Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seni rupa indonesia, sebagai salah bentuk kesenian yang berkembang di
negara dunia ketiga , rupanya cukup dan mulai diperhitungkan secara regional
maupun internasional. Terbukti dari daya tarik dan potensi seni rupa indonesia
yang unik dan selalu menjadi incaran, baik pada dasar kapital, atau pada
kompetisi bergensi maupun pameran penting lain di dalam maupun pada
beberapa negara didunia. Dalam percaturan seni rupa konteporer, berupa
(pekerja seni) maupun pemikirseni indonesia rupanya mulai mampu
mengambil peran dan ikut serta dalam kegiatan penyajian seni, berupa kurasi,
penjurian, pameran, kejuaraan sampai kegiatan lelang-lelang internasional.
Kenyataan ini menunjukan bahwa indonesia telah mendapat posisi yang baik
dalam perkembangan seni rupa di masa kini.1 Dengan demikian sekolah seni
khususnya seni rupa sebenarnya sangat memberi harapan, karena dalam seni
rupa banyak keterampilan yang dapat dipelajari dan dibutuhkan di masyarakat,
seperti mengambar melukis, mengukir, mematung, membuat sablon, membuat
sketsa, membatik, membuat reklame, membuat dekorasi dan sebagainya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian seni rupa?
2. Bagaimana peran seni rupa dalam kehidupan manusia?
3. Apa saja wujud seni rupa dan jenis –jenis seni rupa?

C. TUJUAN PERMASALAHAN
1. Untuk mengetahui pengerian seni rupa;
2. Untuk mengetahui peran seni rupa dalam kehidupan manusia;
3. Untuk mengetahui wujud seni rupa dan jeni – jenis seni rupa.
BAB II
1
Jim Supangkat “Pokok Bahasa Jim Supangkat dalam Workshop Jurnalisme Seni Rupa Konteporer untuk Wartawan” di
ISI Yogyakarta, kerjasama Yayasan Seni Cemeti & Galeri ISI, 27-29 November 1998. Hlm 4

1
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SENI RUPA


Seni rupa dengan jenis lain intinya adalah sama yaitu sama-sama buatan
manusia yang mengandung ekdpresi dan atau keindahan. Namun, seni rupa
utamanya dinikmati oleh indra penglihatan. Hal yang dinikmati dalam seni
rupa adalah seperti yakni Kualitas unsur – unsur rupa yang disusun dan
memiliki kualitas harmoni, kesatuan dan ekspresi. Jadi seni rupa adalah seni
yang nampak oleh indra penglihatan dan wujudnya terdiri dari unsur rupa,
berupa titik, garis, bidang atau ruang, bentuk atau wujud, warna, gelap, terang
dan tekstur. Seni rupa dapar sebgai porpeti pendukung jenis lainya seperti seni
tari dan teater. Apabila membahas kedua jenis seni tersebut juga tidak lepas
membahas aspek seni rupanya. Berdasarkan wujud dan bahanya seni rupa
dibedakan menjadi dua yaitu seni rupa dua dimensional dan senu rupa tiga
demensional. Selnjutnya, berdasarkan jenisnya seni rupa terdiri dari beberapa
cabang seni yakni seni lukis, seni grafis, seni patung, seni dekorasi, seni
komunikasi visual, dan seni kriya atau seni kerajinan. Pada saat ini seni kriya
berkembang menjadi seni kriya murni dan seni kriya terpakai.

B. SENI RUPA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA


Kehadiran seni rupa dalam kehidupan manusia telah terjadi sejak zaman purba
etika manusia masih hidup di gua-gua hingga saat ini. Hal itu membuktikan
bahwa seni rupa melekat dalam kehidupan manusia. Seni rupa hadir hampir di
setiap sektor kehidupan manusia, seperti dalam kegiatan agama, politik,
ekonomi, teknologi, dan kemanapun kita pergi seni rupa selalu ada. Dalam
kehidupan rumah tangga misalnya, peralatan dapur, pakaian, kamar mandi,
halaman rumah, topeng, jam tangan, semuanya tersentuh oleh seni. Dalam
kegiatan sehari-hari, orang pada zaman sekarang menggunakan pakaian dan
aksesoris di tubuhnya yang selalu menggunakan pertimbangan keindahan,
agar yang menggunakannya merasa percaya diri dan bangga terhadap apa
yang dikenakannya

2
1. Seni Rupa dalam kehidupan beragama
Hubungan seni dan agama memiliki sejarah yang paling tua, mulai dari
kepercayaan manusia yang paling sederhana yaitu magi, berkembang
menjadi animisme, hingga menjadi agama seni terus mengiringinya. Di
dalam theory magi and religi diuraikan bahwa timbulnya seni karena
adanya dorongan-dorongan gaib. Salmon Reinoch mengatakan, bahwa
kehadiran seni digunakan untuk mendapatkan tenaga-tenaga gaib bagi
kepentingan berburu. Hubungan seni dan agama tidak hanya terdapat
dalam seni rupa, tetapi hampir dalam seluruh cabang seni selalu berkaitan
dengan agama. Dalam menyuratkan ayat-ayat suci Al-Quran melahirkan
seni kaligrafi, karena dalam ajaran Islam tidak diperbolehkan
menggambarkan mahluk hidup, maka perkembangannya dalam seni rupa
Islam adalah dalam bentuk ragam hias atau ornamen untuk menghias
masjid. Dalam kepercayaan agama Budha ada patun Budha yang
diwujudkan dalam bentuk 3 dimensi. Dan masih banyak lagi seni yang
terdapat dalam setiap kehidupan beragama lainnya.

2. Seni Rupa dalam aktivitas ekonomi


Seni dapat menjadi sebuah produk yang penting dalam kegiatan ekonomi.
Beberapa negara di Asia telah menempatkan produk seni sebagai
penghasil devisa negara yang dapat diperhitungkan. Aktivitas seni rupa
dan ekonomi pada saat ini semakin semarak, karena memiliki hubungan
sangat dekat dengan pencitraan suatu produk. Misalnya, seni reklame
memegang peran yang sangat penting untuk promosi dan pemasarannya.
Tanpa sentuhan seni, kegiatan promosi tidak akan menarik, sehingga
perusahan-pe-rusahaan tidak ragu mengeluarkan dana yang besar guna
mem-promosikan hasil produksinya melalui seni rupa dalam bentuk iklan
di majalah, surat kabar, TV dan bahkan melalui Internet yang harga
tayangnya jauh lebih murah dan lebih efisien dibanding dengan media
lainnya.

3
3. Seni Rupa dalam kehidupan politik
Politik merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia,
sehingga mempengaruhi terhadap sektor kehidupan lainnya. Sebuah partai
politk akan melibatkan seniman contohny, komunikas grafis sebagai
cabang seni rupa, banyak terlibat dalam pembuatan poster, spanduk, kaos
dan atribut partai lainnya. Dalam hal ini seni rupa dalam politik bukan
sebagai bagian ideologi partai tetapi mendukung promosi program partai
yang disampaikan kepada masyarakat secara visual.

4. Seni Rupa dalam pendidikan


Dalam dunia pendidikan ada empat aliran yang berhubungan dengan
pengembangan pendidikan khususnya pendidikan seni. Pertama, faham
progressivisme yakni suatu paham dalam pendidikan yang menekankan
pada kebebasan, keaktifan dan kreativitas; essensialisme memandang
bahwa budaya hanya me-rupakan salah satu dimensi dalam kehidupan
manusia. Se-lanjutnya, perenialisme menekankan bahwa akal budi
manusia mempunyai kedudukan yang amat penting, sehingga aktivitas
pendidikan perlu mengupayakan perkembangannya seoptimal mungkin.
Dalam aliran ini guru dipandang memiliki kedudukan sentral. Terakhir,
re-konstruksionisme memandang manusia sebagai mahluk sosial. Manusia
tumbuh dan ber kembang dalam kaitannya dengan proses sosial dan
sejarah perkembangan masyarakat. Dalam kaitan ini pendidikan memiliki
peran penting untuk mengadakan pembaharuan dan pembangunan
masyarakat. Dengan demikian, pendidikan seni memiliki keterkaitan
dengan paham tersebut terutama dengan paham progresif yang me-
mentingkan kebebasan, keaktifan dan kreativitas, sebab karakteristik
kegiatan seni tidak dapat lepas dari sifat tersebut.2

C. JENIS HASIL KARYA SENI RUPA


2
Suharyadi, A. Agung, SENI RUPA UNTUK SMK KELAS 10 JILID 1, Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan. 2008. Hlm. 32

4
1. LUKISAN
Seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya
memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini didasarkan pada
tema, corak atau gaya, teknik serta bahan dan bentuk karya seni tersebut.
 Aliran gaya lukisan
a) Representatif
Pengertian Representatif adalah perwujudan seni rupa menggunakan
keadaan nyata padad kehidupan masyarakat dan gaya alam. Yang
termasuk dalam representatif adalah:
 Naturalisme: aliran seni rupa yang penggambarannya alami atau sesuai
dengan keadaan alam, melukiskan segala sesuatu dengan alam nyata,
sehingga perbandingan perspektid, tekstur atau warna serta gelap
terang dibuat dengan seteliti mungkin.
 Realisme: aliran yang memandang dunia ini tanpa ilusi, apa adanya,
tanpa menambah atau mengurangi objek, penggambarannya sesuai
dengan kenyataan hidup.
 Romantisme: aliran seni rupa yang lebih bersifat imajiner, aliran ini
melukiskan cerita-cerita yang romantis, peristiwa yang dahsyat atau
kejadian yang dramatis.

b) Deformatif
Pengertian deformatif adalah perubahan brntuk dari aslinya sehingha
menghasilkan bentuk baru namun tidak meninggalkan bentuk dasar
aslinya. Yang termasuk gaya deformatif adalah:
 Ekspresionisme, penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang
perupa yang spontan pada saat melihat obyek karyanya
 Impressionisme, penggambarannya sesuai dengan kesan saat obyek
tersebut dilukis
 Surialisme, aliran seni rupa kebanyakan menyerupai bentuk-bentuk
yang sering di dalam mimpi.

5
 Kubisme, penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk
dasarnya kubus.

c) Nonrepresentatif
Artinya, suatu bentuk yang sulit untuk dikenal. Gaya seni lukis ini
berupa susunan garis, bentuk, bidang dan warna yang terbebas dari
bentuk alam.

 Tema Seni Rupa Murni


Setiap manusia memiliki sudut pandang yang berbeda di dalam
menjalani hidup ini. Begitu pula saat akan membuat lukisan.
Perbedaan sudut pandang dapat dipengaruhi oleh suasana, waktu, dan
kondisi geografis. Tema adalah gagasan, ide, atau pokok pikiran yang
ada dalam sebuah karya. Tema-tema didalam pembuatan karya seni
rupa murni antara lain sebagai berikut:
a. Hubungan antara manusia dengan dirinya (potret diri)
b. Hubungan antara Manusia dengan manusia lain
c. Hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya
d. Hubungan antara manusia dengan benda
e. Hubungan antara manusia dengan aktifitasnya
f. Hubungan antara manusia dengan alam khayalnya

 Alat dan bahan


1) Pensil
Jenis pensil dibedakan berdasarkan tingkat kekerasan dan kehitaman
karbinnya, berdasarkan kode huruf B atau H. Pensil kode B
menandakan jenis lunak dan hitam. Terdiri dari kode B, 2B, 3B,
sampai 6B, sangat tepat digunakan untuk menggambar. Sementara

6
kode H menandakan jenis pensil keras. Terdiri dari kode, H, 2H, 3H,
sampai 6H, sering digunakan untuk proyeksi.

2) Pensil Arang
Terbuat dari sejenis arang halus dan biasa digunakan untuk
menggambar atau melukis potret. Sifatnya hitam pekat dan sulit
dihapus.

3) Pastel dan Crayon


Dua jenis media ini secara fisik bentuknya hampir sama tetapi sifat dan
bahannya berbeda. Pastel (Oil Pastel) biasanya terbuat dari bahan
kapur. Sering dihubungkan dengan warna-warna yang lembut.
Sedangkan Crayon terbuat dari kaolin dengan tepung warna sehingga
terlihat lebih mengkilap dan keras. Warna yang dihasilkan cenderung
mengkilap dan sedikit berminyak.

4) Pena/ Pulpen
Alat gambar yang digunakan untuk media tinta. Terbuat dari logam
dengan ujung yang berbeda-beda.

5) Tinta Bak
Disebut juga dengan Tinta Cina. Warnanya hitam pekat dan tidak
luntur jika kena air.

6) Cat (Pewarna)
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan basis pengencernya, yaitu:
a) Cat air (berbasis air), jenisnya water colour yang bersifat
transparan dan poster colour yang bersifat plakat.

7
b) Cat minyak (berbasis minyak), biasanya digunakan untuk melukis
diatas kanvas. Sifatnya tidak mudah kering dan warnanya tahan
lama.

7) Kuas
Digunakan untuk menguas/ cat ke media lukis. Pemilihan kuas
tergantung dari goresan yang bagaimana yang kita inginkan.

8) Pisau Palet
Digunakan untuk mencampur cat layaknya kuas juga untuk membuat
efek-efek goresan pada media lukis.

9) Palet
Media yang digunakan untuk tempat mencampur cat.

 LANGKAH-LANGKAH MELUKIS:
 Memunculkan gagasan:
1) Mengembangkan imajinasi, apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman
orang lain
2) Melihat obyek secara langsung, misal pantai, pegunungan.
3) Melihat Buku atau majalah
4) Melihat dari internet dan dokumen lain tentang lukisan
5) Mengunjungi kegiatan seni lukis atau museum

 Media berkarya (Bahan dan Alat)


1) Menggunakan kertas: karton, manila, padalarang, atau hanya kertas hvs
2) Menggunakan tembok, dinding, papan atau media yang lebar lainnya.
3) Menggunakan media alternatif, kaca, cangkang telur
4) Menggunakan cat minya, cat akrilik, crayon atay dipermukaan benda yang
lain

8
5) Media dan alat bahan menentukan proses dan teknik berkarya seni.
Sehingga harus direncanakan

 Menentukan teknik
a. Teknik aqurel (warna transaparan)
b. Teknik plakat (warna tebal)
c. Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari, kuas atau
palet
d. Teknik tebal dan bertekstur (bertekstur warna)
e. Teknik timbul (mozaik)
 Membuat sketsa

 Mewarnai dan menyempurnakan lukisan.3

2. PATUNG
A. Pengertian dan Fungsi Patung
Seni patung adalah cabang karya rupa seni tiga dimensi, diciptakan dengan
metode substraktif atau adittif. Metode substraktif digunakan media antara
lain semen cor, batu-batuan, dan kayu, serta media keras lainnya.
Sedangkan metode adittif digunakan media lilin, tanah liat, atau media
lunak lainnya. Patung identic dengan sebuaqh cipta karya manusia yang
meniru bentuk diartikan juga sebagai plastic art atau seni plastik. Patung
bersifat tiga dimensi atau benda yang bervolum artinya bisa dilihat dari
berbagai arah. Dilihat dari perwujudannya secara umum berdasarkan
fungsinya seni patung ada 6 macam, yaitu:
1. patung religi, selain dari estetika tujuan patung untuk sarana beribadah,
bermakn religious. Patung pada zaman dibuat untuk kepentingan
keagamaan, pada zaman hindu dan budha patung dibuat untuk
menghormati dewa misalnya raja atau pimpinan mereka. Patrung juga

3
Milasari, Seni Budaya Untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Hlm. 19

9
dianggap memiliki sejarah tinggi atau bahkan yang dianggapn sebagai
dewa. Dan symbol orang-orang yang diteladani dan dimoyangkan
kesholehannya, bahkan dijadikan sebagai sarana untuk mendekatkan
diri kepada Tuhan, swhingga patung dijadikan sebagai symbol Tuhan.
2. patung monument, untuk peringatan peristiwa atau kejadian yang
bersejarah atau jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau
kelompok.
3. patung arsitektur, patung yang bernilai estetika, dan berfungsi dalam
kontruksi bangunan.
4. patung dekorasi, untuk menghias bangunan atau limgkungan taman
sebuah taman baik taman rumah ataupun taman bermain.
5. patung seni, karya seni yang murni untuk estetika yang hanya
dinikmati keindahan bentuknya.
6. patung kerajinan, hasil dari para pengrajin dibuat untuk konsumerisme.
D. Bentuk dan Jenis Patung
Dilihat dari perwujudan atau bentuknya dapat dibedakan menjadi 2 macam
yaitu:
1. patung figuratif atau realis
Patung yang merupakan tiruan dari bentuk alam sepertui manusia,
binatang, dan tumbuhan. Patung ini nyata dalam perwujudannya.
2. patung non figuratif atau imajinatif
Patung yang secara umum terlepas dari bentuk tiruan alam dan bentuknya
absrtak.
C. Alat dan Bahan Seni Patung
1. Bahan
a. bahan lunak
tanah liat, lilin, sabun, plastisin, dan bahan yang mudah dibentuk lainnya.
b. bahan sedang
artinya bahan yang tidak lunakm dan tidak keras. Contohnya, kayu waru,
kayu sengon, kayu randu, dan kayu mahoni.
c. bahan keras

10
dapat berupa kayu atau batu-batuan. Contohnya: kayu jati, kayu
sonokeling, dan kayu ulin. Bahan keras antara lain batu padas, batu granit,
batu andesit, dan batu pualam atau marmer.
d. bahan cor atau cetak
bahan yang dipakai untuk proses ini antara lain semen, pasir, gips, logam,
timah perak, dan emas, juga beberapa bahan kimia seperti fiber atau resin,
sehingga diperlukan alat-alat lain seperti gergaji, kapak gerinda, atau alat
lain untuk mengerjakannya.
2. alat
Peralatan yang digunakan untuk membuat patung tergantung kepada
bahan dan tekniknya alat-alat yang digunakan:
a. butsir, alat bantu untuk membyat patung terbuat dari kayu ddan kawat.
b. meja putar, mejadengan cara diputar. Fungsinya untuk memudahkan
dalam mengontrol bentuk dari berbagai arah.
c. pahat, alat untuk memahat, mengurangi atau membentuk bahan batu tau
kayu.
d. Palu adalah untuk memukul
e. tang adalah untuk mengencangkan ikatan kawat atau untuk memotong
ikatan kawat.
f. sendok adukan berfungsi untuk mengambil adonan dan
menempelkannya pada kerangka patung.
g. alat las karbit atau listrik.

E. Teknik Berkarya Seni Patung


1. teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat.
Misalnya membuat patung dan relief dengan bahan kayu dan batu maka
alat yang digunakan adalah pahat dan palu.
2. teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan
menambah bahan.misalnya membuat keramik denganm bahan dasar tanah
liat, alat yang digunakan adalah sudip.

11
3. teknik cor, yaitu dengan membuat karya seni dengan membuat alat
cetakan kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan sebagainya
sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Misalnya membuat
patung, alat yang digunakan adalah cetakan.
4. teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan
bahan satu ke bahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya
membuat patung kontemporer dengan bahan dasar logam atau besi.
5. teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan
terlebih dahulu. Misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan
dasar tanah liat dan semen.
E. Teknik Membuat Patung
1. Patung Bahan Lunak
Treknik yang digunakan adalah teknik pijat atau membentuk langkah-
langkah pengerjaannya sebagai berikut:
a. buatlah model patung bisa dari gambar yang dibuat sendiri atau gambar
yang sudah ada.
b. siapkan tanahn liat atau plastisin, butsir, air, dan meja putar.
c. tempatkan tanah liat atau plastisin diata meja putar, meja putar dipakai
untuk memudahkan kita membentuk sedikit demi sedikit sambil meja
diputar.
d. pijat-pijat bahan hingga mendekati bahan yang diinginkan, agar lebih
mudah dengan cara dibasahi dengan air sedikit demi sedikit, dan dengan
pemamatan sehingga jika bahan kurang bisa ditambahi, sebaliknya bila
berlebihan bisa dikurangi.
e. secara terbentuk secara globlal, sempurnakan bentuk dengan alat bantu
butsir dan sempurnkan dengan pembentukan lebih detail atau smpurna dan
dihaluskan.
2. Patung Bahan Keras
Teknik ini dengan cara dipahat atau diukir, langkah-langkahnya sebagai
berikut:

12
a. buatlah model patung bisa dari gambar yang dibuat sendiri atau dari
gambar yang sudah ada dimajalah atau dari Koran.
b. siapkan balok kayu sesuai ukuran yang kita inginkan sesuai dengan
rencana yang kita inginkan setelah itu pindahkan gambar atau pola diatas
permukaan balok kayu.
c. lakukan pemotongan dengan gergaji untuk mengurangi kalau masih
terlalu besar dan lakukan pembetulan sedikit demi sedikit dengan alat
himngga mendekati bentuk global.
d. buatlah bentuk global yang lenih detail atau sempurna dan haluskan
dengan amplas.
f. difinishing dengan cat melamin atau akrilik
7. UKIRAN
Seni ukir adalah suatu kegiatan mengolah permukaan suatu objek trimata
atau tiga dimensi dengan membuat perbedaan ketinggian dari permukaan
tersebut. Sehingga menghasilkan sebuah produk kareya seni yang
memiliki bentuk permukaan tidak rata. Mengukir adalah kegiatan
menggores, memahat dan menorah pola pada sesuatu permukaan benda
yang diukir dengan membuang atau mengurangi bagian yang tidak
diperlukan untuk membentuk ornament sesuai dengan gagasan sang
seniman sehingga menimbulkan bentuk artistic.
A. Jenis-jenis seni ukir
Menurut Bustomi {12:3-4} terdapat enam jenis seni ukir yaitu:
1. jenis ukiran cembung
Ukiran cembung merupakan bentuk ukiran cembung, jenis ukiran ini
banyak digunakan pada pembuatan relief.
2. jenis ukiran cekung
Ukiran cekung yaitu suatu bentuk ukiran yang membentuk cekung
3. jenis ukiran susun
Ukiran susun adalah jenis ukiran yang berbentuk bersusun-susun.
Misalnya pada ukiran daun yang sedang dan kecil sehingga terjadi bentuk
yang indah.

13
4. jenis ukiran garis
Ukiran garis merupakan bentuk ukiran yang diukir pada pada garis-garis
gambarnya saja. Jenis ukiran garis banyak digunakan pada logam sebagai
ukiran guratan.
5. jenis ukiran takokan
Yaitu suatu bentuk ukiran yang tidak menggunakan bingkai, jadi
ukirannya ini memperlihatkan tepi-tepibatas ukiran. Ukiran tekokan erat
hubungannya dengan jenis ukiran krawangan.
6. jenis ukiran tembus
Ukiran tembus atau krawangan adalah suatu bentuk ukiran tidak
menerapkan dasar, jadi ukiran ini dasarnya tembus atau berlubang.
Sehingga sering digunakan untuk menyekat ruang, kursi, ukir temple.
B. Fungsi Seni Ukir
a. fungsi hias, karya seni ukir dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak
memiliki makna tertentu.
b. fungsi magis, karya seni ukir yng mengandung symbol-simbol tertentu
dan berfungsi sebagai benda magis yang berhubungan dengan kepercayaan
atau spiritual.
c. fungsi simbolik, seni ukiran tradisional yang berhubungan dengan ciri
khas kebudayaan setempat.
d. fungsi kontruksi, fungsi karya seni yang lain sebagai pendukung sebuah
bangunan.
f. fungsi ekonomis, berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda
sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan.

C. Teknik Seni Ukir


1. carving, adalah seni chipping dan memotong pada bagian datar kayu
untuk membentuk ukiran agar tampaknya menjadi tiga dimensi.biasanya

14
digunakan dengan menggunakan alat bantu seperti pahat dan pal;u, serta
pisau ukir yang digunakan untuk memperjelas detail.
2. chip carving digunakan pada potongan-potongan yang lebih besar dari
pekerjaan seperti tunggul pohon atau kayu dan menggunakan kapak dan
pahat yang lebih besar. Teknik ini menciptakan karya yang besar seperti
patung dan melibatkan proses yang cukup rumit.
3. pembakaran kayu, adalah teknik terutama yang digunakan untuk
menambah desain atau finishing kayu, namun beberapa seniman benar-
benar menggunakan metode pembakaran untuk mengukir kayu kecil.
4. mengerik adalah salah satu cara paling sederhana dalam teknik
mengukir pemula. Teknik ini hanya membutuhkan tidak lebihdari
sepotong kayu dan pisau ukir.
D. Macam-macam Motif Seni Ukir
1. motif seni ukir jepara
2. motif seni ukir toraja
3. motif seni ukir Jogjakarta
4. motif seni ukir bali
5. motif seni ukir asmat atau papua
4. Cetak mencetak
Teknik cetak merupakan salah satu bentuk seni rupa yang memiliki nilai yang
sangat tinngi dalam seni grafis. Teknik mencetak pada seni grafis memiliki arti
teknik untuk menggandakan sebuah karya seni dalam jumlah tertentu, bisa dalam
jumlah yang banyak maupun dengan edisi yang terbatas.teknik cetak seni rupa
biasanya menggunakan media seperti kasa, plat logam, karet lino maupun kayu
yang pada umumnya dicetak pada media kertas dan kain. Saat ini teknik cetak
memiliki beberapa teknik grafis antara lain:

a. cetak saring

15
teknik mencetak seni grafis ini juga biasa dikenal dengan sablon maupun
silkscreen. Cetak saring merupakan teknik seni cetak sederhana dari cetak dasar
dan cetak offsed.
b. cetak tinggi
cetak tinggi merupakan teknik seni cetak grafis yang paling sederhana dan mudah
dilakukan. Material yang digunakan bisa berupa kayu, karet lino, serta alat cukil
khusus yang mudah ditemukam ditoko seni grafis.
c. cetak datar
cetak datar menggunakan bahan plat yang datar, sehingga antar posisi bagian
gambar dan dan bagian bukan gambar sama tinggi.
d. cetak dalam
berbeda dengan cetak tinggi yang tercetak adalah bdibagian permukaan sebuah
desain pada cetak dalam tinta yang tercetak adalah tinta yang masuk kedalam
torehan pada material yang digunakan. Materialnya seperti logam tembaga, seng,
maupun akrilik.

DAFTAR PUSTAKA

16
A. Agung Suharyadi, 2008 SENI RUPA UNTUK SMK KELAS 10 JILID 1,
Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Jim Supangkat, 27-29 November 1998. “Pokok Bahasa Jim Supangkat dalam
Workshop Jurnalisme Seni Rupa Konteporer untuk Wartawan” di
ISI Yogyakarta, kerjasama Yayasan Seni Cemeti & Galeri ISI.

Milasari, 2015. Seni Budaya Untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

17

Anda mungkin juga menyukai