Nim : 19.01.014.018
MK : Elektronika Daya
Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam
transistor.
Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang keluar dari transistor
melalui kolektor.
Seperti yang telah disebutkan, transistor terdiri dari dua jenis yaitu NPN dan PNP. NPN
merupakan singkatan dari Negatif Positif Negatif. Sedangkan PNP adalah kependekan dari Positif
Negatif Positif.
Transistor NPN akan aktif ketika kaki basis diberi arus listrik bermuatan negatif.
Sebaliknya, transistor PNP akan aktif apabila kaki basis mendapatkan tegangan listrik positif.
Pada transistor NPN, kaki basis memiliki kutub positif dan bersinggungan langsung
dengan sumber listrik atau baterai. Sedangkan kaki emitor memiliki kutub negatif karena
berhubungan langsung dengan massa. Kutub negatif juga ditemukan pada kaki kolektor yang
menghubungkan massa di rangkaian listrik.
2. Cara kerja dan fungsi dari Transistor NPN dan PNP
Pada saat saklar dalam posisi tertutup atau terhubung, arus listrik akan mengalir dari
kutub baterai positif melewati beban (misal lampu) lalu menuju kaki kolektor dan berhenti disini.
Karena transistor belum mendapat pemicu sehingga posisinya tidak aktif, itulah kenapa arus
berhenti di kaki kolektor dan menyebabkan masih mati.
Pada saat yang bersamaan arus pemicu yang berukuran lebih kecil dari arus listrik utama
mengalir dari sumber listrik ke resistor lalu ke saklar melewati kaki basis kemudian ke emitor
lanjut ke massa. setelah itu lampu akan nyala karena telah mendapatkan masa listrik.
Jika dilihat dari cara kerja transistor NPN diatas, bisa diambil kesimpulan bahwa
penerapanya masih berkaitan dengan saklar, baik itu saklar pada peralatan elektronik maupun
saklar lampu. Sebenarnya penggunaan atau penerapan dari transistor NPN dengan PNP hampir
selalu berpasangan dalam menjalankan fungsinya. Berikut beberapa penerapan fungsi dari kedua
transistor :
Selain sebagai saklar fungsi transistor NPN juga sebagai driver motor DC,
dimana fungsi dari motor DC dikendalikan secara langsung oleh transistor. Pada saat
posisi transistor di out off, maka motor akan mati dan akan hidup jika transistor
dalam kondisi saturasi. Selain itu transistor juga berperan dalam menentukan arah
putaran motor.
Arus yang masuk ke sebuah rangkaian listrik tidak selalu sesuai dengan
kebutuhan, yang mengakibatkan rangkaian tidak dapat mengangkat beban yang
diinginkan. Karena itulah diperlukan transistor NPN dan PNP dalam rangkaian agar
rangkaian menghasilkan arus yang lebih kuat.
Kedua Transistor ini secara teori memang sangat mudah dibuktikan karena perbedaan
muatan pada kaki-kakinya, namun bagaimana membedakan atau menentukan kedua transistor
ini secara fisik? sedangkan jika dilihat secara fisik antara keduanya memiliki fisik yang sama.
Caranya menentukan kedua transistor yaitu dengan menggunakan alat Avometer, langkah -
langkahnya sebagai berikut :
Transistor NPN :
Transistor PNP :