Anda di halaman 1dari 31

PENGGUNAAN SAMPAH PLASTIK

Disusun sebagai ujian praktek Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, Agama Kristen

Disusun Oleh :
1. Celine Darvas
2. Edward Riadi
3. Kelly Christina

YAYASAN PENDIDIKAN KRISTEN GLORIA


SMP KRISTEN GLORIA 2
2019-2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami atas kehadirat Tuhan YME karena mampu menyelesaikan karya ilmiah tentang
penggunaan sampah plastik. Karya ini ditulis sebagai tanggung jawab kami sebagai pelajar, yaitu
sebagai ujian praktek untuk pelajaran Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dan Agama Kristen.

Kami sangat berharap makalah ini berguna untuk menambah pengetahuan kami tentang penggunaan
sampah, terutama dalam kehidupan sehari hari. Kami juga menyadari bahwa di dalam karya ilmiah
ini terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan untuk
perbaikan makalah yang telah kami telah buat, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah sederhana ini bermanfaat bagi siapapun yang
membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan tulisan ataupun kata-kata yang kurang
berkenan. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin.
Daftar Isi
Bagian Pembuka
 Halaman judul/Cover
 Kata pengantar
 Daftar isi
BAB I Pendahuluan
 Latar belakang masalah.
 Rumusan masalah.
 Batasan masalah.
 Tujuan penelitian.
 Manfaat penelitian.
 Pandangan Alkitab
BAB II Pengembangan Teori
 Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
 Pembahasan teori
Bagian Isi (BAB III PEMBAHASAN )
 Hasil Penelitian
Bagian Penutup (BAB IV Penutup)
 Daftar pustaka.
 Lampiran- lampiran (Jika ada)
BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah


Bangsa barat banyak mengunakan hal hal yang tidak berbau plastik seperti memakai tas terbuat dari
kain sebagai penganti tas plastic dan mengunakan sedotan dari bamboo untuk mengurangi sedotan
plastik. banyak media sosial yang telah banyak mempengaruhi masyarakat indonesia untuk berhenti
dalam pengunaan plastic yang terlalu sering , mereka mengunakan sosial media dengan menyuting
ide ide kreatif dalam menangulangi plastic.

Sampah plastik di Indonesia mencapai 5,4 juta ton per tahun. Indonesia Solid Waste Association
(InSWA) mengajak masyarakat untuk menggunakan plastik ramah lingkungan karena keberadaan
plastik saat ini sangat mengkhawatirkan.

Saat ini, berdasarkan data statistik persampahan domestik indonesia, jenis sampah plastik
menduduki peringkat kedua yaitu sebesar 5,4 juta ton per tahun atau 14% dari total produksi sampah.
Sementara data dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta, tumpukan
sampah di wilayah DKI Jakarta mencapai lebih dari 6.000 ton per hari dan sekitar 13% dari jumlah
tersebut berupa sampah plastik. Dari seluruh sampah yang ada, 57% ditemukan di pantai berupa
sampah plastik. Sebanyak 46 ribu ton sampah plastik mengapung di setiap mile persegi samudera,
bahkan kedalaman sampah plastik di Samudra Pasifik mencapai hampir 100 meter.

Saat ini, rata-rata orang Indonesia menghasilkan sampah 0,5 kg dan 13% diantaranya adalah plastik.
Keberadaan sampah di kehidupan sehari-hari tak lepas dari tangan manusia yang membuang sampah
sembarangan, mereka menganggap barang yang telah dipakai tidak memiliki kegunaan lagi dan
membuang dengan seenaknya sendiri. Kurang kesadaran akan pentingnya kebersihan menjadi faktor
yang paling dominan, di samping itu kepekaan masyarakat terhadap lingkungan harus dipertanyakan.
Mereka tidak mengetahui bahaya apa yang akan terjadi apabila tidak dapat menjaga lingkungan
sekitar.

Langkah positif untuk pengurangan sampah melalui kampanye 6R yaitu reduce (mengurangi) reuse
(menggunakan kembali) dan recycle (mendaur ulang) refuse (mengurangi sampah plastic)
remove( membuang sampah pada tempat nya) rally (pengunaan sekali pakai). Sampah plastic bisa
sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar karena itu di buat nya 6R untuk mencegah beberapa hal
berbahaya terjadi seperti banjir. Oleh sebab itu, maka kami, siswa SMP Kristen Gloria 2 memiliki
motivasi untuk menerapkan 6R di lingkungan sekitar kita.

Namun secara umum, hasil yang didapat tidak sebanding dengan pertumbuhan penggunaan plastik
yang terus meningkat dari hari ke hari. “Yang harus dilakukan saat ini bukan memusuhi plastik, akan
tetapi, menemukan formula yang tepat untuk mempercepat proses penguraian plastik agar bisa
kembali ke alam,” Selain itu sampah-sampah juga dihasilkan dari rumah tangga. Limbah dari
plastik merupakan masalah yang dianggap serius bagi lingkungan, karena plastik merupakan bahan
yang tidak dapat terurai oleh bakteri.

Mesin pencacah plastik untuk mempermudah pengolahan limbah plastik, yang didalam hal ini plastik
yang akan dipotong adalah botol plastik kemasan. Hasil perencanaan dan perhitungan diperoleh
suatu hasil prototype mesin pencacah botol plastik yang memiliki spesifikasi. Hal ini diulas
berdasarkan banyaknya sampah botol plastik yang sulit terurai dan akan semakin banyak jika tidak
didaur ulang kembali. Maka dibutuhkan mesin pencacah untuk mendaur ulang. Saat ini telah banyak
mesin pencacah botol plastik bekas, namun mesin tersebut memiliki harga mahal dan terlalu besar.
1.2Rumusan Masalah

Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka dalam penelitian
ini dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu:

1. Apa bahaya sampah plastik?


2. Apa yang bisa jadi pengganti alat makan plastic sekali pakai?
3. Apa itu 6R?
4. Apa dampak dari limbah plastik?
5. Apa itu plastik berbayar?

1.3Batasan Masalah

1. Bahaya sampah plastik


2. Apa yang bisa jadi pengganti alat makan plastic sekali pakai?
3. Penjabaran 6R
4. Dampak dari limbah plastik
5. Plastik berbayar

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:


1. Untuk menunjukkan bahwa plastik berdampak pada lingkungan
2. Agar pembaca mengetahui alasan mengapa plastic susah terurai
3. Agar pembaca tau cara mendaur ulang sampah plastik
4. Untuk mengedukasi pembaca tentang program yang dilakukan Pemerintah Indonesia dan
perusahaan ternama untuk mengurangi penggunaan plastik

1.5Manfaat Penelitian
Diharapkan untuk masyarakat umum mendapat manfaat sebagai berikut;
1. Mengetahui tentang solusi penggunaan sampah plastic, yaitu solusi 6R
2. Memiliki pengetahuan tentang betapa bahayanya sampah plastic
3. Mengurangi jumlah sampah plastik di lingkungan masyarakat
1.6Pandangan Alkitab

Semua ciptaan adalah suatu hal yang berharga dan mencerminkan keagungan Allah (Mazmur 104)

Kebesaran Tuhan yang Mahaagung bagi karya ciptaan-Nya (dalam artian lingkungan hidup) tampak dalam
Mazmur 104. Perikop ini menggambarkan ketakjuban pemazmur yang telah menyaksikan bagaimana Tuhan
yang tidak hanya mencipta, tapi juga menumbuhkembangkannya dan terus memelihara ciptaan-Nya. Bukan
hanya manusia yang menanti kasih dan berkat Allah, tetapi seluruh ciptaan (unsur lingkungan hidup). Baik
manusia maupun ciptaan lainnya tunduk pada kemahakuasaan Allah. Cara kita untuk tunduk kepadaNya
adalah dengan memelihara apa yang telah diciptakan olehNya. Memelihara bisa dilakukan lewat hal-hal
kecil, salah satunya adalah melakukan 6R.

Dalam ayat 30, secara khusus dikatakan: “Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau
membaharui muka bumi.” Kata “roh” sering kali dikaitkan dengan unsur kehidupan, atau hidup itu sendiri.
Ini berarti seluruh makhluk ciptaan di alam semesta ini diberikan unsur kehidupan oleh Tuhan. Ayat ini jelas
menunjukkan bahwa bukan hanya manusia yang diberi kehidupan, tapi juga ciptaan lainnya. Betapa
berharganya seluruh ciptaan di hadapan Tuhan. Roh Allah terus berkarya dan memberikan kehidupan.
Semua didunia ini adalah berharga, jadi, harus dijaga dengan sebaik-baiknya.

Tuhan Yesus berharap kita dapat memanfaatkan hal yang telah Dia berikan kepadaNya. Bumi telah
diberikan kepada kita. Banyak masalah yang terjadi dibumi ini, karena kita adalah makhluk yang tidak luput
dari dosa, salah satunya adalah masalah sampah plastic yang semakin membludak. Kita menyadari hal ini,
pilihan ada di tangan kita, antara membiarkan hal ini tidak peduli apa yang akan terjadi atau mulai
menguranginya. Tuhan Yesus memberikan kita pilihan dan Dia tidak memaksa, jadi itu tergantung kita.
BAB II PENGEMBANGAN TEORI

1.1Kajian Teori atau Tinjauan Kepustakaan

Menurut seorang ahli bernama Darni, plastik adalah produk yang dipergunakan oleh masyarakat secara
ekonomi, hal ini lantaran plastic memiliki sejumlah keunggulan, baik bentuknya yang ringan, transparan,
fleksibel, dan tidak mudah pecah.
Dari arti kata tersebut, tentu saja kita mudah menebak mengapa bahan plastik sangat bermanfaat. Bahan
plastik mudah dibentuk menjadi bentuk apapun yang kita inginkan.
Bahan yang disebut plastik sebetulnya menunjuk kepada semua jenis bahan yang mudah dibentuk, namun
umumnya bila orang menyebut plastik, yang dimaksud adalah bahan yang terbuat dari polimer organik.
Bahan inilah yang menyebabkan bahan plastik berbahaya.

Istilah organik yang biasanya kita piker merupakan bahan yang berasal dari alam, ternyata memiliki arti
yang berbeda dalam ilmu kimia menunjuk pada kelompok senyawa kimia yang bahan utamanya adalah
karbon.

Karbon adalah unsur yang spesial, karena dapat membentuk rantai yang stabil. Rantai ini bisa sangat
panjang, dalam satu senyawa yang disebut plastik bisa terdapat ribuan atom karbon yang tersambung satu
sama lain tanpa putus. Bila dalam rantai ini ada pola yang berulang, maka senyawa tersebut disebut polimer.

Polimer berasal dari bahasa Yunani pɒlɪmər yang berarti “banyak bagian”. Salah satu contoh polimer adalah
pati, yang terdapat pada tepung terigu. Pati ini dapat dihancurkan oleh tubuh, sehingga tidak berbahaya.
Plastik juga merupakan salah satu contoh polimer, tetapi manusia mendesain plastik agar tidak dapat
dihancurkan. Karena tidak dapat dihancurkan alam, sifat ini berguna bila dipakai sebagai bahan yang kuat,
misalnya bahan laptop. Namun, sifat ini menjadi satu dari bahaya plastic, yaitu bila dibuang, alam tidak bisa
menghancurkan plastik, sehingga plastik bisa merusak lingkungan hidup.

Seorang fotografer Justin Hofman memotret kuda laut yang membawa sampah plastik di ekornya. Foto
tersebut beliau ambil di laut Sumbawa, Nusa Tenggara dan menjadi contoh bahwa sampah plastik tidak bisa
dihancurkan.

Selain rantai karbon, plastik juga diberi beberapa bahan aditif (tambahan) khusus supaya sifat plastik sesuai
harapan pembuatnya. Bahan aditif tersebut adalah stabilizer (menstabilkan plastik setelah terbentuk),
plastisizer (menjadikan plastik mudah dibentuk), filler (untuk mengisi ruang kosong di antara rantai polimer
sehingga plastik lebih padat), dan pewarna.

Selain zat aditif, bahan baku pembuat plastik yang tersisa dapat terbawa pada plasik, dan bahan baku ini
seringkali berbahaya. Bahan-bahan ini tidak membentuk ikatan dengan rantai polimer plastik, sehingga
kadang-kadang bisa terlepas dari plastik. Bila kita menggunakan plastik untuk mengemas makanan,
misalnya sebagai bungkus gorengan atau botol minum, zat aditif tersebut bisa larut dalam makanan kita, lalu
masuk bersama makanan ke dalam tubuh kita.
Salah satu jenis zat yang sempat membuat heboh adalah BPA (Bisphenol A). Bisphenol A adalah bahan
pembuat plastik jenis polikarbonat. Jenis plastik ini sering digunakan untuk membuat botol minum, juga
botol untuk adik bayi. Bila bahan BPA yang masih tersisa ini larut dalam minuman dan masuk ke dalam
tubuh manusia, maka dapat mengganggu fungsi hormon, fungsi saraf, bahkan dapat menyebabkan kanker.
Tidak bisa kita pungkiri kalau manusia membutuhkan zat yang disebut plastik. Buktinya, kita selalu
menemukan plastik di manapun. Namun saat ini sifat plastik yang tidak bisa dihancurkan berpotensi
merusak lingkungan hidup. Selain itu bahan yang tersisa pada plastik dan masuk ke dalam tubuh manusia
menjadi bahaya yang serius.
Oleh sebab itu, manusia terus berupaya untuk mengembangkan plastik dari bahan yang ramah lingkungan
dan juga membuat plastik yang mudah dihancurkan alam. Salah satunya adalah plastik yang disebut
polilaktat. Bila dibuang ke alam, polilaktat dapat dihancurkan oleh bakteri Amycolaptosis dan Saccharotrix.

Upaya lainnya juga dilakukan oleh Danone-AQUA. Danone-AQUA memperkenalkan kemasan inovatif
terbaru, AQUA LIFE, yang terbuat dari 100% bahan daur ulang dan dapat didaur ulang.

Inovasi tersebut sekaligus menjadi bagian dari gerakan Bijak Berplastik yang menggaris bawahi tiga
komitmen untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di Indonesia: Pengembangan Infrastruktur
Pengumpulan Sampah, Edukasi Konsumen, dan Inovasi Kemasan Produk.

Danone-AQUA juga mendorong berbagai solusi inovatif berbasis kolaborasi untuk menghadapi
permasalahan sampah plastik di Indonesia, sehingga dapat mendukung upaya pemerintah untuk mengurangi
70%  sampah plastik di lautan pada tahun 2025.

Kita sebagai rakyat Indonesia juga harus melakukan sesuatu untuk mengurangi sampah plastik. Kita dapat
melakukannya sesuai dengan apa yang diusulkan ole pemerintah Indonesia, contohnya seperi Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kita yang mengusulkan dan meminta seluruh instansi
pemerintah pusat maupun daerah agar mengurangi penggunaan plastik sekali pakai guna mengendalikan
pencemaran lingkungan.
1.2Pembahasa Teori
Sejarah plastik
Sejarah plastik di muka bumi ini diawali oleh Alexander Parkes yang pertama kali memperkenalkan plastik
pada sebuah eksibisi internasional di London, Inggris pada tahun 1862. Plastik temuan Parkes disebut
Parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa temuannya ini mempunyai
karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih murah. Ia juga menemukan bahwa Parkesine ini
bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa
dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku yang digunakan.
Kemudian pada tahun 1907 bahan sintetis pertama buatan manusia ditemukan oleh seorang ahli kimia dari
New York, Leo Baekeland. Dirinya mengembangkan resin cair yang diberi nama Bakelite. Material baru ini
tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di dalam larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan
ini terbentuk, tidak akan bisa berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai material lainnya seperti
kayu lunak.
Pada tahun 1933, Ralph Wiley, seorang pekerja lab di perusahaan kimia Dow, secara tidak sengaja
menemukan plastik jenis lain yaitu Polyvinylidene Chloride atau populer dengan sebutan Saran. Saran
pertama kali digunakan untuk peralatan militer, namun belakangan diketahui bahwa bahan ini cocok
digunakan sebagai pembungkus makanan.
Saran dapat melekat di hampir setiap perabotan seperti mangkok, piring, panci, dan bahkan di lapisan saran
sendiri. Tidak heran jika saran digunakan untuk menyimpan makanan agar kesegaran makanan tersebut
terjaga. Kemudian di tahun yang sama, dua orang ahli kimia organik bernama E.W. Fawcett dan R.O.
Gibson yang bekerja di Imperial Chemical Industries Research Laboratory menemukan Polyethylene.
Temuan mereka ini mempunyai dampak yang amat besar bagi dunia.
Karena bahan ini ringan serta tipis, pada masa Perang Dunia II bahan ini digunakan sebagai pelapis untuk
kabel bawah air dan sebagai isolasi untuk radar.
Pada tahun 1940 penggunaan polyethylene sebagai bahan isolasi mampu mengurangi berat radar sebesar
600 pounds atau sekitar 270 kg. Setelah perang berakhir, plastik inilah yang menjadi semakin populer, dan
saat ini digunakan untuk membuat botol minuman, jerigen, tas belanja atau tas kresek, dan kontainer untuk
menyimpan makanan.
Berawal dari pembungkus roti, penggunaan plastik secara massal dimulai pada tahun 1974 ketika
perusahaan-perusahaan ritel raksasa di Amerika Serikat seperti Sears, Jordan Marsh, yang mulai
menggunakan kantong plastik sebagai alternatif kantong kertas. Pada tahun 1977 kantong plastik mulai
dipergunakan di toko-toko kelontong di Amerika Serikat dan Kanada.
Plastik merupakan material yang baru secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20 yang
berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi
150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini penggunaan
material plastik di negara-negara Eropa Barat mencapai 60 kg/orang/tahun, di Amerika Serikat mencapai
80 kg/orang/tahun, sementara di India hanya 2 kg/orang/tahun.
Permasalahan lingkungan saat ini ada di berbagai tempat. Permasalahan itu menyangkut pencemaran, baik
pencemaran tanah, air, udara dan suara. Pencemaran tersebut diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Pencemaran tanah misalnya, banyaknya sampah yang tertimbun di tempat sampah, apabila tidak ditangani
dengan baik akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat.
Berdasarkan SK SNI Tahun 1990, sampah adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari zat organik dan zat
anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan
melindungi investasi pembangunan.
Sampah adalah istilah umum yang sering digunakan untuk menyatakan limbah padat. Sampah adalah sisa-
sisa bahan yang mengalami perlakuan-perlakuan, baik karena telah sudah diambil bagian utamanya, atau
karena pengolahan, atau karena sudah tidak ada manfaatnya yang ditinjau dari segi social ekonimis tidak ada
harganya dan dari segi lingkungan dapat menyebabkan pencemaran atau gangguan terhadap lingkungan
hidup.
Sampah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktifitas manusia maupun proses alam yang
belum memiliki nilai ekonomi. Menurut kamus istilah lingkungan hidup, sampah mempunyai definisi
sebagai bahan yang tidak mempunyai nilai, bahan yang tidak berharga untuk maksud biasa, pemakaian
bahan rusak, barang yang cacat dalam pembikinan manufaktur, materi berkelebihan, atau bahan yang
ditolak. Sampah adalah limbah yang berbentuk padat dan juga setengah padat, dari bahan organik atau
anorganik, baik benda logam maupun benda bukan logam, yang dapat terbakar dan yang tidak dapat
terbakar.
Bentuk fisik benda-benda tersebut dapat berubah menurut cara pengangkutannya atau cara pengolahannya.
Sampah padat adalah semua barang sisa yang ditimbulkan dari aktivitas manusia dan binatang yang secara
normal padat dan dibuang ketika tidak dikehendaki atau sia-sia.Sedangkan yang dimaksud dengan sampah
perkotaan adalah sampah yang timbul di kota (tidak termasuk sampah yang berbahaya dan beracun).
Definisi mengenai sampah, hal ini perlu diketahui terlebih dahulu sebelum mengenal sampah lebih dekat.
Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam
pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi
berkelebihan atau ditolak atau buangan.
Sampah merupakan bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses
alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sampah
sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya dari pemakai semula, atau sampah adalah
sumberdaya yang tidak siap pakai.
Plastik adalah nama golongan zat-zat polimer tinggi buatan seperti polstirene, poletilena polvinil, cloroda,
fenolformaldehina, urea formaldehina, seluloid, dan lain-lain. Seluloid (dari selulosa) telah dapat dibuat
pada tahun 1869, tetapi plastik-plastik secara umum baru dipakai dalam industri setelah BAKELIT dibuat
banyak-banyak pada tahun 1970.
Kata plastik berasal dari bahasa Yunani plastikos yang berarti dapat dibentuk menjadi ukuran yang berbeda-
beda. Sejarah plastik berlangsung sangat singkat jika dibandingkan dengan sejarah kayu dan logam. Plastik
tidak akan ditemukan dibawah tanah ataupun melalui panggilan tanah. Plastik terbuat dari bahan kimiawi
seperti karbon, silicon, hidrogen, nitrogen, oksigen, dan klorida. Kombinasi yang sangat berbeda dari bahan
kimia ini akan menghasilkan berbagai jenis plastik yang berbeda pula.
Salah satu eksperimen pertama kali dalam membuat plastik sintetis berlangsung sekitar tahun 1835 dimana
seorang ahli kimia perancis, Regnault, menyebabkan sejenis bahan kimia yang disebut vinyl chloride yang
berubah menjadi bubuk berwarna putih, namun bahan tersebut tidak berkembang secara komersial hampir
selama satu abad. Alasan utama keterlambatan ini adalah memasuki abad ke-20, sangat mustahil untuk
memperoleh bahan-bahan metel dalam kualitas yang memadai yang diperlukan untuk industri tersebut.
Plastik merupakan senyawa organik yang sangat mudah dibentuk, punya rantai yang sangat panjang karena
dibentuk dari polimerisasi bahan organik dan punya berat molekul yang sangat besar. Plastik terbuat dari
karbon, hidrogen dan atom – atom lainnya yang terikat dalam rantai molekul panjang yang disebut polimer.
Plastik tidak ditemukan di alam, tetapi dibuat dari produk – produk batubara, minyak bumi, katun, kayu gas,
garam dan air. Plastik digunakan untuk membuat berbagai macam materi, termasuk perabot, komputer dan
mainan. Plastik sangat berguna karena kuat, ringan dan tahan terhadap panas dan bahan kimia dibandingkan
banyak materi lain.

Selanjutnya tahun 1862, Alexander Parkes menunjukkan pembuatan plastik kepada masyarakat umum.
Bahan tersebut dinamakan Parkesine. Alexander Parekes menyatakan bahan baru ini dapat digunakan seperti
halnya penggunaan karet, namun dapat dibeli dengan harga yang lebih murah.
Karakteristik plastik adalah :
1. Densitas. Plastik yang berbeda memiliki tingkat kepadatan yang berbeda, namun semuanya lebih
ringan daripada sebagian besar jenis bahan lainnya. 
2. Ketahanan. Sebagian besar plastik bersifat tahan lama (awet) dalam berbagai situasi. Sebagian
diantaranya dapat mengalami penurunan (hancur) setelah terkena terik sinar matahari dalam waktu
lama, sebagian besar jenis plastik tahan terhadap tahan kimia. 
3. Penghantar listrik. Plastik merupakan penghantar listrik yang sangat rendah sehingga dapat
digunakan sebagai penyekat listrik. 
4. Penghantar panas. Plastik digunakan sebagai penghambat panas karena memiliki daya penghantar
panas sangat rendah. 
5. Daya benturan. Plastik mengandung daya benturan seperti kekerasan yang terkandung dalan bahan
logam.

Bahan dasar pembuat plastik


1. Termoplastik: mempunyai sifat mencair jika dipanaskan pada suhu tinggi dan cepat kembali pada
saat mendingin 
2. Termisetting plastik: plastik jenis ini tahan pada suhu tinggi, oleh karena itu sering digunakan untuk
membuat pegangan panic dan asbak.

Keuntungan dan kelemahan bahan plastik:


A. Keuntungan Plastik
1. Jenis plastik sangat beragam jadi mudah didapat serta memiliki harga relatif lebih murah 
2. Plastik bersifat tahan lama (awet) dalam berbagai situasi sehingga dapat disimpan dan bertahan
dalam waktu yang lama 
3. Untuk menghindari demakin banyaknya sampah plastik yang tidak dapat terurai maka diwujudkan
dengan memanfaatkan gelas plastik yang sudah tidak terpakai agar gelas plastik sampah menjadi
bahan yang lebih berguna.

B. Kelemahan Plastik
Kelemahan bahan plastik yaitu tahan terhadap panas, sehingga untuk pembuatan busana bahan
plastik tidak memerlukan penyetrikaan atau pengepresan, sesuai sifat plastik yaitu memiliki daya
penghantar panas yang sangat rendah. Jadi sebisa mungkin jauhkan dari segala sesuatu yang
memerlukan panas karena dapat meleleh.

Pembentukan Plastik :
Plastik dibuat dengan cara reaksi kondensasi atau reaksi polimerisasi. Plastisasi adalah suatu cara
kimia untuk membuat plastik itu mudah dibentuk atau untuk membuat hasil terakhir punya
flexibelitas tinggi. Plastisasi menggunakan sellulosa ester dan eter atau bisa juga dari protein dengan
formaldehid.
Jenis plastik :
»Plastik transparan
Plastik Eden Project di Cornwall, Inggris, merupakan kumpulan rumah – rumah kaca yang besar.
Setiap bagian heksagonal terbuat dari kantung berisi udara yang disebut etiltetrafluoroetilen (EFTE).
EFTE 100 kali lebih ringan dibandingkan kaca dan juga berpermukaan licin sehingga kotoran akan
jatuh di manapun mengenainya.

»Plastik berwarna
Plastik memiliki desain revolusioner, menawarkan warna dan bentuk yang ada sebelumnya. Pada
awal pembuatannya plastik berupa cairan yang kemudian dibentuk atau ditekan menjadi suatu
bentuk. Pencampuran warna ke dalam cairan menghasilkan plastik berwarna yang tembus cahaya.
Pencampuran dalam zat warna menghasilkan plastik berwarna buram (tak tembus cahaya).

»Selubung plastik
Mylar merupakan plastik yang digunakan untuk membungkus pesawat ruang angkasa. Plastik ini
berupa film poliester yang mengilap, kuat dan ringan dalam lembaran – lembaran tipis. Mylar
memantulkan panas yang dihasilkan ketika peswat memasuki atmosfer Bumi, melindungi pesawat
dan kru – nya.

»Pencetak Injeksi
Mangkok plastik biasanya dibentuk menggunakan pencetak injeksi. Pelet plastik dipanaskan hingga
meleleh. Cairan plastik kemudian diinjeksikan ke dalam cetakan yang ditahan dengan sebuah
penjepit. Setelah plastik dalam cetakan didinginkan dan mengeras, produk akhir didorong keluar.
Proses ini digunakan untuk menghasilkan benda – benda dalam jumlah besar seperti mangkuk,
tempat mentega dan wadah yoghurt.

Polimer
Semua plastik adalah polimer sintesis. Polimer adalah bahan yang molekul – molekulnya terdiri dari
molekul – molekul sederhana yang disebut monomer dan membentuk rantai yang panjang. Monomer
terdiri atas Karbon dan Hidrogen dan terkadang elemen lain seperti oksigen dan nitrogen. Polimer
sintetis terbagi menjadi 2 macam, yaitu termoplastik dan termoset.

PVC : Polyvinylchloride atau PVC adalah plastik yang digunakan untuk membuat kartu kredit dan
baju tahan air. PVC cukup keras namun fleksibel, biaya pembuatan murah dan mudah dicetak.

POLITENA : Ada dua jenis politena, yaitu politena dengan kepadatan rendah sering digunakan
untuk membuat kantung plastik. Politena dengan kepadatan tinggi dan lebih kuat sering digunakan
untuk membuat botol susu plastik.

PS : Polistirena dapat berbentuk kaku atau busa. Polistirena kaku digunakan untuk membuat mainan
dan wadahnya. Sedangkan busa polistirena digunakan sebagai wadah makanan cepat saji.

PET : Polyethylene terephthalate atau lebih umum disebut PET adalah plastik yang sangat kuat
digunakan untuk membuat botol minuman ringan. PET dapat didaur ulang menjadi pita kaset video.

PP : Polipropilena adalah plastik dengan titik leleh tinggi yaitu 160°C. PP digunakan untuk membuat
film kamera manual dan benda – benda plastik yang tahan dicuci dalam mesin cuci.
PA : Poliamida adalah plastik yang hanya digunakan untuk membungkus keju atau daging. PA
dikenal sebagai nilon dan digunakan sebagai bahan pakaian dan bulu – bulu sikat gigi.
Termoplastik : Bola – bola plastik ini terbuat dari polimer termoplastik, yaitu PVC. Dalam polimer
termoplastik molekul – molekul tersusun dalam rantai yang sangat panjang namun tidak ada
hubungan antara rantai. Ketika dipanaskan, rantai tersebut dapat bergesekan satu sama lain.
Termoplastik dapat dilebur dan dikeraskan kembali selama berkali – kali sehingga mudah di daur
ulang.
Termoset : Termoset seperti poliuretan digunakan seperti pada ban papan luncur ini. Poliuretan tidak
dapat dilebur dan dibentuk kembali. Bukannya lebur seperti termoplastik, termoset akan
mengembang dan terbakar ketika dipanaskan. Hal itu terjadi karena rantai polimer saling terhubung
dengan kuat dan tidak saling bebas bergerak.

 Kinerja dan penggunaanya


o Plastik komoditas
 sifat mekanik tidak terlalu bagus
 tidak tahan panas
 Contohnya: PE, PS, ABS, PMMA, SAN
 Aplikasi: barang-barang elektronik, pembungkus makanan, botol minuman
o Plastik teknik
 Tahan panas, temperatur operasi di atas 100 °C
 Sifat mekanik bagus
 Contohnya: PA, POM, PC, PBT
 Aplikasi: komponen otomotif dan elektronik
o Plastik teknik khusus
 Temperatur operasi di atas 150 °C
 Sifat mekanik sangat bagus (kekuatan tarik di atas 500 Kgf/cm²)
 Contohnya: PSF, PES, PAI, PAR
 Aplikasi: komponen pesawat
 Berdasarkan jumlah rantai karbonnya
o 1 ~ 4 Gas (LPG, LNG)
o 5 ~ 11 Cair (bensin)
o 9 ~ 16 Cairan dengan viskositas rendah
o 16 ~ 25 Cairan dengan viskositas tinggi (oli, gemuk)
o 25 ~ 30 Padat (parafin, lilin)
o 1000 ~ 3000 Plastik (polistiren, polietilen, dll)

 Berdasarkan sumbernya
o Polimer alami: kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut
o Polimer sintetis:
 Tidak terdapat secara alami: nylon, poliester, polipropilen, polistiren
 Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan: karet sintetis
 Polimer alami yang dimodifikasi: seluloid, cellophane (bahan dasarnya dari selulosa
tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika
asalnya)

Sampah berasal dari kegiatan penghasil sampah seperti pasar, rumah tangga, perkotaan (kegiatan komersial/
perdagangan), penyapuan jalan, taman, atau tempat umum lainnya, dan kegiatan lain seperti dari industri
dengan limbah yang sejenis sampah. Sumber dari sampah di masyarakat pada umumnya, berkaitan erat
dengan penggunaan lahan dan penempatan.
Sumber sampah :
1. Perumahan
2. Komersil
3. Institusi
4. konstruksi dan pembongkaran
5. pelayanan perkotaan
6. unit pengolahan industri
7. pertanian.

Apabila pengelolaan sampah yang tidak dilakukan secara sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan
maka akan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif.
Dampak negatif sampah:
1. Dampak terhadap kesehatan: tempat berkembang biak organisme yang dapat menimbulkan berbagai
penyakit, meracuni hewan dan tumbuhan yang dikonsumsi oleh manusia.
2. Dampak terhadap lingkungan: mati atau punahnya flora dan fauna serta menyebabkan kerusakan
pada unsur-unsur alam seperti terumbu karang, tanah, perairan hingga lapisan ozon.
3. Dampak terhadap sosial ekonomi: menyebabkan bau busuk, pemandangan buruk yang sekaligus
berdampak negatif pada pariwisata secara bencana seperti banjir.

Program pilah sampah merupakan upaya menciptakan keindahan dengan cara memilah sampah atau
mengolah sampah yang dilaksanakan secara harmonis antara rakyat dan pengelola atau pemerintah secara
bersama-sama. Pengelolaan sampah sendiri adalah kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengangkutan,
pemrosesan, pendauran ulang atau pembuangan dari material sampah.25 Dalam Undang-Undang No. 18
Tahun 2008 tentang Pengelolaan sampah atau memilah sampah adalah kegiatan yang sistematis,
menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah yang bertujuan
untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai
sumber daya.

Pengelolaan atau memilah sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga terdiri
atas :
1. pengurangan sampah
2. penanganan sampah.
Dimana pengurangan sampah yang dimaksud meliputi kegiatan:
1. pembatasan timbulan sampah,
2.pendauran ulang sampah,
3.pemanfaatan kembali sampah.

Prediksi tahun 2050


Saat ini laut sudah dalam darurat sampah plastik global, termasuk laut indonesia. Diprediksi pada tahun
2050, jumlah sampah plastik akan melebihi jumlah hasil tangkapan ikan di laut.
Hal tersebut diprediksi akan terjadi di masa akan datang sesuai kajian Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga
Pengetahuan Indonesia (P2O LIPI). Reza Cordova Peneliti Kimia Laut dan Ekotoksikologi P2O LIPI
mengatakan secara global jumlah sampah plastik yang diproduksi ada lebih dari 80 juta ton sesuai
perhitungan bio massa.

Reza menyebut 10 persen atau 8 juta ton dari total jumlah tersebut mencemari lautan. Apabila tidak
ditangani dengan serius secara intensif, bisa jadi di tahun 2050 jumlah sampah plastik di lautan melebihi
jumlah ikan.

Kondisi serupa juga bisa terjadi dengan pencemaran mikro plastik, yang membuat jumlah mikro plastik pada
tahun 2050 juga akan lebih banyak dari hewan renik seperti plankton yang menjadi makanan ikan di lautan.

“Menurutnya, pada tahun yang sama, 2050, dikalkulasi jumlah mikro plastik lebih banyak dari plankton
sebagai makanan ikan. Jadi bisa dibayangkan kedepanya seperti apa”.

Di Indonesia sendiri, isu pencemaran sampah plastik menurut Reza menjadi sebuah masalah penting yang
mesti dikaji. 18 pantai di Indonesia dijadikan area monitoring setiap bulan untuk pemantauan sampah
terdampar, sementara 13 pesisir di Indonesia dijadikan area sampling mikroplastik di permukaan air.

Reza menjelaskan, jenis sampah yang ditemukan dari seluruh area monitoring pantai adalah kategori makro
plastik dan karet, logam, kaca, kayu (olahan), kain, serta bahan berbahaya lainnya, sekitar 36-38% berasal
dari plastik di seluruh area kajian.

Diperkirakan 100-400 ton plastik masuk ke laut Indonesia per tahunnya. Dari hasil penelitian, ditemukan
juga adanya korelasi antara kepadatan penduduk dengan sampah plastik serta mikro plastik di lautan.

Reza menuturkan, pemerintah dan seluruh pihak  harus berperan aktif dalam menganggulangi permasalahan
sampah di laut, khususnya sampah plastik.

Pelarangan plastik sekali pakai:

Maraknya pelarangan plastik sekali pakai di Indonesia, seperti kantong plastik, menjadi bukti nyata bahwa
Indonesia mampu mengatasi permasalahan polusi plastik. Pasca dipublikasikannya penelitian oleh Dr. Jenna

Jambeck di Jurnal Science tahun 2015 lalu yang menyebut Indonesia sebagai negara penyumbang sampah
plastik ke lautan kedua di dunia, berbagai inisiatif tegas mulai dilakukan oleh Indonesia, salah satunya
dengan dilarangnya penggunaan plastik sekali pakai oleh beberapa pemerintah daerah seperti Kota
Banjarmasin, Kota Balikpapan, Kota Bogor, dan Provinsi Bali.
 
Saat ini, Peraturan Gubernur Bali dan Peraturan Walikota Bogor tentang pelarangan plastik sekali pakai
sedang dimohonkan ke Mahkamah Agung untuk uji materiil (judicial review) oleh industri plastik dan
industri daur ulang plastik, dengan alasan pelarangan tersebut tidak sesuai dengan UU Pengelolaan Sampah.
Alasan tersebut telah dibantah oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Koalisi beberapa lembaga swadaya masyarakat dan ahli hukum lingkungan hidup serta ahli hak asasi
manusia, turut mendukung sikap KLHK, diantaranya adalah Indonesian Center for Environmental Law
(ICEL), Perkumpulan Pembina Hukum Lingkungan Indonesia (PPLHI), Pusat Studi Hukum dan Kebijakan
Indonesia (PSHK), Amnesty International, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, dan berbagai individu
pakar hukum lingkungan hidup lainnya. Koalisi ini telah mengajukan dokumen sahabat pengadilan (Amicus
Curiae) ke Mahkamah Agung, berisi penalaran akademis dari perspektif hukum mengenai kesesuaian
pelarangan plastik sekali pakai dengan UU Pengelolaan Sampah, UU tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, dan UU tentang Hak Asasi Manusia.
 
Salah satu hal yang digugat oleh industri daur ulang plastik kepada Pemerintah Provinsi Bali adalah
relevansi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(UUPPLH) sebagai payung hukum Pasal 7 dan Pasal 9 ayat (1) Peraturan Gubernur Bali No.97 tahun 2018.
Meski demikian, UUPPLH sama sekali tidak memuat terminologi sampah, melainkan hanya memuat
terminologi limbah, serta menitikberatkan pada limbah sebagai penyebab pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup. Pengertian "sampah" dan "limbah" adalah berbeda, baik secara definisi hukum maupun
secara rezim hukum.
 
Selain itu, Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, juga tidak setuju apabila pelarangan
plastik sekali pakai dikaitkan dengan pelanggaran hak asasi individu pemulung dan pendaur ulang untuk
memperoleh penghidupan yang layak.

Menurut Tiza Mafira, Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik, mengatur pelarangan
penggunaan plastik sekali pakai menjadi pilihan yang menarik bagi pemerintah daerah karena sudah banyak
alternatif produk di pasaran yang lebih ramah lingkungan. Hal tersebut dikonfirmasi oleh koalisi peduli
sampah Bali yang terdiri dari organisasi dan individu yang mendukung Peraturan Gubernur yang melarang
plastik sekali pakai di Bali.

Penjelasan polimerasi
 
Polimerisasi
Sebelum mengenal polimerisai sebaiknya kita mengenal polimer terlebih dahulu

Polimer
Dalam ilmu kimia sitilah polimer berasal dari Bahasa yunani, yang berarti Poly = Banyak dan Meros =
Bagian ,jadi dapat diartikan polimer adalah senyawa yang terbentuk dari penggabungan molekul – molekul

kecil, Unit molekul kecil biasa disebut monomer. Polimer dapat terbentuk jika 100 atau 1000 unit molekul
saling terikat dalam suatu rantai.
Sebenarnya Polimer telah digunakan oleh manusia sejak berabad – abad yang lalu. Polimer dulu digunakan
dalam bentuk aspal,  damar, permen karet dan minyak.
Industri polimer baru berkembang pada masa revolusi industri, pada tahun 1830-an Charles Goodyear
berhasil memproduksi karet alami melalui proses vulkanisasi. 40 tahun kemudian, Celluloid yang berbentuk
plastik keras berasal dari nitrocellulose berhasil dikomersialisasikan, selanjutnya sekitar tahun 1930-an
vinly, neoprene, polystrene dan nilon mulai diperkenalkan.

Jenis – Jenis Polimer


Polimer lebih dikenal sebagai unsur plastik, polimer dapat digolongkan berdasarkan sumbernya,
penyusunya, reaksinya, dan sifatnya.

Polimer Plastik Berdasarkan Sumbernya


1. Alami
Adalah polimer yang dapat ditemukan di alam, polimer ini berasal dari makhluk hidup. Contoh polimer
alam yaitu:
 Selulose ( terdapat pada kayu, sayur, dan kapas; monomer: glukosa; polimerisasi: kondensasi )
 Amilum ( terdapat pada akar umbi dan biji – bijian; monomer: glukosa; polimerisasi: kondensasi )
 Protein ( terdapat pada susu, daging, telur, wol, sutera; monomer: asam amino; polimerisasi:
kondensasi )
 Asal nukleat ( terdapat pada molekul sel DNA dan RNA; monomer: nukleotida; polimerisasi:
kondensasi )
 Karet alam ( terdapat pada getah dari pohon karet; monomer: isoprena; polimerisasi: adisi )
 Sifat-sifat dari polimer alam tidak selalu menguntungkan. Misalnya karet alam kadang-kadang cepat
rusak, berombak dan tidak elastis. Hal ini terjadi karena karet alam tidak tahan terhadap minyak
tanah atau minyak bensin serta lama terbuka di udara. Contoh lain, wol dan sutra merupakan
senyawa protein bahan makanan bakteri, karena itu wol dan sutera cepat rusak.
 Pada umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air), sukar dicetak dan sukar dilebur,
sehingga sangat sukar mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

2. Sintetis
Polimer sintetis atau polimer tiruan merupakan polimer yang tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh
manusia. Contoh polimer sintetis yaitu:

  Polietena ( terdapat pada kabel listrik, kantung; monomer: etena; polimerisasi: adisi )
 Merupakan polimer plastikmempunyai sifat ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sulit rusak bila
lama dalam keadaan terbuka di udara maupun terkena tanah / lumpur, tetapi tidak tahan panas.
Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi, biasa digunakan untuk dicetak lembaran sebagai
kantung plastik, pembungkus makanan, ember, dan lain – lain.
 Polipropena ( terdapat pada botol plastik, karung, tali; monomer: propena; polimerisasi:
adisi)
 Mempunyai sifat yang hampir sama dengan polietena. Oleh karena plastik ini juga banyak digunakan
untuk produksi, kelebihan polipropena adalah kekuatannya lebih besar dari polietena dan lebih tahan
panas bahkan tahan terhadap reaksi asam dan basa. Polipropena digunakan untuk membuat karung,
bak air,botol plastik, tali, dan kabel listrik (insulator).
 PVC ( terdapat pada pelapis lantai, pipa paralon; monomer: vinil klorida; polimerisasi: adisi )
Karena sifatnya yang keras dan kaku, PVC digunakan untuk membuat pipa paralon, pipa plastik,
pipa kabel listrik, ubin plastik, dan kulit sintetis.
 Polivinil alkohol ( terdapat pada bak air; monomer: vinil alkohol; polimerisasi: adisi )
Polimer dari monomer 1-hidroksi etena. Jenis polimer ini merupakan plastik yang tahan tekanan,
kuat, dan banyak digunakan untuk bak air.
 Teflon ( terdapat pada wajan / panci antilengket; monomer: tetrafloro etena; polimerisasi:
adisi )
Sebuah lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon biasa
digunakan untuk pelapis wajan (panci antilengket), pipa antipatah pelapis tangki di pabrik kimia, dan
kabel listrik.
 Dakron ( terdapat pada pita rekam magnetik, kain / tekstil / wol sintetik; monomer: metil
tereftalat dan etilen glikol; polimerisasi: kondensasi )
Adalah polimer yang sangat kuat, sangat lentur, dan transparan. Digunakan sebagai bahan membuat
serat sintetis tekstil, dan membuat lembaran film tipis atau dalam perdagangan disebut mylar. Mylar
biasa digunakan untuk pita rekam magnetik dan untuk membuat gelembung balon yang digunakan
dalam penelitian cuaca di atmosfer.

Banyak ahli kimia organik yang mengadakan penelitian. penelitian tersebut berfokus padastruktur molekul
alam serta mengadakan percobaan laboratoris untuk membuat polimer sintetis. Dari banyak percobaan
dihasilkan polimer – polimer sintetis yang dapat dirancang sifat-sifatnya.

Sifat yang dihasilkan :


1. Tinggi rendahnya titik lebur
2. Kelenturan dan kekerasannya
3. Ketahanannya terhadap zat kimia
Sehingga diperoleh polimer sintetis yang dapat digunakan sesuai harapan. Misalnya, dapat dibentuk serat
untuk benang kain, lembaran, cetakan, dan sebagainya. Beratus ratus jenis polimer sudah dikembangkan
oleh para Ahli kimia, tujuan mengembakan jenis polimer untuk mejadi lebih bermangfaat.

3. Semi sintetis
Semi sintetis adalah polimer hasil modifikasi dari polimer alam dan bahan kimia.
Jenis Polimer Plastik Berdasarkan Monomer Penyusunnya :
1. Homopolimer,
Adalah polimer yang terbentuk dari satu jenis monomer, Misalnya : polipropilena (propena), polietilena
(etena), polistirena (stirena), PVA (vinil asetat), PVC (vinil klorida), poliisoprena (isoprena), dan PAN
(akrilonitril).
2. Kopolimer,
Sebuah polimer yang terbentuk dari dua jenis atau lebih monomer. Misalnya : nilon 6,6
(heksametilendiamina + asam adipat), SBR (stirena + butadiena), dakron (asam tereftalat + etilena glikol),
dan ABS (akrilonitril + butadiena + stirena).

Jenis Polimer  Plastik Berdasarkan Reaksinya

Proses terbentuknya polimer disebut reaksi polimerisasi, dan reaksi ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Adisi
Polimerisasi Adisi terbentuk dari berbagai monomer. Contoh:
 Polisoprena (karet alam)
 Polietena (plastik)
 Poliprepilena (plastik)
 Polistirena (karet ban)
 Politetraflouroetena (karet ban)

2. Kondensasi
Polimerisasi Kondensasi, polimerasi ini terbentuk dari pelepasan molekul-molekul kecil dari bagian
monomer- monomer yang saling berkaitan. Contohnya adalah terbentuknya plastik stirofoam, yang terdiri
dari dua monomer yang berbeda, yaitu urea dan metanal. Dua molekul ini bergabung menjadi dimer.

Yang termasuk polimerisasi kondensasi adalah:


1. Poliester (nilon)
2. Teteron
3. Poliuretan
4. Poliamida
5. Bakelit

Perbedaan antara polimerisasi adisi dan kondensasi adalah pelepasana molekul kecil pada polimerisasi
kondensasi terjadi pelepasan molekul kecil, seperti: H2O dan NH3, sedangkan polimerisasi adisi tidak
terjadinya pelepasan molekul.

Jenis Polimer Plastik Berdasarkan Sifatnya:

1. Termoplas
Adalah polimer yang akan melunak jika dipanaskan, selain itu polimer ini dapat dicetak kembali menjadi
bentuk lain. Sifat ini disebabkan karena strukturnya yang terdiri dari rantai-rantai panjang dengan gaya
interaksi antar molekul yang lemah. Sifat lain dari termoplas adalah kuat, ringan, dan transparan. Contoh
termoplas adalah polietilena, polipropilena, PVC dan PET.

2.Termoset
Yaitu polimer yang memiliki bentuk permanen dan tidak akan menjadi lunak jika dipanaskan. Sifat ini
disebabkan karena ada banyaknya ikatan kovalen yang kuat antara rantai-rantai molekul. Termoset jika
dipanaskan terlalu tinggi dapat memutuskan ikatan-ikatan tersebut dan bahkan mengakibatkan termoset
menjadi terbakar. Contoh termoset adalah melamin dan bakelit.

3.Elastomer
Merupakan polimer yang elastis bentuknya dapat diregangkan, tapi bentuk elastoer dapat kembali ke bentuk
semula setelah gaya tariknya dihilangkan.
Elastisitas elastomer disebabkan karena struktur elastomer yang terdiri dari rantai-rantai yang saling
tumpang tindih dengan adanya cross-link ( ikatan silang ) yang akan menarik kembali rantai-rantai tersebut
kembali pada awalnya ke susunan tumpang tindihnya. Contoh elastomer adalah karet sintetis SBR dan karet
alam (poliisoprena).

Sifat – sifat Plastik:

1)  Ringan
Bahan plastik ringan tidak seperti bahan baku lain seperti besi / baja. Karena sifatnya yang ringan plastik
banyak digunakan sebagai bahan baku , hal ini dikarenakan jika barang sudah dipakai tidak akan terlalu
membebani pengguna.

2) Tidak Tembus Air


Tidak tembus air atau kedap air merupakan salah satu sifat plastik yang banyak digemari. Dikarenakan sifat
ini banyak orang menjadikanya sebagai bahan baku peralatan, terutama peralatan sebagai wadah makan atau
minum.

3) Mudah dibentuk dan dicetak


Salah satu poin utama plastik digunakan sebagai bahan baku utama karena sifat ini. Dikarenakan sifatnya
yang mudah dibentuk / dicetak saat pembuatan.

4) Tidak mudah pecah


Plastik adalah bahan baku yang kuat dan tidak mudah pecah seperti kaca. karena sifatnya yang todak mudah
pecah itu plastik banyak digunakan untuk peralatan seperti piring dan gelas.

5) Mudah terbakar
Salah satu kelemahan bahan baku plastik adalah mudah terbakar. Jika sampai terbakar akan sulit untuk
dipadamkan

6) Lentur
Salah satu alasan plastik banyak digunakan sebagai bahan baku karena sifatnya yang lentur. sifat ini
memungkinkan benda yang dihasilkan dari plastik tidak mudah patah. Dikarenakan sifat ini plastik menjadi
pilihanuntuk membuat mainan plastik.

7) Tembus pandang
Dikarenakan sifatnya yang tembus pandang plastik bisa dibentuk menjadi gelas, bahkan atap.

8) Isolator panas dan listrik


Karena kedua sifat ini plastik menjadi bahan baku utama. Tidak seperti besi yang menghantarkan panas
maupun listrik, plastik bersifat isolotor karena itu plastik biasa dipakai untuk pelindung luar kabel atau
pengaman.
Selain manfaat yang diberikan oleh plastik. Plastik juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan, hal ini
disebabkan karena sifat sifat plastik dan juga bahan – bahan kimia yang terdapat dalam plastik,

Contoh bahaya lingkungan yang disebabkan oleh plastik:

1. Mencemari tanah, air, dan juga makhluk hidup baik di darat maupun laut.
2. Plastik dapatmengganggu jalur terserapnya air ke dalam tanah.
3. Dapat menurukan tingkat kesuburan tanah. Bagaimana bisa? muadah saja, plastik yang menghalangi
sirkulasi udara di dalam tanah selain itu juga mengakibatkan ruang gerak makhluk hidup bawah tanah juga
terganggu. Pada hal mereka yang berperan dalam proses penyuburan tanah.
4. Plastik sulit terurai, walaupun sudah hancur, ia akan terbang bersama angin dan tidak menutup
kemungkinan akan terbang ke wilayah dan akan mencemarinnya.
5. Pembuangan sampah plastik yang sembarangan, misalnya di sungai-sungai dapat berpotensi
mengakibatkan pendangkalan sungai dan penyumbatan alirannya dan bukan tidak mungkin akan
menyebabkan banjir ketika hujan turun.
6. Kualitas air di lingkungan akan semakin memburuk, hal ini disebabkan karena banyaknya sampah
plastik yang mengandung bahan kimia, seperti bisphenol A, styrene trimer, dan lain sebagainya yang
meresap ke tanah, di mana pada akhirnya akan meracuni air yang biasanya kita pakai untuk air minum atau
mandi dalam kehidupan sehari-hari

Dampak Plastik Terhadap Makhluk Hidup:

1. Racun – racun yang berasal dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah dapat berpotensi untuk
membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah, misalnya cacing.
2. PCB ( polychlorinated biphenyl ) yang tidak akan terurai walaupun sudah termakan oleh para hewan
dan tumbuhan, dan akan menjadi suatu racun yang berantai sesuai urutan makanannya. Yang mana, tidak
menutup adanya kemungkinan manusia, termasuk kita sendiri, terdapat di dalam rantai makanan tersebut.
3. Hewan-hewan yang terjebak dalam tumpukan plastik dapat mati.
4. Biota laut, seperti penyu, lumba – lumba, dan anjing laut menganggap sampah plastik sebagai
makanannya sehingga mereka akhirnya dapat mati hanya karena memakannya dan tidak dapat mencernanya.
5. Ketika hewan-hewan yang menelan sampah atau kantong plastik mati, maka sampah atau kantong
plastik yang berada di dalam tubuhnya tersebut tidak akan hancur dan tetap utuh sehingga akhirnya akan
menjadi bangkai yang dapat meracuni hewan lainnya, manusia yang berada di sekitarnya, hingga mencemari
lingkungan dengan baunya yang biasanya busuk dan menyengat.
6. Ketika plastik dibakar, maka asapnya akan dapat mencemari lingkungan. Dalam asap tersebut
biasanya terkandung zat dioksin. Dioksin sangat berbahaya bagi manusia, banyak penyakit yang dapat
disebabkan oleh dioksin diantarannya: gangguan sistem pernapasan, kanker, pembengkakan hati, dan
gangguan sistem syaraf.
7. Dapat menyumbat saluran air yang berakibat sampah plastik dapat menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk dan serangga berbahaya lainnya, seperti nyamuk BDB dan malaria, sehingga
menimbulkan penyakit.

Menyikapi Plastik

Karena sifat – sifat plastik yang bisa mempermudah dalam berbagai kegiatan yang kita lakukan, tapi plastik
juga mempunyai efek negatif, seperti penjelasan sebelumnya plastik bisa merusak lingkungan dan juga
manusia, untuk menyikapi bahaya plastik tersebut kita harus bijak dalam menggunakan barang / benda yang
terbuat dari plastik.
Beberapa gerakan sederhana yang dapat anda lakukan untuk menyikapi plastik diantarannya:

1. Membawa tempat makan sendiri


Saat membeli makana, ketika kamu memilih untuk dibungkus biasanya kamu akan diberikan banyak plastik
untuk membungkus makananmu, apalagi mekanan yang kamu beli berbeda dan berkuah, pastinya akan
semakin banyak plastik yang digunakan untuk membungkusnya.
jika kamu adalah tipe yang tidak sempat masak sendiri dan terbiasa membeli makanan dari luar. Cobalah
membawa kotak makan sendiri sebagai bentuk usaha untuk mengurangi plastik sampah.

2. Membawa botol minum sendiri


Daripada membuang banyak uang dengan terus membeli air mineral botol ketika keluar, lebih baik kamu
membeli botol minum sendiri, selain lebih praktis kamu juga dapat berhemat. Botol air mineral adalah salah
satu jenis sampah plastik yang paling banyak dijumpai.

3. Mengurangi penggunaan tisu basah


Mengapa tidak boleh menggunakan tisu basah? toh itu juga bukan plastik. Alasanya sederhana, bagi yang
belum tahu tisu basah dibuat dari resin plastik, itu alasan mengapa tisu basah tidak bisa terlarut dalam air
berbeda dengan tisu kering.

4. Belajar mendaur ulang sampah


Sampah yang ada disekitar lingkungan kita dapat dimanfaatkan untuk menjadi barang yang bermangfaat.
BAB III PEMBAHASAN

1.3Hasil Penelitian

1.3.1Bahaya Sampah Plastik


Seperti yang kalian ketahui bahwa penggunaan plastik di dunia termasuk di Indonesia sangatlah
banyak. Penggunaan plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia karena plastik sangat
berguna dalam menunjang aktivitas manusia seperti untuk membawa barang, membungkus makanan,
dan yang lainnya. Bahaya yang ditimbulkan oleh sampah plastik sangatlah banyak bahkan berakibat
fatal. Berikut adalah bahaya dari sampah plastik :

1. Mengurangi kesuburan tanah


Sampah plastik memiliki serat yang sangat sulit diuraikan. Sampah plastik ini baru dapat
diuraikan setelah tertimbun tanah antara 200-400 tahun lamanya. Bahkan, adapun sebuah
penelitian yang mengatakan bahwa serat yang terkandung dalam sebuah plastik, baru dapat
diuraikan setelah 1000 tahun tertimbun tanah.
2. Membunuh pengurai tanah
Faktor yang menyebabkan tanah tak lagi subur salah satunya yaitu sampah plastik yang
dibuang secara sembarangan. Hal ini menyebabkan sampah tersebut mengeluarkan sebuah
zat yang masuk ke dalam tanah sehingga menyebabkan hewan-hewan di bawahnya, yang
bertugas sebagai pengurai tanah, menjadi mati.
3. Pencemaran laut
Sampah yang menumpuk di lautan dunia 80%nya adalah sampah dari daratan yang
digunakan oleh manusia dalam menunjang aktivitas sehari-harinya yang mana 90% dari
sampah tersebut merupakan plastik yang mengambang dan menumpuk di permukaan laut.
Semakin banyaknya populasi manusia di muka bumi, maka sampah yang ada termasuk
sampah berbahaya seperti plastik semakin bertambah dan berpotensi besar menyebabkan
kerusakan laut.
4. Membunuh hewan laut
Sampah yang menumpuk di lautan tentu saja menyebabkan bahaya terhadap lingkungan laut
itu sendiri. Kasus hewan laut mati yang diakibatkan oleh sampah misalnya paus yang
terperangkap dalam tumpukan sampah sehingga ia sulit keluar hingga mati dalam tumpukan
sampah itu sendiri.
5. Merusak rantai makanan
Mengingat bahwa zat yang terkandung pada plastik sangat berbahaya, jika plastik ini
termakan oleh hewan, maka akan mengakibatkan dampak negatif pada hewan itu sendiri.
Bukan hanya itu, bahkan dapat menimbulkan dampak negatif pada susunan rantai
makanannya termasuk manusia yang merupakan anggota dari rantai makanan.
6. Menyebabkan bencana Penggunaan
sampah plastik yang berlebihan dan tak terkontrol pembuangannya akan menyebabkan
bencana alam, seperti banjir dan longsor. Sampah-sampah plastik bisa jadi menumpuk pada
aliran sungai sehingga menyumbat aliran air yang bisa mengakibatkan air meluap ke
pemukiman sehingga menyebabkan banjir dengan berbagai ketinggian.
7. Merusak kualitas air
Zat berbahaya yang terkandung dalam sampah plastik akan masuk ke dalam tanah sehingga
dapat mencemari kualitas air yang terkandung di dalamnya. Hal ini dapat berakibat fatal bagi
kesehatan manusia karena manusia sangat membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhannya.
Jika kualitas air yang digunakan menurun, maka kehidupan manusia juga dapat terancam
karena air dengan kualitas buruk dapat merusak kesehatan.
8. Sumber penyakit bagi manusia
Jika zat yang terkandung dalam plastik termakan oleh manusia, berbagai macam penyakit
dapat tumbuh dan menyerang orang tersebut. Penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan oleh
plastik antara lain adalah kanker, gangguan reproduksi, dan penyakit paru-paru yang dapat
mengakibatkan kematian.
9. Menyebabkan polusi udara
Asap yang ditimbulkan oleh pembakaran sampah plastik, biasanya berwarna hitam pekat
dengan bau yang khas. Asap ini akan bercampur dengan udara sekitar yang jika dihirup akan
membahayakan terhadap kesehatan pernafasan

1.3.2Pengganti Alat Makan Plastik Sekali Pakai


Plastik telah menjadi salah satu masalah lingkungan terbesar. Manusia memproduksi hampir 300 juta
ton sampah plastik setiap tahun. Plastik tidak terurai dapat bertahan selamanya. Oleh karena itu,
tindakan-tindakan kecil harus dilakukan,seperti mengganti alat makan sekali pakai yang
menggunakan plastik :

1. Sedotan yang dapat dimakan


Binatang laut sering menelan sedotan plastik. Demi perlindungan lingkungan, Anda
sekarang bisa menggunakan sedotan yang bisa sekalian dimakan. Di Jerman,
perusahaan Wisefood mengembangkan sedotan semacam itu dari sari jus apel.
2. Sendok garpu yang dapat dimakan
Banyak alat makan lain seperti sendok dan garpu sekali pakai dari plastik yang
berbahaya bagi lingkungan. Perusahaan India Bakey sekarang memproduksi garpu
yang bisa ikut dimakan. Perusahaan AS SpudWares juga membuat sendok garpu dari
tepung kentang.
3. Piring yang dapat dimakan
Perusahaan Polandia, Biotrem, telah mengembangkan piring yang terbuat dari bahan
yang bisa dimakan. Piring terbuat dari bahan organik dan bisa terurai seluruhnya
setelah 30 hari.
4. Mereduksi penggunaan gelas plastik
Setengah triliun gelas plastik digunakan setiap tahun - sebagian besar digunakan satu
kali saja. Beberapa perusahaan sekarang menawarkan alternatif berbasis tanaman.
Perusahaan dari Bali, Avani, mengembangkan bioplastik kompos yang terbuat dari
sari jagung. Gelasnya terlihat seperti gelas plastik biasa, tapi gelas ini dapat terurai di
alam.
5. Sedotan bambu
Sedotan ini memang sedang menarik daya Tarik generasi milenial. Dengan bahan
natural alami, membuat kita semakin terhindar dari hal-hal kimiawi. Tak jarang,
orang-orang memanfaatkan peluang ini untuk membuat usaha-usaha kecil yang
berkaitan dengan sedotan bambu ini.
1.3.3Penjabaran 6R

Dalam pasal 12 (1) UUPPS, setiap orang diwajibkan melakukan pengelolaan atau memilah sampah
dengan cara atau metode yang berwawasan lingkungan metode tersebut adalah 3R, yaitu:
1. Reduce
Reduce atau mengurangi. Kurangilah penggunaan plastik semaksimal mungkin. Anda bisa mengganti
berbagai penggunaan plastik dengan alternatif lain yang lebih ramah lingkungan. Misalnya dengan
mengganti penggunaan sedotan plastik dengan sedotan besi atau bambu.

2. Reuse
Prinsip reuse adalah untuk memanfaatkan kembali plastik-plastik yang sudah dipkaia untuk
dipergunakan kembali. Cara paling mudah adalah dengan membawa botol minum sendiri dibanding
dengan menggunakan cup plastik. Selain itu pilih juga berbagai tas kain yang bisa dipakai berulang-
ulang saat belanja. Anda juga bisa membuat tas belanja sendiri dari bahan yang tak terpakai, misalnya
dari kaus usang yang tak terpakai lagi.

3. Recycle
Beberapa plastik kemasan bisa didaur ulang menjadi benda-benda lain yang bisa lebih berguna.
Misalnya saja, bungkus kopi sachet yang bisa didaur ulang menjadi tas-tas cantik yang bisa dipakai
berulang-ulang.

3R lainnya adalah :
4. Refuse
Refuse artinya menolak. Cara paling mudah untuk mengurangi sampah plastik adalah dengan menolaknya.
Anda bisa menolak ketika diberikan benda-benda plastik, misalnya sedotan.

5. Remove
Remove artinya menghilangkan. Cara ini juga bentuk dan cara termudah untuk mengurangi sampah plastik.
Hilangkan sampah-sampah plastik dari lingkungan sekitar Anda. Buanglah sampah pada tempatnya agar tak
mengotori lingkungan. Banyak orang yang tindakannya salah dalam melakukan hal ini, contohnya adalah
agar menghilangkan plastik, kita membakar plastic. Memang plastik itu hilang,namun hal ini malah
membuat polusi udara.

6. Rally
Cara ini sudah banyak dilakukan saat ini. Sudah banyak orang yang membuat petisi atau membuat
kampanye untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai.Dengan berkembangnya zaman modern, cara ini
juga dilakukan di sosmed-sosmed seperti Instagram yang berisi tentang ingatan untuk menjaga bumi ini dari
plastic atau mungkin komuniti plastik.
1.3.4Pengolaan Sampah Plastik

Seperti halnya Pemerintah Daerah yang lain, Pemerintah Kota Palu telah melakukan upaya-upaya untuk
menangani masalah sampah. Kondisi yang saat ini terjadi, Kota Palu sebagai Ibu Kota Provinsi Sulawesi
Tengah, memiliki produksi sampah pada tahun 2009 diperkirakan mencapai 927 m 3/hari. Sistem
pengelolaan sampah yang sudah dilakukan adalah dengan membangun lokasi Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) di daerah Kawatuna, dengan sistem Semi control landfill. Namun masalah yang pasti akan dihadapi
adalah ketika TPA yang ada sudah tidak mampu lagi menampung sampah plastikyang diproduksi oleh
penduduk Kota Palu, sedangkan ketersediaan lahan yang bisa digunakan sebagai TPA semakin menyempit.
Diperlukan sebuah upaya untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Kunci suskses pengelolaan sampah plastik meliputi ;

1.Kredibilitas para pengambil kebijakan

2.Mekanisme implemetasi yang efisien termasuk insentif terhadap pasar

3.Perhatian yang signifikan terhadap pasar daur ulang

4. Keterlibatan masyarakat

5. Komitmen yang berkelanjutan terhadap kualitas yang tinggi terhadap semua operasi fasilitas pengelolaan
sampah

6.Evaluasi yang efekti terhadap strategi atau opsi yang dipilih. Yang tak kalah pentingnya, pengelolaan
sampah memerlukan payung hukum yang jelas. Kalau tidak pengelolaan sampah akan tetap buruk. Dan ini
bisa menjadi petaka yang menyeramkan.

Solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut , diperlukan peran serta dan kesadaran masyarakat akan
pentingnya kebersihan terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, diperlukan juga partisipasi dan dukungan
pemerintah untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dengan menitikberatkan terhadap masalah
sampah yang telah menjadi permasalahan utama.

Daur ulang limbah atau sampah plastik ini mengacu pada menyimpan serta memproses ulang plastik
tersebut sehingga menjadi produk lain yang memiliki kegunaan. Cara mendaur ulang sampah plastik:

1. Kenali jenis plastiknya terlebih dahulu. Ini akan mempermudah Anda untuk melakukan penyortiran
nantinya.

2. Jika sudah, mulailah menyortir sampah plastik yang Anda punya, bisa berdasarkan warna ataupun
kandungan resinnya.

3. Setelah itu, mulailah membersihkan sampah-sampah plastik tersebut supaya Anda tidak lagi jijik untuk
memegangnya dengan tangan secara langsung.

4. Jika diantara plastik-plastik tersebut masih ada yang bisa Anda gunakan, gunakan saja yang biasa disebut
dengan teknik Reuse. Misalnya botol plastik bekas sabun, Anda bisa memakainya untuk menyimpan cairan
sabun lagi ataupun cairan lainnya yang sebaiknya tidak ditujukan untuk konsumsi.
5. Tetapi jika Anda lebih tertarik untuk mengubah sampah-sampah tersebut menjadi bijih plastik, Anda bisa
mengikuti tahapan-tahapan yang ada di bawah ini:

 Pastikan plastik bersih dari berbagai kontaminer, entah itu kertas, plastik tipe yang lainnya ataupun
sisa isi yang masih ada di dalamnya.
 Untuk plastik yang berongga, seperti botol perlu dipipihkan terlebih dahulu, bisa dengan cara
menginjaknya atau jika Anda punya Anda bisa menggunakan mesin pres saja.
 Jika sudah, mulai masukkan plastik ke dalam mesin pencacah plastik supaya plastik-plastik tersebut
berubah menjadi serpihan-serpihan yang lebih kecil.
 Selanjutnya, lakukan pemisahan antara serpihan plastik yang ringan dengan serpihan plastik yang
berat. Dalam hal ini, Anda bisa menggunakan bantuan air ataupun mesin khusus. Tujuan pemisahan
ini adalah untuk memastikan agar sampah plastik jenis yang satu dengan jenis yang lainnya tidak
tercampur, karena masing-masing jenis plastik tersebut menghasilkan produk akhir yang juga tidak
sama.
 Setelah itu, cuci serpihan-serpihan plastik dengan menggunakan deterjen supaya tidak ada lagi
kontaminan yang tersisa. Kemudian, gunakan mesin khusus untuk membedakan jenis resin plastik,
lalu keringkan.
 Setelah kering, lelehkan plastik tersebut untuk mempermudah membentuknya kembali. Bisa
dibentuk menjadi bentuk yang baru ataupun dibentuk menjadi butiran-butiran plastik.

Cara daur ulang sampah plastik di atas mengharuskan Anda untuk membeli mesin-mesin yang diperlukan,
Anda bisa merubah sampah plastik tersebut langsung menjadi benda-benda lain yang sangat berguna,
seperti:

1. Tempat pensil dari botol plastik


2. Book organizer dari jerigen plastik bekas
3. Celengan dari botol plastik bekas
4. Pot untuk menanam tanaman dari botol plastik yang berukuran besar
5. Dompet kecil biasanya dibuat dari 2 buah bagian bawah botol plastik yang disatukan dengan
resleting
6. Tempat lilin dari botol plastik
7. Wadah aksesoris dari botol plastik
8. Tirai dari botol plastik atau bekas gelas minuman plastik
9. Peredam suara
10. Tempat makan hewan peliharaan
11. Kanopi tempat parkir kendaraan
12. Lampion
13. Tas dari plastik kemasan
1.3.5Dampak dari Limbah Plastik

Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus ditanggung alam karena
keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat signifikan. Sebagaimana yang diketahui, plastik
yang mulai digunakan sekitar 50 tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan penduduk dunia
dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12
juta barel minyak per tahun, dan 14 juta pohon ditebang.
 
Konsumsi berlebih terhadap plastik pun mengakibatkan jumlah sampah plastik yang  besar. Karena bukan
berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik
diperkirakan membutuhkan waktu 100 hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan
sempurna. Sampah kantong  plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Kantong plastik terbuat
dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber
daya alam yang tak dapat diperbarui. Semakin  banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat
menghabiskan sumber daya alam tersebut. Fakta tentang bahan pembuat plastik, (umumnya polimer
polivinil) terbuat dari  polychlorinated biphenyl (PCB) yang mempunyai struktur mirip DDT, sehingga
kantong  plastik sulit untuk diurai oleh tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun.
Keadaan plastik yang seperti ini akan memberikan akibat antara lain:

1. tercemarnya tanah, air tanah dan makhluk bawah tanah


2. racun-racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan
pengurai di dalam tanah seperti cacing.
3. PCB yang tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang maupun tanaman, yang akan
menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan
4. Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah
5. .menurunkan kesuburan tanah karena plastik juga menghalangi sirkulasi udara di dalam tanah
dan ruang gerak makhluk bawah tanah yang mampu meyuburkan tanah.
6. kantong plastik yang sukar diurai, mempunyai umur panjang, dan ringan akan mudah
diterbangkan angin hingga ke laut sekalipun
7. Hewan-hewan dapat terjerat dalam tumpukan plastic
8. hewan-hewan laut seperti lumba-lumba, penyu laut, dan anjing laut menganggap kantong-
kantong plastik tersebut makanan dan akhirnya mati karena tidak dapat mencernanya.
9. ketika hewan mati, kantong plastik yang berada di dalam tubuhnya tetap tidak akan hancur
menjadi bangkai dan dapat meracuni hewan lainnya
10. Pembuangan sampah plastik sembarangan di sungai-sungai akan mengakibatkan
pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang menyebabkan banjir.
1.3.6Plastik Berbayar

Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2
juta ton setelah Tiongkok yang mencapai 262,9 juta ton berdasarkan data Jambeck (2015). Sementara itu
perhitungan dari Ditjen Pengelolan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK, bahwa total jumlah sampah Indonesia
di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14
persen dari total sampah yang ada. Data dan perhitungan tersebut tentu sangat memprihatinkan. Tidak dapat
dibayangkan ada berapa pulau yang tertutupi sampah jika sampah-sampah plastik tersebut ditumpahkan di
daratan Indonesia.
Di kota Bandung program uji coba ini berlaku di minimarket dan supermarket di 20 titik yang pada
prakteknya kasir akan bertanya kepada pembeli apakah akan menggunakan kantung plastik berbayar atau
tidak. Bagi yang memilih tidak, sebaiknya membawa kantung plastiksendiri dari rumah atau membawa tas
belanjaan sendiri baik yang bisa didaur ulang mau pun tidak. Bagi kota Bandung, program ini diharapkan
dapat mengurangi sampah plastik sehingga peristiwa bencana Leuwigajah yang memakan korban 147 orang
dan banjir Cilencang tidak terjadi lagi.

Uji coba keresek berbayar dilaksanakan oleh pemerintah, utamanya oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor S.71/Men LHK – II/ 2015 oleh Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan, guna memenuhi target pengurangan sampah plastik sekitar 1.9 ton setahun.
Pengurangan sampah plastik sejalan dengan Recana Pembangunan Jangka Menengah Nasional pemerintah
terkait pengurangan sampah nasional sekitar 11 persen pada tahun 2016. Kebijakan program pengurangan
sampah lastic ini diberlakukan secara bertahap dengan tempat perbelanjaan ritel merupakan tempat pertama
kali diberlakukan sebelum menyentuh pasar tradisional. Setiap kantung plastik yang digunakan pembeli saat
berbelanja harus dibayar 200 rupiah per lembar oleh konsumen.

Implementasi di tempat perbelanjaan ritel tersebut akan dievaluasi setiap 3 bulan sekali. Apabila hasil
evaluasi menunjukkan pengurangan sampah plastik setelah pemberlakuan program ini tidak begitu
signifikan, bisa saja harga plastik dipatok lebih mahal. Sementara itu, uang hasil pembayaran kantung
plastik tersebut nantinya diakumulasikan dan dititipkan di ritel untuk dipergunakan pada program kegiatan
yang berkenaan dengan kepentingan masyarakat. Kajian Kebijakan Kantong Plastik Berbayar

Indonesia sendiri sebenarnya tidak begitu asing dengan kebijakan berbelanja tanpa keresek terutama yang
suka berbelanja di salah satu tempat perbelanjaan retail asal Korea Selatan yaitu Lotte Mart. Di bulan
Oktober 2010, lima jaringan supermarket besar di Korea Selatan yaitu E-Mart, Lotte Mart, Home Plus,
Hanaro Mart, and Mega Mart telah menerapkan kebijakan “Tanpa Kantung Plastik Sekali Pakai.” Setahun
kemudian kebijakan ini ternyata menghasilkan 0 pengeluaran keresek dari las-toko tersebut, meningkatnya
penggunaan kantung belanja daur ulang sebanyak 55% oleh pelanggan, dan penghematan biaya sebesar 10
juta dollar Amerika. Hasil yang sangat signifikan dan menggembirakan tentunya. Hasil tersebut
membuktikan bahwa kebijakan tanpa keresek tidak hanya dapat menyelamatkan lingkungan hidup tetapi
juga dapat menghemat biaya. Kebijakan ini kemudian berlaku di semua jaringan retail tersebut hingga
keluar Korea Selatan.

Dalam pasal 612 KUH Perdata, negara menjamin kewajiban sang penjual untuk menyerahkan kebendaan
secara nyata dan utuh kepada tiap pembeli. Kantong plastik itu pun dianggap sebagai bagian tidak
terpisahkan dari kewajiban penjual. Selain itu, surat edaran kantong plastik berbayar juga dianggap
bertentangan dengan Pasal 1320 KUH Perdata. Hal ini karena barang yang mencemari lingkungan
seharusnya tidak boleh diperjualbelikan seperti kantong plastik.
Selama ini aturan kantong plastik berbayar justru menjadi beban bagi penjual, Rata-rata penjual, baik
modern maupun tradisional, sudah memasukkan biaya kantong plastik dalam item harga produk yang
mereka jual.

Setelah ada aturan plastik berbayar, mereka harus memisahkan harga barang dan kantong plastik karena
komponen plastik tak lagi “gratis”.

Indonesia sebagai bagian dari warga dunia tentu harus pula ikut serta merawat dan menjaga bumi ini.
Dengan kebijakan kantung plastik berbayar diharapkan perilaku masyarakat Indonesia akan berubah dalam
memperlakukan sampah plastik beserta dengan bertambahnya kepedulian akan lingkungan sekitar.
BAB IV PENUTUP

1.4Daftar Pustaka
https://www.beritasatu.com/nasional/527489/lipi-2050-sampah-plastik-lebih-banyak-dari-ikan
https://bisakimia.com/2017/12/27/penjelasan-plastik-dan-jenis-jenisnya/
https://www.kajianpustaka.com/2013/01/teori-plastik.html
https://silabus.org/kajian-kebijakan-kantong-plastik-berbayar/
eprints.walisongo.ac.id/3890/3/073811029_Bab2.pdf
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20190422110513-284-388406/6r-sampah-plastik-untuk-bumi-
yang-awet-muda?
https://tokotusuksate.blogspot.com/2017/07/bamboo-straw-atau-sedotan-bambu.html
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/dampak-plastik-terhadap-lingkungan-88
https://www.gurupendidikan.co.id/jenis-sampah/
https://yuumukhlis.blogspot.com/2017/03/contoh-makalah-pengolahan-limbah-plastik.html
https://www.indonesiastudents.com/pengertian-plastik-menurut-para-ahli/
https://www.scribd.com/doc/310091346/Makalah-Sampah-Plastik
https://dosenbiologi.com/lingkungan/dampak-sampah-plastik
https://endra-tugasiswa.blogspot.com/2011/03/makalah-limbah-sampah-plastik.html
https://tirto.id/maju-mundur-plastik-berbayar-bRbc
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4452580/plastik-berbayar-pengusaha-industri-daur-ulang-
bisa-bangkrut
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4448841/kantong-plastik-berbayar-toko-ritel-wajib-
infokan-ke-konsumen
www.sarjanaku.com/2012/06/jenis-jenis-limbah-dan-daur-ulang.html
https://www.mongabay.co.id/2018/06/08/darurat-penanganan-sampah-plastik-di-laut/
https://wahyusylvitria.blogspot.com/2010/02/prinsip-6-r-dalam-pengelolaan-limbah.html
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-sampah.html
https://thegorbalsla.com/sampah/
https://www.awalilmu.com/2015/10/macam-macam-jenis-plastik-lengkap.html
beginstl.com/jenis-jenis-plastik/
https://tuhanyesus.org/pandangan-alkitab-tentang-lingkungan-hidup
https://www.jw.org/id/perpustakaan/majalah/g201411/hidup-bersih-kehidupan/
https://mello.id/kelebihan-dan-kekurangan-kemasan-plastik/
https://solusi-saya.blogspot.com/2014/07/kelebihan-dan-kekurangan-plastik.html
https://makalahtugasmu.blogspot.com/2015/09/makalah-dampak-sampah-di-lingkungan.html
https://www.academia.edu/12145833/KAJIAN_TEORI_DALAM_PENELITIAN
https://lektur.id/arti-plastik/
https://khanfarkhan.com/tinjauan-pustaka/
https://kbbi.web.id/plastik
https://id.quora.com/Apa-yang-membuat-kesadaran-akan-bahayanya-sampah-plastik-makin-populer-dalam-
beberapa-tahun-terakhir
www.damaruta.com/2014/11/apa-saja-kegiatan-manusia-yang-merusak.html
https://mesinpencacahplastik.id/sifat-sifat-plastik/
https://www.boombastis.com/kodek-bahan-plasik/63995
https://anakbertanya.com/mengapa-plastik-berbahaya/
Ebbing, Darrell; Gammon, Steven D. (2016-01-01). General Chemistry. Cengage Learning.
Yutaka Tokiwa; Buenaventurada P. Calabia; Charles U. Ugwu; Seiichi Aiba (September 2009).
“Biodegradability of Plastics”. International Journal of Molecular Science. 10 (9): 3722–3742.

Anda mungkin juga menyukai