1. Sejarah Kaca
Pada awal 3.300 tahun SM, instruksi ritual pembuatan kaca di Mesopotamia ditulis di
atas tablet tanah liat dalam naskah runcing. Instruksi ini disalin dan dipulihkan selama
berabad-abad. Dari catatan tersebut, diketahui bahwa kaca pertama yang diketahui yaitu kaca
pada zaman batu (Pra Aksara) yang digunakan untuk membuat senjata dan benda decortaive
berupa bahan obsidian, yaitu kaca vulkanik hitam.
Berdasarkan catatan sejarawan Romawi kuno, Pliny (23-79 SM), para pedagang
Phoenix (Fenisia) sudah menemukan kaca di wilayah yang sekarang disebut Syria (Suriah)
pada tahun 5.000 SM. Pliny mengungkapkan bahwa saat istirahat, para pedagang Syria
daerah Sidon-Babel ini membakar makanan dalam wadah yang sebenarnya terbuat dari kaca
tersebut.
Kemudian sekitar 3.500 tahun SM, manusia mulai membuat kerajinan tangan dari
kaca yang tidak transparan. Kerajinan tangan ini bisa ditemukan di Mesir dan Mesopotamia
Timur. Saat itu, material kaca banyak digunakan untuk membuat kerajinan kaca berongga
seperti poci, tempat bunga, dan wadah lain yang sejenis.
Fragmen vas kaca yang paling tua ditemukan di Mesopotamia pada abad ke-16 SM
atau 1.600 tahun SM, dimana hal ini mewakili bukti asal mula industri kaca berongga.
Namun bukti lain menunjukkan, kaca juga dikembangkan di Yunani, Cina, dan Tyrol utara.
Tiga Ilmuwan penemu teknologi pembuatan kaca yang paling sering disebutkan yaitu:
1. Abbas Ibnu Firnas (810-887)
Salah satu penemuannya yang terbilang amat penting adalah pembuatan kaca silika serta
kaca murni tak berwarna. Ibnu Firnas juga dikenal sebagai ilmuwan pertama yang
memproduksi kaca dari pasir dan batu-batuan. Kejernihan kaca atau gelas yang
diciptakannya itu mengundang decak kagum penyair Arab, Al-Buhturi (820-897).
3. Ibnu Sahl
Nama lengkapnya dalah Abu Sa`d al-`Ala’ ibnu Sahl (940-1000). Dia adalah ahli
matematika Muslim sekaligus insinyur yang mengkaji studi tentang optik. Dia
mendedikasikan dirninya di Istana kehalifahan di Baghdad. Sekitar tahun 984, dia menulis
risalah berjudul On Burning Instrument . Dialah ilmuwan yang pertama kali menjelaskan
tentang cermin parabola. Atas kontribusinya itu, dunia Islam tercatat sebagai yang pertama
menciptakan kaca cermin yang jelas.
2. Pengertian Kaca
Kaca merupakan padatan berstruktur amorf non-kristalin atau pasir cair yang
didinginkan dan biasanya bersifat transparan. Atom-atom penyusun kaca tidak membentuk
suatu jalinan yang beraturan, seperti kristal, atau biasa disebut glass. Kaca kebanyakan
terbuat dari silika/silikon dioksida (SiO2), campuran batu pasir dengan fluks yang
menghasilkan kekentalan dan tilik leleh yang tidak terlalu tinggi, untuk kemudian dicampur
lagi dengan bahan stabilisator agar bersifat kuat dan stabil.
3. Kelebihan dan Kekurangan Kaca
a. Kelebihan Kaca
- Mampu meneruskan cahaya dengan baik karena bersifat transparan
- Bersifat bening sehingga mampu menampilkan objek yang ditutupinya dengan lebih
jelas dan terperinci, dimana kemampuan ini tidak dimiliki oleh bahan lain
- Furniture kaca mampu menampilkan desain interior yang baik dengan penggunaan
kaca di tangga transparan, rak berwarna, langit-langit kaca dengan ukiran, dsb.
- Kaca merupakan bahan yang sangat baik untuk isolasi termal, pemeriksaan air dan
konservasi energi
- Pemakaian kaca memungkinkan untuk tidak memerlukan lampu di siang hari karena
ruangan sudah terang (hemat energi listrik)
b. Kelemahan/Kekurangan Kaca
- Mudah pecah dan retak
- Tidak aman untuk anak-anak (beresiko pecah dan serpihannya dapat melukai)
4. Jenis-jenis Kaca
a. Kaca Silikat (Fused Quartz)
Jenis kaca yang paling dikenal adalah kaca silikat berdasarkan silika senyawa kimia
silikon dioksida atau kuarsa (SiO2), yaitu unsur utama pasir. Gelas silika vitreous
memiliki ekspansi termal yang sangat rendah, sangat sulit dan menahan suhu tinggi
sekitar 1000-1500°C. Ini termasuk yang paling tahan terhadap pelapukan yang
disebabkan oleh kacamata alkali lain yang mengeluarkan cairan dari kaca untuk
menodainya. Fused kuarsa digunakan untuk aplikasi suhu tinggi seperti tabung tungku,
tabung pencahayaan, dll.
f. Germanium-oxide glass
Kaca jenis ini terdiri dari alumina + germanium dioksida (GeO 2). Kaca ini bersifat
sangat jernih dan digunakan untuk waveguides serat optik di jaringan komunikasi.
Cahaya hanya kehilangan 5% dari intensitasnya melalui 1 Km serat kaca.
5. Manfaat Kaca
Kaca dan memiliki fungsi dalam teknologi, praktis, dan dekoratif yang luas. Misalnya
panel jendela, peralatan makan dan Optoelektronik.
6. Aplikasi Kaca
a. Sebagai material pada konstruksi bangunan
b. Kaca mobil dan sepeda motor, serta kendaraan bermotor lainnya
c. Peralatan dapur (piring, gelas, mangkok, sendok)
d. Alat laboratorium dan medis yang resistan terhadap suhu termal relatif (termometer,
gelas ukur, corong, erlenmeyer)
e. Kemasan/wadah kosmetik
f. Cermin
g. Kacamata
h. Lensa televisi dan LCD handphone
i. Lensa LCD komputer
j. Bagian interior bangunan (tangga, jendela, pintu, meja, kursi, dsb)
SUMBER:
https://id.wikipedia.org/wiki/Kaca
https://ms.wikipedia.org/wiki/Kaca#Sejarah_penghasilan_kaca
https://direktorimaterial.blogspot.com/2012/09/keuntungan-dan-kekurangan-penggunaan.html
https://jualkerajinankaca.wordpress.com/2011/08/04/sejarah-kaca/
http://www.kursksalvage.com/sejarah-pembuatan-dan-perkembangan-kaca-di-dunia/
http://www.kacatemperedku.com/2014/01/sejarah-kaca.html
https://gilangdianpermata.wordpress.com/2015/11/06/sejarah-kaca-dan-penemuan-lensa/
https://istanakacasouvenir.wordpress.com/2013/01/07/sejarah-penemuan-kaca/
https://info-bedahrumah.blogspot.com/2014/03/mengenal-jenis-jenis-kaca-dan.html
https://himalayaabadi.com/id/5-jenis-kaca-yang-sering-digunakan-pada-interior/
https://anicestea.blogspot.com/2013/01/aplikasi-kaca-ceramic-dalam-kehidupan.html