PELAKU PUBLIK
Logis-Material Partisipatif-Kolektif
Magis-Spiritual Kritis-Apresiatif
Snobis-Interaktif
Klasifikasi Publik Kelompok Masyarakat Makna Komunikasi
kritis-apresiatif Kelompok terpelajar, budayawan, Penyampaian nilai-
guru kesenian, pelaku seni, yang nilai; sejarah,
dikategorikan sebagai orang pendidikan, cermin
dewasa. hidup masyarakat,
dan hiburan
Musikalitas
Tarian
Waktu
Publik
Pertunjukan
Teknologi
Panggung
Rias
Artistik
Busana
rupa
TEORI-TEORI KOMUNIKASI UNTUK SENI
FUNGSI TEORI
Fungsi pertama teori adalah mengorganisasikan dan menyimpulkan pengetahuan tentang sesuatu
hal ini berarti bahwa dalam mengamati realitas kita tidak boleh melakukannya secara sepotong-
sepotong. Kita perlu mengorganisasikan dan mensintesiskan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan
dunia.
Fungsi yang kedua adalah menjelaskan. Maksudnya adalah bahwa teori harus mampu membuat
suatu pénjelasan tentang hal yang diamatinya. Penjelasan ini tidak hanya berguna untuk
memahami pola-pola, hubungan-hubungan, tetapi juga untuk menginterpretasikan peristiwa-
peristiwa tertentu.
Fungsi yang ketiga adalah pengamatan, menunjukkan bahwa teori tidak saja menjelaskan tentang
apa yang sebaiknya diamati tetapi juga memberikan petunjuk bagaimana cara mengamatinya. Oleh
karena itulah teori yang baik adalah teori yang berisikan konsep-konsep operasional.
Fungsi keempat adalah membuat prediksi. Meskipun kejadian yang diamati berlaku pada masa lalu,
namun bérdasarkan data dan hasil pengamatan ini harus dibuat suatu perkiraan tentang keadaan
yang bakal tejadi apabila hal-hal .yang digambarkan oleh teori juga tercerminkan dalam kehidupan
di masa sekarang.
Fungsi yang kelima fungsi kontrol, bersifat normatif. Hal ini dikarenakan bahwa asumsi-asumsi teori
dapat kemudian berkembang menjadi norma-norma atau nilai-nilai yang dipegang dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, teori dapat berfungsi sebagai sarana pengendali atau
pengontrol tingkah laku kehidupan manusia.
CIRI TEORI YANG BAIK
Memiliki Nilai Kegunaan; Prinsip yang digunakan oleh para ahli untuk
mengevaluasi teori adalah dilihat dari kegunaannya. Berkenaan dengan aspek ini
maka teori komunikasi hendaknya memiliki kegunaan yang sifatnya sepanjang
waktu, artinya mengena pada setiap jaman.
Scope (Ruang Lingkup) ; Kriteria cakupan ini biasanya dimulai dalam pertanyaan
”Apakah ruang lingkup teori tersebut bersifat umum?” Ruang lingkup suatu teori
adalah kesimpulan perilaku komunikasi yang diuraikan yang handal tentang
beberapa kelas fenomena komunikasi yang jelas.
Parsimony ; Teori harus sederhana, teori harus menyederhanakan realitas yang
sifatnya abstrak kedalam konsep yang bisa dipahami secara jelas dan singkat.
Heurism; Aksioma umum menyebutkan bahwa teori yang baik adalah teori yang
mampu merangsang penelitian. ini berarti bahwa teori yang diciptakan dapat
merangsang timbulnya upaya-upaya penelitian selanjutnya. Hal ini dapat terjadi
apabila konsep-konsep dan penjelasan-penjelasan teori cukup jelas dan
operasional sehingga dapat dijadikan pegangan bagi penelitian-penelitian
selanjutnya.
Falsifiability; Suatu paham atau pemikiran bahwa hasil pengamatan selalu akan
bersifat fals sebab realitas hanya sebagian kecil yang bisa diamati.
BEBERAPA TEORI KOMUNIKASI UNTUK SENI
TEORI MEDIA: Lazarfeld dan Laswell
Nilai Sosial
Budaya
Pertunjukan
Seni
Nilai perasaan
dan
pengalaman
MAKNA
KONSTRUKSI KOMUNIKASI
Keindahan merupakan sebuah realitas pertunjukan yang dikonstruksi oleh
masyarakat pendukungnya, baik pelaku maupun publiknya.
Konstruksi menurut Barker (2000: 10) pada dasarnya sebuah usaha diskursif
maupun representatif yang sadar-diri (self-reflexive) yang bertujuan
menafsirkan dan menggambarkan dunia kekinian.
Konsepsi Berger dan Luckmann (1990: 210) tentang konstruksi sosial,
dimana realitas sosial merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh
individu.
Realitas komunikasi estetik pertunjukan merupakan realitas sosial dimana
individu sebagai manusia bebas untuk menafsirkan sesuatu yang ia rasa
indah atau tidak indah.
Individu menjadi penentu dalam sebuah bentuk keindahan di dunia sosial-
budaya yang dikonstruksi berdasarkan kehendaknya. Individu bukanlah
korban fakta sosial, namun sebagai mesin produksi sekaligus reproduksi yang
kreatif dalam mengkonstruksi keindahan pada seni pertunjukan dalam
kehidupan sosial-budaya.
Sutradara Publik (pemangku hajat)
PENYESUAIAN VISI
LAKON/TEMA
Proses
Sutradara atau
Pelaku lainnya ATURAN/
Pelaku/Seniman
RENCANA PESAN
PERTUNJUKAN
Proses
PERTUNJUKAN
Publik
PENETRALAN
Pelaku/Seni
man
KOMUNIKASI EKSPRESIF