Anda di halaman 1dari 8

Dolanan Tradisional Dalam Perkembangan Anak

Oleh :
Imengga Dwi Purwiyana
XI AP 2/20

Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia


yang dibimbing oleh Ibu Yully Ira S.Pd

SMK PENERBANGAN ANGKASA MALANG


Maret 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul "Dolanan Tradisional dalam
Perkembangan Anak."
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ira selaku guru Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia yang telah membantu penulis dalam mengerjakan karya ilmiah ini.

Karya ilmiah ini memberikan pengertian pengaruh atau dampak doalanan tradisional terhadap
perkembangan anak.
Penulis menyadari ada kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik
senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis juga berharap semoga karya ilmiah
ini mampu memberikan pengetahuan pengaruh dolanan tradisional.

Malang, 11 Maret 2022

Penulis.

 
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI .................................................................................................................................ii
Bab 1 Pendahuluan .......................................................................................................................1
1. Latar belakang .....................................................................................................................1
2. Rumusan Masalah ...............................................................................................................1
Bab 2 Pembahasan ........................................................................................................................2
1. Dolanan tradisional .............................................................................................................2
2. Pendidikan karakter ............................................................................................................2
Bab 3 Penutup ...............................................................................................................................3
1. Kesimpulan .........................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................4
ii

BAB l
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


DI era 1970-1990-an, anak-anak belum mengenal permainan modern seperti Playstation,
online game, internet, dan komputer. Anak-anak juga belum mengenal ponsel, apalagi smart
phone. Televisi juga masih hitam putih. Anak-anak bisa bermain bebas di luar bersama teman-
teman, mereka bisa berinteraksi satu sama lain. Anak-anak saat itu cuma mengenal permainan
engklek, pecah piring, lompat tali, dan beberapa permainan tradisional lain. Namun, anak anak
merasa bahagia.
Permainan atau disebut juga dengan dolanan tradisional memiliki karakteristik yang memiliki
dampak positif bagi perkembangan anak. Kata bermain untuk anak adalah refleksi pembebasan
jiwa dari keterikatan dengan aturan orang tua.Ketika anak bermain, ia akan mengekspresikan
kegembiraan hatinya serta berkomunikasi dengan teman sebayanya. Sehingga, anak bisa belajar
bersosialisasi dan juga bergaul dengan lingkungan sekitarnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dolanan tradisional?
1.2.2 Apa pengaruh dolanan tradisional di dalam membentuk karakter anak?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut, daoat disimpulkan tujuan dari makalah ini antara lain:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari dolanan tradisional
1.3.2 Untuk mengetahui pengaruhnya terhadap karakter anak.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1.2 Rumusan Masalah
1.2.2 Pengertian dolanan tradisional
Kata “dolanan” adalah suatu kata yang diambil dari Bahasa Jawa. Kata dolanan mempunyai
arti mainan atau juga permainan. Sedangkan kata tradisional merupakan cara berpikir dan juga
tingkah laku yang sesuai dengan adat dan sudah ada sejak zaman dahulu.
Dolanan anak disebut juga sebagai simbolisasi pengetahuan yang secara turun temurun dan juga
mempunyai berbagai macam fungsi di dalamnya.

1.2.3 Pengaruh Dolanan Tradisional Dalam Pembentukan Karakter Anak


Secara sederhana, pendidikan karakter adalah segala usaha yang bisa dilakukan untuk
memengaruhi karakter para siswa. Usaha tersebut dilakukan supaya seseorang bisa memahami
pentingnya karakter yang positif di dalam diri. Pendidikan karakter menurut Thomas Lickona
yaitu pendidikan tentang sikap yang meliputi ilmu sampai tindakan. Tidak hanya itu, perasaan
juga termasuk ke dalam pendidikan karakter. Banyak sisi positif yang bisa didapatkan dari
permainan tradisional Indonesia, antara lain (1) pemanfaatan bahan-bahan permainan yang
berasal dari alam dan (2) memiliki hubungan yang erat dalam melahirkan penghayatan terhadap
kenyataan hidup manusia. Salah satu cara melestarikan permainan tradisional ialah melalui
pendidikan. Kurikulum pendidikan nasional seyogianya memadukan unsur-unsur tradisional
berbagai daerah di Indonesia, seperti adanya kolaborasi silabus mata pelajaran dengan permainan
tradisional. Sebagai contoh, pada pelajaran olahraga kebanyakan siswa senang dengan permainan
futsal, bola kaki, atau badminton. Padahal, guru juga bisa sesekali mengolaborasi atau mengganti
jenis olahraga itu dengan permainan tradisional yang tidak kalah menariknya, seperti engklek
dan pecah piring. Dengan begitu, permainan tradisional tidak akan luntur dan tetap diminati
anak-anak. Permainan tradisional juga memberikan banyak manfaat membentuk karakter anak
terutama di bidang pendidikan. I Wayan Tarna (2015) dalam studinya yang berjudul Peranan
Permainan Tradisional dalam Pendidikan memaparkan bahwa permainan tradisional dapat
meningkatkan berbagai aspek perkembangan anak, antara lain (1) aspek motorik yang dapat
melatih daya tahan, daya lentur, sensori-motorik, motorik kasar, dan motorik halus; (2) aspek
kognitif yang dapat mengembangkan imajinasi, kreativitas, problem solving, strategi, antisipatif
dan pemahaman kontekstual; (3) aspek emosi mampu mengasah empati, pengendalian diri dan
katarsis emosional; dan (4) aspek bahasa dapat mengembangkan pemahaman konsep-konsep
nilai. Permainan tradisional meningkatkan gerak motorik anak yang mampu menstimulus
pertumbuhan otot dan otak menjadi lebih baik. Otot dan otak mampu bekerja seimbang sehingga
dengan sendirinya mampu mendorong peningkatan kecerdasan anak dalam berpikir. Selain itu,
permainan tradisional mampu meningkatkan interaksi sosial yang berpengaruh pada kemampuan
berkomunikasi anak, sikap saling menghargai, dan sportivitas melalui aturan-aturan yang ada
dalam permainan sehingga anak mampu mengendalikan emosi dan sikap empati antarsesama.
2
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dolanan tradisional bukan hanya sekedar permainan yang akan memberi dampak gembira.
Dolanan tradisional juga memiliki banyak manfaat. Manfaat itu di antaranya adalah melatih
kecerdasan otak serta motorik anak dan bisa membentuk karakter pada anak.
Anak bisa meningkatkan jiwa sosial di dalam dirinya dan juga berkomunikasi dengan baik serta
bekerjasama dengan teman sepermainan dan juga lingkungannya.
3
DAFTAR PUSTAKA
Marina, Nova. “Membentuk Karakter Lewat Permainan Tradisional.”
Deepublish: Media Indonesia, 25 September 2017,
https://m.mediaindonesia.com/opini/123917/membentuk-karakter-lewat-permainan-tradisional
4

Anda mungkin juga menyukai