Anda di halaman 1dari 22

Makalah

Mengenal Permainan Tradisional dan Modern Untuk Anak Usia Dini

OLEH :

IDA NURLAELA
20194117004

DOSEN PENGAMPU :
DIANA EARLYANA LESMANA, M . Pd

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BANI SALEH

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

BEKASI

2022
1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuk dan
bimbingan serta hidayah-Nya, makalh ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Mata Kuliah
Strategi Pembelajaran Terpadu. Penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik berkat
bantuan dan dukungan berbagai pihak yang senantiasa memotivasi dan kritik
membangun. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk
perbaikan dan penyempurnaa lebih lanjut. Meskipun ini sifatnya sederhana semoga
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya.

Bekasi, April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2

C. Tujuan Pembuatan Makalah ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Permainan Tradisional ........................................................................ 3

2. Pengertian Permainan Modern ............................................................................. 3

3. Dampak yang timbul dari Permainan Tradisional ................................................ 4

4. Dampak yang timbul dari Permainan Modern ..................................................... 7

5. Jenis – Jenis Permainan Tradisional ...................................................................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita semua gemar bermain terutama saat kita masih kanak-kanak. Bermain adalah
aktifitas yang khas, berbeda dengan bukan bermain, dalam hal ini adalah bekerja atau
aktifitas lain yang serius fungsional dan selalu dilakukan dalam rangka suatu hasil.
Bermain tidak memperdulikan hasil akhir tetapi yang lebih penting disini adalah proses
bermain itu sendiri. Bermain selalu menyenangkan dan tidak pernah menjadi beban. Bila
anak sudah menganggap bermain sebagai suatu beban, artinya yang ia lakukan bukanlah
bermain. Orang dewasa mengenal kegiatan “bekerja” selain kegiatan “bermain”. Kendati
bukan bekerja mempunyai fungsi tersendiri sebagai bagian dari keseimbangan
kehidupannya. Anak-anak dilain pihak, hanya mengenal kegiatan bermain. Hal ini
disebabkan perbendaharaan antara kegiatan bekerja dan bermain pada masa kanak-kanak
masih amat tipis. Bermain adalah sesuatu yang menyenangkan. Apabila kita ingin
memahami pengertian bermain, kita perhatikan saja wajah anak-anak bila wajah mereka
menampilkan percikan air muka yang cerah dan berseri-seri, itulah bermain. Namun bila
wajah mereka muram dan cemberut maka itu bukan lagi bermain.

Dengan ketrampilan dan kemampuannya yang masih serba terbatas anak melakukan
aktivitas bermain (justru) untuk mendapatkan informasi tentang dunia sekitarnya serta
tentang siapa dirinya. Bermain memungkinkan anak-anak mengeksplorasi berbagai
pengalaman dalam berbagai situasi dan sudut kehidupan. Dengan demikian, kegiatan
bermain merupakan bagian yang penting dalam proses tumbuh kembangnya disemua
bidang kehidupan diantaranya mencakup fisik, intelektual, emosi, sosial.

Kegiatan bermain memberi anak pengalaman berhadapan dengan masalah-masalah


dan menganggapnya sebagai tantangan-tantangan yang menggairahkan. Dengan
demikian diharapkan, kelak ia tumbuh menjadi orang dewasa yang optimistic dan kreatif
dalam menghadapi kendala-kendala kehidupan.

1
Dalam kehidupan anak, bermain mempunyai arti yang sangat penting. Dapat
dikatakan bahwa setiap anak yangsehat selalu mempunyai dorongan untuk bermain
sehingga dapat dipastikan bahwa anak yang tidak bermain-main pada umumnya dalam
keadaan sakit, jasmaniah maupun rohaniah.

Para ahli berkesimpulan bahwa anak adalah makhluk yang aktif dan dinamis.
Kebutuhan-kebuthan jasmaniah dan rohaniahnya anak yang mendasari sebagian besar
dipenuhi melalui bermain (kelompok) bermain sendiri maupun itu merupakan kebutuhan
anak. Bermain bagi anak adalah mutlak diperlukan untuk mengembangkan daya cipta,
imajinasi, perasaan, kemauan, motivasi, dalam suasana riang gembira.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan diatas, dalam makalah ini penulis menentukan rumusan


masalah sebagai berikut :

a. Apa Pengertian dari Permainan Tradisional dan Modern?


b. Sebutkan Jenis – Jenis Permainan Tradisional
c. Sebutkan Dampak Positif dan Negatif dari Permainan Tradisional dan Modern?

C. Tujuan Pembuatan Makalah

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk tugas mata kuliah Strategi
Pembelajaran Terpadu.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Permainan Tradisional


Indonesia telah dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki beragam budaya,
kultur, agama, dan sebagainya. Salah satu kebudayaan Indonesia yang memiliki
beraneka ragam yaitu “Permainan Tradisional”. Indonesia sangat kaya akan
permainan tradisional. Setiap daerah dimasing-masing propinsi memiliki ciri khas
sendiri-sendiri dalam permainan tradisionalnya.
Permainan tradisional merupakan permainan yang dapat dimainkan oleh segala
umur. Selain itu permainan tradisional diciptakan bukan hanya sekedar hiburan
namun memiliki maksud yang lebih luas seperti mengajarkan solidaritas,
kekompakan, gotong royong, dan menghormati serta menjaga silahturahmi antara
masyarakat setempat.
Seperti yang dijelaskan diatas permainan tradisional merupakan salah satu unsur
kebudayaan yang dimiliki Indonesia, maka sudah sepatutnya permainan tradisional
perlu untuk dipertahankan keberadaannya, khususnya pada kalangan anak jaman
sekarang. Mereka harus lebih mengenal dan lebih menyukai permaianan tradisional
daripada permainan-permainan modern. Sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap
kebudayaan yang ada pada negara mereka, yaitu negara Indonesia.

B. Pengertian Permainan Modern


Pada masa era globalisasi ini telah berkembangnya teknologi-teknologi cagih
yang dapat memunculkan berbagai macam permainan teknologi yang sering kita
kenal dengan permainan modern. Permainan modern adalah permainan yang berasal
dari industri atau umumnya menggunakan teknologi dalam pembuatan serta
permainannya. Permainan Modern ini menghadirkan bentuk permainan beragam
seperti video game baik itu dalam cosole(Playstation,Xbox,WII dan lain-lain), Hp,
komputer, dan alat-alat permainan yang menggunakan baterai atau remote control
untuk menjalankannya (mobil-mobilan remote, pesawat-pesawatan remote dll).

3
Permainan Modern bila dilihat dari segi tampilan gambar, bentuk maupun cara
memainkannya sangat beragam, sehingga menarik perhatian kita untuk
memainkannya. Industri permainan Modernpun senantiasa memanjakan kita dengan
kemajuan teknologi yang semakin mengagumkan.
Permainan modern ini selain karena tampilan, bentuk dan cara memainkannya
yang dapat menarik perhatian khalayak umum, permainan modern juga memiliki
keunggulan lainnya yang tidak dimiliki permainan tradisional. Seperti permainan
modern tidak memerlukan tempat yang luas untuk memainkannya lain halnya dengan
permaianan tradisional yang sebagian besar permainannya membutuhkan tempat
yang sangat luas seperti tanah lapang, kemudian permainan modern tidak harus
dimainkan dengan dua orang atau lebih, dimainkan dengan satu orangpun juga dapat
dimainkan, beda halnnya dengan permainan tradisional yang harus dimainkan secara
berpasangan atau bergerombolan. Keungulan-keunggulan tersebutlah yang menjadi
salah satu faktor lebih populernya permainan modern daripada permainan tradisional
khususnya pada masyarakat kota.

C. Dampak yang Ditimbulkan Dari Permaianan Tradisional


Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari permainan anak tradisional.
Hampir semua manfaat ada dalam permainan anak tradisional mendukung
perkembangan anak. Pada akhir abad ke-17, seorang filsuf Inggris yang terkenal John
Locke (1632-1704 ) mengemukakan bahwa pengalaman dan pendidikan bagi anak
merupakan faktor yang paling menentukan dalam perkembangan anak karena
memiliki dampak positif bagi perkembangan psikis anak. Adapun dampak-dampak
dari permainan anak tradisional tersebut adalah:
1. Dampak Positif
a. Anak menjadi lebih kreatif
Permainan anak tradisional sangat menuntut kreatif anak. Kebanyakan dari
media-media permainan anak tradisional dibuat sendiri oleh pemainnya.
Mereka memanfaatkan apa benda-banda tak terpakai yang ada disekitar
mereka. Cotohnya adalah mobil-mobilan yang terbuat dari kulit jeruk bali.
Selain itu,mereka juga membuat aturan-aturan permainan sendiri. Aturan-
4
aturan ini bisa saja setiap saat berubah sesuai kesepakatan para pemainnya.
Contohnya pada permainan boy-boyan, ada yang kalau kena bola kepala atau
kakinya mati, ada juga yang tidak.
b. Mengembangkan kecerdasan intelektual dan wawasan anak
Beberapa permainan tebak-tebakan akan menggali wawasan anak terhadap
beragam pengetahuan. Seperti pada permainan tradisional Gagarudaan,
Oray-Orayan, dan Pa Cici-Cici Putri.
c. Melatih anak bersosialisasi
Permainan anak tradisional kebanyakan dimainkan secara kelompok. Hal ini
dapat melatih simpati dan empati anak. Selain itu, anak juga akan berlatih
bersosialisasi dan berorganisasi dengan kawan mainnya.
d. Mengembangkan kecerdasan logika anak
Beberapa permainan menuntut kecerdasan logika dalam menjawab
pertanyaan dan menentukan langkah-langkah. Misalnya pada permainan bas-
basan sdan engklek.
e. Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak
Beberapa permainan anak menuntut anak untuk bergerak. Dengan begitu, fisik
anak akan menjadi lebih sehat dan terhindar dari penyakit obesitas. Gerakan-
gerakan ini mereka lakukan dengan senang hati. Sehingga mereka tidak cepat
lelah seperti kalau dipaksa olahraga. Contoh permainannya antara lain;
engklek, gobak sodor, petak umpet, dll.
f. Mengembangkan kecerdasan musikal anak
Ada beberapa permainan anak tradisional yang cara memainkannya
menggunakan nyanyi-nyanyian. Hal ini akan menimbulkan kecerdasan
musical anak. Contohnya adalah pada permainan cublak-cublak suweng,
jamuran, jaranan, dll.
g. Melatih anak bermain peran
Permainan menurut Goerge H. Mead juga merupakan sebagian dari kondisi-
kondisi yang memungkinkan si anak melakukan “objectivication of the self”
( Mead, 1934 ). Melalui kegiatan bermain anak-anak akan dapat
membayangkan dirinya berada dalam berbagai kedudukan dan peran dan
5
dengan demikian dia akan dapat membangun karakternya. Melalui permainan
anak tradisional, anak akan memperhatikan peran orang lain dan bersosialisasi
dengannya. Menurut Mead, ketika si anak mulai dapat berperilaku sebagai
orang lain, maka dia sedang berada dalam proses menjadi “an organic
memberof society” (1934: 159).
Bermain peran dapat kita jumpai pada permainan pasaran. Dalam permainan
itu, ada yang berperan sebagai penjual dan pembeli. Anak juga
akan mengenal konsep ruang. Karena dalam permainan ini, masing-masing
pemeran memiliki rumah, tempat berjualan, kantor, dll.
h. Mendekatkan anak pada alam
Hampir semua permainan anak tradisional dimainkan di alam terbuka. Hal ini
akan mendekatkan anak dengan alam. Selain itu, biasanya anak-anak
memanfaatkan benda-benda yang disediakan oleh alam menjadi media
permainan mereka. Permainan-permainan tersebut antara lain, egrang terbuat
dari bambu, dakon dan gateng menggunakan batu kerikil, permainan pasaran,
biasanya anak-anak menggunakan bunga sepatu sebagai minyak-minyakan,
mie dari tumbuhan parasit kuning yang banyak terdapat pada tumbuhan teh-
tehan , daun pisang untuk membungkus,dll.
i. Mengembangkan Moral Positif anak
Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang dan kalah. Namun
menang dan kalah ini tidak menjadikan para pemainnya bertengkar atau
minder. Bahkan ada kecenderungan, orang yang sudah bisa melakukan
permainan mengajarkan tidak secara langsung kepada teman-temannya yang
belum bisa. Permainan tradisional dilakukan lintas usia, sehingga para pemain
yang usianya masih belia ada yang menjaganya, yaitu para pemain yang lebih
dewasa. Para pemain yang belum bisa melakukan permainan dapat belajar
secara tidak langsung kepada para pemain yang sudah bisa, walaupun usianya
masih di bawahnya. Permainan tradisional dapat dilakukan oleh para pemain
dengan multi jenjang usia dan tidak lekang oleh waktu. Tidak ada yang paling
unggul. Karena setiap orang memiliki kelebihan masing-masing untuk setiap

6
permainan yang berbeda. Hal tersebut meminimalisir pemunculan ego di diri
para pemainnya/anak-anak.
2. Pengaruh Negatif
a. Anak menjadi lupa waktu
Karena anak keasyikan bermain permainan tradisional bersama teman-
temannya akan membuat anak lupa waktu dan kewajiban belajar mereka.
b. Menimbulkan perjudian
Permainan anak seperti, mainan kartu dan neker (kelereng) tanpa mereka sadari
dapat menimbulkan perjudian. Misalnya saja permainan kelereng, kelereng
siapa yang dapat menumbuk kelereng lawan, ia berhak memiliki kelereng itu.
Ada juga permainan kartu “keplok”. Siapa yang saat menepukkan tangan dan
kartu yang jatuh adalah yang bergambar, maka ia berhak mengambil kartu
lawan yang tengkurap, dan permainan kartu yang menggunakan uang sebagai
hadiah.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan permainan tradisional tidak hanya


memberikan dampak positif terhadap anak sehingga menjadi salah satu faktor baik
yang mendukung atas perkembangan anak. Oleh karena itu permainan tradisional
perlu untuk kita pertahankan keberadaannya, khususnya dikalangan anak-anak pada
masa sekarang.

D. Dampak yang Ditimbulkan Dari Permainan Modern


Permainan modern memiliki dampak positif dan dampak negatif. Seperti berikut :

1. Dampak Positif

a. Melatih Aktivitas Fisik

Dampak positif ini dapat dirasakan pada permainanan modern game


konsol(Playstation,Xbox, WII dan lain-lain). Pada game konsol modern
saat ini sudah dilengkapi dengan perangkat gerak yang melibatkan aktivitas

7
fisik sehingga permainan video game dapat sekaligus melatih otot dan
gerak selayaknya berolahraga, seperti halnya yang disediakan oleh konsol
Nintendo Wii, PS3 Move, atau yang lebih canggih lagi, Xbox 360 Kinect.
Game – game yang melibatkan aktivitas fisik seperti game tinju, tennis,
sepakbola dsb, yang mengharuskan anda untuk menggerakkan tangan dan
anggota tubuh anda sesuai tema video game yang dimainkan.

b. Membina Hubungan Sosial & Interaksi

Pada masa sekarang sering diadakannya pertandingan alat-alat permainan


yang berbahan bakar listrik atau baterai seperti pertandingan mobil remote,
kapal remote dll. Dari pertandingan inilah, anak-anak dapat membina
hubungan sosial dan berinteraksi dengan baik dengan peserta lomba
lainnya. Sedangkan pada Video game, karena kecanggihan yang ada dalam
Video game pada masa sekarang, membuat pemain vidgim (video game)
dapat melakukan interaksi jarak jauh kepada orang lain diseluruh dunia
melalui media online atau internet yang sudah tersedia pada kebanyakan
Video game saat ini.

c. Meningkatkan Kemampuan Belajar

Permainan modern dapat meningkatkan kemampuan belajar anak,.


Dampak positif ini dapat terlihat pada permainanVideo game saat ini yang
jauh lebih kompleks dibandingkan Video game pada masa lalu. Permainan
pada Video game tersebut lebih banyak mengajak kita untuk mengasah
logika, strategi, teka-teki hingga emosi untuk menyelesaikannya. Para
pemain vidgim umumnya dituntut untuk dapat mengambil keputusan dan
kendali untuk dirinya sendiri. Pemain juga harus memasukkan perintah,
kombinasi, kesabaran serta keputusan yang cepat untuk menghadapi situasi
yang disediakan pada level – level game yang kian beragam. Dalam hal ini,
akan membantu banyak aspek dalam kemampuan berpikir dan membuat
keputusan dalam kehidupan nyata.

8
d. Mencegah Stress

Permainan modern dapat mengurangi stress pada pemainannya. Misalnya


pada permainan yang menggunakan bahan bakar baterai seperti mobil-
mobilan remote dapat memberikan keseruan pada orang yang
memainkannya. Sedangkan pada video game dapat membuat sesorang
melupakan sejenak permasalahan yang ada pada kehidupnya, karena di
dalam video game seseorang dapat memfokuskan dirinya pada tantangan
yang ada di dalam game tersebut, sehingga mereka melupakan masalah
yang ada di pikirannya. Selain itu apabila pemain video game berhasil
dalam menyelesaikan tantangan yang ada dalam game tersebut, maka akan
muncul perasaan senang yang luar biasa di hati pemainnya.

2. Dampak Negatif

a. Mengakibatkan Kecanduan sehingga Prestasi di Sekolah Menurun.

Bermain Permainan modern secara berlebihan membuat anak-anak lupa


akan tugas-tugas sekolah yang harus diselesaikan. Bisa dibayangkan,
berapa banyak anak yang prestasinya menurun karena kecanduan bermain
Permaianan modern. Bahkan ada anak yang sampai tidak naik kelas atau
tidak lulus ujian hanya gara-gara ‘kecanduan’ bermain games. Sangatlah
disayangkan.

b. Menyebabkan lupa akan waktu

Bermain permainan modern dapat menyebabkan anak-anak lupa akan


waktu, ini dikarenakan bermain permainan modern dapat membuat para
pemainnya fokus akan permainan tersebut sehingga mereka tidak
merasakan telah bermain dalam waktu lama.

9
c. Berdampak buruk pada Kesehatan

Dampak ini cenderung dapat dirasakan pada permaianan modern berbasis


video game. Misalnya pada pancaran cahaya radiasi komputer dapat
merusak saraf mata dan otak. Ginjal dan lambung juga terpengaruh dari
akibat banyaknya duduk dan kurang minum ketika bermain. Bahkan anak-
anak banyak yang lupa makan karena keasyikan main. Dampak medis
lainnya adalah kesehatan mata menjadi terganggu karena terkena radiasi
dari televisi serta layar monitor komputer ataupun laptop.

d. Menyebabkan pemborosan

Seperti yang kita ketahui permainan modern sebagian besar adalah barang-
barang yang memiliki harga yang lumayan mahal. Selain itu permainan
modern cenderung membutuhkan perawatan, agar dapat dimainkan seperti
mengganti baterainya atau melakukan service bila mengalami kerusakan.
Karena biaya-biaya tersebutlah membuat para orang tua harus
mengeluarkan uang yang banyak untuk menyenangkan anaknya.

e. Memberikan contoh yang buruk bagi moral anak

Permainan modern pada masa sekarang seperti mobil remote, pesawat


remote, Playstation, dan lain-lain, memiliki harga yang lumayan mahal,
sehingga tidak semua anak dapat memilikinya. Faktor inilah yang
menyebabkan anak-anak pada kalangan atas yang sanggup membelinya
merasa bangga bisa memilikinya dan cenderung memamerkannya pada
teman-temannya sedangkan anak-anak lainnya yang ada pada kalangan
kebawah yang tidak sanggup membelinya akan merasa iri karena dia tidak
bisa memainkannya seperti teman-teman lainnya. Selain itu kita dapat
merasakan dampak ini ada dalam permainan Video game, Misalnya pada
permainan perang-perangan yang mengajari anak-anak untuk berkelahi,
menyakiti orang yang tidak disukainya, dan membunuh musuhnya.

10
Berikut ini kita dapat melihat dampak negatif dari salah satu permainan modern yaitu
vidio game yang menyebabkan muncullah beberapa kasus yang terjadi di dunia nyata
yang sangat memprihatinkan. seperti:

1. Kasus pembunuhan yang terjadi di Bandung tahun 2005, seorang


mahasiswa Universitas Maranatha tewas ditikam temannya sendiri akibat
kalah bermain PS.
2. Krisna Cahyadi (19), mahasiswa ekonomi angkatan 2004 Universitas
Maranatha, ditemukan sudah menjadi mayat di tempat kosnya, di lantai 3
kamar C-20 Tulip Home Jln. Babakanjeruk IV No. 30 Kota Bandung,
Kamis (1/12) sekira pukul 13.30 WIB. Dalam pemeriksaan awal,
tersangka mengaku menghabisi nyawa korban karena kalah judi bola dan
bermain Play Station dengan korban.
3. Terpengaruh dengan kekerasan dalam game. Seperti perisitiwa yang
terjadi di Wellington Amerika Serikat, seorang anak tega membunuh ibu
kandungnya setelah bermain Halo 3.

E. Jenis-jenis Permainan Tradisional

Banyak sekali macam-macam permainan tradisional di Indonesia, hampir di seluruh


daerah-daerah telah mengenalnya bahkan pernah mengalami masa-masa bermain
permainan tradisional ketika kecil. Permainan tradisional perlu dikembangkan lagi karena
mengandung banyak unsur manfaat dan persiapan bagi anak dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat. Beberapa contoh permainan tradisional akan dijelaskan secara lebih rinci
sebagai berikut :

1. Galasin

Galah asin atau galasin yang juga sibeut gobak sodor adalah sejenis permainan
daerah asli dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri
dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya
11
adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara
bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara
lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.

Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-
garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segi empat dengan
ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya
diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga
lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan
garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis
batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang
juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas
bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal
(umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan
garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat
mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan
berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

2. Congklak

Congklak adalah suatu jenis permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai
macam nama di seluruh indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang
kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan
juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.

Di malaysia permainan ini juga lebih dikenal dengan nama congklak dan istilah
ini juga dikenal di beberapa daerah di Sumatera dengan kebudayaan melayu. Di jawa,
permainan ini lebih dikenal dengan nama dakon. Selain itu di lampung permainan ini
lebih dikenal dengan nama dentuman lamban sedangkan di Sulawesi permainan ini

12
lebih dikenal dengan nama mokaotan, maggaleceng, aggalacang dan nogarata. Dalam
bahasa Inggris, permainan ini disebut mancala.

3. Petak Umpet

Permainan ini bisa dimainkan oleh minimal 2 orang, namun jika semakin banyak
yang bermain maka akan menjadi semakin seru. Cara bermain cukup mudah, dimulai
dengan hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi "kucing" (berperan sebagai
pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan
memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia
menghadap tembok, pohon atau apa saja supaya dia tidak melihat teman-temannya
bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap
daerah, contohnya di beberapa daerah di jakarta ada yang menyebutnya inglo, di
daerah lain menyebutnya bon dan ada juga yang menamai tempat itu hong). Setelah
hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika
wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah
teman-temannya bersembunyi, mulailah si "kucing" beraksi mencari teman-temannya
tersebut.

4. Gasing

Gasing adalah mainan yang bisa berputar pada poros dan berkeseimbangan pada
suatu titik. Gasing merupakan mainan tertua yang ditemukan di berbagai situs
arkeologi dan masih bisa dikenali. Selain merupakan mainan anak-anak dan orang
dewasa, gasing juga digunakan untuk berjudi dan ramalan nasib.

Sebagian besar gasing dibuat dari kayu, walaupun sering dibuat dari plastik, atau
bahan-bahan lain. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali
gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit
pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang
memainkan.
13
Gerakan gasing berdasarkan efek giroskopik. Gasing biasanya berputar
terhuyung-huyung untuk beberapa saat hingga interaksi bagian kaki (paksi) dengan
permukaan tanah membuatnya tegak. Setelah gasing berputar tegak untuk sementara
waktu, momentum sudut dan efek giroskopik berkurang sedikit demi sedikit hingga
akhirnya bagian badan terjatuh secara kasar ke permukaan tanah.

5. Kelereng

Kelereng (atau dalam bahasa jawa disebut nèkeran) adalah mainan kecil
berbentuk bulat yang terbuat dari kaca, tanah liat, atau agate. Ukuran kelereng sangat
bermacam-macam. Umumnya ½ inci (1.25 cm) dari ujung ke ujung. Kelereng dapat
dimainkan sebagai permainan anak, dan kadang dikoleksi, untuk tujuan nostalgia dan
warnanya yang estetik.

6. Egrang

Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar
bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang
diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk
diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Di
dataran banjir maupun pantai atau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas
jangkungan untuk melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang
bergeser. Jangkungan telah dibuat selama ratusan tahun.

7. Layang – Layang

Layang-layang, layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung Malaya)


merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan ke udara dan
terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau pengendali. Layang-layang
memanfaatkan kekuatan hembusan angin sebagai alat pengangkatnya. Dikenal luas
di seluruh dunia sebagai alat permainan, layang-layang diketahui juga memiliki
fungsi ritual, alat bantu memancing atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian
ilmiah, serta media energi alternatif.
14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Indonesia telah dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki beragam budaya,
kultur, agama, dan sebagainya. Tak heran jika antara satu daerah dan daerah yang lain
memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri. Salah satu kebudayaan yang beraneka ragam
yaitu “Permainan Tradisional”. Indonesia sangat kaya akan permainan tradisional.
Setiap daerah dimasing-masing propinsi memiliki ciri khas sendiri-sendiri tentang
permainan tradisionalnya.

Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari permainan anak tradisional. Sebagai
berikut :

a. Anak menjadi lebih kreatif


b. Mengembangkan kecerdasan intelektual dan wawasan anak
c. Melatih anak bersosialisasi
d. Mengembangkan kecerdasan logika anak
e. Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak
f. Mengembangkan kecerdasan musikal anak
g. Melatih anak bermain peran
h. Mendekatkan anak pada alam
i. Mengembangkan Moral Positif anak

Permainan modern ialah permainan yang berasal dari industri atau umumnya
menggunakan teknologi dalam pembuatan serta permainannya. Permainan jenis ini
menghadirkan bentuk permainan seperti video game, baik itu dalam console maupun
komputer.
15
Permainan modern seperti game online memiliki dampak positif dan dampak negatif.
Seperti berikut :

1. Dampak Positif

1. Aktivitas Fisik
2. Melatih Ketangkasan
3. Membina Hubungan Sosial & Interaksi
4. Meningkatkan Kemampuan Belajar
5. Mencegah Stress

2. Dampak Negatif

1. Mengakibatkan Kecanduan sehingga Prestasi di Sekolah Menurun.


2. Kesehatan Cepat Menurun
3. Boros
4. Membuat anak tidak dapat membedakan dunia game dengan dunia nyata
5. Membatasi Hubungan Sosial

16
DAFTAR PUSTAKA

http://artikelbahasaindonesia.org/artikel-pendidikan/manfaat-dampak-bermain-game-
bagi-anak-dewasa/
http://blog.student.uny.ac.id/rita/2012/10/17/permainan-anak-tradisional/
http://cuilicious.wordpress.com/2010/05/30/pengaruh-dan-manfaat-permainan-
tradisional-terhadap-perkembangan-jiwa-anak/
http://callmepw.blogspot.com/2013/02/permainan-tradisional-di-indonesia.html
http://duniaanak.tokodu.com/baca/artikel/permainan-tradisional.html
http://mainyuk.byethost14.com/hal%20unik%20video%20game.html
http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai