Anda di halaman 1dari 4

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2020/2021
Kode MK: Revisi: Hari/Tgl: Senin, 20 Hal: 1/1
Maret 2023

Semester: Genap 2022/2023 1x Pertemuan

Nama : Ahmad Sholeh Thoriq Habibi


NIM : 21604221069
Kelas : PJSD B
Mata Kuliah : Permainan Olahraga Tradisional
Dosen : Galih Dewanti,M.Pd

Petunjuk Mengerjakan: Jawablah pertanyaan berikut dengan seksama! Sajikan teori di setiap
jawaban dan cantumkan sumber serta tarik kesimpulan menurut pendapat anda!

1. Lembaga yang menaungi permainan dan olahraga tradisional disebut dengan? Apa harapan

dibentuknya lembaga tersebut diantaranya?

2. Sebutkan 11 permainan tradisional yang dibakukan? Silahkan jelaskan secara singkat

bagaimana permainan tersebut?

3. Jelaskan apa yang dimaksud play, games, sport menurut para ahli?

4. Permainan tradisional adalah salah satu bentuk yang berupa

permainan anak-anak, yang beredar secara lisan diantara

anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun

temurun serta banyak mempunyai variasi. Olahraga/permainan tradisional diharapkan

dapat masuk dalam pendidikan yaitu dilingkungan sekolah sehingga dapat


meningkatkan kualitas belajar, hal ini diindikasikan bahwa dengan

sebuah permainan maka anak akan?

5. Suit adalah napas permainan, untuk masuk dalam sebuah permainan maka dilakukan cara

untuk memilih siapa yang jadi atau siapa yang kalah, cara apa saja yang anda kenal untuk

memulai sebuah permainan?

Selamat mengerjakan !!!!

Silahkan jawab dengan pendapat anda sendiri, ketik jawaban andan dalam format word kemudian

pdfkan.

JAWABAN
1. Lembaga yang menaungi permainan dan olahraga tradisional di Indonesia disebut dengan
Badan Pengembangan dan Pembinaan Usaha Olahraga Nasional (BP2UON). BP2UON
merupakan badan yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia untuk mengembangkan dan
mempromosikan olahraga dan permainan tradisional sebagai bagian dari upaya melestarikan
budaya Indonesia.
BP2UON memiliki beberapa harapan dan tujuan, di antaranya adalah:
-Melestarikan dan mengembangkan permainan dan olahraga tradisional Indonesia agar tetap
hidup dan berkembang di tengah masyarakat.

-Menumbuhkan minat masyarakat terhadap permainan dan olahraga tradisional Indonesia


sehingga dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan olahraga.

-Meningkatkan prestasi olahraga Indonesia di tingkat nasional dan internasional melalui


pengembangan permainan dan olahraga tradisional yang memiliki potensi untuk menjadi
cabang olahraga baru.
Sumber: https://bp2uon.kemenpora.go.id/

2. 1.Petak umpet adalah sejenis permainan yangbisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun
jika semakin banyak akan semakin seru

2.Benteng adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing-masing terdiri dari 4
sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya
sebuah tiang, batu atau pilar sebagai 'benteng'.

3.Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa
berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah.

4.Permainan tradisonal dengan total lima sampai sepuluh orang.

5.Kelereng dengan berbagai sinonim gundu, keneker, kelici, guli adalah bola kecil dibuat dari
tanah liat, marmer atau kaca untuk permainan anak-anak.
6.Gatrik atau Tak Kadal pada masanya pernah menjadi permainan yang populer di Indonesia.
Merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua kelompok.

7.permainan lompat tali ini biasanya identik dengan kaum perempuan. tetapi juga tidak
sedikit anak laki-laki yang ikut bermain.

8.Ular Naga adalah satu permainan berkelompok yang biasa dimainkan di luar rumah di
waktu sore dan malam hari.

9.Permainan engklek merupakan permainan tradisional lompat–lompatan pada bidang–


bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian
melompat dengan satu kaki dari kotak satu kekotak berikutnya.

10.Congkak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama
di seluruh Indonesia.

11.Permainan bekel umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan tapi permainan ini juga
bisa dimainkan oleh anak laki-laki.

3. -Play Menurut Brian Sutton-Smith, play adalah aktivitas yang bebas, tidak terikat dengan
tujuan tertentu, dan dilakukan karena kesenangan atau kepuasan intrinsik. Play juga dapat
dianggap sebagai bentuk eksplorasi yang terus-menerus terhadap lingkungan sekitar.
Sumber: Sutton-Smith, B. (1997). The Ambiguity of Play. Cambridge, Massachusetts:
Harvard University Press.

-Games Menurut Salen dan Zimmerman, games adalah sistem interaktif yang dirancang
untuk menghasilkan pengalaman estetika atau emosional pada pemain. Games juga memiliki
aturan yang jelas dan struktur yang terorganisir dengan baik.
Sumber: Salen, K. dan Zimmerman, E. (2004). Rules of Play: Game Design Fundamentals.
Cambridge, Massachusetts: MIT Press.

-Sport Menurut Coakley, sport adalah sebuah aktivitas yang melibatkan persaingan fisik
antara individu atau tim, yang diatur oleh aturan tertentu dan memiliki tujuan yang jelas.
Selain itu, sport juga dapat memberikan manfaat fisik, psikologis, dan sosial bagi para
pesertanya.
Sumber: Coakley, J. (2011). Sports in Society: Issues and Controversies. New York:
McGraw-Hill.

4. -Meningkatkan keterampilan motorik dan koordinasi tubuh. Dalam permainan tradisional,


anak-anak akan dihadapkan dengan gerakan-gerakan fisik yang mengasah keterampilan
motorik dan koordinasi tubuh mereka.
-Meningkatkan keterampilan sosial dan emosional. Dalam permainan tradisional, anak-anak
belajar berinteraksi dengan teman-teman mereka secara langsung, sehingga dapat
meningkatkan keterampilan sosial dan emosional mereka seperti berkomunikasi, bekerja
sama, dan mengendalikan emosi.
-Meningkatkan kemampuan kognitif. Dalam permainan tradisional, anak-anak dituntut
untuk berpikir dan merencanakan strategi agar bisa memenangkan permainan. Hal ini dapat
membantu meningkatkan kemampuan kognitif mereka seperti pemecahan masalah,
konsentrasi, dan memori.
-Meningkatkan kebugaran dan kesehatan. Dalam permainan tradisional, anak-anak akan
melakukan aktivitas fisik yang dapat membantu meningkatkan kebugaran dan kesehatan
mereka.
Dengan adanya manfaat-manfaat tersebut, diharapkan anak-anak dapat memperoleh
pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermanfaat melalui permainan tradisional,
sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar mereka secara keseluruhan.

5. - Mengocok dadu: Jika permainan menggunakan dadu, pemain biasanya akan mengocok
dadu untuk menentukan siapa yang akan memulai permainan.

-Undian: Pemain dapat menarik kartu atau benda lainnya secara acak untuk menentukan
siapa yang akan memulai permainan.

-Tos koin: Pemain dapat melempar koin dan menentukan siapa yang akan memulai
permainan berdasarkan hasil lemparan.

- Berdasarkan jumlah poin: Dalam beberapa permainan, pemain yang memiliki skor
tertinggi atau terendah dapat memulai permainan.

Anda mungkin juga menyukai