Anda di halaman 1dari 8

Tugas 2 Elektronika Daya

Nama : Chairil Umam

Nim : 19.01.014.018

1. Jelaskan prinsip kerja dioda, SCR, transistor, MOSFET sebagai sakelar!


Jawab :
 Dioda
Dioda merupakan semikonduktor (komponen) elektronika daya yang
memilki dua terminal, yaitu: anoda dan katoda. Dalam rangkaian elektronika
daya, dioda difungsikan sebagai sakelar. Sebagai sakelar, sebagaimana gambar 1
karakeristik dioda, dioda akan konduksi (ON) jika potensial pada anoda lebih
positif daripada potensial pada katoda, dan dioda akan memblok (OFF) jika
potensial pada anoda lebih negatif daripada potensial pada katoda.
Jika dioda dalam kondisi ideal, ketika dioda dalam kondisi ON memiliki
karakteristik tegangan pada dioda sama dengan nol dan arus yang mengalir pada
dioda sama dengan arus bebannya. Sebaliknya, dioda dalam kondisi OFF
memiliki karakteristik tegangan pada dioda sama dengan tegangan sumbernya dan
arus yang mengalir sama dengan nol. Dalam kondisi dioda ON dan OFF ini dapat
dinyatakan tidak terjadi kerugian daya pada dioda.

Gambar 1. Karakteristik ideal diode sebagai sakelar


 SCR (Silicon Controlled Rectifier)
SCR memiliki tiga terminal, yaitu anoda, katoda, dan gate. SCR dapat
digunakan dengan sumber masukan dalam bentuk tegangan bolak-balik (AC)
maupun tegangan searah (DC). SCR dalam rangkaian elektronika daya
dioperasikan sebagai sakelar. Jika sumber tegangan masukan yang digunakan
tegangan searah, SCR akan konduksi (ON) jika potensial pada anoda lebih positif
daripada potensial pada katoda dan pada terminal gate dialirkan arus pulsa positif.
Kondisi ON SCR ini ditentukan oleh besar arus pulsa positif pada gate. Tetapi,
SCR akan terus ON meskipun arus pulsa pada gate diputus. SCR akan putus
(OFF) dengan cara membuat potensial pada anoda sama dengan katoda. Proses
pengaliran arus listrik pada terminal gate ini disebut penyulutan/ pemicu
(triggering), sedangkan proses pemutusan (OFF) dari kondisi ON ini disebut
komutasi (commutation).

Gambar 2. Karakteristik ideal SCR sebagai sakelar

 Transistor
Transistor merupakan komponen elektronika daya yang memiliki tiga
terminal, yaitu: basis, emitor, dan kolektor. Dalam rangkaian elektronika daya,
transistor umumnya dioperasikan sebagai sakelar dengan konfigurasi emitor-
bersama. Transistor dengan jenis NPN akan ON jika pada terminal kolektor-
emitor diberi panjar (bias) dan pada basis memiliki potensial lebih positif daripada
emitor dan memiliki arus basis yang mampu mengendalikan transistor pada
daerah jenuh. Sebaliknya, transistor akan OFF jika arus basis dikurangi hingga
pada kolektor tidak dapat mengalirkan arus listrik.
Jika transistor dalam kondisi ideal seperti gambar 3. karakteristik ideal
transistor sebagai sakelar. Ketika transistor dalam kondisi ON memiliki
karakteristik tegangan pada terminal emitor dan kolektor (VCE) sama dengan nol
dan arus yang mengalir sama dengan arus bebannya. Sebaliknya, ketika transistor
dalam kondisi OFF memiliki karakteristik tegangan pada transistor sama dengan
tegangan sumbernya (VCC) dan arus yang mengalir sama dengan nol. Dalam
kondisi transistor ON dan OFF ini dapat dinyatakan tidak terjadi kerugian daya
pada transistor sebagai sakelar.

Gambar 3. Karakteristik ideal transistor sebagai sakelar

 MOSFET
MOSFET merupakan komponen semikonduktor daya yang memiliki tiga
terminal, yaitu: gerbang, sumber (source), dan pengalir (drain). Rangkaian
pengaturan ON dan OFF dengan piranti MOSFET lebih mudah dibandingkan
piranti transistor. Jika pada terminal gerbang-sumber dicatu tegangan yang cukup
besar maka piranti akan ON, sehingga menghasilkan tegangan yang kecil antara
terminal pengalir-sumber. Dalam kondisi ON, perubahan tegangan pada terminal
pengalir-sumber berbanding lurus dengan arus pada terminal pengalirnya. Jadi,
terminal pengalir-sumber memiliki resistansi sangat kecil pada saat kondisi ON.
Jika MOSFET dalam kondisi ideal seperti gambar 4. karakteristik ideal
MOSFET sebagai sakelar, ketika MOSFET dalam kondisi ON memiliki
karakteristik tegangan pada terminal pengalir dan sumber (VDS) sama dengan nol
dan arus yang mengalir sama dengan arus bebannya. Sebaliknya, ketika MOSFET
dalam kondisi OFF memiliki karakteristik tegangan pada MOSFET sama dengan
tegangan sumbernya (VDD) dan arus yang mengalir sama dengan nol. Dalam
kondisi MOSFET ON dan OFF ini dapat dinyatakan tidak terjadi kerugian daya
pada MOSFET sebagai sakelar.

Gambar 4. Karakteristik ideal MOSFET sebagai sakelar

Jadi dari pengertian diatas dapat saya ketahui bahwa dioda, SCR, transistor,
dan MOSFET mampu digunakan sebagai sakelar pada elektronika daya. Dioda,
SCR, transistor, dan MOSFET memiliki cara kerja atau karakteristik ideal mereka
masing – masing dalam bekerja sebagai sakelar ON/OFF.
2. Jelaskan perbedaan karakteristik penyulutan pada SCR dan transistor !
Jawab :
SCR (Silicon Controlled Rectifier)
Penyulutan SCR dilakukan melalui terminal gate, SCR dapat dihidupkan
dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate, dimana arus gate ini akan
mengalir melalui junction antara gate dan kathoda dan keluar dari kathodanya.
Arus gate ini harus positif besarnya sekitar 0,1 sampai 35 mA sedangkan tegangan
antara gate dan kathodanya biasanya 0,7 volt. Setelah SCR dalam kondisi terpicu
maka SCR akan dalam kondisi menghantarkan arus listrik, untuk pengaturan fasa
atau menghentikan arus listrik maka diperlukan metoda komutasi. Pada intinya
metoda komutasi pada SCR adalah mengusahakan tegangan pada SCR adalah nol,
sehingga arus tidak mengalir. Pada saat itu dapat dipastikan SCR akan dalam
kondisi tidak dapat menghantarkan arus listrik dari anoda ke katoda hingga
pemicuan dimasukkan kembali. Kutub pemicuannya adalah gate cathode. Jadi
pemicuan atau penyulutan (triggering) bertujuan untuk membuat SCR dalam
kondisi menghantarkan arus listrik dan sekaligus mengatur besarnya tegangan
yang dilepaskan. Sedangkan tujuan komutasi adalah membuat SCR dalam kondisi
tidak menghantarkan arus listrik.
Gambar dibawah ini memperlihatkan salah satu cara penyulutan SCR dengan
sumber searah (dc), dimana SCR akan bekerja dengan indikasi menyalanya lampu
dengan syarat saklar PB1 dan PB2 di ON kan terlebih dahulu.

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu


dilakukan secara terus menerus, jika saklar PB1 dibuka, maka lampu akan tetap
menyala atau dengan perkataan lain SCR tetap bekerja. Dibawah ini
Memperlihatkan cara penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac).

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer), maka kita seolah mengatur sudut


penyalaan (firing delay) SCR. Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-
balik, harus dilakukan secara terus menerus. Jika saklar S dilepas, maka SCR akan
kembali tidak bekerja.
Jadi SCR dari penjelasan diatas dapat digunakan dengan sumber masukan
dalam bentuk tegangan bolak-balik (AC) maupun tegangan searah (DC).

Transistor
Penyulutan pada transistor yang saya ketahui adalah ketika transistor dalam
keadaan ON. Transistor akan dalam posisi ON apabila terminal kolektor-emitor
diberi panjar (bias) dan pada basis memiliki potensial lebih positif daripada emitor
dan memiliki arus basis yang mampu mengendalikan transistor pada daerah jenuh.
Transistor dalam kondisi ON memiliki karakteristik tegangan pada terminal
emitor dan kolektor (VCE) sama dengan nol dan arus yang mengalir sama dengan
arus bebannya.
Jadi dari pengertian diatas dapat saya ketahui perbedaan karakteristik antara
SCR dan transistor adalah sebagai berikut :
- Penyulutan pada SCR mampu diberi sumber dengan arus searah (DC) dan
arus bolak – balik, dan tegangan yang masuk melalui anoda dan katoda.
Sedangkan pada transistor dalam kondisi ON tegangannya mengalir pada
dua terminal yaitu emitor dan kolektor (VCE).

3. Jelaskan perbedaan karakteristik penyulutan pada transistor dan MOSFET !


Jawab :
Transistor
Penyulutan pada transistor yang saya ketahui adalah ketika transistor dalam
keadaan ON. Transistor akan dalam posisi ON apabila terminal kolektor-emitor
diberi panjar (bias) dan pada basis memiliki potensial lebih positif daripada emitor
dan memiliki arus basis yang mampu mengendalikan transistor pada daerah jenuh.
Transistor dalam kondisi ON memiliki karakteristik tegangan pada terminal
emitor dan kolektor (VCE) sama dengan nol dan arus yang mengalir sama dengan
arus bebannya.
MOSFET
Penyulutan pada MOSFET yang saya ketahui adalah ketika MOSFET dalam
keadaan ON. Ketika MOSFET dalam kondisi ON, MOSFET memiliki
karakteristik tegangan pada terminal pengalir dan sumber (VDS) sama dengan nol
dan arus yang mengalir sama dengan arus bebannya.

Jadi dari pengertian diatas dapat saya ketahui perbedaan karakteristik


antara transistor dan MOSFET adalah sebagai berikut :
- Tegangan yang mengalir pada transistor dalam kondisi ON tegangannya
mengalir pada dua terminal yaitu emitor dan kolektor (VCE). Sedangkan
pada MOSFET dalam kondisi ON tegangannya hanya mengalir pada
terminal pengalir dan sumber (VDS).

4. Jelaskan prinsip kerja rangkaian pemangkas arus searah !


Jawab :
Pemangkas Arus Searah (Chopper) merupakan suatu rangkaian yang
digunakan untuk mengubah sumber tegangan DC tetap menjadi sumber tegangan
DC yang dapat dikendalikan atau diatur. Komponen semikonduktor daya yang
digunakan dapat berupa SCR, transistor, dan MOSFET yang beroperasi sebagai
sakelar dan pengatur. Ditinjau dari proses pengaturan, chopper dapat dibedakan
dalam tiga jenis, yaitu : chopper penurun (step-down), chopper penaik (step-up),
dan chopper penurun-penaik (step down-up).
5. Berikan contoh pengaplikasiannya !
Jawab :
Konverter DC ke DC diterapkan untuk banyak aplikasi seperti di
 Sistem SMPS (Switched Mode Power Supply).
 di motor DC sebagai pengendali kecepatan.
 Penguat tegangan DC.
 Pengisi daya baterai.
 Sistem kereta api.
 Mobil listrik dll...
DC Chopper juga digunakan dalam sistem pemrosesan sinyal. Pada DC Chopper,
tegangan output dapat dikontrol menggunakan banyak teknik yang berbeda seperti
PWM (modulasi lebar pulsa), modulasi frekuensi, variabel frekuensi, lebar pulsa
variabel, kontrol CLC, dll.

Anda mungkin juga menyukai