Oleh :
Kelompok : VI (Enam)
Nama : Sahrul Mulyadi NIM 171411025
Kelas : 3A – D3 Teknik Kimia
Memisahkan pipa gelas dengan cara menekan keluar dan menarik pipa gelas
kearah saling berlawanan hingga pipa gelas terpisah
Memegang kedua ujung pipa dengan kedua tangan, memanaskan bagian pipa gelas
yang ingin dibengkokkan hingga pipa gelas melunak.
Membengkokkan pipa gelas sambil meniup salah satu ujung pipa gelas (ujung
lainnya ditutup menggunakan jari) .
3.3 Keselamatan Kerja
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) terutama kacamata pelindung
dan sarung tangan tahan panas jika diperlukan.
Mengarahkan pipa gelas ke bawah pada saat mematahkan pipa gelas.
Berhati-hati saat bekerja menyalakan dan menggunakan burner.
Jangan bermain-main dengan gelas beberapa saat setelah pembakaran
karena masih memiliki suhu yang cukup tinggi.
Membersihkan ruang kerja setelah praktikum karena memungkinkan
adanya pecahan gelas yang dapat menimbulkan kecelakaan.
Hati – hati pada waktu menyalakan burner, jangan buka keran gas baker
sebelum anda siap menyalakan agar gas tidak kemana – mana yang
dapat berbahaya saat menyalakan api.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini melakukan pembengkokan dan pembentukan pipa
U dari gelas, gelas sendiri merupakan amorf (non kritalin) material padat yang
bening dan transparan (tembus pandang), biasanya rapuh. Jenis yang paling banyak
digunakan selama berabad abad adalah jendela dan gelas minum. Kaca dibuat dari
campuran 75% silikon dioksida (SiO2) dan beberapa zat tambahan. Gelas banyak
digunakan salah satunya sebagai pipa U karena tidak bereaksi dengan bahan kimia
atau inert.
Pembentukan dilakukan dengan memanaskannya, setelah melunak pipa
dibengkokan secara perlahan, hal ini ditunjukkan supaya pipa gelas tidak pecah.
Dari hasil praktikum yang dilakukan, bengkokan yang dihasilkan ada yang
membentuk 90º dan ada juga yang membentuk ¼ lingkaran. Bengkokan yang
membentuk 90º terjadi karena pemanasan terjadi pada satu titik sehingga pada saat
pembengkokan bengkokan hanya terjadi pada satu titik dan sudut 90º pun terbentuk,
ataupun pipa gelas tersebut bisa pecah karena pembengkokan terjadi pada satu titik.
Sedangkan untuk pipa yang bengkokannya membentuk ¼ lingkaran terjadi karena
pemanasan terjadi pada beberapa titik sehingga area bengkokannya pun luas dan
bisa membentuk ¼ lingkaran
Hal lain yang berpengaruh pada bentuk bengkokan pipa yaitu besarnya pipa
gelas dan lamanya pemanasan. Pipa gelas yang lebih kecil cenderung lebih mudah
di bengkokan daripada pipa gelas yang besar, hal ini disebabkan pada pipa gelas
besar area pembengkokan lebih besar sehingga pembengkokan cenderung lebih
sulit. Lamanya pemanasan akan mempengaruhi pada saat pembengkokan,
pemanasan yang cukup akan membuat pembengkokan lebih mudah dan lebih rapih,
pemanasan berlebih akan menyebabkan pipa terlalu lunak dan bisa menyebabkan
pipa gelas pecah, sedangkan pemanasan pipa gelas yang kurang akan menyebabkan
pipa sulit dibengkokan.
BAB V
KESIMPULAN
1. Pemanasan yang dilakukan pada beberapa titik meyebabkan pipa bisa
membentuk ¼ lingkaran saat dibengkokan
2. Pipa gelas yang lebih kecil cenderung lebih mudah dibengkokan daripada
pipa gelas yang lebih besar
3. Pemanasan yang cukup dan tidak berlebihan akan membuat pipa mudah
dibengkokan dan hasilnya bengkokannya rapih
DAFTAR PUSTAKA
Febrina Putri R. (n.d.). Pengertian Gelas dan Kaca.
https://www.academia.edu/98652894/Pengertian_Gelas_Dan_Kaca:
(Diakses pada 26 Oktober 2019).
Ir. Dwi Nirwantoro Nur, M. (n.d.). PRAKTIK GELAS. In Modul Teknik
Perawatan. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Januar, A. F. (n.d.). PRAKTEK GELAS. Bandung: scribd.
LAMPIRAN