Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH HASTA KARYA

PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF


(APE)
DARI BARANG BEKAS – BOTOL MINUMAN
BONEKA BOTOL

Dibuat oleh:
UUS TRISNA FARIDA
( PC Kec. Baregbeg )

KELOMPOK BERMAIN (KOBER) AL-BARKAH


Dusun Mekarmulya RT 04 RW 06 Desa Jelat
Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis
Tahun 2014

KATA PENGANTAR
Terlebih dahulu kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya, Alhamdulillah kami dapat menyampaikan Makalah Hasta Karya Pembuatan Alat

Permainan Edukatif (APE) Dari Barang Bekas – Botol Minuman Boneka Botol .

Bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dimana pada umumnya

citra budaya dewasa saat ini terpengaruhi atas masuknya tren budaya melalui semua media. Yang

sangat mengahawatirkan hilangnya kreativitas anak dalam berkarya dengan adanya game-game
on-line yang gampang ditemukan di warnet-warnet yang merambah masuk kampong.

Diharapkan dengan adanya makalah hasta karya ini anak-anak bisa bersemangat lagi berkarya

dengan barang-barang yang ada disekeliling mereka, baik itu berasal dari alam atau barang bekas

rumah tangga yang bisa didaur ulang.

Perlu kami sampaikan pula, insyaallah APE yang disampaikan memiliki mafaat bagi

mengembangkan kreativitas itu sendiri.

Demikian makalah hasta karya ini kami buat, semoga bermanfaat untuk semua pihak.

Kami sangat menunggu saran dan kritikan anda.

Terimakasih….

Baregbeg, 8 Mei 2014

Penyusun

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan anak ditentukan oleh faktor bawaan dan faktor
lingkungan. Yang dimaksud dengan faktor bawaan adalah sifat yang diturunkan oleh kedua
orangtuanya, misalnya: bentuk wajah, warna kulit, tinggi badan, dan lain sebagainya. Sedangkan
faktor lingkungan adalah pengaruh luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
anak tersebut, misalnya: kesehatan, gizi, pola asuh, pendidikan, dan lain sebagainya.
Para ahli psikoanalisa berkeyakinan bahwa lingkungan memberi peran yang sangat besar
dalam pembentukan sikap, kepribadian, dan pengembangan kemampuan anak secara optimal.
Anak yang tidak mendapat lingkungan baik untuk merangsang pertumbuhan otak, misalnya
jarang disentuh, jarang diajak bermain, jarang diajak berkomunikasi, maka perkembangan
otaknya akan lebih kecil 20 % - 30 % dari ukuran normal seusianya.
Hasil penelitian mengemukakan bahwa pertumbuhan sel jaringan otak pada anak usia 0-4
tahun mencapai 50 %, hingga usia 8 tahun mencapai 80 %, sehingga para ahli menyebut periode
perkembangan masa kanak-kanak sebagai masa emas (golden age) yang hanya terjadi satu kali
dalam perkembangan kehidupan manusia.
Oleh sebab itu pada usia 3-6 tahun merupakan periode terpenting untuk merangsang
pertumbuhan otak anak melalui penyediaan Alat Permainan Edukatif (APE).
Salah satu cara merangsang pertumbuhan dan perkemba ngan ini dengan bermain.
Melalui bermain anak akan menggunakan sensorimotorik atau funsionalnya sehingga anak dapat
menyalur kan daya imajinasi, fantasi, harapan, sampai pada konflik priba dinya. Anak akan betah
bermain bila ada alat permainan edukatif (APE) yang dapat merangsang kecerdasan jamaknya.
Alat Permainan Edukatif (APE) dapat di beli dimana saja, agar upaya pengembangan alat
permainan edukatif (APE) dapat dilaku kan secara baik dan optimal maka Orangtua, Pendidik,
Pengasuh/ perawat, Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), diberikan pengetahuan
tentang cara pembuatan dan penggunaan alat permainan edukatif (APE) Tradisional dan atau
APE sederhana. Alat Permainan Edukatif Tradisional, dan atau Sederhana yang dapat dibuat
sendiri dari bahan-bahan yang ada di lingkungan rumah, limbah, bahan/alat yang sudah tidak
dipakai lagi, atau bahan-bahan yang mudah didapat dalam rumahtangga atau sekitarnya.
B. ALAT PERMAINAN EDUKATIF
1. Alat Permainan Edukatif
Alat permainan edukatif adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana
atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan dapat
mengembangkan seluruh kemampuan anak.
APE dapat berupa apa saja yang ada di sekeliling kita, misalnya: sapu, piring, gelas,
sendok plastik, tutup panci, bangku kecil, dan lain-lain. Tetapi yang dimaksud dalam modul ini
adalah APE yang dibuat sendiri dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai lagi atau bahan-
bahan yang mudah didapat disekitar kita.
2. Pengertian Alat Permainan Edukatif (APE)
APE adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana atau peralatan untuk
bermain yang mengandung nilai pendidikan (edukatif) dan dapat merangsang pertumbuhan otak
pengembangan seluruh aspek kemampuan (potensi) anak. APE dapat berupa apa saja yang ada di
sekeliling kita, misalnya: sapu, piring, gelas, sendok plastik, tutup panci, bangku kecil, dan lain-
lain.
Persyaratan Alat Permainan Edukatif (APE) adalah :
1. Mengandung nilai pendidikan
2. Aman atau tidak berbahaya bagi anak
3. Menarik dilihat dari warna dan bentuknya
4. Sesuai dengan minat dan taraf perkembangan anak
5. Sederhana, murah, dan mudah diperoleh.
6. Awet tidak mudah rusak dan mudah pemeliharaannya
7. Ukuran dan bentuknya sesuai dengan usia anak
8. Berfungsi mengembangkan kreatifitas dan kecerdasan anak

3. Alat Permainan Edukatif (APE) sebagai Sarana Bermain


Paradigma proses pembelajaran yang terjadi pada saat ini yaitu belajar sambil bermain.
Para pakar sepakat bahwa pendidikan anak usia dini berlangsung sejalan dengan bermain, karena
bermain adalah realisasi dari perkembangan diri dari kehidupan anak. Anak dapat tumbuh dan
berkembang melalui berbagai kegiatan yang dilakukan anak pada waktu bermain dan melalui
pengalaman dari panca indera anak. Anak dapat mengembangkan potensi-potensi yang
dimilikinya melalui bermain. Secara tidak sadar bayi telah dapat mengabsorsi stimulus
lingkungannya. Selanjutnya dengan bertambahnya usia anak dapat dengan sadar menyerap
stimulus lingkungan dan mulai dapat mengorganisasikan serta melakukan generalisasi terhadap
pengalaman yang diperoleh.
C. Manfaat Bermain Bagi Anak
1. Bermain adalah:
a. Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai positif bagi anak.
b. Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, namun motivasinya lebih bersifat intrinsik.
c. Bersifat spontan dan sukarela
d. Melibatkan peran serta aktif anak
e. Memiliki hubungan sistematik yang khusus dengan kreati fitas, kemampuan memecahkan
masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial, disiplin, mengendalikan emosi dan sebagainya.
2. Bermain merupakan kegiatan utama yang dilakukan anak dalam melakukan interaksi dengan
lingkungannya.
3. Bermain untuk anak merupakan dasar untuk belajar. Dalam bermain anak dapat
merasakan/mencicipi rasa, menyentuh segala macam obyek yang ditemukan.
4. Anak bermain dengan menggunakan seluruh panca inderanya
5. Disaat bermain semua aspek fisik, sosial, emosional, kognitif, dan bahasa anak digunakan secara
aktif.
6. Disaat bermain anak membangun konsep dirinya.
7. Disaat bermain anak membangun ketrampilan hidupnya (Life Skill).
8. Bermain yang baik apabila dilakukan atas inisiatif dan kepu-tusan anak sendiri yang didukung oleh
Pendidik atau orang dewasa.
9. Bermain akan bermakna bagi anak apabila terencana, tertata lingkungannya dan diberikan pijakan
oleh Pendidik atau orang dewasa sehingga dapat mengembangkan semua kemampuan anak.
10. Perkembangan sosial anak dalam bermain meliputi perilaku tidak peduli, perilaku menonton,
bermain sendiri, bermain berdampingan, bermain bersama dan bekerjasama (Vygotsky).
11. Fungsi bermain bagi tumbuh kembang anak adalah :
a. Mempertahankan keseimbangan fisik, intelegensia, sosial-emosional, bahasa dan komunikasi.
b. Menghayati berbagai pengalaman yang diperoleh melalui kehidupan sehari-hari.
c. Mengantisipasi peran yang akan dijalankan anak dimasa yang akan datang.
d. Menyempurnakan berbagai kemampuan melalui berbagai ketrampilan fisik, intelegensia, sosial-
emosional, bahasa dan komunikasi secara holistik, dan
e. Pembentukan perilaku positif dalam hal pembiasaan.

D. KEMAMPUAN ATAU POTENSI ANAK


Ada 8 macam kemampuan atau potensi yang terdapat dalam diri anak ketika anak sedang
belajar tentang dunianya. Setiap kemampuan dapat distimulasi dengan cara yang berbeda.
Kedelapan kemampuan tersebut adalah:

1. Kemampuan Verbal (linguistic intelligence): dapat berkembang bila distimulasi melalui


membaca, menulis, berdiskusi, bercerita. Mereka bermain dengan kata-kata.
2. Kemampuan Logika-matematik (togico-mathematical intelligence): dapat distimulasi melalui
menghitung, membedakan bentuk, analisa data. Mereka bermain dengan benda-benda.
3. Kemampuan Visual-spasial (visual-spatial intelligence): dapat distimulasi melalui kertas
warna-warni, balok-balok, puzzle, menggambar, melukis, menonton film. Mereka
bermain dengan imajinasi.
4. Kemampuan Musikal (musical/rhythmic intelligence): dapat distimulasi melalui bunyi-
bunyian, nada, memainkan instrumen musik, tepuk tangan. Mereka bermain dengan
musikdanbunyi.
5. Kemampuan kinestetik (bodily/kinesthetic intelligence): dapat distimulasi melalui
menari, atletik, bergerak, pantomim. Mereka bermain dengan gerakan tubuh.
6. Kemampuan Mencintai keindahan alam (naturalist intelligence), dapat distimulasi
melalui observasi lingkungan, bercocok tanam, memelihara binatang. Mereka bermain
dengan tumbuhan, hewan, dan fenomena alam.
7. Kemampuan Berkawan (interpersonal intelligence): dapat disti mulasi melalui teman-
teman, kerjasama peran, stimulasi konflik. Mereka bermain dengan manusia lain.
8. Kemampuan Berpikir (intrapersonal intelligence): dapat di stimu lasi melalui bekerja
sendiri, membaca dalam hati. Mereka bermain dengan pikiran dan perasaan sendiri.

BONEKA BOTOL
A. ALAT DAN BAHAN
 2 botol bekas (big cola, sprite, fanta, cocacola dll),
 Pisau atau cutter,
 Lem lilin,
 Cat warna
o Putih untuk dasar,
o Hitam untuk badan,
o Biru, kuning, merah untuk pemanis.
 Spidol besar untuk membentuk pola,
 Kuas,
 Kain perca yang agak panjang

B. WAKTU
Untuk waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan APE ini antar 45-60 menit (tergantung
jenis cat yang di gunakan atau waktu pengeringan cat).

C. CARA PEMBUATAN

1. Ambil bagian dasar dari ke 2 botol minuman tadi, potong seperti pada gambar 1,
2. Sesuaikan ukuran nya agar waktu terpasang bentuknya akan terlihat bagus dan isi dengan beras
sedikit,
3. Beri lem lilin pada kedua sisi yang berhadapan dan rekatkan,
4. Beri atau warnai semua permukaan dengan cat berwarna putih dan keringkan,
5. Beri pola pada badan botol sebagai muka/bagian depan badannya (gambar 5),
6. Warnai sekeliling badan botol dengan cat warna hitam (gambar 6) dan keringkan,
7. Pada bagian atas di warnai dengan warna merah atau warna yang kalian inginkan sebagai topi
boneka dan keringkan,
8. Beri motif pada bagian topi boneka sesuai yang diinginkan apa itu motip polkadot atau garis-
garis bahkan pagar-pagar,
9. Pada bagian muka boneka buatlah mata dan mulut boneka seperti pada gambar 9,
10. Lilitkan kain perca pada badan boneka menyerupai syal,
11. Jika kalian suka bisa memberikan aksesoris lain supaya boneka botol kalian lebih menarik dan
kalian siap untuk berimajinasi dengan boneka botol kalian.
12. Akan tetapi tidak boneka penguin saja yang bisa kita buat. Kita bisa juga membuat boneka sapid
an babi seperti gambar di bawah ini.
D. NILAI-NILAI EDUKATIF
 BAHASA
Boneka botol tersebut bisa kita pergunakan sebagai alat peraga baik itu dalam tema hewan
berkaki 4 dan mamalia untuk sapi dan babi, penguin untuk tema burung yang tak bisa terbang.

 KOGNITIF
Dengan warna warni cat yang kita gunakan kita bisa merangsang otak anak untuk membedakan
warna. Namun terlebih dulu kita harus terangkan warna warna apa saja yang kita gunakan
sehingga anak bisa mengerti bahwa “ oh warna topi penguin ini warna biru.” Seperti itu.

 MOTORIK KASAR
Dengan menari menggunakan shaker atau alat music kocok (boneka botol diatas) anak sekaligus
dilatih motorik kasar mereka selain mereka tahu gerakan-gerakan menari.
Atau mungkin saja boneka botol ini digunakan untuk pin bowling.

 MOTORIK HALUS
Adapun motorik halus yang bisa dilatih adalah cara mewarnai botol. Jelas terlihat bahwa dalam
mewarnai boneka botol secara tak langsung kita mengajarkan ketelitian dengan keterampilan
fisik yang melibatkan otot kecil dankoordinasi mata-tangan. Yakni mewarnai lebih rapih dan
tidak keluar garis

 SENI
o SENI RUPA
Dasar botol plastic bisa digunakan sebagai stempel bermotip bunga, kita tinggak
mencelupkannya pada wadah yang berisi cat lalu cap pada media yang diinginkan ( contoh
seperti pada gambar di bawah ini).
Hasil yang sangat cantik bukan pasti anak-anak akan merasa senang.

o SENI TARI
Untuk seni tari alat ini bisa di pergunakan sebagai alat bantu menari. Kita bisa menari sambil
mengocok boneka botol tadi. Contonya kita bisa menari sambil bernyanyi:
Keatas, kebawah, goyangkan badanmu 2 X
Putar ke kanan dan putar ke kiri
Putar keliling dan goyangkan badan
(menggunakan irama lagu pelangi-pelangi)

o SENI MUSIK
Boneka botol ini bisa digunakan sebagai alat music kocok atau shaker. Kita bisa memutar lagu
dengan irama yang tidak terlalu cepat dan mengarahkan anak supaya mengikuti irama lagu
dengan cara mengocok boneka botol tersebut sesuai keinginan mereka.

E. SASARAN ANAK
Anak yang bisa mengikuti kegiatan ini diantara anak umur 4-5 tahun karena dilihat dari bahan
kita menggunakan cat. Untuk anak umur dibawah umur tadi mungkin harus dijelaskan beberapa
kali mengenai cat yang tidak boleh dimakan. Sedangkan untuk yang sudah umur 5 tahun
biasanya mereka suka lebih mengerti Cuma dalam 1 kata saja.
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah
ini. Kami banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami sebagai penulis demi sempurnanya makalah ini dan dipenulisan
makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai