Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Ahamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia
yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat dan salam
kepada Rasulullah SAW yang telah mengeluarkan manusia dari alam kejahilan dan
kebidaban menuju ke alam berpengetahuan dan berakhlak mulia.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis menghadapi berbagai hambatan
yang disebabkan oleh keterbatasan ilmu yang penulis miliki, namun berkat pertolongan
Allah serta bantuan dari berbagai pihak penulis telah dapat menyelesaikan dengan
sebaik mungkin. Penulis menyadari, walaupun makalah ini dipersiapkan semaksimal
mungkin, namun sebagai insan yang sarat dengan kelemahan dan keterbatasan sudah
tentu terdapat kepincangan dn kekurangan dalam penyusunan. Oleh karena itu kritikan
dan saran yang positif dan konstruktif dari semua pihak sangat kami harapkan dalam
rangakaian penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah hamba berserah diri, kiranya apa yang kami
rencanakan dapat terlaksana sebagaimana mestinya. Amin...

Kenduruan, Januari 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I Pendahuluan 1
BAB II Pembahasan 3
BAB II Penutup 7
Daftar Pustaka 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Muhammad telah meninggalkan warisan rohani yang agung, yang telah menaungi
dunia dan memberi arah kepada kebudayaan dunia selama dalam beberapa yang lalu. ia
akan terus demikian sampai Tuhan menyempurnakan cahayaNya ke seluruh
dunia.Warisan yang telah memberi pengaruh besar pada masa lampau itu. Dan akan
demikian, bahkan lebih lagi pada masa yang akan datang,ialah karena ia telah
membawa agama yang benar dan meletakkan dasar kebudayaan satu-satunya yang akan
menjamin kebahagiaan dunia ini. Agama dan kebudayaan yang telah dibawa
muhammad kepada umat manusia melalu wahyu Tuhan itu,sudah begitu berpadu
sehingga tidak dapat lagi terpisahkan.
Kalau pun kebudayaan islam ini didasarkan kepada metode-metode ilmu pengetahuaan
dan kemampuan rasio,hal ini sama seperti yang menjadi pegangan kebudayaan barat
masa kita sekarang namun hubungan antara ketentuan-ketentuan agama dengan dasar
kebudayaan itu erat sekali.Kebudayaan islam berbeda sekali dengan kebudayaan barat
yang sekarang menguasai dunia.perbedaan kebudayaan ini,antara yang satu dengan
yang lain sebenarnya prinsip sekali,yang sampai menyebabkan dasar keduanya itu satu
sama lain saling bertolak belakang.
Sistem ekonomi dasar kebudayaan barat. Sebagai akibatnya,di Barat timbul pula aliran-
aliran yang hendak membuat segala yang ada dimuka bumi ini tunduk kepada
kehidupan dunia ekonomi. Begitu juga tidak sedikit orang yang ingin menempatkan
sejarah umat manusia dari segi agamanya, seni, filsafat, cara berfikir dan
pengetahuaannya dengan ukuran ekonomi.Pikiran ini tidak terbatas hanya pada sejarah
dan penulisannya,bahkan beberarapa filsafat Barat telah pula membuat pola-pola atas
dasar kemanfaatan materi ini semata-mata.Sungguh pun aliran-aliran demikian ini
dalam pemikirannya sudah begitu tinggi dengan daya ciptanya yang besar sekali,namun
perkembangan pikiran di Barat itu telah membatasinya pada batas-batas keuntungan
materi.
Sebaliknya mengenai masalah rohani dalam pandangan kebudayaan Barat ini adalah
masalah pribadi semata,orang tidak perlu memberikan perhatian bersama untuk
itu.Oleh karenanya membiarkan masalah kepercayaan ini secara bebas di Barat
merupakan suatu hal yang diagungkan.
Kisah kebudayaan Barat mencari kebahagiaan umat manusia,kebudayaan yang hendak
menjadikan kehidupan ekonomi itu dengan tidak menganggap penting arti kepercayaan
dalam kehidupan umum,dalam merambah jalan untuk umat manusia mencapai
kebahagiaan seperti yang dicita-citakannya itu,menurut saya tidak akan mencapai
tujuan. Bahkan tanggapan hidup yang demikian ini sudah sepatutnya bila akan
menjerumuskan umat manusia ke dalam penderitaan berat seperti yang di alami pada
abad-abad belakangan ini.
Sebaliknya paham sosialisme yang berpendapat bahwa perjuangan kelas yang harus
disudahi dengan kekuasaan berada di tangan kaum buruh,merupakan salah satu
keharusan alam.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Apa pengertian kebudayaan?
2. Apa kebudayaan islam itu?
3. Bagaimana perkembangan islam saat ini?

C. TUJUAN
Setelah mendiskusikan tema ini, kita dapat memperoleh beberapa tujuan sebagai
berikut:
1. Dapat mengetahui pengertian kebudayaan
2. Dapat mengetahui sejarah terbentuknya kebudayaan islam
3. Dapat membedakan kebudayaan lokal dengan kebudayaan islam
4. Dapat mengambil keputusan mengenai kebudayaan yang dapat kita laksanakan
dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEBUDAYAAN ISLAM
Secara garis besar,defenisi kebudayaan islam dikelompokkan kedalam enam kelompok
sesuai dengan tinjauan dan sudut pandang masing-masing membuat defenisi.
Kelompok pertama menggunakan pendekatan deskriptif dengan menekankan pada
sejumlah isi yang terkandung didalamnya seperti definisi yang dipakai oleh tailor
bahwa kebudayaan itu adalah keseluruhan yang amat kompleks meliputi ilmu
pengetahuaan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat dan berbagai kemampuan
serta kebiasaan yang diterima manusia sebagai anggota masyarakat.
Kelompok kedua menggunakan pendekatan historis dengan menekankan pada warisan
sosial dan tradisi kebudayaan seperti definisi yang dipakai oleh Park dan Burgess yang
menyatakan bahwa kebudayaan suatu masyarakat adalah sejumlah totalitas dan
organisasi dan warisan sosial yang diterima sebagai sesuatu yang bermakna yang
dipengaruhi oleh watak dan sejarah hidup suatu bangsa. Dari berbagai tujuan dan sudut
pandangan tentang definisi kebudayaan, menunjukkan bahwa kebudayaan itu
merupakan sesuatu persoalan yang sangat luas.
Alquran memandang kebudayaan itu merupakan suatu proses, dan meletakkan
kebudayaan sebagai eksistensi hidup manusia.Kebudayaan merupakan suatu totalitas
kegiatan manusia yang meliputi kegiatan akal hati dan tubuh yang menyatu dalam suatu
perbuatan. Jadi secara umum kebudayaan islam adalah hasil akal, budi, cipta rasa,
karsa, dan karya manusia yang berlandaskan pada nilai-nilai tauhid.islam sangat
menghargai akal manusia untuk berkiprah dan berkembang.
Kebudayaan ialah gabungan antara tenaga fikiran dengan tenaga fikiran dengan tenaga
lahir manusia ataupun hasil daripada gabungan tenaga batin dan tenaga lahir manusia.
Apa yang difikirkannya itu dilahirkan dalam bentuk sikap, maka hasil daripada
gabungan inilah yang dikatakan kebudayaan. Jadi kalau begitu, seluruh kemajuan baik
yang lahir ataupun yang batin walau dibidang apapun dianggap kebudayaan.Sebab hasil
daripada daya pemikiran dan daya usaha tenaga lahir manusia akan tercetuslah soal-
soal politik, pendidikan, ekonomi,seni, pembangunan dan kemajuan-kemajuan lainnya.
Agama islam adalah wahyu dari Allah SWT yang disampaikan kepada Rasulullah
SAW yang mengandung peraturan-peraturan untuk jadi panduan hidup manusia agar
selamat dunia dan akhirat.Agama islam bukanlah kebudayaan,sebab ia bukan hasil
daripada tenaga fikiran dan tenaga lahir manusia.Tetapi islam mendorong
berkebudayaan dalam berfikir, berekonomi, berpolitik, bergaul, bermasyarakat,
berpendidikan, menyusun rumah tangga dan lain lain.jadi, sekali lagi dikatakan, agama
islam itu bukan kebudayaan, tapi mendorong manusia berkebudayaan.
Seperti sudah kita lihat, keluhuran hidup Muhammad adalah hidup manusia yang sudah
begitu tinggi sejauh yang pernah dicapai oleh umat manusia.Hidup yang penuh dengan
teladan yang luhur dan indah bagi setiap insan yang sudah mendapat bimbingan hati
nurani, yang hendak berusaha mencapai kodrat manusia yang lebih sempurna dengan
jalan iman dan perbuatan yang baik.
Demikian juga sesudah masa kerasulannya, hidupnya penuh pengorbanan, untuk allah,
untuk kebenaran, dan untuk itu pula allah telah mengutusnya. Suatu pengorbanan yang
sudah berkali kali menghadapkan nyawanya kepada maut. Tetapi, bujukan
masyarakatnya sendiri pun yang dalam gengsi dan keturunan ia sederajat dengan
mereka yang baik dengan harta, kedudukan atau dengan godaan-godaan lain,mereka
tidak dapat merintanginya.

Kehidupan insani yang begitu luhur dan cemerlan itu belum ada dalam kehidupan
manusia lain yang pernah mencapainya, keluhuran yang sudah meliputi segala segi
kehidupan apalagi yang kita lihat suatu kehidupan manusia yang sudah bersatu dengan
kehidupan alam semesta sejak dunia ini berkembang sampai akhir zaman, berhubungan
dengan pencipta alam dengan segala karunia dan pengamppunannya. Kalau tidak
karena adanya kesunggguhan dan kejujuran Muhammad menyampaikan risalah Tuhan,
niscaya kehidupan yang kita lihat ini lambat laun akan menghilangkan apa yang telah
diajarkannya itu.
Pada masa awal perkembangan islam, sistem pendidikan dan pemikiran yang sistematis
belu terselenggara karena ajaran islam tidak diturunkan sekaligus. Namun demikian
isyarat al quran sudah cukup jelas meletakkan pondasi yang kokoh terhadap
pengembangan ilmu dan pemikiran.
Dalam menggunakan teori yang dikembangkan oleh Harun nasution, dilihat dari segi
perkembangannya, sejarah intelektual islam dapat dikelompokkan kedalam kedalam
tiga masa yaitu masa klasik antara tahun 650-1250M. Masa pertengahan, tahun 1250-
1800M.Dan masa modern yaitu sejak tahun 1800 sampai sekarang.
B. NILAI-NILAI ISLAM DALAM BUDAYA INDONESIA
Di zaman modern, semangat dan pemahaman sebahagian generasi muda ummat islam
khususnya mahasiswa PTU dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran islam. Mereka
berpandangan bahwa islam yang benar adalah segala sesuatu yang ditampilkan oleh
nabi Muhammad SAW, secara utuh termasuk nilai-nilai budaya arabnya. Kita tahu
islam itu dari beliau, dan yang mengingkari kerasulannya adalah kafir. Nabi
Muhammad SAW, adalah seorang rasul allah dan harus di ingat bahwa beliau adalah
orang arab.Dalam kajian budaya sudah tentu apa yang ditampilkan dalam perilaku
kehidupannya terdapat nilai-nilai budaya lokal. Sedangkan nilai-nilai islam itu bersifat
universal.

Dalam perkembangan dakwah islam di indonesia, para penyiar agama mendakwakan


ajaran islam melalui bahasa budaya, sebagaimana dilakukan oleh para wali di tanah
jawa. Karena kehebatan para Wali Allah dalam mengemas ajaran islam dengan bahasa
budaya setempat, sehingga masyarakat tidak sadar bahwa nilai-nilai islam telah masuk
dan menjadi tradisi dalam kehidupan sehari-hari mereka.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kata agama dan kebudayaan merupakan dua kata yang seringkali bertumpang tindih,
sehingga mengaburkan pemahaman kita terhadap keduanya. Banyak pandangan yang
menyatakan agama merupakan bagian dari kebudayaan, tetapi tak sedikit pula yang
menyatakan kebudayaan merupakan hasil dari agama. Hal ini seringkali
membingungkan ketika kita harus meletakkan agama (islam) dalam konteks kehidupan
kita sehari-hari.

B. SARAN
Dengan pemahaman di atas, kita dapat memulai untuk meletakkan islam dalam
kehidupan keseharian kita. Kita pun dapat membangun kebudayaan islam dengan
landasan konsep yang berasal dari islam pula.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Pendidikan Agama Islam, 2009, Pendidikan Agama Islam, Makassar:
UNM.

Anda mungkin juga menyukai