KOTA CIMAHI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Terapi
Bermain estafet bola di SLB Pambudi Dharma Kota Cimahi“. Makalah ini
berisikan tentang pre plaining terapi bermain yang akan diberikan oleh kelompok
tentang bagaimana cara melakukan terapi bermain, salah satunya terapi bermain
estafet bola. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada berbagai situasi dan tempat selalu saja anak menyempatkan diri
untuk bermain. Sehari-hari anak memilih sendiri jenis dan bentuk permainan
dari tempat serta situasi yang dihadapinya. Melalui kegiatan bermain, anak
dirinya.
pengetahuan pada anak tidak terlepas dari peran guru. Peran guru yang
bersemangat. Melalui bermain, anak belajar akan hal yang diperlukan dalam
yang biasanya terdiri dari 3-5 orang pemain. Kerjasama antar anggota dalam
memahami aturan yang ada, maka permainan pun akan terhambat. Saat
pelaksanaannya juga tidak bisa hanya dengan satu kelompok saja yang
(Wiarto,2013)
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
lebih kreatif.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bermain
menjadikan anak lebih kreatif. Bermain adalah cara yang paling baik untuk
dapat dipisahkan dari setiap aktivitas anak. Bermain juga sangat membantu
yang biasanya terdiri dari 3-5 orang pemain. Kerjasama antar anggota dalam
kelompok sangat dibutuhkan dalam bermain estafet. Setiap anggota dari
memahami aturan yang ada, maka permainan pun akan terhambat. Saat
pelaksanaannya juga tidak bisa hanya dengan satu kelompok saja yang
B. Fungsi Bermain
terapi.
sensoris – motorik dan alat permainan untuk anak usia toddler dan
2. Perkembangan Intelektual
saat bermain, anak akan melatih diri untuk memecahkan masalah. Saat
kemampuan intelektualnya.
3. Perkembangan Sosial
belajar tentang nilai sosial yang ada pada kelompoknya. Hal ini terjadi
terutama pada anak toddler. Meskipun demikian, anak usia toddler dan
4. Perkembangan Kreatifitas
anak adalah dengan cara bermain. Melalui kegiatan bermain, anak akan
bermain anak juga akan belajar nilai moral dan etika, belajar
membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta belajar
bermain dapat memberikan manfaat aspek bagi kognitif, aspek fisik, dan
aspek sosioemosi.
mengembangkan pengetahuannya.
pada perkembangan motorik halus dan motorik kasar yang mana dalam
manfaat bahwa dengan bermain anak akan lebih tanggap atau peka
anak dapat melepaskan ketegangan yang ada dalam dirinya. Anak dapat
membuat anak lega dan relaks. Dengan bermain anak diajarkan untuk
dengan teman, tetapi nilai kompetitif itu di dalam kegiatan yang positif.
1. Faktor Kesehatan
Anak yang sehat tentu saja memiliki lebih banyak energi untuk bermain
banyak.
2. Faktor Intelegensi
monoton.
3. Faktor Lingkungan
rumah.
4. Faktor Jenis Kelamin
1. Solitary play
2. Paralell play
yang sama, tetapi belum terorganisir secara formal. Jadi belum ada
keinginannya.
4. Cooperative play
5. Onlooker play
6. Bermain Terapeutik
keseimbangan antara bermain aktif dan bermain pasif. Dalam bermain aktif
yaitu kesenangan yang diperoleh dari apa yang diperbuat dari mereka
orang lain.
1. Bermain aktif
rumahan.
c. Bermain drama
temannya.
2. Bermain pasif
Dalam hal ini anak berperan pasif, antara lain dengan melihat dan
mendengarkan. Bermain pasif ini adalah ideal apabila anak sudah lelah
1. Definisi
penulis yang mana permainan ini merupakan modifikai dari olahraga lari
2. Manfaat
sebagai berikut.
Dharma Cimahi
motorik dan melatih keberanian anak yang mengalami gangguan aspek kognitif
A. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
memunculkan diri.
4) Sebagai pengembangan sosialisasi. Meliputi bagaimana dapat
1. Aspek kognitif
2. Aspek psikomotor
Motorik halus
Motorik kasar
bermain.
4. Aspek sosial
C. Aturan Permainan
Dalam permainan estafet bola, tidak ada peraturan main yang mengikat,
pemain. Berikut ini akan dipaparkan mengenai aturan permainan estafet bola
tersebut.
menggunakan kaos.
e. Ketika peserta berlari menuju garis lempar, peserta harus membawa bola
memindahkan bola dari garis start ke finsh dengan waktu paling cepat.
Sarana:
Lapangan Permainan
Media:
o Bola
o Ember
o Bendera
Analisa tugas
Kriteria Penilaian :
predikat juara I
juara ke II.
juara ke III.
Pengorganisasian
1) Pembimbing Pendidikan :
2) Pembimbing Ruangan :
3) Ketua kelompok :
Tugas : Pengkoordinir anggota kelompok dan mengawasi jalannya
4) Moderator :
5) Observer :
6) Fasilitator :
Susunan Kegiatan
bermain
Mempersiapkan anggota
terapi bermain
Mempersiapkan peserta
2. 5 menit Pembukaan :
mengucapkan salam,
kepada anak
Membimbing cara
Anak Antusias saat
melakukan permainan
menerima peralatan
estapet bola
estapet bola
Anak mampu
Fasilitator mendampingi
menyelesaikan
anak dan memberikan
dengan tepat waktu
motivasi kepada anak
Memberikan pujian
bola terbanyak
3. 10 menit Penutup :
dapatkan.
kelompok yang
Anak Gembira
mendapatkan predikat
juara I
Contoh : Membagikan
peserta
4. 5 menit Terminasi:
terapi bermain
Mendengarkan
Mengucapkan terima kasih
PENUTUP
A. Kesimpulan
aturan yang berlaku saat permainan. Jika salah satu anggota kelompok
kurang bahkan tidak memahami aturan yang ada, maka permainan pun akan
yang memindahkan bola dari garis start ke finsh dengan waktu paling cepat
dan terbanyak.
B. Saran
Jakarta: EGC.
Astutin Y. (2016). Cara Mudah Asah Otak Anak (edisi 1). Yogyakarta :
Flash Books.