Anda di halaman 1dari 7

TP SETTLING TEST

1. Apa yang dimaksud dengan settling test?


2. Jelaskan tujuan dilakukan uji pengendapan?
3. Jelaskan prinsip kerja pada proses pengendapan?
4. Jelaskan hukum-hukum apa saja yang berlaku pada proses pengendapan?
5. Apa yang dimaksud dengan flokulasi?
6. Apa yang dimaksud dengan koagulant?
1. Settling Test (Uji Pengendapan) adalah uji untuk mengetahui seberapa cepat
suatu partikeluntuk mengendap. Gaya-gaya yang bekerja pada saat partikel
mengendap adalahgaya gravitasi/gaya berat partikel, gaya Arcchimedes dan
gaya gesek. Pada saat partikel mengendap, partikel awalnya memiliki kecepatan
dan percepatan akibat gravitasi. Namun, seiring bertambahnya kecepatan
partikel, maka gaya gesek ataugaya hambat partikel tersebut makin besar.
Akhirnya partikel akan mengalami suatu keadaan konstan yaitu dimana
percepatannya adalah nol karena gaya gesek tersebut besarnya sama dengan
gaya berat partikel dan kecepetannya tidak akan bertambah. Kecepatan ini
disebut kecepatan terminal. Kecepatan terminal bervariasi secara langsung
dengan rasio gaya hambat.
Pengendapan (sedimentasi) adalah proses pemisahan padatan dari air
menggunakan gravitasi. Sedimentasi terbagi menjadi 4 kelas; (1) pengendapan
partikel diskrit, (2) pengendapan flokulan, (3) pengendapan terhambat, (4)
pengendapan terkompres (Davis, 2010). Umumnya dalam pengolahan air, proses
pemisahan padatan terjadi dalam bentuk pengendapan partikel diskrit
(prasedimentasi atau grit chamber) dan pengendapan flokulan (sedimentasi)
Proses sedimentasi didasarkan pada pengendapan partikel secara gravitasi
sehingga harus diketahui kecepatan pengendapan masing-masing partikel yang
disisihkan. Proses sedimentasi dibagi dua klasifikasi grit chamber (Tipe 1) dan
bak sedimentasi (Tipe 2). Kunci sedimentasi yang efisien tergantung pada
beberapa parameter, yaitu tipe koagulan yang digunakan, kondisi pengadukan
selama proses flokulasi dan materi koloid yang terkandung di dalam air baku.

2. Tujuan dilakukan uji pengendapan yaitu


1) Untuk mengetahui karakteristik pengendapan / sedimentasi dari sampel air
yang di representasikan dalam grafik penghilangan padatan
tersuspensi (suspended solids removal) terhadap waktu detensi (detention
time) dan beban permukaan (overflow rate).
2) Mengenal prosedur uji pengendapan.
3) Mengamati pengaruh bahan penggumpal (floculating reagent).
4) Menghitung luas thickener yang diperlukan.
3. Prinsip percobaan settling test:
1) Siapkan pulp, 10% padatan dengan mencampur 100 gram gerusan bijih
dan 80 ml air didalam gelas ukur I.
2) Aduk dengan baik tambahkan air, hingga volume tepat 1000 cc.
3) Hitung kembali padatan dalam gelas ukur.
4) Aduk kembali dengan baik dan biarkan mengendap. Catat pada interval
waktu tertentu misal 15 menit, tinggi interface cairan bersih dan pulp
(interface atas) dan volume cairan bersih (atau volume n pulp sampai
interface atas).
5) Ulangi langkah l s/d 4 untuk solid pada gelas ukuran II, dan biarkan
mengendap selama antara 16-24 jam sejak saat interface endapan (paling
bawah), Pulp bertemu interface pulp cairan bersih.
6) Ulangi langkah 5 untuk solid yang sama dengan menambahkan flocculating
reagen pada gelas ukur.

4. Hukum Stokes, jika sebuah benda berbentuk bola jatuhbebas dalam suatu
fluida kental seperti di gambar makakecepatannya akan bertambah karena
pengaruh gravitasi bumisehingga mencapai suatu kecepatan terbesar yang
tetap.Kecepatan tersebut dinamakan kecepatan terminal.
Thickening adalah metode pengendapan yang palingbanyak digunakan
karena biayanya yang cukup murah serta kapasitasnya besar. Gaya-gaya yang
berpengaruh adalah gayadrag dan gaya impelling. Gaya drag (F d) adalah gaya
yang mengimbangi gaya impelling sehingga partikel dalam kondisisetimbang.
Sementara gaya impelling adalah resultan dari gayaberat benda(Fb) dan gaya
apung (Fa). Konsentrat yang berupalumpur dimasukkan ke dalam bejana bulat.
Bagian yang pekatmengendap ke bawah disebut underflow, sedangkan
bagianyang encer atau airnya mengalir di bagian atas disebut overflow .Kedua
produk itu dikeluarkan secara terus menerus(continuous).
Alat yang digunakan untuk proses thickening disebutthickener. Thickener
digunakan untuk meningkatkan jumlahsuspensi diikuti dengan pembentukan
pelarut yang semakinbersih. Dalam penentuan desain thickener, terlebih
dahuludilakukan uji pengendapan untuk mengetahui karakteristik darisuatu pulp.
5. Flokulasi merupakan salah satu cara pengolahan limbah cair untuk
menghilangkan partikel-partikel yang terdapat didalamnya. Koagulasi diartikan
sebagai proses kimia fisik dari pencampuran bahan koagulan ke dalam aliran
limbah dan selanjutnya diaduk cepat dalam bentuk larutan tercampur.
Flokulasi adalah proses pembentukan flok pada pengadukan lambat untuk
meningkatkan saling hubung antar partikel yang goyah sehingga meningkatkan
penyatuannya (aglomerasi).
Flokulasi, di bidang kimia, adalah proses ketika koloid keluar
dari suspensi dalam bentuk flok atau serpihan, baik secara spontan atau karena
penambahan suatu agen penjernih. Aksi ini berbeda dari presipitasi dalam hal
tersebut, sebelum flokulasi, koloid hanya tersuspensi dalam cairan dan tidak
benar-benar larut dalam larutan. Dalam sistem terflokulasi, tidak ada
pembentukan endapan liat (cake), karena semua flok berada dalam suspensi.
Flokulasi adalah "suatu proses kontak dan adhesi di mana partikel-partikel
dispersi membentuk kelompok-kelompok ukuran yang lebih besar". Flokulasi
identik dengan aglomerasi dan koagulasi/perpaduan.
6. Koagulasi adalah proses kimia fisik dari pencampuran bahan kimia
sebagai koagulan ke dalam limbah dan selanjutnya dilakukan pengadukan cepat
sehingga tercampur.

Koagulan merupakan bahan kimia yang dibutuhkan untuk membantu


proses pengendapan partikel-partikel kecil yang tidak dapat mengendap dengan
sendirinya (secara grafitasi). Kekeruhan dan warna dapat dihilangkan melalui
penambahan koagulan atau sejenis bahan-bahan kimia antara lain.
Jenis-jenis koagulan:
1) Alumunium sulfat (Al2(SO4)3.14H2O)
Biasanya disebut tawas, bahan ini sering dipakai karena efektif untuk
menurunkan kadar karbonat. Tawas berbentuk kristal atau bubuk putih, larut
dalam air, tidak larut dalam alkohol, tidak mudah terbakar, ekonomis,
mudah didapat dan mudah disimpan. Penggunaan tawas memiliki
keuntungan yaitu harga relatif murah dan sudah dikenal luas oleh operator
water treatment. Namun Ada juga kerugiannya, yaitu umumnya dipasok
dalam bentuk padatan sehingga perlu waktu yang lama untuk proses
pelarutan.
2) Sodium aluminate ( NaAlO2 )
Digunakan dalam kondisi khusus karena harganya yang relatif mahal.
Biasanya digunakan sebagai koagulan sekunder untuk menghilangkan
warna dan dalam proses pelunakan air dengan lime soda ash.
3) Ferrous sulfate ( FeSO4.7H2O )
Dikenal sebagai Copperas, bentuk umumnya adalah granular. Ferrous
Sulfate dan lime sangat efektif untuk proses penjernihan air dengan pH
tinggi (pH > 10).

4) Chlorinated copperas
Dibuat dengan menambahkan klorin untuk mengioksidasi Ferrous
Sulfate. Keuntungan penggunaan koagulan ini adalah dapat bekerja pada
jangkauan pH 4,8 hingga 11.
5) Ferrie sulfate ( Fe2(SO4)3)
Mampu untuk menghilangkan warna pada pH rendah dan tinggi serta
dapat menghilangkan Fe dan Mn.
6) Ferrie chloride ( FeCl3.6H2O)
Dalam pengolahan air penggunaannya terbatas karena bersifat korosif
dan tidak tahan untuk penyimpanan yang terlalu lama.

Anda mungkin juga menyukai