Dosen pengampu:
Nurul Novitasari, S.Pd, M.Pd.I
Disusun oleh:
1. Isti yaya Kinasih
2. Nur Aini Lu’luatun
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
kehendak-Nya makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Dalam
penyelesaian makalah ini, saya banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan
akan kurangnya pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak akhirnya makalah ini, dapat terselesaikan walaupun masih terdapat
kekurangan di dalamnya.Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
dari mata kuliah APE (Alat Pemainan Edukatif)
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang positif supaya makalah ini
menjadi lebih baik dan bermanfaat.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI ....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
A. Latar belakang...................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................6
C. Tujuan penelitian.................................................................................................. 7
BAB Ⅱ PEMBAHASAN.................................................................................................. 8
A. Pengertian Alat Permainan ...................................................................................8
B. Hakikat Teori Permainan ......................................................................................8
C. Macam – Macam APE ..........................................................................................9
D. Manfaat dan Karakteristik Permainan.................................................................10
E. Mengimplementasian Permainan Tradisional ....................................................12
BAB III PENUTUP ........................................................................................................14
A. Kesimpulan........................................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses
perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya.
Ia memiliki dunia dan karakteristik sendiri yang jauh berbeda dari orang dewasa.
Anak selalu aktif, dinamis, antusias dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat dan
didengarnya, seolah-seolah tak pernah berhenti belajar. Anak juga bersifat
egosentris, memiliki rasa ingin tahu secara alamiah, merupakan mahluk sosial,
unik, kaya dengan fantasi, memiliki daya perhatian yang pendek, dan merupakan
masa yang paling potensial untuk belajar. Pada Pendidikan Anak Usia Dini anak
mulai diberi stimulan pendidikan dengan cara bermain sambil belajar secara
terencana dan sistematis.
Bermain identik dengan dunia anak, dengan bermain anak beraktivitas dan
bersosialisasi dengan lingkungan. Bermain dapat menumbuhkan imajinasi dan
kreativitas anak sesuai dengan tingkat perkembangannya. Melalui bermain anak
mendapatkan pengalaman, pengetahuan dan keterampil-an. Dalam prakteknya,
banyak cara untuk melakukan kegiat-an permainan tersebut. Ada yang
menggunakan media atau alat, ada juga yang tidak. Pada dasarnya setiap kegiatan
bermain membawa dampak positif terhadap perkembangan anak. Selain
keterampilan, aspek perkembangan keimanan dan ketaqwaan, daya fikir, daya
cipta, kemampuan berbahasa, kemandirian dan kemampuan jasmani
Cara belajar anak melalui bermain ini, didasari oleh pendapat para ahli
tentang ciri-ciri anak usia dini secara umum yaitu ; anak penuh dengan rasa ingin
tahu, senang membentuk dan memanipulasi benda-benda, senang meniru orang
dewasa, memerlukan partisipasi dalam kegiatan fisik, ingin mengekspresikan diri
secara kreatif, dan ingin berkomunikasi dan berbagi pengalaman.
Belajar melalui bermain intinya melakukan kegiatan belajar melalui
permainan yang bersifat mendidik dan terarah. Dalam belajar melalui bermain,
anak dibawa kepada suatu kondisi permainan yang sangat bervariasi untuk
membuat anak benar-benar menjiwai permainan tersebut dalam suasana yang
menyenangkan sesuai dengan perannya masing-masing. Hingga tanpa mereka
sadari, mereka belajar banyak melalui permainan-permainan tersebut. Pada dasar-
nya setiap kegiatan bermain membawa dampak positif terhadap perkembangan
anak. Selain keterampilan, aspek perkembangan keimanan dan ketaqwaan, daya
fikir, daya cipta, kemampuan berbahasa, kemandirian dan kemampuan jasmani.
Tujuan khusus pendidikan anak usia dini yang tercantum di dalam menu
generik menyatakan bahwa ”Anak mampu mengenal lingkungan alam,
lingkungan sosial, peranan masyarakat, dan menghargai keragaman sosial dan
budaya serta mampu mengembangkan konsep diri, sikap positif terhadap belajar,
kontrol diri, dan rasa memiliki”. Maka sudah selayaknya jika kekayaan alam dan
kearifan budaya lokal, menjadi salah satu bagian dari kegiatan pembelajaran yang
dapat dilakukan di layanan program PAUD.
Media pembelajaran anak usia dini adalah alat permaianan edukatif
(APE). Karena dapat membuat anak jadi tambah senang dan bisa bereksplorasi
dengan pembelajaran sesuai tema, maka guru harus menyediakan alat edukatif
tersebut. Alat permainan edukatif adalah alat permainan yang dirancang secara
khusus untuk kepentingan pendidikan Tedjasaputra dalam Suratno, (2005: 61).
Sebagian alat permainan edukatif dikenal sebagai alat manipulatif-manipulatif
berarti menggunakan secara terampil, dapat diperlakukan menurut kehendak dan
pemikiran serta imajinasi anak. Belajar mengelolanya dengan baik akan memberi
kepuasan dan manfaat bagi anak. Alat permainan edukatif adalah alat permainan
yang secara optimal mampu merangsang minat anak, sekaligus mampu
mengembangkan berbagai jenis potensi anak, dan dimanfaatkan dalam berbagai
aktivitas.
Permainan edukatif bisa disebut demikian karena dapat merangsang daya
pikir anak. Termasuk di antaranya mening-katkan kemampuan konsentrasi dan
memecahkan masalah. Selain itu juga mainan edukatif tidak hanya sekedar
membuat anak menikmati permainan tapi juga dituntut agar membuat anak untuk
teliti dan tekun ketika mengerjakan mainan tersebut. Para ahli psikologi
menggunakan sebutan awal masa kanak-kanak sebagai usia menjelajah, usia
bertanya dan usia kreatif (Hurlock, 1994: 109). Maka dari itu mainan edukatif
sangat diperlukan dan sangat berperan penting dalam tumbuh kembang anak
terutama pada anak usia dini.
Permainan edukatif yang mendukung pembelajaran berbasis budaya lokal,
diperlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan anak dalam rangka belajar melalui
bermainnya sambil memperkenalkan dan menanamkan nilai-nilai budaya dan rasa
cinta pada produk budaya lokal. Tak banyak anak di kota besar yang kenal dengan
rumah adat, alat transportasi tradisional, tanaman, tumbuhan dan hewan, serta
kerajinan khas daerah. Oleh karena itu, diperlukan mengembangkan media
permainan edukatif yang berbasis budaya lokal.
Penyusunan model pengembangan alat permainan edukatif ini dapat
membantu guru PAUD dalam rangka menyediakan APE berbasis lokal, untuk
mengembangkan dan menstimulasi seluruh aspek kecerdasan yang masing-masing
dimiliki oleh anak. Selain itu dengan APE berbasis lokal dapat mengenalkan
budaya dan keunggulan didaerahnya. Guru mengenalkan kepada anak usia dini
secara bertahap dan berulang-ulang dapat menanamkan kecintaan anak terhadap
budaya daerah sebagai akar budaya bangsa. Alat permainan edukatif berbasis
lokal diharapkan dapat menunjang kreativitas anak untuk mempersiapkan
kemandirian, kematangan dan keterampilan menyongsong pembelajaran ke
jenjang selanjutnya
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian alat permainan edukatif ?
2. Bagaimana hakikat teori bermain dan permainan tradisional.?
3. Apa saja macam-macam APE tradisional ?
4. Apa manfaat dan karakteristik permainan tradisional edukatif. ?
5. Bagaimana mengimplementasian permainan tradisional sebagai wahana
dalam pendidikan karakter yang menyenangkan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian alat permainan edukatif ?
2. Untuk mengetahui hakikat teori bermain dan permainan tradisional.?
3. Untuk mengetahui saja macam-macam APE tradisional ?
4. Untuk mengetahui manfaat dan karakteristik permainan tradisional
edukatif. ?
5. Untuk mengetahui mengimplementasian permainan tradisional sebagai
wahana dalam pendidikan karakter yang menyenangkan ?
BAB II
PEMBAHASAN
Keris – kerisan yaitu, permaianan yang terbuat dari daun (janur) kelapa.
Daun uang sudah dipisahkan didaunnya tersebut disusun atau dianyam selang –
seling melewati ujungnya. Alat permainan ini dapat digunakan untuk bermain
peran. Seperti keris – kerisan layaknya raja, dalang ataupun pendekar dll.
Manfaatnya yaitu kreativitas dan sosial emosional anak.
Lompat Tali yaitu, permainan tradisional menggunkan tali ataupun karet,
anak yang dapat melompat lebih tinggi akan menjadi pemenangnya. Permainan
ini dilakukan minimal 3 orang, dimana dua orang memegag dan merentangkan
tali, sedangkan satu yang melompat. Demikian sampai di peroleh pemenangnya.
Bermanfaat sebagai melatih kerja sama, fisik, serta emosional anak
A. Kesimpulan
1. Model pengembangan alat permainan edukatif berbasis lokal di susun dengan
harapan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru/guru
pendamping/ pengasuh maupun orang tua yang memiliki anak usia dini dalam
rangka menyediakan APE berbasis lokal, untuk mengenalkan kearifan lokal,
mengembangkan dan menstimulasi seluruh aspek kecerdasan yang masing-masing
dimiliki oleh anak.
2. Adanya model pengembangan alat permainan edukatif berbasis lokal ini
diharapkan dapat mengenalkan budaya dan keunggulan didaerahnya. Guru
mengenalkan kepada anak usia dini secara bertahap dan berulang-ulang dapat
menanamkan kecintaan anak terhadap budaya daerah sebagai akar budaya bangsa.
Alat permainan edukatif berbasis lokal diharapkan dapat menunjang kreativitas
anak untuk mempersiapkan kemandirian, kematangan dan ketrampilan menyong-
song pembelajaran ke jenjang selanjutnya.
B. Saran
1. Segala tahapan yang diuraikan dalam model ini bukan merupakan hal yang
baku, oleh karena itu pengembangan dan pengkajian lebih lanjut terhadap model
ini perlu dilakukan terus menerus agar lebih operasional
DAFTAR PUSTAKA