Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENILAIAN SIKAP DAN PENILAIAN DIRI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
SD yang diampu oleh Finna Rahma Hijria, M.Pd.

Penyusun Kelompok 1 :
1. Alissiah Qotrun Nada ( 220404004 )
2. Audyta Amalia ( 220404006 )
3. Ibadurrahman ( 220404007 )
4. Shovia Ayu Novaridha ( 220404012 )

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2024
DAFTAR ISI

BAB I......................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................3
C. Tujuan Makalah........................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
A. Pengertian Penilaian Sikap.......................................................................................5
B. Jenis-Jenis Skala dalam Penilaian Sikap.................................................................5
C. Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap............................................................8
D. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap.................................................................10
E. Pengertian Penilaian Diri.......................................................................................14
F. Instrumen dalam Penilaian Diri.............................................................................15
G. Keuntungan Penilaian Diri.....................................................................................16
BAB III.................................................................................................................................17
KESIMPULAN....................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kurikulum 2013, kegiatan penilaian belajar diselenggarakan untuk
mengukur kemampuan peserta didik menguasai kompetensi pada aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Aspek sikap mencakup perasaan, minat,
penghayatan, kepatuhan nilai moral, dan emosi. Aspek pengetahuan menunjukkan
pada keterampilan berpikir yang hendak dikembangkan dalam kegiatan
pembelajaran. Aspek keterampilan merupakan aspek pembelajaran yang
melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot, fungsi psikis mulai dari pergerakan
refleksi yang sederhana sampai yang kompleks, serta kreatifitas.
Penilaian sikap (attitude assessment) merupakan kegiatan yang bersifat
kompleks, karena berkaitan dengan value dan obyeknya tidak langsung dapat
diukur. Hasil penilaian sikap harus dipahami sebagai proses bukan sebagai hasil
proses pembelajaran yang instan dinilai oleh pendidik pada setiap kali
menyelesaikan proses pembelajaran. Oleh karenanya, penilaian ini merupakan
proses akumulatif yang bersifat judgmental pendidik terhadap perilaku siswa
selama periode waktu tertentu (misalnya setengah atau satu semester) yang
didasarkan pada pengamatan dan rekaman tertentu dengan indikator perilaku yang
ditetapkan.
Sedangkan Penilaian diri merupakan salah satu penilaian pada aspek sikap,
penilaian ini dilakukan oleh peserta didik sendiri dengan bantuan pendidik sebagai
fasilitator. Berdasarkan uraian di atas, penulis membuat makalah dengan judul
"Penilaian Sikap dan Penilaian Diri".
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini dibuat antara lain:
1. Apa yang dimaksud penilaian sikap ?
2. Apa saja jenis-jenis skala dalam penilaian sikap ?
3. Bagaimana pengembangan penilaian sikap ?

3
4. Apa saja teknik dan instrumen dalam penilaian sikap ?
5. Apa yang dimaksud penilaian diri?
6. Bagaimana instrumen dalam penilaian diri ?
7. Apa keuntungan dari penilaian diri ?
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan makalah ini dibuat antara lain:
1. Untuk mendeskripsikan pengertian penilaian sikap.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis skala dalam penilaian sikap.
3. Untuk mengetahui pengembangan penilaian sikap.
4. Untuk mengetahui teknik dan instrumen dalam penilaian sikap.
5. Untuk mendeskripsikan pengertian penilaian diri.
6. Untuk mengetahui instrumen dalam penilaian diri.
7. Untuk mengetahui keuntungan dari penilaian diri.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian Sikap


Penilaian sikap merupakan penilaian berbasis kelas terhadap suatu konsep
psikologi yang kompleks. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan (pasal 3) menyatakan bahwa penilaian kompetensi sikap
merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi
deskriptif mengenai perilaku peserta didik.
Menurut Abdul Majid, penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran
merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta
didik sebagai hasil dari suatu program pembelajaran. Menurut Kunandar, penilaian
kompetensi sikap adalah penilaian yang dilakukan guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi sikap dari peserta didik yang meliputi aspek menerima
atau memperhatikan (receiving atau attending), merespon atau menanggapi
(responding), menilai atau menghargai (valuing), mengorganisasi atau mengelola
(organization), menilai atau menghargai (characterization).
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian sikap adalah
kegiatan penilaian yang dilakukan pendidik untuk mengukur dan memperoleh
informasi mengenai pencapaian kompetensi sikap peserta didik.

B. Jenis-Jenis Skala dalam Penilaian Sikap


Untuk mengukur sikap perlu dibuat sebuah skala sikap. Skala sikap adalah suatu
alat penilaian non tes untuk menjaring informasi tentang tingkah laku afektif yang
agak berbeda dengan penilaian yang digunakan untuk mengungkapkan tingkah
laku kognitif.

Ada beberapa bentuk skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, antara
lain:

5
1. Skala Likert
Skala ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh lima respons
yang menunjukkan tingkatan. Misalnya, seperti yang telah dikutip yaitu:
SS sangat setuju;
S = setuju;
TB = tidak berpendapat;
TS tidak setuju;
STS = sangat tidak setuju.
Contoh : sikap peserta didik terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia
Petunjuk:
1. Pengisian skala ini tidak ada hubungannya dengan prestasi belajar. Anda
tidak perlu mencantumkan nama dan nomor absen.
2. Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan cara mem-
berikan tanda centang (V) pada kolom kosong yang telah disediakan.
Keterangan:
SS = Sangat Setuju S = Setuju TT = Tidak Tahu
TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TT TS STS
.
1. Saya mempersiapkan diri untuk menerima
pelajaran Bahasa Indonesia di kelas.
2. Saya berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran
Bahasa Indonesia.
3. Saya suka menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
4. Saya tertarik artikel yang berhubungan dengan
budaya Indonesia.
5. Saya memperkaya materi dari guru Bahasa
Indonesia dan membaca buku- buku sumber
sebagai penunjang.
6. Saya senang mengerjakan tugas pelajaran Bahasa
Indonesia di rumah

6
2. Skala pilihan ganda
Skala ini bentuknya seperti soal bentuk pilihan ganda, yaitu suatu pernyataan
yang diikuti oleh sejumlah alternatif pendapat.
Contoh:
Dalam suatu upacara bendera:
a. Setiap peserta harus dengan khidmat mengikuti jalannya upacara tanpa
kecuali.
b. Peserta diperbolehkan berbicara asal dalam batas-batas tertentu dan tidak
mengganggu jalannya upacara.
c. Dalam keadaan terpaksa peserta boleh berbicara tetapi hanya dengan
berbisik.
d. Peserta boleh (merdeka) berbicara asal tertib.

Skala seperti ini dikembangkan oleh Inkels, seorang ahli penilaian di Stanford
University.
3. Skala Thurstone
Skala Thurstone merupakan skala mirip skala buatan Likert karena merupakan
suatu instrumen yang jawabannya menunjukkan tingkatan.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
A B C D E F G H I J K
very favourable neutral very unfavourable
4. Skala Guttman
Skala ini sama dengan yang disusun oleh Bogardus, yaitu berupa tiga atau
empat buah pernyataan yang masing-masing harus dijawab "ya" atau "tidak".
Pernyataan-pernyataan tersebut menunjukkan tingkatan yang berurutan
sehingga bila responden setuju pernyataan nomor 2, diasumsikan setuju
nomor 1. Selanjutnya jika responden setuju dengan pernyataan nomor 3,
berarti setuju pernyataan nomor 1 dan 2.
Contoh:

7
1. Saya mengizinkan anak saya bermain ke tetangga.
2. Saya mengizinkan anak saya pergi ke mana saja ia mau.
3. Saya mengizinkan anak saya pergi kapan saja dan ke mana saja
4. Anak saya bebas pergi ke mana saja tanpa minta izin terlebih dahulu.
5. Semantic Differential
Instrumen yang disusun oleh Osgood dan kawan-kawan ini mengukur konsep-
konsep untuk tiga dimensi. Dimensi-dimensi yang ada diukur dalam kategori:
baik-tidak baik, kuat-lemah, dan cepat-lambat atau aktif-pasif, atau dapat juga
berguna-tidak berguna. Dalam buku Osgood dikemukakan adanya 3 (tiga)
faktor untuk menganalisis skalanya:
a) Evaluation (baik-buruk);
b) Potency (kuat-lemah);
c) Activity (cepat-lambat);
d) Familiarity (tambahan Nunnally).
Contoh:
Main Musik
Baik 1 2 3 4 5 6 7 Tidak baik
Berguna 1 2 3 4 5 6 7 Tidak berguna
Aktif 1 2 3 4 5 6 7 Pasif
Cara ini dapat digunakan untuk mengetahui minat atau pendapat siswa
mengenai sesuatu kegiatan atau topik dari suatu mata Pelajaran.

C. Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap


1. Tahap Perencanaan
Beberapa langkah yang harus dipenuhi ketika merencanakan penilaian sikap,
adalah sebagai berikut :
a. Menentukan kompetensi atau aspek sikap yang akan dinilai.
b. Menentukan komponen sikap yang akan dinilai apakah terkait efektif atau
konatif.

8
c. Menyusun indikator tampilan sikap yang diharapkan sesuai dengan
kompetensi yang akan diukur.
d. Merencanakan waktu penilaian.
e. Memilih teknik penilaian yang sesuai dengan indikator sikap yang akan
diukur (misalnya: penilaian diri, penilaian teman sejawat, catatan harian,
observasi, catatan anekdot).
f. Menyusun rubrik penilaian sikap yang berupa kriteria kunci yang
menunjukkan capaian indikator.
g. Membuat lembar penilaian sikap, misalnya: menggunakan centang
(checklist), deskripsi sikap, atau lembar isian untuk menilai tampilan sikap
peserta didik.
2. Menilai Instrumen Penilaian Sikap
Guru perlu menilai instrumen penilaian sikap yang telah dikembangkan
dengan meminta bantuan teman sejawat atau menggunakan panduan penilaian
instrumen yang tersedia. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut :
a. Instrumen penilaian sikap sesuai dengan pengukuran aspek sikap, dan
bukan aspek kognitif atau psikomotor.
b. Instrumen penilaian sikap sesuai dengan cakupan sikap yang dituntut pada
kompetensi inti dan kompetensi dasar.
c. Instrumen sesuai dengan kompetensi yang akan diukur.
d. Instrumen memuat indikator sikap yang dapat diobservasi.
e. Instrumen dapat digunakan dengan mudah untuk merekam sikap peserta
didik.
f. Butir pernyataan pada instrumen memiliki makna yang jelas dan tidak
mengandung makna ganda.
g. Setiap butir pernyataan pada instrumen merupakan kalimat lengkap.
3. Tahap Pelaksanaan Penilaian
Beberapa langkah yang harus dipenuhi dalam melaksanakan penilaian sikap,
adalah sebagai berikut :

9
a. Guru menyampaikan kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta
didik.
b. Guru menyampaikan kriteria dan indikator penilaian sikap kepada peserta
didik.
c. Guru memberikan format penilaian yang akan digunakan dan menjelaskan
tata cara penilaian sikap oleh teman sejawat dan penilaian diri,
d. Guru melakukan pengamatan terhadap tampilan sikap peserta didik selama
pembelajaran di kelas, atau teman sejawat menilai sikap temannya dalam
satu kelompok belajar, atau peserta didik melakukan penilaian diri.
e. Penilai mengidentifikasi sikap atau mencocokkan sikap yang diamati
dengan criteria pada lembar penilaian yang digunakan.
f. Penilai melakukan pencatatan atau membandingkan sikap yang diamati
dengan rubrik penilaian untuk setiap kriteria yang dinilai.
g. Guru mengumpulkan dan merekap skala sikap yang telah diisi peserta
didik,
h. Guru memberi skor berdasarkan isian lembar penilaian dan penilai
menentukan tingkat capaian sikap peserta didik.

D. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap


Menurut Permendikbud No. 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Menengah, dalam kurikulum 2013,
teknik yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap adalah:

1. Observasi
Teknik observasi merupakan teknik suatu proses pengamatan dan
pencatatan sistematis tentang perilaku siswa dalam proses belajar peserta
didik, observasi harus dilakukan pada saat proses kegiatan berlangsung.
Pengamatan terlebih dahulu harus menetapkan aspek-aspek perilaku yang
akan di observasikan, kemudian dibuat pedoman agar memudahkan dalam
observasi.

10
Instrumen observasi berbentuk lembar pengamatan. Bentuk instrumen
yang digunakan untuk observasi adalah pedoman observasi yang berupa daftar
cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubik. Berikut contoh
instrumen pengamatan perhatian dan keaktifan siswa ketika proses
pembelajaran :

No. Nama Aspek Penilaian Jumlah


1 2 3 4 5
1. Ahmad
2. Ana
3. Alif
4.

Ket : 1 = kehadiran mengikuti pelajaran


2 = perhatisan selama proses pembalajaran
3 = keaktifan dalam kerjasama kelompok
4 = keberanian untuk bertanya
5 = keberanian untuk mengungkapkan pendapat

Penskoran untuk penilaian :


Skor: 5 = sangat baik 4 = cukup 3 = cukup
2 = Kurang 1 = Sangat kurang

2. Penilaian diri (self assessment)


Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta
peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrument yang digunakan berupa lembar penilaian
diri menggunakan daftar cek atau skla penilaian (rating scale) yang disertai
rubik. Berikut contoh instrumen penilaian diri :

11
Lembar Penilaian Diri (Sikap Tanggung Jawab)

Nama Peserta Didik : ………………………


Kelas : ………………………
Materi Pokok : ………………………
Tanggal : ………………………
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta
didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai
sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik dengan kriteria
sebagai berikut:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang
tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.

No Aspek Pengamatan Skor


. 1 2 3 4
1. Sebagai peserta didik saya melakukan tugas-tugas dengan baik

2. Saya berani menerima risiko atas tindakan yang saya lakukan

3. Saya menuduh orang lain tanpa bukti

4. Saya mau mengembalikan barang yang dipinjam dari orang lain

5. Saya berani meminta maaf jika melakukan kesalahan yang


merugikan orang lain

3. Penilaian Teman Sebaya (peer assessment)


Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik
penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait

12
dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang dapat digunakan untuk
penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek. Daftar cek ini dapat digunakan
untuk mengukur penilaian teman sebaya karena daftar cek merupakan daftar
tingkah laku untuk pengamatan dalam mengecek apakah tingkah laku yang
tercantum muncul dalam daftar (ada atau ya) atau tidak muncul (tidak ada atau
tidak).
Lembar penilaian antar peserta didik (Sikap disiplin)
Petunjuk: Berilah tanda cek (V) pada kolom skor sesuai sikap kedisipilinan
yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagi berikut:
Ya = Apabila peserta didik menunjukan perbuatan sesuai aspek pengamatan
Tidak = Apabila peserta didik tidak menunjukan perbuatan sesuai aspek
pengamatan.
Nama Penilai :
Nama Peserta didik yang dinilai :
Kelas :
Mata pelajaran :

No Sikap yang diamati Melakukan


Ya Tidak
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Tertib dalam mengikuti pelajaran
4 Memakai seragam dengan tertib
5 Membawa buku teks mata pelajaran

4. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang
berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta
didik yang
berkaitan dengan kinerja atau sikap peserta didik yang dipaparkan secara
deskriptif. Terkait dengan pencatatan jurnal, maka guru perlu mengenal dan

13
memperhatikan perilaku peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar
kelas.
Aspek-aspek pengamatan ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai
dengan karakteristik mata pelajaran yang diajar. Aspek-aspek pengamatan
yang sudah ditentukan tersebut kemudian dikomunikasikan terlebih dahulu
dengan peserta didik di awal semester.
Nilai = Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan
dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria
penilaian. Contoh istrumen jurnal:
Nama Peserta Didik :
Aspek yang diamati : Sikap Sosial

No Hari/Tanggal Kejadian Keterangan


1
2

E. Pengertian Penilaian Diri


Penilaian diri (self-asessment) adalah teknik penilaian dimana siswa
melakukan proses memonitor dan mengevaluasi pikiran serta tindakan mereka
sendiri ketika belajar dan mengidentifikasi strategi-strategi yang dapat
mengembangkan pemahaman dan keterampilan mereka (McMillan, James H &
Jessica Hearn, 2008).
Sesuai batasan yang dikeluarkan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Diknas,
yang dimaksud dengan penilaian diri adalah suatu teknik penilaian yang dilakukan
oleh peserta didik sendiri, berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian
kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan atas
kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Tujuan utama dari penilaian diri adalah
untuk mendukung atau memperbaiki proses dan hasil belajar. Peran penilaian diri
menjadi penting bersamaan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke siswa
yang didasarkan pada konsep belajar sendiri (autonomous learning).

14
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa penilaian diri (self-
asessment) adalah suatu teknik penilaian dimana peserta didik mengevaluasi
dirinya sendiri baik dari pikiran, kemampuan dan tindakan yang telah dilakukan
selama proses belajar.

F. Instrumen dalam Penilaian Diri


Instrumen yang digunakan dalam penilaian diri berupa lembar penilaian yang
menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubik.
Dalam menyusun instrument penilaian diri penyusun harus memperhatikan
kriteria-kriteria dalam penyusunan instrument penilaian diri.
Kriteria-kriteria penyusunan instrumen penilaian diri sebagai berikut :
1. Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan responden terhadap sesuatu hal.
2. Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden.
3. Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus.
4. Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian,
5. Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti,
6. Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden.
Berikut contoh instrumen penilaian diri :
Lembar Penilaian Diri

Nama Peserta Didik : ………………………


Kelas : ………………………
Materi Pokok : ………………………
Tanggal : ………………………
Petunjuk

Berilah tanda (√ ) pada kolom sesuai dengan kondisi Anda, dengan ketentuan
sebagai berikut.

SL : Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

SR : Sering, apabila sering melakukan dan kadang-kadang tidak melakukan

15
KD : Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan

TP : Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

No Aspek Penilaian Skala


SR SL KD TP
1. Saya senantiasa masuk kelas tepat waktu
2. Saya menghormati dan menghargai guru
3. Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh
perhatian
4. Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
5. Saya berperan aktif dalam kelompok

G. Keuntungan Penilaian Diri


Penggunaan model penilaian diri ini dapat memberikan dampak positif terhadap
perkembangan kepribadian peserta didik. Keuntungan penilaian diri antara lain :

1. Penilaian diri dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik karena
mereka diberikan kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri.
2. Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan yang ada dalam dirinya,
karena ketika melakukan penilaian, mereka melakukan intropeksi terhadap
apa yang ada dalam dirinya.
3. Penilaian diri dapat mendorong, membiasakan dan melatih peserta didik untuk
berbuat jujur, karena ketika melakukan penilaian diri, mereka dituntut untuk
jujur dan objektif.
4. Selain peserta didik harus jujur dan objektif, ada nilai lain yang juga bagus,
yaitu bahwa mereka dilatih untuk cermat, sabar, dan hati-hati.

16
BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penilaian


sikap adalah kegiatan penilaian yang dilakukan pendidik untuk mengukur dan
memperoleh informasi mengenai pencapaian kompetensi sikap peserta didik.
Sedangkan penilaian diri (self-asessment) adalah suatu penilaian dalam aspek
sikap dimana teknik penilaian peserta didik mengevaluasi dirinya sendiri baik dari
pikiran, kemampuan dan tindakan yang telah dilakukan selama proses belajar.
Untuk mengukur sikap perlu dibuat sebuah skala sikap. Ada beberapa bentuk
skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, yaitu skala Likert, skala
pilihan ganda, skala Thurstone, skala Guttman, dan semantic diffrential. Setelah
memilih skala penilaian maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah
mengembangkan instrumen penilaian sikap.

Dalam penilaian sikap terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan guru
untuk melakukan penilaian. Teknik penilaian sikap antara lain, teknik observasi,
teknik penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan jurnal. Teknik penilaian diri
memiliki instrumen dan keunggulan tersendiri dibanding teknik penilaian sikap
yang lain.

17
18
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.
Sani, Ridwan Abdullah, dkk. (2020). Evaluasi Proses dan Penilaian
Hasil Belajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto,S. (2013). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara
Mutafidoh, S., Wibowo. E. (2017). Analisis Pelaksanaan Penilaian Sikap
Sosial Siswa Berdasarkan Kurikulum 2013. Primary 09(1), 80-88.

19

Anda mungkin juga menyukai