Anda di halaman 1dari 47

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POP-UP BOOK

PADA MATERI TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VIII SMP AL-


GHIFARI

SKRIPSI

Oleh:

Aryo Prasetio

032119048

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR
i
2023

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang


telah melimpahkan kasihnya dan anugerahnya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “Pengembangan Media
Pembelajaran Pop-Up Book pada materi Teks Eksplanasi Siswa Kelas VIII MTS Ath-
Thayyibah Seroja, Cianjur”. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa keberhasilan
penulisan proposal penelitian ini berkat anugerah dan karunia Allah SWT.

Peneliti juga menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian proposal penelitian


ini melibatkan pihak-pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun
materil, tidak lupa pula peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada:

1. Prof. Dr. rer. pol. Ir. H. Didik Notosudjono, M.Sc. .Pd. selaku Rektor
Universitas Pakuan periode 2022-2027

2. Dr. Eka Suhardi, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP), Universitas Pakuan.

3. Drs. Aam Nurjaman, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Pakuan

4. Rina Rosdiana, M.Pd. dan Roy Efendi, M.Pd. selaku dosen pembimbing
yang telah membimbing saya dalam menyusun proposal penelitian ini.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal
semuapihak yang telah membantu, Aamiin Ya Robbal ‘Alamin.

Bogor, 1 November 2022

Aryo Prasetio

NPM. 032119048

DAFTAR ISI

iii
HALAMA SAMPUL................................................................................................ i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................5
A. Latar Belakang.................................................................................................... 5
B. Identifikasi Masalah........................................................................................... 7
C. Batasan Masalah................................................................................................. 7
D. Rumusan Masalah.............................................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian................................................................................................ 8
F. Manfaat Penelitian.............................................................................................. 8
BAB II KAJIAN TEORETIS.................................................................................9
A. Pengertian media pembelajaran..........................................................................9
Media pembelajaran.......................................................................................... 9
Jenis-jenis media pembelajaran........................................................................10
Pop-Up Book.................................................................................................... 11
Teks eksplanasi................................................................................................ 13
B. Teori-teori tentang pengembangan model........................................................20
Pengertian penelitian pengembangan...............................................................20
Jenis-jenis model penelitian pengembangan.....................................................21
C. Penelitian yang relevan....................................................................................... 23
D. Kerangka Berpikir…........................................................................................... 24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................25
A. Waktu dan Tempat Penelitian............................................................................25
B. Metode Penelitian............................................................................................... 26
C. Sasaran Klien...................................................................................................... 27
D. Langkah-langkah Riset dan Pengembangan.......................................................27
E. Perencangan dan Pengembangan POP-UP BOOK............................................30
F. Instrumen Penelitian........................................................................................... 30
G. Kisi-kisi Instrumen............................................................................................. 31
H. Teknik Pengumpulan Data.................................................................................31
I. Teknik Analisis Data.......................................................................................... 32
iv
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................35
LAMPIRAN............................................................................................................. 37

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia
yang harus dipenuhi sebab, tanpa adanya pendidikan mustahil
seseorang atau sekelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan
dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut
konsep pandangan hidup mereka. Pendidikan yangbaik dapat dicapai
dengan proses pembelajaran yang efektif. Pembelajaran efektif
diperlukan untuk dapat mengembangkan potensi peserta didik.

Pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan mampu menjadi


wahana bagi peserta didik dalam memahami konsep dalam diri dan
lingkungan sekitar. Proses pembelajarannnya menitik beratkan pada
pengajaran pemahaman direktif untuk mengembangkan kompetensi
agar lebih peduli dan memerhatikan lingkungan sekitar dari segi
linguistik. Ada beberapa penyebab yang mampu memberikan dampak
pada proses pembelajaran peserta didik, salah satunya ialah minat belajar
dari pribadinya.

Dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran peserta didik,


guru dapat menstimulus dan memperkuatnya melalui cara tertentu
dalam pembelajaran. Kurangnya media pembelajaran akan sangat
berpengaruh pada lemahnya daya tangkap peserta didik terhadap
materi pelajaran. Oleh sebab itu, diperlukan media penunjang
pembelajaran yang mampu meringatkan beban Guru dalam memberikan
pembelajaran bahasa Indonesia. Permasalahan yang kerap ditemukan
dewasa ini, guru hanya memberdayakan media pembelajaran
konvensional yang sifatnya secara praktis tidak sukar untuk
diterapkan tanpa adanya sentuhan tangan kreatif guru.

5
Seperti halnya guru lebih cenderung menitikberatkan pada
pemanfaatan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan buku sumber
cetak keluaran pemerintah yang memang mudah dijangkau oleh guru.
Tetapi di sisi lain, secara garis besar hanya memuat teks eksplanasi yang
sukar dipahami oleh peserta didik.

Salah satu media pembelajaran yang bisa dikembangkan


adalah pop-up book. Pop-up book mampu dikembangkan dengan
tampilan buku tiga dimensi. Hal ini bertujuan bukan hanya sekadar
menarik atensi peserta didik untuk membacanya, tetapi juga agar
proses berpikirnya dapat lebih dimatangkan. Karena memuat tampilan
tulisan yang saling bertaut dan gambar berwarna yang variatif, sehingga
peserta didik dapat terstimulus motivasinya.

Selain itu, pop-up book dapat diadaptasikan sesuai dengan cara


belajar peserta didik dan meringankan kerja guru dalam proses
pembelajaran agar lebih optimal. Materi teks eksplanasi memiliki
potensi besar untuk diaplikasikan dalam media pembelajaran pop-up book
dikarenakan dominan memuat konsep yang kompleks. Oleh sebab itu,
peneliti mengajukan alternatif solusi dalam bentuk pengembangan
media pembelajaran pop-up book yang dapat meringankan peserta
didik menerima materi teks eksplanasi.

Perkembangan media pembelajaran kini sangat beragam dan


kreatif. Banyak aplikasi baru diciptakan untuk memudahkan manusia.
Salah satu media yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran
adalah Pop-Up Book. Pop-Up Book adalah sebuah buku yang memiliki
bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur tiga dimensi serta
memberikan visualisasi cerita yang menarik, mulai dari tampilan gambar
yang dapat bergerak ketikahalamannya dibuka. Jadi, guru dituntut lebih
berkembang dan kreatif dalam mendidik siswa.

6
Media Pop-Up Book merupakan salah satu aplikasi yang dapat
dijadikan sebagai media pembelajaran untuk belajar teks eksplanasi.
Disamping itu bentuknya yang unik dan tentu banyak warna ini akan
menarik perhatian siswa, sehingga akan lebih semangat belajar. Teks
eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan
‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya,
dan lainnya dapat terjadi. Suatu kejadian baik itu kejadian alam maupun
kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan
sebab akibat dan proses.

Mempelajari teks eksplanasi, khususnya menulis merupakan


bentuk usaha meningkatkan kreativitas dan produktivitas siswa sehingga
siswamampu menghasilkan karya-karya kreatif. Namun, sebelum siswa
diminta untuk memproduksi karya kreatif, tentu saja guru harus mampu
membangun minat dan ketertarikan siswa dalam mempelajari teks
eksplanasi. Untuk menarik minat itulah seorang pengajar membutuhkan
media pembelajaran.

A. Identifikasi Masalah

Hasil observasi terhadap pemnelajaran yang selama ini menunjukan


permasalahan yang penting untuk segera diselesaikan, antara lain:

1. Media pembelajaran Pop-up Book belum digunakan dalam


pembelajaran peserta didik kelas VIII, SMP Al-Ghifari.

2. Teks eksplanasi merupakan salah satu materi yang sukar dipahami


konsepnya oleh peserta didik kelas VIII, SMP Al-Ghifari.

3. Proses pembalajaran hanya menggunakan buku cetak sebagai penunjang


belajar di sekolah, sehingga pembelajaran kurang menarik bagi peserta
didik.

7
B. Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak terlalu kompleks, maka peneliti


membatasi masalah yang menjadi focus perhatian pada penelitian ini,
sebagai berikut:

1. Kegiatan pembelajaran peserta didik diketahui melalui angket yang


dibagikan setelah kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII materi
teks ekspanasi dengan menggunakan media Pop-up Book.

2. Pembelajaran bahasa Indonesia pada kelas VIII materi teks eksplanasi


dengan menggunakan media Pop-Up Book

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah proses pengembangan media pembelajaran pop-up book


mata pelajaran bahasa Indonesia materi teks eksplanasi pada Peserta didik
SMP Al-Ghifari kelas VIII?

2. Bagaimanakah kelayakan media pop-up book pada materi teks eksplanasi di


SMP Al-Ghifari kelas VIII?

3. Kegiatan pembelajaran peserta didik diketahui melalui angket yang


dibagikan setelah kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII materi
teks ekspanasi dengan menggunakan media Pop-up Book.

4. Pembelajaran bahasa Indonesia pada kelas VIII materi teks eksplanasi


dengan menggunakan media Pop-Up Book

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui proses pengembangan media pembelajaran pop-up book


materi teks eksplanasi pada Peserta didik SMP Al- Ghifar i kelas VIII.

2. Untuk mengetahui peningkatan kelayakan media pop-up book pada materi


teks eksplanasi di SMP Al-Ghifari kelas VIII.

8
E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini sekiranya dapat bermanfaat bagi banyak pihak. Adapun kegunaan

dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara teoritis:

Secara teoritis penelitian ini dapat menambah wawasan dan menjadi


sumber referensi tentang pengembangan media pembelajaran Bahasa Indonesia
pada media pembelajaran Pop-Up Book pada materi teks eksplanasi.

2. Secara praktis:

a) Bagi siswa, penelitian ini dapat memanfaatkan barang-barang bekas untuk


kegiatan kreativitas pembelajaran yang menarik, terutama dalam menulis teks
eksplanasi.

b) Bagi guru, penelitian ini dapat membantu guru sebagai alternatif untuk
mengembangkan media visual pada pembelajaran Bahasa Indonesia, dan
untuk menulis teks eksplanasi atau materi teks lainnya.

c) Bagi sekolah, penelitian ini dapat membantu sekolah agar terus


meningkatkan penggunaan media pembelajaran yang menarik terutama media
Pop-Up Book.

9
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Media Pembelajaran


1. Media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak
dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Menurut Sadiman, dkk (2010:6) media merupakan segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Sedangkan menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2014:3) mengatakan


bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Di samping itu, menurut Asyhar
(2012:8) media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana,
sehingga terjadi lingkungan belajar kondusif dimana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

Berdasarkan beberapa pengertian dari beberapa ahli di atas dapat


ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran merupakan sebuah alat bantu
perantara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi kepada
siswa yang bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran dengan
desain yang menarik untuk mengefektifkan suatu pembelajaran demi
tercapainya tujuan pembelajaran di sekolah.

2. Jenis-jenis Media Pembelajaran


Menurut Asyhar (2012:44-45) pada dasarnya media dapat
dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu media visual, media audio,
media audio visual dan multimedia.

1
Berikut ini penjelasan keempat jenis media pembelajaran tersebut:

1. Media visual, yaitu jenis media yang digunakan hanya mengandalkan


indera penglihatan semata-mata dari peserta didik. Dengan media ini
pengalaman belajar yang dialami peserta didik sangat tergantung pada
kemampuan penglihatannya.

2. Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses


pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta
didik. Pengalaman belajar yang didapatkan adalah dengan
mengandalkan indera kemampuan pendengaran.

3. Media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan
sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang
dapat disampaikan melalui media ini berupa pesan verbal dan nonverbal
yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran.

4. Multimedia yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media dan


peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan
pembelajaran. Pembelajaran multimedia melibatkan indera penglihatan
dan pendengaran melalui media teks, visual diam, visual gerak, dan
audio serta media interaktif berbasis komputer dan teknologi
komunikasi dan informasi.

Menurut Sudjana (2011:3-4) jenis media ialah sebagai berikut: Ada


beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses
pengajaran. Pertama, media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan, atau
diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain.

Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang
mempunyai ukran pajang dan lebar. Kedua, media tiga dimesi yaitu dalam
bentuk model padat (solid model), model penampang, model susun, model
kerja, mock up, diorama dan lain-lain. Ketiga, media proyeksi seperti slide,
fil strips, film, pengguna OHP dan lain-lain. Keempat, lingkungan sebagai
media pengajaran.

1
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa jenis-jenis media dapat dibagi dan ditentukan penggunaannya yang
dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas sehingga guru dapat
mempergunakan media tersebut sesuai kebutuhannya.

2. Pengertian Pop-Up Book


a. Pop-Up Book
Pop-up book merupakan sebuah buku yang menampilkan potensi untuk
bergerak dan interaksinya melalui penggunaan kertas sebagai bahan lipatan,
gulungan, bentuk, roda atau putaran (Kusuma, 2017) Pop up book dapat
digunakan sebagai contoh untuk menjelaskan konsep-konsep yang bersifat
abstrak dan memerlukan objek yang konkret pada beberapa mata pelajaran.
Berdasarkan uraian di atas menyebutkan bahwa pop up book merupakan
sebuah buku yang terbagi menjadi beberapa bagian. Dan memiliki betuk
atau fisik buku yang 3 dimensi.

Dzuanda (Kusuma, 2017) sebuah buku yang memiliki bagian yang


dapat bergerak atau memiliki unsur tiga dimensi serta memberikan
visualisasi yang menarik, mulai dari tampilan gambar yang dapat bergerak
ketika halamannya dibuka. Buku pop up book dapat menarik perhatian
dengan berbagai isi yang memiliki bentuk. Sehingga

Dapat disimpulkan berdasarkan pengertian di atas adalah bahwa pop up


book merupakan buku yang memiliki visualisasi menarik dalam
halamannya. Dalam penggunaannya pop up book digunakan sebagai contoh
dalam menjelaskan konsep pada sebuah mata pelajaran. Materi yang dimuat
pada pop up book tersebut akan dengan lebih menarik dan membuat
perhatian siswa pada buku tersebut bertambah.

b. Manfaat Pop Up Book

Menurut Dzuanda (dalam Desi, 2020), media pop up book memiliki


berbagai manfaat yang sangat berguna, yaitu:

1. Untuk mengembangkan kecintaan anak muda terhadap buku dan


membaca.

1
2. Bagi peserta didik anak usia dini untuk menjembatani hubungan antara
situasi kehidupan nyata dan simbol yang mewakilinya.

3. Bagi siswa yang lebih tua atau siswa berbakat dan memiliki
kemampuan dapat berguna untuk mengembangkan kemampuan berpikir
kritis dan kreatif.

4. Bagi yang enggan membaca, anak-anak dengan ketidakmampuan


belajar bahasa inggris sebagai bahasa kedua (ESL) dapat membantu siswa
untuk menangkap makna melalui perwakilan gambar yang menarik dan untuk
memunculkan keinginan serta dorongan membaca secara mandiri dengan
kemampuannya untuk melakukan hal tersebut secara terampil.

c. Kelebihan dan Kekurangan Pop Up Book

Media pop-up book merupakan salah satu media gambar. Oleh sebab
itu, media pop-up book masuk kategori media berbasis visual. Sebagai
bagian dari media pembelajaran, pop-up book memiliki kelebihan dan
kekurangan. Ni’mah (2014: 22) menyebutkan beberapa kelebihan pop-up
book sebagai media pembelajaran, diantaranya:

a. Memberikan visualisasi yang lebih menarik dari tampilan dan memberikan


dimensi yang berbeda.

b. Memperkuat kesan apa yang akan disampaikan.

c. Tampilan visual yang lebih menarik dan membuat buku menjadi semakin
bermakna.

Hal ini diperkuat dengan pendapat Dzuanda (2010: 1), kelebihan

pop up book adalah.

a. Memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik karena tampilannya


memiliki dimensi, gambar dapat bergerak, bagian yang berubah bentuk,
memiliki tekstur seperti benda asli, bahkan beberapa ada yang dapat
mengeluarkan bunyi;
b. Dapat memberikan kejutan-kejutan ketika halamannya dibuka;
c. Memancing antusias dalam membaca; dan memperkuat kesan
yang ingin disampaikan.

1
Berdasarkan pemaparan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

pop up book memiliki kelebihan-kelebihan antara lain.

a. Mempermudah pemahaman siswa melalui gambar-gambar yang tersaji;


b. Menarik perhatian siswa karena terdapat warna-warna dan konstruksi
pop- up;
c. Dapat memvisualisasikan fakta-fakta yang abstrak;
d. Memperjelas sajian materi; dan

Selanjutnya, Dzuanda (2010: 2), menyebutkan beberapa kekurangan


pop up adalah:
a. Waktu pengerjaannya cenderung lama;
b. Menuntut ketelitian;
c. Biaya yang dikeluarkan lebih mahal dibandingkan dengan buku pada
umumnya.

Berdasarkan kelemahan-kelemahan di atas, dapat disimpulkan bahwa


kelemahan dari media pop up yaitu.

a. Dalam membuat media pembelajaran ini, membutuhkan kesabaran dan


kejelian karena pembuatannya membutuhkan keterampilan khusus,
sehingga membutuhkan waktu pengerjaan yang lama;
b. Hasilnya juga terbatas berupa tulisan atau gambar sehingga tidak mampu
menampilkan suatu fenomena atau kejadian yang sifatnya gerak;
c. Resiko kerusakan media pop up juga tinggi setelah pemakaian yang
berulang kali; dan

d. Biaya yang dikeluarkan lebih mahal dibandingkan dengan buku pada


umumnya.

d. Jenis-Jenis Pop Up Book

Jenis buku pop up book beragam, beberapa jenis diantaranya adalah


transformasi, volvelles, buku terowongan atau pep show menurut Bernadette
(2010) terdapat bebrapa teknik pop-up book sebagai berikut:

1
1. Transformasi
Pada pop up book transformasi, menunjukkan gerakan terdiri dari
potongan vertikal. Dengan menarik kertas di samping halaman, bidang
digeser ke bawah dan ke atas untuk mengubah ke dalam adegan 3 dimensi
yang berbeda.
2. Volvelles
Merupakan jenis yang pada kertas konstruksi dengan bagian-bagian
yang berputar. Buku ini penuh dengan potongan melingkar berpusat pada
geometris halaman bergulir.

3. Pep show
Adalah serangkaian halaman berlipat dengan dua kertas dilipat di setiap
sisi dan dilihat melalui lubang di penutup atasnya.

3. Teks Eksplanasi
A) Pengertian Teks Eksplanasi
Isnatun dan Farida (2013. Hlm 80) menyatakan bahwa, Teks
eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan
‘bagaimana’ kejadian- kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan
lainnya dapat terjadi. Suatu kejadian baik kejadian alam maupun kejadian
sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab akibat
dan memiliki proses. Suatu kejadian yang terjadi di sekitar kita, tidak hanya
untuk diamati dan dirasakan saja, tetapi juga untuk dipelajari. Kita dapat
mempelajari kejadian tersebut, misalnya dari segi mengapa dan bagaimana
bisa terjadi.

Restuti (2013: 85) mengatakan, “Pengertian teks eksplanasi


merupakan sebuah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai
proses atau fenomena alam maupun sosial.” Hal senada dengan
Kemendikbud (2017: 178) menjelaskan, “Teks eksplanasi adalah teks yang
menjelaskan hubungan peristiwa atau proses terjadinya sesuatu (secara
lengkap).” Darmawati (2018: 64) mengemukakan, “Teks eksplanasi adalah
jenis teks yang menjelaskan hubungan antara logika dan peristiwa serta
dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa sederhana yang
terjadidi sekitar manusia.”

1
Berdasarkan pengertian teks eksplanasi menurut para ahli,
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa teks eksplanasi adalah teks
yang menjelaskan suatu proses terjadinya fenomena alam dan sosial
yang disusun secara lengkap dan terjadidi sekitar manusia.

B) Struktur Teks Eksplanasi


Teks ekplanasi disusun oleh bagian-bagian atau struktur tertentu
agar memudahkan pembaca dalam menelaah dan menyajikan teks
ekplanasi. Menurut Kemendikbud (2017:138) menjelaskan bahwa teks
eksplanasi dibentuk oleh bagian- bagian tertentu. Struktur teks
eksplanasi diawali dengan pengenalan fenomena, rangkaian peristiwa
hingga ulasan. Berikut penjelasannya.

1) Identifikasi fenomena, mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan.


Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan
fenomena- fenomena lainnya.

2) Penggambaran rangkaian kejadian, sebagai perinci atas kejadian yang


relevan dengan identifikasi fenomena. Bagian imi dapat disusun dengan
pola kausalitas ataupun kronologis.

3) Ulasan, berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas


kejadian yang dipaparkan sebelumnya.

Darmawati (2018: 65) menjelaskan, struktur teks eksplanasi


sama dengan struktur teks lainnya yang dibagi menjadi tiga bagian,
berikut penjelasannya:

1) Penyataan Umum,
Bagian ini mrupakan bagian paling awal dalam teks eksplanasi.
Pernyataan umum berisi gambaran umum suatu aspek atau peristiwa.
Dalam bagian ini, pembaca dapat mengetahui gambaran isi teks,
misalnya teks tersebut menjelaskan proses terjadinya tunas kelapa.

1
2) Penjelasan Proses
Di bagian inilah proses sekaligus hubungan sebab-akibat aspek atau
peristiwa dijelaskan. Penjelasan tersebut bertujuan untuk menjawab
pertanyaan bagaimana dan mengapa. Banyak istilah teknis muncul di
bagian ini. Kadang-kadang istilah istilah teknis disertai penjelasan
artinya, khususnya istilah keilmuan yang jarang digunakan.

3) Penutup
Bagian paling akhir ini muncul dalam teks eksplanasi setelah
pertanyaan bagaimana atau mengapa terjawab. Namun, tidak semua teks
eksplanasi menggunakan bagian penutup. Teks eksplanasi yang
menjelaskan proses terjadinya suatu aspek atau peristiwa kadang-kadang
tidak menggunakan penutup.

Sejalan dengan pendapat Darmawati, Setiyaningsih (2019)


mengemukakan, Struktur teks ekplanasi terdiri atas tiga bagian, yaitu
bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Namun, struktur teks eksplanasi
memiliki kriteria khusus. Bagian pendahuluan berisi pernyataan umum.
Bagian isi berupa penjelasan proses/deretan penjelasan. Sementara itu,
bagian penutup dapat berisi simpulan pada teks fenomena sosial,
pernyataan penutup, pada teks fenomena alam, atau interpretasi.

Berdasarkan pendapat para ahli penulis menarik kesimpulan


struktur teksekplanasi yaitu:

1) Identifikasi fenomena, mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan.


Hal itu bisa terkait dengan fenomena alam, sosial, budaya, dan
fenomena- fenomena lainnya.

2) Penggambaran rangkaian kejadian, sebagai perinci atas kejadian yang


relevan dengan identifikasi fenomena. Bagian imi dapat disusun dengan
pola kausalitas ataupun kronologis.

3) Ulasan, berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas


kejadian yang dipaparkan sebelumnya.

1
C. Ciri-ciri teks Eksplanasi

Priyanti (2014: 85) mengemukakan Teks eksplanasi memiliki 3 ciri-


ciri yang dapat memudahkan kita untuk membedakan antara teks
eksplanasi dengan teks yang lainnya, berikut ini adalah ketiga ciri-ciri
teks eksplanasi:

1. Strukturnya yang terdiri atas pernyataan-pernyataan umum,


berurut dengan sebab (mengapa) dan akibat (bagaimana) serta
interpretasi.

2. Memuat dan berisikan dengan informasi atau berita yang


berdasarkan dengan fakta, faktual, dan kenyataan.

3. Fakta, faktual, dan kenyataan tersebut memuat dan berisikan dengan


informasi atau berita yang sifatnya ilmiah atau dengan dasar keilmuan
misalnya sains dan lain sebagainya.

D. Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi memiliki kaidah-kaidah kebahasaan yang berbeda


dengan teks lain. Kemendikbud (2017: 144) menjelaskan, kaidah
kebahasaan teks eksplanasi ada empat, berikut penjelasannya:

1. Menggunakan konjungsi kausalitas, antara lain, sebab


menyebabkan, disebabkan, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu,
sehingga.

2. Menggunakan konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti


kemudian,lalu, setelah itu, pada akhirnya.

3. Menggunakan kata benda yang merujuk pada jenis fenomena, bukan


padakata ganti penceritanya.

Sejalan dengan Kemendikbud, Darmawati (2018: 67) menjelaskan, Ciri


kebahasaan teks eksplanasi :

1) Menggunakan istilah-istilah teknis. Istilah teknis adalah istilah yang


berkaitan dengan ilmu tertentu. Jika sebuah teks eksplanasi menjelaskan

1
fenomena sosial, istilah-istilah teknis dibidang sosial akan digunakan.

1
2) Menggunakan kalimat aktif dan pasif. Kalimat aktif adalah kalimat yang
subjeknya melakukan pekerjaan. Contoh kalimat aktif adalah
Masyarakat membersihkan rumah dari abu vulkanik Gunung Kelud.
Sebaliknya, kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai
pekerjaan. Contoh kalimat pasif adalah Rumah dibersihkan oleh
masyarakat dari abu vulkanik Gunung Kelud.

3) Menggunakan kalimat tanya (interogatif) dan kalimat berita (deklaratif).


Kalimat tanya diakhiri dengan tanda tanya, sedangkan kalimat berita
diakhiri tanda titik.

4) Ditulis untuk menjawab pertanyaan bagaimana. Kata tanya bagaimana


membutuhkan jawaban berupa proses terjadinya sesuatu. Teks
eksplanasi ditulis untuk menjelaskan suatu fenomena atau peristiwa.

5) Ditulis untuk menjawab pertanyaan mengapa. Kata tanya mengapa


membutuhkan jawaban berupa penjelasan sebab-akibat. Dengan kata
lain, tekseksplanasi tidak hanya menjelaskan proses, tetapi juga
menjelaskan hubungan sebab akibat.

6) Ditulis berdasarkan hasil penelitian ilmiah. Jika penelitian dilakukan


oleh orang lain, penulis cukup mengutip hasil penelitian tersebut dalam
teks.

Berdasarkan pendapat Darmawati dan Kemendikbud, penulis dapat


menyimpulkan kaidah kebahasaan teks eksplanasi sebagai berikut,

1) menggunakan konjungsi kausalitas yang menjelaskan pernyataan sebab-


akibat.

2) menggunakan konjungsi kronologis yang menjelaskan urutan waktu.

3) menggunakan kata benda, yakni bentuk pronominal.

4) menggunakan kata teknis, yang merupakan kata peristilahan.

2
d. Contoh Teks Eksplanasi
Menelaah berarti mempelajari atau mengkaji. Sebagaimana dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) menelaah = mempelajari; menyelidik;
mengkaji; memeriksa; menilik. Sedangkan menelaah teks eksplanasi ialah
kegiatan peserta didikdalam mempelajari struktur dan kaidah kebahasaan teks
eksplanasi.

Peserta didik dituntut untuk memahami isi dari sebuah teks eksplanasi,
sehingga mampu mengetahui dan mempelajari struktur teks eksplanasi yang
terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup. Selain itu, peserta didik juga mampu
mengetahui dan mempelajari kaidah kebahasaan teks eksplanasi yang terdiri
dari konjungsi kausalitas, konjungsi kronologis, kata benda, dan kata teknis.

2
Diare

Diare merupakan sebuah kondisi ketika pengidapnya buang air besar (BAB)
lebih sering dari biasanya. Selain itu, feses pengidap diare juga lebih encer. Meski
diare bisa berlangsung singkat, ada kalanya diare bisa berlangsung selama
beberapa hari. Dalam beberapa kasus, diare juga bisa terjadi hingga berminggu-
minggu.

Ada beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang mengalami diare.


Umumnya, diare disebabkan oleh Intoleransi terhadap makanan, seperti laktosa
dan fruktosa, alergi makanan, efek samping dari obat-obatan tertentu, infeksi
bakteri, virus, penyakit usus, pasca operasi batu empedu, radang pada saluran
pencernaan, dan sebagainya.

Beberapa gejala yang biasanya menjadi tanda munculnya diare adalah


feses lembek dan cair, nyeri dan kram perut, mual dan muntah, nyeri kepala,
kehilangan nafsu makan, dan haus terus-menerus atau dehidrasi yang merupakan
gejala paling umum menyertai diare. Pada anak-anak, diare dapat ditandai dengan
jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis tanpa mengeluarkan air mata.

Dari penjelasan tersebut, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk


mengatasi diare, seperti Konsumsi banyak cairan untuk menggantikan kehilangan
cairan, baik melalui oral maupun melalui intravena, pemberian obat yang dapat
melawan infeksi bakteri. selalu mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah
makan, setelah menyentuh daging yang belum dimasak, setelah dari toilet, atau
setelah bersin dan batuk, dengan menggunakan sabun dan air bersih. Dan
mengonsumsi makanan dan minuman yang sudah dimasak hingga matang
sempurna, serta menghindari makanan dan minuman yang tidak terjamin
kebersihannya.

https://www.halodoc.com/kesehatan/diare

Contoh teks eksplanasi

2
B. Teori-Teori tentang Pengembangan Model

1. Pengertian Penelitian Pengembangan

Menurut Sugiyono (dalam Sri Haryati, 2012) Metode penelitian dan


pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
sebuah produk yang lalu dinilai, dievaluasi, dan diterapkan untuk diuji
keefektifan dari produk tersebut. Sugiyono menambahkan terdapat beberapa
tahapan dalam melakukan penelitian pengembangan.

1) Potensi dan Masalah

Penelitian ini berawal dari adanya masalah. Dalam pengertiannya potensi


merupakan segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai
tambah. Sedangkan pada masalah adalah suatu penyimpangan yang
diharapkan dengan terjadi.

2) Mengumpulkan Informasi

Dalam penelitian ini setelah ditunjukan sebuah potensi dan masalah.


Maka, selanjutnya perlu untuk dikumpulkan sebuagh informasi yang dapat
digunakan sebagai bahan untuk perencanaan dan dihharapkan sebagai sebuah
yang mengatasi dari masalah tersebut.

3) Desain Produk

Desain produk yang dihasilkan adalah dalam berbagai macam bentuk.


Diwujudkna dalam gambar tau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai
pegangan dalam untuk menilai dan membuatnya.

4) Validasi Desain

Merupakan proses yang menilai apakah dari suatu rancangan produk.


Kegiatan ini dilakukan dengan menghadirkan tenaga ahli yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk.

2
5) Perbaikan Desain
Setelah validasi desain hal selanjutnya adalah untuk memperbaiki sebuah
kelemahan dari produk tersebut setelah dinilai oleh pakar.

6) Uji Coba Produk

Desain produk yang telah dibuat selanjutnya dilakukan uji coba produk
untuk mengetahui keefektifan produk tersebut.

2. Jenis-Jenis Model Penelitian Pengembangan


Terdapat beberapa model dalam penelitian pengembangan Model penelitian
ini merupakan awal dalam mengembangkan suatu produk. Menurut Setyosari
(2012:221-228) Model pengembangan terdiri atas 3 jenis, diantaranya yaitu:

1. Model Dick and Carey (1996)


Model ini dikembangkan dengan menggunakan pendekatan sistem terhadap
komponen dasar dengan desain sistem pembelajaran yang meliputi analisi,
desain, pengembangan implementasi, dan evalusasi. Langkah-langkah dari
penelitian ini meliputi:

a. Mengidentifikasi tujuan pembelajaran

b. Melakukan analisis instruksional

c. Menganalisis karakteristik peserta didik dan konteks pembelajaran

d. Merumuskan tujuan pembelajaran khusus

e. Mengembangkan instrumen penilaian

f. Mengembangkan strategi pembelajaran

g. Mengembangkan dan memilih bahan ajar

h. Merancang dan mengembangkan evaluasi formatif

i. Melakukan revisi terhadap program pembelajaran

j. Merancang dan mengambangkan evaluasi sumatif.

2
2) Model ASSURE (1980)
Model ini difokuskan pada perencanaan pembelajaran untuk digunakan dalam
situasi pembelajaran yang di dalam kelas agar aktual. Langkah-langkah dari
penelitian ini meliputi:

a. Melakukan analisis karakteristik peserta didik

b. Menerapkan tujuan pembelajaran

c. Memilih media, metode pembelajaran, dan bahan ajar

d. Memanfaatkan bahan ajar

e. Melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran

f. Mengevaluasi dan merevisi program

3) Model ADDIE (1967)


Model ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan produk
dengan langkah-langkah yang sistematis dan interaktif. Langkah-langkah dari
penelitian ini meliputi:

a. Tahap analysis untuk menganalisa suatu masalah.


Analisa awal pada penelitian diperlukan untuk membuat skenario dan tahapan
untuk melakukan tahapan penelitian berikutnya.

b. Tahap design untuk mendesain suatu produk yang akan dibuat.


Mendesain produk awal yang telah dirancang berdasarkan pada tahap analisis
sebelumnya.

c. Tahap development untuk mengembangkan suatu produk.


Tahapan pengembangan pembuatan pada sebuah produk yang telah dibuat untuk
dilakukan ke tahap berikutnya yaitu penerapan produk tersebut di lapangan.

d. Tahap implementation untuk menerapkan produk tersebut atau uji coba.


Tahapan uji coba dengan hasil produk yang telah dibuat sebelumnya,
pengimplementasian produk pada tahap ini dilakukan dikelas secara langsung

e. Tahap evaluation untuk mengevaluasi kekurangan dari suatu produk.


Tahapan ini melakukan kegiatan evaluasi hal apa saja yang perlu direvisi pada

2
produk tersebut. Hal ini bertujuan untuk membentuk produk yang lebih baik.

C. Penelitian Yang Relevan

1) Penelitian yang relevan mengenai pengembangan media pembelajaran


yang telah dilakukan oleh Aprilia Apriningsih (2018) Pendidikan Biologi,
Fakultas Tarbiyah Keguruan, Universitas Islam Negeri Raden Intan,
Lampung. Dengan judul Pengembangan Media pembelajaran Pop Up
Book Berbasis Berpikir Kreatif Pada Mata Pembelajaran Biologi Peserta
Didik Kelas VII Di Tingkat SMP/MTs/Sederajat. Adapun hasil penelitian
yang diperoleh dengan hasil melalui validasi oleh beberapa dosen ahli
materi dengan penilaian sebesar 78%, ahli bahasa dengan perolehan nilai
sebesar 93%, dan ahli media sebesar 94%. Berdasarkan hasil tersebut,
maka produk tersebut dinyatakan layak untuk diterapkan di sekolah.
2) Penelitian tentang pengembangan ini juga pernah dilakukan oleh
Ningrum dkk (2018) Pendidikan IPA Terpadu, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Univeristas Negeri Semarang. Dengan judul
Pengembangan media pembelajaran pop-up book berbasis inkuiri
terbimbing pada tema tata surya untuk kelas VIII SMP. Adapun hasil dari
penelitian ini adalah Media pembelajaran pop-up book berbasis inkuiri
terbimbing tema tata surya layak digunakan dengan skor rata-rata ahli
materi dan media sebesar 96% dan 98% dengan kriteria sangat layak.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, media pembelajaran pop up
book dapat digunakan untuk pengembangan bahan ajar yang efektif. Serta
dapat memberikan pengaruh berupa kemudahan bagi siswa dalam
pembelajaran. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bahan ajar
media pembelajaran pop up book untuk membantu siswa sebagai
penunjang pembelajaran.

Guru pun akan terbantu dengan adanya modul ini. Karena media
pembelajaran bisa dipelajari dengan adanya bantuan atau arahan dari guru
maupun secara mandiri oleh siswa itu sendiri. Sehingga dapat
mempermudah dari tugas guru itu sendiri. Diharapkan media
2
pembelajaran tersebut dapat membantu baik dari guru dan siswa itu
sendiri.

2
D. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah penjelasan secara garis besar mengenai alur
logika dari masalah dalam sebuah penelitian. Masalah yang dibahas yaitu
mengenai proses pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi teks
eksplanasi di sekolah dalam penggunaan media pembelajaran yang masih
kurang inovatif dan kreatif, kurangnya pemanfaatan media pembelajaran yang
kreatif sehingga membuat pembelajaran akan kaku.

Berdasarkan kajian teori yang sudah disampaikan pada sebelumnya,


diketahui bahwa media pembelajaran pop up book sangat tepat digunakan
dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan kegiatan belajar
peserta didik. Media pembelajaran pop up book dapat diasumsikan akan lebih
menarik dan mudah dipahami oleh peserta didik. Juga diharapkan dapat
membantu guru di SMP A-l-Ghifari dalam menyampaikan materi Bahasa
Indonesia.

Pada proses pembelajaran diperlukan penunjang pembelajaran guna


membantu proses pembelajaran. Media pembelajaran pop up book merupakan
salah satu bahan ajar yang perlu dikembangkan disekolah. Media
pembelajaran pop up book yang sudah didesain sebelum dilakukan uji coba
lapangan, maka media pembelajaran akan divalidasi oleh para ahli. Dalam
penyusunan media pembelajaran ini berupa media pembelajaran pop up book
maka harus diuji cobakan untuk mengetahui kelayakan media ini.

Dalam penyusunan media pembelajaran pop up book akan dilakukan


serangkaian tahapan dari awal pembuatan sampai dengan tahap revisi. Hal
tersebut dilakukan agar dapat membentuk sebuah media pembelajaran yang
baik sebelum diaktualisasikan pada kegiatan pembelajaran dikelas.

2
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan selama delapan bulan dari bulan Juni sampai Februari,
adapun untuk uji coba terbatas dilakukan di SMP Al-Ghifari, waktu
pelaksanaannya pada semester satu tahun ajaran 2022/2023. Jadwal
kegiatan penelitian dalam dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Bulan (2022)


Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu
1. Pembuatan
proposal
2. Seminar
proposal
3. Penyusunan
bahan ajar
4. Validasi ahli
bahan ajar
5. Uji Coba
Instrumen
6. Penelitian
Lapangan
7. Pengolangan
Data
8. Pelaporan hasil
penelitian

2
B. Metode Penelitian
R&D secara sederhana bisa didefinisikan sebagai metode penelitian yang
sengaja, sistematis, bertujuan/diarahkan untuk menemukan, merumuskan,
memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keefektifan produk,
model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru,
efektif, efisien, produktif, dan bermakna (Putra, 2012:67). Sependapat dengan
Putra, Sugiyono (2014:407) mengungkapkan bahwa metode penelitian dan
pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tertentu.

Metode pengembangan media Pop-Up Book yang dipakai adalah model


Four D yang terdiri dari define artinya pendefinisian, design atau
rancangan, develop atau pengembangan, dan disseminate atau penyebaran.
Tahapan pengembangan Pop-Up Book ini secara lengkap dapat dilihat pada

Gambar:

3
C. Sasaran Klien
Pada tahap uji coba terbatas yang menjadi sasaran penelitian yaitu
peserta didik kelas VIII. 1 di MTS Ath-Thayyibah Seroja dengan jumlah 36
Orang Peserta didik Penarikan sampel pada penelitian ini dengan teknik
purposive sampling.

D. Langkah-langkah Riset Pengembangan


Model pengembangan Pop-Up Book yang dipakai adalah model Four D
dengan tahap penyebaran secara terbatas. Langkah pengembangan model
Four D secara lengkap yaitu sebagai berikut:

1. Define (Pendefinisian)
Tahap pendefisian ini dilakukan sebagai tahap pendahuluan
pengembangan. Tahap ini dilakukan unuk mengetahui persyaratan apa
saja yang harus diperhatikan dalam pengembangan bahan ajar berupa Pop-
Up Book. Pada tahap ini terdapat lima syarat yang harus diperhatikan
sebelum pengembangan Pop-Up Book yaitu:

a. Analisis kurikulum
Analisis kurikulum bertujuan agar pengembangan Pop-Up Book
yang dibuat sesuai dengan kurikulum MTS. Analisis yang perlu
dilakukan adalah analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar.

b. Analisis karakteristik peserta didik


Analisis peserta didik merupakan telaah tentang karakteristik
peserta didik yang sesuai dengan desain pengembangan Pop-Up Book.
Analisis terhadap peserta didik dilakukan dengan memperhatikan minat
belajar peserta didik.

c. Analisis Pop-Up Book


Analisis Pop-Up Book dilakukan terhadap bahan ajar yang tersedia
dan digunakan selama ini. Tujuannya untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari bahan ajar tersebut, sehingga bisa dijadikan masukan

3
untukpengembangan Pop-Up Book.

d. Analisis konsep
Analisis konsep dilakukan untuk mengidentifikasi materi pokok
yang akan diajarkan, mengumpulkan dan memilih materi yang relevan
dan menyusunnya kembali secara sistematis. Pada tahap ini didesain
pada buku dan struktur makro Pop-Up Book materi teks eksplanasi.

e. Perumusan tujuan pembelajaran


Perumusan tujuan pembelajaran dilakukan agar rancangan bahan ajar
sesuai dengan indikator. Pada tahap ini dibuat tujuan pembelajaran
denganmelihat standar kompetensi dan karakter peserta didik.

2. Design (Perancangan)
Tahap perancangan bertujuan untuk merancang bahan ajar berupa pop-up
book.
Hal yang harus dilakukan pada tahap ini, yaitu:
a. Pemilihan sumber Pop-Up Book
Tahap pemilihan sumber belajar yakni mengumpulkan dan
mengidentifikasi sumber-sumber mana yang mendukung penyusunan
handout. Sumber pop-up book yang dipakai bisa berupa jurnal, buku,
modul, dan refrensi lain tentang materi teks eksplanasi.

b. Pemilihan format
Pemilihan format dalam pengembangan pop-up book ini
dimaksudkan untuk mendesain atau merancang konten, ilustrasi,
gambar. Format yang dipilih adalah yang memenuhi kriteria menarik.
Memudahkan dan membantu dalam pemahaman materi teks
eksplanasi.

3. Develop (Pengembangan)

3
Tahap pengembangan adalah tahap untuk menghasilkan pop-up book.

3
Langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut.

i. Validasi ahli
Pop-up book yang telah disusun kemudian dilakukan validasi oleh
ahli untuk mengetahui kelayakan isi, penyajian, dan kebahasaan.

ii. Revisi pop-up book


Revisi pop-up book dilakukan berdasarkan masukan dari para ahli.
Tujuan dari revisi untuk membuatnya lebih tepat, efektif, mudah
digunakan, dan berkualitas.

iii. Uji coba terbatas


Uji coba lapangan dilakukan secara terbatas kepada sejumlah
peserta didik dan guru yang telah mempelajari materi teks eksposisi.
Tujuan uji coba terbatas ini untuk memperoleh masukan langsung
berupa respon, reaksi peserta didik dan para guru terhadap bahan ajar
yang telah di susun.Revisi pop-up book tberdasarkan hasil uji coba.

4. Dessimenate (Penyebaran)
Tahap desiminasi dilakukan untuk mempromosikan produk
pengembangan agar bisa diterima pengguna, baik individu, maupun
kelompok. Jika uji pengembangan menunjukan hasil yang konsisten dan
hasil penilaian ahli merokomendasikan komentar positif, tahap
penyebaran akan dilakukan secara terbatas.

Model 4-D (1974)


Model ini terdiri dari empat tahapan yaitu terdiri dari define
(pendefinisian), design (perancangan), Development (pengembangan) dan
desseminate (penyebaran).

DEFINE DESIGN DEVELOP DESSIMINATE

3
E. Perencanaan dan Penyusunan Pop-Up Book
Pop-up book memenuhi standar mutu bedasarkan empat unsur kelayakan
buku teks berkualitas menurut BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan),
meliputi kelayakan materi, kelayakan penyajian, kelayakan kebahasaan atau
keterbacaan. Selain itu pop-up book harus memenuhi standai isi SK dan KD.

Rancangan penyusunan dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai


berikut: Tabel 2. Rancangan Penyusunan Pop-Up Book
No. Unsur pop-up Deskripsi
book
1 Halaman sampul Didesain menarik dan berwarna
depan dan
belakang
2 Redaktur Memuat nama penulis dan ucapan terima kasih
3 Halaman isi Pada halaman ini memuat mindmapping dengan isi:
 Pengertian Teks Eksplanasi
 Karakteristik Teks Eksplanasi
 Struktur Teks Eksplanasi
 Cara meringkas gagasan umum Teks Eksplanasi.

F. Instrumen Penelitian
Dari yang didapat dalam penelitian ini adalah data utama yang sifatnya
alamiah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalaha validasi Pop-Up
book, penyebaran angket dan dokumentasi.

Tabel 3. Teknik Pengumpulan Data

3
No Jenis Data Teknik Instrumen
1 Kelayakan pop-up book Validasi pop-up Lembar validasi
book
Pop-up book
2 Respons guru terhadap pop-up Angket Lembar angket
book

G. Kisi-kisi Instrumen
a. Instrumen Validasi Ahli
Instrumen yang digunakan untuk mengukur kelayakan media
pembelajaranyang telah dirancang dalam bentuk angket penilaian oleh ahli

Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Kelayakan Pop-Up book

No Indikator No. Soal


1 Kelayakan isi 1,2,3,4,5
2 Kebahasaan 6,7,8,9,10
3 Sajian 11,12,13,14
4 Format tampilan 15,16,17,18
Jumlah 18

b. Instrumen Respons Guru


Instrumen yang digunakan untuk mengetahui respons guru terhadap produk
bahan ajar yang telah dibuat berbentuk angket skala likert dengan lima respons.
Penyusunan kisi-kisi instrument respons guru dapat dilihat pada tabel.

Tabel 5. Instrumen Respons Guru

No Indikator No. Soal


1 Keterpaduan Materi 1,2,4
2 Penyajian isi pop-up 5,9,10
3 Pengaruh pop-up book terhadap pembelajaran 3,6,7,8
Jumlah 10

3
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penyebaran angket,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data secara lengkap
terdapat pada tabel 4. Proses penelitian yang di lakukan yaitu, teknik
pengumpulan data berupa lembar tes tertulis, lembar validasi konten bahan
ajar, lembar validasi keterbacaan bahan ajaran, lembar angket respon guru
terhadap bahan ajar, lembar angket motivasi belajar peserta didik.

I. Teknik Analisis Data


Data yang di kumpulkan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan
kualitatif. Jenis analisis data yang di gunakan adalah teknik analisis data
kuantitatif dan kualitatif bahan ajar. Data kualitatif dalam penelitian ini
wawancara serta masukan dari guru yang akan dinyatakan dalam presentasi
untuk dideskripsikan, sedangkan data kuantitatif berupa data hasil validasi
ahli, data minat belajar peserta didik.

a. Analisis Kelayakan pop-up book


Kelayakan pop-up book diperoleh dari penilaian pakar media
menggunakan kuisioner yang terdiri dari beberapa aspek yaitu 1)
kelayakan isi 2) kebahasaan; 3) penyajian isi; dan 4) format tampilan.
Data validitas media pembelajaran di analisis menggunakan rumus sebagai
berikut: (Arikunto dalam Zain, 2013)

P = Presentasi kelayakan
x = Jawaban skor validator (nilai
nyata)xi = Jawaban tertinggi
(nilai harapan)

Hasil yang diperoleh kemudian dikategorikan sesuai tabel 7


Tabel 7. Kriteria kelayakan pop-up book oleh pakar bahan ajar (Arikunto, 2005)

3
Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan
80 – 100% Valid Tidak perlu revisi
60 – 79% Cukup Valid Tidak perlu revisi
40 – 59% Kurang Valid Revisi
0 – 39% Tidak Valid Revisi

3
b. Analisis Respons Guru
Data tanggapan guru tentang pembelajaran menggunakan pop-up book
dianalisis dengan menggunakan Skala Likert. Skala ini disusun dalam
bentuk satu pernyataan dan diikuti dengan lima respons yang menunjukan
tingkatan. Hasil tanggapan guru mengenai media pembelajaran diambil
melalui angket yang dianalisis dengan rumus berikut.

Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100%

Jumlah skor maksimal

Kriteria tanggapan guru terhadap pembelajaran pada tabel 8.


Tabel 8. Kriteria tanggapan Guru terhadap pop-up book
saat pembelajaran.

Persentase Kriteria
80% - 100% Sangat baik
66% - 79% Baik
56% - 65% Cukup baik

41% - 55% Kurang baik

<40% Tidak baik

3
DAFTAR PUSTAKA

ARININGSIH, A. (2019). Pengembangan Pop Up Berbasis Berfikir Kreatif Pada Mata


Pembelajaran Biologi Peserta Didik Kelas Viii Di Tingkat ….
http://repository.radenintan.ac.id/8561/1/SKRIPSI APRILIA.pdf
Cahyadi, R. A. H. (2019). Pengembangan media pembelajaran FOUR D model. Halaqa: Islamic
Education Journal, 3(1), 35–42.
Desi, R. (2020). Pengembangan pop-up book sebagai media pembelajaran pada materi struktur
atom di sma inshafuddin banda aceh.
Kusuma, M. (2017). Pengembangan Media Pembelajaran Pop-Up Book Materi Kubus dan Balok
Untuk Siswa SMP. Universitas Muhammadiyah Purwokerto, 7–24.
Magdalena, I., Sundari, T., Nurkamilah, S., Nasrullah, N., & Amalia, D. A. (2020). Analisis
bahan ajar. Nusantara, 2(2), 311–326.
Marsono. (2020). e-Modul BAHASA INDONESIA. Direktorat Pembinaan SMA, 1, 7–8.
Rahim, A. (2019). Pengembangan Modul Praktikum Bengkel Elektronika. Skripsi Universitas
Negeri Padang, 7–30.
Saintifik, P. P. (2015). M. Musfiqon dan Nurdyansyah. N. (2015). Pendekatan Pembelajaran
Saintifik . Sidoarjo: Nizamia learning center., 41. 20.
Sri Haryati. (2012). ( R & D ) Sebagai Salah Satu Model Penelitian Dalam Bidang Pendidikan.
Academia, 37(1), 13.
Studi, P. (2015). Fakultas bahasa dan seni universitas negeri semarang 2015.
Studi, P., Dan, B., Indonesia, S., Keguruan, F., Ilmu, D. A. N., & Yogyakarta, U. P. (2019).
PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP BOOK UNTUK SUMBER BELAJAR PADA MATERI
TEKS PROSEDUR BAGI SISWA SMP KELAS VII MTs N 7 SLEMAN TAHUN AJARAN
2018 / 2019 ARTIKEL OLEH : Galuh Kaysa Rachmi PENGEMBANGAN MEDIA POP-UP
BOOK UNTUK SUMBER BELAJAR PADA MATERI TEKS EKSPLANASI.
Sugiyono. (2013). Penelitian Kuantitatif, Metode Penelitian Kuantitatif. In Google Books (9th ed.,
Issue Februari 2013). Alfabeta.
Waraulia, A. M. (2020). Media pembelajaran Teori dan Prosedur Penyusunan. Bahan Ajar Teori
Dan Prosedur Penyusunan, 1–59.
Wijayanti, W., & Zulaeha, I. (2015). Seloka : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
4
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF KOMPETENSI MEMPRODUKSI TEKS
PROSEDUR KOMPLEKSYANG BERMUATAN KESANTUNAN BAGI PESERTA DIDIK
KELAS X SMA / MA Info Artikel. 4(2), 94–101.
Zakiyah, K. (2015). pengembangan bahan ajar IPA berbasis outdoor learning pokok bahasa
struktur bagian tumbuhan dan fungsinya kelas IV SDI Hassanuddin 01 Dilem Kepanjen.
Ekp, 13(3), 1576–1580.

4
LAMPIRAN

FORMAT REKAPITULASI HASIL ANGKET RESPONS GURU TERHADAP MEDIA


PEMBELAJARAN POP UP BOOK
SKOR
NO PERNYATAAN
GURU 1 GURU 2
1 Media pop up book disusun secara sistematis
Materi yang disajikan dalam media pop-up book sesuai dengan
2 Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kompetensi
Kegiatan yang disajikan menumbuhkan rasa ingin tahu peserta
3
didik
4 Kegiatan yang disajikan memiliki tujuan yang jelas
Penyajian pop-up book dilengkapi peta konsep dan ilustrasi
5
yang sesuai
Masalah yang disajikan dalam pop-up book kontekstual dan
6
erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
pop-up book membuat peserta didik lebih aktif dalam proses
7
pembelajaran
Kegiatan dalam pop-up book meningkatan efektivitas
8
pembelajaran di kelas
Bahasa yang digunakan dalam pop-up book sesuai dengan
9
Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan (PUEBI)
Bahasa yang digunakan dalam pop-up book komunikatif dan
10
mudah dimengerti
JUMLAH SKOR
TOTAL SKOR KEDUA GURU
Perolehan skor
TINGKAT KETERCAPAIAN 𝑥 100%
Skor maksimal
KATEGORI

4
ANGKET RESPONS GURU TERHADAP MEDIA PEMBELAJARAN
POP UP BOOK

Nama : ……………………………..
Jabatan : ……………………………..
Petunjuk penskoran
1. Mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kolom yang telah disediakan.
2. Bapak/Ibu dapat memberikan penilaian dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom
di bawah ini dengan berpedoman pada skala penilaiannya antara lain:

5 = Sangat baik 2 = Kurang baik

4 = Baik 1 = Tidak baik

3 = Cukup baik

Skala Penilaian
NO PERNYATAAN
1 2 3 4 5
Media pembelajaran pop up book disusun secara
1
sistematis
Materi yang disajikan dalam pop-up book sesuai
2 dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan
Indikator Pencapaian Kompetensi
Kegiatan yang disajikan menumbuhkan rasa ingin
3
tahu peserta didik
4 Kegiatan yang disajikan memiliki tujuan yang jelas
Penyajian pop-up book dilengkapi peta konsep dan
5
ilustrasi yang sesuai
Masalah yang disajikan dalam pop-up book
6 kontekstual dan erat kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari
pop-up book membuat peserta didik lebih aktif dalam
7
proses pembelajaran

4
Kegiatan dalam modul meningkatan efektivitas
8
pembelajaran di kelas
Bahasa yang digunakan dalam pop-up book sesuai
9 dengan Pedoman Umum Ejaan yang Disempurnakan
(PUEBI)
Bahasa yang digunakan dalam pop-up book
10
komunikatif dan mudah dimengerti
TOTAL

Saran/Komentar
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Cianjur,……………………..
Guru,

………………..………………..
…………………………………

4
ANGKET VALIDASI MEDIA PEMBELAJARAN POP UP BOOK

Nama : ………………………………………

Petunjuk
Berilah skor pada butir-butir validasi modul dengan memberikan tanda centang (√) pada kolom
skor (1,2,3,4) sesuai dengan kriteria sebagai berikut:

1 = Tidak baik 3 = Baik

2 = Kurang baik 4 = Sangat baik

Respons terhadap
modul
No Pernyataan
1 2 3 4

Kelayakan Isi
Media pembelajaran pop-up book sesusai dengan
1
Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar
2 pop-up book sesuai dengan kebutuhan peserta didik

3 pop-up book sesuai dengan kebutuhan bahan ajar

4 pop-up book sesuai dengan subtansi materi

5 pop-up book mampu menambah wawasan pengetahuan

Kebahasaan

6 pop-up book dapat dibaca dengan baik

7 pop-up book memiliki informasi yang jelas

8 pop-up book sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia


pop-up book pmenggunakan bahasa yang efektif dan
9
efisien
pop-up book menggunakan kalimat yang digunakan
10
jelas dan mudah dimengerti
Sajian

11 pop-up book memiliki tujuan kegiatan yang jelas

4
12 pop-up book memiliki struktur yang lengkap
pop-up book memiliki isi konten yang disajikan
13
menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik
pop-up book memiliki informasi pendukung
14
yang membantu peserta didik selama
pembelajaran
Format
pop-up book menggunakan jenis dan ukuran huruf
15
yang baik dan menarik
16 pop-up book memiliki layout/tata letak yang menarik
pop-up book memiliki peta pikiran (mind mapping)
17 dan ilustrasi yang baik dan berhubungan dengan
konsep
18 pop-up book memiliki desain tampilan yang menarik

Saran/Komentar

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………

Taraf validasi = 𝑥 100% = ⋯


72

Bogor, ………………………….

Penguji,

………………………-………….

Anda mungkin juga menyukai