa.

Kata kunci: media gambar, menulis, puisi

iii
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI


BABAS PADA SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

Nama Mahasiswa : Yulia Kensi

Nomor Pokok Mahasiswa : 18040044

Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Mengetahui

1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Ani Diana, M.Hum. Sholihin,M.Pd


NIP 19660711 199303 2 001 NIDN.0208067103

2. Ketua Program Studi PBSI,

Dwi Fitriyani, M.Pd


NIDN 0221078204

iv
HALAMAN PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dra. Ani Diana, M.Hum. ( ..................)

Sekretaris : Sholikhin ,M.Pd . ( ..................)

Anggota : Dra. Lisdwiana Kurniati, M.Pd. ( ..................)

1. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Rahma Faelasofi, S.Si., M.Sc.


NIP 19850202 201504 2001

Tanggal lulus ujian skripsi :

v
HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini Saya persembahkan Kepada:

- Keluarga tercinta, Ayahanda Muhammad Nasir dan ,


Ibunda Siti Sundari yang tak pernah lupa untuk
selalu memberikan dukungan dan doa dalam setiap
sujud serta harapan disetiap tetes keringatmu demi
tercapainya cita-citaku.
- Adik-adikku tersayang Riska Widiya Maudy dan
Zafran Naufal Al-Ghazi yang selalu menyayangiku
dan sebagai penyemangat dalam kehidupanku serta
menantikan keberhasilanku.
- Sahabat- sahabatku seperjuangan yang selalu ada
dalam suka ataupun duka dalam menyeselakan
skripsi ini.
- Almamater Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Lampung.

vi
MOTTO

Artinya :
“Dia ( Musa berkata)” Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku,
dan mudahkanlah untukku urusanku,
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,
supaya mereka mengerti perkataanku”.(Q.s. Tha-haa:25-28).

vii
RIWAYAT HIDUP

Peneliti lahir pada tanggal 25 Agustus 1999 di Desa Guyuban Sidodadi. Peneliti

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Ayahanda M.Nasir dan

Ibunda Siti sundari.

Riwayat pendidikan

Pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah:

1. Taman kanak-kanak Yasmidah Pararejo Kecamatan Gadingrejo

Kabuaten Pringsewu,lulus tahun 2006

2. Sekolah Dasar Negeri 2 Parerejo, lulus tahun 2012

3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 4 Gadingrejo, lulus tahun 2015

4. Sekolah Menengah Atas Bina Mulya Gadingrejo, lulus tahun 2018

5. Kuliah jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI),

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Tahun 2018-

2019 yang telah berubah menjadi Universitas Muhammadiyah

Pringsewu (UMPRI) Lampung, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP).

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan Rahmat dan KarunaNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi yang Berjudul

“Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa Dengan

Menggunakan Media Gambar.”

Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan pada program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Lampung.

Keberhasilan penyusunan skripsi ini tentu tidak terlepas dari bimbingan, bantuan,

dan ulur tangan dari berbagai pihak, untuk itu ucapan terimakasih yang tulus dan

ikhlas Peneliti sampaikan kepada yang terhormat:

1. Drs.Wanawir AM, M.M., M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Pringsewu Lampung.

2. Rahma Faelasofi, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

3. Drs. H. A.Rahman, M.M., M.Pd. selaku Wakil Dekan I bidang Akademik

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Pringsewu Lampung.

4. Nurfaizal, M.Pd. selaku Wakil Dekan III bidang Kemahasiswaan dan Al-

Islam Kemuhammadiyahan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

5. Dwi Fitriyani, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

ix
6. Dra. Ani Diana, M.Hum. selaku Pembimbing I yang senantiasa memberikan

motivasi, arahan dan bimbingan.

7. Bapak Sholikin,M.Pd. selaku Pembimbing II yang senantiasa memberikan

motivasi, arahan dan bimbingan.

8. Keluarga SMP Muhammadiyah 1 Gadingerejo yang sebagai tempat

penelitian skripsi.

9. Bapak dan Ibuku serta keluargaku yang senantiasa memberikan doa dan

dukungan penuh.

10. Teman-teman dan sahabat yang selalu memberi semangat dan dukungan.

11. Serta semua pihak yang telah membantu penyusunan Skripsi ini, yang tidak

dapat peneliti sebutkan satu demi satu.

Semoga amal baik Bapak, Ibu, dan Saudara mendapat pahala yang sesuai dari

Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya bagi

pembaca umumnya.

Pringsewu, 20 Febuari 2022


Peneliti,

Yulia Kensi
NPM 18040044

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... ii
ABSTRAK....................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi
HALAMAN MOTTO..................................................................................... vii
HALAMAN RIWAYAT HIDUP................................................................... viii
KATA PENGANTAR.................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 5
C. Ruang Lingkup..................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian................................................................................ 6

BAB II LANDASAN PUSTAKA


A. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Media Gambar....... 7
1. Kemampuan Menulis Puisi.......................................................... 7
a. Pengertian Kemampuan.......................................................... 7
b. Pengertian Menulis................................................................. 7
c. Jenis-jenis menulis.................................................................. 8
d. Tujuan Menulis....................................................................... 10
e. Menulis Karya Sastra.............................................................. 12
2. Hakikat Puisi.................................................................................. 13
a. Pengertian Puisi..................................................................... . 13
b. Jenis-jenis Puisi...................................................................... 14
c. Langkah-Langkah Menulis Puisi............................................ 16
d. Unsur-unsur Pembentuk......................................................... 18
1) Stuktur Fisik.................................................................... 18
2) Stuktur Batin.................................................................... 20

xi
3. Media............................................................................................. 21
a. Pengertian Media .................................................................. 21
b. Ciri-ciri Media........................................................................ 22
c. Fungsi dan Manfaat Media..................................................... 24
d. Penerapan Media Gambar Idola dalam Menulis Puisi........... 31
B. Penelitian Yang Relevan ...................................................................... 33
C. Hipotesis............................................................................................... 34

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian.................................................................................... 35
B. Setting Penelitian.................................................................................. 36
C. Subjek Penelitian.................................................................................. 37
D. Prosedur Penetian Tindakan Kelas....................................................... 37
E. Data dan Sumber Data.......................................................................... 44
F. Analisis Data......................................................................................... 46

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Temuan Penelitian............................................................................... 50
1. Hasil Prapenelitian ......................................................................... 51
2. Siklus 1........................................................................................... 52
a. Pengamatan proses.................................................................... 53
b. Hasil Belajar............................................................................. 53
c. Observasi.................................................................................. 54
d. Refleksi..................................................................................... 57
3. Siklus 2........................................................................................... 58
a. Pengamatan proses ................................................................... 58
b. Hasil Belajar............................................................................. 59
c. Observasi.................................................................................. 60
d. Refleksi..................................................................................... 63
B. Pembahasan.......................................................................................... 65

xii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan............................................................................................... 70
B. Saran..................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRA

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sastra merupakan sarana penumpahan ide atau pemikiran tentang

kehidupan dan sosialnya dengan menggunkakan kata-kata yang indah, Karya

sastra adalah cermin hati manusia. Ia dilahirkan untuk menjelaskan eksistensi

manusia, dan memberi perhatian besar terhadap dunia realitas sepanjang

zaman. Karena itu, sastra yang telah dilahirkan diharapkan akan memberikan

kita kepuasan estetik dan intelektual. dari sastra manusia dapat memahami

kehidupan serta menambah wawasan tentang sifat kearifan dan kecendikiraan.

Menurut Ahyar (2019:1) Keindahan sastra sendiri memiliki macam genre,

yaitu genre sastra terdiri dari tiga bentuk yaitu prosa, drama dan puisi. Pada

ketiga genre sastra tersebut yang menjadi pion-poin tentang pembelajaran

sastra.

Pembelajaran sastra berupa pembelajaran apresiasi sastra dan

pembelajaran ekspresi sastra. Pembelajaran ekspresi sastra ada dua macam

yaitu ekspresi lisan dan ekspresi tulis. Tujuan pembelajaran ekspresi tulis

sastra adalah agar siswa mampu mengungkapkan pengalamannnya dalam

bentuk sastra tulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa

yang harus dikuasai oleh siswa karena menulis dapat membantu siwa dalam

mengembangkan kemampuan berbahasa baik untuk komunikasi ataupun

untuk menyerap pengetahuan yang dipelajarinya (Dandan dkk. dalam Paul,

2019 : 131). Selain itu, menulis adalah kegiatan yang sangat penting

1
karena dengan kegiatanmenulis dapat membantu perkembangan sosial,

mengembangkan kreativitas siswa, dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis

pada siswa.

Menulis juga merupakan suatu proses atau aktivitas yang produktif karena

dapat menghasilkan produk berupa karya tulis yang dapat dijadikan sebagai alat

penyampai pesan atau komunikasi. Menulis adalah tingkatan tertinggi dari

keterampilan berbahasa yang lainnya yaitu keterampilan membaca, menyimak dan

berbicara. (Tarigan dalam Maulidah, 2020: 64) menegaskan bahwa keterampilan

menulis tidak secara otomatis dikuasai oleh siswa, akan tetapi harus melalui

pelatihan dan praktik yang banyak dan teratur. Ada beberapa jenis keterampilan

menulis dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, salah satunya adalah

keterampilan menulis puisi.Puisi merupakan pemikiran manusia secara konkret

dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama. (Tarigan dalam Maulidah,

2020: 64).Untuk mencapai keartistikan dan keemosionalan puisi, penyair

menggunakan sarana kiasan, citraan-citraan, dan bahasanya penuh perasaan.

Pengajaran menulis puisi tidak terlepas dari pengajaran sastra secara umum.

Pengajaran sastra, khususnya menulis puisi bertujuan untuk memberikan

kepekaan sastra kepada pembacanya dan memberikan pegangan kepada siswa

untuk mampu mengenal dan menilai secara kritis peristiwa yang dialaminya

(Dewi dalam Maulidah, 2020: 64). Pembelajaran menulis puisi bertujuan untuk

melatih siswa untuk mengekspresikan pikiran, perasaannya, dan dapat pula

mengembangkan daya imajinasinya. Selain itu, pembelajaran menulis puisi juga

dapat mengembangkan kreativitas siswa.

2
Berdasarkan fakta di lapangan menunjukkan bahwa dalam kegiatan

pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan terutama menulis

puisi. Berdasarkan wawancara pada hari Senin, 7 Juni 2021 dengan Ibu Resa

Mustika S.Pd., guru bidang studi bahasa Indonesia kelas 8 VI SMP

Muhammadiyah 1 Gadingrejo diketahui bahwa jumlah siswa kelas 8 VI , yakni 24

siswa. Peneliti mengambil kelas 8 VI karena kemampuan siswa kelas ini yang

paling kurang dalam menulis puisi. Siswa masih kesulitan dalam menuangkan

Ide-ide dalam membuat sebuah puisi tersebut dan kadang juga masih tidak

terstruktur dan terinci dengan baik sehingga pengungkapannya pun kurang runtut.

Hambatan lain yang dialami siswa dalam pembelajaran menulis puisi adalah

kurangnya semangat mereka dalam menulis puisi akibat media pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi, dan masih menggunakan media yang

konvensional. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan yang dicapai oleh siswa, ada 14

siswa yang belum tuntas dari 24 siswa kelas 8 VI. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1
Data kemampuan Menulis Puisi Siswa kelas 8 VI SMP Muhammadiyah 1
Gadingrejo

No.` Kategori Jumlah Persentase


1 Tuntas 10 40 %
2 Belum Tuntas 14 60%
Jumlah 24 100%

Sumber : Daftar nilai siswa kelas 8 VI SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo.

Adapun untuk pembelajaran menulis puisi sudah diajakan sesuai dengan

kurikulum K13 dengan kompetensi dasarnya 4.8, yakni menyajikan gagasan,

perasaan, dan pendapat dalam teks puisi secara tulis / lisan dengan

3
memperhatikan unsur – unsur pembangun puisi. Unsur - Unsur pembentuk puisi

meliputi stuktur fisik yang meliputi diksi, kata konkret, imaji, gaya bahasa,

tipografi, verifikasi dan stuktur batin meliputi tema, rasa, nada dan amanat.

Melihat kondisi ini, peneliti bersama guru sebagai kolaburator mempunyai

gagasan untuk memperbaiki faktor permasalahan di atas, maka diperlukan sebuah

media pembelajaran yang kreatif, efektif, dan menyenangkan agar dapat membuat

siswa lebih bersemangat dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Salah

satu media yang dapat digunakan untuk merangsang keterampilan siswa dalam

menulis puisi, yakni dengan menggunakan media gambar. Media gambar

merupkan alat peraga yang dapat dipakai untuk menanamkan sebuah konsep-

konsep dalam materi pelajaran (Handayani & Sugiman dalam Maulidah, 2020:

66). Media gambar yang dipilih untuk meningkatkan dalam menulis puisi yaitu,

gambar tokoh idola siswa,karena dengan tokoh yang mereka idolakan akan lebih

menarik perhatian dan menimbulkan kesenangan pada diri siswa. Kekaguman

terhadap sosok tokoh idola akan memunculkan daya imajinasi siswa sehingga

lebih mudah mudah menuangkannya dalam bentuk puisi. Figur idola memang

sering banyak mendatangakan banyak inspirasi bagi seseorang sehingga dengan

menghadirkan gambar tokoh idola siswa akan meningkatkan antusias siswa untuk

menulis puisi. Dengan demikian diharapkan kemampuannya dalam menulis puisi

dapat meningkat. Untuk itu peneliti tertarik meneliti lebih lanjut tentang

kemampuan menulis siswa dengan menggunakan media gambar tokoh idola.

4
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas penulis merumuskan masalah sebagai

berikut:

Apakah penggunaan media gambar foto idola dapat meningkatkan

kemampuan menulis puisi siswa kelas 8 VI SMP 1 Muhammadiyah

Gadingrejo?

Berdasarkan rumusan masalah tersebut jadi peneliti menarik judul

sebagai berikut: “Peningktan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siswa

Dengan Menggunakan Media Gambar”.

C. Ruang Lingkup

Mengingat tujuan yang hendak dicapai dan keterbatasan kemampuan

menulis, maka runag lingkup dalam penelitian ini didasarkan sebagai berikut:

1. Objek penelitian: Peningkatan kemampuan menulis puisi bebas siswa

dengan menggunakan media gambar tokoh idola.

2. Subjek penelitian: Siswa kelas 8 VI.

3. Tempat penelitian: SMP 1 Muhammadiyah Gadingrejo.

4. Waktu Penelitian semester ganjil tahun ajaran 2021-2022

D. Tujuan Penelitian

Tujuaan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis

puisi dengan menggunakan media gambar idola pada siswa kelas 8 VI SMP 1

Muhammadiyah Gadingrejo.

5
E. Manfaat Penelitin

1. Manfaat bagi siswa

a. Meningkatkan kemampuan menulis puisi bebas pada siswa dengan

menggunakan media gambar idola siswa.

b. Meningkatkan motivasi belajar siswa.

c. Meningkatkan pemahaman mengenai materi puisi

d. Membantu mengeksplor kreativitas siswa

2. Manfaat bagi guru/ sekolah

a. Meningkatkan kualitas pembelajaran menulis puisi.

b. Meningkatkan kerja sama guru dan siswa, dan antar guru bahasa Indonesia

pada umumnya.

c. Menjadi inovasi bagi guru dalam melaksanakan pmebelajaran di kelas.

d. Menambah pemahaman materi menulis puisi bagi guru bahasa Indonesia

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Media Gambar


1. Kemampuan Menulis Puisi
a. Pengertian Kemampuan

Kemampuan yaitu keterampilan untuk mengeluarkan semua

sumber daya internal, keunggulan dan bakat agar bisa mendatangkan

manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain (Kusmana dalam Novia

2018: 3). Keterampilan diartikan sebagai kemampuan untuk

melakukan sesuatu dengan tepat dan mahir. Menurut (Robbins dan

Judge dalam Novia, 2018: 3) kemampuan adalah kapasitas individu

saat ini untuk melakukan berbagai tugas dalam sebuah pekerjaan. Dari

pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan

adalah keterampilan,kesanggupan atau kecakapan seseorang individu

dalam menguasai suatu keahlian dan digunakan untuk mengerjakan

beragam tugas dalam pekerjaan.

b. Pengertian Menulis

Nurhadi (2015: 4) menyatakan bahwa “menulis adalah kegiatan

melahirkan ide dan mengemas ide itu ke dalam bentuk lambang-

lambang grafis berupa tulisan yang bisa dipahami orang lain.” Dalam

menulis seseorang melakukan suatu aktivitas untuk menghasilkan

suatu produk, produk yang dimaksud adalah rangkaian struktur

7
lambang-lambang grafis suatu bahasa yang mengandung makna yang diikat

dalam suatu kesatuan ide, produk tersebut dikenal sebagai tulisan,

tulisan itu digunakan untuk mengekspresikan diri dan mengomukasika ide

kepada orang lain secara tidak langsung. Selain itu menulis juga merupakan

aktivitas berpikir. Proses berpikir dalam menulis mencangkup bagaimana ide-

ide dimunculkan dan difokuskan kepada ide-ide tertentu yang relevan dan

saling terkait. Ide-ide tersebut kemudian dituangkan ke dalam paragraf dan

wacana yang koheren koheren dan kohesif. Kegiatan menulis merupakan

kegiatan yang sangat penting karena dengan memiliki kemampuan menulis

dapat membantu perkembangan sosial, mengembangkan kreativitas siswa, dan

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa (Bakry & Alsamadani dalam

Dadan dkk.,2019:131).

c. Jenis- jenis Menulis

Ada beberapa cara untuk membedakan jenis tulisan.Menurut (Nurhadi,

2015: 14) Ragam pembeda itu dapat dilihat dari aspek bentuk,cara

penyajian,dan motif menulis. Ditijau dari bentuknya tulisan dibedakan

menjadi (1) narasi, (2) deskripsi, (3) eksposisi, (4) argumentasi, dan (5)

persuasi. Setiap jenis tulisan itu mempunyai karakteristik berbeda. Narasi

menyajikan bentuk penceritaan, deskripsi mengutamakan bentuk pelukisan,

eksposisi menekankan bentuk pemaparan, sedangkan argumentasi dan

persuasi mengutamakan bukti-bukti dan pendapat untuk menyajikan dan

mempengaruhi pembaca.Tulisan yang utuh tak selalu menunjukkan ciri yang

murni. Sebuah tulisan yang berbentuk narasi, mungkin saja didukung cara

8
penyajian deskripsi. Sebaliknya, tulisan eksposisi dapat digambarkan dengan cara

narasi.

Berdasarkan cara penyajiannya, tulisan dibedakan atas tulisan objek dan

subjek. Tulisan objek adalah tulisan yang mengacu pada hal-hal yang bersifat

umum dan tidak dipengaruhi unsur subjektif penulis, tulisan itu misalnya

penjelasan proses, laporan, karya ilmiah dan dokumen. Tulisan subjektif adalah

tulisan yang bersifat individual dan banyak dipengaruhi unsur subjektif penulis

seperti autobiografi,surat informal, ulsan, potret, dan surat pembaca.

Berdasarkan karakteristik isinya, tulisan dibedakan menjadi beragam jenis.

Bahkan tak terbatas jumlahnya. Jenis tulisan berikut merupakan contoh jenis-

jenis tulisan berdasarkan karakteristik isinya ( Nurhadi,2015: 15).

1) Artikel ilmiah

2) Berita

3) Buku pelajaran sekolah

4) Cerita pendek

5) Esai

6) Dokumen Negara

7) Laporan penelitian

8) Naskah drama

9) Novel

10) Puisi

9
d. Tujuan Menulis

Ketika menulis, seseorang memiliki tujuan tertentu. Tujuan itu

berhubungan dengan gagasan atau informasi yang diinginkan

dikomunikasikan melalui tulisan. tujuan itu juga berkaitan erat dengan

respon atau tanggapan yang diharapkan muncul dari pembaca setelah

membaca tulisan. Menurut Nurhadi (2015:12) tujuan menulis dapat dibedakan

menjadi 5, yaitu:

1) Menulis untuk menyampaikan informasi, seperti Menulis artikel, menulis

buku ilmu pengetahuan, dan membuat laporan.

2) Menulis untuk menciptakan dan memelihara hubungan sosial, seperti

menulis surat, menulis undangan, menulis memo, mengirim SMS.

3) Menulis untuk mengontrol perilaku orang lain seperti menulis petunjuk,

membuat undang undang atau peraturan, membuat tata tertib.

4) Menulis untuk mengatakan pendapat, seperti menulis buku harian, menulis

surat pembaca, atau rujuk rencana di surat kabar .

5) Menulis untuk mengungkapkan kreativitas imajinasi seseorang, seperti

menulis cerita, menulis puisi, atau menulis naskah drama.

Berdasarkan kepentingan menulis terhadap pembaca, tujuan menulis

dibedakan menjadi enam, yaitu:

1) Menanamkan pemahaman tentang suatu sesuatu kepada pembaca

2) Mengubah keyakinan pembaca

3) Menyenangkan atau menghibur pembaca

4) Memotivasi dan mempengaruhi pembaca

10
5) Menunjukkan sesuatu yang baru kepada pembaca

6) Merangsang proses berpikir pembaca (Nurhadi, 2015: 13).

Adapun menurut Novia (2018: 4) tujuan yang dapat diambil dari kegiatan

menulis antara lain:

1) Meningkatkan kecerdasan dengan menulis seseorang dapat meningkatkan

kecerdasannya.

2) Mengembangkan daya inisiatif dan kreativitasnyaDengan menulis seseorang

dapat mengembangkan daya inisiatif (ide) dan kreativitas yang ada pada

dirinya.

3) Menumbuhkan keberanian Dengan menulis seseorang dapat menumbuhkan

keberanian terutama keberanian dalam mengungkapkan ide atau perasaan.

4) Mendorong keterampilan dan kemauan mengumpulkan informasi yang

berhubungan dengan apa yang ditulisnya.

Sebuah tulisan yang bertujuan untuk menginformasikan biasanya menyajikan

sejumlah informasi berupa fakta fakta atau memaparkan suatu prosedur untuk

diketahui oleh pembaca. Tulisan-tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan, selain

memuat fakta-fakta, jika juga menyajikan opini atau pendapat untuk meyakinkan

dan mempengaruhi pembaca agar pendapat atau bertindak sesuai keinginan

penulis.Tulisan yang bertujuan untuk mengekspresikan diri, memuat ungkapan

atau curahan berbagai pikiran dan perasaan penulis. Bentuk tulisan semacam ini

yang kemudian melahirkan tulisan kreatif, seperti essay atau opini. Sementara itu

tulisan yang bertujuan menghibur dapat kita temukan pada tulisan-tulisan kreatif

11
yang memang ditulis untuk memberikan hiburan, kepuasan atau kesenangan

pada pembaca, misalnya tulisan humor anekdot, atau sastra. Menulis puisi

dengan tujuan kreatif adalah menulis yang dengan pencapaian nilai-nilai

berhubungan dengan pencapaian nilai nilai artistik dan estetis melalui tulisan.

Menulis dengan tujuan memecahkan masalah adalah menulis yang

menjelaskan, menjernihkan, dan memecahkan suatu masalah.

Berdasarkan pendapat-pendapat tentang tujuan menulis yang dikemukakan

di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis yang utama adalah untuk

menuangkan ide-ide atau gagasan dalam bentuk bahasa tulisan agar dapat

dengan mudah dimengerti dan dipahami oleh orang lain.

e. Menulis Karya Sastra

Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang harus dipelajari secara

terus menerus.Tulisan yang baik adalah tulisan yang dapat memberikan

informasi kepada pembaca secara jelas. Menurut Tarigan (dalam Nirwana &

Ruspa,2020: 588) menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang

lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dapat dipahami oleh

seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang lambang grafis

tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis itu. Aktivitas menulis

melibatkan beberapa unsur,yaitu penulis sebagai penyampaian pesan,isi

tulisan,saluran atau media,dan pembaca. Menulis merupakan suatu kegiatan

penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai

alat atau mediana (Suparno dan Yunus dalam Nirwana & Ruspa, 2020: 588).

12
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan

suatu proses aktivitas gagasan, pikiran, perasaan yang ingin disampaikan

kepada orang lain melalui media bahasa yang berupa tulisan.Sebagai alat

komunikasi tidak langsung melalui tulisan penulis dapat mendeskripsikan

sesuatu kepada orang lain sehingga pembaca dapat melukiskan apa yang

disampaikan.

Menurut Ahyar (2019:1) sastra merupakan sarana penumpahan ide atau

pemikiran tentang kehidupan dan sosialnya dengan menggunakan kata–kata

yang indah.Yang terdiri dari tiga macam genre, yaitu genre sastra terdiri dari

tiga bentuk (yaitu puisi, prosa, dan drama). Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, sastra atau kesusastraan diartikan sebagai karya tulis, yang jika

dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan seperti

keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya. Untuk itu dapat

disimpulan bahwa menulis karya sastra adalah suatu kegiatan seseorang dalam

menyampaikan apa yang dipikirkannya untuk menghasilkan suatu karya sastra

seni yang diwujudkan dalam bentuk tulisan sastra seperti menulis puisi dan

menulis naskah drama.

2. Hakikat Puisi

a. Pengertian Puisi

Menurut Kosasih (2017: 92) Puisi yaitu ’’teks atau karangan yang

mengunggapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan

kata - kata . ” Puisi merupakan suatu bentuk karya sastra yang

13
mengungkapkan pikiran serta perasaan dari penyair dan secara imajinatif serta

disusun dengan mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian

struktur fisik serta struktur batinnya Ahyar (2019:34). Puisi adalah salah satu

karya sastra dengan bahasa yang dipersingkat, dipadatkan, serta diberi irama

dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata yang imajinatif (Sumardi

dalam Ahyar (2019:34).

Berdasarkan pendapat ahli yang diutarakan di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa puisi merupakan bentuk karya sasta yang

mengungkapkan pikiran dan perasan secara imajinatif dengan menggunakan

kata-kata yang indah.

b. Jenis-jenis puisi

Puisi dibedakan menjadi 2, yaitu puisi lama dan puisi baru. Menurut

Ahyar (2019:35) puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-

aturan. Aturan puisi lama seperti jumlah kata yang terdapat dalam 1 baris,

jumlah barisyang terdapat dalam 1 bait, persajakan atau rima, banyak suku

kata pada tiap baris, dan irama. Sedangkan Puisi baru merupakan puisi yang

sudah tidak terikat oleh aturan, Puisi baru memiliki bentuk yang lebih bebas

dibandingkan puisi lama baik dalam jumlah baris, suku kata, ataupun rima.

Berdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasannya dalam

aspek puisi terbagi menjadi tiga jenis yaitu naratif, puisi lirik dan puisi

deskriptif (Kosasih, 2017: 105-106).

14
1) Puisi Naratif

Puisi naratif mengungkapkan cerita atau pelajaran syair. Puisi ini terbagi

menjadi beberapa macam yakni balada dan romansa. Balada adalah puisi yang

berisi tentang orang-orang perkasa atau tokoh pejuang. Contoh adalah balada

orang-orang tercinta dan Blues untuk Bonnie Karya WS Rendra. Romansa

adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantis yang berisi kisah

percintaan yang diselingi oleh perkelahian dan petualangan.

2) Puisi Lirik

Puisi ini terbagi menjadi tiga macam yaitu elegi, ode, dan serenada. Elegi

adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka, misalnya " Elegi Jakarta"

karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di kota Jakarta.

Sarenada adalah sajak percintaan yang dapat dinyanyikan. Kata serenada

berarti nyanyian yang tepat dinyanyikan pada waktu senja Rendra banyak

menciptakan serenada dalam empat kumpulan sajak di antaranya "serenada

hitam, serenada biru, serenada merah jambu, serenada ungu, serenada kelabu

warna-warna di belakang serenada itu melambangkan sifat nyanyian cinta ada

yang bahagia,sedih, kecewa, dan sebagainya. Ode adalah puisi yang berisi

pemujaan terhadap seseorang suatu hal atau suatu keadaan. Dalam puisi ini

dapat diungkapkan rasa kagum penyair kepada sang proklamator. Ungkapan-

ungkapan rasa kagum itu sangat mengena dan tidak bersifat klise kerinduan

penyair untuk mendengarkan bara semangat yang ditiupkan lewat pidato-

pidatonya yang berapi-api dapat kita hayati sejak 6 baris terakhir.

15
3) Puisi Deskriptif

Dalam jenis puisi deskriptif, penyair bertindak sebagai pemberi kesan

terhadap keadaan atau peristiwa, benda, atau sesuatu yang dipandang

menarik perhatiannya puisi yang termasuk puisi deskriptif adalah satire

puisi yang bersifat kritik sosial dan puisi impresionistik.Satire adalah puisi

yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan

tetapi dengan cara menyindir atau menyatakan keadaan sebaliknya. Puisi

kritik sosial adalah puisi yang juga menyatakan ketidak senangan penyair

terhadap keadaan atau diri seseorang tetapi dengan cara membeberkan

kepincangan atau ketidakberesan keadaan atau orang tersebut pesan

penyair juga dapat kita Hayati dalam puisi puisi impresionistik yang

mengungkapkan kesan impresi penyair terhadap suatu hal.

c. Langkah-Langkah Menulis Puisi

Menurut J. Waluyo (2007:41) langkah langkah menulis puisi adalah sebagai

berikut:

1) Memilih tema

Tema dianggap sebagai pondasi sebuah puisi,umumnya ditentukan terlebih

dahulu sebelum kita mulai menulis.saat menulis puisi, sebaiknya kita

memulai dari tema yang sederhana untuk kemudian kita tingkatkan yang

lebih besar.Usahakan menulis puisi dengan tema yang kita kuasai sehingga

kita tidak mengalami kesulitan.

2) Mencari inspirasi

Inspirasi yang dianggap sebagai bahan penulisan puisi. Inspirasi dapat

datang begitu saja, Namum kadang juga harus dicari sebenarnya

16
pengetahuan dan pengalaman kita juga dapat menjadi sumber inspirasi yang

berharga.

3) Menentukan nada dan suasana,serta perasaan puisi

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda beda.kerpibadian seseorang

sangat berpengaruh saat kita menulis puisi. Pengaruh itu terutama dalam

pemilihan nada suasana serta perasaan puisi.

4) Menentukan Amanat

Amanat merupakan gagasan yang mendasari karya sastra,atau pesan yang

ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar.

5) Menentukan judul.

Judul merupakan nama yang digunakan untuk buku atau bab dalam buku yang

dapat menyiratkan secara pendek isi atau maksud buku atau bab itu.

6) Berimajinasi

Setelah menentukan judul,tentu sedikit banyak kita sudah mempunyai

gembaran tentang puisi yang akan kita tulis. Agar gambaran tentang puisi

tersebut semakin jelas,kita dapat berimajinasi secara bebas. Bahkan

mengimajinasikan hal-hal yang tidak terlalu berhubungan dengan tema puisi.

7) Menulis Apa adanya

Pada awalnya,kita dapat menulis apa adanya,tulisan saja semua yang ada

dibenak kita. Sebagai bantuan dapat mendaftar beberapa kata yang

berhubungan dengan tema puisi.

8) Pemilihan kata

Diksi yang digunakan adalah kata-kata yang bermakna denotasi dan bermakna

konotasi. Misalnya,kata-kata yang terlalu terus terang atau kurang puitis.

17
9) Memanfaatkan Majas

Untuk memperindah dan memperkaya makan puisi tersebut,kita dapat

memanfaatkan Majas,termasuk unsur pendukung karya sastra.

10) Menggali kreativitas

Salah satu yang penting dalam menulis puisi adalah jangan selamanya

meniru,kembangkan kreativitas.

11) Melakukan Penyuntingan

Kita harus melakukan Penyuntingan kembali agar dapat hasil yang lebih

memuaskan. Kita harus melakukan Penyuntingan yang lebih cermat.

Misalnya judul yang sudah dipilih terasa masih kurang mantap,kita boleh

mengganti judul tersebut.

d. Unsur-unsur Pembentuk Puisi

Puisi memiliki unsur–unsur pembangun teks puisi yang mendukung

keindahan sebuah puisi. Unsur–unsur teks pembangun puisi ini terdiri atas dua

bagian yaitu, unsur batin dan unsur fisik. Unsur batin terbagi atas tema, nada,

rasa, amanat. Sedangkan pada unsur fisik terbagi atas diksi, pengimajian,

bahasa figuratif, kata konkret, tifografi, irama rima. Unsur–Unsur Pembangun

Teks Puisi Menurut (Kosasih dalan ritonga , 2021:91-92) terbagi ke dalam dua

macam, yakni struktur fisik dan struktur batin.

1) Struktur Fisik

a) Diksi (Pilihan Kata) adalah pemilihan kata–kata yang dipilih oleh

penyair dalam puisinya. Karena kata–kata dalam puisi begitu penting,

maka bunyi kata juga harus dipertimbangkan secara cermat dalam

18
pemilihannya. Kata–kata yang dipilih hendaknya bersifat puitis, yang

mempunyai efek keindahan dan berbeda dengan kata–kata yang biasa dipakai

sehari–hari.

b) Pengimajian merupakan sebagai kata atau susunan kata yang dapat

mengungkapkan pengalaman imajinasi. Dengan adanya daya imajinasi yang

diciptakan penyair, maka pada kata–kata puisi itu akan tercipta sesuatu yang

dapat didengar, dilihat, dan dirasakan pembacanya.

c) Kata konkret untuk membangkitkan imaji (daya bayang) pembaca, maka kata–

kata harus diperkonkret. Jika penyair mahir memperkonkret kata–kata, maka

pembaca seolah–olah akan melihat, mendengar, atau merasa apa yang

dilukiskan oleh penyair. Jika imaji pembaca merupakan akibat dari

pengimajian yang diciptakan penyair, maka kata konkret merupakan sebab

terjadinya pengimajian itu. Dengan kata yang diperkonkret, pembaca dapat

membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh

penyair.

d) Bahasa Figuratif (Majas) ialah bahasa yang digunakan penyair untuk

mengatakan sesuatu dengan cara pengiasan, yakni secara tidak langsung

mengungkapkan makna. Majas digunakan penyair untuk menyampaikan

perasaan, pengalama batin, harapan, suasana hati, ataupun semangat hidupnya.

Majas mengiaskan atau mempersamakan sesuatu dengan suatu hal yang lain

agar dapat digambarkan dengan jelas. Misalnya, untuk menggambarkan

suasana hati yang gembira, senang, mempunyai harapan besar untuk berjumpa

dengan seseorang.

19
e) Rima/RitmaRima dalah pengulangan bunyi dalam puisi. Rima berfungsi

untuk membentuk musikalitas atau orkestrasi. Denganadanya rima itulah,

efek bunyi makna yang dikehendaki penyair semakin indah dan makna

yang ditimbulkannyapun lebih kuat ,di samping rima, dikenal pula istilah

ritmaa, yang diartikan sebagai pengulangan kata, frase, atau kalimat dalam

bait–bait puisi. Berbeda dari metrum (mantra). Metrum berupa

pengulangan tekanan kata yang tetap. Ritma berasal dari bahasa Yunani

“Rheo” yang berarti gerakan–gerakan yang teratur.

f) Tata wajah (Tipografi) merupakan pembeda yang penting antara puisi

dengan prosa dan drama. Larik–larik berbentuk paragraf, melainkan

membentuk bait. Dalam puisi kontenporer tipografi dipandang begitu

penting sehingga menggeser kedudukan makna kata–kata. Baris–baris

prosa dapat saja disusun seperti tipografi puisi.

2) Sruktur Batin

a) Tema merupakan bagian dari struktur batin puisi. Tema adalah pokok

persolan yang akan diungkapkan oleh penyair. Pokok persoalan atau

pokok pikiran itu begitu kuat mendesak dalam jiwa penyair, sehingga

menjadi landasan utama pengucapannya.

b) Perasaan Puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi

perasaan penyair. Bentuk ekspresi itu dapat berupa keindahan,

kegelisahan, atau pengagungan kepada kekasih, kepada alam. Oleh karena

itu, bahasa dalam puisi akan terasa sangat ekspresif dan lebih padat.

20
c) Nada Dan Suasana Dalam menulis puisi, penyair mempunyai sikap

tertentu terhadap pembaca apakah dia ingin bersikap menggurui,

menasehati, mengejek, menyindir, atau bersikap lugas hanya menceritakan

sesuatu kepada pembaca. Sikap penyair kepada pembaca ini disebut nada

puisi. Seringkali puisi bernada santai karena penyair bersikap santai

kepada pembaca.Suasana adalah keadaan pembaca setelah membaca puisi

itu atau akibat psikologis yang ditimbulkan puisi itu terhadap pembaca.

d) Amanat, Amanat yang hendak disampaikan oleh penyair dapat ditelaah

setelah kita memahami tema,rasa,dan nada puisi.Tujuan amanat

merupakan hal yang mendorong penyair untuk menciptakan

puisinya.Amanat tersirat dibalik kata-kata yang disusun dari tema yang

diungkapkan,amanat yang hendak disampaikan oleh penyair mungkin

sekedar beradadalam pikiran penyair.

3. Media

a. Pengertian Media

Media pada hakikatnya merupakan salah satu komponen sistem

pembelajaran. Menurut Sanjaya (dalam Nurrita,2018: 173) media berlaku

untuk berbagai kegiatan atau usaha, seperti media dalam penyampaian

pesan, media pengantar magnet atau panas dalam bidang teknik. Media

digunakan dalam bidang pendidikan sehingga istilahnya menjadi media

pendidikan. Menurut Gerlach & Ely dalam Arsyad (2010:3) mengatakan

bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia materi

atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

21
memperoleh pengetahuan keterampilan atau sikap. Selanjutnya Fleming

dalam Arsyad (2010:3) menyatakan bahwa “media sering diganti dengan kata

mediator adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak

dan mendamaikannya.” Dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi

atau perannya yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama

dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Disamping itu mediator dapat

pula mencerminkan pengertian bahwa setiap sistem pembelajaran yang

dilakukan peran mediasi mulai dari guru sampai kepada peralatan paling

canggih, dapat disebut media. Ringkasan nya media adalah alat yang

menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Sementara itu

menurut Gagne dan Briggs dalam Arsyad (2010: 4) secara implisit

mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik

digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara

lain buku, tab recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide atau

gambar bingkai,foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Jadi, dari

pendapat ahli diatas disimpulkan bahwa media adalah semua komponen

seperti manusia,alat,dan segala seseatu yang dapat menyampaikan suatu pesan

kepada yang melihatnya sebagai media pesan dalam pengajaran menjadi lebih

efektif dan efesien.

b. Ciri ciri media

Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2010: 12) mengemukakan tiga ciri media

yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang

22
dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang efisien

melakukannya antara lain:

1) Ciri Fiksatif

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu peristiwa

atau objek dapat di urut dan disusun kembali dengan media seperti fotografi,

video tape, audio tape, disket komputer, dan film. Suatu objek yang telah

diambil gambarnya dengan kamera atau video kamera dengan mudah dapat di

reproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan.

Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman kejadian

atau objek yang telah terjadi pada sutu waktu tertentu di transportasikan tanpa

mengenal waktu.

2) Ciri Manipulatif

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media

memiliki ciri manipulatif titik kejadian yang memakan waktu berhari-hari

dapat disajikan kepada siswa dalam waktu 2 atau 3 menit dengan teknik

pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya, bagaimana proses larva

menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan

teknik rekam fotografi tersebut. Di samping dapat mempercepat suatu

kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu

rekaman video misalnya proses loncat galah atau reaksi kimia dapat diamati

melalui batuan kemampuan manipulatif dari media demikian pula suatu aksi

23
gerakan dapat direkam dengan foto kamera untuk foto ada rekaman

gambar hidup video, motion film kejadian dapat diputar mundur.

3) Ciri Distributif

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian di

transportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang

relatif sama mengenai kejadian itu. Dewasa ini distribusi media tidak

hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa kelas pada sekolah sekolah di

dalam suatu wilayah tertentu tetapi juga media itu misalnya rekaman video

audio disket komputer dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang

diinginkan kapan saja. Sekalian informasi direkam dalam format media

apa saja ia dapat diproduksi secara berapa kali pun kan siap digunakan

secara bersamaan di berbagai tempat atau digunakan secara berulang-ulang

di tempat konsistensi informasi yang telah direkam akan terjamin sama

atau hampir sama dengan aslinya.

c. Fungsi Dan Manfaat Media

1) Fungsi Media

Menurut Hamalik (dalam Arsyad, 2010 :15) bahwa pemakaian media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

keinginan dan minat yang baru membangkitkan motivasi dan rangsangan

kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh pengaruh psikologis

terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi

pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan

24
penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Adapun Levie & dan lentz

(dalam Arsyad, 2010: 16) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran

khususnya media visual yaitu fungsi atensi, fungsi efektif, fungsi kognitif dan

fungsi kompensatoris.

a) Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan

perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan

dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

b) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa

ketika belajar atau membaca teks yang bergambar kritik gambar atau lambang

visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang

menyangkut masalah sosial atau ras.

c) fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang

terkandung dalam gambar.

d) fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil peneliti bahwa

media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu

siswa yang lemah dan membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam

teks dalam mengingatnya kembali. Media pembelajaran berfungsi untuk

mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami

isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. Media

berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media

itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam

25
bentuk aktivitas yang nyata sehingga Pembelajaran dapat terjadi. Materi harus

dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-

prinsip belajar agar dapat menyiapkan intruksi yang efektif titik di samping

menyenangkan media pembelajaran harus dapat memberikan pengamanan

yang menyenangkan dan memahami kebutuhan perorangan siswa.

Menurut Sanjaya (dalam Nurrita 2018: 176-177) ada beberapa fungsi dari

penggunaan media pembelajaran yaitu:

a) Fungsi komunikatif media pembelajaran digunakan untuk memudahkan

komunikasi antara penyampai pesan danpenerima pesan.Sehingga tidak ada

kesulitan dalam menyampaikan bahasa verbal dan salah persepsi dalam

menyampaikan pesan.

b) Fungsi motivasi media pembelajaran dapat memotivasi siswa dalam belajar

dengan pengembangan media pembelajaran tidak hanya mengandung unsur

artistic saja akan tetapi memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran

sehingga dapat meningkatkan gairah siswa untuk belajar.

c) Fungsi kebermaknaan penggunaan media pembelajaran dapat lebih bermakna

yakni pembelajaran bukan hanya meningkatkan penambahan informasi tetapi

dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk menganalisis dan mencipta.

d) Fungsi penyamaan persepsi dapat menyamakan persepsi setiap siswa sehingga

memiliki pandangan yang sama terhadap informasi yang di sampaikan.

e) Fungsi individualitas dengan latar belakang siswa yang berbeda, baik itu

pengalaman, gaya belajar, kemampuan siswa maka media pembelajaran dapat

26
melayani setiap kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya

belajar yang berbeda.

2) Manfaat Media

Manfaat media pembelajaran dengan adanya kemajuan teknologi

informasi dan komunikasi maka guru dalam memberikan materi pelajaran

harus mengikuti kemajuan tersebut. Guru harus dapat menggunakan media

pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan sesuai dengan kebutuhan

belajar siswa. Sehingga siswa dapat dengan mudah menerima pelajaran yang

di berikan oleh guru. Menurut Nasution (dalam Nurrita, 2018: 177) manfaat

media pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran adalah

sebagai berikut:

a) Pengajaran lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan

motivasi belajar.

b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih di

pahami siswa,serta memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran

dengan baik.

c) metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-semata hanya komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, siswa tidak bosan, dan

pengajar tidak kehabisan tenaga.

d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan penjelasa dari pengajar saja, tetapi juga aktivitas lain yang

dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-

lainya.

27
Manfaat media menurut Kemp & Dayton (dalam Arsyad, 2010: 21) meskipun

telah lama disadari bahwa banyak keuntungan penggunaan media pembelajaran

penerimanya serta pengintegrasiannyanya ke dalam program-program pengajaran

berjalan lambat. Mereka mengemukakan beberapa hasil penelitian yang

menunjukkan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral

pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung sebagai

berikut:

a) Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku titik setiap pelajar yang melihat

atau mendengar penyajian melalui media menerima pesan yang sama.

Meskipun para guru menafsirkan isi pelajaran dengan cara yang berbeda-beda,

dengan menggunakan media ragam hasil taksiran itu dapat dikurangi sehingga

informasi yang sama dapat disampaikan kepada siswa sebagai landasan untuk

pengajian, latihan, dan aplikasi lebih lanjut.

b) Pembelajaran bisa lebih menarik titik media dapat di asosiasikan sebagai

penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan

kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-ubah,

penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan keingintahuan

menyebabkan siswa tertawa dan berpikir, yang kesemuanya menunjukkan

bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat.

c) pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkan teori belajar dan

prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa umpan

balik dan penguatan.

28
d) Lama waktu pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat karena

kebanyakan media hanya memerlukan and1 singkat untuk mengantarkan

pesan pesan dan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak dan

kemungkinannya dapat diserap oleh siswa.

e) Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar

sebagai media pembelajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen

pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik, dan

jelas.

Sudjana & Rivai (dalam Arsyad, 2010: 24) mengemukakan manfaat media

pembelajaran dalam proses belajar siswa ,yaitu:

a) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

b) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami

oleh siswa dan memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.

c) Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan

guru tidak kehabisan tenaga, apabila kalau guru mengajar pada setiap jam

pelajaran.

d) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain seperti mengamat,i

melakukan ,mendemonstrasikan, memerankan dan lain-lain.

29
Dari Encyclopedia of Educational Research dalam Arsyad (2010: 25)

merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut:

a) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berpikir, oleh karena itu

mengurangi verbalisme.

b) Memperbesar perhatian siswa.

c) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan bagan belajar, oleh

karena itu membuat pelajaran lebih mantap.

d) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha

sendiri di kalangan siswa.

e) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar

hidup.

f) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan

kemampuan berbahasa.

g) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan

membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Dari uraian dan pendapat beberapa para ahli di atas disimpulkan beberapa

manfaat penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar yaitu

media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga

dapat memperlancar dan meningkatkan proses belajar dan hasil belajar. Media

pelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat

menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan

lingkungannya dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri lebih sesuai

dengan kemampuan dan minatnya.

30
d. Penerapan Media Gambar Idola dalam Menulis Puisi

Menurut (Arief S. Sadiman dalam Deifan & Indihadi,2018: 97-98) media

gambar adalah media yang pada umumnya dipakai, yang dapat dimengerti dan

dimiliki dimana-mana, ada pepatah cina yang mengatakan bahwa sebuah

gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. Pendapat yang lain

dikemukakan oleh Imam Supadi (1987:25) yang mengemukakan bahwa media

gambar ialah alat visual yang penting, mudah didapat dan memberikan

penggambaran visual yang konkret. Sedangkan Andre Rianto (1982:2)

memberikan batasan bahwa media gambar adalah salah satu jenis bahasa yang

memungkinkan terjadinya komunikasi, ia merupakan jenis bahasa yang

diekspresikan lewat tanda dan simbol. Media pembelajaran diklasifikasikan

menjadi 4,yaitu media auditif, media audio, media visual dan media audio

visual video Nuritta (2018:187). Gambar adalah sesuatu yang diwujudkan

secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan atau pikiran.

Gambar- gambar yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran adalah

lukisan,ilustrasi, iklan, kartun, potret, karikatur, dan gambar berseri.

Selanjutnya dapat disimpulkan bahwa media gambar merupakan sebuah

media pembelajaran yang mudah dimengeti karena dalam bentuk dua dimensi

dari hasil peniruan-peniruan benda, pemandangan, curahan pikiran, atau ide-

ide yang divisualisasikan. Di antara media pembelajaran, media gambar

adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan peserta didik

lebih menyukai gambar dari pada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan

31
disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah

semangat peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Menurut Depdikbud (dalam permana & indihadi,2018:198) syarat-syarat

gambar sebagai media pengajaran yaitu :

1. Gambar yang yang dibuat hendaknya dapat mengikat perhatian para peserta

didik, baik isi maupun fisiknya.

2. Ukuran gambar yang dibuat hendaknya cukup besar sehingga dengan jelas

dapat dilihat oleh setiap peserta didik, kecuali gambar yang akan diperlihatkan

dengan jalan diproyeksikan.

3. Gambar hendaknya dibuat benar-benar dapat memperjelas sesuatu yang

disampaikan secara verbal (lisan, tertulis, atau rekaman).

Menulis puisi merupakan salah satubentuk menulis kreatif.Menulis puisi salah

satu kegiatan intelektual,yakni kegiatan yang menuntut seseorang harus benar-

benar cerdas,menguasai bahasa dan wawasannya.Hal ini karena puisi lahir dari

segenap sang pencipta puisi itu sendiri Aminudin (dalam Harapan.dkk,2019:4).

Puisi diartikan “membuat” dan pembuatan karena lewat puisi pada dasarnya

seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri,yang mungkin berisi pesan

atau gambaran suasana-suasana tertentu,baik fisik maupun batin, puisi itu

mengekpresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan,yang merangsang

imajinasi panca indra dalam susunan yang berirama yang direkam dan

32
diekspresikan,dinyatakan dengan menarik dan berkesan Amidunin dalam

Harapan.dkk,2019:4).

Media gambar foto idola akan diterapkan pada saat pembelajaran menulis

puisi,langkah-langkah yang dapat digunakan dalam menerapkan media

gambar foto idola pada siswa untuk menulis puisi,yaitu:

1) Media gambar foto idola akan dibagikan kepada siswa untuk dapat

mengamati terlebih dahulu

2) Siswa masing-masing individu disuruh menuliskan kata yang cocok untuk

uangkapan gambar idola yang dilihatnya

3) Setelah itu siswa diminta menuliskan dengan bentuk sebuah puisi

4) Kemudian hasil tulisan puisi siswa dikumpulkan

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Neneng Sri Mulyati (2017) dengan judul “ Peningkatan

kemampuan menulis puisi bebas menggunakan media audio visal” persamaan

penelitian Neneng Sri Mulyani dengan penelitian ini adalah kemampuan

menulis puisi pada siswa. Perbedaan terletak pada media yang digunakan,

penelitian ini menggunakan media gambar untuk mengukur kemampuan

menulis puisi. berdasarkan penelitian tersebut, terlihat dari meningkatnya

pemerolehan nilai siswa pada siklus I dengan rata-rata adalah 69,5 sedangkan

pada siklus II adalah 83,5 pencapaian kemampuan pada siklus II mengalami

peningkatan dibandingkan dengan siklus I.

33
Penelitian lain dengan media serupa yaitu penelitian oleh Sri Wulan

Anggreani. Penelitian yang berjudul “Penggunaan Media Lagu Anak dalam

Meningkatkan Hasil Pembelajaran Menulis puisi”.Penelitian tersebut

menunjukkan hasil bahwa penggunaan media lagu anak meningkatkan

kemampuan menulis puisi . Peningkatan ditunjukkan pada kondisi awal pra

siklus 53,67. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan media lagu

anak mengalami peningkatkan yaitu pada siklus pertama nilai rata-rata 59 dan

nilai rata-ratasiklus kedua yaitu 70,17.Perbedaan dengan penelitian yang

dilaksanakan adalah konten media yang dibunakan serta karakteristik subejk

penelitian.

C. Hipotesis

Berdasarkan hasil deskripsi di atas, hipotesis tindakan daam penelitian ini

adalah

“Ada Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Bebas Pada Siwa Dengan

Menggunakan Media Gambar Foto Idola”

34
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut

Suharsimi (2015:291) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas

merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar yang berbentuk

sebuah tindakan,yang sengaja dimunculkan dan diberikan oleh guru atau

dengan arahan guru yang dilakukan oleh peserta didik. Sementara itu, Wiria

Atmadja (dalam Suharsimi, 2015:291) menyatakan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah bagaimana sekelompok guru dapat

mengorganisasikan kondisi praktik pembelajaran mereka, dan belajar dari

pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba sebuah gagasan perbaikan

dalam praktik pembelajaran,dan melihat pengaruh nyata dari upaya tersebut.

Berdasarkan berbagai pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud PTK adalah penelitian yang dilakukan terhadap perilaku dan

tindakan yang muncul didalam proses pembelajaran yang berlangsung di

kelas. Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas 8 VI melalui metode dengan teknik media gambar foto

idola pada materi keterampilan menulis puisi di SMP 1 Muhammadiyah

Gadingrejo.

35
Model Penelitian Tindakan Kelas pada hakikatnya berupa perangkat-

perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat

komponen, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi yang

keempatnya merupakan satu siklus. Sedangkan model yang peneliti ambil

adalah model dari Kemmis dan Mc Taggart yang dapat digaambarkan sebagai

berikut:

PERENCANAAN
REFLEKSI

TINDAKAN

PERENCANAAN

OBSERVASI TINDAKAN

REFLEKSI

(Kemmis dan Mc. Taggart, 2019: 308)

B. Setting Penelitian

36
1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo yaitu

kelas 8 VI semester ganjil, yang terletak di jalan raya Gadingrejo No.43,

Kec. Gadingrejo, Kab. Pringsewu. Pada materi puisi yang terdapat dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini akan dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran

2021/2022.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas 8 VI yang berjumlah 24 siswa di

semester ganjil SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo tahun pelajaran

2021/2022.

D. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

1. Gambaran Umum Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1

Gadingrejo untuk mengetahui pengingkatan kemampuan kemampuan

menulis puisi dengan menggunakan media gambar foto idola. Penelitian

ini dilaksanakan dilaksakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas satu

kali pertemuan. Prosedur siklus penetitian yang dilakukan adalah dengan

memperhatikan hasil belajar siswa sehingga dalam pelaksanaan setiap

37
siklus disesuaikan dengan hasil refleksi siklus sebelumnya yang menjadi

acuan.

2. Rincian Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dengan masing-masing

siklus dilaksanakan dalam dua tahap.Tahap-tahap tersebut merupakan tahap

perencanaan, tindakan, pengamatan(obsevasi),dan refleksi. Rincin penelitian

tersebut sebagai berikut:

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun perangkat pembelajaran,

merancang rubik penelitian, dan merancang instumen penelitian pada

siklus pertama dan siklus kedua mengacu pada hasil pengamatan dan

analisi pada sebelumnya.

b. Pelaksanaan (Action)

Tindakan yang dilakukan adalah dengan menerapkan media gambar foto

idola dalam pembelajaran menulis puisi.

Tahap pelaksanaan tindakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1) Siklus I

a) Perencanaan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang

bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis puisi pada

siswa kelas 8 VI semester ganjil SMP Muhammadiyah 1

38
Gadingrejo dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia

dengan menggunakan media gambar foto idola.

Penelitian ini dilaksanakan dengan cara bekerja sama dengan

guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 8 VI SMP

Muhammadiyah 1 Gadingjero yaitu Ibu Ressa Nova Mustika, S.Pd., dengan

peneliti yang terlibat secara langsung dalam proses penelitian. Kegiatan

pembelajaran menulis puisi peneliti menemukan kekurangan dalam menulis

puisi. Keaktifan siswa sangat rendah sehingga mereka cenderung kurang

memperhatikan penjelasan guru. Siswa kurang aktif dalam menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru namun terdapat

pula siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru. Adapun rincian

kegiatan dalam tahap perencanaan sebagai berikut:

(1) Menyusun jadwal mengajar

(2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

(3) Menyusun skenario pembelajaran

(4) Mempersiapkan alat/ sarana yang akan digunakan dalam keagiatan

pembelajaran

b) Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap kedua ini merupakan tahap pelaksanaan tindakan kelas. Pada

tahap ini peneliti dan guru melakukan tindakan sesui dengan perencanaan

yang telah disusun sebelumnya. Dalam hal ini peneliti bersama dengan mitra

kolaboratif guru Bahasa Indonesia kelas 8 VI SMP Muhammadiyah 1

39
Gadingrejo dan satu Mahasiswa memasuki ruang kelas. Peneliti menjelaskan

materi puisi serta melaksanakan tanya jawab mengenai materi yang akan

disampaikan, peneliti juga menjelaskan pembelajaran mengenai penulisan

puisi dengan menggunakan media gambar. Tahapan pelaksanaan penelitian ini

dibagi kedalam tiga tahap sebagai berikut:

(1) Kegiatan Awal/ pendahuluan

(a) Salam dan berdo’a

(b) Mengecek kehadiran

(c) Apersepsi

(d) Mengaitkan pembelajaran yang sebelumnya mengenai materi yang akan

dipelajari dengan kehidupan sehari-hari siswa

(e) Menginformasikan kompetensi dasar (KD), indikator dan tujuan

pembelajaran

(2) Kegiatan inti

Melaksanakan kegiatan pembelajran dengan media gambar foto idola

sebagai berikut :

(a) Guru menjelaskan materi puisi yaitu pengertian, jenis-jenis dan unsur-

unsur pembentuk puisi, serta guru memberikan contoh puisinya terlebih

dahulu

(b) Guru memberi media gambar yang akan diujikan kepada siswa

(c) Guru membimbing peserta didik dalam membuat sebuah puisi

(d) Guru memberikan kesempatan kepada sebagian peserta didik untuk

membacakan hasil karyanya, lalu dikumpulkan

40
(3) Penutup

Dalam akhir pembelajaran peneliti berpesan kepada para siswa untuk terus

melatih kemampuan menulis puisi dirumah untuk mempersiapkan materi

pembelajaran selanjutnya.

(a) Guru dan siswa melakukan refleksi, siswa menerima penguatan dari guru

(b) guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran bersama

(c) Menutup kegiatan pembelajaran

(d) Salam

c) Observasi

Pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama proses

pembelajaran atau waktu sedang berjalan. Pengumpulan data dilakukan

dengan menggunakan format penilaian yang telah disusun. Data yang

dikumpulkan selama pengamatan berupa data kuantitatif dan data kualitati

Tabel 2
Aspek yang dinilai dalam pengamatan

No Indikator 1 2 3 4 5
1 Keaktifan
2 Kreativitas
3 Tanggungjawab
4 Disiplin
Jumlah
Sumber : olahan penulis

Rincian pemberian nilai:

Sekor 5 : Sangat Baik = 17-20

Sekor 4 : Baik = 13-16

Sekor 3 : Cukup = 09-12

41
Sekor 2 : Kurang = 05-08

Sekor 1 : Sangat Kurang = 00-04

Deskripsi pembuatan skor

(1) Keaktifan

(a) Jika akif, sering bertanya,berkomentar,semangat mengajak,memberi

pendapat dan antusias menulis pisi mendapat skor 5.

(b) Jika aktif mengomentari dan memberikan tanggapan dalam menulis puisi

mendapat skor 4.

(c) Jika aktif mengajukan pertanyan tetapi kurang aktif dalam mengerjakan

mendapat skor 3.

(d) Jika hanya memberi komentar mendapat skor 2.

(e) Jika tidak aktif mendapat skor 1

(2) Kreativitas

(a) Jika dalam menulis puisi ,siswa kreatif dalam mencari ide-ide untuk

menulis puisi dapat memberikan menyelesaikan mendapat skor 5.

(b) Jika dalam menulis puisi, siswa kreatif dalam mencari ide-ide untuk

menulis puisi dan kurang membeirkan menyelesian mendapat skor 4.

(c) Jika dalam menulis puisi,kurang aktif dalam mencari ide-ide untuk

menulis puisi dan kurang memberikan penyelesaian mendapat skor 3.

(d) Jika dalam menulis puisi,tidak aktif mencari ide-ide yang diperlukan untuk

penyelesaian mendapat skor 2.

(e) Jika tidak menulis puisi,tidak aktif dan tidak menyelesaikan mendapat

skor 1.

42
(3) Tanggung jawab

(a) Jika menyelesaikan tugas dengan cepat,tepat dan sesui perintah mendapat

skor 5.

(b) Jika menyelesaikan tugas tepat waktu dan sesuai printah mendapat skor 4.

(c) Jika menyelesaikan tugas tidak tepat waktu dan sesuai perintah mendapat

skor 3.

(d) Jika menyelesaikan tugas tidak tepat waktu dan kurang sesui perintah

mendapat skor 2.

(e) Jika tidak menyelesaikan tugas dan menyimpang dari printah mendapat

skor 1.

(4) Kedisiplinan

(a) Jika siswa dapat menyelesaikan tugas lebih cepat dari waktu yang

diberikan dalam menulis puisi mendapat skor 5.

(b) Jika siswa dapat menyelesaikan tugas menulis puisi dengan tepat

mendapat skor 4.

(c) Jika siswa dalam menyelesaikan tugas menulis puisi terlambat 10 menit

mendapat skor 3.

(d) Jika siswa dalam menyelesaikan tugas menulis puisi terlambat 20 menit

mendapat skor 2.

(e) Jika siswa dalam menyelesaikan menulis puisi terlambat lebih dari 20

menit mendapat skor 1.

(f) Refleksi

43
Kegiatan refleksi adalah suatu kegiatan untuk melihat dampak dari

tindakan yang diberikan, mengkaji, melihat dan mempertimbangkan

dampak dari tindakan yang dilakukan. Kegiatan refleksi yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah:

(1) Upaya meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan

media gambar goto idola.

(2) Apabila hasil tindakan yang sudah dilakukan belum sesuai dengan kriteria

keberhasilan yang ditetapkan maka peneliti akan merencanakan tindakan

selanjutnya.

(3) Melaksanakan tindakan siklus selanjutnya jika hasil yag dicapai belum

memenuhi kriteria penilaian yang sudah ditetapkan.

Hasil refleksi digunakan untuk mengetahui kemampuan bercerita pada siswa.

Berdasarkan hasil refleksi, peneliti merencanakan perbaikan dan

penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan pmebelajaran pada siklus

berikutnya

2) Siklus kedua

Suklus kedua merupakan tindka lanjut siklus pertama, tahap pelaksanaan

pada siklus II tidak berbeda dengan siklus I, yaitu terdiri atas tahapan

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/ observasi, dan refleksi akan tetapi

tahap pelaksanaan siklus II disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus

sebelumnya, siklus I.

E. Data dan Sumber Data

44
Data adalah catatan fakta-akta atau keterangan yang akan diolah dalam

kegiatan penelitian. Data yang diguakan dalam penelitian ini adalah data-data

yang dapat menggambarkan keberhasilan dan ketidakberhasilan penelitian.

Data dalam penelitian ini berupa hasil nilai siswa, skor kemampuan menulis

puisi .Disamping itu terdapat skor untuk menunjukan aktifitas siswa yang

diperoleh saat pengamatan pembelajaran.

1. Sumber Data

Sumber data yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini adalah

sebagai berikut:

a. Siswa

Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa pada mata

pelajaran bahasa Indonesia selama proses belajar mengajar menulis puisi

dengan menggunakan media gambar foto idola.

b. Guru

Untuk melihat tingkat keberhasilan penerapan media gambar foto

idola dalam meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas 8 VI

SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo.

c. Wawancara

Wawancara merupakan penelitian survey dilakukan oleh peneliti

dengan cara merekam jawaban atas pertanyaan kepada responden. Peneliti

mengajukan pertanyaan kepada responden dengan pedoman wawancara,

45
mendengarkan atas jawaban, mengamati perilaku, dan merekam semua

respon dari yang disurvei.

d. Observasi

Menurut Nasution dalam Sugiyono (2016: 223) menyatakan bahwa

observasi adalah dasar ilmu pengetahuan.Para ilmuwan hanya dapat

berkerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang

diperoleh melalui observasi. Selanjutnya Creswell dalam Sugiyono

(2016:214) menyatakan observasi adalah proses untuk memperoleh data

dari tangan pertama dengan mengamati orang, atau proses kerja suatu

produk di tempat pada saat dilakukan penelitian. Teknik pengumpulan

data dengan observasi, akan menghasilkan data yang paling akurat bila

dibandingkan dengan teknik pengumpulan data dengan wawancara,

kuesioner dan dokumentasi.

e. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2016: 239) dokumnetasi merupakan catatan

peristiwa yang sudah ada.Dokumnetasi bisa berbentuk tulisan, gambar,

atau karya-karya dari seseorang.Dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, biografi, peraturan,

kebijakan.Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup

dan lain-lain

F. Analisis Data

46
Setelah mengetahui hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti

pembelajaran menulis puisi maka tahap selanjutnya mengolah data siswa.

Nilai yang diperoleh siswa pada siklus I dan pada siklus II akan diolah untuk

mengetahui apakah terdapat peningkatan yang terjadi dalam proses

pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan media gambar foto idola

siswa.

Tabel 3
Aspek Yang Dinilai dalam Menulis Puisi

No Indikator Skor Bobot


1 kemampuan menggunakan majas 1-4 30
2 kemampuan menggunakan diksi 1-4 30
3 kemampuan menggunakan imaji/citraan 1-4 30
4 Kesesuaian tema dengan isi puisi 1-4 10
Jumlah 100
Sumber: olahan penulis

Kriteria pemberian skor masing-masing indikator sebagai berikut.

1. Indikator menentukan majas dalam puisi, skor 1-4 dengan ketentuan sebagai

berikut.

a. Skor 4, jika siswa mampu menggunakan 3 majas dalam puisi.

b. Skor 3, jika siswa mampu menggunakan 2 majas dalam puisi.

c. Skor 2, jika siswa mampu menggunakan 1 majas dalam puisi.

d. Skor 1, jika siswa tidak mampu memberikan majas kedalam puisi tersebut.

2. Indikator menentukan diksi dalam puisi, skor 1-4 dengan ketentuan sebagai

berikut.

a. Skor 4, jika siswa mampu menggunakan 3 diksi dalam puisi.

b. Skor 3, jika siswa mampu menggunakan 2 diksi dalam puisi.

47
c. Skor 2, jika siswa mampu menggunakan 1 diksi dalam puisi

d. Skor 1, jika siswa tidak mampu memberikan diksi kedalam puisi tersebut.

3. Indikator menentukan imaji dalam puisi, skor 1-4 dengan ketentuan sebagai

berikut.

a. Skor 4, jika siswa mampu menggunakan 3 imaji dalam puisi.

b. Skor 3, jika siswa mampu menggunakan 2 imaji dalam puisi.

c. Skor 2, jika siswa mampu menggunakan 1 imaji dalam puisi

d. Skor 1, jika siswa tidak mampu memberikan imaji kedalam puisi tersebut.

4. Indikator menentukan kesesuaian tema dengan isi puisi, skor 1-4 dengan

ketentuan sebagai berikut.

a. Skor 4, jika siswa mampu menyesuaikan isi puisi dengan tema

b. Skor 3, jika siswa mampu menentukan sebagian kesesuaian tema dengan

isinya.

c. Skor 2, jika siswa kurang mampu menentukan sebagian kesesuaian tema

dengan isinya.

d. Skor 1, jika puisi menyimpang dari tema tokoh idola

Mencari hasil belajar siswa dapat dirumuskan:

∑x
Mean=
N

Keterangan :

Mean = nilai rata-rata

∑x = jumlah seluruh skor

48
N = Jumlah siswa

Menurut Nurgiantoro (2012) nilai tes, rata-rata dan kriteria dipaparkan sebagai

berikut:

jumlah skor yang diperoleh siswa


Nilai= x 100 %
jumlah skor maksimal

nilai yang diperoleh siswa


Rata−rata= x 100 %
jumlah siswa

Setelah nilai didapatkan untuk menentukan tingkat ketuntasan hasil belajar

digunakan tolak ukur sebagai berikut :

Tabel 4
Kriteria ketuntasan minimum

No Interval Nilai Kategori


1 75-100 Tuntas
2 0-74 Tidak Tuntas
Sumber: Data Guru Bahasa Indonesia Kelas VIII

Setelah penilaian diberikan, hal yang peneliti lakukan adalah memasukkan hasil

kedalam tabel untuk mengetahui tingkat pencapaian keberhasilan siswa pada

setiap siklusnya. Berdasarkan tabel tolak ukur penilaian di atas maka peneliti akan

mengkaji upaya peningkatan kemampuan menulis puisi dengan menggunakan

media gambar foto idola. Pengkajian ini didasarkan pada nilai minimal yang telah

ditetapkan pihak sekolah.

49
BAB IV
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAAN

A. Temuan Penelitian

Penetian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada

kelas 8 VI semester 1 di SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo tahun pelajaran

20201/2022 yang berjumlah 24 siswa, terdiri atas 10 laki-laki dan 14

perempuan. Penelitian ini dilakukan secara berkolaburasi antara peneliti dan

guru bahasa indonesia kelas 8 VI, Ibu Resa Nova Mustika, S.Pd. Siklus dalam

penelitian ini dilaksanakan dua kali tatap muka. Setiap tindakan dalam setiap

siklus merupakan tahapan yang berkesinambungan dengan harapan dan

peningkatan proses pembelajaran maupun hasil. Penelitian tindakan kelas ini

dilakukan dengan dua siklus, setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan,

tindakan dan refleksi. Pada tahap perencanaan peneliti menyusun perangkat

pembelajaran, merancang rubik penilaian, dan merancang instrumen penilaian

pada siklus pertama dan siklus kedua.Tahap pelaksanaan melakukan tatap

muka dikelas sebanyak dua kali dengan menggunakan media gmbar foto idola

siswa. Tahap tindakan peneliti dan guru melakukan tindakan sesuai dengan

perencanaan yang telah di susun sebelumnya. Selanjutnya tahap refleksi

dilakukan untuk memperbaiki siklus satu pada siklus kedua.

Adapun aspek kemampuan menulis puisi siswa yang dinilai pada setiap

siklusnya meliputi majas, diksi, imaji, dan kesesuaian tema. Pelaksaan dalam

pembalajaran setiap siklusnya dengan menggunakan media gambar foto idola

50
siwa sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada

siswakelas 8 VI. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis puisi

siswa maka dilakukan pelaksanaan tes,yaitu tes pertama dilakukan sebelum

pelaksanaan siklus 1 dan 2 tanpa menggunakan media gambar foto idola(pra-

penelitian), sedangkan pada siklus 1 dan 2 sudah menggunakan media gambar

foto idola. Adapun hasil keseluruhan pelaksanaan tes ketiga tersebut dapat

dilihat dari uraian tabel di bawah ini.

1. Pra-siklus

Berdasarkan penilaian ibu Resa Nova Mustika, S.Pd. sebagai kolaborator

dalam penelitian ini, bahwa pra-siklus tanpa menggunkaan media gambar

diperoleh nilai sebagai berikut:

Tabel 5.
Nilai Prasiklus.

No Nama Siswa L/P Nilai Katerangan

1 Alredo Irhas Mutabi L 75 Tuntas


2 Amelia Putri P 50 Tidak Tuntas
3 Andhin Priska Agustin P 75 Tuntas
4 Azizah Nadine Fareliza P 56,25 Tidak Tuntas
5 Batri Tossca Occa L 50 Tidak Tuntas
6 Defsi Arunmdani P 62,5 Tidak Tuntas
7 Dharmasyah Julian F L 62,5 Tidak Tuntas
8 Desca Nazwa Putria R P 75 Tuntas
9 Dwi Septio L 75 Tuntas
10 Elvan Kharun Anna L 50 Tidak Tuntas
11 Fattan fazil L 75 Tuntas
12 Ilyas Mubarok L 68,75 Tidak Tuntas
13 Indri lusiana putri P 75 Tuntas
14 Lailani Khanza P 68,75 Tidak Tuntas

51
15 Mufida Diana Fatin P 75 Tuntas
16 Naura Keysa Vantama P 56,25 Tidak Tuntas
17 Rizkia Arum Dani P 81,25 Tuntas
18 Selly Ayu Safitri P 62,5 Tidak Tuntas
19 Sitta Nur Hanifa P 62,5 Tidak Tuntas
20 Suslina Wati P 75 Tidak Tuntas
21 Serina Ana Tasya P 68,75 Tidak Tuntas
22 Wawan Wafi L 56,25 Tidak Tuntas
23 Ridho Wijaya L 75 Tuntas
24 Yuda Pratama L 56,25 Tidak Tuntas
Nilai Tertinggi 81,25
Nilai terendah 50
Nilai Rata-Rata 66,15
Jumlah siswa tuntas 10
Jumlah siswa belum tuntas 14

Sumber : hasil pra penelitian

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari guru bidang studi bahasa Indonesia

pada saat pra- penelitian, pada pembelajaran mengidentifikasi unsur cerita

tentang cerita rakyat yang didengarnya, dengan indikator “Menulis teks

dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun puisi” yang dilakukan pada

24 siswa. Terdapat 10 siswa yang tuntas (40%) dan 14 siswa tidak tuntas

(60%).

2. Siklus I

Pembelajaran pada siklus satu dengan kompetensi dasarnya siswa mampu

menulis puisi dengan baik dilaksanakan dengan menggunakan media gambar

foto idola.Adapun langkah –langkah pembelajarannya dilaksanakan sebagai

berikut.

52
a. Perencanaan

Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

didalamnya berisi: (a) tujuan pembelajaran, (b) materi pembelajaran, (c) media

pembelajaran, (d) langkah-langkah kegiatan, (e) penilaian. Peneliti dan

kolaborator menyiapkan intrumen lain, yaitu daftar aktivitas siswa dalam

proses pembelajaran bahasa Indonesia.

b. Tindakan

1) Kegiatan awal pembelajaran

Proses pembelajaran diawali dengan guru memberi salam, mengecek

kehadiran siswa untuk mengetahui keadaan dan kelengkapan jumlah siswa

pada saat penelitian berlangsung. guru menyampaikan tujuan

pembelajaran agar siswa mengetahui apa yang dicapai setelah proses

pembelaaran berlangsung, yaitu siswa mengalami peningkatan hasil

belajar bahasa indonesia. Guru memberikan beberapa pertanyaan berkaitan

dengan materi, kemudian guru memotivasi siswa untuk mengikuti

pembelajaran dengan baik dan penuh semangat.

2) Kegiatan Inti

Peneliti menjelaskan pembelajaran yang berkaitan dengan materi puisi

beserta media yang akan digunakan untuk menulis sebuah puisi. Guru

memberikan siswa untuk bertanya tentang materi dan langkah-langkah

pembelajaran menulis puisi melalui teknik dengan media gambar yang

akan diterapkan dalam pembelajaran. Guru membimbing, mengamati dan

mengarahkan siswa dalam pembelajaran.

53
3) Kegiatan Akhir

Kegiatan ini diisi dengan kegiatan tanya jawab sesuai dengan materi

yang diberikan sekaligus menanyakan kesulitan-kesulitan yang dihadapi

siswa pada saat pembelajaran menggunakan media gambar kemudian guru

memberikan tugas membuat sebuah puisi dengan memperhatikan aspek

menentukan majas, diksi, imaji/citraan dan kesesuaian tema dengan isi

puisi.

c. Pengamatan (Observasi)

Observasi dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung

untuk mengukur pencapaian indikator. Hasil kegiatan observasi di kelas VIII

6 SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo pada siklus pertama dalam pembelajaran

menulis puisi melalui media dengan gambar foto idola siswa didapatkan data

sebagai berikut.

Tabel 6 aktivitas belajar siklus 1

INDIKATOR Jml.Sko keterangan


No Nama Siswa
A B C D r
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Alredo Irhas Mutabi 2 3 3 2 10 Cukup
2 Amelia Putri 2 2 2 2 8 Kurang
3 Andhin Priska Agustin 2 1 2 3 8 Kurang
4 Azizah Nadine F 2 3 3 4 12 Cukup
5 Batri Tossca Occa 4 4 3 3 14 Baik
6 Defsi Arunmdani 1 1 1 1 4 Sangat kurang
7 Dharmasyah Julian F 2 3 4 3 12 Cukup
8 Desca Nazwa Putria R 2 3 4 3 12 Cukup
9 Dwi Septio 2 2 4 2 10 Cukup
10 Elvan Kharun Anna 3 3 3 3 12 Cukup
11 Fattan fazil 2 1 3 2 8 Kurang
12 Ilyas Mubarok 2 3 3 3 11 Cukup

54
13 Indri lusiana putri 3 3 2 2 10 Cukup
14 Lailani Khanza 3 3 3 3 12 Cukup
15 Mufida Diana Fatin 3 4 4 3 14 Baik
16 Naura Keysa Vantama 4 3 3 5 15 Baik
17 Rizkia Arum Dani 3 4 2 3 12 Cukup
18 Selly Ayu Safitri 3 3 4 3 13 Baik
19 Sitta Nur Hanifa 2 2 2 2 8 Kurang
20 Suslina Wati 2 2 2 2 8 Kurang
21 Serina Ana Tasya 3 3 2 3 11 Cukup
22 Wawan Wafi 1 1 1 1 4 Sangat kurang
23 Ridho Wijaya 3 3 2 3 11 Cukup
24 Yuda Pratama 1 2 2 2 7 Kurang

Keterangan:

A : Keaktivan Sangat baik : 17-20

B : Kreativitas Baik : 13-16

C : Tanggung jawab Cukup : 9-12

D : Kedisiplinan Kurang :5-8

Dari tabel di atas, terlihat bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis

puisi berkategori sangat baik tidak ada 0 (00,00%), kategori baik berjumlah 4

siswa (16%),cukup ada 12 siswa (50%), kurang ada 6 siswa (25%) dan

berkategori sangat kurang ada 2 siswa (9%). Karena semua aspek aktivitas dalam

belajar sangat kurang. Berdasarkan aktivitas siswa terdapat relevansi bahwa siswa

yang berkategori Baik dalam aktivitasnya maka baik juga atau tuntas nilai yang

didapat dalam menulis puisi, siswa yang dalam aktivitasnya berkategori cukup

maka tuntas juga nilai yang didapat dalam menulis puisi, siswa yang berkategori

kurang dalam aktivitasnya maka nilai menulis puisinya tidak tuntas begitupun

untuk nilai aktivitas berkatogori sangat kurang.

Tabel 7

55
Hasil Belajar Kemampuan Menulis puisi (Siklus I)
N INDIKATOR
Nama Siswa Jml.Skor Nilai Kategori
o A B C D
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Alredo Irhas Mutabi 3 3 3 3 12 75 T
2 Amelia Putri 3 2 2 3 10 62,5 TT
3 Andhin Priska Agustin 2 3 3 3 11 68,75 T
4 Azizah Nadine Fareliza 2 2 3 4 12 75 TT
5 Batri Tossca Occa 3 3 3 4 13 81,25 TT
6 Defsi Arunmdani 1 2 3 3 9 56,25 TT
7 Dharmasyah Julian F 2 2 2 3 10 62,5 TT
8 Desca Nazwa Putria R 3 3 4 3 13 81,25 T
9 Dwi Septio 3 3 3 3 12 75 T
10 Elvan Kharun Anna 2 3 3 4 12 75 TT
11 Fattan fazil 3 4 3 3 13 81,25 T
12 Ilyas Mubarok 2 3 3 3 11 68,75 TT
13 Indri lusiana putri 3 3 3 3 12 75 T
14 Lailani Khanza 2 3 3 4 12 75 T
15 Mufida Diana Fatin 3 3 3 4 13 81,25 T
16 Naura Keysa Vantama 3 3 3 4 13 81,25 TT
17 Rizkia Arum Dani 3 3 3 3 12 75 T
18 Selly Ayu Safitri 3 4 2 4 13 81,25 TT
19 Sitta Nur Hanifa 2 2 3 3 10 62,5 TT
20 Suslina Wati 3 2 2 3 10 62,5 TT
21 Serina Ana Tasya 2 3 3 4 12 75 TT
22 Wawan Wafi 1 3 2 3 9 56,25 TT
23 Ridho Wijaya 3 3 3 3 12 75 T
24 Yuda Pratama 2 3 3 3 11 68,75 TT
2,8 3,3
Rata-rata 2,45 3 2,83 3 72,14

Keterangan:

a. Menggunakan majas

b. Menggunakan diksi

c. Menggunakan imaji/citraan

d. Kesesuaian tema dengan isi puisi

56
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan data tentang kemampuan menulis puisi

dengan indikator penilainnya yang telah ditentukan yaitu dengan 24 siswa

(100%) terdapat 15 siswa (62,5%) yang tuntas dan 9 siswa(37,5%) yang tidak

tuntas. Pada siklus pertama siswa masih rendah dalam penggunaan majas

dengan pemerolehan nilai rata-rata 2,45. Sedangkan untuk nilai rata-rata

paling tinggi adalah penggunaan kesesuain pada tema,dan untuk nilai rata-rata

kemampuan menulis puisi sebesar 72,14.

d. Refleksi

Setelah pelaksanaan dan observasi, peneliti bersama kolaborator

membahas peningkatan dan kelemahan atau kendala-kendala yang muncul

dari tindakan atau perlakuan yang diberikan, kemudian mencari solusi sebagai

bentuk permainan yang akan diterapkan pada siklus berikutnya. Refleksi dapat

digunakan sebagai tindakan lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian.

Pelaksanaan tindakan pada siklus satu ada tindakan yang berhasil dan ada

tindakan yang kurang berhasil. Berikut ini uraian refleksi.

1) Perencanaan pembelajaran sudah sesuai namun masih banyak siswa yang

masih kaget dan belum terbiasa dalam pembelajaran menulis puisi dengan

menggunakan media gambar.

2) Peneliti harus lebih sabar dalam membimbing dan mengarahkan siswa

dalam menulis puisi karena masih ada siswa yang masih mengalami

kesulitan sehingga aktivitas dan hasil belajarnya belum mencapai

ketuntasan yang diharapkan.

57
3) Peneliti harus memotivasi lebih baik lagi agar aktivitas siswa dalam

pembelajaran dan kemampuan menulis puisi agar lebih baik atau

meningkat.

Dari refleksi di atas, maka direkomendasikan sebagai berikut: Guru harus

lebih jelas dalam mengarahkan kegiatan belajar, jangan terlalu cepat

menyampaikan materi dan lebih giat memotivasi siswa agar terlibat aktif

dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menulis puisi melalui

media dengan gambar akan lebih baik lagi. Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dibuat lebih rinci lagi untuk memperjelas kegiatan

pembelajaran menulis puisi melalui media dengan gambar.

3. Siklus 2

Pelaksanaan siklus dua merupakan tindak lanjut dan sekaligus refleksi

dari siklus satu, yaitu pembelajaran menulis dengan standar kompetensi

menulis puisi melalui media dengan gambar foto tokoh idola. Setiap

pertemuan merupakan tahapan yang berkesinambungan mulai kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan akhir.

a. Perencanaan

Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang di

dalamnya berisi: (a) tujuan pembelajaran, (b) materi pelajaran, (c) metode

pembelajaran, (d) langkah-langkah pembelajaran, (e) sumber belajar dan

(f) penilaian. Peneliti dan kolaborator menyiapkan instrumen lain, yaitu

58
data aktivitas dalam proses pembelajaran bahasa indonesia dan aktivitas siswa.

b. Tindakan

1) Kegiatan Awal

Proses pembelajaran diawali dengan guru memberi salam, mengecek

kehadiran siswa untuk mengetahui keadaan dan kelengkapan jumlah siswa

pada saat penelitian berlangsung. Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran agar siswa mengetahui apa yang akan dicapai setelah proses

pembelajaran berlangsung, yaitu siswa mengalami peningkatan hasil

belajar bahasa indonesia. Guru memberikan beberapa pertanyaan berkaitan

dengan materi, kemudian guru memotivasi siswa untuk semangat

mengikuti pembelajaran dengan baik.

2) Kegiatan Inti

Peneliti menjelaskan materi puisi terlebih dahulu untuk memperkuat

materi yang akan diajarkan dalam praktik menulis puisi melalui media

dengan gambar foto idola, dengan indikator-indikator penilaian meliputi:

menentukan majas, menentukan diksi, menentukan imaji/citraan dan

kesesuaian tema dengan isi puisi. Guru memberikan kepada siswa untuk

bertanya tentang materi yang telah dijelaskan dalam proses pembelajaran.

Siswa mendengarkan dan menyimak materi yang dijelaskan oleh guru,

kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

masalah materi tersebut sebelum masuk ke tugas menulis puisi melalui

media dengan gambar. Setelah siswa bertanya dan sudah jelas barulah

59
guru memberikan tugas yaitu menulis puisi dengan cara guru memberikan

media gambar tersebut dengan tema “foto idola ” dan siswa diharapkan

membuat puisi dari gambar yang sudah disediakan oleh guru. Guru

melibatkan kolaborator untuk membantu mengawasi, membimbing,

mengamati dan mengarahkan siswa dalam pembelajaran.

3) Kegiatan Akhir

Kegiatan ini diisi dengan kegiatan tanya jawab sesuai dengan materi

yang diberikan sekaligus menanyakan kendala atau kesulitan yang

dihadapi siswa pada saat pembelajaran yang menggunakan media gambar

tersebut. Kemudian guru memberikan tugas agar siswa dirumah bisa terus

berlatih dan mengembangkan kemampuan menulis puisi tersebut dengan

memperhatikan majas, diksi, imaji/citraan dan kesesuaian tema dengan isi

puisi.

c. Pengamatan ( Observasi)

Observasi dilaksanakan pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung

untuk mengukur pencapaian indikator. Hasil kegiatan observasi penilaian tes

dikelas 8 VI SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2021/2022

pada siklus dua pada pembelajaran membeca dengan kompetensi dasar

menulis puisi melalui teknik media dengan gambar didapatkan data sebagai

berikut.

60
Tabel 8 aktivitas belajar siklus 2

INDIKATOR keterangan
No Nama Siswa Skor
A B C D
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Alredo Irhas Mutabi 4 3 3 3 13 Baik
2 Amelia Putri 4 3 4 3 14 Sangat baik
3 Andhin Priska Agustin 2 2 2 2 8 Kurang
4 Azizah Nadine Fareliza 3 3 3 3 12 Cukup
5 Batri Tossca Occa 4 3 4 3 14 Baik
6 Defsi Arunmdani 1 1 1 1 4 Sangat kurang
7 Dharmasyah Julian F 2 2 2 2 8 Kurang
8 Desca Nazwa Putria R 4 4 3 4 15 Baik
9 Dwi Septio 3 2 3 2 10 Cukup
10 Elvan Kharun Anna 3 2 1 3 9 Cukup
11 Fattan fazil 2 2 2 2 8 Kurang
12 Ilyas Mubarok 3 2 1 2 8 Kurang
13 Indri lusiana putri 2 3 3 4 12 Cukup
14 Lailani Khanza 4 3 4 4 16 Baik
15 Mufida Diana Fatin 5 4 5 4 18 Sangat baik
16 Naura Keysa Vantama 3 3 5 3 14 Baik
17 Rizkia Arum Dani 4 3 3 3 13 Baik
18 Selly Ayu Safitri 2 2 4 2 10 Cukup
19 Sitta Nur Hanifa 3 3 3 2 11 Cukup
20 Suslina Wati 3 2 2 1 8 Kurang
21 Serina Ana Tasya 4 5 3 3 18 Sangat baik
22 Wawan Wafi 3 2 1 2 8 Kurang
23 Ridho Wijaya 4 3 3 4 14 Baik
24 Yuda Pratama 1 1 1 1 4 Sangat kurang

Keterangan:

A : Keaktitas Sangat baik : 17-20

B : Kreativitas Baik : 13-16

C : Tanggung jawab Cukup : 9-12

D : Kedisiplinan Kurang : 5-8

61
Dari tabel di atas, terlihat bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis

puisi berkategori sangat baik ada 2 siswa ( 9%),kategori baik berjumlah 8 siswa

(32%)kategori cukup ada 6 siswa (25%),kategori kurang 6 siswa (25%) dan

berkategori sangat kurang ada 2 siswa (9%).

Tabel 10

Hasil Belajar Keterampilan Menulis Puisi Siswa (Siklus II)

INDIKATOR
No Nama Siswa Skor Nilai Kategori
A B C D
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Alredo Irhas Mutabi 2 4 2 4 13 81,25 T
2 Amelia Putri 3 3 3 4 13 81,25 T
3 Andhin Priska Agustin 3 3 3 3 12 75 T
4 Azizah Nadine Fareliza 2 3 3 4 12 75 T
5 Batri Tossca Occa 4 3 3 3 13 81,25 T
6 Defsi Arunmdani 2 3 3 3 11 68,75 TT
7 DharmasyahJulian F 2 2 2 3 10 62,5 TT
8 Desca Nazwa Putria R 3 3 3 4 13 81,25 T
9 Dwi Septio 2 2 2 4 13 81,25 T
10 Elvan Kharun Anna 2 3 3 4 12 75 T
11 Fattan fazil 4 2 3 3 12 75 T
12 Ilyas Mubarok 2 3 3 3 11 68,75 TT
13 Indri lusiana putri 3 3 2 4 12 75 T
14 Lailani Khanza 3 3 3 4 13 81,25 T
15 Mufida Diana Fatin 4 3 3 4 14 87,5 T
16 Naura Keysa Vantama 3 3 3 3 12 75 T
17 Rizkia Arum Dani 4 2 2 4 12 75 T
18 Selly Ayu Safitri 3 3 2 4 12 75 T
19 Sitta Nur Hanifa 3 4 2 3 12 75 T
20 Suslina Wati 2 3 2 3 10 62,5 TT
21 Serina Ana Tasya 4 3 3 4 14 87,5 T
22 Wawan Wafi 3 2 2 3 10 62,5 TT
23 Ridho 4 3 2 3 13 81,25 T
24 Yuda Pratama 3 3 2 4 12 75 T
Rata-rata 2,91 2,91 2,54 3,54 76

62
Keterangan:

a. Menggunakan maja

b. Menggunakan diksi

c. Menggunakan imaji/citraan

d. Kesesuaian tema dengan isi puisi

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan data tentang keterampilan menulis

puisi dari 24 siswa (100%) terdapat 19 siswa (79%) yang tuntas dan 5

siswa(20,8%) yang tidak tuntas. Dari hasil ketuntansan pada siklus 2 ini

pencapaian siswa dengan nilai rata-rata yang paling banyak adalah kesesuian

tema yaitu 3,54 dan yang paling sedikit adalah penggunaan imaji yaitu 2,54.

Nilai rata-rata keterampilan menulis puisi sebesar 76 dengan kriteria tinggi.

d. Refleksi

Pada siklus dua hasil belajar keterampilan menulis puisi melalui media

gambar foto idola siswa sudah lebih baik dan suasana kelas cukup kondusif

dibandingkan dengan siklus 1, dimana siswa sudah lebih aktif dalam

pembelajaran. Siswa sudah dapat menulis puisi dengan memperhatikan unsur-

unsurpembentuk puisi seperti penggunaan majas,diksi,imaji,dan kesesuain

tema.

Adapun perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II diantaranya adalah:

1. Memotivasi kepada siswa agar lebih aktif dan lebih percaya diri dalam

proses pembelajaran.

63
2. Meningkatkan kembali kepada siswa agar lebih baik dalam melaksanakan

tugas yang telah diberikan.

Tabel 9
Rekapitulasi Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Keterampilan Menulis Puisi
3.

Keterangan Pra-Penelitian Siklus I Siklus II


Nilai Rata-rata 66,15 72,14 76
Tuntas 10 (41,7%) 15 (62,5%) 19 (79,2%)
Tidak Tuntas 14 (58,3%) 9 (37,5%) 5 (20,8%)
Jumlah 24 (100,00%) 24 (100,00%) 24 (100,00%)

Untuk aktivitas dalam pembelajaran keterampilan menulis puisi pada siswa kelas

VIII 6 semester ganjil SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo Kecamatan Gadingrejo

Kabupaten Pringsewu tahun pelajarn 2020/2021 sebagai berikut:

Tabel 10
Rekapitulasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Melalui
Media Dengan Gambar (Siklus I, dan II)
4.

Aktivitas dalam Pembelajaran


No Siklus I Siklus II
Kategori
1 Sangat Baik 0 (00,00%) 2 (09,00%)
2 Baik 4 (16,00%) 8 (32,00%)
3 Cukup 12 (50,00%) 6 (25,00%)
4 Kurang 6 (25,00%) 6 (25,00%)
5 Sangat Kurang 2 ( 09,00%) 2(09,00%)
Jumlah 24(100,00%) 24(100,00%)

Berdasarkan tabel diatas, bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi

melalui teknik media dengan gambar pada siklus I, dengan rincian: dari 24 siswa

(100%) yang aktifitasnya sangat baik tidak ada 0 (00,00%),kategori baik ada 4

64
siswa (16,00%),cukup ada12 siswa (50,00%),kurang ada 6 siswa (25,00%),dan

sangat kurang ada 2 siswa (09,00%).Siklus II,berkategori sangat baik berjumlah 2

siswa (09,00%),baik ada 8 siswa (32,00%),cukup ada 6 siswa (25,00%), kurang

ada 6 siswa (25,00%) dan sangat kurang ada 2 siswa (09,00%),.

B. Pembahasan

Analisis data pada pembahasan dilakukan dengan membandingkan nilai

perolehan yang didapatkan pada setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat pada

data rekapitulasi nilai prapenelitian, siklus I dan siklus II sebagai berikut:

1. Pada tes Pra-penelitian sebelum pembelajaran menggunakan media

gambar foto idola siswa, kemampuan menulis puisi berkategori kurang

dengan bukti diperoleh nilai rata-rata sebesar 66,15. Nilai tersebut belum

mencapai KKM (Kriteria Ketuntusan Minimal) mata pelajaran Bahasa

Indonesia nilai 75 di SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo tahun pelajaran

2021/2022.

2. Pada siklus ke-satu, setelah siswa diberi pembelajaran dengan

menggunakan media gambar foto idola kemampuan menulis puisi

diperoleh nilai rata-rata sebesar 72,14.Nilai rata-rata ini miningkat di

bandingkan dengan pra-penelitian namum hasil tes ini belum mencapai

KKM(Kriteria Ketuntasan Minimum).

3. Pada siklus ke-dua, akhir pembelajaran siklus II, diperoleh nilai rata-rata

sebesar 76. Nilai rata – rata ini meningkat dibandingkan denngan pra-

65
penelitian dan siklus 1 dan hasil ini sudah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimum) yang ditetapkan, yaitu 75.

Peningkatan yang terjadi pada evaluasi kedua dan ketiga, membuktikan

bahwa melalui pembelajaran menggunakan media gambar memiliki peranan yang

cukup baik dalam meningkatan keterampilan menulis puisi.

Perolehan nilai rata-rata siklus kesatu lebih baik atau lebih besardari pada

pra-penelitian yaitu 72,14 dengan 15 siswa (62,5%) tuntas dan 9 siswa (37,5%)

tidak tuntas,dibandingkan pada pra-penelitian yang hanya mencapai nilai rata-rata

66,15 dengan 10 siswa (41,7%) tuntas dan 14 siswa (58,3%)tidak tuntas,berarti

terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 5(slisih niali rata-rata pra-penelitian

dengan nilai rata-rata siklus 1).

Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi pada siklus 1

berkatagori sangat baik tidak 0(00,00%),katagori baik berjumlah 4 siswa (16%),

cukup ada 12 siswa (50%) kuarang ada 6 siswa (25%) , sangat kurang ada 2 siswa

(9%).denagan asusmi seluruh aspek seluruh aktivitas yang dinilai dalam

pengamatan mendapatkan nilai sangat baik score 5,baik score 4,cukup score

3,kurang score 2,dan sangat kuarang score1.

Nilai rata-rata pada siklus 2 lebih besar dari siklus 1 yaitu 76 dengan

rincian 19 siswa tuntas (79,2%) tidak tuntas 5 siswa (28%).bila dibandingkan

dengan hasil tes kedua siklus pertama,jumlah hasil siklus kedua menggalami

66
peningkatan,ketuntasan ada 4 siswa (selisih siswa yang tuntas siklus pertama dan

siklus kedua).

Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis puisi menggunakan media

gambar foto idola pada siklus II berkategori sangat baik ada 2 siswa

(9%,),kategori baik berjumlah 8 siswa(32%),cukup ada 6 siswa (25%) kurang ada

6 siswa (25%),serta kategori sangat kurang 2 siswa (9%).

Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bawah hipotesisyang diajukan

diterima,yaitu”Ada peningkatan keterampilan menulis puisi melalui media

gambar foto idola pada siswa kelas VIII 6 semester ganjil SMP Muhammadiyah 1

Gadingrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Lampung tahun

pelajaran 2021/2022”disamping itu terjadinya peningkatan aktivitas dan hasil

pembelajaran seperti yang diuraikan ditas disebabkan adanya perbaik-baikan

dalam pelaksanaan pembelajaran.perbaikan tersebut meliputi :

a. Perhitungan alokasi waktu baik dalam penyajian materi, kegiatan latihan

maupun dalam tes keterampilan menulis puisi.

b. Menjelaskan kembali aturan pelaksanaan pembelajaran.

c. Memotivasi dan memberikan arahan kepada siswa agar berlatih dalam

membuat sebuah karya sastra berbentuk puisi secara individu.

d. Memberikan bimbingan, arahan dan pendampingan yang dilakukan oleh

peneliti dan kolaborator.

Setelah tes selesai, hasil tes disajikan dan diberikan skor berdasarkan bobot

penilaian yang telah ditentukan. Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh siswa

67
kemudian dimasukkan ke dalam tabel menurut aspek penilaian. Untuk lebih

jelasnya data tersebut dapat dilihat pada tabel rekapitulasi hasil tes keterampilan

menulis puisi.

Tabel 11

Hasil Pembanding Nilai Siswa Keterampilan Menulis Puisi

Nilai
No Nama Siklus I Siklus II
Pra-Penelitian
1 Alfredo Irhan Mutabi 75 75 85
2 Amelia Putri 50 60 75
3 Andhin Priska Agustina 75 70 80
4 Azizah nadine Farelliza 56,25 85 90
5 Btari Tossa Occa 50 75 80
6 Defsi Arumdani 62,5 60 70
7 Dharmansyah Julian Faritzki 62,5 70 75
8 Dhesca Nazwa Putri Rahmat 75 75 80
9 Dwi Septio 75 60 70
10 Elvan Kharun Annan 50 70 75
11 Fattan Fazil 75 80 90
12 Ilyas Mubarok 68,75 70 76
13 Indri Lusiana Putri 75 75 80
14 Leilani Khansa 68,75 75 80
15 Mufida Diana Fatin 75 65 75
16 Naura Keysa Vantama 56,25 80 85
17 Rizki Arum Dani 81,25 65 75
18 Selly Ayu Safitri 62,5 85 75
19 Sitta Nur Hanifa 62,5 60 70
20 Suslina Wati 75 80 85
21 Serina Ana Tasya 68,75 75 80
22 WawanWafi 56,25 75 80
23 Ridho 75 65 70
24 Yudha Panggestu 56,25 60 75

Pada tabel diatas untuk melihat jumlah perbandingan siswa pada nilai pra-

siklus,siklus 1 dan siklus 2 kelas 8 IV dengan kategori penilaian sebagai berikut :

Tabel 12

68
Perbandingan pemerolehan nilai Pra- Siklus, Siklus I, Siklus II

NO Kategori Pra-Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah Penilaian Jumlah Penilaian Jumlah Penilaian

1 85- 100 0 SB 0 SB 2 SB

2 75- 84 10 Baik 15 Baik 17 Baik

3 60 -74 7 Cukup 7 Cukup 5 Cukup

5 40-59 7 Kurang 2 Kurang 0 Kurang

BAB V

69
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data di atas, penelitian tindakan yang telah

penulis lakukan, disimpulkan bahwa: “Ada peningkatan kemampuan menulis

puisi melalui media gambar foto idola pada siswa kelas VIII 6 semester ganjil

SMP Muhammadiyah 1 Gadingrejo kabupaten Pringsewu tahun pelajaran

2021/2022”. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes setiap siklus dalam penelitian.

Hasil Pra-penelitian, kemampuan menulis puisi dari 24 siswa (100%) yang

tuntas berjumlah 10 siswa (41,7%) dan 14 siswa (58,3%) tidak tuntas dan nilai

rata-rata sebesar 66,15 belum mencapai nilai (kriteria ketuntasan minimal)

KKM nilai 75, kemudian mengalami peningkatan pada siklus I dari 24 siswa

(100%) yang tuntas sebanyak 15 siswa (62,5%) dan yang tidak tuntas

sebanyak 9 siswa (37,5%), dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 72,14 dan

mengalami peningkatan lagi pada siklus II siswa yang tuntas sebanyak 19

siswa (79,2%) dan yang tidak tuntas 5 (20,8%), dengan perolehan nilai rata-

rata 76 sudah mencapai (kriteria ketuntasan minimal) KKM 75, Untuk lebih

jelasnya dapat melihat diagram dibawah ini :

Pemerolehan jumlah siswa dalam mencapai nilai ke-


tuntasan
20
15 Pemerolehan jumlah siswa
dalam mencapai nilai ke-
10 tuntasan

5
0
Pra siklus Siklus I SIKLUS II

B. Saran

70
Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis memberikan saran kepada:

1. Guru

a. Guru perlu memberikan bimbingan secara insentif kepada siswa dalam

pembelajaran menulis lebih memotivasi siswa dalam pembelajaran

agar siswa lebih mudah memahami.

b. Guru perlu memberikan atau mengembangkan pendekatan atau media

pembelajaran yang tepat, salah satunya peningkatan keterampilan

menulis puisi melalui media gambar foto idola siswa.

2. Siswa

a. Siswa perlu dilatih berulang ulang dalam pembelajaran menulis puisi

melalui media gambar foto idola. Terutama dalam unsur puisi yaitu:

majas, diksi, citraan.

b. Siswa perlu meningkatkan kemampuan, motivasi, minat dalam

pembelajaran agar dijadikan sebagai sarana efektif dalam mengatasi

kesulitan pembelajaran menulis puisi.

3. Sekolah

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi sekolah

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di SMP Muhammadiyah 1

Gadingrejo kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

b. Sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai, diharapkan untuk

meningkatkan layanan dan referensi buku-buku tentang puisi guna

menunjang pembelajaran siswa.

DAFTAR PUSTAKA

71
A.Arsyad,Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo persada.

Amron Zarkasih Ritonga.2021. Analisi Penggunaan Teknik Resiprocal terhadap


kemampuan Menelaah Unsur Teks Puisi Oleh Siswa Kelas VII
SMP.Jurnal Ilmiah Kohesi,5 (4),91-97.
https://kohesi.sciencemakarioz.org/index.php/JIK/article/download/
314/316

Dadan Setiawan, Wahyu Sopadi, Tatat Hartati. 2019. Kemmapuan Menulis Teks
Ekspanasi dan Penguasaan Konsep Siswa Sekolah Dasar Melalui
Implementasi Model Pembelajaran RADEC. Jurnal Pendidikan Dasar dan
Pembelajaran, 9 (2), 130-140.http://e-journal.unipma.ac. Id/ index.php/PE

Deifan Permana, Dian Indihadi.2018. Penggunaan Media Gambar Terhadap


Pembalajaran Menulis Puisi Peserta didik. Jurnal Ilmiyah Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, 5(1), 193-205.

E.Kosasih. 2017. Berbahasa Indonesia Kelas VIII. Kementrian Pendidikan daa


Kebudayaan. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Eka Septiani, Nur Indah Sari.2021.Analisis Unsur Intrinsik Dalam Kumpulan


Puisi Goresan Pena Anak Matematika.Jurnal Pujangga ,7 (1),96-114.
http://journal.unas.ac.id/pujangga/article/download/1172/971.

Feronika,Ratu Wardarita, Dessy Wardiah.2021. Peningkatan Kemampuan


Menganalisis Unsur Puisi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD(Student Team Ahcievement Division)Siswa Kelas X SMK Negri 2
Prabumulih.Jurnal Pendidikan Tambusai, 5 (1),1970-1976
https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/1208

Karwati, Priansa dan Somad. 2014. Manajemen Kelas (Classroom Management)


Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenagkan, dan Berprestasi.
Bandung : Penertibit Alfabet.

Lisa Novia. 2018. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Teknik


Pembelajaran Kolaburatif (Penelitian Tindakan Kelas di SMK PRMA
Unggul,Ciledug). Jurnal Sekretaris,5(1), 1-12. http://openjournal.umpam.
ac. id/index. Php/sekretaris/article/view/2037

Teni Nurrita. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran untuk Meningkatkan


Hasil Brlajar Siswa.Jurnal Misykat, 3 (1),171-187.
https://www.researchgate. net/publication/342618409
Nirwana, Rahim Ruspa. 2020. Kemampuan Menulis Karya Tulis Ilmiyah
Mahasiswa Prodi Informatika Universitas Cokroamitono Palopo. Jurnal

72
Onoma Pendidikan Bahasa dan Sastra,6 (1), 557-566. https://e-juornal.
May. id/onoma/article/view/277

Nurhadi. 2015. Hand book of Writing Panduan Lengkap Menuls. Malang.

Tsalitsatul Maulidah.2020. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan


Media Gambar. Karangan,Jurnal Kependidikan dan pembelajaran,2(1),64-
70 http://journal.billfath.ic.id/index.php/karangan/issue/view/4.

Syamsurian,Suhartini khalik,Suleha Ecca, H.Agussalim. 2020. Kemampuan


Menentukan Unsur Intrinsik Puisi Karya Deotardji Calzom Bachri. Jurnal
Cakrawala Indonesia,5(2),48-51. Doi:https://doi.org/10.51817/jci.v5i2.485

Yani Suryani.2021.Analisis Unsur-Unsur Stuktur Batin Beberapa Puisi Dalam


Antologi Puisi”Suara Perebut Kemengan’’. Jurnal Estetika, 2 (2),127-135.
Doi:https://doi.org/10.36379/estetika.v2i2

73

Anda mungkin juga menyukai