Anda di halaman 1dari 9

Permainan

Traditional
Anak Usia DIni
Oleh :
Asri WahyuNurwi
Ima Izzatun Ni’mah Irzazana
Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini
PAUD adalah investasi yang amat besar bagi keluarga dan
bagi bangsa. Anak-anak kita adalah generasi penerus keluarga
dan sekaligus penerus bangsa. Menurut Direktorat PAUD
pengertiannya adalah : ” Pendidikan Anak Usia Dini adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak usia
dini yang dilakukan melalui pemberian ransangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan dasar dan kehidupan tahapan berikutnya.”
Pengertian Permainan Tradisional

Permainan merupakan salah satu hal yang sangat disukai oleh anak.
Banyak jenis permainan yang seringkali dimainkan oleh anak-anak.
Permainan tradisional adalah sebuah permainan turun temurun dari nenek
moyang yang di dalamnya mengandung berbagai unsur dan nilai yang
memiliki manfaat besar bagi yang memainkannya. Menurut James
Danandjaja, permainan tradisional adalah salah satu bentuk permainan
anak- anak, yang beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu,
berbentuk tradisional dan diwarisi turun temurun, serta banyak mempunyai
variasi. Jika dilihat dari akar katanya permainan tradisional tidak lain
adalah kegiatan yang diatur oleh suatu peraturan permainan yang
merupakan pewarisan dari generasi terdahulu yang dilakukan manusia
(anak-anak) dengan tujuan mendapat kegembiraan. (Azizah: 2016: 284)
Permainan tradisional sudah tumbuh dan berkembang sejak zaman dahulu.
Setiap daerah memiliki jenis permainan tradisional yang berbeda-beda.
Jenis Permainan Tradisional

Dari berbagai macam jenis permainan tradisional pada


dasarnya dapat dipisahkan menjadi beberapa jenis :
1. Permainan Fisik
2. Lagu anak-anak
3. Teka – Teki
4. Bermain dengan benda – benda
5. Bermain dengan peran
Macam-macam Permainan Tradisional

Menurut Jarahnitra dalam Ulfatun (2014: 25-26) permainan tradisional sangat


beragam jenis dan jumlahnya, namun dapat dikelompokan menjadi beberapa
yaitu:

1. Berdasarkan perempuan saja atau gabungan antara laki-laki dan perempuan.

2. Berdasarkan jalannya permainan yaitu satu lawan satu, satu orang lawan
satu kelompok

3. Berdasarkan cara bermain, dengan nyanyian

4. Berdasarkan hukuman pada pihak yang kalah pada permainan

5. Berdasarkan hukuman pada pihak yang kalah pada permainan

6. Berdasarkan modal yang dimiliki

7. Permainan dengan kekuatan ghoib

8. Berdasarkan maksud yang terkandung di dalamnya


Contoh Jenis jenis permainan tradisional dan nilai yang
terkandung dalam permainan:

1. Permainan tradisional gobag sodor .Nilai yang terkandung


dalam permainan ini adalah nilai kejujuran, nilai sportivitas,
nilai kerjsama, nilai pengaturan strategi dan nilai
kepemimpinan
2. Permainan Tradisional Cublak-cublak Suweng, nilai
kerjasama, nilai kerukunan, dan nilai kreatifitas.
3. Permainan Tradisional Engklek, Dalam permainan engklek
terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam setiap
permainannya seperti melatih kedisiplinan, ketangkasan,
bersosialisasi, dan kesehatan.
Manfaat Permainan Tradisional
Bermain permainan tradisional menurut Montolalu dkk, dalam
Jawati (2013: 254) memiliki manfaat bagi anak, antara lain:
1. Bermain memicu kreativitas
2. Bermain bermanfaat mencerdaskan otak
3. Bermain bermanfaat menanggulangi konflik
4. Bermain bermanfaat melatih empati
5. Bermain dapat bermanfaat mengasah panca indera
6. Bermain sebagai media terapi
7. Bermain itu melakukan penemuan
Permainan tradisional yang ada di Nusantara ini menurut Haris (2016: 17-18) dapat
menstimulasi berbagai aspek perkembangan sejak anak usia dini, seperti :
1. Aspek motorik: Melatih, kekuatan, daya lentur, sensorimotorik, motorik kasar, motorik
halus.
2. Aspek kognitif: Mengembangkan magi-nasi, mengenalkan anak pada alam, kreativitas,
problem solving, strategi, antisipatif, pemahaman kontekstual.
3. Aspek sosial: Menjalin relasi, kerjasama, melatih kematangan sosial dengan teman
sebaya dan meletakkan pondasi untuk melatih keterampilan sosialisasi berlatih peran
dengan orang yang lebih dewasa/masyarakat.
4. Aspek ekologis: Memahami pemanfaatan elemen-elemen alam sekitar secara bijaksana.
5. Aspek nilai-nilai/moral: Menghayati nilai-nilai moral yang diwariskan dari generasi
terdahulu kepada generasi selanjutnya.
6. Aspek emosi: Mengasah empati, pengendalian diri.
7. Aspek bahasa: permainan tradisional memerlukan dialog dan nyanyian sehingga secara
tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak usia dini yang
dilakukan natural secara bermain.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai