I. Tujuan
1. Dapat menjelaskan prinsip dasar sedimentasi.
2. Dapat mempelajari laju sedimentasi dengan parameter-parameter yang
mempengaruhinya.
A
A
B
B
C C D
D
( a) ( b) (c) ( d) ( e)
1) Konsentrasi suspensi
Laju pembentukan endapan menurun dengan meningkatnya
konsentrasi tetapi penurunannya lebih lambat dari pada saat konsentrasi
meningkat Semakin tinggi konsentrasi suspensi semakin rendah pula laju
turunnya garis padatan karena besarnya kecepatan ke atas cairan yang
dipindahkan berdasarkan konsentrasi dan sifat partikel untuk berinteraksi
dari suspensi yang akan mengendap tipe sedimentasi dibedakan atas 4 type
yaitu:
➢ Tipe 1: Klasifikasi tingkat 1
Menunjukkan pengendapan dari partikel bebas yang ada dalam suspensi
yang mempunyai konsentrasi kepadatan rendah partikel akan
mengendapkan secara individu dan tidak berinteraksi dengan partikel
sekelilingnya.
➢ Tipe 2: Klasifikasi tingkat 2
Menunjukkan pengendapan dari partikel yang mempunyai
kecenderungan untuk berinteraksi atau dengan mengumpul partikel
sekelilingnya pada suspensi yang mempunyai kepadatan rendah dengan
penggumpalan massa partikel bertambah besar dan akan diendapkan
dalam waktu yang lama.
➢ Tipe 3: Klasifikasi daerah pengendapan
Menunjukkan pengendapan yang mempunyai konsentrasi tinggi dimana
gaya interaksi antara partikel cenderung untuk tetap dalam posisinya dan
menyebabkan pengendapan partikel secara merata sehingga terlihat suatu
perbedaan yang jelas pada lapisan permukaan cairan.
➢ Tipe 4: Daerah kompresi
Menunjukkan pengendapan partikel sedemikian rupa sehingga bentuk
suatu struktur yang kompak. Hal ini disebabkan oleh massa partikel yang
bertambah secara terus menerus selama proses pengendapan
berlangsung.
2) Perbandingan luas permukaan dengan kedalaman suspensi
Semakin luas permukaan suatu suspensi maka kedalaman suspensi
tersebut semakin rendah maka proses pengendapannya pun akan
berlangsung semakin cepat.
3) Ukuran partikel
Semakin besar ukuran partikel maka proses pengendapan akan semakin
cepat dan sebaliknya semakin kecil ukuran partikel maka proses
pengendapan akan berlangsung lambat.
4) Adanya zat flokulan yang memicu menggumpalnya partikel- partikel
menjadi partikel berukuran lebih besar. Dengan penambahan flokulan
akan banyak membantu pembentukan gumpalan-gumpalan baru karena
terdapat inti dari kelompok-kelompok yang saling bersatu sehingga
akan terbentuk endapan yang lebih besar dan berat yang sangat mudah
dipisah penggabungan partikel dapat terjadi bilamana ada kontak antara
partikel tersebut. Pada flokulasi terjadi penambahan volume, massa dan
kohesi dari partikel-partikel.Ukuran partikel ini diubah dengan cara:
➢ Difusi sempurna secara cepat dari koagulan dengan pengadukan
singkat.
➢ Pengadukan secara perlahan-lahan dan merata untuk menambah
muatan partikel-partikel koloid.
Ln H – He = -b. t + Ln Hc – He
Keterangan:
• H : Ketinggian interface A – B pada saat t
• He : Ketinggian akhir sediment
• Hc : Ketinggian kritis, yakni ketinggian interface A – D
• t : Waktu proses sedimentasi
• b : Konstanta pengendapan
V. Prosedur Kerja
a) Variasi konsentrasi sama dengan ketinggian suspensi berbeda
1) Menyiapkan peralatan yang akan digunakan.
2) Mengayak bubuk kapur ke dalam baskom bersih.
3) Menimbang bubuk kapur sebanyak 63,15g, 50,63 g, dan 42,10 g.
4) Lalu dimasukkan pada masing – masing tabung 1,2 dan 3. Pada
masing – masing tabung yg telah terisi kapur di tambahkan air
bersih sebanyak 1200mL, 1000 mL, dan 800 Ml.
5) Tabung ditutup kemudian dihomogenkan dengan cara dikocok
secara bersaman.
6) Dipasang tabung pada alat, catat ketinggian suspensi. Lalu di
aktifkan stopwatch setiap selang 3 menit dicatat ketinggian
endapannya.
7) Pencatatan dihentikan setelah dicapai ketinggian endapan yang
konstan.
b) Variasi ketinggian suspensi sama dengan konsentrasi berbeda
1) Menyiapkan peralatan yang akan digunakan.
2) Air bersih di tambahkan pada masing – masing tabung A B dan
C hingga ketinggian setiap tabung sama. Tabung ditutup
kemudian dihomogenkan dengan cara dikocok secara bersaman.
3) Dipasang tabung pada alat, catat ketinggian suspensi. Lalu di
aktifkan stopwatch setiap selang 3 menit dicatat ketinggian
endapannya.
4) Pencatatan dihentikan setelah dicapai ketinggian endapan yang
konstan.
c) Variasi konsentrasi sama, ketinggian suspensi sama, dengan
penambahan zat flokulan berbeda.
1) Menyiapkan peralatan yang akan digunakan.
2) Mengayak bubuk kapur ke dalam baskom bersih.
3) Menimbang bubuk kapur sebanyak 63,15 g. Lalu dimasukkan
pada masing – masing tabung 1,2, dan 3 kemudian di tambahkan
air sebanyak 1200 mL.
4) Pada masing – masing tabung di tambahkan zat flokulan
sebanyak 0,075 g, 0,15 g, dan 0,225 g.
5) Tabung ditutup kemudian dihomogenkan dengan cara dikocok
secara bersaman.
6) Dipasang tabung pada alat, catat ketinggian suspensi. Lalu di
aktifkan stopwatch setiap selang 3 menit dicatat ketinggian
endapannya.
7) Pencatatan dihentikan setelah dicapai ketinggian endapan yang
konstan.
8)
VI. Data Pengamatan
a) Variasi konsentrasi sama dengan ketinggian suspensi berbeda
H (cm)
Waktu (t) Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3
menit (1200 mL, (1000 mL, (800 mL,
63,15 g) 52,63 g) 42,10 g)
0 595 490 355
3 336 335 180
6 235 280 90
9 116 142 73
12 101 104 66
15 87 88 61
18 82 79 58
21 79 74 57
24 75 69 54
27 75 69 54
30 75 69 52
33 73 63 52
36 72 62 51
39 71 61 51
42 70 61 50
45 70 61 50
48 70 61 50
H (cm)
Waktu
Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3
(t)
(63,15g, 0,075 g (63,15g, 0,15 g (63,15g, 0,225
menit
& 1200mL) & 1200mL) g & 1200mL)
0 580 580 580
3 171 169 172
6 109 125 123
9 108 115 116
12 102 112 112
15 102 110 110
18 102 110 109
21 102 110 108
24 107
27 105
30 105
33 105
VII. Perhitungan
1) Menghitung Konsentrasi Awal Larutan CaCO3
• Variabel A (Konsentrasi Suspensi Sama, Tinggi Suspensi
Berbeda)
Karena variabel A konsentrasi suspense sama, maka:
✓ Volume Air = 1200 mL
Massa kapur = 63,15 gram
Konsentrasi suspense pada variable A (Tabung 1)
63,15
= 1200 + 63,15 × 100 %
=5%
✓ Volume Air = 1000 mL
Massa kapur = 52,63 gram
Konsentrasi suspense pada variable A (Tabung 2)
52,63
= 1000 + 52,63 × 100 %
=5%
✓ Volume Air = 800 mL
Massa kapur = 42,10 gram
Konsentrasi suspense pada variable A (Tabung 3)
42,10
= 800 + 42,10 × 100 %
=5%
• Variabel B (Konsentrasi Suspense Berbeda, Tinggi Suspensi
Sama)
Maka,
✓ Volume Air = 1200 mL
Massa kapur = 63,15 gram
Konsentrasi suspense pada variable B (Tabung 1)
63,15
= 1200 +63,15 × 100 %
=5%
✓ Volume Air = 1200 mL
Massa kapur = 52,63 gram
Konsentrasi suspense pada variable B (Tabung 2)
52,63
= 1200 +52,63 × 100 %
= 4,2 %
✓ Volume Air = 1200 mL
Massa kapur = 42,10 gram
Konsentrasi suspense pada variable B (Tabung 3)
42,10
= 1200 +42,10 × 100 %
= 3,4 %
• Variabel C (Konsentrasi sama, Tinggi Suspensi Sama dan
Penambahan Flokulan Berbeda)
❖ Konsentrasi CaCO3 (Tabung 1,2 dan 3)
Volume Air = 1200 mL
Massa kapur = 63,15 gram
Konsentrasi suspense pada variable B (Tabung 3)
63,15
= 1200 +63,15 × 100 %
=5%
Massa Flokulan
✓ Tabung 1 = 0.075 gram
✓ Tabung 2 = 0.15 gram
✓ Tabung 3 = 0.225 gram
2) Membuat Grafik Hubungan Antara Waktu (Menit) Dengan Tinggi
Suspense (Cm) Variabel A
Tabel 1.1 Hubungan H (cm) dengan Waktu (menit)
H (cm)
Waktu (t) Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3
menit (1200 mL, (1000 mL, (800 mL,
63,15 g) 52,63 g) 42,10 g)
0 595 490 355
3 336 335 180
6 235 280 90
9 116 142 73
12 101 104 66
15 87 88 61
18 82 79 58
21 79 74 57
24 75 69 54
27 75 69 54
30 75 69 52
33 73 63 52
36 72 62 51
39 71 61 51
42 70 61 50
45 70 61 50
48 70 61 50
H (cm)
Waktu (t) Tabung 1 Tabung 2 Tabung 3
menit (1200 mL, (1000 mL, (800 mL,
63,15 g) 52,63 g) 42,10 g)
0 595 582 580
3 336 405 365
6 235 279 225
9 116 168 84
12 101 101 75
15 87 83 63
18 82 76 59
21 79 69 57
24 75 69 54
27 75 68 53
30 75 65 53
33 73 65 51
36 72 65 51
39 71 61 51
42 70 60 50
45 70 60 50
48 70 60 50
Pada tabung 1 variabel B