Anda di halaman 1dari 17

Berduka dan kehilangan

Najma laily el M
Qur’atul masruroh
Nurul Kholifah
Setiap orang yang
mengalami proses
Berduka & kehilangan
ini, ada keinginan untuk
mencari bantuan
kepada orang lain.
Pandangan-pandangan
tersebut dapat menjadi
dasar bagi seorang
perawat untuk
menghadapi kondisi
yang demikian.
Kehilangan..?

pengalaman yang pernah dialami


oleh setiap orang dalam
kehidupannya.
Sejak lahir setiap orang sudah
mengalami kehilangan dan
cenderung akan mengalaminya
kembali walaupun dalam masalah
yang berbeda.
Faktor yang mempengaruhi kehilangan

A. Perkembangan
B. Keluarga
C. Faktor sosial ekonomi
D. Pengaruh kultural
E. Agama
F. Penyebab kematian
Bentuk kehilangan

Fisik / actual psikologis


SIFAT KEHILANGAN

Tiba – tiba
(tidak dapat
diramalkan )

Berangsur – angsur
( dapat diramalkan )
Tipe kehilangan

Aktual

Persepsi
5 kategori kehilangan

a. Kehilangan objek eksternal


b. Kehilangan lingkungan yang telah dikenal
c. Kehilangan orang terdekat atau orang yang
dicintai
d. Kehilangan aspek diri
e. Kehilangan hidup
Tahapan kehilangan

• Fase Pengingkaran
• Fase Marah
• Fase Tawar-Menawar
• Fase Depresi
• Fase Penerimaan
Konsep berduka

1. Perilaku bersedih, yaitu respons pikiran dalam


masa berduka yang biasanya dapat menimbulkan
masalah kesehatan dirinya sendiri.

2. Berkabung, yaitu periode penerimaan


terhadap peristiwa kehilangan dan berduka serta
dapat dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya dan
kebiasaan.
Duka cita yang tidak terasi
1. Duka cita yang berkepanjangan
2. Duka cita yang tertunda
3. Duka cita yang mengalami gangguan
Pemikiran Tentang KEMATIAN sesuai usia
NO UMUR KEYAKINAN

1.
Bayi – 5 tahun Tidak mengerti tentang kematian, keyakinan bahwa mati adalah tidur/pergi yang
temporer.
2.
5 – 9 tahun Mengerti bahwa mati adalah titik akhir orang yang mati dapat dihindari

3.
9 – 12 tahun Mengerti bahwa mati adalah akhir dari kehidupan dan tidak dapat dihindari, dapat
mengekspresikan ide-ide tentang kematian yang diperoleh dari orang tua/dewasa
lainnya.
4.
12 – 18 tahun Merasa takut tentang kematian yang menetap, kadang-kadang memikirkan
tentang kematian yang dikaitkan dengan sikap religi.

5.
18 – 45 tahun Memiliki sikap terhadap kematian yang di pengaruhi oleh religi dan keyakinan.

6.
45 – 65 tahun Menerima tentang kematian terhadap dirinya. Kematian merupakan puncak
kecemasan.
7.
65 tahun keatas Takut kesakitan yang lama
Kematian mengandung beberapa makna.
 Terbebasnya dari rasa sakit.
 Sesuai dengan anggota keluarga yang telah meninggal.
PANDANGAN HIDUP DALAM PROSES KEMATIAN

Dari beberapa penelitian ditunjukkan bahwa


beragama atau tidak beragama tidak berpengaruh
terhadap ketakutan yang dihadapi oleh seseorang
yang akan mati.
Jadi semua sama-sama TAKUT ketika
menghadapi kematian.
Alasan mengapa seseorang mengalami ketakutan sebelum/menjelang kematian

1. Orang berfikir hidup itu sementara & masih banyak pekerjaan yang harus dilakukanya.
Maka dri itu manusia takut ketika pekerjaanya belum slesai, dia sudah meninggal lebih dulu.
2. Sebagian orang tidak memikirkan kematian yang dihadapinya. Jadi ada ketakutan ketika
kematian tiba.
3. Orang takut harus meninggalkan segalanya, manusia, binatang, lingkungan yang telah
dipercayainya.
4. orang takut ketika meninggal di akhirat mendapatkan hukuman tuhan sesuai perbuatanya
di dunia .
Fungsi kematian ?
fungsinya Untuk menghentikan budi daya perkembangan
manusia yang begitu banyak.
Maka kematian itu bukan akibat kesalahannya atau
dosanya kepada orang lain, atau tumbal, melainkan karena
takdir dari Tuhan yang maha esa.
 
Sikap menghadapi kematian

1. Menyiapkan amal perbuatan


2. Orang mengabaikan kematian
3. Takut u/ mati karna nyaman dengan dunia
4. melarikan diri dari kematian
Jenis Berduka

Normal Antisipatif

Rumit tertutup

Anda mungkin juga menyukai