Anda di halaman 1dari 75

1

2
Kata Pengantar

Puji dan syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ajar matakuliah Perwasitan

sepaktakraw. Buku ajar ini dibuat untuk membantu siswa mempelajari Perwasitan

epaktakraw,. Mata kuliah Perwasitan Sepaktakraw merupakan salah satu mata kuliah

wajib yang harus diambil oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Kepelatihan.

Keberhasilan buku ajar ini tidak akan tercapai tanpa dukungan dan bantuan dari

berbagai Pihak. Saya ingin berterima kasih kepada keluarga saya atas dukungan dan

doa mereka yang terus-menerus dalam semua usaha saya. Saya juga ingin

mengucapkan terima kasih kepada teman-teman saya yang membantu saya membuat

buku ajar ini. Penulis menyadari kesalahan manufaktur dalam buku ajar ini. Penulis

mohon maaf yang sebesar-besarnya jika pembaca menemukan kesalahan. Saran dan

kritik untuk perbaikan karya penulis sangat diharapkan.

Makassar, 20 Juli 2022

Penulis,

3
DAFTAR ISI

Bab I. Sejarah Perjalanan Sepakraga ke Sepaktakraw............................ 1


Bab II. Teknik Dasar Dalam Permainan Sepaktakraw ............................. 4
1. Sepak Sila ...................................................................................... 5
2. Sepak Kura ................................................................................... 14
3. Sepak Cungkil (Sepak Petik) ........................................................ 17
4. Sepak Badek ................................................................................ 19
5. Heading (Menyundul) ................................................................... 21
6. Mendada ....................................................................................... 23
7. Memaha ........................................................................................ 24
8. Membahu ...................................................................................... 25

Bab III. Teknik Khusus dalam Permainan Sepaktakraw........................... 26


1. Melambungkan bola ..................................................................... 27
2. Sepak Mula (Servis) ..................................................................... 28
3. Kawalan atau Pertahanan ............................................................ 32
4. Hantaran (operan) dan Umpanan................................................. 33
5. Rejaman (Smes) ........................................................................... 34
6. Blok (Hadangan) ........................................................................... 40

Bab IV. Peraturan Permainan .................................................................. 43


A. Peraturan Permainan Sepaktakraw .............................................. 43
B. Peraturan Permainan Double Event ............................................. 52
C. Peraturan Permainan Quadrant .................................................... 52
D. Peraturan Permainan Sepaktakraw Hoop .................................... 53

Bab V. Contoh Rancangan Latihan ......................................................... 57


Daftar Pustaka ......................................................................................... 70

4
BAB I
SEJARAH PERJALANAN SEPAKRAGA KE
SEPAKTAKRAW

Sepaktakraw, kendati oleh beberapa pakar telah menulis secara kronologis


dengan berbagai versi masing-masing, menurut beberapa pendapat yang mengatakan
bahwa permainan SEPAKTAKRAW awalnya dari permainan “Ma’raga”, yaitu
permainan budaya di kalangan masyarakat Bugis-Makassar yang konon cerita
sesuangguhnya “Ma’raga” ini banyak digandrungi oleh pemuda bangsawan, karena
tidak luput dari mata acara yang selalu ada pada setiap pesta atau perkawinan.
Begitu tinggi nilai “Ma’raga” ini, sehingga seseorang putra bangsawan belum
lengkap disebut satria apabila belum memiliki keterampilan “Ma’raga”. Dengan
demikian, maka Ma’raga ini banyak dimainkan di berbagai pelosok daerah Suawesi
Selatan, karena terkadang pada suatu pesta akan menampilkan para Pa’raga/Pa’daga
disini pula terjadi ajang perjodohan, dimana sang putri pada saat menyaksikan
pa’raga akan terpikat pada seorang pa,raga yang memiliki keterampilan ma’raga yang
baik (Kisah Datumuseng dan Maipadiapati).
Telah dikenal bahwa Bugis-Makassar adalah pelaut ulung atau putra bahari.
Dengan perahu pinisi mereka dapat melayari dari suatu pulau ke pulau yang lain,
bahkan sampai ke manca negara, khususnya semenanjung melayu. Dalam pelayaran
itu, mereka senantiasa menyertakan raga (bola rotan) dan kecapi. Raga dipermainkan
dikala senja hari untuk menghabiskan waktu senja yang luang, dan kecapi dipetik di
waktu malam yang sunyi mendendangkan lagu mengenang kampung halaman serta
sanak keluarga yang ditinggalkan kadang berbulan lamanya. Kadang pula dipadukan
dengan kecapi dan gendang yang bertalu-talu.
Berdasarkan dari uraian di atas, dan setelah saya padukan dengan pengalaman
Enci Asmi Ashari (pelatih asing pertama) yang melatih tim Indonesia untuk persiapan

5
sea games 1979 yang pelatnasnya dilaksanakan di Ragunan. Beliau menjelaskan
tentang sepaktakraw dan perkembangannya di Malaysia, dia bercerita bahwa
sepaktakraw di Malaysia diperoleh dari permainan sepakraga yang sering dimainkan
oleh para pelaut Bugis-Makassar diatas perahu
Berawal dari situ kemudian mereka memainkannya di darat/ ruang terbuka,
karena dasar penilaiannya adalah siapa yang paling mahir memainkan raga disertai
dengan sepakan yang atraktif, maka dialah pemenangnya, akhirnya orang melayu
mencoba memainkannya di atas lapangan bulutangkis. Kenapa lapangan bulutangkis?
Tidak lapangan lain, karena pada saat itu banyak lapangan bulutangkis dimana
sedang jayanya malaysia pada cabang olahraga bulutangkis. Dengan sepak awal di
garis luar/ belakang atau sama dengan servis awal pada permainan bola voli dengan
nilai maksimal 25 angka dalam satu babak (set)
Takraw berbeda dengan salah satu olahraga tradisonal Thailand yaitu takraw
(rotan), yang mana penilaiannya adalah konsisten dan obyektif karena sepaktakraw
dimainkan oleh 6 orang tiap regu dengan berusaha memasukkan bola sebanyak
mungkin ke dalam 3 lubang yang digantung setinggi 5 meter, mereka main seperti
pada posisi ma’raga melingkar di bawah 3 buah ring, menunggu sepakan kawan yang
melesat ke atas tapi tidak berhasil menambah angka karena tidak masuk ke dalam
salah satu lubang di atas untuk disepak kembali sampai masuk ring, dengan bola yang
tidak menyentuh lantai sampai batas waktu yang telah ditentukan.
Pada kejuaraan King’s cup II di Thailand tahun 1985 yang bersamaan dengan
kejuaraan sepaktakraw tingkat nasional di Thailand, pada partai final dihadiri oleh
Raja Bhumipol. Menakjubkan sekali karena sepakan-sepakan yang dipergunakan
sama dengan pa’raga kalau di Indonesia, akan tetapi bola yang dipakai adalah bola
takraw yang juga dipakai pada permainan sepaktakraw (waktu itu masih terbuat dari
rotan)
Dengan demikian, maka boleh-boleh saja kita di Indonesia berpendapat
bahwa sepaktakraw asalnya dari sepak raga, akan tetapi Thailand boleh juga
berpendapat bahwa sebenarnya takraw adalah dasar permainan sepaktakraw, belum

6
lagi permainan kator, chinglon dan sepak bulu ayam yang semua mirip dengan dasar
permainan sepaktakraw. Namun semua itu tidak perlu dipersoalkan karena kita semua
telah berada dalam satu wadah: ASTAF dan ISTAF untuk berkompetisi secara sehat
dan sportif.
Olahraga sepaktakraw sebenarnya sudah lama berkembang di tanah air, sejak
zaman koloni Belanda olahraga sepaktakraw ini telah ada dan dimainkan oleh
masyarakat Indonesia terutama yang berdomisili di daerah pesisir pantai, seperti
kepulauan Riau, Sumatera Barat dan Makassar
Sejalan dengan perkembangan zaman, olahraga sepaktakraw semakin tumbuh
dan berkembang di tanah air yang diawali pada tahun 1971. Kegiatan olahraga
sepaktakraw sudah mulai diorganisir dengan baik dalam suatu wadah yang disebut
dengan PERSERASI (Persatuan Sepak Raga Jaring Seluruh Indonesia)
Olahraga sepaktakraw tidak hanya berkembang di Indonesia saja, akan tetapi
olahraga inipun telah lama berkembang disemenanjung melayu seperti Malaysia,
Singapura, Thailand dan negara Asia Tenggara lainnya. Berdasarkan hasil kongres
pertama (I) pada tahun 1986 organisasi sepaktakraw yang dikenal dengan nama
PERSERASI diubah menjadi PERSETASI (Persatuan Sepaktakraw Seluruh
Indonesia). Pada tahun 1994 ASTAF/ ISTAF menyepakati bahwa penulisan kata
sepaktakraw serangkai (satu kata) bukan dua kata. Terakhir pada tahun 2005 yang
bertepatan dengan kejurnas di Jakarta PERSETASI berubah nama menjadi PSTI
(Persatuan Sepaktakraw Indonesia)

7
BAB II
TEKNIK DASAR DALAM PERMAINAN
SEPAKTAKRAW

Untuk bisa bermain sepaktakraw dengan baik, maka seseorang dituntut untuk
mempunyai kemampuan atau keterampilan yang baik. Keterampilan yang dimaksud
adalah keterampilan dasar dalam bermain sepaktakraw, sebab tanpa
kemampuan/keterampilan itu, maka seseorang tidak akan bisa bermain dengan baik.
Kemampuan/keterampilan yang dimaksud adalah:
1. Sepakan
2. Heading (kepala)
3. Mendada
4. Memaha
5. Membahu
Kemampuan/keterampilan yg tersebut di atas adalah merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan, sebab tanpa menguasai teknik dasar tersebut, maka
sepaktakraw tidak dapat dimainkan dengan baik. Teknik dasar dimiliki bukan dengan
mudah, akan tetapi harus melalui latihan yang terus menerus, namun tidak berarti
bahwa latihan sepaktakraw itu hanya ditentukan oleh teknik dasar yang baik saja,
akan tetapi masih banyak faktor yang mempengaruhinya seperti halnya dengan
kondisi fisik.
Berdasarkan dari uraian di atas tentang teknik dasar yang harus dikuasai
apabila seseorang ingin bermain sepaktakraw dengan baik, maka selanjutnya akan
dijelaskan yang disertai dengan gambar tentang teknik dasar, sebagai berikut:

8
a. Macam-macam sepakan (menyepak)
Dalam permainan sepaktakraw, menyepak (sepakan) merupakan gerak yang
dominan, sehingga dapat dikatakan bahwa keterampilan menyepak merupakan hal
yang sangat penting dan harus dikuasai oleh pemain (atlit) apabila dia mengejar
prestasi. Macam-macam sepakan serta cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

1. SEPAK SILA
Sepak sila dalam permainan sepaktakraw adalah suatu sepakan yang
menggunakan kaki bahagian dalam, sepak sila digunakan untuk menerima dan
menimang/menguasai bola, mengumpan kepada teman untuk melakukan serangan,
serta untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan.
a) Teknik yang harus diperhatikan dalam melakukan sepak sila:
1) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar dengan bahu
2) Kaki sepak digerakkan melipat setinggi lutut kaki tumpu
3) Perkenaan bola adalah bahagian dalam kaki
4) Kaki tumpu agak ditekuk sedikit (tergantung dari kebiasaan)
5) Pandangan ke arah bola
6) Posisi kedua tangan bebas untuk menjaga keseimbangan
7) Pergelangan kaki sepak ditegangkan atau dikencangkan
8) Bola disepak ke atas sehingga memudahkan untuk melakukan sepakan
berikutnya

9
Gambar: 1. Posisi badan pada saat melakukan sepak sila

b. Cara-cara latihan sepak sila antara lain:


1. Kontrol bola perorangan yang pelaksanaanya adalah sebagai berikut:
a) Setiap pemain diberikan bola, dengan mengambil posisi bebas
b) Bola dilambung sendiri, kemudian disepak dengan kaki bahagian dalam
(sepak sila) lurus ke atas setinggi kepala atau lebih, kemudian ditangkap.
c) Ditimang sebanyak mungkin, dan apabila bola jatuh, maka diulangi lagi
seperti semula
d) Seperti latihan b, bola dikontrol/ ditimang dua kali lalu ditangkap
e) Seperti latihan b, bola dikontrol/ ditimang tiga kali lalu ditangkap dan
seterusnya

10
Gambar: 2. Latihan perorangan
2. Kontrol bola berpasangan (satu lawan satu) yang pelaksanaannya sebagai
berikut:
a) Pemain berbaris dua bersaf berhadapan (A dan B)
b) Barisan A melambungkan bola ke barisan B, kemudian barisan B
melakukan sepakan dengan kaki bahagian dalam yang diarahkan ke
barisan A dan barisan A menangkapnya. Latihan ini dilakukan secara
bergantian.
c) A melambungkan bola ke B, B menerimanya dan melakukan sepakan
dengan kaki bahagian dalam dengan lurus ke atas setinggi kepala atau
lebih, kemudian menyepaknya lagi dengan kaki bahagian dalam dan
diarahkan ke teman pelambung (A), kemudian A menangkap bola dan
latihan itu dilakukan secara bergantian
d) Seperti latihan B dan C, tapi B menimang bola dua kali lalu dioperkan
ke A, latihan ini dilakukan secara bergantian.
e) A melambungkan bola ke B, B mengontrolnya kemudian mengoper
dengan kaki bahagian dalam ke A, A menerima dan menguasai dengan
kaki bahagian dalam lalu mengoperkan lagi ke B, demikian seterusnya

11
sampai bola jatuh ke tanah (lantai), apabila bola jatuh maka latihan
diulangi kembali
f) A dan B melakukan passing berpasangan dan sebelum mengoperkan
bola dengan kaki bahagian dalam terlebih dahulu mengontrolnya
berkali-kali
g) Seperti pada latihan e, setiap pemain mengontrol bola sebanyak 3 kali
lalu kemudian mengoperkan dengan kaki bahagian dalam
h) Seperti pada latihan e, setiap pemain mengontrol bola sebanyak 2 kali
lalu kemudian mengoperkan dengan kaki bahagian dalam
i) Seperti pada latihan e, setiap pemain mengontrol bola sebanyak 1 kali
lalu kemudian mengoperkan dengan kaki bahagian dalam

Gambar: 3. Latihan sepak sila berpasangan


3. Latihan dengan formasi latihan operan zig-zag, yang pelaksanaannya adalah
sebagai berikut:
a) Pemain berdiri membuat lingkaran (formasi lingkaran)

12
b) Bola disepak dengan kaki bahagian dalam lurus ke atas setinggi kepala atau
lebih, bola dioperkan kepada teman sesuai dengan nomor urutan yang telah
ditentukan, dan bola dikuasai dulu beberapa kali lalu dioper
c) Sepeti pada latihan b, sebelum bola dioperkan kepada teman bola ditimang
dulu beberapa kali
d) Sepeti pada latihan c, sebelum bola dioperkan kepada teman bola ditimang
dulu 3 kali
e) Sepeti pada latihan d, sebelum bola dioperkan kepada teman bola ditimang
dulu dua kali
f) Seperti pada latihan e, sebelum bola dioperkan kepada teman bola ditimang
dulu satu kali
g) Sepeti pada latihan f, bola dioperkan kepada teman tanpa harus dikuasai/
ditimang terlebuh dahulu

Gambar: 4. Formasi lingkaran dengan operan zig-zag (lima pemain)


4. Latihan dengan formasi 1 – 4 (satu lawan 4 orang)
a) Pemain berdiri dua baris bersaf, baris pertama satu orang, baris kedua empat
orang dengan jarak 5 – 6 meter (seperti pada gambar)

13
b) A menyepak bola dengan kaki bahagian dalam ke B, B menguasainya kemudian
mengoperkan bola kembali ke A, A menerima dan menguasainya kemudian
mengoperkan kembali ke C, C kembalikan ke A, selanjutnya A mengoper ke D
dan ke E.
c) Seperti pada latihan b, tetapi sebelum bola dioperkan kepada teman, terlebih
dahulu bola ditimang atau dikuasai 1 kali atau lebih sebelum dioperkan

Gambar : 5. Formasi 1 lawan 4


5. Latihan formasi 4 – 3 (empat lawan tiga) dengan pengoperan zig-zag
a) Pemain berbaris 2 bersaf berhadapan dengan jarak 4 – 5 meter
b) Bola disepak dengan kaki bahagian dalam secara zig-zag, dan sebelum bola
dioperkan, bola harus ditimang atau dikuasai beberap kali kemudian dioperkan
kepada teman, Pelaksanaanya seperti pada gambar 6. yaitu A ke B ke C ke D ke
E ke F ke G dan seterusnya
c) Seperti pada latihan b, sebelum bola dioperkan kepada teman terlebih dahulu
bola dikuasai 2 kali. (pelaksanaannya lihat pada gambar 6)

14
Gambar: 6. Latihan dengan formasi zig-zag

6. Latihan dengan formasi lingkaran berpusat


a) Pemain berdiri membuat lingkaran dan satu orang berdiri di tengah sebagai
pusat lingkaran
b) A mengoperkan bola ke B dengan menggunakan kaki bahagian dalam (sepak
sila), B menguasai kemudian mengoperkan kembali ke A, A menerima dan
menguasai kemudian mengoperkan lagi ke C dan seterusnya
c) Seperti pada latihan b, sebelum bola dioperkan kepada teman terlebih dahulu
bola ditimang atau dikuasai 2 kali
d) Seperti pada latihan b, sebelum bola dioperkan kepada teman terlebih dahulu
bola ditimang atau dikuasai 1 kali
c) Seperti pada latihan b, akan tetapi begitu bola diterima langsung dioperkan
kepada teman tanpa dikuasai terlebih dahulu.

15
Gambar : 7. Formasi lingkaran berpusat

7. Latihan dengan formasi lingkaran


a) Pemain berdiri membuat lingkaran
b) A menyepak bola yang lebih tinggi dari kepala ke B dengan menggunakan
sepak sila (bahagian dalam kaki), B menerima dan mengoperkan ke C, C ke D
dan D ke E, dan kembali ke A, dan seterusnya
c) Seperti pada latihan b, sebelum bola dioperkan kepada teman terlebih dahulu
bola ditimang atau dikuasai beberapa kali
d) Seperti pada latihan b, sebelum bola dioperkan kepada teman terlebih dahulu
bola ditimang atau dikuasai 2 kali
e) Seperti pada latihan b, akan tetapi begitu bola diterima langsung dioperkan
kepada teman tanpa dikuasai terlebih dahulu.

16
8. Latihan dengan formasi berbaris ke belakang
a) Pemain berbaris ke belakang yang terdiri dari 2 kelompok yang berjarak 4 – 5
meter (kelompok A dan B berhadapan)
b) Pemain kelompok A melambungkan bola ke kelompok B (kelompok lawannya)
B1 menerima bola dengan menggunakan sepak sila (kaki bahagian dalam) dan
mengoperkan kembali ke A2 yang maju ke depan dan menggantikan posisi A1
yang mundur ke belakang, latihan ini dilakukan sampai semua pemain
mendapatkan giliran (setiap pemain yang sudah mendapatkan giliran secepatnya
pindah ke belakang dan yang dibelakang cepat pindah ke depan untuk
menerima bola yang dioperkan oleh kelompok B atau kelompok lawan.
c) Seperti pada latihan b, sebelum bola dioperkan kepada lawan, terlebih dahulu
bola ditimang atau dikuasai beberapa kali
d) Seperti pada latihan b, sebelum bola dioperkan kepada lawan, terlebih dahulu
bola ditimang atau dikuasai 2 kali
e) Seperti pada latihan b, sebelum bola dioperkan kepada lawan, terlebih dahulu
bola ditimang atau dikuasai 1 kali
f.) Seperti pada latihan b, akan tetapi begitu bola diterima langsung dioperkan ke
lawan tanpa dikuasai terlebih dahulu.

17
2. SEPAK KURA
Sepak kura adalah sepakan yang mempergunakan kura-kura kaki untuk
memainkan bola yang datanngnya keras dan rendah, tetapi tidak terlalu jauh dari
badan, yang bertujuan untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan, untuk
bertahan dan untuk menguasai bola sebagai usaha untuk menyelamatkannya.
a. Teknik pelaksanaan sepak kura adalah sebagai berikut:
1) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu
2) Berat badan berada pada kedua kaki
3) Pandangan kearah datangnya bola
4) Sentuhan bola dilakukan pada bahagian bawah bola dengan ujung kaki bahagian
atas (kura-kura kaki) apabila bola berada jauh disamping kiri atau kanan.
5) Kedua tangan bebas untuk menjaga keseimbangan

18
Gambar: 10. Sikap badan pada pelaksanaan sepak kura

Teknik dasar latihan sepak kura terbagi dalam beberpa macam, antara lain::
1.Latihan sendiri :
a) Setiap pemain diberi sebuah bola
b) Bola dilambungkan sendiri dengan menggunakan kaki bahagian atas atau
punggung kaki atau kura-kura kaki, bola disepak setinggi kepala kemudian
ditangkap
c) Latihan dilakukan berulang-ulang

19
Gambar : 11 Latihan sendiri

2. Latihan berpasangan
a) Pemain berbaris 2 bersaf, dengan jarak 4 – 5 meter
b) Barisan A melambungkan bola ke B. Barisan B menyepak bola dengan
punggung kakinya setinggi kepala, barisan A menangkap bola
c) Setelah 3 kali latihan B dilakukan, barisan B lagi yang melambungkan bola,
sedangkan barisan A yang menangkap (bergantian melambung dan menyepak)
d) Seperti pada latihan b, tapi bola dikontrol/ ditimang sebanyak 2 kali sebelum
dioperkan kepada pelambung. Setelah 3 kali, dilakukan pergantian pelambung
dan penyepak. Bola selalu disepak minimal setinggi dengan kepala dan disepak
dengan menggunakan punggung kaki.

20
Gambar : 12. Latihan berpasangan
3. SEPAK CUNGKIL (Sepak Petik)
Sepak petik atau cungkil dilakukan untuk mengambil bola yang datangnya
keras dan rendah. Teknik pelaksanaan sepak cungkil (sepak petik) adalah sebagai
berikut:
a) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu, dan badan tegak
b) Berat badan berada pada kedua kaki
c) Pandangan ke arah datangnya bola dan ujung kaki yang akan membuat
sentuhan
d) Sentuhan bola dilakukan antara bahagian bawah bola dengan bahagian atas
ujung kaki, sedangkan kaki tumpu sedikit ditekuk dan badan dicondongkan
sedikit ke belakang
e) Kedua tangan bebas untuk menjaga keseimbangan

21
Gambar : 13. Sikap badan pada pelaksanaan sepak cungkil (sepak petik)
Beberapa latihan sepak cungkil (sepak petik)
1. Latihan sendiri:
a) Setiap pemain diberi sebuah bola
b) Bola dilambungkan sendiri agak jauh dari badan dengan menggunakan ujung
kaki bahagian atas bola disepak (dicungkil) setinggi kepala kemudian
ditangkap
c) Latihan dilakukan berulang-ulang

Gambar : 14. Latihan sendiri dengan sepak cungkil

2. Latihan berpasangan
a) Pemain berbaris dua bersaf, dengan jarak 4 – 5 meter

22
b) Barisan A melambungkan bola rendah dan jauh dari badan orang yang
dioperkan (barisan B), barisan b menyepak atau mencungkil bola dengan ujung
punggung kakinya setinggi kepala. Barisan A menangkap bola.
c) Setelah 3 kali latihan b dilakukan, maka barisan B lagi yang melambungkan
bola, sedangkan barisan A yang menangkap (bergantian melambung dan
menyepak)
d) Seperti pada latihan b, tapi bola dikontrol atau ditimang sebanyak 2 kali
sebelum dioperkan kepada pelambung. Setelah 3 kali diadakan pergantian
pelambung dan penyepak. Bola selalu disepak (dicungkil) setinggi dengan
kepala dan disepak dengan menggunakan ujung punggung kaki.

Gambar: 15. Formasi latihan sepak cungkil berpasangan


4. SEPAK BADEK
Sepak badek dilakukan untuk menyelamatkan bola yang berada di samping
kiri, kanan atau belakang sewaktu pemain hilang keseimbangan. Teknik pelaksanaan
sepak badek adalah sebagai berikut:
a) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu
b) Bola dilambung sendiri melewati kepala dan pandangan ke arah bola yang
akan disepak

23
c) Kaki yang akan melakukan sepak badek harus digerakkkan atau diayun
keluar, berputar pada paha dengan menghadapkan samping luar kaki ke arah
bola.
d) Tinggi ayunan kaki (gerakan kaki) yang akan melakukan sepakan tidak boleh
melebihi lutut.
e) Bola disentuh pada bahagian bawah dengan bahagian sisi luar kaki
f) Tangan bebas untuk menjaga keseimbangan, badan dicondongkan sedikit ke
kiri apabila orang melakukan sepak badek dengan menggunakan kaki kanan
dan begitu pula sebaliknya
g) Apabila bola berada jauh di belakang, kaki diangkat setinggi pinggang, dan
kaki tumpu hendaknya dibengkokkan sedikit.

24
Gambar : 16. Posisi badan pada saat pelaksanaan sepak badek

5. HEADING (Menyundul)
Menyundul bola dapat digunakan untuk bertahan, mengoper atau mengumpan
bola kepada teman yang sekaligus dapat digunakan untuk melakukan smes ke
pertahanan lawan. Oleh karena itu, maka setiap pemain tidak akan mungkin bisa
menghindari permainan tanpa menyundul bola, sehingga pemain sepaktakraw harus

25
terampil dalam hal menyundul (heading) bola. Sundulan bola dapat dilakukan dengan
menggunakan dahi, belakang kepala untuk melakukan gerak tipu serta bahagian sisi
kiri atau kanan kepala.
a. Menyundul bola dengan menggunakan dahi:
1) Kaki dibuka selebar dengan bahu, dengan satu kaki di depan dan satu kaki di
belakang
2) Kepala yang akan menanduk hendaknya didongakkan dan digerakkan ke depan
menghadap ke arah datangnya bola
3) Pandangan ke arah bola
4) Kepala digerakkan ke depan pada saat perkenaan bola dengan dahi dan sumbu
geraknya pada leher
5) Apabila dilakukan untuk melakukan smes, maka seseorang harus melakukan
lompatan sebelumnya kemudian melakukan tandukan (heading)

Gambar : 17. Heading (menyundul) bola dengan menggunakan dahi


b. Menyundul bola dengan menggunakan bahagian belakang kepala:
Bola bersentuh antara bahagian atas belakang kepala dengan bahagian depan
bola yang datang

26
Gambar : 18. Heading (menyundul) bola dengan bahagian belakang kepala

6. MENDADA (memainkan bola dengan dada)


Mendada adalah suatu cara memainkan bola dengan mempergunakan dada
dengan tujuan untuk menerima bola yang setinggi dengan dada sebelum menguasai
dengan kaki. Teknik mendada adalah sebagai berikut:
a) Berdiri dengan kedua kaki, salah satu kaki berada di depan dan yang satunya di
belakang, jarak antaranya lebih kurang selebar bahu.
b) Badan dilentingkan ke belakang sambil membengkokkan kedua lutut
c) Tangan dibuka, lutut dibengkokkan dan berat badan berada pada kaki belakang

27
Gambar : 19. Sikap badan pada saat mendada
7. MEMAHA (Memainkan bola dengan paha)
Memaha adalah memainkan bola dengan mempergunakan paha sebagai salah
satu usaha untuk mengontrol bola. Memaha dapat digunakan untuk menahan dan
menerima bola dari serangan lawan. Teknik memaha dapat dilakukan sebagai
berikut:
a) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu
b) Paha digerakkan ke atas dengan membengkokkan lutut, tinggi gerakannya
tidak melebihi tinggi pinggang
c) Pandangan ke arah bola
d) Kedua tangan dibuka dan badan sedikit dicondongkan ke depan untuk
menjaga keseimbangan badan
e) Perkenaan bola antara bahagian bawah bola dengan bahagian ujung paha,
ketika bola berada setinggi pinggang
f) Pemindahan daya kepada bola berlaku ketika tumit kaki tumpu dijinjitkan

28
Gambar : 20. Posisi badan pada saat memaha
8. MEMBAHU (Memainkan bola dengan bahu)
Membahu adalah memainkan bola dengan bahagian badan antara batas lengan
dengan leher sebagai usaha untuk menerima bola yang secara mendadak (tiba-tiba).
Teknik membahu dapat dilakukan sebagai berikut:
a) Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar dengan bahu
b) Pandangan ke arah datangnya bola
c) Bahu digerakkan ke atas pada saat bola datang
d) Bola disentuh pada bahagian bawah dengan bahagian depan bahu
e) Untuk menjaga keseimbangan, maka kedua tangan dibuka dan siku
dibengkokkan sedikit, kedua lutut ditekuk sedikit ke bawah serta berat badan
berada pada kaki yang berlawanan dengan bahu yang digunakan
f) Bola diarahkan ke atas melebihi tinggi kepala untuk memudahkan
mengontrolnya kembali.

Gambar : 21. Sikap badan pada saat membahu

29
BAB III
TEKNIK KHUSUS DALAM PERMAINAN
SEPAKTAKRAW

Keterampilan bermain dilapangan memerlukan koordinasi yang tinggi antara


pemain dalam satu regu. Setiap pemain perlu memiliki kemampuan tersendiri dalam
memainkan fungsi dan tugas pada posisi masing-masing. karena ketiga posisi dalam
permainan sepaktakraw mempunyai tugas yang berbeda. Untuk itulah, sehingga
antara pemain yang satu dengan pemain yang lain dalam satu regu memerlukan
pengertian/ kesefahaman yang baik.
Keterampilan utama yang perlu dikuasai oleh pemain pada masing-masing
posisi yang berkaitan dengan keterampilan di lapangan adalah:
1. Melambungkan bola untuk sepak mula (servis)
2. Sepak mula:
a. Sepak mula gaya bebas
b. Sepak mula keras dan tajam
c. Sepak mula tinggi ke belakang
d. Sepak mula semi lob
e. Sepak mula sudut
f. Sepak mula putar
3. Kawalan/ terima bola
4. Hantaran dan umpanan
5. Smes:
a. Smes gunting
b. Smes kaki gaya akrobatik (smes gulung)
c. Smes kepala gaya sisi kanan dan kiri
d. Smes kepala dengan mempergunakan dahi
e. Smes belakang kepala

30
f. Smes kedeng
g. Smes telapak kaki

1. MELAMBUNGKAN BOLA UNTUK SEPAK MULA (Servis)


Bola dilambungkan oleh apit kiri atau apit kanan kepada tekong untuk
melakukan sepak mula (servis). Berbagai sudut lambungan dilakukan sesuai dengan
jenis sepak mula (servis) dan arah sasaran sepak mula (servis) yang hendak diarahkan
oleh seorang tekong ke lapangan lawan. Teknik melambungkan bola adalah sebagai
berikut:
a. Mengambil posisi dalam lingkaran tempat pelambung bola sambil memegang
bola
b. Pandangan pada sudut ketinggian yang dikehendaki oleh tekong
c. Lambungan bola ke arah tekong harus sesuai dengan permintaannya
d. Pastikan tidak ada kesalahan-kesalahan yang mengakibatkan terjadinya batal
e. Posisi badan tegak setelah lambungan bola dilakukan

Gambar : 22. Posisi badan pada saat melakukan lambungan

31
2. SEPAK MULA (SERVIS)
Sepak mula (servis) adalah sepakan bola pertama yang dilakukan oleh seorang
tekong, melewati atas net (jaring) diantara dua pita (tepi net) dan masuk ke lapangan
lawan. Macam-macam servis yang biasa digunakan dalam permainan sepaktakraw
adalah sebagai berikut:
a. Sepak mula gaya bebas
Sepak mula gaya bebas yang biasa digunakan adalah:
1) Sepak sila
2) Sepak kuda
3) Sepak cangkuk
4) Sepak telapak kaki
b. Sepak mula kencang dan tajam
Sepak mula kencang atau tajam boleh dilakukan dengan berbagai macam teknik
sepakan yang dilakukan dengan pantas dan sentuhan bola pada kaki utama, bola
disepak pada ketinggian minimal setinggi bahu. Ujung kaki tumpu dijinjitkan dengan
mengunci lutut, dan berat badan berada pada kaki tumpu. Teknik pelaksanaan sepak
mula (servis) kencang dan tajam adalah sebagai berikut:
1) Tekong mengambil posisi untuk melakukan sepak mula (servis) dimana satu
kaki sebagai kaki tumpu berada dalam lingkaran garis tekong, dan kaki yang
satu berada di luar garis tekong.
2) Pandangan ke arah bola yang dilambungkan
3) Tekong memastikan sasaran servis yang hendak dilakukannya
4) Tekong memberi panduan arah dengan ketinggian bola yang dikehendaki
kepada pelambung.
5) Kaki kiri yang berada di dalam garis lingkaran berfungsi sebagai kaki tumpu
apabila pemain melakukan sepak mula dengan kaki kanan, kaki kanan dalam
keadaan bersedia untuk diayunkan sesuai dengan ketinggian bola (minimal
setinggi bahu)
6) Sepak mula (servis) dilakukan dengan menggunakan bahagian dalam kaki.

32
Gambar : 23 Posisi badan pada saat melakukan sepak mula kencang dan tajam
dengan menggunakan bahagian dalam kaki.
c. Sepak mula (servis) tinggi ke belakang
` Sepak mula tinggi ke belakang adalah sepak mula (servis) yang dilakukan
dengan menempatkan bola di belakang kedua apit, yaitu kiri dan kanan. Teknik
pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Tekong mengambil posisi untuk melakukan sepak mula
2) Tekong memastikan sasaran bola yang hendak dituju
3) Pandangan pada bola yang akan dilambungkan oleh pelambung
4) Memberi panduan arah ketinggian yang dikehendaki kepada pelambung
5) Posisi bersedia untuk melakukan sepakan
6) Kaki kiri dalam lingkaran apabila pemain melakukan sepak mula dengan kaki
kanan. Kaki kanan mulai diayunkan sesuai dengan ketinggian bola, bersamaan
dengan itu kaki tumpu dijinjitkan
7) Sepak mula (servis) dilakukan dengan ujung telapak kaki
8) Mengambil posisi siap setelah melakukan sepak mula (servis)

33
Gambar :24 Posisi badan pada saat melakukan sepak mula tinggi
ke belakang.
d. Sepak mula (servis) ke belakang (semi lob)
Sepakan ini dilakukan oleh seorang tekong dengan menggunakan bahagian
dalam kaki dengan sasaran bola melewati apit kiri dan apit kanan
e. Sepak mula (servis) sudut (tipu hela)
Berbagai jenis sepakan yang dilakukan oleh seorang tekong untuk
mengarahkan bola ke lapangan lawan, dengan tujuan untuk menipu pergerakan
lawam dalam menerima servis.

34
Gambar :25 Arah servis sudut (tipu hela)
f. Sepak mula putar
Sepak mula putar adalah sepakan yang dilakukan oleh seorang tekong dengan
berbagai cara yang menyebabkan bola yang disepak berputar masuk ke lapangan
lawan. Sepak mula ini boleh dilakukan dengan cara:
1) Sepak telapak kaki
2) Sepak bahagian dalam kaki
Teknik pelaksanaannya adalah sebagi berikut:
1) Tekong mengambil posisi untuk melakukan sepak mula (servis)
2) Tekong memastikan sasaran arah bola yang hendak dituju
3) Pandangan ke arah bola yang dilambungkan oleh pelambung
4) Memberi panduan arah ketinggian bola yang dikehendaki kepada pelambung
5) Kaki kiri dalam lingkaran apabila pemain melakukan sepak mula dengan kaki
kanan. Kaki kanan mulai diayun sesuai dengan ketinggian bola, bersamaan
dengan itu kaki tumpu dijinjitkan.
6) Sepakan bola melewati apit lawan dengan sasaran utama dibahagian belakang
lapangan lawan.
7) Mengambil posisi siap setelah melakukan sepak mula.

35
Gambar :26. Posisi badan pada saat melakukan sepak mula putar
3. KAWALAN ATAU PERTAHANAN
Kawalan atau pertahanan dilakukan dengan hantaran atau umpanan, dilakukan
dengan semua keterampilan dengan tujuan agar bola melambung dan menempati
sasaran yang diinginkan. Teknik pelaksanaannya adalah:
1) Mengambil posisi untuk melakukan hantaran atau umpanan
2) Kaki kiri berada pada kedudukan dirian tapak dan lutut sedikit dibengkokkan
3) Tangan bebas untuk menjaga keseimbangan
4) Kaki kanan dibengkokkan ke dalam menghadap ke atas (jika menggunakan kaki
kanan)
5) Kaki kiri mulai dijinjitkan dengan lutut dibengkokkan sedikit.
6) Kaki kanan disila setinggi lutut kiri
7) Bola takraw disepak dengan bahagian dalam kaki (sepak sila)
8) Sepakan yang dilakukan disesuaikan dengan keinginan tukang smes, baik
ketinggiannya maupun arahnya
Teknik pelaksanaannya menggunakan ketermpilan individu seperti: sepak sila,
sepak kuda, sepak petik, sepak badek, memaha dan mengheading. Tujuannya agar
bola yang dikawal atau ditahan bisa lebih tinggi dari kepala, sehingga memudahkan
untuk memberikan umpan kepada teman guna melakukan serangan dengan smes.

36
4. HANTARAN (operan) dan UMPANAN
Hantaran dan umpanan juga dilakukan dengan menggunakan semua
keterampilan dengan tujuan agar bola melambung dan menepati sasaran yang
diinginkan. Teknik pelaksanaannya adalah:
1) Mengambil posisi untuk melakukan hantaran atau umpanan
2) Kaki kiri berada pada kedudukan dirian tapak dan lutut sedikit dibengkokkan
3) Tangan bebas untuk menjaga keseimbangan
4) Kaki kanan bahagian dalam menghadap ke atas
5) Kaki kiri mulai dijinjitkan dengan lutut sedikit dibengkokkan.
6) Kaki kanan disila setinggi lutut kiri.
7) Bola takraw disepak dengan bahagian dalam kaki (sepak sila)
8) Sepakan yang dilakukan disesuaikan dengan keinginan tukang smes, baik
tingginya maupun arahnya.

Gambar :27 Posisi badan pada saat melakukan hantaran (umpanan)

37
5. REJAMAN atau SMES
Smes boleh dilakukan dengan berbagai macam sepakan atau tandukan
(heading). Tujuannya adalah mematikan bola di lapangan lawan. Jenis smes yang
biasa digunakan dalam permainan sepaktakraw adalah:
1) Sepakan
a) Gunting/ kedeng
b) Menapak
c. Akrobatik/ gulung
2) Heading (tandukan)
a) Bahagian dahi
b) Sisi kiri dan sisi kanan kepala
c) Belakang kepala
Rejaman (smes) gunting/Kedeng
Teknik pelaksanaannya:
1) Pandangan pada bola
2) Ambil posisi untuk melakakan smes
3) Melakukan lompatan dengan tumpuan kaki kanan apabila melakukan smes
dengan kaki kanan, begitupula sebaliknya
4) Posisi badan menyisih dengan net
5) Kaki kanan bersedia melakukan smes
6) Smes dilakukan ketika berada pada puncak lompatan, dan bola mulai jatuh
(turun)

38
Gambar : 28 Posisi badan pada saat melakukan smes gunting/kedeng
Rejaman (smes) akrobatik/ gulung
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Pandangan pada bola
2) Ambil posisi untuk melakukan smes gulung/ akrobatik
3) Melakukan lompatan setinggi mungkin
4) Posisi kaki kanan bersedia melakukan smes apabila seseorang melakukan smes
dengan kaki kanan, begitu juga sebaliknya.
5) Apabila seseorang melakukan smes dengan kaki kanan, berarti yang bertumpu
dan yang kena bola adalah kaki kanan juga, begitu juga sebaliknya.

39
Gambar : 29 Posisi badan pada saat melakukan smes gulung/akrobatik
Rejaman (smes) kepala gaya sisi kanan.
Teknik pelaksanaanya adalah:
1) Pemain melakukan lompatan dengan ketinggian bola
2) Sisi kanan kepala dan badan digerakkan dari arah kiri ke kanan
3) Kedua tangan bebas untuk menjaga keseimbangan
4) Smes dilakukan pada saat bola berada pada puncak ketinggian.

Gambar : 30. Rejaman (smes) kepala gaya sisi kanan.

40
Rejaman (smes) kepala gaya sisi kiri.
Teknik pelaksanaanya adalah:
1) Pemain melakukan lompatan dengan ketinggian bola
2) Sisi kanan kepala dan badan digerakkan dari arah kanan ke kiri
3) Kedua tangan bebas untuk menjaga keseimbangan
4) Smes dilakukan pada saat bola berada pada puncak ketinggian.

Gambar : 31 Rejaman (smes) kepala gaya sisi kiri


Rejaman (smes) dengan menggunakan dahi.
Teknik pelaksanaannya adalah:
1) Kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan bebas untuk menjaga
keseimbangan
2) Selanjutnya pemain melakukan lompatan yang tinggi menghadap ke jaring
(net), badan ditarik ke belakang

41
Gambar : 32. Rejaman (smes) menggunakan dahi.
Rejaman (sems) dengan menggunakan belakang kepala
Teknik pelaksanaannya adalah:
1) Kedua kaki dibuka selebar bahu, kedua tangan bebas untuk menjaga
keseimbangan
2) Selanjutnya pemain melakukan lompatan yang tinggi membelakangi jaring
(net), kepala digerakkan ke belakang

Gambar : 33 Rejaman (smes) menggunakan belakang kepala.

42
Rejaman (smes) dengan gaya menapak tanpa melompat
Teknik pelaksanaannya:
1) Pandangan ke arah bola
2) Berat badan dipindahkan dari kaki kanan ke kaki kiri apabila smes dilakukan
dengan kaki kanan.
3) Kedua tangan bebas untuk menjaga keseimbangan
4) Bersedia melakukan sepakan dengan kaki kanan, begitu pula sebaliknya.

Gambar : 34 Rejaman (smes) gaya menapak tanpa melompat


Rejaman (smes) dengan gaya menapak dengan melompat
Teknik pelaksanaannya:
1) Pandangan ke arah bola
2) Posisi kaki kanan bersedia melakukan rejaman (smes) tapak dengan melakukan
lompatan (apabila orang kanan), begitu juga sebaliknya.
3) Kedua tangan bebas untuk menjaga keseimbangan.

43
Gambar : 35 Rejaman (smes) gaya menapak dengan melompat
6. BLOK atau HADANGAN
Blok atau hadangan dilakukan dengan beberapa anggota badan (kecuali
tangan). Tujuannya adalah untuk membendung atau menggagalkan smes dari pihak
lawan. Hadangan boleh dilakukan dengan bermacam-macam cara seperti: paha,
badan dan kepala.
Blok (hadangan) paha dan kaki
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Bergerak ke tepi net (jaring) dan melompat pada ketinggian dan kemungkinan
arah sasaran datangnya smes dari pihak lawan.
2) Melompat dengan menggunakan tumpuan kaki kiri, posisi kaki kanan sejajar
dengan net (apabila blok dilakukan dengan kaki kanan, begitu juga sebaliknya.

44
Gambar : 36. Blok (Hadangan) paha dan kaki.
Blok (hadangan) dengan badan
Dengan posisi berdiri, pemain melakukan lompatan tegak setinggi-tingginya
dengan membelakangi net pada posisi jangkauan atau arah sasaran smes dari pihak
lawan.

Gambar : 37 Blok (hadangan) menggunakan badan.

45
Blok (hadangan) menggunakan kepala
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1) Bergerak ke tepi net (jaring) dan melompat pada ketinggian dan kemungkinan
arah sasaran datangnya smes dari pihak lawan.
2) Blok (hadangan) dengan menggunakan bahagian atas kepala.

Gambar : 38 Blok (Hadangan) menggunakan kepala

46
BAB IV
PERATURAN PERMAINAN

A. Peraturan Permainan Sepaktakraw

1. Bentuk Permainan

Sepaktakraw adalah suatu permainan yang dilakukan di atas lapangan empat


persegi panjang, rata baik terbuka maupun tertutup, serta bebas dari semua rintangan.
Lapangan dibatasi net, bola yang dipakai terbuat dari rotan atau plastik (syntetic
Fibre) yang dianyam bulat. Permainan ini menggunakan seluruh anggota tubuh,
kecuali tangan. Bola dimainkan dengan mengembalikannya ke lapangan lawan
melewati atas net. Permainan ini dilakukan oleh dua regu yang masing-masing terdiri
dari 3 orang pemain. Tujuan dari setiap pemain adalah mengembalikan serta
mematikan bola di lapangan lawan.
2. Ukuran lapangan
a) Lapangan empat persegi panjang dengan ukuran 13,40 x 6,10 meter
b) Apabila permainan dilakukan di dalam ruangan, tinggi loteng minimal 8
meter dari lantai
c) Keempat sisi lapangan harus bebas dari hambatan sekurang-kurangnya 3
meter
d) Garis pinggir ditandai dengan cat atau kapur, atau line peper yang lebarnya 4
cm, diukur dari pinggir sebelah luar.
e) Titik pusat lingkaran tengah sebagai tempat sepak mula berjarak:
- 4,25 meter dari garis tengah lapangan (dibawah net)
- 2,45 meter dari garis belakang (dari pinggir sebelah luar)
- 3,05 meter dari garis samping (dari pinggir sebelah luar)
- Radius lingkaran 30 cm yang diukur dari pinggir sebelah dalam

47
f) Garis seperempat lingkaran kedua ujung net (tempat apit) dengan ukuran
radius 90 cm, diukur dari pinggir sebelah dalam

Gambar: 39. Lapangan Sepaktakraw


3. Tiang
a) Tinggi net putera 1,55 meter dipinggir dan minimal 1,52 di tengah
b) Tinggi net putri 1,45 meter di pinggir, dan minimal 1,42 meter di tengah
c) Kedudukan tiang net 30 cm dari garis pinggir
4. Net
a) Net terbuat dari tali, benang atau nylon yang lubangnya berukuran 6 – 8 cm
b) Panjang net tidak lebih dari 6,11 meter dan lebar 70 cm
c) Kedua ujung net ditandai dengan pita ukuran 5 cm, ditarik dan diikatkan pada
tiang
5. Bola
a) Berbentuk bulat, dibuat dari rotan atau plastik (syntetic Fibre)
b) Berat bola antara 170-180 gram untuk putra, dan 150-160 untuk putri

48
c) Lingkaran keliling bola 42-44 cm untuk putera dan 43-45 cm untuk putri yang
terdiri dari 9-11 strains (anyaman) dan mempinyai 12 lubang

Gambar: 40. Bola Sepaktakraw


6 . Pemain
a) Permainan ini dimainkan oleh dua regu, masing-masing terdiri dari tiga (3)
orang pemain, setiap regu dilengkapi oleh 2 pemain cadangan, dan boleh
melakukan pergantian 2 kali setiap set.
b) Satu tim terdiri dari 3 regu dan satu regu cadangan. Jumlah pemain dalam satu
tim minimal 9 orang dan maksimal 12 orang.
c) Pemain yang berdiri di belakang dan melakukan sepak mula (servis) disebut
tekong
d) Kedua pemain di depan disebut apit (apit kiri dan apit kanan)
e) Pada saat permainan dimulai pemain boleh berganti posisi, Apit boleh jadi
tekong dan sebaliknya.

7. Pakaian Pemain
a) Semua pemain diharuskan memakai pakaian seragam kaos yang berlengan
dan sepatu karet. Dalam cuaca dingin pemain diperkenankan memakai
tracksuit

49
b) Semua kaos harus memakai nomor punggung, ukuran tingginya tidak kurang
dari 19 cm dan nomor punggung pemain tetap
c) Kapten regu harus memakai band lengan sebelah kiri
d) Pemain dilarang memakai peralatan yang akan membahayakan pada dirinya
sendiri maupun pemain lawan
e) Pemain putri memakai celana pendek sampai sebatas lutut.
8. Penggantian Pemain
a) Atas permintaan tim manager/ pelatih, seorang pemain dapat diganti oleh
pemain cadangan melalui ketua wasit dan penggantian ini dilakukan pada
waktu bola mati.
b) Masing-masing regu diperkenankan mengganti pemain dua kali dalam satu
set dan di set berikutnya bisa dilakukan pergantian lagi.
c) Pemain yang mendapat kartu merah dari wasit, dapat diganti dengan
ketentuan belum ada pergantian pemain pada set yang sementara berlangsung.
d) Dalam pertandingan tim, seorang pemain yang pernah main dalam satu regu,
baik sebagai pemain utama maupun pemain cadangan, tidak boleh main lagi
di regu lain, walaupun hanya sebagai pengganti atau cadangan
e) Apabila satu regu bermain kurang dari tiga (3) orang tidak boleh melanjutkan
permainan, dan regu tersebut dinyatakan kalah
f) Regu yang sebelumnya telah melakukan pergantian pemain pada set yang
sementara berlangsung sebanyak 2 kali, kemudian salah satu pemainnya
mendapat kartu merah dari wasit, maka regu tersebut tidak dapat melanjutkan
permainan.

9. Officials
Suatu pertandingan resmi dipimpin oleh:
a) 1 (satu) orang officials referee
b) 2 (dua) orang wasit
c) 6 (enam) orang penjaga garis (empat garis pinggir dan dua garis belakang)

50
10. Undian dan Pemanasan
Sebelum permainan dimulai, wasit melakukan undian untuk menentukan regu
mana yang pertama melakukan servis (sepak mula). Selesai undian, selanjutnya
masing-masing regu diberikan kesempatan melakukan pemanasan selam 2 menit
yang didahului oleh pemenang undian.
11. Posisi Pemain
a) Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada di lapangan masing-
masing dalam posisi siap main
b) Dalam melakukan servis (sepak mula), salah satu kaki tekong berada dalam
lingkaran servis, dan yang satunya berada di luar lingkaran
c) Kedua apit harus berada dalam garis seperempat garis lingkaran
d) Lawan bebas mengambil posisi sepanjang masih di dalam lapangan
12. Cara Memasuki Lapangan Pertandingan:
Pemain harus berjalan keliling dan bersalaman dengan pemain lawan di
bawah atau di atas net, kemudian ke 5 pemain (apabila beregu) menghormati
penonton, demikian juga halnya pada saat pertandingan selesai
13. Permulaan Permainan
a) Regu yang memilih bola (servis) pada waktu undian dilakukan akan memulai
servis pertama pada set pertama. Dan regu lawan akan memulai servis
permainan pada set berikutnya
b) Pelambung harus segera melambungkan bola begitu wasit telah menyebutkan
angka, apabila pemain mendahuluinya, maka lambungan harus diulangi, dan
pemain pelambung akan diberikan peringatan oleh wasit.
c) Bola harus disepak begitu pelambung melambungkannya kepada tekong,
begitu bola berhasil disepak dengan baik, maka semua pemain sudah boleh
bebas bergerak di lapangan sendiri
d) Servis dinyatakan syah apabila bola melewati atas net, baik menyentuh net
maupun tidak, dan jatuh di dalam lapangan lawan

51
e) Pelaksanaan servis oleh tekong boleh dengan berbagai cara, asalkan satu
kakinya berada dalam lingkaran garis servis
f.) Tekong boleh mengangkat kaki atau menginjak garis pada saat melakukan
servis asalkan bersamaan dengan perkenaan bola, atau perkenaan bola dulu
kemudian menginjak garis (tidak batal).
14. Kesalahan
a. Kesalahan di pihak penyepak mula atau regu yang melakukan servis
1) Apit pelambung mempermainkan bola (melemparkan kepada teman sendiri,
memantulkan, melempar kemudian menangkap lagi) setelah wasit
menyebutkan angka
2) Apit menyentuh atau menginjak garis sebelum servis dilakukan
3) Apit menyentuh atau melewati bawah net sewaktu melambungkan bola
kepada tekong
4) Kaki tekong menyentuh garis lingkaran sebelum melakukan servis
(perkenaan bola dengan kaki)
5) Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya
6) Bola menyentuh salah seorang teman sendiri sebelum bola menyeberang ke
lapangan lawan
7) Bola jatuh di luar lapangan
8) Bola menyentuh net dan jatuh di lapangan sendiri
b. Kesalahan Dipihak Penerima Servis (Sepak Mula)
1) Tidak berada di lapangan permainan
2) Bergerak, berjalan-jalan, menggertak, bersuara keras dan membuat keributan
dengan tujuan mengganggu konsentrasi lawan/ jalannya permainan.
c. Kesalahan Pada Kedua Pihak
1) Menginjak garis tengah
2) Ada pemain yang mengambil bola di lapangan lawan
3) Ada perlengkapan pemain melewati net, baik di atas maupun di bawah net
4) Memainkan bola lebih dari tiga (3) kali

52
5) Menahan atau menjepit bola di antara lengan dan badan, kedua lutut, kedua
paha atau kedua betis
6) Bola menyentuh benda lain di lapangan permainan seperti: menyentuh loteng,
dinding, lampu atau kursi wasit sekalipun.
7) Bola melewati net dari arah luar pita net
8) Pemain sengaja memperlambat jalannya permainan
15. Mengoper Bola
Memindahkan bola dari/ ke lawan, bolanya harus digulirkan di lantai untuk
diberikan pada apit pelambung pemain lawan
16. Pergantian Sepak Mula (Servis)
a) Pergantian sepak mula atau servis berlaku setelah regu yang melakukan servis
telah melakukan sebanyak tiga kali, maka servis harus pindah ke regu lawan.
(masing-masing regu berhak melakukan servis 3 kali kemudian bola ke regu
lawan)
17. Time Out
a) Time out bisa dilaksanakan kapan saja sesuai keinginan pelatih. Dan time out
hanya bisa dilakukan satu kali dalam satu set.
18. Cara Menghitung Angka
Satu angka akan diraih oleh regu yang dapat mematikan bola di daerah lawan,
meskipun pihak lawan yang melakukan servis, dan servis tetap dilakukan sebanyak
tiga kali kemudian servis pindah ke regu lawan dst
19. Perhitungan Angka
a) Angka kemenangan setiap set adalah 21 point, kecuali pada score 20 – 20 ,
maka kemenangan akan ditentukan pada selisih dua angka sampai angka
terakhir mencapai 25, oleh karena itu, ketika terjadi 20 – 20, maka wasit
mengumumkan “batas 25 point”.

53
20. Set Tie-Break
Sebelum set tie-break dimulai (set ketiga), maka wasit II akan melakukan
toss/ undian, yang menang akan disuruh memilih bola atau tempat. Pertukaran tempat
dilakukan apabila salah satu regu mencapai angka 11.
21. Penghentian Permainan Sementara
a) Hanya wasit yang memimpin pertandingan yang berhak menghentikan
permainan sementara
b) Penghentian permainan oleh wasit disebabkan karena kecelakaan pemain,
gangguan lapangan, gangguan keamanan, gangguan cuaca dan lain
sebagainya.
c) Selama penghentian sementara, pemain tidak diperbolehkan keluar atau
meninggalkan lapangan pertandingan
22. Tata Tertib
a) Setiap pemain harus mematuhi peraturan permainan
b) Selama permainan berlangsung, hanyalah kapten regu yang diperkenankan
untuk berhubungan dengan wasit, kecuali atas kehendak wasit.
23. Hukuman
Hukuman akan diberikan kepada pemain yang melakukan hal-hal sebagai berikut:
a) Melakukan tindakan tidak sopan terhadap wasit dengan maksud
mempengaruhi keputusan yang telah dibuat
b) Mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan terhadap official pertandingan
c) Menghubungi wasit secara kasar mengenai suatu keputusan yang telah
diambil
d) melakukan perbuatan yang tidak sopan atau mengeluarkan kata-kata yang
menyinggung pihak lawan
e) Meninggalkan lapangan tanpa seizin wasit
f) Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki, atau
melemparkan dengan kasar

54
g) Berkelakuan tidak sopan kepada penonton sekalipun selama permainan
berlangsung
h) Melanggar peraturan permainan, seperti sengaja menangkap bola dengan
tangan
Kepada setiap pemain yang melanggar peraturan seperti yang tersebut di atas,
akan diberikan hukuman oleh wasit yang memimpin pertandingan secara bertahap
sebagai berikut:
a) Memberikan peringatan keras dengan kata-kata serta ancaman kartu
b) Mengeluarkan kartu kuning, apabila butir 1 tidak diindahkan
c) Mengusir pemain keluar lapangan dengan kartu merah, apabila butir 2 masih
tidak dipatuhi
24. Kelakuan Buruk Tim Official
Tindakan tata tertib juga diberikan kepada tim official karena:
a) Melanggar tata tertib dan peraturan permainan
b) Mendukung tindakan atlitnya yang melanggar tata tertib dan peraturan
permainan
c) Mengganggu jalannya permainan.
25. Umum
Wasit yang memimpin pertandingan bersama official referee dan dewan
hakim akan menggunakan kebijaksanaannya untuk menyelesaikan masalah yang
tidak tercantum dalam peraturan permainan, keputusan wasit adalah mutlak dan tidak
dapat diganggu gugat.

55
B. Peraturan Permainan Double Event
Permainan double event dimainkan dalam lapangan sepaktakraw (6,1 m x
13,4m), jumlah pemainnya dua (2) orang tambah satu (1) orang cadangan untuk
beregu. Sedangkan double event team terdiri dari 3 regu yang masing-masing regu
terdiri dari 2 orang ditambah 1 orang cadangan (jumlah minimal 6 orang)
Teknik pelaksanaannya:
1. Perkenaan bola maksimal 3 kali, sama dengan permainan sepaktakraw
2. Pergantian pemain dapat dilakukan dua (2) kali setiap set, maksudnya pada set
pertama (1) diperbolehkan melakukan pergantian pemain sebanyak dua (2)
kali, selanjutnya pada set kedua (2) dapat dilakukan pergantian pemain
sebanyak 2 kali juga, begitu juga pada set tiga.
3. Pelaksanaan servis dilakukan di luar garis belakang lapangan (base line)
dengan melambungkan bola sendiri, serta tidak bisa menginjak garis belakang
pada saat melakukan servis. Servis dilakukan secara bergantian.
4. Perhitungan angka sama dengan permainan sepaktakraw.

Catatan:
Permainan sepaktakraw dan double event hanya berbeda pada pelaksanaan
servis dan jumlah pemain.
C. Peraturan Permainan Sepaktakraw Hoop

Sepaktakraw Hoop adalah duplikat dari permainan circle game, dimana


dimainkan oleh lima (5) pemain tambah satu (i) orang pemain cadangan. Kelima
pemain dalam posisi melingkar (sama dengan circle game).
Cara pelaksanaannya adalah:
1. Permainan dimulai dengan melambungkan bola dari posisi satu (1) ke
posisi dua (2).
2. Posisi dua (2) mengontrol bola dan tidak boleh langsung shooting ke
ring, melainkan mengoperkan bola ke teman yang lain (bebas) dan

56
teman yang dioperkan dari posisi dua (2) sudah boleh memasukkan bola
ke dalam salah satu lubang ring.
3. Nomor berapa saja yang melakukan kesalahan, maka dia harus
melambungkan bola ke teman yang lain untuk meneruskan permainan.
4. Cara memasukkan bola ke dalam ring yaitu dilakukan dengan 8 macam
cara/ sentuhan, dan tiap sentuhan hanya bisa dilakukan dengan
memasukkan bola maksimal tiga (3) kali.
5. Delapan jenis cara/ sentuhan yang dimaksud pada poin 4 adalah:
a. Sepak sila
b. Sepak punggung
c. Badek samping
d. Badek belakang
e. Paha
f. Kepala
g. Cross jump
h. Pundak (bahu)
6. Contoh, bila memasukkan bola ke dalam ring dengan mempergunakan
sepak sila sebanyak 3 kali, maka bola keempat yang masuk dengan
sepak sila tidak lagi dihitung point. Untuk itu, sehingga pemain tersebut
harus menggunakan sentuhan yang lain.
7. Pemain dapat memasukkan bola sebanyak-banyaknya sesuai
keterampilan yang dimilikinya tanpa harus beraturan/ bergantian seperti
pada circle game.
8. Jadi kalau spesialis shooting dalam satu tim hanya memiliki dua atau
tiga orang saja, maka yang lain hanya sebagai pendukung.Akan tetapi
dalam satu regu diharapkan semua dapat melakukan shooting ke ring
sehingga akan meraih point sebanyak-banyaknya.
9. Setiap bola masuk nilainya 10

57
10. Kemenangan ditentukan kumulatif dari point yang dihasilkan oleh
pemain selama 30 menit
11. Pergantian pemain dapat dilakukan kapan saja dan tanpa menunggu bola
mati.

58
Gambar: 41. Gambar lapangan sepaktakraw hoop

59
Gambar. 42. Posisi pemain pada sepaktakraw hoop

60
BAB V
CONTOH RANCANGAN LATIHAN

Berikut pembahagian sesi latihan teknik dari minggi 1 sampai minggu 31.
Pada contoh ini sesi latihan teknik dibagi atas dua, yaitu:
1. Minggu pertama sampai minggu 10. Penekanan latihan lebih ditujukan kepada
latihan teknik individu/perorangan.
2. Minggi 11 sampai minggu 31. Penekanan latihan pada teknik bermain di
lapangan.
MINGGU I.
Sesi 1 1. Sepak sila
1. Demonstrasi
2. Latihan bayangan (tanpa bola)
3. Latihan dengan bola (kaki kiri dan kanan)
Sesi 2: 1. Latihan ulangan sepak Sila
2. Latihan perorangan
3. Latihan berpasangan
Sesi 3: 1. Latihan ulangan perorangan dan berpasangan
2. Latihan bertahan berpasangan dan bertiga
MINGGU 2.
Sesi 1 1. Sepak kuda
1. Demonstrasi
2. Latihan bayangan (tanpa bola)
3. Latihan dengan bola (kaki kiri dan kanan)
Sesi 2: 1. Latihan ulangan sepak kuda
2. Latihan perorangan
3. Latihan berpasangan
Sesi 3: 1. Latihan ulangan perorangan dan berpasangan
2. Latihan gabungan sepak sila dengan sepak kuda

61
MINGGU 3.
Sesi 1 1. Sepak petik/ cungkil
1. Demonstrasi
2. Latihan bayangan (tanpa bola)
3. Latihan dengan bola (kaki kiri dan kaki kanan)
Sesi 2: 1. Latihan ulangan sepak petik/ cungkil
2. Latihan perorangan
3. Latihan berpasangan
Sesi 3: 1. Latihan ulangan sepak petik/ cungkil perorangan dan berpasangan
2. Latihan gabungan dengan sepak sila

MINGGU 4.
Sesi 1 1. Sepak badek
1. Demonstrasi
2. Latihan bayangan (tanpa bola)
3. Latihan dengan bola (kaki kiri dan kaki kanan)
Sesi 2: 1. Latihan ulangan sepak badek
2. Latihan perorangan
3. Latihan berpasangan
Sesi 3: 1. Latihan ulangan sepak badek perorangan dan berpasangan
2. Gabungan sepak badek dengan sepak sila.

MINGGU 5.
Sesi 1 1. Sepak cangkuk
1. Demonstrasi
2. Latihan bayangan (tanpa bola)
3. Latihan dengan bola (kaki kiri dan kaki kanan)
Sesi 2: 1. Latihan ulangan sepak cangkuk
2. Latihan perorangan

62
3. Latihan berpasangan
Sesi 3: 1. Latihan ulangan sepak cangkuk perorangan dan berpasangan
2. Latihan ulangan sepak kuda
MINGGU 6.
Sesi 1 1. Latihan ulangan sepak petik/ cungkil
2. Latihan ulangan sepak badek
Sesi 2: 1. Latihan ulangan sepak petik/ cungkil dan sepak badek
2. Latihan ulangan sepak cangkuk
Sesi 3: 1. Latihan ulangan semua sepakan
2. Ceramah/ koreksi
MINGGU 7.
Sesi 1 1. Memaha
1. Demonstrasi
2. Latihan bayangan (tanpa bola)
3. Latihan dengan bola (paha kiri dan paha kanan)
Sesi 2: 1. Latihan ulangan memaha
2. Latihan perorangan
3. Latihan berpasangan
Sesi 3: 1. Latihan ulangan memaha perorangan dan berpasangan
2. Latihan gabungan memaha dan sepak sila.
MINGGU 8.
Sesi 1 1. Heading/ menanduk
1. Demonstrasi
2. Latihan bayangan (tanpa bola)
3. Latihan dengan bola.
Sesi 2: 1 . Latihan ulangan heading/ tandukan dahi
2. Latihan ulangan heading/ tandukan dengan kepala bagian belakang
3. Latihan gabungan heading dengan menggunakan dahi dan kepala
bagian belakang

63
Sesi 3: 1. Latihan ulangan heading/ tandukan kepala bagian kiri dan kanan
2. Latihan ulangan semia jenis heading/ tandukan
MINGGU 9.
Sesi 1 1. Latihan ulangan heading/ menanduk
2. Latihan heading/ menanduk berpasangan
Sesi 2: 1.Mendada
a). Demonstrasi
b) Latihan bayangan (tanpa bola)
c) Latihan dengan bola
Sesi 3: 1. Latihan ulangan mendada perorangan
2. Latihan ulangan mendada berpasangan
MINGGU I0.
Sesi 1 1. Latihan ulangan memaha
2. Latihan ulangan mendada
Sesi 2: 1. Latihan ulangan heading/ tandukan dahi dan belakang kepala
2. Latihan ulangan tandukan kepala sisi kiri dan sisi kanan.
Sesi 3: 1. Latihan gabungan heading/ menanduk dan memaha.
2. Latihan gabungan memaha, heading/ menanduk dan mendada.
MINGGU 11
Sesi 1: 1. Sepak mula (servis) gaya bebas
1. Penjelasan cara pelaksanaannya
2. Demonstrasi
3. Latihan bayangan (tanpa bola)
4. Latihan dengan bola
Sesi 2: 1. Latihan sepak mula (servis) gaya sepak sila
2. Latihan sepak mula (servis) gaya sepak kuda
Sesi 3: 1. Latihan gabungan servis (sepak mula) gaya sepak sila dan sepak
kuda
2. Permainan dengan syarat menggunakan sepak sila dan sepak kuda

64
MINGGU 12.
Sesi 1: 1. Latihan melambung bola
2. Latihan cara memegang dan melambung bola (demonstrasi)
3. Latihan bayangan (tanpa bola)
4. Latihan dengan bola
Sesi 2: 1. Latihan ulangan sambil melambung bola
2. Latihan tubi untuk sepakan tinggi dan rendah
3. Permainan kecil
Sesi 3: 1. Latihan melambung bola diikuti dengan servis
2. Latihan tubi
3. Permainan kecil
MINGGU 13.
Sesi 1: 1. Latihan ulangan servis gaya sepak sila
2. latihan ulangan servis gaya sepak kuda (punggung kaki)
Sesi 2: ` 1. Sepak mula (servis) gaya sepak cangkuk)
1. Penjelasan cara pelaksanaannya
2. Demonstrasi
3. Latihan bayangan (tanpa bola)
4. latihan dengan bola
Sesi 3: 1. Latihan ulangan servis (sepak mula) gaya sepak cangkuk
2. Sepak mula gaya sepak tapak
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. demonstrasi
c. Latihan bayangan (tanpa bola)
d. Latihan dengan bola

MINGGU 14.
Sesi 1: 1. Latihan ulangan servis (sepak mula) gaya cangkuk
2. Latihan ulangan servis (sepak mula) gaya sepak tapak

65
3. Permainan bersyarat menggunakan sepak mula gaya sepak
cangkuk dan gaya sepak tapak
Sesi 2: 1. Latihan ulangan sepak mula (servis) gaya bebas
2. Permainan bersyarat menggunakan sepak mula gaya bebas.
Sesi 3: 1. Sepak mula (servis) kencang dan tajam
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Demonstrasi
c. Latihan bayangan (tanpa bola)
d. Latihan dengan bola
MINGGU 15.
Sesi 1: ` 1. Latihan ulangan servis (sepak mula) kencang dan tajam
2. Latihan ulangan servis (sepak mula) kencang dan tajam dengan
menggunakan sasaran
3. Koreksi
Sesi 2: 1. Latihan ulangan sepak mula (servis) kencang dan tajam menuju ke
sasaran
2. Permainan kecil
a. 1 lawan 1
b. 2 lawan 2
c. 3 lawan 3

MINGGU 16
Sesi 1: ` 1. Sepak mula (servis lob) dan pendek
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Demonstrasi
c. Latihan bayangan (tanpa bola)
d. Latihan dengan bola
Sesi 2: 1. Sepak mula (servis) lob dan pendek
2. Penjelasan/ perbaikan

66
3. Latihan tubi
Sesi 3: 1. Latihan ulangan sepak mula (servis) lob dan pendek
2. Permainan bersyarat dengan menggunakan sepak mula lob dan
pendek
MINGGU 17
Sesi 1: 1. Sepak mula (servis) putar dibagian ujung kaki
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Demonstrasi
c. Latihan bayangan (tanpa bola)
d. Latihan dengan bola
Sesi 2: 1. Latihan sepak mula (servis) putar dibagian ujung kaki
2. Latihan sepak mula (servis) putar dibagian ujung kaki ke sasaran
3. Penjelasan/ koreksi
Sesi 3: 1 Sepak mula (servis) bola putar dengan bagian dalam kaki
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Demonstrasi
c. Latihan bayangan (tanpa bola)
d. Latihan dengan bola

MINGGU 18.
Sesi 1: 1. Latihan sepak mula (servis) putar ke sasaran
2. Penjelasan dan koreksi
3. Permainan bersyarat
Sesi 2: 1. Variasi servis (sepak mula) bahagian dalam kaki (lob/pendek/ putar.
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Demonstrasi
c. Latihan bayangan (tanpa bola)
d. Latihan dengan bola

67
Sesi 3: 1. Latihan servis (sepak mula) variasi
2. Latihan servis (sepak mula) variasi ke sasaran
3. Permainan bersyarat.
MINGGU 19
Sesi 1: 1. Latihan ulangnan servis (sepak mula) putar ujung kaki dan variasi
2. penjelasan dan pembetulan
3. Permainan kecil
Sesi 2: 1. Servis (sepak mula) Sudut (tipu helah)
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Demonstrasi
c. Latihan bayangan (tanpa bola)
d. Latihan dengan bola
Sesi 3: 1. Latihan servis (sepak mula) sudut (tipu helah)
2. Latihan servis (sepak mula) sudut (tipu helah) ke sasaran
3. Permainan bersyarat
MINGGU 20
Sesi 1: 1. Latihan ulangan servis (sepak mula) sekru dan sepak mula sudut
(tipu helah)
2. Penjelasan/ koreksi
Sesi 2: 1. Latihan tahan bola dalam lapangan
a. Tahan bola dengan sepak sila bola tinggi
b. Penjelasan dan demonstrasi
c. Latihan tubi
Sesi 3: 1. Latihan ulangan tahan bola dengan sepak kuda dan sepak petik
bola tinggi
2. Penjelasan dan demonstrasi
3. Latihan tubi

68
MINGGU 21
Sesi 1: 1. Latihan tahan bola dengan sepak badek dan memaha
a, Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Demonstrasi
c. Latihan tubi
2. Permainan kecil
sesi 2: 1. Latihan tahan bola dengan kepala (bola tinggi)
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Demonstrasi
c. Latihan tubi
2. Permainan kecil
Sesi 3: 1. Latihan tahan bola dengan menggunakan kaki, paha dan kepala
(bola rendah dan tinggi)
2. Permainan kecil
3. Ceramah dan koreksi
MINGGU 22;
Sesi 1 1. Latihan tahana bola (tinggi dan rendah dengan menggunakan, paha,
kepala, paha, punggung kaki
2. Permainan kecil

Sesi 2: 1. Latihan umpan bola tinggi


a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. demonstrasi
c. Latihan tubi
d. Permainan bersyarat
Sesi 3: 1 Latihan umpan bola sedang dan tinggi
2. Penjelasan dan koreksi
3. Permainan berdasarkan tahan bola dan umpan.

69
MINGGU 23
Sesi 1: 1. Latihan ulangan umpan bola rendah, sedang dan tinggi
2. Permainan kecil
Sesi 2: 1. Latihan umpan bola tinggi ke pinggir lapangan dekat ner (jaring)
2. Latihan tubi
3. Ceramah/ koreksi
Sesi 3: 1. Latihan umpan bola tinggi ke tengah lapangan
2. Latihan tubi
3. Ceramah
MINGGU 24
Sesi 1: 1. Latihan ulangan umpan ke pinggir dan ke tengah lapangan
2. Latihan tubi
3. Permainan kecil
Sesi 2: 1. Latihan smes dengan menggunakan kaki secara kilas
2. Penjelasan cara pelaksanaannya
3. Demonstrasi
4. Latihan bayangan (tanpa bola)
5. Latihan dengan bola
Sesi 3: 1. Latihan ulangan menggunakan smes kaki secara kilas
2. Latihan tubi
3. Permainan kecil
MINGGU 25
Sesi 1: 1. Latihan smes dengan kaki gaya gunting
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Demonstrasi
c. Latihan bayangan (tanpa bola)
d. Latihan dengan bola
Sesi 2: 1. Latihan ulangan smes dengan kaki (gunting)
2. Latihan tubi

70
3. Permainan kecil
Sesi 3: 1. Latihan smes ulangan dengan kaki secara kilas dan gunting
2. Penjelasan dan koreksi
3. Permainan kecil
MINGGU 26
Sesi 1: 1. Latihan smes dengan tapak kaki
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Demonstrasi
c. Latihan bayangan (tanpa bola)
d. Latihan dengan bola
Sesi 2: 1. Latihan ulangan dengan smes tapak kaki
2. Latihan tubi
3. Permainan kecil
Sesi 3: 1. Latihan smes gulung/ akrobatik
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Latihan bayangan (tanpa bola)
c. Latihan dengan bola
MINGGU 27
Sesi 1: 1. Latihan ulangan smes gulung/ akrobatik
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Latihan tubi
c. Permainan kecil
Sesi 2: ` 1. Latihan ulangan smes akrobatik/gulung dan smes tapak kaki
2. Koreksi
3. Permainan kecil
Sesi 3: 1. Latihan ulangan menggunakan smes, kilas, gunting, tapak kaki,
akrobatik/gulung
2. Ceramah/ koreksi
3. Permainan kecil

71
MINGGU 28
Sesi 1: 1. Latihan smes kepala dengan menggunakan dahi
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Latihan bayangan (tanpa bola)
c. Latihan dengan bola
Sesi 2: 1. Latihan ulangan smes kepala dengan menggunakan dahi
2. Latihan tubi
3. Permainan kecil
Sesi 3: 1. Latihan smes dengan kepala menggunakan sisi kiri dan kanan
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Latihan bayangan (tanpa bola)
c. Latihan dengan bola
MINGGU 29
Sesi 1: 1. Latihan ulangan smes dengan kepala menggunakan sisi kiri dan
sisi kanan kepala
2. Latihan tubi
3. Permainan kecil
Sesi 2: 1. Latihan smes dengan menggunakan bahagian belakang kepala
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Demonstrasi
c. Latihan bayangan (tanpa bola)
d. Latihan dengan bola
e. Latihan tubi
Sesi 3: 1. Latihan blok dengan menggunakan paha dan kaki
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Latihan bayangan (tanpa bola)
c. Latihan dengan bola
MINGGU 30
Sesi 1: 1. Latihan ulangan blok dengan menggunakan paha dan kaki

72
2. Latihan tubi
3. Permainan kecil
Sesi 2: 1. Latihan menghadang dengan meggunakan badan/ punggng
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Demonstrasi
c. Latihan tubi
d. Permainan kecil
MINGGU 31
Sesi 1: 1. Latihan blok dengan menggunakan kepala
a. Penjelasan cara pelaksanaannya
b. Latihan bayangan (tanpa bola)
c. Latihan dengan bola
Sesi 2: 1. Latihan ulangan blok dengan menggunakan kepala
2. Latihan tubi
3 . Permainan kecil
Sesi 3: 1. Latihan blok dengan menggunakan kaki, paha, punggung/badan
dan kepala
2. Ceramah/ koreksi
3. Permainan kecil

73
DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, Baharuddin. Majalah Sepaktakraw. Jakarta : PB. Persertasi 1997

Muslim, Denny, dkk. Mari Bermain Sepaktakraw. Jakarta PB: Persetasi 1999

Haji Khalim, Rubai Daud, dkk. Manual Latihan Sepaktakraw. Malaysia: Pustaka
Delta Pelajaran Sdn. Bhd. 1996.

Mohamad Wafi Ahmad. Sepaktakraw. Malaysia : Siri Sukan Popular Fajar Bakti
SDN. BHD. Shah Alam.

74
75

Anda mungkin juga menyukai