Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu pengetahuan dan teknologi di era modern ini, selalu mengalami
perkembangan setiap tahunnya. Jika dilihat secara seksama, perkembangan
teknologi ini tidak lepas dari konsumsi energi listrik. Energi listrik menjadi
faktor penting dalam oprasional sebuah industry, perusahaan, dan instansi
lainnya. Kebutuhan akan konsumsi energi listrik yang tinggi di negara kita,
menjadi kecemasan tersendiri bagi pemerintah, jika suatu saat terjadi krisis
energi. Oleh karena itu, perlu dilakukannya efisiensi penggunaan energi
listrik agar tidak terjadi pemborosan energi.
Salah satu metode yang sering dipakai untuk mengefisienkan
penggunaan energi listrik ialah, dengan menggunakan metode konservasi
energi. Konservasi energi adalah upaya pengefisiensi penggunaan energi
untuk suatu kebutuhan agar pemborosan energi dapat dihindarkan. Dalam
metode ini terdapat Audit energi, yaitu suatu metode yang dipakai untuk
menghitung besarnya konsumsi energi pada bangunan dan mengenali cara-
cara untuk penghematannya (SNI 3-6196 tahun 2000 kemudian direvisi
tahun 2011). Hasil dari audit energi tersebut nanti dibandingkan dengan
standar SNI 6196 tahun 2011 dan Permen ESDM no 13 tahun 2012. Setelah
itu baru dicari solusi penghematan konsumsi energi. Dengan catatan, jika
tingkat konsumsi energinya melebihi standar maka, dicari peluang
penghematan energi yang lebih efisien ataupun sesuai 4 langkah-langkah
penghematan energi listrik dalam Permen ESDM no 13 tahun 2012.
Nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) merupakan parameter
indikator efisiensi energi yang digunakan untuk mengetahui besar konsumsi
energi listrik pada sektor gedung. Analisis IKE dilakukan agar tidak terjadi
pemborosan konsumsi energi listrik. Data yang digunakan untuk
menghitung nilai IKE diambil dari data audit energi pada gedung. Data ini
dilakukan analisis statistik untuk mengetahui efisiensi konsumsi energi
listrik pada suatu gedung dan parameter yang berpengaruh pada nilai IKE
seperti system pencahayaan dan system tata udara. Jika dalam suatu
bangunan dirasa tidak memenuhi standar IKE, maka ada beberapa solusi
yang direkomendasikan. Misalnya dengan menseting thermostat ke angka
tertentu untuk mendapatkan pengehematan pada suatu ruangan dengan AC.
Atau langkah sederhana lain, mengganti lampu pijar dengan lampu
fluorescence bisa menekan 15-20 persen penggunaan listrik.
(Magdalena,2009)

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penelitian ini ada beberapa masalah yang dirumuskan yaitu sebagai
berikut :
1.2.1 Berapakah nilai intensitas konsumsi energi (IKE) di Gedung Sikim?
1.2.2 Apa saja solusi dalam upaya penghematan energi di Gedung Sikim?

1.3 Tujuan Penelitian


Jika melihat dari beberapa rumusan masalah diatas maka, dapat diketahui
tujuan dari penelitian ini yaitu :
1.3.1 Mengetahui besar dari nilai intensitas konsumsi energi (IKE) di
gedung Sikim.
1.3.2 Mengetahui solusi dalam upaya penghematan energi di gedung
Sikim.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini ialah :
1.4.1 Mengurangi pemborosan dalam konsumsi energi listrik di gedung
Sikim.
1.4.2 Dapat memberikan solusi dalam upaya penghematan energi di
gedung Sikim.
1.5 Batasan Masalah
Adapun Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1.5.1 Audit yang dilakukan ialah tahapan audit energi awal yang berupa
survei energi teknis.
1.5.2 Identifikasi dan analisis data hanya dilakukan pada gedung Sikim
yang terdiri dari beberapa ruangan terpakai.

Anda mungkin juga menyukai