SATUAN OPERASI
Disusun oleh:
SEDIMENTASI
TUJUAN PERCOBAAN
DASAR TEORI
Pengendapan lumpur dan zat padat lainnya pada cairan yang keruh.
Kadang – kadang pemisahan ini dapat sangat lambat oleh karena berat
spesifik komponen sangat tidak berbeda nyata atau oleh karena gaya yang menahan
sistem dalam ikatan. Dengan maksud untuk meningkatkan kecepatan pemisahan
gaya sentrifusi dapat dipergunakan untuk menekan perbedaan daya terhadap
sistem.
Zone A adalah suatu lapisan dengan suatu cairan yang paling jernih,
sedangkan zone B adalah lapisan dengan suspensi awal.
3. Ukuran partikel
Semakin besar ukuran partikel maka proses pengendapan akan semakin
cepat dan sebaliknya semakin kecil ukuran partikel maka proses pengendapan akan
berlangsung lambat.
5. Pengadukan
Pengadukan data menyebabkan penggabungan partikel melalui kontak yang
dihasilkan oleh gerakan cairan itu sendiri.Semakin cepat pengadukan maka akn
semakin lambat proses pengendapan dan sebaliknya.Hal ini terjadi karena apabila
pengadukan cepat maka flok yang sudah terbentuk pecah lagi atau flok belum
terbntuk secara sempurna.
6. Aliran
Aliran berpengaruh terhadap konsentrasi cairan suspensi yang tidak
seragam. Peningkatan laju alir massa sebagai akibat tingginya densitas padatan
dalam lapisan sedimen sehingga proses pengendapan berlangsung lambat.
Zat flokulan adalah zat yang memiliki sifat mampu membentuk partikel–
partikel menjadi suatu flok ( gabungan partikel–partikel menjadi partikel berukuran
lebih besar). Sehingga pengendapan berlangsung relative lebih cepat.
Berikut adalah rumus sedimentasi :
ln H – He = -b . t + ln Hc – He
Keterangan :
b : Konstanta pengendapan.
Partikel-partikel yang lebih berat dari fluida temapt partikel itu tersuspensi
dapat dikeluarkan di dalam kotak pengendap atau tangki pengendap, dimana
kecepatan fluida itu cukup kecil dan partikel itu mendapat waktu yang cukup untuk
mengendap keluar dari suspensi itu. Akan tetapi, piranti sederhana seperti itu
terbatas kegunaannya karena pemisahannya tidaklah tetap, disampaing itu
memerlukan tenaga kerja untuk menggeluarkan zat padat dari dasar tangki.
Untuk klasifikasi atau pemisahan zat padat yang agak kasar yang
mempunyai kecepatan pengendapan cukup besar, pemisahan dengan gravitasi pada
kondisi pengendapan bebas atau terganggu biasanya cukup memuaskan. Untuk
memisahkan partikel halus yang diameternya beberpaa mikrometer atau kurang,
kecepatan pengendapannya terlalu rendah dan agar operasinya praktis partikel-
partikel itu mesti di aglomerasikan atau diflokulasikan sehingga menjadi partikel
besar yang mempunyai kecepatan pengendapan yang memadai.
A. ALAT :
B. BAHAN
1. Kapur (CaCO3)
2. Air bersih
3. Zat flokulan : FeCl3
V. DATA PENGAMATAN
Konsentrasi suspense = 3%
t H (cm)
(menit) Tabung I Tabung II Tabung III
0 25 20 15
t H (cm)
(menit) Tabung I Tabung II Tabung III
0 25 25 25
3. Penambahan flokulan
Kondisi sama seperti pada 2(ketinggian sama, konsentrai berbeda) hanya saja
ditambahkan zat flokulan sebanyak 0,2 gram.
H(cm)
t (s)
Tabung I Tabung II Tabung III
0 25 25 25