“Permainan Kecil/Sederhana”
Dosen Pengampu:
Drs. Arsil, M.Pd
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah-Nya kepada kita semua. Alhamdulillah atas limpahan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Permainan Kecil/Sederhana” yang
merupakan salah satu tugas mata kuliah PJOK SD, dengan harapan menjadi suatu acuan
dalam pembelajaran PJOK SD.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai referensi sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan lapang dada kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca dengan
harapan kami bisa membuat makalah dengan lebih baik di kemudian hari. Akhir kata
kami berharap semoga makalah tentang “Permainan Kecil/Sederhana” dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3
3.1 Kesimpulan..................................................................................................20
3.2 Saran ............................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
menyenangkan dari kehidupan manusia adalah di masa anak-anak. Diakui atau
tidak, ketika menjadi seorang anak yang terpenting hanyalah bermain. Hal ini
dapat kita manfaatkan dalam metode pembelajaran pendidikan jasmani bagi anak
didik kita khususnya Anak Usia Sekolah Dasar. Dengan permainan kecil anak-
anak akan mendapatkan kualitas kebugaran tubuh dan nilai-nilai/norma yang
terkandung dalam berbagai macam bentuk permainan kecil dengan pembelajaran
yang lebih menyenangkan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian permainan kecil.
2. Untuk mengetahui manfaat permainan kecil.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip permainan kecil.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk permainan kecil.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 Manfaat Permainan Kecil
4
yang baru dalam kegiatan tertentu. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat
kemampuan motorik anak, maka semakin mudah dan cepat anak menguasai
keterampilan gerak baru tersebut. Motor kemampuan mendidik dapat
dijadikan acuan untuk mengukur kemampuan anak dalam mempelajari
keterampilan gerak yang baru, sehingga kedudukannya dalam
kerangka pembelajaran dan permainan penting untuk kepentingan identifikasi
dan pengklasifikasian kemampuan gerak anak.
5
Masalah yang sering dijumpai dalam setiap belajar, berlatih, melakukan
kegiatan sejenis yang berkaitan dengan kinerja/ tampilan adalah kepercayaan
diri dan tidak sedikit pula individu yang gagal karena masalah psikologis
ini. Masalah kepercayaan diri begitu penting ketika individu disajikan pada
situasi sebenarnya (bukan latihan, percobaan, dsb.). Pada saat dalam setuasi
tersebut, maka mental dan kepercayaan dirinya anak sangat untuk
pengembangan kinerja.
6
Berpikir kreatif berasal dari otak kanan yang pada eksplorasi gagasan,
adanya kemungkinan atau alternatif, dan mencari banyak variasi jawaban yang
tepat, bersifat asosiatif, menyebar, subjektif, dan visualis (Emanuel &
Challons-Lipton, 2012:2). Selain melatih anak untuk berpikir logis, guru/
fasilitator juga harus melatih keterampilan berpikir kreatif dengan kegiatan
bermain yang tentunya dengan tingkat pemahaman yang baik dari
guru/fasilitator tentang berpikir kreatif itu sendiri. Keterampilan berpikir ini
(kreatif) jarang disentuh dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dalam
kegiatan bermain.
2. Sesuai karakteristik
7
Pada saat mendesain dan mengembangankan permainan, guru/fasilitator
harus secara baik memperhatikan dan mempertimbangkan karakteristik
anak. Karakteristik anak mempengaruhi tingkat paritisipasinya dalam
permainan serta meminimalisir cidera otot pada anak. Karakterikstik anak
dalam suatu komunitas sangat bervariatif antara satu dengan yang lainnya, ada
anak secara fisik prima, ada juga yang tidak, ada yang memiliki masalah pada
kesehatan dan ada juga yang normal, dan sebagainya.
8
penting perkembangan kognitif, efektif, dan psikomotor anak. Keluwesan
dalam peraturan permainan dibutuhkan untuk tetap menjaga dan
meminimalkan berbagai kemungkinan melunturkan semangat anak. Selama
peraturan yang digunakan fasilitator terlalu mengikat dan anak tidak
mendapatkan kegembiraan, maka peraturan tersebut dapat permainan kembali
karena seyogianya peraturan digunakan bukan untuk menjustifikasi anak, ini
hanya sebagai pengontrol permainan menjadi terarah.
A. Jalan Naga
1. Pengertian
Jalan naga merupakan salah satu permainan yang dimainkan oleh
dua regu yang setiap regu memiliki jumlah anggota yang sama
banyak. Setiap regu di belakang garis. Mulailah dengan memegang
pundak anggota lainnya yang berada disukar (kecuali kepala naga). Setelah
mendengarkan instruksi dari guru/ fasilitator, maka setiap peraturan harus
berjalan secara zig-zag untuk memutari batu/ kayu/kerucut yang telah
terpasang di lapangan permainan dan jika kegiatan regu melakukan secara
bagus, maka akan terlihat seperti seekor naga yang sedang berjalan. Untuk
memenangkan permainan, setiap anggota regu (tubuh naga) harus tetap
terjaga dengan baik dengan berpegangan eratsatu sama lainnya (tidak
9
boleh lepas) dan secara cepat masuk garis menyelesaikan dengan
menampilkan nilai estetika dariRangkaian gerakan tersebut.
2. Tujuan permainan
a. Untuk melatih dan meningkatkan keterampilan gerak lokomotor, non
lokomotor, dan manipulatif.
b. Untuk melatih dan meningkatkan, disiplin diri, pengendalian diri, saling
menghargai, kerjasama, kerja keras, kekompakan, kepemimpinan,
tanggung jawab, dan pantang menyerah.
c. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan menganalisis dan
memecahkan masalah.
3. Cara Bermain
10
keadaan berpegangan pada bahutan pada yang terputus antara
kepalanaga dan tubuh naga.
e. Regu yang cepat menyelesaikan jalan naganya, akan dinyatakan
sebagai permainan pemenang.
4. peraturan permainan
a. Regu yang memulai permainan tanpa mendengarkan intruksi
dinyatakan gugur/ didiskualifikasi.
b. Regu yang berjalan naga dengan tidak memutari batu/ kayu/
kerucut secara sistematis/ berurutan dinyatakan gugur/
didiskualifikasi.
c. bila dalam gerakan naga ada anggota (tubuh naga) yang terputus,
harus disambung kembali, baru dapat melanjutkan permainan.
d. Tubuh naga berpegangan hanya pada pundak, bukan pada anggota
tubuh lainnya.
e. Selama permainan berlangsung (jalan naga), setiap regu menyanyikan
lagu-lagu (daerah maupun nasional) untuk menjaga kearifan lokal dan
semangat nasionalisme.
f. Regu yang kalah mendapatkan sanksi yang disepakati bersama antara
guru dan siswa.
11
terhadap tugas yang telah diberikan, sehingga induk ayam harus
bertanggung jawab atas anak-anaknya dari segala ancaman. Namun jika
selamat permainan berlangsung, induk ayam karena kelalaiannya dan
elang menangkap otomatis induk ayam berganti peran menjadi elang dan
siswa kedua dari baris anak ayam secara otomatis peran menjadi induk
ayam.
2. Tujuan permainan
a. untuk melatih dan meningkatkan keterampilan gerak lokomotor, non
lokomotor, dan manipulatif.
b. Untuk melatih dan meningkatkan, disiplin diri, pengendaliandiri,
salingmenghargai, kerjasama, kerjakeras, kekompakan,
kepemimpinan, tanggung jawab, dan pantang menyerah.
c. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan menganalisis dan
memecahkan masalah.
3. Cara bermain
12
b. Salah satu siswa harus menjadi elang yang simpan mencari mangsa
anak ayam yang berada dibarisan paling belakang dengan cara
menyentuh siswa tersebut.
c. Induk ayam yang harus berusaha melindungi anak ayam dan anak
ayam harus memegang pinggang antara satu dengan yang lainnya
sehingga tidak dimangsa elang.
d. Induk ayam yang berada di depan harus menjaga anak ayam yaitu
dengan cara membayangi pergerakan elang kemanapun elang bergerak
agar anak ayam yang berada dibelakang tidak menjadi mangsa elang.
e. Jika elang belum sempat menangkap anak ayam,tapi barisan anak
ayam terlepas karena pegangannyakurang erat, maka induk ayam
tidak menjadi elang.
4. peraturan permainan
a. Siswa yang berperan sebagai elang harus berusaha seoptimal
mungkin dan berpikir analitis untuk menangkap anak ayam yang
berada di baris paling belakang.
b. Ketika elang berhasil menangkap ayam yang berada di barisan
paling belakang, maka siswa pada baris nomor dua secara otomatis
berubah menjadi induk ayam dan induk ayam (sebelumnya) harus
berubah menjadi elang karena dianggap tidak bisa melindungi anak
ayam dari serangan elang.
c. Selama permainan berlangsung, dilakukan dialog/ percakapan antara
elang dan induk ayam:
Elang: Hai induk ayam, saya lapar dan saya ingin memangsa anakmu
untuk itu berikanlah salah satu ke aku.
Induk ayam: Hai elang, saya tidak akan berikan satu ekorpun anakku
untuk kamu mangsa, pergi sana cari mangsamu yang lain.
Elang: Jika kamu tidak memberikannya, saya sendiri yang akan
menangkapnya, untuk itu bersiaplah hai induk ayam.
Induk ayam: Silahkan, coba saja kalau kamu berhasil elang.
13
d. Elang dapat melakukan serangan (menangkap anakayam) setelah
berakhirnya percakapan dengan induk ayam.
e. Untuk menangkap anak ayam, tidak diperbolehkan
mendorong/menolak, hanya perlu dengan memegang tangan/ pundak
anak ayam saja.
2. Tujuan pembelajaran
a. untuk melatih dan meningkatkan keterampilan gerak lokomotor,
non lokomotor, dan manipulatif.
b. Untuk melatih dan meningkatkan, disiplin diri, pengendalian diri,
saling menghargai, kerjasama, kerjakeras, kekompakan,
kepemimpinan, tanggung jawab, dan pantang menyerah.
c. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan menganalisis dan
memecahkan masalah.
14
3. Cara bermain
4. peraturan permainan
a. Siswa yang tidak melakukan gerakan joging / gerakan lainnya yang
bermanfaat dapat dipertimbangkan oleh guru (menegur atau
menasehati).
b. Siswa harus segera melakukan gerakan beberapa detik setelah guru
memberikan intruksi.
15
c. Intruksi mengenai gerakan dalam permainan dapat berubah-
ubah, sesuai keputusan dosen atau guru.
d. Permainan dilakukan beberapa kali dengan tempo waktu yang
pendek dan cepat sehingga siswa harus lebih berkonsentrasi.
e. Guru memisahkan siswa yang dalam bermain angka, tidak mampu
menjadi bagian dari regu.
f. Bagi siswa yang tidak mendapatkan regu selamat permainan,
mendapatkan sanksi atas kesepatakan bersama antara guru dan
siswa lainnya.
A. Tarik Tambang
1. Pendahuluan
Dengan media tali, kedua regu ini saling tarik-menarik untuk permainan
memenangkan melalui cara yang bermartabat (sportif). Selain itu, melalui
permainan ini setiap anggota mempererat rasa persaudaraan di antara
sesama pemain dan juga memupuk semangat solidaritas dalam masyarakat.
2. Tujuan permainan
16
c. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan menganalisis dan
memecahkan masalah.
3. Cara bermain
4. peraturan permainan
a. Anggota regu dilarang menggunakan bantuan lainnya, misalnya: kain,
menambah anggota regu, mengganti anggota regu, selamat permainan
berlangsung.
b. Anggota regu mendapatkan sanksi jika sengaja memindahkan pembatas
atau tanda batas untuk mengungtungkan regunya.
c. Jika tanda batas tali yang berada di tengah lapangan permainan telah
masuk garis maka permainan berakhir.
17
d. Tidak diperbolehkan membuat tumpuan apapun yang sifatnya untuk
memperbesar tampilan pada permukaan.
2. Tujuan permainan
a. Untuk melatih dan meningkatkan ketepatan, kelenturan,
keseimbangan, dan koordinasi.
b. Untuk melatih dan meningkatkan, disiplin diri, saling menghargai,
kerja sama, kerja keras, kekompakan, kepemimpinan, tanggung jawab,
dan pantang menyerah.
c. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan menganalisis,
memecahkan masalah, dan kreativitas berpikir.
3. Cara bermain
18
a. Guru membagi siswa ke dalam beberapa regu dan setiap regu
beranggotakan tiga orang.
b. Regu selanjutnya mengikatkan tali pada setiap pinggang anggotanya
dan ujung tali ketiga anggota tersebut temukankan pada kepala paku
yang telah disiapkan.
c. Setelah mendengarkan intruksi dari guru, maka setiap regu berusaha
untuk memasukkan paku ke dalam botol yang telah disiapkan di
lapangan permainan dengan tangan dalam posisi terbuka/ rentang.
d. Anggota regu dapat mengeluarkan suara untuk memberikan intruksi
satu sama lainnya agar paku dapat masuk ke lobang botol.
4. peraturan permainan
a. Anggota dari setiap regu tidak diizinkan menggunakan bantuan tangan
untuk memasukan paku kedalam botol.
b. Selama permainan berlangsung, botol tidak boleh dipindahkan oleh
regu, jika botol jatuh, maka guru/fasilitator yang mampu
memperbaikinya.
c. Anggota dari setiap regu harus selalu (diwajibkan) merengtangkan
tangan (posisi kapal terbang) selama permainan berlang dinyanyikan.
d. Regu yang paling cepat dan berhasil dimasukkan pakuke dalam botol
tersebut dinyataan sebagai pemenang.
e. Regu yang melanggar kesepakatan didiskualifikasi dari permainan dan
mendapatkan sanksi atas kesepakatan bersama.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Permainan pada dasarnya memiliki umur yang sama dengan manusia
karena mana kala ada manusia maka di situ terdapat kegiatan bermain. Untuk
memahami hakikat permainan, sebelumnya coba ingat-ingat dan bayangkan
bagaimana Anda bermain pada waktu kecil, pasti menyenangkan mengingat-
ingat masa-masa tersebut. Banyak yang bisa dikatakan bermain dan hal-hal yang
dapat menjadi sebuah permainan. Pendek kata bermain merupakan kegiatan
manusia yang dilakukan oleh semua umur, bermain merupakan sebuah konsep
sehingga manusia disebut sebagai makhluk bermain (homo ludens). Pernyataan
ini dikarenakan kecenderungan pola perilaku manusia pada umumnya, ternyata
merupakan kegiatan hakiki atau kebutuhan dasar pada manusia.
20
1. Permainan kecil tanpa alat
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
diatas.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.berbagaireviews.com/2014/09/permainan-kecil.html?m=1
Jusuf Blegur & M. Rambu P. Wasak. 2017. Permainan Kecil: Teori dan Aplikasi.
https://www.academia.edu/36749264/PERMAINAN_KECIL_TEORI_DAN_AP
LIKASI
Kholik, A. & Sari, E.F.N. (2013). Playing Movement Activities ofElemantary School
Students. International Seminar on Physical Education, Sport, and Health, (pp.
101-107). Sport ScienceFaculty, Semarang State University, Semarang, Indonesia.
22