DOLANAN
BAKIAK
YOK DOLANAN BAKIAK!
Introduction
• LET ME INTRODUCE OUR SELF
PEMBAHASAN Back to Overview
BAB IV
PENUTUP
BAB I : Back to Overview
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mengenai Kurikulum Merdeka
LATAR BELAKANG Back to Overview
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar
intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang
optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan
mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu,
memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan
belajar dan minat peserta didik.
Permainan tradisional sangatlah populer sebelum teknologi masuk ke
Indonesia. Dahulu, anak-anak bermain dengan menggunakan alat yang seadanya.
LATAR Namun kini, mereka sudah bermain dengan permainan-permainan berbasis
teknologi yang berasal dari luar negeri dan mulai meninggalkan permainan
BELAKANG tradisional, permainan tradisional sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan
mental anak. Secara tidak langsung, anak akan dirangsang kreatifitas,
ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui
permainan tradisional.
Dalam permainan tradisional terdapat kandungan nilai-nilai kearifan lokal.
Dan tentunya segala nilai-nilai kearifan lokal perlu dijaga dan dilestarikan.
Permainan tradisional adalah aset bangsa. Permainan tradisional merupakan bukti
dari kekayaan budaya kita sebagai bangsa.
Project Kearifan Lokal Permainan Tradisional pada Kurikulum Merdeka ini
kami memilih Permainan Tradisional Bakiak dengan tujuan untuk menambah
wawasan tenang Permainan Bakiak bagi para pembaca dan penulis. Adapun
alasan kami memilih permainan ini adalah karena kami merasa Permainan Bakiak
Back to Overview ini jarang ada yang memainkannya, jadi kami akan memperkenalkan kembali
Permainan Tradisional Bakiak di proyek ini.
BAB II : LANDASAN Back to Overview
Landasan Teori papan bertali karet yang panjang. Sepasang 'bakiak' minimal memiliki tiga pasang
sandal atau dimainkan tiga anak. Biasanya juga untuk diperlombakan di tingkat
kecamatan dan kelurahan pada 17 Agustusan.
Pembahasan
pembahasan dalam
tesis
Back to Overview
Back to Overview
Pembahasan
Kata "permainan" berasal dari kata dasar "main" yang antara lain berarti melakukan
perbuatan untuk bersenang senang. Sedangkan kata "tradisional" sendiri berarti "sikap dan
cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh pada norma dan adat kebiasaan
yang ada secara turun temurun". maka yang dimaksud dengan "permainan tradisional"
adalah segala bentuk permainan yang sudah ada sejak jaman dahulu dan diwariskan secara
turun temurun dari generasi ke generasi.
Back to Overview
3. Untuk dapat melangkah, tali di bagian tangan kiri dan kaki kiri harus
secara bersamaan diangkat untuk bisa melangkahkan kaki kiri, begitu juga
sebaliknya dengan melangkahkan kaki kanan. Apa bila tali tidak diangkat,
maka tidak akan bisa melangkah. Agar dapat berjalan cepat dan tidak
terjatuh, diperlukan kekompakan antara pemain dalam satu grup.
Supaya grup tetap kompak, para pemain sepakat mulai mengangkat kaki kanan atau kiri dulu. Selanjutnya, mereka akan
berjalan sambil memberi komando pada langkah mereka
4. Begitulah selanjutnya sampai ke garis finish.
5. Grup mana yang lebih cepat, maka merekalah pemenangnya.
Back to Overview
Penutup
Kesimpulan Saran
Permainan “Terompah Panjang (Bakiak)” ini dilakukan oleh Setiap pemain/kelompok harus dalam keadaan yang baik dan mampu untuk
kelompok yang terdiri atas 3 atau 5 orang yang. Siapa yang pertama sekali berlari dengan cepat agar dapat memenangkan permainan serta
berada di ujung lapangan, maka kelompok itulah yang memenangkan mengutamakan kekompakan. Sebelum bermain sebaiknya dilakukan
permainan. Permainan tradisional bakiak adalah permainan yang peregangan terlebih dahulu agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Di
menggunakan 2 buah papan berukuran 125 cm. dalam melakukan peregangan diharapkan untuk melakukannya dengan serius
agar permainan dapat berjalan dengan lancar.
Back to Overview
Daftar Pustaka
Diniya, Fathan Ramadhan. (2016). Pengaruh Permainan Tradisional Bakiak
terhadap Peningkatan Keterampilan Motorik Kasar Tunanetra di SLB Negeri A Kota Bandung. Skripsi : Universitas Pendidikan Indonesia.
Haerani, Nur (2013). Membangun Karakter Melalui Permainan Tradisional.
Jurnal Pendidikan Karater. Universitas Negeri Makasar.
Hidayanti, Maria (2013). Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Bakiak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. PAUD PPs
Universitas Negeri Jakarta.
Hurlock, Elizabeth (1978). Perkembangan Anak. Jilid 1 Edisi ke Enam. Jakarta : Erlangga.
Hosni, Irham (tanpa tahun). Buku Ajar Orientasi Dan Mobilitas.Bandung: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Proyek Pendidikan Tenaga Guru.
Khaidir, Yusuf (2013). Pengaruh Permainan Egrang dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani terhadap Keseimbangan Siswa SMA PGII 2 Bandung.
Skripsi. FPOK. Universitas Pendidikan Indonesia.
Lahay R., Rena LM & Misran R. (2013). Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Melalui Permainan Egrang Pada Anak Kelompok B TK Garuda Desa
Huluduotamo Kecamatan Sumawa Kabupaten Bone Bolango. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Gorontalo Vol. 2 No. 1 : 1-
14.n
Mahendra, Agus. (1998). Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. Bandung :
CV Adira Psychologymania, Unsur-unsur Keterampilan Motorik Kasar. Mei 2013, http://www.psychologymania.com /2013/05/ unsur-unsur keterampilan
monotorik-kasar.html [diakses, 2 Agustus 2017].
Siahaan, Hasnah. 2014. Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini Melalui Metode Bermain Egrang Batok Kelapa Di Ra Al-Hidayah Medan.
(Tesis). Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Back to Overview
Lampiran-lampiran
Back to Overview