Anda di halaman 1dari 4

LOGIKA DAN METODELOGI BERFIKIR

TM 1 : Jum’at 16 September 2022 ( Konsep Filsafat )

Filsafat merupakan seseorang yang berfikir secara kritis mengenai suatu masalah atau
objek untuk mencari suatu kebenaran, subjek itu bisa berupa ilmu metafisika,Politik,ekonumi dll

Kenapa kita harus belajar filsafat ? karena dengan berfilsafat kita mampu berfikir sistematis,
kritis untuk memperoleh suatu kebenaran.

Tahapan berfilsafat :

1. logis
2. sistematis
3. radikal
4. universal
 Terminologi adalah ilmu tentang istilah dan penggunannya kajian terminology antara lain
mencakup pembentukan serta kaitanya istilah dengan suatu budaya
 Filsafat sulit dipahami kalau tidak benar-benar difahami
 Filsafat bisa menjadi kambing hitam,bisa jadi penengan terhadap suatu masalah dan bisa jadi
salah satu pemikiran yang tidak ada ujungnya.
 Impris adalah berwujud
 Teologi adalah tidak berwujud
 VVITE : pelanggaran hokum kata-kata yang tidak baik
 Akal itu dari hati dan pikiran
 Debat kusir : debat tanpa bukti

Objek formal hakikat manusia terdiri dari :


- Sosiologi
- Psikologi
- Ekonomi
- Hakiki

Pengenalan filsafat :

- Ontologi Filsafat
- Epistemologi Filsafat
- Aksiologi Filsafat

Cabang Filsafat :

- Logika
- Etika
- Metafisika
- Epistemologi
- Estetika

TM 2 : Logika

definisi logika : Logika berasal dari kata Yunani kuno λόγος (logos ) yang berarti hasil
pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.

objek logika ada 2 : objek material dan objek formal .

Objek material logika adalah berpikir (khususnya penalaran/proses penalaran)

Objek formal logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya

Logika Tradisional

• Orang yang pertama kali menggunakan istilah “logika” bernama Cicero (pada abad ke-1 SM)
tetapi dalam pengertian “seni berdebat”

• Kemudian pada permulaan abad ke-3 M, Alexander Aphrodisias menggunakan istilah “logika”
dengan arti yang kita kenal sekarang.

• Logika tradisional atau logika klasik adalah sebuah sistem yang diciptakan Aristoteles untuk
menganalisis Bahasa. Nama lain dari logika tradisional adalah Aristotelian

Logika Modern

Pengembangan dan penggunaan logika Aristoteles secara murni diteruskan oleh Thomas
Hobbes (1588 - 1679) dengan karyanya Leviatan dan John Locke (1632- 1704) dalam An Essay
Concerning Human Understanding

Francis Bacon (1561 - 1626) mengembangkan logika induktif yang diperkenalkan dalam
bukunya Novum Organum Scientiarum.

J.S. Mills (1806 - 1873) melanjutkan logika yang menekankan pada pemikiran induksi dalam
bukunya System of Logic

Logis = Masuk akal

Akal = hati,otak,pikiran dan tindakan dlm berfilsafat

Logis : 1. pemahaman

2. keputusam
3. Argumentasi

TM 3 : KEGUNAAN LOGIKA DAN TEORI KEBENARAN

Logika dapat dibedakan atas dua macam. Meskipun demikian keduanya tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Kedua macam logika itu ialah logika kodratiah dan
logika ilmiah.
Logika kodratiah ada pada setiap manusia karena kodratnya seabgai makhluk
rasional. Sejauh manusia itu memiliki rasio maka dia dapat berpikir. Atau dengan
akal budi manusia dapat bekerja menurut hukum-hukum logika entah secara
spontan atau disengaja. Misalnya manusia dapat berpikir secara spontan bahwa si A
berada dengan si B atau “makan” tidak sama dengan “tidur”. Jadi tanpa belajar
logika ilmiah pun orang dapat berpikir logis dengan mendasarkan pikirannya pada
akal sehat saja. Contoh yang lain misalnya, seorang pedagang tidak perlu belajar
logika ilmiah untuk maju di bidangnya. Namun apabila hal yang dipikirkan itu bersifat
rumit dan kompleks akal sehat saja tidak mencukupi untuk menjamin prosedur
pemikiran yang tepat sebab akal sehat saja tidak dapat diuji sepenuhnya secara
kritis dan ilmiah. Di sinilah kita ditantang untuk berpikir tentang caranya kita berpikir.
Bagaimana kita mengetahui hukum-hukum kodrat pemikiran secara tegas dan
eksplisit, agar kita dengan sadar menerapkannya sehingga kita mempunyai
kepastian akan kebenaran proses berpikir dan juga kepastian atas kesimpulannya.
Tuntutan itu lebih terasa apabila kita harus menggeluti jalan ilmu pengetahun
yang panjang, berliku-liku, dan penuh kesukaran.

Pada tataran ini kita membutuhkan logika ilmiah sebagai penyempurnaan


atas logika kodratiah. Jadi logika ilmiah : ilmu praktis normatif yang mempelajari
hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan bentuk-bentuk pikiran manusia yang jika
dipatuhi akan membimbing kita mencapai kesimpulan-kesimpulan yang lurus/sah.
Logika ilmiah membentangkan metode yang menjamin kita bernalar secara
tepat/semestinya. Bagaimana menghindari kekeliruan dan kesesatan dalam berpikir?
Namun harus disadari bahwa logika ilmiah adalah keterangan lebih lanjut atau
penyempurnaan atas logika kodratiah

jenis kebenaran :

a.Kebenaran objektif

b.Kebenaran subjektif: yang dianggap seseorang itu benar padahal tidak semua oarang menganggap itu
benar
c. Kebenaran rasional: berdasarkan pertimbangan yang logis

d. Kebenaran ilmiah: sudah pernah diuji bahwa itu benar

e. Kebenaran intuitif: Tiba-tiba muncul

f. Kebenaran religius: kebenaran yang diberikan oleh wahyu yang

diturunkan oleh tuhan

Kerangka dasar Logika :

a. Pengertian: pemahaman: menangkap sesuatu tanpa mengakui atau mengingkarinya

b. Keputusan: memberi keputusan

c. Penyimpulan: menghubungkan keputusan dari beberapa

keputusan yang akhirnya sampai pada kesimpulan

d. Jalan pikiran

e. Pemikiran, penalaran, penyimpulan: kalimat berita atau

putusana. Hubungan antara 2 hal diucapkan secara positif

Anda mungkin juga menyukai