Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain, anak akan memperoleh pelajaran
yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi dan perkembangan fisik..
Bermain merupakan sarana untuk menggali pengalaman belajar yang sangat berguna untuk
anak. Bermain juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kreativitas dan daya cipta,
karena bermain adalah sumber pengalaman dan uji coba. Bermain, dari segi pendidikan
adalah kegiatan permainan menggunakan alat permainan yang mendidik serta alat yang bisa
merangsang perkembangan aspek kognitif, sosial, emosi, dan fisik yang dimiliki anak. Oleh
karena itu, dari sudut pandang pendidikan bermain sangat membutuhkan alat permainan yang
mendidik. Dan alat permainan yang mendidik inilah yang kita sebut dengan alat permainan
edukatif (APE).
Dunia pendidikan tingkat kanak-kanak adalah sebuah dunia yang tidak terlepas dari
bermain dan juga berbagai alat permainan anak-anak. Salah satu lembaga pendidikan yang
berperan penting dalam proses pembelajaran dan peningkatan mutu dunia pendidikan kanak-
kanak adalah Taman Kanak-Kanak yang disingkat menjadi TK. Sebagai sebuah taman tentu
saja TK merupakan sebuah tempat belajar dan juga bermain kanak-kanak yang memiliki
berbagai sarana dan pra sarana untuk mendukung terlaksanannya proses pembelajaran dengan
baik dan berkualitas. Secara umum banyak para penyelenggara pendidikan TK dan guru TK
yang berpendapat bahwa memperoleh Alat Pendidikan Edukatif dengan cara membeli  adalah
lebih mudah dan ekonomis. Namun jika para guru mau berkreasi dan berinovasi untuk
menciptakan Alat Pendidikan Edukatif dari barang-barang bekas maka tentu saja akan lebih
ekonomis lagi.
Banyak mainan sekarang ini yang semakin kreatif, mahal dan beraneka macam.
Tentunya hal ini akan banyak membuat orang tua bingung. Banyak mainan yang dibuat oleh
pabrik yang sebetulnya kurang berfaedah bagi anak-anak karena sebenarnya alat bermain
hanyalah alat bantu saja bagi seorang anak dan bukan merupakan indikator mutlak untuk
anak berkembang lebih baik. Jadi mahal dan murahnya alat mainan bukanlah merupakan
indikator. Anak akan dapat bermain dengan manfaat yang besar apabila orang tua dapat
mengetahui sisi kegunaannya mainan tersebut. Berdasarkan kerangka pemikiran yang ada
bahwa Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif tidak mesti alat permainan yang mahal
maka penulis berupaya mencoba mengembangkan dan membuat sebuah APE. Sebelum
membuatnya tentu saja penulis harus mengetahui tentang pengertian, fungsi dan prosedur
pembuatan APE untuk menjadi salah satu sumber belajar di TK. Penulis akan coba
mengembangkan permainan Maze (Mencari Jejak) ke bentuk permainan baru. Permainan ini
diberi nama Tracker dan yang akan dibahas dalam tulisan ini secara khusus dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif kepada para pemainnya sehingga dapat
dikategorikan sebagai permainan edukatif.
Alat bermain adalah segala macam sarana yang bisa merangsang aktifitas yang
membuat anak senang. Sedangkan alat permainan edukatif yaitu alat bermain yang dapat

1
meningkatkan fungsi menghibur dan fungsi mendidik. Artinya, alat permainan edukatif
adalah sarana yang dapat merangsang aktivitas anak untuk mempelajari sesuatu tanpa anak
menyadarinya, baik menggunakan teknologi modern maupun teknologi sederhana bahkan
bersifat tradisional. Kemudian dalam makalah ini, kami akan membahas tentang konsep dasar
alat permainan edukatif(APE), ciri-ciri peralatan yang baik untuk si balita, prinsip-prinsip
pokok APE dan arti penting APE.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa Saja Konsep Dasar dalam Alat Permainan Edukatif ?
2. Bagaimana Fungsi Alat Permainan Edukatif ?
3. Apa Saja Jenis-Jenis Alat Permainan Edukatif ?

1.3 Tujuan
1. mengetahui Apa Saja Konsep Dasar dalam Alat Permainan Edukatif ?
2. Mengetahui Bagaimana Fungsi Alat Permainan Edukatif ?
3. Mengetahui  Apa Saja Jenis-Jenis Alat Permainan Edukatif ?

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi

Definisi Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang sengaja dirancang
secara khusus untuk kepentingan pendidikan (Mayke Sugianto, 1995 Pengertian alat
permainan edukatif tersebut menunjukkan bahwa pada pengembangan dan pemanfaatannya
tidak semua alat permainan yang digunakan anak di TK itu dirancang secara khusus untuk
mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak. Sebagai contoh bola sepak yang dibuat
dari plastik yang dibeli langsung dari toko mainan. Dalam hal ukurannya seringkali susah
untuk dipegang secara nyaman oleh anak, jika mau saling melempar dengan teman-temannya
akan terasa sakit di telapak tangan. Warnanya pun sering kali menggunakan satu warna saja
sehingga tidak menarik bagi anak karena anak biasanya menyenangi benda- benda yang
berwarna-warni Alat permainan edukatif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
pembelajaran anak di PAUD (TK KB TPA SPS). Ketersediaan alat permainan tersebut
sangat menunjang terselenggaranya pembelajaran anak secara efektif dan menyenangkan
sehingga anak-anak dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal.

Pengertian APE PAUD (Alat Permainan Edukatif) Menurut Direktorat PAUD Tidak terlalu
jauh berbeda dengan pengertian atau definisi alat permainan edukatif di atas, Direktorat
PADU, Depdiknas (2003) mendefinisikan alat permainan edukatif sebagai segala sesuatu
yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai
edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak. Apabila kita
menelaah pengertian tersebut, tampak rumusannya tidak terlalu jauh berbeda dengan
pengertian sebelumnya Kedua pengertian tersebut menggarisbawahi bahwa perbedaan antara
alat permainan yang biasa dengan alat permainan edukatif adalah bahwa pada alat permainan
edukatif terdapat unsur perencanaan pembuatan secara mendalam dengan
mempertimbangkan karakterisitk anak dan mengaitkannya pada pengembangan berbagai
aspek perkembangan anak.

Sedangkan alat permainan biasa dibuat dengan tujuan yang berbeda, mungkin saja hanya
dalam rangka memenuhi kepentingan bisnis semata tanpa adanya kajian secara mendalam
tentang aspek-aspek perkembangan anak apa saja yang dapat dikembangkan melalui alat
permainan tersebut. Untuk dapat melihat dan memahami secara lebih mendalam mengenai
apakah suatu alat permainan dapat dikategorikan sebagai alat permainan edukatif untuk anak
TK atau tidak, terdapat beberapa ciri yang harus dipenuhinya yaitu: alat permainan tersebut
ditujukan untuk anak PAUD difungsikan untuk mengembangkan berbagai perkembangan
anak PAUD dapat digunakan dengan berbagai cara, bentuk, dan untuk bermacam tujuan
aspek pengembangan atau bermanfaat multiguna aman atau tidak berbahaya bagi anak
dirancang untuk mendorong aktifitas dan kreatifitas anak bersifat konstruktif atau ada sesuatu
yang dihasilkan mengandung nilai pendidikan

3
2.2 Tumbuh kembang anak usia sekolah
A. Karakteristik Fisik

Perubahan porporsi :

Pertumbuhan tinggi badan +5 cm pertahun, tinggi badan rata-rata 116 cm-150


cm.Penambaha berat badan + 2-4 kg pertahun denga berat ata-rata 21-40 kg.Berat badan
bertambah karena memanjangnya tulang dan terbentuknya jarigan otot. Mampu berdiri tegak
dengan gerakan lebih sempurna. Proporsi tubuh terlihat lebih langsing dan panjang karena
pertumbuhan kaki da lengan lebih cepat dan lebih pajang daripada pertambahan panjang
badan. Pajang badan aka lebi memanang pada usia 9 tahun. Lingkar pinggang akan tampak
mengecl arena pertambahan tinggi. Fungsi tubuh lebih baik dan lebih spesifik. Jaringan otot
yang sudah terbetuk menguat tapi masih bias rusak jika overuse. Lingkar kepala mengecil
sebagai indicator kematangan.

Perubahan facial :

Gigi susu mulai tanggal,memilki 10-11 gigi permanen pada usia 8 tahun dan kira-kira 26
gigi permane saat usia 12 tahun.
Pertumbuhan otak tengkorak lebih melambat.
Ugly Ducking Stage: gigi tampak terlalu besar bagi wajah.

Kematangan system :

Gastrointestinal
Jarang mengalami gangguan.
Dapat memepertahankan kadar gula denga baik.
Kapasitas lambung meningkat. Dan terjad retensi makanan lebih lama.
Eliminasi :
Kapsitas vesica urinaria bertambah..
Jumlah produksi urine tergantuntg pada suhu, kelemababan, dan intake cairan.
Kardiovaskuler:
Tumbuh paling lambat daripada organ yang lain sehingga apabila jika olah raga terlallu berat
akan mengganggu pertumbuhan.
Imunitas:
Lebih baik dalam melokalisir infeksi dan memproduksi antigen dan antibody.
Muskloskeletal:
Proses osifikasi terus terjadi tapi tidak diikuti dengan mineralisasi sehingga tulan menjadi
rapuh (peka terhadap tekanan maupun tarikan ) untuk itu postur tubuh harus tetap dijaga :
contoh tidak membawa beban terlalu berat, tdak memakai sepatu yang terlalu kecil, dan
posisi duduk harus tegak.

4
B. Perkembangna Motorik Kasar
Pada usia 7-10 tahun aktifitas motorik kasar berada diabwah kendali ketrampilan kognitif
dan kesadaran secara bertahap terjadi peningkatan irama, kehalusan dan keanggunan gerakan
otot, mengalami minat dalam penyempurnaan fisik.Kekuatan daya ingat meningkat.
Pada usia 10-12 tahun terjadi peningkatan energy, peningaktan arah, dan kendali dalam
kemampuan fisik.

C. Perkembangan Motorik Halus


Terjadi peningkatan ketrampilan motork halus karena meningkatnya melinisasi system
saraf. Menunjukkan perbaikan keseimbangan dan koordisani mata dan tangan.
Dapat menulis daripada mengucapak kata-kata saat usia 8 tahun.
Menunjukan penigkatan kemampuan motorik halus sepeti usia dewasa saat usia 12 tahun.
Menujukkan peningkatan kemampuan untuk mengungkapkan secara individu dan
ketrampilan khusus seperti menjahit membuat model dan bermain alat musik.

D. Repubertas
Tampak tanda-tanda perubahan seks sekunder
Perbedaa anak laki-laki dan anak perempua mulai tampak.
Mulai terjadi perubahan penyakit yang diderita seperti penyakit dewasa bukan anak-anak.
Perubahan seks sekunder laki-laki :
Skortum dan testis lebih besar.
Skortum bewarna merah.
Payudara sedikit membesar tetapi aka mengecil kembali setelah beberapa bulan.
Muncul rambut halus dan jarang di daerah sekitar pubis.
Jika mengalami keterlambatan akan mengganggu konsep diri.
Perubahan seks sekunder perempuan;
Mammae lebih lembut dan mulai membengkak.
Panggul dan pinggul mulai membesar.
Rambut mulai tumbuh di sekitar pubis (8-12 tahun).
Sekresi vagina lebih kental dan terjadi perubahan dari sifat basa menjadi asam.

E. Temperamen
Temperame anak mulai berubah karena pengaruh lingkungan, pengalaman dan motivasi
dari orang sekitarnya. Untuk itu sangat diperlukan peran orang tua dan guru untuk
membentuk tmeperamen anak yang positif.
Kemampuan anak dalam beradaptasi dapat mempengaruhi temperamen anak.Klasifikasi
adaptasi aak :
Easy chid : stress inimal.
Sloe to warm up children : anak membutuhkan waktu untuk beradapatasi dengan
lingkungannya, suka mencarai-cari alasan untuk menyelesaikan tugasnya. Tipe anak ini
jangan terlalu ditekan Karena adapat menimbulkan masalah menarik diri.
Difficult child : Tipe anak ini tidak suka dengan perubahan lingkungan yang tiba-tiba.

5
F. Perkembangan Kognitif
Anak memiliki kemampuan untuk menghubung-hubungkan kejadian dan tindaka
repersentatif mental secara verbal dan symbol-simbol yang dibantu ole kepercayaan.
Pada tahap ini Piaget menggambarkan:
Concrete Operation mulai terjadi pada anak usia 7-11 tahun:
Anak memiliki kemampuannya berpikir terada kejadian dan tindakan.
Anak daapt menguasai ketrampilan kognitif denga cepat dan dapat menerapkannya pada
saaat berpikir mengenai obyek situasi dan kejadian
Komponen dasar concetrate operasional :
Conservation: sesuatu tidak akan muncul dan hilang begitu saja dengan magic. Sesuatu di
lingkungan kita tidak akan berubah karena perubaha letak.komponen ini meliputi 3 konsep
antara lain :
Identity : sesuatu tidak ditambah atau dikurangi hanya bentuknya saja yang berubah.
Contohnya ada 2 kue bolu, satu berbentuk kotak dan satu berbentuk bulat. Disiini anak sudah
memahami kedua kue itu sama-sama bolu.
Reversibility: sesuatu dapat berubah kembali ke bentuk asalnya, kemampuan memahami 2
dimensi pada saat yang sama dan memahami perubhaan satu dimensi. Contohnya usia 5-6
tahun : konservasi angka. Usia 6-7 tahun konservsai massa dan panjang. Usia 9-10 tahun :
konservasi berat. Usia 9-12 tahun konservasi volume.
Reciprocity.
Ketrampilan klasifikasi :
Kemampuan mengelompokkan sesuatu sesuai dengan sifat.
Dapat mengatur obyek sesuatu sesuai skala dimensi ukuran berat dan warna.
Mulai dapat membagi.
Ketampilan kombinasi :
Memiliki keampuan memanipulasi angka.
Mempelajari penjumlahan pengurangan dan pembagian.
Belajar tentang waktu, hubungan waktu tampat dan orang.
Belajar huruf dan memiliki keampuan membaca.
Mental operation :
Toddler dan preschool hanya dapat mengartikan dan melaksanakan perintah tetapi tidak bias
menceritakan kembali proses ecara verbal. Sedangkan anak usia seklah sudah dapat
mengartikulasi proses tersebut dan mengulang kembali.
Setelah melewati masa preschool anak memilki kemampuan konseptual yang lebih luas.
Pemikiran egosentri sudah menghilang dan mulai bisa mlihat dan menerima suatu hal dari
sudut pandang orang lain. Mereka mau menunda sessuatu sampai sampai mengevaluasi
respon lingkungan.

G. Perkembanagan Bahasa
Anak usia sekolah mulai menguasi berbagai ketrampilan linguistic. Anak usia SD mulai
belajar tentang tata bahasa yang benar dan lebih kompleks sehingga mereka bisa
membenarkan jika ada-ada hal-hal yang salah. Kemmampuan kata-kata juga dimiliki pada
anak usia sekolah termasuk kata sifat, kata keterangan, kata penghhubung, kata depan dan
kata abstrak.

6
Mempunyai kemampuan memakai kalimat majemuk dan gabungan.
Metlinguistik awareness :memiliki kemmapuan untuk berpikir tentang bahasa.dan
berpendapat.
Mulai mengerti tentang perubahan makna dan bahasa/peribahasa.

H. Perkembangan Psikoseksual (Tahap Laten)


Karakteristik perkembangan berdasarkan usia :
Pada usia 7 tahun :
Minat seks menrun da kurang eksplorasi, perhatian kepada lawan jenis meningkat dimulai
dari perasaan cinta terhadapa anaklaki-laki atau sebaliknya.
Pada usia 8 tahun :
Perhatian skesual meningakt, suka mengintip, menceritakan lelucon cabul, ingnmenambah
informasi seksual tentang kelahiran dan hubungan seksual da anak perempuan mengalami
peningkata perhatian tentang menstruasi
Pada usia 9 tahun
Lebi suka berdiskusi degna teman sebaya tentang topic seksual, memisahkan jenis kelamin
dalam permainan aktifitas.

Pada usia 10 tahun :


Minat terhaadp tubuh dan penampilan meningkat, banyak anak mulai berkencan dan
berhubunga denga lawa jenis dalam aktifitas kelompok.
Pada usia 11-13 tahun :
Khawatir tentenag penampilannya, tekaann social agar tetap langsinga dan menarik
merupakan sumber stress.
Krisis perkembangan membuktikan makin banyaknya laporan tentang masalah seksual pra
emaja yang dimulai usia 10 tahun.
Mekanisme koping yang umum dimiliki anak : mengigit kuku, ketergantungan ketrampilan,
pemecahan permasalahan bertambah, humor, fantasi, dan identifikasi.
Adanya rasa bersalah dengan konsekuensi emosi berkaitan dengan seks play tergantung pada
bagaimana pendangan orang tua tehadap perilaku tersebut (Lavine 1992).

Peran orang tua sangat dibutuhkan dalam pendidikan anak tentang aturan dan orma dalam
mempengaruhi perilkau spesifik kelamin pendidikan seksual :
Pertanyaan anak harus segara dijawa denga jujur sesuai tingkat pemahaman anak.
Saat yang tepat untuk pnedidk kesehatan dan sebaikknya diberikan sesai dengan pengalaman
hidup.p masaih lebih nyaman bila antar laki-laki dan perempuan dipisah saat bermain.
Informasi tentang kematangan jenis kelamin sebaiknya diberikan lebih konkrit karena sangat
bermanfaat jika menstruasi tiba di dalam kelas.
Keingintahuan anak tentang perbedaan laki-laki dan perempuan terjadi pada usia ini
walaupun anak teta
Peran perawat dalam pendidikan seskual :
Mengkaji pengetahuan orang tua tentang seksualitas.
Memberikan informasi kepada keluarga dan anak sebagai orang yang salah mengerti tentang
seksualitas, termasuk kebiasaan dan konsep yang salah mengenai seks dan proses reproduksi.

7
Menginformasikan perilaku seks normal dan keingintahuan anak tentang seks sebagai bagian
dari informasi perkembangan.
Mengirim informasi tentang perilaku seks yang abnormal dan cara mengatasinya.
PERKEMBANGAN SOSIAL
Anak meras nyaman bila bersama orang tua dan keluarga, meras lebih percaya diri, emosi
berkurang dan lebih dapat melihat segala sesuatu secara realistik. Energinya banyak
digunakan untuk mengeksplorais lingkungan dan keluarganya untuk meningkatkan hubungan
interpersonal, untuk meningkatkan pemahamannya dan memuaskan keingintahuan tentang
dunia.
Pengaruh teman sebaya dapat mendorong mereka untuk lebih mandiri. Dorongan dari peer
group memberikan rasa man pada mereka untuk mendukung perkembangan mandirinya.
Perbedaan jenis kelamin, kemaskulinan dan kefemininan mulai berperan dalam hubungan
sosial. Anak laki-laki bermain dngan anak laki-laki . Anak perembpuan bermain dengan anak
perempuan. Pada akhir usia sekolah perbedaan itu semakin nyata.
Hubungan sosial dan bekerja sama

I. Perkembangan Psikososial (Industri Vs Inisiatif )


Middle childhood merupakan periode laten dimana merupakan masa tenang antara fase
oedipal dengan fae erotism pada ermaja. Sense of insutry dapat berkemang bila didukaung
motivasi dari dalam dan luar.
Instrinsik :
Berhubungan dnegna peningkatan kemampuan anak dalam menguassai ketrampilan-
ketrampilan baru dan dapat menerima tanggung jawab baru. Anak akan merasa puas bila
mengeksplorasi dan memanipulasi lingkungan dan teman-temnnya.
Ekstrinsik :
reinforcement positif, nilai bagus, hadiah\-hadiah dan stimulus-stimulus.
Peran orang tua seharusnya :
Tidak terlalu emnuntut terlalu banyak kepada anak .
Memahami kegagalan anak.
Jngan membanding-bandingkan anak satu dengna nak yang lain.
Anak mulai dapat bekerja sanma dengan orang lain.
Anak mulai menyukai pencpaian yang nyata.
Jika anak dapat mengetahui tugas-tuganya dan mampu menyelesaikan dengna baik sesuai
kemampuan berarti anak tersebut sudah memiliki sense of industry dan accomplishment.

J. Perkembangan Moral (Tahap Konvensional)


Anak mengalami perubahan dari egosentris ke pola berpikir logis.
Mulai mengalami perkembangan nurani dan standar moral.
Pengertian moralitas anak ditentukan oleh aturan-aturan dn tat tertib dari luar.
Anak usia ini bernggapan bahwa standar perilaku dari peraturan.Peraturan dianggap sebagai
suatu yang pasti, yang membatasi keadaan dan tidak memerlukan alasa penjelasan.
Hubungan dan kontak sosial anak dengan figure otoritas mempengaruhi pengertian benar
salah.

8
K. Koping Sehubungan Dengan Tumbuh Kembang Normal
Pengalaman sekolah.
Koping terhadap stress. Sumber stres adlaah :
Pada usia 6 tahun :
Harapan orang tua dan guru yang terlalu tinggi.
Hari pertama masuk sekolah.
Persaingan .
Rasa malu.
Agresi.
Menggoda cemburu dan ketakutan.
Pada usia 7 tahun :
Tuntutan kepribadian, oraganisasi, idola, persahabatan.
Usia 8 tahun :
Kritikan terhdapa diri
Kekuasaan orang tua.
Keseoian.
Usia 9 tahun ;
Pemberontakan
Lawan jenis kelamin.
Permainan jujur dan kesopanan.
Usia 10-12 tahun :
Kematangan seks, masalah seks yang menekan.
Ukuran TB dan BB
Rasa malu.
Konsep diri.

L. Tanda-Tanda Stres Pada Anak


Nyeri lambung dan sakit kepala.
Masalah tidur .
Bed wetting.
Perubahan pla makn.
Agresif.
Malas berpartisipasi.
Teknik mengurngi stress pada anak ;
Teknik relaksasi (nafas dalam, progresive relaksasi, positif imagery)
Identifikasi masalah.
Eksplorasi alternatif kegiatan.
menilai secara konsekuen.

9
2.3 Tujuan

A. Tujuan APE

a. Dengan demikian kita dapat membantah dengan menggunakan alat permainan edukatif
selain anak menguasai kemampuan menirukan ucapan guru tentang berbagai warna, anak
juga mampu menguasai kemampuan yang lain seperti kemampuan membandingkan berbagai
warna yang satu dengan yang lain yang berbeda dan kemampuan-kemampuan yang lain.

b. Berikan motivasi dan bimbingan anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen dalam
mengembangkan berbagai aspek pengembangannya.
Motivasi dan minat anak untuk bereksplorasi dan bereksperimen merupakan faktor penting
yang mendukung pembelajaran anak. Oleh karena itu harus dilakukan berbagai motivasi dan
minat anak bisa tumbuh dengan baik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
memenuhi hal tersebut adalah dengan menggunakan alat permainan edukatif.

Alat permainan edukatif adalah alat permainan yang sangat potensial untuk meningkatkan
motivasi dan minat anak untuk bereksperimen. Anak TK pada umumnya menyukai alat
permaian ini.

Dengan bermain balok anak dapat membuat bangunan tertentu sesuai dengan imajinasinya,
anak mencoba / bereksperimen untuk membuat benda tertentu misalnya bangunan rumah
dengan memilih berbagai bentuk balok yang ada, anak menemukan sendiri konsep yang
membuat benda yang berkecepatan tinggi dengan fondasi yang kecil dan tidak kokoh akan
menyebabkan bangunan yang telah disusunnya runtuh rusak. Alat permainan seperti itu akan
menumbuhkan kegairahan belajar anak sehingga potensi anak berkembangan dengan baik.

c. Nikmati kesenangan pada anak dalam bermain.


Jika kita memutar anak-anak TK yang memainkan alat permainan tertentu dan mereka sangat
tertarik untuk memainkannya, mereka tampak sangat serius dan sulit untuk diganggu dan
dialihkan perhatiannya pada benda atau kegiatan yang lain. Kondisi ini terjadi karena anak-
anak senang dan nyaman dengan alat permainan yang mereka gunakan.

Alat permainan yang dirancang khusus dan dibuat dengan baik akan menumbuhkan perasaan
senang anak dalam melakukan kegiatan belajarnya. Jika anak sudah senang dengan
kegiatannya, maka belajar tidak lagi dianggap sebagai beban yang ditimpakan guru di
pundaknya. Anak-anak mengartikan belajar dengan baik adalah belajar ternyata tidak perlu
dikesankan sebagai kegiatan yang suka menyebalkan tapi justeru menyenangkan dan
menyenangkan.

10
B.Tujuan ular tangga

1. membantu menumbuhkan perkembangan bahasa anak


Komunikasi sederhana akan terjadi dalam kegiatan permainan ini. Interaksi antarpemain akan
terjadi dengan sendirinya dengan ungkapan bahasa verbal sehingga dialog atau komunikasi
sederhana bisa dibangun.
2. melatih dan menumbuhkan kemampuan sosial emosional
Permainan ini melatih kesabaran anak dalam menunggu giliran dan mengasah kemampuan
dalam bersosialisasi dengan teman-teman.
3. melatih kemampuan berpikir
Perkembangan kognisi akan tumbuh dan anak dilatih dapat menyelesaikan permasalahan
sederhana.
4. menambah kemampuan mengenal angka dan matematika sederhana
ular tangga merupakan permainan yang didominasi angka dan gambar-gambar.
5. melatih kemampuan dalam mengenal bentuk dan warna
Seperti segitiga, lingkaran dan segiempat.
Dengan kelima manfaat tersebut, maka bermain ular tangga dan ludo bisa menjadi salah satu
kegiatan bermain yang diperkenalkan ke anak-anak kita sekarang ini.

2.4 Manfaat

A.manfaat APE
Manfaat Alat Permainan Edukatif bagi pendidikan anak usia dini sangat penting. Alat
Permainan Edukatif atau biasa disingkat APE merupakan jantung pendidikan anak. Ketika
anda memiliki anak yang masih usia balita maka sering juga disebut dengan usia dini
(prasekolah). Masa prasekolah adalah masa yang penuh dengan permainan, Sebab dimasa
tersebut semua permainan memakai mainan. Bermain adalah unsur yang penting bagi
pertumbuhan fisik ataupun perkembangan mental, emosional, intelektual serta kreativitas dan
sosial. Seorang anak bisa menjadi orang dewasa yang mudah berteman, cerdas dan kreatif
jika pada masa kecilnya mendapat kesempatan yang cukup dalam bermain. Alat permainan
edukatif anak usia prasekolah saat ini sudah banyak beredar dengan beragam jenisnya.
Sehingga anda sebagai orang tua dapat mendampingi anak anda dalam bermain dan belajar.

Manfaat Alat Permainan Edukatif Anak Usia Dini Otak anak dalam perkembangannya
bukan hanya tergantung pada faktor genetik, namun peran orang tua untuk
mengoptimalkannya. Salahnya melalui bermain dan permainan yang tepat dan bermanfaat.
Bermain sambil belajar, belajar sambil bermain, adalah sebuah ungkapan tepat fitur mental
dan fisik anak di usia ini. Kami akan menyampaikan beberapa manfaat dari mainan edukatif
anak usia dini (prasekolah), diantaranya:

11
Melatih kemampuan motorik. Dengan mengunakan mainan anak edukatif dapat
merangsang motorik kasar dan halus anak. Dapat melatih konsentrasi sebab mainan ini
dirancang untuk menggali kemampuan anak, termasuk di dalamnya kemampuannya
berkonsentrasi. Seperti saat menyusun puzzle. Mengenalkan bentuk dan warna pada anak.
Ada benda berbentuk persegi empat, kotak, bulat dengan berbagai warna; merah,biru, hijau,
dan lainnya. Melatih bahasa serta wawasan. Ternyata mainan edukatif sangat baik jika
dibarengi penuturan cerita.
Mengenalkan konsep sebab akibat. Misalnya, dengan memasukkan benda kecil dalam benda
yang besar anak bisa memahami bahwa benda lebih kecil dapat dimuat dalam benda lebih
besar.

B.manfaat permainan ular tangga

Ular Tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau
lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar
sejumlah tangga dan ular yang menghubungkannya dengan kotak lain. Permainan ini dapat
dimainkan untuk semua mata pelajaran dan semua jenjang kelas, karena didalamnya hanya
berisi berbagai bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa melalui permainan tersebut
sesuai dengan jenjang kelas dan mata pelajaran tertentu. Seluruh pertanyaan-pertanyaan
tersebut telah dibukukan menjadi satu sekaligus dengan petunjuk permainannya.Gambar
tangga merupakan simbol nilai positif (nilai kejujuran) dan gambar ular merupakan simbol
nilai negatif (nilai ketidakjujuran).Guru dapat membuat sendiri media ini dengan
menyesuaikan tujuan dan materi pembelajaran.
Tujuan permainan ular tangga ini adalah untuk memberikan motivasi belajar kepada siswa
agar senantiasa mempelajari atau mengulang kembali materi-materi yang telah dipelajari
sebelumnya yang nantinya akan diuji melalui permainan, sehingga terasa menyenangkan bagi
siswa.Penggunaan alat permainan dilakukan secara bertahap yaitu kegiatan yang tergolong
mudah, sedang, dan sulit. Alat permainan yang tujuan dan penggunaannya dipersiapkan
pendidik juga harus bervariasi sesuai dengan derajat kesulitan tersebut alat permainan yang
dipersiapkan oleh guru untuk dipilih oleh anak dalam berbagai kegiatan akan menentukan
tumbuhnya perasaan berhasil pada anak sesuai dengan kemampuan mereka.
beberapa manfaat diantaranya adalah:
1. Mengenal kalah dan menang.
2. Belajar bekerja sama dan menunggu giliran.
3. Mengembangkan imajinasi dan mengingat peraturan permainan.
4. Merangsang anak belajar pramatematika yaitu saat menghitung langkah pada
permainan ular tangga dan menghitung titik-titik yang terdapat pada dadu.
5. Belajar memecahkan masalah.

12
2.5 Alat dan Bahan

Dalam pembuatan ular tangga bahannya banyak jenisnya seperti terbuat dari
benner,kayu,kertas bufallo dan karton. Kelompok kami sendiri membuat bahan dasarnya dari
karton dan rincian lengkap alat dan bahannya adalah :
A. ALAT
1) Gunting
2) Spidol hitam
3) Stabilo
4) Kuas cat
5) Double tip
6) Benang jahit
7) Jarum jahit
B. BAHAN
1. Karton tebal
2. Kertas origami warna-warni polos
3. Mika bening
4. Kain flanel ( untuk dadu )
5. Dakron
6. Botol yakult bekas
7. Plester warna
8. Stiker
9. Karton tipis berwarna cerah
10. Cat warna hitam dan putih

2.6 Prosedur pembuatan


Prosedur yang kami tulis ini adalah prosedur yang sesuai dengan pembuatan ular tangga
klompok kami sendiri, tidak prosedur pembuatan secara umum
1. Siapkan alat dan bahan
2. siapkan karton tebal yang sudah di potong sesuai ukuran ular tangga yg diinginkan
3.lapisi pinggir karton dengan plester berwarna dengan rapi dan merata
4. Potong kertas origami warna warni berukuran besar menjadi 4 bagian
5. Susun kertas origami yg sudah di potong ke kertas karton tebal (dalam penyusunan, warna
yang sama tidak boleh berdekatan karna agar terlihat berfariasi warnanya)
6. Setelah itu tulis angka 1 sampai 30 di kertas origami yg sudah disusun
7.beri double tip di bagian belakang origami
8. Tempelkan di kertas karton tebal secara rapi dan rata
9. Ambil 1 ketas origami yang masih belum di potong
10.gambar ular dan tangga menggunakan pensil terlebih dahulu lalu beri spidol dan gambar
seuka hati.
11. Lalu tempelkan gambar ular dan tangga ke karton dengan cara direkatkan dengan double
tip
12. Hias kotak demi kotak origami dengan stiker,spidol,stabilo dll
13. Setelah semua rapi dan bagus lalu potong mika bening sesuai ukuran karton tebal
14. Lalu pasang dan lekatkan dengan double tip
15. Setelah itu cara membuat dadu siapkan 2 kain flanel

13
14. Gunting flanel 4 kotak lalu jahit dan sisikan lubang kecil untuk dimasukkan dakronya
15. Setelah itu beri titik pada dadu sesuai pada dadu biasanya
16. Setelah itu mengecat botol yakult bekas dengan cat minyak yg sudah di campuri tiner
agar bening hasilnya
17. Lalu keringkan botol yakult yg sudah di cat sampai kering di bawah sinar matahari.
18.setelah semua selesai permainan ular tangga siap dimainkan :)

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam pembuatan makalah ini bisa disimpulkan bahwa permainan ular tangga sangat berguna bagi
anak usia sekolah dalam mengembangkan imajinasi dan mengingat peraturan permainan
Dapat mengenal perbedaan warna dari kotak-kotak angka. Dan anak dapat memikirkan jalan keluar
dari masalah untuk menyelesaikan permainan ular tangga.

3.2 Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh dari
sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan
kelompok kami. Jika pembaca ingin membuat ular tangga sebaiknya menggunakan bahan dasar
benner jika ingin lebih simple dam mudah.tapi tentunya biayanya lebih mahal dari pada ular tangga
kreatif ini. Jika ingin membelikan anak mainan orangtua haruslah memilih bahan yg aman untuk
anak tersebut.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://id.mwikippedia.org>wiki https://www.games.co.id>ular-tangga
https://bulelengkab.go.id>artikel https://www.viva.co.id>parenting

16

Anda mungkin juga menyukai