Anda di halaman 1dari 16

Bermain Dan Permainan AUD

ALAT MAIN AUD

DISUSUN

OLEH

Kelompok : 3

FACHRYANA (1062019022)
SAFRIA (1062019016)

FAKULTAS / JURUSAN : TARBIYAH / PIAUD


SEMESTER / UNIT : V / 1 (Satu)
DOSEN PENGAMPU : VERYAWAN, S.PdI, M.Pd

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)


LANGSA
T.A. 2021 M / 1443 H
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tak lupa pula
Shalawat seiring salam sama-sama kita sanjung sajikan kepangkuan Baginda Nabi
Muhammad SAW beserta segenap keluarga dan sahabat beliau.
Makalah ini disusun sebagai tugas yang diberikan Dosen Pembimbing
kepada kami dengan segala kerendahan hati, kami mohon dengan tulus ikhlas
kiranya para pembaca berkenan memberikan saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Akhirnya penulis ucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada semua
pihak. Atas kekurangan isi tugas ini kami mohon maaf sedalam-dalamnya.

Langsa, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2


A. Pengertian Alat Pendidikan Edukatif Anak Usia Dini ................................ 2
B. Konsep Alat Permainan Edukatif (APE) Anak Usia Dini ........................... 3
C. Ciri Alat Permainan Edukatif (APE)Untuk Kegiatan Kreatif Anak ............. 4
D. Jenis-Jenis Alat Permainan Edukatif (APE) ............................................... 5

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12


A. Kesimpulan ............................................................................................... 12
B. Saran ......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain, anak akan
memperoleh pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial,
emosi dan perkembangan fisik. Bermain merupakan sarana untuk menggali
pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak. Bermain juga dapat menjadi
sarana untuk mengembangkan kreativitas dan daya cipta, karena bermain adalah
sumber pengalaman dan uji coba.
Bermain, dari segi pendidikan adalah kegiatan permainan menggunakan
alat permainan yang mendidik serta alat yang bisa merangsang perkembangan
aspek kognitif, sosial, emosi, dan fisik yang dimiliki anak. Oleh karena itu, dari
sudut pandang pendidikan bermain sangat membutuhkan alat permainan yang
mendidik. Dan alat permainan yang mendidik inilah yang kita sebut dengan alat
permainan edukatif (APE).
Dunia pendidikan tingkat kanak-kanak adalah sebuah dunia yang tidak
terlepas dari bermain dan juga berbagai alat permainan anak-anak. Salah satu
lembaga pendidikan yang berperan penting dalam proses pembelajaran dan
peningkatan mutu dunia pendidikan kanak-kanak adalah Taman Kanak-Kanak
yang disingkat menjadi TK atau Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sebagai
sebuah taman tentu saja merupakan sebuah tempat belajar dan juga bermain
kanak-kanak yang memiliki berbagai sarana dan pra sarana untuk mendukung
terlaksanannya proses pembelajaran dengan baik dan berkualitas.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dimakalah
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian Alat Pendidikan Edukatif Anak Usia Dini ?
2. Apa Konsep Alat Permainan Edukatif (APE) Anak Usia Dini ?
3. Bagaimana ciri Alat Permainan Edukatif (APE)Untuk Kegiatan Kreatif
Anak ?
4. Bagaimana Jenis-Jenis Alat Permainan Edukatif (APE) ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat Pendidikan Edukatif Anak Usia Dini


Menurut Mayke Sugianto. T dalam A.Martuti, dkk alat permainan edukatif
(APE) adalah permainan yang sengaja dirancang secara khusus untuk kepentingan
pendidikan. APE untuk anak usia dini adalah alat permainan yang dirancang
untuk tujuan meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak.1 Permainan edukatif
adalah semua bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan pengalaman
pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya, termasuk permainan
tradisional dan moderen yang diberi muatan pendidikan dan pengajaran Atas
dasar pengertian itu, permainan yang dirancang untuk memberi informasi atau
menanamkan sikap tertentu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan
dan gotongroyong termasuk dalam kategori permainan edukatif karena permainan
itu memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif. Dengan demikian, tidak
menjadi soal apakah permainan itu merupakan permainan asli yang khusus
dirancang untuk pendidikan ataukah permainan lama yang diberi nuansa atau
dimanfaatkan untuk pendidikan.

B. Konsep Alat Permainan Edukatif (APE) Anak Usia Dini


Alat Permainan Edukatif (APE) adalah sarana untuk merangsang anak
dalam mempelajari sesuatu tanpa anak menyadarinya, baik menggunakan
teknologi moderen, konvensional maupun tradisional. Latar belakang dibuatnya
APE adalah sebagai upaya merangsang kemampuan fisik motorik anak (aspek
psikomotor), kemampuan sosial emosional (aspek afektif) serta kemampuan
kecerdasan (kognisi).
Prinsip-prinsip APE merupakan prinsip produktifitas, kreatifitas, aktifitas,
efektif dan efisien, serta menarik dan menyenangkan. Dari sudut pandang
materinya, APE harus mampu mengembangkan daya pikir (kognisi), daya cepat,

1
A.Martuti, Mengelola PAUD dengan Aneka Permainan Meraih Kecerdasan Majemuk.
(Yogyakarta: Kreasi Wacana. 2008), hal. 81

2
aspek bahasa, motorik dan ketrampilan. Melalui alat yang digunakan sebagai
sarana bermain,sehingga anak diharapkan mampu mengembangkan fungsi
intelegensinya, emosi dan spiritual sehingga muncul kecerdasan yang melejit.
Alat permainan yang baik diharapkan mampu menjadi sarana yang dapat
mendorong anak bermain bersama, mengembangkan daya fantasi, multi fungsi,
menarik, berukuran besar dan awet, tidak membahayakan, disesuaikan dengan
kebutuhan, desain mudah dan sedrhana, serta bahan-bahan yang digunakan murah
dan mudah diperoleh.2
Pembuatan APE yang baik mampu mengembangkan totalitas kepribadian
anak, bukan karena kebagusannya, tetapi karena aspek kreatifitasnya, sehingga
mampu menjadi sarana bermain yang aktif, menarik, menyenangkan dan
bermanfaat. Beberapa fungsi alat permainan anak dalam pendidikan antara lain :
1. Mengajar menjadi lebih mudah dan cepat diterima anak
2. Melatih konsentrasi anak
3. Mampu mengatasi keterbatasan waktu dan tempat
4. Membangkitkan emosi
5. Menambah daya ingat
6. Menjamin atmosfir pembelajaran yang kondusif

C. Ciri Alat Permainan Edukatif (APE)Untuk Kegiatan Kreatif Anak


Dalam memilih alat dan perlengkapan bermain dan belajar anak untuk
kreatif anak, guru dan orang tua sebaiknya memperhatikan ciri-ciri peralatan yang
baik guna berfungsi untuk mendidik anak. Ciri-ciri peralatan yang baik di
antaranya:
1. Desain Mudah dan Sederhana
Pemilihan alat untuk kegiatan kreativitas anak sebaiknya memilih yang
sederhana dari segi desainnya. Karena jika peralatan terlalu banyak detail
(rumit) akan menghambat kebebasan anak untuk berkreasi. Yang

2
Yosi Basyaruddin, dan Abdillah Obid. Manhaj pendidikan Anak Muslim. (Jakarta
Selatan: Mustaqim. 2004), hal. 56

3
terpenting adalah alat tersebut tepat dan mengena pada sasaran edukatif,
sehingga anak tidak merasa terbebani oleh kerumitannya.3
2. Multifungsi (Serba Guna)
Peralatan yang diberikan kepada anak sebaiknya serba guna, sesuai untuk
anak laki-laki maupun anak perempuan. Selain itu, alat kreativitas juga
dapat dibentuk sesuai dengan daya kreativitas dan keinginan anak.
3. Menarik
Sebaiknya pilihlah peralatan yang memungkinkan dan dapat memotivasi
anak untuk melakukan berbagai kegiatan serta tidak memerlukan
pengawasan terus-menerus, atau penjelasan panjang lebar mengenai
penggunaannya. Dengan demikian anak akan bebas dengan penuh
kesukaan dan kegembiraan dalam mengekspresikan kegiatan kreatifnya.
4. Berukuran Besar
Alat kreativitas yang berukuran besar akan memudahkan anak untuk
memegangnya. Anak-anak dalam fase anal biasanya semua yang dapat
dijangkau dan dipegang lalu dimasukkan ke mulutnya. Untuk menghindari
kemungkina yang membahayakan, maka sebaiknya memilih peralatan
yang berukuran besar.
5. Awet
Biasanya, peralatan yang tahan lama harganya lumayan mahal. Namun
demikian, tidak semua peralatan yang tahan lama harganya lebih mahal.
Ciri dari bahan yang tahan lama adalah tidak pegas, lentur, keras dan kuat.
6. Sesuai Kebutuhan
Sedikit banyaknya peralatan yang digunakan tergantung seberapa banyak
kebutuhan anak akan peralatan tersebut.
7. Tidak Membahayakan
Tingkat keamanan suatu peralatan kreativitas anak sangat membantu orang
tua atau pendidik dalam mengawasi anak. Karena banyak alat yang dapat
menimbulkan kekhawatiran jika anak menggunakannya, seperti; pisau,
cutter, jarum, peralatan kecil, dan lain sebagainya.

3
Andang Ismail, Education Games: Menjadi Cerdas dan Ceria dengan Permainan
Edukatif. (Yogyakarta: Pilar Media. 2007), hal. 73

4
8. Mendorong Anak untuk Bermain Bersama
Untuk mendorong anak dapat bermain bersama, maka diperlukan alat yang
dapat merangsang kegiatan yang melibatkan orang lain. Oleh karenya,
orang tua sebaiknya memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi
dengan teman sebayanya untuk bermain dengan segenap kreativitas
positifnya. Contoh alat yang cukup membantu anak bersosialisasi adalah
rumah-rumahan atau tenda yang sedikitnya dapat menampung minimal
dua anak, pistol-pistolan dan bola.4

D. Jenis-Jenis Alat Permainan Edukatif (APE)


1. Puzzle

Puzzle yang dipakai adalah puzzle yang sederhana, gambarnya belum


terlalu rumit dan cocok untuk anak prasekolah sampai umur 8 tahun.Tujuan dari
permainan diharapkan mengandung aspek moral dan inteleknya. Pemainnya
adalah anak usia dini, atau prasekolah yang baru belajar mengenal bangun dan
bentuk. Alat pada permainan ini adalah kertas berbangun tertentu, misalnya bujur
sangkar, kemudian dipotong menjadi beberapa bagian dan beragam bentuknya.

2. Building Block

Dapat dibuat dari kayu ataupun plastik. Biasanya permainan ini


membangun rumah, istana, ada jembatan dan banyak pilihan bangunan lainnya.

4
Imam Musbikin, Mendidik anak kreatif ala einstein. (Yogyakarta: Pustaka pelajar.
2006), hal. 96

5
Pada prinsipnya permainan ini ialah membangun atau mendirikan suatu bangunan.
Anak dibagi dalam beberapa kelompok, misalnya 5 orang. Kemudian tiap
kelompok diberi potongan-potongan bangunan yang nantinya akan dibangun.
Sebelumnya guru menjelaskan aturan permainannya.

3. Finger painting

Kegiatan finger painting dapat melatih anak untuk menggunakan indranya


yaitu indra peraba karena kegiatan finger painting ini mengharuskan anak untuk
bersentuhan langsung dengan cat pewarna untuk bahan melukis dengan
menggunakan jari-jari mereka. Aktivitas mereka bersentuhan langsung dengan cat
dapat melatih anak untuk menggunakan indra perabanya. Kegiatan ini juga dapat
membantu anak untuk mengenal warna dan pencampuran warna karena di dalam
kegiatan finger painting ini anak dapat bebas memilih dan mencampur cat warna
yang akan dipakai untuk kegiatan melukisnya.

4. Alat bermain dokter-dokteran

Bermain dokter-dokteran anak juga belajar melatih tata bahasa mereka,


menirukan apa yang biasa seorang dokter katakan, dan tentu itu baik untuk
penambahan kosa katanya. Ada baiknya ketika anak bermain dokter-dokteran kita
ikut bermain dengan mereka yang berguna untuk membangun relasi dengan anak

6
dan menanamkan nilai positif profesi seorang dokter. Bantuan kita diharapkan
dapat membantu anak memahami profesi yang sedang ia mainkan, dan apabila
ternyata itu cocok dengan sang anak maka membantu menwujudkan nya adalah
tugas orang tua

5. Bermain peran

Main peran dipandang sebagai sebuah kekuatan yang menjadi dasar


perkembangan daya cipta, tahapan ingatan, kerja sama kelompok, penyerapan
kosa kata, konsep hubungan kekeluargaan, pengendalian diri, keterampilan
pengambilan sudut pandang spasial; keterampilan pengambilan sudut pandang
afeksi, keterampilan pengambilan sudut pandang kognisi. Jenis main peran ada 2
yaitu main peran mikro dan main peran makro.
Berikut ini tujuan dalam sentra main peran :
a. Untuk menampilkan kembali pengalaman yang didapat melalui panca indera
dengan menampilkan dalam bentuk perilaku pura-pura.
b. Memberikan kekuatan sebagai dasar perkembangan daya cipta, tahapan
ingatan, kerjasama kelompok, pengendalian diri
c. Untuk meningkatkan perkembangan kognisi, sosial, dan emosi anak usia tiga
sampai enam tahun.
d. Sebagai terapi bagi anak yang mendapatkan pengalaman traumatik.
e. Mengembangkan kemampuan berbahasa dan bermain peran atau simbolik
play anak usia dini.
f. Dapat melatih kemampuan mendengar, berbicara, pra membaca, dan pra
menulis.

7
g. Dapat melatih kemampuan memerankan suatu peran menggunakan alat
tertentu dan menyusun ide cerita.
Dapat melatih kemampuan percaya diri, keberanian, spontanitas, kerjasama,
kompromi, reaksi emosi yang wajar, tenggang rasa, kepemimpinan, dan inisiatif.

6. Bermain masak-masakkan

Dalam permainan tersebut tentu anak akan mengetahui tentang bentuk


yang mereka gunakan untuk bermain misalkan kompor berbentuk kotak dan panci
berbentuk bulat. Dan juga anak akan mengenal macam-macam warna makanan
yang mereka gunakan untuk bermain.

7. Bermain plastisi

Plastisin dapat meningkatkan kecerdasan gambar dan ruang sebab plastisin


dapat dibuat menjadi bentuk-bentuk sesuai dengan imajinasi anak. kreativitas
dapat ditingkatkan dengan cara membentuk berbagai bentuk dari plastisin karena
cara berpikir anak usia dini (5-6 tahun) menurut Piaget 1972 dalam Slamet
Suyanto perkembangan kognitifnya sedang beralih dari fase praoperasional ke
fase konkret operasional. Cara berpikir konkret berpijak pada pengalaman akan
benda-benda konkret bukan berdasarkan konsep-konsep abstrak atau pengetahuan.

8
h. Mewarnai
Melalui lukisan anak anak dapat mengekspresikan diri, terutama untuk
anak yang cendrung pemalu, pendiam atau bahkan traumatis akan suatu hal dapat
bercerita melalui hasil karya lukis mereka.Melatih keterampilan motorik halus
anak. Dengan memegang kuas, krayon dan sebagainya dapat menguatkan dan
meluweskan jari-jari tangan anak.Membantu anak untuk mengenal warna. Dengan
menggunakan berbagai media lukis yang berwarna warni, dapat membantu anak
untuk mengenal warna.

9.Jungkat jungkit

Kerjasama karena permainan ini harus dimainkan oleh sedikitnya dua


orang yang saling bekerja sama menggerakkan papan untuk naik atau turun.
Kontrol tubuh untuk gerakan naik-turun jungkat-jungkit. Melatih otot kaki saat
kedua kaki bekerja mendorong agar jungkat-jungkit naik dan menahan saat turun
agar tidak membentur permukaan tanah.

10. Perosotan

9
Bermain perosotan ini dapat melatih perkembangan otot kaki anak.
Karena apa, karena bermain perosotan ini anak akan lebih banyak berjalan
menaiki tangga sebelum si kecil ini meluncur ke bawah. Dengan demikian
perosotan juga memiliki manfaat untuk pertumbuhan fisik anak. Untuk
pertumbuhan yang lain silahkan sahabat amati sendiri. Pasti ada yang lain .

11.Ayunan

Aktivitas fisik yang menimbulkan perasaan nyaman dan menyenangkan,


bermain ayunan juga membantu tubuh untuk mengatur dan mengkoordinasikan
sistem sensoris di dalam tubuh. Rangsangsan vestibulardibutuhkan agar anak
dapat menjaga keseimbangan tubuh secara umum. Rangasangan vestibular yang
dibutuhkan seorang anak bisa berbeda-beda antara anak yang satu dengan yang
lainnya. Beberapa anak membutuhkan rangsangan yang sering, namun beberapa
lainnya tidak. Bahkan terapi mengayun merupakan salah satu terapi yang
digunakan kepada anak dengan kebutuhan khusus.

12.Panjatan

Dapat mengembangkan gerak keberanian,keseimbangan dan partisipasi


anak.dengan panjatan anak dapat melatih kekuatan otot pada lengan,dan menjaga
keseimbangan badan.Meningkatkan kesabaran dalam diri anak,berjalan secara
bergantian melewati panjatan.

10
13.Menyusun Balok

Merupakan salah satu permainan yang sangat di senangi oleh anak,karna


bersifat menantang dan bisa untuk membentuk benda yang disukainya dengan
keinginan anak dan imajinasinya.
Manfaat permainan balok ini antara lain:
1) Meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus anak
2) Mengenalkan dasar konsep matematika yaitu
3) Mengenalkan konsep berat-ringan,panjang- pendek,besar-kecil,tinggi-
rendah.
4) Merangsang kreatifitas dan imajinasi anak.

14. Bakiak (kaki seribu)

Melatih peningkatan motorik kasar yang dan kemampuan anak dalam


aspek perkembangan motorik kasar yaitu melakukan gerakan tubuh secara
terkoordinasi untuk melatihkeseimbangan, kelenturan dan kelincahan, melakukan
koordinasi gerakan kaki, tangan dan kepala, adalah dengan permainan bekiak.
Peningkatan kemampuan motorik kasar dapat dilakukan melalui metode
permainan bakiak pada anak usia 5-6 tahun.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Alat Permainan Edukatif
(APE) merupakan seperangkat instrumen, baik merupakan metode atau cara
maupun perkakas yang digunakan seseorang dalam rangka mendidik anak dengan
menekankan konsep bermain sambil belajar. Dari sudut pandang orang tua atau
pendidik APE memilik arti yang sangat penting. Karena dapat membantu dan
memudahkan mereka dalam mendampingi proses pembelajaran pada anak usia
dini. Sedangkan dari sudut pandang anak-anak APE memiliki arti penting sebagai
berikut: dapat mengembangkan konsentrasi anak, dapat mengatasi keterbatasan
bahasa anak, dapat mendorong anak bersosialisasi, dapat menambah daya ingat
dan pemahaman anak mengenai sesuatu.
Kemudian dalam memilih alat permainan untuk anak, orang tua atau
pendidik sebaiknya memperhatikan beberapa prinsip APE (yang mencakup:
prinsip produktivitas, prinsip aktivitas, prinsip kreativitas, prinsip efektifitas dan
efisiensi serta prinsip mendidik yang menyenangkan) dan ciri-ciri alat permainan
yang baik untuk anak (yang meliputi: Desain Mudah dan Sederhana, Multifungsi,
menarik, awet, berukuran besar, tidak membahayakan, sesuai kebutuhan, barang
murah dan mudah didapat, bukan karena kelucuan atau kebagusannya, mendorong
anak untuk bermain bersama, serta dapat mengembangkan daya fantasi anak)

B. Saran
Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Penulis
mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang
kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena penulis hanyalah manusia biasa yang
tak luput dari kesalahan Dan penulis juga sangat mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Basyaruddin, Yosi, dan Abdillah Obid. 2004. Manhaj pendidikan Anak


Muslim. Jakarta Selatan: Mustaqim.

Ismail, Andang. 2007. Education Games: Menjadi Cerdas dan Ceria dengan
Permainan Edukatif. Yogyakarta: Pilar Media.

Martuti, A.2008. Mengelola PAUD dengan Aneka Permainan Meraih Kecerdasan


Majemuk. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

Musbikin, Imam. 2006. Mendidik anak Kreatif ala einstein. Yogyakarta: Pustaka
pelajar.

13

Anda mungkin juga menyukai