Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan modul pembelajaran ini, modul
pembelajaran ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah Permaianan dan olahraga
tradisional 1 ini tepat pada waktunya.
Dalam penyelesaian modul pembelajaran ini yang berjudul “Modul pembelajaran permainan
tradisional indonesia”. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing
dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan modul pembelajaran
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan modul pembelajaran ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan
selesainya modul pembelajaran ini dapat memberikan manfaat pada penulis khususnya dan
seluruh pembaca pada umumnya.
Kata Pengantar………………………………………...................................….i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi.................................................................................................................1
B. prasarat...................................................................................................................2
C. petunjuk penggunaan modul ..................................................................................3
D. Kopetensi................................................................................................................4
E. Cek kopetensi..........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Permainan tradisional yang ada di jawa barat............................................................1
B. Permainan tradisional dari provinsi jawa tengah.......................................................2
C. Jenis-jenis permainan tradisional dari daerah istimewa yokyakarta..........................3
D. Jenis-jenis permainan tradisional dari provinsi jawa timur........................................4
E. Jenis-jenis permainan tradisional dari provinsi bali...................................................5
F. Permainan tradisional dari provinsi nusa tenggara barat...........................................6
G. Jenis-jenis permainan tradisional dari provinsi nusa tenggara timur.........................7
H. Jenis-jenis permainan tradisional dari provinsi lampung...........................................8
I. Jenis-jenis permainan tradisional dari provinsi jambi................................................9
J. Jenis-jenis permainan tradisional dari provinsi kalimantan timur.............................10
K. Jenis-jenis permainan tradisional dari provinsi maluku.............................................11
A. Deskripsi
Modul yang berjudul permainan tradisional indonesia ini terdiri dari 11 (sebelas)
jenis –jenis permaianan tradisional dari beberapa daerah di indonesia, pembelajaran
yang disusun sedemikian rupa ini diharapkan akan memberikan pengetahuan bagi
mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan permainan dan olahraga tradisional.
Modul ini diususun sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa untuk bisa
lebih memahami jenis – jenis apa saja permainan tradisional yang ada indonesia .
Kedudukan modul ini adalah sebagai bahan suplemen pembelajaran permainan dan
olahraga tradisional di jurursan PJKR. Modul ini dapat dipakai khususnya bagi
mahasiswa dimana mata kuliah permainan dan olahraga tradisional diselenggarakan di
semua program studi yang ada di jurusan PJKR. Adapun hasil belajar yang diharapkan
setelah mempelajari modul ini antara lain mahasiswa dapat:
1) Mengenal jenis – jenis apa saja permainan tradisional yang ada di beberapa daerah di
indonesia .
2) Mengetahui sejarah dari masing – masing jenis permainan tersebut.
3) Mengetahui peraturan permainanya.
B. Prasarat
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini
mahasiswa sudah memiliki pengetahuan apa saja jenis – jenis permainan tradisonal yang
ada di indonesia.
E. Cek Kemampuan
Untuk melihat sejauhmana penguasaan yang telah diperoleh setelah
mempelajari dan mengiomplementasikan modul ini dalam proses pembelajaran, berikut
diberikan daftar pertanyaan yang akan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan
peserta terhadap kompetensi yang diharapkan. 1. Bagaimanakah pendapat anda setelah
mempelajari modul ini 2. Sudahkah anda menguasai isi modul pembelajaran ini dengan
baik 3. Bagian kompetensi yang manakah yang belum anda kuasai (mnegalami kesulitan)
dalam mempelajari modul ini. 4. Jelaskan dan urutkan kompetensi yang palingdiperlukan
hingga kurang diperlukan berdasarkan skala prioritas setelah mempelajari modul ini.
BAB II PEMBAHASAN
Bebeletokan
Bebeletokan adalah permainan anak-anak
yang menghasilkan suara tok dari bilah
bambu kecil yang disumbat dan ditekan dari
atas. Cara kerja permainan ini seperti pistol,
hanya saja terbuat dari bambu. Pelurunya
bisa terbuat dari daun – daunan atau kertas
yang dihancurkan. Jika menggunakan kertas
suara yang keluar akan lebih keras.
Galah Burulu
Selanjutnya ada Galah
Burulu, bisa disebut
Ucing pegat, adalah
permainan jenis
“kucing-kucingan”
dan salah seorang peserta berperan seperti kucing yang menjadi penjaga garis.
Peserta lainnya berusaha untuk melewati garis tersebut. Jika peserta lain terkena
tangan ‘kucing’, maka akan berganti menjadi kucing. Untuk menentukan siapa
yang akan menjadi kucing, dilakukan undian atau hom pimpah.
Honghongan
Honghongan adalah permainan yang
membutuhkan beberapa orang. Pada
dasarnya permainan ini hampir sama
dengan petak umpet. Perbedaannya
adalah saat menentukan “ucing” atau
penjaga, biasanya dilakukan dengan
menyanyikan bait, Jong-jang ma-yang
tam-pe-fe tam-pa ge-dang Bo-rgen tie-
yeng. di-be-re bun-tut be-fang. Atau
8an-ben-ban-ta a- ya u-cing na- ka-re-ta ba-kaf u-cing bu-dak e-ta. Peserta yang
mendapatkan kata terakhir dari bait tersebut akan menjadi ucing. Kemudian yang
lainnya akan berlari dan bersembunyi. Permainan ini berlanjut hingga penjaga
menemukan semua orang yang bersembunyi. Dengan cara memukulkan bilah
bambu ke batok kelapa.
Bedil Sorolok
Bedil Sorolok adalah mainan
yang terbuat dari pelepah daun
pisang yang disayat, dengan
membengkokkan pangkalnya.
Cara memainkannya dengan
menghentakkan punggung
kedua tangan di hasil
sayatannya. Sehingga pelepah
pisang akan kembali pada posisi semula, dan menghasilkan bunyi “sorolok”.
Ucing Kuriling
Kemudian ada Ucing Kuriling, permainan
ini bisa dimainkan oleh banyak orang. Hal
pertama yang harus dilakukakn adalah
membuat lingkaran dengan diameter 4
sampai 5meter. Semua peserta berada di
dalam lingkaran, sementara kucing berada
di atas lingkaran. Hingga ada yang terkena tepukan tangan kucing akan berganti
menjadi kucing. Permainan ini melatih kecekatan dan sportifitas.
Pacublak-cublak
Pacublak – cublak
uang adalah
permainan khas Jawa
Barat lainnya.
Permainan ini bisa
diikuti oleh 5 – 7
orang, yang salah
satunya akan menjadi
jojodog (dudul di kursi
kecil) dengan posisi
membungkuk.
Punggung orang yang
duduk akan menjadi
tempat untuk menaruh
tangan para pemain. Sembari bernyanyi anak – anak mengelilingkan batu pada
tangan mereka. Setelah lagu selsai jojodog harus menerka tangan siapa yang
memegang batu. Permainan ini dapat melatih ketangkasa rasa dan membaca
pikiran orang lain.
Sesengekan
Selain itu, ada Sesengekan yang
merupakan mainan terbuat dari batang
ruas padi. Batang padi ini dipotong,
panjangnya kurang lebih 10 cm, di
potong bagian pangkal ruas nya.
Kemudian dibawah batas ruas nya
dijepit oleh dua telapak tangan dan digesekan bersamaan sampai batang ruas
padinya pecah, kemudian tekan kedua ujungnya berlawanan, setelah itu tiup dan
akan berbunyi "ngek".
Empet-empet
Empet-empet adalah
mainan yang terbuat
dari daun kelapa,
dan menghasilkan
suara “pet-pet”.
Mainan ini di daerah
Sukabumi disebut
“ole – olean”. Dibuat dengan cara melilitkan daun kelapa dari kecil sampai
menjadi lilitan besar dan membentuk seperti terompet untuk mengakhiri lilitan.
Pada bagian akhir lilitan ditusuk dengan lidi sisa daun kelapa tadi agar lilitan
tidak lepas. Didaerah pangkal lilitan ditekan agar daun lubangnya menjadi
lonjong, kemudian dibuat “ Mpet “ yaitu dua daun kelapa ukuran 1 cm di pasang
berhadapan dan dimasukkan kepangkal dari lilitan tadi. Untuk Memainkannya
yaitu dengan cara meniupnya.
Oray-orayan
Selanjutnya ada Oray-orayan, permainan
ini dimainkan sekitar 20 anak, dan
dilakukan di tempat yang luas.
Menggunakan dialog di antara pemain dan
nyanyi-nyaian. Permainan ini digunakan
sebgai hiburan untuk mengisi waktu luang,
sehingga tidak ada unsur dalam permainan
ini.
Bentengan
Bentengan termasuk
permainan
tradisional asal Jawa
Tengah. Permainan
ini dimainkan oleh
dua kelompok yang
masing-masing
kelompok terdiri dari 4-10 orang. Setiap kelompok memiliki sisi yang dijadikan
sebagai 'benteng', bisa berupa tembok, tiang, atau pohon. Karena menggunakan
aktivitas fisik, permainan ini membutuhkan area bermain yang luas. Dalam
bermain Bentengan, setiap anggota punya peran dan tugas masing-masing, ada
yang menjadi penyerang, pemain bertahan, dan ada juga yang bertugas sebagai
pengalih. Tujuan akhir dari Bentengan adalah dengan menyentuh benteng lawan.
Kelompok yang menjadi pemenang adalah mereka yang lebih dulu menggapai
benteng lawan. Selain itu, kemenangan juga bisa diraih dengan menangkap
seluruh anggota lawan dengan cara menyentuh bagian tubuh mereka.
Gobak Sodor
Permainan Gobak Sodor ini berasal dari
Jawa Tengah. Jumlah pemainnya minimal
terdiri dari 6 orang, yang kemudian dibagi
dalam 2 kelompok. Pada 1 kelompok bisa
merupakan campuran anak laki-laki dan
perempuan. Biasanya, permainan ini
dilakukan di halaman rumah yang agak
luas. Manfaat bermain Gobak Sodor yaitu untuk melatih kecepatan (pemain harus
berlari), kecermatan (harus menjaga pintu agar tidak kecolongan), kekompakan,
sportif, dan mengisi waktu luang.
Congklak
Congklak adalah
permainan yang sangat
populer, dan bahkan
masih dimainkan
hingga saat ini.
Congklak adalah
permainan paling
digemari oleh anak-
anak perempuan. Permainan congklak yang berasal dari Jawa Tengah paling
terkenal dimainkan di era 90-an, untuk bermain congklak butuh 2 orang anak,
dengan duduk yang saling berhadapan.
Engklek
Engklek adalah salah satu permainan
dari Jawa Tengah yang dimainkan
dengan menggambar garis di atas tanah
atau media lain. Permainan Engklek
juga merupakan salah satu permainan
yang sangat di gemari oleh kalangan
perempuan.untuk memainkannya,
cukup lemparkan sebuah benda seperti
pecahan genteng atau keramik ke salah
satu kotak permainan yang telah dibuat.
Setelah benda dilempar, lompati setiap
garis kotak yang ada sampai kembali lagi ke posisi awal, tanpa memijakkan kaki
ke salah satu kotak yang ada benda tersebut.
Gasing
Jika dulu di era 90-an
banyak anak bermain
beyblade, ada juga
versi tradisionalnya
yaitu mainan gasing.
Mainan tradisional dari
Jawa Tengah ini
terbuat dari batang
kayu dan sangat
digemari olah anak
laki-laki. Cara
memainkan permainan Gasing yaitu cukup melilitkan tali yang sudah dipulas ke
leher gasing, lalu ayunkan gasing tersebut ke arah tanah atau ke tempat arena dan
lepaskan tali pulasan tersebut dengan cepat.
Mula-mula para pemain menentukan urutan pemain dengan cara hompimpah atau
pingsut. Selanjutnya bekel dan bolanya berada di tangan kanan pemain. Keempat
bekel digenggam dengan tiga jari, sementara bola dijepit oleh ibu jari dan jari
tengah. Bola dilempar ke atas dijatuhkan ke lantai yang datar. Selama bola
memantul di udara pemain berusaha mengatur bekel agar tampak bidang pet
semuanya. Pemain melempar bola lagi dan kemudian mengambil satu persatu
bekel. Langkah selanjutnya pemain mengambil dua bekel dan seterusnya.
Langkah tersebut disebut : pet ji, pet ro, pet lu, pet byuk. Hal yang sama juga
dilakukan pada bidang yang lain. Pengambilan bekel tidak boleh menyentuh bekel
lainnya atau bola menyentuh tanah dua kali dalam pengambilan bekel. Kondisi
seperti ini disebut “mati” dan pemain lain mendapat giliran
memainkan bekel.
Fungsi :
dimainkan untuk
mengisi waktu
senggang.
Benthik
Benthong, sebuah
tongkat kayu
berukuran sekitar
40 cm yang
berfungsi sebagai
alat pengungkit (penguthat) pelempar (tamplek) dan pengukur jarak. Jarak,
sebuah tongkat kayu berukuran sekitar 15 cm yang berfungsi sebagai alat yang
diungkit dari lubang permainan (luwokan). Arena bermain Para pemain biasanya
anak laki-laki berjumlah genap yang terbagi menjadi dua kelompok yang urutan
mainnya ditentukan lewat pingsut atau hompimpah. Mula-mula lubang (luwokan)
harus dipersiapkan di atas tanah. Permainan ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu
uthat, ilar dan patil lele, yang pada prinsipnya adalah janak diletakan diatas
lubang kemudian benthong dipakai untuk menjungkit janak sejauh mungkin.
Janak yang terlempar diperebutkan dua kelompok, kelompok yang main berusaha
menjauhkan janak sementara kelompok jaga berusaha mendekatkan janak ke arah
lubang. Jika jarak janak lebih panjang dari dari benthong, maka kelompok yang
bermain mendapatkan nilai. Fungsi : benthic dimainkan untuk mengisi waktu
senggang
Egrang
Egrang, yang terbuat dari bamboo
dengan ukuran panjang sekitar 1,5
sampai 3 meter. Kemudian dari
pangkal bawah setinggi 30-150 cm
ditempatkan pancadan (tempat kaki
berpijak) sepanjang kira-kira 30 cm.
Arena bermain Permainan ini
memerlukan ketrampilan terutama keseimbangan badan yang prima. Untuk
menaiki egrang, mula-mula memegang kedua bambu dengan pancadan mengarah
ke arah pemain. Sebagai bantuan agar memudahkan dalam menaiki egrang maka
dapat dicari suatu tempat yang agak tinggi sehingga dapat mencapai pancadan
dengan mudah. Selanjutnya pemain mencoba untuk melangkah seperti layaknya
orang berjalan kaki. Permainan egrang dapat dilakukan oleh siapa saja baik laki-
laki maupun wanita dari berbagai umur sesuai dengan besar dan tinggi egrang
yang dibuat. Fungsi : egrang dimainkan untuk mengisi waktu senggang
Petak umpet
petak umpet bukan hanya terkenal di
Indonesia saja tapi permainan ini juga
terkenal di belahan Dunia sana, permainan
petak umpet sangat sering dimainkan di
Indonesia dan sudah dikenal sejak lama.
Megoak goakan
permainan ini dilakukan
dengan cara ada beberapa
orang yang membentuk
barisan, sambil memegang
satu dengan yang lainnya.
Para pemain menggunakan
ikat pinggang yang kuat
dan nyaman. Untuk bermain permainan ini di butuhkan dua kelompok, masing-
masing kelompok terdiri dari 5 sampai 10 anggota dengan cara berbaris ke
belakang seperti ular, lalu pemain yang berada paling depan akan bertindak
menjadi kepala. Kepala tersebut harus mengamankan anggotanya dan memakan
anggota yang ada pada kelompok lawan, pemenang akan ditentukan dengan
kepala yang mendapatkan anggota paling banyak.
G. Permainan tradisional
nusa tenggara timur
Rangkuk Alu
Rangkuk alu adalah
permainan anak
yang
menggabungkan
seni tari di dalamnya. Permainan ini sangat populer di Manggarai, Flores, Nusa
Tenggara Timur. Dalam permainan ini, batang-batang bambu disusun dan
diayunkan seperti hendak menjepit salah satu pemain. Satu atau dua orang pemain
harus lihai dalam melompat untuk menghindari jepitan bambu ini. Cara pemain
menghindari jepitan bambu akan nampak seperti seseorang yang sedang
melakukan tarian. Permainan ini akan melatih ketangkasan dan kecepatan anak. Ia
akan berusaha menstabilkan gerakan dan kecepatan tubuhnya untuk menghindari
jepitan bambu.
Lempar selop/sandal
Adalah permainan sederhana
yang bahan atau alat yang
dimainkan adalah sandal atau
orang lampung biasa
menyebut dengan selop.
Disini diperlukan empat buah sandal, tiga buah sandal disusun seperti pada
gambar diatas, dan satu buah digunakan untuk melempar sandal yang tersusun
tersebut dan juga melempar pemain.
ATURAN PERMAINAN:
J. Permainan tradisional
Kalimantan timur
Pindah Bintang
adalah sebuah permainan
tradisional dari Kalimantan Timur.
Permainan yang biasanya
dimainkan oleh anak-anak, remaja,
dan bahkan dewasa ini,
diperkirakan dibawa ke tanah Melayu pada Masa Kolonial. Permainan Pindah
Bintang terinspirasi dari bintang-bintang dilangit yang berkelap kelip, seakan-
akan bintang itu bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Para
pemain yang memainkan Pindah Bintang akan menirukan gerak bintang dengan
melompat-lompat dan berlari dari satu ruang menuju ruang lainnya.
Pada permainan Pindah Bintang ini tidak perlu menggunakan alat-alat tetapi
hanya sebuah lingkaran yang digambar pada lantai atau tanah. Dalam permainan
ini siapa pun bisa ikut bermain dan tidak terbatas pemainnya. Permainan pindah
bintang juga tidak mengenal perbedaan jenis kelamin. Kaitan permainan ini
berkaitan dengan pembelajaran PJOK yang mengandalkan kekuatan fisik seperti
berlari, sesuai dengan KD yang diacu adalah memahami konsep variasi dan
kombinasi gerak dasar atletik jalan, lari, lompat, dan lempar dengan kontrol yang
baik melalui permainan dan atau olahraga tradisional.
Permainan ini mengandalkan kecepatan dan ketepatan juga kreatifitas dari para
peserta. Setiap peserta yang kalah atau yang ajak akan diberiakan kartu soal dan
wajib menjawab soal tersebut. Nilai yang paling ditonjolkan dari permainan ini
adalah kecepatan dalam bertukar tempat dengan teman dan tidak pernah kalah.
Dapat bermain adil dan tidak merugikan peserta lainnya dan bermain sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan oleh guru.
Agar permainan dapat berjalan dengan baik sebelum bermain masing-masing
peserta diberikan pemahaman tentang aturan permainan. beberapa contoh aturan
permainan pindah bintang antara lain sebagai berikut.
Peserta yang kalah dalam merebut tempat pijakan (lingkaran), dikatakan sebagai
pemain yang harus ajak atau jaga. Ini berarti bahwa, si peserta yang kalah
nantinya harus merebut salah satu tempat pijakan apabila sedang terjadi
pertukaran tempat dan mendapatkan kartu soal yang harus dia jawab.
Sebelum para peserta yang lain masih memegang tonggaknya atau didalam
lingkarannya masing-masing sebagai tempat pijakan, maka pemain yang kalah
undian tidak boleh merebut tempat pijakan yang masing-masing sudah ada
penghuninya.
Pada waktu permainan sedang berlangsung, pemain yang kalah atau yang tidak
mendapatkan tempat pijakan, maka tidak diperbolehkan mendorong peserta yang
lain secara paksa dalam usahanya merebut tempat pijakan.
Ketika permainan berlangsung dan hendaknya terjadi pertukaran tempat, para
peserta, selain pemain yang ajak atau jaga, harus menungg aba-aba terlebih
dahulu sebelum melakukan pertukaran tempat pijakan.
Jika salah satu peserta tidak mendapat tempat pijakan, maka dialah yang kalah
dan menggantikan peserta yang ajak atau jaga dan akan mendapatkan kartu
pertanyaan yang harus ia jawab.
Belogo
Salah satu jenis
permainan unik dari
Kutai adalah
belogo. Perangkat
utama dari
permainan ini
adalah kepingan
berbentuk segi lima
yang disebut logo.
Kepingan logo
terbuat dari batok
kelapa yang
diamplas di kedua sisinya. Logo ini dimainkan dengan cara dicungkil
menggunakan sebuah tongkat yang disebut campak.
Belogo dimainkan secara berkelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari tiga
orang dan harus menjatuhkan tiga buah target. Targetnya yaitu kepingan logo
yang diletakkan secara vertikal di tiga titik berderetan dari titik awal. Jarak antar
target adalah 8 meter dengan lebar lintasan kurang lebih 3 meter. Oleh karena itu,
arena permainan belogo minimal membutuhkan ruang seluas 30 x 3 meter.
Setiap orang dalam kelompok bertugas menjatuhkan sebuah target yang berbeda
antara satu dengan yang lain. Setiap orang memiliki dua kali kesempatan untuk
mencungkil logo yang digunakannya, sehingga tiap tim hanya memiliki enam kali
kesempatan. Jika target yang menjadi tugasnya telah berhasil dijatuhkan pada
pukulan pertama, seorang pemain dapat menggunakan pukulan keduanya untuk
menjatuhkan sasaran berikutnya.