Permainan memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai alat pendidikan dan alat perawatan.
a. Permainan sebagai alat pendidikan
Permainan dapat mendorong seorang anak untuk memahami lingkungannya,
orang lain dan dirinya sendiri. Permainan juga dapat meningkatkan kecerdasan motoris,
seni, sosial, serta berparadigma religius.
Secara ilmiah, permainan dapat memotivasi anak untuk mengetahui sesuatu
lebih dalam. Oleh karena itu permainan juga harus disamakan dengan usia anak. Hal
lain yang perlu diperhatikan adalah kematangan terhadap perkembangan anak, alat
main, alat bantu, metode yang digunakan, waktu, tempat, dan teman sebaya.
b. Permainan sebagai salah satu alat perawatan
Permainan dapat digunakan sebagai alat dalam merawat anak yang mengalami gangguan
kejiwaan. Karena permainan yang dilakukan akan lebih mendekati kejiwaan anak-anak.
Berdasarkan struktur geografis, jenis permainan dibagi menjadi dua yaitu
permainan anak kota (modern) dan permainan anak desa (tradisional).
1. Permainan anak kota (modern)
Jenis permainan anak kota umumnya memiliki beberapa kalangan seperti
permainan anak-anak dari keluarga yang berada dikota besar padat dan ramai.
Permainan anak yang tinggal dipinggiran kota yang lingkungannya tidak terlalu
ramai dan padat. Jenis permainan kedua kalangan ini tentu berbeda.
Jenis permainan anak pada masyarakat di kota padat umumnya anak-anak
tidak diperbolehkan keluar rumah karena lingkungan yang ramai sehingga
berbahaya. Mereka hanya bermain di rumah dengan berbagai jenis permainan
seperti komik, televise, buku, hingga mainan buatan pabrik yang mewah.
Sedangkan permainan untuk masyarakat dipinggiran kota, lebih sering bermain di
lingkungannnya seperti berlari-lari di gang kecil, atau menciptakan permainan
yang menyerupai permainan yang ada di took dengan bahan yang lebih sederhana.
Permainan anak desa (tradisional)
Permainan anak desa memiliki banyak jenis yang dikenal dari jaman dahulu
hingga kini. Beberapa jenis permainan tradisional yang berasal dari daerah Jawa
seperti gobag bunder, gobag- gondel, gobag sodor,dakon, gangsingan paton,
kuwungan dan lain sebagainya. Permainan- permainan tersebut dibahas dalam
buku L. Th, Mayer yang berjudul Een Blik in het Javensche volksleven Jilid II.
Permainan tradisional umumnya dimainkan oleh beberapa pemain dan
menggunakan sejumlah bahan main. Bahan main tersebut mulai dari yang
berbentuk kasar halus, besar kecil, berat ringan, tebal tipis dan sebagainya.
Permainan tradisional memiliki kriteria seperti memotivasi intrinsik, memiliki
pengaruh positif, bukan dikerjakan sambal lalu (bersifat peran). Selain untuk
melaith sensori, permainan tradisional juga dapat mengembangkan pengendalian
diri dan memahami tuntutan dari luar saat anak melakukan bermain peran.
Menurut Gowen, bermain peran dapat menjadi sebuah kekuatan yang
menjadi dasar perkembangan daya cipta, tahapan, ingatan, kerja sama kelompok,
penyerapan kosakata, konsep hubungan kekeluargaan, pengendalian diri,
keterampilan mengambil sudut pandang spasial, afeksi dan kognisi. Kelebihan dari
permainan tradisional sendiri adalah meransang kreatifitas, melatih ketekunan,
membentuk keijasama,
Permainan tradisional merupakan jenis permainan yang memiliki nilai-nilai
budaya. Nilai budaya tersebut umumnya merupakan warisan leluhur yang harus
dilestarikan kebudayaannya. Promosi kesehatan dapat disisipkan melalui media
permainan tradisional tanpa mengurangi niali budaya yang menjadi ciri khas
didalamnya. Beberapa permainan tradisional yang dapat dilakukan diantaranya
yaitu membuat rumah dari bahan dasar kayu atau bambu, menyusun bangunan
balok, lompat tali dan lain sebagainya.
2. Lagu
Di Indonesia setiap daerah memiliki lagu dari daerahnya. Lagu-lagu tersebut
enggunkaan Bahasa yang berasal dari daerahnya masing-masing. Adapun
pengetian musik adalah suara yang disusun demikian sehingga mengandung
irama, lagu dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang
disebut menghasilkan bunyi-bunyian. Musik yang indah merupakan kebutuhan
pokok bagi manusia, karena dengan adanya music manusia akan meraa senang,
gembira dan merasa nyaman. Fungsi musik atau lagu di bidang akademis yaitu
dapat menjadi media pembentukan pola belajar, dapat mengatasi kebosanan, dan
dapat menjadi penangkal kebisingan yang ada dilingkungan eksternal.
Lagu memiliki manfaat yang baik untuk otak kanan, dimana otak kanan
adalah tempat kemampuan berimajinasi, kreativitas, estetika, dan inovasi. Otak
kanan untuk hal yang sifatnya artistik, perasaan, emosi, gaya Bahasa, irama, music,
khayalan dan lain-lain. Otak kanan memegang peranan penting bagi emotional
qno1ient (EQ) seseorang. Cara kerja otak ini tidak terstruktur, cenderung tidak
memikirkan hal-hal detail dengan begitu otak kanan adalah sebuah ekuatan
pemikiran yang paling tinggi.
Manfaat lain yaitu sebagai ekspresi diri, sosialisasi, dan memupuk rasa
percaya diri. Karena lagu yang dibawakan dapat menyenangkan diri sendiri
sekaligus meningkatkan kreatifitas. Pesan yang ada didalam lagu biasanya akan
mudah tersampaikan melalui pembelajaran yang menyanangkan dan suasana yang
riang gembira.
Menurut Howard Gardner, musik atau lagu juga memiliki kaitan yang
sangat erat dengan intelegensi seorang anak. Bahkan kemampuan musical seorang
anak dimuali sejak di dalam kandungan. Musik dapat menyerap di otak (brairi)
anak, baik otak kanan atau otak kiri. Dengan demikian musik sangat berpengaruh
pada tumbuh kembang anak, sejak saat di dalam kandungan hingga menginjak usia
dewasa
B. Rangkuman
Permainan dan lagu merupakan salah satu bagian dari media berbasirs kearifan lokal.
Media berbasis kearifan lokal umumnya memiliki ciri khas dari suatu daerah tertentu.
Permainan memiliki tujuan untuk memelihara perkembangan atau pertumbuhan optimal
pada anak. Manfaat dari permainan itu sendiri diantaranya yaitu sebagai penyalur energy,
sebagai sarana menyiapkan hidupnya kelak misalnya dalam bermain peran, sebagai pelanjut
citra kemanusiaan (melestarikan budaya), membangun energy yang hilang, memperoleh
kompensasi dari hal-hal yang tidak diperoleh sebelumnya, untuk melepaskan emosi, dan
stimulus pembentukan kepribadian.
Permaianan juga memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai alat pendidikan dan
sebagai salah satu alat perawatan. Permainan dikatakan sebagai alat pendidikan karena
melalui permainan seorang anak dapat mendorong dirinya untuk memahami lingkungannya,
orang lain dan juga dirinya sendiri. Permainan dikatakan sebagai salah satu alat perawatan
karena permainan dapat digunakan dalam merawat anak yang memiliki gangguan jiwa.
Lagu memiliki ciri khas tersendiri dari asal daerahnya, terutama dari segi bahasa,
irama dan alat-alat musik yang digunakan. Lagu memiliki manfaat yang baik untuk otak
kanan, dimana otak kanan adalah tempat kemampuan berimajinasi, kreativitas, estetika, dan
inovasi. Sama halnya dengan lagu, cerita atau dongeng juga merupakan metode tradisional
lampau yang juga memiliki ciri khas tersendiri dari masing-masing daerah, contohnya
seperti cerita Sangkuriang dari Jawa Barat.