Anda di halaman 1dari 4

1.

Permainan Tradisional Hompimpa Alaium Gambreng

Hompimpa alaium gambreng adalah permainan yang dahulu sering sekali dimainkan
oleh anak-anak. Permainan tradisional berasal dari bahasa Sangsekerta yang memiliki arti
“Dari Tuhan Kembali ke Tuhan, Mari Kita Bermain”. Asal Hompimpa alaium gambreng
adalah dari Jawa Tengah.
Sebelum memulai permainan biasanya anak-anak melakukan permainan ini untuk
memilih siapa yang akan menjadi pemain pertama. Caranya mudah, anak-anak hanya perlu
menunjukkan telapak tangan depan atau belakang dan siapa yang jumlahnya paling sedikit di
antara mayoritas, maka ialah yang kalah dan harus mengawali permainan.

2. Permainan Tradisional Gasing

Permainan gasing hampir diterima di seluruh wilayah di Indonesia. Permainan


tradisional ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki berumur 7-17 tahun, bisa dilakukan
oleh individu dan tim. Bahan dari Gasing adalah kayu yang kemudian dibentuk sedemikian
rupa yang bagian tajam berada di bawah.
Game ini sangat kompetitif, mengadu keterampilan anak-anak dalam memutar
gasingnya. Nah, gasing siapa yang masih berputar paling akhir di antara gasing lainnya, maka
ialah pemenang dari permainan ini. Gasing adalah permainan yang berasal dari Jawa Tengah.
3. Permainan Tradisional Egrang

Egrang atau egrang pasti tidak asing bagi banyak orang. Egrang adalah pijakan yang
melekat pada tiang untuk memungkinkan anak-anak berjalan nyaman dan bergerak.
Permainan tradisional ini biasanya tampil selama acara yang diadakan secara nasional untuk
merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia di bulan Agustus.
Anak-anak akan berlomba menggunakan egrang mereka dari titik awal ke garis finish.
Kadang-kadang, hambatan ditambahkan ke perlombaan, mengharuskan anak-anak untuk
melompati hambatan yang berbentuk batu atau benda apapun yang bisa menghalangi egrang
mereka.

4. Permainan Tradisional Loncat Tali atau Lompat Tali

Indonesia banyak sekali masyarakat yang masih memiliki budaya Melayu dan
permainan tradisional satu ini dinamakan lompat tali bebas yang berasal dari daerah Melayu
atau Sumatera sana. Inti dari permainan ini adalah untuk melompati karet yang disambung
menjadi sebuah tali. Pemain diwajibkan untuk melompati karet yang dirangkai dan di akhir
lompatan diminta untuk mengucapkan kata “bebas”.
Penamaan game ini terkait dengan perilaku atau tindakan yang dilakukan pemain itu
sendiri, terutama pada lompatan terakhir. Dalam lompatan ini (yang terakhir), tali yang
direntangkan oleh tangan si pembawa tali akan terangkat tinggi ke udara hampir mirip
dengan apa yang dilakukan oleh para pejuang ketika ia mengucapkan kata “Bebas!
Merdeka”.
5. Permainan Tradisional Gogorolongan atau Rorodaan.

Gogorolongan merupakan peralatan permainan tradisional dari Jawa Tengah yang berbahan
dasar kayu, bambu, atau sandal bekas atau berbentuk sandal cakar. Cara permainan ini tidak
begitu sulit terutama untuk anak-anak. Permainan ini tidak membutuhkan biaya, melainkan
kemauan dan keterampilan saja sudah cukup.

Karena untuk membuat alatnya cukup mudah, maka anak-anak pasti akan senang
melakukannya. Gogorolongan bisa dikatakan adalah permainan yang mudah dilakukan
karena mainan ini bisa bergerak maju dengan menggunakan roda karena dorongan. Ya,
gogorolongan berbentuk seperti roda yang digerakkan.

6. Pletokkan

Permainan yang berasa dari Jawa Timur ini terbuat dari bambu dan cara bermainnya
sangat mudah karena pemain hanya perlu memasukkan kertas basah kemudian dimasukkan
ke dalam bambu kemudian bambu itu ditusuk hingga kertas itu keluar.

Pletokkan seringnya dimainkan oleh anak laki-laki dan mereka berlomba kertas siapa
yang paling jauh tembakannya dan keras bunyinya.
TUGAS KLIPING
PERMAINAN TRADITIONAL

padupady

Dibuat Oleh:
Muhammad Faza Ramadhani
4C

SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU


MATAHATI – NAGREG
TAHUN 2021-2022

Anda mungkin juga menyukai