DISUSUN
OLEH
Kelompok : 3
FACHRYANA (1062019022)
SAFRIA (1062019016)
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tak lupa pula
Shalawat seiring salam sama-sama kita sanjung sajikan kepangkuan Baginda Nabi
Muhammad SAW beserta segenap keluarga dan sahabat beliau.
Makalah ini disusun sebagai tugas yang diberikan Dosen Pembimbing
kepada kami dengan segala kerendahan hati, kami mohon dengan tulus ikhlas
kiranya para pembaca berkenan memberikan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Akhirnya penulis ucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua
pihak. Atas kekurangan isi tugas ini kami mohon maaf sedalam-dalamnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain, anak akan
memperoleh pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial,
emosi dan perkembangan fisik. Bermain merupakan sarana untuk menggali
pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak. Bermain juga dapat menjadi
sarana untuk mengembangkan kreativitas dan daya cipta, karena bermain adalah
sumber pengalaman dan uji coba.
Bermain, dari segi pendidikan adalah kegiatan permainan menggunakan
alat permainan yang mendidik serta alat yang bisa merangsang perkembangan
aspek kognitif, sosial, emosi, dan fisik yang dimiliki anak. Oleh karena itu, dari
sudut pandang pendidikan bermain sangat membutuhkan alat permainan yang
mendidik. Dan alat permainan yang mendidik inilah yang kita sebut dengan alat
permainan edukatif (APE).
Dunia pendidikan tingkat kanak-kanak adalah sebuah dunia yang tidak
terlepas dari bermain dan juga berbagai alat permainan anak-anak. Salah satu
lembaga pendidikan yang berperan penting dalam proses pembelajaran dan
peningkatan mutu dunia pendidikan kanak-kanak adalah Taman Kanak-Kanak
yang disingkat menjadi TK atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sebagai
sebuah taman tentu saja merupakan sebuah tempat belajar dan juga bermain
kanak-kanak yang memiliki berbagai sarana dan pra sarana untuk mendukung
terlaksanannya proses pembelajaran dengan baik dan berkualitas.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dimakalah
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian Alat Pendidikan Edukatif Anak Usia Dini ?
2. Apa Konsep Alat Permainan Edukatif (APE) Anak Usia Dini ?
3. Bagaimana ciri Alat Permainan Edukatif (APE)Untuk Kegiatan Kreatif
Anak ?
4. Bagaimana Jenis-Jenis Alat Permainan Edukatif (APE) ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
A.Martuti, Mengelola PAUD dengan Aneka Permainan Meraih Kecerdasan Majemuk.
(Yogyakarta: Kreasi Wacana. 2008), hal. 81
2
aspek bahasa, motorik dan ketrampilan. Melalui alat yang digunakan sebagai
sarana bermain,sehingga anak diharapkan mampu mengembangkan fungsi
intelegensinya, emosi dan spiritual sehingga muncul kecerdasan yang melejit.
Alat permainan yang baik diharapkan mampu menjadi sarana yang dapat
mendorong anak bermain bersama, mengembangkan daya fantasi, multi fungsi,
menarik, berukuran besar dan awet, tidak membahayakan, disesuaikan dengan
kebutuhan, desain mudah dan sedrhana, serta bahan-bahan yang digunakan murah
dan mudah diperoleh.2
Pembuatan APE yang baik mampu mengembangkan totalitas kepribadian
anak, bukan karena kebagusannya, tetapi karena aspek kreatifitasnya, sehingga
mampu menjadi sarana bermain yang aktif, menarik, menyenangkan dan
bermanfaat. Beberapa fungsi alat permainan anak dalam pendidikan antara lain :
1. Mengajar menjadi lebih mudah dan cepat diterima anak
2. Melatih konsentrasi anak
3. Mampu mengatasi keterbatasan waktu dan tempat
4. Membangkitkan emosi
5. Menambah daya ingat
6. Menjamin atmosfir pembelajaran yang kondusif
2
Yosi Basyaruddin, dan Abdillah Obid. Manhaj pendidikan Anak Muslim. (Jakarta
Selatan: Mustaqim. 2004), hal. 56
3
terpenting adalah alat tersebut tepat dan mengena pada sasaran edukatif,
sehingga anak tidak merasa terbebani oleh kerumitannya.3
2. Multifungsi (Serba Guna)
Peralatan yang diberikan kepada anak sebaiknya serba guna, sesuai untuk
anak laki-laki maupun anak perempuan. Selain itu, alat kreativitas juga
dapat dibentuk sesuai dengan daya kreativitas dan keinginan anak.
3. Menarik
Sebaiknya pilihlah peralatan yang memungkinkan dan dapat memotivasi
anak untuk melakukan berbagai kegiatan serta tidak memerlukan
pengawasan terus-menerus, atau penjelasan panjang lebar mengenai
penggunaannya. Dengan demikian anak akan bebas dengan penuh
kesukaan dan kegembiraan dalam mengekspresikan kegiatan kreatifnya.
4. Berukuran Besar
Alat kreativitas yang berukuran besar akan memudahkan anak untuk
memegangnya. Anak-anak dalam fase anal biasanya semua yang dapat
dijangkau dan dipegang lalu dimasukkan ke mulutnya. Untuk menghindari
kemungkina yang membahayakan, maka sebaiknya memilih peralatan
yang berukuran besar.
5. Awet
Biasanya, peralatan yang tahan lama harganya lumayan mahal. Namun
demikian, tidak semua peralatan yang tahan lama harganya lebih mahal.
Ciri dari bahan yang tahan lama adalah tidak pegas, lentur, keras dan kuat.
6. Sesuai Kebutuhan
Sedikit banyaknya peralatan yang digunakan tergantung seberapa banyak
kebutuhan anak akan peralatan tersebut.
7. Tidak Membahayakan
Tingkat keamanan suatu peralatan kreativitas anak sangat membantu orang
tua atau pendidik dalam mengawasi anak. Karena banyak alat yang dapat
menimbulkan kekhawatiran jika anak menggunakannya, seperti; pisau,
cutter, jarum, peralatan kecil, dan lain sebagainya.
3
Andang Ismail, Education Games: Menjadi Cerdas dan Ceria dengan Permainan
Edukatif. (Yogyakarta: Pilar Media. 2007), hal. 73
4
8. Mendorong Anak untuk Bermain Bersama
Untuk mendorong anak dapat bermain bersama, maka diperlukan alat yang
dapat merangsang kegiatan yang melibatkan orang lain. Oleh karenya,
orang tua sebaiknya memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi
dengan teman sebayanya untuk bermain dengan segenap kreativitas
positifnya. Contoh alat yang cukup membantu anak bersosialisasi adalah
rumah-rumahan atau tenda yang sedikitnya dapat menampung minimal
dua anak, pistol-pistolan dan bola.4
2. Building Block
4
Imam Musbikin, Mendidik anak kreatif ala einstein. (Yogyakarta: Pustaka pelajar.
2006), hal. 96
5
Pada prinsipnya permainan ini ialah membangun atau mendirikan suatu bangunan.
Anak dibagi dalam beberapa kelompok, misalnya 5 orang. Kemudian tiap
kelompok diberi potongan-potongan bangunan yang nantinya akan dibangun.
Sebelumnya guru menjelaskan aturan permainannya.
3. Finger painting
6
dan menanamkan nilai positif profesi seorang dokter. Bantuan kita diharapkan
dapat membantu anak memahami profesi yang sedang ia mainkan, dan apabila
ternyata itu cocok dengan sang anak maka membantu menwujudkan nya adalah
tugas orang tua
5. Bermain peran
7
g. Dapat melatih kemampuan memerankan suatu peran menggunakan alat
tertentu dan menyusun ide cerita.
Dapat melatih kemampuan percaya diri, keberanian, spontanitas, kerjasama,
kompromi, reaksi emosi yang wajar, tenggang rasa, kepemimpinan, dan inisiatif.
6. Bermain masak-masakkan
7. Bermain plastisi
8
h. Mewarnai
Melalui lukisan anak anak dapat mengekspresikan diri, terutama untuk
anak yang cendrung pemalu, pendiam atau bahkan traumatis akan suatu hal dapat
bercerita melalui hasil karya lukis mereka.Melatih keterampilan motorik halus
anak. Dengan memegang kuas, krayon dan sebagainya dapat menguatkan dan
meluweskan jari-jari tangan anak.Membantu anak untuk mengenal warna. Dengan
menggunakan berbagai media lukis yang berwarna warni, dapat membantu anak
untuk mengenal warna.
9.Jungkat jungkit
10. Perosotan
9
Bermain perosotan ini dapat melatih perkembangan otot kaki anak.
Karena apa, karena bermain perosotan ini anak akan lebih banyak berjalan
menaiki tangga sebelum si kecil ini meluncur ke bawah. Dengan demikian
perosotan juga memiliki manfaat untuk pertumbuhan fisik anak. Untuk
pertumbuhan yang lain silahkan sahabat amati sendiri. Pasti ada yang lain .
11.Ayunan
12.Panjatan
10
13.Menyusun Balok
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Alat Permainan Edukatif
(APE) merupakan seperangkat instrumen, baik merupakan metode atau cara
maupun perkakas yang digunakan seseorang dalam rangka mendidik anak dengan
menekankan konsep bermain sambil belajar. Dari sudut pandang orang tua atau
pendidik APE memilik arti yang sangat penting. Karena dapat membantu dan
memudahkan mereka dalam mendampingi proses pembelajaran pada anak usia
dini. Sedangkan dari sudut pandang anak-anak APE memiliki arti penting sebagai
berikut: dapat mengembangkan konsentrasi anak, dapat mengatasi keterbatasan
bahasa anak, dapat mendorong anak bersosialisasi, dapat menambah daya ingat
dan pemahaman anak mengenai sesuatu.
Kemudian dalam memilih alat permainan untuk anak, orang tua atau
pendidik sebaiknya memperhatikan beberapa prinsip APE (yang mencakup:
prinsip produktivitas, prinsip aktivitas, prinsip kreativitas, prinsip efektifitas dan
efisiensi serta prinsip mendidik yang menyenangkan) dan ciri-ciri alat permainan
yang baik untuk anak (yang meliputi: Desain Mudah dan Sederhana, Multifungsi,
menarik, awet, berukuran besar, tidak membahayakan, sesuai kebutuhan, barang
murah dan mudah didapat, bukan karena kelucuan atau kebagusannya, mendorong
anak untuk bermain bersama, serta dapat mengembangkan daya fantasi anak)
B. Saran
Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Penulis
mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang
kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena penulis hanyalah manusia biasa yang
tak luput dari kesalahan Dan penulis juga sangat mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, Andang. 2007. Education Games: Menjadi Cerdas dan Ceria dengan
Permainan Edukatif. Yogyakarta: Pilar Media.
Musbikin, Imam. 2006. Mendidik anak Kreatif ala einstein. Yogyakarta: Pustaka
pelajar.
13