Anda di halaman 1dari 6

Nama: Amanda Putria Angkat

Npm: 2106104210049
Mk: Permainan AUD
Unit: 01

RESUME
KRITERIA KARAKTERISTIK PERMAINAN BERDASARKAN USIA ANAK

Adapun kriteria-kriteria alat permainan yang baik dan mempunyai nilai edukatif ialah:
1. Sesuai dengan usia anak.
Setiap alat permainan edukatif harus disesuaikan dengan usia anak. Sebab
apabila tidak sesuai akan dapat mem- bahayakan bagi anak. Sebagai contoh, ketika
anak masih berumur 0-2 tahun, janganlah diberikan alat permainan berupa benda-
benda yang mudah tertelan, seperti kelereng dan koin. Hal ini dikarenakan pada usia
tersebut, biasanya anak akan memasukkan setiap benda yang didapatkan ke dalam
mulutnya. Jika diberikan alat permainan yang mu- dah tertelan, maka akan
mengganggu keselamatannya. Di samping itu, kesesuaian alat permainan edukatif
dengan usia anak dimaksudkan sebagai alat stimulus bagi pertumbuhan dan
perkembangannya. Oleh karenanya, dalam memberikan alat permainan edukatif
kepada anak harus betul-betul memperhatikan usia anak, supaya anak dapat
menggunakan memperhatikan usia anak, anak dapat alat edukatif dengan aman dan
2. Membantu merangsang tumbuh kembang anak.
Ciri utama dari alat permainan dikatakan edukatif dapat membantu
menstimulus pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena salah tujuan dibuatnya
alat permainan edukatif ialah untuk memudahkan mencapai standar tumbuhan dan
perkembangan anak, serta dijadikan sarana pembelajaran anak. Maka dari alat
permainan dikatakan apabila dapat berfungsi sebagai sarana mengembangkan
3. Menarik dan bervariasi.
Bentuk menarik dan bervariasi merupakan kunci permainan disukai oleh anak
anak. Jika alat permainan menarik dan bervariasi akan merasa senang antusias
dalam memainkannya. Dengan demikian,alat permainan edukatif juga harus
berbentuk menarik dan bervariasi,supata anak menjadi senang dan tidak bosan
dalam mengikuti aktivitas bermain. Dari bermain yang bersemangat ini akan
membangkitkan motivasi anak untuk terus belajar berbagia hal melalui alat
permainan edukatif yang dimainkan bersama teman sebayanya.
4. Memiliki banyak kegunaan.
Alat permainan yang baik dan edukatif ialah yang bisa di- gunakan atau
dimainkan dengan berbagai cara dan mampu merangsang berbagai perkembangan
anak. Kalau alat per- mainan edukatif hanya monoton saja akan menimbulkan
kebosanan pada diri anak, serta menjadikan anak tidak bisa mengeksplor
kreativitasnya dengan baik. Oleh karenanya, dalam memilihkan alat permainan untuk
anak-anak harus didasarkan pada prinsip multiguna, supaya alat permainan tersebut
mempunyai nilai edukatif bagi anak-anak.
5.Aman digunakan.
Keamanan pada saat anak bermain merupakan prioritas utama yang patut
menjadi perhatian orang tua maupun pendidik. Alat permainan edukatif adalah alat
permainan yang memiliki kriteria keamanan. Buat apa permainan bagus, mewah, dan
mahal, akan tetapi dapat membahayakan keselamatan anak. Tentu hal itu, tidak
memberikan nilai- nilai pendidikan, melainkan membuat anak mengalami cedera dan
menimbulkan kekawatiran. Oleh karena itu, pilihlah alat permainan yang aman dan
nyaman saat digunakan, supaya anak dapat bermain bebas sesuai dengan imajinasi
dan kreativitasnya.
6. Bentuk sederhana.
Alat permainan dikatakan edukatif tidak harus berbentuk rumit, akan tetapi
lebih bersifat sederhana, baik bentuk maupun cara memainkannya. Hal ini
dikeranakan cara berpikir anak masih sederhana. Apabila alat permainan anak terlalu
rumit untuk dimainkan, tentu akan menimbulkan kemalasan dan memunculkan sifat
putus asa pada diri anak. Kondisi seperti ini sangat tidak baik bagi pertumbuhan dan
perkembangannya.
7. Melibatkan aktivitas anak.
Kriteria terakhir dari alat pemainan dikatakan edukatif, yaitu dapat melibatkan
aktivitas anak. Maksudnya alat permainan edukatif harus lebih ditekankan pada
bermain aktif bukan pasif. Di mana anak secara langsung dapat terlibat secara aktif
dalam permainan, baik fisik maupun psikis. Dengan bermain aktif pertumbuhan dan
perkembangan anak akan berjalan lebih maksimal. Jadi alat permainan edukatif harus
dapat membantu kegiatan aktif anak-anak, seperti berjalan, berlari, berayunan, dan
melempar.
Semua kriteria sebagaimana telah dijelaskan di atas tidak dapat dipisah-pisahkan,
melainkan harus ada dalam setiap alat permainan edukatif. Mulai dari sesuai dengan
usia anak sampai pada melibatkan aktivitas anak. Karena ketujuh kriteria tersebut
sudah menjadi satu kesatuan. Jadi untuk dapat memilih apakah alat pemainan itu
edukatif atau tidak dapat dilihat melalui kriteria-kriteria yang ada. Dengan demikian,
orang tua maupun pendidik dapat memilihkan alat-alat permainan yang terbaik untuk
anaknya, yaitu alat permainan yang disesuaikan dengan usia anak, membantu tumbuh
kembang anak, menarik dan bervariasi, aman digunakan, memiliki banyak kegunaan,
dan dapat melibatkan aktivitas anak.

Usia 0-8 bulan


Di masa awal setelah kelahirannya pandangan anak masih berbayang, karena itu
mainan yang digunakan sebaiknya berwarna kontras. Semakin ia besar, permainan
anak sesuai usia yang edukatif adalah dapat menstimulasi indera anak dan
kemampuan motorik serta koordinasi mata dan tangan anak. Misalnya mainan
gantung untuk di boks bayi, mainan genggam yang berbunyi jika digoyangkan,
mainan dengan cermin, mainan yang bisa diremas, dan sebagainya.

Usia 8-18 bulan


Di usia ini anak mulai memahami sebab akibat. Mereka juga mulai senang mencari
tahu tentang bentuk, ukuran, dan ruang. Karena itu permainan edukatif untuk anak di
usia ini diantaranya adalah balok, menara tumpuk, puzzle bentuk geometri, dan
mainan yang bisa dibangkar pasang dengan mudah, alat musik anak atau mainan yang
mengeluarkan bunyi jika ditekan, mainan untuk di air, dan lain-lain.

Usia 18-24 bulan


Di usia balita anak-anak senang bermain pura-pura. Karena itu, salah satu permainan
anak sesuai usia yang edukatif sesuai bagi mereka tentunya adalah bermain pura-
pura. Misalnya dengan bermain mobil-mobilan dan mainan transportasi lainnya,
bermain boneka termasuk boneka yang bisa digantikan baju, bermain masak-masakan,
dan lain-lain. Mainan yang menyerupai perangkat sehari-hari umumnya disukai anak
di usia ini.
Usia 2-4 tahun
Mainan yang menyerupai perangkat sehari-hari umumnya masih disukai anak di usia
ini, karena anak masih senang dengan permainan pura-pura. Melalui permainan
semacam ini selain bisa belajar mengenai berbagai peran dan pekerjaan, anakjuga
turut mengembangkan kemampuan motorik, sosial emosional, dan kognitifnya. Selain
itu, permainan edukatif yang sesuai misalnya puzzle, balok, mainan membangun, alat
kreasi, perangkat olahraga seperti bola atau raket, dan sebagainnya.

Ciri-ciri alat permainan untuk anak usia dini:


1. Alat permainan tersebut ditujukan untuk anak PAUD
2. Difungsikan untuk mengembangkan berbagai perkembangan anak PAUD
3. Dapat digunakan dengan berbagai cara, bentuk, dan untuk bermacam tujuan aspek
pengembangan atau bermanfaat multiguna
4. Aman atau tidak berbahaya bagi anak
5. Dirancang untuk mendorong aktifitas dan kreatifitas anakBersifat konstruktif atau
ada sesuatu yang dihasilkan
6. Mengandung nilai pendidikan

RESUME
DESAIN PERMAINAN ANAK USIA DINI

Desain merupakan perencanaan atau perancangan dalam pembuatan suatu hal


sebelum dilakukanya dalam pembuatan objek, komponen, struktur, dan lain
sebagainya. Selain itu, desain juga dapat diartikan sebagai sebuah perencanaan atau
perancangan dari suatu objek yang memiliki tujuan dan fungsi terhadap nilai
keindahan dalam bentuk yang diciptakan, dan bernilai kebermanfaatan atau
bergunanya bagi manusia. desain dalam alat permainan edukatif juga harus
disesuaikan dengan usia anak maupun memperhatikan nilai aspek perkembangan pada
anak.
Sejalan dengan itu, Adang Ismail (2012: 146-149) memberikan gambaran
beberapa ciri alat permainan yang baik digunakan oleh anak, di antaranya:
1. Desain yang mudah dan sederhana; maksudnya pemilihan alat untuk kegiatan
kreativitas anak sebaiknya memilih yang sederhana dalam desain, karena terlalu
banyak detail (rumit) sebuah peralatan akan menghambat kebebasan anak untuk
berkreativitas.
2. Multifungsi; maksudnya peralatan yang diberikan kepada anak sebaiknya serba
guna, sesuai bagi anak laki-laki atau bagi anak perempuan.
3. Menarik; maksudnya sebaiknya pilihlah peralatan yang memungkinkan dan dapat
memotivasi anak untuk melakukan berbagai kegiatan, serta tidak memerlukan
pengawasan yang terus-menerus atau penjelasan panjang lebar mengenai
penggunaannya.
4. Berukuran besar dan mudah digunakan; maksudnya alat kreativitas yang besar
akan memudahkan anak untuk me- megangnya. Bagi anak dalam fase anal, biasanya
semua yang dapat dijangkau dan dipegang sering dimasukkan ke mulutnya, berapa
pun besarnya. Untuk menghindari kemungkinan yang membahayakan, maka
sebaiknya dipilih peralatan yang besar.
5. Awet; maksudnya bahan yang lentur, keras, dan kuat, bukan peralatan yang mudah
rusak dan luntur warnanya. Sesuai dengan kebutuhan; maksudnya sedikit banyaknya
peralatan yang digunakan anak tergantung kepada seberapa perlu ditekankan dalam
hal ialah tingkat efektivitas sesuai kebutuhan dan tidak menghabiskan ruangan.
6. Tidak membahayakan anak; maksudnya tingkat sebuah peralatan kreativitas anak
sangat membantu tua/pendidik mengawasi kegiatan anak.
7. Mendorong anak bermain bersama; maksudnya dorong dapat bermain bersama,
maka diperlukan yang dapat merangsang kegiatan yang melibatkan orang
8. Dapat mengembangkan daya fantasi anak; maksudnya permainan yang sifatnya
mudah dibentuk dan diubah- ubah sangat sesuai untuk mengembangkan daya karena
dapat memberikan kesempatan kepada anak mencoba dan melatih daya fantasinya.
9. Bukan karena kelucuan atau kebagusan; maksudnya alat-alat yang dipilih
sebagai alat pengembangan kreativitas anak bukanlah alat yang bagus atau yang
lucu,tetapi alat yang mampu mengembangkan intelektualitas ,afeksi,dan motorik anak
10, Menggunakan alat yang murah dan mudah didapat; makaudnya jika
memungkinkan, gunakan alat-alat yang terbuat dari bahan yang murah dan mudah
didapatkan. jadi untuk mendapatkan kualitas yang baik, perlatan permainan tidak
haruslah yang mahal.
DAFTAR PUSTAKA
Hayati, Siti Nur, and Khamim Zarkasih Putro. "Bermain dan Permainan Anak Usia Dini." Generasi Emas:
Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 4.1 (2021): 52-64.

Fadlillah, Muhammad. Buku ajar bermain & permainan anak usia dini. Prenada Media, 2019.

Anda mungkin juga menyukai