DosenPengampu:
Aneka, M.Pd
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini tentu masih banyak kekurangannya.
Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
menyempurnakan makalah ini. Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga
para pembaca dapat mengambil manfaat dan pelajaran darimakalah ini.
Dina Wati
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
A. Pengertian Alat Permainan Edukatif....................................................2
B. Manfaat Alat Permainan Edukatif........................................................3
C. Tujuan Permainan Edukatif.................................................................4
D. Bentuk dan Teknik Penggunaan Alat Permainan Edukatif..................5
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan
pesan dari pengirim pesan kepada peneriman pesan sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan dan perhatian anak didik untuk tercapainya tujuan pendidikan.
Proses pembelajaran secara optimal bila guru mampu menyediakan sarana alat
permainan yang mampu memperkembangkan peserta didik. Media pembelajaran
dengan sistem permainan layak dipergunakan dalam proses pembelajaran karena
belajar sambil bermain dapat membuat suasana belajar lebih menyenangkan bagi
siswa dan tidak membosankan.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan anak, sangat diperlukan pemahaman
yang medasar mengenai perkembangan diri anak, terutama yang terjadi dalam
proses pembelajarannya. Hal itu dimaksudkan agar kita dapat mengetahui ada
atau tidaknya kesulitan yang dialami oleh si anak dalam proses belajarnya.
Dengan pemahaman yang cukup mendalam atas proses tersebut diharapkan
sebagai guru meliputi orang tua, pendidik di lembaga pendidikan mampu
mengadakan eksplorasi, merencanakan, mengimplemtasikan penggunaan sumber
belajat dan permainan edukatif.
Pembuatan permainan edukatif harus disesuaikan dengan kebutuhan
kurikulum yang ada, dan pada karakteristik anak.Bahan yang digunakanpun tidak
sulit didapat, bahakan dapat menggunkan barang belas limbah rumah tangga.Yang
perlu diperhatikan adalah, bahan yang digunakan harus aman bagi anak dan
semenarik mungkin.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Alat Permainan Edukatif
2. Manfaat Alat Permainan Edukatif
3. Tujuan Permainan Edukatif
4. Bentuk dan Teknik Penggunaan Alat Permainan Edukatif
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Agung Triharso, Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini. (Yogyakarta: ANDI
OFFSET, 2013), h.10
2
B. Manfaat Alat Permainan Edukatif
Alat-alat permainan yang dikembangkan memiliki berbagai fungsi dalam
mendukung penyelenggaraan proses belajar anak sehingga kegiatan dapat
berlangsung dengan baik dan bermakna serta menyenangkan bagi anak. Fungsi-
fungsi tersebut adalah: Menciptakan situasi bermain (belajar) yang menyenangkan
bagi anak dalam proses pemberian perangsangan indikator kemampuan anak.
Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa kegiatan bermain itu
ada yang menggunakan alat, ada pula yang tidak menggunakan alat.Khusus dalam
permainan yang menggunakan alat, dengan penggunaan alat-alat permainan
tersebut anak-anak tampak sangat menikmati kegiatan belajar karena banyak hal
yang mereka peroleh melalui kegiatan belajar tersebut, diantaranya:
1. Menciptakan situasi bermain (belajar) yang menyenangkan bagi anak dalam
proses pemberian perangsangan indikator kemampuan anak.
2. Menumbuhkan rasa percaya diri dan membentuk citra diri anak yang positif.
Dalam suasana yang menyenangkan, anak akan mencoba melakukan berbagai
kegiatan yang mereka sukai dengan cara menggali dan menemukan sesuai
yang ingin mereka ketahui. Kondisi tersebut sangat mendukung anak dalam
mengembangkan rasa percaya diri mereka dalam melakukan kegiatan. Alat
permainan edukatif memiliki fungsi yang sangat strategis sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari kegiatan anak dalam melakukan kegiatan-
kegiatannya sehingga rasa percaya diri dan citra diri berkembang secara
wajar. Pada kegiatan anak memainkan suatu alat permainan dengan tingkat
kesulitan tertentu misalnya menyusun balok-balok menjadi suatu bentuk
bangunan tertentu, pada saat tersebut ada suatu proses yang dilalui anak
sehingga anak mengalami suatu kepuasaan setelah melampaui suatu tahap
kesulitan tertentu yang terdapat dalam alat permainan tersebut. Proses-proses
seperti itu akan dapat mengembangkan rasa percaya secara wajar dimana
anak merasakan bahwa tiada suatu kesulitan yang tidak ditemukan
penyelesaiannya.
3. Memberikan stimulus dalam pembentukan perilaku dan pengembangan
kemampuan dasar. Pembentukan perilaku melalui pembiasaan dan
3
pengembangan kemampuan dasar merupakan fokus pengembangan pada
anak usia usia dini. Alat permainan edukatif dirancang dan dikembangkan
untuk memfasilitasi kedua aspek pengembangan tersebut. Sebagai contoh
pengembangan alat permainan dalam bentuk boneka tangan akan dapat
mengembangan kemampuan berbahasa anak karena ada dialog dari tokoh-
tokoh yang diperankan boneka tersebut, anak memperoleh pengetahuan
tentang berbagai hal yang disampaikan melalui tokoh-tokoh boneka tersebut,
dan pada saat yang sama anak-anak memperoleh pelajaran berharga
mengenai karakteristik dan sifat yang dimiliki oleh para tokok yang
disimbolkan oleh boneka-boneka tersebut.
4. Memberikan kesempatan anak bersosialisasi, berkomunikasi dengan teman
sebaya. Alat permainan edukatif berfungsi memfasilitasi anak-anak
mengembangkan hubungan yang harmonis dan komunikatif dengan
lingkungan di sekitar misalnya dengan temantemannya. Ada alat-alat
permainan yang dapat digunakan bersama-sama antara satu anak dengan anak
yang lain misalnya anak-anak menggunakan botol suara secara bersama-sama
dengan suara yang berbeda sehingga dihasilkan suatu irama yang merdu hasil
karya anak-anak. Untuk menghasilkan suatu irama yang merdu dengan
perbedaan botol-botol suara tersebut perlu kerjasama, komunikasi dan
harmonisasi antar anak sehingga dihasilkan suara yang merdu.2
2
Badru Zaman, Media Pembelajaran Anak Usia Dini,(Bandung: UPI Pers,2010), h. 24
4
mengenal bentuk-bentuk dan juga warna yang ada di sekitar sehingga mereka
bisa lebih kreatif dalam membuat sesuatu.
4. Permainan edukatif juga bisa membantu anak untuk belajar membaca dan
juga melatih berbicara. Dengan diselingi cerita bisa membantu anak untuk
mengembangkan imajinasi.
5. Permainan anak yang mendidik bisa membantu anak untuk belajar sebab
Akibat seperti memasukan benda besar apakah bisa masuk ke dalam lubang
yang kecil.
5
b. Jungkat Jungkit yaitu, berupa batangan kayu yang ditengahnya diberi
tumpuan. Manfaat yaitu mengembangkan kosentrasi, keseimbangan, dan
kelincahan anak.
c. Bak Pasir yaitu, bak yang berisi pasir. Alat permaianan ini adalah
kategori bebas karena anak boleh berkreativitas sesuai dengan
imajinasinya. Bisa membuat sesuka hati mereka. Adapun manfaatnya
mengembangkan dan kreatuvutas anak dan melatih pikiran dan kognitif
anak.3
3. APE tradisional
a. Engrang Batok yaitu, alat permainan yang terbuat dari batok kelapa.
Dengan cara menarik ujuang tali keatas batok dan jari – jari kaki
menjepit tali yang tersedia. Selanjutnya melangkah kaki kanan dan kiri
bergantian, dan selalu menjaga keseimbangan.
b. Keris – kerisan yaitu, permaianan yang terbuat dari daun (janur) kelapa.
Daun uang sudah dipisahkan didaunnya tersebut disusun atau dianyam
selang – seling melewati ujungnya. Alat permainan ini dapat digunakan
untuk bermain peran. Seperti keris – kerisan layaknya raja, dalang
ataupun pendekar dll. Manfaatnya yaitu kreativitas dan sosial emosional
anak.
M. Fadlillah, Bermain dan Permainan,Cet. 2, (Jakarta: Prenada Media Grup, Sepetember 2018), h.80
3
6
c. Lompat Tali yaitu, permainan tradisional menggunkan tali ataupun karet,
anak yang dapat melompat lebih tinggi akan menjadi pemenangnya.
Permainan ini dilakukan minimal 3 orang, dimana dua orang memegag
dan merentangkan tali, sedangkan satu yang melompat. Demikian sampai
di peroleh pemenangnya. Bermanfaat sebagai melatih kerja sama, fisik,
serta emosional anak.
4. APE modern
a. Puzzle yaitu, mainan modern yang dimainkan dengan cara menyusun
ptongan gambar menjadi satu, sehingga sesuai dengan gambar aslinya
atau sesuai dengan yang diinginkan.
b. Boneka jari yaitu, alat permainan modern yang dibuat oleh kain flanel
yang di desain berbagai karekater binatang. Alat permainan ini
digunakan dengan jari, biasanya alat ini digunakan pendidik dan orang
tua sebagai media bercerita dalam menyampaikan informasi
pembelajaran. Dengan demikian boneka jari ini komunikasi anak akan
berkembang cukup baik.
c. Lego yaitu, permaiana edukatif yang modern terbuat dari bahan plastik.
Cara menggunakannya ialah cara menyusun sesuai dengan keinginan
anak. Dengan Permainan ini seorang anak dapat berkreativitas sesuai
dengan imajinasinya. Dapat melatih anak mengenal berbagai warna. 4
Ibid., h. 105
4
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk meningkatkan mutu pendidikan anak, sangat diperlukan pemahaman
yang medasar mengenai perkembangan diri anak, terutama yang terjadi dalam
proses pembelajarannya. Hal itu dimaksudkan agar kita dapat mengetahui ada
atau tidaknya kesulitan yang dialami oleh si anak dalam proses belajarnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Agung Triharso, 2013. Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini.
Yogyakarta: ANDI OFFSET
M.Fadillah, Lilif Muallifatul, Wantini, Eliyyi Akbar, dan Syifa Fauziah, 2014.
Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini..Jakarta: PERDANA
M. Fadlillah, 2018. Bermain dan Permainan, Cet. 2, Jakarta: Prenada Media Grup
Badru Zaman, 2010. Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: UPI Pers