0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang permainan tradisional dan manfaatnya bagi perkembangan anak. Permainan tradisional merupakan hasil budaya masyarakat yang telah tumbuh lama dan memiliki nilai-nilai seperti demokrasi, pendidikan, dan kesehatan. Jenis-jenis permainan tradisional diantaranya adalah yang melibatkan lagu, gerak fisik, atau gabungan keduanya.
Dokumen tersebut membahas tentang permainan tradisional dan manfaatnya bagi perkembangan anak. Permainan tradisional merupakan hasil budaya masyarakat yang telah tumbuh lama dan memiliki nilai-nilai seperti demokrasi, pendidikan, dan kesehatan. Jenis-jenis permainan tradisional diantaranya adalah yang melibatkan lagu, gerak fisik, atau gabungan keduanya.
Dokumen tersebut membahas tentang permainan tradisional dan manfaatnya bagi perkembangan anak. Permainan tradisional merupakan hasil budaya masyarakat yang telah tumbuh lama dan memiliki nilai-nilai seperti demokrasi, pendidikan, dan kesehatan. Jenis-jenis permainan tradisional diantaranya adalah yang melibatkan lagu, gerak fisik, atau gabungan keduanya.
PEMBELAJARAN PJOK A. Bermain Bagi Anak Usia Dini • Melalui bernain anak dapat memuaskan kebutuhan perkembangab dimensi motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, sosial, nilai, dan sikap hidup bermasyarakat. • Namun demikian terkadang masih ada orang tua yang melarang anaknya untuk bermain, dengab berbagai alasan. • Misalnya takut kotor, menghabiskan waktu yang seharusnya untuk belajar, takut kepanasan dan lain lain. • Para ilmuan tersebut menekankan bahwa tidak ada bidang lain yang lebih besar kecualibelajar menjadi individu yang hidup, berkembang dan berososialisasi di masyarakat. 1. Pengertian bermain • menurut Dworezky seperti yang dijelaskan Moeslichatoen, sedikitnya ada lima kriteria dalam bermain, yaitu sebagai berikut: – Motivasi instriksik . Tingkah laku bermain dimotivasi daru dalam diri anak. Mereka melakukan itu untuk diri sendiri dan bukan karena adanya tuntutan dari masyarakat atau funsi - fungsi tubuh. – Pengaruh positif. Tingkah laku itu menyenangkan atau mengembirakan untuk dilakukan. – Bukan dikerjakan sambil lalu. Tingkah laku ini bukan dilakukan sambil lalu sehingga tidak mengikutu pola atau urutan yang sebenarny, melainkan lebih bersifat pura-pura. – Cara atau tujuan. Cara bermain lebih diutamakan daripada tujuannya. Anak lebih tertarik keoada tingkah laku itu sendiri daripada keluaran yang dihasilkan. – Kelenturan. Bermain merupakan perilaku yang lentur. – Bermain juga mengajarkan tentang cara mengendlaikan diri sendiri, memahami kehidupuan, serta memahami dunianya. Oleh karena itu, bermain menurut Moeslichatoen adalah cermin perkembangan anak. 2. Fungsi Bermain • bermain juga meningkatkan perkembangan sosial anak. Dengan menampilkan berbagai macama peran, anak berusaha untuk memahami peran orang lain dan menghayati peran yang diambilnya aetelah dewasa.Selain beberapa fungsi yang dijelaskan oleh pakar tersebut, • menurut Moeslichatoen ada beberapa fungsi bermain yang lainnya antara lain sebagai berikut : 1. Mempertahankan kesimbangan 2. Mengahyati berbagai pengalaman yang diperoleh dari kehidupan sehari- hari. 3. Mangantisifasi peran yang akan dijalani dimassa yang akan datang. 4. Menyempurnakan keterampilan – keterampilan yang dipelajari. 5. Menyempurnakan keterampilan memecahkan masalah. 6. Meniingkatkan keterampilan hubungan dengan anak lain. B. Permainan Tradisional 1. Pengertian Permainan Tradisional Istilah permainan berasal dari kata ‘‘main’’ yang mendapat imbuhan ‘‘per-an’’. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘‘main’’ adalah berbuat sesuatu yang menyenangkan hati. Dengan demikian ‘‘permainan’’ adalah sesuatu yang dipergunakan untuk bermain, barang atau sesuatu yang dipermainkan.
Ahmad Yunus juga menjelaskan bahwa permainan tradisional
adalah suatau hasil budaya masyarakat, yang berasal dari zaman yang sangat tua,yang telah tumbuh dan hidup hingga sekarang, dan ada juga masyarakat pendukungnya yang terdiri atas tua muda, laki-perempuan, kaya miskin, rakyat bangsawan, dan dengan tidak membedakan satu sama lain. Permainan tradisional memiliki berbagai latar belakang yang bercorak rekreatif, kompetitif, pedagogis, magis, dan religius. 2. Manfaat Permainan Tradisional Bermain bagi anak merupakan hal yang mengasyikan. Menurut subagiyo, permainan tradisional mempunyai beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut: 1. Anak menjadi lebih aktif. 2. Bisa digunakan sebagai terapi terhadap anak. 3. Mengembangkan kecerdasan intelektual anak. 4. Mengembangkan kecerdasan logika anak. 5. Mengembangkan kecerdasan emosi antarpersonal anak. 6. Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak. 7. Mengembangkan kecerdasan natural anak. 8. Mengembangkan kecerdasan spasial anak. 9. Mengembangkan kecerdasan spiritual anak. 10. Mengembangkan kecerdasan musikal anak. 3. Manfaat Permainan Tradisional
• Permainan tradisional mengandung beberapa nilai antara lain: rasa
senang, bebas, rasa berteman, domokrasi, penuh tanggung jawab, rasa patuh, rasa saling membantu, yang semuanya merupakan nilai- nail yang sangat baik dan berguna dalam kehidupan masyarakat.
• Menurut Nugroho banyak sekali nilai yang terkandung di dalam
permainan tradisional, antara lain: 1. Nilai Demokrasi 2. Nilai Pendidikan 3. Nilai Kepribadian 4. Nilai Keberanian 5. Nilai Kesehatan 6. Nilai Persatuan 7. Nilai Moral 4. Jenis-Jenis Permainan Tradisional
• Sebanyak 57 permainan tradisional yang telah teridentifikasi
tersebut dikelompokkan menjadi 3, yaitu permainan lagu, permainan gerak /fisik, dan permainan gerak dan lagu atau gerak yang di sertai lagu.
1. Permainan yang melibatkan lagu antara lain: gedang gepeng,
risirisan tela, hanacakara,kubuk, lir-ilir, kursi jebol. 2. PePermainan yang melibatkan gerak fisik antara lain: balapan sempol, gobak sodor, dakon, lurah-lurahan, obar-abir, ambah- ambah lemah, dan sobyung. 3. rmainan yang melibatkan gerak dan lagu antara lain: gula ganti, lepetan, buta-buta galak, kacang goreng, kembang jagung, iwak emas, jaranan, baris rampak, kupu kuwi, walik jambul dan lain sebagainnya. C. Jenis Permainan Tradisional