Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tania Mei Agustin

NIM : 08181133302
RESUME
Dua tahun sudah kita dihantam dengan adanya pandemi Covid-19 yang banyak sekali menyebabkan
krisis yang tidak hanya dalam permasalahan kesehatan, tetapi secara ekonomi kita juga mengalami penurunan
yang sangat signifikan. Dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Mei tahun 2021 menyebutkan
terdapat 19 juta orang yang terdampak Covid-19 di Indonesia, yang terdiri dari berbagai kalangan diantaranya
pengangguran yang berjumlah sekitar 1,6 juta orang, lalu untuk yang sementara tidak bekerja karena adanya
pandemi ini sekitar 1,11 juta orang dan ada juga yang mengalami pengurangan jam kerja karena adanya
pandemi ini sebesar 17,20 juta orang. Dimana dengan besarnya angka tersebut menunjukkan bahwa semakin
berkurangnya produktivitas, pembatasan aktifitas dan ruang gerak yang harus dilakukan untuk mengurangi
penyebaran penularan Covid-19. Tetapi disisi lain kita sebagai manusia harus terus berusaha untuk bertahan
hidup di masa seperti ini, yaitu dengan mencetuskan atau menciptakan ide-ide baru dibidang teknologi yang
tentunya dapat membuat kita semakin berkembang. Dapat diambil contoh yaitu hampir semua sektor termasuk
dalam sektor pendidikan yang menggunakan e-learning untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Oleh
karena itu teknologi sangat berpengaruh juga untuk perkembangan dibidang ekonomi, salah satunya dengan
adanya e-commerce yang digunakan untuk menjembatani antara konsumen dan produsen untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari dan tentunya agar tetap safety dengan penularan covid-19. Pada laporan we are
social pada bulan april 2021menyebutkan penggunaan e-commerce di Indonesia memiliki nilai tertinggi di
dunia yaitu sekitar 88,1% dari total seluuruh pengguna internet di Indonesia, dimana Indonesia dapat
mengungguli negara Inggris dan juga Korea Selatan.
E-commerce ini bukanlah sesuatu yang mudah, dimana bagi sebagian orang e-commerce merupakan
lautan merah yang penuh dengan persaingan, dimana kita harus benar-benar siap menghadapi pesaing atau
kompetitor, oleh karena itu kita harus mendalami bagaimana dan apa saja yang harus dilakukan sebelum
mulai mendirikan e-commerce apalagi di era pandemi banyak seekali kompetitor yang mulai melebarkan
sayapnya dengan kreativitas yang terus berkembang. Materi pentingnya e-commerce di era pandemi ini
disampaikan oleh Bapak Hermawan Kertajaya yang dikenal sebagai bapak marketing Indonesia, beliau ini
kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 18 November 1947. Sekarang beliau merupakan President World Marketing
Assosiation dan dinobatkan sebagai 50 Gurus Who Have Shaped The Future of Marketing, beliau mendirikan
Markplus Inc. yang merupakan perusahaan jasa profesional terkemukadi Asia Tenggara dibidang konsultasi
pemasaran, penelitian dan pelatihan dengan menyediakan implementasi konsep-konsep kami yang
komprehensif dan disesuaikan, termasuk Pemasaran WOW yang mengintegrasikan semua konsep pemikiran
sebelumnya dari Legacy dan New Wave Marketing, menjadikannya kerangka pemasaran paling komprehensif
yang tersedia hingga saat ini.
Beliau menyampaikan vokasi ini dibutuhkan untuk pelatihan secara nyata, karena untuk tingkat
sarjana sangat kurang pelatihannya secara nyata di masyarakat, dimana vokasi sangat mumpuni untuk
memulai managerial rule di perusahaan. Termasuk didalamnya tentang digital marketing, dimana hal ini
memiliki konsep yang sama dengan marketing konvensional, sehingga diperlukan digital marketing yang baik
dan benar agar dapat menjembatani menuju e-commerce dengan go modern yaitu sesuatu yang modern dan
dapat menarik perhatian konsumen, go digital yaitu dengan menggunakan data base untuk mencatat customer
dengan mesin, lalu go online dalam hal ini terdapat banyak sekali kompetitor yang dimana kita harus siap
menghadapi hal tersebut, dan yang terakhir yaitu go global yang sangat berbahaya karena kompetitornya
sudah pasti sangat berpengalaman di bidang e-commerce.
E-commerce ini harus sangat dipersiapkan dengan baik karena Indonesia ini berbeda dengan
kompetitor lainnya seperti Alibaba, dimana Alibaba ini memiliki posisi tawar seperti China, sedangkan
Indonesia tidak punya nilai tawar, sehingga harus pintar menyiasati salah satunya yaitu dengan mendukung
UKM kita untuk memasuki e-commerce. Dimana banyak sekali UKM yang masih belum mengerti pentingnya
e-commerce untuk memasarkan produk dan sangat sedikit UKM yang dapat kuat menghadapi pesaing.
Dengan adanya hal tersebut UKM harus diberikan ilmu tentang digital marketing agar UKM dapat terarah
dengaan baik. Hal ini yang mengharuskan dunia perkuliahan melakukan magang digital marketing berupa
proyek dan juga teori yang baik dan benar.
Sekarang kita sudah mulai menginjakkan kaki pada marketing 5.0, dimana marketing 5.0 ini
membahas tentang teknologi arus, yang merupakan lanjutan dari 4.0 yang menggabungkan antara e-
commerce dan humanity. Dalam hal ini dapat dimisalkan pada semangat Punakawan dan Pandawa 5, yaitu
dengan kreativitas yang dimiliki Bagong, inovasi yang dimiliki Petruk, entrepreneurship oleh Gareng, dan
leadership yang dimiliki oleh Semar, lalu pada Pnadawa 5 pencerminkan produktivitas yang dimiliki oleh
Nakula dan Sadewa, improvement adalah Arjuna yang rajin mengimprove diri, lalu Profesional adalah Bima,
dan management yang dimiliki oleh Yudhistira. Kampus akademik ini harus mempunyai dan menciptakan
semangat Punakawan dan Pandawa 5, dimana hal ini bisa disebutkan dengan C-I-E-L yaitu creativity,
innovation, entrepreneurship, leadership yaitu dengan adanya Kreativitas juga harus ada untuk mendukung
produktivitas. Karena tanpa kreativitas, usaha hanya rutinitas dan sulit adaptif , kemudian juga harus ada
inovasi untuk mendukung kreativitas. Selanjutnya yaitu P-I-P-M yang merupakan produktivity, improvement,
professionalism, dan management yang dapat diartikan bahwa marketer harus produktif, dan juga harus
dibarengi dengan kreativitas untuk menunjang aspek kerjanya dan berani memikirkan ide baru yang
berinovasi solutif, apalagi di era yang sangat cepat berubah seperti saat ini. Hail ini yang harus dilakukan
dalam strategi dalam pembangunan vokasi di tahun 2020 ini mengalami adaptive yang ditunjukkan dengan
kurva yang menurun, lalu 2021 sampai 2022 harus mampu bersifat transformative, dimana kita harus bener-
benar memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin karena pada tahun 2023 akan terjadi perang politik
sehingga diperlukan planning yang matang untuk mewujudkan visionary di tahun 2030 dengan partisipasi
baik dari dosen maupun mahasiswa.
Konvensional marketing dan digital marketing dan itu berbeda, dimana kalau konvensional marketing
terdiri dari aware, attitude, act, dan act again. Sedangkan digital marketing yang sesungguhnya yaitu 5A
antara lain aware, appeal, ask, act, dan juga advocate, yang termasuk didalamnya 80% marketer dan 20%
teknologi. Yang berarti kita harus menarik dan dapat memancing orang atau customer agar mencari informasi
tentang kita dengan gambar yang menarik secara packaging, mutu dan mempunyai differentiation, lalu dengan
appeal atau promosi agar customer mengetahui produk kita, dan kemudian orang akan bertanya tentang
produk kita, disini peranan kita dalam menjawab pertanyaan sangat berpengaruh terhadap minat customer
yang akan membeli produk kita. Untuk act seperti memberikan informasi, sehingga orang akan advocate dan
tidak hanya act again karena kalau saat ini tidak cukup jika hanya memiliki repeater dan pastinya kita haarus
bersifat loyal, sebagai contohnya yaitu menjadi endorsen sukarela, sehingga jika endorsen ini dilakukan
dengan berbayar takutnya 5A tersebut tidak dapat berjalan, dan juga bisa dengan memberikan voucher supaya
customer tertarik dan memberikan penilaian yang baik terhadap produk kita.
Lalu selanjutnya untuk P-D-B atau positioning, differentiation, dan juga brand yang merupakan inti
dari marketing atau dapat dibilang positioning itu letaknya di benak target konsumen. Dimana arti dari
positioning yaitu bagaimana merek produk diposisikan dalam hati atau bagian dari target pemasaran, dimana
positioning bisa dibentuk dengan strategi dan taktik atau cara komunikasi yang tepat. Sedangkan
differentiation artinya, hal yang membuat berbeda dari produk itu sendiri dengan secara teknis atau terlihat
secara fisik di lapangan, diferensiasi harus benar-benar teraplikasikan dalam setiap produk atau proses yang
dilakukan oleh perusahaan, differentiation yang tepat dalam persaingan, akan memperkokoh positioning
dalam perusahaan/merek di dalam benak konsumen. Sedangkan branding adalah experience atau pengalaman
dan promise atau janji yang diberikan oleh pemilik produk, dengan adanya janji ini akan sangat berpengaruh
terhadap daya tarik pada konsumen atau customer.
Dimana untuk menjadi seorang entrepreneurship kita harus siap mental, awareness, dan banyak lagi
yang harus disiapkan, sehingga UKM harus punya inisiatif sendiri agar ingin terus berkembang selain dengan
dukungan dari Pemerintah. Jadi mari kita membangun mental mahasiswa agar dapat membuat lapangan
pekerjaan dengan penerapan ilmu digital marketing. E-commerce ini sangat bergantung dengan creating
awareness yang dibentuk agar program digital marketing dapat terlaksana dengan baik, sehingga brand dapat
dilirik oleh masyarakat luas dengan pengaturan promosi yang menarik.

Anda mungkin juga menyukai