Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL PENELITIAN

GEN Z PERANGI SAMPAH PLASTIK

Nama Anggota Kelompok

Adindha Septiani (01/X-J)


Kamilla Istiana (14/X-J)
M Rizal Anugrah (20/X-J)
Noverico Dafa (26/X-J)
Sharleen Yun Anissa (32/X-J)
Tamam Faalihseanto (36/X-J)

MATA PELAJARAN SOSIOLOGI


TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul
"Rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelolah sampah" tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari
tatacara penelitian social yang ada pada bab 3 tentang gejala-gejala social yang ada di
masyarakat.
Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga laporan
penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:
1. Ibu fatika selaku Guru yang telah mendidik dan memberikan bimbingan selama
masa penelitian.
2. Bintang, Rikha, FA atas kesempatan dan bantuan yang diberikan kepada penulis
dalam melakukan penelitian dan memperoleh informasi yang diperlukan selama
penulisan proposal penelitian ini.
3. Ayah Ibu dan Saudara kami yang telah memberikan doa, dorongan dan semangat
selama penyususan laporan ini
4. Teman-temanku satu kelompok penelitian proposal yang telah berjuang bersama-
sama penulis dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik mungkin,
penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para
pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Semarang, 10 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampah merupakan ancaman yang serius bagi masyarakat, karena


membuang sampah sembarangan dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan. Hal ini karena adanya UU nomor 18 tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah. Bagi pelaku kejahatan sampah yang berdampak
kerusakan lingkungan dan menyebabkan gangguan kesehatan manusia
akan diberi sanksi berupa kurungan penjara selama tiga bulan atau
dikenakan denda maksimal 50 juta rupiah.
Hampir di berbagai tempat ditemukan sampah yang berceceran
sehingga sampah tersebut mengganggu lingkungan. Pengolahan sampah
yang tidak baik, dapat menyebabkan masalah lingkungan yang merugikan.
Masyarakat sering membuang sampah disembarang tempat dikarenakan
kurang banyaknya tempat sampah yang tersedia sehingga membuat orang
lebih memilih membuang sampah sembarangan dari pada mencari tempat
sampah yang jaraknya agak jauh. Tempat sampah yang penuh juga
membuat orang lebih memilih membuang sampah sembarangan.
Masyarakat yang berpikir positif pasti memikirkan akibat dari mereka
membuang sampah sembarangan. Sedangkan masyarakat yang malas,
tidak pernah berpikir bahwa akibat dari perbuatan mereka tersebut dapat
menyebabkan penyakit dan banjir yang sewaktu-waktu akan menyerang
mereka.
Tempat sampah merupakan barang yang sudah sangat biasa kita temui
di sekitar kita, namun keberadaan dari tempat sampah tersebut belum
terlalu baik. Pengelolaan sampah yang tidak baik membuat sampah yang
tertumpuk didalam tempat sampah tersebut menjadi tidak terpisah antara
sampah kering, sampah kaleng, dan sampah basah. Hal tersebut
mengakibatkan sampah yang telah dikumpulkan bercampur, sehingga
sampah-sampah tersebut menjadi lebih sulit untuk didaur ulang. 2 Tempat

4
sampah yang sudah ada sekarang ini, kebanyakan masih sederhana.
Tempat sampah dibuka dan ditutup secara manual saja. Hal ini dapat
menyebabkan tangan terkena bakteri dari tempat sampah tersebut.
Pada kali ini, kami ingin meneliti tentang Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam mengelola sampah. Kemudian kami akan mempelajari
tentang bagaimana saja gejala social yang ada di masyarakat dan
menelitinya secara rinci dan mendalam. Banyak aktivis-aktivis yang sudah
memiliki tujuan dan melakukan kegiatan membersihkan serta
penggalangan dana untuk membersihkan sampah.
Zaman sekarang ini salah satu masalah yang harus dipecahkan terkait
permasalahan sampah adalah bagaimana cara untuk meningkatkan
kesadaran diri sendiri Gen Z dan masyarakat untuk membuang sampah
pada tempatnya. Memberikan penulis sebuah ide untuk menganalisis,
bagaimana pandangan masyarakat dengan sampah yang semakin hari
semakin menumpuk karena banyak masyarakat yang belum bias
mengelolah sampah. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di
atas penulis menggangkat judul penelitian “Gen Z perangi Sampah
Plastik”.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Bagaimana cara meningkatkan kesadaran Gen Z dalam mengelola
sampah plastik.
2. Apa saja yang dapat di lakukan Gen Z untuk menanggulangi masalah
sampah plastic.
3. Bagaimana tanggapan Gen Z jika ada bencana yang di sebabkan oleh
limbah sampah plastic.

C. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

5
1. Untuk mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat Gen Z dalam
mengelola sampah plastic.
2. Mengetahui bagaimana para Gen Z untuk mengolah sampah plastic.
3. Untuk mengetahui penyebab menumpuknya sampah yang di
sebabkan oleh rendahnya kesadaran Gen Z pada lingkungan.

D. MANFAAT LAPORAN
Manfaat dari penelitian ini:
1. Mengurangi sampah plastic yang ada.
2. Mengurangi dampak dari sampah plastic yang mungkin bakal terjadi.
3. Menyadarkan rendahnya tingkat kesadaran Gen Z dalam pengolahan
limbah plastic.

6
BAB II

LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

A. DESKRIPSI TEORI
Fenomenologi secara etimologi berasal dari kata
“phenomenon” yang berarti realitas yang tampak, dan “logos” yang berarti
ilmu. Sehingga secara Tujuan utama fenomenologi adalah mempelajari
bagaimana fenomena dialami dalam kesadaran, pikiran dan dalam
tindakan, seperti bagaimana fenomena tersebut bernilai atau diterima
secara estetis. Fenomologi mencoba mencari pemahaman bagaimana
manusia mengkonstruksi makna dan konsep-konsep penting, dalam
kerangka intersubjektivitas.
Secara terminologi fenomenologi adalah ilmu berorientasi untuk dapat
mendapatkan penjelasan tentang realitas yang tampak.Fenomena yang
tampak adalah refleksi dari realitas yang tidak berdiri sendiri karena ia
memiliki makna yang memerlukan penafsiran lebih lanjut. Fenomenologi
menerobos fenomena untuk dapat mengetahui makna (hakikat) terdalam
dari fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

B. PENELITIAN RELEVAN
Ada beberapa hasil penelitian terdahulu yang relevan atau
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu sebagai
berikut:

1. Pengelolaan sampah di Indonesia masih merupakan permasalahan


yang belum dapat ditangani dengan baik. Kegiatan pengurangan
sampah baik di masyarakat sebagai penghasil sampah maupun di
tingkat kawasan masih sekitar 5% sehingga sampah tersebut dibuang
ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sementara lahan TPA tersebut
sangat terbatas.
7
P. Purwaningrum, "Upaya mengurangi timbulan sampah plastik di
lingkungan." Indonesian Journal of Urban and Environmental
Technology 8.2 (2016): 141-147.

2. Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap
barang. Menurut penelitian, penggunaan plastik yang tidak sesuai
persyaratan akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, karena dapat
mengakibatkan pemicu kanker dan kerusakan jaringan pada tubuh manusia
(karsinogenik). Selain itu plastik pada umumnya sulit untuk
didegradasikan (diuraikan) oleh mikro organisme. Sampah plastik dapat
bertahan hingga bertahun-tahun sehingga menyebabkan pencemaran
terhadap lingkungan.
N. Karuniastuti. (2013). “Bahaya plastik terhadap kesehatan dan
lingkungan”. Swara Patra: Majalah Ilmiah PPSDM Migas, 3(1).

3. Dalam kehidupan sehari-hari plastik merupakan produk yang dikemas


dalam berbagai bentuk dan fungsi serta banyak digunakan oleh
masyarakat. Penggunaan berbagai jenis plastik secara berlebihan dapat
berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan. Bagi kesehatan,
penggunaan berbagai produk plastik dapat menimbulkan penyakit
berbahaya seperti kanker, gangguan kehamilan, dan kerusakan jaringan
tubuh lainnya. Bagi lingkungan, sampah dari plastik sangat sulit diolah dan
terurai oleh tanah. Pada akhirnya dapat merusak tanah, mencemari tanah
dan sumber air tanah.
Dewi, Yusma, and Trisno Raharjo. "Aspek hukum bahaya plastik terhadap
kesehatan dan lingkungan serta solusinya." Kosmik Hukum 19.1 (2019).

8
C. KERANGKA BERPIKIR

PARADIGMA FAKTA
SOSIAL
FENOMENOLOGI

Focus kajian:
FENOMENOLOGI, menitik
beratkan berdasarkan
pengalaman seseorang dalam
menangani suatu masalah
social. Tokoh: Edmund
Husserl

Masalah: kurang nya Solusi: ada nya sosialisasi di


kesadaran Generasi Z terhadap Generasi Z sekarang untuk
limbah sampah plastic. kebiasaan kedepan nya.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah tempat atau objek untuk di adakan suatu
penelitian. Lokasi penelitian ada di SMA NEGERI 6 SEMARANG Jl.
Ronggolawe Bar. No.4, Gisikdrono, Kec. Semarang Barat, Kota
Semarang, Jawa Tengah. Peneliti mengambil lokasi tersebut karena di
lokasi ini kami bisa banyak menemukan masyarakat kalangan umur Gen
Z. Selain itu juga kami ingin menggali lebih dalam bagaimana pendapat
siswa terhadap sampah plastik.

B. WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini di lakukan dalam jangka waktu 5 minggu, yakni 8
November 2022 sampai 9 Desember 2022. Wawancara di laksanakan 21
November 2022.

10
C. SUMBER DATA
a. Data Premier

Data primer adalah jenis data yang dikumpulkan oleh


peneliti secara langsung dari sumber utama, bisa melalui
wawancara, survei, eksperimen, dan sebagainya. Biasanya,
sumber data primer dipilih dan disesuaikan secara khusus untuk
memenuhi tujuan penelitian tertentu. Sebelum memilih sumber
pengumpulan data, tujuan penelitian dan populasi sasaran perlu
diidentifikasi lebih dulu.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara
bertanya langsung (berkomunikasi langsung) dengan responden. Dalam
berwawancara terdapat proses interaksi antara pewawancara dengan
respoden.
Wawancara secara garis besar dibagi menjadi dua, yakni
wawancara tak terstruktur dan wawancara terstruktur. Wawancara tak
terstruktur sering juga disebut wawancara mendalam, wawancara intensif,
wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka (open ended interview),
wawancara etnografis. Sedangkan wawancara terstruktur sering juga
disebut wawancara baku (standardized interview) yang susunan
pertanyaannya sudah ditetapkan sebelumnya (biasanya tertulis) dengan
pilihan-pilihan jawaban yang juga sudah disediakan.
Wawancara ini ditunjukan untuk mengetahui penyikapan dari Gen
Z terhadap peninkatan sampah Plastik yang ada. Melalui wawancara
diharapakan peneliti mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang
partisipan dalam menginterprentasikan situasi dan fenomena yang terjadi,
dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.

11
Interview merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan
sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab untuk secara lisan untuk
dijawab secara lisan pula.

12
BAB IV
PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN


Jl. Ronggolawe Barat No.4, Gisikdrono, Kecamatan Semarang Barat,
Kota Semarang, Jawa Tengah 50149.

B. POKOK PENELITIAN

a. PENDAHULUAN
Sampah sekarang menjadi salah satu permasalahan terbesar di
negara Indonesia. Sebagian besar orang yang berpendidikan, temasuk
anak sekolah sangat menunjukan kepedulian terhadap masalah
sampah terutama dilingkungan sekitar. Adapun kegiatan agar
meningkatkan kesadaran gen z terhadap sampah yaitu dengan
bersosialisasi terkait kegiatan pengurangan dan penanganan sampah
telah banyak dilakukan yaitu dengan kegiatan pelatihan pengelolaan
sampah melalui sekolah, daerah, dan organisasi-organisasi berbasis
lingkungan lainnya.
Lingkungan sekolah menjadi salah satu tempat yang sangat
berperan dalam menerapkan pendidikan karakter. Anak-anak yang
sekolah sebagian besar menghabiskan waktunya di sekolah, sehingga
apa yang didapatkan disekolah akan mempengaruhi karakternya.
Banyak kegiatan yang bisa dikembangkan dalam rangka penerapan
pendidikan karakter terutama karakter peduli lingkungan dan peduli
sosial. Melalui pendidikan karakter yang diimplementasikan melalui
institusi pendidikan, diharapkan moralitas anak bangsa bisa segera
teratasi.

13
b. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman, pemaknaan
dan pengalaman bagi gen z. Selain itu, dalam penelitian ini menerapkan
pendekatan kualitatif karena dinilai sesuai digunakan pada penelitian ini.
Kualitatif merupakan penelitian yang melahirkan data deskriptif yang
berupa kata-kata tertulis, ucapan (lisan) dari seseorang, dan perilaku yang
dapat diamati.

Penelitian yang menerapkan pendekatan kualitatif dalam penelitiannya


memiliki tujuan untuk menggiring dan membangun proposisi atau
menjelaskan makna dibalik realitas yang ada.

Penelitian kualitatif dilakukan dengan pendekatan fenomenologi.


Penelitian fenomenologi yaitu jenis penelitian kualitatif yang melihat dan
mendengar lebih dekat dan terperinci penjelasan dan pemahaman
individual tentang pengalaman - pengalamannya. Sedangkan teori
fenomenologi bisa diartikan sebagai studi tentang pengalaman hidup
seseorang atau metode untuk mempelajari bagaimana individu secara
subjektif merasakan pengalaman dan memberikan makna dari fenomena
tersebut. Tokoh yang mengembangkan teori ini antara lain Edmund
Husserl, Alfred Schutz dan Peter L. Berger. Fenomenologi bertujuan
mendapatkan data berdasarkan pengalaman-pengalaman individu dalam
kehidupan sehari-harinya.

c. HASIL PENELITIAN
Hasil observasi/penelitian di SMAN 6 Semarang memperoleh pemikiran
siswa (gen z) dalam pengelolaan sampah plastik sehingga dapat
menciptakan karakter peduli lingkungan, kesadaran lingkungan, dan
peduli sosial. Dengan adanya wawancara kepada siswa kami dapat
mengemukakan pemikiran beberapa siswa terhadap kesadarannya dalam
mengolah sampah plastik.
14
Karena kesadaran gen z mempunyai dampak terhadap gen z lainnya
terbentuklah penanaman nilai karakter peduli lingkungan dan peduli sosial
sejak dini.

C. PEMBAHASAN

Plastik merupakan bahan kimiawi. Artinya, plastik bukanlah bahan yang


alami, melainkan bahan buatan atau sintetis. Plastik-plastik yang telah menjadi
sampah, berbahaya dan sulit dikelola. Diperlukan waktu puluhan bahkan
ratusan tahun untuk membuat sampah plastik itu benar-benar terurai. Namun
yang menjadi persoalan adalah dampak negatif sampah plastik ternyata
sebesar fungsinya juga.

Plastik jika digunakan tidak sesuai dengan fungsinya sangat berbahaya,


jika dibuang tanpa adanya penanganan yang khusus pun berbahaya bagi
lingkungan. Sampah plastik tidak dapat dibuang begitu saja ke tanah.
Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara
terdekomposisi atau terurai dengan sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang
sangat lama. Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan
air tanah. Karena sifatnya yang sulit terurai, plastik juga penyebab banjir
karena menyumbat saluran-saluran air. Sehingga pada saat musim penghujan
tiba mengakibatkan banjir.

Limbah sampah plastik setiap hari semakin meningkat seiring dengan


bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi generasi milenial. Hal
yang harus dilakukan untuk mengatasi peningkatan volume sampah plastik
tersebut adalah dengan cara mengurangi volume sampah plastik dari
sumbernya melalui pemberdayaan gen z.

15
Adapun tujuannya mengenai :

1.Permasalahan pengelolaan sampah plastik adalah kesadaran gen z.

2. Mendeskripsikan apa saja bentuk regulasi yang terkait dengan


pengelolaan sampah plastik dan tingkat peran gen z.

3. Wawancara dengan Narasumber

1. Apa saja yang dapat di lakukan Gen Z untuk mengurangi


sampah plastik?

Untuk mengurangi sampah plastik gen z dapat membeli wadah


sendiri saat membeli makanan atau minuman

2. Bagaimana tanggapan Gen Z tentang upaya pemerintah dalam


mengurangi penggunaan plastik?

Tanggapan gen Z tentang upaya pemerintah dalam mengurangi


penggunaan plastik, menurut saya upaya tersebut sangatlah baik
dan dapat berpengaruh untuk seluruh makhluk hidup.

3. Bagaimana cara anda mengolah sampah plastik dengan benar?

Cara mengolah sampah plastik yang benar dengan cara memilah


jenis sampahnya. Jika sampah organik, seperti sisa makanan dan
dedaunan dapat ditimbun ke tanah akan menjadi pupuk organik.
Jika sampah anorganik, seperti plastik dll dapat dibuat kreasi
yang menarik serta bermanfaat, contohnya tempat pensil. Jika
sampah dari bahan kimia harap hati-hati dalam membuangnya.

16
BAB V
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
Laporan Gen Z Perangi Sampah Plastik ini disusun berdasarkan hasil analisis
kegiatan secara obyektif dan berdasarkan fakta serta informasi yang
sebenarnya selama pelaksanaan kegiatan. Dengan disusunnya Laporan
Tahunan ini diharapkan menjadi bahan koreksi dan pedoman bagi pelaksanaan
upaya pencapaian visi dinas selain itu laporan tahunan ini sebagai alat kendali,
alat penilai kualitas kinerja dan sebagai media Pendidikan. Penyusunan
Laporan ini masih jauh dari sempurna dan bersifat terbuka untuk diadakan
koreksi dan penyesuaian serta perbaikan dimasa mendatang sesuai dengan
perkembangan situasi dan kondisi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari data-data di lapangan, pada


dasarnya penelitian ini berjalan baik. Namun bukan suatu kekeliruan apabila
peneliti ingin mengemukakan beberapa saran yang mudah-mudahan
bermanfaat bagi kemajuan pendidikan pada umumnya. Adapun saran yang
peneliti ajukan adalah sebagai berikut :

1. Hendaknya pada penelitian selanjutnya dapat memperdalam kembali


mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Generasi Z berkaitan
kebiasaan membuang sampah sembarangan.

2. Hendaknya para peneliti selanjutnya lebih mengembangkan ruang


lingkup penelitian, mengingat penelitian yang dilaksanakan ini belum
sepenuhnya bisa menggambarkan pemenuhan kepuasan yang diperoleh
Gen Z. Dalam proses pengumpulan data, hendaknya menggunakan
teknik yang diperkirakan dapat lebih optimal dalam mendapatkan data
yang diperlukan.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Purwaningrum, P. (2016). Upaya mengurangi timbulan sampah plastik di


lingkungan. Indonesian Journal of Urban and Environmental
Technology, 8(2), 141-147.
2. Karuniastuti, N. (2013). Bahaya plastik terhadap kesehatan dan
lingkungan. Swara Patra: Majalah Ilmiah PPSDM Migas, 3(1).
3. Dewi, Y., & Raharjo, T. (2019). Aspek hukum bahaya plastik terhadap
kesehatan dan lingkungan serta solusinya. Kosmik Hukum, 19(1).

18

Anda mungkin juga menyukai